3 minute read
Dihantam Puting Beliung, Puluhan Rumah Alami Rusak Berat
from binder13feb23
Situbondo, Bhirawa
Wilayah barat Kabupaten Situbondo dihantam hujan deras yang disertai angin puting beliung Jumat malam (10/2). Akibat diguyur hujan deras itu sedikitnya 40 rumah yang ada di dua dusun di Desa Pasirputih, Kecamatan Bungatan, Kabupaten Situbondo, mengalami rusak parah.
Advertisement
Tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Tagana, TNI dan Polri serta perangkat desa dan Kecamatan bahu membahu memberikan bantuan.
Menurut Puriyono, Koordinator Pusat Pengendalian dan Operasional (Pusdalops) BPBD Kabupaten Situbondo, kejadian rusaknya puluhan rumah milik warga terjadi di Dusun Tegal Mulyo sebanyak 14 rumah.
Selain itu, aku Puriyono, kejadian bencana tersebut juga menimpa warga di Dusun Krajan sebanyak 11 rumah. “Dari 25 rumah tersebut, 9 rumah mengalami rusak berat. Sisanya mengalami rusak ringan sebanyak 16 rumah,” beber Puriyono.
Puriyono menambahkan, saat mendapat informasi ada kejadian angin puting beliung di Desa Pasir Putih, petugas Pusdalops, Tagana Dinsos Kabupaten Situbondo, TNI/Polri serta Muspika dan perangkat desa setempat, langsung turun melakukan peninjauan ke lokasi kejadian.
“Kami ikut membantu dan memperbaiki rumah warga yang rusak berat. Taksiran sementara kerugian yang dialami puluhan warga diperkirakan mencapai Rp 40 juta,” tegas Puriyono, mewakili Kepala BPBD Kabupaten Situbondo Sruwi Hartanto.
Dari kejadian tersebut, tidak ada korban jiwa karena saat angin kencang terjadi, warga cepat menyelamatkan diri keluar rumah. Salah satu warga bernama Abdul Wafi mengaku kerugian sementara yang dialami puluhan warga ditaksir mencapai Rp 40 juta. “Kejadiannya angin kencang atau angin puting beliung sangat cepat.
“Saya bersama keluarga ada di rumah. Begitu atap rumah ada yang beterbangan, saya dan keluarga lari keluar rumah untuk menyelamatkan diri,” aku Abdul Wafi, warga Dusun Tegal Mulyo, Desa Pasir Putih. Di tempat terpisah, BPBD Kabupaten Situbondo juga melaporkan kejadi- an tanah longsor di ruas jalan Desa Campoan, Kecamatan Mlandingan. Pemicunya, urai Puriyono, di Desa Campoan diterpa hujan deras dan angin kencang serta tekstur tanah yang gembur sehingga mudah terkena longsor.
“Untuk roda dua masih bisa melintas. Sedangkan roda empat ada kesulitan melintas jika longsor susulan terjadi. Angka kerugian mencapai ratusan juga rupiah,” terang Puriyono. [awi.gat]
Tanggul Kali Sadar Jebol 15 Meter : 240 Rumah di Dusun Gembongan Kebanjiran
Mojokerto, Bhirawa Sesuai dengan namanya “Gembongan”, maka hampir tiap tahun jika musim penghujan selalu tergembong air sungai Sadar yang meluber. Itulah Dusun “Gembongan” Desa Jotangan Kecamatan Mojosari, sampai saat ini , Minggu (12/2) sekitar 240 rumah dan puluhan hektar sawah terendam air.
Adapun penyebab utama banjir yang melanda Dusun Gembongan, tidak lain jebolnya tanggul dan melubernya air sungai Sadar yang berada ditengah Dusun tersebut, akibat hujan dengan intesitas yang tinggi yang turun setiap hari sejak Kamis (9/2).malam. Kepala Dusun Gembongan Nurul
Kholis mengatakan, jika banjir di dusunnya kali ini akibat jebolnya tanggul sungai sadar di Tambakgung sejak Kamis malam sehingga luapan air yang deras menggerus bagian bawah tanggul hingga mengakibatkan jebolnya tanggul hingga 15 meter. Karena derasnya air sungai Tanggul sepanjang 15 meter dengan ketinggian sekitar 3 hingga 4 meter tersebut, tak mampu membendung luapan air sungai. Sehingga secara perlahan tanggul tergerus hingga air sungai meluber hingga perkampungan warga.
“Tanggul yang jebol memang lumayan lebar, air sungai meluber dan membanjiri perkampungan kami,” ungkap kepala Dusun Gembongan, Nurul Kholis, Jumat (10/2) . Jika dilihat dari konstruksi yang ada, bagian bawah tanggul tampak dibangun menggunakan plengsengan. Sedangkan sisi atas selebar kurang lebih 1,5 meter berupa gundukan tanah.
Namun, karena hujan deras selama beberpa hari ini, kiriman air dari hulu atau kawasan Kebondalem, Kecamatan Mojosari dan sekitarnya, membuat sungai meluap. “Perlahan tanggul itu tergerus kemudian jebol,” papar Kholis. Menghadapi kondisi demikian jumat pagi perangkat desa melaku- kan pengecekan pada titik tanggul yang jebol. Di mana, di tengah jebolnya tanggul, debit air sungai yang mengalir menuju Sungai Sadar tersebut memang masih tinggi.dilanjutkan pembersihan sungai kecil yang ada di sekitar perkampungan warga agar cepat mengalir air genangannya Hingga kini , dari 300 rumah di Dusun Gembongan, sekitar 240 di antaranya tercatat terdampak banjir. Dengan ketinggian banjir antara 20 centimeter (cm) hingga 80 cm. Rumah terdampak banjir tersebar di RT 13, 14, 16, 17, dan 18. Jelasnya( [min.gat]
Satpol PP Tulungagung Jaring Belasan Pasangan Jelang Valentine
Satpol PP Kabupaten Tulungagung mulai melakukan razia di sejumlah hotel di Kota Tulungagung jelang hari valentine. Hasilnya, pada Sabtu (11/2) malam, mereka berhasil menjaring 13 pasangan bukan pasangan suami istri di dua hotel berbeda.
Kabid Penegakan Perda dan Perda Satpol PP Kabupaten Tulungagung, Artista Anindya Putra mengungkapkan razia di hotel sengaja dilakukan untuk cipta kondisi karena semakin dekat peringatan hari valentine. “Dari dua hotel yang dirazia kami sudah mendapatkan 13 pasangan yang bukan pasangan sua- mi istri,” ujarnya. Menurut dia, sebelumnya Satpol PP Kabupaten Tulungagung,menargetkan lima hotel yang akan dirazia. Namun karena di dua hotel sudah menemukan belasan pasangan bukan suami istri, tiga target hotel lainnya urung dilakukan. “Dari hasil razia tidak ada yang dibawah umur (anak-anak). Semuan- ya sudah dewasa dan bahkan ada pasangan yang sudah sepuh (lanjut usia). Usianya 72 tahun dan 60 tahun,” paparnya. Artista Anidya yang biasa disapa dengan sebutan Genot ini selanjutnya membeberkan jika salah satu pasangan yang terjaring razia mengaku menginap di hotel setelah melakukan transaksi open booking online (BO) melalui media sosial. Bahkan pasangan ini sudah melakukannya sebanyak dua kali.
“Terhadap pasangan yang melakukan open BO ini kami akan koordinasikan dengan pihak kepolisian, yakni PPA Polres Tulungagung,” ucapnya. Sedang untuk dua belas pasangan lainnya tetap diproses di Satpol PP Kabupaten Tulungagung. Bagi pasangan yang belum menikah akan didatangkan orang tuanya masing-masing.
“Kalau yang sudah menikan didatangkan pasangannya,” imbuhnya. Ketika ditanya apakah ada pasangan yang terjaring razia dari luar kota Tulungagung. Genot menyatakan ada dua orang. “Ada dua orang yang dari luar kota,” pungkasnya. [wed.gat]