1 minute read
Asam Jawa
by fahmi48
Kingdom Division Class Order Family Genus Species
Plantae Magnoliophyta Liliopsida Asparagales Iridaceae Crocus Crocus sativus (Linnaeus, 1996 )
Advertisement
Deskripsi
Kuma-kuma hasil domestikasi C. sativus adalah tumbuhan tahunan (perenial) yang berbunga di musim gugur. Tanaman ini tidak tumbuh di alam bebas dan merupakan mutan poliploidi yang steril dari Crocus cartwrightianus asal Mediterania timur yang berbunga di musim gugur. Penelitian botani mengungkap C. cartwrightianus berasal dari pulau Kreta, dan bukan dari Asia Tengah seperti yang dulu diperkirakan orang. (Katzer, 2001)
Manfaat
Bagi penggemar safron, safron memiliki aroma bagaikan madu dengan sedikit nuansa harum jerami. Masakan Arab, India, Asia Tengah, Iran, Eropa, Maroko, dan masakan orang Cornish sering menggunakan safron sebagai pewarna makanan sekaligus penambah aroma. Safron juga sering digunakan pada kuekue, permen, dan minuman keras. Bunga safflower (Carthamus tinctorius) yang dijual dengan nama " safron Portugis " (assafroa) dan kunyit sering digunakan sebagai pengganti safron yang berharga mahal. Ilmu kedokteran modern berhasil mengungkap berbagai khasiat safron, seperti antikarsinogenik (pencegah kanker),[16] anti-mutagenik (pencegah mutasi), immunomodulasi (memperbaiki sistem imun), dan antioksidan
Pertelaan (Kenpei, 2005)
Kuma-kuma akan berbunga pada bulan Oktober setelah sebagian besar bunga menghasilkan biji. Bunganya berwarna cerah, mulai dari ungu terang, serta ungu merah jambu. Saat berbunga, tumbuhan jafaron umumnya setinggi 30 cm dan dari dalam bunganya keluar tiga putik dengan ujung kepala putik berwarna merah tua berukuran sepanjang 25 hingga 30 mm. Pada bunga terdapat subang yang harus digali dan dipisah untuk penanaman musim selanjutnya. Subang tersebut hanya bertahan satu musim dan akan membelah diri menjadi 10 anak subang hingga tumbuh tanaman baru.
Produk utama kemiri adalah minyak hasil ekstraksi daging biji kemiri. Minyak kemiri banyak dimanfaatkan sebagai bahan pengobatan. Hal ini didasarkan pada karakter kimianya yang mampu mengobati khusunya inflamasi. Kulit yang terluka akan sembuh dengan cepat jika menggunakan protectant atau barrier seperti minyak kemiri yang mampu mencegah infeksi berkelanjutan. (Vossen, 2002)