5 minute read

Untag Surabaya Gandeng FK Unej untu

Kacabdindik dan Kajari Surabaya Resmikan Omah Rembug Adhyaksa

Surabaya, Bhirawa

Advertisement

Penjajakan kerjasama program restorative justice di lingkungan pendidikan yang digagas Pemprov Jatim berjalan cukup masif. Jumat (10/2), Cabang Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim wilayah Surabaya-Sidoarjo teken MoU dengan Kejaksaan Negeri (Kajari) wilayah Surabaya.

Sebagai langkah awal kerjasama

Omah Rembug Adhyaksa menjadi implementasi Rumah Restorative Justice (RRJ) di wilayah Surabaya, diresmikan, Jumat (10/2). Dalam hal ini, SMKN 5 Surabaya ditunjuk sebagai pusat RRJ untuk seluruh persoalan yang ditemui di lingkungan lembaga SMA/SMK negeri dan swasta di Surabaya.

Ruangan yang ditata menyerupai ruang mediasi ini, memuat tempat duduk tersangka, korban, fasilitator, tokoh masyarakat, tenaga pendidik dan tokoh agama. Peresmian dan MoU ini dihadiri langsung Kepala SMA/SMK negeri dan swasta di Surabaya.

Kepala Cabdindik Jatim wilayah Surabaya-Sidoarjo, Lutfi Isa Anshory usai peresmian Omah Rembug menuturkan program RJ menjadi solusi ditengah maraknya tawuran, bulliying hingga peredaran narkoba yang tidak menutup kemungkinan juga bisa terjadi di sekolah.

Ia berharap melalui implementasi

RRJ "Omah Rembug" bisa membantu, meringankan dan memberikan wawasan dalam dunia pendidikan mengenail persoalan hukum.

"Kami beraharap didirikannya

Omah Rembug Adhyaksa permarsalahan pendidikan yang kompleks benar- benar rumah untuk memediasi permasalahan di dunia pendidikan. Sehingga dengan adanya Omah Rembug dengan mottonya semua bisa dibicarakan san diseleksaikan tentu ini tidak bisa dilakukan sendiri tanpa arahan dan bimbingan dari yang lebih ahli yaitu kejaksaan," ujarnya. Ia melanjutkan pihaknya juga berharap persoalan yang terjadi dilingkungan pendidikan ada kebermanfaatan. Apalagi persoalan yang dianggap ringan. Di lain sisi, adanya RRJ ini menurut Lutfi menjadi oase bagi beberapa kasus yang terjadi di sekolah yang berakhir di pengadilan.

"Dengan adanya Omah Rembug Adhyaksa bisa memfasilitasi (persoalan-persoalan) dan menjembatani itu semua. Namun saya tidak hanya berharap sampai disini, tapi kami harapkan juga ada penyuluhan hukum pada anak-anak dan warga sekolah bisa dipikirkan berawal dari rumah ini. Ke depan kami yakin akan lebih baik dan lebih banyak kebermanfaatannya," terang dia. Terkait ditunjuknya SMKN 5 Surabaya sebagai pusat RRJ, dikatakan Lutfi hal tersebut sesuai dengan wilayah hukum Kota Surabaya. Terkait jadwal pelayanan, tambah Lutfi hal ini akan dibahas bersama Kajari Surabaya. Yang pasti, jam operasional akan dilakukan mulai Senin-Jumat. "Masih akan kita bahas (jadwalnya). Untuk jamnya juga. Jadi siapapun warga sekolah, baik guru atau siswa tidak hanya menunggu masalah baru datang kesini. Tapi sesuai dengan yang disampaikan Kepala Kejari bahwa bisa digunakan untuk konsultasi hukum juga

Gelanggang

Disdikbud Pamekasan Adakan Studi

Komparasi Implementasi Kurikulum Merdeka

Pamekasan, Bhirawa

Pemerintah Kabupaten Pamekasan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) kabupaten Pamekasan kembali melaksanakan Studi Komparasi antar Sekolah SMP Negeri di kabupaten Pamekasan. Studi Komparasi yang di selenggarakan di SMPN 1 Proppo dan SMPN 5 Pamekasan, diikuti sebanyak 7 (tujuh) sekolah SMP diantaranya SMPN 1 Proppo, SMPN 3 Proppo, dan SMPN Satu Atap Banyupelle, SMPN 5 Pamekasan, SMPN 1 Batumarmar, SMPN 1 Pasean, dan SMPN Satu Atap Panaguan.

Kegiatan ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari Kegiatan Workshop Percepatan Implementasi Kurikulum Merdeka bagi guru SMP Negeri Se kabupaten Pamekasan yang diselenggarakan Disdikbud dalam rangka mendukung Kementerian Pendidikan dalam implementasi Kurikulum Merdeka di kabupaten Pamekasan.

Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Pamekasan, Achmad Zaini mengatakan, studi komporasi agar guru bisa memiliki sikap optimis dalam rangka mewujudkan pendidikan maju melalui Kurikulum Merdeka di kabupaten Pamekasan. Menurutnya, Guru juga harus memiliki sikap optimis bahwa semua siswa bisa menjadi orang hebat di masa depan, baik dari kesejahteraannya, kesehatannya, dan pendidikannya.

Oleh karena itu, untuk mencapai hal tersebut, guru harus meningkatkan kompetensinya, guru tidak boleh menyia-nyiakan waktu, gunakan waktu untuk meningkatkan kapasitas.

Caranya, kata Zaini, bisa menggunakan waktu satu menit setiap hari untuk belajar satu teori, "Jika dalam Satu hari satu teori, maka dalam Satu minggu ada Tujuh teori, dalam Satu bulan ada Tiga puluh teori dan dalam Satu tahun bapak dan ibu sudah menyelesaikan Tiga ratus enam puluh lima Teori, Cukup luar biasa bukan," ungkapnya. [din.why] secara gratis," tandasnya.

Kepala Kajari Surabaya, Joko Budi Dharmawan, SH. MH menjelaskan kebijakan RJ akan dilakukan untuk masyarakat yang memenuhi syarat. Seperti ancaman pidana tidak lebih daei 5 tahun, barang bukti tidak lebih dari Rp.2.500.000 dan bukan perkara pengulangan. Syarat-syarat ini akan digunakan untuk mengambil langkah perdamian.

"Nah, kalau sudah dilakukan perdamaian kami akan tentunya minta petunjuk kepada pimpinan dalam hal ini ibu Kajati Jatim untuk dilakukam persetujuan. Setelah dilakukan persetujuan tentunya akan kami tindak lanjuti untuk dihentikan perkaranya dan tidak dilanjutkan ke persidangan," terang dia. Dikatakan Joko, diutamakannya RJ

Surabaya, Bhirawa Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya melebarkan jaringan kerja sama di bidang pendidikan. Kerja sama ini untuk mempersiapkan Fakultas Kedokteran yang akan segera dibuka di kampus yang berada di jl Semolowaru ini.

FK Untag akan dibina langsung oleh Universitas Jember (Unej). Ini ditandai dengan penandatangana

Memorandum of Understanding (MoU) dan Memorandum of Agreement (MoA) yang dilakukan langsung oleh Rektor Untag Surabaya an-lulusan terbaik, FK Unej juga telah terakreditasi unggul ini siap terlibat secara langsung dalam pembelajaran di Untag Surabaya dengan memenuhi kebutuhan SDM spesi- dalam beberapa perkara membawa manfaat tidak hanya bagi pelaku dan korban melainkan juga pihak instansi keadilan. Mamfaat itu, diantaranya peradilan yang cepat, singkat dan bebas biaya. "Kita ndak perlu lagi biaya persidangan harus mengambil sidang atau sidang. Mengurangi juga lapas yang semakin banyak dihuni dan biaya cost yang banyak untuk membiayai tahanan. Kemudian juga mengembalikan seperti semua," jelasnya. Meski kasus yang diangkat terkait ancaman pidana dibawah 5 tahun, kedepan kata Joko akan dicoba perkara narkoba dengan tidak ada ancaman minimal. Biasanya perkara itu berkaitan dengan pengguna. "Pemantauan akan kita lakukan usai dilakukan pembinaan," tambah dia. [ina.why]

Prof Mulyanto Nugroho dengan Rektor Unej, Dr. Ir. Iwan Taruna.

Launching Kalender Wisata 2023, Pemkab Ponorogo Tawarkan 62 Event

Ponorogo, Bhirawa

Pemerintah Kabupaten Ponorogo melalui Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olah raga (Disbudparpora) meluncurkan Kalender Wisata Kabupaten Ponorogo tahun 2023, Sabtu (11/2/2023) malam.

Kegiatan yang digelar di area wisata Telaga Ngebel itu, secara simbolis kalender wisata diluncurkan oleh Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dan Wakil Bupati Lisdyarita. Sebanyak 62 event akan digelar mulai Januari hingga Desember 2023. Sepuluh di antaranya ditetapkan sebagai top ten event. Ada Hoscestra (Mei), Ngebel Accoustic Festival (Juli), Grebeg Suro (Juli), Festival Nasional Reog Ponorogo (Juli), Kirab Pusaka (Juli), Larungan telaga Ngebel (Juli), Festival Reog Remaja (Agustus), Peringatan Hari Jadi Ponorogo (Agustus), Festival Reog Anak (September), Konser Kreatif (September), dan Kilau raya MNC (Oktober). Di luar 62 event tersebut, ungkap Sugiri Sancoko, masih banyak lagi event-event yang mewarnai Ponorogo di tahun 2023. Ada event religi hingga event seni dan budaya yang digelar di desa-desa.

"Hari ini kita launching 62 event, termasuk juga event religi. Itu belum kami rajang kembali desa-desa yang sedang bergeliat. Misalnya Plunturan dia punya desa budaya, Carangrejo punya perkawinan air napak tilas Mbah Doblang. Nanti kita masukkan dan jadikan wisata penyangga," ujar Sugiri Sancoko ketika ditemui selepas acara. Melalui event yang digelar, Sugiri ingin daya tarik wisata Kota Reog semakin kuat. Karena wisata, memang dijadikannya salah satu tumpuan pembangunan ekonomi Ponorogo.

"Ponorogo pertaniannya memang kuat, namun untuk bisa naik kelas kami akan dorong pariwisata. Kita memiliki alam indah, budaya luar biasa, dan banyak pondok-pondok pesantren besar," ucap Sugiri. Pariwisata, terangnya, mempunyai kemampuan untuk mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya. Mulai dari sektor pertanian, perdagangan, transportasi, hingga komunikasi. "Mudah-mudahan akan tumbuh ekonomi baru dengan berkembangnya pariwisata. UMKM secara organik akan tumbuh, hotel-hotel, resto, kerajinan, dan sektor lainnya," ucapnya. Namun untuk untuk mendorong dan mengembangkan industri pariwisata, membutuhkan partisipasi semua komponen masyarakat. [yas.why]

Dalam kesempatan ini, Prof. Nugroho mengungkapkan kerja sama ini merupakan bentuk penguatan dan pematangan persiapan pendirian Fakultas Kedokteran Untag Surabaya. Saat ini, pihaknya telah memenuhi berbagai persyaratan yang diperlukan mulai dari rumah sakit hingga SDM, salah satunya adalah Fakultas Kedokteran pembina.

"Sebagai Perguruan Tinggi yang telah berhasil menghasilkan lulus-

Matangkan pendirian FK Untag, Rektor Untag Surabaya Prof Irwan Taruna dalam pembinaan FK Untag.

Polres Madiun Kota Edukasi Cegah

Kota Madiun, Bhirawa Polres Madiun Kota melalui Satbinmas mengadakan program pembinaan dan penyuluhan tentang pentingnya pencegahan perundungan (bulliying) bagi siswa siswi SMP Negeri 2 Kota Madiun di aula sekolah setempat, Sabtu (11/2).

Program tersebut diikuti oleh 50 siswa siswi SMP

Negeri 2 dalam rangka memberikan edukasi pentingnya pemahaman anak tentang dampak buruk bullying. Dihadiri langsung oleh Kasat Binmas Polres Madiun Kota, AKP Anis Heni Winarsih, S.Psi., Kepala SMPN 2 Suyatmun, dan tenaga pendidik setempat. Dalam paparannya, Kasatbinmas Polres Madiun Kota menyampaikan bahwa perundungan merupakan salah satu faktor terjadinya tindak kekerasan di kalangan remaja. Dengan diadakannya penyuluhan dan pembinaan diharapkan mampu mencegah anak didik menjadi pelaku ataupun korban bullying di lingkungan sekolah.

"Dengan harapan para Siswa bukan sebagai Pelaku maupun korban Bullying maupun Grooming, " tegasnya.

Selain memberikan edukasi bagi siswa, program tersebut juga merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan sinergitas Polres Madiun Kota dengan tenaga pendidik sekolah-sekolah di kota pendekar ini. [dar.why]

This article is from: