6 minute read

Bupati Tulungagung Minta Kades Alokasikan Dana Desa

Next Article
i Rapor Dimulai

i Rapor Dimulai

Tulungagung, Bhirawa

Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo, meminta kepala desa setempat untuk mengalokasikan dana desa dalam upaya penurunan angka stunting. Pembiayaan dari dana desa tersebut diharapkan mempercepat upaya Kabupaten Tulungagung mencapai zero stunting.

Advertisement

“Saya akan turun tangan mengawal dan memantau pelaksanaan setiap program penurunan stunting agar berjalan baik dan tepat sasaran. Termasuk kepala desa agar mengalokasikan dana desanya untuk penanganan stunting,” ujar Bupati Maryoto Birowo di acara Rembuk Stunting Kabupaten Tulungagung di Hotel Crown Victoria Kota Tulungagung, Senin (5/6). Ia menyebut dana desa dapat digunakan untuk membiayai keperluan upaya penurunan stunting.

“Seperti pemberian makanan tambahan (PMT), operasional rujukan balita stunting, pembangunan sanitasi dan air minum, serta intervensi spesifik dan sensitif lainnya,” paparnya. Bupati Maryoto Birowo mengungkapkan saat ini secara prevalensi, berdasarkan bulan timbang, angka stunting Tulungagung termasuk dalam kategori rendah. Pada tahun 2022 angka stunting sebesar 4,25 persen.

“Akan tetapi berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunt-

Kelana Jatim

Lepas Jamaah Haji ASN, Sutiaji Pesan agar Melakukan Ibadah dengan Khusuk

Kota Malang, Bhirawa

Musim haji 2023, menjadi sangat istimewa bagi sejumlah

Aparatur Sipil Negara ( ASN) Pemkot Malang, 49 orang akan bersama 1169 jamaah calon haji asal Kota Malang, pada tanggal 18 Juni 2023 mendatang.

Para jamaah ini akan tergabung pada kloter 70, 71 dan 72, yang akan diberangkatkan dari. lapangan Brawijaya.(Rampal).

Sebelum berangkat, Wali Kota Malang Sutiaji memberikan pesan khusus terhadap 42 jamaah perempuan dan 7 orang lakilaki ASN, di Masjid Baiturrahim Kompleks Balai Kota Malangb Senin (5/6) kemarin.

Sutiaji memberi pesan bahwa 49 ASN itu harus pintar memanfaatkan waktu di sana dengan semaksimal mungkin.

“Manajemen waktu harus dipersiapkan agar ASN ini bisa ibadah haji dengan maksimal dan fokus,”tukasnya.

Manajemen waktu itu kata dia harus ditata. Karena di sana waktunya diforsir untuk kegiatan.

“Intinya memanfaatkan waktu sebaik mungkin, sehingga bisa menjalankan ibadah dengan fokus,” tuturnya.

Pria yang juha seoarah ustadz itu, juga berpesan, agar seluruh ASN Kota Malang yang berkangkat haji juga mendoakan Kota Malang.

“Kami berharap mereka mendoakan kami yang ada di sini,” kata dia.

Sutiaji yakin, doa orang haji akan terkabul. Sebab, berdasarkan keyakinannya terdapat waktu-waktu jika orang berdoa, maka doanya pasti dikabulkan.

“Di sana ada tempat-tempat mustajabah, ada Sa’atul ijabah Maqlomul ijabah. Jadi di Arafah pda tanggal dan jam-jam tertentu dan tempat insyallah apa yang menjadi permintaan akan dikabulkan oleh Allah bisa langsung atau tidak pasti dikabulkan oleh Allah,” ujarnya. [mut.gat]

Desa Korban Lumpur Lapindo di Kabupaten Sidoajo dalam Proses Penggabungan

Sidoarjo, Bhirawa

Desa dan Kelurahan di Kabupaten Sidoarjo yang menjadi korban lumpur Lapindo, saat ini terus dalam proses penggabungan.

Pihak Pemkab Sidoarjo tahun 2023 ini sudah mengajukan

Raperda penggabungan desa/kelurahan tersebut kepada pihak

DPRD Kabupaten Sidoarjo.

Wakil Bupati Sidoarjo, Subandi, belum lama ini, Rabu (31/ 5), saat rapat Paripurna ke-3, tentang jawaban Bupati Sidoarjo terhadap pandangan umum fraksi di DPRD Sidoarjo tentang penggabungan desa/kelurahan terdampk lumpur Lapindo, mengatakan upaya penggabungan dimaksudkan untuk segera memperbaiki keadaan desa/kelurahan tersebut.

Misalnya pada aspek sosial, aspek politik, aspek ekonomi dan aspek pelayanan publik, yang jelas-jelas lumpuh setelah lumpur Lapindo menyembur pada 29 Mei 2006 lalu.

