HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SUARA NTB
SABTU, 27 JUNI 2020
Pengemban Pengamal Pancasila
12 HALAMAN NOMOR 94 TAHUN KE 16 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Produk Buatan NTB Tembus Pasar Dunia
Gubernur Ingin 200 Ribu Motor Listrik Sambut MotoGP 2021
Mataram (Suara NTB) Sepeda motor listrik buatan NTB dengan merek ‘’Le-Bui’’ yang merupakan singkatan dari Lombok eBike Builder sudah mampu menembus pasar dunia. Sepeda motor listrik buatan anak-anak NTB itu sudah dikirim seratusan unit ke negara-negara di Benua Asia, Eropa dan Australia. Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc memberikan dukungan untuk pengembangan sepeda motor listrik tersebut. Ia memesan sebanyak 20 unit yang ditargetkan sudah jadi sebelum 17 Agustus mendatang. Bahkan, gubernur mendorong seluruh PNS dan desa/kelurahan yang ada di NTB untuk menggunakan sepeda motor listrik. Ia mengatakan, penggunaan sepeda motor listrik sangat cocok di NTB. Karena daerah ini mengembangkan sektor pariwisata. Dengan penggunaan sepeda motor atau mobil listrik, maka udara akan bersih. Ia menginginkan menyambut perhelatan MotoGP 2021 di Sirkuit Mandalika, sudah ada 200 ribu sepeda motor listrik di NTB. ‘’Saya sangat percaya tahun depan, 200 ribu motor listrik harus memenuhi Sirkuit Mandalika di Lombok Tengah,’’ ujar gubernur di Science Technology and Industrial Park (STIPark)
NTB di Banyumulek, Lombok Barat, Jumat (26/6) kemarin. Pada kesempatan tersebut, gubernur bersama Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Setda NTB, Ir. H. Ridwan Syah, MM, M.TP, Kepala Dinas Perindustrian NTB, Hj. Nuryanti, SE, ME, Direktur STIPark NTB, Khaerul Ihwan, MT dan anggota Komisi II DPRD NTB, H. Hairul Warisin menjajal sepeda motor listrik “Le-Bui” yang merupakan karya anak NTB. Ia mengatakan, Pemda akan memfasilitasi pengembangan sepeda motor listrik tersebut. Bahkan, gubernur mengatakan perlu digalakkan kampanye beli dan bela produk NTB. Dengan mampu membuat motor dan mobil listrik, bayangan orang akan semakin jauh. ‘’Jadi sebelumnya tidak kebayang kita bisa bikin motor listrik. Bersambung ke hal 11
(Suara NTB/nas)
MENCOBA - Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah mencoba sepeda motor listrik “Le-Bui” yang merupakan produk buatan NTB yang sudah menembus pasar luar negeri.
Kota Mataram dan Lobar Masuk Zona Risiko Tinggi
Krisis Air Bersih Jadi PR WAKIL Gubernur (Wagub) NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, mengatakan, krisis air bersih yang menjadi masalah tahunan di beberapa wilayah di NTB memerlukan solusi jangka panjang. Beberapa proyek telah disiapkan oleh pemerintah daerah, namun masih membutuhkan evaluasi. Dicontohkan Wagub seperti proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional di Pulau Lombok yang terus dievaluasi. Terutama melihat kondisi penyesuaiaan ketersediaan air yang diperkirakan berubah setelah gempa 2018 lalu. ‘’Gempa kemarin menyebabkan banyak patahan yang mengganggu sumber air. SPAM Regional ini harus memenuhi kebutuhan di daerah yang masyarakatnya kesulitan air. Harus kita arahkan ke situ dan jangan sampai melenceng,’’ ujar Umi Rohmi, Jumat (26/6) usai rapat evaluasi SPAM Regional di Kantor Gubernur NTB. Bersambung Hj. Sitti Rohmi Djalilah ke hal 11 (Suara NTB/ist)
KO M E N TTAA R
Lirik Rute Vietnam - Lombok KONEKTIVITAS transportasi menjadi salah satu strategi untuk menggeliatkan kembali pariwisata NTB pascapandemi virus Corona (Covid-19). Untuk itu, penambahan-penambahan rute penerbangan internasional menjadi salah satu atensi pemerintah. Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) NTB, H.Lalu Moh. Faozal, S.Sos.M.Si menerangkan, salah satu yang menarik untuk dilirik adalah penerbangan langsung Vietnam – Lombok. Terutama setelah Konsulat Jenderal (Konjen) Indonesia di Ho Chi Minh, Vietnam, memaparkan kemungkinan tersebut dalam pembahasan kesiapan NTB menuju kenormalan baru yang difasilitasi Asita beberapa waktu lalu. Bersambung H.Lalu Moh. Faozal ke hal 11 (Suara NTB/dok)
kepada seluruh masyarakat agar tetap disiplin dan patuh dalam menerapkan protokol kesehatan,’’ pesan Gita. Protokol kesehatan itu yakni dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat, mengonsumsi makanan bergizi, olahraga, berfikir positif dan optimis serta selalu menggunakan masker ketika beraktivitas di luar rumah. Menjaga jarak dengan orang lain, menjauhi kerumunan dan tidak menyentuh area wajah. ‘’Jika akan menyentuh area wajah pastikan tangan dalam keadaan bersih, sering cuci tangan dengan sabun pada air mengalir,’’ pesannya. Gita menambahkan, dalam rangka penanggulangan dan penanganan Covid-19 di NTB, khususnya pada sektor transportasi, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut. Bersambung ke hal 11
Belum Ada Kabupaten/Kota Ajukan Penerapan ’’New Normal’’ Mataram (Suara NTB) Belum ada kabupaten/ kota di NTB yang mengajukan penerapan new normal atau kenormalan baru. Meskipun sudah ada empat daerah yang masuk zona kuning dan satu daerah masuk zona hijau, namun belum ada usulan ke Pemprov NTB untuk menerapkan new normal. ‘’Sekarang bolanya di
kabupaten/kota. Kalau kabupaten/kota memandang dia sudah siap menerapkan new normal, dia mengajukan ke provinsi. Kita akan evaluasi, apakah dia siap atau tidak. Kalau siap, maka kita mengeluarkan rekomendasi,’’ kata Asisten III Setda NTB, Drs. H. L. Syafi’i, MM, dikonfirmasi di Kantor Gubernur, Jumat (26/6) kemarin. Bersambung ke hal 11
Menuju Kenormalan Baru
Gubernur dan Wagub Minta Perketat Protokol Kesehatan Mataram (Suara NTB) Rapat Forkopimda Provinsi NTB dengan agenda evaluasi penanganan Covid-19, dihadiri oleh seluruh Bupati dan Walikota se-NTB. Dalam rapat tersebut Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah yang didampingi Wakil Gubernur (Wagub) NTB, Dr.Hj.Sitti Rohmi Djalilah mengatakan bahwa NTB akan dipersiapkan untuk melaksanakan kenormalan baru. Walaupun begitu, gubernur menekankan
agar seluruh kabupaten/kota se-NTB terus memperhatikan penerapan protokol kesehatan di daerah masing-masing agar dapat menekan penyebaran wabah Covid-19 ini. ‘’Keadaan kita berangsur-angsur membaik. Namun, saya meminta kepada seluruh bupati dan walikota yang hadir untuk tetap waspada dan tidak terlena oleh membaiknya keadaan sementara ini,’’ pesan Gubernur, Kamis (25/6) malam. Bersambung ke hal 11
(Suara NTB/ist)
RAPAT - Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah yang didampingi Wagub NTB, Hj.Sitti Rohmi Djalilah dan anggota Forkopimda dalam rapat dengan agenda evaluasi penanganan Covid-19.
Dilanjutkan Stimulus Ekonomi Empat Bulan
Pemprov Salurkan JPS Gemilang Sampai Tahap III Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB memastikan pemberian Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang dilakukan sampai tahap III. Selanjutnya, akan dilanjutkan dengan program stimulus ekonomi selama empat bulan. ‘’Sementara, JPS Gemilang dianggarkan sampai tahap III,’’ kata Kepala Bappeda NTB, Dr. Ir. H. Amry Rakhman, M. Si dikonfirmasi Suara NTB, Jumat (26/6) siang kemarin. Amry menyebutkan, dari Rp926,96 miliar anggaran penanganan Covid-19 yang berasal dari realokasi dan refocusing anggaran. Sebesar Rp150,16 miliar dialokasikan untuk JPS. Pada penyaluran JPS tahap I dengan jumlah penerima sebanyak 105.000
KK, menghabiskan anggaran sekitar Rp30 miliar. Pada JPS tahap II dengan jumlah penerima sebanyak 125.000 KK, menghabiskan anggaran sekitar Rp40 miliar. Begitu juga dengan penyaluran JPS tahap III, akan menghabiskan anggaran sekitar Rp40 miliar. Anggaran yang dihabiskan tersebut termasuk biaya operasional pada penyaluran JPS tiap tahap. Ia mengatakan penyaluran JPS tahap III direncanakan pada awal Juli mendatang. Setelah selesai penyaluran JPS tahap III, Pemprov akan melanjutkan dengan program stimulus ekonomi. ‘’Bulan Agustus, kita berharap stimulus ekonomi sudah mulai bergerak,’’ katanya.
Program stimulus ekonomi dilakukan melalui pembinaan dan pemberdayaan IKM dan UKM lopkal. Salah satu pemberdayaan yang akan dilakukan dengan memberikan bantuan peralatan dan mesin. Sehingga IKM dan UKM tetap berproduksi di tengah pandemi Covid-19. ‘’Stimulus ekonomi juga bertahap, Juli, Agustus, September, Oktober. Direncanakan
pengadaan penyediaan peralatan, bahan, mesin sekitar empat bulan,’’ ucapnya. Dalam penyaluran JPS Gemilang tahap III, IKM dan UKM yang dilibatkan akan semakin diperbanyak. Direncanakan sebanyak 2.095 IKM akan terlibat dalam JPS Gemilang tahap III. Harapanya agar JPS yang disalurkan kepada masyarakat juga sekaligus dapat menggerakkan kegiatan ekonomi. Bersambung ke hal 11
”
Stimulus ekonomi juga bertahap, Juli, Agustus, September, Oktober. Direncanakan pengadaan penyediaan peralatan, bahan, mesin sekitar empat bulan.
H. Amry Rakhman
(Suara NTB/nas)
TO K O H
Mataram (Suara NTB) Berdasarkan peta zona risiko Covid-19 di Provinsi NTB, Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat (Lobar), masuk dalam zona risiko tinggi. Sementara Kabupaten Lombok Timur dan Kabupaten Lombok Tengah masuk dalam zona risiko sedang. Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu masuk dalam zona risiko rendah serta Kota Bima masuk dalam zona tidak terdampak. Demikian disampaikan Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Provinsi NTB, Drs.H.L.Gita Ariadi, M.Si melalui rilisnya, Jumat (26/6). Melihat peta zona di atas katanya, menunjukkan bahwa penularan Covid-19 di NTB masih terjadi di NTB. ‘’Untuk itu kami mengimbau