Edisi Kamis 30 April 2020 | Suara NTB

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000

SUARA NTB

KAMIS, 30 APRIL 2020

Pengemban Pengamal Pancasila

12 HALAMAN NOMOR 48 TAHUN KE 16 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Saran Kepala BKPM

Percepat Smelter, Alternatif Pemulihan Ekonomi Pasca Covid-19 Mataram (Suara NTB) Dalam upaya pemulihan ekonomi di tengah pandemic Covid-19, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI, Bahlil Lahadalia, SE. mengusulkan agar pembangunan smelter di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dipercepat. Pertimbangannya menurut Bahlil, karena sektor tambang masih dapat berjalan baik di tengah pandemic Covid-19. Meski dalam pelaksanaannya tetap harus memperhatikan protokol pencegahan pandemi tersebut.

Usulan itu disampaikan Kepala BKPM RI, dalam telekonferensi dengan Gubernur NTB, Dr.H. Zulkieflimansyah, Rabu (29/4). Gubernur didampingi Sekda NTB, Drs.H.L.Gita Ariadi, M.Si dan sejumlah kepala OPD lingkup Pemprov NTB. Bahlil Lahadalia pada telekonferensi itu, memuji re-

alisasi investasi NTB pada triwulan pertama cukup baik meski di tengah pandemi Covid 19. Total nilai investasi dalam catatan BKPM RI cukup baik. Realisasi investasi Triwulan I tahun 2020 dari 233 Perusahaan sampai dengan 20 April 2020 sebasar Rp 2,14 triliun lebih atau 12,75 persen dari target realisasi sebe-

sar Rp 16.8 triliun. Realisasi investasi tersebut terdiri atas investasi asing (PMA) sebesar Rp 992,4 miliar lebih atau 46,35 persen dan investasi dalam negeri (PMDN) Rp 1,14 triliun lebih atau sebesar 53,65 persen.

Lebih lanjut Ketua HIPMI Pusat ini menjelaskan, sektor pariwisata NTB terutama Ka-

wasan Ekonomi Khusus Mandalika tetap menjadi super prioritas pembangunan nasional.

Menurutnya, terdapat 17 perusahaan yang berencana investasi di KEK Mandalika.

Namun saat ini, sebanyak sembilan perusahaan (52,94 persen) yang aktif realisasi investasinya, delapan perusahaan (47,06 persen) masih me-

lengkapi dokumen perencanaan dan perizinan serta masih menunggu kondisi aman dari adanya pandemi Covid-19.

Kepala BKPM mengakui bahwa berbagai kendala masih dihadapi yang merupakan tanggung jawab pusat, akan segera diselesaikan oleh pihaknya bersama para investor.

Bersambung ke hal 11

Bahlil Lahadalia (Suara NTB/ist)

TELEKONFERENSI - Gubernur NTB, H.Zulkieflimansyah didampingi Sekda NTB, H.L.Gita Ariadi, dan sejumlah kepala OPD lingkup Pemprov NTB saat telekonferensi dengan Kepala BKPM RI, Bahlil Lahadalia.

Mataram (Suara NTB) Pansel JPTP Pemprov NTB telah menuntaskan proses seleksi calon Kepala Dinas (Kadis) PUPR dan Kepala Biro (Karo) Kerjasama. Tiga besar nama calon Kadis PUPR dan Karo Kerjasama akan diserahkan ke Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc. Rencananya, pelantikan Kadis PUPR dan Karo Kerjasama akan dilaksanakan pada 5 Mei mendatang. “Sudah kelihatan yang tiga besar. Sedang

TO K O H 270.005 KK Terima Bansos SEBANYAK 270.005 KK warga miskin di NTB akan menerima Bantuan Sosial (Bansos) Tunai dari Kementerian Sosial (Kemensos).

Pemerintah menunjuk PT. Pos Indonesia untuk menyalurkan bantuan sebesar Rp600 ribu per KK per bulan. Bansos Tunai akan diberikan selama tiga bulan, yaitu April, Mei dan Juni.

Kepala Kantor Pos Mataram, Sugiana yang dikonfirmasi usai rapat koordinasi mengenai penyaluran Bansos tunai tersebut di Kantor Gubernur, Rabu (29/4) siang kemarin menyebutkan, total penerima di NTB sebanyak 270.005 KK. Bersambung ke hal 11

Sugiana

(Suara NTB/nas)

Jumlah Spesimen Corona Tiga Kali Lipat Kapasitas Laboratorium

Berkaitan dengan Hari Buruh Nasional, pada Jumat (1/5), SUARA NTB tidak terbit. Kami akan terbit kembali Sabtu (2/5). Untuk itu kepada pembaca dan relasi iklan harap maklum. Terima Kasih Penerbit

Mataram (Suara NTB) Dinas Kesehatan (Dikes) NTB mengungkapkan penyebab lamanya hasil swab keluar yang dikeluhkan sejumlah Pemda di Pulau Sumbawa. Kepala Dikes NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi, Sp.A, MPH menerangkan bahwa spesimen terkait Corona yang masuk untuk dilakukan pengujian jumlahnya dua sampai tiga kali lipat dari kapasitas tiga laboratorium yang ada di NTB. ‘’Jadi kalau kami terlambat mengeluarkan (hasil swab) bukan kami sombong dan bukan tak mau kerja. Alatnya punya kapasitas Nurhandini Eka Dewi maksimal. Tapi

12:16

15:37

18:10

syukuri bahwa kita sudah punya tiga laboratorium daripada kita mengirim ke Surabaya. Sekarang rata-rata tiga hari baru keluar hasil swab,’’ kata Eka dikonfirmasi Suara NTB, Rabu (29/4) kemarin.

Eka menyebutkan, kapasitas laboratorium yang berada di Sumbawa Techno Park (STP) sebanyak 24 spesimen Corona per hari. Kemudian Laboratorium RS Unram punya kapasitas 40 spesimen Corona yang dapat diperiksa atau diuji setiap hari. Sedangkan Laboratorium RSUD NTB memiliki kapasitas 100 spesimen per hari.

Namun, kata Eka, untuk uji spesimen Corona Bersambung ke hal 11

Masyarakat Harus Patuhi Pemerintah dan Ulama PIMPINAN Pondok Pesantren Qomarul Huda, Bagu, Kabupaten Lombok Tengah, TGH. L. Turmudzi Badaruddin meminta masyarakat NTB untuk senantiasa mematuhi imbauan pemerintah dan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI). Hal itu sebagai salah satu upaya serius kita dalam memutus mata rantai penyebaran virus Corona (Covid-19) di NTB. Dikatakan tokoh agama ini, imbauan pemerintah dan fatwa MUI dalam upaya memutus mata rantai Covid-19 diantaranya dengan tidak melakukan jabat tangan, karena virus ini dapat menular melalui persentuhan. Selain itu, juga dianjurkan untuk selalu di rumah.

Melakukan aktivitas ibadah di rumah, khususnya di bulan Ramadhan ini.

Untuk itu, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama NTB ini meminta masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan. Selalu mencuci tangan dengan sabun, dengan hand sanitaiser dan tisu basah. ‘’Islam selalu menganjurkan kita untuk selalu bersih.

Bahkan kita mencuci tangan minimal lima kali sehari dengan berwudu,’’ ujarnya, di Ponpes Qomarul Huda, Rabu (29/4).

Menurutnya, kunci dari terhindarnya kita dari virus Corona yang sedang mewaTGH. L. Turmudzi bah saat ini, Badaruddin masyarakat harus senantiasa menjaga kebersihan diri.

Bersambung ke hal 11

2021, NTB Optimis Pertumbuhan Ekonomi ’’Rebound’’ 5,2 - 5,7 Persen

Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1441 H/2020 M 05:01

Lima pejabat yang berhak ikut seleksi untuk calon Kadis PUPR NTB. Yaitu, Ahlul Wakti, ST, MT, Ir. H. Ahmadi, SP-1, Ali Fikri, ST, Jamaluddin, S. Sos, MT dan H. Sahdan,ST, MT. Sedangkan 10 pejabat calon Karo Kerjasama yang dinyatakan lolos seleksi administrasi dan berhak ikut tahapan selanjutnya, Arifuddin, ST, Hj. Darbahyanti, S. IP, Julmansyah, S. Hut, M.Ap, Drs. Lalu Hasbulwadi, M. Pd, Bersambung ke hal 11

Picu Hasil Swab Lama

Tidak Terbit

04:51

kita rekap. Tapi ndak boleh kita buka. Kita rekapnya besok. Kalau diperintah besok, besok kita serahkan ke Pak Gubernur,’’ ujar Kepala BKD NTB, Drs. Muhammad Nasir dikonfirmasi Suara NTB, Rabu (29/4) kemarin.

Sebanyak 15 pejabat mengikuti seleksi calon Kadis PUPR dan Karo Kerjasama.

Terdiri dari 5 pejabat untuk jabatan Kepala Dinas PUPR NTB dan 10 pejabat untuk jabatan Kepala Biro Kerjasama.

TGH. L. Turmudzi Badaruddin

19:21

M.Firmansyah M.Firmansyah

Mataram (Suara NTB) Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memproyeksikan laju pertumbuhan ekonomi NTB pada 2021 mendatang akan rebound 5,2 - 5,7 persen.

Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan NTB memprediksi target pertumbuhan ekonomi NTB sebesar 5,2 - 5,7 persen pada 2021 mendatang optimis akan tercapai.

Kepala Perwakilan BI NTB, Achris Sarwani yang dikonfirmasi di Kantor Gubernur, Rabu (29/4) kemarin

mengatakan, pertumbuhan ekonomi NTB tahun 2020 diproyeksikan 5,4 - 5,8 persen. Namun sejalan dengan dampak Covid-19, pertumbuhan ekonomi NTB akan lebih rendah dari proyeksi awal menjadi 3,3 - 3,7 persen. ‘’Tapi di 2021, kita yakin bisa terjadi pemulihan. Angka 5,2 5,7 persen tadi itu kita yakin bisa dicapai di 2021. Itu masuk akal. Karena memang sudah kita assesmen sektorsektor mana saja yang positif,’’ kata Achris.

Bersambung ke hal 11

Achris Sarwani Sarwani Achris

(Suara NTB/ist)

Tiga Besar Calon Kadis PUPR dan Karo Kerjasama Diserahkan ke Gubernur

SUARA MATARAM

SUARA NTB Kamis, 30 April 2020

Halaman 2

Libatkan Tokoh Masyarakat PEMKOT Mataram telah mengeluarkan keputusan bersama antara Majelis Ulama Indonesia (MUI), Polresta Mataram untuk meniadakan shalat Jumat dan Tarawih. Namun demikian, sebagian warga tetap melaksanakan aktivitas. Pelibatan tokoh masyarakat dinilai penting memberi edukasi.

Lurah Kekalik, Bilyadi Idul Islam mengatakan, surat keputusan bersama dikeluarkan oleh Pemkot Mataram, MUI dan Polresta Mataram telah ditindaklanjuti dengan mengumpulkan kepala lingkungan. Kaling sebagai struktur pemerintah terdepan dinilai efektif menyampaikan informasi berupa imbauan ke masyarakat. Selain itu, keputusan bersama ini akan dibahas bersama tokoh agama, tokoh masyarakat serta tokoh pemuda.

“Kita libatkan tokoh masyarakat untuk menyampaikan ke warga,” kata Billy dikonfirmasi Rabu (29/4).

Imbauan meniadakan shalat Tarawih dan shalat Jumat di masjid diakui Billy, sebagian masyarakat ada yang langsung merespon dengan menutup aktivitas di masjid. Ada juga membatasi aktivitas serta tetap melaksanakan ibadah seperti biasa. Kelurahan dibantu Babinsa dan Bhabinkamtibmas melakukan pendekatan persuasif, agar warga mengikuti arahan dari pemerintah memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Antisipasi pengawasan bagi warga dari luar daerah sejak sebulan lalu diterapkan. Kelurahan bekerjasama dengan lingkungan mengawasi pintu masuk di lingkungan. Pendatang dari luar daerah diminta mengecek kesehatan ke Puskesmas setempat memastikan mereka tidak terpapar.

“Masyarakat sudah sejak lama memahami,” ujarnya.

Billy bersyukur empat warganya yang sebelumnya positif dinyatakan sembuh oleh tim medis. Mereka beraktivitas normal seperti biasa tanpa perlu mendapatkan pengawasan. Kecuali, petugas Puskesmas ingin melacak kontak erat pasien baru turun mendampingi.

Sebagai langkah memutus penularan, pihaknya mengimbau masyarakat mematuhi atau mempedomani arahan pemerintah supaya penyebaran tidak meluas. Saat ini, penularan melalui transmisi lokal perlu diwaspad a i . (cem) Bilyadi Idul Islam (Suara NTB/ist)

Segera Ambil Keputusan ANGGOTA Komisi II DPRD Kota Mataram, Hj. Baiq Mirdiati memperkirakan kasus covid-19 akan cenderung bertambah.

Karena, aturan dari pemerintah tidak dpatuhi.

Baik dari pengusaha maupun masyarakat. ‘’Kalau Pemerintahan tetap diam, tidak mengambil keputusan yang tegas dalam aturan penanganan covid-19 ini, sudah pasti akan tinggi kasus covid-19,’’ katanya kepada Suara NTB melalui percakapan WhatsApp kemarin.

Mirdiati merujuk pada daerah lain yang tegas dengan aturan pemerintah, menunjukkan tren penurunan corona yang (Suara NTB/fit) cukup signifikan. Ketua Hj. Baiq Mirdiati Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Mataram ini berujar, masih banyak masyarakat kita belum sadar terhadap hal ini. Untuk itu, seharusnya pemerintah segera mengambil keputusan dengan melakukan penutupan pusat perbelanjaan di Kota Mataram.

Menurut dia, keamanan dan kesehatan masyarakat menjadi hal yang mutlak saat ini. Pemerintah, katanya, jangan sampai terlambat mengambil keputusan. ‘’Kita sudah dalam zona merah,’’ cetusnya. Mirdiati melihat banyak kegiatan penanganan pencegahan covid-19 belum jelas juntrungannya. Dia mencontohkan kegiatan bagi-bagi masker. ‘’Tidak ada pengawasan yang tegas dari OPD terkait,’’ ungkapnya.

Belum lagi keramaian di sejumlah titik masih terjadi. Dan ini, lanjut dia terkesan ada pembiaran. ‘’Petugas belum ada turun. Kalau ini dibiarkan, akan lebih banyak yang terjangkit covid-19,’’ terangnya. Misalnya, keramaian di pasar yang nampaknya sulit dihindari. Sayangnya, masih banyak pedagang maupun pembeli yang masuk ke dalam pasar tidak menggunakan masker.

Oleh karena itu, anggota dewan dari daerah pemilihan Mataram ini mendorong Pemkot Mataram cepat memberikan aturan yang lebih tegas. ‘’Jangan setengah-setengah,’’ imbuhnya.

Mirdiati tidak menampik, kebijakan menutup pusat perbelanjaan akan berdampak besar bagi pengusaha dan juga karyawan yang bekerja di sana. ‘’Tapi, keamanan, kesehatan dan nyawa masyarakat ini lebih penting,’’ tegasnya. Oleh karena itu, ketegasan dari pemerintahan sangat penting untuk menyelamatkan orang banyak. ‘’Kalau dibiarkan terus, cobid-19 ini tidak akan tuntas,’’ katanya. Terlebih OPD terkait dianggap belum maksimal melaksanakan tugasnya terkait pencegahan penanganan covid-19. (fit)

(Suara NTB/cem)

PEMULUNG - Seorang perempuan separuh baya memungut buah kenari di depan Pendopo Walikota Mataram, Rabu (29/4). Di tengah penyebaran Covid19 ini, aktivitas ekonomi banyak yang lumpuh. Perusahaan merumahkan karyawan dan mengeluarkan kebijakan memangkas gaji karyawan demi bertahan kondisi sulit saat ini. Angka kemiskinan diyakini semakin bertambah dan dikhawatirkan akan memunculkan pemulung-pemulung baru.

Hasil Tes Cepat Covid-19

Enam Sopir Taksi Reaktif

Mataram (Suara NTB) Sejumlah enam sopir taksi konvensional dan satu staf Inspektorat Kota Mataram, reaktif. Hasil ini setelah 34 orang menjalani pemeriksaan kesehatan dengan metode tes cepat (rapid test) virus Corona. Penularan melalui transmisi lokal perlu diwaspadai.

Mereka yakni M (48) beralamat di Jalan Raya Pengadang, Praya, Pengadang Selatan, Kabupaten Lombok Tengah, NH (48) beralamat di Montong Pace Raya II Jatisela, F (49) asal Lingkungan Bengkel Kelurahan Ungga, Praya Barat Daya , Lombok Tengah, IWS (47) asal Perumahan Meninting Utama, Desa Meninting, Kabupaten Lombok Barat, A (34) asal Pejeruk Bangket,Kelurahan Pejeruk, Ampenan. LMH asal Jalan Dukuh Saleh, Pejeruk, Ampenan. Dan, BSMEY (41) merupakan pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika beralamat di Jalan Udayana Gang Ekajaya, Lingkungan Udayana.

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram, dr. H. Lalu Herman Mahaputra menjelaskan, tes cepat virus Corona atau rapid test terhadap sopir taksi konvensional dan dalam jaringan (daring) setelah adanya kemungkinan terpapar transmisi lokal. Meskipun, rencana ini sempat dipertanyakan oleh Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Dari hasil pemeriksaan cepat tujuh dari 34 orang reaktif.

“Sopir taksi ini kan luput dari pandangan kita. Saya langsung berpikir ke arah sana dan minta izin untuk melakukan pemeriksaan,” kata dr. Jack dikonfirmasi via ponselnya, Rabu (29/4).

Sopir taksi memiliki resiko terpapar transmisi lokal. Mereka tidak pernah ke daerah pandemi. Di satu sisi, mereka juga tidak mengetahui kondisi kesehatan penumpang. “Mereka tidak pernah tahu kondisi penumpang yang dibawa. Ada penumpang ya diangkut,” jelasnya.

Jack yang juga Ketua Persatuan Rumah Sakit Indonesia (Persi) NTB, meminta Litbangkes Kementerian Kesehatan mengirimkan reagen. Stok reagen di rumah sakit rujukan tidak ada.

Reagen di RS Unram jumlahnya terbatas. Dia mengkhawatirkan meningkatkan kasus transmisi lokal justru tidak diimbangi dengan ketersediaan alat untuk mengecek kondisi pasien.

“Tolonglah Litbangkes ke- dari staf saya yang reaktif. Kementerian mengirim reagen. betulan yang bersangkutan Reagen yang kita punya ini pegawai di Inspektorat,” jelassisa. Ndak bisa lagi kita mau nya. Nyoman yang juga Kepaperiksa orang kalau tidak ada la Dinas Komunikasi dan Informatika sudah menginforalat itu,” ujarnya.

Enam sopir reaktif diminta masikan kepada yang berisolasi secara mandiri atau fasil- sangkutan untuk mengisolasi itas disiapkan oleh pemerintah. diri secara Namun, ada juga pasien berasal m a n d i r i dari luar Kota Mataram, sehing- atau di ga perlu dikoordinasikan dengan Wisma Nusantim gugus tugas setempat.

Juru Bicara Tim Gugus Tu- t a r a . gas Percepatanan Penanganan (cem) Covid-19 Kota Mataram, I Nyoman Suandiasa menambahkan, selain enam sopir taksi, satu pegawai Inspektorat Kota Mataram juga reaktif. Pasien memiliki riwayat kontak erat dengan pasien HS klaster Gowa yang sebelumnya positif Covid-19.

“Istri H. Lalu Herman Mahaputra (Suara NTB/dok)

Pedagang di Pasar Burung Cakranegara Kembali Ditertibkan Mataram (Suara NTB) Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram kembali menertibkan aktivitas pedagang di pasar burung (Pasar Panglima, red) Kelurahan Cakra Barat, Kecamatan Cakranegara. Pedagang dinilai tidak memperhatikan protokol penanganan Coronavirus Disease atau Covid-19.

Kepala Satpol PP Kota Mataram, Bayu Pancapati menegaskan, penertiban pedagang kali ini melibatkan aparat kepolisian. Pedagang di Pasar Burung Cakranegara dinilai membandel. Padahal, sebulan lalu telah diminta menghentikan aktivitas.

“Sudah diminta ditutup, lagi buka,” kata Bayu dikonfirmasi, Rabu (29/4).

Pemerintah menertibkan pedagang di Pasar Panglima tidak memperhatikan protokol penanganan Covid-19, terutama social distancing dan physical distancing. Selain itu, barang dijual bukan menjadi kebutuhan pokok masyarakat. Penutupan juga berlaku terhadap pasar ternak atau hewan lainnya di Lombok.

Pihak kecamatan maupun kelurahan dibantu kepala lingkungan setempat sambung Bayu, telah membongkar lapak menghalangi pengendara. “Sudah kita tertibkan lagi mereka. Di sana parah masalah pembatasan sosial-

nya,” jelasnya.

Menurut Bayu, instansi teknis yakni Dinas Perdagangan semestinya mengambil langkah tegas dengan ulah para pedagang. Beberap waktu lalu akunya, ia pernah menanyakan hal itu OPD teknis, tetapi pasar burung bukan leading sector Dinas Perdagangan.

“Saya sudah tanyakan ke leading sector-nya. Dinas Perdagangan jawab bukan masuk ranahnya. Padahal urusan pasar di daerah jadi kewenangan Dinas Perdagangan,” ujarnya.

Kepala Dinas Perdagangan, H. Amran M.Amin dikonfirmasi terkait membandelnya pedagang di Pasar Panglima, sehingga ditertibkan oleh petugas belum memberikan respon saat dikonfirmasi lewat ponselnya.

Penutupan pasar hewan maupun pasar burung sebagai salah satu langkah pemerintah memutus mata rantai penyebaran virus Corona. Diketahui, di pasar hewan maupun burung pedagang dan pembeli berasal dari luar berkumpul jadi satu tanpa memperhatikan social distancing dan physical distancing.

Pemerintah akan kembali membuka pasar hewan maupun pasar burung dalam waktu yang tidak ditentukan atau menunggu pandemi berakhir. (cem)

(Suara NTB/ist)

TERTIBKAN PASAR - Petugas Satpol PP Kota Mataram menertibkan pedagang di Pasar Panglima (Pasar Burung, red) di Kelurahan Cakra Barat, Kecamatan Cakranegara, Rabu (29/4).

Proyek Rumah Kumuh di Mataram Tetap Jalan Mataram (Suara NTB) Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh telah menandatangani kesanggupan melanjutkan perbaikan 310 rumah tidak layak huni (RTLH) di tengah wabah Coronavirus Disease atau Covid-19. Pengerjaan tetap berlanjut dengan memperhatikan protokol penanganan virus Corona. Pola swadaya dibutuhkan dari masyarakat setempat.

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kota Mataram, H. M. Kemal Islam menjelaskan, intervensi penanganan rumah kumuh tahun ini sejumlah 450 kepala keluarga.

Penanganannya bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) 140 unit. Dan, selebihnya ditangani oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Lembaga SNVT Perumahan NTB sejumlah 310 unit.

Khusus 140 unit dari DAK tidak dilanjutkan. Pemerintah pusat menarik anggarannya

untuk penanganan Covid-19.

“Yang DAK ditarik atau batal,” ungkapnya dikonfirmasi, Rabu (29/4).

Sementara, 310 unit rumah kumuh diserahkan oleh pemerintah pusat ke pemerintah daerah. Walikota Mataram kata Kemal, telah menandatangani surat pernyataan kesanggupan.

Dengan catatan pengerjaannya harus memperhatikan atau mengikuti protokol Covid-19.

“Kepala daerah sudah tandatangan surat pernyataan dan berlanjut. Sekarang sudah tahap sosialisasi dari pintu ke pintu,” ucapnya.

Angggaran RTLH dari pemerintah pusat Rp5,4 miliar lebih. Dengan asumsi per kepala keluarga (KK) memperoleh bantuan Rp17,5 juta.

Kemal menambahkan, pola pengerjaan dengan membentuk kelompok masyarakat (pokmas) sama persis dengan penanganan rumah pascagempa 2018 lalu.

Warga membuka rekening bank

dan uang ditransfer langsung ke rekening tersebut.

Tahap selanjutnya, Pokmas menunjuk penyedia barang sesuai kebutuhan berdasarkan rencana anggaran belanja. Dan, bank akan membayar langsung di luar biaya tukang Rp2,5 juta.

“Selesai Ramadhan kita mulai eksekusi,” terangnya.

Diakui Kemal, anggaran Rp17,5 juta memang tidak bisa menyelesaikan rumah secara keseluruhan. Tetapi pihaknya melihat skala prioritas. Misalnya, persyaratan utama rumah bakal dikerjakan tidak memiliki ventilasi, rumah tidak berlantai dan atap bocor.

Aspek swadaya sebenarnya dibutuhkan dalam pengerjaan rumah kumuh tersebut. Dengan kondisi seperti ini, tidak mungkin membebankan masyarakat. “Harus dijalankan apa adanya dan dipilah skala prioritas dari rumah layak huni itu,” demikian kata Kemal. (cem)

Penanggung Jawab/Pemimpin Redaksi: Agus Talino Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab : Raka Akriyani Koordinator Liputan : Fitriani Agustina, Marham, Moh. Azhar Redaktur : Fitriani Agustina, Marham, Izzul Khairi, Moh. Azhar, Haris Mahtul Staf Redaksi Mataram : Haris Mahtul, Afandi, M. Nasir, Ahmad Bulkaini, M. Kasim, Darsono Yusin Sali, Atanasius Rony Fernandez, Wahyu Widiantoro, Akhmad Hiswandi Lombok Barat: M.Haeruzzubaidi. Lombok Tengah : Munakir. LombokTimur : Rusliadi, Yoni Ariadi. KLU : Johari. Sumbawa Barat : Heri Andi, Ilham Syahroni Sumbawa : Arnan Jurami, Indra Jauhari. Dompu : Nasrullah, Junaidin. Bima : Rafiin.

