HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SUARA NTB
SENIN, 29 JUNI 2020
Pengemban Pengamal Pancasila
12 HALAMAN NOMOR 95 TAHUN KE 16 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Taman Nasional Gunung Rinjani Siap Sambut Wisatawan dengan Tatanan Baru
Selong (Suara NTB)Wakil Gubernur (Wagub) NTB, Dr.Hj. Sitti Rohmi Djalilah mengajak seluruh masyarakat dan pelaku pariwisata di NTB untuk mengambil hikmah dan pelajaran penting dari peristiwa wabah Covid-19. Pandemi Covid-19, mengajarkan banyak hal, termasuk bagaimana membenahi Taman Nasional Gunung Rinjani ke depan menjadi destinasi wisata kelas dunia yang sehat, bersih, aman dan membawa keberkahan bagi semuanya. ‘’Dengan penerapan protokol kesehatan, nurut tatanan baru, Rinjani siap menyambut siapapun,’’ ujar Rohmi pada simulasi protokol kesehatan bagi wisatawan di pintu registrasi Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Sembalun, Lombok
Timur , Sabtu, (27/6). Beberapa protokol standar seperti penggunaan masker, cuci tangan dan pengecekan suhu tubuh dilanjutkan dengan pemeriksaan surat kesehatan pelaku perjalanan. Bersambung ke hal 7
(Suara NTB/humassetdantb)
SIMULASI - Wagub NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah didampingi pejabat lainnya pada simulasi protokol kesehatan bagi wisatawan di pintu registrasi Balai TNGR, Sembalun, Lotim, Sabtu (27/6).
Akibat Stigma Masyarakat
50 Persen Program Isolasi Mandiri Tak Bisa Dilaksanakan TO K O H Lakukan Analisis IKU PEMPROV NTB melalui Bappeda masih melakukan analisis terhadap indikator kinerja utama (IKU) terkait dengan rencana revisi RPJMD NTB 2019 - 2023. Dari hasil analisis yang dilakukan, nantinya akan diketahui indikator yang targetnya masih tetap atau direvisi. ‘’Apakah targetnya masih dipertahankan, diturunkan atau dinaikkan. Tergantung dia situasi dan kondisi kita hadapi. Inilah yang sekarang saya analisis. Ujungnya nanti dalam revisi RPJMD,’’ kata Kepala Bappeda NTB, Dr. Ir. H. Amry Rakhman, M. Si dikonfirmasi Suara NTB, pekan kemarin. Amry mengatakan, ia belum bisa membeberkan indikator RPJMD yang targetnya direvisi atau pun tetap dipertahankan. Karena sedang dilakukan analisis. Bersambung ke hal 7 H. Amry Rakhman
KO M E N TTAA R
(Suara NTB/dok)
Bantuan Rp84,7 Miliar untuk NTB KEMENTERIAN Sosial (Kemensos) menggelontorkan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar Rp84,79 miliar untuk 345.917 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di NTB. Bantuan PKH sebesar Rp84,79 miliar tersebut untuk bulan Juni 2020. Di sisi yang lain, ada penerima PKH yang patut menjadi contoh. Karena merasa sudah mampu, salah seorang penerima PKH di Lombok Timur mundur secara sukarela sebagai penerima bantuan untuk masyarakat miskin tersebut. Bersambung H. Ahsanul Khalik ke hal 7 (Suara NTB/dok)
Mataram (Suara NTB) Dinas Kesehatan (Dikes) NTB menyebutkan, sekitar 50 persen program isolasi mandiri pasien Covid-19 tak bisa dilaksanakan akibat stigma negatif dari masyarakat. Program isolasi mandiri bagi pasien positif Covid-19 mulai di-
laksanakan di Lombok Barat dan Lombok Tengah. ‘’Kita mulai melaksanakan program isolasi mandiri. Hasil laporan waktu kita rapat, 50 persen isolasi mandiri tidak bisa dilaksanakan karena stigma masyarakat,’’ kata Kepala Dikes NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi, Sp.A,
Sinergi akan Mempercepat Industrialisasi di NTB GUBERNUR NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE.M.Sc memiliki harapan besar bahwa sinergi para tokoh Samawa akan semakin memperkuat dan mempercepat industrialisasi yang digencarkan Pemerintah Provinsi NTB saat ini. Hal itu diungkapkan gubernur dalam diskusi virtual dengan tokoh-tokoh tanah Samawa, Sabtu (27/6). Diskusi virtual tersebut mengangkat tema ‘’Modal Sosial Budaya Samawa untuk Industrialisasi Tana Samawa’’. Para tokoh yang hadir dalam diskusi virtual itu, Prof.Dr.H.Din Syamsudin,mantan Wakil Ketua DPR RI, H. Fahri Hamzah, Sultan Sumbawa XVII, Daeng Muhammad Abdurrahman Kaharuddin dan budayawan Sumbawa Taufik Rahzen. Gubernur menjelaskan, ekonomi di Indonesia khususnya di NTB memiliki sistem yang sangat terbuka. Sehingga dengan ekonomi terbuka, NTB harus punya daya saing. H.Zulkieflimansyah Bersambung ke hal 7
MPH dikonfirmasi Suara NTB, Sabtu (27/6). Ia menjelaskan, ada tiga syarat pasien positif Covid-19 dapat dilakukan isolasi mandiri di rumah masingmasing. Pertama, rumah atau tempat tinggal harus memenuhi syarat. Kedua, pasien yang akan diisolasi mandiri
