HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SUARA NTB
KAMIS, 27 AGUSTUS 2020
Pengemban Pengamal Pancasila
12 HALAMAN NOMOR 139 TAHUN KE 16 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
NTB Sudah Harus Mulai Promosi Terukur dan Cerdas di Pasar Domestik Mataram (Suara NTB) Ketua Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) NTB, Awanadhi Aswinabawa, menerangkan untuk bisa menarik wisatawan, NTB sudah harus mulai melakukan promosi terukur dan terencana dengan cerdas di pasar domestik. Salah satunya dengan mengedepankan penerapan protokol kesehatan di masing-masing destinasi yang ada. Menurutnya, semenjak pandemi Covid-19 berlangsung aktivitas promosi di NTB memang menurun. Namun dengan kondisi saat ini aktivitas tersebut dapat disiasati dengan promosi mandiri oleh masing-masing pelaku dan destinasi dengan memaksimalkan digital marketing. ‘’Saya rasa kita masih akan mengandalkan wisata alam, kuliner, dan desa wisata. Ditambah sedikit inovasi wisata olahraga ringan seperti gowes dan snorkeling atau diving,’’ ujar Awan kepada Suara NTB, Rabu (26/8). Terpisah, Ketua ASITA NTB, Dewantoro Umbu Joka mengatakan, pelaku usaha pariwisata di NTB menyiapkan langkahlangkah rebranding untuk destinasi-destinasi wisata yang ada. Hal tersebut dinilai perlu segera dilakukan untuk mengatasi kelesuan sektor pariwisata yang terjadi akibat pandemi virus Corona (Covid-19) saat ini. “Kita akan melakukan rebranding pada sejumlah destanasi wisata yang direkomendasikan oleh kabupaten/kota. Artinya, menginformasikan keluar bahwa Lombok ini siap dikunjungi,’’ Dengan dibukanya kembali destinasi wisata di
masing-masing kabupaten/kota di NTB diakuinya memang memerlukan dukungan. Terutama untuk meyakinkan wisatawan agar datang, dengan jaminan bahwa destinasi terebut aman dikunjungi dengan persiapan protokol kesehatan dari pemerintah dan pelaku usaha. ‘’Tentunya destinasi yang siap dikunjungi itu yang kawasannya benar-benar zona hijau atau tidak ada kasus (Covid-19), dan sudah menerapkan standar protokol kesehatan juga,’’ jelas Dewantoro. Diterangkan, pihaknya bersama dengan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB telah melakukan pemantauan untuk beberapa destinasi wisata yang masuk dalam zona hijau tersebut. Destinasi yang dimaksud antara lain berada di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), Kabupaten Lombok Timur (Lotim), dan Kabupaten Lombok Utara (KLU). ‘’Saya dengan anggota tiga hari berturut ini melakukan kujungan ke destinasi wisata di tiga kabupaten itu, sesuaidenganyangdirekomendasikan oleh Pemda,’’ ujarnya. Beberapa destinasi yang menurutnya berpotensi untuk dilakukan rebranding antara lain Taman Wisatawa Alam (TWA) Gunung Tunak dan The Mandalika di Loteng. Mengingat dua destinasi tersebut memiliki kesiapan dan penerapan protokol kesehatan yang cukup matang. “Kita harus cepat lakukan ini. Apalagi dengan situasi sekarang (melandainya kasus Covid-19 di NTB), siapa tahu mereka tertarik untuk mengunjungi destinasi wisata kita,” ujar Dewantoro. (bay)
Perbaiki Dampak Sosial MASA Pandemi Covid-19 ini berdampak kepada hampir semua lini kehidupan, baik itu dari segi ekonomi, sosial, maupun budaya. Hal ini menjadi salah satu perhatian TP-PKK Provinsi NTB yang menjadi mitra kerja pemerintah. TP-PKK memperhatikan bahwa salah satu dampak yang terasa adalah dampak sosial. Dampak sosial yang cukup dirasakan adalah pola asuh anak yang mengalami perubahan di masa pandemi ini. Bersambung Hj. Niken Saptarini Widyawati ke hal 11
KO M E N TTAA R
(Suara NTB/ist)
Siapkan 10.000 Hektare Lahan
(Suara NTB/dok)
Peserta SKB Bisa Ikut Tes Susulan
NTB Antisipasi Joki CPNS
Mataram (Suara NTB) Pelaksanaan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) CPNS Pemprov NTB akan berlangsung 3 - September mendatang. Bagi peserta yang dinyatakan reaktif dan tidak diperkenankan mengikuti SKB dalam rentang tanggal 3 - 9 September, maka bisa ikut tes atau ujian susulan pada H+1 atau tanggal 10 September. Di sisi yang lain, Pemprov juga mengantisipasi adanya joki CPNS dalam pelaksanaan SKB mendatang. ‘’Apabila antara tanggal 3 9 September, ada peserta SKB yang menurut dokter atau perawat, dia tak bisa ikut hari itu. Dia tetap bisa ikut SKB susulan pada H+1. Sehari saja disiapkan waktu tanggal 10
TO K O H
H. Husnul Fauzi
(Suara NTB/bul)
TANJUNG BIAS - Sektor pariwisata mulai perlahan menggeliat di tengah pandemi Covid-19. Pantai Tanjung Bias, Lombok Barat menjadi salah satu destinasi wisata yang dilirik wisatawan lokal. Destinasi ini menawarkan sejumlah alternatif kepada wisatawan. Salah satunya menyusuri pantai dengan berkuda.
PEMPROV NTB menyiapkan 10.000 hektare lahan pertanian di Kecamatan Labangka, Kabupaten Sumbawa, untuk menerapkan konsep integrated farming atau pertanian terpadu. Hal tersebut dilakukan untuk mendorong pencapaian indikator bidang pertanian di NTB. “Di Labangka untuk kompleks 10.000 hektare itu antaranya dibuat sebagai integrated farming. Petani di sana supaya terintegrasi (sistem kerjanya) dengan seluruh sub-sektor yang ada, Bersambung ke hal 11
September,’’ ujar Kepala Bidang Informasi Kepegawaian (Inka) BKD NTB, Drs. Syamsul Bukhari, M.Kes, P.Si dikonfirmasi Suara NTB, Rabu (26/8) siang kemarin. Syamsul menjelaskan, set-
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 lari mengejar target-target Mataram (Suara NTB) 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 Di tengah pandemi Covid- pengurangan dan penangan1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 19, program NTB Zero Waste an sampah sesuai dengan 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 terus digenjot. Pemprov mela- rencana yang telah dibuat 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 lui Dinas Lingkungan Hidup Pemprov. Dimana, penguran1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 dan Kehutanan (LHK) mem- gan sampah sebesar 30 pers1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 fokuskan program zero waste en dan penanganan sebesar 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 di tengah pandemi ini di Kota 70 persen di akhir 2023. 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 “Kami tetap bekerja Mataram. Karena Kota Ma1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 taram merupakan wajah dengan komunitas seperti 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 program bike to waste. atau etalase NTB. 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 Yaitu membersihkan sam‘’Karena show window-nya 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 provinsi adalah Kota Mat- pah di lokasi-lokasi jalan 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 aram. Jadi kita fokuskan di strategis dan destinasi 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 Kota Mataram. Kondisi kita wisata unggulan,” ucapnya. 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 Khusus penanganan samyang dilanda Covid, keter1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 batasan SDM dan anggaran. pah di Kota Mataram, Sam1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 Kita fokus di Kota Mataram sudin mengatakan sumber 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 dengan kondisi yang seka- daya dikerahkan ke ibukota 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 rang,” kata Sekretaris Dinas provinsi NTB ini. Sesuai ara1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 LHK NTB, Samsudin, S. Hut, han Gubernur dan Wakil Gu1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 M. Si dikonfirmasi Suara bernur, penanganan sampah 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 harus fokus di tengah kondisi NTB, Rabu (26/8) kemarin. 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 Meskipun dalam kondisi saat ini. Sehingga hasilnya 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 Covid-19, kata Syamsudin, dapat terlihat. 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 Dinas LHK harus tetap ber- Bersambung ke hal 11 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012
iap peserta SKB CPNS Pemprov NTB dilakukan pemindaian suhu tubuh sebelum memasuki ruang CAT. Apabila ada peserta yang ditemukan suhu tubuhnya di atas 37,3 derajat celcius, maka kembali dilaku-
kan pemeriksaan suhu tubuh. Setelah pemeriksaan suhu tubuh, jika ada yang ditemukan reaktif Covid-19, dan dokter atau perawat tak merekomendasikan untuk ikut tes pada hari itu. Maka bisa ikut ujian susulan pada 10 September. Sedangkan bagi peserta yang suhu tubuhnya di atas 37,3 derajat celcius dan dokter masih memperbolehkan ikut SKB. Maka, BKD telah menyiapkan ruangan khusus kapasitas 10 orang. ‘’Ini bagi peserta yang ber-
dasarkan pemeriksaan rapid testnya dua kali tetap reaktif. Ini akan direkomendasikan oleh dokter. Apakah dia bisa ikut hari itu atau ditunda sampai terakhir H+1. Ini berlaku di seluruh Indonesia,’’ terang Syamsul. Panitia Seleksi Daerah (Panselda) CPNS Pemprov NTB juga mengantisipasi aksi perjokian dalam SKB CPNS 2019. Panitia akan memperketat pengecekan persyaratan peserta SKB satu persatu. Bersambung ke hal 11
Proyeksi Pendapatan Turun Rp338,6 Miliar
Etalase NTB, Program Program OPD Harus Bersinggungan ’’Zero Waste’’ Fokus dengan Penanganan Covid-19 di Kota Mataram Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB telah menyampaikan nota keuangan RAPBD-P 2020 ke DPRD NTB. Di mana, pendapatan daerah direncanakan sebesar Rp5,33 triliun lebih. Atau pendapatan daerah berkurang sebesar Rp338,63 miliar lebih atau 5,97 persen dibandingkan dengan target APBD murni sebesar Rp5,67 triliun. Kepala Bappeda NTB, Dr. Ir. H. Amry Rakhman, M. Si mengatakan dalam RAPBD-P 2020, anggaran masih difokuskan untuk penanganan Covid-19. Bahkan, program atau kegiatan OPD harus bersinggungan dengan penanganan Covid-19. ‘’Semua kegiatan OPD dihubungkan dengan penH. Amry Rakhman anganan
Covid. Terutama yang kemarin kena refocusing. Dan itu harus kita labeling, tandai. Bahwa itu kaitannya dengan penanganan Covid,’’ kata Amry dikonfirmasi Suara NTB, Rabu (26/8) siang kemarin. Amry mengatakan, RAPBD-P 2020 masih fokus dalam penanganan Covid-19. Baik penanganan bidang kesehatan dan pemulihan ekonomi. Sampai akhir tahun 2020, Pemda harus memastikan aktivitas ekonomi tetap bergerak di tengah pandemi Covid-19. ‘’Intinya masih tetap dalam skema besar penanganan Covid-19. Memang ada pergeseran di mata anggaran. Tetapi diarahkan untuk penanganan Covid-19,’’ ucapnya. Dalam RAPBD-P 2020, kata Amry, penambahan anggaran yang cukup signifikan untuk program percepatan jalan tahun jamak. Untuk program percepatan jalan tahun jamak anggarannya ditambah sekitar Rp50 - 60 miliar. Supaya Perda tentang Percepatan Jalan Tahun Jamak dapat dieksekusi tahun 2020. Amry mengatakan, penambahan pendapatan dalam RAPBD-P 2020 sekitar Rp100 miliar dibandingkan dengan APBD murni yang telah dilakukan revisi sampai keenam kali karena harus dilakukan refocusing dan realokasi anggaran untuk penanganan Covid-19. Bersambung ke hal 11
(Suara NTB/nas)
Baru Tiga Kabupaten/Kota Siapkan Perkada Sanksi Denda Tak Pakai Masker catat, baru tiga Pemda Kabupaten/ Mataram (Suara NTB) Kota yang sudah membuat Pemprov NTB akan mener(menyiapkan) Perkada. apkan sanksi denda bagi Yaitu, Kota Mataram, masyarakat yang tidak memaSumbawa Barat dan Domkai masker mulai 14 Septempu. ‘’Kita imbau terus, kita ber mendatang. Sesuai Inpres ingatkan teman-teman No. 6 Tahun 2020 tentang Pekabupaten/kota. Insya Alningkatan Disiplin dan Penelah dalam jangka waktu gakan Hukum Protokol Kesetak terlalu lama, teman-tehatan Dalam Pencegahan dan man akan segera menuntasPengendalian Covid-19, kan Perkada,’’ ujar KePemda diminta mempala Biro Hukum buat Peraturan KeSetda NTB, H. pala Daerah (PerkRuslan Abdul Gani, ada), baik berupa SH, MH dikonfirPergub, Perwal masi Suara NTB, atau Perbup. Rabu (26/8) siang Pemprov H. Ruslan Abdul Gani kemarin. NTB men(Suara NTB/nas)
Ruslan mengatakan, tak ada kendala yang dihadapi Pemda Kabupaten/Kota dalam membuat Perkada yang mengatur tentang tata cara pemberian sanksi bagi pelanggar protokol kesehatan Covid-19. Karena Perda sudah ada yang dibuat Pemprov NTB, tinggal menunggu nomor registrasi untuk diundangkan. Begitu juga Rancangan Peraturan Gubernur (Rapergub) juga sudah siap. ‘’Tinggal tindaklanjuti saja oleh teman-teman kabupaten/kota. Nanti begitu rancangan Perkada dikirim ke provinsi, kita evaluasi, fasilitasi, kita kirim lagi, selesai. Karena sudah ada Perda dan Rapergubnya, tinggal melanjutkan saja,” jelas Ruslan. Ruslan mengatakan, Perda ten-
tang Penanggulangan Penyakit Menular yang dibuat Pemprov NTB, regulasi yang pertama di Indonesia. Pemda kabupaten/kota antusias dengan adanya Perda ini. Kehadiran Perda tersebut tujuannya agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan, salah satunya tetap menggunakan masker apabila keluar rumah atau berada di tempat keramaian atau kerumunan. Sehingga dapat memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Ruslan menambahkan, Perwal dan Perbup yang dibuat Pemda kabupaten/ kota nantinya dikirim ke provinsi untuk dilakukan evaluasi atau fasilitasi. Supaya tidak bertentangan dengan Perda yang telah dibuat Pemprov NTB. Bersambung ke hal 11
SUARA MATARAM
SUARA NTB Kamis, 27 Agustus 2020
Halaman 2
4.000 PTT Pemkot Mataram Belum Dapat Perlindungan Sosial Ketenagakerjaan
Libatkan Mahasiswa KKN KASUS Coronavirus Disease atau Covid-19 di Kota Mataram mengalami penurunan. Pelandaian kasus dengan mengefektifkan program Penanganan Covid-19 Berbasis Lingkungan (PCBL) dan Kampung Sehat. Ketidakdisiplinan menerapkan protokol kesehatan akan menjadi tantangan. Edukasi dimasifkan dengan melibatkan mahasiswa yang menjalani kuliah kerja nyata (KKN). Lurah Monjok Timur, Muhammad Nur menyampaikan, tingkat kesembuhan pasien mengalami peningkatan dan tidak ada kasus baru. Peta penyebaran virus Corona di Monjok Timur telah beralih dari (Suara NTB/dok) zona merah ke zona kunMuhammad Nur ing. Penetapan ini dikarenakan satu warga Lingkungan Monjok Baru dikabarkan menjalani perawatan. Faktanya, yang bersangkutan sudah pulang dan menjalani aktivitas biasa bersama warga lainnya. “Dia sudah pulang ke rumah. Tapi data dirilis masih muncul,” kata Nur dikonfirmasi, Rabu (26/8). Perbedaan data ini telah disampaikan ke Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Mataram. Nur belum mengetahui apakah tercatatnya satu warga itu disebabkan belum diterimanya surat keterangan sembuh dari fasilitas kesehatan atau sebaliknya. Dia telah meminta kepala lingkungan untuk mengklarifikasi. “Pak Kaling sudah saya minta menanyakan langsung ke pasien,” tambahnya. Pihaknya terus mengupayakan agar Monjok Timur menjadi zona hijau Covid-19. Langkahnya dengan mengefektifkan edukasi perilaku hidup bersih dan sehat. PCBL digalakkan di masing – masing lingkungan. Menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menerapkan PHBS diperlukan gerakan bersama. Mahasiswa Universitas 45 Mataram yang menjalani praktik KKN akan dilibatkan. “Adik – adik mahasiswa ini nanti kita minta membantu masyarakat bagaimana disiplin memakai masker, jaga jarak dan menerapkan PHBS,” terangnya. Syarat agar tidak kembali menjadi zona merah dijelaskan Nur, pencegahan tidak boleh kendor. Meskipun disadari bahwa ketidakdisiplinan masyarakat menerapkan protokol kesehatan Covid-19 menjadi tantangan. Hal ini dipicu karena masyarakat tidak terbiasa, sehingga merasa ada yang berbeda taatkala mengenakan masker ketika keluar rumah. “Bukan tidak mau tapi kadang adanya lupa bawa masker,” demikian kata Nur. (cem)
Mataram (Suara NTB) – Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram akan segera mendaftarkan pegawai tidak tetap (PTT) sebagai peserta jaminan sosial dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJamsostek). Pasalnya, sampai saat ini jumlah PTT lingkup Pemkot Mataram yang belum terdaftar mencapai ribuang orang. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota Mataram, Hariadi, menerangkan berdasarkan catatan pihaknya total PTT yang tersebar di masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) yang belum terdaftar mencapai 4.000 orang. “Kita upayakan Agustus ini mereka sudah masuk, sekitar
4.000 PTT kita itu. Itu termasuk buruh di PU,” ujar Hariadi, Rabu (26/8). Menurutnya, pemerintah belum bisa memberikan jaminan keselamatan bagi para pekerja tersebut lantaran anggaran daerah yang masih minim untuk melakukan pendaftaran ke BPJamsostek. Untuk menjamin keselamatan para pekerja di lemba-
ga pemerintahan tersebut, tahun ini Pemkot Mataram akan mengupayakan melakukan pendaftaran dengan penganggaran di APBD Perubahan. “Itu anggaran dari Pemerintah Kota. Dianggaran APBD Perubahan, anggarannya untuk enam bulan kedepan ini sekitar Rp52 juta,” jelasnya. Diterangkan, penganggaran
untuk klaim BPJamsostek memang harus disiapkan khusus oleh Pemkota Mataram. Mengingat pembayaran tidak dilakukan dengan sistem pemotongan gaji dari masing-masing PTT. Di sisi lain, karena belum terdaftar sebagai peserta aktif BPJamsostek, sebagian besar PTT tersebut tidak dapat menerima bantuan subsidi upah (BSU) sebesar Rp600 ribu dari Kementerian Ketenagakerjaan. Mengingat salah satu syarat utama pemberian bantuan tersebut adalah menjadi peserta aktif BPJamsostek sampai dengan Juni 2020. Diterangkan, Disnakertrans
Kota Mataram saat ini telah mengajukan hingga 15.147 karyawan swasta di Kota Mataram untuk menerima BSU. “Itu dari 817 perusahaan. Itu sudah dikirim (datanya) melalui BPJamsostek,” jelasnya. Dari jumlah tersebut, diakui hanya sebagian kecil saja PTT yang ikut diajukan. “Itu termasuk Kader dan PTT yang di (Dinas) PU. Itu yang 2.323 yang saya sebutkan kemarin. Yang 15.147 ini sudah seluruhnya yang berpenghasilan di bawah Rp5 juta, dan kepesertaan BPJamsosteknya aktif sampai Juni 2020,” tandas Hariadi. (bay)
(Suara NTB/cem)
RUSUNAWA - Rusunawa Mandalika adalah salah satu dari tiga rusunawa yang menjadi aset Pemkot Mataram. Para penghuni rusunawa akan dikenakan biaya sewa setiap bulannya.
Penghuni Rusunawa akan Dibebani Biaya Sewa
Bantuan Jangan untuk Kepentingan Politik FRAKSI PDIP DPRD Kota Mataram menyoroti belanja bidang kesehatan dan hal-hal lain terkait kesehatan dalam rangka pencegahan dan penanganan pandemi covid-19. Seperti diketahui, belanja bidang kesehatan antara lain meliputi, pengadaan alat pelindung diri (APD) tenaga medis, sarana dan peralatan layanan kepada masyarakat, dan penanganan pasien covid-19. Penyediaan Jaring Pengamanan Sosial/Social Safety Net. Antara lain melalui pemberian bantuan sosial kepada masyarakat miskin/kurang mampu yang mengalami penurunan daya beli akibat adan(Suara NTB/dok) ya pandemi covid-19; dan/ I Nyoman Yogantara atau penanganan dampak ekonomi. Terutama menjaga agar dunia usaha daerah tetap hidup, antara lain melalui pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah, serta koperasi dalam rangka memulihkan dan menstimulasi kegiatan perekonomian di daerah. Merujuk pada uraian tersebut, kata anggota Fraksi PDIP DPRD Kota Mataram, I Nyoman Yogantara saat membacakan pemandangan umum fraksinya, hasil refocusing anggaran dikembalikan ke nomenklatur belanja pegawai, barang/jasa dan modal yang penggunaannya untuk membiayai pencegahan dan penanganan covid-19, pengamanan daya beli masyarakat dan perekonomian nasional. Sedangkan dalam rancangan perubahan APBD, hasil refocusing dimasukkan ke dalam belanja tak terduga. Fraksi PDIP mempertanyakan besaran dana belanja tak terduga sebesar Rp136 miliar lebih yang tercantum dalam target anggaran tersebut, apakah realisasinya sudah mencapai Rp136 miliar? Karena jika realisasinya masih di bawah Rp136 miliar lebih, maka sisa tersebut dialokasikan kembali pada belanja pegawai, belanja barang dan jasa, serta belanja modal di masing-masing OPD dengan prioritas untuk penanggulangan covid-19, jaring pengaman sosial dan ketahanan ekonomi nasional serta daerah. Oleh karena itu, sambung Yoga, anggaran yang tertuang dalam biaya tak terduga perlu dipertimbangkan kembali untuk dilakukan penyesuaian sesuai dengan realisasinya. Hal ini sesuai dengan keputusan bersama menteri tersebut fraksi PDIP juga meminta penjelasan sampai sejauh mana pelaksanaan bantuan sembako untuk masyarakat yang dianggarkan sekitar Rp60 miliar. ‘’Hal ini dipertanyakan jangan sampai bantuan tersebut dimanfaatkan untuk kepentingan politik. Karena seperti yang kita ketahui bersama tahun ini adalah tahun politik,’’ kata anggota dewan dari Dapil Selaparang ini. Selain itu, Fraksi PDIP juga meminta penjelasan berapa besar dana yang dialokasikan untuk ketahanan ekonomi. Khususnya untuk UMKM yang ada di Kota Mataram. Fraksi PDIP melihat, selama ini UMKM yang ada di Kota Mataram berdaya saing rendah jika dibandingkan dengan UMKM kota lain. Oleh karena itu, Pemkot Mataram perlu mengambil kebijakan untuk mengalokasikan anggaran bagi UMKM lebih diprioritaskan. Sehingga dapat lebih memacu pertumbuhan ekonomi. (fit)
Mataram (Suara NTB) – Penghuni rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di Kota Mataram tak lagi menikmati fasilitas secara gratis. Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman sedang mengajukan perubahan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 11 Tahun 2020 tentang retribusi. Sewa kamar akan dibebankan ke penghuni mulai tahun 2021 mendatang. Rencana menarik biaya sewa ke penghuni rusunawa telah dibahas bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) bersama Badan Keuangan Daerah (BKD). Sebagai langkah awal dilakukan
perubahan Perda besaran pengenaan biaya sewa, sehinga menjadi landasan menentukan potensi pendapatan asli daerah (PAD). “Perda itu kita tunggu,” kata Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kota Mataram, H. M. Kemal Islam, Rabu (26/8). Selama ini pihaknya tidak memiliki dasar hukum untuk menarik biaya sewa. Rusunawa tersebut sebelumnya merupakan aset milik pemerintah pusat. Setelah diserahterima menjadi barang milik daerah, sebut Kemal, pemda memiliki kewenangan mengelola. Dia menyebutkan, empat twin blok rusunawa di antaranya
berada di Kelurahan Selagalas dan Kelurahan Mandalika. “Ada di tiga lokasi dengan empat twin blok,” sebutnya. Biaya yang dikeluarkan oleh penghuni rusunawa sesuai hasil kesepakatan dalam paguyuban. Warga bersepakat mengeluarkan Rp100 ribu/bulan. Uang yang terkumpul digunakan untuk biaya pemeliharaan. Setelah perubahan regulasi, penghuni akan dibebani biaya sewa. Sewa satu kamar tidak mengalami kenaikan. “Tetap kita tarik Rp100 ribu/bulan sebagai potensi PAD,” terangnya. Jumlah kamar yang terse-
Pandemi Covid-19
Penggunaan Dana Kelurahan Stagnan Mataram (Suara NTB) – Bagian Pemerintah Setda Kota Mataram telah mengevaluasi penggunaan dana kelurahan. Selama pandemi Covid-19, penggunaan anggaran stagnan. Perencanan serta kualitas pekerjaan kelurahan diharapkan melibatkan organisasi perangkat daerah (OPD). Kepala Bagian Pemerintahan Setda Kota Mataram, I Made Putu Sudarsana menjelaskan, hasil evaluasi dana kelurahan ternyata penggunaan anggaran stagnan akibat pandemi Coronavirus Dis-
I Made Putu Sudarsana
(Suara NTB/cem)
ease. Kelurahan fokus melakukan pencegahan serta penanganan di masing – masing lingkungan. Pihaknya juga mengidentifikasi kemungkinan kendala dihadapi kelurahan saat mengeksekusi program. Misalnya, pembangunan fisik sifatnya skala kecil harus meminta pendampingan teknis dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) supaya pembangunan serta kualitas sesuai perencanaan awal. “Pekan kemarin, kita juga undang Dinas Perkim. Misalnya, kelurahan ingin memasang titik lampu penerang jalan umum. Ada yang mendampingi,” jelas Putu ditemui Rabu (26/8). Anggaran yang dikelola kelurahan bervariasi tergantung dari empat indikator. Sumber dana kelurahan dari dana alokasi umum (DAU) tambahan sekitar Rp17 miliar dan APBD Kota Mataram sekitar Rp78 miliar lebih. Disampaikan Putu, pihaknya akan mengevaluasi Peraturan Wa-
likota (Perwal) Nomor 2 Tahun 2019 tentang petunjuk teknis penggunaan dana kelurahan. Perwal tersebut hanya mengatur penggunaan dana yang bersumber dari pemerintah pusat. Sementara, kelurahan mengelola dana dari dua sumber yakni APBN dan APBD. “Ini yang harus diubah,” ucapnya. Hal teknis lainnya akan diatur adalah melibatkan OPD teknis dalam setiap perencanaan program. Selama ini, apabila kelurahan mengalami kendala hanya berkonsultasi ke tim pendamping. Tim pendamping ini terdiri dari Inspektorat, Badan Keuangan Daerah, Bagian Pengadaan Barang dan Jasa, Bappeda dan Bagian Pemerintahan. Pola ini akan diubah sehingga pelaksanaan program fisik harus melibatkan instansi teknis. “Nanti DLH, Perkim dan PUPR kita masukkan supaya lebih luas jangkauannya,” tambahnya. Putu tidak menyebut secara detail dana kelurahan yang dikembalikan dari hasil refocusing anggaran sebelumnya. Perencanaan menjadi kewenangan Bappeda dan Badan Keuangan Daerah. “Nah, kalau angka pastinya saya tidak tahu. Langsung saja tanya ke BKD,” demikian kata dia. (cem)
dia sekitar 300 unit. Sekira 80 persen telah terisi. Jika dikalkulasi potensi PAD dari sewa kamar mencapai Rp300 juta/tahun. Biaya pemeliharaan akan menjadi tanggungjawab pemerintah daerah dan penghuni. Pihaknya akan memasangkan listrik prabayar. Artinya, penggunaan tergantung dari penghuni. Sementara, fasilitas umum akan jadi tanggung-
jawab pemerintah. Perubahan Perda diyakini akan menjadi potensi PAD. Dari sewa kamar diperkirakan akan surplus Rp150 juta – Rp170 juta. Namun demikian, bisa saja tarif diturunkan dengan mengedepankan fungsi sosial dan kemanusian. “Dengan Rp100 ribu mereka sudah bisa menikmati tempat hunian yang nyaman,” demikian kata Kemal. (cem)
Anggaran Pokir Dewan di PUPR Segera Dieksekusi Mataram (Suara NTB) – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram akan mempercepat eksekusi pelaksanaan program yang bersumber dari pokok – pokok pikiran (Pokir) DPRD. Sisa waktu tiga bulan dimaksimalkan untuk menyelesaikan pekerjaan yang total anggarannya mencapai Rp8 miliar lebih. Kepala Dinas PUPR Kota Mataram, Miftahurrahman menjelaskan, dari sisa refocusing anggaran untuk penanganan dan pencegahan Covid-19, ternyata dikembalikan di anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) perubahan. Artinya, anggaran itu sifatnya melanjutkan pekerjaan dari sisa 50 persen. “Pada refocusing dan sekarang dilanjutkan 50 persen dari sisa pekerjaan kemarin,” jelas Miftah dikonfirmasi, Rabu (26/8). Dari sisi perencanaan dan lokasi dinilai tidak ada masalah, sehingga tinggal dilaksanakan saja. Miftah menyebutkan, dana pokir Dewan yang dikerjakan tahun ini mencapai Rp8 miliar. Anggaran itu tersebar di seluruh bidang. Seperti di bidang Bina Marga untuk pengerjaan hotmix, perbaikan drainase dan lainnya. Namun demikian, yang menjadi masalah adalah sumber dananya berasal dari APBD Perubahan. Sementara, APBDP masih tahap pembahasan kerangka umum anggaran dan plafon penggunaan anggaran sementara (KUA-PPAS). Efektifnya anggaran bisa dieksekusi pada bulan Oktober mendatang. Miftah menegaskan, sisa waktu tiga bulan masih me-
(Suara NTB/cem)
Miftahurrahman mungkinkan karena sisa pekerjaan hanya 50 persen. Kecuali yang ditiadakan adalah pokir untuk perbaikan jalan hotmix. Karena, pengerjaan hotmix tidak mungkin dari sisa anggaran 50 persen dikhawatirkan berat di perencanaan, sehingga anggaran dikembalikan. “Misalnya, anggaran Rp200 juta. Sisanya Rp100 juta, itu yang kita kerjakan,” sebutnya. Sebelum eksekusi program Dewan dipersilakan mempercepat mengajukan perubahan perencanaan. Sepanjang tidak mengubah item yang akan dikerjakan. Seperti diketahui, dana pokir Dewan dikembalikan 100 persen atau Rp80 miliar lebih pada APBD 2020. Sebelumnya, TAPD Kota Mataram memangkas dana pokir dan dialihkan untuk program pencegahan dan penanganan Covid-19. Dikembalikan pokir anggota Dewan dengan dalih APBD Kota Mataram masih mampu membiayai. (cem)
Penanggung Jawab/Pemimpin Redaksi: Agus Talino Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab : Raka Akriyani Koordinator Liputan : Fitriani Agustina, Marham, Moh. Azhar Redaktur : Fitriani Agustina, Marham, Izzul Khairi, Moh. Azhar, Staf Redaksi Mataram : Afandi, M. Nasir, Ahmad Bulkaini, M. Kasim, Darsono Yusin Sali, Atanasius Rony Fernandez, Wahyu Widiantoro, Akhmad Hiswandi Lombok Barat: M.Haeruzzubaidi. Lombok Tengah : Munakir. LombokTimur : Rusliadi, Yoni Ariadi. KLU : Johari. Sumbawa Barat : Heri Andi, Ilham Syahroni Sumbawa : Arnan Jurami, Indra Jauhari. Dompu : Nasrullah, Junaidin. Bima : Rafiin. Tim Grafis : A.Aziz (koordinator), I Nengah Mandri Wijaya, Didik Maryadi, Muhammad Kasim, Ali Usman. Kantor Redaksi : Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Tarif Iklan : Iklan Baris : Rp 20.000/baris Min 2 baris max 10 baris (1 baris 30 character). Display B/W (2 kolom/lebih): Rp 30.000/mmk. Display F/C : Rp 35.000/mmk. Iklan Keluarga : Rp 20.000./mmk. Iklan Advertorial : Rp 15.000/mmk. Iklan NTB Emas (1 X 50 mmk): Rp 500.000/bulan (25 X muat). Iklan Peristiwa : Rp 350.000/kavling. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Harga Langganan: Rp 85.000 sebulan (Pulau Lombok) Rp 90.000 sebulan (Pulau Sumbawa), Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 5.000. Terbit 6 kali se-minggu. Penerbit: PT SUARA NTB PERS. Percetakan PT Bali Post, Jalan Kepundung 67 A Denpasar.
SUARA NTB
Wartawan SUARA NTB selalu membawa tanda pengenal, dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari nara sumber.
EKONOMI DAN BISNIS
SUARA NTB Kamis, 27 Agustus 2020
Kuota Rumah Subsidi Habis KUOTA rumah subsidi untuk tahun ini habis terserap. Padahal, jumlah kebutuhannya masih sangat tinggi. Hal ini jadi topik rapat terbatas pengurus Real Estate Indonesia (REI) Provinsi NTB, Rabu (26/8) kemarin di Kedai KUPI Hotel Santika Mataram. Ketua REI Provinsi NTB, H. Heri Susanto, mengatakan, tahun 2020, ini Provinsi NTB mendapat kuota rumah subsidi sebanyak 2.000-an unit. Kuota ini tersebar di Bank NTB Syariah 1.650 unit, Bank Tabungan Negara sebanyak 300 unit, dan BRI serta BNI hanya hitungan puluhan unit. (Suara NTB/bul) “Ini menjadi pemikiran kita, H. Heri Susanto kuota sudah habis, sementara animo masyarakat untuk memiliki rumah subsidi sangat tinggi,” kata Heri Susanto. Sebelumnya, pembiayaan rumah subsidi leadernya adalah Bank Tabungan Negara. Namun bank pelat merah khusus properti ini sudah menjadi tak asyik bagi pengembang, karena kebijakan baru penerapan sebuah sistem bank ini, seluruh keputusan tidak lagi di daerah. Melainkan terpusat di kantor wilayah di Surabaya untuk wilayah NTB. “Ada sebuah sistem baru yang digunakan BTN, analisa kredit dan penyaluran kredit keputusannya ada di sistem, di Surabaya. Ini kan lucu, masak kita mau komunikasikan nasabah - nasabah yang ditolak ke Surabaya, kalau hanya satu dua nasabah, kan repot,” ujarnya. Itulah salah satunya yang membuat realisasi pembiayaan rumah subsidi di BTN sangat kecil di NTB. Persoalan ini sudah disampaikan oleh REI hingga ke jajaran direksi di tingkat pusat. Namun belum ada solusi. Kebijakan bank tetap seperti yang saat ini diterapkan. “Jadinya kepala Bank BTN yang di sini hanya sebagai simbol saja. Karena tidak bisa memutuskan pengajuan-pengajuan nasabah yang disampaikan oleh pengembang,” ujarnya. Untungnya, atas terobosan dan lobi Direksi Bank NTB Syariah, BPD ini menjadi leader di daerah ini untuk pembiayaan di sektor properti. Para pengembang di NTB ekspansi dari Bank BTN ke perbankan lain untuk mendapatkan pembiayaan rumah subsidi, menjawab anteran masyarakat yang ingin memiliki rumah subsidi cukup banyak. Mengingat kuota pembiayaan rumah subsidi yang juga ludes di Bank NTB Syariah, REI NTB sedang menggodok kerjasama dengan Bank NTB Syariah untuk membuka keran pembiayaan rumah subsidi, atau produk perbankan yang setara dengan rumah subsidi. Agar antrean masyarakat untuk memiliki rumah setidaknya bisa dikurangi. H. Heri mengatakan, Bank NTB Syariah merencanakan salah satu produk untuk pembiayaan rumah setara subsidi. Produk pembiayaannya komersil, namun selama 10 tahun cicilannya flat. Seperti cicilan pembiayaan rumah subsidi. Para pengembang di NTB menurutnya menunggu peluncuran produk pembiayaan dimaksud. Dengan harga rumah Rp168 juta, siapapun bisa mendapatkannya. ASN, TNI, Polri, atau pegawai yang bergaji sampai Rp10 juta. Tidak terbatas seperti rumah subsidi dengn gaji maksimal Rp4 juta sebulan yang boleh mendapatkannya. Pengembang menyambut baik rencana produk pembiayaan bank daerah ini. Agar masyarakat NTB lebih banyak dapat memiliki rumah untuk mengurangi angka kemiskikan di daerah. Apalagi salah satu indikator kemiskinan adalah memiliki tempat tinggal yang layak. (bul)
Halaman 3
Investasi Rumah Mulai Jadi Gaya Hidup Generasi Milenial Mataram (Suara NTB) Kebutuhan akan rumah sebagai tempat tinggal tidak lagi hanya bagi mereka yang sudah berkeluarga, atau yang sudah menjadi pegawai formal (ASN maupun non ASN). Generasi yang masuk kategori milenial juga tak ingin ketinggalan berinvestasi di sektor properti. Dalam sebuah literasi, generasi milenial atau kadang juga disebut dengan generasi Y dijabarkan sebagai sekelompok orang yang lahir setelah generasi X, yaitu orang yang lahir pada kisaran tahun 1980- 2000an. Maka ini berarti milenial adalah generasi muda yang berumur 1737 pada tahun ini. Generasi milenial memiliki ciri khas tersendiri yaitu, mereka lahir pada saat TV berwarna,handphone juga internet sudah diperkenalkan. “Generasi ini yang sekarang banyak mencari rumah,” kata Dewan Pertimbangan Organisasi (DPO) Real Estate Indonesia (REI) Provinsi NTB, Drs. H. Izzat Husein, MM. Generasi milenial inilah yang mulai meramaikan permintaan perumahan di sektor properti. Sangat wajar,
kata Owner PT. Lombok Royal Properti ini. Harga rumah subsidi saat ini Rp168 juta. Cicilannya di kisaran Rp900 ribu, mentok Rp1 juta perbulan. Cicilan rumah sebulan senilai ini, kata Izzat, ringan generasi milenial. Karena tidak sedikit yang pendapatannya jauh lebih besar dari cicilan rumah subsidi. Generasi milenial ini bisa jadi pada usia yang sangat muda bukan seorang pegawai, formal dan non formal. Tetapi sudah mampu memproduksi pendapatan bulanan. “Sekarang menjamur bisnis online. Kuliner, fashion atau sejenisnya. Pengusaha-pengusaha muda kita jumlahnya cukup banyak. Semuanya generasi milenial. Kalau hanya sekedar nyicil rumah sebulan, dianggap kecil bagi mereka,” jelas Izzat dalam
rapat terbatas di Kedai KUPI Hotel Santika Mataram, Rabu (26/8) kemarin. Izzat juga melihat para pelaku usaha eksportir, yang menakhodai usahanya adalah wajah-wajah generasi milenial yang tak kalah jauh lebih lincah dan berfikir maju. Selain itu, jika dihitung-hitung, biaya merokok dalam sebulan, pengeluaran untuk rekreasi, hura-hura, atau nongkrong, jika dikonversi ke setoran bulanan cicilan rumah, masih sangat terjangkau menurutnya. Karena itu, Izzat mengaku senang dengan tren kekinian generasi milenial yang sudah berpikir lebih maju untuk memiliki tempat tinggal. “Sebagai orang tua, bagus mendorong anakanaknya memiliki tempat tinggal secara mandiri. berinvestasi
di properti, ketimbang membiayainya untuk kepentingan yang manfaatnya sangat kecil. Kalau sudah punya rumah, bisa dijadikan tempat usaha, dan lain sebagainya,” imbuhnya. Memiliki tempat tinggal juga menjadi ukuran indikator kemiskinan. “Mau naik kendaraan super mewah, kalau belum punya tempat tinggal. Tetap saja dikategorikan miskin, sebaliknya. Karena itu, ini juga penting bagi pemerintah daerah dan seluruh stakeholders untuk mengedukasi lebih masif generasi-generasi milenial ini memiliki tempat tinggal,” imbuhnya. Angka kekurangan rumah di NTB berdasarkan perhitungan kasarnya sebanyak 40 ribuan unit setiap tahun. Jumlah ini akan terus bertambah. Karena itu, apresiasi juga disampaikannya kepada Bank NTB Syariah kini, sebagai perpanjangan tangan Gubernur dan Wakil Gubernur, serta Bupati dan Walikota. BPD NTB ini kini menjadi leader pem-
(Suara NTB/bul)
H. Izzat Husein biayaan perumahan subsidi. “Ini prestasi yang besar, bank daerah kita menjadi bagian bank pembiayaan sektor properti. Ini fasilitas dan kemudahan yang disiapkan daerah, tanpa terkecuali bagi generasi-generasi milenial kita berinvestasi di sektor properti,” demikian Izzat Husein. (bul)
Kurangi Gangguan dan Lama Padam
PLN Operasikan Satu Jalur Jaringan Baru di Lobar
Mataram (Suara NTB) PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Mataram kembali mengoperasikan satu jalur Jaringan Tegangan Menengah baru yang akan meningkatkan keandalan suplai listrik masyarakat Lombok Barat, khususnya di Kecamatan Gerung dan Kecamatan Lembar. Dony Noor Gustiarsyah, Manager PLN UP3 Mataram menyampaikan bahwa pengoperasian jalur baru ini dilakukan dengan cara memecah jalur yang sudah ada, yaitu jalur Lembar dan jalur Gerung. “Lebih andal karena bisa digunakan untuk manuver beban. Jadi, apabila jalur Lembar dan jalur Gerung terjadi gangguan, bisa dialihkan ke jalur yang baru,” jelas Dony. Jalur Lembar saat ini telah memikul beban sebesar 4 MW atau 50% dari kapasitas maksimalnya. Sedangkan jalur Gerung, dibebani sebesar 5 MW, 62% dari kapa-
sitas maksimalnya.Kedua jalur di atas bebannya sudah cukup tinggi. Totalnya 9 MW. “Jadi, kami perlu membangun satu jalur lagi untuk membagi beban supaya pelayanan kami lebih andal,” jelas Dony. Potensi beban yang akan dipikul oleh jalur baru ini adalah sebesar 1,5 - 2 MW. Kapasitas jaringan yang dimiliki bisa menampung beban maksimal sampai dengan 6 MW. Jadi, selain andal, pengoperasian jalur baru ini juga untuk mengantisipasi pertumbuhan beban di kedua wilayah tersebut. “Jalur baru ini dinamakan jalur Kebon Ayu. Panjang jaringannya 29,77 kms. Yang dibangun baru sepanjang 9 kms jaringan tegangan menengah untuk jalur baru ini.” jelas Dony. Hingga bulan Agustus 2020, PLN UP3 Mataram telah mengoperasikan 6 jalur baru, termasuk jalur Kebon Ayu. Di awal tahun 2020, sebanyak 3 jalur di
(Suara NTB/ist)
JALUR - Pengoperasian jalur Jaringan Tegangan Menengah untuk meningkatkan keandalan suplai listrik masyarakat Lombok Barat, khususnya di Kecamatan Gerung dan Kecamatan Lembar. Lombok Utara, yaitu Jalur Senaru, jalur Akar akar dan jalur Sambik Elen dan satu jalur di Kota Mataram, jalur Langko. Satu jalur juga dioperasikan di
bulan April 2020 di Lombok Timur, yaitu jalur Charoen. Total sebanyak 105 jalur tegangan menengah yang dioperasikan oleh PLN UP3 Ma-
taram, dengan total panjang jaringan 6.497,15 kms yang harus terus dijaga dan ditingkatkan keandalannya selama 24 jam non stop. (bul)
Wajah Baru BOD Bank Bukopin (Suara NTB/bul)
DATA - Penyerahan secara simbolis data calon penerima bantuan upah subsidi oleh Dirut BPJAMSOSTEK, Agus Susanto kepada Menteri Ketenagakerjaan RI, Ida Fauziah. Untuk tahap awal sebanyak 2,5 juta yang sudah divalidasi
BPJAMSOSTEK Serahkan 2,5 Juta Data Calon Penerima BSU Mataram (Suara NTB) Proses penyerahan Bantuan Subsidi Upah (BSU) oleh Pemerintah kepada pekerja peserta BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) terus berjalan. Bertempat di Kantor Menteri Ketenagakerjaan RI, BPJAMSOSTEK memberikan data calon penerima BSU untuk gelombang pertama sebanyak 2,5 juta pekerja pada Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) RI pada Senin (24/8). Menurut Agus Susanto, Direktur Utama BPJAMSOSTEK, penyerahan dilakukan secara bertahap sesuai kesepakatan dengan Kemenaker, untuk mempermudah proses rekonsiliasi, monitoring dan mempertimbangkan prinsip kehati-hatian dalam pelaksanaan program BSU. Agus menjelaskan, dari target calon penerima BSU 15,7 juta, saat ini telah terkumpul sebanyak 13,7 juta nomor rekening, dan sudah divalidasi berlapis hingga 3 tahap, hingga jumlah data yang tervalidasi mencapai 10 juta. “Dari jumlah tersebut kami serahkan pada tahap pertama sebanyak 2,5 juta data peserta,” ujarnya. Gelombang penyerahan data berikutnya akan dilakukan secara bertahap, hingga seluruh rekening pekerja yang telah tervalidasi bisa menerima haknya. “Saat ini masih terdapat sekitar 2 juta pekerja nomor rekeningnya belum diterima BPJAMSOSTEK. Kami tidak henti-hentinya mengimbau kepada perusahaan untuk segera menyerahkan data terkini para pekerja yang mencakup nomor rekening aktif atas nama pekerja, paling lambat tanggal 30 Agustus 2020. Begitu pula dengan nomor rekening yang tidak valid, kami kembalikan kepada perusahaan untuk dikonfirmasi kembali kepada pekerjanya dan akan kami lakukan validasi ulang,” tutur Agus. Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan RI, Ida Fauziyah menerima data yang disampaikan oleh BPJAMSOSTEK dan menyatakan, data data bertahap pertama BSU sebanyak 2,5 juta ini akan di checklist untuk mengecek kesesuaian data yang ada. “Setelah itu baru akan kami serahkan kepada KPPN untuk nanti akan disalurkan ke bank penyalur, dalam hal ini adalah bank-bank pemerintah. Dari bank pemerintah tersebut nanti akan ditransfer ke penerima program Bantuan Subsidi Upah,” ujarnya. Ia menambahkan, bahwa Kemnaker butuh waktu empat hari untuk melakukan checklist pada data yang telah diberikan oleh BPJAMSOSTEK demi mengedepankan prinsip kehati-hatian. Menteri juga memastikan pegawai non ASN untuk mendapatkan BSU ini. “Pegawai pemerintah non ASN, sepanjang dia menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, maka dia memang termasuk yang menerima program bantuan perintah ini,” jelas Ida Di tempat terpisah, Kepala BPJAMSOSTEK NTB Adventus Edison Souhuwat mengatakan pihaknya masih terus melakukan pendataan nomer rekening para peserta yang terdaftar di wilayah kerjanya. “Per tanggal 25 Agustus 2020 data nomor rekening yang sudah kami terima sebanyak 64.072 dari total sekitar 71.238 peserta aktif per Juni 2020 yang upahnya di bawah Rp5 juta,” sambungnya. Ia menegaskan, BPJAMSOSTEK NTB akan maksimalkan waktu yang ada untuk terus menghubungi badan usaha/pemberi kerja yang belum mengirimkan datanya kepada BPJAMSOSTEK. (bul/*)
Mataram (Suara NTB) BankBukopinkembalimenggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada Selasa 25 Agustus 2020, dalam rangka memintapersetujuanparaPemegangSaham guna menjalankan Aksi Korporasi dalam rangka penguatan modal Perseroan melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT) V yang telah selesai pada 27 Juli lalu. Atas hasil tersebut, Perseroan berhasil mendapat dukungan permodalan dari KB Kookmin Bank (KB) dan Pemegang Saham lainnya, sekaligus menjadikan KB sebagai Pemegang Saham terbesar saat ini dengan kepemilikan 33.90%. Demikian bunyi keterangan resmi kepada Suara NTB. Aksi Korporasi yang dilakukan ini tidak lain adalah bentuk penguatan fundamental Bank Bukopin. Seperti diketahui, pandemi covid-19 yang melanda telah berdampak pada laju bisnis industri, terutama sektor perbankan. Kondisi ini mau tak mau membuat pelaku industri melakukan penyesuaian. Hal ini berdampak pada aktivitas Perseroan. Guna menstimulus industri, maka Bank Bukopin pun perlu melakukan ekspansi masif yang tentu saja perlu ditopang dengan fun-
damental likuiditas yang kokoh. Terkait pelaksanaan RUPSLB ini, terdapat empat agenda yang dibahas oleh Bank Bukopin dan dimintakan persetujan kepada para pemegang saham. Antara lain, persetujuan atas penyesuaian Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, Persetujuan atas perubahan Pasal 4 Ayat 1 dan 2 Anggaran Dasar Perseroan, Persetujuan atas aksi korporasiPerseroanmelaluiskemaPenambahan Modal Tanpa Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD), dan Persetujuan perubahan susunan anggotaDireksidanDewanKomisaris Perseroan. Dalam agenda pertama, Perseroan meminta persetujuan kepada para Pemegang Saham untuk melakukan penyesuai Anggaran Dasar Bank Bukopin pada Pasal 3. Hal tersebut perlu dilakukan sehubungan dengan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2017. Masih berkaitan dengan Anggaran Dasar, dalam agenda kedua pun Perseroan meminta persetujuan kepada para Pemegang Saham untuk dapat melakukan perubahan terhadap Anggaran
(Suara NTB/bul)
Kiri – Kanan, Shin Seng Hyup, Ji Kyu Jang, Rivan Achmad Purwantono, Jong Hwan Han, Hari Wurianto, Adhi Brahmantya, Helmi Fahrudin dan Nanang Supriyatno
Dasar pada Pasal 4 Ayat 1 dan 2. Perubahan tersebut dilakukan sehubungan dengan peningkatan modal dasar serta modal ditempatkan dan disetor Perseroan dalam kaitannya dengan pelaksanaan PMTHMETD. Atas hasil pelaksanaanPMTHMETD,modaldasar Perseroan akan bertambah hingga kisaran Rp3,5 triliun, setelah sebelumnyaberadapadaposisiRp2,5triliun. Pada agenda berikutnya, Perseroan meminta persetujuan dari para pemegang saham untuk dapat melaksanakan aksi korporasi melalui skema PMTHMETD. Dalam aksi tersebut Perseroan akan menerbitkan sejumlah saham baru yang akan diserap langsung oleh KB hingga porsi kepemilikan sahamnya mencapai 67% di Bank Bukopin. Hal tersebut sejalan dengan komitmen KB dalam memberikan kontribusinya terhadap penguatan fundamental Bank Bukopin, sehingga kinerja Perseroan dapat tumbuh berkelanjutan. Bank Bukopin berhasil mendapat restu dari para pemegang saham yang hadir dalam rapat untuk segera melaksanakan Aksi Korporasi ini. Sebanyak 96,12% suara dari seluruh pemegang saham yang hadir dalam rapat setuju atas aksi tersebut. Agenda terkahir dalam rapat ini membahas mengenai perubahan susunan anggota Direksi dan Komisaris Perseroan. Bank Bukopin melalui Komite Nominasi dan Remunerasi merekomendasikan delapan nama baru untuk menggantikan jabatan sejumlah tersebut. Dari beberapa nama yang diajukan terdapat lima nama yang berasal dari KB. Kelima nama tersebut akan menduduki posisi Komisaris dan Direksi Perseroan. Tiga nama lainnya berasal dari masing-masing perwakilan Manajemen Bank Bukopin, KB, dan BNI yang mewakili Pemerintah. Berdasarkan hasil keputusan RUPSLB tahun 2020 PT. Bank Bukopin, Tbk., Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi Bank Bukopin untuk periode 20192024. Dewan Komisaris Komisaris Utama Inde-
penden (Mustafa Abubakar) Komisaris (Nanang Supriyatno, Deddy SA Kodir, Susiwijono, Chang Su Choi),Komisaris Independen (Sapto Amal Damandari, Bo Youl Oh, Hae Wang Lee). Jajaran Direksi,
Direksi Direktur Utama (Rivan A. Purwantono), Direktur (Adhi Brahmantya, Ji Kyu Jang, Euihyun Shin, Hari Wurianto, Helmi Fahrudin, Jong Hwan Han, Dodi Widjajanto, Sheng Hyup Shin). (bul/*)
SUARA NTB Kamis, 27 Agustus 2020
SUARA PULAU LOMBOK
Halaman 4
Terkendala Covid-19 Tunggu Hasil Sengketa di BANI PENYELESAIAN Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK menyangkut pengembalian kerugian negara senilai Rp 1,4 miliar dipastikan molor dari ketentuan waktu yang ditetapkan oleh BPK selama 60 hari. Lantaran masalah proyek dermaga Senggigi yang menjadi objek yang menimbulkan kerugian negara masih dalam proses sengketa di Badan Artbitrase Nasional Indonesia (BANI). Kepastian soal pengembalian kerugian negara inipun harus (Suara NTB/her) menunggu hasil sengketa H. Ilham tersebut. Inspektur pada Inspektorat Lobar H. Ilham mengatakan kerugian negara senilai Rp 1,4 miliar yang disebabkan pembayaran uang muka dan jaminan pelaksanaan proyek dermaga Senggigi yang mangkrak belum bisa dikembalikan ke daerah, karena masih berproses sengketa yang diajukan oleh pihak ketiga di BANI. “Kita menunggu itu,” ujarnya, Rabu (26/8). Mantan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan ini menjelaskan untuk mengawal pengembalian kerugian negara ini, pihak Pemda sudah mempersiapkan diri menghadapi sengketa di BANI. Pihaknya sudah memanggil Kabag Hukum dan Dinas Perhubungan untuk memberikan perhatian serius agar jangan sampai Pemda kalah dalam sengketa tersebut. “Jangan sampai kita kalah oleh orang yang menuntut,” tegas dia. Menurutnya, semua persoalan yang dihadapi ini susah disampaikan ke BPK dalam rapat koordinasi dengan pihak terkait. Di samping itu, pihak BANI sudah menyampaikan hal ini ke BPK dan bersurat ke pemda. Mengenai kapan kerugian negara ini dikembalikan, menurut dia, menunggu keputusan atau hasil sidang di BANI. Sebab, dana ini mengendap di asuransi. “Masalahnya hanya di situ, jadi kami menunggu hasil sengketa itu,” tegas dia. Sebelumnya, Bupati Lobar H. Fauzan Khalid mengakui penyelesaian pengembalian kerugian negara senilai Rp 1,4 miliar terkendala sengketa proyek di BANI. Kendala ini menyebabkan Pemda tidak bisa menyelesaikan pengembalian kerugian negara sesuai waktu yang ditetapkan oleh BPK (60 hari setelah Penerimaan LHP BPK), batas waktu sampai dengan akhir bulan ini. Dari awal pihaknya sudah sampaikan bahwa tidak mungkin sesuai waktu (ketentuan BPK). (her)
Pemda Lotim Atensi Operasi Pemisahan Kembar Siam Inaya dan Anaya Selong (Suara NTB) Pemkab Lombok Timur (Lotim) menaruh perhatian besar terhadap operasi pemisahan bayi kembar siam asal Desa Jurit Kecamatan Pringgasela Kabupaten Lotim, Inaya dan Anaya yang saat ini tumbuh besar. Hanya saja, operasi pemisahan belum dapat dilakukan dikarenakan terkendala Covid-19. Bupati Lotim, Drs. H. M. Sukiman Azmy, MM., menegaskan, jika dirinya sangat menginginkan supaya opera(Suara NTB/yon) si pemisahan tubuh Inaya H. M.Sukiman Azmy dan Anaya secepatnya dapat dilakukan. Bahkan ia menginginkan rencana operasi pemisahan tersebut sebagai kado ulang tahun ke-125 Kabupaten Lotim. Akan tetapi, rencana operasi yang secepatnya dilakukan terbentur dalam menghadirkan tim dokter ahli dari RSUD dr. Soetomo Surabaya, Jawa Timur. Hal tersebut dikarenakan terjadinya pandemi Covid-19, sehingga harus mempertimbangkan berbagai faktor kesehatan lainnya. Sementara menjelang akhir tahun 2020 ini, usia Inaya dan Anaya memasuki 2 tahun. Apabila dibiarkan berlarut, maka operasi pemisahan lebih berisiko. Untuk itu, bupati meminta kepada Direktur RSUD dr. R. Soedjono Selong dan Kepala Dikes Lotim untuk melobi kembali tim dokter ahli dari RSUD dr. Soetomo untuk dimintai kesiapannya. Bupati menyebut, berbagai faktor pendukung dalam pelaksanaan operasi sudah disiapkan sebagaimana mestinya. Terutama faktor dana yang sebelumnya menjadi persoalan yang dihadapi pihak keluarga. Pasalnya, kebutuhan biaya operasi pemisahan bayi kembar siam sebesar Rp2 miliar sudah tidak ada persoalan. “Yang jadi kendala saat ini hanya kesiapan tim dokter ahli dari RSUD Soetomo. Untuk itu kepada Direktur RSUD Selong dan Kadis Kesehatan Lotim untuk terus melobi. Untuk dari kesiapan sarpras di RSUD Selong sudah memenuhi persyaratan,”tegasnya. Untuk pelaksanaan operasi pemisahan direncanakan dilakukan di RSUD dr. R. Soedjono Selong. Secara teknis atau perlengkapan sudah dipersiapkan untuk menunjang operasi. Termasuk SDM sudah diberikan pelatihan, sehingga pihak RSUD Selong siap untuk pelaksanaan operasi. “Kita perkirakan untuk operasi pada awal tahun 2021 dan dilaksanakan di RSUD Selong karena untuk ruang operasi sudah cukup memadai,”jelasnya. (yon)
BPPD KLU Dorong ’’Sport Tourism’’ Bangkitkan Pariwisata Tanjung (Suara NTB) Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kabupaten Lombok Utara (KLU) mendorong sport tourism (wisata olahraga) diperbanyak untuk membangkitkan minat wisata di KLU. Saran itu diberikan melihat potensi wisata yang didukung topografi dan potensi yang banyak tersebar di KLU. “Kita ingin seperti Bali, pariwisatanya didukung budaya. Di KLU, kita punya potensi sport tourism,” ucap Ketua BPPD KPU, Lalu Suratman, Rabu (26/8). Ia mencatat, luas wilayah baik darat, laut, dengan topografi berbukit, alam eksotis dan kesenian tradisional mendukung wisata olahraga. Di wilayah daratan, areal persawahan, kebun, gunung dan lapangan serta hamparan lahan kering potensial untuk dikembangkan wisata. Misalnya, golf, panahan, tenis, lari, off the road, sepeda hingga paragliding. Sementara di objek wisata perairan, KLU layak untuk dikembangkan olahraga dayung, mancing, jet ski, kano, diving, open water, hingga renang. “Sebuah danau di antara tiga Gili juga sangat potensial untuk dikembangkan Aqua Sport Destination. Kita bisa buka polo air, senam air, ataupun renang,” ucapnya. Pondasi eksistensi pariwisata KLU ia nilai sudah cukup baik. Di mana wilayah perairan sudah didukung oleh keberadaan fastboat. Bahkan, level acara olahraga internasional ia anggap sudah bisa digelar karena dukungan tidak kurang dari 1.000 lebih kamar hotel. “Lombok Utara memiliki historis tersendiri hingga menjadi kabupaten termuda. Secara budaya, kita punya budaya khas dan orisinil,” ujarnya. KLU khususnya Gili, sebut Suratman, telah menjadi top 5 (Five) destinasi yang paling diminati untuk dikunjungi. Keunggulan itu menjadi keuntungan tersendiri. Namun untuk meningkatkan minat menjadi realisasi kunjungan, stakeholder diharapkan dapat duduk bersama melakukan sinkronisasi program wisata. (ari)
50 Peserta SKB Ikut Tes di Luar Loteng
Praya (Suara NTB) Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Lombok Tengah (Loteng) telah menetapkan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) untuk seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di daerah ini akan diikuti sebanyak 1.145 peserta. Dari jumlah ini, 1.095 peserta akan ikut SKB di Loteng. Sedangkan sisanya sebanyak 50 orang peserta lainnya akan mengikuti SKB di luar Loteng. “Kita sudah memberikan surat tugas bagi 50 peserta seleksi CPNS Loteng untuk mengikuti SKB di luar Loteng,” ungkap Kepala BKPP Loteng, H.Moh. Nazili, S.IP., kepada Suara NTB, Rabu (26/8). Ia menjelaskan, sesuai petunjuk pemerintah pusat peserta SKB yang berada dari luar daerah (Loteng) dibolehkan un-
tuk mengikuti SKB di tempat atau daerah asalnya masingmasing. Hal itu dikarenakan pertimbangan pandemi Covid19 yang saat ini masih berlangsung. Kebetulan, ada 50 peserta seleksi CPNS Loteng yang berasal dari luar Loteng. “Karena tengah ada pandemi Covid-19, sehingga ada kebijakan dari pusat bagi pe-
serta yang berasal dari luar Loteng diberi kesempatan untuk memilih tempat SKB di daerah asalnya. Dengan catatan tetap mengikuti aturan atau petunjuk yang dikeluarkan oleh pusat,” jelasnya. Nazili mengatakan, pelaksanaan SKB bagi peserta diluar daerah dilaksanakan sesuai dengan jadwal pelaksanaan
SKB di BKN regional setempat. Itu artinya, tidak mesti bersamaan dengan pelaksanaan SKB di Loteng, karena pelaksanaan SKB di masingmasing regional berbeda-beda. “Karena SKB inikan sudah online. Hasilnya sudah langsung terekam sesuai dengan formasi di daerah. Jadi begitu SKB selesai, hasilnya akan langsung terbaca. Sehingga peserta yang ikut SKB di luar Loteng tidak perlu khawatir, hasil SKB-nya tidak terbaca atau terekam di sistem,” terang Nazili. Dengan pola tersebut juga lebih memudahkan peserta
SKB. Karena tidak perlu datang ke Loteng, sehingga lebih irit dari sisi biaya. Panitia lokal di daerah juga lebih ringan beban tugasnya, karena peserta SKB yang dilayani tidak terlalu banyak. “Untuk pelaksanaan SKB sendiri sudah ditetapkan tanggal 3 sampai 7 September mendatang. Mengambil lokasi di tempat pelaksanaan SKD sebelumnya yakni di SMKN 1 Praya Tengah dengan menerapkan dan menjalankan protokol Covid-19,” pungkas mantan Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disostektrans) Loteng ini. (kir)
Disbudpar KLU Dinilai Tidak Dukung Pemulihan Ekonomi Terdampak Covid
(Suara NTB/yon)
TUNTUT - Aksi unjuk rasa warga Sembalun di depan Gedung DPRD Lotim yang meminta supaya empat warganya yang ditahan polisi segera dibebaskan.
Warga Elong-Elong Sembalun Tuntut Warganya Dibebaskan Selong (Suara NTB) Puluhan warga Desa ElongElong Desa Desa Biloq Petung Kecamatan Sembalun, Rabu (26/8) melakukan aksi unjuk rasa di Gedung DPRD Lombok Timur (Lotim). Kedatangan mereka ini untuk mengadu ke DPRD Lotim atas penangkapan empat warganya yang saat ini ditahan Polres Lotim. Mereka menuntut supaya empat warga tersebut dibebaskan. Koordinator Umum, Titi Suhada Nusantara, dalam orasinya mengatakan jika pada tanggal 13 Agustus lalu, empat orang warga yang merupakan petani Elong-Elong, di antaranya Rupawan Hadi (43), Kamaludin (35), Salamudin (55) dan Nurawang (48) ditahan Polres Lotim lantaran diduga telah melakukan pembukaan jalan yang telah ditutup oleh Perusahaan PT. Kosambi Victorylac pada tanggal 16 Juli 2020. Aksi pembukaan jalan pada tanggal 16 Juli yang dilakukan oleh masyarakat Elong-Elong tersebut dilakukan karena jalan
yang ditutup oleh perusahaan merupakan jalan yang menghubungkan para nelayan dengan pantai untuk mencari nafkah. Serta menghubungkan para petani dengan kebun garapannya baik untuk berkebun ataupun sekedar mencari pakan ternak. Jalan tersebut juga telah dibangun jauh sebelum perusahaan menguasai tanah ElongElong bahkan sebelum Indonesia memproklamirkan diri sebagai negara yang merdeka yaitu sejak zaman kolonial. Untuk itu, ujarnya, apabila ditelisik lebih lanjut, penahanan yang dilakukan oleh Polres Lotim sesungguhnya tidak hanya dikarenakan oleh persoalan aksi pembukaan jalan yang dilakukan oleh masyarakat. Akan tetapi bermuara pada konflik agraria panjang yang terjadi antara masyarakat Elong-Elong dengan PT. Kosambi Victorylac yang telah mengklaim tanah petani bermodalkan HGU Nomor 26 tahun 2020 yang diterbitkan oleh BPN Kabupaten Lotim pada tanggal 24 Februari 2020 yang merupakan per-
panjangan atas HGU Nomor 2 tahun 1991 yang pada tahun 2011 telah masuk di dalam daftar tanah indikasi terlantar BPN Lombok Timur bahkan telah diajukan untuk dibagikan kepada masyarakat. Kasubag Humas Polres Lotim, Iptu. Lalu Jaharudin, menjelaskan, penangkapan terhadap empat pelaku dikarenaka secara bersama sama melakukan perusakan terhadap pagar pembatas milik dari PT. Kosambi Victortlac yang terbuat dari beton berukuran panjang 2,5meter dan tinggi 2,5 meter pada tanggal 17 Juli 2020 . Pelaku diduga melakukan pengerusakan dikarenakan tidak terima dengan jumlah uang tali asih yang diberikan oleh pihak perusahaan dan lokasi dibangun atau didirikan pagar pembatas tersebut merupakan jalan bagi masyarakat untuk ke pantai mencari ikan dan ke ladang untuk bertani. “Ke empatnya sudah ditetapkan sebagai tersangka dan dilakukan penahanan,”terangnya. (yon)
Partai Nasdem Usung Pathul-Nursiah
Dwi-Normal Optimis Tetap Maju Praya (Suara NTB) Partai Nasdem akhirnya menjatuhkan pilihan untuk mengusung pasangan H.L. Pathul Bahri, S.IP., - Dr. H.M. Nursiah, S.Sos., M.Si., di gelaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Lombok Tengah (Loteng) mendatang. Keputusan tersebut pun bisa dikatakan cukup mengejutkan. Mengingat sejak awal, Partai Nasdem disebut-sebut lebih condong untuk mengusung pasangan Ir. H. Dwi Sugiyanto – Drs. H.L. Normal Suzana (Dwi – Normal), yang posisinya kini justru terancam. “Ya, tidak masalah kan parpol punya mekanisme sendiri-sendiri dalam menentukan pasangan calon kepala daerah yang akan diusung,” ungkap juru bicara pasangan Dwi-Normal, M. Samsul Qomar, kepada Suara NTB, Rabu (26/8). Diakuinya, ada rasa kecewa, karena Dwi-Normal tidak didukung Partai Nasdem. Apalagi pasangan DwiNormal sudah mengikuti seluruh tahapan seleksi sejak dari DPD. Tapi apapun keputusan Partai Nasdem pihaknya tetap dihormati, karena keputusan tetap ada di partai politik itu sendiri. Pun demikian, pihaknya tetap optimis bisa tetap melaju di Pilkada Loteng mendatang, karena peluang untuk maju masih terbuka. Masih banyak partai politik yang sampai saat ini belum menentukan sikap dan arah dukungannya. Bahkan hampir sebagian besar belum bersikap. “Partai kan masih banyak yang belum menyerahkan SK. Termasuk Partai Gerindra juga belum penyerahan. Ada juga (Partai) Golkar, PKB, PKS, PPP dan Demokrat-kan semua juga belum. Kita lihat
(Suara NTB/ist)
SERAHKAN - Ketua DPW Partai NasDem NTB, H. Muh. Amin menyerahkan SK dukungan kepada H.L. Pathul Bahri dan H. Nursiah di Mataram, Rabu (26/8). saja sampai tanggal 1 September nanti di last minute,” ujarnya. Ia mengatakan, pasangan Dwi-Normal optimis maju karena sudah punya modal dukungan. Yakni dari Partai Amanat Nasional (PAN) serta dari Partai Bulan Bintang (PBB), sehingga total dukungan yang sudah dipegang oleh pasangan Dwi-Normal sudah ada 5 kursi. “PBB dan PANkan sudah kami terima SK dukungannya. Jadi sejauh ini Dwi-Normal paling siap karena sudah mengantongi 5 kursi. Ditambah rekomendasi dari Partai Berkarya,” klaim mantan Ketua Komisi II DPRD Loteng ini. Sementara itu, Wakil Sekretaris DPC Partai Gerindra Loteng, L. Amrillah, dengan dukungan Partai Nasdem, maka pasangan Pathul-Nursiah saat ini sudah punya cukup syarat dukungan untuk maju di Pilkada Loteng men-
datang. Sebelumnya, pasangan Pathul-Nursiah hanya memiliki 7 kursi dukungan dari Partai Gerindra. Dengan tambahan 3 kursi, maka pasangan Pathul-Nursiah kini sudah memiliki 10 kursi yang merupakan syarat dukungan minimal untuk maju di Pilkada Loteng mendatang. “Hari ini (Rabu kemarin, red) surat keputusan DPP Partai Nasdem B1-KWK sudah kami terima langsung dari DPW Partai Nasdem NTB,” jelasnya. Meskipun sudah memenuhi syarat, pihaknya masih berupaya untuk mencari tambahan dukungan dari partai politik lainnya. Satu di antaranya Partai Golkar yang sejak awal sudah ada komunikasi intensif dengan pasangan Pathul-Nursiah. Termasuk juga dengan PDI Perjuangan, komunikasi dengan DPP PDIP dan pengurus daerah sudah sangat intens. (kir)
Tanjung (Suara NTB) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Lombok Utara (KLU) dituding tidak mendukung pemulihan ekonomi masyarakat lokal. Pasalnya, dua momentum acara Disbudpar yang digelar baru-baru ini menempatkan masyarakat dan pengusaha KLU sebagai penonton. Wakil Ketua Komisi II Bidang Ekonomi dan Pariwisata, Hakamah, Rabu (26/8) menegaskan, program-program OPD yang melibatkan masyarakat tidak diadakan di luar daerah, melainkan di wilayah Lombok Utara. DPRD tidak menginginkan, ada program yang didesain OPD tapi mengambil tempat acara di luar KLU. “Kami memantau sudah 2 program Dispar yang tidak memberi dampak bagi pemulihan ekonomi warga kita. Di situasi Covid ini, sebisa mungkin semua OPD tidak menjadikan masyarakat dan pengusaha lokal sebagai penonton,” ucapnya. Adapun dua program Disbudpar yang menjadi sorotan itu mencakup pelatihan diving dan peningkatan keterampilan pengelolaan home stay. Pada pelatihan diving, Hakamah meyakini praktisi diving di tiga Gili sudah cukup berkompeten memberi materi. Lagi pula kata dia, keseharian diver yang ada di Gili merupakan keahlian tersendiri yang tidak diragukan oleh rombongan diving. “Anehnya pelatih diving justru berasal dari Ampenan. Lalu praktisi kita jadi penonton. Lagi pula, penyelam kita tidak perlu dilatih, mereka sudah ahli, tapi sertifikat diving yang tidak ada. Itu harusnya yang difasilitasi oleh pemerintah,” ucapnya. Lain dengan pelatihan home stay, Disbudpar diminta tidak menggelar kembali acara pelatihan di hotel yang ada di luar
KLU. Sebab ia mendengar, pelatihan home stay mengambil tempat di salah satu hotel di Senggigi. Idealnya kata dia, pelatihan home stay tidak cukup dua hari, melainkan satu bulan. Pada periode itu, praktisi hotel dan BPPD KLU diberi kesempatan menjadi pemateri. “Pelatihan home stay dengan menginap semalam di hotel dan semalam di salah satu desa di Lombok Timur, merupakan kerugian dari sisi ekonomi. Semangat pemulihan ekonomi tidak didukung oleh Dispar. Kita akan evaluasi masalah ini,” tegasnya. Terpisah, Kepala Disbudpar KLU, Vidi Ekakusuma, mengakui salah satu pelaksanaan acara dilakukan di Hotel Senggigi dan Desa Kembang Kuning, Lombok Timur. Alasan pelaksanaan di luar daerah karena anggaran yang tidak mencukupi dengan nominal di bawah Rp 120 juta. Disbudpar selaku pelaksana, disebutnya, sudah mensurvei harga kamar, dan kesiapan hotel untuk 50 orang peserta (termasuk dinas). Kenyataannya, Disbudpar kesulitan karena harga kamar lebih tinggi. Selain itu, kapasitas jumlah kamar untuk 50 peserta dengan standar CHSE tidak tersedia. “Kalaupun ada hotelnya, anggarannya tidak cukup. Awalnya kita desain di satu tempat di KLU, tapi tarif lebih tinggi sehingga anggaran tidak cukup,” ucapnya. Sementara, pengambilan lokasi di Kembang Kuning berorientasi pada prestasi Desa Kembang Kuning yang mendapat prestasi nasional. Sehingga pengelola home stay KLU dirasa perlu meniru cara manajerial home stay berbasis lokal. “Desa Kembang Kuning itu sebagai lokasi best practice-nya,” imbuhnya. (ari)
Tingkatkan PAD
DPMPTSP Lobar Lakukan Sejumlah Terobosan Giri Menang (Suara NTB) Untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor perizinan, pihak Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Lombok Barat (Lobar) melakukan berbagai langkah terobosan. Di antaranya membuat beberapa regulasi yang mempermudah dan meningkatkan pelayanan perizinan bagi masyarakat, para pengusaha dan investor. Kepala DPMTSP Lobar H. Ahmad Subandi mengatakan, dalam bekerja mempermudah dan meningkatkan pelayanan perizinan selama ia duduk sebagai kepala DPMPTSP pihaknya telah membuat beberapa regulasi. Di antaranya SK Bupati nomor 480 tahun 2020 tentang penempatan petugas teknis di DPMPTSP. Di mana dengan regulasi ini, pemohon izin tidak perlu lagi keliling ke OPD untuk mengurus rekomendasi, namun cukup mengurus di kantor DPMPTSP, sehingga bisa menjadi pelayanan satu pintu. Selain itu, ujarnya, ada Surat Edaran bupati yang baru ditandatangani bulan Agustus tentang pelaksanaan pelayanan berusaha. Yang mana sebelumnya, pelayanan paten menjadi hak camat, namun ditarik semua ke DPMPTSP secara terintegrasi dalam upaya peningkatan pelayanan. Kemudian dari regulasi dalam meningkatkan PAD, meskipun dalam kondisi Corona pihaknya diberikan target PAD. Pihaknya Sudah membuat Perbup nomor 28 tahun 2020 tentang Pedoman Penerbitan IMB bagi bangunan yang melanggar sempadan jalan, pantai dan irigasi. Artinya, masyarakat yang sudah ada bangunan melanggar sepamdan pantai, sungai, jalan dan irigasi selama bangunan masih 2/3 maka
(Suara NTB/her)
H. Ahmad Subandi bisa dianulir dengan perbup ini, sehingga disini ada peluang PAD untuk daerah. Pihaknya juga membuat perbup sudah ditandangani pak bupati, tentang perubahan tarif Retribusi IMB. Karena tarif retribusi IMB ini kan sejak 2011 sampai sekarang belum pernah dinaikkan. Sembilan tahun lamanya belum pernah dinaikkan. ‘’Ini dalam rangka menunjang PAD dalam kondisi saat ini, “ terang mantan Kepala Dinas Perikanan ini. Kenaikan tarif IMB ini, ratarata 60 persen dari sebelumnya. Kenaikan tarif ini berlaku bulan September. Namun sebelum diberlakukan, pihaknya akan sosialisasi kepada masyarakat dan pengusaha. Selain itu, pihaknya juga membuat regulasi tentang perubahan tarif ITPMB (Izin tempat penjualan minuman beralkohol) yang tadinya hotel tidak ada pembedaan tarif berdasarkan pengelompokan hotel bintang I, II dan III. Namun ini diubah agar ada pembedaan. Selian itu, pembayaran tarif ITPMB ini juga diubah. Sebelumnya tarif ITPMB dibayar tiga tahun sekali. “Sekarang kita ubah, tiap tahun mereka bayar,” tegasnya. (her)
SUARA NTB Kamis, 27 Agustus 2020
SUARA PULAU SUMBAWA
Halaman 5
Sumbawa Berencana Sediakan RS Darurat untuk Pasien Covid-19
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa, Drs. H. Didi Darsani, A.Pt menyampaikan, penambahan 17 kasus positif baru merupakan hasil penelusuran kontak dari pasien positif sebelumnya. Sehingga total yang terkonfirmasi positif Kabupaten Sumbawa mencapai 161 kasus. Dari jumlah tersebut, 84 sudah sembuh, 4 meninggal dunia dan 73 masih dirawat. Mereka ada yang dirawat di rumah sakit
dan ada yang dikarantina mandiri dalam pengawasan puskesmas. “Yang 73 ini di rumah sakit dan ada di karantina mandiri. Saat ini sudah full rumah sakit,” ungkapnya. Dijelaskannya, terhadap pasien positif ini, bisa dilakukan karantina di rumah jika persyaratannya memadai. Karena dokter juga akan melakukan pengecekan untuk menentukan pasien yang dapat dikarantina di rumah dan
dirawat di rumah sakit. Hal ini diserahkan sepenuhnya kepada hasil pemeriksaan lanjutan terhadap yang terkonfirmasi positif tersebut. Meskipun demikian, untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus, pemerintah juga sudah berencana menyiapkan rumah sakit darurat. “Kita sudah memikirkan untuk rumah sakit darurat juga. Nanti rumah sakit darurat itu bisa saja berupa hotel
atau tempat yang kita sebut dengan karantina terpadu yang kita posisikan sebagai rumah sakit darurat untuk ditempatkan pasien positif. Isolasi mandiri tetap (dilakukan red). Kalau syaratnya memadai maka dia bisa isolasi mandiri,” terangnya. Saat ini, lanjut Didi, dari kasus yang ada, Sumbawa menempati urutan ketiga di Provinsi NTB untuk jumlah kasus positif. Banyaknya kasus ini, menurutnya karena pihaknya intensif melakukan tracing contact terhadap pasien positif. Ke depannya, penelusuran kontak juga akan diintensifkan. Disisi lain penerapan protokol kesehatan di masyarakat juga digiatkan.
