HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SUARA NTB
SELASA, 22 SEPTEMBER 2020
Pengemban Pengamal Pancasila
12 HALAMAN NOMOR 159 TAHUN KE 16 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
SK Pemberhentian Tiga ASN Keluar
Normal Suzanna Batal Mundur Mataram (Suara NTB) Surat Keputusan (SK) pemberhentian tiga Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov NTB yang maju dalam Pilkada serentak 2020 sudah keluar dari Pemerintah Pusat. Sementara, satu ASN Pemprov NTB yang sebelumnya akan maju di Pilkada Lombok Tengah, yaitu H. Normal Suzanna batal mundur sebagai ASN. ‘’Kalau Pak Normal Suzanna, dia menarik diri. Ndak jadi mundur sebagai ASN,’’ ujar Kepala BKD NTB, Drs. Muhammad Nasir dikonfirmasi Suara NTB, Senin (21/9) siang kemarin. Bersambung ke hal 11
TO K O H Perintahkan Jajaran ’’Rapid Test’’ MENTERI Agama (Menag), Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, S.I.P., S.H., M.H, terkonfirmasi positif Covid-19. Padahal sebelumnya, Menag sempat melakukan kunjungan kerja ke sejumlah tempat di NTB. Kepala Kantor Wilayah Kemenag NTB, KH. Zaidi Abdad, MA., menerangkan begitu mendapatkan informasi terkait Menag yang positif Covid-19, pihaknya langsung memerintahkan jajarannya untuk dilakukan rapid test. ‘’Nanti kami perintahkan rapid saja,’’ ujarnya. Sebelumnya Menag sempat menghadiri acara pembinaan kepada ASN lingkup Kanwil Kemenag se-Provinsi NTB, Kamis, 16 September 2020. Ratusan orang hadir pada acara tersebut. Bersambung KH. Zaidi Abdad ke hal 11 (Suara NTB/dok)
KO M E N TTAA R Tunggu Edaran Gubernur
H. Lalu Hamdi (Suara NTB/dok)
PEMPROV NTB memastikan segera melakukan pembatasan ASN yang masuk bekerja di kantor sesuai zonasi penyebaran Covid-19 di Kabupaten/Kota. Penerapan kebijakan pembatasan ASN yang masuk kantor tinggal menunggu surat edaran ditandatangani Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, S.E., M. Sc., ‘’Surat edaran Pak Gubernur sedang proses tandatangan. Kita akan laksanakan (pembatasan ASN masuk kantor),’’ kata Kepala Biro Organisasi Setda NTB, Bersambung ke hal 11
(Suara NTB/Satpol PP NTB)
RAZIA - Sejumlah warga yang terjaring razia tidak menggunakan masker beberapa hari lalu.
Uang Denda Tak Pakai Masker
Dikembalikan untuk Penanganan Covid Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB melalui Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bappenda) menegaskan pengenaan denda bagi masyarakat yang tidak memakai masker tujuannya bukan sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk membiayai pembangunan. Namun, penerapan sanksi denda dengan maksud memberikan edukasi kepada masyarakat agar tetap patuh dalam menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Uang denda yang diperoleh dari hasil operasi gabungan antara Satpol PP, Bappenda bersama TNI/Polri nantinya akan dikembalikan untuk penanganan Covid-19. ‘’Semua nanti akan digunakan untuk penanggulangan Covid-19. Tidak ada untuk keperluan lain. Karena Pemda tak bermaksud mengumpulkan denda ini untuk sumber PAD mem-
biayai pembangunan,’’ tegas Kepala Bappenda NTB, Dr. Ir. H. Iswandi, M. Si., dalam dialog interaktif di Ruang Call Center Bappenda NTB, Senin (21/9) pagi kemarin. Iswandi menjelaskan, penerapan sanksi administratif bagi pelanggar protokol kesehatan Covid19, niatnya adalah mendisiplinkan masyarakat. Uang denda
yang terkumpul akan dikembalikan untuk penanganan Covid-19. ‘’Masyarakat disiplin saja sehingga tak kena denda. Sekarang sudah ada penerimaannya. Nanti akan kita umumkan melalui BPKAD (Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah) untuk penggunaannya,’’ jelasnya. Operasi penegakan protokol kesehatan Covid-19 di NTB berdasarkan Perda No.7 Tahun 2020 tentang Penanggulangan Penyakit Menular. Dalam pelaksanaannya, telah diterbitkan Pergub No. 50 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan. Di dalam Pergub No. 50 Tahun 2020, diatur tentang sanksi. Bersambung ke hal 11
’’
Denda ini
sebenarnya bukan hal yang pokok. Sebenarnya yang pokok itu adalah bagaimana mendisiplinkan masyarakat untuk melaksanakan protokol kesehatan
H.Iswandi (Suara NTB/ist)
Gubernur Tes Swab, Pemprov Kembali Atur Strategi Penanganan Covid-19 Sekda dan Karo Kesra Negatif Covid-19 Kasus Positif Meningkat
si usai rapat evaluaMataram si mingguan pena(Suara NTB) nganan Covid-19 di Kasus baru terkonKantor Gubernur, Sefirmasi positif Covidnin (21/9). 19 di NTB cenderung Gita mengatakan, mengalami peningkaGugus Tugas terus tan dalam beberapa mencermati perhari terakhir. Selain kembangan penamitu, kasus kematian bahan kasus sesuai juga terus bertambah. dengan data yang diDengan adanya rilis setiap hari. Ia kecenderungan penmengatakan, dua ingkatan kasus baru hari sebelumnya, katerkonfirmasi positif sus baru terkonfirdan angka kematian, masi positif melonmembuat Pemprov jak sebanyak 53 NTB kembali mengorang. Kemudian atur strategi penakembali turun mennganan Covid-19. (Suara NTB/dok) jadi 25 kasus baru. ‘’(Peningkatan) itu H.L.Gita Ariadi Sekda NTB ini kita lihat masalahmengatakan, evaluanya. Kita terus coba lakukan perubahan strategi. Selaku si perkembangan dan penanganan kaKetua Harian Gugus Tugas kita cemas sus Covid-19 dilakukan evaluasi semdan prihatin,’’ kata Ketua Pelaksana inggu sekali. ‘’Angka-angka bergerak, Harian Gugus Tugas Percepatan Pen- apa penyebabnya. Kita kenali dengan anganan Covid-19 Provinsi NTB, Drs. sebaik-baiknya. H. Lalu Gita Ariadi, M. Si dikonfirma- Bersambung ke hal 11
I Gede Putu Aryadi
Mataram (Suara NTB) Pasca diumumkannya Menteri Agama, H. Fachrul Razi terkonfirmasi positif Covid-19, sejumlah pejabat Pemprov NTB melakukan tes swab. Mulai dari Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, S.E., M. Sc., Sekda NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M. Si., dan Kepala Biro (Karo) Kesra Setda NTB, H. Masyhuri, S. H., melakukan tes swab, Senin (21/9) kemarin. Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi, S. Sos., M.H., yang dikonfirmasi Suara NTB, Senin (21/9) petang kemarin mengatakan gubernur melakukan tes swab di Sumbawa. Sedangkan Sekda dan Karo Kesra melakukan tes swab di RSUD NTB. ‘’Tadi Pak Sekda sudah (tes swab) sama Karo Kesra, hasilnya negatif (Covid-19). Pak Gubernur di Sumbawa, menurut Ibu Kadikes tadi sore sudah diambil sampelnya, ‘’’ kata Aryadi. Bersambung ke hal 11
(Suara NTB/dok)
Pekan Ini, Tiga Pejabat Pemprov Dilantik Jadi Pjs Bupati KSB, Sumbawa dan Bima Mataram (Suara NTB) Sebanyak tiga orang pejabat eselon II Pemprov NTB akan dilantik menjadi Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Kabupaten Sumbawa Barat, Sumbawa dan Bima. Pelantikan direncanakan di Kantor Gubernur, Sabtu (26/9). ‘’Pelantikan Pjs tanggal 26
September, Sabtu ini. Insya Allah di Kantor Gubernur,’’ kata Kepala Biro Pemerintahan Setda NTB, Lalu Abdul Wahid, S.H., M. H., dikonfirmasi Suara NTB, Senin (21/9) siang kemarin. Namun, kata Wahid, SK pengangkatan tiga Pjs Bupati dari Menteri Dalam Negeri
(Mendagri) belum keluar hingga saat ini. Tetapi, ia mengatakan SK tersebut akan keluar dalam waktu dekat. ‘’Pokoknya, tanggal 26 September itu terkejar SK-nya. Legal formalnya sudah ada,’’ ujarnya. Sebagaimana diketahui, gubernur sudah mengajukan
sembilan nama pejabat eselon II Pemprov NTB ke Mendagri untuk menjadi calon Pjs Bupati KSB, Sumbawa dan Bima. Masing-masing daerah diusulkan tiga nama pejabat, yang kemudian dipilih salah satu menjadi Pjs. Bupati. Penunjukan Pjs Bupati KSB, Pjs Bupati Sumbawa dan
Pjs Bupati Bima karena kepala daerahnya, baik Bupati dan Wakil Bupati maju dalam kontestasi Pilkada serentak 2020. Sesuai ketentuan, bagi calon petahana yang ikut Pilkada harus mengajukan cuti di luar tanggungan negara selama masa kampanye. Bersambung ke hal 11