FAVOR OF GOD CHURCH
Favor of God bermula dari sebuah
komunitas yang berdiri pada tanggal
9 Januari 2016 yang memulai ibadah
perdananya di ruang serbaguna
Apartemen Metro Sunter. Komunitas
yang berisikan anak muda ini terus
bertumbuh hingga kemudian
ditahbiskan menjadi sebuah Gereja.
Sunday Service
11.11 WIB - MaxOne Hotel Siganture Glodok
Prayer Service
Setiap Jumat 21.00 WIB ( online )
Favor of God Mission (FOG Mission) menyelenggarakan
pelayanan sosial dalam
bentuk berbagi kasih
kepada rumah panti dan
seluruh saudara yang
membutuhkan dengan
memberikan makanan dan
kebutuhan pokok tanpa
melihat latar belakang (ras, suku, agama, dan budaya).
Ditahbiskan pada hari Sabtu, 29 Februari 2020 di bawah naungan
Jemaat Kristen Indonesia (JKI), Favor of God resmi berubah
nama menjadi JKI Favor of God (Favor of God Church).
MAKE ROOM
Memberikan ruang untuk Tuhan tinggal dan bersemayam dalam hati dan hidup kita.
02 April 2023
Awal segala kejatuhan adalah ketika fokus kita adalah diri sendiri!
Ps. Ferry Felani
Perbuatan baik kita adalah respon kita terhadap anugerah keselamatan yang Tuhan berikan untuk kita.
16 April 2023
Kalau kita sadar hidup kita adalah pemberian, maka tidak ada satu alasan apapun yang menyatakan kita berhak atas hidup kita.
Ps. Alfin Kurniawan
Kita gak akan memiliki hidup yang terbaik kalau kita terus sediakan ruang tunggu buat Tuhan!
30 April 2023
Orang yang memprioritaskan Tuhan Yesus dalam hidupnya pastilah orang yang tidak mau ada ruang bagi allah lain di hidupnya.
Erwin Novindo
Ps. Rendy Chandradinata, M.Th
MAKE A ROOM
Di tengah dunia yang semakin hari semakin individualis dan menutup diri, kita sebagai orang Kristen sering kali tanpa sadar terbawa arus dunia yang berujung kepada sikap egois, apatis, dan tidak peduli kepada orang di sekitar.
Padahal kekristenan sejatinya tidak bisa dihidupi apabila kita terbiasa membangun tembok dan tidak mau membuka diri terhadap sesama kita. Lantas, bagaimana kita tetap mau membuka diri dan memberi ruang bagi sesama, di tengah dunia yang semakin individualis?
Perichoresis: Allah yang membuka diri terhadap ciptaan.
Pertama-tama, kita perlu menyadari keberadaan dan natur Allah yang terlebih dulu mau membuka diri terhadap ciptaan. Ada sebuah istilah
teologis yang menggambarkan
persekutuan yang terjalin di antara Allah Trinitas, yaitu perichoresis. Perichoresis
berasal dari kata Yunani “peri” dan “choreo”, dapat diartikan sebagai
“gerakan saling masuk, saling memberi ruang, dan saling menghidupi di antara Allah Tritunggal; Bapa, Anak, dan Roh Kudus”.
Yang menarik adalah bahwa persekutuan ini tidak berhenti secara eksklusif di antara Allah Trinitas saja, namun Yesus justru mengundang dan memberi ruang bagi manusia untuk ikut berpartisipasi dan menikmati sebuah persekutuan dengan Allah Trinitas melalui diri-Nya, “Aku di dalam Bapa-Ku dan kamu di dalam Aku dan Aku di dalam kamu” (Yohanes 12:20).
Setelah kita mengenal Allah yang ber-perichoresis dan mengundang kita di dalam persekutuan dengan Dia, maka implikasinya adalah sebagai berikut:
1. Kita membuka ruang hati kita bagi Allah
Kekristenan selalu berbicara tentang Allah yang berinisiasi: mengasihi, mengampuni, bersekutu, menebus, dan menyelamatkan manusia. Tentunya akan jauh lebih mudah bagi kita untuk merespon sesuatu ketimbang memulai lebih dulu. Begitupun dalam hal membuka ruang hati kita dan mengasihi Allah, akan sangat mudah ketika kita menyadari bahwa Dia yang terlebih dulu membuka diri-Nya dan mengasihi kita. “Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita” (1 Yohanes 4:19).
2. Kita membuka ruang hati kita bagi Sesama
Ibrani 13:1-2a versi BIMK tertulis demikian: “Hendaklah kalian tetap mengasihi satu sama lain sebagai orang-orang Kristen yang bersaudara. Jangan segan menerima di rumahmu orang-orang yang belum kalian kenal.” Akibat dari persekutuan kita dengan Allah, maka kita pun membuka diri terhadap sesama. Pertama-tama tentunya dengan mengasihi sesama saudara seiman {Philadelphia}.
Namun, tidak berhenti sampai sesama saudara seiman saja, kita juga diajak untuk membuka diri dan mengasihi mereka yang asing dan berbeda dengan kita. Ayat 2b “Orang yang belum kalian kenal” berasal dari Bahasa Yunani “Philoxenia”, terdiri dari kata “philia” (kasih persahabatan), dan “xenos” (orang asing). Artinya kita dipanggil untuk berani membuka ruang kehidupan kita bagi mereka yang berbeda dengan kita.
Adakah kita sedang membangun tembok dan menutup diri dengan mereka yang berbeda latar belakang: suku, agama, denominasi, status sosial, pandangan politik, dll, dan hanya mau membuka ruang bagi mereka yang sama dengan kita? Atau kita mau belajar menjadi seperti Yesus, yang tidak hanya bergaul dengan sesama orang Yahudi saja, namun mau menyahabati perempuan Samaria, perempuan Siro-Fenisia, maupun perwira di Kapernaum? Tidak hanya duduk semeja dengan para murid dan orang taat beragama, namun juga mau membuka diri terhadap pemungut cukai dan orang berdosa? Yuk, buka dan perluas ruang hati lebih lagi, menjadi sahabat Allah berarti menjadi sahabat bagi sesama manusia, termasuk yang asing dan berbeda dengan kita.
John Newton
John Newton adalah seorang penulis lagu yang mungkin sudah sering kita dengar, yaitu Amazing Grace. Lagu ini tidak hanya sekedar diciptakan saja, namun lagu ini juga mempunyai cerita dibalik pembuatannya.
Lahir pada 24 Juli 1725, Newton adalah anak seorang komandan kapal dagang. Ibu Newton, Elizabeth Newton, merupakan seorang yang berpegang teguh pada Alkitab dan mendorong Newton untuk terlibat dalam pelayanan. Namun, setelah ibunya meninggal dan Newton diajak ayahnya untuk pergi melaut.
Pengaruh dari kehidupannya di kapal, membuat prinsip-prinsip kekristenan Newton mulai goyah. Pada usianya yang ke-18, Newton bekerja dengan Angkatan Laut Kerajaan Inggris. Singkat cerita, Ia dibebas tugaskan dari jabatan sebelumnya dan dikirim untuk bekerja di dalam kapal yang terlibat dalam jual beli budak di dalamnya. Ia bekerja mencari budak untuk ditangkap dan dijual.
Pada tahun 1748, kapal yang dikemudikan Newton diterjang oleh badai yang dahsyat dan hampir kehilangan nyawanya. Di tengah badai tersebut, Newton berseru kepada Tuhan dan memikirkan ulang makna dari kebenaran hidup di dalam Kristus. Sejak saat itu, Newton bertobat dan melawan perdagangan budak.
Lagu Amazing Grace adalah kisah pertobatan John Newton, di mana ia yang dulu melakukan hal-hal yang tidak baik, tapi Tuhan menemukannya dan menyelamatkanNya.
Verse 1
Amazing Grace how sweet the sound, That saved a wretch like me!
I once was lost, but now am found; Was blind, but now I see.
Verse 2
‘Twas grace that taught my heart to fear, And grace my fears relieved; How precious did that grace appear The hour I first believed!
Verse 3
Through many dangers, toils and snares, I have already come; ‘Tis grace hath brought me safe thus far, And grace will lead me home.
Verse 4
The Lord has promised good to me, His Word my hope secures; He will my Shield and Portion be, As long as life endures.
Verse 5
Yea, when this flesh and heart shall fail, And mortal life shall cease, I shall possess, within the veil, A life of joy and peace.
Verse 6
ROLE MODEL
The earth shall soon dissolve like snow, The sun forbear to shine; But God, Who called me here below, Will be forever mine.
Verse 7
When we’ve been there ten thousand years, Bright shining as the sun, We’ve no less days to sing God’s praise Than when we’d first begun.
Source: www.alkitab.or.id
www.gccsatx.com
THEY SAY
Make room adalah menyediakan tempat yang tertinggi dalam hidup kita untuk Roh Kudus. Kenapa harus menyediakan tempat untuk Roh Kudus? Agar setiap kita dapat selaras hidupnya dengan Tuhan. Bagaiamana cara melakukannya? yang pasti ambil hubungan intim dengan Roh Kudus.
Mulyanto
bukan
sekadar memberikan sedikit ruang atau sisa
bagaimana memberikan seluruh ruang dalam hati dan pikiran kita untuk Tuhan supaya segala hal yang kita lakukan dan hidupi merupakan
sana selama 45 menit. Selama dia bermainl, sadly to say, sedikit sekali orang yang melihat dia main violin. Singkat cerita, terkumpulah 32 Dollar malam itu. Violinist terkenal ini bernama Joshua Bell, one of the greatest musicians di dunia. Ironisnya dua malam sebelumnya, dia mengadakan concert di Boston dan tiket masuk nya wow….100 Dollar per kepala loh!
Sama dengan ilustrasi ini, kita sering kali terlalu sibuk sehingga kita kelewatan momen penting dalam hidup kita. Dalam konteks pembahasan kita, momen itu adalah untuk menjadikan
Tuhan pada “porsiNya” di dalam kehidupan kita. Kita terlalu sibuk Pagi-pagi bangun sudah lihat ada apa dengan dunia, cek media sosial, cek Whatsapp. Lalu, bersiap dengan aktivitas kita dan seharian kita digerus dengan berbagai hal yang sebenarnya bisa atau punya potensi atau
bahkan sudah ada yang sudah menggiring kita ke tempat-tempat atau kelakuan-kelakuan di mana Tuhan tidak mau kita ada di sana dan we missed a lot of things karena kita tidak make room for God
Sebenarnya bukan hanya make room atau memberi ruangan kepada Tuhan, tapi maksudnya biarlah Tuhan menempati “tahta” tertinggi di hidup kita. So, how to do it? We must Seek God everyday, artinya kita harus hidup dalam hadirat-Nya setiap waktu. “Loh, bukankah kita anak-anakNya selalu didalam hadiratNya setiap saat? “ Ya dan tidak. Ya karena pertama, Tuhan itu omnipresence, dia selalu ada di mana pun. Kedua, Dia selalu dekat dengan anak-anakNya in a sense karena komitmen dalam perjanjian yang sudah
Tuhan buat dengan kita adalah untuk selalu beserta kita. (Matius 28:20).
Tapi, secara “manifestasinya” tidak selalu hadirat Tuhan, kesadaran akan Tuhan secara konstan muncul di hidup kita. Itu sebabnya Mazmur 105:4 menulis “Carilah Tuhan dan kekuatanNya, carilah wajahNya selalu!”. Dikatakan selalu. Mungkin untuk menggambarkannya, ibarat WIFI coffee shop. WI-FI itu selalu ada di sana, tapi untuk experience menikmati “hadirat dan kuasa” WI-FI itu, kita perlu connect kan?
Ada saat-saat ketika kita menjadi cuek terhadap Tuhan, tidak memikirkanNya, tidak menaruh kepercayaan kepada-Nya, dan kita menemukan Dia "unreall" - yaitu, saat Tuhan , tidak dianggap besar, indah, dan berharga oleh hati kita. Sering kali kondisi hidup, kemalasan, hawa nafsu kita, kita jadikan alasan untuk tidak menempatkan Tuhan pada tempatNya. Itu sebabnya, Mazmur tadi mengingatkan kita untuk SELALU mencari Tuhan.
Carilah Tuhan
Nah gimana caranya atau apa maksudnya carilah Tuhan? Baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru mengatakan itu adalah "setting of the mind and heart" pada Tuhan. Ini adalah mengarahkan atau memfokuskan perhatian pikiran dan hati kita secara sadar.
