Edisi Selasa 25 Agustus 2020 | Suara NTB

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000

SUARA NTB

SELASA, 25 AGUSTUS 2020

Pengemban Pengamal Pancasila

12 HALAMAN NOMOR 137 TAHUN KE 16 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Menteri Pertanian Apresiasi Kontribusi BNI Menjaga Ketahanan Pangan di Lombok pertanian sebesar 32,9%. Ketersediaan atau lumbung pangan menjadi fokus pemerintah. Oleh karena itu, sektor pertanian harus terus dikelola dengan baik sehingga produktivitasnya kian meningkat dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Kunjungan kerja Mentan ke NTB kali ini untuk memastikan bahwa pertanian sebagai sektor pemenang dapat menjaga dan meningkatkan produksinya, walau di tengah kondisi pandemi Covid-19. Sebagai mitra dalam program pertanian nasional, BNI mendukung rangkaian kegiatan pengelolaan ketahanan pangan yang diselenggarakan Kementan di Kabupaten Lombok Tengah melalui pembiayaan pada ekosistem pertaniannya. Pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sektor pertanian diberikan secara massif. Selain itu, BNI juga melakukan pendampingan, pelatihan dan pengembangan sektor pertanian secara komprehensif. Bersambung ke hal 11

Kasus Covid-19 Mulai Melandai

Dideteksi 18 Titik Panas di NTB

Kabupaten/Kota Diminta Jangan Lengah

Mataram (Suara NTB) BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid mendeteksi 18 titik panas di NTB, Senin (24/8). Belasan titik panas tersebut sebagian besar di Pulau Sumbawa. Sementara itu, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) NTB mengatakan puncak ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di NTB biasanya terjadi mulai September - November. BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid mengatakan deteksi hotspot berdasarkan data citra satelit sebanyak 18 titik panas di NTB. Titik panas tersebut berada di Kabupaten Sumbawa, kawasan Tambora Dompu dan Bima. “Ada belasan titik api, tapi tidak semuanya dalam kawasan hutan. Hasil pantauan kami di satelit Lapan, Bersambung ke hal 11

Mataram (Suara NTB) Penambahan kasus Covid-19 di NTB mulai menunjukkan tren melandai. Dalam beberapa hari terakhir, penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 hanya belasan orang. Dibandingkan penambahan kasus sebelumnya yang mencapai angka di atas 20 orang per hari. Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M. Si mengingatkan Pemda kabupaten/kota jangan sampai lengah dengan terjadinya tren penambahan kasus. Apalagi dengan keluarnya Kota Mataram dan Lombok Barat (Lobar) dari zona merah Covid-19. ‘’Perubahan ini bukan kita maknai zona merah berubah jadi (zona) oranye, kemudian

TO K O H

kita longgarkan. Justru kita harus lebih disiplin lagi. Oranye ini belum selesai, harus menjadi kuning sampai hijau. Dan hati-hati, zona hijau bisa berubah menjadi zona merah kalau kita lengah,’’ tegas Gita dikonfirmasi di Kantor Gubernur, Senin (24/8) kemarin. Dari 10 kabupaten/kota di NTB, hanya Kota Bima yang masih berstatus daerah zona merah Covid-19. Sedangkan sembilan kabupaten/kota

sudah berada di zona oranye. Namun, kata Gita, kemungkinan Kota Bima akan segera keluar dari zona merah. Sekda NTB ini mengatakan, keluarnya Kota Mataram dan Lobar dari zona merah Covid-19 menandakan masyarakat sudah mulai ada kesadaran mematuhi protokol kesehatan. Sebelum berlakunya Perda dan Peraturan Kepala Daerah (Perkada) yang mengatur tentang pemberian

sanksi denda bagi pelanggar protokol kesehatan, masyarakat sudah mulai ada kesadarannya. ‘’Sehingga berubah dari merah ke oranye. Itu hasil dari kesadaran masyarakat juga. Lebih disiplin menggunakan masker. Tetapi kalau kita lengah, mobilitas masyarakat tinggi. Bisa melonjak lagi penambahan kasusnya. Seperti tempo hari menjelang hari raya ada penambahan 59 kasus. Itu karena kita lengah,’’ paparnya. Dengan adanya kecederungan penambahan kasus baru yang melandai, Bersambung ke hal 11

H. Lalu Gita Ariadi

Masyarakat Terdampak Kekeringan Butuh Air Bersih 3,5 Juta Liter Setiap Hari Mataram (Suara NTB) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB mencatat jumlah masyarakat terdampak kekeringan hingga 18 Agustus lalu sebanyak 705.691 jiwa atau 199.294 KK. Tersebar

Jadi Tempat Belajar Konversi BANK NTB Syariah menjadi bank percontohan di Indonesia karena sukses melaksanakan konversi dari konvensional ke syariah penuh pada akhir tahun 2018 lalu. Bersambung ke hal 11

Pemimpin BNI Mataram, Amiruddin menandatangani kerjasama penyaluran KUR melalui skema korporasi petani (foto kiri). Salah satu nasabah BNI Mataram, menerima pembiayaan KUR sebesar Rp400 juta

(Suara NTB/nas)

MENTERI Pertanian (Mentan) RI, Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, SH mengapresiasi kontribusi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) selaku mitra dari Kementerian Pertanian RI memberikan dukungan kepada sektor pertanian secara khusus. Hal itu disampaikan Mentan, saat panen raya di Desa Aik Mual, Kecamatan Praya, Lombok Tengah, NTB, Minggu (23/8). Memasuki adaptasi kebiasaan baru, sektor pertanian menjadi sorotan dan fokus Presiden Jokowi. Hal ini dikarenakan ketahanan pangan nasional merupakan hal utama yang wajib dijaga selaku komoditas pemenuhan kebutuhan pokok. Seperti yang dikemukakan Mentan, pada periode Januari hingga April 2020 nilai ekspor pertanian meningkat sebesar 16,9% dibandingkan periode yang sama tahun 2019 dari Rp.115,18 triliun menjadi Rp.134,63 triliun, disertai dengan peningkatan yang signifikan terhadap surplus perdagangan produk

di 341 desa, 75 kecamatan dan 9 kabupaten/kota di NTB. Dengan kebutuhan air bersih sebanyak 5 liter per jiwa. Masyarakat NTB yang mengalami krisis air bersih akibat kekeringan, mereka membutuhkan

suplai air bersih sebanyak 3,5 juta liter setiap hari. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih ini, Pemprov NTB sedang mengejar dana siap pakai (DSP) untuk penanganan darurat kekeringan ke Badan Nasional

Penanggulangan Bencana (BNPB) yang sudah diusulkan sebesar Rp40 miliar. ‘’Satu jiwa itu butuh 5 liter air bersih per hari untuk minum dan masak. Sehingga bisa dihitung kebutuhannya

untuk semua masyarakat terdampak krisis air bersih (705.691 jiwa),’’ kata Plt Kepala Pelaksana BPBD NTB, Ir. H. Ahmadi, SP-1 dikonfirmasi usai rapat koordinasi Bersambung ke hal 11

H. H. Kukuh Kukuh Rahardjo Rahardjo (Suara NTB/bul)

BENCANA kekeringan mulai melanda sebagian wilayah NTB. Kebutuhan utama yakni suplai air bersih untuk warga terdampak. Satgas Aman Nusa sudah disiapkan Polda NTB untuk mendukung upaya penanganan. Serta antisipasi kebakaran lahan. “Mobil tangki sudah siap di Polres-polres. Bersambung ke hal 11

(Suara NTB/Uki)

Pasukan Siaga Bencana Kekeringan

(Suara NTB/bpbd_ntb)

KO M E N TTAA R

RUSAK - Petani Desa Kore, Sahbudin mengamati tanaman padi di sawahnya yang rusak akibat kekeringan dan serangan hama tikus (foto kiri). Peta perkembangan masyarakat terdampak kekeringan di NTB (kanan).

Disiplin Masyarakat Meningkat

Kasus Baru Covid-19 Cenderung Melandai Dewa Dewa Putu Putu Maningka Maningka Jaya Jaya (Suara NTB/why)

KASUS konfirmasi Covid-19 di NTB belakangan ini cenderung melandai. Pada data terbaru per tanggal 24 Agustus 2020 di NTB, disebutkan, dari 2.612 kasus konfirmasi, 555 orang berstatus konfirmasi masih isolasi dan 1.907 orang dinyatakan telah sembuh. Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat yang sebelumnya bertahan menjadi Zona Merah atau daerah dengan risiko penularan Covid-19 tinggi, kini telah berubah menjadi zona oranye atau daerah dengan risiko sedang. Terakhir, testing dan tracing yang digelar Pemprov NTB di Pasar Kebon Roek memper-

lihatkan hanya satu orang yang terbukti reaktif dari 200 sample yang diambil. Meski begitu, Pemprov NTB bertekad untuk tidak kendor dalam mengedukasi dan memastikan protokol kesehatan di masyarakat tetap berjalan dengan ketat. ‘’Kasus Covid-19 di NTB belakangan ini mengalami penurunan. Artinya ada kesadaran masyarakat untuk mengikuti imbauan pemerintah. Tapi, kita sebagai pemerintah tidak boleh kendor mengedukasi masyarakat,’’ ujar Kepala Dinas Diskominfotik NTB, I Gede Putu Aryadi, S.Sos, MH, saat mengisi acara Bincang Gemilang bertajuk Bersambung ke hal 11

Kepala Dinas Diskominfotik NTB, I Gede Putu Aryadi (kiri) dan Kabid Pelayanan RSUD Kota Mataram, Emirald Isfihan (kanan). (Suara NTB/diskominfotik)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.