Buletin Bawaslu Kabupaten Magelang "Sakha Demokrasi" Edisi 01/2019

Page 1

GURITNO Kades Pelopor Anti Money Politics

ASN TAK NETRAL Guru ASN Disanksi Penundaan Gaji Mengenal

SAINTE LAGUE

7 SENGKETA PHPU

MK SEBUT KABUPATEN MAGELANG


SALAM REDAKSI

Selama Tahapan Pemilu 2019,

Secara

etimologis

Bawaslu Kabupaten Magelang melakukan

mempunyai

pengawasan melekat seluruh tahapan.

terbuka, murah hati, memberi petunjuk,

Mulai pengawasan kampanye, distribusi

hingga teman yang baik. Pemilihan

logistik, pungut hitung hingga rekapitulasi.

nama Sakha Demokrasi untuk ‘bayi’

Terhadap seluruh potensi pelanggaran

yang baru lahir ini memiliki filosofi

regulasi,

upaya

bahwa Bawaslu ingin selalu menjaga dan

baru

mengembangkan pikiran terbuka dalam

kemudian penindakan pelanggaran untuk

demokrasi dan memberikan petunjuk

memastikan

atau edukasi kepada masyarakat.

Bawaslu

pencegahan

melakukan

pelanggaran pemilu

dan

sesuai

regulasi.

Namun fokus utama Bawaslu adalah mengutamakan pencegahan pelanggaran. Penekanan pada pencegahan inilah yang menjadi kunci sukses Bawaslu dalam mengawasi dan mensukseskan Pemilu 2019.

pengertian

Sakha berpikiran

Sakha atau Saka dalam bahasa

Jawa juga merujuk pada soko atau pilar penyangga. Bawaslu Kabupaten Magelang berharap majalah ini bisa membantu Bawaslu untuk memposisikan diri sebagai soko guru atau pilar demokrasi. Hal ini

Banyak

pengawasan

sesuai komitmen Bawaslu untuk selalu

dan penindakan pelanggaran Bawaslu

menjaga hak pilih rakyat dan menegakkan

yang

keadilan pemilu.

tidak

hasil diketahui

oleh

publik.

Padahal banyak data-data penting, dan peristiwa-peristiwa

menarik.

Semua

hal ini bisa menjadi edukasi bagi masyarakat dan sekaligus perbaikan pelaksanaan Pemilu di masa depan. Untuk

itulah,

Magelang

Bawaslu

Kabupaten

menerbitkan

hasil-hasil

pengawasan dan penindakan pelanggaran ke dalam bentuk majalah. Majalah ini kami beri nama Sakha Demokrasi. Kata Sakha atau Saka ini mengambil istilah dari Bahasa Sansekerta.

Redaksi

sudah

merancang

rubrik-rubrik yang tidak hanya menarik namun juga syarat informasi, kaya data dan edukatif. Rubrikasi yang komplit dan edukatif ini akan didukung dengan gaya penulisan yang mengalir, jenaka dan menarik. Tujuannya tentu satu yakni hasil kerja-kerja Bawaslu mudah dibaca dan dinikmati masyarakat. Selamat Menikmati Sakha Demokrasi. Salam Awas!

BERSAMA RAKYAT AWASI PEMILU BERSAMA BAWSLU TEGAKKAN KEADIAN PEMILU

Dewan Pengarah M. Habib Shaleh, S.S. Fauzan Rafiqun, S.Ag. S. Aini Ch., S.S., M. Hum. M. Dwi Anwar K., S.Pd.I M. Yasin Awan W. Penanggung Jawab Anni Syarifah, S.E., M.Ec. Dev. Pemimpin Redaksi M. Habib Shaleh, S.S. Redaktur Alfina Elok Faiqoh, S.H. Bella Suci N., S.Pd. Danang Gatot D.J., S.H. Desiana Lutfiani, S.H. Thoyyib Rizqi, S.Kom. Rendra Firmansah, S.H. Shanita Nurani T., S.H. M. Taufik, S.H. Desain Maris Nazum S., S.Kom Sekretariat Masrur Nasihin, S.E. Fatach Yasin, S.H. Ahmad Zaenudin Nabilatul Ulya F., S.M. Wulan Nopriyani, S.E. Beti Nurhapsari, S.E. Dandy Reza Kameswara, S.E. Alamat Redaksi Jl. Soekarno Hatta No. 9 Kota Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah 56511 Website

www.magelangkab.bawaslu.go.id Email bawaslukab.magelang@gmail.com


DAFTAR ISI LAPORAN UTAMA 340 PERMOHONAN SENGKETA PHPU HANYA 12 DIKABULKAN MK MENGENAL “SAINTE LAGUE“ LIPUTAN KHUSUS PENERTIBAN APK DAN BK BAWASLU KABUPATEN MAGELANG

30

GAGASAN

20

LIPUTAN KHUSUS

28

TOKOH

SUARA SELISIH 87 TPS HITUNG ULANG

SUDUT PANDANG BAWASLU TENTANG PEMILU 2019

LANGGAR PASAL 372 UU PEMILU, 2 TPS DIREKOM PSU

SASAR MILENIAL BAWASLU GELAR KONSER BUDAYA

GURITNO Kades Pelopor Anti Money Politics

LAPORAN UTAMA

4

7 SENGKETA PHPU MK SEBUT KABUPATEN MAGELANG

Buletin Bawaslu Kabupaten Magelang edisi 01/2019

3


LAPORAN UTAMA

7 SENGKETA PHPU

MK SEBUT KABUPATEN MAGELANG

K

ordiv Hukum Bawaslu Kabupaten Magelang

gugatan PHPU paslon 02 kepada Mahkamah Konstitusi

M. Dwi Anwar Kholid mengatakan sengketa

dengan

Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU)

Dalam pokok permohonannya, Paslon 02 menyebut ada

merupakan proses konstitusional bagi peserta

kecurangan yang dilakukan penyelenggara Pemilu. Paslon

pemilu yang merasa tidak terima dengan penetapan

02 menyebutkan kesalahan situng di Pakis. Dalam sidang

perolehan hasil Pemilu oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

pembacaan putusan perkara tersebut, MK menyatakan

Menurut Anwar Mahkamah Konstitusi (MK) merupakan

permohonan Paslon 02 ditolak untuk seluruhnya.

satu-satunya Lembaga yang berwenang memutus perkara perselisihan hasil pemilu. Putusan Mahkamah Konstitusi bersifat final dan mengikat sehingga tidak dimungkinkan lagi upaya hukum lain.

nomor

register

01/PHPU-PRES/XVII/2019.

Sementara itu, untuk Pemilu Legislatif ada satu

permohonan sengketa PHPU DPRD Provinsi yakni PPP dan 5 permohonan sengketa PHPU DPR RI yang menyebutkan wilayah Kabupaten Magelang, diantaranya Partai Nasdem,

Anwar menyebut Kabupaten Magelang disebut dalam tujuh permohonan sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) yang diregister Mahkamah Konstitusi (MK RI). “Bawaslu Kabupaten Magelang berperan penting dengan memberikan keterangan tertulis

berdasarkan

pengawasan

hasil seluruh

tahapan pemilu,� kata

PDI Perjuangan, Partai Demokrat, PAN, dan Partai Berkarya.

Permohonan PPP yang diregister dengan Nomor

112-10-13/PHPU.DPR-DPRD/XVII/2019.

Dalam

pokok

permohonannya, PPP mendalilkan ada pembukaan kotak suara dan/atau berkas pemungutan dan penghitungan suara yang tidak dilakukan menurut tata cara yang ditetapkan UU.

PPP juga mendalilkan pihak Termohon (KPU)

telah melakukan kesalahan berupa ketidaktelitian dalam menyediakan surat suara sesuai jumlah DPT sehingga dinilai

Anwar. Pertama adalah

merugikan pemilih dan Pemohon sebagai peserta pemilu. Perbuatan Termohon tersebut telah melanggar asas pemilu dan melanggar prinsip adil, tidak profesional dan kepastian hukum sebagaimana Pasal 2 dan 3 UU 7 Tahun 2017

Dalam keterangan tertulis, kata Anwar, Bawaslu Kabupaten

Magelang

menerangkan

bahwa

berdasarkan hasil pengawasan t i d a k

4

Buletin Bawaslu Kabupaten Magelang edisi 01/2019


ditemukan adanya pembukaan kotak suara dan/atau berkas

pemungutan dan penghitungan suara yang tidak sesuai tata

Magelang tidak ditemukan selisih perolehan suara untuk

cara UU Pemilu. Hal ini terbukti dengan tidak adanya temuan

PDI Perjuangan dan Partai Nasdem. Namun, untuk Partai

yang menyebabkan penindakan pelanggaran administratif.

Demokrat terjadi kekeliruan penghitungan 1 suara di TPS

Untuk dalil kedua, berdasarkan pengawasan Bawaslu

07 Desa Ngadirejo, Kecamatan Salaman.

memang ditemukan kejadian kekurangan surat suara di beberapa TPS. Namun PTPS maupun Panwaslu Kecamatan sudah langsung menyarankan KPPS berkoordinasi dengan PPS, PPK, dan KPU agar bisa segera terpenuhi. Kekurangan surat suara ini bisa diatasi di tingkat TPS.

Permohonan

Partai

Nasdem

mendalilkan

perolehan suaranya 119.917 namun yang ditetapkan KPU Kabupaten Magelang hanya 119.778 saja sehingga terdapat selisih 139 suara. Sementara itu, perolehan suara Partai Demokrat menurut KPU 120.020, sedangkan menurut Nasdem harusnya hanya 119.794 sehingga terdapat selisih 226 suara. Partai Nasdem menyebut kesalahan ada di 23 TPS di Kabupaten Magelang.

menerangkan

pengawasan selisih

Bawaslu

perolehan

bahwa tidak

suara

berdasarkan ditemukan

untuk

Partai

hasil adanya

Nasdem.

Sementara untuk Partai Demokrat terjadi kekeliruan penghitungan suara. Yakni ditemukan selisih 1 suara di

TPS

07

Desa

Dijelaskan

permohonan

Partai

Demokrat

mendalilkan terjadi kecurangan berupa penggelembungan suara yang dilakukan oleh Caleg Nomor Urut 2 Partai Demokrat, diantaranya di Kecamatan Pakis dan Ngablak.

Pengawasan

Bawaslu

Kabupaten

Magelang

Pemohon (Indrawati Sukadis) memeroleh 5.130 suara di Kabupaten Magelang, dengan perolehan di Kecamatan Pakis 945 suara dan di Kecamatan Ngablak 945 suara. Sedangkan perolehan suara Bramantyo Suwondo di Kabupaten Magelang 9.767, dengan perolehan di Kecamatan Pakis 1.278 suara dan Kecamatan Ngablak 383 suara. Anwar menjelaskan permohonan PAN mendalilkan bahwa perolehan suaranya 115.750 namun data KPU hanya

Dalam keterangan tertulis, Bawaslu Kabupaten

Magelang

Berdasarkan pengawasan Bawaslu Kabupaten

Ngadirejo,

Kecamatan

Salaman.

“Partai Demokrat pada formulir model C1 plano memperoleh suara sah sebanyak 5 suara, namum dalam

108.610 sehingga selisih 7.140 suara. Perolehan suara Partai Demokrat menurut Termohon 120.020, sedangkan menurut Pemohon 112.151, terdapat selisih 7.869 suara. “Berdasarkan formulir model DB-KPU Kabupaten Magelang tidak ada perubahan data yang menyebabkan terjadinya perubahan perolehan suara. PAN memperoleh 42.849 suara, dan Partai Demokrat memperoleh 25.066 suara,” kata Anwar.

DAA-1 KPU ternyata tertulis 6 suara. Jadi memang benar

Untuk

ada penambahan satu suara untuk Partai Demokrat,” kata

mendalilkan bahwa Termohon (KPU) telah salah dan

dia.

keliru

dalam

suara.

Perolehan

Adapun PDI Perjuangan mendalilkan bahwa

perolehan suaranya yang benar adalah 223.864 suara dan data KPU 223.743 sehingga terdapat selisih 121 suara. Perolehan suara Partai Nasdem menurut Termohon 37.530, sedangkan menurut Pemohon 37.459, terdapat selisih 71 suara. Sementara itu, perolehan suara Partai Demokrat menurut Termohon 25.066, sedangkan menurut Pemohon 25.023 suara, terdapat selisih 43 suara. Terkait dengan permohonan

permohonan melakukan suara

Partai

penghitungan Partai

Berkarya perolehan

Berkarya

menurut

Termohon (KPU) 59.043 sedangkan menurut Pemohon (Berkarya)

50.000,

terdapat

selisih

9.043

suara.

Pada hari Rabu 7 Agustus 2019, MK menyatakan menolak sebagian untuk permohonan Partai Nasdem dan menolak seluruhnya untuk permohonan PDI Perjuangan. Sedangkan untuk Partai Demokrat, putusannya adalah tidak dapat diterima. (Alfina)

ini, PDI Perjuangan menyebutkan kesalahan penghitungan di 51 TPS di Kabupaten Magelang.

Buletin Bawaslu Kabupaten Magelang edisi 01/2019

5


LAPORAN UTAMA

340 PERMOHONAN SENGKETA PHPU HANYA 12 DIKABULKAN MK

KOTA MUNGKID- Sebanyak 340 permohonan Sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) diajukan partai politik kepada KPU (Komisi Pemilihan Umum) Kabupaten Magelang. Namun hanya tiga permohonan yang dikabulkan oleh Mahkamah Konstitusi (MK).

Ketiga permohonan yang dikabulkan MK berasal

gugatan dimohonkan tiga partai politik berbeda. Yakni permohonan Partai Golkar di Dapil Bintan III untuk pemilihan anggota DPRD Kabupaten Bintan, kemudian permohonan Partai Gerindra untuk pemilihan anggota DPRD Kepri Dapil IV dan terakhir permohonan PDI Perjuangan juga di Dapil

Putusan ini dikeluarkan MK sesuai hasil Rapat

Permusyawaratan Hakim (RPH) oleh sembilan Hakim Konstitusi. Yakni Anwar Usman (ketua), Aswanto, Manahan Dewa Gede Palguna, Suhartoyo, dan Wahiduddin Adams

Dari 340 permohonan Sengketa PHPU yang diajukan,

MK RI hanya meregister sebanyak 260 permohonan. Yakni 250 permohonan perkara DPR/DPRD dan 10 perkara DPD. Dari jumlah 260 perkara yang diregister itu sebanyak 58 perkara dinyatakan dismissal, 122 masuk ke pemeriksaan

Disebutkan sengketa PHPU MK RI ini diajukan

partai politik sebagai pemohon dengan termohon adalah Komisi Pemilihan Umum (KPU). Kedudukan Bawaslu dalam proses sengketa ini sangat penting karena menjadi pemberi keterangan tertulis.

Bintan III.

Bawaslu Kabupaten Magelang menyampaikan data-

data secara komplit dan detail serta disandingkan dengan data pemohon dan termohon. Data Bawaslu merekap perjalanan penghitungan suara mulai dari C1 plano, C1 salinan, DAA1, DAA hingga DB. Bawaslu juga melengkapinya dengan Form A hasil pengawasan.

pembuktian dan 80 perkara tidak masuk dalam dismissal

“Perjalanan suara dari TPS, rekap kecamatan hingga

dan tidak lanjut ke pembuktian.

kabupaten kami sajikan utuh dan detail. Dengan

MK RI menyatakan 106 perkara ditolak, 99 perkara

tidak dapat diterima, 33 gugur, 10 ditarik kembali dan 12 perkara dikabulkan. Ketua Bawaslu Kabupaten Magelang MH Habib Shaleh menjelaskan untuk Kabupaten Magelang ada tujuh permohonan Sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) kepada KPU Kabupaten Magelang. Ketujuh sengketa PHPU tersebut seluruhnya ditolak MK RI.

Dalam

amar

putusannya,

kata

Habib,

MK

Nasdem dan menolak seluruhnya untuk permohonan PDI Perjuangan. Sedangkan untuk Partai Demokrat, putusannya Buletin Bawaslu Kabupaten Magelang edisi 01/2019

demikian akan

jika

ketahuan.

ada Kami

pergeseran punya

satu

suara

dokumentasi

saja

lengkap

mulai foto C1 hingga Berita Acara,� kata Habib. Ia menegaskan bahwa penetapan perolehan suara yang ditetapkan oleh KPU Kabupaten Magelang sesuai hasil pemungutan suara pada 17 April 2019. Bawaslu sebagai badan pengawas pemilu melakukan pengawasan secara melekat seluruh rangkaian tahapan pemilu. (Alfina)

menyatakan menolak sebagian untuk permohonan Partai

6

MP Sitompul, Saldi Isra, Arief Hidayat, Enny Nurbaningsih, I

dari Provinsi Kepulauan Riau. Meski asal daerahnya sama,

adalah tidak dapat diterima.


LAPORAN UTAMA

MENGENAL

MENGENAL

SAINTESAINTE LAGUE LAGUE

H

asil

Pemilihan

menjadi

Legislatif

kejutan

bagi

(Pileg) banyak

2019 pihak,

terutama partai politik dan para caleg. Ada partai yang mampu meningkatkan

perolehan kursi namun ada juga yang kehilangan kursinya.

Penggunaan

metode

Sainte

Lague

ini

diatur

melalui UU Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilu.

UU 7 Tahun 2017 menggabungkan tiga undang-

undang pemilu yakni UU 8 2012 tentang Pemilu Legislatif, UU 15/2011 tentang Penyelenggara Pemilu dan UU

Tidak heran jika di Kabupaten Magelang ada enam

42/2008 tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden.

partai yang mengajukan sengketa hasil ke Mahkamah

Metode Sainte Lague ini mengambil nama seorang ahli

Konstitusi. Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) ini

matematika Perancis bernama Andre Sainte Lague.

dipicu ketidakpuasan caleg dan partai atas hasil pemilu.

Andre menemukan metode Sainte Lague ini tahun 1910.

Metode penghitungan kursi Pemilu 2019 ini

Dalam metode Sainte Lague ini, partai politik

memang berbeda dengan Pemilu 2014. Jika Pemilu 2014

harus lebih dulu memenuhi ambang batas parlemen

metode penghitungan menggunakan Bilangan Pembagi

sebanyak 4 persen sebelum penghitungan perolehan

Pemilih (BPP) maka kali ini menggunakan

kursi caleg. Hal ini diatur Pasal 414 ayat 1 UU 7 tahun

metode

Sainte

Lague.

2017. Setelah partai memenuhi ambang batas parlemen, langkah selanjutnya adalah menggunakan metode Sainte Lague untuk mengkonversi suara menjadi kursi di DPR. Pasal 415 (2) UU 7 Tahun 2017 mengatur bahwa setiap partai politik yang memenuhi ambang batas akan dibagi dengan bilangan pembagi 1 yang diikuti secara berurutan dengan bilangan ganjil 3, 5, 7 dan seterusnya.

Buletin Bawaslu Kabupaten Magelang edisi 01/2019

7


LAPORAN UTAMA

BERIKUT HASIL KONVERSI PEROLEHAN SUARA PEMILU 2019 KE KURSI PARLEMEN DPR RI DI DAERAH PEMILIHAN (DAPIL) VI JAWA TENGAH DENGAN 8 KURSI. Penentuan Kursi Pertama Setiap partai yang sudah memenuhi ambang batas 4 persen akan dibagi angka 1: PDIP

: 598.419/1

= 598.419

PKB

: 449.940/1

= 449.940

Golkar

: 208.206/1

= 208.206

Gerindra

: 178.666/1

= 178.666

PPP

: 136.544/1

= 136.544

Demokrat

: 120.020/1

= 120.020

Nasdem

: 119.778/1

= 119.778

PAN

: 108.610/1

= 108.610

PKS

: 101.855/1

= 101.855

: 449.821/3

= 149.940

Golkar

: 208.206/1

= 208.206

Gerindra

: 178.666/1

= 178.666

PPP

: 136.544/1

= 136.544

Demokrat

: 120.020/1

= 120.020

Nasdem

: 119.778/1

= 119.778

PAN

: 108.610/1

= 108.610

PKS

: 101.855/1

= 101.855

Dengan perolehan suara di atas maka kursi ketiga DPR RI Dapil VI Jawa Tengah menjadi milik Golkar dengan 208.206 suara. Penentuan Kursi Keempat

Dengan perolehan suara di atas maka kursi pertama

Karena PDIP, PKB dan Golkar sudah memeroleh 1 kursi

DPR RI Dapil VI Jawa Tengah menjadi milik PDIP dengan

maka jumlah suaranya dibagi 3, sementara partai lain

598.419 suara.

tetap dibagi angka 1:

Penentuan Kursi Kedua

PDIP

: 598.419/3

= 199.473

PKB

: 449.821/3

= 149.940

Golkar

: 208.206/3

= 69.402

Gerindra

: 178.666/1

= 178.666

PPP

: 136.544/1

= 136.544

Demokrat

: 120.020/1

= 120.020

Nasdem

: 119.778/1

= 119.778

PAN

: 108.610/1

= 108.610

PKS

: 101.855/1

= 101.855

Karena PDIP sudah memeroleh 1 kursi maka jumlah suaranya dibagi 3, sementara partai lain tetap dibagi angka 1: PDIP

: 598.419/3

= 199.473

PKB

: 449.821/1

= 449.821

Golkar

: 208.206/1

= 208.206

Gerindra

: 178.666/1

= 178.666

PPP

: 136.544/1

= 136.544

Demokrat

: 120.020/1

= 120.020

Nasdem

: 119.778/1

= 119.778

PAN

: 108.610/1

= 108.610

PKS

: 101.855/1

= 101.855

Dengan perolehan suara di atas maka kursi keempat DPR RI Dapil VI Jawa Tengah menjadi milik PDIP dengan 199.473 suara Penentuan Kursi Kelima

Dengan perolehan suara di atas maka kursi kedua DPR RI

Karena PDIP sudah memeroleh 2 kursi maka jumlah

Dapil VI Jawa Tengah menjadi milik PKB dengan 449.821

suaranya dibagi 5, adapun PKB, dan Golkar tetap dibagi

suara.

3. Untuk partai lain yang belum memeroleh kursi tetap dibagi angka 1:

Penentuan Kursi Ketiga Karena PDIP dan PKB sudah memeroleh 1 kursi maka jumlah suaranya dibagi 3, sementara partai lain tetap dibagi angka 1: PDIP

8

PKB

: 598.419/3

= 199.473

Buletin Bawaslu Kabupaten Magelang edisi 01/2019

PDIP

: 598.419/5

= 119.684

PKB

: 449.821/3

= 149.940

Golkar

: 208.206/3

= 69.402

Gerindra

: 178.666/1

= 178.666


PPP

: 136.544/1

= 136.544

PDIP

: 598.419/5

= 119.684

Demokrat

: 120.020/1

= 120.020

PKB

: 449.821/5

= 89.964

Nasdem

: 119.778/1

= 119.778

Golkar

: 208.206/3

= 69.402

PAN

: 108.610/1

= 108.610

Gerindra

: 178.666/3

= 59.555

PKS

: 101.855/1

= 101.855

PPP

: 136.544/1

= 136.544

Demokrat

: 120.020/1

= 120.020

Nasdem

: 119.778/1

= 119.778

PAN

: 108.610/1

= 108.610

PKS

: 101.855/1

= 101.855

Dengan perolehan suara di atas maka kursi kelima DPR RI Dapil VI Jawa Tengah menjadi milik Gerindra dengan 178.666 suara. Penentuan Kursi Keenam Karena PDIP sudah memeroleh 2 kursi maka jumlah suaranya dibagi 5, adapun PKB, Golkar dan Gerindra tetap dibagi 3. Untuk partai lain yang belum memeroleh kursi tetap dibagi angka 1: PDIP

: 598.419/5

= 119.684

PKB

: 449.821/3

= 149.940

Golkar

: 208.206/3

= 69.402

Gerindra

: 178.666/3

= 59.555

PPP

: 136.544/1

= 136.544

Demokra

: 120.020/1

= 120.020

Nasdem

: 119.778/1

= 119.778

PAN

: 108.610/1

= 108.610

PKS

: 101.855/1

= 101.855

Dengan perolehan suara di atas maka kursi keenam DPR RI Dapil VI Jawa Tengah menjadi milik PKB dengan 149.940 suara Penentuan Kursi Ketujuh

Dengan perolehan suara di atas maka kursi ketujuh DPR RI Dapil VI Jawa Tengah menjadi milik PPP dengan 136.544 suara Penentuan Kursi Kedelapan Karena PDIP dan PKB sudah memeroleh 2 kursi maka jumlah suaranya dibagi 5, kemudian Golkar dan Gerindra tetap dibagi 3. Untuk partai lain yang belum memeroleh kursi tetap dibagi angka 1: PDIP

: 598.419/5

= 119.684

PKB

: 449.821/5

= 89.964

Golkar

: 208.206/3

= 69.402

Gerindra

: 178.666/3

= 59.555

PPP

: 136.544/1

= 136.544

Demokrat

: 120.020/1

= 120.020

Nasdem

: 119.778/1

= 119.778

PAN

: 108.610/1

= 108.610

PKS

: 101.855/1

= 101.855

Dengan perolehan suara di atas maka kursi kedelapan

Karena PDIP dan PKB sudah memeroleh 2 kursi maka

DPR RI Dapil VI Jawa Tengah menjadi milik Partai

jumlah suaranya dibagi 5, adapun Golkar dan Gerindra

Demokrat dengan 120.020 suara. Nasdem dengan

tetap dibagi 3. Untuk partai lain yang belum memeroleh

119.778, PAN dengan 108.610 dan PKS 101.855 suara

kursi tetap dibagi angka 1:

tidak mendapatkan kursi di DPR RI. (Tim)

Buletin Bawaslu Kabupaten Magelang edisi 01/2019

9


LIPUTAN KHUSUS

PENERTIBAN APK DAN BK BAWASLU KABUPATEN MAGELANG Bawaslu Kabupaten Magelang melakukan penertiban Alat Peraga Kampanye (APK) sebanyak 66.262 selama Tahapan Pemilu 2019. Rinciannya, Bawaslu Kabupaten Magelang menertibkan 776 APK selama bulan November 2018, 396 APK pada Desember 2018, 434 APK bulan Januari 2019, 541 APK Februari 2019, 931 APK Maret 2019 dan 31.839 APK pada bulan April 2019.

B

awaslu Kabupaten Magelang sudah melakukan penertiban sebanyak 27.079 alat peraga kampanye (APK) dan sebanyak 7.426 bahan kampanye (BK) milik peserta Pemilu 2019 di

21 kecamatan. Penertiban itu dilakukan di Kabupaten Magelang sejak bulan November 2018 sampai dengan bulan April 2019 dikarenakan melanggar ketentuan.

Pada

bulan

November

2018

Penertiban APK dan BK ini dilakukan demi untuk

menegakkan regulasi, penertiban ini diawali pendataan jumlah APK dan BK yang terpasang di seluruh wilayah Kabupaten Magelang yang dilakukan oleh 63 Panwascam serta 372 Panwasdes dan Panwas Kelurahan. Sesuai ketentuan Surat Edaran Bawaslu RI Nomor 1990, peserta

melakukan

Pemilu memiliki 1x24 jam untuk menindaklanjuti surat

penertiban sebanyak 450 APK serta 326 BK, pada bulan

peringatan Bawaslu. Jika dalam jangka waktu 1x24 jam

Desember 2018 menertibkan 396 APK, pada bulan

belum ditindaklanjuti, maka Bawaslu akan berkoordinasi

Januari 2019 menertibkan 434 APK, pada bulan Februari

dengan Satpol PP untuk melakukan penertiban. Bawaslu

2019 menertibkan 470 APK dan 71 BK, pada bulan

dan Satpol PP mempunyai waktu maksimal tiga hari

Maret 2019 menertibkan 916 APK dan 15 BK dan pada

kerja untuk menertibkan APK dan BK yang melanggar.

bulan April 2019 menertibkan 24.413 APK dan 7.426 BK. Penertiban APK dan BK ini dilakukan berdasarkan ketentuan pasal 280 ayat 1 huruf h Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, yang berisi tentang larangan kampanye di fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat pendidikan. Kemudian pasal 298 Undangundang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilu yang mengamanatkan pemasangan alat peraga kampanye harus

10

mempertimbangkan etika, kebersihan dan keindahan.

Buletin Bawaslu Kabupaten Magelang edisi 01/2019

Dalam melakukan penertiban APK dan BK, Bawaslu

Kabupaten Magelang membentuk tim gabungan yang terdiri dari Bawaslu Kabupaten Magelang beserta jajaran, Polres Magelang, Satpol PP serta jajaran Panwaslu Kecamatan seKabupaten Magelang serta anggota Polsek setempat. (Taufik)


Bawaslu Kabupaten Magelang membentuk tim gabungan yang terdiri dari Bawaslu Kabupaten Magelang beserta jajaran, Polres Magelang, Satpol PP serta jajaran Panwascam dan Panwasdes dan Panwas Kelurahan se-Kabupaten Magelang serta anggota Polsek setempat untuk menertibkan APK yang melanggar Buletin Bawaslu Kabupaten Magelang edisi 01/2019

11


LIPUTAN KHUSUS

SUARA SELISIH 87 TPS HITUNG ULANG

Strategi Bawaslu Kabupaten Magelang untuk mensukseskan Pemilu

2019 adalah dengan menyelesaikan semua persoalan di TPS. Jika persoalan penghitungan dan rekapitulasi tidak selesai di TPS maka sebisa mungkin diselesaikan di tingkat pleno kecamatan. Langkah ini dimaksudkan untuk

menekan

residu

pemilu

dan

menghindari berbagai gugatan dan sengketa. Untuk itu, Bawaslu Kabupaten Magelang merekomendasikan

penghitungan

suara

ulang di 87 TPS. Jumlah ini merupakan akumulasi 12

penghitungan

Buletin Bawaslu Kabupaten Magelang edisi 01/2019

suara

ulang

di tingkat TPS maupun di tingkat PPK.

Sebanyak 87 penghitungan suara ulang

tersebut terjadi di 16 kecamatan, diantaranya Borobudur 7 TPS, Salam 2 TPS, Srumbung 1 TPS, Dukun 13 TPS, Muntilan 33 TPS, Mungkid 5 TPS, Mertoyudan 4 TPS, Tempuran 1 TPS, Kaliangkrik 3 TPS, Bandongan 1 TPS, Candimulyo 1 TPS, Ngablak 3 TPS, Grabag 3 TPS, Tegalrejo 7 TPS, Secang 2 TPS dan Windusari 1 TPS.

Dari 87 penghitungan suara ulang, 3 TPS

di Kecamatan Mertoyudan, yakni TPS 25 Desa Kalinegoro, TPS 01 Desa Deyangan dan TPS 02


Bawaslu Kabupaten Magelang, mengawasi proses hitung ulang.

Desa Deyangan penghitungan suara ulang dilakukan di

tingkat TPS pada saat pelaksanaan pemungutan suara

dihitung untuk masing-masing 1 suara. Atas hal ini,

Pemilu 2019 hari Rabu 17 April 2019. Selebihnya,

maka Panwaslu Kecamatan Srumbung membuat surat

penghitungan suara ulang dilakukan di tingkat PPK.

rekomendasi penghitungan suara ulang sehingga

Penghitungan suara ulang terjadi manakala

Selisih ini dikarenakan suara partai dan caleg

ditemukan perolehan suara yang sebenarnya.

terdapat kesalahan hitung maupun kekeliruan

Sebelum

mengeluarkan

rekomendasi

yang dilakukan oleh KPPS sehingga mempengaruhi

penghitungan suara ulang, Panwaslu Kecamatan

hasil suara. Seperti misal di TPS 09 Desa Paten,

harus selalu berkoordinasi dan melapor kepada

Kecamatan Srumbung, terdapat selisih antara suara

Bawaslu Kabupaten Magelang. Hal ini bertujuan agar

sah dan tidak sah dengan jumlah pengguna hak pilih.

setiap keputusan dan rekomendasi sesuai regulasi pemilu peraturan. Selain itu, koordinasi dan pelaporan juga diperlukan sebagai wujud pertanggung jawaban Panwaslu Kecamatan kepada jajaran di atasnya, yakni

Bawaslu

Kabupaten

Magelang.

(Alfina)

Buletin Bawaslu Kabupaten Magelang edisi 01/2019

13


LIPUTAN KHUSUS

LANGGAR PASAL 372 UU PEMILU

“Mereka jelas tidak masuk DPT dan DPTb Tempuran

2 TPS DIREKOM

dan Bandongan serta tidak membawa form A5 sebagai syarat pindah memilih sehingga tidak berhak untuk menggunakan hak suara di Tempuran dan Bandongan.

PEMUNGUTAN SUARA ULANG (PSU)

Setelah lima komisioner melakukan pleno, Bawaslu merekomendasikan PSU untuk 2 TPS,” kata Habib.

Habib

mengungkapkan

pemilih

yang

tidak

terdaftar di DPT dan DPTb serta tidak membawa form A5 seharusnya masuk Daftar Pemilih Khusus

TEMPURAN-

memberikan Ulang

dua

(PSU)

Bawaslu

Kabupaten

rekomendasi

kepada

KPU

Tempurejo,

003

Desa

Di

Kecamatan

Bandongan,

Tempuran

Kecamatan

ini

bisa

menggunakan

hak

Magelang.

dengan menunjukkan KTP el atau Suket setempat.

dan

TPS

Bandongan.

Habib

Kecamatan

mengungkapkan

Tempuran

jajaran

menemukan

ada

Panwaslu tiga

DPK

diberikan surat suara Presiden dan Wakil Presiden.

pemilu

Selain itu, ada satu pemilih DPK lainnya diberikan empat

menemukan ada pemilih yang tidak masuk DPT

surat suara sehingga bisa memilih Presiden dan Wakil

dan DPTb serta tidak membawa form A5 untuk

Presiden, DPD, DPR RI dan DPRD Provinsi Jawa Tengah.

pindah memilih namun diberikan kesempatan untuk

“Panwascam

mencoblos surat suara oleh KPPS. Para pemilih tersebut

yang seharusnya hanya berhak mendapatkan empat

memilih hanya bermodalkan KTP el luar daerah.

surat

kedua

TPS

tersebut,

pengawas

Ketua Bawaslu Kabupaten Magelang MH Habib

Shaleh mengungkapkan para pemilih luar daerah tersebut

14

DPK

pilih di rukun tetangga/rukun warga sesuai alamat

Rekomendasi PSU ini dikeluarkan untuk TPS 001 Desa

Pemilih

Suara

Pemungutan

Kabupaten

(DPK).

Magelang

suara,

kami akan

juga

menemukan

tetapi

keduanya

dua

pemilih

mendapatkan

lima surat suara. Hasil pleno kami, Pemungutan Suara di TPS 01 Tempurejo harus diulang,” kata dia.

tidak punya hak pilih dan seharusnya tidak diberikan

surat suara. Hal ini melanggar Pasal 372 huruf d ayat 2

juga ditemukan ada salah penghitungan C1 di TPS 01

UU 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, Pasal 65 ayat 2 PKPU 3

Tempurejo. Yakni ada satu suara caleg PPP yang belum

Tahun 2019 tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara,

dihitung. Kesalahan penghitungan ini ditemukan setelah

PKPU 9 Tahun 2019, Pasal 18 ayat 3 huruf e Perbawaslu

Panwaslu Kecamatan mencocokan C1 salinan C1 plano.

no 1 Tahun 2019 tentang Pengawasan Pemungutan dan

Setelah ditelusuri hal ini karena kekeliruan penghitungan saja

Penghitungan Suara, dan Perbawaslu 9 Tahun 2019.

bukan kesengajaan dan sudah dibetulkan dalam pleno PPK.

Buletin Bawaslu Kabupaten Magelang edisi 01/2019

Berdasarkan analisa Panwalu Kecamatan Tempuran


Kordiv

Penyelesaian

menambahkan

pihaknya

Sengketa

Bawaslu

merekomendasikan

Kabupaten

PSU

untuk

Magelang

TPS

03

Sumarni

Bandongan

Aini

karena

Chabibah ada

empat

pemilih yang tidak masuk DPT dan DPTb serta tidak membawa form A5 untuk syarat pindah memilih.

Aini

menjelaskan

keempat

pemilih

Sari,

Agung

Sunaryanto,

syarat

sebagai

pemilih

Dijelaskan KPPS menganggap keempat pemilih tersebut sebagai pemilih DPK

Khairun

DPK

tersebut

Nisa,

karena

dan

beralamat

yaitu

Muhari. di

luar

Nurul

Widowati,

Dikatakan

wilayah

mereka

dan

tidak

Ira

tidak

Mayang memenuhi

membawa

form

A5.

namun memperlakukannya

sebagai pemilih DPTb. Pemilih DPK seharusnya mendapatkan lima surat suara karena memilih menggunakan KTP

el

setempat,

“Temuan

Panwaslu

KPPS.

Adapun

suara

yaitu

Disebutkan

Barat,

Ira

Khairunnisa

adapun

Kecamatan

Ira

dan

pemilih

Mayangsari

Agung

Wakil khusus

warga

Pedurungan

DPTb

mendapatkan

Bandongan

Mayangsari,

Presiden

warga

pemilih

Nurul

yang

DPR

mencoblos

Pademangan Semarang,

Widowati

Sunaryanto,

Presiden,

ini

Khairunnisa, RI,

DPD

yakni

Jakarta,

dan

sebagian

Muhari

dan

Nurul

Agung warga

surat

suara

diberikan dan

Prov

Widowati

Bangilan

5

Muhari

DPRD

Sunaryanto

sesuai

dari

warga Tuban.

surat

asal

daerah.

suara

diberikan Jateng,�

oleh

3

surat

kata

Aini.

Kabupaten

Bandung

Pademangan

Jakarta,

"Mereka

dicatat

oleh

KPPS di Model C7 DPK-KPU dan model A DPK-KPU. Foto KTP elektronik juga membuktikannya," kata dia.

Dia menuturkan sesuai dengan ayat (2) huruf d Pasal 372 UU No. 7/2017 tentang Pemilu, syarat

adanya PSU salah satunya adalah pemilih tidak memiliki KTP elektronik dan tidak terdaftar di daftar pemilih tetap dan daftar pemilih tambahan. "Kejadian di TPS 3 sudah memenuhi syarat PSU," kata dia. (Shanita)

Ketua Bawaslu Republik Indonesia, Abhan, S.H., M.H. ikut meninjau proses PSU di Kabupaten Magelang

Buletin Bawaslu Kabupaten Magelang edisi 01/2019

15


WARGA SEMANGAT IKUTI PEMUNGUTAN SUARA ULANG 16

Buletin Bawaslu Kabupaten Magelang edisi 01/2019


LIPUTAN KHUSUS

B

ANDONGAN- Kekhawatiran sejumlah pihak

159 menggunakan hak pilih dari DPT 218 dan DPTb 1 pemilih.

bahwa jumlah pemilih akan turun drastis

Ke-159 pemilih tersebut terdiri 158 pemilih DPT dan 1 DPTb,”

dalam Pemungutan Suara Ulang (PSU) di TPS

kata Ketua Bawaslu Kabupaten Magelang MH Habib Shaleh.

001 Desa Tempurejo, Kecamatan Tempuran dan TPS 003 Desa Bandongan, Kecamatan Bandongan tak terbukti

Habib

mengungkapkan

pihaknya

merasa

terhormat karena PSU di Kabupaten Magelang dihadiri

Berdasarkan catatan Tim Bawaslu Kabupaten

langsung Ketua Bawaslu RI Abhan dan Kordiv Penindakan

Magelang tingkat partisipasi pemilih di Bandongan dan

Bawaslu Jawa Tengah Dr Sri Wahyu Annaningsih SH.

Tempuran tergolong tinggi. Memang ada penurunan jumlah pemilih namun hal ini karena PSU digelar di hari kerja, di mana sebagian besar warga tidak libur.

Di TPS 01 Tempurejo dari jumlah pemilih yang

terdaftar di DPT 214, sebanyak 176 pemilih hadir menggunakan hak pilih dalam PSU pada 27 April 2019. Selain itu, ada 2 orang memilih menggunakan DPK sehingga total Pemilih adalah 178 orang. Adapun total pengguna hak pilih dalam pemilu 17 April 2019 adalah 190 pemilih, yang terdiri 188 pemilih DPT dan 2 DPK. “Dalam PSU di TPS 03 Dusun Krajan Desa Bandongan sebanyak

PSU ini diharapkan menjadi sarana pembelajaran bagi penyelenggara maupun stakeholder pemilu agar lebih berhati-hati dalam melaksanakan pemilu demi terwujudnya keadilan

pemilu

serta

meningkatkan

kepercayaan

publik akan hasil dan memperkuat legitimasi pemilu. “Kami mengapresiasi kinerja KPPS, PTPS, Panwasdes, PPK dan Panwascam setempat yang bekerja maksimal. Memang ada penurunan angka partisipasi karena pemilih tidak libur kerja. Dari pengamatan kami masyarakat tetap antusias menggunakan hak pilih. Ini adalah pembelajaran berharga untuk kita semua,” kata Habib. (Shanita)

Buletin Bawaslu Kabupaten Magelang edisi 01/2019

17


LIPUTAN KHUSUS

BAWASLU KOLABORASI MAFINDO PERANGI HOAX

K

etua Bawaslu Kabupaten Magelang M. Habib

hari. Parahnya, 49-50 persen hoax yang ada, hoax politik

Shaleh menuturkan, bahwa perilaku para

yang paling banyak beredar.

politik terutama menjelang Pemilu 2019 sangat berbeda dengan pada saat Pilkada 2018 yang lalu, atau bahkan pada masa

Pemilu 2014. Sebab, masa kampanye ini mereka tidak bisa beriklan di media cetak dan lain sebagainya. Menurutnya, adanya pembatasan ini, akhirnya berdampak kepada kegiatan para calon legislatif (Caleg) yang lebih memilih bergerak melalui media maya atau media sosial

Selama pelaksanaan Pemilu 2019 berita hoax

yang sengaja dibikin oleh tim sukses maupun orang orang yang merupakan buzzer dari simpatisan peserta pemilu. Sehingga berita hoax cepat sekali menyebar di masyarakat.

