Apa kabar sobat Gebrak? Semoga kalian dalam keadaan baik-baik saja. Wah… tidak terasa sudah cukup lama juga kita tidak bertemu di Gebrak Punya Cerita. Di edisi sebelumnya, kita sudah banyak bercerita tentang
bagaimana
pentingnya
pendidikan
dalam pembangunan desa. Nah, pada edisi kali ini kita bakal membahas isu yang tidak kalah
seru dan menarik lho yang akan memberikan gambaran
kepada
sobat-sobat
Gebrak
Indonesia mengenai apa saja sih hal yang perlu kita persiapkan dan lakukan sebelum terjun langsung dalam
pengabdian
masyarakat.
Tanpa
basa
basi lagi kita langsung saja mendengar cerita dari
Ihsan Kamil, Ketua Gebrak Indonesia
narasumber yang tentunya sangat insightful, ketua Gebrak Indonesia periode ini, yaitu Kak Ihsan.
BERSIAP DIRI UNTUK MENGABDI
2
Gebrak Punya Cerita - Edisi April
Berpengmas Seagai Mahasiswa
Tau gak sih kalian? Awal mula Kak Ihsan terjun ke dunia pengabdian masyarakat salah satunya
dari program mengajar yang diadakan oleh fakultasnya dan itu menjadi wadah pertama bagi
Kak
Ihsan
untuk
dapat
merasakan
kegiatan berpengmas. Alasan utama Kak Ihsan untuk berpengmas adalah sebagai suatu hal
refreshing dari padatnya kegiatan akademik kuliah. Bagi Kak Ihsan, berpengmas membawa perasaan lega dan bahagia saat melihat senyum dan canda tawa anak-anak yang membuat Kak Ihsan
sadar bahwa ternyata pengabdian masyarakat dikembalikan ke paradigma masing-masing.
Pengabdian masyarakat (pengmas) tidak hanya terdiri atas satu atau dua kegiatan, melainkan banyak hal yang sebenarnya tidak disangka dapat disebut sebagai kegiatan berpengmas. Pilihan pengmas itu sendiri disesuaikan dengan personal yang ingin melakukannya, mulai dari bagaimana dia
mendefinisikan arti dari pengmas itu sendiri sampai menyimpulkan paradigma yang dipandangnya.
Saat ini, masih banyak mahasiswa yang menganggap bahwa paradigma dari berpengmas itu adalah suatu hal yang berat, susah, dan capek walau sebenarnya tidak seperti itu. Menurut Kak Ihsan, kegiatan berpengmas adalah hal sekecil apapun yang bermanfaat bagi orang lain karena berpengmas tidak
harus ditinjau dari hal yang sulit. Sebagai seorang mahasiswa yang juga berkontribusi dalam pengmas,
Kak Ihsan tentunya memiliki dua fokus yang berbeda, yaitu mengembangkan masyarakat dan kewajiban untuk belajar. Membagi kedua fokus tersebut secara efisien menurut Kak Ihsan kembali
tergantung dari individunya. Namun, hal yang perlu diperhatikan adalah adanya skala/kuadran prioritas
dimana
pengmas
jangan
diposisikan
sebagai
diibaratkan sebagai pembelajaran soft skill di luar kegiatan akademik.
suatu
kesibukan
melainkan
Gebrak Punya Cerita - Edisi April
3
IDE PROGRAM TUJUAN
Pengabdian Masyarakat
4
Gebrak Punya Cerita - Edisi April
Nah, dalam berpengmas mungkin ada yang
bertanya bahwa apa yang sudah kita lakukan itu sudah tepat sasaran atau belum. Kak Ihsan berpendapat
bahwa
banyak
yang
berpikir
berpengmas itu susah karena terkadang berpikir bahwa
berpengmas
itu
harus
melakukan
sesuatu kegiatan yang besar, seperti pergi ke desa dan melakukan kegiatan disana.
Pengmas itu luas cakupannya dan sebenarnya banyak yang bisa dilakukan untuk berpengmas. Seperti pada masa pandemi saat ini, seperti pelaksanaan
pendidikan
tidak
pergi
secara
virtual.
desa-desa
untuk
Gerakan dalam berpengmas itu bisa beragam, harus
ke
melakukan kegiatan disana.
M E T O D E Pengabdian Masyarakat
Dalam menetapkan tujuan dalam berpengmas
yang tepat untuk masyarakat diperlukannya beberapa
hal
yang
harus
diperhatikan.
Dalam menetapkan tujuan suatu kegiatan, kita
harus
mengembangkan
bisa
disampaikan
ide
dari
tujuan tersebut dengan metode-metode yang ke
masyarakat.
Setelah
metode-metode tersebut dijadikan cara untuk
Gebrak termasuk wadah kolaborasi
supaya tercapai secara tepat sasaran.
jawab, tempat dan tujuan yang sudah jelas
melaksanakan tujuan-tujuan yang direncakan
untuk
membina suatu desa yang mempunyai tanggung sehingga kita perlu memikirkan metode yang
baik untuk bisa mencapai tujuan tersebut. Dalam
memilih metode, kita menganalisis terlebih dahulu kebutuhan masyarakatnya. Contohnya
dalam bidang teknologi, masyarakat di Desa
Cinta Asih umumnya sudah mempunyai gadget tetapi terkendala pada sinyal internet.
Dengan demikian, metode-metoden yang akan
kita pilih disesuaikan terlebih dahulu dengan keaadaan dan kebutuhan masyarakat disana. Inisiasinya
seperti
sekolah
kembara
yang
didirakan untuk meningkatkan keinginan anak-
anak Desa Cinta Asih melanjutkan pendidikan disana.
Dapat
menetapkan kita
dan
harus
disimpulkan
tujuan
menetapkan
bagaimana
supaya
yang
tidak
cara
bahwa
tepat
tujuan,
dalam
sasaran
metode,
melaksanakannya
memaksakan
tujuan
pada
kondisi yang tidak memungkinkan. Gebrak Punya Cerita - Edisi April
5
Bagaimana dengan Kendalanya? Nah, dalam realisasi tujuan Gebrak, mungkin
teman-teman penasaran tentang kendalanya
dan bagaimana masyarakat menerima program program Gebrak. Begini kata Kak Ihsan.
“Tahun pertama dan kedua di Cintaasih sebenarnya adalah tahap social mapping dan pembuatan
master plan,” ujar Kak Ihsan. “Otomatis tahun ke-3 (sekarang) adalah tahap inisiasi program yang
dibuat. Tapi tiba-tiba terjadi pandemi jadilangsung ‘dikerumahkan’ sehingga pelaksanaan program Gebrak sendiri agak tertunda.”
Meskipun begitu, tetap ada beberapa program sampingan yang Gebrak jalankan. Salah satu contohnya
adalah
Sakola
Kembara,
sebuah
program bentuk pembangunan pendidikan di Cintaasih, yang bertujuan untuk membentuk siswa-siswi di Cintaasih agar kelak dapat ‘mengembara’ dan kembali untuk membangun Cintaasih. Selain itu, Kak Ihsan juga menceritakan tentang
Kak Ihsan juga tidak khawatir tentang
salah satu lembaga yang berkolaborasi dengan
-program sampingan ini. Ia menjelaskan
dua program dari HMF ‘Ars Praeparandi’ ITB, Gebrak Indonesia, yang fokus ke kesehatan masyarakat dalam keadaan pandemic ini.
Mereka melakukan program pembagian kit
kesehatan yang antara lain berisi masker, hand sanitizer, dan buklet berisi tips kesehatan.
Mereka juga mengundang dokter agar mas-
yarakat dapat melakukan cek kesehatan gratis.
keberterimaan masyarakat akan program bahwa masyarakat sampai saat ini masih
antusias dan terbuka. Menurutnya, partisipasi
aktif masyarakat dalam program sampingan seperti pembagian kit kesehatan dan cek
kesehatan gratis cukup merepresentasikan keberterimaan masyarakat akan program bantuan dari Gebrak.
Program-program tersebut memang tidak
Hubungan masyarakat desa dengan Gebrak
dirancang untuk keadaan normal. Tetapi Kak
temen-temen lapangan, mereka selalu dipersi
berpengmas tidak sepenuhnya terletak pada
makanan juga. Dari situ terlihat juga bahwa
sepenuhnya sesuai master plan yang dulu
juga tetap sangat baik. “Kemarin ketika dikunjungi
Ihsan berpendapat bahwa esensi dalam
lakan untuk tidur di desa, bahkan ada yang nganter
realisasi master plan. “Setidaknya program
warga desa membuka diri bagi kita semua.”
sampingan ini dapat tetap membantu
masyarakat dalam keadaan pandemi.”
6
Gebrak Punya Cerita - Edisi April
Pengalaman-pengalaman yang sudah Kak Ihsan jalani di dunia pengmas ini
menyadarkan ia terhadap kebahagiaan
yang didapat dari hal-hal yang mungkin
Jatuh Jatuh Cinta Cinta dengan dengan Pengmas Pengmas
kita anggap kecil tetapi sebenarnya
Dari ka ihsan, kita mendapatkan banyak insight baru
datang tidak disangka-sangka dari
kita mengenai “pengmas”. Dalam pengabdian masyarakat
bertanya berbagai hal unik kepadanya.
sekaligus belajar softskill. Pengmas bukanlah hal yang
yang menyambut Kak Ihsan dan teman
pengmas. Bahkan, dengan melakukan hal sekecil apapun
bisa Kak Ihsan lupakan. Kenangan
mentasikan pengabdian masyarakat itu sendiri.
diri Kak Ihsan yang membuatnya terus
yang akan memberikan sebuat impact yang besar bagi
impact-nya sangat besar. Rasa bahagia
mengenai pengmas yang dapat mengubah paradigma
melihat anak-anak sekolah dasar
kita dapat membantu mengembangkan masyarakat
Keramah-tamahan masyarakat desa
sulit dilakukan seperti impresi orang-orang terhadap
temannya saat menjalankan KKN tidak
yang bermanfaat bagi orang lain, kita telah mengimple-
kenangan manis tersebut membekas di
Pengalaman-pengalaman dari pengmas inilah nantinya
berada di dunia pengmas ini.
diri kita ataupun orang-orang di sekitar kita.
Semoga, dengan membaca Gebrak Punya Cerita ini,
pengetahuan kita mengenai pengmas bertambah dan
kita dapat mengimplementasikannya di keseharian kita. Sampai jumpa di Gebrak Punya Cerita edisi selanjutnya!
Gebrak Punya Cerita Edisi April 2021 - Bidang Media Gebrak 2.3 Gebrak Punya Cerita - Edisi April
7