Edisi Rabu 22 Juli 2020 | Suara NTB

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000

SUARA NTB

RABU, 22 JULI 2020

Pengemban Pengamal Pancasila

12 HALAMAN NOMOR 112TAHUN KE 16 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Dahului Semangat Perpres

Langkah NTB Tangani Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi

Mataram (Suara NTB) Menko Polhukam, Prof. H. M. Mahfud MD mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) No. 82 Tahun 2020 tentang Komite Penanganan Covid19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang sudah diundangkan 20 Juli 2020. Penanganan Covid-19 tidak boleh menghambat pertumbuhan ekonomi. Dan apa yang dilakukan NTB seperti yang dipaparkan Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M.Sc, sebenarnya sudah mendahului semangat Perpres tersebut. ‘’Pak Gubernur tadi sudah menunjukkan cara sesungguhnya. Yang mendahului Perpres kalau semangatnya. Bahwa Covid itu tak boleh menghambat pertumbuhan ekonomi. Tapi justru menjadi blessing in disguise, menjadi berkah terselubung,’’ ujar Mahfud saat jumpa pers di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur, Selasa (21/7) sore kemarin. Menko Polhukam, Mahfud MD beserta rombongan melakukan kunjungan kerja ke NTB Selasa kemarin didampingi Mendagri, Prof. H. M. Tito Karnavian, Wakil Ketua DPD RI, Nono Sampono, Wakapolri, Komjen Gatot Edy Pramono dan Kasum TNI, Letjen TNI Joni Supriyanto Dijelaskan, dengan Perpres

ini, pemerintah membentuk Satgas Penanganan Covid-19 yang dipimpin Kepala BNPB dan Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional yang dipimpin Wakil Menteri BUMN. Sedangkan Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional dipimpin oleh Menteri BUMN, Erick Thohir. Dengan adanya Covid-19, ekonomi lokal menjadi hidup karena UMKM digerakkan. Dulunya, ekonomi lokal tak hidup karena selalu dikooptasi oleh konglomerat atau kekuatan-kekuatan modal dari luar. ‘’Maka sekarang dihidupkan ekonominya dari bawah dengan dana yang tersedia. Bersambung ke hal 11

(Suara NTB/nas)

RAPAT - Menko Polhukam, H. M. Mahfud MD didampingi Mendagri, H. Tito Karnavian dan Gubernur NTB H. Zulkieflimansyah saat memberikan keterangan pers usai rapat koordinasi soal kesiapan Pilkada serentak dan penanganan Covid-19 di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur, Selasa (21/7) sore kemarin.

Wakapolri Perintahkan Kapolda NTB Bereskan Lahan Sirkuit MotoGP

TO K O H Konsep dan Strategi Jelas MENTERI Dalam Negeri (Mendagri) RI, Prof. H.M. Tito Karnavian menekankan, penyelenggaraan Pilkada serentak 2020 pada 9 Desember mendatang adalah momentum strategis. Terutama untuk meningkatkan upaya penanganan pandemi virus Corona (Covid-19) yang berlangsung. H.M.Tito Karnavian Bersambung ke hal 11 (balipost/ant)

KO M E N TTAA R

Jaga Stabilitas Keamanan PERSIAPAN menuju Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 di tengah pandemi virus Corona (Covid-19) yang masih berlangsung ditekankan perlu menjadi atensi khusus. Sambil menanggulangi dampak pandemi tersebut, aparat negara dan seluruh pihak terkait perlu bekerja ekstra Bersambung Gatot Eddy Pramono ke hal 11

Mataram (Suara NTB) Wakapolri, Komjen Gatot Eddy Prabowo meminta Kapolda NTB, Irjen Pol M. Iqbal membantu Pemprov NTB mempercepat penyelesaian masalah lahan pembangunan Sirkuit Mandalika. Ia menegaskan, tak ada alasan MotoGP

2021 tidak bisa dilaksanakan lantaran persoalan tanah. ‘’Tidak alasan nantinya karena permasalahan tanah kemudian MotoGP tidak dilaksanakan. Kalau ada yang main-main soal tanah, proses hukum saja. Bersambung ke hal 11

Anjlok, Harga Bawang Putih Sembalun

Selong (Suara NTB) Harga bawang putih Sembalun musim tanam 2020, anjlok. Sebagian besar petani mengalami kerugian besar. Pada musim tanam sebelumnya, panen basah petani bisa menjual dengan harga 1,2 juta per kuintal. Sekarang, produksi super dijual dengan harga Rp 700 ribu per kuintal. Ada juga yang hanya Rp 600 ribu

per kuintal. “Petani sekarang nangis di sini (Sembalun, red),” aku Sunardi, petani bawang putih Desa Sembalun yang juga Kepala Desa Sembalun Bumbung Kecamatan Sembalun, Selasa (21/7). Sembalun Bumbung, ujarnya, 90 persen petani merupakan penanam bawang putih. Akan tetapi, tidak ada

pembeli membuat bawang putih terpaksa dilelang. Rencana pengembangan bisnis bawang putih ini, ujarnya, tidak sesuai dengan janji awal dari pemerintah. Bicara produksi, musim tanam 2020 ini cukup bagus. Akan tetapi, biaya produksi yang dikeluarkan petani tidak sebanding dengan nilai jual. Bersambung ke hal 11

Empat Pemda Tetapkan Siaga Darurat Kekeringan Mataram (Suara NTB) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB mencatat hingga 21 Juli 2020, sebanyak 71 kecamatan, 318 desa dilanda kekeringan. Dengan jumlah warga terdampak kekeringan sebanyak 181.161 KK atau 645.060 jiwa. Plt Kepala Pelaksana BPBD NTB, Ir. H. Ahmadi, SP1 yang dikonfirmasi Suara NTB, Selasa (21/7) kemarin mengatakan, kekeringan sudah terjadi di sembilan kabupaten/kota di NTB. Daerah yang belum dilanda

kekeringan di NTB hanya Kota Mataram. Ahmadi merincikan jumlah jumlah desa, kecamatan dan warga yang terdampak kekeringan di NTB. Seperti Lombok Utara, sebanyak 5 kecamatan dan 19 desa sudah dilanda kekeringan. Dengan jumlah warga terdampak 8.661 KK atau 26.036 jiwa. Kemudian Lombok Barat, sebanyak 28 desa di 6 kecamatan sudah dilanda kekeringan. Dengan warga terdampak sebanyak 8.064 KK atau 32.225 KK. Bersambung ke hal 11

(Suara NTB/rus)

ANJLOK - Kepala Desa Sembalun Bumbung, Sunardi memperlihatkan bawang putih hasil panen yang penjualannya anjlok.

Tekan Biaya Pembelian Alat Rapid Test dengan RI-GHA Covid-19

(Suara NTB/ist)

(Suara NTB/bay)

RAPID TEST - RI-GHA Covid-19 sebagai alat rapid test buatan asli Indonesia di Laboratorium Hepatika Bumi Gora, Mataram menjadi harapan pemerintah.

Mataram (Suara NTB) – Pengembangan RI-GHA Covid-19 sebagai alat rapid test buatan asli Indonesia di Laboratorium Hepatika Bumi Gora, Mataram menjadi harapan pemerintah. Terutama untuk menekan anggaran yang dibutuhkan untuk pengadaan alat rapid test dengan biaya lebih murah dibanding yang ada saat ini. Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi, Sp.A menerangkan, Pemprov NTB melalui Gugus Tugas Penanganan Covid-19 NTB telah memesan 5.000 alat rapid test di Laboratorium Hepatika Mataram. Namun pengadaan alat rapid test tersebut baru dapat terealisasi Agustus mendatang. ‘’Kita sudah memesan, tapi bahannya belum ada. Kita provinsi minta 5.000 (alat tes). Belinya memang bertahap. Karena

kita juga dapat bantuan dari pusat,’’ ujar Eka saat dikonfirmasi, Selasa (21/7) di Mataram. Rapid test yang dibeli tersebut akan dijadikan stok untuk memenuhi kebutuhan seluruh rumah sakit di NTB. Kecuali Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) NTB yang diminta melakukan pemesanan mandiri untuk memenuhi kebutuhannya. Diterangkan, rapid test buatan Laboratorium Hepatika saat ini adalah yang termurah di pasaran. Di mana harga beli alat RI-GHA Covid-19 adalah Rp75 ribu sebelum PPN. Sedangkan untuk alat impor berkisar antara Rp180 ribu. ‘’Yang impor ini juga mulai menurunkan harga sekarang karena SE Menkes soal maksimal harga (jual) Rp150 ribu. Tadinya paling murah Rp180 ribu. Bersambung ke hal 11


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.