HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SUARA NTB
SABTU, 28 MARET 2020
Pengemban Pengamal Pancasila
12 HALAMAN NOMOR 21 TAHUN KE 16 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Maklumat Kapolri Upaya Mencegah Penyebaran Covid-19 di NTB POLDA NTB memasang spaduk berisi Maklumat dari Kapolri tentang tidak mengadakan kegiatan sosial kemasyarakatan yang dapat menyebabkan berkumpulnya massa dalam jumlah yang banyak. Imbauan ini dipasang di depan Kantor Kejaksaan Negeri Mataram, Jumat (27/3). Pemasangan imbauan yang berisi Maklumat Kapolri ini dilakukan guna mengantisipasi penyebaran Covid-19 atau yang dikenal dengan coronavirus yang saat ini dampaknya sudah meresahkan masyarakat internasional pada umumnya dan Indonesia pada khususnya. Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol. Drs.Artanto, SIK, M.Si mengatakan, pemasangan maklumat Kapolri ini dilakukan guna mengimbau masyarakat untuk mawas diri terkait mere-
baknya wabah virus Corona atau Covid-19. ‘’Ini dilakukan guna menyampaikan maklumat Kapolri tentang imbauan kepada masyarakat untuk tidak berkumpul di suatu tempat. Ini juga salah satu upaya untuk memutus rantai penyebaran virus Corona, ‘’ ujar Artanto saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Jumat (27/3). Artanto berpesan agar masyarakat berperan aktif dan saling peduli terhadap kasus yang sedang dihadapi oleh seluruh elemen masyarakat. ‘’Daripada keluar rumah yang dapat memberikan risiko pada penyebaran Covid19, lebih baik untuk saat-saat ini bekerja dan ibadah dari rumah saja. Serta tidak mengadakan atau mengumpulkan massa dalam bentuk apapun.’’ Bersambung ke hal 11
Berstatus PDP, Warga Mataram Meninggal KOMANDAN Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid19 Provinsi NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, memberikan klarifikasi atas beredarnya video pemakaman warga di Kota Mataram, yang diduga pasien terpapar Corona. Pasien yang bersangkutan berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP). “Hasil swab-nya belum keluar, jadi kita belum tahu apakah yang bersangkutan positif atau negatif,” ujar Komandan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, dalam rilis yang diterima Suara NTB, Jumat (27/3). Rohmi menjelaskan, almarhum adalah PDP yang diisolasi di RSUD Kota Mataram dan meninggal pada Jumat sore. “Hasil swab belum keluar. Karena statusnya PDP, maka SOP tetap kita jalankan untuk pemakamannya,” ujar Rohmi yang juga Wakil Gubernur NTB. Bersambung ke hal 11
Pemerintah Tracking Ratusan ODR
Pasien Positif Corona Mulai Membaik Mataram (Suara NTB) Dinas Kesehatan (Dikes) NTB melakukan tracking atau pelacakan pada ratusan Orang Dengan Risiko (ODR). Terutama yang berhubungan langsung dengan kasus positif virus Corona (Covid-19) 01 dan 02 di NTB. ‘’Dari dua (pasien positif) itu sekarang sudah ratusan. Kita sampai ke Sumbawa, sampai ke mana-mana trackingnya,’’ ujar Kepala Dikes NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi, saat dikonfirmasi, Jumat (27/3) di Mataram. Sebelumya Dikes NTB memeriksa 44 orang
yang melakukan kontak erat dengan pasien 01 tersebut. Dalam pemeriksaannya ODR yang dilacak dibagi dalam dua kategori. Yaitu pelacakan terhadap ODR dengan kontak erat seperti keluarga dekat, pembantu, dan supir. Kemudian kontak tidak erat
seperti murid dan anggota pengajian. Menurut Eka, sebagian besar orang yang berhasil dilacak saat ini dimasukkan dalam kategori ODR. ‘’Ada juga yang ODP (Orang Dalam Pemantauan), dan satu PDP (Pasien Dalam Pengawasan) yang sekarang kita masukkan ke Rumah Sakit Manambai (Sumbawa),’’ ujar Eka. Menurutnya, tracking yang dilakukan sampai saat ini cukup lancar dengan dukungan dari masyarakat sendiri. Bersambung ke hal 11
Mulai April, Spesimen Corona Diperiksa di NTB Mataram (Suara NTB) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah memberikan izin dua laboratorium di NTB untuk memeriksa spesimen virus Corona (Covid-19). Yaitu, Laboratorium Biomedik Litbangkes Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) NTB dan Laboratorium Rumah Sakit Universitas Mataram (RS Unram). Namun, dua laboratorium tersebut mulai dapat memeriksa spesimen Coro-
na awal April mendatang. Karena Pemprov masih menunggu reagen atau alat untuk mendeteksi virus Corona di tubuh pasien yang diimpor dari Jepang. ‘’Karena untuk periksa (spesimen Corona) di sini ada bahannya, reagen, itu kita impor dari Jepang. April besok sudah bisa periksa di NTB,’’ ujar Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc Bersambung ke hal 11
TO K O H Produksi 100 Ribu Masker
KO M E N TTAA R
(Suara NTB/dok)
Kerahkan Seluruh Babinsa BABINSA seluruhnya dikerahkan untuk penanganan virus Corona (Covid-19). Babinsa memberi imbauan protokol kesehatan. Sebagai ujung tombak, Babinsa medeteksi dini warga yang berpotensi terjangkit virus Corona. ‘’Mereka (Babinsa) tidak pernah lelah. Sambil patroli mereka sampaikan imbauan,’’ terang Danrem 162/WB, Kol.CZI. Ahmad Rizal Ramdhani dalam acara Dialog Interaktif di Radio Global FM Lombok, Jumat (27/3) kemarin. Sosialisasi dimulai sepekan yang lalu. Bersama Bhabinkamtibmas Polri, Kades, dan lurah. Memanfaatkan semua fasilitas yang ada, baik itu ambulans, sepeda motor, jalan kaki, Bersambung Ahmad Rizal Ramdhani ke hal 11 (Suara NTB/why)
Tiga Pasar Tradisional Disemprot Disinfektan Mataram (Suara NTB) Berbagai upaya dilakukan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 di NTB. Salah satunya dengan melakukan penyemprotan cairan disinfektan di fasilitas-fasilitas publik dan tempat-tempat keramaian. Jumat (27/3) kemarin, Pemprov NTB bersama Pemkot Mataram, TNI, Polri dan relawan bersinergi melakukan penyemprotan disinfektan di tiga pasar tradisional di Kota Mataram. Tiga pasar yang disemprot yakni Pasar Cakranegara, Pasar Pagesangan dan Pasar Karang Jasi. Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah yang didampingi Danrem 162/WB, Kol.CZI. Ahmad Rizal Rhamdani mengatakan bahwa pencegahan yang dilakukan oleh pe-
merintah akan lebih maksimal jika masyarakat ikut berpartisipasi dengan tetap mengikuti aturan yang ada. ‘’Yang paling utama adalah waspada, hati-hati, karena virus Corona itu telah berada di sekitar kita. Oleh karena itu, penyemprotan disinfektan ini sangat diperlukan,’’ terang gubernur. Yang menjadi penekanan gubernur adalah bagaimana masyarakat tidak cemas dan takut berlebihan terhadap pandemi ini. Namun, ia tetap meminta masyarakat untuk waspada dan menjalani hidup dengan penuh kebersihan. ‘’Jangan sampai masyarakat menjadi sakit justru karena katakutan dan kekhawatiran yang berlebihan,’’ katanya. Bersambung ke hal 11
(Suara NTB/ist)
DISINFEKTAN - Pemprov NTB bersama Pemkot Mataram, TNI, Polri dan relawan bersinergi melakukan penyemprotan disinfektan di tiga pasar tradisional di Kota Mataram. Tiga pasar yang disemprot yakni Pasar Cakranegara, Pasar Pagesangan dan Pasar Karang Jasi.
