Kingdom Division Class Order Family Genus Species
Plantae Magnoliophyta Magnoliopsida Austrobaileyales Illiciaceae Illicium Illicium verum Hook.f.
Deskripsi
Bunga lawang atau Kembang Lawang atau pekak adalah rempah yang memiliki rasa yang mirip dengan Adas manis. Rempah ini banyak digunakan di dalam masakan negara-negara Asia. Bunga lawang adalah salah satu bumbu tradisional masakan Cina yaitu ngo hiong yang terdiri dari lima jenis rempah. Nama Bunga Lawang dalam Bahasa Tionghoa adalah ba jiao atau bat gok yang memiliki arti "delapan tanduk" , sesuai dengan bentuknya yang memiliki delapan kelopak. Bunga Lawang mempunyai bau khas yang kuat. (Gledhill, 2008).
Bunga lawang dijadikan rempah untuk menjadi penyedap rasa untuk makanan, sama seperti kulit kayu manis dan bunga cengkih. Bunga lawang juga banyak dipakai dalam masakan India yang kaya rempah misalnya untuk kari. Bangsa Thailand, Vietnam, dan Indonesia juga banyak memakai bunga lawang untuk penyedap masakan. Di Indonesia, bumbu ini digunakan di beberapa daerah yang memiliki ciri khas masakan berbumbu tajam. Misalnya saja gulai Aceh, Rendang Minang, masakan Jawa, dan Bali. (Gledhill, 2008). Daunnya aromatik, sederhana dan lanset, obovate-elips atau elips, ukuran 5–15 cm × 2–5 cm, coriaceous hingga coriaceous tebal.Daunnya berukuran 5–15 cm × 1,5–5 cm, puncak lancip, sisi bawah puber. [5] Bunganya soliter, biseksual, merah muda sampai merah tua, aksila atau subterminal. Perianth memiliki lobus 7-12, tersusun secara spiral; benang sari nomor 11-20, tersusun spiral, dengan filamen pendek dan tebal; karpel biasanya 8, bebas, diatur dalam satu lingkaran. (Gledhill, 2008).
Pertelaan Ies, 2007
Manfaat Senyawa Kimia
Saturated fat 0.6 gr 3% Polyunsaturated fat 3.2 gr Monounsaturated fat 10 gr Cholesterol 0 mg 0% Total Carbohydrate 50 g 16% Serat/Dietary fiber 15 gr 60% Fe 20,5% Calcium 64% Magnesium 42% Sodium 16 mg Potassium 1,441 mg 41% Protein 18 g 36%
Abourashed, E. dan El-Alfy, A. (2016). Chemical diversity and pharmacological significance of the secondary metabolites of nutmeg (Myristica fragrans Houtt.). Phytochem Rev. 15(6): 1035–1056.
Adams, E. (1847), The Seven Books of Paulus Aegineta, translated from Greek, Vol.3, London: The Sydenham Society.
Afifah, E. (2005). Khasiat dan manfaat temulawak. Jakarta: Agro Media Pustaka. 5: 43-59.
Agromedia, R. (2008). Buku Pintar Tanaman Obat: 431 Jenis Tanaman Penggempur Aneka Penyakit. Yogyakarta: Agromedia.
Agrotek. (n.d.). Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Pala. [Online] https://agrotek.id/klasifikasi-danmorfologi-tanaman-pala/ (diakses Juni 2021).
Alegantina, S., Mutiatikum, D. (2009). Pengembangan dan Potensi Pala (Myristica fragransi).
Ami, M. S., & Candra, E. A. (2019). Identifikasi tumbuhan dalam masakan tradisional urap-urap sebagai materi penyusunan buku referensi taksonomi tumbuhan. Edubiotik: Jurnal Pendidikan, Biologi dan Terapan. 4(02): 83-92.
Archanter, S. (1969). Perfume and flavour chemicals (Aroma chemichals) II. Det Hoffensbergske. Copenhagen. Denmark.
Ariska, N., & Rachmawati, D. (2018). Pengaruh ketersediaan air berbeda terhadap pertumbuhan dan hasil tiga kultivar bawang merah (Allium cepa L.). Jurnal Agrotek Lestari, 3(2).
A.T. Selvi, G.S. Joseph,, and G.K.,Jayaprakarsa. (2003). Inhibition Of Growth And Aflatoxin Production In Aspergillus Flavus By Garcinia Indica Extract And Its Antioxidant Activity. J. Food Microbiology 20. hal. 455
Atjung. (1990). Tanaman Obat dan Minuman Segar. Jakarta: Penerbit Yasaguna.
Azwar, A. (2010). Tanaman Obat Indonesia Buku 3. Jakarta : Salemba Medika.
Backer, C.A. and Brink, R.C. Bakhuizen Van Den. (1963). Flora Of Java (Spermatophytes Only). Vol. I, N.V.P. Noordhoff, Groningen, Netherlands. hal. 121
Badia, A. D., Spina, A. A. & Vassalotti, G. (2017).Capsicum annuum L.: An Overview of Biological Activities and Potential Nutraceutical Properties in Humans and Animals.. Journal of Nutritional Ecology and Food Research. 4: 1–11.
Bhadoriya, S. S., Ganeshpurkar, A., Narwaria, J., Rai, G., & Jain, A. (2011). Tamarindus indica: Extent of explored potential. Pharmacognosy reviews, 73-81.
Block, E. (2010). Garlic and Other Alliums: The Lore and the Science. London: Royal Society of Chemistry.
Boekoesoe, & Jusuf. (2015). Pembuatan Larvasida Dari Daun Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) Sebagai Pengganti Bubuk Abate. Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo.
Chusniah, I., & Ahmad, M. (2017). Aktivitas Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) sebagai Antibakteri, Antivirus, Larvasida, dan Antihelmintik. Jurnal Farmaka Suplemen.
Dalimartha, S. (2005). Tanaman Obat di Lingkungan Sekitar. Jakarta: Penerbit Puspa Swara.