5 minute read
PELAYANAN PUBLIK Tim JSC Dinsos Jatim Gercep Jangkau Lansia Telantar
from binder9mar23
Pemprov, Bhirawa
Tim Jatim Social Care (JSC) Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur melalui
Advertisement
Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial Tresna Werdha (UPT PSTW) Magetan bergerak cepat (gercep) menanggapi laporan adanya ada lansia terlantar yang menumpang hidup di musala Kelurahan Mangge, Kecamatan Barat, Magetan.
Tim JSC UPT PSTW Magetan yang beranggotakan 4 orang, yakni pekerja sosial, perawat, dan pengasuh wisma pun segera mendatangi lansia terlantar bernama Sutinah. Saat seleksi, tim JSC langsung memeriksa kondisi kesehatan Sutinah.
Hasilnya, kondisi umum gerak motoriknya bagus, penglihatan serta pendengarannya juga masih bagus. Dia masih bisa melakukan aktifitas secara mandiri, masih bisa diajak komunikasi dengan baik.
Selanjutnya pemeriksaan tekanan darah 160/90 millimetre of mercury (Mmhg), nadi di ranges normal, dan suhu badan juga bagus di angka 36 derajat celcius. Hanya saja, dia memiliki keluhan nyeri pada bagian perut karena mempunyai riwayat sakit maag kronis.
Sutinah tinggal sebatang kara, suaminya telah meninggal dan tidak memiliki anak. Selama ini dia tidur menumpang di kamar marbot musala.
Untuk makan sehari-hari, dia mendapatkan dari tetangga sekitar dan mendapatkan bantuan Bunda Kasih dari Pemerintah Kabupaten Magetan.
Pihak UPT PSTW Magetan menawarkan agar Sutinah mau dirawat di UPT. Namun, diperlukan kerja sama dari Pemerintah Kelurahan
Mangge untuk membantu melengkapi persyaratan yang yang diperlukan, seperti biodata, KTP, kartu keluarga, dan lainnya. Kadinsos Prov Jatim, Dr Alwi
MHum melalui Kepala UPT PSTW Magetan Drs Ucu Rubiasih MSi mengatakan, walau seburuk apa pun kondisi lansia terlantar yang dijangkau, sudah sepatutnya UPT PSTW Magetan memberikan pelayanan prima untuk mereka.
“Dengan doa dari Bapak dan Ibu semua, semoga mbah Sutinah betah tinggal di UPT PSTW Magetan dan diberikan kesehatan agar bisa mengikuti kegiatan apa saja yang ada di UPT PSTW Magetan ini dengan mandiri,” katanya. Secara pribadi dia juga menyampaikan terima kasih kepada Tim JSC UPT PSTW Magetan karena telah bahu-membahu melakukan penjangkauan pada lansia terlantar. “Saya berpesan agar seluruh pegawai baik pekerja sosial, perawat, maupun pengasuh wisma bisa merawat lansia terlantar dengan sepenuh hati,” katanya.[rac.ca]
Lintas Pelayanan
TPK Hotel Berbintang di Jawa Timur Menurun
Pemprov, Bhirawa
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang bulan
Januari 2023 sebesar 46,07 persen atau turun 15,79 poin dibandingkan TPK bulan Desember 2022 sebesar 61,86 persen.
“Angka TPK ini berarti pada bulan Januari 2023 dari setiap 100 kamar yang disediakan oleh seluruh hotel berbintang yang ada di Provinsi Jawa Timur, maka setiap malamnya antara 46 hingga 47 kamar telah terjual, “ kata Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur, Dadang Hardiwan.
Angka TPK tersebut lebih tinggi 1,36 poin dibandingkan angka TPK hotel berbintang pada bulan Januari 2022. Sedangkan TPK hotel non bintang bulan Januari 2023 sebesar 21,43 persen atau turun 6,06 poin dibandingkan TPK bulan Desember 2022 yang mencapai 27,49 persen.
Disampaikan Dadang, rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel klasifikasi bintang di Jawa Timur bulan Januari 2023 mencapai 1,51 hari atau mengalami penurunan sebesar 0,03 poin jika dibandingkan dengan bulan Desember 2022. Sementara itu jika dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya, Januari 2022, rata-rata lama menginap bulan Januari 2023 mengalami kenaikan sebesar 0,06 poin. [rac.ca]
Tambah Gerbong VIP Shinkansen, Bogowonto Culinary Center Makin Menawan
Kota Madiun, Bhirawa
Bogowonto Culinary Center (BCC) akan semakin menarik ke depan. Pemerintah Kota Madiun akan menambah gerbong baru di kawasan itu. Uniknya, gerbong tambahan itu berada di ketinggian. Berada di ujung barat Jalan Bogowonto, gerbong berbentuk kereta Shinkansen itu sekaligus menjadi gapura kawasan BCC.
‘’Rencnananya ada tambahan satu gerbong VIP tetapi tempatnya di atas,’’ kata Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Madiun, Tharig Megah, Selasa (7/3).
Gerbong anyar tersebut rencananya berada di ketinggian lima meter dari aspal. Memiliki lebar tiga meter dengan panjang 18 meter. Kepala kereta menghadap ke selatan. Rencananya, gerbong tersebut untuk VIP. Pun, bisa digunakan untuk rapat. Gerbong dan lokomotif berbentuk Shinkansen itu diyakini akan menjadi daya tarik tersendiri kawasan BCC.
‘’Saat ini masih review perencanaan. Kita juga berkoordinasi dengan PT INKA sebagai ahlinya pembuatan kereta,’’ jelasnya. Thariq menargetkan dua pekan lagi pekerjaan bisa dimulai. Targetnya, Agustus sudah selesai. Pemkot Madiun setidaknya menyiapkan anggaran Rp 2 miliar untuk pembangunan gerbong tambahan tersebut. Gerbong nantinya bisa untuk tempat bersantap kuliner yang ekslusif.
Interior di dalamnya lanjutnya, juga dibuat lebih elegan. Artinya, tidak seperti yang sudah ada. Biarpun gerbong-gerbong yang ada juga menyuguhkan fasilitas jempolan. [dar .ca]
Fokus Tingkatkan Mutu Pelayanan dan Pemantapan UHC Wabup Kunjungi Puskesmas Wilayah Kedamean
kesehatan. Salah satu upaya yang tengah dilakukan adalah Pemkab Gresik adalah dengan mengunjungi tiap Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)/Puskesmas di tiap kecamatan di Kabupaten Gresik.
Kali ini, giliran Puskesmas di Kecamatan Kedamean yang mendapat kesempatan bertatap muka dan berdialog dengan Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah, Selasa (07/03).
Memiliki dua puskesmas (Puskesmas Kedamean dan Puskesmas Slempit), Kecamatan Kedamean tercatat mengalami peningkatan pengguna
Gresik, Bhirawa Melayani dengan hati dan melayani dengan cinta bukan hanya jargon semata. Tapi kata-kata itu terus berusaha diimplementasikan dalam setiap pelayanan masyarakat di Kabupaten Gresik. Hal ini juga sesuai dengan tema HUT Pemkab Gresik ke-49 dan HUT Gresik ke-536 kali ini, yak- ni “kolaborasi dalam pelayanan untuk Gresik baru lebih maju”.
