ON-HAND REVIEW
NIKON Df HOT ISSUE
UNDERWATER PHOTOGRAPHY
Tips & Trik Pemotretan Bawah Air Tips Memaksimalkan Foto Bawah Air EDITION 03 | Februari 2014
Website Email Phone No.
: www.ffmagz.com : editor@ffmagz.com : (+62) 0898 833 833 7
EDITION 03 :
UNDERWATER PHOTOGRAPHY Contributors: Fransisca Harlijanto Binu Octa Michael Sukri Martha Suherman Cover Photo : Martha Suherman
HAK CIPTA: Dilarang menyadur atau menggandakan dan menyebarluaskan isi majalah ff e-magazine tanpa izin redaksi. Seluruh foto dan tulisan yang ditampilkan dalam majalah ini memiliki hak cipta yang dilindungi oleh undang-undang. KRITIK & SARAN, kirimkan ke: redaksi@ffmagz.com
EDITORIAL:
PREVIOUS EDITION :
ff e-magazine edisi sebelumnya.
Indonesia is often referred as the world’s largest archipelagic country, with total coverage of approximately 2 million square kilometres that include more than 17,000 Islands spanning from Sabang to Merauke. Having water as the largest constituent of the country, Indonesia is renowned for its magnificent underwater view. With 700 dive sites available, Indonesia sure is a diving paradise. Underwater photography is very challenging yet very interesting. Therefore, our 3rd edition magazine entitled: “Underwater Photography” will provide information, tips, and inspirations to fellow photography enthusiasts, as well as serving as a campaign to conserve and further preserve the luxury of Indonesia. Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, dengan luas total seiktar 2.000.000 kilometer persegi dan memiliki lebih dari 17.000 pulau terbentang dari Sabang sampai Merauke, dimana sebagian besarnya adalah laut. Hal ini menjadikan Indonesia terkenal dengan kekayaan pesona pemandangan bawah lautnya. Terdapat lebih dari 700 lokasi selam di negeri ini, menjadikannya sebagai surga bagi para penyelam.
EDITION 01 :
e-catalogue “Mengapa Tidak” Hermandari Kartowisastro
Dalam dunia fotografi, pemotretan dalam air sangat menarik dan menantang. Maka pada edisi ke-3 kali ini, kami menampilkan tema “Underwater Photography” yang akan memberikan informasi dan tips, serta inspirasi. Edisi kali ini juga merupakan suatu kampanye kecil dari kami, untuk tetap melestarikan dan melindungi kekayaan alam Indonesia. Warm regards, Michael Gomulya
EDITION 02 :
Travelling Photography China, Europe, Japan, Indonesia
ff-magazine
01
02
ff-magazine
FRANSISCA HARLIJANTO
“ NO OCEAN IS TOO DEEP”
ff-magazine
03
Menjangan, Indonesia Canon EOS 5D Mark III Š Fransisca Harlijanto
04
ff-magazine
TRAVELLING SPOTS
FRANSISCA HARLIJANTO Jakarta, Indonesia
“It all started from a plan for my wedding theme, “No mountain’s too high and no ocean’s too deep”. My husband and I decided to take our pre-wedding photos on top of Mount Kilimanjaro, Tanzania and underwater in Tulamben, Bali.” “Semuanya bermula dari rencana tema pernikahan saya, “No mountains too high and no oceans too deep”. Suami saya dan saya memutuskan untuk melakukan pemotretan pra nikah di puncak gunung Kilimanjaro, Tanzania dan pemotretan di bawah laut di Tulamben, Bali.” ff-magazine
05
Then I purchased my first DSLR and enrolled myself in a photography course in Canon School, from Basic to Advance class to be able to take photos of our pre-wedding photos on Mount Kilimanjaro and also enrolled in an Open Water diving course in Bali. Now, I am a licensed Padi advanced open water diver. But, I did not imagine that I would fall in love with diving and photography. Kemudian Saya membeli kamera DSLR pertama Saya dan mengikuti kelas fotografi di Canon School dari kelas Basic sampai Advance, tujuannya untuk dapat memotret foto pra nikah kami di gunung Kalimanjaro. Kemudian Saya juga mengikuti kelas diving Open Water di Bali. Menjangan, Indonesia Canon EOS 5D Mark III Š Fransisca Harlijanto
06
ff-magazine
Sekarang Saya memiliki PADI Advance open water dive license. Tapi tidak pernah terbayang, Saya akan jatuh cinta dengan menyelam dan fotografi.
Manokwari, Indonesia Canon EOS 5D Mark III Š Fransisca Harlijanto
ff-magazine
07
08
ff-magazine
Komodo, Indonesia Canon EOS 5D Mark III Š Fransisca Harlijanto
I graduated with Bachelor of Fine Art in Academy of Art University, San Fransisco and I love travelling, diving, reading and photography. National Geographic photographers are my biggest influence. In above water photography, I am particularly attracted to animals in action and landscapes. Since I love to travel, I use photographs to eternalize the beautiful moments of my trips. I am also curious and willing to experiment with other genres of photography. My future plan is to experiment with models in an underwater studio.
