Menggagas Kekinian Indonesia Dalam Seni Media

Page 1


1

Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Direktorat Jenderal Nilai Budaya, Seni dan Film Direktorat Kesenian

PAMERAN SENI MEDIA menggagas kekinian indonesia dalam seni media

WWW.SENIMEDIA.ORG


2

COLOPHON

Diterbitkan oleh: Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Direktorat Jenderal Nilai Budaya, Seni dan Film Direktorat Kesenian 2011 www.senimedia.org Hak cipta seluruh karya seni di dalam katalog ini adalah milik para seniman Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, hanya menggunakan untuk kepentingan non-komersial dalam publikasi Pameran Seni Media 2011. Gambar Sampul “On Photographic Time and Motion� Abdul Wahid (Pemenang Penghargaan Khusus Kategori Seni Video)


3

Pengarah Direktur Jenderal Nilai Budaya, Seni dan Film Direktur Kesenian Dewan Artistik Pustanto Yusuf Hartanto Hafiz Kurator Hafiz Asisten Kurator Mahardika Yudha Andang Kelana Promosi & Media Roni Iwan Setiawan Ajeng Nurul Aini Editor Pustanto Yusuf Hartanto Mahardika Yudha Andang Kelana Perancang Grafis Andang Kelana


4

Colophon ~2 Daftar Isi ~4 Direktur Kesenian / Sambutan ~6 Kepala Taman Budaya Provinsi Nusa Tenggara Barat / Sambutan ~8 Hafiz / Kuratorial ~10 / Catatan Tim Juri Lomba Seni Media 2011 ~16 Karya Lomba Seni Media 2011 SENI VIDEO Yogi Margana / “Menjadilah Indonesia” ~22 Abdul Wahid / “On Photographic Time and Motion” ~23 Syaiful Anwar / “Adegan Usai Hujan” ~24 Rizki Lazuardi / “MorphingTrinity” ~25 Komik Online Yudha Sandy / “Victory Disease” ~26 Toro Elmar / “Graphic Diary of Toro Elmar” ~27 Doddy Iswahyudi / “Sepeda Sehat” ~28 Pappilon Studio / “MAX” ~29 Digital Imaging Mikael Ifianto & Ruddy Margono / “Reog Ponorogo” ~30 Fauzi Raisyuli / “Jakarta Ku Jangan Gameover” ~31 Dimas Bramasto / “Puppet Invasion” ~32 Ardy Aliman / “Ktagihan” ~33

Seni Video Ryan Riadi / “Bergeser” ~34 Nanang Rakhmat / “Bhinneka Tunggal Ika” ~35 Ari Dina Krestiawan / “Kami Kita” ~36 David Darmadi / “Nyanyian Indiana Cafe” ~37 Bagasworo Aryaningtyas / “P = ?” ~38 Banung Grahita / “Wealth and Prosperous” ~39 Komik Online Hendricus Sudiman / “Agus” ~40 Mujiyono / “Badai Otak” ~41 Dian her Dwiandru / “Gambotman & Jakunboy (Superhero Panggilan) Episode LPGU” ~42 Aditya Wirabakti / “Interlet (Internet Pelet)” ~43 Fardan Hamdani / “Kondek (Komik Pendek) #1 Mockingbird” ~44 Veby Surya Wibawa / “Manajemen Kredit” ~45


5

DAFTAR ISI

Karya Seniman Undangan Pameran Seni Media 2011 Seni Video Anggun Priambodo / “Crash” ~48 Benny Wicaksono / “Radio Kills the Video Star” ~49 Henry Foundation / “Control” ~50 Krisna Murti / “Fruitification” ~51 Maulana M. Pasha / “Terminal” ~52 Manshur Zikri, Dian Komala & Mira Febri Mellya / “Gerak Kota” ~53 Prilla Tania / “Ruang Dalam Waktu #5 // Memanen Matahari” ~54 Tintin Wulia / “Nous ne Notons Pas les Fleurs” ~55 Tromarama / “Borderless” ~56 Komik Online Beng Rahadian / “Indonesian Coffee Trivia” ~57 Otty Widasari / “Teakwood Fight and Clandestine in Blora” ~58 Riosadja / “..Save, Upload!” ~59

Digital Imaging Ade Darmawan / “Insya Allah” ~60 Irwan Ahmett / “Play” ~61 Julia Sarisetiati / “Komedi Satir” ~62 Mateus Bondan / “Digital Spit, Next Level Hit” ~63 MG. Pringgotono / “Monalisa is Biker” ~64 Narpati Awangga / “Mengapa Orang Kuat” ~65 Ricky Janitra / “I Want To Believe” ~66 Toni Tandun / “Tricky Air” ~67 Widianto Nugroho / “ResponsivePainting: Generatio Spontanea” ~68 Biografi Peserta & Seniman Undangan ~70 Ucapan Terima Kasih ~90


6

SAMBUTAN DIREKTUR KESENIAN

Assalamu’alaikum Wr. Wb. Globalisasi yang ditandai dengan kemajuan ilmu teknologi informasi telah mempengaruhi dunia seni. Bentuk-bentuk seni yang berbasis teknologi sering disebut seni media (media art) menjadi fenomena sosial yang terjadi dewasa ini. Seni media merupakan salah satu cabang dari seni. Seni media pada hakikatnya adalah seni hibrida yang lahir dari pertemuan ekspresi estetik dengan perkembangan teknologi. Era keterbukaan dan masuknya teknologi digital memberi peluang kepada kreator-kreator (khususnya seniman muda) untuk bereksperimentasi dan bereksplorasi dalam berkarya seni. Pameran ini merupakan bagian dari program sosialisasi seni media kepada masyarakat. “Menggagas Kekinian Indonesia Dalam Seni Media� merupakan tema yang representatif dalam menggambarkan kreativitas karya-karya terbaik hasil lomba seni media tahun 2011 dan karya seniman seni media senior sebagai usaha untuk menghadirkan perkembangan mutakhir seni media di Indonesia. Selain itu, pameran ini juga merupakan ruang publik untuk melakukan apresiasi dan pewacanaan terhadap perkembangan seni media. Kami berharap, semoga penyelenggaraan pameran ini, dapat dijadikan wahana dalam membangun karakter bangsa yang mampu mencerminkan kepribadian sebagai identitas yang pada akhirnya bangsa Indonesia menjadi bangsa yang disegani oleh bangsa lain.


7

Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh komponen yang telah membantu tenaga dan pikirannya, sehingga pameran seni media ini dapat terselenggara dengan baik. Selamat berpameran dan selamat menikmati. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 26 Mei 2011 Direktur Kesenian

Drs. Sulistyo Tirtokusumo, M.M.


8

SAMBUTAN

KEPALA TAMAN BUDAYA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Assalamu’alaikum Wr. Wb. Salam Budaya Segala puji milik Tuhan Yang Maha Sempurna, yang telah memberikan kemampuan untuk menciptakan keindahan kepada kita semua, dan menyampaikan setiap keindahan itu demi perdamaian setiap manusia. Salah satu modal dasar penciptaan karya seni ialah kesadaran untuk memanfaatkan daya kreatif. Kreativitas inilah yang menggerakkan pencipta seni untuk mengolah ide dan gagasan yang diperoleh dari sublimasi indra terhadap objek atau sumber ide dan gagasan. Dalam perkembangannya, beragam media muncul sebagai representasi dari kemajuan daya kreatif pencipta seni. Salah satunya seni media. Seni ini seakan mencipta dunia baru di tengah peradaban manusia, terutama kemampuannya menjangkau setiap lapisan dunia, sehingga dalam fungsinya, ia dapat menjadi komunikasi, interaksi, relasi bahkan industri universal yang mengglobal. Untuk itu, penunjukan Taman Budaya Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagai tempat pelaksanaan Pameran Seni Media yang mengusung pemikiran “Menggagas Kekinian Indonesia Dalam Seni Media� merupakan penghormatan utama. Selain karena penunjukan tersebut berdasarkan pertimbangan kurator profesional, juga disebabkan oleh kepercayaan Direktorat Kesenian, Direktorat Jenderal Nilai Budaya, Seni dan Film, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata memperkokoh keutamaan kehormatan tersebut. Pameran Seni Media ini memiliki arti dan nilai tinggi bagi Provinsi Nusa Tenggara Barat, karena disebabkan oleh dua hal. Pertama, tahun ini merupakan pembangkitan kembali gagasan Taman Budaya Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagai pusat kebudayaan NTB. Terutama melalui upaya membangun hubungan kerjasama dengan pihak-pihak yang terkait kesenian dan kebudayaan secara luas. Kedua, Provinsi Nusa Tenggara Barat sudah memasuki tahun ketiga dalam program unggulan Visit Lombok Sumbawa 2012. Tentu saja, Pameran Seni Media ini akan memberikan


9

dampak yang sangat positif bagi ketercapaian pembangunan dan pengembangan kebudayaan dan kepariwisataan di NTB. Pertumbuhan generasi muda di NTB beriring dengan pertumbuhan generasi muda di daerah lain yang lebih maju. Dengan demikian, tujuan penyelenggaraan kegiatan ini untuk memberikan informasi dan gambaran tentang perkembangan seni media kepada generasi muda dan masyarakat luas, sangat relevan dengan kekinian Nusa Tenggara Barat yang sedang bahu membahu meningkatkan citra NTB di mata nasional dan internasional. Maka, sebagai daerah yang ditunjuk menjadi tuan rumah, atas nama kesenian, kebudayaan, masyarakat, dan Taman Budaya Provinsi Nusa Tenggara Barat, saya mengapresiasi kegiatan ini sebagaimana pertaruhan kehormatan tuan rumah terhadap tamu agungnya. Saya berharap, panitia dari pusat, semua peserta pameran dari luar Provinsi Nusa Tenggara Barat, seluruh generasi muda dan masyarakat dapat menjadikan NTB sebagai rumah sendiri. Menikmati NTB selaksa inspirasi dan kreasi. Kemudian kembali setiap waktu sebagai sahabat sejati. Karena NTB sama artinya kampung halaman di hati. Akhirnya, tetap berkreasi membangun negeri, Indonesia jaya abadi. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Mataram, 26 Mei 2011 Kepala Taman Budaya Provinsi Nusa Tenggara Barat

Drs. Zubair Muslim


10

KURATORIAL

HAFIZ

Membaca Kita dengan Seni Media

1 Youtube menghitung sebuah view tunggal yang berasal dari video yang tertempel (embed) dalam situs. Jika beberapa view muncul dari alamat IP (Internet Protocol) yang sama, hanya yang pertama yang tercatat. http://www. masternewmedia.org/ news/2008/02/29/ internet_video_metrics_ when_a.htm —ed.

Pada masa sekarang, seseorang bisa saja seketika menjadi bintang, terkenal dan figur publik. Perangkat teknologi informasi dan media memberi ruang seluas-luasnya kepada publik untuk menghadirkan dirinya sendiri. Lihat saja fenomena ‘kebintangan’ seseorang tidak lagi hanya dikuasai oleh media arus utama (media cetak dan televisi). Seseorang bisa saja memproduksi dan mendistribusikan konten media dengan perangkat teknologi informasi yang sudah tersedia bebas di masyarakat. Begitu juga di Indonesia, arus perubahan fenomena media dengan teknologi juga tidak dapat dihindarkan. Ia telah masuk ke ruang-ruang privat dalam masyarakat kita. Masih hangat dalam ingatan kita, Briptu Norman Kamaro, seorang anggota Brimob Kepolisian Gorontalo, tiba-tiba menjadi bintang. Aksinya menyanyikan lagu Chayya Chayya dari filem Bollywood di media sosial Youtube mendapat perhatian luas dari masyarakat. Hanya dalam waktu tiga setengah bulan, aksi Briptu Norman memiliki 1,536,702 view counts1 di media sosial Youtube. Hal serupa terjadi pada tokoh Udin dari Mataram dan Shinta-Jojo asal Bogor. Udin yang terkenal dengan lagu Udin Sedunia, menyedot para pengunjung media online dengan aksinya. Dalam waktu dua bulan, lagu Udin Sedunia mencapai 597.571. Setahun yang lalu video Shinta-Jojo juga bernasib sama. Dalam waktu singkat, dua mahasiswa ini menjelma menjadi bintang baru dunia hiburan. Hingga saat ini (10 bulan), video Keong Racun duo ini mencapai 6.696.088. Tiga contoh di atas adalah gambaran bagaimana teknologi komunikasi dan informasi secara sadar dirayakan oleh masyarakat kita saat ini. Keterbukaan akses, mulai hilangnya batas-batas spasial dan waktu, sosial dan kultural (agama, gender, etnis, ideologi, kelas) adalah dampak perkembangan akhir dari teknologi media ini. Lihat maraknya pengguna media sosial seperti Blogspot, Wordpress, Facebook dan Twitter yang


11

menempatkan Indonesia sebagai pengguna nomor 3 terbesar di dunia. Media-media sosial ini sudah menjadi gaya hidup masyarakat kita dari kota hingga ke pedesaan. Meningkatnya pengguna berbagai perangkat teknologi seperti; komputer, komputer tablet dan smartphone, memungkinkan setiap individu dalam masyarakat terhubung satu sama lain. Ledakan informasi telah memacu lahirnya produksi dan reproduksi tanda yang terus digunakan dan dikembangkan secara demikian bebas dan kreatif oleh masyarakat yang hidup di negara dengan iklim demokrasi saat ini. Tentu situasi ini juga melahirkan berbagai persinggungan yang harmonis dan tidak harmonis —berupa tegangan yang spesifik antara satu dengan lainnya. Negara, korporasi, dan masyarakat memiliki kepentingannya masing-masing. Tegangan-tegangan ini tidak dapat dengan segera dibaca sebagai benturan yang terjadi secara sederhana. Ada banyak hal yang dapat ditandai, dimaknai, bahkan dirayakan sebagai sejenis pesta pora massa yang terus tumbuh dan berkembang. Kenyataan ini turut berpengaruh pada konstruksi sosial, budaya, dan politik yang seringkali menciptakan kejutan, bahkan histeria (Ibnu Rizal: Abstraksi OK.Video). Tentu sebuah tantangan besar bagi kita untuk melihat secara objektif bagaimana kekinian Indonesia. Aspek-aspek arus modernitas yang menjadi bahan utama untuk melihat ‘kekinian’ telah hadir pada bangsa ini. Secara politik, Indonesia adalah salah satu negara demokrasi terbesar di dunia. Secara ekonomi, bangsa ini mampu melepaskan jerat resesi ekonomi yang menimpa dunia dalam tiga tahun terakhir dan terus mengembangkan inovasi-inovasi skema ekonomi yang mampu bertahan dan berkembang. Teknologi informasi sudah menjadi salah satu keseharian sebagian besar rakyat Indonesia saat ini. Dalam melihat kekinian atau kesekarangan itu tentu tidak pernah


12

lepas dari ‘akar’ yang akan selalu melekat pada bangsa Indonesia. Dengan cara itulah kita bisa melihat kekinian Indonesia dengan lebih jernih dan objektif. Melihat kekinian akan menelusuri wilayah-wilayah kesejarahan, tradisi dan bagaimana modernitas itu menjadi bagian penting bagi perkembangan kebudayaan Indonesia dewasa ini. Dalam perkembangan itu, persoalan kekinian menjadi salah satu subjek paling penting. Karena dengan melihat kekinian sebenarnya kita melihat kembali bagaimana sejarah membangun kebudayaan. Salah satu aspek penting dalam melihat kekinian adalah seni. Bahkan dalam terminologi kekinian dalam bahasa Inggris disebutkan masalah kekinian atau contemporaneity adalah masalah budaya visual yang bertujuan untuk menjelajahi kompleksitas waktu dalam menemukan bentuk. Persoalan ‘kehadiran’ (presentness) visual adalah isu utama dalam melihat persoalan kekinian itu. Ia akan melihat bagaimana perkembangan budaya visual dari zaman prasejarah hingga saat ini di seluruh dunia sehingga membentuk kehadirannya di masa sekarang. Berbagai bidang kebudayaan berkelindan dalam masalah kekinian itu, seperti; sastra, filem, seni rupa, arsitektur, musik, dan sebagainya, yang menggunakan visual sebagai alat perekam, mendefinisikan, dan menginterogasi sejarah masyarakat pada kehadirannya sekarang. Salah satu aspek penting dalam seni dalam melihat perkembangan kekinian adalah seni media. Seni media adalah seni berbasis teknologi media atau sering disebut seni media. Media dalam istilah ini memang merujuk pada pengertian umum tentang media sebagai ‘perantara pesan’, di mana diandaikan ada sebuah transfer informasi dan proses komunikasi antara pengirim pesan dan penerima pesan. Dalam konteks pengertian media memang terus berubah sejalan dengan perkembangan


13

2 Agung Hujatnika, “Tentang Seni Media Baru: Catatan Perkembangan�, Buku Apresiasi Seni Media Baru, (Direktorat Kesenian, Direktorat Jenderal Nilai Seni dan Film, Depbudpar, 2006)., h. 11-12

3 Ade Darmawan, “Infrastruktur Seni Media Baru?�, Buku Apresiasi Seni Media Baru (Direktorat Kesenian, Direktorat Jenderal Nilai Seni dan Film, Depbudpar, 2006), h. 87-88

cara-cara penyampaian pesan dari masa ke masa, yang dalam hal ini sangat difasilitasi oleh perkembangan teknologi informasi.2 Perkembangan teknologi media dan informasi yang begitu cepat menjadikan percepatan penggunaan medium ini sebagai bahasa ungkap dalam seni menjadi keniscayaan. Ade Darmawan mengatakan; Pesawat televisi juga ada di mana-mana, dari warung rokok di sudut jalan sampai kafe dan restoran besar, mal, hingga TV Wall di ruang publik kota. Begitu juga dengan kamera video, dari mulai di dalam ruang kecil Automated Teller Machine (ATM) hingga di sebuah resepsi pernikahan. Perkembangan seni media akan selalu sejalan dengan penemuan-penemuan teknologi baru yang juga mempengaruhi kehidupan masyarakat kontemporer. Berbeda dengan medium seni lain yang berbasis materi seperti seni lukis dengan kanvasnya. Seni media baru (seni media) akan terus bergerak dengan pesat membuka diri untuk segala kebaruan gagasan seni dan teknologi yang ada di masyarakat.3 Pada Pameran Seni Media 2011, dihadirkan tiga bentuk karya seni media; seni video, komik online, dan digital imaging. Pilihat tiga bentuk karya ini melihat fenomena perkembangan medium tersebut dalam dua tahun terakhir. Seni video telah sangat berkembang di berbagai kota besar di Indonesia (Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Bali) sejak tahun 2000an. Begitu juga dengan fenomena digital imaging yang sering digunakan oleh para pekerja kreatif dalam membuat desain grafis. Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan digital imaging bukan hanya untuk kepentingan desain saja. Ia telah berkembang sebagai medium ungkap seni rupa. Pemilihan komik online yang ditampilkan pada pameran ini, adalah sebuah usaha membangun kesadaran tentang alternatif distribusi dan kemungkinan-kemungkinan media yang digunakan oleh


14

seniman komik dewasa ini. Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat sekarang ini, memudahkan para seniman untuk mendistribusikan karya-karya komiknya dalam media online, dan itu juga mulai melahirkan ‘kultur’ baru dan sifat-sifat baru dalam konteks komik di dunia maya. Karya seni media yang dihadirkan pada Pameran Seni Media 2011 adalah karya seniman undangan —yang selama ini aktif menggunakan kemungkinan teknologis pada karyanya— dan seniman-seniman terbaik yang masuk dalam Lomba Seni Media 2011 yang diselenggarakan oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. Menghadirkan kedua kelompok ini adalah sebuah usaha untuk melihat bagaimana perkembangan seni media di berbagai daerah Indonesia dan capaian artistik yang dihadirkan oleh seniman-seniman profesional kita. Beberapa seniman yang dihadirkan pada pameran ini adalah ‘master’ di bidang seni media yang telah diakui kredibilitasnya di Indonesia dan dunia internasional, antara lain; Ade Darmawan, Krisna Murti, Tintin Wulia, Beng Rahadian, Prila Tania, Otty Widasari, Anggun Priambodo, Henry Irawan, Irwan Ahmett dan Narpati Awangga (Oomleo). Dari presentasi ‘dua sumber’ karya seni media pada Pameran Seni Media 2011 ini, kita dapat melihat bagaimana fenomena perkembangan penggunaan teknologi dalam seni di Indonesia. Untuk itulah pameran ini dihadirkan di berbagai daerah di Indonesia, salah satunya di Taman Budaya Provinsi Nusa Tenggara Barat ini.


15


16

CATATAN TIM JURI LOMBA SENI MEDIA 2011

Setelah berdiskusi panjang, Tim Juri Telah memutuskan para pemenang Lomba Seni Media 2011. Tim Juri yang terdiri dari Ade Darmawan (seniman seni media baru/kurator/pendiri ruangrupa), Hafiz (seniman video/kurator/pendiri ruangrupa dan Forum Lenteng) dan Beng Rahadian (komikus/aktivis komik/pendiri Akademi Samali), menganggap capaian para peserta dalam melihat perkembangan penggunaan ‘media’ dalam karya seni telah cukup baik. Untuk itu, kami merasa perlu memberikan catatan pada hasil penjurian yang berlangsung pada 25 April 2011 di kantor Direktorat Kesenian, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Jakarta. 1. Seni Video Karya seni video yang masuk ke panitia Lomba Seni Media 2011 berjumlah 60 karya dari berbagai daerah di Indonesia. Perkembangan ini cukup menjanjikan, karena kesadaran pada penggunaan medium video sebagai ekspresi seni sudah mulai menggeliat di berbagai daerah di Indonesia. Tentu kesadaran dalam bagaimana menggunakan karakter medium video perlu waktu dan pengembangan lebih lanjut. Persoalan mendasar dari karya-karya seni video yang dilihat oleh Tim Juri adalah masih banyak karya peserta yang masih menjadikan seni video sebagai ekspresi dramatik seperti bercerita dalam filem. Padahal, hakekatnya seni video adalah ekspresi yang melepaskan jerat cerita dalam sejarah bahasa sinema. Seni video lahir dari perkembangan media massa yaitu; televisi dan teknologi video. Dari 60 karya seni video, Tim Juri memilih 4 karya terbaik yang dianggap memenuhi kriteria artisitik dan pemahaman isi dari tema kompetisi ini, yaitu; (1) Menjadilah Indonesia, karya Yogi Margana; (2) On Photographic Time and Motion, karya Abdul Wahid; (3) Adegan Usai Hujan, karya Syaiful Anwar; dan (4) Morphing Trinity, karya Rizki Lazuardi.


17

Video Menjadilah Indonesia (Yogi Margana) berhasil menghadirkan permainan medium video dengan dinamis. Video ini dengan penuh kesadaran menggunakan kemungkinan sifat audio visual dari medium menjadi sebuah komposisi unik. Selain itu Menjadilah Indonesia secara isi tidak terjebak dalam kebiasaan ‘bahasa’ yang menggunakan slogan-slogan nasionalistik saat berbicara tentang Indonesia. Video On Photographic Time and Motion (Abdul Wahid) merepresentasikan ‘kenyataan’ dengan kesadaran fotografis. Abdul Wahid (Akiq AW) dengan baik menghadirkan 3 kanal kenyataan dalam video, yang mengajak penonton melihat logika kesadaran atas ‘frame’, rekaman dan intervensi visual. Pada video Adegan Sebelum Hujan (Syaiful Anwar), rekaman kenyataan (dokumentatif) secara baik diinterpretasikan dengan memasukan peristiwa yang yang di luar kenyataan itu. Syaiful Anwar menghadirkan sosok asing (performans) pada sebuah peristiwa nyata dalam waktu bersamaan. Video Morphing Trinity (Rizki Lazuardi) adalah sebuah cara klasik yang digunakan oleh seniman video dalam mengintepretasi visual. Penggunaan kemungkinan kekuatan software komputer pada karya ini menjadi catatan penting. Rizky Lazuardi memainkan kesadaran optik yang melekat pada penonton menuju eksplorasi sejarah visual (pemandangan) seni lukis Indonesia. Tim Juri berpendapat bahwa 4 karya terbaik ini telah mewakili tema yang ingin disampaikan pada Lomba Seni Media 2011. Dengan kesepakat yang bulat, Tim Juri akhirnya memilih Menjadilah Indonesia karya Yogi Margana sebagai Pemenang Utama pada Lomba Seni Media 2011 untuk katergori seni video. 2. Komik Online Memposisikan Komik Online di Indonesia masa kini adalah hal yang cukup rumit, mengingat istilah online bukan hanya


18

membicarakan medium, namun juga fungsi distribusi atas kesadaran media baru yang sedang berkembang saat ini. Dapat diasumsikan bahwa komik online merupakan salah satu daya upaya para komikus bertahan dari kendala infrastruktur distribusi arus utama (cetak). Dalam distribusi cetak, ada banyak perangkat yang harus dipenuhi para komikus seperti; bahan baku, editorial dan persaingan display di toko buku saat komik itu dipasarkan. Dari sini, komik online dapat dianggap mampu meretas kendala-kendala itu dengan lompatan dan penemuan cara distribusi yang tidak terduga. Eksplorasi komik online yang digagas pada Lomba Seni Media 2011 ini bukan hanya mengatasi kendala fisik dan akses baca saja, namun mencoba melihat capaian artistik dan gagasan yang merujuk pada kemungkinan medium yaitu; media online. Pada kompetisi ini, Tim Juri menemukan banyak kemungkinan yang dilakukan oleh para komikus, seperti penggunaan kekuatan teknologi digital/web-based pada karya-karya tentu. Namun, masih banyak karya peserta yang terjebak pada logika ’cetak’, sehingga kehadiran komik dalam media ini masih berhenti pada alternatif distribusinya saja. Tim Juri menemukan beberapa karya yang baik dalam penggunaan medium online ini. Untuk itu Tim Juri memilih 3 karya untuk Penghargaan Khusus; (1) Graphic Diary of Toro Elmar karya Toro Elmar; (2) Sepeda Sehat karya Doddy Iswahyudi; dan (3) MAX karya Pappilon Studio. Untuk Pemenang Utama, Tim Juri memilih Victory Disease karya Yudha Sandy. Pada karya Toro Elmar, Graphic Diary of Toro Elmar, Tim Juri menilai keberhasilan menghadirkan sifat interaktif dari medium online melalui karya komiknya. Sedangkan pada dua yang mendapat Penghargaan Khusus lainnya, Sepeda Sehat dan MAX, Tim Juri menilai karya komik online mereka mewakili rata-rata, capaian yang selama ini dibayangkan oleh


19

para komikus arus utama. Kedua karya ini memiliki kekuatan bertutur yang patut diapresiasi lebih dari karya-karya peserta lainnya. Sebagai Pemenang Utama, karya Yudha Sandy berhasil mengeksplorasi teks yang kecil kemungkinannya terwadahi oleh penerbitan umum di Indonesia. Bagi kami, karya-karya yang sangat personal seperti Graphic Diary of Toro Elmar dan tema minor pada Victory Disease menjadi lantang di media online, kedua karya ini mampu melewati karya-karya lainnya yang rata-rata memanfaatkan medium online baru sebagai sebagai perpindahan materi. 3. Digital Imaging Pada kategori Digital Imaging Lomba Seni Media 2011, panitia menerima 64 karya. Tim Juri menganggap sebagian besar peserta lomba untuk kategori ini belum punya kesadaran atas medium digital. Para peserta masih terjebak dalam pemenuhan ’pesan’ seperti layaknya poster-poster iklan di jalanan. Selain itu ekplorasi teknis —dalam hal ini penggunaan kemungkinan-kemungkinan yang ada dalam software digital processing— masih sangat besar. Menurut Tim Juri, kesadaran pada kemungkinan teknis bukan hanya berhenti pada kemampuan menggunakannya, namun juga ’wasasan kultural’ yang ada di balik dunia digital dan visual. Tim Juri memilih 4 karya terbaik untuk kategori Digital Imaging, yaitu; (1) Reog Ponorogo, karya Mikael Ifianto & Ruddy Margono; (2) Jakarta Ku Jangan Gameover karya Fauzi Raisyuli; (3) Puppet Invasion, karya Dimas Bramasto; dan (4) Ktagihan, karya Ardi Aliman. Karya digital imaging Mikael Ifianto & Ruddy Margono, Reog Ponorogo behasil menggabungkan kekuatan ’manipulasi citra digital’ dengan ketekunan pada citra tradisi Indonesia, batik. Reog Ponorogo secara detail menggabungkan berbagai motifmotif tradisi itu dalam sebuah komposisi digital yang sangat


20

baik. Tim Juri menilai Mikael Ifianto & Ruddy Margono adalah salah satu seniman yang menggunakan teknik digital imaging yang sangat menjanjikan di dunia seni rupa kita. Karya Jakarta Ku Jangan Gameover (Fauzi Raisyuli) menggunakan teknik pixel dalam menggambarkan situasi kota Jakarta sekarang. Fauzi dengan baik menggabungkan kekuatan citra pixel dengan komposisi yang baku dalam kaidah-kaidah poster informasi. Karya Puppet Invasion (Dimas Bramasto) menggunakan teknik digital yang baik dalam menggabungkan citra masa lalu (dunia pewayangan) dengan masa kini. Yang terakhir, Ktagihan (Ardy Aliman) menggunkan teknik fotografi digital. Teknik manipulasi digital fotografi ini adalah salah satu teknik yang paling klasik dalam dunia digital. Tim Juri menilai Ktagihan mempunyai nilai yang baik dalam memasukan unsur pesan dan representasi citra visual masa kini. Demikianlah catatan dari Tim Juri pada Lomba Seni Media 2011. Secara umum Tim Juri menilai para peserta pada kompetisi ini perlu mendapat apresiasi, karena kesadaran pada hadirnya seni media di Indonesia masih sangat kurang. Partisipasi para peserta dalam lomba ini adalah sebuah gambaran jelas, bahwa seni media telah mulai berkembang di berbagai daerah di Indonesia. Peran pemerintah dengan diadakannya Lomba Seni Media 2011 yang diikuti oleh Pameran Seni Media di Mataram Nusa Tenggara Barat, perlu mendapat dukungan dari berbagai pihak. Kehadiran teknologi media dan informasi telah masuk ke wilayah yang paling kecil dalam masyarakat kita. Untuk itu kesadaran kritis menggunakan teknologi media dengan kreatif adalah salah satu cara untuk meredam efek negatif dari perkembangan kebudayaan kontemporer dewasa ini.


21

KARYA LOMBA SENI MEDIA 2011


22 SENI VIDEO

YOGI MARGANA “Menjadilah Indonesia� Cianjur, Jawa Barat 3 menit 59 detik 2010

Video yang menghadirkan permainan antara gambar dan suara yang disusun dengan irama dinamis tentang nasionalisme.


23 SENI VIDEO

ABDUL WAHID (Akiq AW)

“On Photographic Time and Motion� Yogyakarta, Jawa Tengah 8 menit 37 detik 2010

Karya ini menelaah tentang rumitnya proses yang terjadi pada sebuah karya seni fotografi dan atau video serta batasan-batasan yang selama ini dianggap relevan. Proses yang dimaksud adalah ketika sebuah realitas ditangkap oleh pengamat (seniman) dengan perangkat perekamnya hingga dipresentasikan ke pemirsa. Secara khusus karya ini lebih menitikberatkan pada logika fotografi, yaitu tegangan antara bergerak dan tidak bergerak.


24 SENI VIDEO

SYAIFUL ANWAR

“Adegan Usai Hujan� Depok, Jawa Barat 4 menit 2010

Merespon situasi sebuah pinggiran kota yang sedang terjadi bencana. Seringkali bencana tidak mendapatkan respon kritis dari para warganya. Membaca ulang pengalaman bencana yang terjadi di perkotaan, melalui suatu aksi, adalah semangat membaca ulang fenomena bencana yang terjadi di sekitar warga kota.


25 SENI VIDEO

RIZKI LAZUARDI “Morphing Trinity�

Semarang, Jawa Tengah 3 menit 41 detik 2010

Video ini mencuplik gambar-gambar lukisan Mooi Indie yang diambil lewat Google image search. sang seniman terlanjur memaknai anonimus penciptanya, buat nya tak ada beda. Sama seperti karya lukisan Mooi Indie itu sendiri, yang satu sama lain hampir selalu berakhir dalam bentuk yang sama dan sudah disepakati. Namun, video tidak akan memiliki proses dan efek yang serupa ketika menghadirkan rekaman realitas dari lukisan. Karya ini memaksakan karakter media rekam seperti video (flicker, pixel), untuk memiliki peran dalam transisi perubahan (morph) dari potongan berbagai lukisan Mooi Indie.


26 KOMIK ONLINE

YUDHA SANDY “Victory Disease”

Yogyakarta, Jawa Tengah yudhasandy.wordpress.com 2011

Komik tentang beberapa kisah manusia, yang semuanya terhubung dalam orbit yang sama. Kisah cinta, spiritual, dan karir. Berbagai orang yang saling melengkapi. Bercerita tentang sebuah sistem bernama “kentang sipit” yang tiran, nona Hike yang datang dari tempat yang jauh, Tuan Tuk-Tuk yang keras kepala, dan masih ada yang lainnya.


27 KOMIK ONLINE

TORO ELMAR

“Graphic Diary of Toro Elmar� DKI Jakarta www.toroelmar.com 2010

Komik berbentuk catatan harian ini dibuat sejak tahun 2008. Berawal dari publikasi melalui Facebook, dan di tahun 2009 melalui weblog Tumblr. Komik harian ini umumnya tidak bercerita kejadian nyata sehari-hari sang pembuat, tetapi dari kegiatan sehari-hari ketika berjalan, pergi ke suatu tempat, menemui inspirasi, kejadian sosial terkini yang dibahas dengan sarkasme, hingga suatu kejadian yang pasti semua orang mengalaminya.


28 KOMIK ONLINE

DODDY ISWAHYUDI “Sepeda Sehat�

Pemalang, Jawa Tengah http://doodlerdude.blogspot.com/ 2011

Bercerita tentang perjalanan seorang mahasiswa menuju kampus. Di tengah maraknya tren sepeda, dia pun turut bersepeda agar tampil trendi. Namun pada kenyataannya, kota tempat dia menetap kurang memberi ruang pada para pengguna sepeda. Jalanan yang sesak, persaingan dengan pengguna jalan yang lain (kendaraan bermesin), serta lubang di jalan yang makin menjamur, menjadi penderitaan tersendiri baginya untuk tampil trendi.


29 KOMIK ONLINE

PAPILLON STUDIO “MAX”

Semarang, Jawa Tengah www.papillonstudio.org 2010

Berkisah tentang Neo seorang anak yatim yang sangat ingin memiliki virtual RC (Radio Control—ed.) demi mengikuti perlombaan bergengsi di kotanya, namun karena harganya sangat mahal sang ibu yang hanya penjual gorengan tidak mampu untuk membelinya, akhirnya Neo dan ibunya bertengkar dan ia mengancam tidak mau pergi ke sekolah lagi selamanya.


30 DIGITAL IMAGING

MIKAEL IFIANTO & RUDDY MARGONO

“Reog Ponorogo� Sidoarjo, Jawa Timur Cetak Digital 2011

Tarian Reog adalah tarian yang menceritakan perang dewa-dewa dalam mitos Indonesia. Penarinya menggunakan kostum berwujud singa dengan penggunaan warna-warna yang ambisius dan bulu-bulu merak sebagai sebagai simbol keagungan. Gambar ini mengilustrasikan sejarah reog yang mengandung nilai budaya, yang dikomposisikan dengan elemen tradisional Indonesia lainnya yakni batik. Motif-motif batik tersebut saya aplikasikan sedemikian rupa agar menjadikan nilai-nilai budaya Indonesia ini membentu kesatuan yang indah, meskipun beragam makna dan asalnya.


31 DIGITAL IMAGING

FAUZI RAISYULI

“Jakarta ku Jangan Gameover� Bekasi, Jawa Barat Cetak Digital 2011

Karya Infografis yang diproses dengan teknik digital imaging ini menceritakan tentang permasalahan kemacetan lalu lintas di Jakarta. Layaknya permainan Tetris, kepadatan transportasi di Jakarta terus meningkat. Dan apa jadinya bila Jakarta itu sendiri tidak bisa menampung kendaraan yang begitu masif ? Jangan kita menunggu sampai Game Over.


32 DIGITAL IMAGING

DIMAS BRAMASTO

“Puppet Invasion� Yogyakarta, Jawa Tengah Cetak Digital 2011

Karya ini telah menggabungkan citra masa lalu (dunia pewayangan) dengan masa kini. Melalui pemilihan karakter itulah, karya ini mencoba membicarakan tentang fenomena hak cipta atas tradisi negeri ini.


33 DIGITAL IMAGING

ARDY ALIMAN “Ktagihan� DKI Jakarta Cetak Digital 2010

Poster ini menggunakan teknik manipulasi digital fotografi yang merupakan salah satu teknik paling klasik dalam dunia digital. Karya ini berupa foto laki-laki berwajah oriental yang menyantap mie dengan bahasa-bahasa asing yang berarti mie.


34 SENI VIDEO

Ryan Riadi

(Popo)

“Bergeser� Bekasi, Jawa Barat 1 menit 45 detik 2011

Kemampuan jarak pandang hancur oleh tidak fokusnya terhadap objek dan kecepatan gerak.


35 SENI VIDEO

NANANG RAKHMAT “Bhinneka Tunggal Ika� Bantul, Yogyakarta 16 menit 2011

Negara Kesatuan Republik Indonesia terbentuk dari keberagaman budaya, suku bangsa, ras, agama, dan bahasa. Karya video ini mencoba memperlihatkan bagaimana ketika dasar negara Pancasila yang berbahasa Indonesia diucapkan dalam beberapa bahasa daerah. Ternyata tidak mudah mencari padan kata yang persis maknanya, sehingga beberapa terpaksa mengintepretasi.


36 SENI VIDEO

ARI DINA KRESTIAWAN “Kami Kita” DKI Jakarta 4 menit 58 detik 2011

Gambaran bagaimana industri dilakukan di Indonesia.


37 SENI VIDEO

DAVID DARMADI “Nyanyian Indiana Cafe�

Padang Panjang, Sumatera Barat 17 menit 12 detik 2011

Indiana Cafe adalah warung Nasi Goreng milik seorang Ibu muda, bernama Ernita yang terletak di pinggir jalan sekitar Simpang Tiga, Bukit SurunganPadang Panjang. Setiap harinya dari sore hingga subuh pagi, Ernita senantiasa menunggu pembeli dengan ditemani teriakan-teriakan empat orang anaknya. Di suatu malam, Andre anak ketiga nya, menangis cukup keras sambil membanting pintu. Seorang Ustadz berjenggot lebat yang datang membeli nasi goreng, memperhatikan Andre. Ustadz berjenggot lebat menanyakan tentang Andre pada Ernita. Kemudian Ustad berjenggot lebat dan Ernita saling menarasikan tentang keseharian mereka masing-masing.


38 SENI VIDEO

BAGASWORO ARYANINGTYAS “P = ?�

DKI Jakarta 3 menit 48 detik 2011

Sekilas pemandangan trotoar di saat hujan, hampir membekukan sebagian langkah untuk bergeser dari tempat yang aman. Sedangkan aman terus bergeser.


39 SENI VIDEO

BANUNG GRAHITA “Wealth and Prosperous” Bandung, Jawa Barat 2 menit 20 detik 2010

Karya ini merupakan salah satu karya dari seri karya satir akan budaya media yang berkembang dalam masyarakat kita. Masyarakat kita adalah masyarakat pengkonsumsi media dengan tingkat literasi media yang belum cukup. Dengan kondisi demikian pola pikir dapat dengan mudah dipengaruhi oleh mitos-mitos dalam media. Media membangun mitologinya sendiri, diantaranya mitologi tentang “kepercayaan” dan “pemujaan”. Media telah menyediakan dewa-dewa duniawi baru untuk dipuja. Pada seri karya ini saya menggambarkan dewa-dewa ini sebagai bentuk satir atas pemujaan dalam media.


40 KOMIK ONLINE

HENDRICUS SUDIMAN “Agus�

Bandung, Jawa Barat http://quercusmongolica.tumblr.com/ 2011

"Terima kasih telah mencoba memasuki dimensi berukuran mikro dari salah satu sel syaraf imajinasi saya". Komik ini menampilkan fatamorgana dari paradoks mengenai sejarah. Disampaikan dengan narasi penuh kesewenangan karena absennya kebenaran faktual tentang sejarah itu sendiri akibat kekuatan arus sirkulasi informasi. Karakter di dalamnya mendapat kekuatan dari mencontoh perpindahan link ke link dalam dunia maya yang di sini disebut sebagai "dimensi".


41 KOMIK ONLINE

MUJI YONO “Badai Otak�

Boyolali, Jawa Tengah http://komikoo.com/komik/badai-otak 2011

Ini sepenggal kisah ketika perang Ramayana tengah berkecamuk dengan ganas. Bala pasukan Rama tengah dilanda masalah biaya dana perang yang cukup pelik. Keadaan genting itu akhirnya hampir dapat diselesaikan dengan sukses. Namun karena kelengahan Rama, terjadi akhir yang tragis dan sangat berbeda dengan kisah Ramayana.


42 KOMIK ONLINE

DIAN HER DWIANDRU “Gambotman & Jakunboy (Superhero Panggilan) Episode LPGU� Bogor, Jawa Barat http://diyanbijac.multiply.com/photos/ album/76/Gambotman_Jakunboy_ superhero_panggilan.Episode_LPGU_ 2011

"Jangan melupakan sejarah!", begitu kata Bung Karno. Meskipun era sudah modern, tetapi kita masih perlu melihat masa lalu untuk memetik pembelajaran dari situ. Begitu pesan yang ingin disampaikan dari komik Gambotman & Jakunboy (superhero panggilan), dalam episode: "LPGU" ini. Adalah dua orang superhero panggilan, Gambotman dan Jakunboy. Lama tak dapat pekerjaan membuat mereka kesulitan biaya untuk sekedar membayar hutang di warung. Sampai datang seorang klien yang menginginkan benda bersejarah peninggalan kakek moyangnya yang hilang. Susah payah Gambotman dan Jakunboy berusaha mencari benda bersejarah tersebut. Semua demi melihat kembali sejarah dan demi membayar hutang di warung tentunya.


43 KOMIK ONLINE

ADITYA WIRABAKTI

“Interlet (Internet Pelet)� Surabaya, Jawa Timur http://laresaestudio.blogspot.com/p/lomba-komik-onlinesenimediaorg.html 2011

Komik ini mengisahkan tentang kekinian yang terjadi pada remaja zaman sekarang, antara lain gaya hidup dengan kecanggihan teknologi internet. Seorang remaja laki-laki usia SMA ingin mengungkapkan rasa cintanya kepada gadis idamannya. Namun, saat ia mencoba mengungkapkan secara langsung kepada gadis idamannya, ia justru tidak mampu berkata apa-apa hingga gadis itu berlalu meninggalkannya Dari sebuah acara televisi, ia menemukan ide untuk mengatasi ketidakmampuannya. Hipnotis. Setelah ia mempelajarinya, kemudian ia mempraktikannya dan merekamnya. Setelah ia merekam hipnosisnya, ia mengirimkan video tersebut kepada gadis idamannya melalui situs jejaring sosial.


44 KOMIK ONLINE

FARDAN HAMDANI

“Kondek (Komik Pendek) #1 Mockingbird� Yogyakarta http://www.malaikatkesasar.com/index.php/blog/87-kondek-1-mockingbird 2011

Bercerita tentang Jo dan kecanduan barunya bermain Twitter. Komik ini merespon tentang bagaimana fenomena Twitter di Indonesia.


45 KOMIK ONLINE

VEBY SURYA WIBAWA “Manajemen Kredit�

Tangerang Banten http://haltebikumiku.com/product.php?id_product=40 2010

Komik berkisah tentang seorang karyawan yang akhirnya dapat membangun usaha online dengan kepandaiannya mengatur pinjaman dari bank. Di saat rekan-rekan yang lain asyik menghabiskan hasil pinjaman dengan pola konsumtif, sang karyawan ini dengan cerdas memulai usaha kecilnya dari bawah.


46


47

KARYA SENIMAN UNDANGAN Pameran Seni Media 2011


48 SENI VIDEO

ANGGUN PRIAMBODO “Crash� DKI Jakarta 42 detik 2004

Video ini memainkan logika kenyataan sebenarnya (fakta) dengan kenyataan medium audio visual (video). Anggun memainkan tubuhnya sebagai objek yang ditabrak oleh kendaraan yang melintas secara berulang.


49 SENI VIDEO

BENNY WICAKSONO “Radio Kills the Video Star� Surabaya, Jawa TImur 5 menit 2011

Karya video ini diambil dari salah satu adegan dalam filem Pengkhianatan/G-30-S PKI. Salah satu filem propaganda produk si Orde Baru. Diambil dari adegan utama, ketika Soeharto mengumumkan kejahatan PKI lewat teknologi radio. Karya video ini kemudian merekonstruksi dengan sedemikian rupa peristiwa itu menjadi bualan dan ketidakjelasan makna atas kata-kata ketika teknologi radio ikut berperan di situ. Teknologi bisa jadi alat ampuh untuk propaganda,bisa jadi sebuah propaganda yang membingungkan.


50 SENI VIDEO

HENRY FOUNDATION “Control” DKI Jakarta Interaktif 2010

Remote telah memposisikan penonton menjadi penguasa atas sebuah tayangan.


51 SENI VIDEO

KRISNA MURTI

“Fruitification” DKI Jakarta Loop 2010

[...] Video ini menyajikan sebuah proses pemetaankan kembali migrasi (globalisasi?) buah-buahan hari ini dengan mengambil ‘situs peristiwa’ di meja makan. Genre kuno seni lukis still life Eropa- lebih spesifik lagi Belanda – dipinjam untuk pembacaan jenis buah, pola konsumsi hingga pergeseran status buah dari kode agrikultur menjadi komoditas industrial, serta komodifikasi dan politik perdagangan global melalui labelling -identitas perusahaan, asal negara dan standarisasi organik serta strategi bisnis benih. [...]


52 SENI VIDEO

MAULANA M. PASHA “Terminal” DKI Jakarta 11 menit 2010

Pembacaan ulang terhadap salah satu sudut kota yang paling ‘mobil’ yakni terminal. Siasat analisis tidak lagi berkutat pada kepastian ‘dokumentatif ’ atau keabsahan ‘pengetahuan’. Alat analisis ini bverangkat dari pengalaman, dengan menggunakan segala fasilitas yang terdapat pada teknologi video untuk membaca secara lebih peka keseharian di terminal.


53 SENI VIDEO

MANSHUR ZIKRI, DIAN KOMALA & MIRA FEBRI MELLYA “Gerak Kota� DKI Jakarta 5 menit 2011

Pembangunan bergerak dengan cepat, terutama di kota. Percepatan gerak dari pembangunan menjadi suatu ciri khas dari kota (Jakarta). Pembangunan jalan dicoba untuk dihadirkan dalam visual berdurasi 5 menit. Riuh rendah suara kota beradu dengan irama para kuli bangunan yang menjejakkan beton-beton flyover ke tanah Jakarta. Gerak kota terus melaju, walau diterpa ketidakseimbangan di sana-sini. Termasuk pepohonan yang sengaja dikorbankan.


54 SENI VIDEO

PRILLA TANIA

“Ruang Dalam Waktu #5 // Memanen Matahari” Bandung, Jawa Barat 1 menit & ?? menit 2007 & 2009

"Ruang Dalam Waktu #5 // Memanen Matahari"; Video ini mencoba mengingatkan kita kembali pada matahari sebagai sumber energi yang sangat utama namun kerap kali terabaikan. Kita baru teringat pentingnya sesuatu hal ketika hal tersebut tidak hadir.


55 SENI VIDEO

TINTIN WULIA

“Nous ne Notons Pas les Fleurs” Bali Proyeksi 3 layar 2010

Judul karya ini, Nous ne Notons Pas les Fleurs, diambil dari dialog Le Petit Prince (de Saint-Exupéry, 1943), di mana seorang ahli ilmu bumi bercerita kepada sang Pangeran Kecil bahwa, para ahli bumi tidak merekam bunga karena, tidak seperti bumi, bunga hanya sementara. Karya asli berupa instalasi dan performans interaktif di Soil Bite, Khoj International Workshop 2006 di Patna, India, sebelum bentuknya sekarang menjadi video triptych dengan judul karya yang sama. Karya ini berisi informasi dalam konteks lokal – Bihar, sebuah negara di mana Patna adalah ibukotanya, dengan angka migrasi ke luar tertinggi di India, dan merupakan bagian wilayah timur di mana masalah perbatasan menonjol.


56 SENI VIDEO

TROMARAMA “Borderless�

Bandung, Jawa Barat 2 menit 25 detik 2010

Video animasi dengan teknik bordir pada kanvas. Karya ini memaknai tentang batas-batas dalam keseharian manusia.


57 KOMIK ONLINE

BENG RAHADIAN “Indonesian Coffee Trivia� DKI Jakarta www.tehjahe.multiply.com 2009

Sejarah sudah menuliskan sejak seorang imam melihat Khaldi si penggembala kambing yang riang gembira karena memakan buah kopi di dataran Ethiopia dan menginspirasi sang imam untuk mengolahnya menjadi minuman. Kini, kopi bukan lagi konsumsi para sufi beribadah malam, tapi juga para seniman.


58 KOMIK ONLINE

OTTY WIDASARI

“Teakwood Fight and Clandestine in Blora� DKI Jakarta http://ottywidasari.blogspot.com/2010/03/teakwood-fightand-clandestine-in-blora.html 2010

Tentang Pemberontakan. Sepanjang sejarah, Blora terkenal dengan perlawanan rakyatnya terhadap penjajah Belanda yang sedikit tertulis di buku-buku sejarah. Tentang Hutan Jati. Setelah Belanda puas menguras Jati Jawa untuk membangun kerajaannya, pasca kemerdekaan hingga sekarang pemerintah mengambil alih dan mengelola berhektar hutan jati. Tetap masyarakat sekitar hutan tidak hidup dengan layak.


59 KOMIK ONLINE

RIOSADJA “..Save, Upload!�

Bukittinggi, Sumatera Barat http://riosadja.com/artworks/save-upload/ 2011

Save, lalu upload. Tak penting apakah setiap berkas visual layak menjadi arsip atau sejarah. inilah generasi di mana berkasberkas visual ternyata sudah melebihi daya seleksi, semua dihamburkan begitu saja di dunia maya, setiap saat. Melakukannya bahkan bisa sambil menutup mata, atau sambil tidur sekalipun, oleh siapa saja.


60 DIGITAL IMAGING

ADE DARMAWAN “Insya Allah� DKI Jakarta Cetak Digital 2007

Dengan menggunakan search engine Google di internet, Ade Darmawan menuliskan Insya Allah (Dengan Izin Tuhan). Dari kata itulah muncul gambargambar tentang harapan dari seluruh dunia.


61 DIGITAL IMAGING

IRWAN AHMETT “Play”

DKI Jakarta Cetak Digital 2011

Melihat antusiasme, ketergantungan hingga menjadi kecanduan yang tinggi dari gaya hidup masa kini melalui aktualisasi diri secara online dan realtime. Irwan Ahmett berkeinginan untuk memberikan ‘gangguan’ secara berkala dengan mendistribusikan pesanpesan yang mengajak warga maya untuk bermain dengan melakukan tindakan dan reaksi yang berhubungan dengan kemajuan dunia teknologi saat ini. Sehingga niat untuk menggulirkan permainan ini menyebar secara viral merupakan suatu tujuan yang menarik, karena karya ini hanyalah sebuah platform dasar yang dapat disebarkan kembali dan di interpretasikan oleh siapa saja.


62 DIGITAL IMAGING

JULIA SARISETIATI “Komedi Satir” DKI Jakarta Digital C-Print 2008

Sebuah respon atas serbuan tanpa ampun dari merk-merk yang kerap mengontrol pola konsumsi masyarakat – antara kebutuhan dan keinginan berada di wilayah yang sangat tipis bedanya. Jika sepasang Patung Selamat Datang pertama kali menyambut tamutamu Asian Games IV pada 1962, kini keduanya menyambut pasukan terjun payung dari berbagai merk-merk yang akan dikonsumsi dan mengkonsumsi kita.


63 DIGITAL IMAGING

MATEUS BONDAN

“Digital Spit, Next Level Hit� DKI Jakarta Cetak Digital & Permanent Marker on Whiteboard 2010

Bondan bermain dengan kejayaan Chris John, petinju fenomenal Indonesia yang meraih banyak gelar internasional. Dengan catatan kaki di bawahnya, karya ini mempertanyakan tentang tentang sebuah kompetisi.


64 DIGITAL IMAGING

MG. PRINGGOTONO “Monalisa is Biker� DKI Jakarta Cetak Digital & Cat UV di atas kertas (90 x 60 cm) 2010

Cetak digital dan cat UV di atas kertas, dilengkapi dengan lampu UV yang menggantung di sisi lukisan untuk melihat apa yangg tersembunyi dalamnya.


65 DIGITAL IMAGING

NARPATI AWANGGA (Oomleo) “Mengapa Orang Kuat� DKI Jakarta Cetak Digital 2009

Di dunia ini banyak sekali orang yang kuat. Karya ini akan memperlihatkan kepada kita, bahwa salah satu dari orang kuat itu biasanya berada sangat dekat dengan kita; namun kita jarang peduli terhadap keadaan ini.


66 DIGITAL IMAGING

RICKY JANITRA (Baybay) “I Want To Believe� DKI Jakarta Cetak Digital 2011

Sebuah benda terbang tak dikenal (biasanya disingkat UFO atau U.F.O) adalah setiap objek tampak tidak biasa di langit yang menyebabkan tidak dapat diidentifikasi oleh pengamat, atau (dalam definisi sempit) oleh penyidik, meskipun dalam penggunaan populer lebih longgar berarti pesawat alien, menjadi salah satu penjelasan (di antara beberapa) ditawarkan untuk penampakan. Entah kapan akan terjadi, bumi diserang makhluk luar angkasa itu atau hanya khalayan belaka para ilmuwan yang mendukung hipotesa luar angkasa.


67 DIGITAL IMAGING

TONI TANDUN “Tricky Air” DKI Jakarta Cetak Digital 2010

Fenomena bikers di kota-kota besar direspon oleh Toni Tandun dalam karya ini. Ia memanipulasi kehadiran sepeda yang dibuatnya samar.


68 DIGITAL IMAGING

WIDIANTO NUGROHO “Responsive Painting: Generatio spontanea� Bandung, Jawa Barat Cetak Digital 2010

* Dikutip dari wawancara Widianto Nugroho dengan Hendro Wiyanto dalam katalog Influx - Strategi Seni Multimedia di Indonesia, Decompression #10, ruangrupa, 2010

[...]Seperti kita ketahui Internet adalah tempat di mana pikiran manusia tertumpah ruah, mulai dari yang bernilai sampai dengan sampah berserakan di jagat maya tersebut. [...] Facebook telah menghubungkan berjuta manusia, dan banyak contoh lain di mana bangunan Internet yang secara teknis merupakan koneksi protokol-protokol TCP/IP telah membangun koneksi-koneksi antar manusia, koneksi emosi, koneksi antar budaya dan seterusnya. Dengan media ini kita dapat mengekstrak data dari lautan Internet sesuai dengan apa yang kita inginkan, di mana data tersebut bersifat sangat dinamis, berubah dengan cepat, dan bertambah secara eksponensial. Hal ini akan sulit direpresentasikan dengan media lama. [...] *


69

BIOGRAFI PESERTA & SENIMAN UNDANGAN Pameran Seni Media 2011


70 BIOGRAFI PESERTA / A > Z

Abdul Wahid » h.25 / Seni Video

Ardy Aliman » h.35 / Digital Imaging

Ari Dina Krestiawan » h.40 / Seni Video

Lebih dikenal Akiq AW. Salah satu anggota MES 56, Yogyakarta. Ia lulusan Ilmu Komunikasi Universitas Gajah Mada. Tahun 2010 mengadakan pameran tunggal di Ruang MES 56 dengan judul The Order of Things. Pada tahun 2010, beberapa pameran yang diikutinya antara lain; Art | JOG 10 ‘Indonesian Art Now: Strategy of Being’ Taman Budaya Yogyakarta; Jakarta Art Fair 2010 at Artsphere Gallery Booth, Pacific Place Hotel Ritz Carlton Jakarta; ‘On Camera’, Mes 56 Collective Exhibition at Biasa Art Space, Seminyak, Bali.

Lahir di Selatpanjang, Kepulauan Riau pada 18 Oktober 1989. Kini ia berstatus mahasiswa jurusan Desain Komunikasi Visual di Universitas Tarumanegara.

Tinggal dan bekerja di Jakarta. Salah satu anggota Forum Lenteng ini lahir tahun 1976. Ia pernah memberikan workshop video di Meksiko dalam proyek dokumenter berjudul Intimacy Project, kerjasama dengan Eldespaho. Selain memberikan workshop video, ia juga aktif berpameran seni rupa dan terlibat dalam perhelatan filem. Tahun 2006, ia terlibat dalam proyek seni tentang liburan di Jakarta, Picnic Kit; OK. Video Militia 3rd Jakarta International Video Festival 2007 di Galeri Nasional Indonesia; Move On Asia di Gallery Loop, Korea Selatan pada tahun 2009. Terakhir ia terlibat dalam pameran perhelatan 10 tahun ruangrupa, Decompression #10 di Galeri Nasional. www.gilasuting.com


71 BIOGRAFI PESERTA / A > Z

Bagasworo Aryaningtyas » h.42 / Seni Video

Banung Grahita » h.43 / Seni Video

Alias Chomenk lahir 24 Maret 1983 di Jakarta. Menempuh pendidikan di jurusan Jurnalistik Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta namun tidak selesai. Ia sangat menyukai dan mendengarkan musik punk dalam kesehariannya. Pada 2001 ia mendirikan Tanah Hijau bersama teman-teman sekampus. Lelaki yang selalu merepresentasikan tubuhnya dalam berkarya ini bergabung dengan Forum Lenteng di tahun 2003. Tahun 2006 ia merupakan salah satu partisipan dalam pameran fotografi bertema Jeda yang dipamerkan di Taman Ismail Marzuki dan Rumah Seni Cemeti, Yogyakarta. Tahun 2009, ia berkunjung ke Oberhausen Film Festival di Jerman untuk mempresentasikan karyanya yang berjudul Bilal. Di tahun yang sama ia juga memberikan workshop dalam OK. Video Comedy - 4th Jakarta International Video Festival. Tahun 2010 ia berpameran di Centre Culturel Francais bersama beberapa seniman muda video Jakarta dengan tema "... yang taksa [ambigu]". Ia terlibat dalam riset kritik seni rupa Indonesia yang dilakukan oleh Dewan Kesenian Jakarta di tahun itu. Sampai saat ini ia bekerja di divisi Penelitian dan Pengembangan Forum Lenteng.

Lahir 24 April 1983 di Bandung. Menyelesaikan studi paska sarjana di Institut Teknologi Bandung tahun 2009. Tahun 2008 memenangkan Indonesian Art Award atas karya animasinya Seeing The Paradise. Ia aktif dalam sejumlah pameran dan festival seni rupa di dalam dan luar negeri, seperti “Cultural Futures ;Space, Ground and Practise” at Tamaki Makaurau Auckland, New Zealand di tahun 2005; 15x15x15 project vol.2, Metaphoria” at Soemardja Gallery, Bandung, Indonesia di tahun 2008; 1001 Doors : Reinterpreting the Traditions “ at Ciputra Marketing Gallery, Jakarta, Indonesia.


72 BIOGRAFI PESERTA / A > Z

David Darmadi Âť h.41 / Seni Video

Dian Her Dwiandaru Âť h.46 / Komik Online

Lahir di Padang, 7 Desember 1987. Tercatat sebagai mahasiswa Institut Seni Indonesia Padang Panjang sejak tahun 2007. Anak terakhir dari dua bersaudara ini salah satu pendiri Komunitas Sarueh di Padang Panjang, sebuah komunitas yang bergerak pada kajian filem-video, media, dan pemberdayaan masyarakat. Selain bekerja sambilan sebagai sutradara video kawinan (Baralek), ia juga aktif membuat karya-karya video dan filem, baik fiksi ataupun dokumenter. Salah satu karyanya, Digital Native Padang Panjang Reflection Akumedium diputar di berbagai perhelatan filem dan seni rupa, seperti Europe on Screen 2010 dan Pameran Seni Media di Medan pada tahun yang sama. Ia menjadi koordinator DOCUROOM PROJECT, sebuah proyek media yang memutar, mengkaji, dan mengadakan workshop video dokumenter. Tahun 2010 ia juga menjadi salah satu peserta workshop & kompetisi Jiffest Script Lab Satellite Padang.

Lahir di Jakarta 8 Oktober 1974. Bekerja membuat film animasi Jepang, Korea, Amerika Serikat di PT. Bintang Jenaka Cartoon Film (E&G Co.Ltd) di Jakarta rentang 1994-2003. Ia juga bekerja paruh waktu membuat animasi filem dan iklan di sejumlah perusahaan, rumah produksi, dan terbitan-terbitan berkala. Tahun 2004 ia memperoleh penghargaan Komik Anti Narkoba dari PT. Adhicipta Aksara Sejati dan dari Komunitas Komik Kambodja di Solo tahun 2007. Ia juga aktif terlibat menyelenggarakan diskusi, pameran dan pelatihan komik di Akademi Samali di Jakarta. http://diyanbijac.multiply.com/


73 BIOGRAFI PESERTA / A > Z

Dimas Bramasto » h.34 / Digital Imaging

Doddy Iswahyudi » h.30 / Komik Online

Laki-laki yang sekarang masih studi di Sekolah Tinggi Seni Rupa & Desain Visi Indonesia Yogyakarta ini lahir di Kediri, 6 Agustus 1987. Tercatat sebagai anggota Komunitas Ilustrasi Online MIU. Ia beberapa kali memenangi lomba, seperti pernah memenangi Lomba Lukis SKODAM V Malang pada tahun 2007; juara pertama untuk lomba Baliho Illustration STSRD Visi tahun lalu.

Lahir di Pemalang pada 25 September 1983. Laki-laki yang bekerja lepas sebagai Kartunis di The Jakarta Post ini aktif mengikuti pameran, baik kartun maupun seni rupa. Pada 2009, ia mengikuti Pameran Kartun "Jakartun" di Sudirman Citywalk, Jakarta; Cartoon Exhibition by Joker Syndicate di Pacific Place Mall, Jakarta; dan Jogja Art Fair (JAF) #2 "Spacing Contemporary" di tahun yang sama. Karya komiknya juga beberapa kali memenangi kejuaraan baik tingkat lokal, nasional, maupun internasional, seperti Grand Prize of the 6th LM International Cartoon Contest, Nanjing City, China, 2007; Best Cartoon Prize of Daejeon International Cartoon Contest (DICACO), Korea, 2009-2010; Honorable Mentions Prize of the 2nd International Digital Media Contest, Iranian House of Cartoon, Iran, 2010; Grand Prix Prize of Drawings and Paintings Category of the 1st International Canyon’s Urban Art Contest, Gorinchem, The Netherlands, 2010. http://doodlerdude.blogspot.com/


74 BIOGRAFI PESERTA / A > Z

Fardan Hamdani Âť h.48 / Komik Online

Fauzi Raisyuli Âť h.33 / Digital Imaging

Hendricus Sudiman Âť h.44 / Komik Online

Menyelesaikan studi filsafatnya di Universitas Gajah Mada pada tahun 2007. Ia salah satu penulis dalam Antologi Cerpen Perempuan Korban '65 yang diterbitkan oleh Syarikat Yogyakarta. Ia juga pendiri dan kontributor komunitas komik Komikdinding di Yogyakarta. Ia tinggal dan bekerja di Yogyakarta. Ia juga dikenal sebagai website desainer. www.malaikatkesasar.com www.komikdinding.com

Lahir di Jakarta 20 November 1987. Kini masih menjalankan studi Desain Komunikasi Visual di Universitas Bina Nusantara, Jakarta. Tahun 2010 merupakan tahun prestasinya dalam dunia kreatif, seperti memperoleh empat besar karya mahasiswa terbaik untuk Edisi Ulang Tahun ke-6 Majalah Concept, juara favorit pada I am Original T-Shirt Competition PC-Plus & HP Print pada Juli 2010. Satu tahun sebelumnya ia juga banyak meraih penghargaan, antara lain Juara 2 dalam Lomba Logo Versus. Ia aktif mengikuti pameran-pameran design seperti Pameran Poster Teaser 10 Tahun DKV Universitas Bina Nusantara dan Pameran Poster Neonasionalism Momentum 10.

Tinggal dan bekerja di Bandung. Menyelesaikan studinya di Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung pada tahun 2010. Ia aktif berpameran seni rupa di Bandung, antara lain Pameran Studio Grafis 4 di Galeri Soemardja, Bandung pada tahun 2009; 15 x 15 x 15 Mini Art Project #3 di Galeri Soemardja, Bandung setahun setelah itu.


75 BIOGRAFI PESERTA / A > Z

Laresae Studio » h.47 / Komik Online

Mikael Ifianto » h.32 / Digital Imaging

Mujiyono » h.45 / Komik Online

Nanang Rakhmat Hidayat » h.39 / Seni Video

Merupakan studio yang berisi para insan kreatif dengan latar belakang desain komunikasi visual. Beranggotakan beberapa alumni dan mahasiswa DKV ITS Surabaya. Pernah menangani beberapa proyek penerbitan buku dengan kerjasama agency penulis dan beberapa penerbit lokal hingga nasional. Selain mengerjakan proyek penerbitan buku, studio yang sedang berkembang ini juga mulai menambah konten di bidang lain, seperti fotografi, craft, dan clothing. www.laresaestudio.blogspot.com

Lahir di Surabaya, 22 Agustus 1983. Kini ia studi paska sarjana di Istituto Eutopeo di Design Turino, Italia. Bekerja sebagai Junior Art Director di Ad City Advertising Agency di Jakarta pada tahun 2005. Lulusan Seni dari Universitas Petra Christian di Surabaya pada 2006 ini pernah menjadi nominator Ford Focus Stripping and Painting Design Competition di Jakarta pada tahun yang sama. Selain itu, karya designnya masuk lima besar dalam Jawa Pos Car Design Competition pada 2006.

Tinggal di Boyolali, Jawa Tengah. Ia lahir pada 22 Oktober 1988. Ia studi di Sekolah Tinggi Seni Indonesia Surakarta. www.mujix.deviantart.com www.komikoo.com/users/mujix

Lahir di Mojokerto, 10 Mei 1966. Ia bekerja sebagai dosen jurusan Televisi di Fakultas Seni Media Rekam, Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Selain beraktifitas sebagai pengajar, ia juga terlibat dalam perhelatan seni rupa, seperti Pameran ‘Garuda dulu, kini dan esok’ pada Bienale X Jogja Jamming di JNM pada 2009.


76 BIOGRAFI PESERTA / A > Z

Papillon Studio » h.31 / Komik Online

Rizki Lazuardi » h.27 / Seni Video

Ruddy Margono » h.32 / Digital Imaging

Dibentuk kembali di Semarang pada 17 Juli 2007 dengan anggota aktif (Alfa Robbi, Erik Senopati, Fajar Buana, Burhan Arif, Anang Setyawan, Helmy Ismail, dan Rahmi Aziza). Kelompok yang berbasis di Semarang ini telah menghasilkan puluhan karya komik, ilustrasi, dan seni konseptual, yang telah diterbitkan oleh banyak penerbit di dalam dan luar negeri, antara lain: Boneka Kematian (Elexmedia Komputindo 2002), Sajadah Ahmad (Wildan Pustaka Salam 2002), Krazy Lamb (Dahara Comic 2003), SPADES (ECV press 2010), JAPANESE SCHOOL GIRL IN LOVE( Web comic Factory 2010). Selain itu mereka juga memiliki usaha penerbitan sendiri. www.papillonstudio.org www.myspace.com/papillonstudio

Tinggal dan bekerja di Jakarta GoetheHaus dan Jiffest. Ia lahir di Semarang pada 16 Oktober 1982. Menyelesaikan studi Sastra Inggris pada tahun 2004 dan studi Komunitas Massa pada tahun 2007 di Universitas Diponegoro. Mengikuti Berlinale Talent Campus, Berlin-Jerman tahun 2009. Karya-karya videonya banyak dipresentasikan baik dalam pameran seni rupa ataupun pemutaran dalam perhelatan filem nasional dan internasional. Ia juga aktif membuat program di beberapa kegiatan di ruang kesenian dan kebudayaan di Indonesia.

Lahir 12 Mei 1976 di Pare-Kediri, Jawa Timur. Menyelesaikan studi arsitekturnya di Universitas Petra Christian, Surabaya pada 1998. Ia juga mengajar paruh waktu, antara lain mengajar Web dan Interactive Media di Universitas Ciputra, Surabaya & Le Salle.


77 BIOGRAFI PESERTA / A > Z

Ryan Riadi Âť h.38 / Seni Video

Syaiful Anwar Âť h.26 / Seni Video

Lebih dikenal dengan Popo, nama yang mulai dipakai sejak awal dia bermural pada tahun 2000. Laki-laki pendiri Kampung Segart ini lahir di Jakarta pada 15 Maret 1982. Ia bekerja sebagai dosen Komunikasi Visual di Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jakarta. Ia aktif mengikuti pameran baik di dalam dan luar negeri. Terutama untuk karya-karya street art. Pada tahun 2006, ia ikut pameran mahasiswa Jakarta 320 C di Galeri Nasional Indonesia; Urban Fest di Pasar Seni Ancol pada 2008; Jakarta Bienalle XIII 2009; Berkolaborasi dengan street artists dari Prancis RCF1 di Galeri Nasional Indonesia pada tahun 2010. Di tahun yang sama ia terlibat dalam Night Festival Singapore dengan tema Jakarta Street Art: Now. www.thepopopaint.blogspot.com www.myspace.com/thepopopaint

Lahir pada 26 Februari 1983 di Jakarta. Lulusan Jurnalistik dari Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jakarta, tahun 2006 ini, kesehariannya bekerja sebagai Koordinator Produksi di Forum Lenteng. Ia juga memberikan workshop video ke berbagai daerah, antara lain dalam Program Akumassa di Lebak bersama Saidjah Forum pada 2008-2009. Terakhir ia terlibat sebagai mentor workshop video bersama Forum Lenteng dalam rangka Jakarta 320 C 2010. Ia aktif berpameran di berbagai perhelatan filem dan seni rupa nasional maupun internasional. Pameran bersamanya terakhir yaitu Yang Taksa pada tahun lalu (2010) di Centre Culturel Francais.


78 BIOGRAFI PESERTA / A > Z

Toro Elmar Âť h.29 / Komik Online

Verby Surya Wibawa Âť h.49 / Komik Online

Yogi Margana Âť h.24 / Seni Video

Lahir di Jakarta 11 Maret 1988. Tahun ini ia masih kuliah di Institut Kesenian Jakarta jurusan Desain Komunikasi Visual sejak tahun 2006. Ia termasuk salah seorang seniman muda yang aktif memamerkan karya-karya komik, mural dan ilustrasi. Komik-komiknya telah diterbitkan oleh berbagai macam terbitan. Dari fotokopian yang diproduksi bersama hingga diterbitkan oleh dirinya sendiri. Salah satu penerbit andalannya yaitu Mandor Book yang pada tahun 2009 di launching dalam bentuk pameran di RURU Gallery. Tahun 2010 ia ikut dalam pameran mahasiswa Jakarta 32oC di Galeri Nasional Indonesia. http://www.toroelmar.com http://toroelmar.tumblr.com/

Menyelesaikan studi arsitektur di Universitas Brawijaya pada tahun 2005. Kini ia bekerja sebagai Set Designer di ANTV sejak 2006. Karya-karya komiknya telah banyak dimuat dalam surat kabar dan diterbitkan, seperti Kompilasi Cergam Kampungan, Enak Bangets, pada tahun 2010; Kompilasi Berkah dan Bencana Motor di tahun 2011. www.haltebikumiku.com www.jamurkomik.blogspot.com

Tinggal dan bekerja di Bandung. Ia menjadi direktur untuk usahanya dalam bidang kreatif dengan nama AVISTISI. Lakilaki yang lahir di Cianjur, 12 September 1985 ini menyelesaikan studi Desain Komunikasi Visual di Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain Indonesia, Bandung, pada tahun 2008. Pada tahun 2006, ia menjadi salah satu pemenang dalam Lomba Penulisan Skenario Film Cerita 2006 yang diselenggarakan oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia.


79 BIOGRAFI PESERTA / A > Z

Yudha Sandy Âť h.28 / Komik Online

Laki-laki yang lahir di Yogyakarta 1 Oktober 1982 ini memiliki nama lengkap Yohannes Rasul Yudha Sandy Wijayasakti. Ia lulus studi Seni Grafis di Institut Seni Indonesia Yogyakarta pada tahun 2008. Sejak 2004 ia menerbitkan komik-komiknya dengan mandiri. Penerbitannya itu diberi nama Insting-Instant. Ia aktif berpameran seni rupa dan komik. Dua kali berpameran tunggal di tahun 2007 dan terakhir di tahun 2009 dengan judul "Toserba, Toko Seba Salah" di Coral Gallery Yogyakarta. Ia juga beberapa kali berpameran bersama sejak 2001. Terakhir ia pameran di Portico Terrace Bistro di Senayan City dengan judul "Comic Demonic".


80 BIOGRAFI SENIMAN UNDANGAN / A > Z

Ade Darmawan Âť h.64 / Digital Imaging

Anggun Priambodo Âť h.52 / Seni Video

Lahir di Jakarta, 1974. Bersama lima perupa muda Jakarta mendirikan ruangrupa pada tahun 2000. Sempat kuliah seni rupa di Institut Seni Indonesia, Yogyakarta dan diteruskan di Rijksakademie van Beeldende Kunsten Institute, Belanda. Bertindak sebagai kurator, direktur artistik, atau seniman untuk sejumlah pameran dan festival seni rupa di dalam maupun di luar negeri, antara lain; sebagai direktur artistik Jakarta Biennale XIII (2009); Move On Asia, Gallery Loop, Seoul-Korea Selatan (2008-2009). Saat ini ia bekerja sebagai direktur ruangrupa dan mengajar di Fakultas Seni Rupa dan Desan, Universitas Tarumanegara.

Lahir tahun 1977 dan menyelesaikan studi Desain Interior di Institut Kesenian Jakarta tahun 2002. Saat ini Anggun adalah sutradara dari sejumlah film pendek, iklan dan video klip. Ia juga dikenal sebagai visual artist yang menekuni seni grafis, video dan lukisan selain juga mengajar paruh waktu. Tahun 2003, Anggun meraih penghargaan Best Director di ajang Indonesia MTV Music Awards. Ia bersama Henry Foundation membentuk The Jadugar di tahun 2002. Karya-karya seni videonya telah dipresentasikan dalam bentuk pemutaran atau pameran di sejumlah perhelatan yang bersifat nasional maupun internasional. Tahun 2010 ia berpameran tunggal pertamanya di RURU Gallery ruangrupa yang bertajuk Toko Keperluan. Tahun ini, karyanya Sinema Elektronik telah merebut hadiah pertama dalam ajang bergengsi seni kontemporer Bandung Contemporary Art Awards (BaCAA) 2010-2011. http://anggunpriambodo.com http://www.youtube.com/user/culapculap


81 BIOGRAFI SENIMAN UNDANGAN / A > Z

Beng Rahadian Âť h.61 / Komik Online

Benny Wicaksono Âť h.53 / Seni Video

Dian Komala Âť h.57 / Seni Video

Laki-laki yang lahir 1975 ini menyelesaikan studinya di Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Ia bekerja sebagai pengisi komik di Koran Tempo setiap minggu. Ia juga menjadi editor lepas, seniman komik terkemuka Indonesia yang telah membuat Akademi Samali, dan menerbitkan Comical Magz. www.tehjahe.multiply.com

Lahir 1973. Ia seorang sound and visual artist, ilustrator, graphic designer, independen media researcher. Tahun 2009 ia membuat perhelatan tahunan seni video di Surabaya yang diberi nama Video: WRK - Surabaya International Video Festival. Ia juga salah satu pendiri Electrowork!. Tahun 2009 ia memperoleh Innovator in Media Art dalam penyelenggaraan Biennale Surabaya 2009. Selain sebagai inisiator seni media di Surabaya, ia juga aktif berpameran. Di sela-sela waktunya ia menjadi pembicara dan pemateri di berbagai workshop seni media.

Tinggal dan bekerja di Jakarta. Ia bekerja di Penelitian Pengembangan Forum Lenteng dan menjadi fasilitator untuk program akumassa Forum Lenteng.


82 BIOGRAFI SENIMAN UNDANGAN / A > Z

Henry Foundation Âť h.54 / Seni Video

Irwan Ahmett Âť h.65 / Digital Imaging

Lahir di Jakarta (1977). Menamatkan studi seni grafis di Institut Kesenian Jakarta pada tahun 2000. Ia banyak terlibat dalam sejumlah proyek seni sejak tahun 1998. Pada tahun 2002 ia membentuk kelompok The Jadugar yang secara kreatif memproduksi video musik. Di tahun 2003 ia membentuk sebuah kelompok musik elektro-pop bernama Goodnight Electric. Setahun kemudian dia membentuk perusahaan rekaman mandiri bernama HFMF. Di dunia seni rupa, ia berpameran tunggal terakhir di tahun 2009. Copy-Paste Extraordinaire di RURU Gallery, ruangrupa, Jakarta. Karya-karya seni videonya telah diputar di penyelenggaraan-penyelenggaraan nasional maupun internasional, seperti; Move On Asia 2010 di Alternative Space Loop, Seoul-Korea Selatan. www.henryfoundation.com www.myspace.com/henryfoundation

Desainer dan perupa yang tertarik dengan isu sosial dan perubahan perilaku. Saat ini sedang mempelajari nilai dan makna kebahagiaan dalam kehidupan masyarakat perkotaan dengan menciptakan konsep permainan yang spesifik. Irwan Ahmett tumbuh di kota kecil di Jawa Barat dan mengalami masa kecil yang riang, nakal dan spontan. Periode masa lalu yang sangat mempengaruhi proses kreatifnya hingga sekarang. Mendirikan Ahmett Salina studio, selain produktif sebagai creative director, Irwan Ahmett berinisiatif untuk melakukan kampanyekampanye independen dengan melibatkan lintas disiplin dan mengemasnya menggunakan berbagai medium. Ia menikmati kerja interaktif dan berusaha untuk menyentuh emosi publik dengan melibatkannya sebagai bagian dari setiap karyanya.


83 BIOGRAFI SENIMAN UNDANGAN / A > Z

Julia Sarisetiati » h.66 / Digital Imaging

Krisna Murti » h.55 / Seni Video

Lahir di Jakarta pada 10 Juli 1981. Ia menyelesaikan studi fotografi di Universitas Trisakti. Ia bekerja dan tinggal di Jakarta sebagai fotografer dan manajer dari ruangrupa.

Lahir tahun 1957, adalah seorang seniman seni media yang menjadi pionir di bidang itu sejak 1990 di Indonesia. Ia menyelesaikan studinya di Departemen Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung pada 1981. Dalam karirnya, Krisna telah menyelenggarakan lebih dari 30 pameran tunggal di Indonesia dan luar negeri. Instalasi videonya pada 1999, “My Ancestors are Sangiran Man” dipamerkan pada 1st Fukuoka Asian Art Triennale, dan sekarang menjadi bagian koleksi Fukuoka Art Museum, Jepang. Selain itu, karyanya juga telah dikoleksi Art Council of Singapore / Singapore Art Museum; National Gallery of Indonesia, Jakarta; Hakataza, Kabuki Theatre, Fukuoka City, Japan. Tahun 2010 ia dinobatkan sebagai Tokoh Seni Majalah TEMPO. Rentang 1999-2007, ia telah mengikuti berbagai gelaran seni rupa internasional. Tahun 2010 ia telah dua kali berpameran tunggal “Mediatopia”, retrospective show 1993-2010 di Semarang Contemporary Art Gallery, Semarang dan “Mute!Theater”, video instalasi dan cetak di Bentara Budaya Jakarta. Videonya “The Bubbles” merupakan bagi dari proyek “Real World” dari seniman musik dunia Peter Gabriel di Ludwig Forum for International Art, Aachen, Jerman (2008). Sejak 2003, Krisna Murti menjadi dosen tamu studi new media di Pascasarjana Institut Seni Indonesia (ISI), Yogyakarta. Pada 2009, ia menerbitkan buku, “Essays on Video Art and New Media: Indonesia and Beyond” (IVAA Publisher, Yogyakarta). Sejak 2000 ia memusatkan observasinya pada perkembangan kultur seni media baru di Indonesia dan dunia. http://melsa.net.id/~krisnart


84 BIOGRAFI SENIMAN UNDANGAN / A > Z

Maulana Muhammad Pasha Âť h.56 / Seni Video

Manshur Zikri. Âť h.57 / Seni Video

Atau dikenal dengan Adel Pasha ini lahir di Jakarta (1983). Menempuh pendidikan jurnalistik di Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politk (IISIP) Jakarta, 2001-2005. Ia merupakan salah satu pendiri Forum Lenteng Jakarta. Proyek video pertamanya Massroom Project dikerjakan bersama para pendiri Forum Lenteng. Setelah menyelesaikan studi jurnalistik pada tahun 2005, seniman yang biasa dipanggil Adel ini sempat bekerja sebagai pegawai sebuah bank pemerintah sebagai marketing produk asuransi. Pada tahun 2006, memutuskan untuk serius menjadi seniman media dengan bekerja di Forum Lenteng. Sebagai seniman, Adel adalah seniman video pertama yang meneriman penghargaan Asean New Media Art tahun 2007 bersama Ari Satria Darma dan Indonesia Art Award di tahun 2008. Pada tahun 2008, ia diundang untuk menjadi partisipan pada Bangladesh Bienalle 2008. Aktif mengikuti pameran dan presentasi di berbagai tempat bersama Forum Lenteng dan individu, baik nasional maupun internasional. Pada 2010, ia menjadi inisiator pameran bersama Yang Taksa di Pusat Kebudayaan Prancis Jakarta.

Lahir 23 Januari 1991. Seorang mahasiswa Jurusan Kriminologi FISIP, UI, semester 4. Selain kuliah, dia aktif belajar di sebuah LSM yang bernama Forum Lenteng, yang bergerak di ranah politik kebudayaan, dan pernah mengikuti workshop akumassa Lenteng Agung. Saat ini, dia menjadi salah satu fasilitator program akumassa Forum Lenteng. Di kampus, dia dan teman-temannya sesama mahasiswa kriminologi membentuk sebuah kelompok diskusi film dan menggagas sebuah blog bernama jurnalsegiempat.blogspot.com.


85 BIOGRAFI SENIMAN UNDANGAN / A > Z

Mira Febri Mellya » h.57 / Seni Video

MG Pringgotono » h.68 / Digital Imaging

Mateus Bondan » h.67 / Digital Imaging

Lahir 22 Februari 1990. Tahun 2008 ia bergabung dengan Forum Lenteng setelah mengikuti program workshop Akumassa Lenteng Agung. Untuk saat ini selain sibuk kuliah di Institut Ilmu Sosial Ilmu Politik dia menjabat sebagai sekertaris redaksi www.akumassa.org dan menjadi fasilitator program akumassa Forum Lenteng.

Lahir tahun 1980 Tinggal dan berkarya di Jakarta, Lulus dari Seni Rupa UNJ pada tahun 2008. Mendirikan Ruang Alternatif Art Space bernama Serrum di Jakarta Timur pada tahun 2006. Mengelola Komunitas Airbrush Indonesia. saat ini sedang mengembangkan projek Dinas Artistik Kota. www.serrum.org www.airbrushindonesia.tk

Lahir 1977 di Jakarta. Lulus D-3 Desain Grafis IKJ. Ia salah satu dari sejumlah pegrafis yang juga bermusik-ria. Pada 2004 ia membentuk Goodnight Electric, sebuah elektro pop band projek yang dibentuk bersama Henry Foundation dan Oomleo untuk para penggila music post-pop. Ia aktif terlibat dalam beberapa pameran di dalam maupun luar negeri, antara lain; tahun 2002 terlibat dalam Print Project 2000+2 yang dipamerkan di Galeri Cipta II- Taman Ismail Marzuki, Jakarta; Tahun 2007 pameran bersama dan arsip Dari Cukil Sampai Stensil di Bentara Budaya Jakarta dan Galeri Nasional Indonesia. Pamerannya terkahir bertema Crash Project: Image Factory di SIGIarts, Jakarta.


86 BIOGRAFI SENIMAN UNDANGAN / A > Z

Narpati Awangga Âť h.69 / Digital Imaging

Otty Widasari Âť h.62 / Komik Online

Alias Oomleo, saat ini adalah seorang seniman pixel, desainer web & komunikasi visual, teknisi komputer & multimedia, penyiar radio, dan musisi. Pernah menjalani masa pendidikan Seni Grafis di Institut Seni Indonesia, Yogyakarta. Sejak akhir 2003, ia bergabung dengan ruangrupa dan menjadi pekerja grafis serta multimedia hingga saat ini. Menekuni dunia website dan grafis, hingga akhirnya ia memilih pixelart sebagai jalan hidupnya, pada akhir 2004, ia bergabung bersama Henry Foundation dan Bondi Goodboy dalam sebuah band beraliran elektro-pop, Goodnight Electric. Tahun 2009, ia diundang KHOJ - International Artist's Association dalam program seniman residensi dan memberikan workshop pixelart yang berkolaborasi dengan KHOJ dan Mocha Arthouse.

Dilahirkan di Balikpapan, 1973. Kerja dan tinggal di jakarta dan salah seorang pendiri Forum Lenteng. Selain sebagai pembuat video, saat ini bekerja sebagai Koordinator Program akumassa Forum Lenteng. Aktif memberi workshop video untuk pengembangan komunitas melalui media (video, teks, online) di beberapa daerah di Indonesia. Karya-karyanya telah diputar dan dpamerkan di berbagai festival baik nasional dan internasional seperti: OK. Video Militia-3rd Jakarta International Video Festival 2007; Neo Beginners di Tent. Center Rotterdam; Istanbul Biennale, 2005; Wishful Thinking, Public Art Project with Walter Van Berkhuzien (The Netherland), 2001; 5th Singapore Film Festival, 2009; 11th Barcelona Asian Film Festival, 2009; 37th dan 38th International Film Festival Rotterdam, 2009. Dia juga finalis Indonesian Art Award, 2008. Tahun 2010 ia berpameran dalam iD Contemporary Art Indonesia di Kunstraum Kreuzberg/Bethanien, Berlin, Jerman. http://ottywidasari.blogspot.com


87 BIOGRAFI SENIMAN UNDANGAN / A > Z

Prilla Tania » h.58 / Seni Video

Ricky Janitra » h.70 / Digital Imaging

Lahir dan tumbuh di Bandung, lulus pada 2001 dari Departemen Seni Murni di Institut Teknologi Bandung. Aktif dalam pergerakan seni lokal semenjak 2003, mempresenttasikan idenya melalui berbagai media dari soft sculpture hingga performans. Sejak 2004, ia mulai menampilkan karya-karyanya di luar Indonesia. Pada 2007, mengikuti program residensi pertamanya di IASKA, Australia Barat dan sejak itu mengikuti berbagai program residensi lokal dan internasional. Ia menemukan pengalaman-pengalaman ini menjadi penting untuk memperkaya pemahamannya tentang manusia dan kehidupan itu sendiri. Tahun 2010 ia berpameran dalam iD Contemporary Art Indonesia di Kunstraum Kreuzberg/Bethanien, Berlin, Jerman.

Dikenal dengan Baybay. Lahir di bogor tanggal 18 januari 1985, sekarang saya berumur 26 tahun pernah menjalani pendidikan seni di institut kesenian Jakarta dari 2003 sampai 2005, mengambil jurusan seni grafis. Sekarang masih aktif berkarya dan berpameran, seperti FART – Art in Cycle Culture di Cyclo bike – Aksara kemang, Jakarta; Pameran Bersama RuangRupa “Hanya Memberi Tak Harap Kembali”; PostKart Exhibition di RURUgallery; Tomorrow’s Parties : Tribute To Velvet Underground di Museum Of Mind, Surabaya. http://www.babaybaybay.blogspot.com / http://www.vimeo.com/baybayvid


88 BIOGRAFI SENIMAN UNDANGAN / A > Z

Riosadja » h.63 / Komik Online

Tintin Wulia » h.59 / Seni Video

Toni Tandun » h.71 / Digital Imaging

Lahir di Bukittinggi, 1980. Memulai bergiat di Studio Komik Dawat dan Komunitas Seni Belanak di Padang. Selain bertahuntahun bekerja sebagai ilustrator di media cetak daerah, juga selalu menyempatkan diri menggarap illustrasi, desain grafis dan animasi secara freelance. Mengikuti berbagai pameranpameran komunitas maupun pameran bersama dengan karya lukis dan ilustrasi. Pameran tunggal pertamanya adalah Saling Membantu Sesama pada akhir 2005 di Padang. Tahun 2010 bergabung dengan Forum Lenteng, dan mulai menekuni karya video.

Lahir di Bali, pada November 1972. Saat ini tinggal di Jakarta dan Melbourne, Australia. Pada tahun 1991, ia menempuh pendidikan di Jurusan Arsitektur, Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR), lulus pada tahun 1998. Pada masa pendidikan arsitektur di UNPAR, Tintin mendalami Film Scoring di Berklee College of Music, Amerika Serikat. Dari kampus ini, ia menerima Bachelor of Music dengan predikat Magna Cum Laude. Pada tahun 2007, ia menerima Australian Postgraduate Awards untuk menempuh pendidikan pasca sarjana di Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT) Australia. Saat ini, Tintin Wulia adalah PhD Candidate untuk Fine Art di kampus yang sama. Beberapa pameran nasional dan internasional pernah diikutinya. www.tintinwulia.com

Seorang desainer dan sutradara ternama video musik di Indonesia. Ia juga membentuk grup Satellite of Love. Projek seni rupa yang pernah diikutinya antara lain, Garbage Sale di tahun 2003.


89 BIOGRAFI SENIMAN UNDANGAN / A > Z

Tromarama » h.60 / Seni Video

Widianto Nugroho » h.72 / Digital Imaging

Adalah sekelompok seniman yang terdiri dari Febie Babyrose (1985, Jakarta), Herbert Hans Maruli (1984, Jakarta), dan Ruddy Alexander Hatumena (1984, Bahrain). Terbentuk pada tahun 2006 di Bandung. Kelompok ini aktif mengikuti sejumlah pameran dan festival seni rupa maupun seni media di dalam dan luar negeri. Tahun 2010, kelompok ini berpameran tunggal di Mori Art Museum, Tokyo, Jepang, dengan tajuk MAM PROJECT 012: TROMARAMA. Tahun ini mereka telah berpameran di 15th Tallinn Print Triennial, Kumu Art Museum, Tallin, Estonia dengan tajuk “For Love Not Money”; Closing The Gap: Indonesian Art Today, MiFA, Australia; Astatic, Bakalar + Paine Galleries, MassArt, Boston, USA. http://tromarama.blogspot.com

Seniman yang berbasis di Bandung ini tertarik pada komputasi dan media pemrograman, di mana dengan media tersebut ia mengeksplorasi metoda dan tools yang biasa digunakan dalam bidang ilmu komputer atau informatika yaitu algoritma dan pemrograman, dan menggunakan proses parametrik sebagai media ekspresi dan berkesenian. Aktivitas tersebut menghasilkan sejumlah karya software art. Dari tahun 2005-2007, Widianto bekerja sebagai asisten dosen untuk mata kuliah Seni Cetak Digital di Studio Seni Grafis, Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung (FSRD ITB). Tahun 2007-2009, anggota dari grup riset di Pusat Mikroelektronika ITB. Sejak tahun 2009, Widianto telah telah memamerkan karya-karyanya dengan seniman-seniman media baru dari Jepang, Perancis, Pakistan, serta Indonesia. www.widiantonugroho.com


90

UCAPAN TERIMA KASIH

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat Taman Budaya Provinsi Nusa Tenggara Barat Hafiz (Kurator) Mahardika Yudha, Andang Kelana (Asisten Kurator) Roni Iwan Setiawan, Ajeng Nurul Aini (Promosi & Media) Ade Darmawan (Ruangrupa) Beng Rahadian (Akademi Samali) Yusuf Susilo Hartono (Visual Arts Magazine) Lalu Agus Faturahman Ayu Asri (Enchanting Lombok Sumbawa) Adeline Fiane H (Concept Magazine) Alfian yusni (Lombok Post) Hanny kardinata (Desain Grafis Indonesia) Titin Natalia (Tembi Rumah Budaya) Andi Rharharha (respectastreetartgallery.com) Athina Ibrahim (whiteboardjournal.com) Akbar Yumni (jurnalfootage.net) Mira Febri Mellya (akumassa.org) Panitia dan seluruh pihak yang telah membantu, mendukung persiapan dan pelaksanaan pameran ini.


91


92



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.