Kata “pelayanan”, yang menjadi kata kunci dalam tema tersebut menggambarkan besarnya perhatian Pemerintah Kabupaten Gresik. Upayaupaya peningkatan kualitas pelayanan terus dilakukan, termasuk pelayanan di bidang dasar yakni bidang
Universal Health Coverage (UHC) rata-rata sebanyak 4,6 ribu pengguna. “Melayani dengan hati ini berarti kita melayani dengan sepenuh hati. Ini kaitannya dengan kesadaran panjenengan semua sejak awal yang memilih untuk terjun di bidang kemanusiaan. Perlu disadari juga bahwa di bidang kesehatan, masyarakat yang panjenengan hadapi ini adalah orang-orang yang sedang sakit. Orang yang sedang sakit itu susah tersenyum,” ungkap Wabup. Wabup menegaskan, bahwa jangan sampai lagi terdengar adanya pelayanan yang kurang prima di puskesmas Kabupaten Gresik. Ini karena kesehatan merupakan salah satu layanan dasar yang diperlukan bagi semua masyarakat.”Maka dari itu, mari kita semua berdiskusi bersama. Panjenengan sampaikan apa saja keruwetan yang dihadapi. Kemudian bersama-sama kita urai keruwetan itu supaya tidak jadi ruwet,” tegasnya. Inovasi-inovasi yang sudah dilakukan kedua puskesmas juga tidak luput dari apresiasi. Utamanya layanan hipnoterapi yang merupakan satu-satunya di antara puskesmas Kabupaten Gresik. Harapannya, inovasi-inovasi ini bisa terus dilakukan dan tidak hanya sebatas seremoni belaka. Terakhir, Wabup menyampaikan komitmennya bahwa program UHC ini masih akan terus dilakukan perbaikan dari waktu ke waktu. Selain itu, jangkauannya juga akan diperluas di kabupaten/kota tetangga. Harapannya, tentu saja adalah untuk mempermudah masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan secara mudah dan prima. [eri.ca]
Trotoar Jalan dr Seotomo Madiun Bersolek
Kota Madiun, Bhirawa Jalan Dr Seotomo juga akan bersolek tahun ini. Trotoar di sisi barat jalan akan direhab. Trotoar dibuat serupa dengan di Jalan Panglima Sudirman depan Pasar Besar Madiun (PBM). Artinya, kawasan tersebut akan tersambung dengan Pahlawan Street Center (PSC).
‘’Saat ini sudah mulai pembongkaran. Pekerjaan mulai simpang tiga
Jalan Panglima Sudirman hingga
Jalan Jawa,’’ kata Kabid Bina Marga
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Madiun, Thariq Megah, Rabu (8/3).
Rencananya, pembangunan trotoar tersebut sepanjang 800 meter. Lebar mencapai 3,5 meter dengan tinggi 25-30 sentimeter dari permukaan jalan. Thariq menyebut pembangunan trotoar tersebut dianggarkan Rp 3,5 miliar.
Dikatakan oleh Thariq, pekerjaan trotoar pedestrian tersebut ditarget selesai dalam lima bulan. Artinya, Juli mendatang ditargetkan rampung. ‘’Sesuai arahan bapak wali kota, pe- sudarno/bhirawa. destrian ini mengkoneksikan tempattempat penting. Jadi memang akan saling terhubung,’’ ujarnya. Seperti diketahui, pedestrian den- gan trotoar yang lebar dimulai dari Jalan Pahlawan. Saat ini disebut PSC. Pembanguan terus berlanjut hingga sampai di Stasiun di sisi utara dan PBM di sisi selatan. Pedestrian juga sudah tersambung ke Alun-alun. Nah, saat ini tengah dimulai pembangunan di Jalan dr Soetomo. Di jalan tersebut juga terdapat pusat-pusat perekonomian. Mulai pusat gadget, perbankkan, sampai rumah sakit. Artinya, pedestrian sudah menghubungkan tempat-tempat penting di Kota Pendekar. ‘’Selain memang sudah masuk dalam perencanaan. Kondisi trotoar di Jalan dr Seotomo memang butuh perbaikan,’’ jelasnya. Menurut Thariq, rencana tersebut telah melalui sejumlah kajian dari berbagai aspek yang mengacu penataan kota berbasis Wahana Tata Nugraha. Lebar badan jalan yang trotoarnya bakal ditata diklaim masih layak. Alias tidak mereduksi volume jalan.[dar.ca]