Saya lulus sebagai Bachelor of Fine Art di Academy of Art University, San Fransisco dan hobi jalan-jalan, menyelam, membaca dan fotografi. Fotografer-fotografer National Geographic banyak memberikan pengaruh terhadap Saya. Selain pemotretan bawah air, Saya juga menyukai binatang dan juga pemandangan. Karena hobi jalan-jalan, Saya selalu mengabadikan momen yang indah selama perjalanan. Saya juga ingin belajar fotografi dengan aliran lain. Rencana Saya saat ini adalah memotret model dalam studio underwater.
Lembeh, Indonesia Canon EOS 5D Mark III Š Fransisca Harlijanto ff-magazine
09
Cendrawasih Bay, Indonesia Canon EOS 5D Mark III Š Fransisca Harlijanto
10
ff-magazine
Cendrawasih Bay, Indonesia Canon EOS 5D Mark III Š Fransisca Harlijanto
ff-magazine
11
Cendrawasih Bay, Indonesia Canon EOS 5D Mark III Š Fransisca Harlijanto
12
ff-magazine
Cendrawasih Bay, Indonesia Canon EOS 5D Mark III Š Fransisca Harlijanto
Based on my experiences, Indonesia has several magical dive sites, such as : Berdasarkan pengalaman Saya, Indonesia memiliki beberapa lokasi selam yang sangat menakjubkan, seperti: 1. Raja Ampat (West Papua) 2. Cendrawasih Bay (West Papua) 3. Komodo Island 4. Wakatobi (Sulawesi) 5. Tulamben (Bali) 6. Ambon Island (Moluccas) 7. Nusa Penida Island 8. Bunaken, Menado (Sulawesi) 9. Lembeh (North Sulawesi) ff-magazine
13
14
ff-magazine
Seraya, Indonesia Canon EOS 5D Mark III Š Fransisca Harlijanto
Lembeh, Indonesia Canon EOS 5D Mark III Š Fransisca Harlijanto
ff-magazine
15
Lembeh, Indonesia Canon EOS 5D Mark III Š Fransisca Harlijanto
16
ff-magazine
Seraya, Indonesia Canon EOS 5D Mark III Š Fransisca Harlijanto
ff-magazine
17
Manado, Indonesia Canon EOS 5D Mark III Š Fransisca Harlijanto Manokwari, Indonesia Canon EOS 5D Mark III Š Fransisca Harlijanto
18
ff-magazine
Manokwari, Indonesia Canon EOS 5D Mark III Š Fransisca Harlijanto
ff-magazine
19
20
ff-magazine
Manokwari, Indonesia Canon EOS 5D Mark III Š Fransisca Harlijanto
Seraya, Indonesia Canon EOS 5D Mark III Š Fransisca Harlijanto
ff-magazine
21
Komodo, Indonesia Canon EOS 5D Mark III Š Fransisca Harlijanto
22
ff-magazine
Komodo, Indonesia Canon EOS 5D Mark III Š Fransisca Harlijanto
ff-magazine
23
Seraya, Indonesia Canon EOS 5D Mark III Š Fransisca Harlijanto
24
ff-magazine
Seraya, Indonesia Canon EOS 5D Mark III © Fransisca Harlijanto
Seraya, Indonesia Canon EOS 5D Mark III © Fransisca Harlijanto ff-magazine
25
Seraya, Indonesia Canon EOS 5D Mark III © Fransisca Harlijanto
Ambon, Indonesia Canon EOS 5D Mark III © Fransisca Harlijanto
26
ff-magazine
ff-magazine
27
Maldives Canon EOS 5D Mark III Š Fransisca Harlijanto
28
ff-magazine
Menjangan, Indonesia Canon EOS 5D Mark III Š Fransisca Harlijanto
ff-magazine
29
ON-HAND REVIEW
NIKON Df Text : Michael Gomulya
Nikon DF is one of the latest full frame DSLR with retro-styled camera body that seems to be the current popular trend. With its dedicated mechanical control located outside the body, Nikon DF is similar to that of the Nikon SLR film and elements such as: shutter speed control, ISO selection button, exposure compensation buttons, that are all also located outside body. Nikon Df has full-frame FX sensor, similar to that of the Nikon d4 format. In addition, it is designed with the latest processor, Expeed 3, which allows pictures to be processed with good colors even in low light conditions. Nikon Df adalah salah satu DSLR Full Frame terbaru, dengan disain body kamera retro tampaknya menjadi trend saat ini. Dengan “dedicated mechanical control “ yang berposisi di luar body-nya, hampir sama dengan SLR Nikon menggunakan film, antara lain: control shutter speed, tombol seleksi ISO, tombol kompensasi eksposur semua terletak di luar body. Nikon Df memiliki sensor full frame FX – Format yang sama dengan Nikon D4, dan dilengkapi dengan processor terbaru Expeed 3 mampu memproses foto dengan warna yang baik, meskipun pada saat “low light” / minim cahaya. 30
ff-magazine
ON-HAND REVIEW
Apart from its outward retro-style appearance, the body is made out of a solid magnesium alloy and equipped with weather seal that serve to dust proof and waterproof. In addition, Nikon Df also provided a built-in WU-1 forWiFi connections. Nikon Df furher excel by being lonly 710 grams, which makes it one of the lightest and most smallest Nikon FX DSLR ever made. Nikon Df provide 2 color options, Silver and Black Diluar dari penampilannya yang retro, body Nikon Df terbuat dari bahan Magnesium Alloy yang solid, dan telah dilengkapi dengan “weather seal” seal tahan cuaca dan debu. Meskipun bahan body terbuat dari magnesium alloy, Nikon Df cukup ringan hanya 710 gram, dan merupakan DSLR Fullframe FX-Format Nikon yang terkecil dan teringan. Untuk fasilitas wifi, juga menyediakan sebuah modul wifi WU-1a. Nikon Df tersedia 2 pilihan warna Silver dan Hitam.
Briefly, here are some the specifications: Secara singkat, spesifikasinya dapat di lihat sebagai berikut: • 16.2 MP, full-frame CMOS sensor • 3”, 921,000-dot LCD screen • ISO 100 - 12800 (extended ISO 50-204800) • 5,5 fps shooting rate • 39 AF points. • 1X SD Card slot • Shutter speed 30” – 1/4000 sec
ff-magazine
31
32
ff-magazine
BINU OCTA
“ADRENALINE RUSH”
ff-magazine
33
Mentawai, Indonesia Canon EOS 5D Mark II Š Binu Octa
34
ff-magazine
BE INSPIRED
BINU OCTA
Jakarta, Indonesia “Capturing water sports activities, such as surfing, are always fun, including the journey it takes to reach the far most difficult location. Similar with landscape photography, sometimes we have to commit to a tiring expedition. Homwever it’s all worth it after you reach it.” “Pemotretan olah raga air, seperti surfing selalu menyenangkan, termasuk perjalanan ke lokasi yang sulit untuk dicapai. Seperti pemotretan landscape,terkadang kita harus melakukan perjalanan jauh yang melelahkan dan terobati setelah sampai di lokasi yang dituju.”
Mentawai, Indonesia Canon EOS 5D Mark II © Binu Octa
ff-magazine
35
Hello my name is Binu Octa. people just call me Binu. My first experience was when I conducted a surfing photo trip to Mentawai, which took 12 hours by ferry from Muara Bungus port in Padang to Tua Pejat port in Sipora Island, Mentawai. On the way to the location, a giant wave, which stood higher than the ferry, blew us back to Muara Bungus port. Normally it takes approximately 10 hours to journey from Padang to Mentawai. Halo, nama saya Binu Octa, atau biasa dipanggil Binu.
Cimaja, Indonesia Canon EOS 1D Mark IV Š Binu Octa
36
ff-magazine
Pengalaman pertama Saya adalah trip photo surfing ke Mentawai, 12 jam perjalanan dengan kapal ferry dari pelabuhan Muara Bungus di Padang ke pelabuhan Tua Pejat di pulau Sipora, Mentawai. Pada saat itu ombak sangat besar sehingga melewati tinggi kapal sehingga kapal kembali ke pelabuhan Muara Bungus. Perjalanan normal adalah 10 jam untuk mencapai Mentawai dari Padang.
Cimaja, Indonesia Canon EOS 1D Mark IV Š Binu Octa
ff-magazine
37
38
ff-magazine
I will share some tips and experiences on how to do surfing Photography here is how I plan ahead First I would collect information on the desired location, such as accommodations for overnight stay, transportation and all the photographic gears need it for the shoot. There are three optional locations to make surfing photography: in the water, at the beach, or on the boat.
Mentawai, Indonesia Canon EOS 5D Mark II Š Binu Octa
Berikut adalah tips dari pengalaman Saya memotret olahraga surfing. Saya selalu merencanakan trip photo surfing dengan beberapa persiapan, antara lain: Saya akan mencari tahu informasi lebih banyak mengenai area pemotretan surfing. Dimulai dari tempat tinggal, transportasi dan peralatan foto apa yang perlu dipersiapkan. Tiga pilihan lokasi pemotretan, yaitu: di air, dari pantai atau dari perahu.
Second, I will observe the way for patterns for the next consecutive days.You could try these references : www.magicseaweed.com or www.surf-forecast.com.
Saya akan mempelajari ramalan ombak yang berlaku pada hari pemotretan dan hari-hari berikutnya. Referensinya ada di www.magicseaweed.com atau www.surf-forecast.com.
Notes: Generally November - April are the wave off seasons.
Catatan: Secara umum, bulan November - April adalah masa off season dari ombak.
ff-magazine
39
Mentawai, Indonesia Canon EOS 5D Mark II Š Binu Octa
40
ff-magazine
Mentawai, Indonesia Canon EOS 5D Mark II Š Binu Octa
ff-magazine
41
Before you start photographing, protect your skin from sun. Because the heat are hotter where when you are in the ocean than you are on land , sunblock tends to melt easily or washed out. Capturing from the beach: Figure out your location! It will help you to consider on choosing the right lens. For example : shooting from Cimaja beach- Pelabuhan Ratu, West java 300mm lens already provide sufficient magnification. But when you making the shot at Uluwatu, Bali. We need the 600mm to get the closer shot. Use monopod to support heavy tele-lenses. Capturing from the boat: Don’t forget the raincoat for your camera, cover you camera from the splashing seawater and also dry-bag to keep your gear dry.
Sebelum memulai pemotretan, lindungi kulit dari sengatan matahari. Di laut akan terasa lebih panas dan tabir surya lebih cepat mencair. Pemotretan dari pantai: Pahami lokasi! Karena akan mempengaruhi pemilihan jenis/ ukuran lensa yang akan kita gunakan. Contohnya: pemotretan di lokasi Pantai Cimaja Pelabuhan Ratu, Jawa Barat cukup menggunakan lensa 300mm. Sedangkan di Uluwatu, Bali kita memerlukan focal length hingga 600mm untuk mendapatkan gambar lebih dekat. Monopod membantu stabilitas lensa telephoto tergolong berat. Pemotretan dari kapal: Gunakan raincoat kamera untuk melindungi kamera dari cipratan air laut dan gunakan dry bag untuk menyimpan kamera.
Capturing from the water: Wear a wet suit (to prevent hypothermia), goggle (to protect your eyes from the seawater), fin (to ease you to manuver in the water) and underwater case (to protect your gears from impacts).
Pemotretan dari air: Gunakan wet suit (untuk menghindari hypothermia), goggle (melindungi mata dari air laut), Fin (mempermudah pergerakan dalam air), Underwater case (melindungi benturan).
The lenses I usually use for this condition are wide angle lens or fish-eye lens and my favourite lens is 15mm fix lens.
Lensa yang biasa digunakan adalah wide, super wide atau fisheye dan lensa favorit Saya adalah lensa fix 15mm.
42
ff-magazine
Mentawai, Indonesia Canon EOS 5D Mark II Š Binu Octa ff-magazine
43
44
ff-magazine
Mentawai, Indonesia Canon EOS 5D Mark II Š Binu Octa
HOW TO CAPTURE FROM THE WATER? Safety first Learn how to do the “Duck Dive” technique to avoid being smashed by wave, or if possible, swim away from the wave. Long fin will help you to speed up ducking or running beneath the water. Bouyancy Learn “buoyancy” technique to stablize our floating position inside the water. It helps when we capturing the moments. Camera Safety Always check your underwater case from leaking issue, you can put a small piece of tissue paper as indicator. Camera Setting Set all your camera settings before you put your camera inside the housing. It will be very difficult to set it inside the water. Mentawai, Indonesia Canon EOS 5D Mark II © Binu Octa
Waves Knowledge Learn any particular waves and the risk, such as Beach Break, Reef Break, Point Break
BAGAIMANA MEMOTRET DARI AIR? Keselamatan Nomor 1 Pelajari teknik “duck-dive” untuk menerjang ombak sehingga tidak terhempas, atau apabila sempat, berenang menjauh dari ombak. Long fin akan membantu kecepatan duck atau run di dalam air. Teknik “Buoyancy” Teknik ini membantu kita lebih stabil di air, teknik melayang sangat membantu dalam pengambilan gambar Periksa keamanan Kamera Selalu periksa kebocoran underwater case, salah satu memasukan tissue di dalamnya sebagai indikator bocor Pengaturan Kamera Lakukan pengaturan camera sebelum masuk ke underwater case, karena tidak mudah untuk mengatur kamera dalam air. Mengenal jenis ombak Kenali jenis ombak di lautan dan pahami resikonya, misalnya: Beach Break, Reef Break, Point Break. ff-magazine
45
46
ff-magazine
Mentawai, Indonesia Canon EOS 5D Mark II Š Binu Octa
ff-magazine
47
Apa Itu Underwater Case DiCAPac? DiCAPac Waterproof case, adalah salah satu pemimpin pasar dalam penjualan case/sarung underwater untuk digital kamera dan smart phones, DiCAPac telah di jual / beredar lebih dari 50 Negara secara resmi, salah satunya adalah di Indonesia yang di ageni oleh www.v3technology.net. Case Underwater ini di terbuat dari bahan vinil super transparan yang tahan air kemudian pada filter lensa untuk case digital Camera memiliki coating UV. Anda dapat mengambil gambar bawah air se-efektif dan kualitas yang sama dengan case underwater high-end yang sangat mahal. DiCAPac Waterproof case terbuat dari bahan yang tidak beracun (RoHS) , dan telah di uji memenuhi JIS IPX8 (Japan Industrial Standard’s Highest Waterproof grade), juga telah di uji dan melampaui hingga 10 meter,baik test di dalam lab, maupun tes pada lapangan dengan kondisi yang sebenarnya. DiCAPac telah mempatenkan “Roll dan Velcro” sistem “Zipper” yang memungkinkan fungsi dan kontrol penuh atas kamera anda. Underwater case ini juga memiliki lensa optik yang dapat dilepas dan sudah di lengkapi dengan anti fog dan antireflection.
Tambahan lainnya adalah lensa terbuat dari polikarbonat berkualitas (yang sangat bening / jernih dan sukar untuk pecah). Lensa yang memiliki 3 lapisan coating dalam maupun di luar (UV coating , lapisan Air blocking , lapisan anti gores) selain itu DiCAPac Juga dapat mengapung bila kamu menjatuhkan ke dalam air (seperti “Air Bags”) . DiCAPac Underwater Case, telah memenuhi syarat standar yang Telah di Uji di Jepang JIS IPX8. DiCAPac baik di gunakan bukan hanya untuk snorkeling dan diving , tapi dapat melindungi gadget anda pada berbagai aktifitas outdoor anda seperti: rafting, bermain ski, kayak, surfing, aktifitas memancing di laut, bermain di pantai, bermotor, atau pada saat berenang dan bermain air dengan keluarga dan teman anda, sehingga anda tetap dapat meng-gunakan gadget & kamera anda. Catatan: Pastikan anda membaca dan mempelajari cara pemasangan case DiCAPac yang benar, agar DiCAPac dapat benar-benar melindungi gadget anda. Lakukan test / ujicoba, sebelum anda benar-benar melakukan penyelaman atau snorkeling.
ff-magazine
49
50
ff-magazine
MICHAEL SJUKRIE
“THE HIDDEN BEAUTY”
ff-magazine
51
Alor, Nusa Tenggara Timur, Indonesia Canon EOS 5D Mark II © Michael Sjukrie
PHOTOGRAPHER ON FOCUS
MICHAEL SJUKRIE
Jakarta,15 April 1971. www.odydive.com Jakarta, Indonesia “I learned to dive in 1981, and immediately felt in love with ocean. The sensation and the lives beneath the water give me such a quiet and peaceful feeling. Since then, exploring the underwater world became my passion.I started Pro-diving in 1995 and established Odydive center in 1998.” Hobby : Diving, Riding motorcycle / Vespa, Photography. “Saya belajar menyelam pada tahun 1981, sejak saat itu jatuh cinta dengan laut saya suka sekali melihat ikan-ikan berenang dan suka sensasi pada saat menyelam. Sangat sunyi dan damai, sejak saat itu menjelajahi dunia bawah air menjadi hasrat Saya. Kemudian pada tahun 1995 saya memulai “Pro-diving”. Dan pada tahun 1998 mendirikan Odydive centre hingga sekarang.” Hobby : Menyelam, mengendarai motor / Vespa, fotografi.
52
ff-magazine
Batu Lima, Raja Ampat, Papua Barat, Indonesia Canon EOS 30D Š Michael Sjukrie
ff-magazine
53
54
ff-magazine
Raja Ampat, Papua Indonesia Canon EOS 30D Š Michael Sjukrie
Underwater Photography is very challenging yet interesting. Special equipment for our camera, dive equipment and ocean currents are some of the challenges a photographer must face underwater. Pemotretan di bawah air, pastinya akan sangat menarik dan menantang. Kita tidak hanya berhadapan dengan peralatan yang berbeda dengan pemotretan di darat tapi juga dengan kondisi laut yang memiliki arus dan harus dapat menguasai peralatan selam lainnya. ff-magazine
55
56
ff-magazine
Raja Ampat, Papua Indonesia Canon EOS 30D Š Michael Sjukrie
The preparation started with deciding the diving location, does the location acquaitance. fit with wide angle or macro photography, and continued to prepare the camera and gears
Persiapan Photography bawah air di mulai dari menentukan dulu lokasi penyelaman, apakah lokasi tersebut cocok untuk pengambilan macro atau wide.
1. Choose the right camera and lenses for the location /condition of dive (macro / Wide) 2. Prepare fully charged batteries 3. Enough memory cards 4. Makes sure the Autofocus is on. 5. Set all camera setting before dive
Kemudian di lanjutkan dengan menyiapkan kamera, sebagai berikut : 1. Kamera dan lensa disesuaikan dengan lokasi/keadaan penyelaman. (macro/wide) 2. Baterai camera yang cukup/full untuk penyelaman 3. Kartu memori yang cukup. 4. Bila dengan DSLR , lensa dalam keadaan auto focus on 5. Siapakan segala settingan Kamera sebelum menyelam.
Prepare the Camera Housing: 1. Camera housing must be clean 2. Lubricate O-ring before dive 3. Charge external stobes/flashes 4. Prepare sync cord as needed 5.Arms and Clamps as needed When everything is ready, put all things together and test them in the water, before dive. Raja Ampat, Papua Indonesia Canon EOS 30D Š Michael Sjukrie
Dilanjutkan ke persiapan housing camera: 1. Housing camera dalam keadaan bersih 2. O-ring di beri lubrikasi sebelum penyelaman 3. Battere external strobe/flash cukup/full 4. Kabel sync cord sesuai kebutuhan (single/ double cable) 5. Arms dan clamp sesuai kebutuhan Bila semuanya sudah siap, berarti dapat segera di pasang dan dicoba seluruh fungsinya sebelum dibawa ke lokasi penyelaman. ff-magazine
57
Batu Lima, Raja Ampat, Papua Barat, Indonesia Canon EOS 30D Š Michael Sjukrie
58
ff-magazine
Raja Ampat, Papua Indonesia Canon EOS 30D Š Michael Sjukrie
Jawfish Manado Indonesia Canon EOS 30D Š Michael Sjukrie
ff-magazine
59
Underwater Photofgraphy Tips
Tips motret di bawah air:
Photograph With Care Dive carefully, there are a lot of tiny and fragile aquatic creatures. Wrong technique of taking photographs can damage the underwater ecosystems.
Memotret dengan Perduli Menyelam dengan hati-hati, karena banyak terdapat aquatic creatures sangat kecil dan rapuh. Teknik pengambilan gambar yang salah dapat merusak ekosistim bawar laut.
Dive Natural Dive with good neutral buoyancy.
Menyelam dengan Alami Meyelam dengan teknik daya apung netral yang baik.
Resist Temptation Avoid touching, holding, moving any creatures, this can effect their feeding time, reproduction process and triggering aggression. Easy Does it Move gently and be patient during diving, Let the organism show their natural habit. Sharpen Your Skill Avoid balancing yourself by holding the reef when taking pictures. Take Only Pictures, Leave Only Bubbles Avoid taking any souvenirs as it causes ecosystem imbalance. Frewen, Raja Ampat Papua Barat Indonesia Canon EOS 30D Š Michael Sjukrie
60
ff-magazine
Hindari Godaan Hindari menyentuh, memegang atau memindahkan mahluk laut, karena keadaaan ini dapat menunda waktu makan, reproduksi atau memicu keadaan agresif . Bergerak Perlahan Selama menyelam, bergeraklah dengan perlahan dan bersabar, biarkan organisms memperlihatkan keadaan naturalnya. Asah Kemampuan Hindari menstabilkan diri dibawah air dengan memegang terumbu karang selama mengambil gambar. Ambil Objek Foto, Jangan Merusak Hindari mengumpulkan souvenir terumbu karang, kerang dan lainnya karena dapat menggangu kesembangan ekosistim.
Raja Ampat, Papua Indonesia Canon EOS 30D © Michael Sjukrie
Frewen, Raja Ampat Papua Barat Indonesia Canon EOS 30D © Michael Sjukrie
ff-magazine
61
62
ff-magazine
Raja Ampat, Papua Indonesia Canon EOS 30D © Michael Sjukrie
Farm Wall Raja Ampat, Papua Barat Indonesia Canon EOS 30D © Michael Sjukrie
Batu Lima Raja Ampat, Papua Barat Indonesia Canon EOS 30D © Michael Sjukrie
ff-magazine
63
Whale Shark Cendrawasih Bay, Papua Indonesia Canon EOS 30D Š Michael Sjukrie
64
ff-magazine
Whale Shar Cendrawasih Bay, Papua Indonesia Canon EOS 30D Š Michael Sjukrie
ff-magazine
65
TERTARIK UNTUK MENIKMATI KEINDAHAN ALAM BAWAH LAUT INDONESIA?
Ingin Belajar Diving? Ingin bisa menghasilkan foto-foto indah bawah laut? Silahkan hubungi ODY DIVE untuk informasi lebih lanjut... 66
ff-magazine
ff-magazine
67
Fire Sea Urichin Shrimp Komodo Indonesia Canon EOS 40D Š Michael Sjukrie 68
ff-magazine
Fire Sea Urichin Crab Komodo Indonesia Canon EOS 40D Š Michael Sjukrie ff-magazine
69
Cape Kri Raja Ampat, Papua Barat Indonesia Canon EOS 30D Š Michael Sjukrie
70
ff-magazine
Dugong Manado Indonesia Canon EOS 30D Š Michael Sjukrie
ff-magazine
71
Sardine Raja Ampat, Papua Barat Indonesia Canon EOS 30D Š Michael Sjukrie
72
ff-magazine
Alor, Nusa Tenggara Timur Indonesia Canon EOS 30D Š Michael Sjukrie
Raja Ampat, Papua Indonesia Canon EOS 30D Š Michael Sjukrie
ff-magazine
73
ADVERTISE WITH FF-MAGAZINE NOW... For more information
Call | Whatsapp | SMS : (+62) 898 - 833 - 8337 Email : iklan@ffmagz.com
ff-magazine
75
76
ff-magazine
MARTHA SUHERMAN
“UNDERWATER FANTASY”
ff-magazine
77
78
ff-magazine
CREATIVITY
MARTHA SUHERMAN
Visual Artist www.marthasuherman.com Jakarta, Indonesia “Photomanipulation is the basis of all my photos. With composite techniques I made in Photoshop, I can dramatize the idea with imagination above the other photos. Creating the impossible photos in possible ways.”
The Bloom Goddess Nikon D3s © Martha Suherman
“Manipulasi foto adalah dasar dari foto-foto yang Saya hasilkan. Melalui teknik penggabungan beberapa foto dalam Photoshop, saya bisa menyampaikan pesan lebih dramatis dengan imajinasi yang tidak dapat disampaikan oleh foto pada umumnya. Mewujudkan photo yang tidak mungkin dengan cara yang mungkin”
I work as a graphic designer. I graduated from Trisakti university with honor in 2002. It was during my college years that I fell in love with photography. Latar belakang pendidikan saya adalah Desainer Grafis. Saya lulus sebagai Lulusan Terbaik dari Universitas Trisakti angkatan 1998-2002. Saat kuliah itulah pertama kali saya mengenal fotografi dan jatuh cinta pada fotografi..
ff-magazine
79
80
ff-magazine
Eclipse Nikon Df ŠMartha Suherman
In this digital era, a lot of benefits I can experience comparing with analog. Learning photography’s techniques are much easier and faster. Post processing with Photoshop helps me manifest my imagination into my works.
Dancing in the Waves Nikon D3s Š Martha Suherman
Pada era digital ini, banyak sekali kelebihan yang bisa saya rasakan dibandingkan jaman analog. Selain mempermudah dan mempercepat proses belajar teknik fotografi. Post proses menggunakan Photoshop membantu saya juga bisa mewujudkan imajinasi saya.
I started taking underwater pictures in middle of 2013. All pictures in this display are taken in a pool with available light. Saya memulai fotografi bawah air ini sekitar pertengahan tahun 2013. Dan semua foto yang saya tampilkan adalah foto yang diambil dalam kolam renang dengan pencahayaan matahari.
ff-magazine
81
Melody of the Sea Nikon D3s Š Martha Suherman
I use my Nikon D3s and Nikon Df for underwater photography. In case of shooting models, middle range lenses are the right choice.Wide angle lenses will distortion the model’s hands or legs. Pemotretan bawah air yang saya lakukan menggunakan kamera Nikon D3s dan Nikon Df. Untuk pemotretan model, pemilihan lensa middle range akan lebih baik daripada menggunakan lensa lebar, karena akan menyebabkan distorsi pada tangan dan kaki.
82
ff-magazine
I use Dicapac case for underwater shoots. Be sure to seal the casing properly and check your camera’s battery and memory card before jumping into the water. Do not to open the housing until the session is done. It helps to prevent fogging and water to enter. Untuk housing underwater, saat ini saya menggunakan Dicapac. Pastikan terpasang dengan rapat sebelum memulai pemotretan. Begitu juga dengan baterai dan kartu memori. Usahakan jangan sampai membuka housing sampai pemotretan selesai. Hal ini untuk mencegah masuknya air yang menyebabkan embun.
Ocean of Roses Nikon Df ŠMartha Suherman
ff-magazine
83
84
ff-magazine
These are examples of “Before and After” photo manipulation. The key of photo manipulaltion is the “idea” supported with your editing skills. I’m using Adobe Photoshop CC, Imac and Wacom Intuos 4 for every single editing process. Photo disamping adalah salah satu contoh foto yang belum diedit dan sudah diedit. Ide adalah kunci dari photo manipulasi yang kemudian didukung dengan kemampuan editing. Saya menggunakan Adobe Photoshop CC, Imac dan Wacom Intuos 4 untuk setiap editing. Goddesses of the Sea Nikon D3s © Martha Suherman
BEFORE POST PROCESSING
ff-magazine
85
Butterfly of the Sea Nikon D3s © Martha Suherman
Tips underwater photo manipulation processing: Don’t work in a rush Don’t get easily satisfied and don’t do it in hurry. Different with photograhy technique. Photo manipulation consume a lot of time in post processing. It can takes hours or even days. Ask for Opinion Don’t hesitate to ask somebody’s opinions and you should have a big heart to accept any critiques. The last one is never give up, if the work is below your expectation. Everybody need practice to make it perfect. Tips editing manipulasi foto bawah air : Jangan Terburu-buru Jangan cepat puas dan ingin cepat selesai. Berbeda dengan teknik fotografi, foto manipulasi banyak sekali memakan waktu post proses. Bisa memakan waktu berjam-jam, kadang berhari-hari. Minta Pendapat Jangan sungkan untuk meminta pendapat orang lain dan berbesar hati untuk menerima kritik.Yang terakhir, jangan putus asa, bila hasil Anda belum sesuai dengan yang Anda inginkan. Semakin banyak latihan semakin baik. 86
ff-magazine
Beneath the Sea Nikon D3s Š Martha Suherman
ff-magazine
87
Dance with Me Nikon D3s Š Martha Suherman
88
ff-magazine
The Ocean Song Nikon D3s Š Martha Suherman
ff-magazine
89
Evanesced Nikon Df Š Martha Suherman 90
ff-magazine
The Serenande Nikon D3s Š Martha Suherman
ff-magazine
91
Drawn with Time Nikon Df Š Martha Suherman
92
ff-magazine
Untrammeled Nikon D3s Š Martha Suherman
ff-magazine
93
BEHIND THE PHOTOS:
UNDERWATER PHOTO SESSION Photo : Michael Heng & Iwan Fung
Beberapa waktu lalu pemotretan bawah air dilaksanakan di salah satu kolam renang yang berlokasi di Jakarta Selatan. Pemotretan yang berlangsung selama kurang lebih 4 jam ini telah beberapa kali dilaksanakan. Beberapa peserta tidak memiliki pengalaman menyelam sama sekali,namun dengan bantuan para asisten dan perkenalan selama 30 menit, semua mampu menyelam untuk sesi pemotretan ini. Berikut liputan acara pemotretan bawah air yang terekam. Anda tertarik untuk mengikutinya? Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi : redaksi@ffmagz.com
94
ff-magazine
ff-magazine
95
PHOTO EDITING
01 MENGKOREKSI WHITE BALANCE
Buka foto underwater (RAW) di Photoshop Anda (File > Open) dan cobalah untuk menggeser Temprature (di atas 7500) dan Tint (di atas 100)
TIPS MEMAKSIMALKAN FOTO UNDERWATER:
Mengkoreksi Kontras dan White Balance Text & Photo : Martha Suherman
Foto-foto underwater yang keluar dari kamera pada umumnya nampak sangat datar (flat), karena kontras yang tidak maksimal dan white balance yang tidak tepat.
AFTER
Hal ini disebabkan karena adanya suatu medium yang terekam di dalam kamera, yaitu air itu sendiri dan partikel yang terkandung di dalamnya. Semakin jauh jarak fotografer terhadap objek, maka semakin flat hasil yang kita dapatkan. Maka foto-foto tersebut membutuhkan post proses khusus di Photoshop untuk dimaksimallkan.
BEFORE
96
ff-magazine
Software editing : Photoshop CS6 / CC Tingkat kesulitan : Mudah Durasi pengerjaan : 15 menit
02 MENGKOREKSI EXPOSURE & CONTRAST
Pastikan exposure foto berada di posisi yang tepat, bila kurang cobalah untuk menggeser Exposure. Kemudian cobalah untuk menggeser Highlights,Shadow dan Whites untuk mendapatkan dimensi. Contrast, Blacks dan Clarity digunakan untuk meningkatkan kontras.
03 MEMAKSIMALKAN VIBRANCE & SATURATION 05 MENAJAMKAN FOTO Setelah selesai mendapatkan warna kulit dan dimensi yang tepat, Anda dapat memaksimalkan warna dengan menggeser Vibrance atau Saturation. Untuk kulit manusia, biasanya saturation diturunkan, Vibrance tetap atau ditingkatkan. Setelah selesai, klik tombol “Open File”
Pilihan terbaik menajamkan foto adalah dengan menggunakan Unsharp Mask Filter (Filter>Sharpen>Unsharp Mask) bekerja dengan menajamkan contrast antara pixel “edge” (pinggiran pixel) untuk mengangkat detail.
04 LAKUKAN ADJUSTMENT > LEVEL
Setelah membuka foto, lakukan level (ctrl/ command +L) dan klik Options. Maka akan keluar Auto Color Correction Options, pilih sesuai dengan keinginan warna yang disukai. Catatan mengatur Unsharp Mask Filter: Setiap foto pastinya akan membutuhkan cara pengaturan yang berbeda-beda. Berikut ini adalah angka yang bisa dijadikan pedoman untuk mengatur. Untuk tampilan di komputer cukup dengan Amout 50100% dan untuk keperluan cetak Amount 120-200%. Dan pegaturan Radius untuk tampilan di komputer cukup 1 pixel dan 1.5 pixel untuk keperluan cetak. Threshold umumnya tetap diatur pada level 1, tapi bila foto tersebut memiliki banyak noise, sebaiknya dinaikkan sesuai kebutuhan.
Anda membutuhkan informasi lebih lanjut tentang editing atau kelas ediiting photomanipulation silahkan hubungi: redaksi@ffmagz.com
ff-magazine
97
NEXT EDITION:
INSTAGRAM PHOTOGRAPHERS
INGIN BERPARTISIPASI ? INGIN KARYAMU DITAMPILKAN DI FF-MAGAZINE? KIRIMKAN FOTO & TULISAN KAMU KE: redaksi@ffmagz.com (+62) 898 833 8337 Semua foto dan karya tulis yang ditampilkan akan mendapatkan hadiah menarik dari ff-magazine
www.ffmagz.com