Laporan Akhir Perumahan dan Permukiman Desa Sluke,Kabupaten Rembang

Page 11

| A N A L I SI S T I P O L O GI P E R U M AH A N D A N P E R M UK I M A N

JENIS PERMUKIMAN S W A D AYA

Karakteristik-karakteristik

swadaya

sebagai

berikut

(Devkar, 2017) :

Terdapat tiga bentuk/jenis permukiman swadaya (Ntema,2011) yaitu: a.

perumahan

a.

Swadaya mandiri (laissez-faire self-help)

Minimnya

sarana

dan

prasarana

untuk

menopang

pembangunan yang harmonis bagi masyarakat

Merupakan jenis permukiman swadaya yang tidak dicampuri oleh pemerintah atau dilakukan oleh masyarakat golongan menengah

b.

kondisi tersebut sendiri

ke atas atau pada permukiman informal. b.

Swadaya berbantuan pemerintah (state-aided self-help)

c.

Merupakan jenis permukiman swadaya atas bantuan pemerintah dalam

penyediaan

prasarana,

sarana,

Penduduknya tidak memiliki sumber daya untuk memperbaiki

utilitas

(PSU)

Penduduknya menuntut upaya perbaikan di luar kemampuan

lembaga lokal atau nasional.

serta

masyarakat yang juga bertanggungjawab membangun rumahnya. c.

Swadaya terlembaga (institutionalized self- help),

Permukiman yang dikategorikan seperti diatas terjadi pada daerah

Merupakan jenis permukiman swadaya atas campur tangan pemerintah

melalui

lembaga

perumahan,

seperti

dalam

pelaksanaannya melalui lembaga masyarakat yakni koperasi atau

kelompok swadaya.

sosial ekonominya. untuk mengetahui karakteristik sosial ekonomi dapat cara

mengetahui

tingkat

pendapatan,

mata

pencaharian, dan tingkat pendidikan (Lexsatyaji, 2010). Setelah melihat tingkat sosial ekonomi masyarakatnya, maka kita dapat mengategorikan perumahan swadaya tersebut termasuk perumahan swadaya ideal atau tidak. Jika tingkat sosial ekonominya tinggi maka perumahan swadaya tersebut pasti termasuk dalam perumahan swadaya dengan kondisi ideal

9B

wilayah delineasi begitu banyak. selain itu tingkat pendidikan di penduduk yang tidak sekolah sebesar 650 jiwa.

Karakteristik suatu perumahan swadaya dapat dilihat melalui karakteristik dengan

tingkat pendapatan yang rendah sehingga perumahan swadaya di wilayah delineasi kita juga termasuk rendah, karena dari data BPS

KARAKTERISTIK P E R M U K I M A N S W A D AYA

dilakukan

perdesaan dan perkotaan. Wilayah delineasi kelompok kami memiliki

atau dapat melebihi kondisi ideal (Lexsatyaji, 2010). Jika tingkat sosial ekonominya rendah maka dalam pembangunan perumahan swadaya, masyarakatnya hanya melihat seberapa besar kemampuannya dalam membangun rumah swadaya mereka sendiri (Lexsatyaji, 2010).

P E M B I AYA A N P E R M U K I M A N S W A D AYA Rumah Swadaya adalah kegiatan terbesar yang ada di Indonesia

dan dilakukan oleh orang-orang di berbagai lokasi. Dasar untuk menyelenggarakan

rumah

swadaya

adalah

masyarakat.

Rumah

tersebut dibangun masyarakat itu sendiri kemudian berkembang membentuk sebuah permukiman secara progresif dengan pola tidak

teratur. Program insentif pemerintah untuk perumahan swadaya merupakan salah satu bentuk upaya pencegahan permasalahan perumahan

swadaya.

Tujuannya

agar

masyarakat

penerima

memanfaatkan bantuan pemerintah sesuai tujuan dan selanjutnya akan meningkatkan kesejahteraannya.

06


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.