Sejumlah Hotel dan Restoran di NTB Memilih Tutup Sementara Mataram (Suara NTB) Dampak penyebaran virus Corona (Covid-19) di sektor pariwisata cukup besar. Dinas Pariwisata (Dispar) NTB mencatat sedikitnya 65 perusahaan (hotel dan restoran) bahkan terpaksa tutup sementara untuk menanggulangi dampak yang dirasakan. Kepala Dispar NTB, H. L. Moh. Faozal, S.Sos, M.Si menerangkan, penutupan terjadi hampir di semua lini industri pariwisata. Khususnya pada hotel dan restoran, sebagai langkah preventif menghadapi penyebaran Covid-19. ‘’Dari teman-teman hotel ada yang melakukan penutupan sementara sampai waktu belum ditentukan,’’ ujar Faozal saat
dikonfirmasi, Jumat (27/3) ditemui seusai pertemuan dengan pelaku industri pariwista di Kantor Dispar NTB. Menurutnya, penutupan usaha ditujukan untuk mengantisipasi kondisi ke depan pascapenyebaran Covid-19. Diterangkan Faozal, kondisi saat ini jauh lebih parah jika dibandingkan dengan dampak gempa 2018 lalu. ‘’Yang bisa kita lakukan sekarang untuk teman-teman industri pariwisata, mereka ada akses ke OJK, BPJS Ketenagakerjaan, Dinas Ketenagakerjaan dan juga ke perbankan,’’ ujarnya. Beberapa upaya antisipasi dampak juga dilakukan. Dicontohkan Faozal seperti terbitnya peraturan OJK untuk memberikan stimulus bagi industri perbankan
yang berlaku 13 Maret lalu sampai dengan 31 Maret mendatang. Selain itu, diberikan juga insentif pajak bagi hotel dan restoran se NTB. Serta fleksibilitas pembayaran BPJS Ketenagakerjaan selama 6 bulan yang dimulai April – September mendatang, termasuk pencairan klaim yang diajukan oleh seluruh karyawan usaha pariwisata yang terdaftar. ‘’Diharapkan seperti itu, tapi kita menunggu dulu kebijakan dari pemerintah pusat seperti apa dari usulan dan harapan teman-teman industri pariwisata,’’ ujar Faozal. Hadir dalam pertemuan tersebut Perwakilan Indonesian Chef Asscociation (ICA) NTB, Lalu Darmawan, menerangkan efisiensi banyak dilakukan oleh pelaku
industri pariwisata. Bukan hanya penutupan, namun pengurangan jumlah pekerja oleh hotel dan restoran yang masih memilih buka. Walaupun begitu, situasi tersebut diakui cukup sulit mengingat jumlah tamu atau pengunjung sangat minim. Mengikuti arahan dari pemerintah untuk melakukan social distancing atau pembatasan sosial demi mencegah menyebarluasnya Covid-19. H. L. Moh. Faozal Bersambung ke hal 11
(Suara NTB/dok)
KETERSEDIAAN masker di NTB masih sangat langka karena banyaknya masyarakat yang membutuhkan untuk melindungi diri dari penyebaran virus Corona (Covid-19). Selain itu, ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga kesehatan juga masih kurang. Mengatasi kelangkaan masker dan APD, Pemprov telah mendorong Industri Kecil Menengah (IKM) atau Usaha Kecil Menengah (UKM) di NTB menjadikan hal itu peluang untuk memproduksi masker dan APD. Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc mengatakan UKM di NTB sudah mulai memproduksi sebanyak 100 ribu masker. Bersambung ke hal 11 H. Zulkieflimansyah