Menurut Subandi, dasar pedoman penggabungan desa/kelurahan adalah Peraturan Mendagri nomor 1 tahun 2017 tentang penataan desa.

“Kami minta dukungan dewan, dalam percepatan pengesahan Raperda tentang penggabungan desa di wilayah terdampak lumpur Lapindo,” katanya.

Rencananya , di wilayah Kecamatan Porong, Desa Renokenongo akan digabung dengan Desa Glagaharum, Kelurahan Jatirejo dan Kelurahan Siring akan digabung dengan kelurahan Gedang. Kemudian Kelurahan Mindi akan digabung dengan Kelurahan Porong.

Di wilayah Kecamatan Jabon, Desa Pejarakan akan digabung dengan Desa Kedungcangkring dan Desa Besuki akan digabung dengan Desa Dukuhsari. [kus.gat] ing mengalami peningkatan.

Di antaranya disebabkan oleh kurang optimalnya kunjungan balita ke posyandu untuk dilakukan pengukuran dan Penimbangan,” paparnya lagi.

Karena itu, lanjut dia, diimbau pada seluruh camat, kepala desa serta lurah dan TP PKK untuk melaksanakan aksi kreatif yang mengusung tema lokal dan menggerakkan masyarakat ke posyandu agar kasus stunting dapat segera ditemukan dan ditangani.

“Seluruh jajaran perangkat daerah harus terus pula melaksanakan aksi-aksi intervensi baik yang berupa intervensi spesifik maupun sensitif di luar kesehatan yang ternyata memberikan kontribusi besar dalam penurunan stunting. Kita harus fokus pada intervensi yang mempunyai daya dorong besar bagi penu- runan stunting,” tuturnya. Sementara itu, Sekretaris Bappeda Kabupaten Tulungagung, Rusdiyanto, mengungkapkan jumlah anak stunting di Tulungagung berdasar bulan timbang Agustus 2022 sebanyak 2.214 balita dengan jumlah prevalensi stunting sebesar 4,25 persen.

“Dan pada tahun 2023 telah ditetapkan 20 desa yang tersebar di 13 kecamatan sebagai lokasi fokus penanganan stunting,” katanya.

Rencananya, pada tahun 2024 mendatang jumlah fokus desa penanganan stunting akan bertambah 20 desa lagi. Hal ini karena memperhatikan jumlah kasus stunting, prevalensi stunting, dan tren peningkatan kasus stunting, serta mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah. [wed.gat ]

Kota Madiun, Bhirawa Indeks Kualitas Udara (IKU) Kota Madiun berada di angka baik, yakni 84.17 persen. Hal itu sesuai profil indeks kualitias lingkungan hidup

Kota Madiun yang dikeluarkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK) pada tahun lalu.

Meski berada di angka baik, namun capaian tersebut perlu untuk terus ditingkatkan. Komitmen menjaga kualitas udara itu dilakukan dengan melakukan uji kualitas udara yang dilakukan secara periodik oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Madiun.

“Uji kualitas udara dilakukan 2 kali dalam satu tahun. Karena dilakukan secara periodik maka pengujian dilakukan di tempat yang sama yang mempresentasikan lokasi transportasi, perkantoran, perumahan dan industri,” kata Analis Kimia Dinas Lingkungan Hidup Kota Madiun , Annita Yuli Mayasari, Senin (5/6). Titik pantau itu, lanjutnya, berada di kawasan industri di Jalan Mendut, Kelurahan Patihan. Area padat per- mukiman diambil di kawasan Bumi Antariksa. Kemudian, area perkantoran di kawasan Pahlawan Street Center, Jalan Pahlawan.

“Lalu, area padat transportasi sampel diambil di Jalan Urip Sumoharjo dan area tempat pembuangan akhir dilakukan di TPA Winongo,” ucapnya.

Lebih lanjut, Annita menjelaskan, tak hanya mengetahui mutu udara, uji kualitas udara juga dilakukan dalam rangka pelaksanaan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan. Pengujiannya dilakukan dengan metode impinger. Sedangkan hasilnya akan diketahui setelah dilakukan uji laboratorium dengan menggunakan beberapa parameter penilaian, seperti kadar nitrogen monoksida, kadar timbal, hingga ozone. “Dari seluruh indikator hasil kita selalu bagus. Karena semakin banyak ruang terbuka hijau yang ada di kota juga mempengaruhi kualitas udara di suatu wilayah,”jelasnya. [dar.gat]

Pendamping Keluarga di Kabupaten Sidoarjo Dapat Pesan Khusus Kepala BKKBN Kerugian Akibat Stunting

Sidoarjo, Bhirawa

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga

Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, Senin (5/6) kemarin, memberikan pesan khusus kepada para pendamping keluarga di Kabupaten Sidoarjo. Agar anak-anak yang dilahirkan di Kabupaten ini tidak sampai banyak yang mengalami kasus stunting.

Menurut dirinya ada tiga penyebab kasus stunting. Pertama, anak yang dilahirkan kurang asupan dan ASI-nya kurang cukup. Kedua, pola asuh yang tidak baik. Ketiga, anak tidak diimunisasi.

Akibatnya anak sering sakit-sakitan.

Kerugian apabila anak terlanjur stunting, lanjut Hasto, akan dapat mengakibatkan tinggi badan anak kurang maksimal, otak anak kurang cerdas, hingga imunitas tubuh turun.

Dirinya mengilustrasikan, bila anak sampai tumbuh menjadi pendek, maka kemungkinan ia tidak akan bisa ikut kompetensi di suatu lembaga yang mengharuskan maksimal tinggi badan. Kemudian juga, apabila otak anak tidak cerdas, maka tentu saja tidak bisa berkembang dan tidak dapat berprestasi di dunia akademis.

“Kalau sampai terlanjur stunting dan tidak diobati itu, jelas sangat rugi sekali. Baik anak, keluarga, bangsa dan negara,” kata Hasto, yang hadir di Pendopo Delta Nugraha Kabupaten Sidoarjo, untuk melakukan audiensi langsung dengan tim pendamping keluarga di kabupaten Sidoarjo.

Kemudian, anak- anak penderita stunting pun, saat memasuki usia 40 tahun, didalam badannya banyak di gerogoti bermacammacam penyakit. Misalnya darah tinggi, jantung, diabetes dan lainnya. [kus.gat]

Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023, SBI Tuban Selenggarakan Aksi Sedekah Sampah

SIG melalui anak usahanya, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) Pabrik Tuban, memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023 dengan menyelenggarakan Aksi Sedekah Sampah Bersama.

Momen ini digunakan oleh SBI Pabrik Tuban untuk mengedukasi karyawan beserta keluarga dengan pengumpulan dan pemilahan sampah di rumah, kemudian disedekahkan kepada empat bank sampah yang merupakan mitra program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) SBI Pabrik Tuban. Keempat bank sampah itu adalah Bank Sampah Mekar Berseri Desa Karangasem, Kecamatan Jenu, Bank Sampah Rahayu Desa Sawir, Kecamatan Tambakboyo, Bank Sampah Bumi Asri Desa Merkawang, Kecamatan Tambak- boyo, Bank Sampah Kembang Tresno Desa Glondonggede, Kecamatan Tambakboyo. “Sampah plastik masih menjadi masalah besar di dunia dan SBI sebagai perusahaan yang mengutamakan pembangunan keberlanjutan berkontribusi melalui pengelolaan limbah ramah lingkungan oleh unit bisnis Nathabumi, dan peran karyawan sebagai agen perubahan mewujudkan budaya kerja 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin),” kata Wahyu Dwi Cahyo, Technical Manager SBI Pabrik Tuban dalam sambutannya. Setiap kegiatan manusia memiliki efek terhadap lingkungan hidup, sehingga kita dituntut peduli dengan melakukan perbaikan lingkungan. Oleh karena itu Nathabumi yang merupakan unit bisnis SBI yang bergerak dalam pengelolaan dan pemanfaatan limbah industri dan sampah perkotaan, sebagai bahan bakar alternatif pada proses produksi semen di pabrik-pabrik SBI. Pemanfaatan bahan bakar alternatif membantu SBI mencapai penurunan emisi karbon hingga 585,9 kg CO2 per ton semen ekivalen pada tahun 2022.

Sedangkan program pengembangan bank sampah merupakan bentuk kontribusi lain SBI Pabrik Tuban dalam melestarikan lingkungan dengan cara pengelolaan sampah kering domestik (non B3), yang telah diinisiasi sejak tahun 2016. “Bank sampah ini didirikan bertujuan untuk membangun kepedulian masyarakat agar dapat ‘berkawan’ dengan sampah. SBI membekali bank sampah dengan mengadakan pelatihan manajemen organisasi agar dapat memaksimalkan pengelolaan sampah. Rata-rata sampah yang dikelola oleh setiap bank sampah berkisar 500 kg sampah dalam sebulannya,” ujar Moch Yunani Rizzal, selaku General Affair dan Community Relations Manager. Kegiatan peringatan Hari Lingkungan Hidup 2023 ditutup dengan melakukan tanda tangan komitmen yang dilakukan oleh 150 karyawan SBI Pabrik Tuban dan housekeeping bersama. [hud.gat]

This article is from: