Edisi Senin 20 April 2020 | Suara NTB

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000

SUARA NTB

SENIN, 20 APRIL 2020

Pengemban Pengamal Pancasila

12 HALAMAN NOMOR 39 TAHUN KE 16 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Gubernur NTB, Covid-19 dan Gentong GENTONG jadi pembicaraan. Penyebabnya, benda itu tiba-tiba banyak menghiasi kantor pemerintah di NTB. Dia menjadi wadah penampung air untuk cuci tangan. Covid-19 memaksa kita untuk sering cuci tangan. Salah satu bentuk ikhtiar agar tidak terjangkit Covid-19. Memilih gentong sebagai wadah untuk cuci tangan itu menarik. Apalagi jika di semua tempat. Termasuk rumah-rumah penduduk dihiasi gentong di halamannya. Wa-

Terhenti, Kapal Rute Badas-Surabaya dan Kapal Cepat Badas-Moyo Sumbawa Besar (Suara NTB) Aktivitas penyeberangan kapal cepat rute Labuhan Badas- Pulau Moyo-Pulau Medang akhirnya terhenti di usia pelayaran yang belum genap satu tahun. Pasalnya kapal yang pelayaran perdananya di-launching Gubernur NTB, Dr.H.Zulkieflimansyah, M.Sc pada 1 Mei 2019 lalu, tidak beroperasi lagi. Begitu pula dengan rute kapal penumpang Badas-Surabaya juga telah berhenti sejak Januari lalu. Bersambung ke hal 7

PELABUHAN BADAS - Tampak suasana Pelabuhan Badas, Kabupaten Sumbawa.

jah NTB akan ada ciri khasnya. Gentong bisa menjadi salah satu identitas NTB. Menjadikan NTB sebagai ‘’rumah gentong’’ tidak sulit. Gentong banyak diproduksi di NTB. Untuk mendapatkannya sangat mudah. Caranya, kita bisa datang membeli ke salah satu tempat produksinya. Di Banyumulek, Lombok Barat, penjual gentong banyak. Kadang-kadang ada juga pedagang keliling yang menjualnya. Saat ini, gentong belum menjadi wajah NTB. Yang meng-

menutup kegunakannya Catatan: mungkinan terbatas. ada yang Masih sebaAgus Talino tidak setuju. tas kantorBisa saja ada kantor pemerintah di provinsi. Kalau pun ada yang menganggap tidak pentyang menggunakannya selain ing. Protes dan mendebatkankantor pemerintah, angkanya nya. Cara berpikir dan selera masih sedikit. Artinya, jika kita orang bisa tidak sama. Beda pendapat dan mendeingin menjadikan gentong sebagai salah satu identitas NTB. bat gagasan itu biasa. Bahkan Masih banyak ikhtiar yang perlu. Paling tidak, untuk menguji baik-buruk, untungharus dilakukan. Ikhtiarnya bisa tidak rugi dan manfaatnya. Kita sederhana. Karena berkaitan tidak boleh baper dan patah dengan cara berpikir. Tidak semangat untuk memper-

juangkan gagasan yang kita miliki. Apalagi jika kita benarbenar meyakini kebenaran dan manfaat gagasan kita. Contoh sederhana. Bakar sampah masih terjadi di sekitar kita. Di tempat-tempat tertentu di Mataram, misalnya. Tukang angkut sampah ada. Tetapi masih ada saja yang bakar sampah. Akibatnya, serpihan sampah yang terbakar terbang dibawa angin. Asap masuk ke rumahrumah. Lingkungan menjadi tidak sehat.

Mungkin dia tahu juga, bakar sampah itu tidak baik. Mengganggu banyak orang. Bisa mengganggu kesehatan keluarga dan dirinya juga. Karena lokasi bakar sampah dekat dengan rumahnya. Susah menemukan logikanya dia tetap membakar sampah. Jika dikatakan dia tidak suka melihat sampah. Karena sampah kotor dan tidak sehat. Tetapi cara membersihkan sampah justru tidak sehat dan mengundang penyakit. Bersambung ke hal 7

Diduga Ganda, 5.000-an Penerima JPS Gemilang di Loteng

Praya (Suara NTB) Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) saat ini tengah melakukan verifikasi dan validasi data calon penerima program Jaringan Pengaman Sosial (JPS) Gemilang. Pasalnya, dari data penerima JPS Gemilang yang disampaikan oleh pemerintah provinsi, banyak yang ditemukan terindikasi ganda. Demikian diungkapkan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Loteng, Baiq Sri Hastuti Handayani, yang dikonfirmasi Suara NTB, Sabtu (18/4). Ia mengatakan, untuk program JPS Gemilang, Loteng mendapat alokasi sebanyak 11.780 Kepala Keluarga (KK). Namun setelah dilakukan penelusuran ditemukan ada sekitar 5.000an KK yang masuk sebagai

penerima program perlindungan sosial pemerintah pusat. Baik itu penerima Program Keluarga Harapan (PKH) maupun program bantuan sosial dari pemerintah pusat lainnya. Padahal sesuai aturan, tidak boleh satu keluarga menerima dua program bantuan sosial sekaligus terkait penanganan dampak penyebaran virus Corona. ‘’Kita di Loteng

ada sebanyak 96.437 KPM (keluarga penerima manfaat) yang terdata sebagai penerima bantuan sosial dari pemerintah pusat. Dan, sekitar 5 ribu lebih diantaranya juga masuk sebagai data penerima JPS Gemilang,’’ sebutnya. Sehingga Dinsos Loteng sudah mengeluarkan KPM bersangkutan dari penerima JPS Gemilang untuk kemudi-

an diganti dengan KPM lainnya. Setelah data penerima JPS Gemilang dinyatakan clear sisa KPM yang tidak masuk sebagai penerima bantuan sosial murni dari pemerintah pusat ataupun JPS Gemilang akan diarahkan sebagai penerima Bantuan Sosial Tunai (BTS) tambahan dari pemerintah pusat untuk penanganan Corona serta JPS dari kabupaten. Karena masih melakukan validasi data penerima, Dinsos Loteng sampai saat ini belum bisa mengirim data penerima JPS Gemilang ke pemerintah provinsi. ‘’Kita up-

ayakan dalam dua tiga hari ke depan validasi data sudah bisa kita selesaikan. Untuk selanjutnya datanya kita serahkan ke pemerintah provinsi,’’ terangnya. Ia menjelaskan, sesuai jadwal penyaluran JPS Gemilang yang disampaikan oleh pemerintah provinsi, Loteng dapat giliran pada tanggal 22-27 April mendatang. Bersamaan dengan penyaluran JPS Gemilang untuk Kabupaten Lombok Timur (Lotim). Sehingga pihaknya berupaya bisa menuntaskan validasi penerima JPS Gemilang secepatnya. Bersambung ke hal 7

TO K O H Perang Melawan Covid-19 DANREM 162/WB Kol. CZI. Ahmad Rizal Ramdhani ‘’membakar’’ semangat jajarannya dengan mengeluarkan instruksi untuk perang melawan Covid-19 di NTB. Wabah ini menjadi musuh yang tidak nyata namun mematikan. Menurutnya, hanya bisa dibasmi dengan ketahanan pangan, memperkuat soliditas TNI, Polri bersama Tim Gugus Tugas Covid – 19 bersama rakyat. Perintah ini ia khususkan kepada perwira maupun anggota TNI yang terlibat dalam tim gugus tugas, tingkat provinsi, kabupaten maupun kota. ‘’Semangat antisipasi penyebaran Covid -19 di wilayah NTB harus terus di(Suara NTB/ars) gelorakan. Saya instruksikan Ahmad Rizal Ramdhani kepada anggota saya, lawan pandemi Covid-19,’’ tegas Danrem Minggu (19/4), didampingi Kapenrem 162/WB Mayor, Inf. Dahlan. Bersambung ke hal 7

KO M E N TTAA R Harus Produk Lokal

Ibnu Salim (Suara NTB/nas)

PENGADAAN dan penyaluran bantuan sembako Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang dikawal Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) yaitu Badan Pengawasan Keuangan dan Keuangan (BPKP) dan Inspektorat NTB. Sesuai kebijakan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, paket bantuan sembako JPS Gemilang menggunakan produk-produk IKM dan UKM lokal yang ada di NTB. Tujuannya, untuk menggairahkan dan menggerakkan IKM/UKM lokal agar tetap berproduksi di tengah pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Sehingga, APIP akan terus mengawal agar pengadaan komoditas untuk bantuan paket sembako JPS Gemilang benarbenar produk lokal NTB. Bersambung ke hal 7

(Suara NTB/humasntb)

BANTUAN - Bantuan sembako JPS Gemilang mulai disalurkan di Kota Mataram. Penyaluran tuntas disalurkan di 10 kabupaten/kota pada 28 April mendatang.

Bantuan Sembako JPS Gemilang Ditargetkan Tuntas Disalurkan 28 April Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB melalui Dinas Sosial (Disos) menargetkan bantuan sembako Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang tuntas disalurkan di 10 kabupaten/kota pada 28 April mendatang. Saat ini, penyaluran JPS Gemilang sudah tuntas di Kota Mataram yang mulai

dilakukan sejak 16 - 18 April. ‘’Untuk Kota Mataram dan sekitarnya sudah semua diterima pihak kecamatan, untuk luar Mataram, hari Senin besok (hari ini, Red) akan dilanjutkan,’’ kata Kepala Disos NTB, Dra. T. Wismaningsih Drajadiah, Sabtu (18/4).

Wismaningsih mengatakan, setiap kabupaten/kota sudah dibuat jadwal pendistribusiannya. Untuk Kota Mataram, penyaluran bantuan paket sembako JPS Gemilang mulai 16-18 April, Lombok Barat dan Lombok Utara mulai disalurkan 19 - 24 April 2020.

Kemudian, Lombok Tengah dan Lombok Timur mulai disalurkan 22 27 April. Selanjutnya, Sumbawa dan Sumbawa Barat pada tanggal 22 - 26 April. Sedangkan untuk wilayah Dompu, Kota Bima dan Bima pada 22 - 28 April. Bersambung ke hal 7

Kenapa Harus UKM dan Produk Lokal? Paket Sembako JPS Pemprov NTB masih menyisakan banyak pertanyaan dan debat. Kenapa harus memaksakan diri menggunakan produk-produk lokal? Kenapa tidak beli saja produk yang sudah ada di pasar yang harganya lebih murah? Bukankah dengan harga yang lebih murah kita kemudian jadinya dapat lebih banyak ? AGI yang belajar ekonomi yang biasa, tentu pertanyaan-pertanyaan di atas wajar. Sayangnya, karena seringnya kita berpikiran seperti di atas, kita jadi tergantung pada impor atau membeli produk dari luar. Industri dalam negeri tak pernah hidup. Akibatnya, ekonomi kita tak pernah mandiri dan selalu rentan terhadap gejolak dan perubahan-

Oleh : Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M.Sc (Gubernur NTB) perubahan eksternal. Agar ekonomi kita mandiri, maka Industri kita harus kuat. Hadirnya industri akan mengurangi persoalan mendasar kita seperti pengangguran dan kemiskinan. Proses menghadirkan industri yang kuat dalam sebuah perekonomian inilah yang disebut industrialisasi. Industrialisasi tidaklah sederhana. Perjalanannya panjang dan berliku, dan ia mensyaratkan hadirnya inovasi teknologi. Tanpa inovasi teknologi maka industrialisasi hanyalah mimpi dan pepesan kosong. Inovasi teknologi ini secara empiris ternyata tidak seperti yang banyak dibayangkan orang. Ia tidak tumbuh subur di kampus-kampus atau lembaga-lembaga penelitian. Inovasi teknologi ini sebagian besar terjadi di perusahaan dan industri. Inovasi teknologi di negara-

negara berkembang (catching up countries) tidak banyak berasal dari riset di kampus atau dari Research and Development (R&D) laboratorium dan lembaga-lembaga penelitian. Tapi banyak dilakukan perusahaan-perusahaan dengan learning by doing dan reverse engineering. Perusahaan belajar dari coba-coba, dari melakukan pekerjaan dengan metode ATM. Amati, Tiru dan Modifikasi! Jadi, kalau kita mau menghadirkan banyak inovasi teknologi maka hadirkanlah banyak perusahaan dan industri dalam perekonomian kita dan beri mereka kesempatan untuk memulai mengerjakan pesanan dan pekerjaan-pekerjaan itu. Jadi inilah semangat dasar kenapa kita harus ramah pada investasi. Hanya dengan ramah pada investasi, perusahaan mau datang ke tempat kita. Banyaknya perusahaan

akan menghadirkan banyak inovasi teknologi. Banyaknya inovasi teknologi akan mempercepat industrialisasi dan hadirnya industrialisasi akan memperkokoh perekonomian dan daya tahan kita. Dengan sedikit landasan teoritis di atas, mudah-mudahan para sahabat kini jadi mengerti, bahwa JPS Gemilang yang mengutamakan produk-produk lokal bukankah sekedar langkah populis tanpa dasar. Ia merupakan langkah ‘’besar’’ dan ‘’mendasar’’ untuk memulai inovasi teknologi. Langkah awal dan mendasar untuk menempuh perjalanan panjang industrialisasi demi perekonomian NTB yang kokoh di masa yang akan datang. Tanpa ada kebijakan menggunakan produk lokal, pelaku industri lokal tak akan pernah belajar, tak akan pernah melakukan inovasi teknologi dan karenanya tak akan per-

nah menjadi besar. Nah, kalau UKM dan industri lokal tak pernah akan besar maka ekonomi kita tak pernah mandiri dan akan tergantung terus pada produk dari luar dalam jangka panjang. Kita selamanya akan jadi penonton. Keberanian menggunakan produk lokal dan memunculkan UKM dan industri lokal adalah upaya serius kita untuk menguatkan fondasi ekonomi kita untuk kokoh dalam jangka panjang. Jadi mari semua kabupaten/kota di NTB di paket-paket bantuan masyarakat dengan sembako-sembakonya memulai menggunakan produkproduk lokal daerahnya masing-masing untuk membantu masyarakat di masa pandemik Covid-19 ini. Bumdes dan toko-toko tani lokal banjiri dengan produkproduk lokal petani, nelayan, peternak dan pedagang-pedagang lokal kita. Ini perjuangan bersejarah kita untuk menguatkan perekonomian kita sendiri. Perjalanan panjang, memang selalu harus dimulai dengan langkah pertama. (*)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi Senin 20 April 2020 | Suara NTB by e-Paper KMB - Issuu