Tentunya hal ini membutuhkan kerja sama semua pihak. Karena sebelumnya di Sumbawa, masyarakat sudah disiplin menerapkan protokol kesehatan, diantaranya menggunakan masker. Namun sekarang penerapan protokol kesehatan tersebut mulai diabaikan. “Kemarin kita pernah bagus sekali, hampir semua orang pakai masker. Kalau kita beraktifitas kan harus menerapkan protokol kesehatan. Kita lihat sekarang berapa persen orang yang menggunakan masker. Kan penerapan new normal kita kembali ke normal, tetapi tetap menerapkan protokol kesehatan. Tapi kan protokol kesehatan tidak diterapkan, tidak pakai
Penyidik Belum Mau Tahan Kades Rababaka Dompu (Suara NTB) – Penyidik tindak Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Dompu, belum mau menahan Kepala Desa Rababaka inisial Ts. Meski statusnya telah menjadi tersangka dalam kasus korupsi DD/ ADD tahun 2018. Sikap kooperatif mantan aktifis anti korupsi tersebut, jadi salah satu pertimbangan mendasar mereka. Kasi Pidsus Kejari Dompu, M. Isa Ansyori, SH., kepada Suara NTB, Rabu (26/8) menjelaskan, dalam ketentuan hukum acara pidana terdapat syarat objektif dan sub(Suara NTB/Jun) yektif untuk memutuskan M. Isa Ansyori penahanan seorang tersangka. Seperti misalnya berusaha melarikan diri, menghilangkan barang bukti dan berbagai upaya lain yang dapat menghambat proses penyidikan. Untuk tersangka Ts sendiri, belum memenuhi syarat karena yang bersangkutan masih kooperatif. “Penyidik belum membutuhkan untuk dilakukan penahanan karena yang bersangkutan masih kooperatif,” terangnya. Pada tahap penyidikan lanjutan pasca penetapan tersangka 21 Juli lalu, penyidik sudah memeriksa sejumlah saksi untuk kelengkapan berkas perkara. Dan besok (hari ini) giliran Ts diperiksa perdana sebagai tersangka. Jika ini tuntas berikut proses pemberkasan, penyidik akan langsung melimpahkannya ke peneliti jaksa penuntut umum. “Setelah jaksa peneliti menyatakan berkas perkara ini lengkap formil dan materilnya, maka akan di P21 serta dilimpahkan ke persidangan,” jelasnya. Dalam kasus korupsi DD/ADD yang merugikan keuangan negara Rp222 juta itu, lanjut M. Isa Ansyori, tersangka Ts memang memiliki ruang untuk mengembalikan kerugian yang ditemukan tim auditor Inspektorat. Namun demikian, itu tidak akan menggugurkan proses hukum melainkan sebagai bahan pertimbangan meringankan dalam proses penuntutan di persidangan. Saat ini Ts diketahui masih menjabat sebagai kepala desa dan potensial mengulangi perbuatannya. Hanya saja, itu tidak masuk dalam pertimbangan penyidik selain beberapa syarat yang diatur dalam KUHAP. “Kita murni melihat dari ketentuan KUHAP saja, mengenai masalah jabatan segala macam itu pertimbangannya kembali kepada pemerintah daerah,” pungkasnya. (jun)
Perusahaan di KSB Diharap Akses Program Subsidi Gaji Taliwang (Suara NTB) Perusahaan yang ada di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) diharap bisa mengakses program subsidi gaji yang disiapkan pemerintah pusat. Demikian harapan kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) KSB, H. Muslimin. HMY. Menurut H. Muslimin, untuk mendapatkan salah satu bantuan program penanganan dampak Covid-19 yang digelontorkan pemerintah pusat itu. Kuncinya berada di tangan perusahaan. Sebab penyalurannya berbasis pengajuan dari tiap perusahaan termasuk pemenuhan per(Suara NTB/ist) syaratan yang dibutuhkan. H. Muslimin HMY “Ya harapan kami perusahaan yang ada di KSB ini sudah mengusulkan para karyawannya sebagai penerima bantuan tersebut,” katanya kepasa Suara NTB, Rabu (26/8). Diakui H. Muslimin, mengenai program subsidi gaji bagi pegawai swasta bergaji di bawah Rp 5 juta itu pihaknya sangat minim memperoleh informasi. Hal ini membuat pihaknya tidak mengetahui secara persis apakah perusahaan-perusahaan di daerah sudah mulai mencoba mengakses bantuan tersebut atau belum. “Kami tidak ada juga terima pemberitahuan resmi apa pun soal program itu dari pusat maupun provinsi. Kami hanya tahu lewat media saja sejauh ini,” ungkapnya. Meski demikian, harapan bahwa perusahaan di daerah mengupayakan dapat mengakses program subsidi gaji tersebut untuk karyawannya sangat besar. Sebab sambung H. Muslimin di tengah pandemi corona ini dampaknya sangat dirasakan oleh banyak perusahaan yang ada di KSB. “Buktinya bahwa sektor swasta kita terdampak. Beberapa waktu lalu sempat ramai perusahaan merumahkan karyawannya karena tidak ada pekerjaan yang dijalankan,” sambung mantan kepala Dinas Pertanian (Distan) KSB ini. (bug)
masker. Makanya strategi penanganan, tetap cari (penelusuran kontak), temukan dan lakukan perawatan. Tapi strategi yang lain untuk pencegahan tetap sesuai dengan arahan di protokol kesehatan terkait new normal,” pungkasnya. (ind)
(Suara NTB/ist)
Sumbawa Besar (Suara NTB) Kasus positif covid-19 di Kabupaten Sumbawa terus bertambah. Dinas Kesehatan (Dikes) setempat mencatat, jumlah kasus terkonfirmasi positif sudah mencapai 161 kasus, menyusul tambahan 17 kasus baru pada Selasa (25/8) malam. Kondisi ini membuat rumah sakit setempat penuh, sehingga Pemda Sumbawa berencana membuka rumah sakit darurat guna mengantisipasi lonjakan kasus.
H. Didi Darsani
Litigasi Belum Direspons, Penyelesaian Tunggakan Mandek
(Suara NTB/ist)
PADAMKAN API - Tim Gabungan Sat Sabhara Polres Sumbawa, Brimob Sumbawa dan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Sumbawa saat melakukan pemadaman api di Jalan Lintas Sumbawa- Bima Kilometer 8 Desa Serading, Kecamatan Moyo Hilir.
Tim Gabungan Padamkan Kebakaran Lahan di Serading
Sumbawa Besar (Suara NTB) Tim gabungan dari Sat Sabhara Polres Sumbawa, Brimob Sumbawa dan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) berhasil memadamkan kebakaran lahan di Jalan Lintas SumbawaBima Kilometer 8 Desa Serading, Kecamatan Moyo Hilir. Lahan seluas 2 hektar yang diketahui milik Perhutani tersebut, terbakar pada Selasa (25/08)
sekitar pukul 14.00 Wita. Kebakaran lahan setempat belum diketahui penyebabnya. Setelah mendapatkan informasi, tim gabungan bergerak mengerahkan sejumlah armada. Api pun berhasil dipadamkan kurang dari dua jam. Kasat Sabhara Polres Sumbawa, Iptu Mulyadi, SH, membenarkan adanya kejadian tersebut. Ia mempimpin langsung
anggota Dalmas Polres Sumbawa melakukan pemadaman di lokasi. Pihaknya menerjunkan 1 unir Water Canon ke lokasi. Pemadaman juga dibantu oleh Anggota Brimob Sumbawa dengan menerjunkan 1 unit AWC dan petugas Damkar menerjunkan 2 unit mobil pemadam kebakaran. “Api berhasil dipadamkan kurang dari 2 jam,” tukasnya.(ind)
Kunjungi Sumbawa, Tim Kemenko Polhukam Evaluasi Penanganan Covid Sumbawa Besar (Suara NTB) Tim Kemenko Polhukam RI yang dipimpin Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Pertahanan Negara, Edy Djatmiko beserta rombongan melakukan Kunjungan Kerja di Kabupaten Sumbawa, Rabu (26/8). Mereka menggelar koordinasi dan pemantauan peran pemerintah dan TNI/Polri seluruh stakeholders lainnya dalam penanganan Covid-19. Kunjungan kerja tersebut diterima Sekda Sumbawa, Drs. H. Hasan Basri M.M, beserta Pimpinan DPRD Sumbawa, Forkopimda, dan Pimpinan OPD. Dalam rangka melaksanakan kegiatan koordinasi, pengumpulan data, dan informasi. Serta pemantauan terkait peran dan upaya Pemerintah Daerah/TNI/Polri dan segenap Stakeholder lainnya secara mandiri sesuai tupoksi masingmasing secara komprehensif. Dalam mengelola sumber daya nasional dan potensi wilayah yang dimiliki guna menangani pandemi Covid-19. Sekda Sumbawa, menyampaikan saat ini Pemkab melalui gugus tugas penanganan Covid-19 tengah bekerja keras menekan laju penyebaran Covid-19 di Sumbawa. Sudah banyak langkah-langkah yang dilakukan dalam upaya pengen-
Taliwang (Suara NTB) Kejaksaan Negeri Sumbawa Barat, mengaku belum mendapatkan persetujuan dari Pemerintah terkait usulan litigasi (penyelesaian di pengadilan) terhadap penunggak kerugian negara. Akibatnya penyelesaian temuan kerugian negara yang mencapai Rp900 juta tersebut sampai dengan saat ini belum ada kemajuan. Parahnya lagi jumlah yang sudah dikembalikan belum mencapai 10 persen. “Memang kita sudah usulkan skema litigasi ke Pemerintah supaya masalah ini bisa segera tuntas karena sudah lama juga belum tertangani. Tetapi kami belum mendapatkan kejelasan terhadap usulan dimaksud, sehingga penyelesaian masalah tersebut saat ini masih belum ada kemajuan,” ungkap Kajari KSB kepada Suara NTB melalui Kasi Perdata dan Tata Usaha (Datun) Purning Dahono Putro SH, Rabu (26/8). Persoalan yang dihadapi saat ini jika litigasi tidak disetujui juga maka masalah ini akan terus berlarut. Apalagi upaya pemanggilan terhadap para penunggak sudah sering dilakukan tetapi nyatanya sampai saat ini nihil penyelesaian. Karena sejak mereka terakhir bayar di bulan April lalu, sampai saat ini tidak ada satupun yang melakukan pengembalian. Mereka beralibi sudah tidak memiliki uang lagi untuk mem-
Tak Ada Anggaran, Inspektorat Tak Lakukan Pengawasan Lapangan (Suara NTB/ist)
RAKOR - Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Kemenko Polhukam dengan Sekda dan pimpinan Forkompimda Sumbawa terkait penanganan Covid-19. dalian penyebaran Covid-19. Selain menekan laju penyebaran Covid-19, Pemerintah Daerah pun menangani dampak sosial dan ekonomi yang terjadi akibat pandemi ini. Dalam hal anggaran, Pemkab Sumbawa juga sudah melakukan pemetaan dan penggeseran anggaran untuk menyediakan dana pencegahan dan penanggulangan wabah Covid-19. Menyusul keputusan pemerintah pusat yang menetapkan pandemi Covid-19 ini sebagai bencana non-alam Nasional. “Sebanyak kurang lebih Rp. 119 Milyar telah kami anggarkan untuk menjalankan program pencegahan, penyediaan dukungan bagi sektor kesehatan, penanganan dampak ekonomi, dan pelaksanaan program jaring pengaman sosial
bagi warga yang terdampak covid-19,”terang Sekda. Sementara itu, Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Pertahanan Negara Kemenko Polhukam, Edy Djatmiko, menyatakan sebagai pengarah pencegahan dan penanganan Covid19, Kemenko Polhukam berharap dari apa yang dilakukan saat ini, terkait penanganan Covid agar bisa ditindaklanjuti di pusat. Sambil menyampaikan pula apresiasinya terhadap kegiatan-kegiatan Pemerintah Daerah di NTB. “Mengenai penanganan Covid19 tidak bisa dilakukan kepada satu instansi saja, secara komprehensif harus dilakukan ke semua dan untuk TNI/Polri agar dapat mendisiplinkan masyarakat terkait protokol kesehatan,”tutupnya. (arn)
Bima (Suara NTB) Inspektorat Kabupaten Bima tidak melakukan pengawasan dan pemeriksaan lapangan terhadap Desa dan Sekolah lantaran terkendala anggaran. Klaimnya tidak adanya anggaran karena sudah dialihkan untuk penanganan Covid-19. Sektretaris Inspektorat Kabupaten Bima, Drs. Dahlan mengaku, akibat dampak pandemi Covid-19 membuat pihaknya belum turun ke lapangan untuk memeriksa sekitar 400 sekolah (SD dan SMP) serta 191 Desa di Kabupaten Bima. “Karena Covid-19 kita tidak bisa turun ke lapangan untuk melakukan pemeriksaan sekolah dan Desa di Kabupaten Bima,” katanya, kepada Suara NTB, Rabu (26/8). Dahlan mengaku pihaknya sudah menjadwalkan untuk melakukan pemeriksaan dan pengawasan. Kata dia, pemeriksaan sekolah (SMP dan SD) di-
Bapaslon Diingatkan Penerapan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Sumbawa Besar (Suara NTB) Menjelang masuknya tahapan pendaftaran calon, Bawaslu Sumbawa kembali mengingatkan bakal bakal pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa untuk selalu menerapkan protokol kesehatan. Sebab dari pantauan, dalam melaksanakan sosialisasi dan turun ke masyarakat, Bapaslon belum maksimal menerapkan standar protokol kesehatan penanganan covid 19. Sebagaimana disampaikan Kordiv divisi OSDM Bawaslu Sumbawa, Luk-
bayar termasuk mantan anggota DPRD juga masih banyak yang belum bayar. “Jika upaya paksa tidak juga dilakukan oleh Pemerintah (litigasi) maka masalah ini tidak akan kunjung selesai. Kalau hanya sekedar memanggil dan memberikan himbauan kami rasa tidak akan memberikan dampak apapun,” sebutnya. Maka dari itu, Pemerintah harusnya berperan aktif untuk segera menyelesaikan temuan tersebut sebelum menjadi masalah. Jika tetap dibiarkan berlarut dikhawatirkan akan menimbulkan masalah baru di kemudian hari. Dirinya juga tidak menampik sebenarnya ada beberapa kasus yang menjadi temuan tersebut bisa langsung diambil oleh tim tindak Pidana Khusus (Pidsus) karena kerugian negara yang ditimbulkan cukup besar. Upaya tersebut terpaksa dilakukan karena upaya perdata yang dilakukan selama ini tidak kunjung direspon untuk segera diselesaikan. Hanya saja untuk sementara ini belum dilakukan karena masih menunggu adanya surat kuasa penagihan oleh Pemerintah. “Mau sampai kapanpun masalah ini tidak akan pernah tuntas jika hanya diberikan himbauan dan pemanggilan saja. Sehingga butuh upaya tegas terhadap mereka baik melalui litigasi maupun tindak pidana agar kasus ini bisa segera rampung,” pungkasnya. (ils)
man Hakim, SP, M.Si, berdasarkan PKPU Nomor 6 Tahun 2020 tentang lanjutan tahapan Pilkada Serentak 2020 di tengah pandemi covid-19, wajib dilaksanakan dengan memperhatikan protokol kesehatan. Makanya penting kiranya Bawaslu mengingatkan sebagai upaya dari pencegahan. Menghimbau kepada Bapaslon selalu menerapkan standar protokol Covid 19 dalam melakuan sosialisasi kepada masyarakat. “Ini penting kiranya karena mengingat bahwa Kabupaten Sumbawa mengalami peningkatan pasien positif Covid 19,”cetusnya. Bawaslu sebagai penyelenggara yang diberikan ama-
(Suara NTB/ist)
Lukman Hakim nat untuk melakukan proses pengawasan, pencegahan maupun penindakan sudah jauh
jauh hari berpesan kepada Bapaslon untuk tetap mengikuti standar protokol kesehatan covid 19 dalam melakukan sosialisasi ke masyarakat. “Jangan sampai menimbulkan claster baru, karena penting juga terhadap Bapaslon tetap memperhatikan hal tersebut,”jelas Lukman. Terakhir, Bawaslu menghimbau kepada Bapaslon untuk terus berkoordinasi dengan tim gugus tugas. Serta update terkait Covid 19 ini agar mendapat pemahaman bersama dan masyarakat bisa terhindar dari penularan Covid 19. (arn)
(Suara NTB/Uki)
Dahlan lakukan pada Bulan Januari hingga Mei 2020. “Kemudian pemeriksaan Desa dilakukan Bulan Juni hingga Agustus. Hanya saja tidak jadi dilaksanakan,” ujarnya. Ia menjelaskan tidak dilaksanakan pemeriksaan karena ada beberapa kendala, seperti anggaran Tahun 2020 sebesar Rp2 miliar dipotong untuk penanganan Covid-19. Selain itu saat ini Inspektorat juga kekurangan pegawai untuk ditugaskan sebagai tim pemeriksa khusus. “Maka dari itu kegiatan-kegiatan lapangan saat ini kita efisienkan sesuai kemampuan anggaran dan pegawai,” katanya. Ia mengaku kebutuhan Inspektorat bisa terpenuhi dengan anggaran maksimal Rp12 miliar. Namun hanya Rp4 miliar yang diakomodir dalam APBD 2020, tapi dipotong Rp2 miliar untuk penanganan Covid-19. “Oleh karena itu, kita berharap pembahasan APBD Perubahan Tahun 2020 ada tambahan anggaran untuk kegiatan pemeriksaan,” ujarnya. Dahlan menambahkan sebelum pandemi Covid-19 pihaknya sudah melakukan pemeriksaan dan pengawasan beberapa sekolah, namun terhenti sejak pandemi Covid-19 hingga saat ini. “Tapi laporan dan aduan masyarakat tetap diterima untuk ditindaklanjuti,” ujarnya. (uki)
PENDIDIKAN
SUARA NTB Kamis, 27 Agustus 2020
Kukuhkan Diri Jago Debat TIM Debat Bahasa Inggris SMAN 1 Praya berhasil meraih juara 1 dalam ajang National School Debate Championship (NSDC) tingkat Kabupaten Lombok Tengah belum lama ini. Kepala SMAN 1 Praya H. M. Amrullah, menyebut bahwa Tim NSDC SMAN 1 Praya digawangi oleh Baiq Silvia Ariani Putri, Haidar Ramdhani dan Tabitha Afifah Febianisa. Ketiganya berhasil mengalahkan tim lainnya dengan poin tertinggi. “Tiga siswa SMAN 1 Praya tersebut dengan kecakapan berdebat dalam bahasa ing(Suara NTB/dok) gris, berhasil meraih nilai tertH. M. Amrullah inggi yakni 692 poin,” jelasnya. Adapun tim debat dari sekolah lain yang meraih juara yakni, SMAN 1 Pringgarata sebagai juara 2, SMAN 1 Jonggat sebagai juara 3 dan SMAN 2 Praya sebagai juara 4. Dikatakan Amrullah, pelaksanaan NSDC tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Sistem lomba dilakukan secara daring. Setiap tim dari sekolah merekam timnya masing-masing dengan mosi yang telah diberikan oleh panitia. Kemudian video yang telah direkam diunggah ke YouTube untuk kemudian ditonton dan dinilai oleh dewan juri. Dalam dua tahap proses penilaian, dewan juri kemudian menetapkan juara dalam NSDC seperti tertuang dalam Surat Keputusan Kepala Cabang Dinas Dikbud Kabupaten Lombok Tengah. (dys)
(Suara NTB/dys)
PEMENANG - Pembagian penghargaan pada pemenang lomba pada mahasiswa yang mengisi hari kemerdekaan dengan menggelar lomba karya tulis, Selasa (25/8) lalu.
Mahasiswa Isi Libur Kuliah dengan Gelar Lomba Karya Tulis Mataram (Suara NTB) Hingga kini kampus masih dalam suasana libur, tidak saja karena pandemi Covid-19, namun juga karena memang jadwal perkuliahan yang memasuki fase libur panjang. Guna mengisi libur kuliah yang teramat panjang sejak pandemi dan mengisi kemerdekaan RI Agustus ini, sebagiannya mengisi masa libur dengan menggelar lomba karya tulis ilmiah dan lomba cipta puisi. Seperti yang dilakukan sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam HMI Mataram. Ketua Panitia, Didik Sri Hartawan, menyampaikan lewat kegiatan ini diharapkan menghadirkan suasana baru dan memacu pola pikir dan gerak seluruh mahasiswa. Tak perlu diingatkan lagi, semua sudah paham bahwa penyebabnya adalah pandemi Corona Covid-19 yang belum juga sirna. Kreativitas haruslah tetap dipacu. Masa pandemi global Covid-19 ini menjadi momentum memikirkan cara-cara yang berbeda untuk mengisi libur kuliah panjang dan tetap merasakan semarak hari Kemerdekaan dan menjaga semangat nasionalisme. Untuk mendorong hal itu, pihaknya menggelar lomba menulis karya tulis ilmiah berupa opini dan cipta puisi. Tentu kegiatan ini untuk menunjang aktivitas-aktivitas intelektual seperti halnya membaca, berdiskusi, dan menulis. Ketua Umum HMI Cabang Mataram, Andi Kurniawan menyampaikan, dalam perayaan tersebut ditujukan untuk tetap menjaga dan mendorong semangat munculkan ide-ide di hari kemerdekaan. “Tujuan besar kita adalah selalu ingin membangun spirit keilmuan dan spirit nasionalisme. Selain itu juga, kita ingin mendorong para kader untuk mengedepankan ide-ide,” jelas Andi Kurniawan. Salah satu pemenang lomba, Dimas Ramdani menyampikan perlunya menjunjung tinggi semangat bela negara melalui hal-hal kecil. “Sebagai warga negara Indonesia harus menjunjung tinggi semangat bela negara. Tidak hanya dalam hal fisik, namun hal-hal kecil yang tidak kita sadari yang memberikan manfaat bagi negara itu juga merupakan salah satu bentuk bela negara” tegasnya Dimas Ramdani. Sementara itu perlombaan yang memunculkan dua pemenang di masing-masing kategori diberikan penghargaan berupa sertifikat beserta uang pembinaan. (dys)
BDR di Lotim Diperpanjang hingga 30 September Selong (Suara NTB) Pemerintah Kabupaten Lombok Timur (Lotim) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) kembali memperpanjang belajar dari rumah (BDR) yang merupakan dampak dari terjadi pandemi Covid-19. BDR diperpanjang dari tanggal 28 Agustus sampai 30 September 2020. Kepala Dinas Dikbud Lotim, Achmad Dewanto Hadi, mengatakan, penyelenggaraan pembelajaran pada satuan pendidikan PAUD/SD/SMP negeri/ swasta dan SKB/PKBM yang dilakukan melalui kegiatan belajar dari rumah diperpanjang dari tanggal 8 Agustus sampai dengan 30 September 2020.
(Suara NTB/dok)
H. Lalu Suwarno didorong lagi nantinya. Di samping itu juga melaksanakan berbagai kegiatan keagamaan. Namun, kerja sama dan berbagai kegiatan belum bisa dilaksanakan selama pandemi Covid-19. Kegiatan itu baru akan dijalankan kembali jika sudah ada edaran dari Dinas Pendidikan memperbolehkan kegiatan tatap muka. “Baru kami akan laksanakan kegiatan lagi. Intinya jadi bahan evaluasi sekolah juga,” katanya. Di samping itu, pihaknya juga sudah memberikan laporan ke Dinas Pendidikan terkait pelaksanaan PPDB. Pihaknya berharap ada kebijakan
Atas perpanjangan ini, Dikbud mengharapkan semua kepala sekolah satuan pendidikan memerintahkan kepada tata usaha dan guru agar tetap masuk setiap hari. Hal ini supaya BDR berjalan efektif sebagaimana mestinya. Selama BDR berlangsung dan di satuan pendidikan. Para
guru mempersiapkan dan menyusun perangkat pembelajaran yang disesuaikan dengan kurikulum dalam kondisi khusus. Sehingga penyusunan dan pelaksanaan pembelajaran baik dalam bentuk daring, luring maupun kombinasi harus sesuai dengan kebutuhan siswa. “Selama menjalankan tu-
gas dan fungsinya. Semua warga satuan pendidikan harus tetap memperhatikan protokol kesehatan,”terangnya. Mantan Kapala Bappeda Lotim ini, menegaskan, pelaksanaan BDR yang dilakukan perpanjangan menindaklanjuti surat Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Nomor:7967/C/PD/2020 tanggal 19 Agustus 2020 tentang pemberitahuan penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi Covid-19 dan surat edaran Kepala Dinas Dikbud
Nomor 800/1041/Dikbud.I/2020 tanggal 5 Agustus 2020 tentang pelaksanaan pembelajaran ditengah pandemi Covid-19. Tenaga pendidikan diminta untuk membuat laporan pelaksanaan KBM, sehingga dapat diketahui jumlah guru yang melaksanakan pembelajaran sistem daring dan BDR dengan jumlah siswa lima orang yang lingkungan rumahnya berdekatan. Dalam pelaksanaan pembelajaran inipun tidak ada unsur paksaan, namun diharapkan tetap berjalan meskipun tidak maksimal.(yon)
Berikan Kontribusi ke Masyarakat Lewat Kegiatan Pengabdian Mataram (Suara NTB) Forum Mahasiswa Bidikmisi Universitas Mataram (Formadiksi Unram) melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk Bidikmisi Mengabdi pada 10 sampai dengan 17 Agustus di Dusun Kwangpati II, Desa Lendang Ara, Kecamatan Kopang, Lombok Tengah. Kegiatan itu sebagai bentuk kontribusi langsung mahasiswa ke masyarakat. Ketua Umum Formadiksi Unram, M. Fauzin Al Habib menyampaikan, pengabdian masyarakat ini merupakan wujud nyata memberikan kontribusi kepada masyarakat dan untuk menciptakan hubungan yang baik antara pihak perguruan tinggi, terutama mahasiswa dengan masyarakat sekitarnya. Kegiatan-kegiatan yang diprogramkan oleh panitia sangat beragam yang dapat mencakup semua kalangan. Dimulai pada Senin (10/8), panitia melakukan kegiatan pembukaan sekaligus syukuran untuk lebih mendekatkan diri kepada masyarakat. Kegiatan ini telah dihadiri oleh kepala dusun Kwangpati II, Kepala Desa Lendang Ara, Ketua DPO, serta tokoh agama, tokoh masyarakat, remaja, dan pengurus formadiksi Unram.
(Suara NTB/ist)
PENGABDIAN MASYARAKAT - Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh Formadiksi Unram pada 10-17 Agustus 2020 di Dusun Kwangpati II, Desa Lendang Ara Kecamatan Kopang, Lombok Tengah. Kegiatan yang digelar antara lain, berbagai kegiatan agar masyarakat bisa menambah pengetahuan tentang tata cara bertani, pakan yang baik untuk peternak ruminansia, sosialisasi tentang nikah muda, sosial-
isasi tentang kesehatan, tempel pamflet, dan pembagian masker, serta pemberian pendidikan untuk anak anak. Pada Selasa (11/8), dilakukan persiapan untuk hias dusun dalam rangka menyambut hari
kemerdekaan Republik Indonesia, belajar di TPQ dan penyuluhan pertanian. Di hari ketiga, Rabu (12/8), dilakukan bakti sosial bersama masyarakat sekitar, melanjutkan kegiatan hias dusun dan kegiatan bela-
jar di TPQ. Sementara di hari Kamis (13/8), dilakukan sosialisasi bank sampah. Di hari Jumat (14/8), diadakan kegiatan bersih-bersih dusun, meyediakan tempat cuci tangan , dan kegiatan belajar di TPQ. Pada hari selanjutnya, Sabtu (15/8), diadakan lomba keagamaan seperti praktik tata cara berwudhu, adzan, salat, dan pidato. Selain itu, dilakukan kegiatan penyuluhan peternakan,pada kegiatan ini, mereka dijelaskan tentang cara membuat pakan dan bagaimana jenis pakan yang baik dan bernutrisi. Fauzin mengatakan, masyarakat sangat antusias terhadap materi yang disampaikan, banyak masyarakat yang mengajukan pertanyaan yang tidak mereka pahami sehingga proses penyuluhannya menjadi kondusif. Sementara di Minggu (16/8), diadakan persiapan untuk lomba rakyat yang terdiri dari lomba lari karung, futsal, tarik tambang, makan kerupuk, dan panjat pinang. Kemudian pada malam harinya diadakan kegiatan nonton bareng. Keesokan harinya, Senin (17/8), diadakan upacara kemerdekaan Republik Indonesia yang dirangkaikan dengan lomba rakyat. (ron)
Motivasi Belajar Dorong Belajar Tatap Muka SMK Bangun Bangsa Tak Miliki Siswa Kurang, Akses Belajar Daring Jadi Tantangan BDR Mataram (Suara NTB) Pembelajaran jarak jauh dengan sistem Belajar dari Rumah (BDR) memiliki berbagai tantangan, antara lain minimnya sarana dan prasarana yang dimiliki siswa dan orang tua siswa. selain itu, motivasi belajar siswa yang kurang juga jadi salah satu kendala. Kepala SMPN 11 Mataram, Hj. Zohriah pada Rabu (26/8) mengatakan, tantangan dalam BDR antara lain tidak semua siswa memiliki ponsel dan laptop untuk mendukung BDR secara daring. Belum lagi orang tua siswa yang mengeluh karena pengeluaran membeli kuota internet bertambah, sehingga pengeluaran jadi meningkat. Belum lagi motivasi belajar siswa yang jadi berkurang dengan adanya BDR ini. Zohriah mengungkapkan, ada sejumlah siswa yang tidak ikut BDR daring atau pun luring. Diakuinya persentase siswa yang seperti itu memang tidak banyak. “Ada juga anak
Sekolah Minim Siswa akan Evaluasi Kegiatan Mataram (Suara NTB) Sejumlah SMP di Kota Mataram menerima siswa sangat sedikit pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun pelajaran 2020/2021. Pihak sekolah akan mengevaluasi berbagai kegiatan di tahun sebelumnya untuk menarik minat masyarakat. Salah satu SMP yang menerima siswa dengan jumlah sedikit yaitu SMPN 18 Mataram yang hanya menerima 27 siswa baru. Kepala SMPN 18 Mataram, H. Lalu Suwarno mengakui jumlah itu kurang dari kuota siswa baru, karena kuota siswa baru SMPN 18 Mataram sebanyak tiga rombongan belajar. Oleh karena itu hasil tersebut akan menjadi bahan evaluasi pihaknya. Salah satu yang akan dilakukan ke depan dengan mengevaluasi kegiatan tahun sebelumnya. “Langkah ke depan yang kami lakukan adalah mengevaluasi kegiatan-keigatan tahun kemarin yang kami laksanakan, kami akan maksimalkan kegiatan tersebut,” kata Suwarno dihubungi Rabu (26/8). Ia mencontohkan, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup, dan kerja sama dengan pegiat kerajinan. Kerja sama itu yang akan coba
Halaman 6
Dinas Pendidikan yang tepat. “Karena kami di sekolah juga sudah berbuat banyak agar lebih baik ke depan,” kata mantan Kepala SMPN 2 Mataram ini. Terpisah, dalam kesempatan sebelumnya, Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) Disdik Kota Mataram, M. Taufik ditemui belum lama ini mengatakan, kondisi diminati atau tidaknya sekolah bergantung dari kepala sekolah. Sementara pihaknya tetap mendukung dari sisi penyediaan sarana dan prasarana. “Tergantung dari kepala sekolah, kami telah menyediakan sarana dan prasarana,” katanya. Sebelumnya, Kepala Disdik Kota Mataram, Drs. H. Lalu Fatwir Uzali, S.Pd., M.Pd., mengatakan, kepala sekolah di sekolah negeri yang relatif baru juga harus membuat inovasi agar menjadi magnet untuk anak-anak. “Beberapa sekolah hitungannya relatif baru dibuka, kepala sekolah harus bisa membentuk sesuatu yang menarik,” ujarnya. Fatwir juga menjelaskan, pihaknya berusaha untuk membuat kualitas sekolah merata, seperti memenuhi fasilitas sekolah. Termasuk memenuhi kebutuhan guru dan pemerataan kualitas guru. (ron)
yang tidak ikut daring dan tidak ikut lurin, tidak banyak memang persentasenya,” akunya. Pihaknya sudah berupaya mengantisipasi BDR dengan pemberian buku kepada siswa secara bertahap dan diambil dengan sistem sif di awal tahun pelajaran baru. Pemberian perintah soal barulah dikirimkan lewat daring, atau siswa mengambil ke sekolah secara luring. “Dari buku itu dia bisa belajar di sekoah, perintah dan soal lewat WhatsApp dan Google Classroom,” katanya. Zohriah menyampaikan, pelaksanaan BDR daring berjalan relatif lancar. Untuk BDR daring dilaksanakan melalui Google Classroom, Google Form untuk penilaian atau pemberian soal, tapi diakuinya BDR daring lewat WhatsApp yang paling banyak karena paling sederhana. Sedangkan untuk BDR luring, pihaknya memberikan materi ke siswa dan soal-soal yang diambil oleh orang tua siswa atau siswa secara bergiliran ke sekolah. Jika satu atau dua orang datang ke sekolah, guru akan menjelaskannya di sekolah. Terkait pemberian kuota internet ke siswa, hal itu tidak bisa dilakukan pihaknya. karena dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMPN 11 Mataram cukup kecil. Menurut Zohriah, 40 persen untuk menggaji guru tidak tetap dan pegawai tidak tetap, sisanya 60 persen untuk pemenuhan delapan standar pendidika lainnya. termasuk juga untuk pembiayaan BDR, baik secara luring atau pun daring. “Belum lagi untuk pembelian hand sanitizer, sabun cuci tangan, disinfektan, sehingga untuk dana BOS tidak bisa digunakan untuk bantu (pembelian internet) siswa. Kami bantu lewat luring, ada guru juga mendatangi tiga-empat orang siswa, berkumpul di rumah siswa, dijelaskan materinya,” ujar Zohriah. Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram, Drs. H. Lalu Fatwir Uzali, S.Pd., MM., ditemui di ruang kerjanya, mengatakan, pihaknya terus berupaya mengatasi kendala pada BDR daring. Ia mengakui, kendala BDR daring tidak hanya terjadi di masyarakat. Juga dirasakan oleh guru-guru. Apalagi guru tidak pernah mendapatkan materi terkait BDR daring saat di bangku kuliah. Oleh karena itu semua pihak harus belajar. (ron)
Mataram (Suara NTB) Pemerintah belum membuka sekolah. Terpaksa belajar dari rumah sebagai alternatif pilihan. Bagi sekolah yang miliki akses internet, mereka melaksanakannya dengan menerapkan belajar dalam jaringan (daring). Sementara bagi sekolah yang tak tersentuh akses internet, memilih home visit ke rumah orang tua siswa. Ketua Yayasan SMK Bangun Bangsa Lombok Tengah, Sarkawi, SH., MH., mengaku jika dikasih alternatif pilihan, pihaknya lebih memilih untuk dibukanya sekolah dan mulai belajar tatap muka seperti biasa. “Lebih baik kita buka sekolah,” ujarnya, Rabu (26/8). Selain itu, kata dia, sudah banyak permintaan dari masyarakat yang menghendaki agar pemerintah membuka akses belajar tatap muka. Mereka mengeluh lantaran tidak bisa mengontrol anak-anak mereka setiap hari. Saat pandemi ber-
(Suara NTB/dys)
Sarkawi langsung, anak-anak di rumah sulit terkontrol. Mereka bermain, bukannya belajar. “Anak-anak ini sudah rambutnya pirang karena setiap hari di tengah sawah main layang-layang,” tuturnya. Di samping itu pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa kare-
na di tempat ini tidak tersentuh oleh internet. Sinyal internet tidak ada, sehingga tidak ada pembelajaran daring. Pilihan pembelajaran yang diterapkan ialah dengan melakukan home visit. “Di sini tidak ada sinyal internet, tidak ada belajar daring,” paparnya. Dikatakan Sarkawi, meski dengan home visit, hanya saja cara belajar ini juga tidak bisa maksimal dilaksanakan. Kendala letak geografis yang membuat para guru kesulitan mencapai rumahrumah siswa. “Letak rumah siswa kondisi geografisnya sulit juga guru,” ungkapnya. Dia sangat khawatir dengan kondisi ini jika pemerintah tidak segera membuka kembali sekolah dan memulai belajar secara normal tatap muka. Karena jika dibiarkan berlarutlarut, akan membuat keadaan anak semakin tidak terkontrol. “Kita dorong sekolah dibuka kembali,” sebutnya. (dys)
Sekolah Terus Persiapkan Fasilitas Protokol Kesehatan Mataram (Suara NTB) Sejumlah sekolah masih belum bisa melakukan uji coba untuk pembelajaran tatap muka di masa kebiasaan baru. Saat ini sekolah masih mempersiapkan fasilitas protokol kesehatan Covid-19. Kepala SMAN 1 Mataram, Kun Andrasto, pada beberapa waktu lalu mengatakan, uji coba pembelajaran tatap muka belum dimulai untuk SMAN 1 Mataram. Namun, sekitar 90 persen pihaknya sudah siap melaksanakan pembelajaran tatap muka. Dengan catatan, siswa masuk belajar selama empat jam, dan dibagi dua atau tiga kelompok rombongan belajar. Contohnya, Kelas X IPA 1 dibagi dua kelompok, X IPA 1 a dan X IPA 1 b, dan seterusnya. “Masuknya juga diatur pagi dan siang. Kami juga siap fasilitas protokol kesehatan Covid-19,” katanya. Terpisah, Kepala SMAN 8 Mataram, Hj. Suprapti mengatakan, pihaknya belum berani melakukan uji coba pembelajaran tatap muka karena tantangannya zona masih merah. Pihaknya mempertimbangkan adanya Orang Tanpa Gejala (OTG) Covid-19. Untuk pembelajaran selama ini, SMAN 8 Mataram menerapkan Belajar dari
(Suara NTB/dok)
(Suara NTB/dok)
Kun Andrasto
Ruju Rahmad
Rumah (BDR) secara daring, sedangkan bagi siswa yang kesulitan mengikuti secara daring, mengambil naskah ke sekolah. Sementara Kepala SMKN 3 Mataram, Ruju Rahmad, S.Pd., mengatakan, saat ini pihaknya dalam proses menyiapkan sarana dan prasarana protokol Covid-19, seperti menyiapkan tempat cuci tangan, ruang kelas, ruang praktik, musala, UKS, kamar mandi, dan lainnya. “Tentunya kami menunggu surat edaran dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB pascakeluarnya revisi SKB 4 Menteri untuk pelaksanaannya nanti,” ujarnya.
Ruju juga menyampaikan, pihaknya mempersiapkan petunjuk arah jalan keluar-masuk sekolah, papan-papan imbauan pencegahan Covid-19, menyiapkan thermo gun, melakukan penyemprotan disinfektan, dan kerja sama dengan orang tua siswa. Juga kerja sama dengan puskesmas terdekat. “Kerja sama dengan orang tua siswa untuk pengendalian siswa selama berangkat dan pulang sekolah. Kami menyosialisasikan kepada orang tua dan siswa lewat web sekolah, dan rencananya kita akan rapat daring lewat zoom bersama orang tua siswa,” katanya. (ron)
POLHUKAM
SUARA NTB Kamis, 27 Agustus 2020
Halaman 7
Nasdem Serahkan SK Dukungan B1-KWK kepada Tujuh Bapaslon
Mataram (Suara NTB) – Partai Nasdem resmi menyerahkan secara serentak Surat Keputusan (SK) dukungan model B1-KWK yang akan digunakan mendaftar ke KPU oleh tujuh kandidat bakal pasangan calon (Bapaslon) Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah di NTB yang akan bertarung di Pilkada serentak 2020 pada Rabu (26/8) di Mataram. Tujuh kandidat bakal pasangan calon yang menerima SK B1-KWK Partai Nasdem untuk Pulau Lombok yakni, di Kabupaten Lombok Utara (KLU) diberikan kepada bakal pasangan calon Najmul AkhyarSuardi. Kemudian Kota Mataram diberikan kepada pasangan H. Mohan Roliskana-TGH. Mujiburahman dan Lombok Tengah jatuh kepada pasangan Pathul Bahri-Nursiah. Sementara di Pulau Sumbawa ada empat daerah yang akan melaksanakan Pilkada yakni Kabupaten Sumbawa Barat, SK B1KWK Partai Nasdem diberikan kepada pasangan Musyafirin-Fud Saifuddin. Selanjutnya di Kabupaten Sumbawa diberikan kepada
pasangan Mahmud Abdullah-Dewi Noviani. Kemudian Kabupaten Dompu diberikan kepada pasangan Abdul Kadir Jaelani-Syahrul Parsan dan terakhir di Kabupaten Bima kepada pasangan Syafruddin M Nur-Ady Mahyudi. Penyerahan SK B1-KWK kepada para paslon tersebut dilakukan oleh Ketua DPW Partai Nasdem NTB, H. Moh. Amin. Dalam arahannya dia menyampaikan bahwa semua paslon yang didukung Nasdem tinggal mempersiapkan diri untuk bertarung, karena syarat kendaraan politik sudah memenuhi untuk mendaftar ke KPU. “Penyerahan SK ini merupakan instruksi dari Ketua Umum, karena
semua paslon yang kita dukung ini sudah lengkap partai koalisinya. Pada kesempatan ini juga saya instruksikan kepada semua pengurus supaya segera melakukan konsolidasi dengan calon untuk berjuang bersama memenangkan pilkada,” ucap Amin. Kepada wartawan, usai acara penyerahan SK, Amin menegaskan bahwa Nasdem dalam menentukan arah dukungan dipastikan tanpa ada mahar politik yang harus dibayar oleh para Paslon. Nasdem hanya meminta para Paslon berkomitmen untuk memajukan daerah masing-masing ketika diberikan kepercayaan oleh rakyat serta ikut membesarkan partai. “Tidak ada mahar di Nasdem, tetapi yang ada komitmen-komitmen para kandidat kepada partai dan itu berlaku di semua partai yang lain. Seperti bagaimana memajukan daerah masing-masing dan baru kemudian bagaimana kontribusinya membesarkan partai,” ucap mantan
Wakil Gubernur NTB ini. Terkait alasan Nasdem akhirnya menjatuhkan dukungannya kepada para kandidat tersebut, telah melalui serangkaian proses politik yang cukup panjang dan dinamis. Sehingga didapatkan para paslon yang diyakini punya kans untuk memenangkan Pilkada 2020. “Terkait alasan dukungan yang jelas ada alasan subjektif dan objektif, seperti hasil survei, komitmen dan pertimbangan kader. Tentu kita berdasarkan kajian, pendalaman dan survei, sehingga kita simpulkan dia punya peluang untuk menang,” jelasnya. Peluang kemenangan itulah kemudian yang akan diikhtiarkan oleh Nasdem bersama koalisi serta paslon itu sendiri untuk meraih kemenangan. Dikatakannya, salah satu kunci untuk dapat meraih kemenangan adalah adalah bagaimana mengelola peluang itu sendiri. “Kalau soal menang kalah itu uru-
(Suara NTB/ndi)
FOTO BERSAMA - Ketua DPW Nasdem NTB, H. Moh. Amin diapit tujuh Bapaslon kepala daerah/wakil kepala daerah foto bersama usai menyerahkan SK dukungan B1-KWK. san Allah SWT, tapi yang kita baca adalah peluangnya. Orang kan membaca peluang dari hasil survei itu. Nah peluang itu bagaiamana kita kelola dengan baik, karena ada calon lainnya juga yang bergerak. Misalnya
Pathul-Nursiah Salip Dwi-Normal Rebut Dukungan Nasdem
Hasil Survei Internal, Pasangan MUDA Ungguli Paslon Lainnya
(Suara NTB/Subbaghumas Polresta Mataram)
Mataram (Suara NTB) – Pasangan bakal calon Walikota/ Wakil Walikota Mataram, H. L. Makmur Said-Badruttamam Ahda (MUDA) merilis hasil survei internalnya pada Rabu (26/8). Hasilnya pasangan MUDA mengungguli kandidat pasangan bakal calon lainnya. Adapun hasil survei internal tersebut memperlihatkan posisi pasangan Makmur-Ahda masih memimpin dengan angka 31,13 persen. Kemudian di posisi kedua ditempati oleh pasangan Mohan-Mujib dengan angka 29,24 persen. Di posisi ketiga bertengger pasangan Selly-Manan dengan 21,73 persen, dan posisi terakhir pasangan Baihqi-Diyah 9,46 persen, serta yang belum ada pilihan 8,45 persen. “Alhamdullilah dari hasil survei yang kami lakukan di internal, kami mendapat angka yang cukup baik, kami di posisi teratas. Hal ini tentu menjadi motivasi kami, tim dan relawan untuk terus berjuang menggalang dukungan masyarakat yang lebih besar lagi,” ucap Makmur Said kepada Suara NTB, Rabu (26/8) kemarin. Ditegaskan Makmur, pada dasarnya survei tersebut tidak ditujukan untuk kalangan internal saja sebagai bahan evaluasi. Sehingga pihaknya bisa mengetahui letak kekurangan dan kelemahannya dalam bergerak menggalang dukungan selama ini. “Jadi survei ini bukan bermaksud untuk merendahkan calon lainnya, ini jadi bahan kita di internal saja. Sudah sampai sejauh mana capaian kita dan strategi apa yang harus kita pakai ke depannya, dengan survei ini kita jadi tahu posisi kita, sehingga ke depannya strateginya bisa lebih efektif,” kata Makmur. Disebut Makmur, ada beberapa indikator yang diukur dalam survei tersebut. Pertama terkait dengan program kerja, visi dan misi serta kekuatan figur pasangan calon. Dengan demikian pihaknya bisa mengetahui indikator mana saja tempat pasangan MUDA lemah dan cukup kuat. Hal tersebut kemudian yang akan dievaluasi. Melihat hasilnya survei tersebut, pihaknya masih belum cukup aman, pasalnya perbedaan selisihnya dengan paslon lainnya masih sangat tipis dan waktu masih cukup panjang. Oleh karena itu pihaknya akan berjuang dan bergerak lebih masif lagi untuk meningkatkan dukungan masyarakat sehingga bisa mencapai titik aman kemenangan. “Karena itulah kenapa kami sampaikan hasil survei ini ke publik, supaya masyarakat tahu bahwa kita punya peluang untuk menang. Sehingga tim pemenangan dan simpatisan lebih semangat lagi bergerak,” katanya. Sementara itu, koordinator survei media center MUDA, Jumawal, S.Pd, menjelaskan bahwa survei tersebut dilakukan pada tanggal 10-17 Agustus dengan jumlah responden sebanyak 1.525 yang tersebar di 325 lingkungan. Dimana tiap lingkungan diambil 5 orang sampel. “Kami menggunakan metodelogi Cluster Random sampling, yang mewakili semua profesi. Kami bisa pertanggungjawaban hasil survei ini secara ilmiah. Hasil survei ini jadi bahan masukan bagi pasangan MUDA dalam menetapkan langkah-langkah dan strategi pemenangan,” ujar Jumawal. (ndi)
GIRING - Tim penyidik PPA Satreskrim Polresta Mataram menggiring wanita pelaku penganiayaan yang merobohkan tiga pria, Rabu (26/8).
Gara-gara Ditagih Utang
Satu Wanita Amuk Tiga Lelaki Mataram (Suara NTB) – Dia yang berutang, dia yang lebih beringas. Seorang wanita, MS (23) malah mengamuk saat ditagih utang. Bon Rp50 ribu di warung kos membuat wanita rantau ini menyayat tiga laki-laki. Satu korban bahkan sampai harus dioperasi. Wanita yang tinggal di indekos Lingkungan Gedur, Abiantubuh Baru, Sandubaya, Mataram ini kini menghuni sel tahanan Unit PPA Polresta Mataram. Perbuatannya menganiaya tiga orang sekaligus itu menuntunnya pada jeratan pasal 351 KUHP tentang penganiayaan. “Salah satu korbannya pemilik kos yang ditempati pelaku,” ungkap Kasatreskrim Polresta Mataram AKP Kadek Adi Budi Astawa, Rabu (26/8) kemarin. Dua korban lainnya merupakan teman korban yang mencoba melerai saat keributan terjadi. Korban awalnya mendatangi kamar pelaku. Tujuannya menagih utang Rp50 ribu. “Utang makan di kantin indekos,” ungkapnya. Pelaku sempat masuk ke kamarnya sebentar. Tapi bukannya memberi uang, tapi pelaku malah langsung mengayunkan pisau cutter. Batang bambo yang dipegang korban tidak sanggup menahan gempuran MS. Tangan kiri korban tersayat. Pelaku asal Medan, Sumatera Utara ini lalu mencoba kabur. Dua kawan korban datang membantu. Niatnya mau menghentikan pelaku. Tapi ternyata mereka jadi korban. “Semuanya tiga orang itu jadi korbannya. Satu orang sempat dioperasi di rumah sakit,” kata Kadek Adi. Peristiwa itu dilaporkan ke kepolisian. MS akhirnya ditangkap. Dari hasil pemeriksaan, MS memang punya masalah emosional. “Temperamen orangnya. Padahal cuma ditagih utang,” imbuh dia. MS baru setahun belakangan ini berada di Mataram. MS jauh dari tanah Sumatera untuk mencari pekerjaan. (why)
hasil surveinya sekarang ini masih dibawah masih ada waktu untuk meningkatkannya, saya kira di sana lah kompetisinya. Takdir Ndak bisa di kalkulasi, peluang yang bisa kita kalkulasikan,” pungkasnya. (ndi)
(Suara NTB/why)
DIKAWAL - Kades Bukittinggi Ahmad Muttakin (tengah) dikawal penyidik Polda NTB dan jaksa Kejari Mataram, Rabu (26/8) dalam pelimpahan tahap dua kasus pungli BLT bantuan Covid-19.
Pungli Dana BLT Covid-19
Jaksa Siap Tuntut Maksimal Kades Bukittinggi Mataram (Suara NTB) – Kades Bukittinggi, Gunungsari, Lombok Barat Ahmad Muttakin bakal segera duduk di kursi persidangan. Tersangka pungli Bantuan Langsung Tunai (BLT) DD Covid-19 ini dilimpahkan dari penyidik Polda NTB kepada jaksa penuntut umum Kejari Mataram. tuntutan maksimal menanti Kades yang baru terpilih tahun 2019 lalu ini. Muttakin menjalani pelimpahan tersangka dan barang bukti Rabu (26/8) kemarin. “Iya sudah tahap dua,” ucap Kasubdit III Tipikor Ditreskrimsus Polda NTB Kompol Haris Dinzah menjawab konfirmasi. Dia menambahkan, pelimpahan itu setelah berkas perkara dinyatakan lengkap. Pelimpahan tahap dua itu, sambung dia, menandai tuntasnya penyidikan kasus tersebut. Penanganan selanjutnya pada jaksa penuntut umum ke tahap persidangan. “Penyidikannya
sudah selesai,” ujarnya. Terpisah, Kepala Kejari Mataram Yusuf mengatakan, pihaknya sudah menerima pelimpahan tersangka Muttakin. Jaksa penuntut umum melanjutkan penahanan tersangka untuk 20 hari ke depan. “Kita pelajari berkasnya lalu dilimpahkan ke pengadilan,” terangnya. Dalam pembatasan sosial Covid-19 ini, lanjut Yusuf, Muttakin yang nantinya akan menjadi terdakwa diupayakan untuk menjalani persidangan dari ruang sidang. Bukan melalui sambungan konferensi video. “Agar fakta itu diuraikan secara jelas di persidangan,” jelasnya. Yusuf mengatakan, tim jaksa mempelajari susunan dakwaan. Apabila ada alasan yang memberatkan, maka pilihannya nanti upaya mengajukan tuntutan paling tinggi terhadap Muttakin. “Jadi semaksimal mungkin bahasanya, karena ini dana untuk masyarakat di
tengah bencana,” tegasnya. Muttakin akan dikembalikan lagi ke Rutan Polda NTB. Penahanannya tidak dititipkan di Lapas Mataram karena prosedur Covid-19. Selain itu, untuk mempermudah proses persidangan. “Sebenarnya, sesuai dengan protokol kesehatan, yang bersangkutan harus kita rapid test dulu, kalau dia nonreaktif, bisa kita titipkan di lapas,” papar Yusuf. Dalam kasus tersebut, Muttakin diduga melakukan pemotongan BLT DD Covid-19 Desa Bukittinggi. Alokasi anggaran diambil dari DD/ ADD. Untuk BLT alokasinya Rp600 ribu per orang. Bantuan diduga dipotong Rp150 ribu per-penerima. Warga penerima hanya mengantongi Rp450 ribu. Total uang yang terkumpul sejumlah Rp53 juta. Alasan pemotongannya agar warga lain yang tidak tercantum dalam SK penerima juga turut mendapat bantuan. (why)
Pasukan Zeni Digenjot Bantu Selesaikan Sisa RTG Mataram (Suara NTB) – Masa transisi rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa Lombok 2018 diperpanjang sampai 31 Desember. Pembangunan Rumah Tahan Gempa (RTG) sudah mencapai 95,7 persen. Perpanjangan masa transisi ini memberi ruang lapang percepatan pembangunan kembali rumah warga terdampak gempa. 1.000 pasukan Zeni TNI AD masih tersedia untuk tenaga bantuan. Danrem 162/Wira Bhakti Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani menyatakan, laju pembangunan RTG melalui aplikator sudah berjalan baik. Tinggal yang dari swakelola masyarakat yang masih terhambat di bank. “Dengan adanya Inpres ini, bisa segera dicairkan, segera beli material, segera bangun. Pasukan kami sudah siap. Semuanya seribu orang ada di Lombok Utara,” ujarnya ditemui Rabu (26/8) kemarin. Rizal menjelaskan, pembangunan RTG khusus rumah rusak berat sudah mencapai 99 persen. rumah rusak berat sebelumnya memang diprioritaskan agar warga terdampak tidak lama tinggal di hunian sementara. Sisa pembangunan yang dikebut saat ini pada ru-
Ahmad Rizal Ramdhani mah rusak sedang serta penambahan data rumah rusak lebih kurang 17.000 unit. “Kita sudah perintahkan Dansektor, dalam hal ini Dandim di wilayah terdampak, untuk segera action,” tegasnya. Danrem mengungkap lima bulan belakangan ini pencairan dana pembangunan sempat terhambat. Ihwalnya, dasar hukum. Hal itu sudah terjawab dengan terbitnya Inpres No7/ 2020 tentang tentang Percepatan Penyelesaian Perbaikan dan Pembangunan Kembali Rumah Masyarakat Pada Wilayah Terdampak Bencana Gempa Bumi di NTB. “Sekarang mulai Sprin (surat perintah)-kan PPK, sprin-kan
fasilitator. Tindaklanjuti pencairan bank. Selama belum keluar Inpres ini, aplikator tanggulangi pembelian material. dalam waktu dekat ini bisa lebih cepat lagi karena sudah ada Inpres,” kata Rizal. Demikian juga halnya dengan penyusunan Laporan Pertanggunjawaban penggunaan dana bantuan masing-masing Pokmas. Danrem menyebut, LPJ di bawah koordinasi Kepala Pelaksana BPBD masingmasing kabupaten/kota terdampak. Sebelumnya di bawah Koordinator Provinsi. “Mudahan sesuai dengan rencana September nanti sudah tuntas LPH tersebut untuk yang review Irtama (BNPB) yang 226.024 unit,” sebut Danrem. Berdasarkan catatan BPBD Provinsi NTB per-25 Agustus 2020, dana bantuan rehab rekon pascagempa Lombok yang sudah disalurkan sebesar Rp5,681 triliun. Sebanyak 202.831 rumah rusak selesai diperbaiki. Diantaranya, 67.987 rumah rusak berat; 30.787 rumah rusak sedang; dan 104.057 rumah rusak ringan. Sementara yang masih dalam pengerjaan sebanyak 10.909 unit. Terdiri dari 6.720 rumah rusak berat; 1.655 rumah rusak sedang; dan 2.534 rumah rusak ringan. (why/*)
Mataram (Suara NTB) – Keputusan arah dukungan partai Nasdem di Pilkada Kabupaten Lombok Tengah yang jatuh kepada pasangan bakal calon Bupati/Wakil Bupati, H. L. Pathul Bahri-H.Nursiah cukup mengejutkan. Pasalnya pasangan tersebut sebelumnya tidak diunggulkan untuk mengendarai motor politik Nasdem. Padahal sebelumnya kandidat yang digadang-gadang akan mengendarai Nasdem adalah pasangan Dwi Sugiono-Normal Suzana. Akan tetapi realitas politiknya, pada Rabu (26/8) kemarin Nasdem memberikan SK dukungan model B1-KWK kepada pasangan Pathul Bahri-Nursiah. Sekretaris DPD Partai Nasdem Lombok Tengah, Ahmad, SH yang dikonfirmasi terkait hal tersebut mengatakan, pihaknya tidak bisa memberikan banyak penjelasan terkait Keputusan DPP Nasdem yang menjatuhkan dukungannya kepada pasangan Pathul-Nursiah. “Ya beginilah realitas politiknya, terkait kenapa DPP memutuskan Pathul-Nursiah, saya kira di luar itu saya tidak punya yuridiksi untuk menjelaskan. Bagi kami di DPD setelah keluarnya SK B1-KWK ini, kami akan segera melakukan konsolidasi untuk mengamankan keputusan DPP ini,” ucapnya. Dijelaskan Ahmad, bahwa sebelum dari hasil pleno DPD Nasdem Lombok Tengah merekomendasikan pasangan Dwi-Normal, sementara PathulNursiah melakukan pendaftaran lewat DPW Nasdem NTB. Jikapun Keputusan DPP berbeda dengan yang direkomendasikan oleh DPD, hal tersebut tentu sudah melalui pertimbangan yang sangat matang di DPP.
“Saya kira dalam politik ini bukan seperti orang berpacaran, politik itu rasional sehingga orang tidak bisa membangun ekspektasi di luar jangkauannya. Kalau ada orang berharap tentu ada rasionalisasinya, tatapi kalau syarat yang lain tidak bisa dipenuhi ya bagaimana, terus bagaimana anda mau mempertahankan situasi seperti itu,” jelasnya. Syarat yang tak bisa dipenuhi pasangan Dwi-Normal yang dimaksud Ahmad adalah terkait dengan koalisi. Dimana pada awalnya akan diusung oleh koalisi PDIP, Hanura, Nasdem dan PAN. Akan tetapi empat partai tersebut belum memenuhi syarat jumlah kursi untuk mengusung pasangan calon ke KPU. “Kita berkomunikasi dengan calon bahwa kita tidak bisa mengusung pasangan calon dengan koalisi ini, karena baru punya tujuh kursi dan dalam perjalananya belum ada kepastian penambahan koalisi, bahkan Hanura lebih dulu memisahkan diri,” katanya. Sementara itu, Balon Bupati Pathul Bahri yang dikonfirmasi mengatakan bahwa pihaknya sangat berterima kasih kepada Nasdem yang sudah memberikan dukungannya kepada pasangan Pathul-Nursiah. Dengan dukungan Nasdem telah mencukupi syarat untuk usaha didaftarkan ke KPU. “Semua itu untuk antisipasi situasi kondisi politik di masing-masing wilayah, di Loteng kompetitor itu cukup banyak, sehingga semua itu harus diantisipasi dengan mengamankan Nasdem. Karena itu saya berterima kasi kepada Nasdem yang telah ikut ikhtiar kepada kami untuk membangun Loteng ke depan,” pungkasnya. (ndi)
Pengelolaan DD/ADD 2015-2016
Mantan Kades Kuripan Selatan Disangka Korupsi Rp677,87 Juta Mataram (Suara NTB) – Mantan Kades Kuripan Selatan, Kuripan, Lombok Barat Mastur diduga terlibat penyimpangan DD/ADD tahun 20152016 sebesar Rp677,87 juta. Mastur akan menghadapi dakwaan dua pasal di persidangan. Mengenai perbuatan menguntungkan diri sendiri atau orang lain. Dan atau menyalahgunakan kewenangannya sehinnga membuat negara rugi. Kasus DD/ADD Kuripan Selatan ditangani sejak tahun 2018. Kini, penyidikannya sudah selesai. Mastur akan dibawa ke persidangan setelah jaksa penuntut umum menerima pelimpahan dari Polres Lombok Barat. “Kita sedang siapkan berkas dakwaannya,” kata Kepala Kejari Mataram Yusuf, Rabu (26/8) kemarin. Dalam dakwaannya, Mastur dijerat dengan pasal
2 dan atau pasal 3 juncto pasal 18 UU Tipikor juncto pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP juncto pasal 64 ayat (1) KUHP. Mastur diduga menyalahgunakan kewenangannya sebagai Kades saat menjabat pada periode 2013-2018 lalu. Berkat perbuatannya itu, berdasarkan hasil audit kerugian negara mencapai Rp677,87 juta. Diduga timbul dari program fisik pembangunan desa yang tidak sesuai pertanggungjawaban dengan realisasinya. Selain itu pada pengadaan barang mesin pemotong daging yang diduga bekas yang dibeli dengan harga baru. Desa Kuripan Selatan pada 2018 lalu menjadi salah satu sampel dari 12 desa yang diaudit pengelolaan DD/ADD oleh BPK RI. Temuannya muncul pada pengelolaan tahun 2015-2016. (why)
(Suara NTB/why)
PELIMPAHAN - Mantan Kades Kuripan Selatan Mastur (duduk membelakangi) menyelesaikan proses administrasi pelimpahan tahap dua dari Polres Lombok Barat ke Kejari Mataram, Rabu (26/8) kemarin.
SUARA NTB
Kamis, 27 Agustus 2020
Halaman 8
Sewa Aset di Lobar Diduga Bocor Giri Menang (Suara NTB) Pemda Lombok Barat (Lobar) mengamankan 36 hektare aset, baik itu berupa lahan sawah dan bangunan yang ada di dalam daerah maupun di luar daerah (Kota Mataram, red). Puluhan hektare aset ini selama ini tak pernah berkontribusi ke daerah, sehingga diduga mengalami kehilangan potensi pendapatan sebesar Rp3-4 miliar. Pemda pun mulai menarik sewa kontrak aset ini mencegah terjadi dugaan kebocoran. Kepala BPKAD Lobar, H. Fauzan Husniadi mengatakan, pihaknya mulai menarik sewa kontrak beberapa titik aset tahun ini. “Tahun ini masuk sewa kon-
trak yang berhasil kita selamatkan, sebelumnya tidak masuk ke daerah (bocor),” tegas Fauzan, Rabu (26/8). Beberapa titik yang masuk sewa kontrak, seperti di Kuripan seluas 10 hektar dengan perkiraan Rp200 juta. Ditambah lagi, aset di Mataram
menurut hitungan perkiraan mencapai miliaran. Karena dihitung akumulasi, selama sekian tahun tidak masuk ke daerah. Ia menambah, besok (hari ini) bupati akan turun melakukan pengecekan beberapa aset bermasalah di daerah Lingsar. Pihaknya sudah mampu
mengamankan aset secara akumulasi mencapai 36 hektare. Kalau diagregatkan dengan rata-rata per are Rp50 juta, maka terdapat potensi Rp200 miliar. Dari 36 hektare ini sebut dia, setelah ditelusuri ternyata disembunyikan oleh oknum, sehingga tidak bisa ditarik kontribusinya ke daerah. “Setelah kami hitung potensi lost (hilang) pendapatan dari sewa kontrak aset ini di satu titik saja seperti di Kuripan itu mencapai Rp200 juta setahun. Kalau dihitung akumulatif, kita lost itu hitungan kasar kami se-
(Suara NTB/kir)
PAGAR KANTOR BUPATI – Pembangunan pagar kantor Bupati Loteng dimulai. Tampak rekanan pemenang tender memulai pekerjaan konstruksi pagar tersebut, Rabu (26/8).
Pagar Kantor Bupati Loteng Mulai Dibangun Praya (Suara NTB) Pemkab Lombok Tengah (Loteng) mengalokasikan anggaran sebesar Rp2,3 miliar untuk membangun pagar kantor Bupati Loteng yang baru tahun 2020 ini. Kontrak kerja pembangunan pagar sepanjang 500 meter itu pun sudah ditandatangani dengan rekanan pemenang tender asal Kota Mataram. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Loteng, Lalu Firman Wijaya kepada Suara NTB, Rabu (26/8) mengatakan, total kebutuhan anggaran untuk penataan kawasan kantor Bupati Loteng mencapai lebih dari Rp20 miliar. Di mana tahun ini, Pemkab Loteng sebenarnya
mengalokasikan anggaran sekitar Rp5 miliar lebih, untuk penataan dan landscape kantor Bupati Loteng. “Tapi karena ada kebutuhan anggaran untuk penanganan Covid-19, anggaran yang ada akhirnya dipangkas setengahnya. Dengan prioritas untuk pembangunan pagar kantor Bupati Loteng,” terangnya. Sisanya akan diupayakan tahun depan. Sehingga kawasan kantor Bupati Loteng bisa lebih tertata rapi. Saat ini, kantor Bupati Loteng belum memiliki pagar keliling. Karena kontrak pembangunan kantor Bupati Loteng sebelumnya hanya untuk bangunan saja. Tidak
termasuk pagar keliling. Sehingga meski ada pandemi Covid-19, pembangunn pagar tetap diprioritaskan. “Paling tidak kalau sudah ada pagar pembatas, kawasan kantor Bupati Loteng bisa sedikit lebih rapi,” jelasnya. Lebih lanjut Firman menjelaskan, secara garis besar ada beberapa fasilitas penunjang yang nantinya akan dibangun di kawasan kantor Bupati Loteng. Satu di antaranya, fasilitas bagi usaha kecil menengah (UKM) Loteng berupa food corner. Ditambah fasilitas bagi usaha kecil lainnya. Selain untuk memfasilitasi para UKM di daerah ini, utamanya UKM di lingkar
kawasan kantor Bupati Loteng. Sekaligus memudahkan para pegawai untuk berbelanja kebutuhan pokok seharihari. Mengingat, ada 13 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang berkantor di kantor Bupati Loteng dengan ribuan pegawai, sehingga tentu butuh fasilitas penunjang. “Untuk fasilitas-fasilitas penunjang lainya kita upayakan tahun depan bisa dibangun. Tentunya dengan memperhatikan kondisi serta kemampuan anggaran daerah. Tapi untuk tahun ini kita fokus membangun pagar pembatas dulu,” tandas mantan Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Loteng ini. (kir)
Persiapan Pembangunan Dam Mujur Berlanjut Praya (Suara NTB) Pembangunan Dam Mujur tetap masuk dalam rencana program pemerintah pusat. Saat ini proses persiapan pembangunan Dam Mujur terus dilakukan. Hanya saja, kapan pembangunan Dam Mujur dimulai belum bisa dipastikan, karena sangat tergantung dari tahapan persiapan yang ada. “Dalam masterplan tata kelola air, Dam Mujur ini masuk dalam sistem tata kelola air untuk pulau Lombok ,” tegas Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Loteng, Lalu Firman Wijaya kepada Suara NTB, Rabu (26/8).
Artinya, Dam Mujur pasti akan dibangun. Dan, memang dalam perencanaan yang ada Dam Mujur akan dibangun paling akhir atau setelah Dam Meninting tuntas dibangun. Karena nantinya, selain dari sumber yang ada, sumber air untuk mengisi Dam Mujur juga dari Dam Meninting. “Semua bendungan yang ada di pulau Lombok ini saling terkoneksi satu dengan yang lain dan saling mengisi. Di mana semuanya nanti berujung di Dam Mujur,” terangnya. Inilah kenapa kemudian pembangunan Dam Mujur masuk dalam perencanaan.
Karena akan menjadi muara dari sistem koneksi air di pulau Lombok. Dengan keberadaan Dam Mujur nantinya, maka tidak ada air yang terbuang percuma ke laut. Karena limpahan air dari Dam Meniting tidak akan diarahkan ke laut. Tetapi diarahkan untuk mengisi Dam Mujur. Sehingga sumber air baku untuk Dam Mujur tidak hanya dari sungai yang sudah ada saja. Tetapi ada sumber-sumber lainnya. Firman mengatakan, persoalan sosial masih menjadi kendala utama dalam persiapan pembangunan Dam Mu-
jur. Untuk itu, pemerintah daerah terus berupaya menyelesaikan persoalan yang ada. Supaya semua persiapan yang dibutuhkan bisa selesai. Koordinasi dengan pihak BWS Nusa Tenggara (NT) I secara intensif terus dilakukan. “Ini semua butuh proses dan kita, pemerintah daerah terus berupaya menyelesaikan semua kendala yang ada dilapangan. Dalam hal ini dukungan seluruh elemen masyarakat sangat kita harapkan. Supaya rencana pembangunan Dam Mujur bisa segera terlaksana,” pungkasnya. (kir)
Jadi ’’Short Escape’’ di Tengah Pandemi
Restoran dan Rumah Makan Terapkan Protokol Kesehatan
Mataram (Suara NTB) – Restoran dan rumah makan saat ini menjadi tujuan wisata singkat atau short escape bagi masyarakat setelah lama bertahan mengurung diri di rumah akibat pandemi Covid-19. Penerapan protokol kesehatan, kebersihan dan keselamatan dinilai mampu menjadi faktor utama untuk mengangkat reputasi sekaligus menumbuhkan tingkat kepercayaan publik. Untuk itu, asosiasi dan industri restoran perlu duduk bersama untuk mengkomunikasikan serta mensosialisasikan kampanye InDOnesia CARE sebagai protokol yang mencakup kebersihan, kesehatan, keamanan, dan lingkungan yang lestari. Hal itu dibutuhkan untuk memberikan kesimbangan kepentingan bersama antara keberlangsungan industri dan keselamatan masyarakat. Staf Ahli Menteri Bidang Pembangunan Berkelanjutan dan Konservasi Kemenparekraf RI, Frans Teguh, menyampaikan untuk percepatan pemulihan dan kesiapan destinasi dan rebound strategy serta upaya membangun kepercayaan publik maka diperlukan sinergi untuk penerapan protokol kesehatan. “Penerapan protokol K4, InDOnesia CARE harus menjadi kesadaran bersama antara seluruh pemangku kepentingan, Pemerintah Pusat dan Daerah, pengelola restoran dan rumah makan, karyawan dan tamu serta pengunjung,” ujar Frans saat menjadi pembicara dalam Webinar Voxpp Shout!
(Suara NTB/ist)
PROTOKOL KESEHATAN - Pelaksanaan protokol kesehatan bagi pengunjung di rumah makan dan restoran untuk mencegah penyebaran covid-19. Sesi 2 bertajuk “Lebih Jauh cayaan masyarakat. Dalam prakKampanye Indonesia Care & tiknya yang bersanding dengan Protokol K4 Untuk Restoran” penerapan protokol, pengelola yang digelar oleh oleh Direk- dituntut untuk mampu mengemtorat Komunikasi Pemasaran, bangkan rekayasa teknis dan inKementerian Pariwisata RI ovasi dalam pelayanan. Sekretaris Jenderal Perhimbersama Vox Populi Publicists. Menurut Frans, dalam pen- punan Hotel dan Restoran Inerapannya pengelola dan pemi- donesia (PHRI), Maulana Yuslik usaha restoran dan rumah ran mengatakan bahwa bisnis makan bertanggung jawab restoran dan rumah makan kini penuh untuk menerapkan pro- masuk ke masa yang cukup tokol kesehatan dalam upaya dilematis dan menantang. Di pengendalian penyebaran dan mana menghadapi konsumen penularan Covid19. Antara yang mulai berkunjung dan perlain dilakukan dengan mem- lu upaya tersendiri untuk menperhatikan unsur pencegahan, sosialisasikan sekaligus menpenemuan kasus dan penanga- erapkan protokol kesehatan. Adaptasi kebiasaan baru nan secara cepat dan efektif. Penerapan protokol keseha- bisa jadi tantangan bagi pentan secara cermat dan ketat gelola restoran, di mana tidak diproyeksikan mampu mendor- hanya kondisi work from home ong peningkatan reputasi sehing- menyebabkan berkurangnya ga bisnis kembali berjalan dan kunjungan orang ke restoran, aktifitas ekonomi kembali bang- namun juga usaha ekstra kit. Termasuk terjaminnya kese- dalam mengenalkan budaya lamatan serta tumbuhnya keper- penerapan protokol kesehatan.
Pengunjung misalnya bisa bersikap keras saat diingatkan untuk mengenakan masker dengan benar. Di lain sisi, protokol kesehatan dalam upaya industri restoran untuk mengkomunikasikannya kepada masyarakat bisa diposisikan sebagai bagian dari strategi marketing restoran di masa adaptasi kebiasaan baru. “Penerapan protokol kesehatan jadi faktor utama, dan kami bersama siap mendukung Pemerintah dan turut aktif dalam mengkomunikasikannya kepada masyarakat, dalam hal ini konsumen. Kami yakin bahwa penerapan protokol yang baik oleh pemilik dan pengelola restoran dan rumah makan mampu menumbuhkan kepercayaan dari masyarakat dan mengangkat reputasi industri itu sendiri,” ujar Yusran. Senada dengan itu, F&B Policy Manager Roemah Kuliner, Fregat Pattiwaelapia, menyampaikan bahwa masyarakat sudah mulai keluar rumah dan berlibur. Di mana rumah makan dan restoran menjadi tujuan short escape bagi masyarakat tersebut. “Kami punya perhatian khusus untuk keselamatan dan kesehatan karyawan serta pengunjung. Oleh karena itu penerapan protokol kesehatan sudah kami laksanakan semenjak aktivitas usaha dimulai kembali, dan sama sekali tidak kami anggap sebagai beban, melainkan ikhtiar untuk menjaga kebersihan, kesehatan dan keselamatan karyawan dan pengunjung” ujar Fregat. (bay/*)
kitar Rp3-4 miliar. Dan ini kami akan amankan menjadi pemasukan kontribusi ke daerah,” tegas dia. Itupun dihitung dari lahan pertanian, belum ditambah dengan aset bangunan. Sebagai perbandingan, target
pendapatan dari aset sendiri mencapai Rp1,09 miliar tahun 2019. Namun pihaknya bisa merealisasikan melebihi target hingga Rp2,39 miliar, sehingga tahun ini targetnya naik menjadi Rp2,5 miliar. (her)
HILANG BPKB HLG BPKB R2 HONDA VARIO DR.5905 B NOKA/ NOSIN : MH1JF9116BK636728/JF91E-1621522 AN.LALU HERDIANTO HLG DSKTR BTN PEPABRI
HILANG HLG STNK R2 YAMAHA DR.2853 CQ NOKA/NOSIN :MH3SE88106J673935/ E 3 R 2 E 0 8 0 2 2 2 0 AN.SUMARTI HLG DSKTR KOTA MATARAM
SUARA NTB
Kamis, 27 Agustus 2020
Halaman 9
SALON TYGIA SALON.Treatment Galvanic Spa (setrika wajah): Mengencangkan Kulit, Mengurangi Kriput, flek, Komedo, Mencrhkan Kulit, Mengangkat Klopak Mata, Mulai 100Rb-150Rb, Menerima Treatment ke Rmh Anda Min.2org, Jl.Lalu Mesir, Gg.Sowela No.1 Abian Tubuh, WA:081339123452
SALON DE’gustin hair art salon and barbershop, menerima prwtan rmbut&kulit, potong rambut mulai harga 20rb, perawatn rmbut dan kulit terbaik dgn hrga trjangkau,Jl.Ismail Marzuki No.3 Hp (081237564121)
SALON Al Beauty Salon & Spa, promo : pkt full body treatment terlaris ONE DAY SPA(13 trtment) hnya 250rb free fc antiaging 135rb,pkt plangsing (fc strika wajah+akupuntur prut)hanya 175rb,smoothing spa free msker rmbt stlh 3hr, Jl.Pancaka No.5, Kr.Medain, Hp: 081907050543
DIJUAL
RUPA-RUPA
LOWONGAN
SALON
DIJUAL TOKO ATAU KIOS UKURAN 8 X 4 M DI KOMPLEKS PERTOKOAN LONCENG MAS BERTAIS BERMINAT HUB. 081907815224
JAMINKAN BPKB anda diatas tahun 2000, Pick up 2005 bisa hub : Wayan Pardha 082146884888( T e l k o m s e l ) , 085606884888(indosat), 081903884888 XL (WA), Langsung Proses.
