Edisi Rabu 22 April 2020 | Suara NTB

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000

SUARA NTB

RABU, 22 APRIL 2020

Pengemban Pengamal Pancasila

12 HALAMAN NOMOR 41 TAHUN KE 16 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Cerita Paramedis di Garis Depan Penanganan Covid-19

Mengabaikan Kekhawatiran Demi Keselamatan Pasien PENYEBARAN virus Corona (Covid-19) sampai saat ini masih berlangsung secara global, termasuk di NTB. Namun di balik pandemi yang telah menjadi penyebab kematian ribuan orang tersebut, ada perempuan-perempuan hebat yang berjuang dengan mengambil peran sebagai petugas kesehatan (paramedis) di baris depan. Bertepatan dengan peringa-

tan Hari Kartini yang jatuh Selasa (21/4), semangat perempuan-perempuan tersebut tidak hanya menjadi pelita di tengah kegelapan. Namun sekaligus menjadi penyelamat di tengah pandemi yang menyerang. Adalah dr. Suryani Padua Fatrullah, Sp.P, FISR, anggota Kelompok Staf Medik (KSM) Paru di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) NTB. Dokter cantik ini terlibat sebagai ang-

gota Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 di rumah sakit tersebut sejak pandemi merebak di NTB. Diceritakan Suryani, penanganan Covid-19 menuntut sikap aktif dari petugas kesehatan. Bahkan di luar jam kerja sekalipun. ‘’Kami sebagai bagian Tim Satgas RSUD Provinsi memang di luar jam kerja tetap aktif menerima konsultasi atau rujukan dari rumah sakit lain,

maupun dari IGD RSUD Provinsi sendiri,’’ ujarnya kepada Suara NTB, Selasa (21/4). Dalam situasi pandemi saat ini, tidak jarang patugas kesehatan harus berjaga selama 24 jam. Di RSUD NTB sendiri, setidaknya melibatkan empat dokter spesialis paru perempuan, dokter patologi klinik, dan tim pediatri. Selama menjalani tugas di rumah sakit, Suryani dan petu-

gas kesehatan lainnya secara bergiliran melakukan perawatan pada Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di ruang isolasi. Hal paling memberatkan dari proses itu adalah protokol pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) lengkap. ‘’Jika masuk ke dalam ruang isolasi bisa sekitar 2 jam dipakai (APD),’’ ujar dokter spesialis yang menjadi bagian dari RSUD NTB sejak 2010 tersebut.

Bahkan ketika hendak melepaskan APD, dirinya juga diwajibkan untuk berhati-hati agar tidak ada droplet pasien yang menempel secara tidak disengaja. Selain itu, bagian lain yang harus dilakukannya adalah berusaha memberi semangat pada pasien yang menjalani karantina di ruang isolasi. Bersambung ke hal 11

Suryani Padua Fatrullah (Suara NTB/ist)

Tiga Daerah di NTB Berstatus Waspada Transmisi Lokal

Waspadai Peralihan Musim Saat Pandemi Covid-19 Mataram (Suara NTB) BMKG mengingatkan masyarakat agar dalam masa pandemi Covid -19 ini mewaspadai periode peralihan musim. Curah hujan yang mulai masuk kategori rendah, diperkirakan akan menjadi penanda masuknya musim kemarau. Dalam catatan BMKG Stasiun Klimatologi Lombok Barat, curah hujan di NTB pada dasarian II April umumnya dalam kategori rendah. Meski demikian, masih ada beberapa wilayah dengan curah hujan kategori menengah, seperti di wilayah Lombok Tengah bagian Selatan, sebagian kecil wilayah Kabupaten Lombok Utara, serta sebagian kecil wilayah Kabupaten Sumbawa Besar. Curah Hujan tertinggi hanya terpantau di Sambik Bangkol, Kecamatan Gangga sebesar 131 mm/dasarian. ‘’Sementara sifat hujan pada dasarian II April 2020 umumnya atas normal hampir di seluruh wilayah NTB,’’ kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Lombok Barat, Luhur Tri Uji Prayitno. Hari tanpa hujan atau HTH juga makin dirasakan. HTH kategori menengah antara 11 sampai 20 hari dan terpanjang di Wera, Kabupaten Bima sampai sepanjang 42 hari. Atas situasi ini, dijelaskan Luhur Tri, peluang curah hujan pada Dasarian III April mendatang cukup rendah. Curah hujan >20mm per dasarian mencapai 80 sampai 90 hanya di beberapa wilayah NTB seperti Bersambung ke hal 11

Mataram (Suara NTB) – Pemerintah pusat mengumumkan tiga daerah di NTB naik status menjadi waspada transmisi lokal virus Corona (Covid-19). Tiga daerah dengan status waspada transmisi lokal adalah, Mataram, Lombok Barat, dan Lombok Timur. Demikian disampaikan, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 NTB, I Gde Putu Ariyadi, S.Sos.MH, Selasa (21/4) di Mataram. Informasi ini mengikuti pengumuman yang dikeluarkan oleh Tim Gugus Tugas Pusat, Jumat (17/4)

lalu. Kendati demikian, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) belum akan diterapkan di NTB. ‘’Transmisi lokal menjadi kewaspadaan kita bersama. Apalagi Kementerian Kesehatan mengatakan tiga daerah di NTB menjadi status transmisi

lokal,’’ ujar Kepala Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik (Diskominfotik) NTB ini. Menurut Gede, kewaspadaan tinggi saat ini perlu diterapkan. Terutama untuk memastikan isolasi secara mandiri maupun kolektif. ‘’Karena orang-orang yang da-

tang dari luar daerah sudah menularkan di sini. Jadi perlu adanya kewaspadaan tinggi, sehingga tidak menyebar lagi. Lebih baik di rumah, ikuti anjuran pemerintah, dan jujurlah ke petugas (kesehatan),’’ katanya. Kendati demikian, kebijakan untuk menerapkan PSBB belum akan diambil. Pasalnya, hal tersebut harus melewati kajian eskalasi kasus dan lainlain. ‘’Kalau kita lihat di sini, ke arah (PSBB) itu belum. Tapi

penanganan dan pengetatan itu sudah dilakukan,’’ ujarnya. Di sisi lain, bagi kabupaten/ kota yang merasa perlu menerapkan PSBB disebutnya dapat mengajukan permohonan sesuai aturan yang diberlakukan Kementerian Kesehatan. Pengajuan tersebut juga diharapkan memasukkan kajian internal, seperti ketersediaan pangan dan lain-lain. ‘’Kalau dilakukan (PSBB) itu, konteksnya sudah lain,’’ ujarnya. Bersambung ke hal 11

TO K O H GUBERNUR NTB Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M.Sc, meminta BNPB RI, agar fasilitator yang dinon-aktifkan akibat pandemi Covid-19 kembali diaktifkan. Hal ini dalam rangka untuk menangani kembali percepatan pembangunan dan perbaikan rumah korban gempa bumi di NTB. ‘’Tujuannya agar masyarakat memiliki aktifitas ekonomi yang produktif,” ujar gubernur didampingi Kalak BPBD Provinsi NTB, H. Ahsanul Khalik, S.Sos.MH saat Rapat Koordinasi (Rakor) virtual Bersambung ke hal 11

H. Zulkieflimansyah (Suara NTB/ist)

KO M E N TTAA R Ubah 10 SMA Jadi SMK

BANTUAN - Kapolda NTB Tomsi Tohir, membagikan bantuan paket sembako dan masker kepada warga kurang mampu di Tanjung Karang, Sekarbela, Mataram, Selasa (21/4). Tampak seorang anak perempuan menerima masker dari Kapolda NTB.

Tekan Dampak Pandemi Covid-19

Polda dan Polres se-NTB Bagikan 5.000 Paket Sembako Mataram (Suara NTB) Kapolda NTB Irjen Pol. Drs. Tomsi Tohir, M.Si memimpin langsung bakti sosial (Baksos) dengan membagikan sembako kepada masyarakat kurang mampu yang terdampak virus Corona, Selasa (21/4) kemarin. Baksos digelar menindaklanjuti Surat Telegram Kapolri Nomor: ST/1205/IV/KEP/ 2020 yang ditandatangani AS SDM Kapolri, Irjen Pol. Dr. Eko Indra Heri S., MM, terkait kegiatan Polri dalam menyelenggarakan bakti sosial (Baksos) secara serentak pada 21 April 2020. ‘’Program ini ditujukan kepada masyarakat yang membutuhkan. Bersambung ke hal 11

(Suara NTB/ist)

SEMBAKO - Kapolda NTB Irjen Pol. Drs. Tomsi Tohir, M.Si memimpin langsung bakti sosial (Baksos) dengan membagikan sembako kepada masyarakat kurang mampu yang terdampak virus Corona, Selasa (21/4). Kegiatan yang sama juga dilakukan Waka Polda NTB, Brigjen.Pol Drs. Asby Mahyuza.

Pemprov Pangkas Anggaran Infrastruktur Rp239 Miliar H. Aidy Furqan

Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB melakukan rasionalisasi dan realokasi anggaran seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk penanganan virus Corona. Untuk anggaran infrastruktur yang berada di Dinas PUPR dan Dinas Perkim dilakukan pemangkasan sekitar Rp239 miliar. Pelaksana Tugas Kepala Dinas PUPR NTB, Ir. H. Sahdan, MT yang dikonfirmasi Suara NTB di Kantor Gubernur, Selasa (21/4) kemarin

menyebutkan, anggaran yang dipangkas di Dinas PUPR NTB sebesar Rp157 miliar. Anggaran infrastruktur yang kena pemangkasan cukup besar berada di Bidang Bina Marga sebesar Rp90 miliar lebih. Sisanya dari Bidang Cipta Karya, Bidang Sumber Daya Air (SDA) dan balai-balai yang berada di bidang tersebut. ‘’Pemotongan anggaran tak bisa kita hindari. Kita (Dinas PUPR) kenanya Rp157 miliar, kena realokasi anggaran,’’

sebut Sahdan. Ia menjelaskan, anggaran yang dipangkas merupakan kegiatan-kegiatan yang belum terkontrak. Setelah dilakukan penyisiran semua kegiatan atau proyek yang belum terkontrak di semua bidang dan balai, ditemukan besarnya sekitar Rp157 miliar. Meskipun seratusan miliar anggaran di Dinas PUPR dipangkas, namun Sahdan mengatakan ada beberapa proyek yang tetap jalan. Bersambung ke hal 11

PADAT KARYA - Pelaksanaan pekerjaan program padat karya berupa perbaikan jalan lingkungan di Dusun Bora dan Kelebuk Lombok Tengah. Program padat karya diharapkan diperbanyak untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat desa dalam rangka menekan dampak sosial dan ekonomi di tengah pandemi virus Corona saat ini.

(Suara NTB/ist)

PEMPROV NTB melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) akan mengubah sejumlah Sekolah Menengah Atas (SMA) menjadi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Hal ini dilakukan untuk mendukung program industrialisasi yang menjadi program unggulan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M.Sc dan Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd. ‘’Saya menghitung hampir 10 SMA kita akan usulkan Bersambung ke hal 11

(Suara NTB/why)

Rehab Rekon Segera Aktif


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.