5 minute read

Cegah Kenakalan Remaja, Pemkot Bentuk Duta Trantibum di Sekolah

Next Article
Konsisten

Konsisten

Surabaya, Bhirawa

Pemkot Surabaya launching pembentukan Duta Ketentraman dan Ketertiban Umum (Trantibum), Senin (31/2). Pembentukan Duta Trantibum yang berasal dari pelajar Kota Surabaya tersebut, sebagai bagian dari upaya deteksi dini dan mencegah kenakalan remaja.

Advertisement

Acara launching sekaligus ikrar bersama Duta Trantibum, digelar di Graha Sawunggaling Lantai 6

Gedung Pemkot Surabaya. Kegiatan ini diikuti ratusan perwakilan pelajar dari jenjang SD/ SMP/ SMA/ SMK

Negeri dan Swasta se Kota Pahlawan melalui luring serta daring.

Dalam sambutannya, Wali Kota

Eri Cahyadi mengajak kepada para pelajar tersebut agar menjadi bagian dalam menjaga Surabaya.

Menurutnya, hal tersebut dapat mulai dilakukan dengan menanamkan dalam hati rasa cinta terhadap kota dan negara ini.

“Cinta terhadap negara dan kota merupakan bagian dari Iman, Hubbul Wathon Minal Iman. Karena kalau sudah tidak cinta kepada negara, berkurang cintanya kepada kotanya, akhirnya lahirlah perbuatan yang menjadi tidak menyenangkan,” kata Wali Kota Eri Cahyadi.

Wali Kota Eri Cahyadi meyakini para pelajar yang hari ini dilantik menjadi Duta Trantibum, merupakan anak-anak yang memiliki rasa cinta terhadap kota dan negara.

Jika sudah dikukuhkan, ia berharap, para pelajar itu dapat mencegah perbuatan atau tindakan yang dilarang, khususnya di lingkungan sekolah.

“Karena perbuatan yang dilarang itu pasti menjadikan kota kita tidak aman. Kalau sudah minum-minuman keras, akan menjadi gelap, dia pasti melakukan kejahatan,” ujar dia.

Menurutnya, seorang Duta Trantibum juga harus berani menyampaikan pendapat. Demikian pula harus berani menegur dengan caracara santun ketika ada teman yang melakukan perbuatan dilarang.

“Anak-anakku harus berani menyampaikan di dalam sekolahnya. Kalau misalnya ada teman yang merokok di sekolah, harus berani menegur namun dengan cara yang santun,” kata Cak Eri sapaan lekat Wali Kota Surabaya.

Pada saat itu, Cak Eri juga sedikit bercerita pengalamannya saat masih menjadi pelajar sekolah. Dimana saat menjadi pelajar, ia mengikuti sejumlah kegiatan ekstrakurikuler sekolah. Mulai dari Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dan Patroli Keamanan Sekolah (PKS) saat jenjang SD, hingga Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) ketika SMP dan SMA.

“Bayangkan kalau anak-anakku tidak ikut Duta Trantibum, tidak ikut organisasi, maka anakanakku menjadi pintar, tapi tidak berani untuk mengeluarkan pendapat,” jelasnya. Oleh sebabnya, Cak Eri menyebut, bahwa mengikuti or- ganisasi atau ekstrakulikuler di sekolah sangatlah penting. Sebab, menurutnya, dengan mengikuti organisasi di sekolah, maka karakter seorang pelajar itu juga akan terbentuk.

“Anak-anakku harus menjadi orang yang punya karakter, harus menjadi orang yang punya keberanian dalam menyampaikan pendapat. Harus berani juga menegur teman ketika ada yang melakukan perbuatan dilarang, kalau tidak bisa, sampaikan kepada gurunya,” tuturnya.

Oleh sebabnya, pihaknya berharap, kehadiran Duta Trantibum pada masing-masing sekolah di Surabaya dapat mencegah berbagai macam kenakalan remaja. Baik itu mencegah balap liar, tawuran, minum-minuman keras, narkoba maupun pergaulan bebas.

“Saya yakin anak-anakku yang menjadi Duta Trantibum adalah anak-anak yang memiliki akhlakul karimah, memiliki kemampuan lebih dibandingkan yang lain. Karena itu, ajak teman-teman untuk menjauhi perbuatan-perbuatan yang tidak baik, insyaallah kota ini juga akan terjaga,” imbuhnya. [iib.dre]

Wali Kota Paparkan Capaian Prestasi 4 Tahun Kepemimpinan

Probolinggo, Bhirawa

Malam refleksi 4 tahun kepemimpinan Wali Kota wiwit agus pribadi/bhirawa

Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin sukses digelar, Wali kota mengungkapkan rasa syukurnya atas capaian keberhasilan yang telah dilaksanakan selama empat tahun ini.

Habib Hadi juga berterima kasih kepada masyarakat Kota Probolinggo dan semua pihak yang telah bersinergi dalam membangun Kota Probolinggo.

Wali Kota Hadi terima rekor MURI pembuatan meja terbanyak siswa SMK.

Meja Lipat Siswa SMK se Kota Probolinggo Dapat Rekor MURI

Habib Hadi Harapkan Peran Generasi Muda Dalam Pembangunan Kota Pelatihan pembuatan meja lipat dari baja ringan masih bergulir hingga Jum’at (27/1).

Siang, giliran siswa SMKN 2 Kota Probolinggo berkesempatan mendapatkan ilmu pembuatan meja yang hasilnya akan diserahkan kepada Pedagang Kaki Lima di sentra Alun-alun sisi timur. Hal tersebut membawa berkah dengan memperoleh MURI.

Sebanyak 300 siswa jurusan Teknik

Permesinan dan Desain Pemodelan dan

Informasi Bangunan (DPIB) diajari bagaimana cara membuat meja lipat dari baja ringan, mulai dari cara memotong, mengukur bahan yang telah disiapkan.

Mereka dilatih oleh instruktur dari

Himpunan Aplikator Indonesia (HAPI) yang berjumlah dua orang. Untuk kelengkapan bahan, Pemkot Probolinggo juga bekerjasama dengan PT. Kencana Maju Bersama sebagai perusahaan distributor produk konstruksi terutama baja ringan.

Giat pelatihan yang merupakan rangkaian dari Refleksi 4 tahun Kepemimpinan Wali Kota

Habib Hadi Zainal Abidin ini diadakan untuk memecahkan rekor MURI yakni Pelatihan

Pembuatan Meja Lipat dari Baja Ringan secara

Hybrid dengan peserta terbanyak yakni 1.023 orang yang berasal dari siswa-siswa SMK seluruh Kota Probolinggo.

Pelatihan ini berlangsung selama empat hari dari hari Selasa sampai Jumat (24-27/1), dimulai dari hari Selasa kemarin bertempat di SMK A Yani dengan peserta 275 peserta, SMKN 2 dengan 300 peserta, dan di hari ketiga nanti berlokasi di SMKN 4 Kota Probolinggo dan hari keempat di SMKN 1 Probolinggo. Berkesempatan langsung menengok proses pelatihan tersebut, Wali Kota Habib