Ada beberapa kasus peredaran hoax di Kabupaten

Magelang yaitu peredaran brosur yang menyerang partai dan salah satu calon presiden tertentu yang sasaran peredarannya di tempat ibadah. Berdasarkan laporan masyarakat, Bawaslu bersama kepolisian mencegah beredarnya brosur tersebut.

Ketua Bawaslu Kabupaten Magelang MH Habib

Shaleh menambahkan berita hoax adalah berita palsu atau berita bohong yang bertujuan menyesatkan informasi sehingga sebuah informasi menjadi tidak jelas benar atau salah. Penyesatan informasi ini bisa menimbulkan kerawanan pemilu dan memecah belah masyarakat.

Setahun kurang lebih ada sebanyak 987 berita

bohong atau hoax yang diproduksi pada tahun 2018.

Jika dihitung per hari, maka terdapat

tiga berita hoax yang tersebar dan dikonsumsi oleh masyarakat sehari-

18

Buletin Bawaslu Kabupaten Magelang edisi 01/2019

Hal ini dinilai sangat memprihatinkan, karena telah

merusak kualitas demokrasi di Indonesia.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Presidium

Masyarakat Anti Fitnah dan Hoax Indonesia (Mafindo), Septiaji Eko Nugroho ketika sosialisasi Bersama Bawaslu Kabupaten Magelang

Untuk

itu

Bawaslu

Kabupaten

Magelang

menggandeng Mafindo (Masyarakat Anti Fitnah dan Hoax Indonesia) untuk ikut mencegah beredarnya hoax terutama di Kabupaten Magelang, sehingga pemilu di Kabupaten Magelang lebih kondusif.

Mafindo Magelang memberi sosialisasi kepada

masyarakat tentang bahaya hoax dan apa saja jenis hoax terutama berita palsu mengenai pemilu, sehingga masyarakat mengetahui dan ikut mencegah beredarnya berita hoax tersebut.

Ada beberapa kegiatan Mafindo Magelang bersama

Bawaslu Kabupaten Magelang diantaranya car free day, sosialisasi pengawasan partisipatif kepada masyarakat dan juga patroli media sosial. (Nano)



LIPUTAN KHUSUS

SASAR MILENIAL,

BAWASLU GELAR KONSER BUDAYA

K

OTA MUNGKID- Badan Pengawas Pemilihan

Umum

Magelang

jajarannya sampai tingkat TPS akan bekerja keras untuk

menggelar Konser Budaya bertajuk Siogo

mengawasi seluruh tahapan pemilu, termasuk terkait

Magito-gito. Konser Budaya ini menyasar

money politics, kampanye hitam, politisasi sara dan hoax.

kalangan milenial agar bersama-sama Bawaslu mengawasi

Namun demikian, Bawaslu membutuhkan dukungan dan

tahapan Pemilu 2019.

partisipasi masyarakat untuk memastikan seluruh tahapan

(Bawaslu)

Kabupaten

Konser Budaya digelar menjelang Pemilu di Lapangan

Pemilu sesuai regulasi yang ada.

Soepardi Kota Mungkid pada hari Sabtu 30 Maret 2019.

Ribuan generasi milenial dari seluruh penjuru Kabupaten

di Panwascam, Panwasdes hingga Pengawas TPS. Dukungan

Magelang menghadir konser budaya Bawaslu tersebut.

dan informasi masyarakat akan memperkuat kinerja

“Lewat konser budaya ini kami mengajak masyarakat untuk

pengawasan. Bersama rakyat awasi pemilu dan bersama

Bersama Bawaslu mencegah dan menolak empat penyakit

Bawaslu tegakkan keadilan pemilu,” tegas dia.

dalam Pemilu yaitu money politics, kampanye hitam, politisasi sara dan hoax,” kata Ketua Bawaslu Kabupaten Magelang MH Habib Shaleh dalam sambutannya.

20

Habib mengatakan Bawaslu beserta seluruh

Buletin Bawaslu Kabupaten Magelang edisi 01/2019

“Bawaslu punya pengawas-pengawas berintegritas

Konser Budaya Siogo Magito-Gito ini sendiri

mengusung musik pop dangdut yang sangat digemari di


kalangan milenial masyarakat Kabupaten Magelang. Untuk menarik perhatian pengunjung, Bawaslu Kabupaten Magelang menghadirkan band asal Kulon Progo Yogyakarta yaitu Om Wawes dan beberapa band lokal Magelang.

Sebelum konser budaya, ribuan pengunjung lebih dulu dihibur kesenian tradisional soreng dari Kecamatan

Candimulyo Kabupaten Magelang. Dengan pendekatan budaya, Bawaslu optimis akan semakin banyak masyarakat yang turut serta mengawasi jalannya Pemilu.

Konser Budaya ini sendiri dibuka oleh Kordiv Penindakan Pelanggaran Bawaslu Jawa Tengah Dr. Sri Wahyu

Ananingsih, SH., M. Hum. Dalam sambutannya, Dr Ananingsih menyampaikan bahwa Bawaslu sudah menangani berbagai pelanggaran pemilu. Ditegaskan bahwa Bawaslu akan terus bersikap tegas jika ada pelanggaran Pemilu.

“Sudah banyak pelanggaran pemilu yang ditangani Bawaslu. Kami mengapresiasi Bawaslu Kabupaten Magelang

yang sudah bekerja baik dalam penanganan pelanggaran dan kegiatan Gelar Budaya ini,� kata dia

Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Magelang Drs Adi Waryanto juga memberikan apresiasi

atas kinerja baik Bawaslu Kabupaten Magelang. Ia menilai Bawaslu sudah membuat terobosan-terobosan bagus untuk mencegah potensi pelanggaran.

Dikatakan bahwa program Bawaslu Kabupaten Magelang seperti Kampung Anti Money Politics (KAMP) Dusun

Sawangan, Desa/Kecamatan Sawangan, Kampung Anti Money Politics (KAMP) Dusun Pandeyan, Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan, Desa Anti Politik Uang Jaga Demokrasi (Sapu JagaD) Desa Somoketro, Kecamatan Salam dan Keluarga Anti Money Politics yang menyasar 10 keluarga per TPS sangat positif. Dalam acara ini juga dilakukan penyerahan hadiah lomba debat dengan tema Pemilu untuk pelajar SMASMK se Kabupaten Magelang. Sasaran dalam kegiatan ini adalah kaum milenial, yang mana mereka harus ikut serta dalam memerangi money politics, kampanye hitam, politisasi sara, dan hoax. Dukungan dari kaum milenial dalam menyukseskan pemilu sangat dibutuhkan. Dalam kesempatan ini, Bawaslu bersama kaum milenial bersama-sama mengupload foto dengan caption tentang pemilu bersih dan berkeadilan. Bawaslu berharap pesan pengawasan partisipatif tersebut dapat tersampaikan kepada masyarakat luas. (Desiana)

Komisioner Bawaslu Kabupaten Magelang ikut berswafoto dengan pengunjung Konser Budaya Siogo Magito-Gito

Buletin Bawaslu Kabupaten Magelang edisi 01/2019

21


22

Buletin Bawaslu Kabupaten Magelang edisi 01/2019


Keseruan Konser Budaya “Siogo Magito-Gito� bersama Om Wawes

Buletin Bawaslu Kabupaten Magelang edisi 01/2019

23


LIPUTAN KHUSUS

KADES DAN PERANGKAT DESA DILARANG BERPOLITIK PRAKTIS

U

ndang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang

Tegalrejo Muh Heri Siswanto. Kasus ini berawal dari

Pemilihan Umum sangat jelas mengatur

Temuan pengawas pemilu yang mendapati Heri ikut

larangan bagi kepala desa (kades) untuk

serta kegiatan kampanye Cawapres 02 Sandiaga Uno di

tidak berpihak dan menjadi tim kampanye

Kecamatan Mungkid pada tanggal 18 November 2018.

salah satu peserta Pemilu. Seorang kades yang dengan

Menurut

Fauzan

Bawaslu

sengaja membuat keputusan dan/atau melakukan tindakan

beserta Gakkumdu kemudian melakukan pembahasan

yang menguntungkan atau merugikan salah satu peserta

pertama.

pemilu dalam masa kampanye bisa dipidana penjara.

bahwa Temuan ini tidak memenuhi unsur tindak

Hasilnya,

Kabupaten

Gakkumdu

Magelang menyatakan

pidana Pemilu sehingga tidak bisa ditindaklanjuti. Kordiv Penindakan Pelanggaran Bawaslu Kabupaten Magelang Fauzan Rofiqun menyatakan kades yang

Namun demikian Kades Tampingan terbukti melanggar

melanggar larangan terancam pidana penjara paling

Pasal 29 huruf p Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014

lama satu tahun dan

tentang Desa karena keikutsertaannya dalam kampanye

denda paling banyak

dimaksud. Setelah melalui beberapa proses penanganan,

Rp

Bawaslu Kabupaten Magelang meneruskan Temuan

12.000.000.

ini kepada Bupati Magelang untuk diberikan sanksi. Disebutkan

Bawaslu

Kabupaten

Magelang

“Kami juga menemukan tiga Temuan perangkat desa

memproses satu temuan

yang diduga ikut serta dalam kampanye Pemilu dan

Kades

Tampingan

telah diteruskan kepada instasi terkait. Sayangnya

Kecamatan

sampai saat ini Bawaslu Kabupaten Magelang belum menerima

tembusan

tindak

lanjut

rekomendasi

Bawaslu,� kata Fauzan. (Rendra)

24

Buletin Bawaslu Kabupaten Magelang edisi 01/2019


TAK NETRAL,

GURU ASN DISANKSI PENUNDAAN GAJI

S

Negara (ASN). ASN wajib netral, tidak boleh menunjukkan

Kabupaten Magelang Fauzan Rofiqun mengungpkan

keberpihakan kepada salah satu partai maupun capres.

pihaknya lalu meregister Temuan ini dengan nomor

alah satu poin penting yang diatur UU No 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum adalah netralitas Aparatur Sipil

Netralitas ASN ini diatur tegas dalam Pasal 280 ayat (2) dan ayat (3) di mana ASN dilarang ikut serta dalam pelaksanaan

Kordiv

Penindakan

004/TM/PL/Kab/14.22/I/2019.

Pelanggaran

“Kami

Bawaslu

melakukan

dan kegiatan kampanye Pemilu. ASN yang melanggar

klarifikasi beberapa saksi dan terlapor serta melakukan

larangan ini maka akan dikenakan Pasal 494 UU 7 tahun

kajian

2017 yakni sanksi pidana kurungan paling lama 1 tahun dan denda paling banyak Rp12.000.000.

Selama Pemilu 2019, Divisi Penindakan Bawaslu

Kabupaten Magelang melakukan penanganan kasus netralitas ASN. Salah satunya, dugaan kampanye di Lembaga Pendidikan yakni di SD N 2 Sriwedari pada tanggal 23 Januari 2019. Berawal dari informasi masyarakat, Bawaslu

Bersama

Sentra

Gakkumdu,�

kata

Fauzan.

Hasilnya, kata Fauzan, Sri Lestari Sedyaningsih, S.Pd tidak terbukti melanggar Pasal 280 ayat (2) dan ayat (3) UndangUndang Nomor 7 Tahun 2017. Namun demikian Sri Lestari melainkan melanggar Pasal 2, Pasal 9 ayat (2) dan Pasal 12 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.

Kabupaten Magelang dan Panwaslu Kecamatan Salaman

melakukan investigasi bersama.

Aparatur Sipil Negara (KASN). Rekomendasi KASN telah

Dari hasil investigasi diketahui bahwa benar guru

atas nama Sri Lestari Sedyaningsih, S.Pd membagi-bagikan bingkisan kepada delapan guru SD N 2 Sriwedari. Bungkusan tersebut berisi sarung dan kerudung yang disisipi bahan kampanye caleg Partai Golkar DPR RI dan seorang caleg

Temuan Bawaslu lalu diteruskan kepada Komisi

ditindaklanjuti Bupati Magelang (sebagai pejabat pembina kepegawaian) dengan menjatuhkan sanksi kepada Sri Lestari Sedyaningsih, S.Pd berupa penundaan gaji berkala selama satu tahun. Kasus ini diharapkan menjadi pembelajaran ASN agar mereka dapat menjaga marwah sebagai ASN. (Rendra)

DPRD Kabupaten. Buletin Bawaslu Kabupaten Magelang edisi 01/2019

25


LIPUTAN KHUSUS

LAPORAN DAN TEMUAN DIPERLAKUKAN SAMA Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten

Untuk

Magelang

Kabupaten Magelang langsung melakukan kajian awal,

dalam

melaksanakan

tugas

penindakan

tersebut,

mengklarifikasi

Bawaslu

meregister

kemanfaatan dan keadilan. Penindakan pelanggaran Pemilu

terlapor, mengkaji serta melakukan pembahasan bersama

merupakan komitmen Bawaslu Kabupaten Magelang untuk

Sentra Gakkumdu. Sentra Gakkumdu ini terdiri dari unsur

mewujudkan Pemilu yang bersih dan berkeadilan.

Bawaslu Kabupaten Magelang, penyidik Polres Magelang

Dalam penanganan penindakan pelanggaran,

Laporan,

laporan

pelanggaran selalu berdasarkan pada asas kepastian hukum,

saksi-saksi

dan

dan jaksa dari Kejari Kota Mungkid.

Bawaslu memperlakukan Temuan dan Laporan masyarakat

secara sama. Tidak ada pembedaan. Temuan dan Laporan

menyimpulkan

ditangani secara maksimal sesuai regulasi Pemilu 2019.

syarat formil dan syarat materiil. Terlapor kemudian

Misalnya, dalam kasus Laporan Fatkhul Mujib, S.H atas

disangkakan Pasal 523 ayat (2) Undang-Undang Nomor

dugaan pelanggaran politik uang yang diduga dilakukan

7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum. Dari sini,

oleh Sonhaji, S.IP selaku caleg Partai Amanat Nasional

Sentra

(PAN) Dapil VI.

Namun setelah melakukan peyelidikan serta proses

Dugaan politik uang ini dinilai merugikan caleg

PAN lainnya yakni Suparno. Dalam laporannya, Mujib mengungkapkan

Sonhaji,

S.IP

diduga

memberikan

uang kepada sejumlah warga Dusun Nganten, Desa Ngawen, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang. Setiap

satu

pemilih

diindikasikan

menerima

uang

Rp. 50.000 dengan tujuan supaya memilih Sonhaji.

26

menindaklanjuti

Buletin Bawaslu Kabupaten Magelang edisi 01/2019

Dalam pembahasan pertama, Sentra Gakkumdu bahwa

Gakkumdu

Laporan

mulai

telah

melakukan

memenuhi

penyelidikan.

penanganan lainnya, Sentra Gakkumdu menyatakan Laporan ini tidak dapat dilanjutkan. Alasannya, terlapor tidak terbukti memberikan uang sebagai imbalan untuk memilihnya. Karena itu, Sentra Gakkumdu menyatakan bahwa Laporan dihentikan, karena tidak terpenuhinya unsur tindak pidana Pemilu sebagaimana Pasal yang disangkakan. (Rendra)


Dokumentasi proses penanganan temuan dan laporan dugaan pelanggaran pemilu 2019

Buletin Bawaslu Kabupaten Magelang edisi 01/2019

27


GURITNO Kades Pelopor Anti Money Politics

B

AWASLU

Kabupaten

Magelang

berlangsung

mendeklarasikan KAMP Sawangan pada akhir Desember

meluncurkan Kampung Anti Money Politics (KAMP)

2017 dan disusul Desa Anti Politik Uang Jaga Demokrasi

dan Desa Anti Politik Uang Jaga Demokrasi (Sapu

(Desa Sapu JagaD) menjelang Pemilu 2019.

JagaD) serta Keluarga Anti Money Politics. Salah satu sosok yang ikut berjasa adalah Kades Deyangan Guritno.

"Masyarakat kami memiliki kesadaran tinggi akan

pentingnya mewujudkan Pemilu yang bersih, jujur, adil

Adalah Guritno (65), seorang Kepala Desa

dan berintegritas. Masyarakat harus punya andil dalam

Deyangan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang,

pemilu. Warga kami antusias mendeklarasikan diri sebagai

yang membuat sejarah dengan merintis berdirinya

Kampung Anti Money Politics (KAMP) di Dusun Pandeyan,"

Kampung Anti Money Politics (KAMP).

kata Guritno.

Bersama Kepala Desa Sawangan Johan Wahyudi

Pensiunan PNS ini menyebutkan KAMP mampu

dan Kepala Desa Somoketro Ahmad Khotem, mereka

membantu Bawaslu Kabupaten Magelang mencegah

memelopori gerakan masyarakat menolak money politics.

money politics, hoax dan politisasi SARA. Ia pun mengaku

Gerakan ini lahir, serta tumbuh dan berkembang dari

bangga Kabupaten Magelang menjadi tempat lahirnya

tengah masyarakat.

Gerakan Kampung Anti Money Politics di Indonesia.

Ketua Bawaslu RI Abhan bahkan menyatakan

Apalagi kini Kampung Anti Money Politics dan

bahwa Kampung Anti Money Politics di Kabupaten

Desa Anti Politik Uang menjadi gerakan bersama dan

Magelang merupakan yang pertama dilaunching Bawaslu

dideklarasikan di berbagai daerah di Indonesia. Ia berharap

RI di Indonesia. Abhan bersama Ketua Bawaslu Jateng Fajar

Kampung Anti Money Politics bisa terus berkembang dan

Saka dan sejumlah tokoh mendeklarasikan KAMP Deyangan

menjadi gerakan bersama seluruh masyarakat.

pada 14 Februari 2018.

28

Sebelumnya,

Bawaslu

Buletin Bawaslu Kabupaten Magelang edisi 01/2019

Kabupaten

Magelang

"Kami bertekad untuk mengajak warga Desa

Deyangan menjadi Keluarga Anti Money Politics dengan


TOKOH dilandasi kesadaran pada diri masyarakat,� kata Guritno ketika diwawancarai oleh Tim Humas Bawaslu Kabupaten Magelang.

Dalam kesempatan tersebut, Guritno juga

menyampaikan apresiasi kepada Bawaslu Kabupaten Magelang yang sudah gencar melakukan sosialisasi ke masyarakat sehingga semakin sadar perlunya gerakan bersama menolak dan melawan politik uang.

"Gerakan Bawaslu ini sangat banyak membawa

manfaatnya. Terlebih lagi dalam program Keluarga Anti Money Politics karena mengajak masyarakat untuk sadar dan mandiri menolak money politics. Partisipasi keluarga akan sangat berpengaruh," kata dia.

Guritno mengaku memetik banyak manfaat dari

pengalaman mengikuti sosialisasi pengawasan partisipatif yang digelar Bawaslu Kabupaten Magelang. Dikatakan bahwa Bawaslu Kabupaten Magelang sudah kreatif dan inovatif membuat terobosan-terobosan baru.

Kampung Anti Money Politics (KAMP) sendiri

merupakan gagasan Ketua Bawaslu Kabupaten Magelang, Muhammad Habib Shaleh, SS dengan misi memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya di kampungkampung agar sadar arti penting Pemilu bersih dan berintegritas. (Desiana, Rizqi)

Launching Kampung Anti Money Politics di Dusun Pandeayan, Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang Buletin Bawaslu Kabupaten Magelang edisi 01/2019

29


GAGASAN

Kisah Ken Arok dan Pelembagaan Konflik Kordiv Pengawasan, Humas dan Hubal Bawaslu Kabupaten Magelang (MH Habib Shaleh, SS) DEMOKRASI berasal dari kata demos yang berarti rakyat,

an besar negara di dunia kini mengadopsi pemerintahan

dan kratos bermakna kekuasaan atau pemerintahan. Den-

demokrasi dengan segala macam variannya.

gan demikian demokrasi bisa dimaknai sebagai pemerinta-

han yang mengutamakan kedaulatan rakyat.

da kenapa selalu ada pertentangan, konflik bahkan hingga

kerusuhan dan konflik sosial. Fenomena Pilpres 2019 bisa

Pemerintahan oleh rakyat, dari dakyat dan un-

Namun pertanyaanya, setiap kali pemilu, dan pilka-

tuk kepentingan rakyat. Maka pemerintahan demokrasi

menjadi contoh betapa pemilu rawan konflik.

menjadikan rakyat sebagai subyek. Tujuan utama sebuah

pemerintahan tidak lagi untuk melanggengkan monarki

rana resmi penyaluran konflik. Bisa diartikan pemilu adalah

maupun kepentingan oligarki kekuasaan melainkan mense-

sebuah konflik yang dilembagakan dan dikelola sedemikian

jahterakan rakyat.

rupa untuk menghindarkan pertumpahan darah.

Dalam sebuah negara demokrasi selalu terjamin kebebasan untuk berserikat,

menyatakan

pendapat membentuk

Pada hakikatnya, pemilu memang merupakan sa-

Kita harus belajar perjalanan sejarah kerajaan-ker-

ajaan di Nusantara yang selalu diwarnai pertumpahan darah dalam peralihan kekuasaan. Misalnya, ketika Ken Arok

serta

mendeklarasikan kerajaan Tumapel (kerajaan Singosari)

or-

bergelar Sri Rajasa Bhatara Sang Amurwabhumi pada tahun

ganisasi. Karena rakyat menjadi

1922 M.

Ken Arok naik tahta dengan merebut kekuasaan

subyek uta-

dari tangan Akuwu Tunggul Ametung. Bukan dengan cara

ma maka

demokratis tentunya, karena Ken Arok membunuh Tung-

seba-

gul Ametung dengan keris Mpu Gandring. Ken Arok sendi-

gi-

ri kemudian juga mati dalam perebutan kekuasaan oleh orang suruhan Anusapati, anak tirinya sendiri.

Pemilu Saluran Konflik

Belajar dari pengalaman era kerajaan ini maka

pemilu dan pilkada di Indonesia harus dikelola dengan baik. Harus dibuat aturan sedemikian rupa sehingga potensi konflik bisa diminimalisir. Pelembagaan konflik menjadi saluran untuk mencegah pertumpahan darah.

Bila kita bedah UU 7 tahun 2017 tentang pemilu

serta UU no 10 tahun 2016 tentang Pilkada maka kita akan menemukan serangkaian bolong-bolong. Ada ketidaksink-

30

Buletin Bawaslu Kabupaten Magelang edisi 01/2019


ronan diantara pasal-pasal. Pelaku politik yang jeli akan

Bawaslu Kabupaten Magelang menggeber berbagai ke-

dengan mudah membuat siasat untuk mengakali aturan.

giatan budaya dan sosialisasi ke kampung-kampung dan

kelompok-kelompok masyarakat.

Demikian juga Peratusan Komisi Pemilihan Umum

(PKPU), yang menjadi turunan dari Undang Undang. PKPU

Masalah money politics juga menjadi persoalan

belum mampu menjadi infrastruktur yang memadahi un-

laten setiap pemilu. Meski Bawaslu dan KPU sudah tegas

tuk mengelola potensi konflik. Konflik-konflik pemilu me-

melarang praktik-praktik money politics namun realisanya

merlukan pengelolaan yang sistematis dan konsisten, tidak

ternyata masih ada.

berubah-ubah.

Sejak awal, UU dan PKPU seharusnya sudah meng-

bisa mengurangi namun belum bisa memberantas tuntas.

adopsi manajemen pengelolaan konflik. Potensi konflik ha-

Para pelaku money politics mengadaptasi diri dengan men-

rus dicegah sejak dini dari sumber permasalahan. Sebagai

gubah pendekatan dan bentuk money politics. Infrastruktur

contoh adalah permasalahan Daftar Pemilih Tetap (DPT).

aturan yang ada tidak mampu menjamah para pelaku mon-

DPT selalu menjadi sumber masalah dalam pemilu ke pemi-

ey politics.

lu.

Berbagai upaya yang dilakukan Bawaslu memang

Tak kurang akal, Bawaslu memaksimalkan sosial-

Persoalan DPT seolah masuk dalam lingkaran setan

isasi sebagai upaya pencegahan money politics. Misalnya,

yang tidak ada ujung pangkalnya. Ketika dulu digagas Kar-

Bawaslu Kabupaten Magelang mendeklarasikan Kampung

tu Tanda Penduduk elektronik (KTP-el) salah satu alasann-

Anti Money Poltics di Sawangan dan Mertoyudan serta

ya untuk mencegah DPT ganda. Faktanya DPT ganda tetap

Desa Anti Politik Uang Jaga Demokrasi (Desa Sapu JagaD) di

marak dan cita-cita menggunakan KTP-el sebagai database

Salam sebagai upaya pencegahan.

pemilih pemilu juga masih jauh.

Pertimbangan KPU adalah masih banyak penduduk

itics (KAMP) dengan target 10 keluarga setiap TPS. Seluruh

belum rekam KTP-el dan juga persoalan DPT invalid dan

jajaran pengawas pemilu dan sekretariat juga diwajibkan

DPT ganda. Tak heran jika caleg, capres maupun peserta

bergabung menjadi Keluarga Anti Money Politics. Ini adalah

Pilkada yang kalah ramai-ramai menyalahkan DPT.

strategi untuk melawan opini bahwa money politics adalah

Bawaslu juga membentuk Keluarga Anti Money Pol-

hal lumrah setiap pemilu.

DPT Berkelanjutan dan Sikap Moral Anti Money Politics

Sudah saatnya gagasan lama perihal DPT berkelan-

anggaran ini secara terus menerus disosialisasikan ke mas-

jutan diwujudkan dan direalisasikan. Untuk itu, perlu ada

yarakat melalui media cetak, media elektronik dan sosialis-

kerja-kerja yang kolaboratif antara KPU, Kemendagri, Dis-

asi secara langsung kepada masyarakat

dukcapil, Bawaslu, pemda dan aparat desa.

Demikian jargon pemilu damai, serta komitmen

ilaku politik uang, meski belum bisa tuntas. Untuk itu,

siap menang siap kalah. Semua masih sebatas gagasan

gerakan perlawanan money politics ini perlu terus di-

yang mengawang-awang saja. Berbagai deklarasi Pemilu

gaungkan dengan melibatkan semua komponen mas-

Damai yang diselenggarakan Bawaslu, KPU, kepolisian dan

yarakat. Harapannya, anti money politics menjadi sikap

pemda serta masyarakat masih menyentuh sisi permukaan

moral dan bagian dari etika masyarakat Indonesia.

Seluruh kegiatan pencegahan dan penindakan pel-

Upaya preventif ini cukup efektif menekan per-

saja.

Baru sebatas elite-elite peserta Pemilu yang terli-

bat dan melibatkan diri. Perlu ada upaya besar yang mampu menyentuh dan melibatkan seluruh stakeholder dan lapisan rakyat terkecil untuk mewujudkan Pemilu Damai.

Dibutuhkan sosialisasi dan pendidikan budaya da-

mai ke masyarakat paling bawah. Atas pertimbangan ini, Buletin Bawaslu Kabupaten Magelang edisi 01/2019

31


GAGASAN

MENGURAI BENANG KUSUT PENINDAKAN PELANGGARAN PIDANA PEMILU 2019. Kordiv. Penindakan Pelanggaran Bawaslu Kabupaten Magelang (Fauzan Rofiqun, S.Ag.)

P

emilu serentak 2019 adalah pelaksanaan Pemilu yang

" Jika jarak antara hukum dengan praktiknya semakin jauh, hukum akan menjadi aturan yang sekarat bahkan mati "

kelima dalam masa Reformasi, hampir menyamai jumlah pelaksanaan Pemilu formalistis dan tidak demokratis pada masa Orde Baru yang telah dilaksanakan sebanyak tujuh kali. Namun kita belum bisa berharap banyak dari lima kali Pemilu pada masa Reformasi ini untuk

menghasilkan proses demokrasi yang ideal dan alih-alih menghasilkan para wakil rakyat yang berkualitas, jujur, dan adil. Pemilu adalah alat untuk memilih wakil rakyat, oleh karenanya jika Pemilu tidak terlaksana dengan kompetitif, jujur, dan adil, dapat dikatakan bahwa negara me-”non aktifkan” demokrasi dan lengah terhadap prasyarat negara demokratis

Supremasi hukum dalam pelaksanaan Pemilu merupakan syarat

dasar sebuah kompetisi politik berjalan dengan baik dan berkualitas. Pelaksanaan dan penegakan peraturan - peraturan Pemilu dari masa ke masa menjadi sebuah “pekerjaan rumah” yang sering muncul setelah berlangsungnya Pemilu. Berbagai alasan dan anomali (penyimpangan) hukum sering muncul dalam penegakan aturan-aturan Pemilu, dimana aturan Pemilu sering dianggap sebagai produk politik yang terus menerus bisa “dimaklumi” dan dianggap wajar ketika dari isi dan pelaksanaannya tidak bisa maksimal dan ideal untuk mewujudkan prinsip-prinsip dasar demokrasi. Ada “skenario politis” yang disusupkan untuk mempertahankan hegemoni

kelompok-kelompok

politik

tertentu

sehingga

dalam

penerapannya sangat sulit untuk dieksekusi di lapangan.

UU Nomor 7 Tahun 2017 adalah rujukan utama dalam pelaksaaan

Pemilu serentak Tahun 2019, memuat 68 pasal ketentuan Pidana Pemilu dengan subyek hukum terdiri dari penyelenggara Pemilu, peserta Pemilu, pejabat negara, pejabat struktural, pejabat fungsional, ASN, TNI/Polri, kepala desa, perangkat desa, anggota BPD, dan orang perseorangan. Dilihat dari subyek hukum atau siapa yang bisa dikenai sanksi dalam pelanggaran pidana Pemilu tersebut, sebenarnya UU 7 Tahun 2017 sudah cukup komprehensif, hampir semua elemen yang terlibat dalam proses pelaksanaan Pemilu bisa dijerat oleh pasal-pasal pidana ketika melakukan pelanggaran yang mengandung unsur-unsur pidana. Namun demikian ada

32

Buletin Bawaslu Kabupaten Magelang edisi 01/2019


beberapa pasal krusial yang secara norma tercantum dalam

membedah unsur-unsur di dalam pasal-pasal

UU tetapi dalam praktek pelaksanaan dan penegakan

Pemilu, sering

norma itu sangat sulit, atau bahkan bisa dikatakan mustahil

bisa berlanjut sampai sidang di pengadilan dan harapan

ditegakkan jika yang bersangkutan sebagai subyek hukum

putusan yang berkeadilan yang memberikan efek jera bagi

mengetahui celah untuk lari dari jerat pidana dari pasal-

pelanggar pidana Pemilu. Kerap kali dalam penegakan

pasal tersebut.

peraturan Pemilu dikaitkan dengan dua sisi dilematis antara

Kita ambil contoh dalam ketentuan pidana Pemilu

yang mengatur tentang larangan politik uang di Pasal 523

pidana

menjadi hambatan utama suatu kasus

keinginan menjaga ketenteraman atau kedamaian dengan penegakan hukum.

ayat (1), (2), dan (3) UU 7 Tahun 2017. Ketiga ayat dalam

Pasal 523 tersebut mengatur larangan kepada subyek

laporan ke dalam pembahasan di Sentra Gakkumdu yang

hukum yang dengan sengaja menjanjikan atau memberikan

berhadapan dengan penyidik kepolisian dan jaksa akan

uang atau materi lainnya sebagai imbalan secara langsung

menjadi tidak bermakna jika polisi dan jaksa tidak sepakat

maupun tidak langsung kepada peserta kampanye dan/atau

dengan Bawaslu, khususnya mengenai perbuatan mana

pemilih untuk tidak menggunakan hak pilihnya atau memilih

yang sudah memenuhi unsur-unsur tindak pidana Pemilu.

Peserta Pemilu tertentu pada masa kampanye, masa tenang, dan hari pemungutan suara. Namun dalam ayat 1 dan 2 yang merupakan tahapan krusial dari Pemilu yaitu masa kampanye dan masa tenang, subyek hukum hanya untuk pelaksana kampanye, peserta, dan/atau petugas tim kampanye dan tidak memasukkan orang perseorangan, sehingga peserta Pemilu yang jeli memahami pasal ini tidak akan mungkin dia sendiri langsung melakukan perbuatan politik uang tersebut dan juga tidak akan mungkin menyuruh pelaksana kampanye, peserta dan/atau petugas tim kampanye yang resmi terdaftar di KPU untuk melakukan perbuatan langsung menyebarkan politik uang tersebut. Sehingga perbuatan politik uang yang dilakukan oleh orang seorang yang notabene bukan peserta, pelaksana, dan tim kampanye Pemilu di masa Kampanye dan Masa Tenang tidak akan mungkin terjerat oleh aturan pidana Pemilu tersebut.

Sikap tegas Bawaslu yang membawa temuan dan

Demikianlah, untuk mengurai benang kusut

penanganan tindak pidana Pemilu diperlukan kesadaran dari semua pihak tentang pentingnya penegakan aturanaturan Pemilu secara menyeluruh. Dimulai dari adanya political will dari para politisi di DPR dan pemerintah dalam menyusun undang-undang Pemilu yang betul-betul bisa dengan mudah ditegakkan dan dilaksanakan di lapangan; penguatan kelembagaan Sentra Gakkumdu dari unsur Bawaslu, kepolisian, dan kejaksaan; penyempurnaan hukum formil dalam penanganan

pelanggaran pidana Pemilu;

penambahan wewenang Bawaslu untuk melakukan OTT (operasi tangkap tangan) dan penyitaan barang bukti; dan semakin diperberatnya sanksi pidana untuk menimbulkan efek jera bagi pelaku tindak pidana Pemilu. Dan masih banyak lagi diperlukan inovasi yang

sungguh-sungguh

agar Pemilu benar-benar menjadi proses demokrasi yang jujur dan adil yang pada akhirnya memunculkan pemimpin

Mekanisme penanganan pelanggaran pidana yang

dan wakil rakyat yang bertanggungjawab melaksanakan

dilakukan oleh Bawaslu harus melibatkan Kepolisian dan

kesejahteraan rakyat sebagaimana tujuan utama dari

Kejaksaan yang tergabung ke dalam Sentra Gakkumdu

sistem demokrasi.

yang pembentukannya tidak permanen sehingga sering muncul permasalahan-permasalahan yang menghambat penegakan tindak pidana Pemilu. Tidak adanya kesamaan persepsi antara Bawaslu dengan penegak hukum (polisi, jaksa, hakim) di sisi yang lain terkait pemahaman pasalpasal pidana Pemilu dalam pelaksanaannya di lapangan, pemahaman yang tekstualis verbal dan apa adanya dalam Buletin Bawaslu Kabupaten Magelang edisi 01/2019

33


GAGASAN

LAMANYA MASAMASA KAMPANYE LAMANYA KAMPANY PICU PELANGGARAN

PICU PELANGGAR Kordiv Penyelesaian Sengketa Bawaslu Kabuoaten Magelang (Sumarni Aini Chabibah, S.S., M.Hum.)

S

alah satu tahapan Pemilu 2019 paling panjang

adalah masa kampanye. Terhitung sejak 23

telah melaksanakan syarat ketentuan pelaksanaan kegiatan

September 2018 sampai dengan 14 April 2019

kampanye sesuai undang-undang. Hal itu ditandai dengan

atau selama 204 Hari. Rentang waktu yang relatif

penyampaian Surat Pemberitahuan Kegiatan (SPK) kepada

lama ini tentu membuka potensi pelanggaran semakin

kepolisian sesuai tingkatannya dengan tembusan KPU dan

lebar.

Bawaslu sebagai salah satu syarat berkampanye. Kewajiban

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten

Magelang

mencatat

ribuan

pelanggaran

kampanye

yang dilakukan oleh Peserta Pemilu dalam tahapan ini. Pelanggaran

tersebut

sangat

kompleks

meliputi, alat peraga kampanye (APK), netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN), Kepala Desa, dan Perangkat

Desa

hingga

politik uang.

selama

pun

Dalam hal materi kampanye, Bawaslu juga aktif mendorong peserta Pemilu agar saat menyampaikan materi kampanye

mereka

melakukan

tidak

kebohongan,

ayat (1) huruf c UndangUndang Nomor 7 Tahun

Pemilu melaksanakan pemasangan

APK,

(BK), pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, rapat umum, hingga kegiatan sosial, budaya, dan olahraga serta kegiatan lain yang tidak melanggar ketentuan perundang-undangan.

34

SARA. Sesuai Pasal 280

masa

penyebaran Bahan Kampannye

lebih dini.

unsur penghinaan serta

pengawasan

sejumlah kegiatan, mulai dari

KPU dan Bawaslu dalam mengidentifikasi pelanggaran

berpotensi mengandung

k a m p a n y e , peserta

ini pula dapat memudahkan penyelenggara dalam hal ini

hasutan, dan nilai lain yang

Berdasarkan hasil

Bawaslu Magelang pun memastikan peserta Pemilu

2017 tentang Pemilihan Umum peserta,

menyatakan pelaksana,

dan

tim kampanye pemilu dilarang menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, calon dan/atau peserta pemilu yang lain. Selain itu, ayat (1) huruf d juga melarang peserta, pelaksana, dan tim kampanye dilarang menghasut dan mengadu domba perseorangan ataupun masyarakat.

Dalam menjalankan tugasnya, Bawaslu sudah

Pelanggaran terhadap pasal tersebut diatur dalam Pasal

menerapkan beragam strategi untuk mencegah terjadinya

521. Adapun ancaman hukuman pelanggaran pasal itu

pelanggaran kampanye. Salah satunya pengawasan melekat

yakni pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan denda

dalam tiap kegiatan kampanye

paling banyak Rp24.000.000,00 (dua puluh empat juta

Buletin Bawaslu Kabupaten Magelang edisi 01/2019


YE

rupiah).

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017

tentang Pemilu bahwa prinsip dasar Kampanye adalah

RAN

kegiatan Peserta Pemilu atau pihak lain yang ditunjuk oleh Peserta Pemilu untuk meyakinkan Pemilih dengan menawarkan visi, misi, program dan/atau citra diri Peserta

Bawaslu juga menemukan dugaan pelanggaran

seperti dugaan keterlibatan anggota ASN dalam kampanye sebanyak satu kejadian, netralitas Kepala Desa dan Perangkat Desa empat kejadian, melibatkan anak di bawah umur satu kejadian, dan lima dugaan pelanggaran karena adanya politik uang selama masa kampanye.

Pemilu. Sehingga peserta Pemilu dapat mengedepankan

kejujuran, keterbukaan, dan dialog sebagai perwujudan

kampanye yang diduga tidak menyampaikan izin tertulis.

pendidikan politik masyarakat

Selain itu, Bawaslu mencatat sebanyak 12 kegiatan

Akhirnya Bawaslu Kabupaten Magelang memberi

Bawaslu Kabupaten Magelang mencatat sebanyak

simpulan bahwa pelanggaran kampanye di wilayah

507 kegiatan kampanye dengan rincian antara lain,

setempat hampir seluruhnya didominasi oleh pelanggaran

pertemuan terbatas 399 kegiatan, pertemuan tatap muka

pemasangan APK. Ini membuktikan jika rentang waktu

64 kegiatan, rapat umum 10 kegiatan, dan kegiatan lainnya

atau masa kampanye yang panjang membuat para

34 kegiatan.

peserta Pemilu menambah cara berkampanye, termasuk

Dari semua jenis kegiatan kampanye, pemasangan

pemasangan APK.

APK termasuk pelanggaran terbanyak 11.190 kasus. APK tersebut dinyatakan melanggar karena tidak sesuai dengan aturan perundang-undangan Pemilu maupun Peraturan Bupati Magelang Nomor 22 Tahun 2014 tentang Izin Penyelenggaraan Reklame. Contoh kasusistik pelanggaran APK yakni cara pemasangannya. Sebab, mendasari pengawasan Bawaslu, ditemukan banyak sekali APK di zona merah seperti tempat ibadah, pelayanan kesehatan, fasilitas pemerintah, hingga lembaga pendidikan

Buletin Bawaslu Kabupaten Magelang edisi 01/2019

35


GAGASAN

SAKHA :JABATAN, ANGIN & CAHAYA

S

etiap

suksesi

demokrasi

menghasilkan

pejabat baru. Begitu juga pemilu, pilkada, pilkades bahkan pilihan ketua kelas bagi anak

anak

siswa

taman

kanak-kanak.

Pejabat adalah orang yang terpilih menduduki posisi level kepemimpinan tertentu dalam sekup yang telah ditentukan batasannya. Sebagaimana presiden memimpin sebuah negara, gubernur memimpin sebuah provinsi, ketua kelas memimpin teman teman dalam satu kelasnya.

Agustus 2019, Kabupaten Magelang akan

menetapkan 50 pejabat legislatif baru. Baru dalam arti, mereka baru saja memenangkan pertarungan dalam pemilu. Komposisinya tentu ada orang lama dan orang baru. Bagi incumbent yang terpilih kembali, tentu jabatan kali kedua atau ketiga ini, merupakan bentuk prestasi yang berkelanjutan. Sedangkan bagi yang benar benar kali pertama ditetapkan, jabatan baru ini merupakan tonggak pijakan awal mengukir sejarah hidupnya kedepan.

Setiap manusia pada dasarnya dilahirkan dalam

posisi memiliki potensi yang sama. Manusia yang menduduki jabatan tertentu, hanyalah dititipi selembar amanat dari Tuhan (baca: suara rakyat adalah suara Tuhan) untuk melaksanakan tugas kepemimpinan di muka bumi ini.

Periode jabatan itupun hanyalah sebentar.

Suksesi 2 tahunan, 4 tahunan, ataupun lima tahunan

(Kordiv Hukum Datin Bawaslu Kab Magelang) Muhammad Dwi Anwar Kholid, S.Pd.I Kullukum ro'in wa kullukum mas'ulun 'an ro'iyyatihi

(Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawabannya kelak, atas apa yang mereka pimpin)

36

Buletin Bawaslu Kabupaten Magelang edisi 01/2019

itu merupakan waktu yang singkat. Maka dalam waktu yang singkat tersebut, seorang pejabat dituntut untuk memberikan kinerja pengabdian yang terbaik. Tidak sekedar berprestasi menghasilkan karya-karya pada bidang kinerjanya, namun juga memberikan suri tauladan sikap kepemimpinan, dan perilaku keseharian yang berdampak positif bagi lingkungan kerja di wilayah jabatannya.


Angin

manusia semakin dekat dan selalu mendekat kepada Tuhan Ada ungkapan leluhur tanah jawa bahwa, (uwet

soyo duwur, soyo gedhe angine) semakin tinggi pohon maka anginnya pun semakin kencang. Begitu juga dengan jabatan seseorang, semakin tinggi jabatan seseorang maka terpaan ujian dan tantangan yang dihadapi semakin besar.

Bagi seorang ketua kelas taman kanak-kanak, tentu

salah satu bentuk bentuk ujian itu hanyalah kebingungan kebingungan saat mengatur teman temannya yang tidak mau tertib saat dalam pembelajaran. Seorang pejabat level kabupaten, tentu angin yang menerpa juga selevel kabupaten. Begitu juga untuk pejabat tinggi, pejabat negara, maupun pejabat tinggi negara.

yang maha kuasa. Tanpa mengetahui sifat sifat Tuhan, maka manusia tidak akan mengenal Tuhan. Sebaliknya, semakin baik manusia mengenal sifat sifat Tuhan, maka semakin baik juga manusia itu mengenal dirinya sendiri dan mengenal Tuhannya. Karena manusia adalah kholifah/ pemimpin yang diutus oleh Tuhan untuk memimpin seluruh mahluk dan berbuat kebaikan di atas muka bumi ini.

Huruf aksara jawa ini memberikan ajaran falsafah

yang luar biasa. Honocoroko (artinya, ada utusan: Manusia adalah utusan Tuhan untuk menjadi kholifah/pemimpin dimuka bumi). Dotosowolo (artinya, saling berselisih paham: Dalam mengelola kepemimpinan dalam jabatan

Angin ujian dan cobaan itu kadang datang dari

tertentu, pastilah ada yang namanya berbeda pendapat,

faktor eksternal maupun internal. Faktor eksternal

pendapat yang berbeda itu belum tentu salah benar, tapi

misalnya, dari orang orang yang menjadi bawahannya, dari

bisa jadi salah semua atau benar semua). Podojoyonyo

kompetitornya saat proses memperoleh jabatan tersebut,

(artinya, sama sama punya kesaktian: Setiap manusia

hingga soal PIL atau WIL yang akan merusak citra dirinya.

mempunya potensi keunggulan yang sama, selama masih

Sedangkan faktor internal misalnya, pejabat

tersebut menjadi sakit sakitan, keluarganya ada yang sakit, hingga perilaku buruk pribadi pejabat tersebut.

bahwa,

kekuatan

seorang

kesatriya

menduduki jabatan tertentu itu ditentukan kekuatannya dalam menghadapi angin ujian berupa harta, tahta dan wanita.

Sebagai

warga

(artinya, pada akhirnya mereka akan mati semua: Pada akhirnya manusia itu akan menghadap Tuhannya semua, membawa catatan amal perbuatan selama hidupnya di dunia).

Dari belajar dengan aksara jawa tersebut, maka

marilah kita bercermin dan memperbaiki kualitas hidup

Seberkas Cahaya

sama dalam menduduki jabatan tertentu). Mogobothongo akhirnya semua jabatan itu ada masa pensiunnya, pada

Sampai kemudian para leluhur tanah jawa

menyimpulkan

sama sama makan nasi, maka semua punya potensi yang

kita. Apapun jabatan dan level kepemimpinan yang kita Kabupaten

Magelang

yang

sandang sebagai amanah dari Tuhan itu, kita laksanakan

merupakan suku jawa. Kita mengenal huruf aksara jawa.

sebaik baiknya.

Huruf ini terpahat sebagai ornamen monumen yang apik

di Puncak Gunung Tidar Magelang.

umat manusia : Kullukum ro'in wa kullukum mas'ulun 'an

ro'iyyatihi. (Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap

Aksara jawa ini mempunya huruf berjumlah 20.

Hal ini melambangkan bahwa sejak dulu Bangsa Jawa telah mengenal spiritual seperti dalam agama Islam yaitu adanya

Dalam Al-Quran Tuhan telah mengabarkan kepada

pemimpin akan dimintai pertanggungjawabannya kelak, atas apa yang mereka pimpin).

sifat wajib bagi Allah yang berjumlah 20. Juga sifat mustahil bagi Allah yang berjumlah 20 (Baca: Sifat Sifat Tuhan versi Ahlussunnah wal Jama’ah/Aqoid 50 Kitab Aqidatul ‘Awam). Sifat wajib dan sifat mustahil bagi Tuhan ini dipelajari agar

Buletin Bawaslu Kabupaten Magelang edisi 01/2019

37


GAGASAN

PENGAWAS TPS UJUNG TOMBAK PENGAWASAN Kordiv SDM & Organisasi (M. Yasin Awan Wiratno)

K

Kabupaten

Magelang

menyelenggarakan bimbingan teknis di luar bimbingan teknis utama kepada pengawas TPS dengan cara 'jemput bola' dan dikumpulkan di tempat Pengawas Desa atau tempat lain, untuk selanjutnya diberikan pemahaman sampai detail terhadap apa saja yang harus dilakukan ketika mereka bertugas di TPS. Sehingga harapannya mereka dapat bertugas secara maksimal.

Metode aktif ini sebaiknya juga diterapkan

dengan metode pembelajaran aktif ini peran dari

dalam Pasal 114 Undang-undang Nomor 7 Tahun

pengawas TPS benar benar bisa dilakukan dengan baik

2017 tentang Pemilu. Dalam Pasal itu ,Pengawas

dan maksimal.

Ada 4331 TPS di Kabupaten Magelang dalam

Selanjutnya, dalam Pasal 115 UU No 7 Tahun

2017, menjelaskan bahwa Pengawas TPS

berwenang

menyampaikan keberatan

dalam

pelaksanaan Pemilu serentak 2019, dan masing-masing TPS

hal

mempunyai seorang pengawas TPS.

dugaan pelanggaran,

Tugas yang pertama kali ada dalam pelaksanaan

Pemilu 2019 ini membuat pengawas TPS harus mempunyai penguasaan setingkat lebih tinggi daripada KPPS, sehingga peran pengawas TPS bisa lebih maksimal dan harus tahu apa yang dikerjakan. Pemahaman tentang peraturan Pemilu 2019 utamanya

pelaksaaan pemungutan suara, tidak bisa hanya dilakukan dengan metode belajar pasif dengan cara mendengarkan saja, tetapi harus bisa memahami sampai hal dasar dalam pelaksanaan pemungutan suara dan penghitungan suara, sehingga perlu diterapkan metode aktif dengan beberapa kali simulasi.

dalam

di Pemilu 2019 ini. Tugas Pengawas TPS telah diatur

penghitungan suara dari TPS ke PPS.

kreatif

menyelenggarakan PILKADA tahun 2020, sehingga

suara, pelaksanaan penghitungan suara dan pergerakan hasil

yang

eberadaan Pengawas TPS merupakan hal yang baru

pelaksanaan pemungutan suara, persiapan penghitungan

Ada beberapa Panwaslu Kecamatan yang kurang

maksimal dalam memberikan bimbingan teknis kepada pengawas TPS karena terlalu banyak peserta yang mengikuti bimtek tersebut di tingkat kecamatan, sehingga ada pengawas TPS yang kurang maksimal dalam pemahaman tugas mengawasi tahapan pemilu.

38

di

Tetapi ada beberapa Panwaslu Kecamatan

pada tahapan Pemilu 2024 atau pada daerah yang

TPS bertugas mengawasi persiapan pemungutan suara,

Buletin Bawaslu Kabupaten Magelang edisi 01/2019

ditemukannya

kesalahan

dan/atau

penyimpangan administrasi


pemungutan dan penghitungan suara, menerima salinan berita acara dan sertifikat pemungutan dan penghitungan suara dan melaksanakan wewenang lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Untuk bisa mengajukan keberatan tentunya pengawas TPS sudah menguasai materi tentang apa saja tindakan

yang tidak sesuai ataupun pelanggaran yang sudah dilakukan baik oleh KPPS maupun saksi dan tim sukses yang berada dalam lingkungan TPS tempat dia bertugas, sehingga peran pengawas TPS sangat utama.

Untuk pelaksanaan Pasal 116 UU No 7 Tahun 2017, bahwa Pengawas TPS berkewajiban untuk menyampaikan

laporan hasil pengawasan pemungutan dan penghitungan suara kepada Panwaslu Kecamatan melalui Pengawas Kelurahan/ Desa dan menyampaikan laporan hasil pengawasan kepada Panwaslu Kecamatan melalui Pengawas Kelurahan/ Desa. Sehingga diharapkan pengawas TPS yang dipilih memang menguasai teknologi, utamanya dalam menggunakan HP android dan komputer agar bisa dilakukan pelaporan secara cepat dan tepat.

DIBUTUHKAN STRATEGI BERANTAS MONEY POLITICS

BAWASLU UTAMAKAN PENCEGAHAN

D

alam dunia kesehatan, sudah masyhur

merupakan instrumen perwujudan supremasi kekuasaan

jargon mencegah lebih baik dari pada

rakyat.

mengobati. Di dunia manajemen dan strategi, jargon upaya preventif itu lebih baik dari pada tindakan kuratif sangatlah tidak asing.

Dalam hukum fiqh dikenal asas ad-daf’u aqwa

min ar-raf’i (menolak itu lebih kuat kekuatan hukumnya dari pada menghilangkan). Meminjam istilah Reza M. Syarif, sangatlah beda penyelesaian masalah dalam dunia entrepreneur antara penggunaan Manajemen by Anticipation dengan Manajemen by Accident.

Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan (Gus Fatach Yasin SH)

Begitu penting dan sangat urgen upaya pencegahan

atau langkah antisipatif dalam setiap dimensi kehidupan, tak terkecuali dalam kehidupan berdemokrasi. Demokrasi menuntut sebuah mekanisme Pemilihan Umum yang

Instrumen yang dianggap paling ideal itu ternyata

syarat dengan money politics. Usia money politics sama tuanya dengan umur demokrasi di Indonesia. Dalam upaya mewujudkan Pemilu yang demokratis, dibentuklah Pengawas Pemilu oleh Undang-Undang.

Sejarah

demokrasi

Indonesia

mencatat

jika

Pengawas Pemilu telah melalui proses metamorfosa, berawal dari lembaga ad-hoc menjadi lembaga yang tetap. Mulai dari yang berwenang hanya mengawasi hingga sampai dengan kewenangan mengadili.

Seiring berkembangnya teknologi, modus operandi

pelanggaran Pemilu juga semakin beragam. Sumber daya manusia Pengawas Pemilu yang terbatas menjadi salah satu sisi kelemahan pengawasan penyelenggaraan Pemilu Buletin Bawaslu Kabupaten Magelang edisi 01/2019

39


Dibutuhkan strategi yang matang dan jitu untuk

Anggaran yang begitu besar dan kewenangan

mewujudkan Pemilu yang luber jurdil. Upaya pencegahan

yang begitu kuat akan sangat mendukung jika diwajibkan

money politics menemukan urgensinya pada titik ini. Perlu

untuk melaksanakan kegiatan fasilitasi anti money politics,

adanya strategi yang komprehensif mulai hulu sampai

bahkan tidaklah bermimpi jika ada harapan Pemerintah

hilir dalam upaya mencegah terjadinya money politics,

Desa wajib menyusun Peraturan Desa tentang penetapan

karena kejahatan money politics ini merupakan embrio dari

desa menjadi desa anti money politics. Dengan harapan

kejahatan extra ordinary korupsi.

masyarakat grass root di desa yang biasanya menjadi ajang

Lingkaran setan antara money politics dan korupsi

harus dipotong, langkah pencegahan money politics bisa

money politics sadar dan tidak berpikir praktis pragmatis dalam pesta demokrasi.

menjadi langkah memotong dalam lipatan money politics

dan korupsi. Dengan meminimalisir money politics, secara

koordinasi

langsung korupsi akan berkurang. Dengan memadamkan

Kebudayaan. Pengenalan demokrasi sangat perlu dimulai

api money politics, bara korupsi otomatis akan mati.

sejak dini, diharapkan kurikulum Pendidikan Dasar dan

Upaya preventif pencegahan money politics perlu

dilaksanakan dua arah, top down dan bottom up agar lebih efektif. BAWASLU harus segera melakukan langkah koordinatif dengan beberapa kementerian, pertama dengan Kementerian Dalam Negeri guna merumuskan kebijakan pencegahan money politics di daerah.

Perlu payung hukum minimal Peraturan Menteri

Dalam Negeri untuk mendorong bahkan mewajibkan bagi Pemerintah Daerah untuk memfasilitasi pencegahan money politics di daerah. Karena peran Pemerintah Daerah dalam upaya pencegahan money politics sangatlah besar, sebab didukung dengan anggaran, sumber daya manusia dan kewenangan daerah.

Lebih mantap lagi, fasilitasi pencegahan money

politics di daerah masuk dalam Rencana Aksi Daerah, sehingga Pemerintah Pusat mempunyai kewenangan untuk melaksanakan monitoring dan evaluasi atas Rencana Aksi Daerah tersebut.

Kulminasinya, pencegahan politik uang di daerah

dapat terlaksana dengan maksimal, impact-nya Pemilu akan terlaksana dengan luber jurdil dan terlahirlah pemimpin dan wakil rakyat yang jujur dan berintegritas. Selain Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa juga perlu dilibatkan dalam fasilitasi pencegahan money politics. Pemerintah Desa dewasa ini sangatlah seksi, hampir menjadi daerah otonom tingkat bawah meskipun secara regulasi belum mengarah kesitu.

40

Buletin Bawaslu Kabupaten Magelang edisi 01/2019

Kedua, BAWASLU segera melakukan langkah dengan

kementerian

Pendidikan

dan

Menengah mengakomodir Pendidikan Demokrasi secara umum dan anti money politics khususnya. Dengan harapan kesadaran bahaya money politics sudah tertancap sejak dini. Ketiga, BAWASLU segera melakukan langkah koordinasi dengan KEMENRISTEK DIKTI, urgensi kesadaran anti money politics di lingkungan perguruan tinggi juga tidak boleh dipandang sebelah mata. Mahasiswa yang merupakan agent of change perlu ditumbuhkan kesadaran anti money politics lewat mata kuliah. bagi

Guna internalisasi kesadaran anti money politics mahasiswa

serta

upaya

meyadarkan

kepada

masyarakat tentang bahaya laten money politics, Kegiatan Kuliah Kerja Nyata perlu menggunakan sistem tematik anti money politics.

Lembaga perguruan tinggi juga harus didorong

untuk bekerja sama dengan Pemerintah Desa dalam rangka upaya optimalisasi Kegiatan Kuliah Kerja Nyata bertemakan anti money politics.

Dengan langkah-langkah pencegahan tersebut,

harapannya money politics tidak akan menemukan ruang untuk tumbuh dan Pemilu dapat terlaksana dengan luber jurdil sehingga terpilihlah Pemimpin dan Wakil Rakyat yang jujur dan berintegritas. Impact-nya, korupsi yang merupakan efek domino dari money politics tidak akan pernah ditemukan dalam kamus Negara Indonesia, wallau a’lam.


HUMANIORA

SUKA DUKA KAWAL SIDANG PHPU

P

ada tanggal 1 Juli 2019 pukul 11.59 WIB

di Grup Whatsapp Bawaslu Kabupaten

Magelang-Temanggung-Kendal-masuk jalan tol Weleri.

Magelang terdapat pemberitahuan terkait

Perjalanan kami terbilang lancar hanya saja setiap 1 jam

undangan

untuk

perjalanan kita selalu berhenti untuk buang air kecil. Hampir

berangkat ke Jakarta pada tanggal 2-3 Juli

tengah malam kami sampai di rest area daerah Tegal. Disitu

2019 guna meleges alat bukti dan digandakan sebanyak

kami bertemu dengan Bawaslu Kabupaten Temanggung

4 kali serta setiap alat bukti diberi tanda sesuai dengan

yang juga berangkat dengan menggunakan mobil.

yang

mengharuskan

penomoran di daftar alat bukti yang sudah disusun. Adanya pemberitahuan terkait undangan ke Jakarta, saya dan teman-teman pun langsung mempersiapkan semua alat bukti dan dimasukkan ke dalam kontainer box untuk dibawa ke Jakarta. Kabupaten Magelang terdapat 7 PHPU, diantaranya 1 Presiden, 1 DPRD Provinsi dari partai PPP dan 5 DPR RI dari partai PDI-P, Nasdem, Berkarya, PAN, dan Demokrat. Dari 6 gugatan pileg tersebut yang masuk sampai ke C1 dan DAA-1 hanya partai Nasdem dan PDI-P. Sebelumnya sebanyak 223 alat bukti asli yang sudah ditata dan difotokopi 1 kali di Magelang. Alat bukti tersebut meliputi C1 Salinan, DAA-1, C1 Plano, Formulir Model A, DA-2, serta Form DB.

Kami akhirnya berangkat ke Jakarta menggunakan

mobil dikarenakan kehabisan tiket kereta dan banyaknya alat bukti yang dibawa. Belum lagi harus membawa printer dan alat tulis. Bawaslu Kabupaten Magelang akhirnya berangkat dengan 3 orang walaupun di undangan hanya 2 orang. Saya dan Bapak M. Dwi Anwar Kholid selaku Kordiv Hukum, Data dan Informasi ditemani Makmun Pratama selaku staf pendukung.

Setelah sholat Isya’ kami berangkat dengan rute

Pukul 06.10 WIB kami sampai di Aone Hotel

Jakarta, hotel untuk kami menginap selama di Jakarta. Setelah booking kamar hotel, kemudian kami sarapan nasi rames yang berada di gang kampung samping hotel tempat kami menginap. Selesai sarapan, kami kembali ke mobil yang diparkir di basement hotel untuk melanjutkan tidur karena belum waktu nya check-in hotel. Di mobil, saya tidak bisa tidur. Tahu sendiri bagaimana panasnya Jakarta di siang hari ditambah belum mandi dan juga tidurnya di mobil. Jam 12 lebih kami akhirnya bisa check-in di hotel, dan mendapatkan nomor kamar 2204 di lantai 2 hotel. Satu kamar untuk 3 orang selama 2 malam.

Sampainya di kamar hotel, saya langsung mandi.

Selesai mandi giliran Pak Anwar yang mendapat jatah mandi. Namun belum sempat masuk kamar mandi, Pak Anwar di telfon Bapak Fajar Ketua Bawaslu Provinsi Jawa Tengah untuk naik ke ballroom hotel lantai 9 bertemu dengan Ibu Anik Sholihatun Koordinator Divisi Pengawasan Bawaslu Provinsi Jawa Tengah untuk diskusi masalah keterangan tertulis PHPU dan daftar alat buktinya. Sekitar

Buletin Bawaslu Kabupaten Magelang edisi 01/2019

41


HUMANIORA 5 menit setelah Pak Anwar keluar kamar tiba-tiba pintu

untu menggandakan alat bukti di tempat tersebut dengan

kamar hotel terbuka. Betapa kagetnya saya ternyata yang

2 orang pegawai. Jam 3 kurang petugas baru mulai

membuka pintu tersebut adalah Pak Fajar Ketua Bawaslu

menggandakan alat bukti. Hampir 3 jam kami di depan

Jateng. Dengan sedikit malu karena habis mandi masih

fotokopi sambil menunggu waktu maghrib. Walaupun

menggunakan celana pendek, saya menyalami Pak Ketua.

sore hari tetap saja Jakarta masih panas. Berhubung sudah

Ternyata mau pinjam kamar mandinya, karena di atas antri.

mulai gelap, kami memutuskan untuk kembali lagi ke hotel.

Di ballroom hotel lantai 9 ini berkumpul Bawaslu dari berbagai daerah yang terdapat gugatan PHPU. Betapa senangnya saya bisa bertemu rekan-rekan seperjuangan

sampai tengah malam nanti padahal jadwal jam 8 malam sudah tutup. Beruntungnya kami.

dari seluruh Indonesia. Ballroom hotel sampai berantakan

dikarenakan semua alat bukti dari berbagai daerah yang

tiba-tiba ada pemberitahuan dari Bawaslu Jateng untuk

dibawa disusun di situ. Sampai sore kami berdiskusi terus

diperpanjang 1 malam lagi di Jakarta. Alhamdulillah

terkait PHPU partai Nasdem dan PDI-P sampai fix terkait

untungnya kami membawa persediaan baju ganti yang

keterangan tertulis dan alat bukti. Setelah ishoma, jam

lebih, walaupun satu setel baju kami pakai untuk 1 hari 1

8 malam kami briefing bersama Bawaslu Provinsi Jawa

malam.

Tengah terkait dengan leges dan penomoran alat bukti dengan label. Hampir jam 12 malam kami balik kamar untuk beristirahat.

Sampai hotel kami ishoma. Tidak berselang lama

Pukul 00.15 kami mendatangi tempat fotokopi lagi. Ternyata penggandaan alat bukti untuk PHPU belum selesai difotokopi semua. Petugas fotokopi juga sudah tidak

Paginya kami membawa semua alat bukti yang

sanggup lagi untuk melanjutkan sampai selesai. Akhirnya

masih di dalam mobil dibawa ke lantai 9 ballroom hotel

kami memutuskan untuk membawa yang sudah digandakan

untuk dileges. Bawaslu RI mendatangkan petugas leges

dan mengambil juga yang belum digandakan kembali ke

dari kantor pos sehingga mempermudah kami dalam hal

hotel. Sampai di hotel kami tidak langsung istirahat namun

meleges alat bukti. Total 223 alat bukti untuk perkara PHPU

melanjutkan untuk melubangi alat bukti karena akan

partai Nasdem, PDI-P, Berkarya, PAN, Demokrat dan PPP.

dimasukkan ke dalam outner. Pukul 3 pagi akhirnya kami

Sehingga total Bawaslu Kabupaten Magelang membutuhkan

istirahat juga.

223 materai dengan total biaya sebanyak Rp. 1.338.00,. Setelah mendapatkan materai sejumlah alat bukti, kami langsung menempelkan materai pada setiap alat bukti. Untungnya petugas POS juga menyediakan gabus yang dikasih air untuk menempeli materai di alat bukti. Sehingga kami tidak usah menggunakan air liur untuk menempeli materainya. Baru setelah selesai ditempeli materai, alat bukti kemudian diserahkan ke petugas pos untuk dileges. Kasihan juga melihat petugas legesnya yang meleges semua alat bukti PHPU Bawaslu. Alat bukti Bawaslu Kabupaten Magelang saja hampir 2 jam baru selesai dileges semua. Belum alat bukti dari Kab/Kota lainnya seluruh Indonesia.

42

Sementara petugas fotokopinya juga siap menuntaskan

Paginya, sambil bergantian mandi kami melubangi

alat bukti lagi yang sudah digandakan. Setelah terlubangi semua kami mencari tempat fotokopi lagi untuk menggandakan alat bukti yang masih kurang. Hampir pukul 12 siang akhirnya penggandaan alat bukti selesai juga. Total biaya penggandaan alat bukti dan membeli alat tulis sekitar Rp.3.915.000,-. Setelah istirahat siang, kami kemudian melanjutkan untuk melubangi alat bukti sampai sore. Dilanjut dengan mengurutkan alat bukti sesuai dengan daftar alat bukti yang sudah di buat oleh Bawaslu Provinsi Jawa Tengah. Disini kami mengurutkan kembali karena susunan alat bukti yang digandakan tidak sesuai

Jam 2 siang lanjut keluar hotel mencari tempat

dengan susunan alat bukti yang dileges. Sekitar pukul 20.00

fotokopi untuk menggandakan alat bukti sebanyak 4 kali.

WIB ada pemberitahuan dari Bawaslu Provinsi Jawa Tengah

Sekitar 1 kilometer dari hotel kami menginap, terdapat

yaitu terkait merubah penomoran label dan disesuaikan

fotokopi dengan nama MAWAR FOTOCOPY. Kami putuskan

dengan penomoran yang diinginkan oleh pihak Mahkamah

Buletin Bawaslu Kabupaten Magelang edisi 01/2019


Konstitusi. Betapa syahdunya pemberitahuan itu, dengan lelah dan berat saya mengurutkan kembali alat bukti tersebut sendirian. Makmun sudah tidur karena sakit akibat siangnya minum es buah. Sementara Pak Anwar ke luar kamar berkoordinasi dengan Bawaslu Jateng. Sampai tengah malam, pengurutan dan pemberian label belum selesai.

Jam 7 pagi saya baru bangun, ternyata Makmun sudah melanjutkan

melubangi dan mengurutkan alat bukti dari jam 5 pagi. Seperti biasanya sembari bergantian sarapan dan mandi, kami melanjutkan melabeli alat bukti. Sekitar pukul 10 pagi ada intruksi dari Bawaslu Jawa Tengah untuk membawa semua alat bukti di lantai 11 hotel tempat kamar Bawaslu Jawa Tengah menginap. Sekalian check-out kami membawa alat bukti menggunakan trolly. Disana kami melanjutkan kembali melabeli alat bukti serta memasukkan ke dalam outner. Total outner untuk alat bukti Bawaslu Kabupaten Magelang menghabiskan 15 buah untuk alat bukti partai Nasdem dan PDI-P saja. Sementara bukti-bukti partai Berkarya, Demokrat, PPP, dan PAN sudah diserahkan dan ditata oleh staf Bawaslu Jawa Tengah.

Setelah semua alat bukti selesai ditata, kemudian dibawa ke Mahkamah

Konstitusi. Pukul 15.30 WIB rombongan Bawaslu Jawa Tengah tiba di MK. Kesibukan Staff Bawaslu Kabupaten Magelang, mempersiapkan berkas PHPU hingga larut malam

Namun kita disuruh menunggu karena pengecekan alat bukti oleh panitera MK dijadwalkan pukul 19.00 WIB. Kami pun berswafoto, ishoma dan bercengkrama dengan Bawaslu dari Kabupaten/Kota lain. Setelah lama menunggu di depan MK, pukul 23.00 WIB akhirnya selesai sudah pengecekan seluruh alat bukti Provinsi Jawa Tengah. Dengan rasa lelah dan senang karena

akhirnya kita bisa pulang, kami pun langsung bergegas meninggalkan Gedung MK.

Sabtu, 6 Juli 2019 hampir pukul 1 pagi kami sampai di Tol Bekasi dan terjebak macet karena sedang ada perbaikan

jalan layang. Sekitar 1 jam lebih terjebak macet, kami memutuskan keluar tol di daerah Cikarang mencari pom bensin untuk beristirahat. Agak lama kami mencari pom bensin karena tidak tahu jalan dan melintasi kawasan pabrik-pabrik yang sudah sepi. Namun akhirnya kami menemukan pom bensin untuk beristirahat.

Pukul setengah 5 pagi setelah sholat subuh kami melanjutkan perjalanan kembali. Perjalanan pulang kami terbilang

lancar. Pukul 11.30 WIB kami sudah keluar jalan Tol Weleri, Kendal. Perjalanan pulang kami rutenya sama persis dengan keberangkatan. Alhamdulillah pukul 4 sore kami tiba kembali di Kantor Bawaslu Kabupaten Magelang. Sungguh perjalanan yang panjang dan melelahkan, namun disitu kami puas bisa terlibat dalam proses sengketa PHPU yang mungkin akan dialami lagi 5 tahun mendatang. (Danang Joyo)

Kesibukan Staff Bawaslu Kabupaten Magelang, Danang Joyo terkapar diantara berkas PHPU Buletin Bawaslu Kabupaten Magelang edisi 01/2019

43


Bawaslu Kabupaten Magelang


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.