1 Tawarikh 22:19 “Maka sekarang, arahkanlah hati dan jiwamu untuk mencari Tuhan, Allahmu…”
Col 3 :1-2 (AMP)
Therefore if you have been raised with Christ [to a new life, sharing in His resurrection from the dead], keep seeking the things that are above, where Christ is, seated at the right hand of God. 2 Set your mind and keep focused habitually on the things above [the heavenly things], not on things that are on the earth [which have only temporal value].
Artinya kitalah yang harus mengarahkan hati dan pikiran kita untuk berada di dalam Dia. Ini bukan Tuhan yang hilang, lalu kita seperti main petak umpet cari Tuhan, tapi kita lah yang suka “main kejauhan” sampai lupa Tuhan.
Hambatan untuk menempatkan Tuhan di TahtaNya dalam hidup kita
Banyak sekali hambatan yang ada untuk kita menjadikan Tuhan yang utama. Dari seremeh kebanyakan nonton drakor, online game, kebanyakan aktivitas gazebo, jerat ambisi, dan ngejar “fulus” dalam hidup kita. Tapi, yang terberat adalah PRIDE. Kita kan si paling sombong seakan hidup nggak butuh Tuhan, atau Tuhan udah kayak ojek online ”sesuai pesanan ya”. Gilaaaa kan? But it's real.
Oleh karena itu, kerendahan hati adalah hal yang amat penting untuk mencari Tuhan dan untuk orang yang mencari Dia, Firman Tuhan mengatakan,
Ibrani 11:6 B
Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.
Jadi, coba direnungkan emangnya kita
sehebat apa sih, sesibuk apa sih, sampai-sampai Tuhan nggak
diladenin? Coba cek kalender kita
masing-masing, cek to-do list kita
masing-masing. Apakah ada waktu untuk membaca Alkitab atau berdoa masuk ke dalam schedule harian kita?
Favorite, apakah Tuhan adalah prioritas utama? Atau apakah itu sesuatu yang lain? Tentu kita paham dong bahwa
Let your life’s story become “His Story”. God bless you all.
Ps. Andreas Ferryanto , S.E. , M.Th.
PICTURE OF US
SPACE 1
a place where you can take a quick break
Make Room - Community Music
Verse 1
Here is where I lay it down
Every burden, every crown
This is my surrender
This is my surrender
Here is where I lay it down
Every lie and every doubt
This is my surrender
Verse 2
Here is where I lay it down
You are all I'm chasing now
This is my surrender
This is my surrender
Here is where I lay it down
You are all I'm chasing now
This is my surrender
This is my surrender
And I will make room for You
To do whatever You want to To do whatever You want to
And I will make room for You
To do whatever You want to To do whatever You want to, oh
Bridge
Shake up the ground of all my tradition
Break down the walls of all my religion
Your way is better
Oh Your way is better
more songs here
WELL BEING
Kehadiran Tuhan dalam Trauma
Trauma adalah pengalaman yang menyakitkan dan menakutkan bagi sebagian besar orang. Biasanya, kita menganggap pengalaman trauma disebabkan oleh suatu situasi ekstrem, seperti kekerasan masa perang, kekerasan seksual, atau situasi yang mengancam jiwa lainnya seperti bencana alam atau kecelakaan dalam berkendara. Namun, peristiwa-peristiwa yang tidak meng-enak-an seperti perceraian orang tua, pengalaman bullying, dipecat, penolakan, tidak diundang ke ulang tahun seorang teman; tidak dapat dianggap remeh. Luka yang dihasilkan dari peristiwa-peristiwa ini juga dapat menciptakan trauma.
Celakanya, trauma dapat menyebabkan efek berbahaya secara psikologis. Ditolak oleh seorang teman dapat membuat kita melihat diri sendiri sebagai seseorang yang tidak mencukupi “standar” tertentu dan merasa tidak diinginkan. Dipecat oleh kantor dapat membuat kita melihat diri sendiri sebagai seseorang yang tidak kompeten dan layak dibuang.
Tidak diundang ke ulang tahun teman dapat membuat kita merasa tertolak dan terlupakan. Setiap trauma dapat menghasilkan dampak yang tidak sehat secara psikologis dalam diri seseorang.
Lebih celakanya lagi, dampak psikologis ini dapat memengaruhi pandangan kita dalam melihat dan memahami Tuhan. Mari kita bayangkan menggunakan contoh-contoh di atas. Oleh karena trauma yang diakibatkan oleh penolakan, kita merasa tidak diinginkan dan menarik diri dari Tuhan ketika kita merasa kita belum mencukupi “standar”nya Tuhan. Contoh lain, karena trauma akibat dipecat, kita merasa tidak dapat dipakai dan layak dibuang ketika kita tidak memiliki performa yang baik dalam pelayanan. Pada akhirnya, trauma tidak hanya berdampak secara psikologis, namun juga spiritual.
Lalu apa yang perlu kita lakukan jika kita memiliki trauma-trauma tertentu dalam diri kita?
Yang pertama, tentu kita perlu konseling. Jangan ragu untuk mencari konselor profesional yang dapat bekerja bersama kamu untuk membereskan traumamu. Namun, selain itu, sesuai dengan tema bulan ini, kita perlu memberikan ruang untuk Tuhan hadir. Kita perlu membiarkan kenyataan tentang siapa Dia mendobrak dan menghancurkan asumsi-asumsi yang terbentuk oleh trauma kita. Jika kita berpikir Tuhan akan menolak kita ketika kita belum hidup sesuai dengan “standar”-Nya, kenyataan tentang Yesus yang datang menghampiri berbagai macam pendosa menghancurkan asumsi tersebut. Ia mau bersahabat dan menerima kita apa adanya. Jika kita berpikir kita harus memiliki performa yang baik supaya Tuhan tidak buang, kenyataanya adalah Tuhan selalu setia di saat kita dalam keadaan terendah sekalipun. Tuhan kita bahkan rela mati untuk kita di saat kita masih berdosa (Rm. 5:8-10)!
Ketika kamu memberikan ruang untuk Tuhan hadir dan bekerja di dalammu, kamu dapat mulai mengikis kepercayaan-kepercayaan keliru yang diakibatkan oleh traumamu, dan di situlah pemulihan terjadi. Sudahkah kita menyediakan ruang bagi-Nya?
Kefas JonathanSPACE 3
tidak semua orang (keluarga Xenk) memiliki karakter yang sama karena Xenk memang karakter yang baik dan ingin membantu.
Setelah pada akhirnya Edgin membuka hatinya untuk menerima Xenk, mereka pun berhasil mendapatkan barang yang mereka cari, bahkan Xenk juga sempat memberikan penyelamatan kepada Edgin karena dirinya hampir mati di makan oleh naga.
Dari sini, kita bisa belajar bahwa tidak semua orang sama meskipun berasal dari tempat yang sama. Kita harus belajar untuk membuka hati kita kepada orang lain dan terlebih lagi kepada Tuhan.
Our Blues (2022)
Age Restriction: Teenager (15+)
IMDb: 8.6/10
1 season 20 episode
MyDramaList: 8.7/10
PLOTRID: 8.2/10
Serial yang bertema slice of life ini memberikan begitu banyak sekali pelajaran hidup yang bisa kita ambil. Selain konflik atau drama yang terjadi dalam serial Our Blues ini, kita juga bisa merasakan kehangatan antara satu karakter dengan karakter lainnya. Permasalahan yang di ambil dalam serial ini pun adalah permasalahan yang kita hadapi setiap hari sehingga pada saat kita menonton drama ini, kita akan sangat relate.
Serial ini menampilkan konflik-konflik yang akan membuat kita belajar untuk menyediakan waktu untuk orang lain bahkan untuk diri sendiri. Yang lebih penting lagi, serial ini menampilkan point of view dari berbagai pihak ketika menghadapi suatu masalah, jadi kita bisa lebih belajar dan mengerti bagaimana cara berespon terhadap suatu masalah.
Serial ini sangat cocok untuk kita tonton bareng dengan teman, pacar, maupun keluarga karena akan sangat membantu kita dalam mengambil keputusan ketika sedang mengalami masalah dan mungkin bisa membantu memberi sedikit jawaban bagi permasalahan yang sedang kita hadapi bersama orang lain.
LOOK FORWARD
Favor of God Church
VOL. 5 | APRIL 2023
FOR CONGREGATION ONLY
NOT FOR SALE