INDONESIA
CUSTOM
JANUARY 2015 | GASTANKMAGAZINE.COM
ISSUED
CULTURE AND LIFESTYLE
01
PUBLISHER
GASTANKMAGAZINE.COM
EDITOR IN CHIEF YULI HARYADI
DIRECTOR OF PHOTOGRAPHY
PHOTOGRAPHER HERRY RISWANTO
VIDEOGRAPHER SETIO WIDAYANTO
ENDRO SURYONO
CREATIVE DIRECTOR
ULLIE GUMILAR K
BUSSINES DIRECTOR JONET SASONGKO
OUR ASSOCIATES PARTNER HERET FRASTHIO (Indonesia) OMAR ANNAS (Indonesia) RAMON A.W (Australia)
GasTank Magazine is published by GasTankmagazine.com all content Copyright ©2015 Gastankmagazine.com
CONTENTS ISSUED 01 | JANUARY 2015
PHOTO : ENDRO SURYONO | PROPERTI : HONDA CX500 ‘IMAM DARTO | LOKASI : SAMSARA PICTURES
CUSTOM BIKE HONDA CB450 BLACK BOMBER 10 YAMAHA RXS 1981 30 HONDA CM400 1981 40 YAMAHA VIRAGO 750 1989 62 HARLEY - DAVIDSON SPORTSER 2006 70
CUSTOM CAR FORD F100 1955 ‘THE EXPANDABLE’ 16
GASTANK MAGAZINE 02
COOL SH!T LIFESTYLE : XTREM 1ST SUPERSTORE, SUMMARECON SERPONG 66
PARTY 23RD ANNUAL “MOONEYES” YOKOHAMA HOT ROD CUSTOM SHOW 2014 49
COOL SH!T NEW ROCK STORE JAKARTA 76
GASTANK MAGAZINE DIGITAL ISSUED
E
disi perdana GasTank Magazine Digital kami persembahkan kepada pelaku dan pecinta custom culture di Tanah Air. Ya, majalah digital ini menjadi etalase untuk menampilkan hasil karya terbaik berbagai builder, baik itu roda dua maupun roda empat yang belakangan berkembang pesat.
Tidak hanya menampilkan ulasan custom, kami juga angkat tema yang berhubungan dengan life style, termasuk komunitas, hobi, art, X treme games dan para pelaku pendukung industri yang saling terkait. Dalam edisi majalah digital Ini merupakan kumpulan hasil liputan pilihan dari web GasTank Magazine yang dikemas dengan desain yang lebih menarik untuk dinikmati.
Berkembangnya dunia multimedia memudahkan informasi untuk bisa diakses ke berbagai belahan dunia. Diharapkan dengan sodoran Gastank Magazine Digital yang dikemas dengan layout menarik ini bisa memperkenalkan karya builder lokal mendunia. Majalah Digital yang bisa di download atau unduh secara gratis yang bisa anda nikmati sambil santai di sofa ataupun kongkow dengan komunitas dan sambil oprek motor atau mobil kesayangan di garasi rumah. Selamat bergabung dengan GasTank untuk memajukan nafas Custom Culture di Indonesia Salam Custom YULI ‘BELO’ HARYADI Editor In Chief
Gastank Magazine | @gastankmagazine | GastakMagazine | Gastank Magazine TV | Gastank Magazine
GASTANKMAGAZINE.COM BOOKING PLACEMENT ON WWW.GASTANKMAGAZINE.COM OR GASTANK DIGITAL ISSUED JONET : +62 8158053660 | HERRY AXL : +62 8129565237
GASTANK MAGAZINE 05
CUSTOM BIKE
BMW R75/5 1973 | KICK ASS CHOPPER, JAKARTA ARTIKEL : BELO | FOTO : HERRY AXL
KICK ASS GASTANK MAGAZINE 04
S RACER GASTANK MAGAZINE 05
W
orkshop Kick Ass Chopper (KAC) sudah identik dengan ubahan basik motor H-D yang terbilang ekstrim. Itu cerita dulu, sekarang Veroland sang builder KAC tidak hanya custom berbasis motor asal Amerika itu. Seperti salah satu karyanya dari BMW R75/5 lansiran ’70 yang tampil bergaya cafe racer. “Tampilan standar motor ini terlihat kurus karena roda bawaan motor aplikasi pelek tidak terlalu besar makanya ban juga ikut meyesuikan. Nah, fokus ubahan R75 ini selain ubahan bodi cafe racer juga maksimalkan kakikakinya,� urai Vero saat disambangi GasTank di workshopnya yang bertempat dibilangan Mampang Raya, Jakarta-Selatan.
GASTANK MAGAZINE 06
OLAH SEKTOR KAKI-KAKI
Untuk kejar kaki-kaki lebih berotot pelek bawaan BMR R27/5 terpaksa disimpan dulu digudang, digantikan dengan pelek depan ring 18X300 dan belakang 18X425. Sepasang pelek lebar ini langsung dikawinkan dengan ban Cooker Diamond 425/18 buat ban depannya sedangkan belakang pakai ukuran 450/18. Dengan kaki-kaki yang sudah lebar tentu harus disesuaikan dengan ubahan suspensinya tentunya buat mendukung tampilan. Areal suspensi belakang yang sebelumnya aplikasi model dobel shock oleh Vero dicustom dengan pasang sok tungal alias monoshock. Aplikasi ini membuat bagian roda belakang lebih clean. Sedangkan untuk shock depan tetap andalkan suspensi model teleskopik kepunyaan motor. Cuma dibuat telihat lebih kokoh setelah disiasati dengan pemasangan cover aluminium. “Pipa aluminium custom ini menutupi mulai dari bagian teleskopik pada segitiga atas sampai bagian bawah yang hampir rata dengan tabung soknya,� urai Vero yang membuat tongkrongan sok depan standar jadi lebih kokoh.
GASTANK MAGAZINE 07
BODY BELAKANG UNIVERSAL
Areal body masih andalkan tangki bawaan motor yang memang modelnya gambot, mampu menampung 24 liter bahan bakar. Makanya kalau buat riding jauh enggak usah khawatir kesulitan mencari SPBU. Oh ya tangki standar yang lengkap dengan cover karetnya ini bersanding dengan bodi belakang khas cafe racer. Cover belakang yang mirip buntut tawon ini menjadi satu dengan areal joknya. “Buntut cafe racer berikut dudukan jok ini sebetulnya produk aftermarket universal bisa dipasang ke berbagai motor custom dengan bahan serat fiber,� lanjut Vero yang sedang mendalami hobi berkebun di lantai 2 areal bengkelnya.
PRODUK AFTERMARKET
Untuk menunjang detailnya beberapa produk import nempel di R75 ini seperti setang jepit model nunduk dari Telefix ini
GASTANK MAGAZINE 06
yang memang barang lawas. “Telefix produsen produk after market di Jerman, pakbrikannya juga vendor beberapa part aksesoris H-D macam stabilizer Screaming Eagle,” jelas Vero sembari memperlihatkan part koleksinya. Areal footstep juga sudah dipasang sandaran kaki berkendara model racing yang posisi pemasangannya lebih mundur, aplikasi dari produk Raask. “Kalau model knalpotnya desain leher customdibuat nekuk ke atas dengan silincer dobel,” tutup Veroland.
GASTANK MAGAZINE 07
CUSTOM BIKE
HONDA CB 450 1968 BLACK BOMBER | JAKARTA
CARBON ATTACK! ARTIKEL : BELO | FOTO : HERRY AXL
GASTANK MAGAZINE 10
K
alau dilihat sekilas atau bagian tertentu saja banyak yang mengira kalau ubahan motor ini basiknya dari Yamaha XS650. Secara, bagian mesin aplikasi dua silinder segaris, model boring yang membulat dengan tutup klep menonjol memang mirip XS650. Tetapi bedanya ada embos pada bagian cover magnet bertuliskan seteru abadi Yamaha yaitu label Honda. Nah lho, motor apaan nih...? “Basik mesinnya Honda CB450 atau beken disebut Black Bomber, memang belum banyak yang tau sosok motor ini karena secara utuh tidak masuk dan dulunya tidak dijual di Indonesia,� ujar Tommy Sunu sang pemilik motor. Punya seonggok mesin, Tommy sudah enggak sabar ingin cepat berdiri, makanya dipilih cara yang simpel dengan mengawinkan engine Black Bomber ke rangka XS650. Untungnya meskipun kapasitas mesin 450cc tetapi dimensinya hampir sama seperti Yamaha XS650 jadi enggak kelihatan kedodoran saat terpasang, hanya tinggal buat breket mesin baru saja ke rangka. Ubahan motornya ini dipercayakan ke work shop Gear
GASTANK MAGAZINE 11
Head Monkey Garage berkolaborasi bersama Protechnic Jakarta.
MENGACU FLAT TRACKER
Gaya flat tracker jadi acuan. Yup, untuk areal rangka gaya motor balap trek oval ini memang minim ubahan, hanya pangkas rangka belakang agar lebih pendek. Sisanya tinggal setting bagian body untuk menutup bagian rangkanya. “Kalau biasanya body dibuat pakai pelat kalau gue justru malah pilih pakai serat carbon fiber , bahannya lebih enteng dan pengerjaanya juga lebih cepat. Meskipun bentuk bodynya klasik tetapi punya roh hitech,� lanjutnya. buntut belakang model buntut belakang simpel nempel dengan jok khas flat tracker. Enggak ketinggalan areal rangka tengah ditutup dengan cover yang juga berfungsi untuk meyematkan nomer motor.
KAKI-KAKI MODEREN
Sok depan Tommy pasang copotan dari Honda CBR 600 bersanding dengan double shock produk after market Ohlins. Sedangkan kedua peleknya doi berhasil mendapatkan pelek bintang lawas bawaan Honda CB650 yang lansung dibalut ban Firestone Military 19X400 untuk depan sedangkan belakang 18X450. Kesan flat tracker makin tegas setelah dudukan cover head lamp dibuat rata yang sekaligus sebagai nomer motor. Dua buah head lamp dipasang bertumpuk yang membuat tampilan Black Bomber makin sangar. Enggak sia-sia lho, kerja keras Tommy bangun motor juga menuai hasil dengan membawa pulang plakat sebagai runner up kategori Kustom Bike Show Japan Chopper & Bobber pada ajang Kustomfest 2014. Sukses ya bro...!
CIKAL BAKAL HONDA CIVIC
Mesin Honda CB450 memang fenomenal, merupakan dapur pacu 444cc yang dua silinder pertama buatan pabrikan sayap megepak yang punya kapasitas mesin besar. Dengan aplikasi model mesin tegak 180 derajat dan dilengkapi dual over head cam yang mampu mengasilkan tenaga sampai 45 Hp Muncul pertama di 1965 dengan kode model K0 masih aplikasi trasmisi empat kecepatan. Seiring berjalannya waktu para insinyur Honda terus ngulik meyembangkan mesin sampai ubahan pada bodnya. Sampai akhirnya pada 1968 dirilis model K1 dengan model tangki lebih besar dan membulat sudah aplikasi trasmisi dengan 5 percepatan. Pada tahun yang sama motor ini ditampikan pertama kali kepada publik Inggris bertepatan dengan gelaran Diamond Jubilee Brighton yang merupakan salah evet balap beken saat itu. Black Bomber hanya dikendarai disirkuit untuk kepentingan publikasi tidak digeber buat balap.
GASTANK MAGAZINE 12
Baru pada Juli 1966 Honda (Inggris) mempercayakan pembalapnya Mike Hailwood untuk menggeber CB450 pada ajang balap khusus 500cc di Brands Hatch. Untuk kepentingan balap CB450 tampil lengkap dengan full firing dan Heilwood berhasil geber habis-habisan beberapa lap sekaligus untuk demonstrasi kepada pengunjung. Sayangnya saat akan mengikuti balap sesungguhnya, CB450 gagal ikutan race lantaran kapaistas mesin tidak genap 500cc. Latas FIM juga mempermasalahkan soal dua overhead camshaft yang diaplikasi CB450 lntaran saat itu teknologi seperti ini terbilang baru dan belum diproduksi masal oleh pabrikan motor lain. Oh ya selain untuk motor, mesin CB450 oleh insinyur Honda juga dikembangkan untuk aplikasi mesin mobil, pertama kali dipasang pada mesin Honda N360 dan N600 mengaspal pada awal 1970an yang akhirnya terus berkembang dan jadi cikal bakal Honda Civic.
GASTANK MAGAZINE
13
GASTANK 14
THE SPEC Engine: 1968 Honda CB450, frame custom: Yamaha XS 650, swing arms: handmade custom, front shocks: ex Honda CBR 600, rear shock Ohlins, Velg front and rear rims: stock Honda CB 650, Tires front: Firestone Military 19x400, Tires rear: Firestone Military 18x450, Brakeset: Brembo 4 calipers, Clutch set Magura hydraulic, Gas spontan Magura dan custom leather seat.
GASTANK 15
CUSTOM CAR
FORD F100 1955 ‘THE EXPANDABLE’ | JAKARTA
DIECAST 1:1 P
ada film The Expendable aksi Barney Ross (Sylvester Stallone), Lee Christmas (Jason Statham), Yin Yang (Jet Li), Gunnar Jensen (Dolph Lundgren), Hale Caesar (Terry Crews), dan Toll Road (Randy Couture) sangat heroik dalam menyemban misi berbahaya. Tetapi dari akting aktor-aktor Holywood itu ternyata ada sosok Ford F100 lansiran 1955 tunggangan Stallone yang justru ikut jadi ‘bintang’. Jangan kaget bila GasTanker tiba-tiba berpapasan di jalan dengan Ford F100 andalan Sylverster Stallone dalam film The Expandable. Pasalnya pemiliknya bukan sang legenda bintang film Rambo, melainkan Ade Habibie yang memang pemilik replika Ford F100 seperti dalam film action yang dilansir 2010 lalu. Aslinya untuk kebutuhan film Ford F100 1955 ini merupakan hasil garapan West Coast Custom yang berkolaborasi dengan LMC Truck salah satu work shop reparasi dan customized spesialis truck dan SUV di Amerika. “Ada 3 unit mobil sejenis disiapkan untuk kebutuhan shooting film The Expandable, satu mobil utuh yang dimiliki Sylverster Stallone dan 2 unit dipakai saat adegan action,” cerita Ade Habibie yang lansung kepincut truck lawas buatan Amerika ini begitu pertama kali melihat filmnya.
KALAU JODOH ADA JALANNYA
Keinginan Ade memiliki mobil ini baru terwujud pertengahan tahun lalu. Ceritanya sekitar 3 tahun lalu sudah banyak beredar gosipnya dikalangan pecinta hot rod bila ada yang sedang bangun F100 replika The Expendable, tetapi sosoknya enggak pernah muncul. Singkat cerita akhirnya Ade berhasil bertemu dengan builder mobil ini yang bertempat di Bintaro. “Sampai akhirnya gue kenal dengan pemiliknya yang ternyata kawan lama dan tinggal satu komplek sama gue,” kenang Ade. Karena sudah akrab, akhirnya Ade mengikuti terus proses ngebangun mobil ini mulai dari custom bodi sampai order part after market yang detailnya mengikuti seperti F100 pada film. “Inilah tantangan kalau custom mobil, part yang sama harus dipasang kalau benar-benar ingin hasilnya maksimal,” pria yang juga ber-
GASTANK 16
GASTANK 17
profesi sebagai DJ mengusung bendera EGRV. Setelah mobil kelar digarap sayangnya justru malah kebanyakan nongkrong digarasi rumah, lantaran pemilik mobil super sibuk alhasil Ford F100 jarang sekali dipakai mengaspal. Inilah yang membuat Ade menawarkan diri untuk merawat truck model bak kuping tersebut. Memang dasar jodoh tawaran Ade pun langsung diterima. “Enggak tau kenapa gue ngerasa ini mobil jodoh banget sama gue, pemiliknya juga bilang kalau karakter gue justru yang lebih pas pakai mobil ini,� ujar pria yang tinggal di bilangan Antasari, Jakarta Selatan.
IDENTIK DENGAN ASLINYA
Untuk detail ubahan Ford F100 lansiran 1955 ini karena konsepnya replika secara tampilan dibuat identik dengan mobil yang dipakai Sylverster Stallone ketika beraksi dalam film. Seperti ubahan body areal kabin sudah dichop. “Bagian pintu sudah dipotong sekitar 25cm jadi atapnya lebih pendek makanya kaca depan dan belakang dimensinya juga ikut menyesuikan,� jelas Ade yang juga gabung di Troupe Brut Rides Industry. Memang untuk dipakai berkendara sehari-hari oleh Ade ten tunya enggak seratus persen dibuat sama deperti dalam film. Kalau difilm bagian kabin terselip pada tengah konsol box untuk menyimpan senjata api, tentunya itu tidak disiapkan oleh Ade. Tetapi pada bagian kiri dan kanan kap mesin tetap diberi lubang untuk laras peluru sesuai pada film. Satu lagi yang beda, F100 di film itu posisi stir ada di kiri sedangkan milik Ade ada di kanan. Diluar box senjata seluruh bagian kabin pakai part yang sama seperti di film, seperti areal dasboard yang dipakai part aftermarket Aurora Gauges beranding dengan head unit model klasik namun bisa dioperasikan secara digital. Untuk bagian
GASTANK 18
kemudi andalkan Ididit steering column. “Meskipun kelihatannya retro tetapi posisi rake stirnya bisa diatur,” lanjut Ade yang mendesain kompartemen dalam mobil serba hitam. Sedangkan buat part aksesoris yang nempel seluruhnya dipasang dengan model yang sama, macam stop lamp yang diambil dari produk after market. Begitu juga untuk gril depannya yang tidak lagi pakai bawaan standar tetapi sudah dicustom model Buick sedan yang partnya didatangkan langsung dari Amrik. Oh ya biar tongkrongan F100 makin sip, bagian rangka sudah diganti dengan Ford C10 jadi saat diisntalasi air suspension dari produk Ridetech AirPod Suspension bisa dioperasikan secara maksimal. Untuk setting suspensi ini Ade cukup sentuh layar display digital yang sudah dipasang pada bagian kabin. “Untuk kompresornya yang dimesinya cukup besar gue simpan pada bagian depan bak mobil,” ujar Ade suami dari Karissa ini. Pelek yang diaplikasi juga pakai model palang 5 seperti aslinya dengan lingkar roda ring 22 inchi. Tetapi kalau difim F100 pakai pelek Lexani Wheels sedangkan Ade pasang pelek replikanya TSW Compe yang detailnya sama persis. Lantas seluruhnya dibungkus dengan ban berprofil tipis dari Toyo Proxies T1R untuk depan 245/30/R22 sedangkan belakang 255/30/R22. Keempat roda sudah diberi perangkat pengereman disk brake yang dipasang produk Wilwood sesuai penampakan aslinya.
MESIN BUTUH PENYESUAIAN
Areal mesin tentunya jadi perhatian khusus buat Ade, dapur pacu enam silinder segaris bawaan mobil tidak lagi dipakai. Sebagai
GASTANK 19
GASTANK 20
gantinya terpasang satu unit engine V8 small block yang diorder khusus dari Edelbrock 347ci yang sudah diuprade menjadi sekitar 6000cc bersanding dengan gearbox matik produk B&M equipped AOD transmision. Jenis mesin ini sama dengan milik F100 yang ada di film. Namun aplikasi mesin V8 bukan perkara mudah lho, bukan lantaran masalah istalasinya namun menjaga temperatur mesin tetap stabil karena harus disesuaikan dengan kondisi jalan di Jakarta. Untuk setting ulang mesin Ade mempercayakan bengkel G-Speed dibawah komando Galih Indi Laksono yang merupakan bengawan mesin V8. “Awal baru pertama dipakai mesin suka over head tetapi setelah mesin disetting ulang dan radiatornya disesuaikan lagi sekarang mesinnya adem meskipun dipakai saat macet,� jelas Ade yang mengatakan Ford F100 ini dipakai untuk aktivitas harian. Two thumbs up!
GASTANK 21
CUSTOM BIKE
HONDA GL125 1981 BOARDTRACKER | PUSPA KEDIRI CUSTOM JAKARTA ARTIKEL : BELO | FOTO : BOYO
GASTANK 22
J
auh sebelum ada balap MotoGp ataupun Supebike balap motor dilintasan datar sudah lebih dulu muncul. Dengan mengandalkan lintasan yang dibuat mirip trek sepeda balap seperti velodrome, balap board track berkembang pada masa itu.
Besutan board track berkembang sekitar tahun 1910-1920an, jadi basiknya dari motor harian yang dicustom sedemikian rupa untuk jadi andalan para pembalap yang saat itu popoler di lintasan oval. Nah, roh motor balap dengan tampilan board track ini coba ditampilkan kembali oleh bengkel Puspa Kediri Custom lewat basik motor Honda GL 125 lansiran 1980. Board track memiliki ciri lingkar roda besar seperti yang diaplikasi pelek ring 21 inchi untuk kedua rodanya . Sasis pun lebih simpel dengan tampilan singset dan cenderung kurus. “Karena konsep board tracker berasal dari motor balap jadul dengan lintasannya yang masih tanah,� buka Aya Sofia builder Purpa Kediri Custom di bilangan di Jl. Rambutan No. 54, Bekasi ini.
SEPEDA BALAP BERMESIN GASTANK 23
THE SPECK Ban depan : Avon 300-21, Pelek : TK 185-21, Sok depan : Custom, Tangki : 3 liter, Tromo : Yamaha DT (depan), Honda Twin 175 (belakang), Puspa Kediri Custom : 0814-8005-0013
GASTANK 24
RANGKA SIMPEL
Untuk membentuk tampilan boardtraker seluruh rangka dibuat baru dengan andalkan pipa seamless 26mm. Sesuai zamannya rangka dibuat hard tail dengan suspensi depan model girder atau beken disebut cangkrang. “Batang springer saya pakai pipa 26 mm juga, mekanismenya sederhana dan saya kombinasikan dengan beberapa link custom agar kerja sok depan lebih nyaman,” lanjut Aya yang kasih nama Kliwon pada besutan ini. Model cangkrang ini mekanismenya meniru sistem fork depan yang nempel pada motor Inggris lawas. Sedangkan tangki berkukuran kecil melekat pada bagian bawah rangka utama, tangki mungil ini kapasitasnya hanya 3 liter. SETANG NUNDUK Lantaran sebagai besutan balap posisi berkendara juga dibuat nunduk dengan aplikasi setang yang posisinya sejajar dengan per yang ada difork. “Untuk setangnya kita custom dengan inspirasi model clubman tetapi dibuat lebih nunduk lagi, begitu juga dengan jok single yng posisinya lebih rapat ke spatbor belakang. ” timpal Aris yang juga builder Puspa Keidiri Custom. DETAIL APIK Paling sip pada detail ubahan motor seperti areal grip gas pakai selongsong yang dibuat dari bahan kayu bersanding dengan handle motor lawas yang tuasnya nempel pada ujung setang. Sedangkan jok belakang single dibungkus dengan bahan kulit sapi yang juga sudah dipermanis dengan pahat ukir. Lantas areal mesin memadukan antara kelir hitam dengan proses powder coating pada bagian mesin dan blok silinder. Untuk area crankcase dan silinder head bagian ini cukup dipoles saja. “Gue sengaja pilih kelir biru muda sesaui dengan konsep warna tungganan tahun 1920an,” tutup Aya menambahkan yang power mesinnya sudah dobore up dengan part full Honda Tiger .
GASTANK 25
COOL SH!T
ELDER HELMET
THIS IS LIFESTYLE ARTIKEL : BELO | FOTO : ENDRO
S
aat menunggang besutan custom lebih dari sekedar berkendara, pemilik motor bisa tampil dengan setelan atau pakaian yang dikenakan mendukung sesuai dengan tema ubahan motornya. Tidak heran kalau bikers yang melek fashion kelengkapan saat berkendara jadi bahan perburuan selanjutnya setelah kelar custom motornya.
GASTANK 26
GASTANK 27
GASTANK 28
Memang saat ini masih jarang produk kelengkapan bikers yang mecing dengan nafas custom culture. Salah satu riding gear yang bisa jadi andalan yaitu helm yang bernuansa vintage seperti tawaran Elders Helmet. Pelindung kepala yang diimport dari Thailand ini menyodorkan 3 pilihan model yang bisa sobat pilih open face, X Bone, dan Lego yang ditawarkan mulai dari Rp 1,2 juta sampai Rp 2 jutaan.
street tracker tersedia tipe Lego. “Untuk pilihannya warnanya beragam mau warna solid atau gliter banyak pilihannya,� ujar Harret sebagai pemegang merek helm Elders di Indonesia. Untuk helm Elders ini sudah hadir di Jakarta sekitar 4 bulan lalu, booth Elders juga muncul diberbagai acara besar bikers di tanah air seperti Moods VS Rockers dan Kustomfest 2014 lalu. Meskipun produk asal Thailand, tetapi helm Elders diminati pecinta custom diberbagai belahan dunia. Sudah diekspor ke beberapa negara di Eropa, Amerika, dan Asia.
Untuk gaya tracker cocok mengenakan tipe X Bone, model helm ini didesain seperti pelindung kepala untuk balap motocross jadul macam Bell Moto 3, enggak dibuat sama persis lho detailnya sedikit berbeda. Nah, buat motor jalan raya macam cafe racer atau CONTACT FOR ORDER WHATSAPP +628993767806 email : eldershelmetindonesia@gmail.com LINE ID : eldershelmet_ina BBM : 7E5A5D05 follow us! www.facebook.com/eldershelmetindonesia instagram : @eldershelmet_ind
GASTANK 29
CUSTOM BIKE
YAMAHA RXS 1981 | JAKARTA
MR.KENNY
ARTIKEL : BELO | FOTO : JOPPIE
GASTANK 30
M
enyebut motor bermesin 2 tak asumsi GasTankers langsung terlintas dengan besutan bersuara knalpot nyaring yang mengeluaran asap. Alasan itu juga yang akhirnya memunculkan kebijakan produsen motor untuk membatasi produksi motor mesin 2 tak sekitar 10 tahun lalu. Akhirnya hampir seluruh Agen Pemegang Merek (APM) menganti produksi motor dengan mesin 4 tak yang lebih ramah lingkungan. Efeknya motor 2 tak mulai sulit ditemui di jalan dan populasinya juga menurun berangsur-angsur tergerus oleh zaman.
GASTANK 31
Namun belakangan motor bermesin 2 nada ini mulai diburu lagi oleh pecintanya, memori masa lalupun digadang-gadang jadi pemicunya. Seperti Ahmad jadi kepincut memiliki besutan 2 tak yang diambil dari Yamaha RX Spesial 1981. “Dulu pernah ngerasain motor ini dibonceng paman,” ujar Ahmad yang tinggal di bilangan Ciledug, Tangerang. Serunya tampilan motor dengan kapasitas 135cc ini enggak dibiarkan orisinal, tampilannya sekarang jadi motor balap gaya tahun 1970. “Pokoknya idenya kayak motor balap yang jadi andalan Kenny Robert Senior,” ujar Bibir sapaan akrab Ahmad yang kasih sebutan motornya Barron. Tampilan motor balap jadul memang punya ciri pada detail ubahan motor Ahmad. Seperti areal tangki yang model persegi dibuat lebih panjang dengan coakan pada sisi kanan dan kirinya. Lantas untuk buntut belakang desainnya mengikuti model tangki yang juga dibuat persegi modelnya jadi tampil serasi. Ubahan ini menuntut desain jok menjadi single seatter . Tongkrongan motor balap makin klop setelah dipasang footstep racing produk after market, dengan syarat Ahmad harus rela menaggalkan dudukan “Posisi footstep dibuat lebih mundur jadi saat berkendara maunya nunduk terus,” cerita Ahmad yang pasang setang jepit buat kemudinya Untuk kaki- kaki tatap andalkan bawaan motor cuma pelek aja yang sudah diganti. Untuk depan ring 17 inchi sedangkan belakang 18 inchi. Sedangkan detail part lain seperti areal cover mesin dan sok depan seluruhnya difinishing dengan poles. Untuk proses pengerjaan motor ini ditangani bengkel The Bangor di bilangan Pangkalan Jati, Depok.
GASTANK 32
GASTANK 33
CUSTOM BIKE
HONDA CX500 1982 | JAKARTA
GASTANK 34
BOXER GEBERAN IMAM DARTO ARTIKEL : BELO | FOTO : ENDRO SURYONO
B
isa jadi Honda CX500 custom bergaya street tracker ini sekarang jadi besutan andalan Imam Darto saat kongkow. Pasalnya selain sibuk dengan pekerjaannya sebagai presenter dan penyiar radio, pria yang punya nama lengkap Imam Hendarto Sukarno ini selalu meyisihkan waktu buat ngelusngelus motor custom kesayangan. Makanya bila ada masalah dan motor dipakai terasa kurang enak doi angsung buruburu mebawanya ke bengkel. “Maklum saja Honda CX500 ini keluaran 1982 terbilang motor lawasjadi perawatannya harus ektra,” jelas pembawa acara The Coment ini. Kalau bicara Honda CX500 ini memang terbilang unik mesinnya bukan twin atau multi silinder segaris seperti lazimnya engine yang diproduksi motor pabrikan Jepang. Tetapi jenis mesin boxer yang sosoknya hampir mirip dengan tipe mesin pabrikan Moto Guzzi asal Italia. “Model mesin Boxer ini yang bikin gue kepincut sama CX500 selain itu populasinya juga terbilang langka,” ujar penyiar di radio Prambors ini.
STREET TRACKER YANG NYAMAN
Ditangan bengkel Protehnics, motor yang pertama kali diproduksi 1978 ini sudah dirubah total sesuai keinginan Imam Darto. “Tampilannya sekarang bergaya street tracker biar lebih simpel dan nyaman dipakai untuk berkendara,” ujar Arie Supriyono builder yang workshopnya terletak di bilangan Rempoa, Tangerang Selatan. Ubahan street tracker pada CX500 ini enggak terlalu ektrem lantaran areal rangka masih andalkan aslinya bawaan motor. Tetapi memang untuk body standar yang nempel seluruhnya dilepas jadi yang tersisa hanya sasis, kaki-kaki dan mesinnya CX500 saja. Dengan melepas seluruh bodi standar motor tampilan CX500 bikin pangling dan terlihat lebih garang. Apalagi Ari mendesain tangki dengan model simpel yang desainnya justru adopsi dari tabung bahan bakar model cafe racer. “Bagian belakang pada sisi tangki ada coakan model tangki cafe racer jadi terlihat lebih garang,” jelas Ari.
GASTANK 35
STREET TRACKER YANG NYAMAN
Ditangan bengkel Protehnics, motor yang pertama kali diproduksi 1978 ini sudah dirubah total sesuai keinginan Imam Darto. “Tampilannya sekarang bergaya street tracker biar lebih simpel dan nyaman dipakai untuk berkendara,” ujar Arie Supriyono builder yang workshopnya terletak di bilangan Rempoa, Tangerang Selatan. Ubahan street tracker pada CX500 ini enggak terlalu ektrem lantaran areal rangka masih andalkan aslinya bawaan motor. Tetapi memang untuk body standar yang nempel seluruhnya dilepas jadi yang tersisa hanya sasis, kaki-kaki dan mesinnya CX500 saja. Dengan melepas seluruh bodi standar motor tampilan CX500 bikin pangling dan terlihat lebih garang. Apalagi Ari mendesain tangki dengan model simpel yang desainnya justru adopsi dari tabung bahan bakar model cafe racer. “Bagian belakang pada sisi tangki ada coakan model tangki cafe racer jadi terlihat lebih garang,” jelas Ari.
BUAT MOCKUP PAKAI TANAH LIAT
Untuk pengerjaan tangki ini bahannya tidak andalkan plat besi tetapi diracik dengan serat fiber. Proses pengerjaanya biar posisi tangki ngeplak pada rangka CX dibuat mockup terlebih dengan mengandalkan tanah liat. Baru setelah
GASTANK 36
itu cetakan dilapis dengan bahan fiber. Keuntungan bahan fiber menurut Ari bobotnya jauh lebih ringan ketimbang plat besi dan tentunya bebas dari korosi. Asyiknya berbagai bentuk tangki dengan mudah bisa dibuat dan bentuknya bisa meyesuikan. Selain itu proses pengerjaan juga jauh lebih cepat dari pada membentuk dari bahan pelat. Inilah beberapa kelebihan kenapa bahan fiber jadi andalan.
KAKI STANDAR SUDAH SEKSI
Nah, untuk areal kaki-kaki masih tetap andalkan suspensi teleskopik dan pelek bintang palang lima bawaan motor. Justru tampilannya jadi lebih seksi dengan kaki-kaki bawaan motor apalagi setelah ditempel ban Cooker Diamond pada kedua rodanya. Tampilan street tracker tersirat lewat pemasangan setang lebar andakan produk after market milik motor trail. Sedangkan areal tangki bersanding dengan jok simpel yang lebih nyaman dipakai buat solo riding. Setelah rampung digarap performa CX500 langsung dijajal riding jarak jauh oleh Imam Darto ke Jogja saat mengahadiri gelaran Kustomfest 2014 lalu.
GASTANK 37
GASTANK 38
PHOTO : ENDRO SURYONO | LOKASI : SAMSARA PICTURES
Elders Helmet Indonesia IG : ELDERSHELMET_IND LINE : ELDERSHELMET_INA Whatsapp : +6289937667806 www.facebook.com/eldershelmetindonesia
GASTANK 39
CUSTOM BIKE
HONDA CM400 1981 | JAKARTA
H
onda CM 400 custom garapan workshop Flash Rabbit ini salah satu besutan andalan Derby Romer, artis muda yang dua tahun belakangan mengukuhkan diri sebagai builder. Meskipun sudah ada sekitar 15 motor koleksinya, mulai Triumph Boonevlle T100 lansiran 2010 serta motor Ingrisan bekelas macam Norton ES2 500cc sampai BMW R25 lengkap dengan sespannya dan Yamaha XS650, tetapi Derby enggak mau melupakan sosok Honda CM 400 lansiran 1981.
GASTANK 40
KUNCIAN DERBY ROMERO ARTIKEL : BELO | FOTO : ENDRO SURYONO
GASTANK 41
“Ini salah satu motor kesayangan gue, terus terang awal terbentuknya workshop Flash Rabit saat menggarap motor ini. Gue dan tim Flash Rabit banyak belajar soal custom ketika proses pengerjaan Honda CM400,� ujar pelantun lagu Gelora Asmara yang ditemui di work shop di bilangan Jl Tanah Mas, Pulomas, Jakarta Timur. Aslinya CM400 bergenre besutan turing , ditangan Flash Rabit langsung dirombak total sesuai selera Derby dengan tongkrongan bergaya cafe racer. Memang secara tampilan motor balap jadul hanya bagian kemudi saja yang aplikasi setang nunduk model club man . “Untuk konsepnya gue memang sengaja memberi sentuhan bobber pada tunggangan ini makanya rangka tengah tetap dibirkan drop seat
GASTANK 42
GASTANK 43
enggak dibuat lurus,� urai artis yang lasi sibuk striping sinetron Diam-diam Suka ini. Sedangkan bodynya, areal tangki diambil dari penampung bahan bakar Honda CB. Cuma enggak plek langsung dipasang, biar bernafas cafe racer kentara sisi kanan dan kiri tangki diberi coakan yang lebarnya hampir seperempat bagian. Areal jok yang simpel, model singgle seatter bersemayam di atas rangka tengah berpadu dengan spatbor belakang minimalis yang hanya terkesan sebagai pelengkap saja. Nah, buat permanis detail areal body diberi sentuhan lapisan bahan kulit berkelir coklat yang seolah membelah dua bagian bodi motor. Kaki-kaki tentunya sudah dibuat lebih segar, andalkan suspensi depan Yamaha Byson yang diameter pipa telaskopiknya lebih lebar. Untuk areal buritan lengan ayun standar bawaan CM400 masih dipakai ditemani suspensi produk after market. Tinggal areal rodanya kini mengandalkan pelek ring 16 inchi untuk bagian depan dan belakang lansung dibungkus karet ban dari Shinko dengan kembangan klasik 16/400. “Pertama kali jadi catnya gue pilih kelir abu-abu tetapi sekarang baru aja direfresh tampilannya dengan finishing berkelir hijau,� tutup artis yang jadi founder klub motor Black Mamba.
GASTANK 44
GASTANK 45
CUSTOM BIKE
HONDA 90Z 1979 LAWLESS | JAKARTA
SCRAMBLER ANDALAN ARTIKEL : BELO | FOTO : ENDRO
S
osok Honda 90Z custom lansiran 1979 ini jadi perhatian diajang GasTank Vintage & Custom Motorcycle Race yang digelar beberapa waktu lalu di Plaza Timur Senayan. Motor kinyis-kinyis yang su-
GASTANK MAGAZINE 40 46
dah dimodifikasi bergaya Scrambler ini berani meladeni rivalnya yang rata-rata punya kapasitas mesin lebih besar. “Ah pede aja namanya juga fun race buat seru-seruan sama tambah koleksi foto narsis,� beber Lucky sang pemilik
motor dari Lawless Jakarta. Lucky percaya diri dengan motornya untuk menaklukkan lintasan tanah karena motor yang standarnya buat jalan raya sudah diubah bergaya scrambler. Wajah baru dengan tampilan scrambler ini sebetulnya memiliki ubahan yang tidak terlalu extrim, sebab part bawaan motor standar masih tetap jadi andalan. Gaya scarmbler ini sebetulnya muncul saat era 1950-1970an, saat itu pabrikan memproduksi motor jalan raya dan juga siapkan tipe dual purpose dari basik motor yang sama. Dengan kebutuhan saat itu motor juga dipakai untuk melintasi jalan tanah dan berbatu. “Biasanya kalau versi dual purposenya sebutan scrambler yang kekinian, perbedaan
GASTANK MAGAZINE GASTANK 41 47
hanya pada bagian knalpot yang lehernya dibuat ke atas, setang lebih lebar, spatbor tipis, dan pakai bahan kasar,” urai Yusuf Abdul Jamil builder dan salah satu owner Lawless Jakarta. Nah, basik motor milik Lucky ini diambil dari Honda 90Z, tetapi tangki dan lampu depan sengaja diganti pakai Honda 90S biar terlihat lebih lawas. Untuk bergaya scrambler butuh spatbor depan dan belakang yang lebih simple makanya dibuatkan lagi dengan bahan plat besi. Ngejar gaya motor tanah, spatbor depan sengaja ditempel pas di bawah segitiga depan. Oh ya, bagian rangka monokok pada belakang motor dipotong oleh Ucup biar posisi dudukan spatbor belakang bisa lebih ke dalam. Buat kemudinya dipercayakan setang lebar
GASTANK MAGAZINE 48
copotan dari Honda Win versi trail. “Setang model kayak gini jarang ada lumayan susah carinya karena Honda Win versi trail cuma diproduksi terbatas,” lanjut Ucup sapaan akrab Yusuf Abdul Jamil yang mengganti knalpot model trail kedua bannya dengan kembangan ban kasar tipe trial. Meskipun motor tanah, tahap finishing juga jadi perhatian. Seluruh areal cover mesin, tabung sok depan dan tromol dipoles biar lebih kinclong. Sedangkan pada rangka dan bodi dipilih kelir abu-abu gelap berpadu dengan silver pada bagian tangkinya. “Emblem dan cover plat ditangki juga ikut dilengkapi biar tampil kayak motor orisinilan,” tutup Lucky yang sangat puas dengan tampilan dan Performa motornya.
PARTY
23RD ANNUAL “MOONEYES” YOKOHAMA HOT ROD CUSTOM SHOW 2014 ARTIKEL : AAN FIKRIYAN, BELO | FOTO : KUSTOMFEST
GASTANK MAGAZINE 49
P
engalaman berharga bagi Pamungkas Sujatmiko pemenang Cleveland Cyclewerks Bike Build Off dan Dadang Syaiful Hamdani Pemenang Zeneos Cole Foster Challenge pada ajang Kustomfest 2014. Hasil kerja keras dua builder muda ini berbuah hasil yang digajar menyambangi pesta kustom tahunan 23rd Annual “Mooneyes” Yokohama Hot Rod Custom Show 2014 di negeri Sakura, Jepang awal Desember lalu. Mereka berangkat bersama rombongan dan para sponsor Kustomfest 2014. “Ini kesempatan bagi mereka buat melihat langsung perkembangan dunia custom di Jepang,” bilang Aan Fikriyan selaku Fest Diretur Kustomfest. Selain rombongan dari Kustomfest, ada Gear head Monkey Garage (GMG) salah satu workshop custom di Jakarta juga hadir membawa seluruh krunya menyambangi event akbar custom di Yokohma, Jepang. Kebetulan GMG
GASTANK MAGAZINE 44 50
juga sebagai agen resmi produk dan appareal Mooneyes yang lengkap. Pada event kali ini memiliki tema “Shizukani! Be Calm Not Loud!” bukan hanya slogan semata , ungkapan yang kurang lebih bermakna harap tenang, tidak perlu berisik ! benar benar menjadi kampanye positif tentang kepedulian pada polusi suara. “Shizukani ! merupakan sebuah kampanye yang kami lakukan untuk menghormati lingkungan sekitar . Custom culture adalah sejarah panjang yang saling mengapresiasi dan menghargai satu dengan yang lain, hal ini penting bagi eksistensi HRCS kedepan, untuk diterima masyarakat sekitar dan terus berlangsung” Ungkap Shige Suganuma selaku pemilik Mooneyes Inc. Kemeriahan 23rd Annual Mooneyes Yokohama HRCS 2014 yang digelar pada Minggu 7 Desember 2014 di Pacifico Yokohama Exhibi-
tion Hall. Tak kurang dari dua puluh ribu pengunjung dan 200 media larut memadati arena yang memuat : 300 mobil kustom, 650 motor kustom, 270 vendor booth, 30 collectivities alley, 50 artis pinstripe gathering, 40 scale models dan pedal cars, 80 karya custom paint contest “Sign of the Times” . Berbagai karya kustom terbaik mobil dan motor dihadirkan sebagai bintang tamu seperti Galpin Auto Sports - 1934 Ford 5-Window Coupe “IRON ORCHID” & 1965 Ford Econoline Pickup “THE BACKUP PICKUP”, Gene Winfield - 1962 Ford Econoline Pickup “PACIFICA”, Walden Speed Shop - 1932 Ford 3-Window Coupe. Duane Ballard DB Custom Leather - 1981 KZ1000 “KOSMOSAKI”, Kiyo’s Garage - 1970 Honda CB750 K0 “Cherry Blossom”, Brent Rogers 1946 H-D Knucklehead, Kosuke Saito - Sunrise Cycles Los Angeles 1936
START UP DIGITAL MEDIA COMPANY
GRHA GVM. SENTRA CILEDUG OFFICE PARK BLOK II/3C JL. HOS COKROAMINOTO NO 32 CILEDUG RAYA, TANGERANG, BANTEN PH: 021-7321944, FAX: 021-7321943 MAIL:GIGATAMAVISIMEDIA@GMAIL.COM
GASTANK MAGAZINE 51
H-D Knucklehead, Oliver Jones - The Cut Rate 1977 H-D Shovelhead, Tom Fugle - 1948 H-D Panhead “Double Diamond”, Kutty Noteboom Hippy Killer Garage - 1960 H-D Flathead “THE HIGH PRIESTESS”, Brooklyn Invitational Mooneyes Pick Paul Wideman Bare Knuckle Choppers 1940 H-D Knucklehead. Sembilan puluh lima penghargaan berbagai kategori diperebutkan oleh karya terbaik, salah satunya adalah Best of Show Motorcycle, besutan builder ternama Jepang. Kaichiroh Kurosu - Cherry’s Company dengan karya terbarunya 1975 H-D Shovelhead “CHRONUS”. Selain sukses menyabet gelar bergengsi ini tiga tahun berturut – turut, Kurosu juga meraih penghargaan Low Ride Magazine’s Pick dan Retro Classic Cycles’ Pick, sekaligus mendapatkan tiket untuk menghadiri KUSTOMFEST 2015 di Jogjakarta Indonesia tahun depan. Spot khusus dengan beragam tema dihadirkan setiap tahunnya untuk terus menggali proses dan trend aktual kustom kulture. Berikut beberapa spot dengan tema khusus di arena 23rd Annual “Mooneyes” Yokohama Hot Rod Custom Show 2014 :
GASTANK MAGAZINE 52
THE DIGGER BEAT
Trend digger menginpirasi lahirnya ragam karya motor kustom sepanjang tahun 2014 hingga mendpaat mendapat spot khusus bertajuk Digger Beat , berbagai jenis motor dengan style ‘digger” nampak akur beradu keglamouran dan konsep. Custom Paint Contest “Sign of the Times” Setelah tahun lalu Toilet Duduk digunakan sebagai medium kompetisi kustom painting tahun ini bertemakan “Sign of the Times” dimana setiap
peserta diharuskan merancnag karya kustom painting dengan konsep jam dinding kustom dan tentunya dengan detail ornamen kustom painting.
QUARTER CENTURY OF WILDMAN
Hiro “Wildman” Ishii sebagai pionir dan penyebar virus pinstriping diseantero Jepang bahkan dunia tahun ini merayakan karirnya yang ke dua puluh lima, berbagai karya tribute show oleh artis kustom paitinga akan dipamerkan dengan bekerjasma dengan kurator khusus “misionaris” kustom kulture The Nash.
ENCHANTED WORLD OF COLOR
Area khusus yang menampilkan ragam karya mobil dan motor yang dibalut dengan karya kustom kustom painting yang luar biasa.
THE CROWN OF CROWN
Area ini sebagai sebuah memoar perayaaan dua puluh lima tahun acara Crown Picnic, menampilkan generasi pertama “Kannon” Crowns hingga generasi keempat gen “Kujira” Crowns. Dua puluh lima mobil terbaik ditampilkan diarena khusus.
GASTANK MAGAZINE 53
GASTANK MAGAZINE 54
GASTANK MAGAZINE 55
CUSTOM CAR
CHEVROLET C10 1969 | JAKARTA
GETTING LOW
GASTANK MAGAZINE 56
M
emiliki sebuah truck lawas buatan Amerika sudah jadi keinginan Donny Ariyanto jauh sebelum banting setir dari pekerja kantoran lantas menjadi seorang builder. Saat itu Donny hanya bisa menikmati detail tongkrongan truck pick up itu lewat foto dari berselancar didunia maya dan mengmati videonya di You Tube. “Waduh kalau liat sosok truck Amerika itu rasanya udah kayak mau ejakulasi aja, desainnya keren-keren seperti produk lawas pabrikan Ford, Dodge , dan Chevrolet yang sialnya mobilnya udah jarang banget beredar di jalan,”
urai builder Studio Motor yang workshopnya kita bertempat di bilangan Sektor 5, Bintaro, Tangerang Selatan. Setelah fokus menjadi builder hasratnya ingin memiliki tunggangan light truck makin menggebu dan proses perburuan mulai berjalan. Beberapa kolega dikontak bila ada info keberadaan truck buatan Amerika yang mau dilepas. “Biar lengkap aja ada motor custom dan mobil vintage, apalagi dilokasi bengkel Studio Motor buka divisi baru yang menangani mobil vintage dan hotrod,” urai Donny.
GASTANK MAGAZINE 57
Ternyata kabar menggembirakan datang dari Bro Didiet. Dia menawarkan kepada kami satu unit Chevrolet C10, atau lebih akrab disebut Chevy C10 lansiran tahun 1969 miliknya. Kondisinya juga cukup istime-
GASTANK MAGAZINE 58
wa karena doi baru saja kelar ngemabun mobil ini. Apalagi nilai plus sudah terkena sentuhan custom ala hot rod truck yang disukai oleh Donny. Meskipun kondisinya sudah
custom namun tidak lantas membuat Donny puas, tangannya sudah gatel untuk ubah beberapa detailnya sesuai dengan selera builder ramah ini. Langsung proses menggarap tampilan Chevy
tongkrongan truk merayap ke aspal melalui tehnik body drop dengan menurunkan ketinggian bodi agar lebih ceper. Dengan cara mencoak sasis bagian belakang agar suspensi belakang memiliki toleransi yang cukup untuk jarak rebound-nya. Untuk lingkar rodanya sendiri dipilih pelek yang berdiameter lumayan besar, keluaran American Racing Wheels 20X8.50 Inch pada keempat rodanya. Lantas dipadukandengan ban Toyo Proxes 255/35 ZR20 untuk areal depan dan 275/35 ZR20 untuk buritan. Kelar setting ketinggian kaki-kaki kemudian masuk tahap pengecatan dipilih paduan two tone antara Lime Green dan Classic White biar tampilan lebih segar. Untuk base coatnya andalkan produk Auto Bright dengan finishing lapisan pernis lansiran Dupont. Sektor interior juga tentunya ikut diremajakan biar saat diajak berkendara areal kabin jadi lebih nyaman. Muai dari pengerjaa proses retrim ulang untuk jok dan door trim dengan warna Tein Brown keluaran Leatherluff. C10 ini dimulai dengan memperbaiki dan mengganti beberapa bagian parts di sektor kaki-kaki, tahapan ini penting untuk memastikan nantinya pickup besar ini dapat melaju mulus tanpa terdengar bunyi-bunyi aneh
diareal kaki-kakinya. Untuk mesin nyaris tanpa perbaikan karena pemilik terdahulu sudah mengganti dan merestorasi seluruh bagian dapur pacunya. Nah, untuk ngejar
Lantas arel dasboard dilngkapi dengan fungsi kontrol untuk memantau penunjuk kecepatan, temperatur suhu mesin, penujuk bensin serta indikator oli dan juga fungsi
GASTANK MAGAZINE 59
pengisian aki dipercayakan pada indicator gauge labelan VDO. “Tuntas proses pengerjaan Chevy C10 ini langsung diboyong ke Jogja mengikuti ajang Kustomfest 2014 bulan Oktober lalu. Ikut kelas hot rod tampilan serta warna eye catching cukup mengundang perhatian pengunjung yang memadati area Jogja Expo Center saat event tersebut berlangsung,� tutup Donny yang memberi sebutan truknya ini The Primero.
KATEGORI LIGHT TRUCK Menegok history Chevrolet C10 merupakan sebuah varian full-size pickup truck keluaran Chevrolet dan GMC yang dibuat
GASTANK MAGAZINE 60
pada medio tahun 1960 -1999. Memiliki kesamaan platform dengan K-Series dengan perbedaan yaitu C-Series untuk model two wheels drive dan K-Series untuk four wheels drive. Varian C/K memiliki empat generasi sepanjang tahun produksinya, untuk C10 ini merupakan varian generasi ke-2 yang memiliki konfigurasi mesin Inline 6 Cylinder 250 Cu In 4 Speed Manual Transmission. Untuk kelas diatasnya ada yang menggunakan konfigurasi engine V6 305 Cu In dan 351 Cu In dan V8 307, 350 serta 396 Cu In. Angka 10 dibelakang kode C Series menandakan bahwa truck ini masuk pada kategori kelas 1/2 ton atau biasa disebut light trucks.
GASTANK MAGAZINE 61
CUSTOM BIKE
YAMAHA VIRAGO 750 1989 ‘HANTU LAUT’ | JAKARTA
PERFECT CAFE RACER
GASTANK MAGAZINE 62
S
osok Yamaha Virago 750 atau XV750 sudah lewat masa kejayaannya, model terbarunya dirilis Yamaha Motor Company 2013 lalu dengan meluncurkan Yamaha VX950 atau beken disebut Star Bolt. Nah Bolt diluncurkan oleh Yamaha buat bersaing dengan H-D Sportster 883 yang samasama model cruiser. Ditangan Donny Permana Lenggono builder dari workshop Hantu Laut ini Virago 750 lansiran 1989 ini tampil mentereng dengan gaya cafe racer.
Basik rangka besutan cruiser enggak mudah untuk adopsi gaya cafe racer lantaran areal rangka tengah alias subframe dari pabriknya model dropseat. “Makanya rangka belakang harus berubah total sedangkan untuk rangka utama yang membekap areal mesin tetap dipertahankan,� ujar builder bertubuh gempal ini.
SUBFRAME BERUBAH TOTAL Arel rangka belakang didesain ulang pakai pipa seamless dengan diamter ž inchi yang dibentuk simple dengan
GASTANK MAGAZINE 63
GASTANK MAGAZINE 64
andalkan jok single. Sedangkan lengan ayun tetap pertahankan bawaan motor dengan model penerus daya yang andalkan kopel. Bersanding dengan sok belakang dobel yang posisi sudutnya sudah diubah jadi lebih tegak. Ubahan areal rangka belakang ini membuat tongkrongan motor jadi clean dan rata, cocok dengan gaya cafe racer. Apalagi setelah roda depan diganti dengan lingkar pelek 18 inchi sedangkan belakang tetap andalkan lingkar pelek 16 inchi, keduannya andalkan ban Shynko. “Biar posisi motor tetap rata, antara roda depan dan belakang ban belakang gue pasang ban berprofil lebih tebal,� lanjut Donny. Untuk areal sok depan sudah diganti dengan mencangkok dari Yamaha Byson yang dipasang lengkap dengan triple tree. Tongkrongan cafe racer mulai terlihat setelah dipasang setang model jepit produk aftermarket . Tampilan body didesain simpel, seperti untuk bagian tangkinya andalkan model Yamaha DT yang sudah dicustom beberapa bagiannya. Tangki yang digrafis nama buah hati sang pemilik motor langsung berpasangan dengan jok yang menjadi satu dengan bagian buritannya. Tetunya areal buntut yang meyatu dengan jok dibuat setengah oval untuk mempertegas gaya cafe racer. “Agar mesin terlihat dominan harus dilakukan berbagai syarat karena gue enggak mau pasang coverbox biar areal rangka belakang jadi clean, mulai dari posisi aki yang di pasang di bawah arm dan perangkat kelistrikan ngumpet bawah jok,� urai builder yang doyan riding jarak jauh ini. Detail finishing tetap jadi perhatian, macam areal mesin untuk blok dan silinder headnya dikelir hitam lewat proses powder coating. Nah sisanya untuk cover bak mesin Donny cukup memoles seluruh bagiannya. Sedangkan buat head lamp dan stop lamp ditempel produk after market H-D.
GASTANK MAGAZINE 65
COOL SH!T
XTREM 1ST SUPERSTORE, SUMMARECON SERPONG
SELALU UPDATE
ARTIKEL : BELO | FOTO : HERRY AXL
GASTANK MAGAZINE 66
P
ecinta motor garuk tanah enggak bisa dipisahkan dengan fashion atau perlengkapan pendukungnya. Makanya biar mecing dengan tunggangan pemilik motor trail ini rela berburu gear yang pas dan nyaman dikenakan. Nah, salah satu gerai yang menyediakan perlengkapan pecinta motor adventure bisa sambangi gerai Xtrem 1st di kawasan Serpong Digital Center (SDC), Summarecon Serpong. Yup, awalnya memang Xtrem 1st buka gerai di areal mall Gandaria City, Jakarta Selatan. Di tokonya yang terletak di lantai 2 ini menyediakan seluruh produk Fox yang memang jadi distributor resmi buat pasar di Indonesia. “Mulai dari gear untuk motocross, perlengkapan sepeda gunung, dan apparel banyak koleksinya,�
GASTANK MAGAZINE 67
ujar Inggrit Mineli selaku Operatinal Manager X-Trem 1st Untuk gerai Xtrem 1st di SDC merupakan gerai kedua beroperasi berisi koleksi yang lengkap sama dengan yang ada di Gandaria City. Jadi untuk penggemar trail di Tangerang enggak perlu jauh-jauh untuk mendapatkan gearsetnya . Sebagai distributor produk-produk, ragam koleksi terbaru Fox selalu diupdate. Masuk kedalam areal toko ini terasa berada dirumah sendiri, lantaran tersedia sofa yang cukup
GASTANK MAGAZINE 68
nyaman juga dilengkapi TV layar datar yang memutar cuplikan dokumenter balap motorcross internasional. Tentunya deretan koleksi gear motocross ini tertata apik mulai dari jersey, celana balap, sepatu, glove, sampai helm. “Selain brand Fox karena kami sebagai distributor resminya, kita melengkapi dengan koleksi lainnya seperti Alpinestars, KTM Powerwear, Oneal, dan Spy,” ujar Ingrid Mineli selaku Opersional Manager Xtrem 1st. Asyiknya, lokasi SDC Serpong ini terbilang lengkap buat pehobi luar ruang yang juga mewadahi kegiatan berbasis komunitas. Sudah tersedia lokasi latihan pumping track sepeda, skate park, trek mobil RC, termasuk juga untuk motor trial. Memang konsep SDC yang masih dalam kawasan Summarecon ini sebagai mall keluarga dan hobi.
memajang motor sport terbaru andalan KTM yaitu KTM RC390 dan RC200 disini,” urai Ingrit yang mengatakan untuk pembelian motor KTM di Xtrem 1st banyak bonusnya selain diskon khusus juga disiapkan hadiah langsung apprel kelengkapan berkendara. GasTanker yang mau mampir ke Xtrem 1st langsung gas aja ke alamat dibawah ini: Summarecon Digital Center (SDC) Scientia Square Park, Garden View No. 5, Tangerang. Telepon: 0811 8880 153
JADI DEALER KTM
Selain itu Xtrem 1st Summarecon juga bekerja sama dengan KTM Moto Indonesia sebagai pemegang merek motor KTM di Indonesia untuk pemasaran motor asal Austria ini. Jadi line up beberapa varian motor KTM varian Off Road dan On road juga dipajang. “Selain ada KTM EXC350 SixDay 2015 kami juga
GASTANK MAGAZINE 69
CUSTOM BIKE
HARLEY - DAVIDSON SPORTSER 2006
WHY SO SERIOUS? ARTIKEL : BELO | FOTO : BOYO
GASTANK MAGAZINE 70
S
Permusuhan dengan Batman selalu mengacau kota Gotham sering dianggap Joker sebagai senang - senang ketimbang sebuah balas dendam ataupun niat lainnya.
Joker merupakan musuh terbesar Batman wajahnya mirip dengan badut, dengan cat putih, bibir menyeringai dan berkelakuan seperti orang tidak waras.
Wah, jadi ngelantur ngongin soal film nih. Tetapi memang sosok HarleyDavidson Sportster 883 custom lansiran ’06 ini detail ubahanya terinspirasi dari Joker. Ini lantaran Jubastian sebagai pemilik moto sangat mengagumi tokoh
etiap superhero atau tokoh dalam sebuah film sudah tentu memiliki musuh yang membuat jalan ceritanya lebih menegangkan. Seperti halnya dalam film Batman yang mempunyai banyak musuh abadi salah satunya Joker.
GASTANK MAGAZINE 71
antagonis tersebut. “Gue suka dengan gaya Joker terlepas dia jadi musuh Batman, tapi sosoknya memang periang dan mudah tertawa meskipun sedikit gila,� urainya. Ubahan sportster ini mengacu pada gaya pro street yang masih nyaman buat dipakai berkendara saat akhir pekan. Lantaran Jubastian awalnya hanya menebus satu unit mesin makanya doi minta bantuan workshop Baru Motor Sport buat merealisasikan pronyek customnya. Rangka dioleh dari awal mengandal pipa seamless 1 inchi, areal down tube desainnya dibuat double cradle seperti layaknya rangka standar. Cuma untuk rangka tengah
GASTANK MAGAZINE 72
dibuat lebih drop seat agar posisi pengendara bisa lebih santai saat riding. Rangka bagian belakang tetap andalkan lengan ayun demi mengejar kenyamanan, tetapi desainnya tidak mengikuti bawaan
GASTANK MAGAZINE 61
sporster standar model doble shock , tetapi justru dibaut mirip dengan H-D Softail. “Gue suka model sock H-D Softail bagian peredam kejutnya ngumpet di kolong terlihat lebih clean,” urai pria yang tinggal di bilangan Bintaro, Jakarta Selatan. Sedangkan buat lengan ayunnya juga dicustom mengandalkan pipa seamless dengan ukuran sama seperti rangka. Modelnya dibuat simpel dengan pipa bersusun dua sebagai penopang as roda belakang. Pada bagian bawah rangka dan arm langsung dipasang dudukan sok softail, jadi benar-benar tidak terlihat. “Untuk areal sok depan biar tongkrongan lebih kekar dan tatap terlihat racy dipasang satu set sok depan upside down copotan dari Yamaha R1,” jelas Ari yang langsung pasang pelek aftermarket custom produk dari BMS yang berlabel Custom Concept Industry (CCI) berbahan aloy. Untuk pelek depan ukuran 3.25X21, sedangkan belakang pelek super lebar ukuran 10.5X18. Tidak hanya pelek saja yang andalkan produk CCI untuk pulley depan dan belakang juga hasil rekayasa produk yang segera diluncurkan oleh workshop BMS. “Cover pulley depan juga kita desain sendiri mengan-
GASTANK MAGAZINE 74
dalkan bahan alloy dengan proses pengarapan andalkan mesin CNC,” lanjut Ari spaan akrabnya. Seluruh detail bodynya dibuat menganalkan pelat 1,2 mm dengan tangki depan persegi yang desainnya dibuat mengikuti lekukan rangka. Langsung dibuat meyambung dengan body tengah yang tipis berikut body belakang simpel untuk areal dudukan joknya. “Buntut belakang yang simpel modelnya gue buat meruncing biar mecing sama tampilan Joker,” buka Bastian yang menggarfis kelir bodynya dengan airbrush playing card Joker atau biasa disebut kartu remi racikan Free Flow, Bandung. Untuk meningkatkan performa mesin dapur pacu 883cc ternyata sudah diupgrade menjadi 1200cc dengan pasang blok dan head kitnya. Mesin V engine ini langsung diredam knalpot custom yang dikawinkan dengan silencer racing dari produk Akrapovic.
GASTANK MAGAZINE 61
COOL SH!T
NEW ROCK STORE JAKARTA ARTIKEL : BELO | FOTO : HERRY AXL
N
ew Rock Store Jakarta berdiri 4 tahun lalu menyediakan berbagai pilihan sepatu booth bergaya gothik yang berasal dari Spanyol. Beberapa tahun sebelumnya Ingnatius Bingky yang jadi owner Carburator Spring cafe di bilangan Jl. RC Veteran No 13 (ROUTE 66) Tanah kusir, Bintaro, Jakarta Selatan yang kerap pakai dan mengoleksi puluhan pasang sepatu ini.
Di tanah air booth ini kerap jadi andalan musisi atau grup band beraliran rock. Lihat saja para personel grup musik macam koil, Kotak, atau Rif pakai booth untuk melengkapi aksi panggung mereka. “Dari para musisi ini akhirnya booth New Rock bisa dikenal masyarakat,� Galih Adithyo yang bertanggung jawab di New Rock Store Jakarta. Kalau diamati both yang berasal dari Murcia, Spanyol ini punya model yang kental dengan
HANDMADE ONLY IN SPAIN GASTANK MAGAZINE 76
nuansa gothic. Apalagi sodoran modelnya juga cocok bersanding dengan bikers. Tidak heran kalau New Rock juga akhirnya digemari para bikers. “Sudah lebih dari 10 tahun gue pakai sepatu New Rock modelnya yang berkesan gothic cocok sama style gue saat besut motor,” ujar Ignatius Bingky owner Carburator Spring, doi punya koleksi sepatu new Rock yang jumlahnya lebih dari 30 pasang. Menurut Bingky booth New Rock punya model yang unik dan diproduksi juga terbatas tiap modelnya. Detial aksesoris yang nempel di
sepatu juga menarik sesuai dengan tema seperti tanduk, tengkorak, dan flame api. “Biasanya model aksesoris yang terbuat dari logam ini ditempel permanen pada bagian sepatu,” ujar pria yang buka bengkel H-D di kawasan Paling khas dari sepatu ini ada pada desain dan bahan solnya (telapak sepatu). Rata-rata di bikin tinggi malah sampai ada yang lebih dari 15cm. Meskipun terlihat berat, namun saat dikenakan booth ini tetap nyaman saat dipakai. Selain itu proses produksi yang melewati berbagai tahap dan dilakukan secara manual membuat kulitas sepatu New Rock ini tahan lama. “Istimewanya booth ini diproduksi lang-
GASTANK MAGAZINE 77
sung di Spanyol, tidak diproduksi dinegara lain,� timpal Galih. Untuk pilihan model Sepatu New Rock enggak cuma didominasi model yang ukurannya sampai menutupi bagian betis. Pilihan lain ada yang 3/4, sampai ukuran mata kaki. Bicara harga sepatu booth ini bervariatif, biasanya dipengaruhi oleh model dan aksesoris yang nempel. “Harganya mulai dari 3 juta sampai 5 jutaan,� jelas Galih yang mengatakan sejak 2012 lalu New Rock Store Jakarta menjadi outlet resmi dan penjualannya tertinggi ke 3 di Asia setelah China dan Jepang.
MODEL BUAT BIKERS
Sepatu New Rock juga mulai merahbah pasar bikers dengan menyediakan model yang masih ideal buat buat riding karena solnya tidak terlalu tinggi. Modelnya seperti booth yang di, pilihan ada Bufalo Negro, Itali Negro, Galia Lila, dan lainnya. Nah, model sepatu booth New
GASTANK MAGAZINE 78
Rock yang khusus bikers juga sudah dirilis seperti Neo Bikers, M.373 Heritage, atau Dallas Colection bila ingin bergaya cowboy. “Ciri sepatu buat bikers ini biasanya aksesoris yang nempel pada kulit sepatu enggak terlalu ramai,” urai Galih yang menambahkan bila aksesoris yang nempel disepatu hilang New Rock juga menyediakan partnya.
DESAIN SENDIRI
Asyiknya New Rock juga melayani order sepatu yang desainnya dibuat sendiri atau pilih warna khusus. Lebih dari 1000 pilihan desain dan 500 bentuk solnya disediakan untuk dipilih. “Kayak sepatu yang diorder oleh Cella Kotak ini merupakan desain yang direquest jadi Cuma ada 1 didunia,” jelas Galih. Lama pengerjaan sampai sepatu sampai barang di kirim ke pemesan New Rock sekitar 3 bulan sudah termasuk lamanya pengiriman. Kelebihan lain pemesanan enggak pake minimum order tapi bisa pesan sepasang. Sudah pasti harganya lebih mahal dari tipe yang sudah tersedia.
GASTANK MAGAZINE 79