1 minute read

Alih Fungsi Lahan Berujung Kemiskinan

Menurut dokumen AMDAL

PLTU Indramayu 1 x 1000 MW yang diterbitkan Desember 2010, rencananya pembangkit ini akan dibangun di lahan budi daya pertanian sawah dan palawija seluas 327 hektar10. Proyek ini mengalihfungsikan lahan pertanian yang masih produktif yang berada di tiga wilayah. Yaitu Desa Sumuradem, Mekarsari, dan Patrol Lor. Desa Mekarsari merupakan wilayah dengan alih fungsi lahan paling besar, yaitu seluas ± 187 hektar11.

Advertisement

Dari luas lahan yang dialihfungsikan, pemilik lahan dan buruh tani bisa menanam padi sebanyak dua kali dalam setahun. Dengan hasil panen padi gabah kering dalam satu kali musim tanam rata-rata 4 sampai 5 ton per hektar. Belum lagi komoditas lain yang banyak ditanam, seperti bawang merah yang biasa ditanam sehabis masa tanam padi. Pun warga menanam jenis sayuran lain seperti kacang panjang dan gambas/oyong. Warga desa juga kerap memanfaatkan lahan di samping pematang sawah untuk ditanami singkong dan pepaya. Dapat dipastikan, pembangunan

PLTU batu bara akan sangat berdampak terhadap sumber mata pencaharian warga di sektor pertanian.

10 Dokumen AMDAL PLTU Indramayu

2 x 1000 MW, Desember 2010

11 Ibid

Berubahnya fungsi hamparan lahan pertanian berdampak pada hilangnya mata pencaharian warga desa yang sebagian besar merupakan petani penggarap dan buruh tani. Petani penggarap adalah mereka yang mengolah lahan yang disewa dari pemilik lahan. Sedangkan buruh tani adalah pekerja yang disewa penggarap untuk membantu, karena pada dasarnya profesi ini tidak memiliki kemampuan modal seperti halnya petani penggarap. Kedua profesi tadi merupakan keahlian yang dimiliki dan dikuasai oleh warga Desa Mekarsari dan sekitarnya, baik pria maupun perempuan. Sudah menjadi tradisi dalam satu keluarga, baik suami dan istri, bahkan anak mereka yang telah dewasa, untuk bekerja sebagai buruh tani.

Pembajak sawah dan nelayan air dangkal merupakan profesi lain yang turut terdampak dari dibangunnya PLU batu bara. Bagi para pembajak, dengan hilangnya sawah sebagai areal budi daya, secara langsung akan menurunkan permintaan kebutuhan untuk membajak sawah. Sama halnya dengan nelayan air dangkal, pembangunan PLTU batu bara akan membuat tertutupnya akses ke pantai, sehingga menyulitkan mereka untuk mencari ikan dan udang sebagai bahan baku pembuatan terasi.

This article is from: