5 minute read

BHS) : kapal Tetap Berlayar (ENG) : Ships Keep Moving

KAPAL TETAP BERLAYAR

Industri pengapalan adalah industri utama di dunia dan juga merupakan industri yang terabaikan. Banyak kon sumen tidak dapat membayangkan apa yang kehidupan sehari-hari kita perlukan dari industri pengapalan dan tenaga kerjanya, dengan memastikan semua hal yang kita anggap remeh berjalan dengan lancar. Untuk memastikan kelancaran perdagangan dunia, industri pengapalan mengangkut sekitar 90% dari kebutuhan sehari-hari kita dan komoditas. Kita bisa dengan mudah membeli biji kopi di toko, mengisi bensin di pom bensin dan kita bahkan bisa memesan sepatu, dan tidak lama kemudian, secara ajaib pembelian kita muncul di depan pintu kita. Kita mungkin tidak dapat membayangkannya, namun pembelian kita mungkin telah berlayar separuh dunia. Kita hanya mengandalkan gagasan bahwa yang kita butuhkan diproduksi dan dikirimkan kepada kita saat kita memerlukannya. Karena pentingnya industri pengapalan bagi kelancaran perekonomian dunia, yang lebih penting adalah tenaga kerja yang seringkali tidak kelihatan di dalam industri tersebut; dengan 1,7 juta pelaut. Mereka bertanggung jawab untuk berbagai macam kargo dan operasional, mengarungi tujuh samudera dengan menavigasi kapal pengangkut kargo yang besar dan menghadapi badai, gelombang yang dashyat dan area yang rawan dengan perompak. Jauh dari rumah dan orang-orang yang mereka cintai, mereka mendedikasikan kehidupan mereka pada tantangan, kesepian, dan bahay di laut, seringkali berpergian sembilan hingga dua belas bulan. Tanpa layanan mereka, perekonomian dunia akan sangat terpengaruhi dan kita akan kekurangan kebutuhan pokok. Hampir semua yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari kita, secara langsung maupun tidak langsung dipengaruhi oleh industri pengapalan. Bahkan selama pandemi COVID-19, industri pengapalan dan para pelaut tetap memastikan kebutuhan dunia terpenuhi, mengisi rak supermarket kita, persediaan medis di rumah sakit dan kini mereka bertanggung jawab untuk mengirimkan vaksin ke seluruh negara di dunia. Namun tahun 2020 sangatlah sulit. Terjebak di laut, para pelaut ini menghadapi krisis kemanusiaan. Cuti sangatlah jarang karena larangan di negara-negara untuk menahan pandemi, sehingga mereka merasakan kelelahan fisik dan mental, kecemasan dan sakit penyakit di mana mereka terus berada di atas kapal dan tidak bisa melakukan penggantian awak di pelabuhan. Dalam beberapa insiden terbaru, pelaut tidak diberikan perawatan medis pada saat berlabuh dikarenakan larangan, tidak diperbolehkan meninggalkan kapal dan tidak dapat kembali ke keluarga mereka.

“Pekerjaan pelaut itu unik dan penting. Sama seperti pekerja kunci lainnya, pelaut berada di garis depan dalam pertarungan global ini. Mereka layak menerima ucapan terima kasih kita. Namun mereka juga mebutuhkan dan layak menerima aksi kemanusiaan yang cepat dan tegas dari pemerintah di mana pun, bukan hanya selama pandemi, tetapi setiap waktu”. Sekretaris Jenderal IMO, Kitack Lim.

Kita perlu secara bersama-sama memastikan praktik yang terbaik terhadap mereka dan mengenali kalau pelaut merupakan pekerja kunci. Sama seperti pekerja kunci lainnya, pelaut juga berada di garis depan dalam pertarungan global ini. Mereka layak menerima ucapan terima kasih kita. Namun mereka juga membutuhkan – dan layak menerima – aksi kemanusiaan yang cepat dan tegas dari pemerintah di mana pun, bukan hanya selama pandemi, tetapi setiap waktu”. Ungkap Sekretaris Jenderal IMO Kitack Lim. Oleh karena itu, kita meningkatkan kesadaran tentang kehidupan pelaut, dan menyuarakan keselamatan dan kesejahteraan mereka. Lihatlah sekeliling, sekitar 90% dari apa yang anda miliki televisi, komputer, pakaian, mobil – kemungkinan besar dikirimkan melalui laut. Saat selesai membaca artikel ini, bayangkan bagaimana kehidupan anda tanpa kontribusi para pelaut.

SHIPS KEEP MOVING

The shipping industry is as much the world’s key industry as it is an invisible industry. Most consumers cannot envision what the shipping industry and its workforce entails for our daily lives, guaranteeing that all the things we take for granted work. Ensuring a crucial task for the world’s trade, the shipping industry transports about 90% of our daily necessities and commodities. We can easily go to the store to buy coffee beans, we can simply stop at a gas station for fuel and we can even order a new pair of boots, wait a while, and the purchase magically appears on our doorstep. We can’t even imagine it, but our purchase may have sailed half the world. We just rely on the idea that what we need is produced when we need it and transported to us when we must use it. As important the shipping industry is to the well-functioning economy of the world, more important is the often-invisible workforce behind the industry; the 1.7 million seafarers. They are responsible for a great variety of cargo and operations, they sail in the seven seas navigating massive containerships while facing rough storms, monstrous waves and piracy affected areas. Away from their homes and loved ones, they dedicate their lives to the challenges, loneliness, and dangerousness at sea, often away for nine to twelve months at a time. Without their service, the world economy would be severely affected while we would lack basic necessities. Almost everything we use in our day-today lives, has been directly or indirectly affected by the shipping industry. Even during the COVID-19 pandemic, the shipping industry and its seafarers kept the world supplied, filling our supermarkets shelves, our hospitals for medical supplies and now they will be responsible for distributing vaccines to countries across the world. But 2020 was especially hard. Stuck at sea, these vital workers are facing a humanitarian crisis. Shore leave is a rarity due to countries’ restrictions to try and contain the pandemic, experiencing physical and mental exhaustion, anxiety, and illness after spending months on board and unable to perform crew change at ports. In some recent incidents, seafarers were denied medical care ashore during restrictions, denied moving out the ship at all and returning home to their families.

“Seafarers’ work is unique and essential. Just like other key workers, seafarers are on the front line in this global fight. They deserve our thanks. But they also need and deserve quick and decisive humanitarian action from governments everywhere, not just during the pandemic, but at all times”.IMO Secretary-General Kitack Lim.

We need to collectively ensure best practice towards them and recognize seafarers as the key workers they are. “Seafarers’ work is unique and essential. Just like other key workers, seafarers are on the front line in this global fight. They deserve our thanks. But they also need – and deserve quick and decisive humanitarian action from governments everywhere, not just during the pandemic, but at all times”. expressed IMO Secretary-General Kitack Lim. Therefore, we raise awareness about the lives of the seafarers, and add a voice to their safety and welfare. Look around again, around 90% of what you have television, computer, clothing, car were likely brought to you by sea. When finishing this article, imagine how your life would be without the contribution of the seafarers.

This article is from: