Edisi Jumat 19 Juni 2020 | Suara NTB

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000

SUARA NTB

JUMAT, 19 JUNI 2020

Pengemban Pengamal Pancasila

12 HALAMAN NOMOR 87 TAHUN KE 16 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Pemkot Mataram Alihkan Sisa Anggaran JPS Mataram (Suara NTB) – Pemkot Mataram akan menghentikan penyaluran bantuan jaring pengaman sosial (JPS). Sisa anggaran Rp20 miliar lebih untuk tiga bulan ke depan dialihkan. Proses pengalihan ini menunggu kebijakan kepala daerah. Asisten II Setda Kota Mataram, Ir. H. Mahmuddin Tura menjelaskan, skenario bantuan JPS direncanakan untuk enam bulan. Bantuan akan menyasar 26 ribu warga terdampak Coronavirus Disease atau Covid-19. Dana disiapkan sekitar Rp41 miliar. Pendistribusian telah berjalan untuk tiga bulan. “Kalau satu paket isinya Rp250 ribu dikali 26 ribu. Totalnya adalah Rp41 miliar. Kita sudah salurkan 50 persennya. Berarti dana tersisa plus biaya packing sekitar Rp20,5 miliar,” sebut Mahmuddin. Pada tahap pertama bantuan telah didistribusikan kepada 19.803 kepala keluarga (KK). Untuk tahap kedua masih dilakukan verifikasi data oleh Dinas Sosial. Tersisa sekitar 6.197 akan disalurkan dari total 26 ribu. Tetapi ada usulan tambahan kembali dari provinsi sebanyak 8 ribu. Dan, ini akan diverifikasi kembali sehingga total keseluruhan penerima 26 ribu. Rencana Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh sebut Mahmuddin, JPS hanya akan dibagikan sampai bulan Juni. Pertimbanganya adalah pemkot telah melakukan pelonggaran aktivitas masyarakat, sehingga rencana penyerahan bantuan selama enam bulan dipangkas. Bersambung ke hal 11

(Suara NTB/cem)

AKAN DIHENTIKAN - Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Mataram bersama APH dan BPKP mengecek isi paket bantuan JPS Kota Mataram. Bantuan JPS akan dihentikan. Sisa dana Rp20,5 miliar akan dialihkan.

Bappeda Evaluasi Program Unggulan

Mataram (Suara NTB) Bappeda NTB mengevaluasi program unggulan di masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pascadilakukannya realokasi dan refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19. Hasil evaluasi tersebut nantinya sebagai dasar untuk perencanaan penganggaran di RAPBD Perubahan 2020.

Kota Mataram Masih Nol KANWIL Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) NTB mencatat realisasi penyaluran Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik di daerah ini hingga akhir Mei baru sebesar 7,57 persen atau Rp96,68 miliar dari pagu sebesar Rp1,28 triliun. Dari 11 Pemda di NTB, hanya Kota Mataram yang realisasinya masih nol atau belum memperoleh penyaluran DAK Fisik dari Pemerintah Pusat. ‘’Kota Mataram sampai bulan Mei 2020, belum terdapat realisasi penyaluran DAK Fisik tahun anggaran 2020,’’ kata Kepala Kanwil DJPB NTB, Syarwan, SE, MM di Mataram, Kamis (18/6) kemarin. Akibat pandemi Covid-19, pagu DAK Fisik untuk NTB berkurang ratusan miliar. Semula, pagu DAK Fisik untuk NTB sebesar Rp2,05 triliun, Syarwan Bersambung ke hal 11

KO M E N TTAA R

(Suara NTB/dok)

(Suara NTB/bay)

Inspektorat Cek Tindaklanjut Temuan BPK Soal Belanja Hibah Rp1,2 Triliun Mataram (Suara NTB) Belanja hibah sebesar Rp1,2 triliun pada 2019 menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Pemprov NTB 2019, realisasi belanja hibah senilai Rp1,2 triliun lebih tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) NTB, Drs. Samsul Rizal, MM yang dikonfirmasi Suara NTB terkait tindaklanjut temuan tersebut enggan memberikan tanggapan. Ia meminta hal tersebut agar ditanyakan ke Inspektorat. Bersambung Ibnu Salim ke hal 11

Kapolda NTB Bagikan Paket Balasa di Gili Matra Semangat Pemprov Perlu Diikuti Kabupaten/Kota

(Suara NTB/dok)

Tanjung (Suara NTB) Distribusi paket Balasa (Bantuan Lauk Pauk Siap Saji) yang diperuntukkan bagi para pekerja dan pelaku Parekraf (pariwisata dan ekonomi kreatif), jadi atensi serius jajaran Polri dalam hal ini Polda NTB. Guna memastikan paket Balasa sampai ke tangan

penerima manfaat, Kamis (18/6), Kapolda NTB Irjen Pol. Muhammad Iqbal, S.I.K., M.Si. terjun langsung mengawal sekaligus membagikan paket itu di destinasi eksotis Gili Trawangan, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara (KLU). Kapolda pada kesempatan

Butuh Tambahan 1.278 TPS PERSIAPAN Pilkada di tengah pandemi virus Corona (Covid-19), membutuhkan beberapa penyesuaian, terutama penerapan protokol kesehatan saat pencoblosan. Hal tersebut akan mempengaruhi jumlah TPS dan petugas yang dilibatkan. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri (Bakesbangpoldagri) NTB, H.Lalu Dirjaharta, menerangkan, dalam Pilkada serentak 9 Desember mendatang masing-maisng TPS yang sebelumnya mengakomodir 700 orang pemilih, saat ini hanya diperbolehkan mengakomodir 500 orang pemilih. ‘’Tentunya akan bertambah TPS dan petugas (yang dibutuhkan). Bersambung H.Lalu Dirjaharta ke hal 11

jalan dan jembatan berkurang. Tapi anggaran kita geser untuk perekonomian. Dengan memberikan stimulus ekonomi kepada IKM dan UKM,’’ jelasnya. Pemberdayaan IKM dan UKM dilakukan agar fondasi ekonomi lokal semakin kuat. Dengan melakukan pemberdayaan, IKM dan UKM diharapkan mampu bertahan dan tetap berproduksi di tengah pandemi. ‘’Pariwisata kita mulai pulihkan. IKM dan UKM dilakukan pemberdayaan dengan core industrialisasi,’’ tandasnya. Diketahui, tahun 2020 Pemprov mengalokasikan anggaran kurang lebih Rp361 miliar untuk program unggulan mendukung pengentasan kemiskinan. Alokasi anggaran sebesar Rp361 miliar tersebut digunakan untuk membiayai 13 program penanggulangan kemiskinan. Program tersebut adalah BUMDes, jamban keluarga, rumah layak huni, KUBe, Air bersih. Pengembagan desa wisata, pertanian konservasi, kawasan rumah pangan lestari, pengelolaan pengembangan bank sampah. Bersambung ke hal 11

(Suara NTB/humaspoldantb)

PAKET - Kapolda NTB, Muhammad Iqbal, terjun langsung mengawal sekaligus membagikan paket Balasa di destinasi eksotis Gili Trawangan, Kecamatan Pemenang, KLU.

itu mengungkapkan bahwa pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) akan dapat tertangani maksimal, apabila semua komponen secara bersama-sama turut berpartisipasi. ‘’Kita harus bahu membahu menghadapi pendemi Covid-19. Dengan kebersamaan, Insya Allah Covid-19 akan segera berakhir,’’ kata Kapolda. Dikatakan, Gili Matra (Meno, Trawangan dan Air) merupakan salah satu destinasi wisata potensial di Indonesia. Lumpuhnya aktivitas pariwisata di tiga gili ini akibat pandemi Covid-19, juga berdampak terhadap perputaran ekonomi dan pendapatan masyarakat. ‘’Kesan pertama saya ke gili ini, mâsyâ Allah wa subhânallah bagus, indah, dan bersih. Kalau protokol kesehatan di tiga gili ini diperketat dan diperbagus, insya Allah tidak lama lagi Pemda akan membuka kembali pariwisata di tiga gili yang sempat ditutup sementara,’’ ungkap mantan Kadiv Humas Mabes Polri itu. Bersambung ke hal 11

Mataram (Suara NTB) Langkah Pemprov melalui program Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang dengan menyerap produk-produk IKM dan UKM lokal dinilai cukup bagus dalam menggerakkan ekonomi lokal. Namun, semangat Pemprov memberdayakan IKM dan UKM lokal di tengah pandemi tersebut perlu diikuti Pemda dalam program JPS kabupaten/kota. ‘’Perlu semangat yang sama antara provinsi dan kabupaten/kota. Ide gubernur dan bupati luar biasa. Semangat pemerintah provinsi cukup bagus memberdayakan IKM dan UKM di tengah pandemi. Bersambung ke hal 11 Iwan Harsono

Angka Kematian Capai 4,2 Persen

Kelompok Risiko Tinggi Jadi Atensi Pemerintah Mataram (Suara NTB) Persentase kasus kematian pasien virus Corona (Covid-19) yang mencapai 4,2 persen di NTB menjadi perhatian pemerintah daerah. Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE.M.Sc menekankan hal tersebut perlu menjadi atensi bersama untuk untuk menjaga kelompok masyarakat dengan risiko tinggi agar bisa ter-

hindar dari potensi penularan. ‘’Kita melihat rata-rata yang meninggal itu karena ada penyakit bawaan, dan memang bahayanya Corona itu begitu. Kalau memang secara fisik dia kuat, mungkin tidak terasa. Tapi kalau dia kena pada yang diabetes, jantung, kanker dan lain-lain sebagainya sebaiknya cepat (diatasi),’’ jelas gubernur yang akrab disapa Dr. Zul terse-

but, Kamis (18/6) di Mataram. Menurutnya, kelompok rentan tersebut harus berhatihati terhadap hal-hal yang memungkinkan peningkatan potensi penularan. Kendati demikian, upaya penanganan diharapkan tidak menimbulkan ketakutan berlebih pada masyarakat sendiri. ‘’Intinya kita tidak perlu takut berlebih. Tapi mudah-

mudahan protokol kesehatan itu jangan dianggap remeh,’’ Dr. Zul mengingatkan. Sebagai informasi, sampai dengan Rabu (17/6) Satgas Covid-19 NTB mencatat telah ada 1.008 kasus positif di NTB. Rinciannya, 676 orang dinyatakan sembuh, 43 orang meninggal dunia, serta 289 orang masih positif dan menjalani perawatan. Kepala Dinas Kesehatan

(Dikes) NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi, membenarkan jumlah tersebut menunjukkan angka kematian pasien Covid-19 di NTB memang tinggi. ‘’Termasuk tinggi 4,2 persen. Kalau dibanding nasional kita masih di bawah, tapi ada kecendrungan (NTB) terus naik,’’ jelasnya saat dikonfirmasi, Kamis (18/ 6) di Mataram. Bersambung ke hal 11

(Suara NTB/dok)

TO K O H

‘’Minggu ini kita ketemu dengan perangkat daerah (OPD) untuk melihat, mengasistensi kegiatan-kegiatannya. Mana yang sudah berlangsung, mana yang belum berlangsung dan akan berlangsung,’’ kata Kepala Bappeda NTB, Dr. Ir. H. Amry Rakhman, M. Si dikonfirmasi Suara NTB di Mataram, Kamis (18/6) kemarin. Akibat realokasi dan refocusing belanja langsung untuk penanganan Covid-19 yang mencapai Rp926 miliar lebih, memang berpengaruh terhadap pelaksanaan program unggulan tahun 2020. Sehingga ada program unggulan yang tetap berjalan, dan berkurang volume targetnya. Program unggulan yang tetap anggarannya seperti industrialisasi dan pemberdayaan IKM dan UKM. Karena dalam penanganan Covid-19 yang anggarannya hampir mencapai Rp1 triliun tersebut, juga

diperuntukkan untuk stimulus ekonomi dan Jaring Pengaman Sosial (JPS) dengan memberdayakan IKM dan UKM lokal. ‘’Minggu ini sedang kita lihat. Mana yang bertahan, mana yang tidak bertahan. Mana yang tersisa, mana yang sudah dilaksanakan. Itulah gunanya ada APBD Perubahan nanti,’’ jelasnya. Mantan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) NTB ini mengatakan, perubahan anggaran untuk program unggulan tentunya akan berimplikasi terhadap perubahan renstra, rencana kerja pemerintah daerah dan RPJMD yang targetnya perlu dicek kembali. Ia mengatakan, RAPBD Perubahan diproyeksikan sekitar Rp5,04 triliun lebih. Meskipun kondisi anggaran daerah terbatas pada masa pandemi ini, namun ia memastikan anggaran program unggulan akan tetap diperhatikan. ‘’Tetap program unggulan diperhatikan. Tapi mana yang berkurang, mana yang masih bertahan. Ini kan relokasi. Infrastruktur sarana prasarana dalam bentuk pembangunan


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi Jumat 19 Juni 2020 | Suara NTB by e-Paper KMB - Issuu