HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SUARA NTB
SENIN, 23 MARET 2020
Pengemban Pengamal Pancasila
16 HALAMAN NOMOR 19 TAHUN KE 16 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Kunjungi RSUD Kota Mataram dan Puskesmas Ampenan
Nyayu Ernawati Ajak Masyarakat Waspada Corona
’’
Saya berterima kasih kepada para tenaga medis sebagai garda terdepan pelayanan masyarakat’’ Nyayu Ernawati Pelayanan Medik RSUD Kota Mataram, dr. Emirald Isfihan, MARS. Ditemani dr. Emirald, Nyayu berkesempatan melihat
Stok APD Menipis
Rumah Sakit Antisipasi Kepulangan TKI Mataram (Suara NTB) – Stok alat pelindung diri (APD) di rumah sakit rujukan untuk penanganan penyebaran virus Corona (Covid-19) di NTB menipis. Di RSUD NTB, stok yang tersedia hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan untuk satu pekan ke depan. ‘’Di RSUD masih aman untuk seminggu. Kalau kurang kita drop (dibantu) dari Dinas Kesehatan,’’ ujar Ketua Satgas Penanganan Virus Corona RSUD NTB, dr. Nyoman Wijaya Kusuma. Menurutnya, jumlah APD tersebut secara umum memang kurang, terutama untuk memenuhi kebutuhan pelayanan ke depan. Diterangkan Kusuma, pihaknya saat ini mengantisipasi kebutuhan APD untuk gelombang kepulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKI dari luar negeri yang disebut akan terjadi pada April mendatang. Bersambung ke hal 11
TO K O H Siaga Amankan Pilkada POLDA NTB tetap menyiagakan personel pengamanan untuk Pilkada serentak meski wabah Corona menyebabkan Pemprov NTB menetapkan status siaga darurat. Namun jika ada penundaan tahapan dan pelaksanaan, akan dilakukan pembahasan karena akan mempengaruhi rencana dan skenario pengamanan. Menurut Karo Ops Polda NTB Kombes. Pol. Dewa Putu Maningka Jaya, Pilkada adalah produk undang undang yang Bersambung ke hal 11 Dewa Putu Maningka Jaya
secara langsung bagaimana kesiapan RSUD Kota Mataram dalam rangka mencegah virus corona. Dalam kunjungan itu pula, Nyayu mendapatkan penjelasan detail bagaimana prosedur penanganan ODP (Orang Dalam Pemantauan) maupun PDP (Pasien Dalam Pengawasan) di rumah sakit milik Pemkot Mataram ini. Berbagai sudut RSUD Kota Mataram, terlebih yang berkaitan dengan penanganan virus corona, tidak luput dari perhatian Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Mataram ini. Setiap pengunjung yang datang ke rumah sakit ini, Bersambung ke hal 11
(Suara NTB/fit)
Nyayu Ernawati, S. Sos., melihat APD milik RSUD Kota Mataram (foto kiri). Nyayu Ernawati, S.Sos., menyapa salah seorang pengunjung Puskesmas Ampenan, Jumat (20/3)
’’Perang’’ Melawan Corona Butuh Kesadaran Masyarakat Mataram (Suara NTB) Pemerintah Provinsi NTB meminta partisipasi masyarakat untuk ‘’perang’’ melawan virus Covid – 19. Hidupkan gotong royong dengan berbagai kegiatan pencegahan, seperti pembersihan lingkungan hingga penyemprotan disinfektan yang dinilai efektif untuk pencegahan. Demikian disampaikan Ketua Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid – 19, H. Ahsanul Khalik,S.Sos.MH, Minggu (22/3), seraya menambahkan bahwa langkah antisipasi harus dilakukan lebih massif. ‘’’’Perang’’ terhadap Corona di NTB harus memakai sistem gotong royong,’’ ujarnya. Semua pihak disarankan terlibat, tidak hanya secara teknis dan kegiatan. Gotong royong menurutnya bisa diartikan bersama sama sepakat diam di rumah. ‘’Utamanya adalah, masing-masing orang segenap warga masyarakat dengan cara sederhana. Jaga jarak dalam setiap kesempatan, hindari kerumunan, jangan sentuh mata, hidung dan mulut, sering cuci tangan, perbanyak kegiatan di rumah,’’ ajaknya. Pemprov NTB dijelaskannya, saat ini benar-benar berharap kepada masyarakat untuk memutus rantai penyebaran Covid - 19. Kesadaran untuk patuh pada imbauan social distancing, demi mempertahankan NTB tetap negatif Covid - 19. Bersambung ke hal 11
(Suara NTB/ BPBD NTB)
Mataram (Suara NTB) Nyayu Ernawati, S.Sos., anggota DPRD Kota Mataram, terpanggil untuk ikut berperan memastikan upaya pencegahan, berikut protap penanganan wabah virus corona di Mataram. Kepedulian Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Mataram ini, ditunjukkan lewat aksi nyata melakukan kunjungan lapangan ke dua tempat sekaligus. Masing-masing RSUD Kota Mataram dan Puskesmas Ampenan. Nyayu mengawali tugas mulianya dengan mengunjungi RSUD Kota Mataram. Kedatangan Nyayu disambut oleh Wakil Direktur Bidang
INFOGRAFIS - Infografis perkembangan penanganan Corona di NTB per Minggu (22/3).
Panselnas Tetapkan 942 Pelamar CPNS Pemprov Berhak Ikut SKB
(Suara NTB/ars)
KO M E N TTAA R Diagnosa Investasi Batal DINAS Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) NTB akan melakukan diagnosa cepat terkait batalnya triliunan rupiah investasi di NTB pada 2019 lalu. Kepala DPMPTSP NTB, Dr. Ir. H. Amry Rakhman, M.Si mengatakan ia akan melakukan konsolidasi internal dan koordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. ‘’Diagnosa harus cepat, analisis situasi dan kondisinya. Sehingga dalam sebulan ini kita sudah bisa petakan apa yang sudah kita capai, hambatan, permasalahan apa yang muncul,’’ kata Amry dikonfirmasi Suara NTB, akhir pekan kemarin. Bersambung H. Amry Amry Rakhman Rakhman H. ke hal 11
(Suara NTB/humaspoldantb)
DISINFEKTAN - Personel yang terdiri dari Tim KBR (Kimia, Biologi dan Radioaktif) beserta Kompi 1 Batalyon A Pelopor Satbrimob Polda NTB guna melakukan penyemprotan disinfektan di enam lokasi, Sabtu (21/3).
Antisipasi Penyebaran Covid-19
Polda NTB Semprot Disinfektan di Enam Lokasi Mataram (Suara NTB) Jajaran Polda NTB bergerak cepat dalam mengantisipasi penyebaran virus Corona (Covid19) di daerah ini. Sabtu (21/3), Polda NTB menerjunkan 30 personel yang terdiri dari Tim KBR (Kimia, Biologi dan Radioaktif) beserta Kompi 1 Batalyon A Pelopor Satbrimob Polda NTB
guna melakukan penyemprotan disinfektan di enam lokasi. Demikian disampaikan Kabid Humas Polda NTB, Kombes. Pol. Drs. Artanto, SIK.M.Si melalui rilisnya diterima Suara NTB, Sabtu. Disebutkan, enam titik penyemprotan disinfektan meliputi fasilitas umum, perkantoran dan tempat ibadah. Bersambung ke hal 11
Mataram (Suara NTB) Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) menetapkan sebanyak 942 pelamar CPNS Pemprov NTB berhak ikut Seleksi Kompetensi Bidang (SKB). Dari 3.650 pelamar yang memenuhi passing grade dalam Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) beberapa waktu lalu, hanya 942 orang yang berhak ikut ke tahap seleksi CPNS berikutnya yakni SKB. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) NTB, Drs. Muhammad Nasir yang dikonfirmasi Suara NTB, Minggu (22/3) siang mengatakan, pengumuman hasil SKD dilakukan Pemprov NTB, Senin (23/ 3). Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc telah menandatangani pengumuman hasil SKD tersebut, yang memuat di dalamnya nama-nama pelamar yang berhak ikut SKB. Disebutkan, jumlah pelamar yang memenuhi passing grade atau nilai ambang batas menurut Permenpan No. 24 Tahun 2019 dan berhak mengikuti SKB sebanyak 942 orang. Dengan jenis jabatan guru sebanyak 518 orang, tenaga kesehatan 200 orang dan tenaga teknis 224 orang. Kemudian sebanyak 2.713 pelamar yang memenuhi passing grade atau nilai ambang batas menurut Permenpan No.24 Tahun 2019, namun tidak berhak mengikuti SKB. Dengan rincian jenis jabatan guru 1.071 orang, tenaga kesehatan 398 orang dan tenaga teknis 1.244 orang. Selanjutnya, 3.449 pelamar tidak memenuhi passing grade atau nilai ambang batas. Terdiri dari jenis jabatan guru
1.663 orang, tenaga kesehatan 459 orang dan tenaga teknis 1.327 orang. Sedangkan 602 pelamar tidak hadir SKD, terdiri dari jenis jabatan guru 268 orang, tenaga kesehatan 44 orang dan tenaga teknis 290 orang. Untuk pelaksanaan tes SKB masih menunggu jadwal dari Panselnas. Pelaksanaan SKB CPNS 2019 resmi ditunda menyusul semakin meluasnya penyebaran virus Corona di Indonesia. Pemprov NTB telah mendapatkan informasi resmi dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi (Kemen PANRB), Selasa (17/3) lalu. Penundaan jadwal pelaksanaan SKB CPNS 2019 berdasarkan surat Men PANRB, Tjahjo Kumolo No. B/318/ M.SM.01.00/2020 tanggal 17 Maret 2020. Merujuk Permen PANRB No. 23 Tahun 2019 tentang Kriteria Penetapan Kebutuhan PNS dan Pelaksanaan Seleksi PNS Tahun 2019. Kemudian surat Kepala BKN No. K 26-30/V 205-4/99 tentang Jadwal Pelaksanaan Seleksi Penerimaan CPNS Tahun 2019. Penundaan jadwal jadwal SKB CPNS 2019 memperhatikan status tanggap darurat bencana nasional non alam pandemi virus corona (Covid-19) yang telah ditetapkan Pemerintah. Sesuai surat Men PANRB tersebut, pada poin pertama dikatakan bahwa pengumuman hasil seleksi SKD tetap dilaksanakan sesuai jadwal, yaitu tanggal 22-23 Maret 2020 melalui portal resmi penerimaan CPNS tahun 2019 masing-masing instansi. Bersambung ke hal 11
Ekonomi NTB Diprediksi Melambat Terdampak Wabah Corona Mataram (Suara NTB) Pertumbuhan ekonomi NTB tahun 2020 diprediksi akan melambat terdampak wabah Corona yang meluas di Indonesia. Target pertumbuhan ekonomi tanpa sektor pertambangan sebesar 5 - 5,5 persen sesuai target RPJMD pesimis dapat dicapai tahun 2020 ini. Namun Pemprov akan berusaha mempertahankan pertumbuhan ekonomi NTB di angka 4 persen. Untuk itu, daya beli masyarakat harus tetap terjaga. ‘’Kita agak pesimis dengan adanya Covid-19 ini. Kalau kita baca di media, investor-investor sudah bany-
ak yang teriak. Kemudian dolar sudah Rp16.000 lebih. Ini tentunya akan berpengaruh juga kepada fiskal,’’ kata Kepala Bappeda NTB, Ir. Wedha Magma Ardhi, M.TP dikonfirmasi Suara NTB, kemarin. Meluasnya virus Corona (Covid-19) di dunia dan Indonesia membuat sejumlah sektor terpukul, seperti pariwisata. Sekarang, kunjungan wisatawan turun drastis. Hal ini dapat dilihat dengan dibatalkannya sejumlah penerbangan, baik domestik dan mancanegara akibat wabah Covid-19. ‘’Artinya, pertumbuhan ekonomi kemungkinan
akan melambat,’’ kata Ardhi. Ia mengatakan, belum dapat memprediksi pertumbuhan ekonomi NTB tahun 2020 akibat pengaruh Covid-19. Namun, Ardhi mengatakan apabila ekonomi NTB mampu bertahan di angka 4 persen, maka itu sudah cukup bagus. Menurutnya, di tengah kondisi seperti sekarang ini, daya beli masyarakat harus tetap dijaga. Harga-harga kebutuhan pokok masyarakat harus dapat dipastikan tak melambung tinggi. Sehingga, peran Satgas Pangan sangat penting dalam situasi dan kondisi saat ini. ‘’Tidak boleh ada penimbunan
kebutuhan pokok,’’ ujarnya. Dikonfirmasi terpisah, Pemerhati Ekonomi Universitas Mataram (Unram), Dr. M. Firmansyah, SE, M. Si mengatakan, kasus Corona menjadi pembelajaran. Menurutnya, banyak pelajaran yang bisa dipetik dari kasus mewabahnya virus Corona yang sangat berdampak terhadap perekonomian. ‘’Memang harus kita hidupkan ekonomi lokal. Dimana kita menggunakan produk lokal, sehingga gairah komoditas lokal tumbuh. Kita nggak tergantung dari komoditas dari luar,’’ katanya.
Sehingga ketika terjadi pengaruh eksternal seperti mewabahnya virus Corona, ekonomi NTB tetap tumbuh. Dengan mengembangkan ekonomi lokal. Ia menganalogikan dalam sebuah komunitas tertutup, masyarakat akan tetap membutuhkan makanan. Di situ ada jasa yang menyediakannya. Jika ekonomi lokal diperkuat dan dihidupkan, apapun faktor yang terjadi di luar maka tidak akan terlalu berpengaruh. ‘’Boleh kita membebaskan sebagian sendi ekonomi kita ke sektor pariwisata. Bersambung ke hal 11