MEVITHA SALON & SPA mmbutuhkn karyawati yg b r p n g a l a m a n , jujur,disiplin, diutamakan yg blum menikah.Alamat : Jl.Kesra Raya No.17 Perumnas, Tanjung Karang Permai,HP 081907004335
RUPA-RUPA
LOWONGAN
RINA SALON,melayani : Rias Pngntn,kursus make-up & sanggul,ptng rmbut & kriting, Pnywaan pkaian adat ank-ank&dwsa, sewa mobil antik,&dekorasi.jl.jndrl sudirman Gg.Jawa No.1,Rembiga-Mtr,087855311441(Hj.Ninik Ridwan)
RUPA-RUPA DAPUR BU’ANI mnydiakan ayam rumpak,ceker balado,pkt mkan siang mulai 12rb,aneka mcam sambal,u/delivery free ongkir mtrm&sktrnya,Jl. Masjid Al-Muttaqien no.26 Dasan Agung,tlp.087864657127
PURI MAMA, Menyewakan Toyota Hiace, muat hingga 16 Orang dengan supir,penyewaan bisa disewa terpisah, bisa armadanya saja, Informasi DIJUAL penyewaan, Hub : 08226DIJUAL RUMAH DI BTN 6194177 LINGKAR PRATAMA BLOK Y NO. 5 BERMINAT SEGERA RUPA-RUPA HUBUNGI: 087865991696
RUPA-RUPA Toyota Lombok,dptkn program khusus bln mret dis puluhan jt Rpiah, Free angsuran-12x,grts kaca film,Grts jasa service smpai 4th/50rb km,ayo buruan,info pmsanan :081907921999 (HERY),Beli Toyota Ingat Hery,mlyani dgn pasti.
RUPA-RUPA KRIDA TOYOTA MTR, dptkn Prgram Khusus bln Agsts,Diskon Pluhan Jt Rupiah, Prgrm DP murah,Gratis Jasa Service s/d 3th/50rb KM,Ayo Buruan,Info&Pmesanan Hub Hery Toyota 081907921999,Beli Toyota Ingat Hery,Melayani dgn Pasti.
ALLEA GALERI, galeri fashion menyediakan Kain Tenun, Kain Songket dan menerima Jahit Busana, Lokasi : Jalan Swasembada , Hp : 081907000477, WA : 08194111079, PIN
RUPA-RUPA PT.KEUANGAN MENGELUARKAN DANA CEPAT 1 HARI CAIR(BUNGA 0,5%)BPKB MOBIL/SEGALA JENIS MOBIL (TRUK/TRONTON,MINI BUS,PIC UP,DLL)PROSES MUDAH,CEPAT,DAN BISA TAKE OVER/PINDAH BANK, HUB (085100026010)(081999290387)(081239956609)
RUPA-RUPA MEMBANTU LAPORAN PAJAK SPT TAHUNAN, PKP, NPWP, SIUP, PASPORT HUB. 081338344155 DJL TNH KEBUN L.174 LOK.DS.PENGONONG LINGSAR H.30JT/A HUB.082147897778
SALON
DICARI PEGAWAI PEREMPUAN UNTUK JUALAN ROTI Min. 20 TH, TINGGI Min. 155 cm, DISIPLIN, RAJIN, ULET, BERMINAT LANGSUNG KE ALAMAT JL. RA KARTINI NO. 10 DEPAN PASAR CEMARE
Yanti Salon & Spa menerima : prwtan wajah & rambut, SPA pkt I : body mssage,Body Scrub,Totok wjah =80rb, SPA pkt II : body mssage,body scrub,totok wjah,Ratus Vagina : 105rb, Jl.BungKarno,Kr.genteng, tlp. 081917913809
LOWONGAN
DIJUAL
DIBUTUHKAN TENAGA AHLI UNTUK MENJAHIT SEGALA JENIS TAS (YANG SEKEDAR BISA MENJAHIT AKAN DIBIMBING LAGI) ALAMAT : JL.JENDRAL SUDIRMAN,BTN KOREM, BLOK A NO.1 ,HUB. MOH.GHAZALI, HP : 081 917 267 007
DIJUAL REVO ABSOLUT CW’09 WARNA HITAM/ MERAH DR HP7JT 0818543688 TP DIJUAL OPER KREDIT TATA SUPER ACE TH2016 TURBO DIESEL PANJANG BAK 260CM HUB. BU ELI 085333587700
RUPA-RUPA
DIJUAL
KAMORRY BOUTIQUE & MAKE OVER, hrga mulai dr 70rb,Dis10% Tas&Dompet,MakeUp Wisuda 175RB,blnja datas 300RB free makeup,mjual&myewakan kebaya,buka setiap hari pukul 10.00-21.00,jl.swadaya No.15 Kekalik(Samping electra diamond store)/081916887677
D I J U A L RUMAH FULL FURNITURE LOKASI STRATEGIS, 3 KAMAR TIDUR, 2 KAMAR MANDI,3 AC, DAN GARASI MOBIL, HARGA 590 JT NEGO DIKIT.JL .WARU BLOK.UB NO.15 BTN LINGKAR PRATAMA MATARAM.HUB:081349684919
RUPA-RUPA
RUPA-RUPA
Lesehan Taman Bangket,promo dr tgl 17maret-17april (disc 15% utk semua menu) datang ke lesehan kami JL.Saleh Sungkar 77xx Bintaro,Info pemesanan hubungi : 081917937773/081907815697
DJL RMH H.290 JT LB ± 60 M2,LT.180 M2PAM,SUMUR,LISTRIK 2 KM TIDUR 2 KM MANDIDAPUR,GARASI LOK.BTNKR.BONGKOTLABUAPI LOBAR HUB.081917561442 TANPA PERANTARA
DIJUAL Toyota Lombok,dptkn program khusus bln Ramadhan:Dis pulhan jt,Dp Ringan, Grts Kaca film,Grts js service smpai 4th/50rb km,Ayo buruan, info&pmesanan hub segera Hery Toyota,081907921999-085238359008,beli Toyota ingat hery,Melayani dgn pasti
RUPA-RUPA URUS LAPORAN PAJAK SPT TAHUNAN, PPN, PASPORT, SIUP, NPWP HUB. 082146461910 AGATAR PIZZA, Kami dr Agatar Pizza mengeluarkan Produk pizza yg berkualitas dunia dengan harga yg terjangkau dan kami membuka dan melayani Pemesanan Pizza Via Delivery,Lokasi :Kekeri,Kec.Gunung Sari.WA:081338661783/TLP :087765900233
RUPA-RUPA DIJUAL SHM NO. 1110 ATAS NAMA HAJJAH MUSLIHATI HP.087881754089 TANAHKEBUNLUAS1850M2 PINGGIR JL.AHMAD YANI - SELAGALAS HUB. 087840252288
RUPA-RUPA DJL TANAH LS -/+ 18,75 ARE HARGA SELURUHNYA RP. 4,250M LOKASI JL. GAJAH MADA JEMPONG BARU MATARAM (SUDAH ADA PLANG) Hub HP. 081917996008 DIJUAL RUMAH : DJL.RMH PERMATA KOTA,RUKO 2 LT JL.HASANUDDIN ,RUKO 3 LT JL.PEJANGGIK DAN TANAH TAMAN SEJAHTERA HUB. 081917462883 TP
RUPA-RUPA DIJUAL TANAH LOK.KR PULE SEKARBELA MTR LT.335M2 HUB:087755533273 DI JUAL TANAH DI KAWASAN DI ATAS HOTEL BUKIT SENGGIGI LUAS 25 ARE HUB.08123821617 TP
SALON RAA MUSLIMAH.Salon Spa Muslimah hadir lg di Mtrm, kami cab. Baru dr Youfo Mtrm Jl.Panjitilar.Memberikan Pelayanan terbaik u/ wanita muslimah d Lombok.Terdiri dr Ptong Rmbut,Creambth,Facial,Massage,Spa, dll. Nyaman &aman terjaga, jl.Gili Asahan, perum Griya Udayana N0.3. Hub: 087765893848
SUARA NTB
Kamis, 27 Agustus 2020
Halaman 10
Eri – HI Resmi Diusung PKB di Pilkada Dompu Dompu (Suara NTB) – Pasangan Hj Eri Ariyani H Bambang – H Ichtiar, SH (Eri – HI) akhirnya menerima SK dukungan dari DPP PKB dalam bentuk model B.1-KWK Parpol. Sekjen DPP PKB, M. Hasanuddin Wahid langsung menyerahkan SK dukungan PKB ke Hj Eri Ariyani yang didampingi Ketua DPW PKB NTB, HL Adian Irfani, ST, MM di DPP PKB Jakarta, Rabu, 26 Agustus 2020. “Alhamdulillah, SK dukungan PKB (dalam bentuk B.1-KWK Parpol) sudah kami terima. Proses penyerahannya tadi jam 5 sore ini. Diserahkan langsung oleh Sekjen DPP PKB di kantor DPP (Jakarta),” kata Hj Eri Ariyani H Bambang melalui telepon, Rabu, 26 Agustus 2020. Usai menerima SK dukungan PKB, Hj Eri Ariyani mengaku, akan fokus melakukan konsolidasi partai pengusung dan menyiapkan berkas calon serta pencalonan yang akan dibawa ke KPU Dompu saat mendaftar. “Besok subuh langsung pulang (ke Dompu),” kata Hj Eri Ariyani. Dengan dukungan PKB yang memiliki keterwakilan 4 kursi di DPRD
Dompu, maka koalisi partai pengusung pasangan Hj Eri Ariyani – H Ichtiar, SH sudah memenuhi minimal 6 kursi. Karena sebelumnya, PBB yang memiliki keterwakilan 2 kursi Dewan sudah lebih awal memberikan dukungan untuk istri Bupati Dompu, Drs H Bambang M Yasin ini. (ula/*) (Suara NTB/ist)
SK DUKUNGAN - Hj Eri Ariyani saat menerima SK dukungan dari DPP PKB yang diserahkan oleh Sekjen DPP PKB, M Hasanuddin Wahid yang didampingi Ketua DPW PKB NTB, H.L. Adian Irfani, ST, MM di DPP PKB Jakarta, Rabu, 26 Agustus 2020.
KSB Jadikan DTKS Rujukan Penerima Program Pemberdayaan
Usulan Koperasi Bermasalah Dibubarkan Belum Jelas Taliwang (Suara NTB) Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Sumbawa Barat, belum mendapatkan kejelasan terkait 100 usulan koperasi untuk dibubarkan. Molornya pembubaran 100 koperasi dengan unit usaha simpan pinjam Berbasis Rukun Tetangga (KBRT) sangat disayangkan karena akan menimbulkan masalah di tengah masyarakat. Kepala Dinas Koperindag melalui Kabid Koperasi Firmansyah S. Ip kepada Suara NTB mengatakan, memang untuk 50 koperasi bermasalah yang sudah diusulkan sejak bulan Oktober ditambah bulan Januari sebanyak 50 Koperasi belum ada kemajuan. Meski demikan, pihaknya akan mencoba berkordinasi supaya 100 koperasi itu bisa segera dibubarkan. Selain 100 usulan koperasi baru, 127 Koperasi yang sudah ada Surat Keputu-
san (SK) pembubaran sejak tahun 2017 sampai dengan saat ini belum juga ada tindak lanjutnya. “Total sudah ada 277 koperasi yang akan kita bubarkan dan 127 sudah ada SK pembubaran tetapi belum kita eksekusi,” ungkapnya. Disebutkannya, total koperasi yang beroperasi di KSB mencapai 506 koperasi. Dari jumlah tersebut hasil inventalisir di lapangan, 80 persen merupakan koperasi KBRT. Hal tersebut terpaksa dilakukan karena amanat Undang-Undang berupa Rapat Akhir Tahun (RAT) yang seharusnya dilaporkan tidak kunjung dilakukan oleh pengurus. Parahnya lagi hasil penelusuran di lapangan, koperasi-koperasi dimaksud sudah tidak ada lagi pengurus dan kantornya juga sudah tidak ada. “80 per-
sen koperasi yang akan dibekukan merupakan KBRT. Makanya kami berharap supaya ada keputusan dari Kementerian sehingga bisa langsung kita sikapi,” sebutnya. Ia menambahkan, tentu sebelum tahapan pembubaran koperasi, pihak terkait juga akan membentuk tim khusus yang akan mengeksekusi. Tim ini juga berperan untuk memantau serta melakukan proses pembinaan kepada koperasi-koperasi yang bermasalah. Pihaknya juga tetap akan memberikan sosialisasi kepada masyarakat supaya koperasi ini tidak hanya muncul saat menerima bantuan saja, tetapi ditekankan untuk peran lain dari koperasi itu sendiri. “Kami tetap akan memberikan atensi khusus terhadap koperasi bermasalah untuk kita bubarkan supaya tidak menjadi masalah di kemudian hari,” pungkasnya. (ils)
Taliwang (Suara NTB) Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) akan menjadikan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebagai satusatunya rujukan data dalam penyaluran program pemberdayaannya. Sekretaris Bappeda Litbang KSB, Mars Anugerainsyah menjelaskan, pemanfaatan DTKS dalam menyalurkan program pemerintah itu telah disepakati bersama seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pengelola program pemberdayaan masyrakat yang selama ini digelontorkan Pemda KSB. “Kemarin kita rapat termasuk hadir pihak BPS. Jadi kita sepakat semua program bantuan basis datanya DTKS,” terangnya kepada wartawan, Rabu (26/8). Atas kesepakatan itu, menurut Mars, ke depan tidak akan ada lagi program bantuan mau-
RADIO
pun pemberdayaan masyarakat dari pekerintah yang penerimanya di luar DTKS. Langkah itu diambil Pemda KSB dalam rangka mempertajam upaya pemerintah menginterfensi kemiskinan di masyarakat. “Jadi apa pun programnya calon penerimanya rujukan datanya dari DTKS yang ada di dinas sosial,” cetusnya. Diakuinya dalam beberapa tahun terakhir, berbagai bantuan dan stimulan untuk peningkatan ekenomi masyarakat yang digelontorkan pemerintah. Penerimanya tidak selalu dengan kriteria masyarakat miskin. Namun ke depan hal itu tidak akan diterapkab lagi, karena pemerintah akan mulai benar-benar fokus menurunkan angka kemiskinan di dareah. “Sesuai RPJMD target penurunan angka kemiskinan kita 2 persen. Dan itu tinggi memang, sehingga kita harus kerahkan semuanya
ke sana (program) untuk mencapainya,” timpal Mars. Selanjutnya, ia menyampaikan, secara umum ada dua cara yang dapat dilakukan pemerintah dalam menekan angka kemiskinan di masyarakat. Pertama menambah pendapatan dan kedua mengurangi biaya hidup masyarakat (belanja). Untuk cara pertama penerintah dapat merealisasikannya dengan meluncurkan berbagai program bantuan ekonomi khususnya pengembangan usaha masyarakat. Sementara cara kedua berupa program subsidi terutama dalam hal meringankan beban masyarakat memenuhi biaya hidupnya. “Kalau pemberdayaan ekonomi kita kan punya program Bariri, mulai pertanian, peternakan, perikanan sampai bantuan modal untuk UMKM diintervensi. Nah kalau subsidi ada program Pariri seperti subsidi iuran BPJS kesehatan dan terbaru yang terdampak corona,” bebernya. (bug)
RAGAM
SUARA NTB Kamis, 27 Agustus 2020
PEMBERLAKUAN wajib masker di NTB, sebagai salah satu upaya pemerintah dalam mencegah terjadinya penularan sekaligus upaya untuk terus menurunkan angka kasus Covid-19 di NTB. Berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Provinsi NTB, tentang Penanggulangan Penyakit Menular, masyarakat tanpa terkecuali wajib menggunakan masker. Jika melanggar maka akan dikenakan sanksi denda Rp100 ribu. Wakil Gubernur (Wagub) NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah mengatakan, mengenai bentuk pelaksanaan Perda di lapangan, pemberian denda dan peningkatan sinergi pemerintah provinsi dalam penegakan Perda bersama dengan Pemerintah Kabupaten/Kota di NTB. Dalam kesempatan itu, Wagub sangat mengapresiasi kinerja jajaran TNI, Polri dan perangkat daerah lingkup Provinsi NTB, yang ikut andil dalam penegakan Perda. Ia berharap sinergi ini terus konsisten juga dilaksanakan di tingkat kabupaten/kota se-NTB. Ditegaskan Wagub, pelaksanaan proses denda akan mulai diberlakukan tanggal 14 September mendatang. Untuk itu, dua minggu sebelum pemberlakukan denda, pemerintah akan melakukan sosialisasi secara serentak, mengajak masyarakat untuk menggunakan masker jika keluar rumah. Selanjutnya tanggal 14 September mulai melakukan proses denda sebesar Rp100 ribu bagi pelanggar dan berharap masyarakat NTB gunakan masker agar sehat. Dijelaskan bahwa pemberian denda sebenarnya bukan tujuan pemerintah, namun esensinya pemerintah ingin semua masyarakat NTB menggunakan masker sebagai Alat Pelindung Diri (APD) dari penularan Covid-19, jika beraktivitas di luar rumah atau ada di kerumunan. ‘’Kami harap ini sudah diinfokan supaya nanti sebelum tanggal 14 September, masyarakat se-NTB sudah sadar untuk menggunakan masker agar masyarakay NTB sehat,’’ tegas Wagub. Adanya Perda ini lanjutnya, akan menjadi alarm yang dapat mengingatkan masyarakat akan pentingnya penerapan protokol Covid-19. Dengan demikian, angka kasus Covid-19 akan terus dapat diturunkan dan masyarakat merasa aman. “Kalau semua orang pakai masker, tidak ada yang perlu kita khawatirkan, kasus turun, masyarakat juga bisa beraktifitas dengan lancar, produktif dan Insya Allah jika semua bisa bersinergi akan bisa tercapai sebaik baiknya,” pungkasnya. (r) Hj. Sitti Rohmi Djalilah (Suara NTB/ist)
Bupati Bima Buka FGD Kader Lestari Bima (Suara NTB) Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri SE, membuka FGD Kader Lestari Fellowship Program (KLPT) 2020 di Begining Coffee Bar, LT 2 Arema Jalan Gajah Mada, Kobi, Rabu (26/8). FGD dilaksanakan sehari oleh Sinergi NTB, dihadiri para Kader Lestari, bekerjasama dengan Dinas DLH Kabupaten Bima, mengusung tema ‘’Jaga Hutan untuk Masa Depan, NTB Hijau untuk NTB Gemilang’’. Bupati Bima, Umi Dinda, mengaku sangat berbahagia bisa hadir dan membuka FGD yang diselenggarakan Sinergi NTB. Menurut bupati, yang menjadi catatan penting bagi kita adalah FGD seperti ini, memang harus dibatasi jumlah peserta agar lebih fokus mendeteksi dan merumuskan persoalan yang dihadapi. Bupati Umi Dinda menyatakan bahwa, di berbagai kesempatan selalu menyampaikan pentingnya menjaga hutan dan menanam pohon untuk mengembalikan kondisi hutan yang ada di wilayah Kabupaten Bima. “Sebagai generasi yang memiliki komitmen untuk pelestarian lingkungan dan hutan. Terima kasih Direktur
‘’Kita memperketat pengecekan persyaratan setiap peserta saat dia ikut tes. Kita bersama Dukcapil mendeteksi seandainya dia lupa bawa KTP,’’ katanya. Bagi peserta SKB CPNS yang tertangkap menggunakan tenaga perantara alias joki maka tidak dapat mengikuti seleksi CPNS hingga 10 tahun. Peserta juga akan langsung diproses hukum ke kepolisian. Peserta yang menggunakan tenaga joki secara otomatis gugur dan tidak diberikan nilai. Jumlah peserta SKB CPNS 2019 di NTB sebanyak 6.983 orang. Di mana, 6.632 peserta melaksanakan tes di NTB dan sisanya 351 peserta melaksanakan SKB di luar daerah. Peserta SKB CPNS Pemprov NTB sebanyak 942 orang, sebanyak 818 orang tes di dalam daerah dan 124 orang tes di luar daerah. Kemudian Kota Mataram sebanyak 619 orang. Sebanyak 599 orang tes di dalam daerah, 20 orang di luar daerah. Selanjutnya, Lombok Barat sebanyak 407 peserta SKB. Sebanyak 389 orang tes di dalam daerah, sisanya 18 or-
ang tes di luar daerah. Lombok Tengah sebanyak 1.145 peserta SKB, sebanyak 1.095 orang tes di dalam daerah dan 50 orang di luar daerah. Sedangkan Lombok Timur, jumlah peserta SKB sebanyak 1.192 orang. Dimana, 1.158 orang tes di dalam daerah dan 34 orang di luar daerah. Lombok Utara sebanyak 479 peserta SKB. Sebanyak 457 orang tes di dalam daerah dan 22 orang di luar daerah. Sumbawa Barat sebanyak 249 peserta SKB, sebanyak 237 orang tes di dalam daerah dan 12 orang di luar daerah. Sumbawa sebanyak 613 peserta SKB, sebanyak 596 orang tes di dalam daerah dan 17 orang di luar NTB. Kemudian Dompu sebanyak 498 peserta SKB, sebanyak 482 orang tes di dalam daerah dan 16 orang di luar daerah. Bima sebanyak 438 peserta SKB, sebanyak 420 orang tes di dalam daerah dan 18 orang di luar daerah. Terakhir, Kota Bima sebanyak 401 peserta SKB. Dimana, 381 orang tes di dalam daerah dan 20 orang di luar daerah. (nas)
Program OPD Harus Bersinggungan dengan Penanganan Covid-19 Dari Hal. 1 Jika melihat penambahan pendapatan sekitar Rp100 miliaran, sebesar 50 persen dialokasikan untuk program percepatan jalan tahun jamak tahun 2020. Sedangkan sisanya dialokasikan untuk penambahan belanja operasional OPD yang lain. Struktur RAPBD-P 2020 yang diajukan Pemprov NTB terdiri dari pendapatan daerah, direncanakan sebesar Rp 5,33 triliun lebih. Berkurang sebesar Rp 338,63 miliar lebih atau 5,97 persen dibandingkan dengan target APBD murni sebesar Rp. 5,67 triliun. Pendapatan daerah tersebut terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) direncanakan sebesar Rp1,81 triliun lebih, berkurang sebesar Rp28,28 miliar lebih atau 1,53 persen dari APBD murni sebesar Rp1,84 triliun lebih. Kemudian dana perimbangan direncanakan sebesar Rp3,43 triliun lebih, berkurang sebesar Rp336,73 miliar lebih atau 8,93 persen dari target APBD murni sebesar Rp3,76 triliun lebih. Selanjutnya, lain-lain pendapatan daerah yang sah, direncanakan sebesar Rp83,52 miliar lebih, bertambah sebesar Rp26,37 miliar lebih atau 46,15 persen dari target APBD murni sebesar Rp 57,14 miliar lebih. Sedangkan belanja daerah
pada RAPBD-P 2020 direncanakan sebesar Rp5,39 triliun lebih, berkurang sebesar Rp320,25 miliar lebih atau 5,6 persen dibandingkan dengan target APBD murni sebesar Rp5,71 triliun lebih. Belanja daerah tersebut terdiri atas belanja tidak langsung (BTL), direncanakan sebesar Rp3,31 triliun lebih, bertambah sebesar Rp141,52 miliar lebih atau 4,45 persen dibandingkan dengan APBD murni sebesar Rp3,17 triliun lebih. Kemudian belanja langsung (BL), direncanakan sebesar Rp 2,07 triliun lebih, berkurang sebesar Rp 461,78 miliar lebih atau 18,19 persen dibandingkan dengan APBD murni sebesar Rp 2,53 triliun lebih. Sementara, pembiayaan direncanakan sebesar Rp 63,58 miliar lebih, mengalami peningkatan sebesar Rp 8,28 miliar lebih atau 14,98 persen dibandingkan APBD murni sebesar Rp 55,3 miliar. Kemudian pengeluaran pembiayaan, pada APBD murni tahun anggaran 2020 direncanakan sebesar Rp 10,1 miliar, namun dalam RAPBD-P 2020 tidak dianggarkan atau nol karena terbatasnya kemampuan keuangan daerah. Sehingga pembiayaan netto sebesar Rp 63,58 miliar lebih. (nas)
FGD - Bupati Bima, Hj.Indah Damayanti Putri membuak FGD Kader Lestasi, Rabu (26/8) didampingi Direktur Sinergi NTB, Samsun Hidayat (paling kanan).
FOTO BERSAMA - Bupati Bima Hj.Indah Damayanti Putri , foto bersama dengan peserta FGD.
Sinergi NTB. Kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan,’’ tegas bupati. Dinda berharap, Kader Lestari akan menjadi mentor di tengah masyarakat. Berusaha memberikan pemahaman kepada masyarakat, pentingnya menjaga kelestarian hutan. Bila perlu tema, yang diusung dalam FGD ini bisa dipampang di setiap sudut dan pojok agar masyarakat bisa mengetahui. Kegiatan FGD ini, lanjut Umi Dinda, bukan saja hanya sebatas diskusi. Tetapi yang
bawa, karena tahun sebelumnya fokus dan menuntaskan beberapa program di Pulau Lombok. Dijelaskan Samsun, program Kader Lestari sudah terbentuk di empat kabupaten yang ada di Pulau Sumbawa. Dengan tujuan, berusaha untuk menciptakan Kader Lestari yang nantinya bisa mengawal, menuntun untuk menghijaukan hutan yang ada di wilayah NTB. FGD bertujuan meminta input atau masukan dari berbagai pihak. Kemudian dapat
lebih penting adalah diimplementasikan di lapangan dengan serius. Semoga terbentuknya Kader Lestari, selain menjadi mentor, juga bisa memantau kondisi kerusakan hutan termasuk menjelaskan kepada masyarakat luas, langkahlangkah yang sudah dilakukan oleh pemerintah. Sementara itu Direktur Sinergi NTB, Samsun Hidayat mengatakan, programnya baru pertama kali menginjakkan kaki di Pulau Sum-
merumuskan sebuah langkahlangkah konkrit sebagai solusi untuk menyelamatkan kondisi hutan. Samsun Hidayat menambahkan, pihaknya telah bersepakat dengan Pemerintah Kota Bima bahwa sosialisasi penanganan lingkungan hutan akan bisa dimasukkan dalam kurikulum muatan lokal. ‘’Semoga Kabupaten Bima, juga dapat bersama-sama dengan Pemkot Bima. Kebetulan formatnya sudah disediakan,’’ harap Samsun. (r)
Pemanfaatan Dermaga F3 di Poto Tano Belum Maksimal Taliwang (Suara NTB) Dinas Perhubungan (Dishub) Sumbawa Barat, mengaku sampai dengan saat ini dermaga F3 yang dibangun di Kecamatan Poto Tano belum bisa dimanfaatkan secara maksimal. Sebab dermaga yang ditaksir menghabiskan anggaran Rp9,1 miliar tersebut belum mengantongi Rencana Induk Pelabuhan (RIP) serta hasil studi kelaya-
NTB Antisipasi Joki CPNS Dari Hal. 1
(Suara NTB/ist)
Hindari Denda, Wajib Pakai Masker
Halaman 11
kan (feasibility study) dari lembaga independen. “Memang dermaga yang diperuntukkan untuk kapal cepat tersebut belum bisa dimanfaatkan karena belum mengantongi studi kelayakan. Kalau digunakan oleh para nelayan sekitar tidak ada masalah tetapi ini kan kita peruntukkan untuk penumpang, sehingga dianggap belum layak digunakan,” ungkap
Kadishub H. Abdul Hamid, S.Pd., M.Pd kepada Suara NTB, Rabu (26/8). Dalam merampungkan penyusunan RIP dan studi kelayakan, pihaknya mengaku harus menunggu penetapan APBD 2021 mendatang. Sebab usulan anggaran yang ditaksir mencapai angka Rp500 juta tersebut tidak diberikan ruang di APBDP karena fokus untuk penanganan Covid. Apalagi untuk peny-
Perbaiki Dampak Sosial Dari Hal. 1 Ketua TP-PKK Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah menyampaikan, bahwa PKK memiliki kewajiban untuk membantu pemerintah dalam menangani dampak sosial dari pandemi ini. Hal itu mengemuka dalam Rapat Koordinasi Pola Asuh Anak dan Remaja (PAAR) di masa pandemi Covid-19 di NTB Rabu (26/8). Dalam rapat tersebut, Niken menyampaikan bawah sinergi antarlembaga sangat penting dalam menyelesaikan permasalahan akibat pandemi ini. ‘’Ini adalah bagian dari upaya kita bersama untuk NTB Gemilang. Sinergi adalah salah satu cara memecahkan masalah di sekeliling kita akibat pandemi Covid-19 yang dampaknya ternyata tidak hanya bidang kesehatan, ekonomi, namun juga berbagai sendi kehidupan,’’ katanya.
TP-PKK memiliki Program Pola Asuh Anak dan Remaja yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan informasi kepada masyarakat terkait pola pengasuhan yang baik untuk anak dan remaja di rumah. Pola ini sangat bermanfaat bagi anak dan remaja sebagai bekal dalam menimba ilmu di luar rumah. ‘’Bagaimanapun, semua dimulai dari keluarga. Orang tua yang sukses melakukan pengasuhan dan pendidikan kepada anak di rumah, anak-anak tidak akan sulit berkembang di sekolah,’’ ujarnya. Untuk menjalankan program ini di tengah pandemi, lanjutnya, perlu adanya penyesuaian-penyesuaian sesuai dengan protokol kesehatan. Oleh sebab itu, lembaga swadaya dan instansi pemerintah turut dilibatkan dalam program ini. Niken berharap, dengan sinergi ini, dampak sosial pandemi ini khususnya di bidang
pendidikan dapat teratasi. Dengan begitu, pendidikan dan pola asuh anak di NTB dapat berjalan dengan baik sehingga menghasilkan generasi muda yang dapat menjadikan NTB sebagai provinsi yang jauh lebih baik dari yang lainnya. Ketua Pokja I, Dini Haryati mengatakan bahwa program Pola Asuh Anak dan Remaja ini sesuai dengan visi Pokja I yakni, terwujudnya keluarga yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia dan berbudi luhur, serta sejahtera lahir dan batin. Misi dari Pokja I ini adalah meningkatkan pembentukan karakter melalui penghayatan pengamalan Pancasila, kegotongroyongan serta kesetaraan dan keadilan gender. ‘’Untuk mewujudkan visi misi tersebut salah satunya adalah melaksanakan Program Pola Asuh Anak dan Remaja,’’ ujarnya. (r)
usunan RIP dan studi kelayakan harus dilakukan oleh lembaga yang bersifat independen demi keamanan. Untuk itu, pihaknya berharap supaya anggaran yang diusulkan bisa disetujui sehingga dermaga tersebut bisa digunakan. Jika tidak bisa, dikhawatirkan keberadaan dermaga ini akan menambah aset tidak bermanfaat (mangkrak) di kecamatan Poto Tano. “Anggarannya tidak tersedia di APBD Perubahan karena fokus pada penanganan Covid-19. Makanya kami berharap supaya di APBD murni 2021 bisa disetujui supaya dermaga yang dibangun akhir tahun 2019 bisa dimanfaatkan,” sebutnya. Disebutkannya, dengan panjang dermaga yang ditaksir mencapai 100 meter dan cos way sekitar 60 meter di-
anggap layak untuk disingahi kapal cepat. Selain Itu pembangunan ponton (dermaga apung) juga akan dilakukan di dermaga tersebut supaya kapal dengan jenis tertentu tidak sulit untuk merapat. Pihaknya juga tetap akan mengupayakan agar tahun 2021 bisa memberikan manfaat secara maksimal. Hal itu sematasama dilakukan supaya pembangunan dermaga ini tidak sia-sia karena jadi temuan kerugian negara di kemudian hari. “Target awal kita di tahun 2020 sudah bisa memberikan manfaat, tetapi karena masih ada syarat yang belum dilengkapi sehingga molor hingga 2021,” pungkasnya. Apalagi Pemerintah juga sudah menunjuk Perusda sebagai pengelola dermaga tersebut nantinya. (ils)
Baru Tiga Kabupaten/Kota Siapkan Perkada Sanksi Denda Tak Pakai Masker Dari Hal. 1 Pemberian sanksi denda kepada masyarakat atau pengelola kegiatan yang melanggar protokol kesehatan tidak boleh lebih dari angka Rp500 ribu. Karena dalam Perda Penanggulangan Penyakit Menular, sanksi denda yang diberikan bagi pelanggar protokol kesehatan Covid-19 maksimal Rp500 ribu. Pemprov NTB sendiri sudah mengatur
pemberian sanksi denda ini. Bagi masyarakat umum yang tidak memakai masker dikenakan sanksi denda Rp100 ribu, PNS sebesar Rp200 ribu dan pengelola kegiatan, sanksi dendanya antara Rp250 - 400 ribu. ‘’Tak boleh melampaui Rp500 ribu. Makanya denda maksimal kita sebutkan di Perda maksimal Rp500 ribu. Besar dendanya harus di bawah Rp500 ribu’’ sebutnya. (nas)
Etalase NTB, Program ’’Zero Waste’’ Fokus di Kota Mataram Dari Hal. 1 Sesuai kewenangan, kata Syamsudin, Pemprov menangani masalah sampah di sungai-sungai dan kawasan strategis seperti jalan protokol dan destinasi wisata unggulan. Dengan keterbatasan anggaran, pihaknya menggandeng masyarakat dan Pokdarwis. “Kita hanya sifatnya mendukung apa yang menjadi kebutuhan-kebutuhan kabupaten/kota. Reulasi sudah kita siapkan. Kita juga sudah menandatangani kerjasama dengan kabupaten/kota dalam penanganan sampah,” tandasnya.
Tahun 2020, pengurangan sampah ditargetkan sebesar 15 persen. Namun sampai awal Juli lau baru tercapai 2 persen. Tahun 2019 lalu, pengurangan sampah ditargetkan sebesar 10 persen. Namun hanya tercapai 8,6 persen atau hampir 9 persen. Sesuai roadmap atau peta jalan NTB zero waste 20192023, Pemprov memasang target ambisius pengurangan sampah mencapai 30 persen pada 2023. Dan penanganan sampah sebesar 70 persen pada 2023. Untuk mencapai target pengurangan sampah sebesar 30 persen dan penanganan sampah sebesar 70 persen
pada 2023. Pemprov sudah menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) No. 14 Tahun 2020 tentang Kebijakan dan Strategi Daerah (Jakstrada) Dalam Pengelolaan Sampah. Jakstrada Pengelolaan Sampah tingkat provinsi tersebut memuat target pengurangan dan penanganan sampah masing-masing kabupaten/kota di NTB setiap tahun. Dalam Jakstrada Pengelolaan Sampah 2019 - 2025, pengurangan sampah ditargetkan sebesar 20 persen pada 2019. Kemudian pada 2020 sebesar 22 persen, tahun 2021 sebesar 24 persen, tahun 2022 sebesar 26 persen, tahun 2023 sebesar
27 persen, tahun 2024 sebesar 28 persen dan tahun 2025 sebesar 30 persen. Sedangkan untuk penanganan sampah pada 2019 ditargetkan 35 persen, tahun 2020 sebesat 40 persen, tahun 2021 sebesar 45 persen, tahun 2022 sebesar 51 persen. Selanjutnya tahun 2023 sebesar 57 persen, tahun 2024 sebesar 64 persen dan tahun 2023 sebesar 70 persen. Data Dinas LHK NTB, proyeksi timbulan sampah per hari di NTB dari sisa makanan sebanyak 1.129,81 ton, plastik 385,16 ton, kayu/ranting/daun 333,18 ton, kertas 282,45 ton, lainnya 205,42 ton. Kemudian kain/tekstil 77,03
ton, logam 51,35 ton, karet/ kulit 51,35 ton, kaca 51,35 ton. Proyeksi total timbulan sampah di NTB sebanyak 2.567,74 ton per hari. Sedangkan jumlah bank sampah di NTB pada 2019 lalu sebanyak 372 unit. Terdiri dari 124 bank sampah binaan Dinas LHK NTB, 202 bank sampah usaha BUMDes dan 46 bank sampah mandiri. Tersebar di Lombok Utara 15 unit, Kota Mataram 20 unit, Lombok Barat 72 unit, Lombok Tengah 57 unit, Lombok Timur 128 unit, Sumbawa Barat 7 unit, Sumbawa 21 unit, Dompu 14 unit, Bima 35 unit dan Kota Bima 3 unit. (nas)
Siapkan 10.000 Hektare Lahan Dari Hal. 1 termasuk sektor lain (di luar pertanian,’’ ujar Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) NTB, Ir.H. Husnul Fauzi, M.Si saat memberi keterangan, Rabu (26/8) di Mataram. Menurutnya, dalam konsep pertanian terpadu yang akan dikembangkan di kawasan tersebut antara lain terintegrasi dengan kegiatan peternakan, perikanan, kehutanan, dan ilmu lain yang berkaitan dengan pertanian dalam 10.000 hektare lahan yang akan digarap. “Untuk (tahap) pertama kita menyiapkannya sebagai integrated farming, di situ ada (pengembangan) peternakan, ketahanan pangan, hortikultura, dan perkebunan dulu,” ujar Husnul. Pihaknya menargetkan panen terpadu dapat dilakukan pada 2021 mendatang. “Panen itu kita harap-
kan nanti tidak hanya panen padi, tapi kemudian ada panen yang terintegrasi dengan sektor lain seperti perikanan dan peternakan,” sambungnya. Menurut Husnul, potensi yang dimiliki lahan pertanian di Lebangka memang cukup besar. Dengan luas wilayah mencapai 24.308 hektare, hampir setengahnya adalah lahan pertanian. “Di sana itu lahan sawahnya seluas 184 hektare, tegalan 10.666 hektare, perkebunan 915 hektare, hutan negara 2.040 hektare, tambak dan sejenisnya 727 hektare. Yang bukan pertanian hanya 9.776 hektare,” jelasnya. Untuk panen produk pertanian padi Lebangka memiliki lahan tanam seluas 37,7 hektare, jagung 1.220 hektare, bawang merah dan cabai 50 hektare, jambu mete 645,05 hektare, dan kelapa 20,75 hektare.
Untuk mendukung upaya pengembangan lahan pertanian terpadu tersebut menurutnya membutuhkan beberapa hal. Antara lain untuk sektor hulu dibutuhkan sarana irigasi dan pembenihan. Sedangkan untuk sub-sistem pendukung dibutuhkan peningkatan kapasitas petani dan penyuluh serta sertifikasi produk pertanian, peternakan, dan ketahanan pangan. “Ini juga bisa mendukung pencapaian indikator kinerja pemerintah,” jelasnya. Antara lain meningkatkan kontribusi sektor pertanian tanaman pangan, peternakan, perkebunan, perikanan, dan kehutanan terhadap PDRD. Termasuk pertambahan nilai PDRB untuk sektor industri pengolahan dan indeks kualitas tutupan lahan. Pengembangan pertanian terpadu tersebut akan dilakukan secara merata di lima desa yang ada di Kecamatan Leb-
angka. Antara lain Desa Jaya Makmur, Desa Lebangka, Desa Sekokat, Desa Suka Damai, dan Desa Mulya. Diterangkan, dalam tahap awal untuk tanaman padi pihaknya telah mengusulkan perluasa area tanam baru untuk musim hujan antara Oktober 2020 sampai dengan Maret 2021 di lima desa. Di mana petani akan dibantu dengan padi paket lengkap mulai dari benih, pupuk, pestisida nabati, dan tanaman refugia untuk di pematang. Selain itu ada juga pengembangan jagung tumpang sari kacang hijau untuk musim kemarau satu di 2020. Sasarannya paket tumpang sari jagung kacang hijau lengkap untuk lima desa dengan jadwal tanam Maret – April 2021. Termasuk bantuan pengembangan jagung monokultur untuk musim kemarau dua di 2021 dengan paket lengkap jagung.
Untuk pengembangan hortikultura diberikan bantuan paket lengkap nangka, mangga, pisang, buah naga, dan sawo pada musim kemarau satu 2020/2021 untuk lahan seluas 250 hektare di lima desa dengan jadwal tanam Maret – April 2021. Untuk musim kemarau dua diberikan bantuan paket lengkap bawang merah, cabai, semangka, melon, dan nanas dengan jadwal tanam April – September 2021. Untuk sektor perkebunan diberikan bantuan paket lengkap intensifikasi jambu mete untuk musim kemarau satu 2020 di lahan seluas 250 hektare di dua desa dengan jadwal tanam Oktober – Desember 2020. Kemudian diberikan juga bantuan perluasan area tanam jambu mete untuk lahan seluas 250 hektare di dua desa dan kelapa genjah untuk lahan seluas 250 hektare di lima desa. (bay)
BERLANGGANAN/PENGADUAN LANGGANAN HUBUNGI : 081917168822 - 081238792598
Kamis, 27 Agustus 2020
suarantb.com
@suarantbcom
@suarantbcom
http://facebook.com/suarantbdotcom
http://twitter.com/suarantbcom
http://instagram.com/suarantbcom
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Kasus Covid-19 Meningkat, Posko Pengawasan Justru Ditutup (Suara NTB/ist)
Fadlin
Fadlin, Pelari Berkaliber Internasional NAMA Fadlin (31) di dunia kecabangan olahraga atletik tidak asing lagi. Maklum atlet kelahiran 28 Oktober 1989 ini cukup lama berkiprah di ajang nasional dan internasional atletik. Selama tiga belas tahun menekuni atletik tercatat sudah lima kali ia mengharumkan Marwah bangsa Indonesia di kancah internasional. Prestasi Fadlin di ajang internasional dimulai di SEA Games di Laos tahun 2009. Diajang level Asia Tenggara itu Fadlin menyumbangkan medali perunggu untuk tim estafet 4x400 meter Indonesia. Selanjutnya di SEA Games di Indonesia tahun 2011, ia berhasil mempersembahkan medali emas di nomor yang sama. Berlanjut di SEA Games Myanmar tahun 2013 Fadlin meraih medali perunggu di nomor estafet 4x100 meter putra. Prestasi atlet kelahiran Kota Bima ini sempat mengalami pasang surut akibat gonta ganti personel di nomor tim estafet 4x100 meter. Meski demikian prestasi Fadlin kembali naik usai meraih medali perak di SEA Games Singapore tahun 2015 dan meraih medali perak di SEA Games Malaysia tahun 2017. Dan prestasi tertingginya meraih medali perak untuk tim estafet 4x100 meter Indonesia di Asian Games 2018 Kepada Suara NTB di Mataram, Rabu (26/8), Fadlin mengatakan bahwa kesuksesan dirinya meraih prestasi di level internasional tidak lepas dari pembinaan olahraga atletik di NTB yang dari tahun ke tahun menunjukkan perbaikan. Saat remaja, Fadlin mendapatkan pembinaan intensif di PPLP NTB. Di tingkat senior, Fadlin juga dibina cabor atletik dan KONI NTB lewat Pelatda PON yang cukup panjang. Serta mendapat kesempatan mengikuti Pelatnas dari tahun 2009 hingga 2018. “Saya bisa meraih prestasi di ajang internasional tidak lepas dari pembinaan dari cabor dan KONI NTB yang dari tahun ke tahun menunjukkan perbaikan,” ucapnya. Selain mendapat program latihan yang terukur dari cabor bahwa dukungan keluarga dan pelatih cabor sangat besar dalam mengantarkan Fadlin menjadi atlet yang berprestasi internasional. Diakuinya, sebelum menjadi atlet atletik berkaliber internasional, ia lebih dulu menyukai olahraga sepak bola. Namun bakatnya di sepak bola tidak berlanjut karena kedua orangtuanya, Ahmad dan Maani menginginkan dirinya menjadi atlet atletik karena pada saat remaja bakat Fadlin di olahraga lari sangat menonjol. Terbukti, ketika dirinya duduk di bangku kelas dua SMP bakatnya sudah terlihat. Ketika ada seleksi atlet Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) di Kota Bima tahun 2004, Fadlin sudah mampu menjuarai nomor 100 meter dan 200 meter atletik. Meski sudah menjuarai seleksi atlet Popda Kota Bima tahun 2004, Fadlin mengaku sempat kecewa karena pelatih atletik Kota Bima tidak memberikan kesempatan padanya untuk mewakili Kota Bima di Popda NTB 2004. Justru rekannya, Taufik yang meraih peringkat dua diutus oleh Kota Bima di Popda NTB tahun 2004. Merasa tak dilibatkan di Popda tahun 2004, Fadlin mengaku sempat kecewa dan empat putus asa serta tak mau kembali latihan atletik. “Saat itu saya kecewa dan berhenti latihan,” jelasnya. Fadlin baru kembali berlatih atletik setelah mengetahui ada seleksi atlet Kota Bima mengikuti Popda tahun 2006. Di Popda tahun 2006 Fadlin dipercaya mewakili Kota Bima dan berhasil meraih medali perak di nomor 100 meter, kalah saing dengan atlet PPLP NTB, Fatoniah. Meski meriah medali perak, namun Fadlin mendapat promosi sebagai atlet PPLP NTB. Dari PPLP NTB itu Fadlin mulai menekuni olahraga atletik, hasilnya ia berhasil meraih sejumlah medali emas di beberapa event nasional tingkat remaja. Bahkan di kejuaraan atletik Asian School tahun 2008 Fadlin berhasil mempertahankan medali perak untuk tim atletik Indonesia. Sukses di event remaja, Fadlin mendapat perhatian serius dari kepengurusan cabor atletik NTB dan PB PASI. Setelah menginjak usia senior Fadlin mendapat pembinaan atletik lanjutan di tingkat nasional. Tahun 2009 ia sudah dipromosikan sebagai atlet Pelatda NTB dan mengikuti pemusatan latihan nasional (Pelatnas) PB PASI persiapan event internasional. Hasil Pelatnas tahun 2009, Fadlin sudah mampu menorehkan prestasi di event internasional. Ia berhasil menorehkan prestasi selama lima kali tampil di SEA Games, yakni SEA Games 2009 hingga SEA Games 2017. Terakhir dia juga berhasil meraih medali perak untuk tim estafet 4x100 meter Asian Games Indonesia tahun 2018. Sementara di level nasional prestasi tertingginya meraih dua medali emas di 200 meter dan 4x100 meter dan satu perak di 100 meter pada PON Riau tahun 2012. Selanjutnya di PON Jabar 2016, Fadlin meraih satu medali emas di nomor estafet 4x100 meter dan dua perak di 100 meter dan 200 meter. Ke depan Fadlin berharap ingin menutup karinya di PON tahun 2021 dengan berusaha membawa tim estafet 4x100 meter meraih medali emas di PON/2021. (fan/*)
Kota Bima (Suara NTB) Kasus Covid-19 di wilayah Kota Bima mengalami peningkatan belakangan ini. Tercatat sebanyak 36 warga terpapar corona. Bahkan, Kota Bima kini berstatus zona merah. Meningkatnya jumlah kasus Covid-19 tersebut justru posko pengawasan orang masuk yang berada di Perbatasan Kota kini ditutup. Artinya semua orang bebas keluar masuk tanpa harus diperiksa kesehatan hingga riwayat perjalanannya. Sebelum ditutup, setiap orang yang masuk akan diperiksa suhu tubuhnya dengan menggunakan termogran oleh petugas. Tidak hanya itu riwajat perjalanan juga akan ditanyakan serta memastikan penggunaan masker. Tidak diaktifkannya lagi posko pemeriksaan dan pengawasan keluar masuk orang tu juga diakui oleh Tim Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bima, H. Abdul Malik SP, MM saat dikonfirmasi Suara NTB, Rabu (26/8).
Kata dia penutupan posko pemeriksaan sejak mulai diberlakukannya Peraturan Walikota (Perwali) Nomor 49 Tahun 2020 tentang Pedoman umum penanganan Virus Covid-19 berbasis Kelurahan Sehat. “Iya memang sudah ditutup karena sudah diberlakukan Perwali nomor 49 Tahun 2020,” katanya. Lebih lanjut Malik, menjelaskan semua pendataan hingga pelaporan arus keluar masuk orang di Kota Bima kini sudah diarahkan terpusat di Kelurahan masing-masing. “Jadi proses pendataan di Kelurahan masing-masing,” katanya. Malik menegaskan langkah yang dilakukan pihaknya itu sesuai kebijakan Pemerintah Pusat yang sudah membentuk Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi pada era tatanan atau kehidupan baru
(Suara NTB/Uki)
POSKO - Bekas pendirian posko pemeriksaan dan pengawasan orang yang keluar masuk Kota Bima. (new normal). “Makanya daerah diminta menyesuaikan dengan kebijakan pusat ini,” terangnya. Malik menambahkan Kota
Bima saat ini juga tengah fokus penanganan Covid-19 serta memulihkan ekonomi. Semua tempat usaha wajib menerap-
kan protokol kesehatan Covid19. Begitupun dengan kegiatan sosial, keagamaan dan kemasyarakatan. (uki)
Aruna Senggigi Terapkan Protokol Kesehatan Pencegahan Covid-19 Senggigi (Suara NTB) – Aruna Senggigi hadir dengan komitmen “new normal” yang semakin kuat setiap harinya. Hal ini dapat dilihat dari upaya penerapan Protokol Kesehatan pencegahan Covid-19 di semua kegiatan yang diadakan di Aruna Senggigi. Sebagai contoh saat diadakannya rapat kerja yang dihadiri oleh ratusan peserta kepala sekolah SD/ SMP se-kabupaten Lombok Barat, Aruna tak tanggung-tanggung melibatkan PMI Kabupaten Lombok Barat guna memperketat protokol Covid-19. PMI Kabupaten Lombok barat mengawasi semuanya kegiatan tamu yang datang, mulai
dari pengecekan suhu badan, cuci tangan, penyemprotan cairan antiseptik, penggunaan hand sanitizer hingga penerapan physical distancing pada area eskalator, lift, dan meeting room. Ditemui di tempat terpisah, Ahmad Mastarudin Efendi selaku sekretaris PMI Kabupaten Lombok Barat mengungkapkan pentingnya kerja sama berbagai pihak dalam memutus rantai penyebaran Covid-19 sesuai dengan anjuran Pemerintah. Efendi mengungkapkan bahwa PMI dan Aruna senantiasa bersinergi dan berhubungan baik dalam berbagai kegiatan sosial serta aksi pence-
gahan Covid-19. Sebagai contoh, Aruna secara rutin mengadakan donor darah dan menjadi menjadi partner dalam upaya PMI Lombok Barat untuk menambah stok darah. “Kami selalu siap mendukung penegakan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan dan pelayanan yang dilakukan Aruna,” imbuhnya. Weni Kristanti selaku GM Aruna Senggigi Resort & Convention mengungkapkan bahwa pada tanggal 14 Agustus 202 lalu, Aruna berhasil menjadi satu-satunya hotel di NTB yang memperoleh Sertifikat CHSE (Clean, Healthy, safe Environment). Sertifikat tersebut diserahkan langsung oleh ketua Gugus Tugas penanganan Covid19 provinsi NTB, wakil Gubernur Hj.
(Suara NTB/ist)
PENGHARGAAN - Manajemen Aruna Senggigi Resort & Convention saat menerima penghargaan dari Wagub NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, belum lama ini. Siti Rohmi Djalilah di taman Narmada. “Dengan diberikannya sertifikat ini maka sudah menjadi tanggung jawab kami untuk selalu konsisten menerapkan protokol kesehatan di Aruna. Kami bersinergi dengan PMI Lombok Barat yang selalu mendukung kami”, jelas Weni. Weni berharap dengan komit-
men dan konsistensi penerapan protokol kesehatan dapat meningkatkan kepercayaan tamu untuk tetap melakukan kunjungan ke Pulau Lombok pada umumnya dan memilih Aruna Senggigi sebagai tempat yang menyediakan akomodasi yang menjamin keamanan dan keselamatan tamu maupun karyawan. (r)