Gastank 06 2015

Page 1

JOURNEY FOR

INDEPENDENT DAY MODS VS ROCKERS 2015 INDONESIAN BUILDER GRØN JAKARTA ROYAL ENFIELD BULLET 500 TRIUMPH NEW TIGER SEKEPAL ASPAL INDONESIA ULAH ADIGUNG BIKE

06

ISSUE

2015 | GASTANKMAGAZINE.COM


NEW

THE TRUE ADVENTURER

TRIUMPH PT. TRIUMPH MOTORCYCLE INDONESIA TMI

800 CC 95 PS TRACTION CONTROL SWITCHABLE ABS AVAILABLE IN NEW TIGER XR, XCX & XCA *Accesories sold separately

GASTANK MAGAZINE www.triumphmotorcycles.co.id 02

TriumphMotorcyclesIndonesia

@TriumphRidersID

Dealer: ( Jakarta ) PT. Gerai Motor Terpadu, Jl. Pejaten Barat No. 6 Telp 021.71794060

@TriumphRidersID


CONTENTS ISSUE 06 | 2015

CUSTOM BIKE Yamaha XS 650 1979 Jakarta BSA Lightning 650 1965 Jakarta Yamaha Scorpio 2012 Purwokerto Honda CB77 Superhawk “ulah adigung” HANG OUT Grøn Jakarta JOURNEY Triumph for 70th Independence Day Ride

PARTY Mods vs ROckers Sekepal Aspal 2015 Indonesia Builder GOODS Zulu Helmet NEW BIKE Triumph New Tiger 800 2015 Royal Enfield Bullet 500 GASTANK FAMILY Lulut ‘LT’ Wahyudi Kustomfest

Gastank Magazine | @gastankmagazine | GastakMagazine | Gastank Magazine TV | Gastank Magazine

GASTANKMAGAZINE.COM GasTank Magazine is published by Gastankmagazine.com all content Copyright ©2015 Gastankmagazine.com

GASTANK MAGAZINE 03


FROM EDITOR EDITOR IN CHIEF YULI HARYADI

DIRECTOR OF PHOTOGRAPHY HERRY RISWANTO

CREATIVE DIRECTOR ULLIE GUMILAR K

DIGITAL & BUSSINES DIRECTOR AGUNG DWI MARTONO

Our Associates Partner MUHAMAD AL KAHFI M.JORDAN HAEKAL Heret Frasthio omarannas M.DAVID SRIHANOKO Ramon A.W (Australia)

B

isa dibilang Agustus ini jadi bulan milik bikers, berbagai agenda event terselenggara menjadikan momentum kemerdekaan untuk berkumpul sebagai semangat persatuan. Begitu juga dengan awak redaksi Gastank Magazine, pada kesempatan ini didaulat oleh PT Triumph Motorcycle Indonesia riding menuju Gunung Bromo untuk melakukan upacara bendera di tengah lautan pasir. Di Jakarta tepat pada 17 Agustus digelar ajang Mods VS Rockers yang bertempat di Wisma Aldiron, Pancoran Jakarta Selatan. Event yang baru dua kali diselenggrakanan ini mampu menjadi pemikat bagi para bikers yang berbeda genre tungganan. Mereka datang membawa scooter dan motor custom dalam event yang bertajuk Friendship for All Nation. Seminggu kemudian giliran menghadiri acara Sekepal Aspal Motorart Exhibition yang digelar untuk ke 3 kalinya. Bertempat di kawasan Omah Joglo, kemang Jakarta Selatan gelaran yang menampilkan para pelaku custom dan seniman ini jadi magned baru bagi para bikers yang dihadiri dari berbagai wilayah di tanah air. Sedangkan pada gelaran Indonesian International Motor Show (IIMS) 2015 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Utara Gastank Magazine ikut mengumpulkan builder motor dan mobil dalam ajang Indonesian Builder. Gelaran ini diikuti oleh 10 builder mobil dan 8 builder motor dari berbagai aliran untuk memajang hasil karyanya. Nah, kemeriahan seluruh ajang tersebut lengkap kami sajikan pada Gastank Digital Magazine Issue 6.

BOOKING PLACEMENT ON WWW.GASTANKMAGAZINE.COM OR GASTANK DIGITAL ISSUE Business Inquiries info@gastankmagazine.com +62 8282526313 | +62 8129565237 GASTANK MAGAZINE Carburator Springs RESORT Jl.R.C. Veteran Route 66 No.13 Tanah Kusir Jakarta 12330

GASTANK MAGAZINE 04

Juga jangan lewatkan ulasan motor baru dari keluarga besutan dual sport Triumph New Tiger 800 yang menyodorkan tiga varian yang berbeda. Kalau ada menyukai tunggangan klasik, jangan lewatkan profil produk terbaru Royal Enfield Bullets 500 sejatinya motor ini jadi andalan Polisi dan Angkatan Bersenjata di India. Salam Custom YULI ‘BELO’ HARYADI Editor In Chief


GASTANK MAGAZINE 05


CUSTOM BIKE

Yamaha XS650 1976 | JAKARTA

FINISHING TOUCH ARTIKEL : YULI HARYADI | FOTO : HERRY AXL

Meskipun tampilan motor terlihat sudah sesuai dengan apa yang diinginkan, tetapi belum tentu saat riding motor benar-benar pas dan nyaman dipakai oleh pemilik barunya

GASTANK MAGAZINE 06


K

einginan memiliki motor custom paling banyak dilakukan dengan membangun motor dari awal mulai berburu bahan, merancang konsep desain yang diinginkan sampai motor jadi yang langsung kerjakan oleh builder. Proses inilah yang dinikmati oleh pemilik motor untuk mengikuti tahapan pengerjaannya. Namun ada juga beberapa pecinta custom yang justru memilih jalan pintas dengan langsung membeli motor custom yang sudah jadi. Seperti Yamaha XS650 milik Willy ini dibeli dari seorang teman yang tinggal di Bandung dengan kondisi sudah full custom. “Kebetulan saat itu saya sedang berburu mesin Yamaha XS650 untuk bahan custom, eh ditawarin motor yang sudah jadi. Tanpa pikir panjang langsung saya sikat,� ujar pria bertubuh gempal ini. Willy langsung tertarik membeli motor lantaran ubahan motor sesuai dengan konsep custom yang diinginkan. Namun setelah

GASTANK MAGAZINE 07


GASTANK MAGAZINE 08


dipakai beberapa hari, rasa-rasanya Willy tidak terlalu puas dengan motor custom yang baru dibelinya. “Saat pakai beberapa kali riding muter-muter kompleks rasanya kurang pas dengan saya postur badan saya, dan posisi sudut kemudi terlalu centang,” urainya. Memang ada beberapa hal yang harus dipahami ketika membeli tunggangan yang sudah dicustom. Meskipun tampilan motor terlihat sudah sesuai dengan apa yang diinginkan, tetapi belum tentu saat riding motor benar-benar pas dan nyaman dipakai oleh pemilik barunya. “Karena motor custom ini awalnya dibangun sudah disesuaikan ergonominya dengan sang pemilik motor. Makanya saat motor jadi benar-benar sudah sesuai dengan keinginan si pemilik motor custom tersebut. Apalagi dia mengawal terus proses motor saat dibangun jadi segala kekurangan bisa langsung dikoreksi,” ujar Fajar Hidayat builder dari workshop Sky Rocket yang dipercaya untuk merancang

ulang motor XS650 milik Willy. Beberapa bagian motor akhirnya disepakati untuk di custom ulang agar bisa sesuai dengan postur tubuh dan keinginan pemilik baru. Seperti sudut kemudi akhirnya dipotong menjadi lebih pendek jadi handling motor lebih mudah dikendalikan. “Saya potong sekitar 15cm lalu komsternya saya sambung langi dengan rake tidak terlalu centang,” lanjut Hidayat. Areal rangka belakang yang rigid juga ikut disesuaikan, sebelumnya posisi roda terlalu ke belakang membuat tongkrongan motor jadi melar. Oleh Bahrudin dudukan as roda dibuat sedikit lebih maju dan akhirnya membuat tampilan motor lebih proposional. Setelah rangka diubah, Willy langsung mencoba motornya. “Masih ada sedikit yang kurang tetapi over all handling motor sudah lebih nyaman saat saya pakai riding. Memang tidak bisa maksimal karena rangka tidak dirancang dari

GASTANK MAGAZINE 09


awal,� tambahnya. Penyesuaian lain areal jok ikut diubah, tetap single seatter tetapi pembungkus jok dan dudukan pernya saja diganti. Desainnya sekarang dibuat lebih nyaman dengan mengandalkan dudukan dari pelat besi. “Saya bentuk model

GASTANK MAGAZINE 10

dudukan joknya seperti model per becak jadi bokong lebih mantap saat berkendara,� jelas Hidayat. Urusan potong dan sambung rangka memang sudah menjadi kerjaan sehari-hari bengkel Sky Rocket, namun masalahnya Willy menginginkan untuk tetap mengandalkan cat bawaan motor dan tidak ingin untuk dicat ulang. Setelah putar otak akhirnya mendapat siasat


yang jitu dengan membut cover untuk menutup bagian bekas sambungan rangka. “Covernya saya buat dengan pelat besi kemudian dibalur chrome biar sekaligus jadi aksen untuk detail motor,� urai builder yang workshopnya bertempat di bilangan Limo, Depok. Secara keseluruhan custom Yamaha XS650 ini bergaya oldskool chopper, mengandalkan roda depan ring 21 inchi bersanding dengan buritan 16 inchi. Agar lebih terlihat simpel

areal box di bawah jok yang sebelumnya berbentuk persegi ikutan diganti dengan desain baru model oval. Suspensi depannya mengandalkan copotan dari moge Suzuki Intruder bersanding dengan lampu depan model three angle dari produk after market. Pemilihan head lamp ini memang cocok bersanding dengan gaya old skool.

GASTANK MAGAZINE 11


CUSTOM BIKE

YAMAHA SCORPIO 2012 | PURWOKERTO ARTIKEL : yuli haryadi | FOTO : UUNG FERRY

DUAL PURPOSE GASTANK MAGAZINE 12


E

Y

amaha Scorpio custom ini datang dari workshop Win’s Paddock, buildernya berasal dari Purwokerto, Jawa Tengah. Mengandalkan ubahan bergaya tracker sesuai dengan request pemilik motor yang memang awalnya hoby adventure membelah hutan. Tidak salah kalau M. Fahmi kepincut besutan custom memilih gaya tracker yang handal dipakai segala medan. “Desainnya terinspirasi dari besutan klasik dengan model scrambler yang banyak diaplikasi motor dual purpose zaman dulu,� ujar Wiwin sebagai buildernya. Makanya ubahan yang dilakukan pada motor dengan dapur pacu 225cc ini cukup ekstrim utamanya pada areal body yang seluruhnya sudah berubah total. Untuk desain bodi baru ini disiasati dengan mengandalkan bahan serat fiber. Selain bobotnya yang lebih ringan, menurut

GASTANK MAGAZINE 13


GASTANK MAGAZINE 14


Wiwin proses pembuatan bodi juga tidak memakan waktu lama. Begitu juga untuk bagian tangkinya juga dicetak dengan material fiberglass. “Khusus buat tangki saya juga pakai bahan fiber yang lebih tebal untuk menghindari resiko bocor dan mudah pecah saat terjatuh,” lanjut builder bertubuh gempal yang kerap juara diberbagai ajang kontes motor. Sesuai kebutuhan tunggangan dual purpose suspensi depan sudah aplikasi satu set shockbreker dari copotan Yamaha Byson. Sedangkan untuk areal belakang suspensi didesain dengan model dual shockbreker untuk mengejar tampilan klasik. “Areal lengan ayun saya desain ulang mengandalkan pipa model tubular,” lanjut Wiwin. Bagian depan motor langsung ditempel cover plat number layaknya besuta balap yang juga dimanfaatkan sebagai dudukan head lamp. Mengandalkan head lamp variasi lampu sorot mobil ukuran kecil yang dipasang bersusun. Nomer 292 yang nempel pada motor merupakan nomer keberuntungan M. Fahmi yang tinggal di Brebes, Jawa Tengah. Untuk bagaian sub frame juga banyak berubah total, rangka belakang ini didesain baru dengan dimensi yang lebih ramping. Ubahan ini harus merelakan dimensi jok yang lebih kecil hanya nyaman dipakai oleh pengendara saja. Karena memang khusus buat main tanah

makanya areal kaki-kaki dipilih dipilih roda dengan kembangan kasar. Keduanya andalkan ban Maxis untuk depan ukuran 110/18 sedangkan buat belakang 130/18, bersanding dengan pelek aluminum produk TK lebar pelek depan 2.15 inchi sedangkan belakang 2.50 inchi. Sedangkan proses finishing mamadukan kelir andalan tim Matini Racing yang menghiasi striping pada areal tangki, bodi, dan spatbor. “Pakai paduan warna ini kesan motor moderen klasiknya makin kentara,” tutup Wiwin.

GASTANK MAGAZINE 15


TRIUMPH NEW TIGER 800 | 2015

TEMAN BARU UNTUK MENJEL ADVERTORIAL

“New Tiger dihadirkan dengan fitur-fitur yang lebih memudahkan penjelajahan seperti riding mode, ride by wire, kontrol traksi, ABS dan cruise control. Fitur ini belum pernah diterapkan pada model di kelasnya.”

GASTANK MAGAZINE 16


LAJAH P

T. Triumph Motorcycles Indonesia (TMI) sebagai anak perusahaan dari Triumph Motorcycles Ltd., UK’ semakin menancapkan kukunya, terbukti dengan meluncurkan model dual purpose terbaru Triumph Tiger 800 yang hadir dengan 3 pilihan varian yang lengkap. Seluruh varian ini diperkenalkan ke publik di booth Triumph pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2015 yang berlangsung di Indonesia Convention Exhibition (20/8) lalu.

berkendara di jalan raya . Varian ini dilengkapi dengan roda depan 19 inci dan belakang 17 inci dengan pelek casting dan desain rangka yang telah disempurnakan.

Varian yang baru di realease Triumph New Tiger 800 XR, XCX dan XCA yang diklem lebih irit sampai 17%. “Ketiganya merupakan generasi New Triumph Tiger yang sudah disemat berbagai fitur-fitur canggih dan teknologi terkini untuk menunjang kenyamanan berkendara,” ujar Indra Dwi Sunda, Marketing Manager PT TMI.

Bagi penguka lintasan off-road tentunya cocok dengan karakter New Tiger XCX. Salah satu fitur pendukungnya yaitu dengan penggunaan roda depan ukuran 21 inci dan belakang 17 inci juga dibekali dengan pelek jari-jari.

Selain itu Paulus B. Suranto, Managing Director TMI, menyatakan, “New Tiger dihadirkan dengan fitur-fitur yang lebih memudahkan penjelajahan seperti riding mode, ride by wire, kontrol traksi, ABS dan cruise control. Fitur ini belum pernah diterapkan pada model di kelasnya.” Meskipun sama-sama besutan dual purpose namun ketiganya memiliki karakter yang berbeda, tipe New Tiger XR, dirancang untuk mereka yang gemar

New Tiger XR, memang didesain sebagai varian yang lebih cocok untuk penggunaan harian dalam kota. Didukung dengan suspensi depan Showa 43mm upside downnya sehingga lebih nyaman. Posisi tempat duduk rider juga telah direvisi untuk menunjang kenyamanan.

Untuk kebutuhan penunjang petualangan off-road, New Tiger XCX dijejali dengan beberapa fitur teknologi mumpuni pada sistem suspensi, sistem stabilitas dan sistem pengereman. New Tiger XCX kini lebih nyaman sebagai besutan penjelajah sudah dilengkapi dengan hand guard, sump guard aluminium, engine guard, dan socket power outlet 12V. Pilihan berikutnya New Tiger XCA mirip dengan tipe XCX bergaya off-road tampil dengan pelek aluminium jari-jari, tapi XCA bisa dibilang lebih unggul dari XCX karena fiturnya lebih lengkap. New Tiger

GASTANK MAGAZINE

17


XCA sudah dilengkapi sistem heater pada jok dan handlebar. Teknologi ini berfungsi untuk mengurangi rasa lelah dan memberikan kenyamanan lebih selama berkendara, bahkan untuk perjalanan jauh. Fitur paling sip yang tersemat pada New Tiger XCX dan XCA dilengkapi dengan tiga mode berkendara yang dapat diatur juga sudah disematkan WP Suspension yang bisa di adjust untuk suspensi depan dan belakang. Untuk mengatur mode Road, Off-road dan Programmable Rider Mode. Ketiga fitur ini saling terintegrasi dengan fitur-fitur lainnya, seperti pengereman ABS, Triumph Traction Control dan Throttle Maps. Keren ...! Untuk harga New Tiger XR dibanderol Rp 405 juta, New Tiger XCX dilepas Rp 420 juta dan New Tiger XCX dibanderol sedikit lebih mahal yaitu Rp 440 juta. Harga yang ditawarkan tersebut merupakan Off The Road.

GASTANK 18


B

LIMITED DIGITAL MAGAZINE COLLECTIONS agi Boy Arif Wahyudi perkenalanShovelhead. Kejar tampilan old skool areal nya dengan H-D dimulai sudah sejak depan dipasang fork model spirenger milik duduk dibangku Sekolah Menengah H-D WL. Springer ini bukan produk aftermarPertama. Saat itu dia tertarik dengan ket, melainkan garapan pengrajin lokal yang sosok H-D WL 750 milik kakaknya yang kerap diorder Bhoa dari Bandung. dicoba berkendara mutar-mutar komplek rumahnya. Untuk areal body seperti bagian tangki mengandalkan tangki klasik dari H-D Hydraglide “Waktu SMP badan saya termasuk bongsor 1954 model split tank atau tangki terpisah. jadi kaki dan tangan sudah bisa untuk men“Saya order tangki produk replika yang dipasgendalikan H-D WL, cuma cukup lama memang lengkap dengan spedometer yang nempel biasakan presnelingnya yang masih dioperasi- di atas tangki,” urainya. kan dengan tangan,” jelas Bhoa sapaan akrab Boy Arif Wahyudi yang tinggal di bilangan Sedangkan untuk kelengkapan bodi lainRawamangun, Jakarta Timur. nya seperti spatbor belakang dan tangki oli merupakan hasil garapan Stonehead Chopper Alasan itulah yang membuat dia jatuh cinta yang bengkelnya terletak di bilangan Rempoa, dengan H-D bermesin lawas karena punya Tangerang Selatan kepuasan tersendiri saat motor berkendara. Sampai akhirnya Bhoa pun kepincut custom Areal belakang di pasang spatbor custom, diH-D yang mengandalkan tipe mesin model mensinya dibuat tipis dan hanya menutupi 1/3 shovelhead, salah satu mesin legendaris bagian roda belakang yang dipermanis dengan yang langsung di boyong dari negara asalnya, pemasangan sisibar. “Buat spatbor depan Amerika. sengaja dibiarkan telanjang agar mendukung tampilan liar,” ujar pria ramah ini. Modal satu set mesin dan gearbox original bawaan H-D Shovelhead 1978 ini membuatnya Untuk roda belakang mengandalkan pelek tidak sabar untuk segera merampungkan proring 16 inchi yang dibungkus ban Shinko E270 jeknya. Di bantu oleh Ismu Jawir builder dari 16X500. Sedangkan buat roda depan pasangan workshop Stonehead Chopper, bagian-bagian pelek ring 21 inchi dengan ban model salur part yang masih kurang mulai dilengkapi. dari produk Avon Speed Master MKII 21/350. “Untuk rangka saya order produk aftermarket H-D, modelnya sengaja pilih rigid karena memang ingin tampilan custom bergaya old skool,” ujar pria ramah yang juga pemilik biro perjalanan umroh dan haji ini. Rangka yang dipakai ini merupakan replika milik H-D Big Twin lawas model hard tail alias rigid yang memang cocok dipakai untuk mesin

Saat mengoperasikan motor ini perpindahan gigi diaktifkan dengan tongkat memang sengaja dibuat layaknya berkendara dengan H-D lawas. “Untuk safety berkendara tetap terjaga. Makanya untuk roda depan dan belakang sudah dilengkapi rem disk brake, saya ambil Brembo depan-belakang dan detail lainnya seperti lampu depan-belakang produk after market H-D,” ujar Bhoa.

GASTANK 19


CLASSIC BIKE

BSA LIGHTNING 650 | 1965

ARTIKEL : YULI HARYADI | FOTO : OMArANNAS

SCREAMING SCRAMBLER

GASTANK 20


T

erakhir saya berjumpa dengan Adam Ghaziq saat advnture membelah kawasan bukit Hambalang, Sentul, Jawa Barat sekitar 3 tahun lalu. Saya ditemani Suzuki TS sedangkan Adam memacu Honda CRF230 mengikuti event hajatan komunitas Bebas Adventure. Light adventure hanya kami jalani 1 hari penuh itu ditutup dengan menyantap sate kiloan disebuah restoran di bilangan Sentul. Pertemuan kami berikutnya setelah beberapa tahun berlalu tidak disengaja, pada sebuah event MACI Raya Jakarta yang digelar di Taman Menteng beberapa bulan lalu. Saat itu

saya sedang mengamati sosok BSA Lightning monoblock 650 cc, motor lawas asal Inggris tampil seksi dengan gaya Scrambler. Sedang asyik mengamati tampilan Scrambler dengan bodi full chrome ini konsentrasi saya langsung buyar saat pundak saya ditepuk dari belakang. “Apakabar mas ....? ini motor saya lagi kepincut motor Inggrisan,� ujarnya. Suasanapun langsung cair dan Adam mulai bercerita bila motornya ini baru didapat tahun lalu, katanya dibeli dari seorang kawan yang awalnya bergaya cafe racer. “He he setelah ganti-ganti model akhirnya balik lagi ke motor

GASTANK 21


tanah juga,�cerita Adam. Proses custom scrambler ini Adam mengaku dilakukannya sendiri di garasi rumah, utamanya urusan merancang bagian bodinya. Kalau sudah mentok urusan mesin dan kelistrian pada motor, baru kemudian Adam panggil mekanik dekat rumah buat menanganinya. Areal tangki mengandalkan orisinal bawaan motor yang masih dilengkapi dengan emblem yang khas BSA lightning 650. Sedangkan fender belakang dibuat simpel dicustom mengandalkan pelat besi, termasuk

GASTANK 22

number plate yang terpasang pada bagian depan. “Seluruhnya saya chorme sesuai konsep yang saya inginkan,� ujar pria yang tinggal dibilangan Pamulang, Tangerang Selatan ini. Untuk areal suspensi seluruhnya masih mengandalkan bawaan motor, bagian suspensi depan sengaja tidak dilengkapi dengan fender hanya dipermanis dengan fork brace hasil custom yang mengandalkan bahan aluminium. Areal roda depan aplikasi tromol model conical milik BSA sedangkan belakang pakai copotan tromol motor Inggris lawas. Kedua roda dibalut ban kembangan kasar pakai ban


motor trial, depan pakai Yokohama dengan pelek 19/300 sedangkan belakang mengusung Dunlop dengan lingkar pelek 18/400. “Sebelumnya sempat pakai ban trail tetapi kembangannya terlalu kasar jadi kurang sip tampilannnya,� lanjut Adam. Karena memang konsepnya besutan scrambler posisi knalpot buat naik ke atas dengan leher dan corong knalpotnya keluar dari sebelah kiri. Motor yang diproduksi mulai 1965-1972 ini oleh Adam tidak dilengkapi head lamp karena memang konsepnya scrambler kompetisi, hanya mengandalkan cover plate number pada bagian depan.

GASTANK 23


CUSTOM BIKE

HONDA SHADOW 400 2001 | JAKARTA ARTIKEL : yuli haryadi | FOTO : M. JORDAN HAIKAL

GASTANK 24


H

arley-Davidson Sportster 48 banyak membuat kepincut para pecinta moge, bodinya yang tidak terlalu gambot banyak disuka buat riding dalam kota. Sayang harga motornya sudah melambung tinggi imbas dari pajak barang mewah yang meningkat, selain itu harga bekasnya juga masih terlampau tinggi. Salah satunya Didiet yang menginginkan sosok besutan berkapasitas 1200cc tersebut. Dari pada cuma angan-angan akhirnya dia pilih ambil Honda Shadow 400cc yang dicustom bergaya Sporster 48. “Basisnya sama-sama motor cruiser kelas menengah jadi kita tinggal melakukan ubahan pada areal bodinya saja,� buka Idho Idris builder dari workshop Galeri Motor yang menangani custom motor Diediet. Desain yang dipilih terinspirasi dari custom H-D Sportster garapan builder Taiwan Rough Crafts yang

fourty eight wanna be

Desain yang dipilih terinspirasi dari custom H-D Sportster garapan builder Taiwan Rough Crafts yang digawangi oleh Winston Yeh. Builder yang sempat bekerja sebagai designer Roland Sans Design

GASTANK 25


digawangi oleh Winston Yeh. Builder yang sempat bekerja sebagai designer Roland Sans Design ini punya ciri ubahan yang simpel dengan mengolah setiap detailnya. Nah, untuk tongkrongan standar Honda Shadow sendiri memang kurang sedap dipandang, hampir seluruh bagian bodinya terlewat besar. Makanya butuh sentuhan custom yang menyesuaikan dengan tampilan Sporster 48. Alhasil seluruh bodi standarnya ditanggalkan

GASTANK 26

yang tersisa dan dipakai hanya bagian rangka dan mesin saja. “Selain rangka, suspensi, dan mesin seluruh bodinya saya buat baru merujuk desain yang diinginkan oleh pemilik motor,� ujar Idho lagi. Tinggal kru Galery Motor membuat tampilan bodi yang lebih simpel, seperti areal tangki dibuat baru dari pelat besi yang dibentuk mirip dengan detil H-D Sportser custom Rough Crafts . Seperti bagian sisi tangki yang diberi coakan mampu memberikan kesan ramp-


ing. Bagian spatbor atau fender depan dan belakang juga didesain ulang dengan dimensi lebih kecil di pasang lebih rapat ke roda. Untuk side cover pada areal bawah jok pengemudi juga ikut diganti menyesuaikan tampilan seluruh bodi yang sudah berubah. Kalau untuk suspensi depan dan lengan ayun Idho tetap andalkan bawaan motor. “Apalagi bagian teleskopik suspensi depan standarnya sudah diberi cover membuat tampilannya terlihat classic cocok dengan ubahan yang kita inginkan,� lanjut Idho. Mengikuti tongkrongan H-D 48 tentu kedua rodanya ikut disesuaikan dengan mengganti pelek ring 16 inchi yang dipasang pada roda depan dan belakang. Idho mengandalkan pelek custom lebar 3,00 inch depan dan lebar 4,00 inchi pelek belakang. Lantas dikawinkan dengan ban kembangan classic dari produk shingko 16/500 pada kedua rodanya. Tinggal sentuhan sedikit ubahan pada areal setang model drag yang bersanding dengan spedometer copotan dari H-D Dyna. Untuk footstep belakang dibuat dudukan baru pad rangka bawah sub frame karena pemilik motor menginginkan bisa bawa boncengan. Sedangkan untuk stop lamp dan head lamp dipakai produk after market dengan coper besi berkelir hitam cocok bersanding dengan kelir motor. Catnya sendiri dibuat berbeda antara sisi kanan dan kiri, pada sisi kanan dibuat full hitam sedangkan sisi bagian kiri diberi sentuhan silver pada bagian tangki dan side covernya.

GASTANK 27


GOODS FOR RIDE foto : HERRY AXL

1

2

GASTANK 28

4


1. GASTANK 70’s LOGO TEES info@gastankmagazine.com 2.GRINGO ‘SCALLOP’ LIMITED EDITION Instagram: Derudebu.co

5

3. THE BARSTOW GOGGLE Instagram: Derudebu.co 4. DAVIDA RIDING GLOVE Instagram: Derudebu.co 5. MEN’S FILE ARCHIVE TRANSPORTATION SPECIAL EDITION BOOK Instagram: Derudebu.co 6. GASTANK DIGITAL ISSUE 01-05 info@gastankmagazine.com 7. ZULU HELMET Instagram: Zulu Helmet

3

6

7

GASTANK 29


CUSTOM BIKE

HONDA CB77 SUPERHWAK 1967

TRIBUTE BI

ARTIKEL : YuLI HARYADI | FOTO : M,JORDAN HAIKAL, ENDRO SURYONO

TO tommy manoch

“Motor inilah yang sukses membawa pemuda berusia 16 tahun asal Bandung itu menjadi juara pada ajang balap yang digelar 1963”

GASTANK 30


IKE

manoch

GASTANK 31


S

ejatinya motor balap yang dipakai Tommy Manoch pada balap Grand Prix Indonesia adalah Honda CB72 dengan kapasitas mesin 250cc. Motor inilah yang sukses membawa pemuda berusia 16 tahun asal Bandung itu menjadi juara pada ajang balap yang digelar 1963 .

membangun Honda CB77 untuk berdiri menjadi motor utuh, yang paling utama adalah kelangkaan parts. Lalu setelah Berto berbincang dengan Heret Frashtiso mengenai keinginannya ini tercetuslah ide untuk menyebarkan proyek ini lewat social media lewat #ulahadigungproject.

Honda CB72 saat itu menjadi incaran para pembalap sejak Mike Hailwood menjadi juara di beberapa ajang balap Internasional. Faktor inilah yang membuat hampir semua pebalap Indonesia beralih menggunakan Honda CB72 yang sebelumnya banyak andalkan motor Inggris.

“Saya tidak menyangka ternyata project ini mendapat respon yang luar biasa dari sahabat serta rekan pecinta motor klasik. Mereka ikut menyumbangkan beberapa part yang dibutuhkan buat CB77,” urai Heret yang mengatakan tampilan motor dibuat sesuai saat dipakai balap.

Performa Honda CB72 luar biasa, menghasilkan 24 daya kuda pada 9.000 rpm. Padahal masa itu, hanya motor produk Inggris seperti BSA dan Triumph berkapasitas 500cc yang mampu menghasilkan tenaga sebesar itu. Sedangkan CB72 hanya berkapasitas 250cc saja.

CUSTOM MOTOR BALAP Untuk membangun CB77 replika motor balap ini berbagai part standar yang nempel pada motor harus dilepas. Seperti areal lampu depan dan belakang serta spatbor belakang harus ditanggalkan. Fender belakang ini digantikan dengan model yang lebih pendek dan ramping. Termasuk bagian footstep racing juga ikut dipasang.

Sayangnya Honda CB72 yang dahulu jadi andalan Tommy Manoch buat balap sosoknya sudah tidak diketahui lagi. “Dari pihak keluarga juga sudah ditelusuri berusaha mencari informasi kemana motor CB72 tersebut berada tetapi belum membuahkan hasil,” ujar Gilberto Manoch putra pertama Tommy Manoch.

PAKAI HONDA CB77 SUPERHAWK

Sampai akhirnya Berto sapaan akrab Gilbrto Manoch tercetus keinginan untuk menghadiahkan orang tua tercinta yang saat ini terkena stroke dengan menghadirkan kembali motor balapnya. Berhubung motor CB72 saat ini sudah sulit dicari akhirnya Berto membuat replikanya dengan andalkan Honda CB77 Superhawk lansiran 1965 dengan kapasitas mesin 305cc. “Saya berusah mengumpulkan satu persatu partnya sejak 2 tahun lalu. Mesinnya saya dapat dari Amerika sedangkan rangka dan lengan ayun hasil berburu disini,” cerita Berto. Tetapi ternyata memang tidak mudah

GASTANK 32

Pada areal kemudi juga sudah diganti dengan model setang jepit yang lebih mumpuni saat dipakai untuk balap. Tidak lupa pemasangan nomer balap yang ditempel pada areal depan bagian motor yang ditempel angka 9 sesuai dengan nomer andalan Tommy Manoch saat itu.

MEREKA YANG BERJASA

Atas bantuan banyak pihak yang telah menyumbangkan parts motor, tenaga dan waktu secara sukarela, CB 77 Superhawk yang diselesaikan dalam kurun waktu tidak lebih dari 2 bulan ini dapat terselesaikan. Kalangan builder, seniman termasuk pengendara motor biasa turut memberikan sumbangsihnya untuk mewujudkan semangat ini. Mereka yang terlibat dalam Ulah Adigung Poject antara lain : 1. Elders company (Pengelolaan dan Public relations) 2. Elders garage (restorasi) 3. Ucup Lawless (restorasi)


GASTANK 33


4. Gearhead monkey garage (pengecatan) 5. Rio bronx (hand lettering) 6. Seher kembar (sumbangan parts dan restorasi mesin) 7. Martin (sumbangan parts) 8. Tommy sunu (sumbangan parts) 9. Arifin sujarwo (sumbangan parts) 10. Robby (sumbangan parts) 11. Damar Cizz (sumbangan parts) 12. Buggie (sumbangan parts) 13. Yaniadi (sumbangan parts) 14. Joan Manoch (sumbangan parts) 15. Igo (sumbangan parts) 16. Ujo (sumbangan parts)

GASTANK 34


GASTANK 35


NEW BIKE

classic Royal Enfield 500 Bullet ARTIKEL : BIG MAN | foto : M.Jordan H

never dieS! Muncul pertama kali pada tahun 1931, 500 Bullet memang sudah ditakdirkan untuk menjadi versi paling kuat di lini produksi Royal Enfield. Ia sudah dibekali mesin single cylinder 4 tak dengan pilihan kapasitas 500 cc.

Y

es, classics never dies. Jaman memang selalu bergerak maju, namun ada beberapa hal yang menolak untuk ikut berevolusi. Apakah ini hal yang buruk? menurut sebagian orang memang benar, tapi sebagian lagi menganggap menolak untuk berubah sebagai gaya hidup. Buktinya beberapa desainer yang memiliki jiwa seni justru menerapkan gaya retro pada karya mereka. Bukan hanya di dunia seni rupa, arsitektur dan otomotif juga menerapkan retroisme pada produknya. Royal Enfield, pabrikan sepeda motor asal India contohnya, masih menerapkan desain klasik pada semua model produknya, mulai

GASTANK 36


GASTANK 37


dari entry level hingga trim paling tinggi, in this case, Royal Enfield 500 Bullet. Muncul pertama kali pada tahun 1931, 500 Bullet memang sudah ditakdirkan untuk menjadi versi paling kuat di lini produksi Royal Enfield. Ia sudah dibekali mesin single cylinder 4 tak dengan pilihan kapasitas 350 atau 500 cc. Frame juga saat itu dianggap maju, dengan suspensi per di fork depan dan desain tangki ‘saddle-type’. Model awal ini memiliki bagian belakang rigid atau hard tail, sehingga Royal Enfield memasangkan sadel dengan suspensi per, menciptakan tampilan ikonik. Jaman pun bergerak maju dan seperti kata orang bijak, sesuatu yang tidak berubah akan hilang tergerus jaman, so, Royal Enfield pun mau tidak mau harus ikut berubah. Desain? no, tapi lebih ke teknologi yang diaplikasikan pada model 500 Bullet edisi 2015. Model terbaru dari Royal Enfield 500 Bullet dibekali mesin UCE (Unit Construction Engine) Twinspark. Sebenarnya bukan hanya Bullet yang mendapatkan unit ini, model lain seperti Thunderbird Twinspark juga menggunakan unit UCE. UCE berkapasitas 500cc seperti yang digunakan Bullet juga disematkan teknologi fuel injection juga dipasangkan dengan sistem transmisi 5 speed, membuatnya lebih efisien dan modern. Mulai tahun 2009, UCE hanya tersedia bagi pasar Eropa, tapi sejak 2010 mesin ini mendapatkan sertifikat lulus uji emisi dari Amerika Serikat. Secara desain, ia masih mempertahankan bentuk asli dari model original, tentunya dengan beberapa perbaikan, seperti pengaplikasian starter elektrik. Tapi jika Anda seperti kami yang lebih senang menyalakan motor dengan kick-start, Bullet juga bisa dinyalakan dengan cara ini. Ciri klasik lain yang dipertahankan adalah meter kluster untuk memantau kecepatan, voltase batere serta kunci kontak masih menyatu dengan batok lampu depan. Secara estetika, Bullet juga mengalami beberapa upgrade, seperti ban, pelek, suspensi, rem cakram untuk roda depan, lampu depan dan belakang halogen. Sementara desain asli dari Bullet original diwakili oleh tangki bahan bakar ‘teardrop’, pipa exhaust lurus, serta setang. Amati lebih teliti, Bullet 500 juga mengaplikasikan

GASTANK 38


ROYAL ENFIELD AUTHORISED DEALER : P.T. DISTRIBUTOR MOTOR INDONESIA, PEJATEN JAKARTA SELATAN

desain logo ‘Royal Enfield’ baru di kedua sisi tangki bahan bakar, pelek 19 inci juga jok tambahan untuk penumpang, komplit dengan grab rail. Memang produk Royal Enfield sepeti Bullet 500 terkesan lebih berkarakter survival ketimbang revival macam Triumph Bonneville atau Kawasaki W800. Tapi jujur saja, menurut kami, jika Royal Enfield memutuskan untuk membuat produk baru dengan tampilan modern macam motor Jepang, ia akan ditinggalkan oleh para penggemar setianya. Gimana menurut Gastanker?

GASTANK 39


GOODS

ZULU HELMET

RETRO helmet SNI APPROVED Pelindung kepala ini mulai jadi pilihan buat para penunggang kuda besi custom karena modelnya keren dan harga lebih terjangkau dibanding helm bermerek

GASTANK 40


M

araknya scene custom ditanah air tidak hanya memunculkan builderbuilder baru, berbagai produk pendukung juga ikut tumbuh membuat semarak bisnis ini. Salah satu produk yang mulai banyak bermunculan yaitu keberadaan helm model retro dengan brand lokal. Pelindung kepala ini mulai jadi pilihan buat para penunggang kuda besi custom karena modelnya keren dan harga lebih terjangkau dibanding helm bermerek. Helm model retro jadi alternatif dan memang pas dikenakan saat riding dengan tunggangan custom. Sayangnya keberadaan helm-helm vintage ini bukan pabrikasi, merupakan hasil custom yang dibuat oleh rumah produksi dalam jumlah yang terbatas. Makanya kebanyakan sistem pemasarannya menandalkan cara preorder terlebih dulu. Selain itu cukup sulit untuk mencari model helm retro lokal yang sudah berlabel SNI. “Melihat kodisi tersebut kami tawarkan helm bergaya retro yang sudah lolos uji dan berstandar SNI melalui produk baru kami Zulu helmets,” buka Nathan Roestandy sebagai produsen Zulu helmets. Zulu helmets ini memang brand baru, pada pertengahan tahun 2014 mulai riset dan mendevelop untuk desain helmnya, baru ke-

mudian mendapatkan vendor helm yang sudah berSNI. “Proses negosiasi dengan vendor cukup memakan waktu. Karena kita menginginkan desain helm yang berbeda dari helm pasaran,” lanjut Nathan. Saat ini Zulu helmets baru meyediakan helm model half face dengan pilihan warna dan grafis mengikuti helm vintage era 1970an. Pilihan warna dan desain helm Zulu ini tidak kalah kerennya dengan produk branded macam Davida, Bell 500, Bitwell dan lainnya. Selain itu kelebihan pada Zulu helmet dibanding helm lokal lain terdapat pada bagian padding atau bahan pelapis busa bagian dalam helm. Sudah mengandalkan finishing bahan vinyl leather yang lembut dan nyaman saat dikenakan. “Bahan paddingnya bisa dengan mudah dilepas dan bisa dicuci jadi kebersihan bagian dalam helm bisa tetap terjaga,” jelas pria yang lama tinggal di Canada ini. Berbagai varian Zulu helmets ini ditawarkan seperti model St Germain, Cortez, Rebel, dan Akira yang dibedakan dari grafisnya. Bicara harga produk Zulu helmets ini dibanderol Rp 399 ribu. “Untuk helm full face model retro kita sedang riset mudah-mudah dalam waktu dekat bisa kita realease,” tutup Nathan. Instagram: @zuluhelmets

GASTANK 41


HANG OUT

GRØN JAKARTA

ARTIKEL : YULI HARYADI | foto : Grøn

GASTANK

42


toys & coffee Posisi kios yang berada di lantai dasar membuat pengunjung lebah nyaman untuk hang out bersama teman atau kolega

K

ongkow di kawasan Pasar Santa sempatkan untuk mampir sejenak ke Grøn, kioasnya yang berada dilantai dasar ini memiliki konsep gift shop yang menjual berbagai macam barang menarik yang berhubungan dengan hoby. Ragam mainan unik seperti Lego, die cast, tin toys jadi koleksi andalan gerai Grøn Santa. Ada juga barang collectibles item yang jumlahnya terbatas dan sulit dicari seperti merchendise Star War original dan berbagai barang kolektor lainnya.

K2 Cold Brew Cold brew merupakan minuman jenis kopi yang menjadi solusi bagi para penyuka kopi untuk dapat menikmati kopi segar kapanpun dan dimanapun, tanpa repot menyeduh kopi alias ready to drink, tapi bukan kopi instan.

“Grøn Santa ini selain jedi tempat kongkow juga menjual berbagai barang hoby yang unik, rata-rata dari kokesi teman-teman yang mau titip buat dijual,” jelas Yan Priyatna salah satu owner Grøn Santa yang mulai buka gerai awal tahun ini. Selain itu untuk mempercantik rumah atau ruang kerja agar lebih nyaman gerai ini juga meyediakan barang-banar home dekor yang multifungsi dan tentunya tidak pasaran. Berbagai koleksi apparel menarik juga tersedia disini. Posisi kios yang berada di lantai dasar membuat pengunjung lebah nyaman untuk hang out bersama teman atau kolega. Buat menemani kongkow Grnø juga meyediakan minuman unik cold brew coffe yang ready to drink dari K2

GASTANK 43


“Berbekal pengetahuan dan passion saya pada kopi, saya melakukan riset soal cold brew coffee lewat internet (googling, youtube, etc). Yang kemudian berhasil membuat cold brew coffee sendiri di rumah,� jelas Yan sapaan akrabnya. Awalnya hanya untuk dinikmati bersama keluarga dan teman-teman dekat. Ternyata mereka menyukai cold brew coffee saya dan permintaan terus meningkat. Lalu saya pun berpikir untuk menjualnya. Bagi yang punya masalah lambung, cold brew lebih aman diminum karena tingkat keasaman cold brew coffee juga jauh lebih ringan dibanding dengan kopi yang diproses dengan cara dipanaskan. Sehingga saya tidak lagi mual sehabis minum kopi. K2 Cold Brew memiliki empat varian kopi : IL NERO. Kopi arabika single origin siap minum. 250 mm dan 500 mm, SAGARMATHA. Cold

GASTANK 44

brew coffee dan susu (250mm & 500mm), BRUNELLA. Cold brew coffee dengan nutella dan susu. (250mm & 500mm), dan EL CAPITANO. Rum Coffee (250mm & 500mm) Proses pembuatannya K2 Cold Brew selalu menggunakan biji kopiÂŹ pilihan dengan tingkat roasting yang pas. Sehingga mampu mengeluarkan aroma dan rasa khas dari masing-masing jenis biji Dan mampu menghasilkan rasa kopi yang enak. Biji kopi didapatkan dari roaster-roaster langganan yang dipercaya memiliki passion yang tinggi terhadap kopi. Harganya juga kompetitif Untuk brand saya mendapat mengambil nama salah satu puncak pegunungan Himalaya, K2. Sedangkan untuk packaging, saya memilih botol plastik karena lebih praktis, ringan dan mudah didapat. Tetapi untuk ke depannya saya berencana untuk menggantinya dengan botol kaca supaya kesegaran bisa tetap terjaga.


Sebelum minum kocok dahulu agar rasa kopi lebih kuat serta campurannya menyatu dengan baik.K2 cold brew lebih nikmat jika ditambah dengan es batu, tetapi jangan terlalu banyak karena akan menjadi hambar (watery). Untuk harga K2 Cold Brew ini bervariasi muali Rp 20000 hingga Rp 80.000.

Alamat: Gron Pasar Santa Jl Cipaku 1 Lantai Dasar A.L 00 BKS 176

GASTANK 45


JOURNEY

TRIUMPH 70TH INDEPENDENCE DAY RIDE ARTIKEL : HERRY AXL | FOTO : herry axl

7

0 Tahun sudah negeri ini terlepas dari penjajah. Terbayang nestapa keringat dan air mata bercampur darah saat sesepuh kita memperjuangkannya dulu. Menjelang 17 Agustus aroma kemerdekaan serasa mengalir dipembuluh darah ditubuh ini. Gamang rasanya bila melewatkan hari bersejarah hanya seremoni biasa dilapangan terbuka, itupun masih bagus bila dibandingkan dengan berleha-leha bangun siang karena bertepatan hari libur nasional. Pucuk dicinta ulam tiba Triumph Motorcycles Indonesia (TMI) mengajak saya untuk merayakan kemerdekaan ini dengan hal yang tidak biasa. Saya ditantang untuk mengibarkan sang merah putih di puncak gunung Bromo, Jawa Timur. Kejutan tidak berhenti disana, tubuh yang masih letih lepas tugas dari luar kota tersentak begitu kesempatan menuju Bromo harus dilalui dengan riding dari Jakarta dengan enam jenis type motor Triumph berbeda. Terbayang perjuangan yg dilalui meski tidak seujung kuku dengan para pejuang terdahulu. Hari yang dinanti tiba, sabtu 15 Agustus 2015. Pukul tiga pagi waktu Jakarta start dari GMT, Ground Zero Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Setelah persiapan motor, packing barang, dan berdoa, tepat pukul 4.15 pagi... go go go‌. rombongan langsung tancap gas..! Riding menuju Gunung Bromo saya tidak sendirian, ditemani perwakilan dari TMI yang ikut ngegas ada Paulus B. Suranto dan Yudi Yulianto, lalu Rudi Joseph Soegono dan beberapa rekan dari media yang total jumlahnya

GASTANK 46

6 motor. Jalur puncak menjadi bukti kenikmatanmenjajal performa dari Triumph Tiger 800 tungganan saya. Riding position yang pas serta tenaga yang luar biasa benar-benar tidak mubajir. Ketika harus manuver melahap tikungan serta tanjakan saat membelah hawa dingin puncak dipagi buta yang masih sepi dengan tenaga besarnya mudah dilalui. Hambatan pertama datang saat memasuki daerah Padalarang , Pagi hari antrian padat tak bergerak akibat padatnya jalan. Pemakai jalan para pekerja bercampur keluarga yang tamasya di hari Sabtu. Riding gear set komplit yang aman serasa mencekik bak senjata makan tuan. “ Aahh tau gini kita start jam satu pagi aja tadi.� Cukup melelahkan, lebih dari 2 jam berpeluh keringat hingga bisa menuju Cimahi lalu langsung mengarah ke Bandung. Jalur selatan melewati Tasikmalaya memang menjadi pilihan bijak bila ingin menikmati riding . Setelah makan siang dan beberapa kali mengeringkan pakaian dari keringat kami lanjut hingga lupa daerah apa saja yang dilewati. Tak terasa waktu menunjuk jam satu pagi, pantas kantuk melanda hingga bermalam sebelum kebumen. Hari pertama riding biasanya masa dimana tubuh beradaptasi, benar saja kaku sekujur tubuh terasa begitu bangun tidur. Setelah peregangan sesaat kami siap melanjutkan perjalanan dihari kedua Minggu 16 Agustus. Melanjutkan perjalanan menuju Jogjakarta Gunung Kidul sambil menikmati indahnya jalur


2000KM RESPECT FOR THE RIDE

Gamang rasanya bila melewatkan hari bersejarah hanya seremoni biasa dilapangan terbuka, itupun masih bagus bila dibandingkan dengan berleha-leha bangun siang karena bertepatan hari libur nasional.

GASTANK 47


selatan. Sampai akhirnya tiba di Trengalek , sekitar pukul 1:00 pagi. Dengan sangat menyesal tim terbagi dua, karena saya harus mendapat moment hari kemerdekaan 17 Agustus. , jadilah lanjut menuju Bromo bersama pak Paulus dan Pak Yudi, sementara yg lainnya bermalam .

GASTANK 48

Melirik digital speedometer di motor saya tecatat 110 -120 Km/hour, hanya berhenti sesaat di Blitar lalu lanjut kembali tanpa henti, walau dalam hati sedikit ciut tapi keyakinan tinggi dengan riding gear set komplit serta penunjang keselamatan dari sistem rem ABS. Memasuki waktu subuh kami tiba di Malang dan lanjut hingga akhirnya matahari terbit, Kita


sempat berhenti disalah satu desa guna menghormat merah putih karena sudah memasuki tanggal 17 Agustus. Tiba di kawasan Pananjakan bisa dibilang bagian terberat dari semua rangkaian perjalanan, jalan menurun sekitar 40` derajat berpadu dengan tikungan dengan radius 360` derajat. Dengan kondisi tubuh fit dan tidak bergadang pun rasanya kami tidak yakin membawa motor berbobot 250 kilo lebih ini. “Awalnya sempat nervouse, tapi berkat saling support timbul kepercayaan diri.� kata pak yudi. Benar saja upacara bendera di Lautan pasir Bromo yang diadakan oleh tim Castrol yang kami rencanakan sebelumnya tidak sempat ikuti. Tapi yang jelas semangat pantang menyerah layaknya pejuang 45 telah kami lakukan. Akhirnya keesokan harinya kami melakukan acara upacara bendera dengan tim yang sudah komplit, hikmat dan bergidik rasanya menyanyikan lagu Indonesia Raya diselingi suara pasir berbisik di caldera dari gunung Bromo ini sekaligus menutup perjalanan kami. Selamat ulang tahun tanah air tercinta!

GASTANK 49


Rudi Joseph Soegono

Yudi Yulianto

Triumph Street Triple R Motor tangguh, dan salah satu jagoan naked bike Triumpj, dengan mesin 3 cylinder powerbandnya luar biasa, ringan , lincah dan rem handal.

Triumph Tiger 800 XC Dengan lingkar roda depan 21 menjadikan tipe motor ini adventure sejati, Sungguh bermanfaat saat menghadapi jalan rusak dan bergelombang

GASTANK 50


Paulus B. Suranto

Teuku Munawar Chalil

Triumph Speed Triple 1050 Sebuah Roadster tenaga dan torsi yang luar biasa besar, gas ringan dengan bodi ramping sehingga sangat lincah.

Triumph Explorer 1200 Very powerful dan sangat stabil saat melaju diberbagai permukan jalan, singkat kata memberikan rasa percaya diri yang luar biasa kuat bagi setiap pengendaranya.

GASTANK 51


GASTANK MAGAZINE 52


GASTANK MAGAZINE 53


PARTY

INDONESIAN BUILDER IIMS 2015 ARTIKEL : yuli haryadi | FOTO : herry axl

Ajang Tampil Builder Tanah Air “The Essence of Motor Show”, pameran otomotif yang digelar di JIExpo Kemayoran dilengkapi berbagai acara pendukung yang menyentuh aspek komunitas, motorsport, custom, dan lifestyle

T

idak seperti tahun-tahun sebelumnya ajang Indonesian International Motor Show (IIMS 2015) ini menghadirkan nuansa yang berbeda dari pameran sebelumnya. Mengusung tagline “The Essence of Motor Show”, pameran otomotif yang digelar di JIExpo Kemayoran dilengkapi berbagai acara pendukung yang menyentuh aspek komunitas, motorsport, custom, dan lifestyle.

GASTANK MAGAZINE

54

Kalau biasanya lebih kental aspek bisnisnya, dengan menampilkan display ajang pamer dan promosi dari berbagai mobil terbaru keluaran ATPM. Kali ini lebih melibatkan seluruh komponen yang terlibat di dalam perkembangan otomotif tanah air. Salah satunya dengan menggelar ajang Indonesian Builder, mengundang perwakilan para


builder untuk memamerkan hasil karyanya diajang IIMS 2015. Ajang yang baru pertama kali digarap pada event IIMS ini akan berlangsung di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Utara 20-30 Agustus 2015. Pada Indonesin Builder 2015 total terdapat 18 builder ikut serta memajang karya andalannya, terdiri dari 8 builder motor dan 10 builder mobil. Nah, berikut ini profil singkat para builder yang tampil diajang IIMS serta kendaraan custom yang ditampilkan.

Builder Motor White Collar Bike

Ram Ram Januar, builder dari Workshop White Collar Bike, Bandung selalu menghasilkan karya yang spektakuler. Konsep motor custom yang digarapnya berbeda antara satu dengan yang lainnya. Tidak heran bila setiap racikannya banyak diapresiasi berbagai media khusus custom dari mancanegara. Apalagi saat pengerjaan proyek custom hampir seluruh part yang dipakai merupakan hasil olahannya yang kebanyakan mengandalkan mesin CNC. Builder jebolan Desain Produck FSRD Institut Teknologi Bandung ini punya ciri menampilkan sentuhan hi-tech tiap karya yang dihasilkan. Motor custom jarahannya yang berlabel Sadewa mengandalkan Suzuki GSX 750 dan Bhaskara dari Triumph Truxton serta beberapa karya lainnya bakal mengisi booth White Collar Bike pada ajang Indonesian Builder.

Troupe Brute Ride Industry

Troupe merupakan motorcycle concept store yang berdiri sejak 2011. Selain menawarkan berbagai varian terbaru motor Triumph dan Vintage Electrik Bike, gerainya yang terletak di bilangan Kemang Utara No: 17A, Jakarta Selatan ini menyediakan berbagai kebutuhan produck apparel branded buat para motoris. Tidak hanya sebagai concept store, Trope juga sebagai wadah berkumpul sesama pecinta roda dua yang secara berkala rutin menggelar turing jauh. Selain itu Troupe juga dilengkapi workshop dengan fasilitas yang lengkap untuk

menangani berbagai ubahan motor custom yang diminta customer. Beberapa hasil jarahan besutan custom dari workshop Troupe ini akan tampil diboothnya pada ajang Indonesian Builder salah satunya Triumph Scrambler. Buat pengunjung bisa bertemu langsung dengan builder-buildernya untuk konsultasi seputar custom.

Monochrome Cycle

Digawangi oleh Djoko Iman Santoso workshop Monochrome Cycle jadi rujukan buat para penunggang Harley-Davidson untuk custom motornya. Beberapa ubahan motornya sangat memperhatikan unsur performance lantaran buildernya juga hobi kecepatan. Makanya saat maraknya balap drag bike kelas motor besar beberapa tahun lalu, motor balap garapan workshop ini kerap menjadi jawara. Saat itu salah satu pembalapnya andalannya mantan crosser Andree Jess Sunarko mengusung tim Dji Sam Soe Super Premium Racing Team. Saat ini Monochrome Cycle masih eksis menangani berbagai ubahan custom H-D. Bengkel yang sekarang bertempat di bilangan Kelapa Gading, Jakarta Utara ini bakal memboyong dua motor custom H-D Sportster dan Dyna bergaya prostreet.

Elders Garage

Salah satu booth pada ajang Indonesian Builder akan diisi oleh Elders Garage yang dikawal oleh David Zutur sebagai bildernya. Workshop baru saja melakukan kolaborasi bersama Yusuf Addul Jamil dari Lawless Jakarta dalam Ulah Adigung Project, menggarap motor balap Honda CB77 yang didedikasikan untuk pembalap legenda Tommy Manoch. Untuk jarahan motor selain lihai custom juga piawai merestorasi motor lawas Jepang. Utamanya soal detail pengerjaan sampai tampilan motor dikembalikan dengan kondisi mendekati seperti motor baru, mulai areal mesin sampai bodi. Beberapa motor Jepang lawas dengan predikat langka bakal di boyong untuk tampil pada melengkapi booth mereka. Seperti Honda CB Black Bomber 450cc dan Honda CB125 SS full fairing bergaya motor balap zaman dulu.

GASTANK MAGAZINE 55


the tracker

GASTANK MAGAZINE 56


Flying PiSton Garage

Rudy Soejono Salah satu builder yang konsisten mengusung ubahan custom bargaya oldskol yaitu bengkel Flying Piston Garage dari Bandung. Workshop yang terletak di Jl. Halteu Utara No. 66, Bandung ini cocok bagi para pecinta oldskol chopper dan mobil hot rod . Salah satu ciri garapan workshop yang sudah berdiri sejak 2002 ini buildernya memberi sentuhan lewat pemasangan part lawas yang nempel pada motor jarahannya. Kebanyakan yang diburu part aftermarket lawas untuk menyesuikan dengan ubahan motor meskipun keberadaannya sudah sulit dicari. Motor custom yang dicangkok mesin H-D lawas seperti jenis Flathead, Panhead, Shovelhead, sampai Triumph Bonneville jadi andalan karya Flying Piston Garage. Mesin yang dipakai dari era tahun 1950 – 1960an cocok dengan tampilan traditional chopper sesuai dengan selera Rudy yang memboyong beberapa karya terbarunya di ajang Indonesian Builder.

Imagineering Custom

Bengkel Imagineering Custom banyak menghasilkan ubahan H-D bergaya bagger style, low rider, sampai prostreet. Workshop custom yang berlokasi di kawasan Muara Karang Blok T7 Selatan No.54, Jakarta Utara ini tidak lepas dari tangan dingin buildernya Teja Widjaja. Imagineering Customs mengerjakan mulai dari desain awal membuat konsep sampai menjadi sebuah karya besutan custom. Workshop ini memiliki prinsip motor custom yang digarap harus dapat mewakili karakter dari pemiliknya jadi saat motornya sudah kelar digarap customer puas. Pada ajang Indonesian Builder kali ini Teja akan mendisplay karyanya H-D Street Glide lansiran 2005 dengan ubahan bagger style. Serta motor tiga roda atau Trike yang basiknya diambil dari H-D lansiran 2009.

Dia mempunyai satu impian Indonesia memiliki style custom sendiri seperti Indonesian Style. Dengan mudah ciri itu bisa dikenali seperti Jap’s style, Skandinavian Style atau gaya lainnya yang lebih spesifik. Indonesian Style yang jadi ciri workshop di bilangan JL. H Ropiah Route 66, RC Veteran, Jakarta Selatan ini banyak dipengaruhi latar belakang buildernya. Pria lulusan arsitek ini banyak menampilkan gaya art deco dan art neuvo pada motor-motor custom ubahannya.

Primo/116

Bengkel ini sebelumnya dikenal jadi rujukan untuk restorasi dan perwatan berkala skuter Lambretta dan Vespa lawas. Berbagai gaya dan aliran scooter Italia biasa mereka kerjakan, yaitu Mods, Vintage, Racing Look, Original Look atau Modern Look. Noerman Pulungan, pemilik sekaligus builder bengkel yang bertempat di Jl. Flamboyan Raya No.31, Rempoa, Jakarta Selatan ini mampu membuat tampilan scooter lawas dapat kembali tampil lebih segar. Nah, selain mengerjakan restorasi scooter belakangan workshop Primo mulai melebarkan sayap dengan membangun berbagai motor custom. Seperti yang akan didisplay pada ajang Indonesian Builder salah satunya Vespa PTS dan Yamaha Scorpio bergaya Cafe Racer.

Builder Mobil Profil Kupu-Kupu Malam Auto Fashion

Berdiri sejak juni 2005 bengkel khusus custom dan restorasi ini nama besarnya langsung mencuat saat memenangkan berbagai ajang kontes modifikasi. Bengkel custom yang workshop dan showroomnya terletak di jalan Kabupaten Km 3,5 No 50A Sleman dan jalan Magelang Km 4,5 No 50B Jogjakarta ini bernama Kupu-Kupu Malam (KKM). Workshop yang dinakodai oleh Kunto Wibisono ini mengusung tagline ‘100% Pengrajin Mobil Jogja’. Sampai akhirnya beberapa waktu lalu KKM bekerjasama dengan Kementerian Perindustrian yang bersinergi dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan mengembangkan mobil listrik nasional. Pada ajang Indonesian Builder kali ini bengkel KKM akan menampilkan mobil custom yang

tracker Bikers Station

Ignatius ‘Bingky ‘ Hendra builder Bikers Station terbilang paling ngotot memproklamirkan west Indie Choppers. Arti gampangnya choppers bernuansa ke-Indonesiaan dengan detail ornamen khas etnis yang tersebar di Indonesia. Pahatan kuningan, desain grafis ala Kalimantan dan banyak detail lainnya selalu jadi andalan pada ubahan motornya.

GASTANK MAGAZINE 57


berngaran Hatinurani yang kali ini mendisplay mobil enam roda dengan pintu gunting mengandalkan mesin V8.

Holiday

Awalnya bengkel ini menangani kendaraan jenis jip, namun saat Yudianto Mulyono pemilik bengkel sekaligus builder workshop Holiday ini kepincut dengan mobil-mobil lawas Amerika perlahan bengkelnya dipenuhi kendaraan berbodi lebar. Sampai akhirnya bengkel yang ada sejak tahun 2005 bertempat di Pondok Melati, Pondok Gede, Jaktim ini akhirnya mulai fokus menerima jasa resorasi kendaraan lawas Amerika mulai dari jenis sedan sampai pick up termasuk menyediakan partnya. Salah satu motonya yang jadi andalan bengkel ini yaitu Daily Use Custom Hot Rod, mobil custom bukan hanya sekedar pajangan saja tetapi harus tetap bisa menjadi andalan untuk mendukung aktivitas. Sepeti tampilan sedan lawas Chevrolet Super Deluxe lansiran 1952 yang sudah dijelali mesin disel.

Arland Garage

Urusan restorasi total varian jip lawas bengkel Arland Garage bisa jadi rujukan yang tepat. Baik jip buatan Amerika ataupun Jepang terutama Toyota model Toyota LandCruiser seri

GASTANK MAGAZINE 58

FJ40 yang jadi spesialisnya. Workshop yang bertempat di kawasan Jl. H Pindah, Jakamulya, Bekasi ini sudah berdiri sejak 2004 kerap jadi andalan bagi pemilik jip ataupun komunitas. Pengerjaan yang kerap dilakukan workshop ini rata-rata merestorasi kembali Toyota FJ mendekati tampilan orisinal. Nah, pada ajang Indonesian Builder Arland Garage mendisplay Toyota FJ yang sudah dilepas bagian-bagian partnya. Mulai dar rangkan dan bodi yang ditempatkan terpisah. Inatech Autowork Bengkel yang dinakodai oleh Jendi ini sejak awal memang spesialis menangani mobil-mobil klasik asal Eropa. Awal didirikan pada 2003 worshopnya bertempat di bilangan Mampang, Jakarta Selatan. Kemudian pada 2009 lokasi bengkelnya pindah kawasan Bintaro. Bengkel yang terletak di Jl Cempaka V No: 12 Kesehatan Bintaro ini berpengalaman mengerjakan body repair, pengecatan, dan custom bodi lebih spesifik mobil BMW klasik serta custom mobil klasik lainnya. Untuk Indonesian Builder workshop ini memboyong sebuah BMW E28 520i manual berkelir merah lansiran 1988 sebagai andalan untuk display.

Hantu Laut

Pertama kali berdiri, bengkel ini melayani reparasi dan servis mobil Fiat. Namun pada awal


1970-an bengkel beralih dan fokus menangani Volkswagen. Mulai dari perawatan sampai membangun mobil classic buatan Jerman ini. Pada awal 1990 saat maraknya nya balap drag race di tanah air bengkel Hantu Laut termasuk tim yang disegani. VW Beetle balap garapannya kerap menjuarai berbagai event balap trek lurus berskala nasional. Workshop yang terletak di Jl Haji Nawi, Gg Haji Jeni, Jakarta Selatan ini ikut berpartisipasi di ajang Indonesian Builder mengandalkan VW Transporter Campers 1980 yang populasinya cukup langka di tanah air.

Retro Classsic Cycle

Meskipun awalnya dikenal sebagai sebagai workshop khusus motor custom, Retro Classic Cycle mulai melebarkan sayap dengan merestorasi dan custom berbagai mobil musclecar asal pabrikan Amerika. Lulut ‘LT’ Wahyudi sebagai builder yang juga penggagas event Kustomfest ini sudah lama menggemari kendaraan klasik. Berbagai tipe mobil berkelas asal Amerika sudah rampung digarap di workshopnya yang bertempat di Jl. Melati Wetan No.4, Kota Yogyakarta. Pada ajang Indonesian Builder LT akan menampilkan VW Beetle Hot Rod The Cakil sebuah karya garapan Retro Classic Cycle yang jadi bintang saat event Kustomfest 2014 lalu.

Alstein Automotive Design

Memiliki mobil retro yang masih bahan dan

mau direstorasi kembali salah satu bengkel yang bisa jadi rujukannya yaitu bengkel Alstein Automotif Design di bilangan Jl Pengasinan, Serpong Tangerang Selatan. Sudah berjalan 5 tahun bengkel ini piawai menangani restorasi mobil retro baik lansiran Jepang ataupun Eropa. Saat membangun sebuah mobil retro detail pengerjaan yang apik pada areal eksterior dan interior pada areal bodi jadi andalan bengkel ini. Jelang Indonesian Builder Alstein Automotive Design memboyong salah satu sedan retro dua pintu yang populasinya sudah langka yaitu Toyota Crown Kujira lansiran 1972.

LA Custom

Workshop LA Custom di kalangan pecinta modifikasi sudah tidak asing lagi. Bengkel modifikasi ini kerap menggarap mobil-mobil berkualitas dan menjuarai sejumlah kategori dalam kontes modifikasi berskala nasional. Sony Yudhanto sang pemilik sekaligus builder LA Custom mendirikan bengkel sejak 2013 lalu atas dasar hobi. Pada 2005 baru terjun mengikuti ajang kontes modifikasi jadi dan langsung dapat empat kategori. Bengkel yang berada dibilangan Jl. Lenteng Agung Raya No. 16H, Jakarta Selatan ini akan memboyong Toyota Hilux Lowrider Style dengan air suspension.

A+ Autobody Work

Workshop yang berdiri sejak 2009 ini spesialis menangani mobil klasik, mulai urusan body repair sampai membangun sebuah mobil

GASTANK MAGAZINE 59


utuh. . Dengan menawarkan hasil akhir yang memuaskan, bengkel ini memang selalu menjadi rujukan para pecinta mobil-mobil klasik, bahkan kolektor mobil antik. Ownernya Yugiswara Salmun, sejak lama dikenal menyukai mobil-mobil klasik. Sejak tahun 1980-an, pria yang akrab disapa Yugi ini sudah mulai mengumpulkan berbagai mobil klasik termasuk berbagai tipe sedan dan pick up buatan Amerika. A+Auto Bodywork, yang berlokasi di Jl. Kesehatan IV No.45, Bintaro, Jakarta Selatan ini akan menampilkan karya salah satu terbai-

GASTANK MAGAZINE 60

knya Ford Mustang Fastback 1969 dengan 427 Cobra Engine pada ajang Indonesian Builder.

Bandietoz Garage

Bengkel yang satu ini berdiri memang lantaran pemiliknya hobi ngoprek kendaraan lawas miliknya. Sampai akhirnya akhirnya banyak dipercaya untuk merestorasi dan mulai serius menggeluti bisnis bengkel ini pada 1997. Tidak hanya sekedar restorasi Didit Bandietoz sebagai buildernya juga dipercaya sebagai designer dan customizer kendaraan roda empat atau lebih tepatnya disebut carchitech. Jadi


customer bisa kunsultasi soal custom sebelum mobilnya dibangun. Bengkel yang berlokasi di Jl. Sukun No: 6-7 Kampung Utan Ciputat, Tangerang Selatan ini akan menampilkan salah satu karya terbaiknya. Satu unit Suzuki Karimun yang sudah diberi sentuhan bergaya retro.

GASTANK MAGAZINE 61


PARTY

Sekepal Aspal Motoart Exhibition 2015 ARTIKEL : YULI HARYADI | FOTO : herry axl, ulLie

GASTANK MAGAZINE 62

MORE


THAN PERFECT Event SAIME ini bisa dibilang jadi magnet baru buat bikers, dikemas dengan pendekatan budaya custom yang berkembang di Tanah Air

GASTANK MAGAZINE 63


D

eretan motor custom, karya seni, panggung musik, dan tempat kongkow yang nyaman melengkapi gelaran Sekepal Aspal Motoart Exhibition (SAIME) 2015 yang berlangsung pada 23 Agustus 2015 lalu. Berlokasi di kawasan resto Waroeng Solo Joglo, Jl Madrasah, No 14, Kemang, Jakarta Selatan ajang ini dihadiri bikers yang datang dari berbagai kota. Acara yang sudah tiga tahun bertutut-tutur terserselenggara ini diprakarsai oleh Lawless Jakarta dan Saint and Sinners Motorclothes. “Tempat yang kami pilih sekarang ini sudah ideal, tempatnya sedikit lebih besar dari event yang pernah kami gelar sebelumnya.,” ujar Rony dari Lawless Jakarta sebagai salah satu

GASTANK MAGAZINE 64

penggagas SAIME. Pemilihan lokasi yang sedikit lebih luas ini memungkinkan pengunjung yang datang bisa saling bertemu satu dengan yang lainnya. “Kalau tempatnya terlalu luas juga kurang asik konsentrasinya jadi terpecah,” lanjut Sammy Bramantio juga dari Lawless Jakarta. Event SAIME ini bisa dibilang jadi magnet baru buat bikers, dikemas dengan pendekatan budaya custom yang berkembang di Tanah Air. Tidak hanya sekedar kongkow, ajang ini lebih mengapresasi para pelaku custom bike juga pelaku seni yang berhubungan dengan bikers.


“Event SAIME 15 ini kita pilih lokasi yang lebih luas jadi jumlah motor custom yang kita display dua kali lebih banyak dari event kami sebelumnya dan builder yang ikut serta tersebar dari berbagai wilayah Indonesia,� buka Rizki Mandra dari Saint and Sinners Motorclothes sebagai panitia penyelenggara. Namanya juga motoart exhibition, para seniman dan modifikator berkumpul disana. Untuk display karya custom motor hadir dari dukungan 16 builder. Mereka tersebar diwilayah Jawa dan Bali. Seperti: Kedux Garage, Moonstone Garage, Queen Lekha Kustom Supply, Sofieskull Choppers, Brodonolo Garage, Retrogrades Slaughter House, Backyard Customs,

Puspa Kediri Custom, Sabotage Cycles, Kickass Choppers, Nyam Nyam Kustom, Flying Piston Garage, Ulah Adigung Project, Ipoel Choppers, Lemb Inc, dan Thrive MC. Artis yang ikut serta pada ajang kali ini juga lebih banyak, termasuk fotografer yang pamerkan karya terbaiknya. Mulai Freeflow Kustom Painting, Rio Bronx Pinstriping, Loserkill Paintwork, Takjemujemu, Wirosatan, Ramapenyu, Swengskoy, Handi Denadi, Imam Palors, Ucok Olok, Murdock Moonrow, Dantetone, dan Anggarez. Salah satu spot pada areal display juga dipajang berbagai karya dari para artisan yang bertema Ulah Adigung Project. Media dipakai

GASTANK MAGAZINE 65


GASTANK MAGAZINE 66


GASTANK MAGAZINE 67


mulai dari kayu, helm, tangki motor, sarung tangan, jaket denim dan lainnya. Acara yang mulai dibuka pukul 15:30 ini juga dihibur sajian band sesuai dengan genrenya, tampil Sentimental Moods, Kelompok Penerbang Roket, Kelelawar Malam, Leonardo And His dan Impeccable Six serta aksi DJ Heru K dan Indra7 yang menghibur pengunjung sampai malam hari. See Ya Next Year Bor!

GASTANK MAGAZINE 68


GASTANK MAGAZINE 69


GASTANK MAGAZINE 70


GASTANK MAGAZINE 71


PARTY

MODS VS ROCKERS 2015 ARTIKEL : yuli haryadi | FOTO : M. Jordan Haikal, ENDRO SURYONO, hAFIZH

FRIENDSHIP FOR ALL NATION

“Event kedua ini mengambil tema Friendship for All Nation meskipun motor berbeda aliran tetapi menjadi wujud persahabatan antarsesama pengendara skuter (Mods) dan custom bike dengan mayoritas bergaya cafe racer (Rockers),”

GASTANK MAGAZINE 72


A

jang Mods VS Rockers Indonesia 2015 yang berlangsung tepat pada hari Kemerdekaan RI sukses digelar. Acara yang bertempat di Wisma Aldiron, Pancoran, Jakarta Selatan ini dibanjiri lebih dari 5000 bikers. Dengan semangat Kemerdekaan, meskipun berbeda tunggangan bikers yang hadir melebur menjadi satu. “Event kedua ini mengambil tema Friendship for All Nation meskipun motor berbeda aliran tetapi menjadi wujud persahabatan antarsesama pengendara skuter (Mods) dan custom bike dengan mayoritas bergaya cafe racer (Rockers),” ujar Ketua Panitia Adrian Kiagus. Dengan persiapan matang dan pemilihan lokasi yang areanya lebih luas dari event

sebelumnya, mampu menarik antusis bikers yang hadir. Apalagi event kali ini juga banyak diisi dengan bebagai konten yang menarik. Seperti area Custom Clinic yang melibatkan builder untuk memberi edukasi kepada pengenjung seputar besutan custom. “Pengunjung bisa langsung berkonsultasi dengan builder seperti Ramram Januar dari White Collar Bike, Bandung, Damar Garage, dan Nino builder dari Nin* Rocksta,” lanjut Tommy Sunu yang tergabung dalam kepanitiaan Mods VS Rokers 2015. Pesta kemerdekaan juga terlihat lebih kental pada ajang kumpul bikers ini saat digelar berbagai perlombaan ala 17-an. Meskipun acara berlangsung panas dan terik matahari sangat meyengat namun pengunjung tetap

GASTANK MAGAZINE 73


setia berada dilokasi sambil menikmati musik dari berbagai band sesaui dengan genrenya. “Kami enggak menyangka dengan antusias yang hadir, ini menandakan bahwa Mods vs Rockers telah identik dengan acara anak motor Jakarta di hari kemerdekaan 17 Agustus. Kami mengundang sekitar 78 klub berbagai kalangan. Dan bisa dilihat semuanya datang membawa semangat persahabatan dengan mengesampingkan jenis motor tunggangan masing-masing,” urai Adrian.

SUBCULTURE YANG BERBEDA GASTANK MAGAZINE 74

Menurut Adrian Kiagus Mods VS Rockers ini merupakan dua subculture yang telah hadir sejak 1960-an di Inggris. Mereka memiliki tradisi yang kuat baik dari pemilihan motornya, fashion, serta musik sehingga melahirkan way of life yang unik dari keduanya. Meskipun adopsi budaya bermotor dari luar, namun acara ini tetap mengedepankan semagat kemerdekaan guna menggalang persatuan serta kesatuan antara bikers dan skuteris. “Tradisi upacara bendera dan games seru jadi hiburan menarik dalam ajang ini,”


lanjut Daffy dari Riders Association Of Triumph yang juga jadi penggagas event ini. Moment yang sakral dan dinanti pada ajang Mods VS Rockers ini yaitu pertemuan antara sub kultur Mods dan para Rockers diawali dengan skenario ‘duel’ seru yang diakhiri dengan persahabatan khas bikers yang saling tos bro. Makanya biar adegan terlihat lebih dramatis untuk titik kumpul

GASTANK MAGAZINE 73


GASTANK MAGAZINE 76


penunggang skuter yang mewakili Mods dan rombongan motormotor custom dari Rockers dibuat terpisah. Area di kawasan Patung Panahan Senayan untuk rombongan Mods, sedangkan para Rockers akan start dari dealer Triumph Jakarta, Pejaten, Jakarta Selatan. Pada saat yang bersamaan mereka akan riding bersama dan bertemu di di Wisma Aldiron, Pancoran tempat acara ini berlangsung.

DIHADIRI BIKERS SERUMPUN

Dengan mengusung tema Frienships for All Nation pihak pinitia juga mengundang bikers dari negara serumpun. Salah satu tamu yang hadir, Safri Yusoff merupakan satu komunitas rockers dari Generale Street Cavalieri Moto Societa asal Singapore. Dia akan membawa semangat ini untuk membuat event serupa dinegara asalnya.

PENYERAHAN CB77 ULAH ADIGUNG PROJECT

Ulah Adigung Project menjadi salah satu magned bagai para pengunjung yang menghadiri event Mods VS Rockers 2015 ini. Mereka ingin bertemu lagsung sosok legenda balap Tommy Manoch dan replika motor balap Honda CB77. Ajang ini menjadi monem bagi tim Ulah Adigung Project untuk meyerangkan tunggangan replika motor balap Honda CB77 yang didedikasikan buat pembalap legenda Tommy Manoch. “Terima kasih buat teman-teman dan berbagai pihak yang menudukung Ulah Adigung Project sehingga motor bisa selesai tepat waktu,� jelas Heretf Frasthio salah satu penggagas project ini.

GASTANK MAGAZINE 77


GASTANK FAMILY

LULUT ‘LT’ WAHYUDI | KUSTOMFEST

SHOWIN ’SOUL!

ARTIKEL : yuli haryadi | FOTO : HERRY AXL

Niat baik, kerja keras dan sikap respect adalah hal yang kemudian menjadikan Kustomfest lahir. tagline Kustomfest 2012 “This is Our Garage” bukanlah semata slogan, inilah momentum dimana generasi kustom kulture indonesia harus terlahir dan berani menunjukkan karya terbaiknya.

A

jang Kustomfest boleh dibilang sukses mengagkat custom culture Indonesia, lewat gelaran ini dunia internasional mulai memperhitungkan hasil karya builder tanah air. Apalagi saat event Kustomfest berlangsung selalu menghadir tamu builder-builder ternama dunia, mereka langsung angkat jempol mengapresiasi kreativitas pelaku custom lokal. Nah, dibalik suksesnya event yang sudah 3 kali terselenggara ini tidak lepas dari sosok Lulut ‘LT’ Wahyudi sebagai penggagas event Kustomfest. Lewat tangan dinginnya mampu mengangkat karya builder tanah air mendunia. Dengan Gastank Magazine yang langsung sambangi workshopnya di Jogka, LT cerita bukan-bukaan mengenai awal event Kustomfest, perjuangan membangun kepercayaan, sampai akhirnya Kustomfest bisa diterima dan

GASTANK MAGAZINE 78

menjadi ajang ‘lebaran’ custom Indonesia. Enggak ketinggalan bocoran ajang Kustomfest 4 yang bakal digelar 2-3 Oktober 2015 yang tinggal menghitung hari. GSTK: Apa ide awal yang tepikir mengenai event Kustomfest ? LT: Kustomfest - Indonesian Kustom Kulture Festival, sebuah event yang lahir di jogja 4 tahun silam. Sebenar ini adalah jawaban saya dari pertanyaan beberapa teman teman kustom bike builders dan wartawan dari beberap majalah kustom dunia. Apakah kustom kulture ada di negara kamu (Indonesia) ? Sebuah pertanyaan klasik yang terlontar setiap kali saya mendapat undangan saat menghadiri event kustom dunia. Memang waktu itu banyak event motor atau mobil yang diselenggarakan baik oleh club,


GASTANK MAGAZINE 79


event organisers, maupun beberapa company. Tapi event yang konsen mendevelop perkembangan kustom kulture menurut saya belum ada di Indonesia. Ini yang mendasari saya dan memartirkan diri untuk melahirkan sebuah event kustom kulture yang kemudian di namai KUSTOMFEST. GSTK : Kenapa dipilih kota jogja sebagai tempat diselenggarakan kustomfest ? LT : Kenapa Jogja....? Jogja secara general, masyarakatnya sangat terbuka dan sebagai kota seni, masyarakat Jogja terbiasa mengapresiasi sebuah karya seni. Akan sangat berbeda appresiasinya jika Kustomfest lahir dikota yang masyarakat belum terbiasa mengapresiasi karya, pasti akan keluar komentar “aneh” bahkan sikap sinisme terhadap karya. Andai kustomfest lahir di kota besar yang metropolis dan materialistis, setiap melihat karya-karya kustom konotasinya masyarakat yang menonton akan ke “harga”. Berapa harga nih motor/ mobilnya? Ini juga jadi nggak bagus buat perkembangan kustom kulture Indonesia, karena semua jadi akan diukur dengan value. Padahal dalam melahir sebuah karya, banyak hal yang terlahir dari sebuah proses kreatif yg dinamis dan eksplor terhadap suatu hal. Added value yang lainnya dari Jogja, secara demografi ditengah-tengah pulau jawa, dari arah timur (Bali, Banyuwangi, Surabaya, Malang) nggak terlalu jauh. Lantas arah barat (Purwokerto, Cilacap, Tasik, Bandung, Jakarta, Cilegon), nggak terlalu jauh juga. Plus, sebagai kota wisata, Jogja menjadikan destinasi wisata, sehingga para pengunjung nggak cuman ke event Kustomfest, tapi ada obyek wisata yang selalu fresh untuk di explore. GSTK: Bisa di Jelaskan singkat dari Kustomfest 1 sampai 3 bagaimana perkembangannya ….? LT :

GASTANK MAGAZINE 80


Begini ceritanya he he he......Indonesian Kustom Kulture Festival merupakan sebuah mimpi panjang “kelahiran” keberadaan festival tahunan kustom kulture indonesia , khususnya attitude untuk berproses membangun karya dan mengapresiasinya ! . Melahirkan Kustomfest sebagai ruang kustom kulture indonesia di tahun 2012 merupakan sebuah hal yang nyaris “mustahil’, banyak faktor yang menjadi tantangan buat kami untuk membuka ruang tersebut. Niat baik, kerja keras dan sikap respect adalah hal yang kemudian menjadikan Kustomfest lahir. tagline Kustomfest 2012 “This is Our Garage” bukanlah semata slogan, inilah momentum dimana generasi kustom kulture indonesia harus terlahir dan berani menunjukkan karya terbaiknya. Episode berikutnya Kustomfest 2013 “Kustom What?”mengajak pelaku kustom kulture untuk lebih memahami dan menyampaikan pesan apa itu kustom kulure yang sesungguhnya. Disaat semua orang mendadak “sudah” kustom dan banyak opini “liar” tentang batasan batasan karya lahirlah Kustomfest 2014 “Kustom Rule!” Dari persepsi banyak aturan dan batasan itu, sebenarnya kustom sendiri tidak terbatas, namun harus bisa dipertanggung jawabkan hasilnya !. Kesemuanya bergulir menjadi satu dalam semangat yang melibatkan seluruh Pegiat kustom kulture Indonesia, keluarga Kustomfest serta dukungan rekan rekan media dalam dan luar negeri. Kita selalu belajar dan terus belajar, sebab ini adalah ruang “sakral” yang harus kami jaga demi keberlangsungan kustom kulture di tanah air. Ini bukanlah semata acara atau event yang hadir dan hilang semaunya, Kustomfest yang hadir setiap bulan oktober adalah wajah karya Indonesia di mata dunia. Masyarakat kustom kulture global melihat ini sebagai “ruang” baru dengan segala dinamikanya, kalau kemudian kita hanya asal-asalan maka harga diri Indonesia yang dipertaruhkan. Makanya Kustomfest selalu selektif dalam menampilkan karya yang ditampilkan, namun sebagai sebuah ruang terbuka kami menyambut setiap orang untuk berpartisipassi dan hadir di festival tahunan !

GSTK: Untuk event kustomfest 4 2015 ini tema besar apa yang ingin ditampilkan…? LT : Tema Kustomfest 2015 - SHOWIN’ SOUL ! Banyak yang nanya ke saya, itu maksudnya apa Broor? Perjalanan 3 Kustomfest yg lalu, suka nggak suka, diakuin nggak diakuin, sekarang Indonesia dilanda demam “Mendadak Kustom”. Coba lihat iklan-iklan di TV, beberapa produk yang di iklankan menggunakan motor/ mobil kustom di dalamnya. Coba check, ke distro-distro pakaian, mungkin 4 sampai 5 tahun yang lalu mana ada clothing company bikin kaos bertema motor/mobil kustom? bisa dihitung dengan jari Mas….tapi sekarang? kalo nggak jual kaos/baju kustom kurang gaul. Bahkan saking ngebetnya, t-shirt official kustomfest dipalsukan dibeberapa daerah….hehehehe…. OK, kembali ke tema SHOWIN’ SOUL… Saking “mendadak kustom” banyak yang nggak siap akhirnya, bukan bikin motor/mobil kustom dengan ide/design sendiri,yang sesaui dengan soul si pemilik motor, tapi banyak yang mengambil jalan pintas, mengambil ide dari motor karya builder “A” atau punya sebuah bengkel kustom “B” udah di jiplak persis. Sebetulnya itu motor karya builder “A” atau karya bengkel kustom “B” dibikin dengan cita rasa, dan menurut taste si owner atau si builder. kalo kemudian di jiplak, Trus soul-nya ditaruh dimana?? fotokopi doang, atau Janganjangan nggak punya soul nih? hehehe….malu dong… Makanya tahun ini Kustomfest berusaha meremind hal ini. Ayo angkat karya karya kustom dengan taste dan soul dari diri kita sendiri. Terinspirasi karya builder-builder terkenal boleh, tapi jangan jadi mesin fotokopi. Ayoo tunjukkan “soul” kamu… SHOWIN’ SOUL….. GSTK: Bagaimana perkembangan scene custom di tanah air saat ini ?

GASTANK MAGAZINE 81


LT : Gila, bahkan diluar perkiraan saya…! GSTK: Dibandingkan dengan sebelum ada event kustomfest ada perbedaan tidak ? LT: Perlu dijawab enggak yaa… heueheuehu… GSTK: Apakah perkembangan scene custom di tanah air sudah bisa dibilang industri layaknya di Jepang…?

LT: Belum, semua pelaku di dunia kustom Indonesia masih berpikir jadi “superman”. Semua hal bisa dikerjakan, semua hal bisa dibikin sendiri. Industry kustom nggak akan bisa hidup kalo semua pelaku di dunia kustom mindset-nya semua mau jadi superman GSTK : Apakah pabrikan motor besar di Indonesia sudah mulai melirik scene custom seperti di Eropa atau Jepang...? LT: Ya... Beberapa bahkan sudah menjadikan kustom sebagai added value produk mereka seperti Cleveland... GSTK : Apakah saat ini virus scene custom sudah meyebar keseluruh penjuru Indonesia ? LT: Slowly But Sure, iya... GSTK : Apakah perkembangan scene custom di indonesia saat ini hanya trend sesaat yang nantinya akan jenuh atau bakal terus berkembang ? LT: We will see.... Pasti akan ada proses seleksi alam, yang main kustom karena ikut tren sesaat pasti akan tersingkir dan yang tinggal adalah para “kustom die hard”.... hehehhe.... GSTK : Bicara Kustom Kulture Indonesia apa yang terlintas dalam pikiran LT ? LT : Hmmm... Pertama, yang terlintas untuk saat ini, banyak orang yang ramai bicara kustom kulture, padahal nggak ngerti apa maksudnya. kedua: KOSTUMFEST, karena saya ingat ada yang cetak backdrop di salah satu press conference kayak gitu, hahaha...

GASTANK MAGAZINE 82



BOOKING PLACEMENT WWW.GASTANKMAGAZINE.COM & GASTANK DIGITAL ISSUE Business Inquiries info@gastankmagazine.com +62 81282526313 | +62 8129565237

GASTANKMAGAZINE.COM

GasTank Magazine is published by GasTankmagazine.com All content Copyright ©2015 Gastankmagazine.com


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.