Tim Grafis : A.Aziz (koordinator), I Nengah Mandri Wijaya, Didik Maryadi, Muhammad Kasim, Ali Usman. Kantor Redaksi : Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257.

Tarif Iklan : Iklan Baris : Rp 20.000/baris Min 2 baris max 10 baris (1 baris 30 character). Display B/W (2 kolom/lebih): Rp 30.000/mmk. Display F/C : Rp 35.000/mmk. Iklan Keluarga : Rp 20.000./mmk. Iklan Advertorial : Rp 15.000/mmk. Iklan NTB Emas (1 X 50 mmk): Rp 500.000/bulan (25 X muat). Iklan Peristiwa : Rp 350.000/kavling. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Harga Langganan: Rp 85.000 sebulan (Pulau Lombok) Rp 90.000 sebulan (Pulau Sumbawa), Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 5.000. Terbit 6 kali se-minggu.

Penerbit: PT SUARA NTB PERS. Percetakan PT Bali Post, Jalan Kepundung 67 A Denpasar.

SUARA NTB

Wartawan SUARA NTB selalu membawa tanda pengenal, dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari nara sumber.

EKONOMI DAN BISNIS

SUARA NTB Kamis, 30 April 2020

Halaman 3

Tindakan Sepihak Masih Terjadi WAKIL Ketua Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Provinsi NTB di Mataram, Hj. Hairani, MH menyebut tindakan sepihak yang dilakukan oleh lembaga keuangan finance masih merajalela. Kendati, MK telah mengeluarkan putusan tentang tata cara mengeksekusi jaminan fidusia (kendaraan/rumah).

BPSK masih kerap menerima pengaduan konsumen.

Terakhir, salah satu laporan yang diterima dari salah satu finance yang beroperasi di NTB. Kasus tersebut dilaporkan oleh (Suara NTB/dok) salah seorang konsumen Hj. Haerani finance yang belum menyetor kewajibannya beberapa bulan kepada perusahaan pembiayaan dimaksud. Kendati demikian, konsumen tetap beriktikad baik, rutin berkoordinasi dengan finance terkait ketidakmampuannya membayar cicilan karena kelesuan ekonomi.

Sekitar empat bulan cicilan kendaraan belum dibayar, konsumen dihubungi oleh pihak eksternal finance. Lantas, kendaraan roda empat milik konsumen ditarik. Rencananya akan dilelang. “Oleh financenya, konsumen diminta melunasi langsung sisa satu tahun kredit. Serta membayar biaya-biaya lain, termasuk biaya penarikan. Jika tidak, kendaraan akan dilelang.

Kan kasian konsumen, dia sudah siap bayar 3 bulan dulu.

Sisanya minta waktu karena keadaan. Tapi tidak ada toleransi,” kata Hj. Haerani kepada Suara NTB, Rabu (29/4) kemarin.

Terhadap kasus ini, BPSK telah melayangkan surat panggilan untuk pra sidang. BPSK akan mengklarifikasi kembali finance dimaksud. Hj. Hairani menyebut, laporan terhadap finance masih mendominasi di BPSK. Beragam macamnya. Diantaranya masih dijumpai laporan penarikan kendaraan secara paksa dan lelang sepihak.

Padahal, Mahkamah Konstitusi (MK) telah memutuskan bahwa perusahaan kreditur atau leasing tidak bisa mengeksekusi objek jaminan fidusia seperti kendaraan atau rumah secara sepihak. Bahkan, perusahaan leasing harus meminta permohonan eksekusi kepada pengadilan. Bunyi Putusan MK Nomor 18/PUU-XVII/2019 tertanggal 6 Januari 2020.Penerima hak fidusia (kreditur) tidak boleh melakukan eksekusi sendiri melainkan harus mengajukan permohonan pelaksanaan eksekusi kepada pengadilan negeri.

“Walaupun sudah ada putusan MK, tindakan sepihak finance masih merajalela, kasian konsumen. Karena itu, kami akan berkoordinasi dengan aparat. Polda NTB, Kejaksaan, dan OJK. Karena sudah ada keputusan bersama juga di daerah terkait Putusan MK ini,” jelas H. Hairani. Sampai pada situasi Covid-19 ini, BPSK masih menerima pengaduan konsumen. Artinya, terkait finance ini menurutnya harus menjadi pembahasan serius oleh semua stakeholders. (bul)

Mitra Binaan AHM Beralih Produksi Masker Mataram (Suara NTB) Meningkatnya kebutuhan masker di tengah pandemi Covid-19 mendorong mitra binaan PT Astra Honda Motor (AHM) beralih memproduksi masker kain. Kelompok usaha bernama Kalihurip Satu Hati (KSH) ini semula membuat kain lap serba guna untuk memenuhi kebutuhan industri, termasuk AHM. Kebijakan penggunaan masker sesuai standar WHO di tengah Pandemi Covid-19 yang diperkuat oleh anjuran pemerintah, membuat kebutuhan masker melonjak. Beranggotakan 8 perempuan dari Desa Kalihurip, Karawang, KSH memutuskan untuk memproduksi masker kain pada awal April. Dengan keterampilan mereka saat ini, muncu inisiatif untuk mengembangkan keterampilan untuk membantu penyediaan masker kain di Desa Kalihurip, sehingga produksi saat ini beralih menjadi masker kain untuk solidaritas membantu warga sekitar.

“Pada awalnya kami membuat kain lap serba guna untuk dikirim ke pabrik-pabrik sekitar kawasan industri. Melihat adanya kebutuhan warga dan harga masker kain yang cukup tinggi di pasaran, kami berinisiatif membantu penyediaan masker kain, terutama untuk warga desa Kalihurip. AHM menyambut baik dan kami pun bisa membantu menjaga kesehatan masyarakat di sekitar kami,” ungkap Lilis Solihat, Ketua KSH. Pada tahap awal, bekerja sama dengan perangkat desa, 8 kartini penggerak KSH ini memproduksi 4.000 masker kain untuk digunakan warga desa sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian dalam menjaga kesehatan warga di tengah situasi pandemi saat ini. Jumlah masker yang diproduksi ini diharapkan dapat terus bertambah seiring dengan kebutuhan masyarakat.

General Manager Corporate Communication AHM Ahmad Muhibbuddin mengungkapkan pembukaan usaha KSH diawali dengan bantuan modal awal dari perusahaan melalui hibah 7 mesin jahit industri dan kelengkapan menjahit pada akhir tahun lalu. Selain itu, AHM juga memberikan modal usaha pembuatan kain lap serba guna untuk industri berupa material seperti kain perca dan benang.

Untuk mengembangkan usaha, AHM membekali mereka dengan pelatihan dasar menjahit, pelatihan organisasi hingga pengetahuan mengenai kewirausahaan.

“Kami mengapresiasi dan mendukung penuh inisiatif kartini-kartini dari Karawang ini. Dengan berbagai keterbatasannya, mereka peduli dengan kondisi warga sekitarnya. Kami yakin, semangat kebersamaan menjaga kesehatan diri dan lingkungan ini akan mempercepat usainya wabah ini dan usaha KSH akan berkembang di kemudian hari,” ujar Muhibbuddin.

KSH yang sebelumnya memproduksi kain lap serba guna memiliki kapasitas produksi hingga 2 ton per bulan.

Sejak awal pelatihan, hasil produksi KSH telah dipasok ke AHM dan beberapa perusahaan lainnya di sekitar kawasan industri Indotaisei, Cikampek, Jawa Barat. Selain menjadi bagian dari pemberdayaan ekonomi warga Kalihurip, hasil usaha KSH ini juga untuk membantu posyandu sebagai salah satu layanan kesehatan masyarakat di 3 dusun yang bernaung di Desa Kalihurip. (bul)

(Suara NTB/ist)

MASKER - Produsen masker binaan AHM

(Suara NTB/bul)

BURUH TANI - Buruh tani seolah tidak mengenal wabah Covid-19. Ditengah pandemi corona, mereka tetap keluar bekerja sebagai buruh tani untuk menyambung hidup. Tak ada SOP, penggunaan masker, ataupun social distancing

Membeludak, Pengajuan Keringanan Cicilan Rumah di BTN Mataram (Suara NTB) PT. Bank Tabungan Negara (Persero) menerima cukup banyak dokumen pengajuan keringanan kredit untuk cicilan rumah karena dampak corona.

Verifikasi dokumen nasabah bahkan dilakukan ekstra. Kepala Cabang Bank BTN Mataram, Dedi Kurniadi menyebut, setelah adanya keputusan pemerintah untuk memberikan keringanan kepada nasabah bank, Bank BTN di Mataram intens menerima dokumen pengajuan keringanan. Setiap hari, sampai saat ini, dokumen pengajuan terus masuk.

Di Bank BTN Mataram, pengajuan dokumen bahkan diatur satu pintu. Hanya melalui Satpam di pintu masuk. beberapa diantara nasabah yang mengajukan sekitar sebulan lalu juga belum mendapat kepastian akan diberikan keringanan oleh bank. Padahal, ekonomi sudah sedemikian sulitnya. “Proses verifikasi ulang ini tidak bisa cepat. Karena tidak semua nasabah mendapat keringanan penangguhan cicilan,” kata Dedi kepada Suara NTB, Rabu (29/4) kemarin.

Dedi tak menyebut jumlah detail nasabah Bank BTN Mataram yang sudah menga-

jukan keringanan. Namun cukup banyak menurutnya.

Baik dari nasabah yang ada di Pulau Lombok, maupun dari Pulau Sumbawa. Ia mengingatkan, verifikasi dokumen dilakukan salah diantaranya memilah nasabah-nasabah yang memang sementara ini tidak diberikan keringanan.

Misalnya, PNS/ASN, TNI dan Polri. Mengapa? sebab sampai saat ini kelompok masyarakat dimaksud belum terpengaruh pendapatan bulanannya. Beda halnya dengan ASN di Jawa Barat yang dibijaksanai pemotongan gaji untuk penanganan Covid-19.

Yang perioritas diberikan keringanan penundaan cicilan KPR ini, kata Dedi, adalah kelompok masyarakat yang terdampak langsung. Diklasifikasikan sektor informal.

Misalnya, pedagang warung, usaha-usaha lain yang penghasilannya terdampak langsung karena minimnya aktivitas orang. Demikian juga kepada karyawan perusahaan yang dirumahkan, atau yang di PHK. “Sektor informal ini bisa dapat langsung. Karena terdampak langsung pedapatannya,” jelas Dedi. Jenis keringanan yang diberikan oleh perbankan, penangguhan

cicilan maksimal selama setahun. Bisa saja dua bulan, empat bulan, atau enam bulan. Dan maksimal setahun.

Tergantung analisa kemungkinan cepat atau tidaknya pemulihan ekonomi dan pengendalian Covid-19. Bank BTN masih tetap membuka kesempatan kepada nasabah untuk mengajukan keringan cicilan. “Bank juga tidak saklek kok,” kata Dedi. Dedi juga menegaskan, keringanan cicilan yang diberikan oleh bank, tidak akan mempengaruhi besaran cicilan kredit nasabah, pada saat nantinya memulai membayar kembali cicilannya.

“Kalau bayarnya sebulan sekarang Rp700.000, nanti pas bayar lagi tetap Rp700.000. tidak ada kenaikan,” tegasnya. Dibagian lain, Bank BTN juga tetap menyalurkan pembiayaan untuk KPR. Baik yang subsidi, maupun komersil. pembiayaan sektor konstruksi tetap berjalan normal. Hanya saja,

(Suara NTB/bul)

Dedi Kurniadi bank lebih berhati-hati menyalurkan kredit. Mengingat kondisi ekonomi yang saat ini masih berat. “Kita tetap salurkan pembiayaan KPR dan konstruksi. Tapi selektif dan agak hati-hati. Karena daya beli masyarakat sedang tidak baik,” jelas Dedi. (bul)

NTB Ingin Kembangkan Koperasi Digital

(Suara NTB/bul)

Toko Tani Indonesia Mobile

Dinas Ketahanan Pangan NTB Perbanyak Toko Tani ”Mobile” Mataram (Suara NTB) Dinas Ketahanan Pangan Provinsi NTB ingin memperbanyak jumlah kendaraan penyedia pangan, guna memudahkan masyarakat mendapatkan pangan dengan harga terjangkau. Provinsi NTB saat ini baru memiliki satu unit kendaraan Toko Tani Indonesia (TTI). Untuk operasional di Kota Mataram, idealnya ada tiga unit yang melayani, kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi NTB, Pathul Gani.

Di kabupaten/kota, jumlahnya juga dapat disesuaikan.

Mantan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTB ini mengatakan tengah membangun koordinasi intens dengan kabupaten/kota terkait hal ini.

Kendaraan toko tani ini bersifat mobile. Menyediakan sejumlah kebutuhan pangan yang dihasilkan oleh petani. Harganya, di bawah harga pasar.

Pathul Gani mengatakan, dengan kendaraan ini, ceruk-ceruk pasarnya dapat dijangkau.

“Kendaraan ini bisa masuk ke titik-titik yang kita anggap rawan (rawan pangan). Tidak jualannya di kantor-kantor.

Sasarannya adalah masyarakat lapisan ekonomi menengah kebawah,” ujarnya. TTI merupakan program dari Kementerian Pertanian Indonesia. Latar belakang kerap naiknya harga sembako dan daging ternyata tidak hanya terjadi di bulan ramadhan saja. Stabilitas harga sembako dan daging mengalami kenaikan pada momen dan daerah tertentu.

Untuk menanggulangi hal ini, Kementerian Pertanian RI mengeluarkan kebijakan yang bertujuan menstabilkan harga serta ketersediaan pangan melalui program Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM). Salah satu kegiatan PUPM adalah usaha distribusi hasil pertanian dan peternakan melalui TTI. Dana pendistribusian ini disubsidi oleh Kementerian Pertanian RI dn dijalankan oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapok-

tan) di daerah produksi pertanian dan peternakan.

Menurut Pathul Gani, saat ini terdapat sebanyak 60-an TTI tersebar di seluruh kabupaten/kota di NTB dan 1 TTI Center di Jalan Puring, Mataram. TTI ini menyediakan kebutuhan pertanian dan peternakan kepada masyarakat. dengan harga ditingkat petani. Komoditas yang disediakan TTI, dipasok oleh kelompok tani.

Saat ini yang menjadi mitra TTI sebanyak 13 kelompok PUPM. Enam diantaranya adalah PUPM pembinaan, dan 7 diantaranya PUPM Pengembangan. Dan 21 menyusul adalah PUPM baru. “Kita ingin mendekatkan pasar. Sehingga masyarakat dapat menerima komoditas dengan harga terjangkau dan tanpa perlu jauhjauh mencari pasar. Cuma sekarang ini kita belum bisa bicara normal, semua sednag fokus penanganan Covid-19.

Tapi program kita memperbanyak pasar mobile,” demikian Pathul Gani. (bul)

Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB melalui Dinas Koperasi dan UMKM ingin merubah wajah koperasi-koperasi yang saat ini masih beroperasi konvensional. Ditengah kemajuan, koperasi akan didorong bertransformasi menjadi koperasi digital. “Saya sudah koordinasi dengan bidang. Untuk mengidentifikasi, mana saja koperasi-koperasi yang bisa dijadikan pilot project di kabupaten/kota sebagai koperasi berbasis layanan digital,” kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi NTB, Drs. H. Wirajaya Kusuma, MH. Beberapa jenis koperasi, diantaranya. Koperasi Produksi (Koperasi Produksi melakukan usaha produksi atau menghasilkan barang). Koperasi konsumsi (Koperasi Konsumsi menyediakan semua kebutuhan para anggota dalam bentuk barang). Koperasi Simpan Pinjam (Koperasi Simpan Pinjam melayani para anggotanya untuk menabung dengan mendapatkan imbalan). Dan Koperasi Serba Usaha (Koperasi Serba Usaha (KSU) terdiri atas berbagai jenis usaha).

Koperasi-koperasi ini, kata Mantan Kepala Biro Perekonomian Setda NTB ini, sudah seharusnya beroperasi secara digital untuk menyesuaikan kebutuhan masyarakat. Ia menginginkan koperasi tak tertinggal jauh dari model layanan perbankan. “Ngecek tabungan, menabung, mengajukan pinjaman. Atau permintaan kebutuhan anggota serta laporanlaporan seharusnya sudah bisa dilakukan secara digital,” ujarnya.

Jumlah koperasi di NTB yang tercatat aktif sebanyak 2.

440 koperasi. Sementara jumlahnya yang tidak aktif sebanyak 1.653 koperasi. Kepala dinas mengatakan, masing-masing kabupaten/kota akan dibuat koperasi digital percontohan.

Rencananya, koperasi percontohan ini embrionya adalah koperasi-koperasi yang memiliki perangkat layanan IT lengkap.

“Kita akan kerjasama dengan ahlinya, atau koperasi bisa beker-

(Suara NTB/bul)

H. Wirajaya Kusuma jasama dengan ahlinya untuk mengembangkan koperasinya menjadi koperasi digital. Bayangan saya, kebutuhan anggota dan masyarakat di koperasi cukup hanya melalui genggangan. Satu aplikasi bisa mengakses informasi dan layanannya,” ujarnya. Untuk menuju koperasi digital ini, syarat lain yang harus ditonjolkan adalah kesiapan SDM koperasi. melalui Balai Pelatihan Koperasi (Balatkop), pengurus-pengurus koperasi ini akan dibekali kompetensinya menjadikan koperasinya yang lebih kekinian.

Pemprov NTB terus mendorong koperasi-koperasi yang masih aktif ini untuk eksis. Salah satu syarat koperasi tetap aktif adalah dilaksanakannya Rapat Akhir Tahun (RAT). Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi NTB telah menerima laporan koperasi-koperasi yang melakukan RAT. Namun karena keadaan pandemi Covid19, RAT dimakluminya ditunda untuk membatasi kegiatan berkumpul yang dikhawatirkan dapat memicu penularan virus corona. “Sesuai tagline kita, Koperasi Keren. Yaitu koperasi yang aktif dan berkualitas. Kita dorong koperasi-koperasi ini memiliki daya saing yang lebih kuat,” demikian H. Wirajaya. (bul)

SUARA PULAU LOMBOK

SUARA NTB Kamis, 30 April 2020

Halaman 4

Tak Patuhi Imbauan Pemerintah Awasi Petahana DANA Satgas Covid - 19 Kabupaten Lombok Utara (KLU) tidak kecil. Jumlahnya Rp 65,144 miliar. Membengkak menjadi Rp 93 miliar jika digabung dengan Rp 27 miliar kontribusi 33 desa.

Menyadari besarnya anggaran itu, Bawaslu KLU mengambil sikap. Bawaslu akan menindak setiap informasi yang mengarah pada dugaan penggunaan dana Covid-19, bersamaan dengan pencitraan politik bakal calon menjelang Pilkada 2020 mendatang.

Ketua Bawaslu KLU, Adi Purmanto, SE., dalam rilis Rabu (29/ 4) mengatakan, Bawaslu KLU berkomitmen mengawasi penggunaan dana penanganan Coronavirus Disease (Covid-19) oleh petahana. Hal ini guna menghindari kemungkinan penggunaan anggaran untuk kampanye terselubung menjelang pilkada.

Pengawasan ini, kata dia, sesuai dengan arahan Bawaslu RI agar Bawaslu di daerah melakukan pengawasan ketat terhadap bantuan Corona agar tidak digunakan untuk kampanye.

“Bantuan Corona ini rentan dipolitisasi, sehingga perlu dilakukan pengawasan ketat terhadap penyalurannya,” cetusnya.

Ia berharap yang ada dipergunakan sebaiknya untuk penanganan musibah Covid-19. Ia juga meminta kepada seluruh LSM, pers, politisi, pegiat sosial lainnya dan seluruh elemen masyarakat bersama-sama mengawasi penggunaan dana tersebut.

“Dalam penyaluran dana tersebut jangan ada embel-embel yang berbau politik. Laksanakan dengan niat yang baik untuk membantu karena memang itu keharusan dan kewajiban pemerintah. Kalau ada yang mempolitisi dana tersebut segera laporkan ke kami, kami tindak tegas!” ujarnya memperingatkan. (ari) Adi Purmanto (Suara NTB/dok)

Sempat Kabur, Pasien Positif Corona Ditangkap Praya (Suara NTB) Salah seorang pasien positif Corona, LS, warga Desa Penujak sempat kabur dari ruang isolasi RSUD Praya, Selasa (28/4) malam. Beruntung pasien tersebut berhasil diamankan kembali pada Rabu (29/4) pagi saat hendak pulang ke rumahnya di Desa Penujak. Kabar kaburnya pasien positif Corona tersebut sempat membuat masyarakat resah.

Informasi yang diterima menyebutkan, pasien positif Corona dari klaster Gowa yang baru masuk tersebut kabur melalui jendela ruang isolasi RSUD Praya dengan memanfaatkan kelengahan petugas medis usai buka puasa, sekitar pukul 20.30 wita.

Pasien tersebut baru diketahui kabur setelah petugas memeriksa rekaman CCTV yang ada di ruang isolasi RSUD Praya.

Malam itu, upaya pencarian pun dilakukan oleh petugas gabungan kepolisian, TNI dan Pol PP bersama tim Satgas Covid-19. Upaya pencarian pun tidak sia-sia. Berdasarkan informasi dari masyarakat, pasien tersebut akhirnya berhasil ditemukan saat hendak pulang ke rumahnya di sekitar by pass LIA di Dusun Selanglet Desa Penujak.

Usai ditangkap, LS langsung dibawa kembali ke ruang isolasi RSUD Praya di bawah pengawasan dan pengawalan ketat. “Sebelum sampai ke rumahnya, pasien positif Corona berhasil ditangkap,” terang Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Loteng, H. Omdah, SKM., Rabu pagi.

Pascapenangkapan pasien positif Corona tersebut, Satgas Corona Loteng kemudian melakukan pelacakan untuk mengetahui kemana jalur yang dilalui selama kabur dari rumah sakit. “Sedang kita lakukan tracing jalur mana saja yang sempat dilalui. Termasuk apakah pasien bersangkutan pernah mampir atau tidak,” terangnya.

Kaburnya pasien positif Corona tersebut mengundang keprihatinan dari sejumlah elemen masyarakat di daerah ini.

Pemerintah daerah pun diminta lebih memperketat pengawasan terhadap orang-orang yang tengah dirawat, karena terpapar virus Corona. “Kaburnya pasien positif Corona ini sangat kita sesalkan. Karena telah membuat masyarakat resah,” sebut Ketua Pemuda Pancasila Loteng, M. Samsul Qomar.

Kasus tersebut diharapkan bisa menjadi pelajaran supaya tidak terulang kembali di masa yang akan datang.

Caranya, pengawasan harus lebih ketat lagi. “Kita dukung kerja-kerja kemanusiaan pemerintah daerah. Tapi tetap kita awasi karena menggunakan uang rakyat. Kewajiban kita untuk mengawasi dan memberikan masukan kepada pemerintah daerah agar bisa mendapatkan jalan keluar dari setiap hambatan yang dihadapi,” ujarnya. (kir)

Sistem Pendistribusian Paket Sembako Bertahap Selong (Suara NTB) Proses verifikasi dan validasi data penerima sembako Lombok Timur (Lotim) memasuki babak final. Jumlah penerima sesuai nama dan alamat sudah dikantongi. Pemda Lotim berencana untuk mempercepat proses pendistribusian, Kamis (hari ini, red) secara bertahap. Kendati demikian, dipastikan paket sembako yang diterima oleh masyarakat tidak tercecer atau terpisah.

“Insya Allah besok dimulai distribusi paket sembako Lotim. Kita distribusikan langsung ke desa-desa,” terang Koor(Suara NTB/dok) dinator Pendistribusian H. M. Juaini Taofiq Sembako Lotim, Drs. H. M. Juaini Taofik, MAP, Rabu (29/4).

Dalam pendistribusian paket sembako Lotim ini akan dilakukan secara bertahap dan berlanjut. Hal tersebut dikarenakan proses pengepakan semua item logistik belum final. Artinya begitu paket siap, maka langsung didistribusikan ke desa. Barulah pemerintah desa membaginya ke masyarakat penerima sesuai data yang sudah ditentukan.

“Alhamdulillah paket sembako Lotim bisa diterima lengkap sesuai spesifikasi meskipun secara bertahap,”jelasnya.

Hingga siang kemarin, setelah dilakukan rapat bersama tim koordinasi penyaluran Jaring Pengaman Sosial (JPS), maka data-data penerima JPS sembako Lotim akan dilanjutkan dengan menyampaikannya ke masing-masing desa.

Data itulah yang menjadi rujukan pemerintah desa membagikan sembako Lotim ke masyarakat.

Sebelumnya, Direktur Utama PD. Agro Selaparang, Sukirman, menyebutkan pendistribusian sembako Lotim dengan nilai uang Rp250 ribu terdiri atas, beras 10 kg, gula pasir 1 kilogram, minyak goreng 1 kilogram, telur 1 trai, garam beryodium empat bungkus dan air minum. Di mana jumlah yang disediakan oleh Pemkab Lotim sebanyak 70 ribu paket sembako atau KK penerima. (yon)

Masyarakat di Lobar Terancam Sanksi Tegas

Giri Menang (Suara NTB) Melonjaknya korban Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kabupaten Lombok Barat (Lobar) di mana kasus positif mencapai 35 orang dan hasil tes cepat 102 warga klaster Gowa serta Bogor reaktif.

Hal ini membuat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Lobar terus melakukan berbagai upaya sebagai langkah antisipasi penyebaran Covid-19 lebih luas. Salah satunya dengan terus berupaya melakukan pembatasan kegiatan sosial dengan melibatkan 25 penyidik kepolisian. Masyarakat yang masih pagah atau bandel tak mematuhi imbauan pemerintah bakal ditindak tegas dan disanksi hukum.

Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Lobar Dr. H. Baehaqi, Rabu (29/4) mengatakan, sudah ada keputusan bersama yang ditandantangani oleh Bupati, Ketua DPRD, Dandim 1606/Lobar, Kapolresta Mataram, Kapolres Lobar, Kepala Kemenag Lobar dan Ketua MUI Lobar. Surat keputusan bersama ini, jelas dia, sebagai salah satu upaya tim gugus dalam pencegahan penyebaran Covid-19. Sebab Tim Gugus ini dibagi menjadi tim pencegahan dan penanganan.

Langkah semacam ini, tambahnya, cukup penting, mengingat saat ini ada 35 kasus positif di Lobar ditambah lagi dari hasil tes cepat 557 orang, terdapat 102 yang reaktif. “102 ini 93 alumni Gowa dan dua orang klaster Bogor,” ujar sekda.

Kapolres Lobar AKBP Bagus Satriyo Wibowo menegaskan, pembatasan kegiatan sosial

pihaknya melibatkan 25 orang penyidik. “Gugus Tugas Lombok Barat akan berupaya lebih tegas untuk melakukan sosialisasi ke masyarakat tentang bahaya penyebaran wabah Covid-19, selanjutnya akan melakukan pengawasan, evaluasi dan penindakan. Penindakan kalau masyarakat masih “pagah” (bandel) dengan melibatkan 25 penyidik kepolisian untuk ditindak,” katanya.

Di hadapan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda), kapolres mempertegas, apabila ada masjid yang ditemukan masyarakat masih melakukan Salat Jumat dan Tarawih, maka akan dilakukan penindakan.”Setiap orang atau pihak yang tidak mematuhi keputusan bersama ini dan menghalang-halangi serta memprovokasi orang lain untuk tidak mematuhinya, maka dapat kita kenakan sanksi hukum yang sesuai dengan per-

(Suara NTB/her)

RAPAT - Bupati Lobar H. Fauzan Khalid dan Ketua DPRD serta Sekda bersama tim gugus tugas saat rapat penanganan covid-19 di Posko Utama Bencingah Kantor Bupati, Rabu (29/4). aturan perundang-undangan yang berlaku,” tegasnya.

Bupati Lobar H.Fauzan Khalid menyampaikan sejauh mana tindakan pemda terkait upaya pencegahan penyebaran Covid-19 dengan membentuk satuan gugus tugas untuk melakukan pembatasan kegiatan sosial masyarakat. Di mana keputusan bersama ini ditandatangani oleh bupati,

Terus Bertambah, Pasien Positif Covid-19 di Lotim Selong (Suara NTB) Kasus pasien positif terinfeksi virus Corona (Covid-19) di Kabupaten Lombok Timur (Lotim) kembali bertambah.

Dari data per tanggal 29 April 2020, jumlah penambahan sebanyak 6 orang, sehingga total pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Lotim saat ini sebanyak 29 orang.

Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Lotim, Dr. H. Pathurrahman, M.Kes, dalam keterangan persnya, Rabu (29/4) menyampaikan, 6 orang tambahan pasien terkonfirmasi positif itu berasal dari Kecamatan Masbagik, Desa Paokmotong 1 orang inisial Tn. A. Riwayat kontak dengan pasien sakit Covid-19 tidak pernah, pasien asal Kecamatan Sikur, Desa Tete Batu Selatan, 1 orang, inisial Ny. H (42) perempuan. Riwayat kontak erat dengan orang yang pernah melakukan perjalanan ke Gowa.

Selanjutnya pasien asal Kecamatan Aikmel, Desa Toya, 1 orang, inisial ZS (10) laki-laki. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke Gowa, namun memiliki riwayat kontak dengan anggota sama pasien Covid-19 nomor 01. Pasien asal Kecamatan Suralaga, Desa Gapuk, 1 orang inisial US (70) laki-laki.

Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa. Sedangkan dari Kecamatan Pringgabaya, Desa Labuhan Lombok, inisial Tn. AA (46) lakilaki dan asal Desa Batuyang inisial Ny. E (40) perempuan dan dari Pringgabaya 1 orang dan memiliki riwayat kontak dengan orang yang pernah bepergian ke Madura.

“Saat ini, 6 orang pasien tambahan positif Corona dirawat di RSUD R. dr. Soedjono Selong dan dalam kondisi baik.

Artinya, jumlah kecamatan yang masuk zona merah sebanyak 13 kecamatan,”jelasnya.

Di samping itu, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) juga mengalami penambahan sebanyak 4 orang. Tambahan ini berasal dari Kecamatan Sakra 1 orang, Pringgabaya 1 orang dan Lenek 1 orang. Tiga orang PDP ini berasal dari klaster Gowa. Sementara satu tambahan lainnya berasal dari Kecamatan Labuhan Haji, 1 orang yang merupakan non klaster.

Adanya penambahan itu, jumlah PDP saat ini enjadi 114 orang. Sebanyak 77 orang PDP di RSUD Selong dan RSUP, selesai dalam pengawasan 43 orang dan masih dalam pengawasan 30 orang. Sedangkan PDP di Rusunawa dan Ponpes 41 orang, selesai dalam pengawasan nihil, masih dalam pengawasan 41 orang. “Untuk PDP ini tersebar di tujuh kecamatan, yaitu Kecamatan Sembalun, Montong Gading, Sakra Barat, Suela, Lenek, Sakra Timur, dan Keruak,”terangnya. (yon)

Usai Jalani Karantina

63 Klaster Gowa Ditunjuk Jadi Duta Corona Praya (Suara NTB) Sebanyak 63 klaster Gowa yang sempat menjalani karantina terpusat sejak dua pekan terakhir, Rabu (29/4) akhirnya dipulangkan ke rumahnya masing-masing setelah dua kali menjalani uji swab dan hasilnya negatif. Pelepasan klaster Gowa tersebut dipimpin langsung Bupati Loteng, H.M. Suhaili FT, di halaman eks kantor Bupati Loteng.

Itu artinya, tinggal 15 klaster Gowa yang masih menjalani proses isolasi di RSUD Praya, karena dinyatakan positif terpapar virus corona. Sebelum dipulangkan, para klaster Gowa tersebut diberikan bantuan kebutuhan bahan pokok oleh pemerintah daerah setempat.

Oleh Bupati Loteng, H.M. Suhaili FT, para klaster Gowa tersebut langsung ditunjuk sebagai duta Corona, dalam perang melawan penyebaran virus Corona.

Dan, diharapkan bisa menjadi garda terdepan dalam membantu pemerintah untuk menyadarkan masyarakat akan bahaya penyebaran virus Corona.

Menurutnya, pengalaman selama menjalani masa karantina bisa menjadi pelajar berharga bukan hanya bagi diri sendiri.

Tetapi kemudian bisa ditularkan kepada keluarga dan masyarakat dan menegaskan virus itu ada dan berbahaya, sehingga keluarga dan masyarakat di daerah ini bisa terhindar dari penyebaran virus Corona.

“Begitu kembali ke rumah,

(Suara NTB/kir)

LEPAS - Bupati Loteng, H.M.Suhaili FT melepas sebanyak 63 klaster Gowa yang selesai menjalani karantina, di halaman eks kantor Bupati Loteng, Rabu (29/4). ingatkan keluarga dan masyarakat kita, supaya mau disiplin menjaga jarak, menjaga kebersihan serta senantiasa menggunakan masker. Karena dengan cara itulah, keluarga dan masyarakat kita bisa terhindar dari potensi terjangkit virus Corona,” pesannya.

Pasalnya, masyarakat di daerah ini cenderung abai dan lalai terhadap apa yang sudah diinstruksikan oleh pemerintah.

“Inilah tugas kita bersama, untuk menyadarkan masyarakat kita supaya tetap waspada. Caranya, dengan mematuhi apa yang diinstruksikan oleh pemerintah,” imbuh Suhaili.

Terkait proses karantina yang dilakukan terhadap klaster Gowa, Suhaili menegaskan itu dilakukan sebagai salah satu upaya melindungi masya-

rakat di daerah ini dari potensi penyebaran virus Corona. Menurutnya, tidak ada niat sedikit dari pemerintah untuk membenci atau memusuhi para klaster Gowa. Tapi justru itulah bentuk tanggung jawab dan kecintaan pemerintah terhadap masyarakat.

Proses karantina, terangnya, dilakukan karena virus Corona merupakan salah satu virus yang mematikan serta sangat cepat menyebar, sehingga harus dilakukan upaya pencegahan secara maksimal. “Harus diingat, kita melakukan karantina bukan karena benci. Tapi karena sayang kepada masyarakat. Inilah bentuk tanggung jawab pemerintah dalam melindungi masyarakatnya dari potensi penyebaran virus Corona,” tandas mantan Ketua DPRD NTB ini. (kir)

Dandim 1606/Lobar, Kapolres Lobar, Ketua DPRD Lobar, Kementerian Agama Lobar dan Ketua MUI Lobar. “Jadi masjid kalau adzan boleh dan bahkan harus menurut saya, karena dari sanalah kita mengetahui waktu salat. Dan yang kita larang itu adalah keramaian,” katanya.

Dalam rapat tersebut kata dia, apa yang dilakukan ter-

kait dengan pembatasan kegiatan keagamaan di masjid saat bulan Ramadhan jalan, termasuk tempat keramaian yang lain itu lebih mudah dicegah karena lebih memiliki legitimasi yang lebih.”Kalau tutup total, saya kira kita berlebihan. kita cegah keramaian atau perkumpulan orang saja yang menyebabkan cepat penularannya,” jelasnya. (her)

Satgas Covid KLU Klaim Telah Bantu 52.491 KK Tanjung (Suara NTB) Satgas Covid - 19 Kabupaten Lombok Utara (KLU) mengklaim telah memberikan bantuan kepada 52.491 KK terdampak Covid. Dari total penduduk yang ada, menurut Satgas tersisa 31.465 KK lagi yang akan diintervensi.

Hal itu dikatakan Juru Bicara Satgas Covid-19 KLU, Evi Winarni, M.Si., Selasa (28/4) lalu.

Ia menyebut, total Kepala Keluarga (KK) se-KLU sejumlah 84.356 KK, dengan 52.491 KK di antaranya sudah dibantu dengan paket beras. Paket disalurkan masing-masing pada 12 April dan 14 April. Sebanyak 1.000 paket beras disalurkan melalui kegiatan pasar murah di desa zona merah, yakni Teniga.

“Pemberian sembako senilai Rp 250.000 kepada seluruh keluarga pasien reaktif yang sedang ditinggalkan untuk dikarantina,” ujarnya.

Satgas sebut Evi, telah menyalurkan total 41,5 ton beras selama periode penanganan dampak ekonomi Covid-19. Penyalurannya, masing-masing 31.000 kg beras di Desa Malaka, dan 10.500 kg di Desa Teniga.

Dijelaskan Evi, intervensi

paket beras dari 52.491 KK tersebut menyasar warga dengan status kurang mampu. Warga-warga itu masuk dalam data Basis Data Terpadu (BDT), penerima Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan JPS Gemilang. Untuk JPS Gemilang, tercatat sebanyak 2.872 KK penerima JPKS ditambah data penerima formal dan informal sejumlah 1.252 KK. “BPNT dan PKH jumlahnya 33.178 orang. Sampai saat ini, masih kita tunggu tambahan BPNT dan PKH,” sebutnya.

Terhadap informasi penanganan kesehatan dan penanggulangan dampak sosial dan ekonomi Covid-19, Satgas akan mengeluarkan rilis sekali dalam sepekan. Rilis ini diharapkan memberi pencerahan kepada masyarakat atas upaya yang dilakukan Pemerintah daerah. “Kami akan keluarkan rilis setiap Selasa tiap pekan.

Tentu kami terima masukan dari rekan media melalui jalur semestinya, misalnya melalui Kadis Kominfo, Kabag Humas, atau disampaikan melalui juru bicara yang lain, Endri Susanto,” tandasnya. (ari)

Keberadaan Orang Asing Dipantau Selong (Suara NTB) Keberadaan orang asing yang masih tingggal di Kabupaten Lombok Timur (Lotim) juga harus terpantau. Diketahui, orang asing yang datang ke Lotim ini sebelum ditetapkan zona merah. Tidak menutup kemungkinan, orang-orang asing tersebut juga bisa terpapar Corona.

“Orang-orang asing ini juga harus kita pantau,” ungkap Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri (Bakesbangpoldagri) Lotim, Salmun Rahman menjawab Suara NTB, Rabu (29/4).

Dikatakan, sudah ada rencana Bakesbangpoldagri untuk mendata keberadaan orangorang asing tersebut yang masih tinggal di Kabupaten Lotim. Meskipun ada laporan orang-orang asing ada yang memiliki rumah di Mataram dan beberapa tempat lainnya.

Namun kehadirannya di Lotim juga harus tetap terawasi.

Kemanapun orang asing tersebut berinteraksi dengan masyarakat bisa diketahui.

Diterangkan, penutupan penerbangan komersil ini diketahui baru beberapa waktu lalu diterapkan pemerintah, sehingga kedatangan orang-orang

luar warga NTB, khususnya Lotim ini perlu mendapatkan pengawasan.

Setelah berlaku penutupan penerbangan, otomatis banyak warga asing yang masih tinggal di Lotim. Sebagian besar merupakan wisatawan yang masih terpaksa tinggal, karena alasan tidak bisa kembali.

Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Lotim, Muhir dikonfirmasi terpisah mengatakan, saat ini pihaknya juga sedang melakukan pendataan kepada para wisatawan. Pencatatan jumlah wisatawan yang masih tinggal di Lotim ini bukan berarti kemudian diusir dari Lotim. Sebaliknya, menjadi kesempatan untuk promosi kepada para wisatawan tersebut dengan memberikan kesan-kesan positif sesuai kearifan lokal masyarakat Lotim.

Disebut, ada sejumlah wisatawang yang sudah terdata. Yakni yang masih tinggal di homestay-homestay milik warga yang ada di Desa Tetebatu dan desa-desa wisata lainnya.

Kesan dimaksudkan bisa saja dengan memberikan masker dan jamu yang tetap bisa meningkatkan imunitasnya. (rus)

SUARA NTB Kamis, 30 April 2020

SUARA PULAU SUMBAWA

Halaman 5

Kerjasama Dispussip Sumbawa dengan Harian Suara NTB

Dispussip Sumbawa Tunggu Kelengkapan Sarpras Simpan Arsip Pribadi (Suara NTB/arn)

Ir. Irin Wahyu Indarni

Sumbawa Besar (Suara NTB) Penyimpanan arsip pribadi masyarakat bisa dilakukan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispussip) Kabupaten Sumbawa. Seperti halnya sertifikat, ijazah, dan dokumen penting lainnya. Meskipun

demikian, untuk penyimpanan arsip pribadi ini, Dispussip masih menunggu kelengkapan sarana dan prasarana (Sarpras).

Kepala Dispussip Kabupaten Sumbawa, Ir. Irin Wahyu Indarni menyampaikan, penyimpanan arsip pribadi masyarakat sebe-

narnya bisa dilakukan tahun 2020 ini. Namun hal tersebut terkendala sarana dan prasarana. Dalam hal ini, pembangunan gedung dan pangadaan brankas penyimpanan terpaksa ditunda karena adanya wabah Covid-19. ‘’Gedung juga belum, ditunda.

Kita berharap Sarprasnya ada, gedungnya ada. Seharusnya kelengkapan ini memiliki standar Perpusnas, seperti brankas penyimpanannya yang tahan api, sesuai speknya. Namun semua itu dipending di tahun ini,’’ imbuhnya.

Menurut Irin, selain Sarpras, juga dibutuhkan regulasi yang mengatur penyimpanan arsip pribadi masyarakat oleh Dispussip. Karena nantinya akan ada jasa penyimpanan. Sehingga dapat menjadi salah satu sumber Pendapa-

tan Asli Daerah (PAD). ‘’Ini juga diharapkan meningkatkan PAD. Karena penyimpanan di rumah belum tentu aman. Kalau di sini dijamin aman. Tapi kita memerlukan regulasi baik itu Perbup atau Perda,’’ tandasnya. (ind/arn/*)

32 Pasien Positif Covid-19 Kontak Erat dengan 160 Orang Dompu (Suara NTB) Sampai Rabu (29/4), Pasien Dalam Perawatan (PDP) terkonfirmasi positif Covid-19 di Dompu, tercatat 32 orang. Satu di antaranya dinyatakan meninggal dunia. Atas temuan tersebut, tim gugus tugas percepatan penanganan Covid19 langsung melakukan contact tracing. Hasilnya, didapati 160 orang yang pernah kontak erat dengan pasien positif.

H. Didi Darsani dan Arindra Kurniawan

Seorang PDP di Sumbawa Meninggal Dunia Sumbawa Besar (Suara NTB) Seorang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berinisial R (33) asal Kecamatan Lape, Sumbawa, meninggal dunia Selasa (28/ 4) sekitar pukul 16.00 Wita. Pasien meninggal di Rumah Sakit HL Manambai Abdul Kadir (RSMA) setelah beberapa jam dirujuk dari Puskesmas Lape. Yang bersangkutan berstatus PDP, karena keluhannya mirip dengan gejala Covid-19.

Guna mengantisipasi terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, pemakaman jenazah ditangani dengan protap Covid19. Kini sampel swab yang bersangkutan sudah dikirimkan ke Mataram dan masih menunggu hasil pemeriksaan.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sumbawa, Drs. H. Didi Darsani didampingi Direktur RSMA, dr. Arindra Kurniawan, membenarkan hal tersebut. Awalnya pasien datang ke rumah sakit sekitar pukul 12.00 Wita. Saat ditangani di IGD, kesadarannya sudah mulai menurun, pernapasan cepat dan suhu tubuhnya sekitar 39,1 derajat.

Dari pemeriksaan rontgen, menunjukkan pneumonia bilateral dan anemia aplastik. Sehingga diputuskan untuk dirawat di ruang isolasi dan ditetapkan sebagai PDP. Namun pada pukul 16.00 Wita pasien meninggal dunia. Selanjutnya pihaknya mengambil sampel swab yang bersangkutan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

“Dia datang siang. Tidak lama datang di rumah sakit meninggal. Keluhan seperti tanda-tanda Covid. sudah diambil swab dan tadi baru dikirim sampelnya. Tentu kita tidak bisa berspekulasi, hasil swabnya masih kita tunggu,’’ jelasnya kepada wartawan, Rabu (29/4) kemarin.

Penerapan protap Covid-19 untuk pemakaman jenazah, diakuinya sebagai upaya antisipasipasi. Karena saat ini belum diketahui apakah yang bersangkutan positif atau negative. Kejadian seperti ini, sudah yang keempat kalinya diterapkan sesuai pedoman penanganan Covid-19 dalam Permenkes. Sebelumnya dua pasien asal Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dan satu pasien yang juga asal Kecamatan Lape. ‘’Jadi kasus itu kita namakan kemungkinan atau dugaan.

Kemungkinan itu bisa berakhir iya bisa tidak. Dalam penanganan ini kita ngambil yang kemungkinan terburuknya dia tertular. Karena dengan kondisi yang disampaikan, kehati-hatian kita untuk melindungi masyarkat,” terangnya.

Memang diakuinya, saat di Puskesmas yang bersangkutan diberlakukan sebagai pasien umum. Bahkan setelah dirujuk ke rumah sakit juga diberlakukan sebagai pasien umum. Setelah adanyanya hasil lab dan rontgen barulah diputuskan untuk dibawa ke ruang isolasi. Karenanya, saat ini pihaknya sudah mendatata petugas medis yang sempat melakukan penanganan.

Sebagai upaya antisipasi, petugas medis tersebut diistirahatkan sambil menunggu adanya hasil pemeriksaan swab yang bersangkutan. ‘’Jadi sudah kita data, dan kami istirahatkan (petugas medis) sambil menunggu hasil swabnya.

Kita sesuai dengan protap yang ada,’’ pungkasnya. (ind)

Suasana Haru dan Shalawat Iringi Kepulangan Pasien Covid-19 yang Sembuh Kota Bima (Suara NTB) Setelah dirawat dan diberi tindakan medis di ruang isolasi khusus RSUD Bima selama beberapa hari, pasien 01 Kota Bima dinyatakan sembuh dan dipulangkan kembali ke rumahnya, Rabu (29/4) pagi.

Kepulangan pasien inisial Ny. Z (62 tahun) warga Kelurahan Monggonao Kecamatan Mpunda itu diiringi rasa haru bahagia dan shalawat dari tenaga medis menangani covid19 RSUD Bima.

Wakil Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Bima, Drs. H. Mukhtar Landa SH yang juga menjemput kepulangan pasien 01, mengatakan, Ny. Z dipulangkan usai di rawat belasan hari di RSUD Bima dan dinyatakan sembuh alias bebas dari Covid-19. ‘’Hasil swab terakhir yang kami terima, Ny. Z dinyatakan negatif sehingga bisa dipulangkan hari ini (kemarin),’’ ujarnya.

Diakui Mukhtar, proses pemulangan Ny. Z diiringi tangis haru dan bahagia para petugas medis RSUD Bima. Hal itu, Kata dia ada hubungan emosional antara petugas medis dan pasien selama berada di ruang isolasi. ‘’Rasa haru dan bahagia juga terlihat saat Ny. Z menyampaikan terima kasih kepada petugas medis yang telah merawat dan memberikan tindakan medis dengan sangat baik,’’ katanya.

Mukhtar yang juga Sekretaris Daerah Kota Bima ini menambahkan selain pertolongan Tuhan, pasien Z yang sembuh dari Covid-19 berkat upaya tenaga medis RSUD Bima sebagai garda terakhir melawan virus yang mematikan tersebut.

“Kesembuhan Ny.Z juga berkat doa, semangat dan motivasi masyarakat Kota Bima sehingga beliau dinyatakan sembuh,’’ katanya.

Terlepas dari itu, saat Ny. Z kembali ke lingkungan masyarakat, Sekda berharap tidak yang mengucilkan ataupun memberikan stigma buruk. Sebab hal itu akan menggangu psikologis pasien dan keluarga yang rentan masuknya penyakit.

“Tapi sebelum Ny.Z pulang kami sudah memberikan edukasi dan sosialisasi kepada warga,” pungkasnya. (uki)

Temuan tersebut, ungkap Plh Kadikes Dompu, Maman, Skm., MMKes baru sebatas pada orang yang satu rumah dengan mereka. Sementara warga sekitar yang notabene potensial tertular belum dilakukan penjaringan.

“Dari 32 pasien itu keluarga satu rumahnya yang kita

utamankan. Apabila terdapat yang reaktif akan kita upayakan isolasi mandiri dengan menempel stiker di rumah itu,” terangnya menjawab Suara NTB di Kantor Bupati, Rabu (29/4).

Terhadap 160 orang tersebut, lanjut dia, saat ini tengah menjalani tes cepat di puskes-

mas terdekat. Beberapa diantaranya menunjukan gejala reaktif dan telah diarahkan untuk isolasi mandiri sambil menunggu hasil uji swab.

Keputusan mengisolasi mandiri orang dengan gejala reaktif Covid-19 memang berbahaya. Apalagi ketika mereka tidak mematuhi protap

penanggulangannya. Untuk itu, berbekal stiker pemberitahuan yang akan ditempel nantinya pada masing-masing rumah mereka, pemerintah desa/kelurahan diharapkan intens melakukan pengawasan. Sementara warga ditekankan tidak berupaya mendekat. “Ini akan kita terapkan untuk keluarga yang ditemukan reaktif itu, jadi pemerintah desa bisa lebih fokus memantau,” jelasnya.

Selain keluarga satu rumah dengan pasien positif Covid19, tegas Maman, orang

dengan risiko terpapar yang berada di sekitarnya pun akan dijaring. Hanya saja proses tersebut baru bisa dilakukan setelah hasil uji swab dikeluarkan Laboraturium RSUP NTB. Untuk rapid tes sendiri tuntas dilakukan sebagaian besar puskesmas kecuali di wilayah kerja Puskesmas Calabai. Namun demikian, hasil sementara tak diingat jelas. “Tinggal kita tunggu hasil tes cepat di Calabai saja sekarang ini,’’ pungkasnya. (jun)

(Suara NTB/jun)

FOTO BERSAMA: Bupati Dompu, H Bambang M Yasin saat foto bersama dengan pegiat LSM Harapan Project dan FKPD usai menerima bantuan alat medis, Rabu (29/4) kemarin.

Pemkab Dompu Terima Bantuan Alat Medis Dompu (Suara NTB) HarapanProject,menunjukkan dedikasinya untuk membantu pemerintah daerah dalam melawan Corona Virus Disease (Covid-19).

Hal itu ditunjukkan dengan penyerahan bantuan alat medis bagi tenaga kesehatan selaku garda terdepan penanganan Covid-19.

Carlos Ferrandiz, penggiat LSM ini kepada wartawan, Rabu (29/4) menyampaikan, bantuan berupa masker, hand sanitizer, cairan alkohol, sarung tangan, boks isolasi pasien, APD dan berbagai kebutuhan tenaga medis tersebut buah upayanya melakukan penggalangan dana. Baik pada donatur dari dalam maupun luar negeri, seperti di negara asalnya Spanyol.

“Kalau kita bersama pasti kita bisa bantu banyak orang di sekeliling kita,” cetusnya.

Sebagai sebuah lembaga yang bergerak di bidang pendidikan, kesehatan dan pemenuhan gizi anak kurang mampu di pelosok Huu. Carlos Ferrandiz bertekad membantu setiap kebutuhan pemeritah daerah dalam menghadapi pandemi Covid-19. Motivasinya tidak lain karena kecintaan akan bumi Nggahi Rawi Pahu.

Bahkan, ia merasa sudah menjadi bagian dari wilayah ini maupun NKRI. “Saya merasa saya sudah orang sini. Saya bukan orang Spanyol lagi, darah saya sudah merah putih,” ungkapnya.

Sementara itu Bupati Dompu, Drs. H Bambang M Yasin usai

menerima langsung bantuan dari Harapan Project mengatakan, bantuan alat medis ini memang tengah menjadi kebutuhan para medis baik dokter maupun perawat. Karenanya, apresiasi dan penghargaan yang besar pantas disampaikan atas kesediaan Carlos Ferrandiz membantu tim gugus tugas Covid-19. “Saya tidak tahu bagimana cara Carlos mendapatkannya, buat kita itu tidak penting. Yang kita harus apresiasi dan hargai adalah kesediaan Carlos untuk melakukan sesuatu,” terangnya.

Persoalan Covid-19 di wilayah ini merupakan tanggungjawab semua pihak. Karena sejatinya semua orang membutuhkan kesehatan dan kese-

Pemkab Sumbawa Antisipasi Penerima Bantuan Ganda Sumbawa Besar (Suara NTB) Pemkab Sumbawa melakukan pertemuan terkait validasi data penerima bantuan pemerintah, Rabu (2/4) kemarin. Validasi data ini penting dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya penerima bantuan ganda. Karena ada banyak sumber bantuan yang diberikan kepada masyarakat. Yakni dari pemrintah pusat, provinsi, kabupaten dan juga dari dana desa.

“Tadi rapat terkait validasi data yang akan mendapatkan bantuan Jaringan Pengaman Sosial (JPS). Karena ada dari pusat, provinsi, kabupaten dan dari desa. Kan desa da kewajiban untuk menganggarkan dan memberikan kepada masyarakat yang terkena dampak dari covid-19. Ini kan harus jelas nama, alamat, NIK-nya. Karena nda boleh dobel. Ndak boleh tumpang tindih dan dapat dua kali,” kata Sekretaris daerah (Sek-

(Suara NTB/ind)

H. Hasan Basri da) Sumbawa, Drs. H. Hasan Basri, M.M kepada wartawan.

Diakuinya, dalam pertemuan, hadir sejumlah instansi terkait. Seperti Dinas Dukcapil, Dinas Sosial dan Dinas PMD. Sejumlah instansi ini diharapkan melakukan validasi den-

gan baik, sehingga yang berhak menerima bantuan bisa terakomodir. “Jangan sampai nanti ada yang belum dapat, padahal sebenarnya dia berhak mendapatkan bantuan. Karena itu datanya penting divalidasi. Itu yang kita harapkan. Saya bilang supaya segera. Jangan sampai selesai covid baru lengkap data.

Targetnya dalam dua tiga hari ini,” terangnya.

Data penerima bantuan ini, lanjut sekda, harus bisa dipilah. Baik penerima program PKH, Bansos, JPS provinsi, kabupaten dan bantuan dari dana desa. Intinya, pihaknya berharap semua masyarakat yang berhak dapat menerima bantuan yang disalurkan. “Itulah yang tadi kita bicarakan semua. Sehingga nanti kita mendapatkan data yang benar. Jangan sampai nanti, yang seharusnya dapat tapi tidak dapat. Kemudian yang seharusnya tidak dapat tapi dapat,” pungkasnya. (ind)

jahteraan. Untuk itu, tegas Bupati, harapan tersebut mesti diwujudkan dengan sikap mentaati protap pencegahan dan penanganannya.

Sejak diketahuinya 32 pasien positif terpapar Covid-19, tim gugus tugas telah melakukan tes cepat terhadap semua anggota keluargan pasien. Hasilnya dite-

mukan satu orang reaktif di Kecamata Kilo dan tiga lainnya di Woja. “Sekarang kami sedang menyiapkan proses tindaklanjut dari temuan-temuan itu. Kita berharap upaya pencegahan penularan ini dapat menjadi lebih efektif karena sekarang peta masalahnya sudah bisa kita petakan,” pungkasnya. (jun)

JPS Terpijar Direncanakan Uang Tunai Melalui Bank Dompu (Suara NTB) Jaring Pengaman Sosial (JPS) di Kabupaten Dompu akan diberikan dalam bentuk bantuan langsung tunai (BLT) dan disalurkan melalui bank. Besaran uang yang akan diterima akan disesuaikan dengan bantuan dari pusat hingga Desa, sehingga tidak menimbulkan kecemburuan.

Bupati Dompu, Drs H Bambang M Yasin kepada Suara NTB di ruang kerjanya kemarin mengungkapkan, saat ini para kepala Dinas/Badan tengah melakukan pendampingan di Desa untuk memverifikasi data penerima BLT Terpijar. Verifikasi diharapkan rampung hingga akhir April, sehingga bantuannya bisa langsung dicairkan untuk Mei, Juni, dan Juli 2020. “Kita berharap sebelum akhir April ini sudah rampung datanya, sehingga bisa langsung dibagikan untuk Mei, Juni, Juli,” terangnya.

H. Bambang mengatakan, jumlah penerima BLT di Kabupaten Dompu belum bisa diputuskan. Sesuai instruksi Presiden, besaran bantuan harus sama antar yang bersumber dari pusat hingga Desa. BLT di Desa sudah diputuskan Rp.600 ribu per bulan, dan bantuan pusat juga ditetapkan sebesar itu. “Mau tidak mau, kita harus samakan agar tidak ada kecemburuan. Yang terpenting, jangan sampai ada yang dobel,’’ katanya.

BLT Terpijar direncanakan penyalurannya melalui bank, sehingga penerima tidak akan diberikan uang tunai, tapi dibagi kartu. Penerima bisa memanfaatkan kapanpun untuk kebutuhan pokoknya selama pandemi Covid-19. Pihak bank juga sudah dikoordinasikan dan sudah disanggupi. Seperti Bank BRI memiliki kantor unit, teras, ATM, dan BRIlink.

Karenanya, setelah verifikasi data calon penerima BLT dilakukan baru dibahas sesuai kemampuan keuangan daerah.

Tidak lagi seperti rencana sebelumnya yang ditetapkan sebesar Rp.200 ribu per KK dan akan diberikan kepada masing – masing 50 KK per desa. “Berapa yang akan menerima, kita lihat kemampuan keuangan daerah,” jelasnya.

Berdasarkan rencana alokasi anggaran yang disiapkan Pemda melalui dana tanggap darurat sebesar Rp25 miliar. Alokasi ini diperuntukan untuk jaring pengaman sosial, dan terdampak ekonomi akibat Covid-19. Sementara untuk bidang kesehatan sudah teralokasikan di Dinas Kesehatan dan RSUD Dompu sebesar Rp15 miliar. Alokasi ini sudah disesuaikan dengan kebutuhan kegiatan selama penanganan Covid-19. (ula)

SUARA NTB Kamis, 30 April 2020

PENDIDIKAN

Halaman 6

Jadi Tantangan

Tidak Semua Siswa Mengerjakan Tugas Daring Mataram (Suara NTB) Pembelajaran dalam jaringan (daring) selama siswa belajar di rumah memiliki banyak tantangan. Salah satunya tidak semua siswa mengerjakan tugas daring yang diberikan oleh guru. Meski demikian pihak sekolah mengupayakan kualitas pembelajaran daring tetap terjaga.

Kepala SMPN 5 Mataram, H. Muhamad Ali pada Rabu (29/ 4) mengatakan cukup banyak kendala pembelajaran daring, salah satunya tidak semua siswa melaksanakan tugas yang diberikan guru secara daring. Hal itu diketahui dari laporan siswa ke guru. Di samping itu, ada juga guru yang tidak sepenuhnya menguasai teknologi informasi secara bagus.

Ali menyampaikan, ketika siswa kesulitan mengakses internet, pihaknya mempersilakan siswa datang ke sekolah menggunakan internet sekolah.

Guru juga dipersilakan ke bendahara sekolah untuk meminta dana membeli paket internet. Dengan catatan, guru tersebut bisa menunjukkan hasil pembelajaran selama ini.

Pihak sekolah mengupaya-

kan kualitas pembelajaran dalam jaringan (daring) tetap terjaga. Membuat perencanaan, penilaian, dan pelaporan yang tepat diharapkan bisa menjaga kualitas itu.

Sekolah juga cari cara agar siswa yang tidak memiliki sarana bisa terbantu.

Ali mengatakan, pembelajaran daring tetap dipantaunya agar kualitas pembelajaran

tetap dijaga walau dalam masa Covid-19. Langkah awal yang dilakukan pihaknya dengan membuat perencanaan yang bagus. “Membuat materi yang pas sesuai dengan jenjang kelas, seperti kelas VII berbeda dengan kelas VIII,” katanya.

Jadwal pelajaran yang teratur juga disusun, tugas-tugas yang diberikan ke siswa tidak menumpuk di hari tertentu.

Sekolah juga meminta hasil tugas oleh siswa untuk dinilai.

Guru melakukan penilaian terhadap tugas siswa itu. Lalu semua hasil itu dibuat lapo-

ran untuk melihat apa saja kendala yang dihadapi dalam pembelajaran.

Seperti diberitakan sebelumnya masa belajar di rumah diperpanjang sampai dengan Senin (11/5). Kepala Disdik Kota Mataram, Drs. H. Lalu Fatwir Uzali, S.Pd., M.Pd., pada Senin (27/4) mengatakan, pihaknya meliburkan kegiatan pembelajaran di sekolah per dua minggu agar bisa dievaluasi.

“Anak-anak melaksanakan tugas-tugas harus lebih santai, guru-guru juga diharapkan berikan pembelajaran bersifat rekreatif. Siswa mohon

Unram Sumbangkan Bilik Semprot Antiseptik pada Pemprov NTB dan Pemkot Mataram Mataram (Suara NTB) Tim Satuan Tugas Corona Virus Disease 2019 Universitas Mataram (Satgas Covid-19 Unram) didampingi oleh Dekan Fakultas Teknik Unram Akmaludin, ST., M.Sc (Eng)., Ph.D menyerahkan bantuan bilik (chamber) semprot antiseptik kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB yang diwakili oleh Asisten III Setda NTB dan Pemko) Mataram yang diwakili oleh Kasi Logistik BPBD Kota Mataram masing-masing 1 unit di Fakultas Teknik Unram.

Dekan Fakultas Teknik Unram Akmaludin menjelaskan pembuatan bilik semprot antiseptik tersebut merupakan penugasan dari Rektor Unram untuk ikut berkontribusi dalam penanggulangan Covid-19 di daerah dan selama masa pembuatannya senantiasa berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 Unram.

“Yang menangani (membuat, red) bilik ini teman-teman dosen dibantu mahasiswa jurusan Teknik Mesin berkolaborasi dengan mahasiswa Jurusan Elektro, sebab teman-teman Elektro yang menangani sensornya,” jelasnya.

Doktor Bidang Teknik Sipil itu juga menjelaskan peralatan pengadaan kontrol untuk pembuatan bilik dibeli dari luar daerah, sehingga cukup memakan waktu mengingat ketersediaannya yang tidak banyak.

“Pembuatan bilik butuh waktu sekitar 10 harian karena tenaga yang juga terbatas. Jumlah yang dibuat ada 17 unit dan 15 unit nya sudah ready,” bebernya.

Akmaludin menerangkan bilik-bilik tersebut akan didistribusikan ke setiap fakultas dan lembaga di lingkungan Unram dan beberapa instansi lain sesuai dengan kebijakan rektor.

Sementara itu H. Aman, SP selaku Kordinator Komponen I Satgas Covid-19 Unram mengungkapkan selain menyumbangkan bilik semprot antiseptik kepada Pemrov NTB dan Pemkot Mataram, Tim Satgas Covid-19 Unram juga menyumbangkannya ke Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Pemkab Lobar), Kamis (30/4).

Asisten III Setda NTB Dr. H. Lalu Syafi’i mengapresiasi upaya baik Unram untuk ikut berkontribusi membantu daerah mencegah penyebaran Covid-19. “Saya mewakili Gubernur NTB mengucapkan terima kasih kepada Unram karena sudah berkontribusi membantu pemerintah daerah mencegah penyebaran pandemic Covid-19,” tuturnya.

Lalu Syafi’i mengatakan bilik tersebut nantinya akan dipasang di lobi Kantor Gubernur NTB. Senada dengan Asisten III Setda NTB, Kasi Logistik BPBD Kota Mataram bapak Nugroho juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Unram.

“Kami atas nama Pemerintah Kota Mataram mengapresiasi langkah kontributif Unram untuk membantu pemerintah mencegah penyebaran Covid-9. Terima kasih atas bantuan pemberian chamber ini kepada Pemerintah Kota Mataram,” tukasnya.

Rektor Unram Prof. Dr. H. Lalu Husni, SH., M.Hum mengatakan penanganan Covid-19 harus melibatkan semua pihak, sehingga sebagai lembaga Perguruan Tinggi Unram berperan sesuai kapasitasnya salah satunya membuat bilik semprot antiseptik karya Fakultas Teknik Unram.

“Melalui bilik ini setiap orang yang akan masuk dan keluar kantor akan di semprot cairan disinfektan secara otomatis untuk membunuh virus yang ada sehingga akan menjadi aman. Tidak membahayakan orang lain,” pungkasnya. (dys)

(Suara NTB/dok)

H. Muhamad Ali

LPMP NTB Gelar Bimtek Pengelolaan Pembelajaran secara Virtual

Tidak Bisa Terima Banyak Siswa MAN 3 Mataram sedang mempersiapkan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2020/ 2021. Namun dengan keterbatasan ruang kelas, MAN 3 Mataram tidak bisa menerima banyak siswa.

Kepala MAN 3 Mataram, Dr. Lalu Sirajul Hadi, M.Pd., mengatakan saat ini pihaknya sedang mempersiapkan PPDB. Menurutnya, tidak banyak siswa yang bisa diterima oleh MAN 3 Mataram, karena keterbatasan ruang kelas belajar. “Kami masih sekolah baru, paling banyak kami bisa menerima dua rombongan belajar,” ujarnya.

(Suara NTB/dok) L. Sirajul Hadi Terbatasnya ruang kelas itu membuat MAN 3 Mataram tidak bisa menerima banyak siswa pada PPDB tahun ini. Sirajul berharap ada solusi segera terkait kekurangan ruang kelas tersebut.

Sementara itu terkait dengan PPDB, Sirajul mengatakan untuk saat ini sosialisasi dilakuan dengan media sosial dan spanduk.

Pendaftaran dibuka melalui jalur dalam jaringan (daring) atau online.

“Untuk membantu dan memudahkan calon siswa baru,” ujarnya.

Sebelumnya Sirajul menyampaikan, sebagai sekolah negeri baru pihaknya mencoba mengembangkan berbagai hal, baik dari sisi fisik maupun akademis. Namun yang menjadi prioritas jangka pendek saat ini yaitu pihaknya ingin fokus pada infrastruktur sekolah berupa gedung belajar yang representatif. Tidak hanya itu, laboratorium, perpustakaan, dan ruangan lainnya masih diperlukan.

Terlebih lagi saat ini jumlah siswa MAN 3 Mataram mencapai 80 siswa, sedangkan ruang kelas masih minim karena hanya ada empat kelas. Pembangunan infrastruktur yang merupakan tanggung jawab pemerintah sangat diperlukan.

Meski demikian, Sirajul tidak mengabaikan sisi pengembangan internal sekolah. Ia mengatakan pihaknya juga fokus pada disiplin siswa dan guru dengan cara menegakkan disiplin.

“Sekarang kita atur, baik siswa maupun guru. Mengubah cara berpikir dan kebiasaan sebelumnya. Memang harus dilakukan bertahap dan pelan-pelan. Saya bersyukur sudah ada rupanya tanda perubahan,” katanya. (ron)

tetap belajar di rumah sesuai kondisi keluarga masing-masing. Materi dapat dilihat di beberapa media atau aplikasi lainnya yang diminta oleh guru” katanya.

Fatwir mengatakan, guruguru membuat model pembelajaran yang bisa dilaksanakan oleh siswa dengan kondisi seperti saat ini. Siswa harus mendapatkan pelayanan dasar dari guru-guru dengan segala metode. “Bila memungkinkan guru bisa hadir di kelompok kecil 4 atau 5 orang melakukan home visit atas kerja sama dengan orang tua,” katanya. (ron)

(Suara NTB/ist)

BAGI NASI - Resimen mahasiswa memberikan nasi kotak bagi petugas kebersihan di Kota Mataram.

Tumbuhkan Semangat Sosial

Alumni dan Resimen Mahasiswa Bantu Masyarakat Kurang Mampu Mataram (Suara NTB) Guna memupuk rasa solidaritas antarsesama, Resimen Mahasiswa (Menwa) Mahajani NTB beserta Dewan Pengurus Provinsi Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia dan Ikaseroja menggelar kegiatan berbagi Ramadhan.

Kegiatan berbagi Ramadhan menyasar pasukan kuning atau tenaga kebersihan dan masyarakat kurang mampu. Mereka diberikan nasi kotak berbuka puasa disertai masker.

Ketua DPP IARMI melalui Sekretaris Sulman Haris, S,Ag,. M.Pd.I., menyebut kegiatan ini sebagai suatu kegiatan nyata bela negara yang dilakukan Resimen Mahasiswa dan alumni. “Ini bentuk bela negara dalam aksi Komando Baret Ungu Berbagi di bulan suci Ramadhan,” katanya, Rabu (29/4).

Ide berbagi Ramadhan berawal dengan upaya gerakan nyata untuk masyarakat yang membutuhkan. Gagasan ini muncul dari segenap pengurus DPP IARMI yang juga tergabung dalam IKA Seroja dan koordinasi dengan Danmenwa NTB. “Langsung melakukan koordinasi untuk membentuk Satgas Gabungan,” urainya.

Sebelum dilakukan pembagian pada warga kurang mampu, terlebih dulu digalang donasi dilanjutkan ke pengurus dan senior alumni menwa baik yang ada di NTB maupun luar NTB. “Tidak lama donasi digalang alhamdulillah bisa men-support kegiatan untuk pem-

BP-PAUD dan Dikmas NTB Berikan Santunan di Awal Ramadhan Mataram (Suara NTB) Badan Pengembangan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Nusa Tenggara Barat (BP-PAUD dan Dikmas NTB) memberikan santunan di awal bulan Ramadhan. Santunan itu diberikan kepada pegawai non PNS, petugas kebersihan, dan satpam.

Kepala BP-PAUD dan Dikmas NTB, Drs. Suka, M.Pd., pada Rabu (29/4) mengatakan awal bulan Ramadhan lalu pihaknya melakukan sedekah berupa sembako pada pegawai non PNS, CS, dan satpam dan juga terdampak Covid-19. Selain itu juga dilakukan pemberian alat semprot ukuran dua liter, cairan disinfektan, dan masker pada semua pegawai. “Adapun alat semprot dan disinfektan bisa digunakan di rumahnya masing-masing,” katanya.

Sementara untuk kegiatan keagamaan selama Ramadhan tidak ada yang khusus. Namun salat berjamaan di musala kantor berjalan seperti biasa, terutama Dzuhur dan Ashar bagi pegawai yang ditugasi kerja di kantor.

Kegiatan pekerjaan di BP-PAUD dan Dikmas NTB tetap berjalan dengan sistem bekerja dari rumah secara terjadwal. Kecuali kepala satuan kerja, Kasubag Tata Usaha, Teknisi, satpam dan petugas kebersihan. “Kami juga melakukan telekonferensi untuk koordinasi,” ujarnya Kerja dari rumah merupakan langkah strategis yang dapat dilakukan BP-PAUD dan Dikmas NTB untuk mencegah keadaan lebih buruk bagi para pegawai. Para pegawai segera beradaptasi dan mengikuti sistem kerja dengan bekerja dari rumah dan tetap produktif. Mereka melaporkan hasil pekerjaan melalui Google Drive yang telah disediakan balai.

BP-PAUD dan Dikmas NTB juga tetap dapat memantau jam kerja dan absensi para pegawai melalui sistem dalam jaringan (online). “Kami juga lakukan pemberian masker, vitamin, suplemen, dan semprot antiseptic di rumah pegawai,” kata Suka.

Selain itu, BP-PAUD dan Dikmas menyediakan fasilitas cuci tangan dan sabun di berbagai tempat selain kamar mandi di area kantor. Hal itu dilalukan karena tangan merupakan salah satu media penularan virus karena merupakan organ tubuh yang kerap bersentuhan dengan orang seperti jabat tangan, maupun memegang benda. (ron)

bagian takjil dan nasi kotak serta masker yang ditujukan untuk beberapa titik di wilayah NTB,” tambahnya.

Setelah donasi terkumpul lalu dilakukan distribusi. Adapun titik sasaran distribusi ialah di Lingkungan Monjok yang kurang mampu dan sepanjang jalan di mana titik kumpul Pasukan Kuning (petugas kebersihan) yang sedang bekerja sebelum berbuka untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan Kota Mataram sebagai pusat Kota Provinsi NTB. “Kegiatan ini bertahap sesuai jadwal yang sudah disepakati, selanjutnya insya Allah tanggal 30 April di Kabupaten Lotim di Desa Pesanggrahan, tanggal 4 Mei di Kabupaten Sumbawa, selanjutnya tanggal 7 Mei di Kota Bima.

Kegiatan murni didukung oleh partispasi aktif Anggota Resimen Mahasiswa Mahajani dan Alumni Resimen Mahasiswa,” ujarnya. (dys)

Mataram (Suara NTB) kegiatan Bimtek Kelas A (SD), Dalam melakukan proses Drs. I Made Murta Astawa, pembelajaran dari rumah mela- M.Pd., mengatakan setiap kelas lui dalam jaringan (daring), se- bimtek akan dikawal atau difaorang Pendidik dituntut harus silitasi oleh tiga orang narasummempunyai pengetahuan dan ber dan tiga orang moderator keterampilan dalam pengelo- berasal dari Pejabat Fungsionlaannya. Karena itulah Lemba- al (Widyaiswara) LPMP NTB. ga Penjaminan Mutu Pendidi“Bimbingan teknis secara virkan Nusa Tenggara Barat tual dilakukan dalam rangka (LPMP NTB) melakukan Inova- mengimplementasikan kebijasi Kegiatan dengan merancang kan pemerintah terkait deBimbingan Teknis (Bimtek) ngan pembatasan sosial. PendaftPengelolaan Pembelajaran yang aran calon peserta kegiatan atau dilakukan secara virtual. bimbingan teknis melalui websiKepala LPMP NTB, Moham- te ini, pertama kali dilakukan oleh ad Mustari, Ph.D., mengatakan LPMP NTB yang merupakan bimtek angkatan pertama itu salah satu inovasi yang dilakuakan dilaksanakan dimulai Se- kan oleh lembaga,” ujar Made nin (27/4) sampai dengan Rabu Murta Astawa.

Dikaitkan dengan Pemban(6/5). Semua calon peserta telah dan akan diwajibkan untuk gunan Zona Integritas menuju mendaftar melalui website LPMP Wilayah Bebas dari Korupsi (ZINTB. “Bimtek ini memper- WBK), pendaftaran melagunakan pola alokasi waktu 32 lui website dilakukan agar lebih cejam pelajaran dengan memper- pat, mudah, efektif, dan efesien, segunakan 13 jam pelajaran den- hingga masyarakat merasa puas gan via Zoom dan 19 jam pelaja- dengan pelayanan LPMP NTB. “Kami berharap mudahanran via WhatsApp,” katanya.

Materi bimtek terdiri dari Ke- mudahan Inovasi yang dilakukan lembaga dapat menbijakan Kementerian ingkatkan kepuasan pePendidikan dan Kebulanggan atau masyadayaan, Program LPrakat terutama stakeMP dalam Penanganholder pendidikan an Dampak COVID-19, dalam rangka meraih Panduan Pembelajaran predikat Zona Integrijarak Jauh, Penilaian tas menuju Wilayah Pada Masa BDR, Bebas dari KorupPemanfaatan ZOOM si (ZI-WBK).

Meeting, PemanMengejar faatan Google ZI-WBK Classroom, dan dengan Penyusunan InovaModul pada s i ” masa BDR. harap P e n Made. anggungMohammad Mustari (ron) jawab (Suara NTB/dok)

POLHUKAM

SUARA NTB Kamis, 30 April 2020

Kawal JPS KEJARI Mataram mengawal Jaring Pengaman Sosial (JPS) di tiga daerah, Kota Mataram, Lombok Barat, dan Lombok Utara.

Pengawalannya di tahap verifikasi data dan pengadaan barang. “Kita kerjasama dengan Pemda, Inspektorat mengenai apakah bantuan sudah sampai atau apakah sudah tetap sasaran atau belum,” terang Kepala Kejari Mataram Yusuf dihubungi Rabu (29/4) kemarin.

Untuk verifikasi dan validasi data penerima, sedang ditimang usulan kombinasi data terpadu dengan data di Dinas Sosial (Suara NTB/why) dan Badan Pusat Statistik.

Yusuf JPS melibatkan anggaran yang besar sejurus dengan dampak kerugian negaranya apabila disampaikan tidak tepat sasaran. “Tidak kaku dengan data-data yang ada. bila perlu dicek lagi, dikroscek lagi ke sumber data lain,” terangnya.

Soal pengadaan. Yusuf mengaku pihaknya ikut pendampingan. “Di mana saja barang itu didapat, berapa harganya dibeli,” ucapnya. Dalam pengadaan barang, apalagi ini tanpa tender demi efisiensi waktu selain karena penanganan bencana, kerawanannya yakni penggelembungan harga atau mark-up. Menurut Yusuf, pihaknya mencari data harga barang untuk dianalisa nilai kewajarannya. Dihitung juga variabel kelangkaan barang, permintaan barang, jalur distribusinya.

“Ini kan untuk satu KK Rp250 ribu. Mau dinaikkan seberapa juga patokannya maksimal Rp250 ribu. Tapi nanti itu tetap kita tinjau kewajaran harga per-itemnya,” sebut Yusuf.

Selain itu, pengawalan juga soal kualitas barang. sebab keluhan terakhir, masyarakat menolak bantuan telur yang sudah busuk. “Kualitasnya ini yang kita cek. Kalau ada yang tidak pas, diganti dengan yang lain,” pungkas Yusuf. (why)

Halaman 7

Bawaslu Atensi Penyaluran Bantuan Dampak Covid-19 di Tujuh Daerah Mataram (Suara NTB) – Bawaslu Provinsi NTB mengingatkan kepala daerah di tujuh kabupaten/kota yang akan kembali maju bertarung di Pilkada serentak agar tidak memanfaatkan dan mendompleng program penanganan dampak Covid-19 untuk kepentingan politik.

Hal itu disampaikan Komisioner Bawaslu NTB, Divisi Informasi, Data dan Humas, Suhardi, Rabu kemarin. Menurutnya, sesuai arahan dari Bawaslu RI kepada seluruh jajaran Bawaslu di daerah, agar memberikan atensi pengawasan terhadap kemungkinan ada potensi pemanfaatan dan penggunaan dana pengananan Covid-19 bagi kepentingan calon petahana untuk berkampanye dan meraih simpati publik.

Termasuk kemungkinan petahana mengkampanyekan kandidat yang didukung melalui program penanganan Covid-19 tersebut. “Bawaslu melihat baik program dan dana pengananan pandemi virus corona ini sangat rentan digunakan untuk kepent-

ingan kampanye,” kata Suhardi.

Menurutnya, semua pihak harus bersatu padu dan bahu membahu dalam upaya memerangi dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 tersebut. Kepala daerah jadi salah satu garda terdepan di daerah dalam penanganan dan pencegahan penyebaran covid-19 tersebut.

Hanya saja, Bawaslu perlu mengingatkan kepada seluruh kepala daerah agar tidak mengambil kesempatan dengan memanfaatkan dan menggunakan dana penanganan covid-19 untuk kepentingan kampanye diri maupun kandidat mau didukung di Pilkada. “Ini akan jadi atensi serius kami di Bawaslu,” ungkapnya.

Pihaknya tak akan mempersoalkan dana penanganan Covid-19 dan berbagai program pencegahan penyebarannya, misalnya melalui pembagian masker, Hand Sanitizer, dan berbagai hal lainnya kepada masyarakat. Tetapi pihaknya perlu mewanti-wanti agar program penanganan Covid-19 itu tidak disertai dengan embel-embel politik.

Sehingga dipastikan dana penanganan dan program pencegahan penyebaran Covid-19 itu dipastikan tidak dipolitisasi oleh kepala daerah. “Silahkan berikan bantuan ke masyarakat dalam penanganan virus covid-19. Tetapi jangan sampai ada embel-embel kampanye,” imbuhnya.

Dia memastikan Bawaslu

(Suara NTB/why)

RUANG ISOLASI - Seorang petugas Biddokkes Polda NTB melihat ruang isolasi pasien Covid-19 RS Bhayangkara Mataram, Maret lalu. Foto ini diambil sebelum ruang isolasi dipakai menangani pasien positif Covid-19.

Penanganan Covid-19

RS Bhayangkara Mataram Tambah Ventilator Mataram (Suara NTB) – RS Bhayangkara Mataram memperkuat fasilitas penanganan virus Corona baru penyebab penyakit Covid-19.

Ruang isolasinya ditambah lima ventilator baru. Ventilator ini untuk menangani pasien positif Covid-19 dengan kategori berat. “Kita ada tambahan lima ventilator,” ungkap Kabiddokkes Polda NTB Kombes Pol dr. Ubaidillah, kemarin. Ventilator itu masih dalam pengiriman.

Penambahan ventilator itu untuk melengkapi fasilitas RS Bhayangkara Mataram dalam penanganan Covid-19. “Barangnya belum datang masih terkendala pengangkutan. Yang kita punya sekarang baru satu,”

ucapnya. RS Bhayangkara Mataram, kata Ubaid, memang bukan rumah sakit rujukan Covid-19. Posisinya berada di ring dua atau second line. Penanganan pasien positif Covid19 dengan gejala ringan. “Gejala sedang dengan batuk, pilek, panas, demam itu baru dirawat ke RS rujukan,” sebutnya.

RS Bhayangkara masih menangani empat pasien positif Covid-19. Mereka yakni anggota Polda NTB siswa Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa). Mereka terjangkit saat mengikuti pendidikan di Sukabumi, Jawa Barat. satu pasien positif sebelumnya sudah dinyatakan sembuh dan sudah boleh pulang. Dia mengatakan, Bid-

Mataram (Suara NTB) – Penyebaran covid-19 yang makin meluas, menyebabkan rencana aktivitas banyak orang menjadi terhenti. Hal ini yang juga dirasakan pasangan Djohan Sjamsu - Dany Carter Febrianto Ridawan (Joda Akbar) yang sampai saat belum agendakan kembali rencana deklarasi pencalonan sebagai Balon Bupati/ balon wakil Bupati di Pilkada KLU 2020.

“Deklarasi belum kita bahas dan agendakan lagi,” ujar balon wakil Bupati KLU, Dany Carter Febrianto Ridawan kepada wartawan, Rabu (29/4).

Diungkapkan, sedianya deklarasi paket Joda Akbar digelar awal April lalu. Tetapi pandemi covid-19 membuat pihaknya memutuskan menunda agenda deklarasi tersebut.

Pihaknya sejauh ini belum membahas dan membicarakan kembali agenda deklarasi tersebut. Persiapan kembali deklarasi, itu sangat tergantung dari perkembangan penanganan pandemi covid-19.

Sekalipun agenda Pilkada sudah ada kejelasan.

Karena belum meredanya Covid-19 tersebut, membuat pihaknya belum mau membahas dan membicarakan agenda deklarasi tersebut.

“Kondisi tidak memungkinkan, untuk kita gelar deklara-

si,” terangnya.

Baginya, sangat tidak elok dilakukan pembahasan agenda deklarasi, di tengah masyarakat mengalami kesulitan sebagai imbas penyebaran covid-19 tersebut. Pihaknya tetap harus mengedepankan empati terhadap kondisi yang dialami masyarakat.

Walaupun, sudah ada kepastian penundaan Pilkada serentak digelar 9 Desember 2020.

Tetapi kondisi saat ini memang tidak memungkinkan bagi paket Joda Akbar menggelar deklarasi pencalonan dalam waktu dekat ini. “Kita patuhi anjuran dari Pemerintah terkait protokol penanganan covid-19 tersebut,” terangnya.

Senada dengan itu. Ketua DPC Gerindra KLU, Sudirsah Sujanto mengakui, Pihaknya di internal parpol koalisi pengusung paket Joda Akbar juga sama sekali belum membahas lagi terkait persiapan deklarasi pencalonan oleh parpol koalisi.

Lantaran, semua parpol pengusung paket Joda Akbar fokus membantu dan meringankan beban kesulitan ekonomi masyarakat terdampak Covid19. Walau begitu, pihaknya di internal parpol koalisi sepakat untuk bisa tetap sosialisasi paket Joda Akbar ke masyarakat KLU. “Tetapi sosialisasi tetap berjalan,” katanya. (ndi)

Komplotan Maling Covid-19 Belum Reda Spesialis Bobol Minimarket Ditangkap Pasangan Joda Akbar Kemungkinan Tak Adakan Deklarasi

Mataram (Suara NTB) – Minimarket dan toko kelontong tambah ganas disasar maling di masa pandemi Covid-19 ini. Pelakunya bukan pemain baru. Melainkan residivis yang memang senangnya membobol minimarket. Opik (22) ditangkap lagi meski sudah dua kali keluar masuk penjara. Penangkapan Opik berlangsung singkat, Selasa (28/4) malam, sekira pukul 22.00 Wita.

Opik ditangkap di perjalanannya pulang ke Jempong Timur, Jempong Baru, Sekarbela, Mataram.

“Pelaku diduga membobol minimarket di empat tempat berbeda. Spesialis bobol toko,” ungkap Kasatreskrim Polresta Mataram AKP Kadek Adi Budi Astawa, Rabu (29/4) kemarin. Opik ini sebenarnya sudah diburu sejak Februari 2019 lalu. Sejak dia membobol toko pakaian di Pajang, Pejanggik, Mataram. Bersama tiga orang kawannya. Kala itu dia diduga mencuri baju, celana, kemeja, jaket, dan topi yang nilai totalnya Rp25 juta.

Tidak pernah nampak di rumah saat hendak ditangkap, Opik beraksi lagi di akhir 2019. Sasarannya ritel modern di Pagutan, Mataram bersama kawannya, Abos. Abos sudah ditangkap dan kini mendekam di Lapas. Opik bahkan bisa beraksi lagi 7 April lalu membobol ritel modern di HOS Cokroaminoto. Juga Toko Timur Laut di Jalan Sriwijaya, Mataram. Kemudian Apotek Wijaya Harta di Rembiga, Mataram. Modusnya sama. ”Dia merusak pintu harmonika dengan linggis dan obeng,” kata Adi. Dalam beraksi Opik selalu jalan berempat. Abos sudah ditangkap. Sisa tinggal ER dan UL yang masih dalam pengembangan. (why)

(Suara NTB/why)

DIGIRING - Pelaku spesialis pembobol minimarket, Opik digiring tim Resmob Satreskrim Polresta Mataram usai ditangkap Selasa (28/4) petang lalu.

(Suara NTB/dok)

Suhardi belum ada ditemukan kepala daerah yang bakal maju lagi mencalonkan diri sebagai petahana di Pilkada serentak 2020, terindikasi memanfaatkan program penanganan covid-19 sebagai ajang alat kampanye dirinya meraih simpati masyarakat. (ndi)

Pengadaan Randis Pimpinan Dewan Rp2,6 Miliar Tetap Berlanjut

Fokus Kasus Korupsi di Tahap Penyidikan Mataram (Suara NTB) – Pandemi virus Corona Covid-19 berdampak pada penanganan korupsi. Dampak pembatasan fisik membuat pemanggilan saksi dibatasi jumlahnya. Penyidik Tipikor Polda NTB hanya fokus pada kasus yang sudah ditangani di tahap penyidikan dulu. Kasus di tahap penyelidikan digarap pelan-pelan. Direktur Reskrimsus Polda NTB Kombes Pol I Gusti Putu Gede Ekawana mengatakan, target penyelesaian kasus korupsi tidak berubah. Tetap lima kasus. “Makanya kita fokusnya yang di penyidikan ini dulu,” ucapnya ditemui, Rabu (29/4) kemarin.

Pemeriksaan saksi, kata Eka, dibatasi hanya paling banyak dua orang dalam sehari. Padahal sebelumnya, lima orang pun bisa diperiksa sekaligus. “Ini dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19,” terangnya. Catatan Suara NTB, kasus korupsi yang sudah di tahap penyidikan diantaranya kasus proyek dermaga Gili Air tahun 2017 di Pemenang, Lombok Utara. Kerugian negara ditaksir sebesar Rp1,24 miliar.

Kasus itu sudah menjerat lima orang tersangka.

Mereka yakni pejabat pembuat komitmen (PPK) proyek pada Dishublutkan KLU berinisial AA; berkas tersangka kontraktor pelaksana berinisial ES; tersangka pemilik perusahaan SU; serta tersangka konsultan pengawas, LH dan SW. Selanjutnya kasus yang menjadi tunggakan tahun sebelumnya. yaitu pengadaan alat kesenian marching band pada Dinas Dikbud Provinsi NTB tahun 2017. Proyek pengadaan dibagi menjadi dua paket dengan total nilai anggaran Rp2,63 miliar.

Kasus ini sudah menjerat dua tersangka, mantan Kasi Kelembagaan dan Sarpras Bidang Pembinaan SMA Dinas Dikbud Provinsi NTB MI selaku PPK proyek dan Lalu Buntaran selaku Direktur CV Embun Emas. Kasus ini dihitung merugikan negara Rp702 juta. Selanjutnya, yang masih hangat yakni kasus pengadaan alat bantu belajar mengajar pada Poltekkes Mataram. proyek pengadaan senlai Rp17 miliar pada tahun 2017 ini ditaksir merugikan negara Rp4 miliar.

Kasus lainnya masih di tahap penyelidikan, diantaranya proyek dermaga Senggigi Batulayar Lombok Barat tahun 2019, proyek jembatan Longken Cs di Lombok Utara tahun 2019, proyek pembangunan RS Pratama Sondosia Kabupaten Dompu tahun 2018, dan proyek dermaga Waduruka, Kabupaten Bima tahun 2018. (why)

akan memanggil kepala daerah, untuk dilakukan pemeriksaan jika nanti dalam pengawasan dilakukan ada dugaan atau indikasi kepala daerah memanfaatkan dana penanganan covid-19 itu untuk kepentingan kampanye dirinya dan kandidat tertentu.

Pasalnya, Bawaslu memiliki tugas dan tanggung jawab dalam memastikan tidak ada program pemerintah termasuk penanganan Covid-19 beserta dampaknya bagi kepentingan politik tertentu.

Persoalan sering kali berdasarkan pengalaman yang ada, banyak program pemerintah terutama bersifat bantuan sosial (Bansos) yang terindikasi digunakan oleh kepala daerah terutama petahana untuk kepentingan kampanye maupun parpol pendukungnya. “Ini harus kami cegah dan antisipasi,” tegasnya.

Akan tetapi sampai sejauh ini, Bawaslu NTB memastikan

dokkes menjadi bagian dari Satgas Aman Nusa II Penanganan Covid-19. Masuk di subsatgas pencegahan dan penanganan. Dalam hal pencegahan, RSBH ikut menelusuri riwayat kontak pasien positif.

Ubaid mengingatkan virus Corona menyebabkan penyakit Covid-19 yang sangat menular.

Sampai kini belum ada vaksin atau obat penawarnya. Maka dia meminta masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

“Mereka yang sembuh ini diberi obat standar. Yang penting multivitamin karena sampai sekarang obat yang potensial membunuh virus ini belum ada. maka rajin cuci tangan, pakai masker,” pungkasnya. (why)

Mataram (Suara NTB) – Ditengah kondisi darurat penanganan wabah Covid-19, pembelian kendaraan dinas empat pimpinan wakil rakyat di DPRD NTB senilai Rp2,6 miliar tetap dieksekusi. Dengan anggaran yang cukup besar jika dialihkan untuk penanganan dampak Covid-19, akan memberikan manfaat cukup besar kepada masyarakat.

Sektretaris DPRD NTB, Mahdi Muhammad yang dikonfirmasi Suara NTB di ruang kerjanya menjelaskan bahwa untuk pengadaan kendaraan dinas pimpinan tersebut memang tak dapat dibatalkan, lantaran sudah masuk dalam proses tender dan sudah tandatangan kontrak pengadaannya dengan pemenang tender.

“Kalau Randis itu sudah tender katalog, jadi ndak bisa kita tarik karena sudah ada pemenang tender, sudah selesai itu, sudah ada tandatangan kontrak,” jelas Mahdi. Menurutnya jika belum sampai pemenang tendernya, maka pengadaan mobil dinas itu bisa ditunda dulu dan anggarannya bisa dialihkan untuk penanganan dampak Covid-19. “Kalau belum kontrak bisa kita revisi, tapi sekarang sudah tidak bisa.

Karena memang kendaraan yang ada sudah lama dan ini jadi kebutuhan,” katanya.

Diketahui kendaraan dinas pimpinan dewan yang lama itu diadakan pada tahun anggaran 2012, 2013 dan 2014, dengan jenis atau merek mobil dinas untuk Ketua DPRD NTB yakni Camry dan untuk tiga wakil Ketua bermerek Altis. Empat kendaraan dinas lama itu akan segera disusulkan ke BPKAD untuk dilelang.

Sebagai bentuk dukungan DPRD Provinsi NTB dalam penanganan Covid-19, pihaknya sudah merasionalisasikan anggaran belanjanya untuk dialih-

kan ke penanganan dampak Covid-19. Setelah melakukan penyisiran sejumlah item program yang dinilai tidak terlalu urgen.

Didapatkan anggaran sekitar Rp10 miliar dapat dialihkan.

Rasionalisasi itu sudah dilakukan melalui dua tahap, dan dialihkan untuk belanja penanganan Covid-19. Tahap pertama sudah dilakukan sebesar Rp3,5 miliar. Dan sekarang lagi dirasionalisasikan, didapatkan anggaran sebesar Rp6,5 miliar, sehingga totalnya Rp10 miliar.

Semua anggaran yang dirasionalisasikan itu berasal dari sejumlah program belanja modal seperti perogram fisik yang kemudian ditunda pelaksanaannya dan juga belanja rutin yang dinilai tak urgen. Semua diarahkan untuk membantu masyarakat yang kena dampak Covid-19.

Karena memang sesuai instruksi pemerintah pusat, semua anggaran yang dirasionalisasikan itu dikembalikan untuk belanja penanganan Covid-19.

Beberapa item program yang anggarannya dialihkan yakni rencana renovasi rumah dinas ketua DPRD NTB, senilai Rp 4 miliar, kemudian Kunker luar negeri senilai Rp3 miliar, dan sejumlah program lainnya.

“Seluruh belanja modal yang ada di Sekretariat dewan ini digeser untuk penanganan Covid19. Proyek-proyek tidak ada, baik itu rumah dinas dialihkan, mungkin hanya renovasi ringan saja,” ujar Sekretaris DPRD NTB, Mahdi Muhammad.

Lebih lanjut dijelas secara teknis oleh Mahdi bahwa semua kegiatan fisik yang ada di DPRD NTB dialihkan ke penanganan Covid-19. “Karena melihat keadaan dan situsi daerah kita sedang membutuhkan anggaran besar. Sehingga pimpinan melihat bahwa, rumah dinas masih bisa ditunda dulu renovasinya.

Hanya melakukan renovasi ringan saja,” pungkasnya. (ndi)

SUARA NTB

Kamis, 30 April 2020

Halaman 8

Loteng Kembali Buka Lima Pasar Mingguan

Praya (Suara NTB) Pemkab Lombok Tengah (Loteng) memutuskan untuk membuka kembali lima pasar mingguan di tengah pandemi virus corona (Covid-19). Masingmasing pasar Jelojok Kopang, pasar Sengkol Pujut, pasar Mujur Praya Timur, pasar Renteng Praya serta pasar Barebali Batukliang. Di luar kelima pasar tersebut, tetap ditutup.

Bupati Loteng, H.M. Suhaili, FT., Rabu (29/4) mengatakan, pembukaan lima pasar besar atau pasar mingguan tersebut sudah melalui pertimbangan yang cukup matang. Dengan memperhatikan kondisi daerah saat ini yang tengah dilanda pandemi virus corona. “Sudah diputuskan, ada lima pasar yang akan kita buka. Selain itu, tetap tidak diberikan izin untuk dibuka,” terangnya.

Meski dibuka, aktivitas di pasar mingguan tersebut nantinya akan diawasi secara ketat. Karena harus tetap menjalankan standar protokol pencegahan penyebaran virus corona. Di mana para pedagang dan pembeli di pasar mingguan tersebut diharuskan mengenakan masker. Jarak antara pedagang juga tidak boleh rapat.

Selain itu, jalur pergerakan pedagang serta pembeli juga sudah diatur. Harus satu jalur.

Artinya, jalur masuk dan jalur keluar itu beda. Di masingmasing pasar itu juga diharuskan menyiapkan tempat cuci tangan. “Prinsipnya pasar ini kita buka dengan tetap memperhatikan standar protokol pencegahan penyabaran virus corona,” jelasnya.

Bupati mengaku, untuk menjaga pasar-pasar tersebut bukan perkara mudah. Butuh pengamanan yang ekstra ketat. Namun apapun itu pemerintah daerah akan berupaya maksimal melakukan pengamanan. Supaya bisa meminimalisir potensi penyebaran virus corona.

“Untuk pasar Kopang hari Minggu besok sudah mulai dibuka di lokasi pasar yang baru.

Adapun lokasi pasar lama sudah kita tutup,” imbuhnya.

Sementara untuk pasar Barabali sudah mulai dibuka Rabu pagi kemarin. Dengan dikawal aparat Pol PP dan unsur pengamanan lainnya. (kir)

Data Belum Bisa Beres Selong (Suara NTB) Masalah data yang belum beres menjadi persoalan prinsip yang selalu saja terjadi dan berulang-ulang dalam setiap agenda penyaluran bantuan. Padahal, data ini menjadi prihal mendasar yang wajib ada terlebih dulu sebelum dihadirkannya program.

Hal ini diakui Ketua DPRD Lotim, Murnan saat diwawancara Suara NTB, Rabu (29/4). Menurut politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, tidak kunjung rampungnya persoalan data ini karena belum ada petugas khusus yang ada di Lotim yang fokus melakukan pendataan. Di samping itu, anggaran untuk untuk melakukan pendataan juga tidak ada.

Tidak mengherankan, setiap agenda penyaluran bantuan muncul kekhawatiran terjadi timpang tindih bantuan. Seperti diketahui, di tengah wabah Corona Virus Disease (Covid) 19, pemerintah memberikan Jaring Pengaman Sosial (JPS) bagi rakyat. JPS ini bersumber dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten dan pemerintah desa.

Contoh kasus yang dicek Murnan di salah satu desa di Lotim, data penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tercantum nama istri. Dicek data lain penerima JPS dari pemerintah provinsi, yang tercantum data suami. Fakta ini jelas katanya sudah dobel. Karena yang mendapatkan JPS ini bukan perseorangan, tapi menggunakan basis data Keluarga.

Dalam proses pendataan yang dilakukan, diakui mulai dari Kepala Daerah hingga kepala desa telah bersuaha agar data tidak tumpang tindih. Bantuan yang disalurkan ini benar-benar tepat sasaran. Masih banyaknya dugaan data dobel ini disinyalir karena desakan waktu yang terlalu singkat untuk menyerahkan data yang valid.

Pesan Ketua DPRD Lotim, harus benar-benar dipastikan semua bantuan itu tepat sasaran. Desa dan dinas diharapkan bisa memberikan data yang benar-benar valid. Dalam sistem pusat sendiri, bisa saja terjadi penolakan secara sistem kalau ada data yang dianggap tidak memenuhi syarat. Karenanya, persyaratan yang sudah dituangkan pemerintah pusat diminta diikuti dan sesuai dengan prosedur pendataan.

Pendataan diminta berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK).

Pemerintah desa diharapkan bisa memberikan data yang benar-benar valid. Desa bisa melakukan penyisiran data by name by address yang lebih jelas. Terpenting, menurut Murnan, transparansi data.

Diakui juga, di tengah masyarakat banyak yang belum memiliki dokumen kependudukan.

Temuan Ketua DPRD Lotim ini ada sekitar 400 jiwa di satu Desa ditemukan tidak memiliki KK. Terhadap fakta ini, diminta untuk benar-benar diperhatikan. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil sudah menyiapkan sekitar 2-3 ribu blangko KK untuk mengantisipasi yang belum memiliki dokumen kependuduMurnan kan tersebut. (rus) (Suara NTB/rus)

Ketua BKD Wakan Ditebas Perampok Selong (Suara NTB) Nasib naas menimpa Maskur (47), warga Batu Tambun Desa Wakan, Kecamatan Jerowaru. Berusaha menggagalkan aksi pencurian terhadap kerbau salah satu warga, nyawa Maskur yang merupakan Ketua Badan Keamanan Desa (BKD) Wakan justru melayang. Ia tewas bersimbah darah di tangan perampok yang dikejarnya.

Kejadian tragis itu pada Rabu (29/4) dini hari sekitar pukul 03:00 wita. Awalnya, para perampok yang tidak diketahui jumlahnya itu membawa kabur dua ekor kerbau milik Amaq Har, warga Embung Kao, Dusun Menurik Desa Wakan. Korban yang pada saat itu mengetahui adanya aksi pencurian langsung melakukan pengejaran hingga ke perbatasan antara Kabupaten Lotim dan Loteng di wilayah selatan.

Diduga, antara korban dan pelaku sempat terjadi baku hantam sebelum akhirnya Ketua BKD Wakan tumbang. Mayat korban ditemukan di Montong Lisung, yang merupakan wilayah perbatasan antara Lotim dan Loteng. Kasus ini menggegerkan warga setempat dan saat ini dalam proses penanganan pihak kepolisian Polres Lotim dan Polsek Jerowaru.

Kasubag Humas Polres Lotim, Iptu Lalu Jaharudin, membenarkan kasus pembunuhan yang menimpa Ketua BKD Wakan tersebut. Petugas sudah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi serta melakukan olah TKP di lokasi pencurian dan pembunuhan. Sementara dari pemeriksaan terhadap mayat korban, terdapat luka bacok senjata tajam di bawah tulang rusuk sebelah kiri hingga membuat korban meningga dunia. Saat ditemukan, tubuh bersimbah darah terutama di bagian perut.

Dari keterangan sejumlah saksi, korban awalnya melakukan pengejaran bersama warga terhadap para pelaku yang diperkirakan berjumlah lebih dari 5 orang. Akan tetapi di tengah perjalanan, korban terpisah bersama teman-temannya dan diduga berhadapan dengan para pelaku. “Jenazah korban sudah dievakuasi ke Puskesmas Sukaraja untuk dilakukan visum dan selanjutnya diserahkan ke pihak keluarga untuk dilakukan pemakaman. Kasusnya masih proses penyelidikan oleh petugas,”pungkasnya. (yon)

(Suara NTB/kir)

PASAR BAREBALI - Pasar Barebali kembali dibuka dengan tetap memperhatikan standar protokol pencegahan covid-19.

Polres Lotim Tingkatkan Pengamanan Wilayah Dampak Wabah Corona Selong (Suara NTB) Aparat kepolisian Polres Lombok Timur (Lotim) terus meningkatkan pengamanan wilayah dampak penyebaran virus Corona (Covid-19).

Pasalnya, wabah ini tidak hanya mengancam kesehatan dan keselamatan masyarakat. Pandemi virus Corona ini memukul sektor ekonomi secara langsung.

Kondisi inipun terbukti dengan lesunya perekonomian masyarakat.

Kapolres Lotim, AKBP Tunggul Sinatrio, SIK, menerangkan, peningkatan pengamanan itu sangat penting dilakukan dalam upaya mewujudkan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat. Terutama terhadap aksi-aksi kriminalitas di tengah lesunya perekoniman yang dihadapinya. “Patroli-patroli sejak awal bulan Ramadhan sudah kita tingkatkan,” terangnya, Rabu (29/4).

Pelaksanaan patroli ini melibatkan semua Polsek jajaran

(Suara NTB/yon)

Tunggul Sinatrio untuk mengawasi langsung wilayahnya. Bahkan pelaksanaan patroli bekerjasama dengan tim gugus tugas penanganan Covid-19 Lotim baik ditingkat kabupaten maupun kecamatan. Dengan begitu, keamanan wilayah terjaga di-

samping mengimbau masyarakat untuk memperhatikan protokol kesehatan dalam menghadapi virus Corona.

Dalam pelaksanaan patroli di tengah pandemi virus Corona, Kapolres mengaku ada sejumlah wilayah yang dipetakan rawan kriminalitas.

Sehingga pengamanan di wilayah tersebut juga menjadi atensi untuk ditingkatkan.

“Kita sebisa mungkin meminimalisir dan meniadakan kasus-kasus kriminalitas.

Meskipun saat ini perekonomian masyarakat yang sulit,” ungkapnya.

Salah satu langkah yang dilakukan berupa pendekatan-pendekatan terhadap tokoh-tokoh di desa maupun di kecamatan. Kapolres berharap kepada tokoh-tokoh tersebut supaya dapat memberi contoh bagi masyarakat untuk tetap waspada terhadap virus Corona, serta mengajak masyarakat menjaga wilayahnya masingmasing. (yon)

Pelaksanaan Ibadah Haji Tahun Ini Masih Berada di Tiga Opsi Selong (Suara NTB) Kementerian Agama (Kemenag) terus mempersiapkan skenario dalam pelaksanaan ibadah haji tahun 2020. Pasalnya, terdapat tiga opsi atau pilihan yang disiapkan oleh pemerintah mengingat waktu pelaksanaan haji tahun ini terkendala wabah virus Corona (Covid-19). Demikian disampaikan Kepala Kemenag Lotim, Drs. H. Azharuddin, MSy, kepada Suara NTB, Rabu (29/4).

Ia menyebutkan, tiga pilihan yang dikeluarkan tersebut, pertama pemberangkatan jemaah calon haji (JCH) secara utuh, kedua pemberangkatan setengah dari JCH atau 50 persen, dan pilihan ketiga yaitu pelaksanaan ibadah haji untuk tahun 2020

ditunda. “Itu tiga pilihan yang saat ini disiapkan dari pemerintah,” terangnya.

Untuk JCH asal Lotim yang berangkat tahun ini sebanyak 821 JCH dan yang sudah melunasi ONH sebanyak 95 persen, melakukan pemasporan 90 persen. Sementara untuk persiapan pemberangkatan secara maksimal sudah dilaksanakan dengan kloter pertama diberangkatkan pada 23 Juni mendatang.

“Kita tetap ikhtiar. Kita berharap wabah virus Corona ini segera selesai. Kita juga tunggu keputusan dari pemerintah Arab Saudi,”ungkapnya.

Disampaikan Azharuddin, apabila pelaksanaan ibadah haji tahun ini ditunda, maka tentunya sudah disiapkan alternatif- alternatif dari pemer-

intah. Termasuk dilakukan pembinaan manasyik haji secara online, sehingga JCH dapat lebih siap disamping rajin membaca secara mandiri rukun-rukun wajib yang dikerjakan dalam pelaksanaan ibadah haji.

Pihaknya masih menunggu aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat. Apabila pelaksanaan ibadah haji dilakukan penundaan, maka Kemenag Lotim mengikuti.

Begitupun apabila hukum Islam ke lima ini dilaksanakan sesuai jadwal. Pasalnya, dari Kemenag Lotim maupun JCH sudah siap karena di tingkat KBIH sudah dilakukan manasyik haji. “Kita tunggu kebijakan pemerintah provinsi dan pemerintah kita,” terangnya. (yon)

Belum Semua BUMDes Siap Salurkan Bantuan JPS Giri Menang (Suara NTB) Penyaluran bantuan program Jaring Pengaman Sosial (JPS) Mantap Kabupaten Lombok Barat (Lobar) rencananya mulai disalurkan Jumat (1/5) besok. Namun persoalan data calon penerima bantuan belum beres. Belum lagi kesiapan BUMDes untuk menyalurkan bantuan masih disangsikan, pasalnya BUMDes di beberapa desa tidak siap dari sisi anggaran untuk pengadaan barang.

Kepala Desa Batulayar H. M. Nur Taufiq mengatakan kesiapan BUMDes secara umum rata-rata belum siap. Kalau diminta melakukan pembelian barang menggunakan dana BUMDes, BUMDes di desanya tidak mampu. Akan tetapi, kalau BUMDes mengandeng rekanan, di mana pengadaan barang bisa dilakukan tanpa dibayar langsung lalu setelah uang diberikan pemda baru dibayar. “Kalau modelnya begini siap, tapi kalau harus BUMDes beli pakai modal BUMDes rata-rata ndak mampu. Ndak siap,” ujarnya, Rabu (29/4).

Bahkan, kesiapan BUMDes di desanya belum siap jika polanya menggunakan dana BUMDes untuk pengadaan. Menurutnya, mekanisme ini yang belum pasti. Sejauh ini belum ada komunikasi dari Pemda, apakah dananya diarahkan dulu ke BUMDes atau ada pola yang lain.

Dalam hal ini, pihaknya berencana mengandeng rekanan, untuk suplai beras dan telur. Rekanan ini bisa dari luar desa dan dalam desa itu sendiri.

Mengenai data calon penerima JPS mantap di desanya, terdapat 262 orang.

Dari jumlah ini hasil sinkronisasi ditemukan 25-50 orang. “Belum valid datanya ini, karena ada yang dobel, meninggal. Ini lemahnya, kalau pemda mengambil data yang

dulu,” ujarnya.

Di sisi lain, Kepala Desa Kuripan Hasbi mengaku BUMDes di desanya sudah siap menyalurkan bantuan JPS pada launching oleh Pemda Lobar. BUMDes sudah menyiapkan barang yang diperlukan. “Sudah siap, sembako, telur dan sembako mulai dipacking,” jelas dia.

Bahan baku yang diserap diberikan ruang kepada pengusaha lokal, seperti petani sudah panen. Selain itu, telur diambil dari lokal setempat. Di mana ada SMK Kuripan yang memproduksi telur. Kalau menggandeng pihak ketiga, jelas dia, tentu BUMDes akan merugi. Tentunya BUMDes mencari yang lebih murah dari pihak ketiga. Bahkan karena kesiapan BUMDes dari segalanya tersebut, ada desa lain yang kerjasama untuk pengadaan barang. Terkait kesiapan anggaran, sudah masuk ke BUMDes. Namun sebelum itu, ada modal persiapan BUMDes. Kepala Dinas Sosial Lobar, L. Marta Jaya mengatakan penyaluran bantuan JPS dilakukan Jumat. Di mana ada tiga titik peluncuran, yakni di Desa Jatisela dihadiri oleh Bupati Lobar, di Desa Kuripan dihadiri Sekda Lobar dan di Sekotong oleh wakil bupati. Terkait kesiapan BUMDes yang belum semuanya siap, menurutnya semua BUMDes tengah mempersiapkan diri. Ada beberapa BUMDes yang belum siap bisa menumpang di desa terdekat.

Menurutnya, anggaran pengadaan disiapkannya BUMDes. Begitu dua hingga tiga selesai pengadaan, barulah Pemda mendistribusikan anggaran ke BUMDes. Menyoal bahan baku untuk bantuan JPS, pihaknya berharap BUMDes mengambil produk lokal, seperti beras, masker dan telur. (her)

Adi Berharap Bisa Ikut PON Mataram (Suara NTB) Pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di

Papua tahun 2020 diundur hingga tahun 2021. Atlet dansa berharap dengan ditunda-

nya multi event olahraga nasional itu cabor dansa dapat dipertandingkan di event itu.

(Suara NTB/ist)

Atlet dansa I Wayan Adi Purana Sanjaya (putra).

Salah seorang atlet dansa NTB, I Wayan Adi Purana Sanjaya yang dihubungi Suara NTB di Mataram, Rabu (29/4) mengatakan dirinya tetap berlatih meski dalam situasi wabah Covid19. Latihan dilakukan secara mandiri di rumahnya di Wilayah Kota Mataram.

Adi tetap menjalani latihan setiap hari di rumahnya karena ia merasa olahraga dansa sudah menjadi bagian hidupnya. Bagi Adi olahraga dansa tidak sekedar olahraga, namun dengan menekuni olahraga tersebut ia bisa berprestasi dan membanggakan nama daerah di level nasional hingga internasional.

“Setiap hari saya tetap latihan di rumah , tapi sayang belum dapat mengikuti event, karena Covid-19 banyak event yang dibatalkan,” ucapnya.

Menurut Adi, selain pembatalan singel event nasional, ternyata multi event olahraga nasional juga ditunda. Ia berharap penundaan multi event olahraga nasional atau PON

XX di Papua diharapkan membuat tuan rumah lebih siap menjadi tuan rumah PON. Adi berharap tuan rumah Papua lebih siap menjadi penyelenggara PON tahun 2021 dengan harapan sebanyak 10 cabor yang batal digelar di PON dapat dipertandingkan. Pasalnya, Adi sangat berharap cabang olahraga dansa juga dipertandingkan di PON 2021. “Harapan saya sangat besar untuk ikut PON, mudahan situasi seperti (Covid-19) segera berakhir,” ucap atlet peraih medali emas di PraPON dansa di Bali tahun 2019 itu. (fan)

HILANG HLG STNK R2 HONDA DR.3396 J NOKA/NOSIN : MHIJBK211FK064782/ JBK2E1063627 NO.BPKB L . 1 0 7 4 9 2 2 6 AN.KEMENTRIAN PUPR BWS NT 1 SATKER 0 & P SDA NT I HLG SKTR JLN.RAYA GAJAH MADA KOTA MATARAM

SUARA NTB

Kamis, 30 April 2020

SALON TYGIA SALON.Treatment Galvanic Spa (setrika wajah): Mengencangkan Kulit, Mengurangi Kriput, flek, Komedo, Mencrhkan Kulit, Mengangkat Klopak Mata, Mulai 100Rb-150Rb, Menerima Treatment ke Rmh Anda Min.2org, Jl.Lalu Mesir, Gg.Sowela No.1 Abian Tubuh, WA:081339123452

SALON

Halaman 9

DIJUAL Toyota Lombok,dptkn program khusus bln Ramadhan:Dis pulhan jt,Dp Ringan, Grts Kaca film,Grts js service smpai 4 th /50rb km,Ayo buruan, info&pmesanan hub segera Hery Toyota,081 9 0 7 9 2 1 9 9 9 085238359008,beli Toyota ingat hery,Melayani dgn pasti

DE’gustin hair art salon and barbershop, menerima prwtan rmbut&kulit, potong rambut mulai harga 20rb, perawatn rmbut dan kulit terbaik dgn hrga trjangkau,Jl.Ismail Marzuki No.3 Hp (081237564121)

SALON Al Beauty Salon & Spa, promo : pkt full body treatment terlaris ONE DAY SPA(13 trtment) hnya 250rb free fc antiaging 135rb,pkt plangsing (fc strika wajah+akupuntur prut)hanya 175rb,smoothing spa free msker rmbt stlh 3hr, Jl.Pancaka No.5, Kr.Medain, Hp: 081907050543

DIJUAL

RUPA-RUPA

LOWONGAN

SALON

DIJUAL TOKO ATAU KIOS UKURAN 8 X 4 M DI KOMPLEKS PERTOKOAN LONCENG MAS BERTAIS BERMINAT HUB. 081907815224

JAMINKAN BPKB anda diatas tahun 2000, Pick up 2005 bisa hub : Wayan Pardha 082146884888( T e l k o m s e l ) , 085606884888(indosat), 081903884888 XL (WA), Langsung Proses.

MEVITHA SALON & SPA mmbutuhkn karyawati yg b r p n g a l a m a n , jujur,disiplin, diutamakan yg blum menikah.Alamat : Jl.Kesra Raya No.17 Perumnas, Tanjung Karang Permai,HP 081907004335

RUPA-RUPA

LOWONGAN

RINA SALON,melayani : Rias Pngntn,kursus make-up & sanggul,ptng rmbut & kriting, Pnywaan pkaian adat ank-ank&dwsa, sewa mobil antik,&dekorasi.jl.jndrl sudirman Gg.Jawa No.1,Rembiga-Mtr,087855311441(Hj.Ninik Ridwan)

RUPA-RUPA DAPUR BU’ANI mnydiakan ayam rumpak,ceker balado,pkt mkan siang mulai 12rb,aneka mcam sambal,u/delivery free ongkir mtrm&sktrnya,Jl. Masjid Al-Muttaqien no.26 Dasan Agung,tlp.087864657127

PURI MAMA, Menyewakan Toyota Hiace, muat hingga 16 Orang dengan supir,penyewaan bisa disewa terpisah, bisa armadanya saja, Informasi DIJUAL penyewaan, Hub : 08226DIJUAL RUMAH DI BTN 6194177 LINGKAR PRATAMA BLOK Y NO. 5 BERMINAT SEGERA RUPA-RUPA HUBUNGI: 087865991696

RUPA-RUPA Toyota Lombok,dptkn program khusus bln mret dis puluhan jt Rpiah, Free angsuran-12x,grts kaca film,Grts jasa service smpai 4 th/50rb km,ayo buruan,info pmsanan :081907921999 (HERY),Beli Toyota Ingat Hery,mlyani dgn pasti.

RUPA-RUPA KRIDA TOYOTA MTR, dptkn Prgram Khusus bln Agsts,Diskon Pluhan Jt Rupiah, Prgrm DP murah,Gratis Jasa Service s/d 3th/50rb KM,Ayo Buruan,Info&Pmesanan Hub Hery Toyota 081907921999,Beli Toyota Ingat Hery,Melayani dgn Pasti.

ALLEA GALERI, galeri fashion menyediakan Kain Tenun, Kain Songket dan menerima Jahit Busana, Lokasi : Jalan Swasembada , Hp : 081907000477, WA : 08194111079, PIN BBM :d6e340dc

RUPA-RUPA PT.KEUANGAN MENGELUARKAN DANA CEPAT 1 HARI CAIR(BUNGA 0,5%)BPKB MOBIL/SEGALA JENIS MOBIL (TRUK/TRONTON,MINI BUS,PIC UP,DLL)PROSES MUDAH,CEPAT,DAN BISA TAKE OVER/PINDAH BANK, HUB (085100026010)(081999290387)(081239956609)

RUPA-RUPA MEMBANTU LAPORAN PAJAK SPT TAHUNAN, PKP, NPWP, SIUP, PASPORT HUB. 081338344155 DJL TNH KEBUN L.174 LOK.DS.PENGONONG LINGSAR H.30JT/A HUB.082147897778

SALON

DICARI PEGAWAI PEREMPUAN UNTUK JUALAN ROTI Min. 20 TH, TINGGI Min. 155 cm, DISIPLIN, RAJIN, ULET, BERMINAT LANGSUNG KE ALAMAT JL. RA KARTINI NO. 10 DEPAN PASAR CEMARE

Yanti Salon & Spa menerima : prwtan wajah & rambut, SPA pkt I : body mssage,Body Scrub,Totok wjah =80rb, SPA pkt II : body mssage,body scrub,totok wjah,Ratus Vagina : 105rb, Jl.BungKarno,Kr.genteng, tlp. 081917913809

LOWONGAN

DIJUAL

DIBUTUHKAN TENAGA AHLI UNTUK MENJAHIT SEGALA JENIS TAS (YANG SEKEDAR BISA MENJAHIT AKAN DIBIMBING LAGI) ALAMAT : JL.JENDRAL SUDIRMAN,BTN KOREM, BLOK A NO.1 ,HUB. MOH.GHAZALI, HP : 081 917 267 007

DIJUAL REVO ABSOLUT CW’09 WARNA HITAM/ MERAH DR HP7JT 0818543688 TP DIJUAL OPER KREDIT TATA SUPER ACE TH2016 TURBO DIESEL PANJANG BAK 260CM HUB. BU ELI 085333587700

RUPA-RUPA

DIJUAL

KAMORRY BOUTIQUE & MAKE OVER, hrga mulai dr 70rb,Dis10% Tas&Dompet,MakeUp Wisuda 175RB,blnja datas 300RB free makeup,mjual&myewakan kebaya,buka setiap hari pukul 10.00-21.00,jl.swadaya No.15 Kekalik(Samping electra diamond store)/081916887677

D I J U A L RUMAH FULL FURNITURE LOKASI STRATEGIS, 3 KAMAR TIDUR, 2 KAMAR MANDI,3 AC, DAN GARASI MOBIL, HARGA 590 JT NEGO DIKIT.JL .WARU BLOK.UB NO.15 BTN LINGKAR PRATAMA MATARAM.HUB:081349684919

RUPA-RUPA

RUPA-RUPA

Lesehan Taman Bangket,promo dr tgl 17maret-17april (disc 15% utk semua menu) datang ke lesehan kami JL.Saleh Sungkar 77xx Bintaro,Info pemesanan hubungi : 081917937773/081907815697

DJL RMH H.290 JT LB ± 60 M2,LT.180 M2PAM,SUMUR,LISTRIK 2 KM TIDUR 2 KM MANDIDAPUR,GARASILOK.BTN KR.BONGKOT LABUAPI LOBAR HUB.081917561442 TANPA PERANTARA

RUPA-RUPA URUS LAPORAN PAJAK SPT TAHUNAN, PPN, PASPORT, SIUP, NPWP HUB. 082146461910 AGATAR PIZZA, Kami dr Agatar Pizza mengeluarkan Produk pizza yg berkualitas dunia dengan harga yg terjangkau dan kami membuka dan melayani Pemesanan Pizza Via Delivery,Lokasi :Kekeri,Kec.Gunung Sari.WA:081338661783/TLP :087765900233

RUPA-RUPA DIJUAL SHM NO. 1110 ATAS NAMA HAJJAH MUSLIHATI HP.087881754089 TANAHKEBUNLUAS1850M2 PINGGIR JL.AHMAD YANI - SELAGALAS HUB. 087840252288

RUPA-RUPA DJL TANAH LS -/+ 18,75 ARE HARGA SELURUHNYA RP. 4,250M LOKASI JL. GAJAH MADA JEMPONG BARU MATARAM (SUDAH ADA PLANG) Hub HP. 081917996008 DIJUAL RUMAH : DJL.RMH PERMATA KOTA,RUKO 2 LT JL.HASANUDDIN ,RUKO 3 LT JL.PEJANGGIK DAN TANAH TAMAN SEJAHTERA HUB. 081917462883 TP

RUPA-RUPA DIJUAL TANAH LOK.KR PULE SEKARBELA MTR LT.335M2 HUB:087755533273 DI JUAL TANAH DI KAWASAN DI ATAS HOTEL BUKIT SENGGIGI LUAS 25 ARE HUB.08123821617 TP

SALON RAA MUSLIMAH.Salon Spa Muslimah hadir lg di Mtrm, kami cab. Baru dr Youfo Mtrm Jl.Panjitilar.Memberikan Pelayanan terbaik u/ wanita muslimah d Lombok.Terdiri dr Ptong Rmbut,Creambth,Facial,Massage,Spa, dll. Nyaman &aman terjaga, jl.Gili Asahan, perum Griya Udayana N0.3. Hub: 087765893848

Halaman 10

SUARA NTB Kamis, 30 April 2020

Wabah Covid-19

Abu Hurairah RA berkata : Nabi Muhammad SAW bersabda : Allah Azza Wajalla berfirman : ‘’Hamba-Ku yang Aku suka adalah orang yang menyegerakan berbuka’’ (Hadist Riwayat Tirmidzi)

Harus Jaga Omongan Oleh : Mukhlishin Staf Pengajar Universitas Muhammadiyah Mataram KEBIASAAN mengobrol yang kita jumpai di masyarakat menunjukkan watak masyarakat yang kita kenal sebagai masyarakat homogen. Bisa berarti pola perilaku atau watak yang sama. Sama-sama senang bercanda, tawa, mondarmandir, mengobrol dan sering usil. Asyik memang, apalagi pagi hari akhir pekan dan menjelang Magrib, pada hari-hari biasa bahkan sampai larut malam terasa cepat, dan saya yakin pembaca juga pasti sering mendapati hal itu.

Jika kita perhatikan, watak dan perilaku semacam ini adalah bagian dari fitrah hidup manusia. Hidup memang untuk berinteraksi salah satunya dengan lisan untuk mengungkapkan apa yang diketahui, apakah berupa ide atau pengalaman hidup seseorang. Dalam urusan agama tidak ada persoalan memang. Cuma, pertanyaan kemudian apakah yang kita bicarakan itu bermanfaat apa tidak? Jika bermanfaat, apakah tidak mengganggu hak orang lain (gibah)? Ini penting untuk kita pikirkan di balik obrolan melenakan itu saudara. Sebab tak jarang kita dapati, budaya mengobrol kita kebablasan, asal bicara, ngegas dan kadang candaan mengandung hinaan orang lain. Semoga Allah SWT senantiasa mengampuni kita semua. Amin.

Pembaca yang budiman, dalam kisah pendek suatu hari ada seorang lelaki datang kepada Nabi SAW berkata, “Ya Rasul! Sungguh si fulanah itu terkenal banyak shalat, puasa, dan sedekahnya. Akan tetapi juga terkenal jahat lidahnya terhadap tetangga-tetangganya.” Maka Rasulullah SAW menjawab, “Sungguh ia termasuk ahli neraka.”Tambahnya, “Kalau si fulanah yang satu lagi terkenal sedikit shalat, puasa dan sedekahnya, akan tetapi ia tidak pernah menyakiti tetangganya.” Maka Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh ia termasuk ahli surga.” (HR.Muslim).

Bertutur kata alias berbicara merupakan media utama dari proses interaksi dalam masyarakat. Baik buruknya proses interaksi sosial salah satunya dilihat dari bagaimana kita berbicara. Hal ini tentu masuk akal. Oleh sebab itu, agar apa yang kita ucapkan tidak menjadikan kita hina, lebih-lebih membahayakan orang lain, kita mesti cermat dalam berbicara. Cermat itu berawal dari berpikir sebelum kita berbicara. Sebagaimana sabda Nabi SAW, “Sesungguhnya seorang hamba benar-benar mengucapkan kata-kata tanpa dipikirkan yang menyebabkan dia tergelincir ke dalam neraka yang jaraknyaa lebih jauh antara timur dan barat.” (HR. Bukhari Muslim).

Dua hadist di atas adalah ajaran Islam bagi umatnya agar senantiasa menjaga omongan. Bisa jadi amalan kebaikan kita terlalu banyak, dzikir kita tak terhitung, sunnah kita menakjubkan akan tetapi bicara kita mengandung fitnah atau menyinggung orang lain - na’uzubillah, asbab itu hilang semua amalan kita di sisi Allah SWT. Akhirnya semua amal kebaikan kita selama ini hanya klaim sepihak dan terbang mendebu terbawa angin. Di sinilah penting menjaga lisan, karena iman itu juga harus berlandaskan pada penjagaan lisan. Itulah sebabnya juga, dalam dunia hiburan sangat diperlukan adanya batasan yang harus dipatuhi oleh para aktor dalam berkomunikasi. Perhatikanlah oleh kita hadis Nabi SAW: “Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berbicara yang baik atau diam.” (HR. Bukhari).

Hadis di atas sangat jelas, layak atau pantas tidaknya berbicara diukur dari kualitas pembicaraan itu dan tentu agama ini membatasi kita dengan pembicaraan yang baik dan jelas-jelas mengandung maslahat. Bila kita merasa ragu dengan kemanfaatannya, maka diam adalah langkah yang terbaik untuk dilakukan.Jadi meskipun berbicara adalah hak setiap manusia, tetapi iman dan Ilmu harus menjadi landasan utama pembicaraan itu. Karena hanya dengan iman dan ilmu, pembicaraan yang kita lakukan dapat mengundang berkah dan keridhaan Allah SWT. Sebaliknya, berbicara terus-menerus tanpa ilmu, tanpa berpikir panjang akan mengantarkan kita pada kemurkaan.

Maka ibadah puasa yang berarti menahan, harus mampu menahan seorang hamba dari perkataan-perkataan sia-sia itu.

Sebagai pengingat, pernah Rasululullah saw bersabda: “Siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.” (HR. Bukhari). Demikian, semoga bermanfaat.

RADIO

Kinerja ASN Tak Boleh Kendor di Bulan Ramadhan

Giri Menang (Suara NTB) Kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lombok Barat (Lobar) tidak boleh kendor di bulan Ramadhan ini. Meski ASN diberikan kelonggaran berupa jam kerja dipangkas dari hari biasanya, termasuk ASN yang berusia 50 tahun ke atas diizinkan bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH), keberadaannya sangat diperlukan untuk melayani masyarakat. Bagi ASN yang malas selama Ramadhan ini pun bakal diberi sanksi ringan sampai berat.

Sekda Lobar Dr. H. Baehaqi mengatakan, pada bulan puasa ini ASN tetap bekerja sesuai aturan. Jam kerja ASN dipangkas selama Ramadhan, di mana jam masuk kerja pukul 08.00 dan pulang pukul 15.00, sebelumnya jam kerja ASN masuk pukul 7.30 pagi dan pulang pukul 16.00

sore. Kecuali, kata dia, karena kondisi Covid-19 ASN berusia 50 tahun ke atas boleh WFH. Terkait konrtol kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di saat bulan puasa di tengah wabah Covid-19, pihaknya sudah meminta Inspektorat dan BKD untuk mengecek kehadiran ASN di

semua OPD. Bahkan OPD bakal disidak untuk melihat kehadiran ASN. Konsekuensi bagi ASN malas, kata dia, tentu akan ditegur.

Ia mengimbau kepada ASN agar tetap bekerja sesuai aturan. Justru dalam kondisi Covid-19 ini ASN dibutuhkan oleh masyarakat dan negara untuk

(Suara NTB/her)

H. Baehaqi bekerja. Sebab banyak bagian pekerjaan penanganan Covid19 di semua OPD. Seperti Di-

nas Sosial, BPBD, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud). ‘’Seperti Dikbud bagiamana menyiapkan belajar sistem daring, Dinas Sosial bagaimana meng-update data penerima bantuan, Dikes melakukan tracing contact dan rapid test dan BPPD memastikan penanganan dan pencanangan berjalan dengan baik, begitu juga Dinas PU mempersiapkan tempat isolasi dan karantina warga. Termasuk OPD lain memiliki bagian pekerjaan untuk penanganan Corona,’’ tegasnya. (her)

Forkompinda Loteng Keluarkan Maklumat

Larang Kegiatan Salat Jumat dan Tarawih di Masjid

(Suara NTB/ist)

BAGI TAKJIL - Mahasiswa STIKES Mataram bagi takjil bagi pengendara yang melintas di jalanan.

Puasa di Tengah Corona

Mahasiswa STIKES Mataram Tetap Berbagi Takjil Mataram (Suara NTB) Saat ini penyebaran virus Corona atau Covid-19 semakin mengkhawatirkan masyarakat. Sampai kapan virus ini akan berakhir, tidak ada yang tahu. Wabah Covid-19 masih menjadi hal yang ditakuti oleh masyarakat, karena seperti yang kita ketahui masih bertambahnya terus angka positif yang terjadi di Indonesia akibat wabah virus Corona ini.

Meski sedang dilanda wabah, namun tidak menyurutkan langkah mahasiswa-mahasiswi STIKES Mataram untuk berbagi takjil berbuka puasa.

Dalam siaran pers yang diterima Suara NTB, Rabu (29/ 4), Endy Bebasari civitas akademika kampus setempat yang turut berbagi takjil menyebut hal demikian mengingat bulan suci Ramadhan adalah bulan yang wajib dilakukan semua umat Islam untuk berpuasa.

Ramadhan tahun ini tentu saja berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Sebelumnya puasa dijalani dengan berbagai rit-

ual, seperti Salat Tarawih berjamaah, buka puasa bersama, berburu takjil hingga sahur on the road. Berbeda dengan tahun ini, puasa harus dijalani dengan penuh ikhtiar, sabar dan tetap berdoa agar pandemi Covid-19 ini segera berakhir.

Virus Corona ini tidak menghalangi masyarakat melakukan persiapan untuk menunaikan ibadah puasa.

Pihaknya tetap berharap agar masyarakat tabah dalam menjalani puasa tahun ini walaupun keadaan ekonomi yang saat ini juga tidak mencukupi kebutuhan. Pendapatan yang menurun tetapi pengeluaran tetap seperti biasa.

Selain itu akibat perubahan ekonomi keluarga saat ini yang drastis menurun. Tentu saja kegiatan berbagi takjil ini akan sangat terasa manfaatnya bagi masyarakat yang terdampak Covid-19.

Wakil Ketua III STIKES Mataram Antoni Eka Fajar, S. Kep., M. Kep., memaparkan kegiatan ini rutin dilaksanakan

setiap tahun pada bulan Ramadhan. Pembagian dilakukan dengan menyasar para pengendara yang melintas.

“Pembagian takjil STIKES mataram memang rutin diadakan tiap Ramadhan untuk pengendara,” ujarnya dalam keterangan yang diterima Suara NTB, kemarin.

Sejak berlakunya physical distancing, masyarakat menghentikan segala aktivitas untuk keluar rumah hingga sepi penumpang. Hal itu dirasakan oleh Hasanah sebagai istri untuk mengirit uang membeli kebutuhan keluarga saat bulan puasa ini.

Jika pada tahun sebelumnya STIKES Mataram melakukan bagi takjil dipusatkan di Islamic Center, tapi karena wabah ini, jadi dipusatkan di jalan saja. Program bagi takjil ini di bawah kemahasiswaan.

“Selain di Mataram pembagian takjil juga dilakukan di KLU melibatkan mahasiswa keperawatan dan kebidanan,” terangnya. (dys)

Praya (Suara NTB) Guna memaksimalkan upaya pencegahan penyebaran virus Corona (Covid-19) di daerah ini, Pemkab Lombok Tengah (Loteng) memutuskan akan mengambil tindakan tegas kepada masyarakat yang tidak patuh pada aturan. Terutama terkait larangan untuk tidak melaksanakan shalat berjamaah, termasuk Salat Jumat serta Salat Tarawih di masjid ataupun di musala selama pandemi virus Corona berlangsung.

Keputusan tersebut pun sudah dituangkan dalam maklumat bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Loteng. “Intinya siapa yang melanggar maklumat ini, akan kita tindak tegas sesuai aturan hukum yang berlaku,” tegas Bupati Loteng, H.M. Suhaili FT., Rabu (29/4).

Ada 10 poin dalam maklumat Forkompinda Loteng tersebut yang harus dijalankan dan dipatuhi oleh masyarakat, jika tidak ingin mendapat sanksi tegas. Selain imbauan untuk tidak melaksanakan salat berjamaah, maupun Salat Jumat dan Salat Tarawih di masjid atapun musala. Masyarakat juga diimbau untuk tidak melaksanakan kegiatan kumpul-kumpul menjelang buka puasa, buka bersama maupun pembagian makanan saat sahur di jalan.

Kegiatan tadarusan serta Nuzulul Qur’an di masjid maupun di musala juga tidak diperkenankan. Termasuk kegiatan Salat Idul Fitri serta kegiatan halal bihalal. “Prinsipnya, kegiatan yang mengundang massa sementara ini jangan dilaksanakan dulu. Untuk kegiatan ibadah, sebaiknya dilaksanakan di rumah saja,” terangnya.

Pemerintah, tegasnya, tidak pernah melarang kegiatan

ibadah. Tetapi yang dilarang adalah kegiatan yang mengundang massa, karena kegiatan ibadah masih bisa dilaksanakan di rumah dan tidak mesti dilaksanakan di masjid ataupun musala. Itu semua dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Corona di tengah masyarakat.

Diakuinya, selama ini pemerintah daerah cenderung lunak terkait larangan dalam penanganan virus Corona. Namun kali ini tidak lagi. Pemerintah daerah memastikan akan mengambil langkah tegas terhadap masyarakat yang nekat melanggar imbauan atau instruksi dari pemerintah. Alasannya, ada kecenderungan masyarakat di daerah ini lalai dengan aturan dalam penanganan virus Corona.

“Nantinya akan ada mahkamah khusus untuk menindak masyarakat yang melanggar larangan atau imbauan dari pemerintah tersebut,” tandas Suhaili.

Sebelumnya, Ketua DPRD Loteng, M. Tauhid, S.IP., mendukung langkah tegas yang diambil oleh pemerintah daerah. Menurutnya, sudah saat pemerintah daerah tegas. Jangan kemudian ada kesan pemerintah daerah lemah dalam menghadapi masyarakat.

“Selama itu demi kebaikan bersama, tidak masalah pemerintah daerah. Bahkan kita mendorong harus ada langkah tegas.

Supaya masyarakat paham dan tahu, kalau pemerintah daerah tidak main-main,” imbuhnya.

Karena yang namanya virus Corona sangat berbahaya, sehingga harus ada langkah-langkah yang lebih kongkrit dalam upaya mencegah penyebarannya di daerah ini. “Pemerintah daerah jangan lama. Harus lebih tegas kepada masyarakat yang nekat melanggar aturan ataupun larangan dari pemerintah,” tegasnya. (kir)

Hadapi Corona

Hotel Manfaatkan Peluang Ramadhan Mataram (Suara NTB) – Berbagai inovasi terus dilakukan pelaku usaha perhotelan agar bisa bertahan di tengah pandemi virus Corona (Covid-19). Salah satunya dengan memfungsikan restoran untuk menutupi tingkat hunian kamar yang benar-benar minim.

Ketua Indonesian Chef Association (ICA) NTB, Anton Sugiono, menerangkan sebagian besar hotel di NTB saat ini memang bergantung pada restoran. Mengingat untuk okupansi kamar benar-benar minim karena tidak ada lagi tamu yang menginap.

“Sekarang ini kita cuma berharap dari F&B (Food and Beverages) saja,” ujar Chef Puri Indah Hotel tersebut saat dikonfirmasi, Selasa (28/4). Khusus untuk Ramadhan, paket yang

disedikan oleh masing-masing restoran di antaranya paket berbuka puasa yang setiap tahunnya rutin dibuat.

Terpisah, General Manager (GM) Aruna Senggigi Resort and Convention, Weni Kristanti, menerangkan setiap tahunnya paket Ramadhan berupa penjualan menu berbuka puasa memiliki prospek yang cukup baik setiap tahunnya. Kendati demikian, dalam masa sulit saat ini diakuinya paket serupa belum banyak dilirik oleh pelanggan.

“Kondisi saat ini masih belum signifikan (dari jumlah pesanan). Dengan adanya virus Corona ini, masih belum ada respons dari market (pasar).

Padahal Ramadhan tahun lalu cukup bagus,” ujar Weni saat dikonfirmasi, Selasa (28/4).

RADIO

Dengan membuat paket-paket khusus tersebut, diharapkan dapat membantu mempertahankan operasional untuk sementara waktu. Diterangkan Weni, untuk bisa bertahan di masa sulit saat ini memang diperlukan inovasi terus-menerus dari pelaku usaha.

Menurut Weni, mempertahankan usaha di tengah pandemi saat ini adalah hal yang krusial.

Mengingat sektor pariwisata adalah salah satu motor penggerak utama ekonomi NTB yang harus segera bergerak ketika pandemi berakhir. “Kami optimis bahwa pandemi Corona ini akan segera teratasi dengan kerjasama pemerintah dan masyarakat serta seluruh pelaku pariwisata,” ujarnya.

Senada dengan itu GM Favehotel Mataram, Yono

Sulistyo, menerangkan dalam Ramadhan kali ini penyediaan paket-paket khusus seperti tahun sebelumnya tidak akan cukup. Karena itu, dibutuhkan inovasi lainnya seperti pengaturan ulang harga serta komponen penawaran lainnya.

“Di situasi seperti ini kalau harganya agak mahal kan susah, takut tidak ada yang beli,” ujar Yono yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Hotel Mataram (AHM) tersebut, Selasa (28/4). Menurutnya, hal tersebut penting dievaluasi agar promo yang diberikan tidak sia-sia.

Di sisi lain, pihaknya mengharapkan paket khusus yang dibuat saat Ramadhan dapat menunjukkan prospek yang sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Di mana pihak hotel dalam sehari setidaknya

bisa menjual 50-100 paket.

“Tentu tahun lalu itu bagus.

Kalau sekarang kan (orangorang) stay home (diam di rumah). Jadi paket kami menyesuaikan dalam bentuk box dan diantar ke rumah (pelanggan,” ujar Yono. Peluang tersebut diharapkan dapat membantu usaha hotel yang masih beroperasi untuk bertahan.

Kendati demikian, Yono mengaku bahwa dalam kondisi saat ini pelaku usaha tidak dapat menargetkan apa-apa dari upaya-upaya yang dilakukan.

“Dalam setiap kesulitan pasti ada peluang. Seperti di Ramadhan ini kami berupaya untuk menjual paket buka puasa yang diantar ke rumah, memang peluang tidak sebesar kondisi normal, tapi peluang itu yang tetap ada,” pungkasnya. (bay)

SUARA NTB

Kamis, 30 April 2020

Jumlah Pasien Positif Corona Bertambah Jadi 230 Orang Mataram (Suara NTB) – Jumlah pasien positif Corona atau Covid-19 di NTB, Rabu (29/4) bertambah 3 orang. Penambahan ini setelah tim di Laboratorium RSUD Provinsi NTB memeriksa sebanyak 19 sampel. Dari 19 sampel ini, 16 sampel negatif dan 3 sampel kasus baru positif Covid-19. Itu artinya, jumlah pasien positif Corona di NTB menjadi 230 orang.

Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Provinsi NTB Drs. H. Lalu Gita Ariadi, MSi., menyebut, penambahan pasien positif Corona, setelah hasil swab pasien nomor 228, berinisial J, laki-laki, usia 32 tahun, penduduk Kelurahan Pejeruk, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram positif. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kota Mataram dengan kondisi baik.

Pasien berikutnya, ujarnya, adalah pasien nomor 229 berinisial S, laki-laki, usia 57 tahun, penduduk Kelurahan Cakranegara Barat, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa

kan sembuh ini adalah pasien nomor 41, inisial Z, perempuan, usia 63 tahun, penduduk Kecamatan Mpunda, Kota Bima. ‘’Dengan adanya tambahan 3 kasus baru terkonfirmasi positif, 1 tambahan kasus sembuh baru, dan tidak ada kematian baru, maka jumlah pasien positif Covid-19 di Provinsi NTB sampai hari ini (Rabu 29/ 4 kemarin) sebanyak 230 orang, dengan perincian 31 orang sudah sembuh, 4 (empat) meninggal dunia, serta 195 orang masih positif dan dalam keadaan baik,’’ terang Lalu Gita yang juga Sekda NTB ini.

Terkait hal ini, tambahnya, untuk mencegah penularan dan deteksi dini penularan Covid19, petugas kesehatan tetap melakukan contact tracing terhadap semua orang yang per-

Makassar. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kota Mataram dengan kondisi baik. Terakhir, pasien nomor 230, dengan inisial S, lakilaki, usia 33 tahun, penduduk Kelurahan Pagutan, Kecamatan Mataram, Kota Mataram.

Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar.

Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah.

Saat ini menjalani karantina terpusat di Kota Mataram dengan kondisi baik.

Selain adanya kasus baru, ujarnya, Rabu kemarin terdapat 1 orang yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 setelah pemeriksaan laboratorium swab dua kali dan keduanya negatif. Pasien yang dinyata-

nah kontak dengan yang terkonfirmasi positif. Termasuk, populasi berisiko yang sudah diperiksa dengan metode Rapid Diagnostic Test (RDT), yaitu Tenaga Kesehatan, Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Orang Tanpa Gejala (OTG), serta Pelaku Perjalanan Tanpa Gejala (PPTG), terutama yang pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Sebanyak 522 tenaga kesehatan telah diperiksa dengan hasil tidak ada yang reaktif, 1.093 ODP/OTG diperiksa dengan hasil 47 orang (4,3%) reaktif, dan 1.997 PPTG perjalanan Gowa Makassar diperiksa dengan hasil 452 orang (22,6%) reaktif, serta PPTG perjalanan Bogor diperiksa 101 orang dengan hasil 14 orang (13,9%) reaktif. Semua orang dengan hasil RDT reaktif dilanjutkan pemeriksaan swab sebagai standar pemeriksaan laboratorium untuk penegakan diagnosa Covid-19. 6.

Hingga rilis ini dikeluarkan, jumlah Pasien Dalam Penga-

wasan (PDP) sebanyak 514 orang dengan perincian 334 orang (65%) PDP masih dalam pengawasan, 180 orang (35%) PDP selesai pengawasan/sembuh, dan 15 orang PDP meninggal. Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) jumlahnya 4.923 orang, terdiri dari 707 orang (14%) masih dalam pemantauan dan 4.216 orang (86%) selesai pemantauan. Jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) yaitu orang yang kontak dengan pasien positif Covid-19 namun tanpa gejala sebanyak 2.934 orang, terdiri dari 1.905 orang (65%) masih dalam pemantauan dan 1.029 orang (35%) selesai pemantauan. Sedangkan Pelaku Perjalanan Tanpa Gejala (PPTG) yaitu orang yang pernah melakukan perjalanan dari daerah terjangkit Covid-19 sebanyak 50.760 orang, yang masih menjalani karantina sebanyak 11.969 orang (24%), dan yang selesai menjalani masa karantina 14 hari sebanyak 38.791 orang (76%). (r)

ITDC Sebar Ribuan Masker Produksi Lokal Praya (Suara NTB) Sebanyak 2 ribu masker hasil produk Industri Kecil Menengah (IKM) lokal dibagikan secara gratis oleh PT. Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tour-

Sukadana, Desa Rembitan, Desa Mertak, dan Desa Prabu, mulai Selasa (28/4).

Pembagian masker gratis bagi warga lingkar kawasan The Mandalika diharapkan bisa meminimalisir potensi penyebaran virus Corona di kawasan tersebut. “Ini upaya kini mendukung pencegahan peyebaran virus Corona atau Covid-19 di lingkungan masyarakat sekitar kawasan,” sebut VP Corporate Secretary ITDC Miranti Nasti Rendranti, Rabu (29/4).

Ia menjelaskan, penyaluran masker kain dari program ‘dari masyarakat untuk masyarakat’ tersebut sebagai tindak lanjut arahan pemerintah untuk mendukung kebijakan maskerisasi bagi seluruh masyarakat yang dicanangkan

ism Development Corporation (ITDC), bagi warga desa lingkar kawasan The Mandalika. Penyaluran dilakukan melalui pemerintah desa yang ada di lingkar kawasan, yakni Desa Kuta, Desa Sengkol, Desa

Masyarakat Harus Patuhi Pemerintah dan Ulama Dari Hal. 3 Mulai dari kebersihan fisik dan kebersihan hati. ‘’Insya Allah kebersihan badan dan kebersihan hati, kita akan terhindar dari virus ini,’’ tandasnya.

Selain itu, Ia juga meminta masyarakat NTB, khususnya yang beragama Islam, untuk

memanfaatkan momentum bulan suci Ramadhan untuk memperbanyak doa. Agar wabah virus Corona ini segera berakhir. ‘’Mari kita perbanyak doa dan melakukan Qunut Nazilah setiap salat waktu agar kita dijauhkan dari segala macam balak,’’ pesannya. (r)

pada awal April kemarin.

Di mana pemerintah telah mengeluarkan protokol kesehatan yang mewajibkan semua masyarakat untuk menggunakan masker saat keluar rumah guna melindungi diri dan orang lain dari potensi penyebaran virus Corona. Atas dasar itu, ITDC kemudian menggandeng masyarakat untuk memproduksi masker kain.

Harapannya, dengan pemberdayaan IKM lokal tersebut bisa menghidupkan perekonomian masyarakat setempat.

“Agar dapat membantu UMKM tidak jauh terpuruk, maka pembuatan masker berbahan kain yang disalurkan kembali kepada masyarakat bisa menjadi alternatif yang baik,” tutur Miranti.

Diakuinya, dampak penyebaran Covid-19 ini mempengaruhi cukup besar dan mempengaruhi hampir semua sektor ekonomi, termasuk pelaku IKM di daerah ini. Untuk itu, ITDC memandang penting kebijakan untuk mengadakan masker kain yang dibuat oleh masyarakat lokal, untuk masyarakat itu sendiri.

“Bahwa masker kain dan masker medis (disposal) itu memiliki peruntukan yang berbeda. Jadi sesuai arahan pemerintah, penggunaan masker kain oleh masyarakat umum, dirasa cukup untuk kebutuhan sehari-hari saat keluar rumah.

Jadi produksi masker lokal sudah cukup. Tidak perlu mendatangkan masker dari luar,” tutupnya. (kir)

Dari Hal. 3 di Laboratorium RSUD NTB dapat ditingkatkan sampai 150 spesimen per hari. Ia menyebutkan, kapasitas total tiga laboratorium tersebut sebanyak 164 spesimen per hari.

Sementara, jumlah spesimen yang masuk ke STP Sumbawa mencapai 60 sehari. Sedangkan spesimen yang masuk ke Laboratorium RSUD NTB dan Laboratorium RS Unram bisa mencapai 200 300 spesimen per hari.

Dengan kapasitas laboratorium yang demikian, maka pemeriksaan spesimen Corona yang dikirim dari kabupaten/kota memang harus menunggu. Dan hasilnya akan keluar 3 - 4 hari. Sejauh ini, kata Eka, hanya Laboratorium RSUD NTB yang dapat ditingkatkan jumlah pemeriksaan spesimennya mencapai 150 per hari. Sementara Laboratorium RS Unram dan STP Sumbawa, jumlah spesimen yang diuji sesuai kapasitas laboratorium. ‘’Kapasitas mesinnya cuma segitu, ndak bisa kita paksa.

Kalau dipaksa maka mesinnya bisa rusak. Harganya Rp600-900 juta. Kita juga harus rawat barang itu, karena tidak murah,’’ jelasnya.

Eka mengatakan, semua harus bersyukur bahwa NTB dapat melakukan pemeriksaan sendiri spesimen Corona pada tiga laboratorium tersebut. Daripada spesimen dikirim ke laboratorium yang berada di Jakarta atau Surabaya. Maka akan membutuhkan waktu yang cukup lama lagi untuk mengetahui hasil swab. ‘’Kalau spesimen yang datang dari seluruh Pulau Sumbawa banyak. Maka hari ini dikerjakan sejumlah kapasi-

tas maksimal. Besok dia kerjakan lagi sejumlah yang dia bisa kerjakan,’’ katanya.

Eka kembali mengatakan bahwa masyarakat harus mengetahui letak permasalahan yang menyebabkan hasil swab baru bisa keluar dalam 3-4 hari. ‘’Jumlah spesimen yang datang dengan kapasitas laboratorium sudah dua sampai tiga kali lipat kapasitas laboratorium. Itu problemnya. Baik laboratorium yang di Mataram maupun di Sumbawa.

Maka tolong sabar menunggu. Intinya, jumlah spesimen yang masuk dua sampai tiga kali lipat kapasitas laboratorium. Itu yang bikin lama,’’ terangnya.

Untuk meningkatkan kapasitas laboratorium untuk pemeriksaan spesimen Corona bisa dilakukan dengan menambah alat yang ada. Tetapi, kata Eka, tidak semudah itu membeli alat PCR untuk pemeriksaan spesimen Corona pada kondisi saat ini.

Untuk itu, ia berharap kepada Pemda Kabupaten/ Kota yang sudah mengirim spesimen Corona ke tiga laboratorium tersebut agar sabar menunggu. Sambil menunggu hasil swab, Pemda Kabupaten/Kota harus tetap melakukan contact tracing dan melakukan karantina terhadap populasi yang berisiko. ‘’Contact tracing harus tetap dikerjakan. Tugas karantina harus dikerjakan. Itu fungsi pemerintah daerah. Karena semua orang sudah jungkir balik sekarang. Saatnya kita bahu membahu, jangan cari kesalahan,’’ harapnya. (nas)

270.005 KK Terima Bansos Dari Hal. 3 Sebanyak 12.035 KK, penyaluran Bansos tunai tersebut akan disalurkan melalui BRI. Sedangkan penyaluran Bansos Tunai kepada 257.970 KK di NTB akan disalurkan melalui PT. Pos Indonesia. ‘’Pokoknya disalurkan selama bulan Ramadhan ini. Sebelum lebaran sudah selesai. Penerimanya nanti di desa. Nanti dibagikan per desa by name by address,’’ kata Sugiana.

Nantinya kata Sugiana, PT. Pos akan turun ke seluruh desa yang ada di NTB menyerahkan bantuan tersebut kepada masyarakat yang menjadi penerima. Ia menyebutkan, pihaknya diberikan waktu selama 14 hari pada setiap bulan untuk menyalurkan bansos tunai tersebut.

‘’Totalnya 270.005 penerima. Melalui BRI 12.035 penerima, sisanya melalui PT. Pos Indonesia. BRI itu melalui non tunai kayak BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai). Tapi kalau lewat PT. Pos Indonesia, penyalurannya tunai kepada penerima,’’ jelasnya.

Bansos tunai akan diberikan kepada seluruh keluarga miskin yang terdata dalam data terpadu Kemensos. Namun syaratnya, keluarga tersebut belum menerima Bansos lain, yakni Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan non Tunai (BPNT) atau pun Kartu Pra Kerja.

Jumlah penerima Bansos tunai di Indonesia sekitar 9 juta keluarga terdampak Covid-19. (nas)

(Suara NTB/ist)

Jumlah Spesimen Corona Tiga Kali Lipat Kapasitas Laboratorium

SERAH - ITDC membagi masker hasil produk lokal bagi warga di lingkar KEK Mandalika.

Penyerahan secara simbolis diterima Kades Kuta dari perwakilan ITDC.

Tiga Besar Calon Kadis PUPR dan Karo Kerjasama Diserahkan ke Gubernur Dari Hal. 1 H. Mohamad Imran, SE, M. Si, H. Muhammad Fauzan, S. Ag, M. Si. Kemudian, Nursalim, S. Sos, MM, Samsudin, S. Hut, M. Si, Subhan Hasan, S. Sos dan Ir. Zainal Abidin, M. Si. Nasir menjelaskan rencananya pelantikan akan dilaksanakan pada 5 Mei mendatang.

Namun bisa saja maju dan mundur dari jadwal yang ada. Sebelum dilakukan pelantikan, tiga

besar nama calon Kadis PUPR dan Karo Kerjasama dikonsultasikan juga ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). ‘’Sebelum pelantikan disampaikan ke KASN. Kita rencanakan 5 Mei. Tapi bisa saja maju mundur. Tugas Pansel sudah selesai, setelah diserahkan ke gubernur,’’ tandas Nasir.

Diketahui, tes wawancara terhadap 15 pejabat yang mendaftar jadi calon Kadis PUPR dan Karo Kerjasama ber-

langsung selama dua hari, yakni Selasa dan Rabu, 28 - 29 April 2020. Sebelumnya telah dilakukan uji kompetensi manajerial atau psikologi telah dilaksanakan pada 25 April untuk pelamar calon Kepala Dinas PUPR NTB. Sementara uji kompetensi manajerial/psikologi untuk calon Karo Kerjasama telah dilaksanakan 26 April di Kantor BKD NTB. Kemudian penulisan makalah dilaksanakan 27 April 2020. (nas)

Halaman 11

Masih Ada Warga Remehkan Wabah Covid - 19 Mataram (Suara NTB) Jumlah pasien terkonfirmasi positif di Kota Mataram terus bertambah dan jumlahnya 74 orang per 28 April 2020. Meski terus merangkak naik, tidak berpengaruh pada perilaku masyarakat yang tetap beraktivitas seperti biasa. Tim Gugus Tugas Covid – 19 Provinsi NTB menyesalkan sikap warga yang terkesan meremehkan wabah ini.

Padahal jika dibanding jumlah yang sembuh belum seimbang. Hanya 12 orang dinyatakan positif dan 60 orang masih dalam perawatan serta dua orang meninggal.

Tim Gugus Tugas Covid – 19 Provinsi NTB mengingatkan Pemkot Mataram soal situasi ini, khususnya masyarakat agar patuh dengan imbauan pemerintah yang terus disampaikan agar disiplin dengan diam di rumah. Padahal peringatan berjenjang disampaikan pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi NTB, Pemkot Mataram hingga Majelis Ulama Indonesia (MUI). Karena menganggap remeh dengan tetap beraktivitas di luar, akan memicu ledakan kasus Covid – 19. ‘’Ini perlu menjadi perhatian semua pihak. Utamanya masyarakat Kota Mataram secara luas. Jangan sampai kita semua menyesal di kemudian hari karena ketidakdisiplinan kita dalam mengikuti imbauan pemerintah dan edaran MUI,’’ tegas Kepala Pelaksana BPBD NTB, H. Ahsanul Khalik, S.Sos.MH, Rabu (29/4).

Tidak hanya pemerintah dan MUI, bahkan sudah ada keputusan bersama dengan DPRD, Kapolres, Dandim, terutama soal kesepakatan mengatur bagaimana ibadah selama Ramadhan.

Namun diamatinya, sejak sore hingga malam hari, masih ada kegiatan salat tarawih di beberapa tempat.

Ia juga mengamati, sejak sore di beberapa lokasi seperti Cakranegara, Kebon Roek Ampenan dan beberapa lokasi lainnya, masyarakat tampah acuh seolah olah tidak ada wabah. Dilihat Khalik, warga seperti tidak memahami bahaya Sars-Cov2 yang ada di sekitarnya. ‘’Kasus positif semakin melonjak di luar klaster yang saat ini sudah diupayakan dengan kekuatan penuh memutus rantai penyebarannya. Karena transmisi lokal yang kita tidak tahu penyebaran dan penularannya dari mana. Ini yang saya maksudkan jangan sampai kita menyesal di kemudian hari,’’ tegas Ahsanul Khalik yang juga Kalak BPBD NTB selaku koordinator Pusat Pengendalian dan Operasi Gugus Tugas Covid 19 Provinsi NTB. Terkait situasi khususnya di Mataram, pihaknya mengingatkan masyarakat agar lebih banyak di rumah jika tidak ada kepentingan mendesak di luar. Begitu juga dengan peribadatan. “Mari kita ibadah di rumah. Kita jangan mengikuti perasaan benar yang ada pada diri kita, tapi tidak memperhatikan kebenaran yang disampaikan MUI, tokoh agama dan pemerintah bahwa menjaga keselamatan orang banyak itu jauh lebih utama dan itu juga ibadah,’’ tegasnya.

Terkait situasi ini, Ahsanul Khalik berharap tim Gugus Tugas Kota Mataram menggerakkan semua kekuatan personel untuk menegakkan kesepakatan yang sudah dibuat. Penegakan disiplin ini bisa melibatkan aparat Polri, TNI dan Pemda seperti Pol PP, Linmas, Satgas Sosial, Dishub, TRC BPBD. Termasuk menurunkan pam swakarsa seperti Lang - Lang Kota Mataram, Dharma Wisesa dan relawan lainnya. (ars)

Percepat Smelter, Alternatif Pemulihan Ekonomi Pasca Covid-19 Dari Hal. 1 Termasuk penanganan kendala investasi di kawasan wisata tiga gili. ‘’Meski pariwisata masih butuh lama untuk pulih karena pandemi global Covid-19, kita tetap optimis, bahwa KEK Mandalika tetap akan bisa menggelar MotoGP pada 2021 mendatang,’’ ujarnya.

Sementara itu, Gubernur NTB mengatakan, pihaknya juga optimis bahwa ekonomi akan segera pulih. Meski saat ini tengah fokus penanganan pandemi Covid-19 serta dampak sosial ekonomi yang menyertainya. ‘’Namun kami harus tetap memastikan bahwa daerah ini bersahabat dengan investasi. Karena tanpa investasi tidak ada kesempatan kerja yang membawa kemakmuran di masyarakat,’’ ujarnya.

Untuk itu, Dr. Zul meminta pemerintah pusat melalui BKPM mencarikan solusi, terhadap berbagai permasalahan yang sedang dihadapi. Diantaranya beberapa perusahaan yang belum mulai konstruksi, karena terkendala administrasi dan perizinan, kiranya bisa dipermudah.

Dalam kesempatan itu, Sekda NTB menyampaikan beberapa kendala di lapangan termasuk perubahan realisasi investasi sebesar 12 persen dari target pada triwulan pertama tahun ini serta perkembangan investasi pembangunan smelter dan industri turunannya di KSB, kawasan tiga gili dan KEK Mandalika. Pada saat ini pandemi Covid-19, membuat beberapa perusahaan bersikap menung-

gu dan melihat situasi dan kondisi aman untuk meralisasikan investasinya.

Seperti diberitakan Suara NTB, pada triwulan I tahun 2020, realisasi investasi di NTB pada angka Rp2,142 triliun. Kepala DPMPTSP NTB, Dr. H. Amry Rakhman, M. Si dikonfirmasi Selasa (28/4) lalu mengatakan, banyak investor yang wait and see akibat dari pandemi Corona. ‘’Kalau situasi dan kondisi ini bisa lebih baik di bulan Juni dan Juli, pergerakannya masih bisa dikejar yang Rp10 triliun,’’ sebutnya.

Mantan Asisten II Setda Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) ini mengatakan, target Rp10 triliun akan bisa dikejar tahun ini. Karena ada beberapa proyek yang masih on schedule seperti pembangunan smelter. Rencananya, smelter akan dibangun sampai 2022 mendatang. Paling tidak, 20 persen dari nilai total investasi pembangunan smelter akan terealisasi tahun ini yang besarnya sekitar Rp3 - 4 triliun.

Dengan catatan pembangunan smelter bisa dimulai pada semester II tahun 2020.

Kemudian, kata Amry, pembangunan infrastruktur di dalam KEK Mandalika untuk persiapan MotoGP 2021 terus berjalan. Seperti pembangunan sirkuit, pembangunan sejumlah hotel dan fasilitas pendukung lainnya. “Kalau dua saja terealisasi yang besar, sektor pariwisata dan pertambangan plus sektor lain yang kecil, nilainya ratusan miliar, dengan target Rp10 triliun masih ada harapan sampai akhir tahun terkejar,’’ ujarnya optimis. (nas)

2021, NTB Optimis Pertumbuhan Ekonomi ’’Rebound’’ 5,2 - 5,7 Persen Dari Hal. 3 Ia mengatakan, sektor-sektor yang berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi NTB semuanya akan tumbuh pada 2021 mendatang. Sehingga target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 - 5,7 persen bukan sesuatu yang mustahil dapat dicapai. ‘’Kontribusi sektoral, tahun depan hitungan kita menjadi bisa positif semua. Kalau tahun ini hanya sektor pertanian yang bisa mempertahankan positif,’’ terangnya.

Ia memberikan contoh, sektor pariwisata, makan minum, transportasi dan perdagangan diproyeksikan tumbuh di atas 10 persen. Kemudian sektor industri pengolahan diproyeksikan tumbuh 4 - 5 persen. Apalagi sekarang, program Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang yang digelontorkan Pemprov NTB menggunakan produk-produk IKM dan UMKM lokal.

Selain itu, sektor real estate juga diproyeksikan tumbuh sekitar 3,5 persen, konstruksi 4 persen. Sementara dari sisi permintaan, belanja pemerintah diperkirakan akan tumbuh sekitar 4 persen, investasi 10 persen. Kemudian ekspor dan impor serta

belanja masyarakat juga diperkirakan akan tumbuh positif pada tahun depan. ‘’Secara total kita punya pendapatan hampir semua sektor memberikan konstribusi. Kayak hampir ke normal lagi,’’ katanya.

Ia menambahkan, pemulihan ekonomi sangat tergantung dari percepatan penanganan wabah Corona dari sisi kesehatan. Apabila kasus positif menurun atau bahkan mentok, maka pemulihan ekonomi NTB pada 2020 akan semakin cepat dilakukan.

Kasus Corona diperkirakan akan berhenti bertambah pada awal Juni mendatang. Pada waktu itu, Pemda tinggal melakukan proses penyembuhan terhadap pasien yang masih positif. Pada saat bersamaan, pemulihan ekonomi mulai berjalan. Artinya, pembatasan transportasi dan interaksi orang sudah tidak ada lagi. ‘’Orang sudah bisa berwisata dan lainnya. Langsung akan berwisata kemana-mana.

Misalnya pariwisata boleh dibuka Agustus, orang akan banyak berwisata. Memang ini tergantung kecepatan kita menyelesaikan Covid-19 ini,’’ tandasnya.

Sebelumnya, Pemerhati Ekonomi dari Universitas

Mataram (Unram), Dr. M.Firmansyah, SE, M. Si memprediksi recovery ekonomi NTB akan jauh lebih cepat dibandingkan daerah lain.

Wabah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) harus cepat diputus mata rantai penyebarannya. Supaya pandemi ini segera berakhir. ‘’Kalau Covid-19 ini selesai.

Kita masih bisa dihidupkan dengan sektor pariwisata.

Karena saya memprediksi ada kerinduan orang untuk untuk mencari hiburan, menenangkan diri ke tempattempat wisata. Makanya saya memprediksi, recovery ekonomi NTB akan jauh lebih cepat dibandingkan daerah lain,’’ kata Firmansyah.

Dengan naiknya nilai tukar mata uang dolar Amerika, justru membuat wisatawan banyak membelanjakan uangnya untuk berwisata. Bahkan, dengan naiknya nilai tukar mata uang dolar Amerika, wisatawan akan bisa lebih lama menginap atau berlibur ke destinasi wisata.

Ekonomi NTB ditopang oleh sektor pertanian atau agraris dan sektor pariwisata.

Menurutnya, apabila sektor pariwisata bisa recovery lebih cepat, maka akan mendongkrak sektor-sektor lain-

nya seperti ritel, perdagangan, industri, transportasi dan lainnya.

Ia memprediksi ekonomi NTB akan kembali pulih tak sampai setahun apabila pandemi Covid-19. Dikatakan, kombinasi sektor pertanian dan sektor pariwisata akan cukup ampuh dalam merecovery ekonomi NTB. Berbeda dengan daerah lain yang tidak mengembangkan sektor pariwisata, maka akan lebih lama recovery ekonominya dibandingkan daerah yang mengembangkan pariwisata. ‘’Kalau sektor pariwisata ini bagus, maka akan merembet ke sektor ritel, perdagangan dan lainnya. Kalau ini (pandemi Covid-19) selesai, orang kembali beraktivitas.

Maka ekonomi akan menemukan titik keseimbangan baru,” katanya.

Berkaitan dengan program Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unram ini memberikan masukan agar Pemda menggunakan produkproduk lokal. Bantuan paket sembako senilai Rp250 ribu per KK yang diperuntukkan bagi 105.000 KK tersebut harus menggunakan produk lokal.

Sehingga masyarakat, IKM dan UMKM tetap berproduk-

si. Hasil produksinya dapat diserap oleh Pemda untuk bantuan paket sembako tersebut. ‘’Sehingga kita menyelamatkan orang miskin dari sisi konsumsi, juga menyelamatkan UMKM,’’ katanya.

Menurutnya, sekarang yang dipikirkan bukan hanya masyarakat miskin dari aspek konsumsinya. Tetapi juga harus dipikirkan masyarakat, petani, nelayan dan UMKM agar tetap berproduksi. Karena masyarakat punya tanggungan anggota keluarga dan IKM/UMKM punya karyawan atau tenaga kerja yang juga harus diperhatikan di tengah kondisi saat ini. ‘’Setidaknya, kita bisa mengerem laju peningkatan angka kemiskinan. JPS harus menggunakan produk lokal.

Sehingga masyarakat dan UMKM tetap berproduksi.

Makanya langkah tepat ketika bantuan bukan dalam bentuk uang tunai. Tapi dalam bentuk produk seperti beras dan kebutuhan pokok lainnya,” katanya.

Ia mengingatkan jangan sampai beras yang diberikan ke masyarakat penerima bantuan merupakan beras luar daerah. ‘’Tetapi harus menyerap beras produksi masyarakat lokal,’’ pesannya. (nas)

BERLANGGANAN/PENGADUAN LANGGANAN HUBUNGI : 081917168822 - 081238792598

Kamis, 30 April 2020

suarantb.com

@suarantbcom

@suarantbcom

http://facebook.com/suarantbdotcom

http://twitter.com/suarantbcom

http://instagram.com/suarantbcom

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Pasien Kabur Picu Penanganan Covid-19 Lebih Lama risiko kematiannya lebih tinggi, (menularkan) ke orang-orang yang punya penyakit bawaan lainnya,’’ ujar Aryadi.

Selain itu, pihaknya menyayangkan masih ada oknum yang memanfaatkan kelengahan petugas dengan bertindak tidak kooperatif. Dicontohkannya seperti keadaan ruang isolasi yang memungkinkan pasien untuk kabur. Padahal hal tersebut dilakukan untuk membantu keadaan mental pasien agar tidak merasa seperti dipenjara. ‘’Standar ruang isolasi dari aspek kesehatan yang harus dipenuhi, bukan pengamanan

lakukan pemerintah. ‘’Tidak mungkin petugas kesehatan bisa bekerja sendiri tanpa kerja sama dan dukungan semua pihak,’’ tegas Aryadi. Dicontohkannya seperti kondisi pasien konfirmasi positif di NTB yang secara umum dalam kondisi baik.

Namun bukan berarti dapat disalahartikan untuk menghindari perawatan medis yang diberikan pemerintah. ‘’Kita harusnya bersyukur pasien-pasien kita rata-rata dalam keadaan sehat, tidak seperti di daerah lain. Tapi yang kita khawatirkan kalau dia menularkan ke lain yang

TERBAIK - Manggis dari Lombok dikenal akan kualitasnya.

Bahkan disebut-sebut memiliki kualitas terbaik di Asia.

Tahun 2020 ini, Pemprov NTB menargetkan nilai ekspornya tiga kali lipat dari ekspor sebelumnya.

(Suara NTB/bul)

Masih Diizinkan, Kepulangan PMI Dipastikan Patuhi Protokol Covid-19 Mataram (Suara NTB) – Arus kepulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKI sampai saat ini masih terus berlangsung. Hal tersebut mengikuti pengecualian yang diberikan bagi TKI terkait pembatasan akses transportasi sesuai Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 25 Tahun 2020.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Mataram, Abri Danar Prabawa, menerangkan pihaknya sampai saat ini masih memfasilitasi kepulangan TKI ke NTB baik melalui jalur udara, darat, maupun laut. ‘’Setelah penerbangan domestik ditutup, kami tetap memantau kepulangan PMI di Pelabuhan Lembar, berkoordinasi dengan Tim BKO KKP wilayah pelabuhan,’’ ujarnya saat memberikan keterangan, Rabu (29/4).

Mengingat pandemi virus Corona (Covid-19) masih berlangsung, BP2MI NTB memastikan kepulangan PMI tersebut melewati protokol pemeriksaan sesuai standar kesehatan yang berlaku. Diterangkan Abri, seluruh pekerja migran yang akan kembali ke Indonesia diminta melakukan tes kesehatan. ‘’Jadi kalau tidak sehat, mereka (juga) tidak diperkenankan keluar dari negara (penempatan) tersebut,’’ ujar Abri. Setelah sampai di Indonesia, prosedur yang diterapkan ad-

alah pemeriksaan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di bandara maupun pelabuhan. “Setelah dinyatakan sehat atau non reaktif (rapid test), PMI diarahkan ke UPT BP2MI untuk di data,’’ sambungnya.

Menurutnya, hal tersebut telah menjadi atensi bersama, di mana BP2MI juga telah tergabung dalam Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 NTB. Sesuai protokol yang berlaku, seluruh pemulangan yang dilakukan harus melewati pemeriksaan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) yang berada di area debarkasi bandara maupun area pelabuhan.

Diterangkan Abri informasi rencana kepulangan PMI sejauh ini terus dikoordinasikan kepada Pemda, KKP, Satgas Covid-19. ‘’Bahkan ke keluarga mereka (juga kita laporkan) untuk kepulangan PMI sakit atau PMI meninggal,’’ ujarnya.

Data PMI tersebut juga dilaporkan kepada masing-masing Organisasi Prangkat Daerah (OPD) yang membidangi ketenagakerjaan sesuai daerah asal. Terutama untuk memastikan PMI yang pulang dapat dimonitor serta mengikuti arahan untuk melakukan karantina mandiri.

Sebagai informasi, sejak Januari hingga 27 April 2020, UPT BP2MI Mataram mencatat pemulangan PMI asal Provinsi NTB sejumlah 810 orang, baik yang dip-

ulangkan melalui bandar udara maupun pelabuhan. Rinciannya, pemulangan PMI bermasalah sebanyak 283 orang, pemulangan crew kapal pesiar 20 orang, monitoring pemulangan PMI deportasi 61 orang. Pemulangan CPMI dari BLKLN/penampungan swasta sebanyak 439 dan pemulangan CPMI program G to G Jepang 7 orang.

Diterangkan Abri, jumlah tersebut mengalami peningkatan. Selain itu, jenis pemulangan PMI juga tercatat lebih variatif, seperti adanya pemulangan crew kapal pesiar akibat berhenti beroperasinya kapal pesiar. Arahan pengosongan fasilitas BLKLN atau penampungan PMI milik swasta dan deportasi PMI akibat kebijakan pembatasan bagi WNA di beberapa negara penempatan PMI. Berdasarkan daerah asal PMI, tercatat Kabupaten Bima sebagai daerah asal dengan pelayanan pemulangan PMI tertinggi, yaitu sejumlah 208 orang. Disusul Kabupan Lombok Timur sejumlah 186 orang, Kabupaten Sumbawa sejumlah 127 orang. Kabupaten Lombok Tengah sejumlah 119 orang, Kabupaten Lombok Barat 50 orang. Kabupaten Dompu sejumlah 34 orang, Kabupaten Lombok Utara sejumlah 29 orang. Kabupaten Sumbawa Barat sejumlah 23 orang, Kota Mataram sejumlah 19 orang dan Kota Bima sejumlah 15 orang. (bay)

Belanja Pemerintah Bisa Bantu IKM Secara Menyeluruh Mataram (Suara NTB) – Dampak pandemi virus Corona (Covid-19) secara ekonomi bagi Industri Kecil Menengah diakui membutuhkan solusi segera. Mengingat rencana pemerintah untuk mempertahankan produksi dan permintaan melalui Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang maupun program penyediaan Alat Pelindung Diri (APD) tidak dapat mengakomodir seluruk IKM yang ada. ‘’Beberapa IKM yang bukan penyedia APD dan JPS secara langsung sedang dalam ikhtiar juga untuk dibantu,’’ ujar Kepala Dinas Perindustrian NTB, Nuryanti, SE.ME, Rabu (29/4).

Beberapa solusi yang akan diajukan antara lain memasukkan hasil produksi IKM-IKM tersebut dalam belanja-belanja JPS, maupun belanja dari masing-masing Pemda.

Pandemi Covid-19 diakui cukup berdampak bagi omzet, produksi, maupun permintaan bagi beberapa IKM. Khususnya yang bergerak di bidang kerajinan seperti ketak, cukli, dan lainlain. Menurut Nuryanti, pihaknya saat ini tengah mengajukan penyerapan hasil produksi untuk membantu IKM-

(Suara NTB/dok)

Nuryanti IKM tersebut bertahan. ‘’Untuk bantuan yang diberikan bagi para pelaku usaha ini, sedang dalam proses usulan ke BPBD. Setelah final kajian dari BPBD baru bisa kita infokan,’’ ujarnya. Di sisi lain, promosi juga terus digencarkan. Khususnya untuk kampanye penggunaan produk-produk lokal.

Dalam situasi saat ini, menurutnya salah satu jenis promosi paling efektif

adalah memasukkan produk-produk tersebut dalam belanja pemerintah.

Mengingat belanja pemerintah mencakup seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di NTB. Di sisi lain, untuk IKM yang mengolah logam seperti pandai besi dan lain-lain juga akan diupayakan terakomodir dalam program bantuan Covid-19. Diantaranya berupa pemberian Bimbingan Teknis (Bimtek) bekerja sama dengan SMK-SMK yang ada.

Dengan begitu, diharapkan ada keragaman jenis produksi atau subtitusi produk agar menyesuaikan dengan kebutuhan saat ini. ‘’Begitu juga suku cadang sederhana (yang) dibutuhkan masyarakat banyak.

Misalnya paku, tang, obeng dan lain-lainnya,’’ ujar Nuryanti.

Menurutnya hal tersebut penting dilakukan. ‘’Pandai besi (di NTB) selama ini hanya membuat pisau,” ujar Nuryanti. Dengan memanfaatkan daur ulang logam-logal yang sudah tidak terpakai, diharapkan jenis produksi tersebut dapat lebih variatif agar dapat dimasukkan dalam belanja-belanja pemerintahan. (bay)

haya bagi orang lain. Karena dia membawa bahaya, maka ikuti protokol yang sudah ditetapkan oleh petugas kesehatan kita,’’ tegas Ahsanul saat dikonfirmasi, Rabu (29/4) di Mataram.

Pemerintah bersama seluruh aparat disebutnya akan bertindak tegas pada masyarakat yang menolak untuk bersikap kooperatif. Dicontohkannya seperti penjemputan pasien di Lombok Timur yang dilakukan oleh aparat TNI, Polri, dan Pol PP. “Pasien itu dijemput kemudian dibawa langsung ke tempat isolasi yang disiapkan pemerintah kabupaten. Dompu juga menerapkan itu. Saya pikir semua (kabupaten/kota) juga bisa menerapkan itu,’’ jelasnya.

Di sisi lain, Pemprov NTB disebutnya mendukung penerapan Pembatasan Sosial Berbasis Lingkungan (PSBL) di masing-masing kabuapten/ kota. Diantaranya seperti yang

(Suara NTB/dok)

(Suara NTB/dok)

I Gede Putu Aryadi tengah disusun oleh Walikota Mataram, terutama untuk memaksimalkan protokol penanganan Covid-19.

Diakui Ahsanul penerapan PSBL memang belum maksimal di lakukan saat ini. ‘’Kalau

H. Ahsanul Khalik sekarang memang masih setengah-setengah. Ini yang kita dorong, karena pembatasan sosial berbasis lingkungan ini langsung pada lokasi-lokasi yang memang ada kasus terkonfirmasi positif,’’ pungkasnya. (bay)

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Harga Gabah Masih Dibeli di Bawah HPP Taliwang (Suara NTB) Akhir musim panen perdana di Kabupaten Sumbawa Barat, harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani masih dibeli dengan harga di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yakni di angka Rp3.800-Rp3.700 per Kg. Padahal sesuai Permendag nomor 24 tahun 2020 harga GKP tingkat petani seharusnya di angka Rp4.200 per Kg tidak boleh di bawah harga. ‘’Memang untuk GKP di tingkat petani masih rendah meski sudah berada di akhir musim panen perdana. Persoalannya, ada di kadar air yang masih tinggi, di atas 28 persen dari batas normal 20 persen dan hampa 10 persen. Makanya kami mengimbau agar petani tidak menjual gabahnya terlebih dahulu sebelum kadar air sesuai persyaratan,’’ ungkap Kepala Di-

nas Pertanian (Distan) kepada Suara NTB melalui Kabid Tanaman Pangan Syaiful Ulum SP, Rabu (29/4) kemarin.

Berdasarkan hasil penelusuran di lapangan, untuk kadar air GKP saat ini berada di angka 28 persen dari batas pembelian HPP di angka 20 persen. Selain itu, ada juga petani yang melakukan panen sebelum waktunya sehingga masih bercampur dengan padi yang belum siap panen. Masalah kadar hampa padi juga menjadi persoalan di tingkat petani karena dianggap masih cukup tinggi di atas 20 persen dari persyaratan 10 persen. ‘’Bukan Bulog yang tidak mau menyerap gabah petani sesuai HPP. Tetapi kondisi gabah yang tidak sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan,’’ ujarnya. Hal itu merupakan hasil pantauan yang dilakukan bersama Bulog belum lama ini.

Terhadap persoalan tersebut, pihaknya sudah mengingatkan agar para petani untuk tidak menjual gabahnya dengan tergesa-gesa. Kalaupun masih ada petani yang mengambil sikap dengan tetap menjual, maka hal itu merupakan keinginan dari petani sendiri. Bisa jadi mereka cepat menjual karena ada kebutuhan yang mendesak dan masalah lainnya. Pihaknya juga tetap meminta Bulog agar menyerap gabah dari petani dengan melibatkan mitra bisnisnya dengan harapan harga tidak jauh dari HPP. ‘’Kami tetap mengupayakan untuk mencari jalan keluar terbaik atas persoalan tersebut. Kami juga akan tetap berkoordinasi dengan Bulog untuk tetap menyerap gabah para petani sehingga para petani tidak merugi,’’ harapnya. (ils)

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

‘’Hal yang paling sulit sekarang ini adalah (membangun) kesadaran dan kedisiplinan pasien, serta masyarakat untuk mengikuti protokol (penanganan pandemi) tersebut. Padahal ini untuk keselamatan bersama,’’ ujar Juru Bicara Satgas Covid-19 NTB, I Gede Putu Aryadi, S.Sos,MH saat dikonfirmasi, Rabu (29/4) di Mataram.

Diterangkan Aryadi, saat ini pemerintah memproyeksikan pandemi Covid-19 dapat diatasi pada Mei mendatang. Namun hal tersebut membutuhkan dukungan penuh dari masyarakat untuk bersikap kooperatif pada upaya-upaya penanganan yang di-

seperti penjara. Protokol kesehatan sudah mengatur secara jelas dan teknis dari kementerian, dan (sudah) dijalankan oleh semua petugas medis,’’ ujar Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) NTB ini.

Terpisah, Kepala Pelaksana BPDB NTB, H. Ahsanul Khalik, S.Sos,MH menerangkan, kejadian Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang kabur seperti di Loteng murni merupakan tindakan oknum semata. Kendati demikian, pihaknya berharap agar seluruh masyarakat benar-benar menyadari bahaya dari pandemi Covid-19 dan tidak bersikap acuh terhadap arahan yang dikeluarkan pemerintah.

“Saya berharap siapapun orang yang ditetapkan sebagai ODP (Orang Dalam Pengawasan), PDP, maka dia harus menyadari dia membawa ba○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Mataram (Suara NTB) – Kaburnya pasien konfirmasi positif virus Corona (Covid-19) nomor 223 dengan inisial TS dari ruang isolasi RSUD Praya, Lombok Tengah (Loteng) menjadi atensi Tim Gugus Tugas (Satgas) penanganan Covid-19 Pemprov NTB. Pasalnya, tindakan pasien tersebut diakui mempersulit seluruh upaya penanganan pandemi yang telah dilakukan seluruh komponen pemerintah.

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○