Edisi Rabu 20 Mei 2020 | Suara NTB

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000

SUARA NTB

RABU, 20 MEI 2020

Pengemban Pengamal Pancasila

12 HALAMAN NOMOR 63 TAHUN KE 16 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Gugus Tugas Provinsi NTB Antisipasi Kemungkinan Gelombang Kedua Covid-19

(Sumber : FK Unram)

Grafik penurunan jumlah kasus Covid - 19 per Agustus jika intervensi penanggulangan dari pemerintah tetap kuat.

Transmisi Lokal Virus Corona Meluas ke Delapan Kabupaten/Kota di NTB Mataram (Suara NTB) Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi, Sp.A, MPH mengungkapkan, transmisi lokal virus Corona kini sudah menyebar ke delapan kabupaten/kota. Dari 10 kabupaten/kota di NTB, hanya Kabupaten Sumbawa Barat dan Kota Bima yang belum ada transmisi lokal virus Corona. Eka mengatakan, awalnya ada tiga kabupaten/kota di NTB yang menjadi transmisi lokal virus Corona. Yaitu Kota Mataram, Lombok Barat dan Lombok Timur. ‘’Tapi kita temukan dalam 14 hari terakhir transmisi lokal sudah mulai muncul juga di kabupaten/kota lain. Sehingga, dari 10 kabupaten/kota hanya dua yang belum ada transmisi lokalnya. Yaitu, Sumbawa Barat dan Kota Bima,’’ ujar Eka di Kantor Gubernur, Selasa (19/5) kemarin. Kemudian kasus baru positif Covid-19 dalam 14 hari terakhir ditemukan di sembilan kabupaten/kota kecuali Kota Bima. Penanganan kasus positif Covid-19 telah dilaksanakan di 10 kabupaten/kota. Bersambung ke hal 11

Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB melalui tim Gugus Tugas Covid – 19 terus membuat analisis perkembangan wabah pandemi melibatkan para ahli. Paling diwaspadai adalah kemungkinan wabah masuk gelombang kedua atau second wave Coronavirus. Analisis akademisi dari Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Mataram, dengan grafik peningkatan kasus positif Covid – 19 saat ini, second wave terjadi pada Akhir Juni mendatang. Skenario antisipasi harus segera disiapkan agar tidak terjadi ledakan kasus dari sebelumnya. Dalam gambaran Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, paling diantisipasi adalah pemulangan 4.200 Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang habis kontrak. Jika semuanya pulang, maka akan jadi gelombang kedatangan cukup besar. Gambaran lain yang harus dian-

tisipasi adalah dibukanya bandara dan pelabuhan, berarti meningkatnya mobilitas penduduk dan rawan virus berkembang biak. Soal antisipasi, gubernur mengaku sudah dimulai sejak kebijakan. ‘’Dalam hal penanganan virus dan dampak kesehatan, kewenangan penuh ada di Bu Wagub. Saya fokus pada impact ekonominya. Jadi kami sudah kompak dalam hal antisipasi gelombang kedua nanti,’’ ujar gubernur kepada Suara NTB, Senin (18/5) malam. Langkah awal nanti, ia akan memanggil ahli Unram untuk membahas skenario penanganan Covid – 19. Hasilnya akan disampaikan untuk kewaspadaan dini masyarakat. Sebab dikhawatirkan gubernur, ketika jumlah kasus positif menurun, angka kesembuhan meningkat lantas masyarakat euforia. ‘’ Saat kita euforia, kasusnya

meledak. Nah. Ini yang kita khawatirkan dan harus diantisipasi dengan membuat skenario penanggulangan,’’ tegas gubernur. Skenario yang sudah tergambar dan telah dilaksanakan adalah menekankan disiplin masyarakat. Terutama di tempat umum dan keramaian lainnya. Sebab menekan jumlah kasus positif Covid – 19 menurut gubernur kendalinya ada di masyarakat. Jika tetap disiplin jaga jarak dan pakai masker, kurangi interaksi dan keluar untuk hal hal tidak perlu. ‘’Maka kita siapkan skenario antisipasi gelombang kedua, mudah mudahan kita terus disiplin. Bersambung H. Zulkieflimansyah ke hal 11 (Suara NTB/ars)

Corona Belum Terkendali

NTB Putuskan Tutup Pusat Perbelanjaan dan Tempat Ibadah Mataram (Suara NTB) Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M.Sc., bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) memutuskan pelaksanaan Salat Hari Raya Idul Fitri tidak dilaksanakan secara berjemaah di masjid atau tempat lapang. Namun Salat Hari Raya Idul Fitri dilaksanakan oleh masyarakat di rumah masing-masing. Keputusan ini diambil menyusul adanya arahan dari Pemerintah Pusat dan hasil penilaian yang dilakukan Dinas Kesehatan (Dikes) NTB bersama para pakar bahwa penanganan Co-

rona di NTB masih belum terkendali. Meskipun terjadi penurunan penambahan kasus baru, namun Orang Tanpa Gejala (OTG), Pelaku Perjalanan Tanpa Gejala (PPTG), Orang

Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) jumlahnya masih cukup banyak. ‘’Kemarin kita dapat arahan dari Pemerintah Pusat. Karena

jangan sampai yang (kasus baru) mulai landai ini kemudian ada gelombang kedua (Corona) yang besar lagi. Bisa dibayangkan satu klaster Gowa saja, kita cukup serius menyelesaikan masalahnya,’’ kata Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc usai rapat bersama Forkopimda di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur, Selasa (19/5) kemarin. Apalagi, kata gubernur,

jika terjadi banyak kerumunan masyarakat di pusat perbelanjaan seperti mal dan toko-toko pakaian. Untuk itu, Pemprov NTB bersama Forkopimda memutuskan akan menutup pusat perbelanjaan dan tempat ibadah mulai Rabu (20/5) hari ini. ‘’Jadi, kami menaati apa yang diputuskan oleh pusat. Dan mengimbau dengan sangat, Bersambung ke hal 11

TO K O H

(Suara NTB/dok)

Pantau Pintu Masuk Utama POTENSI kemacetan menjelang Hari Raya Idul Fitri menjadi sorotan pemerintah daerah setiap tahunnya. Kendati demikian, di tengah pandemi virus Corona (Covid-19) saat ini, penjagaan lebih difokuskan di pintu masuk utama yang ada. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) NTB, Drs.H.Lalu Bayu Windia, M.Si menerangkan, antisipasi tersebut dilakukan mengikuti pembatasan akses transportasi yang dilakukan di NTB sesuai Permenhub Nomor 25 Tahun 2020. Bersambung ke hal 11 H.Lalu Bayu Windia

Tidak Terbit Berkaitan dengan Kenaikan Isa Al Masih, pada Kamis (21/5) dan Hari Raya Idul Fitri 1441 H Minggu (24/5) , SUARA NTB tidak terbit pada Kamis (21/5) sampai Senin (25/5). Kami akan terbit kembali pada Selasa (26/5). Untuk itu kepada pembaca dan relasi iklan harap maklum. Terima Kasih Penerbit

Puluhan PMI Asal NTB Dikarantina di RS Darurat Wisma Atlet Mataram (Suara NTB) Puluhan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal NTB dikarantina di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Jakarta Pusat. Mereka akan dipulangkan ke NTB setelah hasil rapid test (tes cepat) menunjukkan hasil non reaktif. Sementara bagi PMI yang hasil tes cepatnya reaktif, akan dilanjutkan dengan tes swab. Apabila hasil swab

positif, maka diisolasi di RS Darurat Wisma Atlet. Sedangkan jika hasil swabnya negatif, maka akan dipulangkan ke NTB dan wajib melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. ‘’Jadi mereka dikarantina dulu di Jakarta. Ada yang sampai 10 hari. Ada juga kemarin saya jemput, mereka dipulangkan satu per satu. Bersambung ke hal 11

(Suara NTB/ist)

PULANG - Eks PMI asal NTB yang dipulangkan melalui Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid setelah menjalani karantina di RS Darurat Wisma Atlet Jakarta Pusat.

Gili Trawangan Stok Gula Pengecer Bisa Disita Jadi Percontohan Era Baru Pariwisata Jual di Atas HET

Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1441 H/2020 M 04:51

05:01

12:15

15:35

18:07

19:19

Mataram (Suara NTB) – NTB sudah menerima pasokan gula pasir sekitar 300.000 ton. Stok itu untuk memenuhi permintaan pasar sehingga harga bisa dikendalikan menjadi Rp12.500/Kg. Pedagang eceran diimbau tidak menjual dengan harga lebih tinggi. Karena jika ditemukan pengecer menjual gula dengan harga di atas Harga Eceran Tertinggi (HET), stok gulanya akan disita. ‘’Stoknya sekarang sudah tambah banyak. Dari distributor hargI Gusti Putu Gede Ekawana anya Rp12.000/Kg. Di (Suara NTB/why)

pengecer Rp12.500 tidak boleh lebih,’’ tegas Ketua Satgas Pangan Provinsi NTB, Kombes Pol, I Gusti Putu Gede Ekawana,SIK, Selasa (19/5) kemarin. Distributor dengan pengecer diatur dengan margin keuntungan Rp500/Kg. Dua distributor yang menyuplai gula pasir lokal yakni PT SMS dan PT Asiabaru. Dua distributor ini melepas harga gula Rp12.000/Kg ke pasaran. ‘’Kalau yang di supermarket, ritel modern kan dia sudah punya gula pasir yang didatangkan bulan lalu. Harganya masih Rp16 ribu sampai Rp15 ribu,’’ sebutnya. Bersambung ke hal 11

Mataram (Suara NTB) – Rencana penerapan era baru sektor pariwisata pascapandemi virus Corona (Covid-19) terus dimatangkan. Salah satunya dengan mempersiapkan destinasi wisata andalan untuk segera bangkit dan kembali beroperasi. Destinasi pertama yang ditargetkan beroperasi dalam era baru pariwisata NTB adalah kawasan Tiga Gili (Trawangan, Meno, Air)

di Kabupaten Lombok Utara (KLU). Ketua Gili Hotel Association (GHA), Lalu Kusnawan, menerangkan pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata (Dispar) terkait percepatan proses tersebut. ‘’Minggu kemarin kita ada pertemuan dengan Kadispar, terutama masalah percepatan untuk pemulihan pariwisata. Bersambung ke hal 11


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.