Hadi Zainal Abidin menerangkan bahwa giat tersebut bertujuan untuk memberdayakan para siswa SMK di semua sektor dan kegiatan sesuai dengan tugas dan bidang masing-masing seperti contoh giat ini yakni di bidang pembangunan. “Tentunya peran dari anak-anak ini sangat penting, dan kita tunjukkan peran dari generasi muda di wilayah Kota Probolinggo, sangat luar biasa mempunyai keunggulan. Kita ajak untuk membuat aplikator meja yang akan diserahkan ke PKL yang melibatkan 1.000 siswa SMK se-Kota Probolinggo,” terang Habib Hadi. Dengan berkembangnnya kemampuan, potensi dan kreatifitas mereka dari pelatihan semacam ini, orang nomor 1 Kota Probolinggo tersebut berharap keterlibatan mereka dalam keberlangsungan memajukan Kota Probolinggo ke depannya dan menjadikan pengalaman berharga untuk diri mereka sendiri. Giat pelatihan ini akan menghasilkan meja dalam kondisi 70% - 80%, karena tahap finishing akan dilanjutkan ketika hari H pelaksanaan Refleksi 4 Tahun Kepemimpinan Wali Kota Probolinggo, yakni 2931 Januari mendatang yang akan berlangsung di Alun-Alun Kota Probolinggo. Wali kota Habib Hadi menjelaskan rekor MURI ini sebagai suatu keberhasilan para siswa SMK yang ada di kota Probolinggo, dihadiri Sri Hidayati dari rekor MURI, pimpinan bank jatim. Rekor MURI ini menjadi penyemangat bagi kita dan menjadi kebanggaan kita semua. Tanpa keterlibatan semuanya, tidak ada yhal yang terwujut. Kebersaamaan menjadi suatu yang paling utama. Tantangan yang di kemudian hari menjadi pelecut. Sebagai generasi muda menjadi hal yang terbaik, manfaatkan waktu-waku yang positif, maka masa depan akan cerah.

Mudah-mudahan denganrekor MURI ini menjadi suatu yang dapat sebagai kebanggaan bersama, Berharapan kegiatan ini menjadi hal yang baik dan menjadi contoh adik-adiknya kedepan. Kedepannya dapat lebih baik lagi.

10.000 rekor lebig yang sudah menorehka kalinya. Melainkan sebelumnya sudah dilakukan yakni, pembuatan kerajinan daur ulang dengan peserta taerbanyak, rening setiriding dengan peserta perempuan terbanyak, pembuatan ikan asap kripsi terbanyak dan sajian ketan kratok terbanyak pada 2020 dan hari ini 2023 pelatihan meja lipat hipritter banyak demgamn 7 SMA yang ada 1026 peserta.

Ketua HAPI (Himpunan Aplikator Indonesia), Soleh mengatakan, tujuannya untuk meningkatkan kjompetensi para siswa di kota Porobolinggo, HAPI sudah punya program dengan pelatihan gratis, para tukang yang usia 40 tahun keatas dapat diarahkan untuk menjadi pengusaha. [wap.adv]

Malam refleksi merupakan komitmen keterbukaan dan pertanggungjawaban kepada warganya. Ia juga ingin menunjukkan bahwa kebersamaannya dengan Wakil Wali Kota Probolinggo (Alm) H. Moch. Soufis Subri tidak boleh dilupakan. “Semua konsep dan rencana pembangunan daerah di jangka pendek dan jangka panjang telah kami susun dan terus berjuang mewujudkan apa yang telah menjadi visi dan misi. Alhamdulillah satu persatu janji kami kepada masyarakat kota Probolinggo dapat terwujud. Insyaallah sudah 100% janji kami berdua terealisasi di tahun keempat masa kepemimpinan ini berkat doa kita semua,” terangnya, Senin (30/1) malam.

Refleksi 4 tahun kepemimpinan telah mencatat semua kinerja atau rapor wali kota dalam menjalankan amanahnya. Program kerja yang berjalan sesuai dengan visi membangun bersama rakyat untuk Kota Probolinggo yang lebih baik, berkeadilan, sejahtera, transparan, aman dan berkelanjutan, telah banyak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kota Probolinggo baik di sektor pendidikan, kesehatan, ekonomi, lingkungan dan sosial budaya.

Visi tersebut dilaksanakan melalui empat misi capaian, yaitu pembangunan ekonomi yang berdaya saing, berbasis sektor potensial dengan indikator meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi dan realisasi investasi di Kota Probolinggo.

Kedua, sumber daya manusia dan kesejahteraan sosial yang berkualitas dengan indikator capaian indeks pembangunan manusia Kota Probolinggo yang meningkat tajam dan persentase penduduk miskin Kota Probolinggo yang menurun. [wap.dre]

This article is from: