HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SUARA NTB
SELASA, 24 MARET 2020
Pengemban Pengamal Pancasila
12 HALAMAN NOMOR 20 TAHUN KE 16 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Simulasikan NTB Terkena Corona
Gubernur Minta Masyarakat Jangan Alergi Mataram (Suara NTB) Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc mengatakan, penanganan penyebaran virus Corona (Covid-19) di NTB memasuki fase kedua. Pemprov membuat simulasi apabila nanti ada pasien yang positif terkena Covid-19, gubernur meminta masyarakat jangan alergi. terkena,’’ kata gubernur. Pasalnya, kata orang nomor satu di NTB ini, orang yang positif terkena Covid-19, bukan berarti tidak bisa diobati. Ia mengatakan apabila tertangani dengan baik, maka pasien yang positif Covid-19 akan bisa sembuh. Ia mencontohkan seperti Walikota Bogor yang positif terkena covid-19. Begitu juga menteri-menteri di negara lain, ada yang positif terkena Covid-19. Namun mereka dapat disembuhkan. ‘’Jangan sampai nanti teman-teman media, kita minta tolong kalau ada yang terkena seakanakan ini kiamat,’’ katanya.
Gubernur yang akrab disapa Dr. Zul ini menegaskan, hal penting yang segera dilakukan jika ada yang positif Covid-19 adalah melakukan identifikasi. Kemudian ditracing orang yang positif Covid-19 tersebut pernah berinteraksi dengan siapa saja. Supaya penyebaran Covid-19 dapat dilokalisir. Jangan sampai, lanjut Dr. Zul ada persepsi yang keliru di masyarakat. Karena mulai ada desa yang menolak masyarakat yang baru pulang dari luar daerah karena dicurigai terpapar Corona. Dengan beranjak ke fase kedua, Dr. Zul berharap psikologis masyarakat Bersambung ke hal 11
Pemerintah Siapkan Program Sembako Hadapi Corona Mataram (Suara NTB) Pemerintah Pusat akan segera menggulirkan program kartu sembako menghadapi dampak virus Corona (Covid19). Program ini akan menyasar ratusan ribu warga miskin di NTB yang masuk dalam Basis Data Terpadu (BDT).
Kepala Dinas Sosial (Disos) NTB, Dra. T. Wismaningsih Dradjadiah yang dikonfirmasi Suara NTB, Senin (23/ 3), mengatakan Pemda masih menunggu arahan dari Kementerian Sosial (Kemensos) untuk pelaksanaan program ini. Kemensos menggelar video
RAPAT TERTUTUP - Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah memimpin rapat tertutup bersama Gugus Tugas Penanganan Penyebaran Covid-19 di Gedung Sangkareang, Senin (23/3) kemarin. (Suara NTB/ist)
NTB Masuk Fase Dua Penanganan Corona Mataram (Suara NTB) – Pemprov NTB menyiapkan strategi menghadapi fase kedua penanganan virus Corona (Covid-19). Setelah sebelumnya penanganan dilakukan untuk memaksimalkan strategi pencegahan, dalam fase dua penanganan diproyeksikan untuk menghadapi situasi terburuk dengan kemungkinan kasus positif di NTB. Kepala Dinas Kesehatan NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi, menerangkan hal tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang terus bertambah setiap harinya di NTB. ‘’ODP kita sekarang 300 orang, itu naik hanya dalam 4 hari,’’ sebutnya saat dikonfirmasi, Senin (23/3) seusai rapat strategi penanganan Covid19 di Kantor Gubernur NTB. Diterangkan Eka, peningkatan jumlah ODP memang disebabkan oleh banyaknya masyarakat NTB yang pulang kampung. Khususnya dari Pekerja Migram Indonesia (PMI) maupun pekerja rantau ke beberapa daerah lain di Indonesia. Hal tersebut dinilai perlu menjadi atensi serius. Mengingat penyebaran Covid-19 bukan hanya dari luar negeri, na-
conference dengan Dinas Sosial Provinsi kaitan dengan pelaksanaan program kartu sembako untuk menghadapi dampak virus Corona. ‘’Kita tunggu bagaimana arahannya. Bagaimana penggulirannya di masa dengan kondisi siaga darurat seperti ini,’’ kata Wismaningsih. Ia menjelaskan, program kartu sembako ini semacam jaring pengaman sosial bagi masyarakat miskin. Tujuannya agar masyarakat yang masuk kategori miskin tidak jatuh semakin miskin dengan adanya situasi sekarang ini dampak virus Corona. Bersambung ke hal 11
(Suara NTB/ist)
Dikonfirmasi usai rapat dengan Gugus Tugas Penanganan Penyebaran Covid-19 di Gedung Sangkareang Kompleks Kantor Gubernur, Senin (23/ 3) siang, gubernur mengatakan antisipasi pada fase kedua ini harus dilakukan. Apabila ada yang positif terkena Covid-19, maka masyarakat harus benar-benar dikondisikan. Jangan sampai masyarakat mengucilkan orang yang terkena Covid-19. ‘’Misalnya tiba-tiba ada (orang) yang terkena, positif. Ini kan persoalan waktu saja. Mudah-mudahan, mulai mengkondisikan masyarakat jangan alergi sama yang
KETERANGAN - Kadis Kesehatan NTB, Nurhandini Eka Dewi didampingi Kalak BPBD NTB, H.Ahsanul Khalik dan Kadis Kominfotik NTB, Putu Gde Aryadi memberi keterangan pers, kemarin. mun juga ditemukan pada kasus transmisi lokal di beberapa daerah di Indonesia seperti Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Banten, Bali, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, dan Kepulauan Riau. ‘’Kita harus tahu, daerah transmisi
TO K O H
Maskapai Mulai Kurangi Frekuensi Penerbangan
H. H. Lalu Lalu Gita Gita Ariadi Ariadi
KO M E N TTAA R Perusahaan Rumahkan Karyawan DAMPAK penyebaran virus Corona (Covid-19) berdampak signifikan pada kegiatan perusahaan-perusahaan yang beroperasi di NTB. Berbagai cara dilakukan untuk menghadapi penyebaran virus tersebut, termasuk efisiensi dengan merumahkan karyawan. Kepala Disnakertrans NTB, Dr.M.Agus Patria menerangkan, Bersambung ke hal 11
M.Agus Patria (Suara NTB/dok)
Tidak Terbit Berkaitan dengan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1942, pada Rabu (25/3), Kamis (26/3) dan Jumat (27/3), SUARA NTB tidak terbit. Kami akan terbit kembali Sabtu (28/3). Untuk itu kepada pembaca dan relasi iklan harap maklum. Terima Kasih Penerbit
(Suara NTB/her)
DITUTUP - Suasana Pelabuhan Lembar kemarin, sebelum penutupan jelang Hari Raya Nyepi.
Pelabuhan Lembar Tutup Saat Perayaan Nyepi Giri Menang (Suara NTB) Perayaaan hari Raya Nyepi jatuh pada Rabu (25/3) besok. Seperti tahun-tahun sebelumnya, pelayanan penyeberangan Pelabuhan Lembar tutup sementara. Penutupan penyeberangan dilakukan selama dua hari, mulai tanggal 25 Maret sampai dengan 26 Maret. Sebelum dilakukan penutupan, pihak Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) wilayah XII Bali dan Provinsi NTB melakukan sosialisasi kepada semua pengusaha operator penyeberangan. Koordinator Satuan Pelayanan Penyeberangan BPTD wilayah Lembar Nelson Dalo mengatakan berdasarkan surat edaran Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XII- Provinsi Bali dan NTB, nomor Hk.209/1/3/ BPTD-XII/2020 bahwa pada hari Rabu (25/3) mulai pukul
06.00 Wita sampai Kamis (26/ 3) pukul 06.00 Wita, kapal penyeberangan dari Pelabuhan Lembar maupun Padangbai tidak beroperasi. Di mana untuk jadwal penyeberangan kapal terakhir pada 24 maret dari Pelabuhan Lembar pukul 19.30 Wita. Sedangkan kapal terakhir dari Pelabuhan Padangbai pada tanggal 25 maret, pada pukul 03.00 Wita. ‘’Pelabuhan tidak operasi selama Nyepi, mulai hari Rabu sampai Kamis,’’jelas Nelson. Jadwal pengoperasian kembali kapal pertama diberangkatkan dari Pelabuhan Padangbai tanggal 26 Maret sekitar pukul 09.00 Wita. Sedangkan kapal pertama diberangkatkan dari Pelabuhan Lembar tanggal 26 Maret sekitar pukul 04.30 Wita. Berdasarkan pemantauan Suara NTB, belum ada terjadi lonjakan penumpang yang cukup
signifikan. Rata-rata penumpang kapal yang datang dari Padangbai-Lembar masih didominasi oleh warga Lombok yang datang dari Bali untuk berlibur. “Kita pulang karena di Bali sedang Nyepi, di sana (Bali) saya kerja sebagai pedagang. Sudah biasa kita mudik setiap tahun pas Nyepi. Disamping itu pengaruh Corona,’’ ujar Sani warga asal Lombok saat ditemui di Pelabuhan Lembar. Sementara itu Pihak PT ASDP Indonesia Ferry Pelabuhan Cabang Lembar, memprediksi jelang penutupan tersebut akan ada peningkatan penumpang dari hari biasanya. Selain lintas Penyeberangan Lembar-Padangbai yang tutup saat perayaan Nyepi. Penerbangan dari Bali ke NTB dan sebaliknya juga ditutup. (her)
Mataram (Suara NTB) – Intensitas penerbangan di Lombok International Airport (LIA) mulai berkurang. Beberapa maskapai memutuskan mengurangi frekuensi rute penerbangan baik domestik maupun mancanegara. Khususnya untuk menghindari potensi penyebaran virus Corona (Covid-19). Communication and Legal Manager LIA, Arif Haryanto, menerangkan beberapa maskapai yang telah mengirimkan konfirmasi pengurangan frekuensi penerbangan. Diantaranya, AirAsia untuk rute Lombok – Kuala Lumpur dan sebaliknya, serta Lombok – Perth (Australia) dan sebaliknya. Rute tersebut ditutup sementara terhitung 20 Maret lalu sampai dengan 31 Maret mendatang. Kemudian maskapai LionAir juga mengurangi sementa-
ra delapan rute penerbangan sejak 22 Maret lalu. Diantaranya tiga penerbangan ke Surabaya, dua penerbangan ke Jakarta, penerbangan rute Makassar, dan penerbangan rute Denpasar. ‘’Infonya sementara (semua pengurangan frekuensi penerbangan) sampai 31 Maret 2020,’’ ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (23/3). Di sisi lain, otoritas bandara mencatat penuruan grafik kedatangan dan keberangkatan terus terjadi di LIA sejak 1 Maret lalu. Dari total 82 unit pesawat yang beraktivitas pada awal Maret, menurun menjadi 56 unit per 22 Maret lalu. Grafik kedatangan dan keberangkatan penumpang juga mengalami penurunan, dari 8.947 orang pada 1 Maret, menurun sampai angka 4.070 per 22 Maret. Bersambung ke hal 11 (Suara NTB/kir)
(Suara NTB/dok)
Pastikan Dana Tangani Corona PEMPROV NTB memastikan ketersediaan anggaran untuk penanganan penyebaran virus Corona (Covid-19). Pemprov sedang mengkonsolidasikan kebutuhan anggaran untuk penanganan penyebaran Covid-19 bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. ‘’Kebijakan keuangan dari pusat diselaraskan dan dikawal oleh BPKAD dan siap sesuai kebutuhan,’’ ujar Sekda NTB Bersambung ke hal 11
lokal bukan luar negeri saja, tapi Jakarta, Bandung, Bali dan lain-lain juga. Jadi kita harus siap-siap,’’ ujar Eka. Dalam fase dua, pemerintah daerah juga terus memaksimalkan beberapa fasilitas kesehatan yang ada. Bersambung ke hal 11
SUASANA - Beberapa maskapai memutuskan mengurangi frekuensi rute penerbangan baik domestik maupun mancanegara. Khususnya untuk menghindari potensi penyebaran virus Corona (Covid-19).
Pengalihan Anggaran untuk Corona
Pembatalan Lelang Proyek Tunggu OPD Mataram (Suara NTB) Biro Bina Administrasi Pengendalian Pembangunan dan Layanan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (BAPP dan LPBJP) Setda NTB masih menunggu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait pelelangan proyek yang dibatalkan pada 2020 ini. Sejumlah pelelangan proyek terancam batal akibat pengalihan anggaran untuk penanganan penyebaran virus Corona (Covid-19).
Kepala BAPP dan LPBJP Setda NTB, Sadimin, ST, MT mengatakan kemungkinan proyek-proyek dari Dinas Kesehatan yang terancam batal. Karena anggaran Dinas Kesehatan akan dialihkan untuk penanganan Covid-19. ‘’Masih menunggu dari Dinas Kesehatan, sementara belum ada (lelang dibatalkan),’’ kata Sadimin dikonfirmasi Suara NTB, Senin (23/3) kemarin. Sadimin menjelaskan,
proyek-proyek yang berpotensi batal dilelang akibat pengalihan anggaran yang lebih mengetahui adalah Dinas Kesehatan dan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD). Untuk sementara ini, kata Sadimin proses pelelangan proyek di Unit Layanan Pengadaan (ULP) NTB tetap berlangsung. Untuk proyek Dinas Kesehatan yang sudah lelang di ULP, kata Sadimin ada dua.
Yakni belanja jasa konsultansi perencanaan Detailed Engineering Design (DED) RS Mandalika dengan pagu sebesar Rp1,1 miliar. Selain penyusunan DED, juga ada lelang jasa konsultansi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) RS Mandalika dengan pagu Rp510 juta. Bersambung Sadimin ke hal 11