hanya sakit Covid-19 saja. Dan ketiga, lingkungan atau masyarakat sekitar rumah pasien menerima. ‘’Kalau syarat nomor satu dan dua oke, tapi lingkungan tak menerima, kita tak berani melepas pasien untuk isolasi mandiri. Makanya 50 persen (isolasi mandiri) tak bisa
dikerjakan karena faktor lingkungan, stigma masyarakat,’’ terang Eka. Ia mengatakan, masih banyak masyarakat yang memberikan stigma negatif kepada pasien Covid-19. Dalam melakukan program isolasi mandiri, Bersambung ke hal 7
Belum Ada Realisasi Investasi Signifikan di Samota PERUSAHAAN asal Amerika Serikat disebut kembali melirik potensi investasi di kawasan Teluk Saleh, Pulau Moyo, dan Tambora (Samota) di Pulau Sumbawa. Terlebih Samota merupakan salah satu prioritas untuk pengembangan kawasan investasi di NTB. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) NTB, Ir.H Muhammad Rum, MT menerangkan, ketertarikan perusahaan asal Amerika tersebut dinyatakan setelah pertemuan melalui video conference (vicon) beberapa waktu lalu. ‘’Mereka (perusahaan asal Amerika, Red) setelah kita paparkan potensi yang ada di Samota itu, jadi mereka sangat tertarik sehingga mereka ketika covid ini sudah mulai cooling down mereka akan datang mengunjungi Samota,’’ ujarnya, Minggu (28/6). Diterangkan, calon investor tersebut merupakan salah satu perusahaan berbasis di Amerika yang tengah
menjadi rekan bisnis Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Rencana investasi sendiri akan segera ditindaklanjuti setelah pandemi virus Corona (Covid-19) mulai memasuki tahap normal. ‘’Dalam waktu yang secepatnya (kita tindak lanjuti) tergantung Covid-nya. Menunggu suasana mendekati normal. Karena di Amerika juga kasus Covid cukup lumayan,’’ ujar Rum. Investor tersebut menurutnya memiliki ketertarikan investasi di bidang perikanan dan pariwisata. Menurut Rum perusahaan asal Amerika tersebut sebelumnya menyusun rencana investasi di China. Namun karena pandemi Covid-19, rencana investasi tersebut dialihkan ke Indonesia. Di mana kawasan Samota menjadi salah satu yang dilirik potensinya. Bersambung H. Muhammad Rum ke hal 7 (Suara NTB/dok)
(Suara NTB/ist)
Pemprov Panggil Investor Amerika
Macet, Investasi Pabrik Pengolahan Ikan di Sumbawa Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB melayangkan panggilan kepada PT. Bali Seafood International (BSI) yang membangun pabrik pengolahan ikan di Teluk Santong, Kabupaten Sumbawa. Pemprov ingin mendengar alasan investor asal Amerika Serikat tersebut terkait berhenti beroperasinya pabrik pengolahan ikan yang berada di Kawasan Samota tersebut. ‘’Belum kita layangkan surat peringatan. Kita undang mereka apa alasannya sehingga sekarang belum operasional. Sudah dibuat undangan Pak Sekda,’’ kata Kepala Biro Kerjasama Setda NTB, Ir. Zainal Abidin, M. Si dikonfirmasi di Kantor Gubernur, akhir pekan kemarin. Zainal mengatakan, informasi sementara yang diperoleh bahwa ada perubahan mitra sehingga pabrik pengo-
(Suara NTB/nas)
Zainal Abidin lahan ikan tersebut berhenti beroperasi. Namun, Pemprov ingin mendengarkan secara langsung dari investor mengenai masalah ini.
Jika mereka tidak datang memenuhi undangan Pemprov NTB, maka akan dibuatkan surat peringatan. Dalam pembangunan pabrik pengolahan ikan di Teluk Santong tersebut, ada lahan Pemprov seluas 2 hektare yang dikerjasamakan dengan investor. ‘’Ada sekitar 2 hektare lahan Pemda untuk pendaratan ikan UPT Santong. Itu yang dimanfaatkan oleh mereka tapi nggak jalan. Mereka baru bayar sewa lahan setahun. Sebenarnya kerja sama awal sejak 2013. Tapi nggak sesuai dengan harapannya mereka. Nanti ada tahapannya untuk pemutusan kerjasama,’’ kata Zainal. Pabrik pengolahan ikan kelas dunia milik PT. Bali Seafood Internastional di Teluk Santong Sumbawa mengambil kebijakan tutup sementara sejak Desember
(Suara NTB/nas)
H. Yusron Hadi 2019. Pemprov NTB mendorong agar pabrik pengolahan ikan tersebut segera beroperasi kembali. ‘’Pada Desember 2019 lalu
mereka menyampaikan kepada kita sementara waktu melakukan shutdown. Karena ada proses transfer operasional, menjemen barangkali di sana. Setelah kita konfirmasi balik kenapa shutdown dilakukan,’’ kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) NTB, H. Yusron Hadi, ST, MUM. Ia mengatakan, Pemprov membahas langkah-langkah yang akan dilakukan ke depannya. Untuk memastikan kembali beroperasinya PT. Bali Seafood International. Karena tentu kehadiran investasi di bidang perikanan ini juga akan banyak berdampak positif bagi masyarakat dan nelayan di area perusahaan. ‘’Ini kita perlu konfirmasi kembali. Segera kita undang mereka seperti apa proses ini. Kita dorong dipercepat. Bersambung ke hal 7