3 minute read

Cengkeh

Next Article
Kayu Manis

Kayu Manis

Kingdom Divisio Classis Ordo Familia Genus Species Plantae Spermatophyta Dicotyledoneae Myrtales Myrtaceae Syzygium Syzygium aromaticum L.

Deskripsi

Advertisement

Cengkeh dikenal dengan berbagai macam istilah di beberapa daerah seperti bunga rawan (Sulawesi), bungeu lawang (Sumatra) dan cengkeh (Jawa). Istilah lain dari cengkeh diantaranya sinke, cangke, cengke, gomode, sake, singke, sangke dan hungo lawa (Nuraini, 2014).

Manfaat

Tanaman cengkeh banyak dimanfaatkan dalam industri rokok kretek, makanan, minuman dan obat-obatan. Tanaman cengkeh bahkan dijadikan sebagai obat tradisional karena memiliki khasiat untuk mengobati sakit gigi, rasa mulas sewaktu haid, rematik, pegal linu, masuk angin, sebagai ramuan penghangat badan dan penghilang rasa mual (Nuraini, 2014). Bagian tanaman cengkeh yang banyak dimanfaatkan adalah bunga, tangkai bunga dan daun (Nurdjannah, 2007).

(Sumber: Kew, n.d.)

Pertelaan

Batang besar berkayu keras yang tingginya mencapai 20–30 m. Tanaman cengkeh memiliki 4 jenis akar yaitu akar tunggang, akar lateral, akar serabut dan akar rambut. Daun dari tanaman cengkeh merupakan daun tunggal yang kaku dan bertangkai tebal dengan panjang tangkai daun sekitar 2–3 cm (Nuraini, 2014). Daun cengkeh berbentuk lonjong dengan ujung yang runcing, tepi rata, tulang daun menyirip, panjang daun 6–13 cm dan lebarnya 2,5–5 cm. Daun cengkeh muda berwarna hijau muda, sedangkan daun cengkeh tua berwarna hijau kemerahan (Kardinan, 2003).

Senyawa Kimia

Kandungan minyak atsiri bunga cengkeh didominasi oleh eugenol dengan komposisi eugenol (81,20%), trans-β-kariofile (3,92%), α-humulene (0,45%), eugenol asetat (12,43%), kariofilen oksida (0,25%) dan trimetoksi asetofenon (0,53%) (Prianto, dkk. 2013).

(Sumber: Rusaidi, 2021)

Kingdom Divisio Classis Ordo Familia

Genus Species Plantae Tracheophyta Magnoliopsida Sapindales Rutaceae Citrus Citrus hystrix. (DC 1813)

Deskripsi

Citrus hystrix atau yang dikenal dengan jeruk purut adalah tumbuhan yang berasal dari keluarga Rutaceae yang dapat ditemukan di Asia Tenggara. Selain memainkan peran penting di Masakan Asia Tenggara, minyak dari daun dan buah jeruk ini digunakan sebagai agen perasa dan pewangi, serta dalam pembuatan wewangian dan obat-obatan. (NG, et al., 2011)

Manfaat

Daun C. hystrix digunakan dalam masakan Asia Tenggara seperti Indonesia , Laos , Kamboja, dan Thailand. Bagian Daun merupakan bagian tanaman yang paling sering digunakan, segar, kering, atau beku. Daunnya banyak digunakan dalam masakan Thailand misalnya tomyum (Loha-unchit, 2021). Daunnya digunakan dalam masakan Vietnam untuk menambah aroma masakan ayam dan mengurangi bau menyengat saat mengukus siput. Daunnya digunakan dalam Masakan Indonesia (terutama masakan Bali dan masakan Jawa ) untuk makanan seperti soto ayam dan digunakan bersama dengan daun salam Indonesia untuk ayam dan ikan. Mereka juga ditemukan dalam masakan Malaysia dan Burma(Hutton, 2003). jus dan kulitnya digunakan dalam pengobatan tradisional di beberapa negara Asia; jus buahnya sering digunakan dalam sampo dan dipercaya dapat membunuh kutu rambut. (Staples & Kristiansen, 1999)

Pertelaan

Citrus hystrix umumnya merupakan pohon kecil dengan tinggi 3–6 m dan lebar 2,5–3 m, sering tidak lurus, bengkok dengan cabang gundul dan berduri. Daun jeruk purut memiliki keunikan di antara varietas jeruk, daunnya berseling, unifoliolate, lebar ovate sampai ovate-oblong, panjang 7,5–10 cm, hijau tua di atas, lebih terang di bawah, sangat harum dengan tangkai daun panjang melebar ke sayap menonjol, panjang 15 cm dengan lebar 5 cm, kemudian, setiap daun menjadi dua bagian, tampak seperti daun ganda. Daun dan tangkai daun yang melebar tampak seperti daun tunggal yang “terjepit” . Pangkal daun runcing, atau bulat, puncak tumpul atau sedikit meruncing atau berlekuk. Bunganya kecil, harum, putih; calyxcuspidate 4 lobus, putih dengan pinggiran ungu; kelopak 4-5, bulat telurlonjong, putih kekuningan dengan warna merah muda; benang sari 24-30 bebas. Buahnya besar, verrucose, berkutil atau bergelombang, globose, ovoid sampai elips, hijau berubah menjadi hijau kekuningan ketika masak, diameter sekitar 5-7 cm, kulit buah tebal, daging buah kekuningan, sangat asam dan pahit dengan kerutan di permukaan buah. Biji banyak, bergerigi, bulat telur-lonjong, 1,5-1,8 kali 1-1,2 cm, monoembrionik dengan kotiledon putih (Lim, 2012) Senyawa Kimia

Kandungan kimia minyak kulit jeruk purut sebagian besar merupakan hidrokarbon (30,73%) dan β-pinene monoterpen,dengan limonene (18,76%) sebagai komponen, sedangkan komponen minor (10,63%), α-terpineol (8,35%), adalah terpinene-4-ol γ-terpinene (6,18%), αterpinene (5,09%) dan terpinolene (4,33%). (Hongratanaworakit & Buchbauer, 2007)

This article is from: