7 minute read

AYAAN & OLAHRAGA Pembinaan

fik yang belum dimiliki sesuai kesepakatan yang disepakati bersama," ujarnya, Minggu (12/2).

Lebih lanjut Prof. Nugroho menambahkan, nantinya Fakultas Kedokteran Untag Surabaya akan memiliki dua Program Studi (Prodi), yaitu sarjana kedokteran dan profesi dokter.

Advertisement

Terbatasnya jumlah dokter di Indonesia khususnya di kawasan timur menjadi faktor pendorong Untag

Dosen Umsida Perkuat Branding dan Digitalisasi Pemasaran Produk IPAS

Surabaya mendirikan Fakultas Kedokteran. Menjawab hal tersebut Prof. Nugroho menegaskan Untag Surabaya berkomitmen penuh memberikan pendidikan kedokteran untuk rakyat dengan kualitas unggul. "Sebagai Kampus Nasionalis yang menjunjung nilai marhaenisme, kami berkomitmen untuk memberikan pendidikan dokter untuk rakyat dan semua kalangan tetap bisa sekolah kedokteran. Selain itu dengan hadirnya tenaga pengajar berkualitas tentunya kami berupaya untuk memberikan kualitas yang unggul dan menghasilkan lulusan yang berdaya saing," tandasnya. Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran UNEJ dr. Ulfa Elfiah menyatakan siap membantu dan mendukung pembukaan fakultas kedokteran Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. "Bisa segera kirim tim dari Untag Surabaya untuk studi banding ke Unej dan ada beberapa permintaan dari tim FK Unej untuk kurikulum dan muatan lokal tidak beda jauh," jelas dr. Ulfa. [ina.why]

Sidoarjo, Bhirawa Menggandeng Anggota Ikatan Pengusaha Aisyiyah Sidoarjo (IPAS), Dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menjalankan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Risetmu. Dalam kegiatan ini, kegiatan yang diketuai Metatia Intan Mauliana, bersama anggota dosen Nuril Lutvi dan lima mahasiswa lainnya berfokus pada pengembangan efektifitas produksi dan digitalisasi.

Metatia menjelaskan, program ini diperuntukkan dalam meningkatkan SDM anggota IPAS khususnya wilayah desa Porong dalam bidang pengembangan ketrampilan kewirausahaan perempuan. Fokus utama yang di angkat adalah aspek keterbatasan literasi pemasaran digital, penguatan branding, dan produksi yang ditemukan sebagai masalah utama mitra.

"Program ini bertujuan untuk mengoptimalkan literasi anggota dibidang digitalisasi pemasaran, branding, diversifikasi produk, dan peningkatan efektivitas produksi," ujar Metatia, Minggu (12/2).

Karenanya, dalam merealisasikam tujuan tersebut, Metatia bersama anggota melakukan sosialisasi digitalisasi pemasaran dan penguatan branding, serta pelatihan pengolahan produk kre- atif berdasar potensi desa. Tak hanya itu, pendampingan pembuatan alat tepat guna sederhana juga dilakukan untuk meningkatkan efisiensi produksi. Ia merinci, pada pekan pertama di lakukan sosialiasasi mengenai kewirausahaan perempuan yang membahas mengenai branding, penguatan produk dan perhitungan HPP produk yang akan dipasarkan.

"Pelatihan ini alhamdulillah mendapat respon yang cukup baik terutama pada pembahasan Harga Pokok Penjualan (HPP) yang dirasa oleh peserta merupakan hal baru yang luput dari perhatian dalam berniaga sehingga kerap kali harga yang diberikan kurang sesuai dan hanya memberikan keuntungan yang tipis sehingga sulit berkembang," jelas dia. Hal itu, kata Metatia ditemui persoalan diantaranya kebanyakan anggota hanya mengira-ngira harga yang menurutnya sesuai tanpa memperhatikan kaidah perhitungan HPP. Selain itu, pada pekan selanjutnya diberikan penyuluhan mengenai produk potensi desa, yakni Bunga Telang yang banyak dijumpai di wilayah desa Porong. Pemanfaatan bunga Telang sebagai produk unggulan tentu akan menguntungkan dari segi keunikan dan khasiat untuk kesehatan. "Tidak hanya penyuluhan diversifikasi produk namun juga tim memberikan pelatihan pembuatan alat tepat guna sederhana berupa alat peniris minyak (spinner) untuk meningkatkan efektifitas waktu saat penirisan pembuatan kripik bunga talang," jelas Metatia. Pasca serangkaian pembekalan dan pelatihan yang telah diberikan, Metatia dan tim optimis program yang telah dilksanakan akan memberikan dampak baik dan menambah bekal para peserta untuk mengembangkan usaha mereka secara mandiri dan efektif. [ina.why]

Rektor UB Sebut Tantangan Paling Besar adalah Iklim Riset

Kota Malang, Bhirawa Rektor Universitas Brawijaya (UB) Prof. Widodo, S.Si.,MSi.,Ph.D , mengemukakan untuk capaian UB menjadi AI &Digital Campus yang menjadi tantangan besar adalah membangun Iklim Riset.

Pernyataan tersebut disampaikan Widodo, pada hari kedua Sidang Paripurna Majelis Senat Akademik, Sabtu (11/2) kemarin. "Tantangan besarnya adalah membangun iklim riset," ujarnya disesi tanya jawab setelah memaparkan studi kasus UB dengan tema "Tantangan Pengelolaan PTN BH dalam Meningkatkan Mutu Akademik dan Rekognisi Internasional.

Untuk itu, iklim riset ini, akan dibangun dengan cara mengundang ilmuwan yang bisa menularkan iklim riset untuk bisa stay di kampus. Kedua, menambah jumlah mahasiswa PMDSU (Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul). "Ketiga, manajemen pendanaan riset, juga harus dikuatkan,"tukasnya.

Menurut dia, pendanaan riset tidak selalu fokus pada jumlah tapi manajemen pendanaan riset agar diberikan ke orang-orang yang tepat. Tidak hanya itu, magang staf pengajar ke kampus luar negeri yang bagus risetnya, juga menjadi keniscayaan.

Ia menyampaikan kulitas riset yang ada saat ini di UB masih be- lum maksimal.

"Maka untuk mendekatkan ke rekognisi internasional caranya dengan menggunakan Artificial Intellegence (AI),"sambungnya. UB disampaikan Rektor mendeklarasikan diri sebagai AI&Digital Campus. "Jika mau berkembang harus berkolaborasi salah satunya dengan digital, karena AI sifatnya diverse" ujarnya. Menurut Widodo, pendidikan Digital akan memudahkan mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan karena fleksibel dimana saja. "Untuk masuk kesitu maka tata kelola dan perangkat harus dipersiapkan. UB sendiri telah memiliki supercomputer NVIDIA DGX A100. Supercomputer ini dapat dimanfaatkan mahasiswa dan dosen yang memerlukan perangkat komputasi tinggi untuk melaksanakan riset dan publikasi," ujar pria asli Bojonegoro itu. [mut.why]

SMKN 2 Buduran Fasilitasi Cooking Class PDBK

Sidoarjo, Bhirawa

SMK Negeri 2 Buduran merupakan salah satu sekolah penyelenggara pendidikan inklusif di Kabupaten Sidoarjo, yang sudah memasuki tahun ke 6. Sekolah penyelenggara pendidikan inklusif pada dasarnya merupakan sekolah yang menerima Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (PDBK) supaya bisa menerima pendidikan atau pembelajaran bersama dengan anak pada umumnya. Berbagai fasilitas kegiatan pem- sudarno/bhirawa naan dan penyuluhan tentang pentingnya pencegahan perundungan (bulliying) bagi siswa siswi a sekolah setempat, Sabtu (11/2).

h Bullying bagi Siswa SMP Negeri 2

belajaran khusus dan kegiatan kompensatoris tentunya juga diberikan kepada mereka. Salah satunya yaitu dengan kegiatan 'Cooking Class' dengan melibatkan Guru

Pembimbing Khusus, Guru BK dan Dharma Wanita SMK Negeri 2 Buduran, pada Jumat (10/2) siang. Menurut Kepala SMK Negeri 2 Buduran Sidoarjo Dra. Hj Mariya Ernawati, MM peserta didik berkebutuhan khusus di sekolahnya berjumlah 21 siswa, mulai dari kelas 10, kelas 11 dan kelas 12 dengan berbagai hambatan, diantaranya Lambat belajar, Tunagrahita, Cerebral Palsy, Autisme, Disleksia, dan hambatan Emosi Sosial. "Peserta didik berkebutuhan khusus tentunya memiliki hambatan yang berbeda-beda, sehingga membutuhkan kegiatan yang menunjang perkembangan dirinya," tutur Bu Mariya sapaan akrabnya. Ia katakan, dalam pelaksanaan Cooking Class ini per satu semester, dengan harapan peserta didik berke- butuhan khusus nantinya bisa menolong dirinya sendiri dalam menyiapkan makanan sederhana. Kemudian kegiatan ini juga bertujuan untuk memupuk komunikasi sosial dan rasa saling tolong menolong kepada sesama manusia. "Rencananya akan selalu ada kegiatan-kegiatan lain, untuk meningkatkan kemampuan mereka. Disamping itu, mereka juga mengikuti ekstrakurikuler Paskibraka, Pramuka, futsal, baca Qur'an," jelas Mariya Ernawati. [ach.why]

Kelas Terendam Banjir, Siswa SMPN 2 Tanggulangin Belajar di Masjid

Sidoarjo, Bhirawa Nasib Desa Kedungbanteng, desa langganan banjir setiap tahun, di Kec Tanggulangin, Kab Sidoarjo ini, benar-benar merana dan memprihatinkan, selama bertahuntahun. Namun hingga kini masih belum juga ada solusi yang tepat untuk mencegahnya.

Sejak akhir Bulan Januari 2023 hingga kini, atau sudah ada tiga Minggu lalu, banjir akibat dari air hujan itu, belum juga surut. Masih ada sebagian tempat yang terendam banjir dan belum bisa surut airnya.

Salah satunya di lokasi SMPN 2 Tanggulangin. Hal ini, membuat sistem belajar dan mengajar di sekolahan itu jelas sangat terganggu. Seorang guru di SMPN 2 Tanggulangin, Abdul Hasan, mengatakan dari total 21 ruang kelas yang ada, masih tersisa 7 ruang kelas yang sampai saat ini masih terendam air, akibat hujan yang turun .

Tujuh ruang yang masih tergenang air itu diantaranya, selain kelas juga ada kamar mandi guru dan siswa. Untuk keperluan sanitasi, pihak sekolah menggunakan kamar mandi lainnya.

Meskipun dalam kondisi banjir, pihak sekolah tetap berusaha melakukan sistem belajar dan mengajar secara tatap muka di sekolah. Tidak di kelas seperti pada umumnya, namun siswa terpaksa harus belajar di ruang aula masjid.

"Karena kelas terendam banjir, kami melakukan pembelajaran di masjid sekolah," kata Hasan, Sabtu (11/2) akhir pekan lalu. Karena masih bersemangat agar aktivitas belajar tak sampai terhenti, para siswa tetap diminta masuk seperti biasa. Namun disiati tempat pembelajaran dibuat dengan sistem bergiliran. "Kami pihak sekolah, sebenarnya sudah berusaha meninggikan masing - masing ruang kelas," katanya.

Gubernur Khofifah Resmikan Lapangan Jatim Seger

Pemprov, Bhirawa

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan Lapangan

Jatim Seger (Senang Gerak) di Jalan Raya Kertajaya Indah Nomor 4 Kota

Surabaya, Sabtu (11/2) sore.

Gubernur Khofifah mengatakan, diresmikannya lapangan Jatim Seger ini diharapkan dapat menjadi fasilitas penunjang untuk meningkatkan prestasi olahraga di Jatim, terutama dari cabang olahraga (cabor) atletik.

Apalagi, lapangan Jatim Seger ini telah mendapatkan sertifikasi internasional dari World Atlethic yang berpusat di Monaco, sehingga untuk rekor bisa tercatat di internasional.

“Ada banyak cabor di bidang atletik yang harus terus kita support dengan berbagai fasilitas penunjang. Semoga dengan adanya lapangan baru, maka ada semangat baru, dan tentunya prestasi-prestasi baru. Atlet-atlet berprestasi di cabor atletik, yang tidak hanya mengharumkan nama Jatim, tapi juga Indonesia di kancah inter- nasional,” katanya. Lebih lanjut Khofifah mengatakan, selain menjadi sarana peningkatan prestasi olahraga dari cabor atletik, adanya Lapangan Jatim Seger ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kebugaran dan menciptakan pola hidup sehat di masyarakat. Yakni memasyarakatkan olahraga, dan mengolahragakan masyarakat.

“Memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat ini menjadi upaya untuk menumbuhkan pola hidup sehat di masyarakat. Karena selain makanan yang bergizi tentunya olahraga menjadi penting. Karena di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Men Sana In Corpore

Sudah selama 4 tahun ini, pihak sekolah selalu melakukan peninggian hampir 80 sentimeter di berbagai sudut sekolah. Tapi meski demikian, kalau hujan turun, tetap masih banjir juga dan surut- nya sangat lama. Pihak sekolah diakui sampai sudah merasa pasrah dengan keadaan itu. Meski demikian, proses belajar tidak sampai terhenti, hingga saat ini. [kus.why]

Siswa di SMPN 2 Tanggulangin, Kab Sidoarjo, harus mengungsi pindah belajar di dalam masjid sekolah, karena kelas mereka masih banjir terendam air hujan.

Sano,” katanya. “Ditambah saat ini olahraga telah menjadi bagian penting atau gaya hidup (lifestyle) dalam kehidupan masyarakat kita. Jadi adanya fasilitas penunjang seperti Lapangan Jatim Seger ini tentunya dapat mendorong masyarakat menjadi sehat, bugar dan produktif,” imbuhnya.

Menurutnya, Lapangan Jatim Seger ini bisa digunakan untuk berbagai macam pertandingan. Yakni Lari cepat pendek 100 m dan 200 m, Lari jarak menengah 400 m dan 800 m, Lari jarak jauh 1.000 s/d 5.000 m, Lari estafet, Lari gawang, Lari halang rintang, Lompat jauh dan Lompat jangkit.

Kemudian Lompat tinggi, Lompat galah, Lempar cakram, Lempar lembing, Lempar martil dan Tolak peluru. “Selain digunakan untuk pertandingan, lapangan ini juga bisa digunakan oleh masyarakat umum untuk berolahraga. Serta dapat menjadi tempat latihan fisik atau kesempatan para calon TNI/Polri dan sekolah kedinasan lainnya,” katanya. [tam.wwn]

Gelanggang

Gus Ipul Buka Turnamen Panahan Jaladri Cup Jawa Timur

Pasuruan, Bhirawa

Wali Kota Pasuruan, H Saifullah Yusuf membuka acara turnamen panahan Jaladri Cup Provinsi Jawa Timur tahun 2023 di lapangan Yon Zipur 10, Kota Pasuruan.

Gus Ipul sapaan akrabnya memberikan motivasi kepada para atlet panahan untuk terus mengejar prestasi. Menurutnya, Jawa Timur adalah provinsi yang menjadi tulang punggung dunia olahraga nasional. Karena, banyaknya atlet Jawa Timur yang berprestasi mengharumkan nama Indonesia di kancah olahraga internasional. "Jadikan perlombaan panahan kali ini, sebagai tangga untuk menuju sukses. Tentu, selain sepak bola dan voli, Jawa Timur juga dikenal sebagai gudangnya para pemanah yang handal," urai Gus Ipul, Jumat (10/2).

Gus Ipul berpesan kepada para atlet, apabila yang belum berhasil meraih juara, seyogyanya terus bersamangat. Karena, itu merupakan salah satu anak tangga yang harus dilalui untuk meraih prestasi di kemudian hari.

"Tentu harus ada kemauan kuat dan bekerja keras. Tetap semangat dibawah bimbingan pelatih yang profesional. Sehingga, bisa mampu menjadi juara dunia yang menginspirasi," terang Gus Ipul. [hil.why]

This article is from: