Buku Khotbah Jum`at "Pemilu Bersih & Berintegritas"

Page 1


STRUKTUR PENYUSUN

Naskah Khutbah Jumat Edisi Pemilu 2019 ini adalah hasil dari musyawarah Bawaslu Kabupaten Magelang bersama Stakeholder se Kabupaten Magelang, diantaranya :

BAWASLU KABUPATEN MAGELANG •

Muhammad Habib Shaleh, S.S (Ketua)

Sumarni Aini Chabibah, S.S.,M.Hum.

Fauzan Rofiqun, S.Ag.

M. Dwi Anwar Kholid, S.Pd.I.

M. Yasin Awan Wiratno

MUI KABUPATEN MAGELANG •

KH. Afifudin, LC. (Ketua)

KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN MAGELANG •

H. Fauzi Nurhadi, S.Ag.,MSI.

H. Amirudin Nurussolih, S.Ag.,MSI.

H. Agus Syafei, S.Ag.

PENGURUS CABANG NAHDLATUL ULAMA KABUPATEN MAGELANG •

KH. Toha Mansur (Rois Syuriah)

Kholil Mustamid Asrori

PENGURUS DAERAH MUHAMMADIYAH KABUPATEN MAGELANG •

Nur Wahidaturohman Efendi, S. Pd. I

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG •

M. Tohirin, S.Ag.,M.Ag.

i


DEWAN MASJID INDONESIA KABUPATEN MAGELANG •

H. Chamami,M.Si.

PENGADILAN AGAMA KABUPATEN MAGELANG •

H. Masrukhin, S.H.,M.Ag.

TOKOH AGAMA KECAMATAN SALAM •

Ky. Muh Badari

Ustadz Abdul Ghofur

Ustadz Munawir, A.Md.

Tashih

: H. Masrukhin, S.H.,M.Ag.

ii


DAFTAR ISI

STRUKTUR PENYUSUN ............................................................................................................. i DAFTAR ISI................................................................................................................................. iii SAMBUTAN KETUA BAWASLU KABUPATEN MAGELANG ............................................ iv KHUTBAH JUMAT ARAB PEGON .........................................................................................1 KHUTBAH TAHUN POLITIK AWISAN NYEBAR FITNAH LAN PISUHAN ..................15 LARANGAN POLITIK UANG ................................................................................................19 MONEY POLITICS ..................................................................................................................24 PEMILU TENTREM MASYARAKAT AYEM ......................................................................28 MENYEMAI PESAUDARAN MEMUPUS PERMUSUHAN ................................................32 LAWAN MONEY POLITICS ..................................................................................................36 MENOLAK KAMPANYE SARA DALAM PEMILU 2019 ...................................................44 MENOLAK MONEY POLITIK DALAM PEMILU 2019 ......................................................47

iii


SAMBUTAN KETUA BAWASLU KABUPATEN MAGELANG Kampanye hitam atau black campaign selalu mewarnai dinamika setiap perhelatan Pemilu dan Pilkada di Tanah Air. Para pelaku melakukan kampanye hitam dengan cara menebar hoaks atau berita bohong dan melakukan politisasi SARA (Suku Agama Ras dan Antargolongan).

Di masa lalu, kampanye hitam biasanya dilakukan dengan cara membuat selebaran gelap dan ditempel di tempat publik seperti Pos Ronda, tembok rumah warga hingga tempat ibadah seperti masjid, mushola dan gereja.

Seiring perkembangan teknologi informasi, sarana kampanye hitam juga berkembang dengan memanfaatkan media massa dan media sosial. Ini mulai terjadi pada Pemilu 2014 dan semakin masif pada Pemilu 2019 dengan sasaran persebaran masjid dan pesantren.

Selama Pemilu 2019, bentuk kampanye hitam berkembang pesat melalui berbagai meme, video, pemberitaan media abal-abal, dan lainnya.

Kampanye hitam tidak lagi ditempel di masjid dan gereja namun disebarkan ke masyarakat melalui media sosial (medsos) seperti Whatsapp (WA) Instagram, youtube, twitter, facebook dan platform lainnya. Karena sebagian besar masyarakat Kabupaten Magelang terhubung dengan medsos maka persebaran kampanye hitam ini pun semakin masif hingga pelosok desa.

Kondisi ini meningkatkan bahaya dan ancaman kampanye hitam, mengingat tidak ada informasi berimbang yang diterima masyarakat. Sebuah peristiwa bisa disikapi secara berbeda-beda, meskipun faktanya sama karena masifnya berita bohong.

Berdasarkan data Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) ada 230 hoaks yang terklarifikasi sebagai disinformasi selama periode Juli-September 2018. Rinciannya, hoaks pada Juli 2018 sebanyak 65 konten, Agustus 2018 sebanyak 79 konten, dan meningkat menjadi 107 konten pada September 2018. Total selama tahun 2018 tercatat ada 997 hoaks. Menjelang Pemilu 2019, produksi dan distribusi berita-berita hoaks meningkat pesat. Pada bulan Januari 2019, Mafindo mencatat ada 193 hoaks dan meningkat menjadi 503 hoaks pada bulan Februari 2019.

iv


Ada empat ancaman yang bisa mencederai kesuksesan Pemilu 2019. Yakni kampanye hitam, persebaran hoaks, maraknya politisasi SARA dan money politics dalam beragam bentuk. Untuk itu, Bawaslu Kabupaten Magelang menilai perlu ada gagasan baru untuk mencegah dan menanggulangi persebaran kampanye hitam, hoaks, politisasi SARA dan money politics.

Gerakan perlawanan atas money politik dan kampanye hitam ini harus kita mulai dari keluarga kita masing-masing. Keluarga adalah basis perlawanan sekaligus titik tolak mewujudkan pemilu bersih dan berintegritas. Jika kita bisa memperbaiki aqidah dan akhlak anggota keluarga maka Indonesia akan menjadi bangsa yang lebih baik.

Dalam Pemilu 2019, Bawaslu Kabupaten Magelang mengangkat tema Keluarga Berintegritas, Pemilu Berkualitas. Bawaslu mengajak seluruh kelompok masyarakat untuk membangun keluarga yang sakinah mawaddah warohmah. Keluarga yang damai, tentram, penuh cinta kasih, bebas dari kebencian dan iri dengki, bersih dari money politics dan kebohongan. Maka jika Keluarga Berintegritas, Pemilu Berkualitas.

Untuk mencegah money politics, Bawaslu menggelar tiga program yaitu Keluarga Anti Money Politics (KAMP), Kampung Anti Money Politics, dan Desa Anti Politik Uang Jaga Demokrasi (Sapu JagaD). Targetnya Bawaslu merekrut 20 ribu Keluarga Anti Money Poltics dan tersebar merata di semua TPS. Semakin banyak keluarga bergabung KAMP maka ruang gerak pelaku money politics juga akan semakin terbatas.

Langkah ini merupakan edukasi politik untuk memberikan penyadaran dan inspirasi baru bagi masyarakat. Harapannya di masa depan, Gerakan Anti Money Politics akan menjadi gagasan arus utama masyarakat Indonesia. Jika money politics bisa diberantas maka korupsi akan bisa ditangkal sedini mungkin, mengingat money politics adalah induk dari korupsi.

Bawaslu Kabupaten Magelang menilai tokoh agama, tokoh masyarakat, imam masjid, khotib sholat Jumat merupakan aktor penting dalam perubahan mentalitas masyarakat. Atas alasan di atas, Bawaslu Kabupaten Magelang membuat Buku Khotbah Jumat Edisi Pemilu bertema Gerakan Anti Money Politics, Ayo Tolak Hoaks dan Melawan Politisasi Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA).

v


Bawaslu berharap buku khutbah Jumat ini bisa menjadi referensi bagi para tokoh dalam menyampaikan materi khutbah Jumat kepada masyarakat. Buku ini bisa menjadi bahan bacaan yang dapat dipakai para tokoh agama untuk menyakinkan masyarakat bahwa semua agama mengajarkan melawan politik uang. Bahwa semua agama mengajarkan untuk tidak saling membenci sebagai bentuk politisasi SARA.

Lewat buku khutbah Jumat ini, Bawaslu mengajak segenap komponen masyarakat bersama-sama mewujudkan kedamaian antarumat beragama, mewujudkan pemilu bersih, berkeadilan dan berintegritas. Siogo Magito Gito. Terimakasih. Magelang, 25 Maret 2019

Ketua Bawaslu Kabupaten Magelang

Muhammad Habib Shaleh

vi


KHUTBAH JUMAT ARAB PEGON Oleh KH. Afifudin, LC MUI Kabupaten Magelang

1


2


3


4


5


6


7


8


9


10


11


12


13


14


KHUTBAH TAHUN POLITIK AWISAN NYEBAR FITNAH LAN PISUHAN Oleh Ky. Kholil Mustamid Asrori PCNU Kabupaten Magelang

Khutbah I

ِ ِ ‫اَن‬ َ َ‫ َوَ​َن‬،‫صلّى هللا عليه وسلم ِ​ِلُتََِّم َم َكا ِرَم حاِلَ حخ َ​َلق‬ َ ‫ اَ حْلَ حم ُد هلل الَّذ حي بَ َع‬،‫اَ حْلَ حم ُد هللح‬ َ ‫ث نَبِيَّهُ ُ​ُمَ َّم ًدا‬ َِ ‫س َإَل‬ ِ َّ ‫َع ِن‬ ِ ‫ ِ​ِل ََّ​َنَا ِم حن بَ حع‬،‫ َوُه َو الَّ ِذ حي َحَي َذ ُرَ​َن ِ​ِبَ ِمحي ِع الظُّنٌ حو َ​َنت‬،‫َجحي ِع الح َم حخلُ حوقَات‬ ِ ‫َّج ُّس‬ ‫ض‬ َ ‫الذ ّم َوالت‬ ِ ‫أَنحو ِاع الحم حذموم‬ َّ ‫ك لَهُ َوأَ حش َه ُد أ‬ َ ‫ أَ حش َه ُد أَ حن ِلَ إِلَهَ إِ​ِلَّ هللاُ َو حح َدهُ ِلَ َش ِريح‬.‫ات‬ ُ‫َن َسيِّ َدَن ُ​ُمَ َّم ًدا َعحب ُده‬ َ‫َ َ ُح‬ ِ ِ ِ ِ َّ ‫َّاعى بَِقولِ​ِه وفِعلِ ِه إِ َ​َل‬ ِ ‫ورسولُه الد‬ ‫ك ُ​ُمَ ّم ٍد َو َعلَى آلِه‬ َ ‫ص ِّل َو َسلّ حم علَى َعحبد َك َوَر ُس حول‬ ‫ح َح‬ ُ ‫َ​َ ُ ح‬ َ ‫ اللّ ُه َّم‬.‫الر َشاد‬ ،ِ‫ اُحو ِصحي ِ حِن نَ حف ِس حي َوإِ ََّّي ُك حم بِتَ حق َوى هللا‬،ِ‫ فَيَا ِعبَ َاد هللا‬.‫ أ ََّما بَ حع ُد‬.‫أص َحابِ​ِه ُه َداةِ اِل َ​َ​َنِم يف أ حَْنَ ِاء البَِلَ ِد‬ ‫و ح‬ ِ َّ‫ َّي أَيُّها ال‬.‫الرِحي ِم‬ ِ‫ بِس ِم هللا‬،‫اَل ِ​ِف كِتابِ​ِه الح َك ِرحِْي‬ ِ ‫ين َآمنُوا‬ ‫ذ‬ ‫ن‬ ‫ْح‬ ‫الر‬ َ َ‫ ق‬.‫فَ َق حد فَ َاز الح ُمتَّ ُق حو َن‬ ‫ح‬ َّ َّ َ ‫ال هللاُ تَ َع َ ح‬ َ ‫ح‬ َ َ َ ‫ح‬ ‫اَّللَ َح َّق تُ َقاتِ​ِه َوَِل َتُوتُ َّن إَِِّل َوأَنحتُ حم ُم حسلِ ُمون‬ َّ ‫َ​َاتَّ ُقوا‬

Hadirin jama’ah Jum’ah rahimaakumuLlaah… Kula wasiat dumateng awak kula piyambak lan Panjenengan sedaya mangga kita tansah ningkataken taqwa dumateng Gusti Allah kanti nglaksanaaken sedaya perintahipun lan nebihi sedaya awisanipun. Hadirin jama’ah Jumah rahimaakumuLlaah… Saat menika kita mlebet ing tahun politik. Sedaya warga Negara Indonesia pikantuk hak milih wakilipun ing pemerintahan, milai saking presiden lan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten lan DPD ingkang kita anggep saget ngemban amanah paling sahe ing antawise calon-calon ingkang sampun ditetepaken miturut undang-undang utawi aturanipun. Mangga kita ngginaaken kanti estu akal sehat kita piyambak-piyambak. Mangga kita ningali lan tanglet dateng manah kita ingkang paling lebet. Saksampunipun menggalih estu lajeng nentoaken pilihanipun. Boten wonten ingkang waget ngalang-ngalangi bilih saben warga negara ingkang sampun cekap umur dipun selenggaraaken supados ngginaaken hak-ipun milih calon ing bilik Tempat Pemungutan Suara (TPS). Hal menika dipun atur lan dipun ayomi dening negara. Keranten negara sampun mbebasaken kanti undang-undang utawi aturan, ampun ngantos kita nganggep bilih kita paling leres, paling sampurna, hingga kita meksa tiyang sanes kedah sami kaliyan pilihan kita, napa malih ngginaaken cara-cara ingkang awon lan nerak aturan negara tuwin agama. Kangge kita tiyang Islam, agama Islam inggih perkawis ingkang paling wigatos lan dados cepengan kangge gesang ing ngalam dunya menika. Anamung, Gusti Allah tetep boten marengaken kita ngginaaken cara-cara kanti meksa tiyang sanes ingkang boten sami akidahipun supados sami kaliyan kita, napa malih namung ing babagan pilihan politik utawi coblosan pemilu.

15


Wonten ing Al-Qur’an dipun sebataken:

‫َِل إِ حكَر َاه ِيف ال ِّدين‬ َِ “Boten wonten meksa ing ndalem agama.” (QS Al Baqarah: 256)

Ateges bilih boten waget kita ngajak tiyang lintu nderek agama Islam kanti meksa. Ing ayat lintu, kados ingkang sampun masyhur, inggih punika:

ِ ِ ِ ‫ِل ِدين‬ َ ‫َلَ ُك حم دينُ ُك حم َو‬ “Kanggo Sampeyan kabeh agamamu lan kanggoku agamaku.” (QS Al-Kâfirûn: 6)

Ing babagan tauhid, Gusti Allah namung ngakeni Islam minangka agama ingkang leres. Namung, anggenipun ngajak utawi dakwah kita boten diparengaken kanti meksa. Kita diwajibaken ngangge cara-cara ingkang sahe; kedah bil hikmah wal mau’izhatil hasanah wa jaadilhum billatii hiya ahsan; kedah ngangge suri tulada ingkang sahe, pitutur luhur lan menawi kepeksa debat kedah ngangge pangendikan utawi pematur ingkang langkung sahe. Keranten gesang menika milih. Sinten kemawon dipun wenangaken nentoaken pilihanipun piyambak-piyambak ananing kedah mangertosi lan emut bilih sedaya bade dipun suwuni pertanggungjawabanipun. Sinten tiyang ingkang milih kesahenan bade pikantuk piwales kesahenan; lan sinten tiyang ingkang milih awon utawi cilaka bade pikantuk awon lan cilaka. Kanjeng Nabi Muhammad shallaLlaahu ‘alaihi wasallama ingkang dipun paringi wahyu dening Gusti Allah mawon boten waget maringi hidayah keranten hidayah namung kagunganipun Gusti Allah subhaanahu wa ta’alaa. Dawuhipun Gusti Allah ing Al-Qur’an:

ِ ‫اَّللَ يَ حه ِدي َم حن يَ َشاءُ َوُه َو أ حَعلَ ُم ِ​ِبلح ُم حهتَ ِدين‬ َّ ‫ت َولَ ِك َّن‬ َ َّ‫َ​َإِن‬ َ ‫َحبَ حب‬ ‫ك َِل َ​َتحدي َم حن أ ح‬ “Sejatine sira (Muhammad) ora bakal bisa maringi hidayah marang sapa wahe sing sira trisnani, ananging mung Gusti Allah sing maringi hidayah marang sapa wahe sing Gusti Allah kersaake. Gusti Allah paling Pirsa marang wong-wong sing diparingi hidayah.” (QS Al-Qashah: 56) Hadirin jama’ah Jum’ah rahimaakumuLlaah… Kanti keterangan menika, kita waget paham bilih Gusti Allah boten marengaken kita meksa tiyang sanes kedah sami kaliyan kita, senajan ing babagan agama. Napa malih ing babagan pilihan politik. Sakmulya-mulyanipun tujuan kita, sakleres-leresipun dasar kita, sakpinter-pinteripun pikiran kita, kita boten waget meksa tiyang sanes sami kaliyan pilihan kita. Kita namung diparengaken ngajak kanti cara-cara ingkang sahe lan pinuji, inggih punika kanti hikmah, pitutur luhur lan pematur utawi pengendikan ingkang sahe. Kita boten diparengaken ngginaaken cara-cara ingkang awon lan boten pinuji, inggih punika meksa, fitnah, napa malih mada lan nyela. Hadirin jama’ah Jum’ah rahimakumuLlaah…

16


‫‪Ing babagan politik, ampun ngantos keranten benten pilihan ndadosaken kita mutus utawi megot‬‬ ‫‪pasederekan lan rerencangan ngantos nyebaraken fitnah utawi kabar-kabar ingkang awon lan boten‬‬ ‫‪leres. Menawi kita nglaksaanaaken hak politik dipun dasari liLlaahi Ta’alaa, sejatosipun boten‬‬ ‫‪wonten ingkang perlu dipun bela kanti mutus utawi megot silaturahim lan rerencangan. Kita kedah‬‬ ‫‪tansah njaga lan nglestantunaken perkawis-perkawis sahe ingkang sampun dicontohaken lan‬‬ ‫‪diwarisaken dening para sesepuh kita, inggih punika kempal manunggal, guyub rukun, persatuan lan‬‬ ‫‪kesatuan sareng-sareng bebrayan nampi rahmat saking Gusti Allah.‬‬ ‫‪Saat menika, mangga PEMILU kita laksanaaken sareng-sareng kanti adem, ayem, tentrem, ampun‬‬ ‫‪ngantos nyebar fitnah, kabar awon lan boten leres. Sedaya punika kanti tujuan nggayuh ridha saking‬‬ ‫‪Gusti Allah sahingga kita pikantuk kanugerahan baldatun thayyibatun wa rabbun ghafuur.‬‬

‫آن الع ِظي ِم‪ ،‬وجعلَِ​ِن وإِ ََّّي ُكم ِ​ِباَ فِي ِه ِمن اآلَّي ِ‬ ‫ِ‬ ‫اْلَ ِكحي ِم‪ .‬إِنَّهُ ُه َو‬ ‫ت َوال ِّذ حك ِر ح‬ ‫ِل َولَ ُك حم ِيف الح ُقحر َ ح َ َ َ َ ح ح َ َ‬ ‫َِب َرَك هللاُ ِ ح‬ ‫ْح ِن َّ ِ‬ ‫ص ِر‪ ،‬إِ َّن‬ ‫الر ح ٰ‬ ‫الرِجحي ِم‪ ،‬بِ حس ِم هللاِ َّ‬ ‫الرِححي ِم‪ .‬أعُ حوذُ ِ​ِبهللِ ِم َن الشيطن َّ‬ ‫ف َّ‬ ‫اب َّ‬ ‫الرُؤحو ُ‬ ‫الرححي ِم‪َ ،‬والح َع ح‬ ‫الحََُّب الت ََّّو ُ‬ ‫اْلنحسا َن لَِفي خس ٍر‪ ،‬إَِِّل الَّ ِذين آمنُوا وع ِملُوا َّ ِ ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫لص حَب‬ ‫اص حوا ِ​ِب َّ‬ ‫َ َ َ​َ‬ ‫اص حوا ِ​ِب حْلَِّق َوتَ َو َ‬ ‫الصاْلَات َوتَ َو َ‬ ‫ُح‬ ‫َح َ‬ ‫َوقُل ر ِ ِ‬ ‫الر ِ​ِ‬ ‫اْح حي‬ ‫ت أ حَر َح ُم َّ‬ ‫ب ا حغفحر َو حار َح حم َوأَنح َ‬ ‫َ َ حَّ‬ ‫‪KHUTBAH KEDUA‬‬

‫اْلمد هللِ على إِحسانِ​ِ‬ ‫ع‬ ‫ه‬ ‫ل‬ ‫ر‬ ‫ك‬ ‫الش‬ ‫و‬ ‫ه‬ ‫ُّ‬ ‫ح‬ ‫َ‬ ‫لى تَ حوفِحي ِق ِه َواِحمتِنَانِ​ِه‪َ .‬وأَ حش َه ُد أَ حن ِلَ اِلَهَ إِ​ِلَّ هللاُ َوهللاُ َو حح َدهُ ِلَ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ َ حَ َ ُ‬ ‫َ‬ ‫َّاعى إَل ِر ح ِ​ِ‬ ‫أن سيِ َد َ​َن ُ​ُم َّم ًدا عب ُده ورسولُه الد ِ‬ ‫ص ِّل َعلَى َسيِّ ِد َ​َن ُ​ُمَ َّم ٍد‬ ‫َش ِريح َ‬ ‫ك لَهُ َوأَ حش َه ُد َّ َ ّ َ َح ُ َ َ ُ ح ُ‬ ‫الله َّم َ‬ ‫ض َوانه‪ُ .‬‬ ‫َ‬ ‫ِوعلَى اَلِ​ِه وأ ِ​ِ ِ ِ ِ‬ ‫ثْيا‬ ‫َ‬ ‫َ ح‬ ‫َص َحابه َو َسلّ حم تَ حسلحي ًما ك ح ً‬ ‫َّاس اِتَّ ُقوا هللاَ فِحي َما أ َ​َمَر َوانحتَ ُه حوا َع َّما َ​َنَى َو حاعلَ ُم حوا أ َّ‬ ‫َن هللاَ أ َ​َمَرُك حم ِ​ِب حَم ٍر بَ َدأَ فِحي ِه‬ ‫أ ََّما بَ حع ُد فَياَ اَيُّ َها الن ُ‬ ‫ال تَعاَ َ​َل إِ َّن هللا ومآلئِ‬ ‫بِنَ حف ِس ِه وثَ​َن ِ​ِبَآل ئِ َكتِ ِه بُِق حد ِس ِ‬ ‫صلُّ‬ ‫لى النَِِّب آي اَيُّ َها الَّ ِذيح َن َآمنُ حوا‬ ‫ع‬ ‫ن‬ ‫و‬ ‫ي‬ ‫ه‬ ‫ت‬ ‫ك‬ ‫ق‬ ‫و‬ ‫ه‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ​َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ح‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫صلَّى هللاُ َعلَحي ِه َو َسلِّ حم َو َعلَى ِآل َسيِّ ِدَنَ‬ ‫ص ِّل َعلَى َسيِّد َ​َن ُ​ُمَ َّمد َ‬ ‫الله َّم َ‬ ‫صلُّ حوا َعلَحيه َو َسلّ ُم حوا تَ حسلحي ًما‪ُ .‬‬ ‫َ‬ ‫ِ‬ ‫ٍ‬ ‫ِ ِ‬ ‫الر ِاش ِديح َن أَِِب بَ حك ٍر َوعُ َمر‬ ‫ض اللّ ُه َّم َع ِن احخلُلَ َف ِاء َّ‬ ‫ك َوُر ُسل َ‬ ‫ُ​ُمَ َّمد َو َعلَى اَنحبِيآئِ َ‬ ‫ك َوَمآلئ َكة احملَُقَّربِ ح َ‬ ‫ي َو حار َ‬ ‫ِ ٍِ ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫وعثحمان وعلِى وعن ب ِقيَّ ِة َّ ِ‬ ‫ض َعنَّا‬ ‫ي َو َ​َتبِعي التَّابِع ح َ‬ ‫الص َحابَة َوالتَّابِع ح َ‬ ‫ي َ​َلُحم ِ​ِب حح َسان ا َ​َل يَ حوم ال ّديح ِن َو حار َ‬ ‫َُ َ َ​َ َ​َح َ‬ ‫الر ِ​ِ‬ ‫اْح حي‬ ‫ك َ​َّي أ حَر َح َم َّ‬ ‫َم َع ُه حم بَِر حْحَتِ َ‬ ‫َ َ‬

‫‪17‬‬


‫ات اَِلَحيآء ِمحن هم واحِلَمو ِ‬ ‫ات واحملسلِ ِمي واحملسلِم ِ‬ ‫اَلله َّم ا حغ ِفر لِحلمؤِمنِي واحملؤِمنَ ِ‬ ‫ات الله َّم أ ِ‬ ‫َعَّز اح ِْل حسَلَ َم‬ ‫ُ ح ُح حَ َ ح‬ ‫ح‬ ‫َ‬ ‫ح ُ ُ ح َ َح‬ ‫ُ‬ ‫َ ُح َ‬ ‫َ ُح‬ ‫ُ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫الشرَك واحمل حش ِركِي وانحصر ِعباد َك احملو ِ‬ ‫واحملسلِ ِمي وأ َِذ َّل ِ‬ ‫اخ ُذ حل َم حن َخ َذ َل‬ ‫ن‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ر‬ ‫ص‬ ‫ن‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ة‬ ‫ي‬ ‫د‬ ‫ح‬ ‫َّ‬ ‫ح‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ّ‬ ‫صَر ال ّديح َن َو ح‬ ‫َ‬ ‫ح‬ ‫َ‬ ‫َُ ّ َ ُ ح َ ح َ‬ ‫َ ُح َ‬ ‫َ ُ ح حَ َ‬ ‫ح َُ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ​ِ‬ ‫الزِلَ ِزَل‬ ‫الله َّم حادفَ حع َعنَّا احلبَ​َلَءَ َواح َلوَِبءَ َو َّ‬ ‫ي َو َد ِّمحر أ حَع َداءَ ال ّديح ِن َو حاع ِل َكل َماتِ َ‬ ‫احملُ حسلم ح َ‬ ‫ك إِ َ​َل يَ حوَم ال ّديح ِن‪ُ .‬‬ ‫خآصةً َو َسائِ​ِر احلبُ حل َد ِان‬ ‫َواحملِ َح َن َو ُس حوءَ اح ِلفحت نَ ِة َواحملِ َح َن َما ظَ َهَر ِمحن َها َوَما بَطَ َن َع حن بَلَ ِد َ​َن اِنح ُدونِحي ِسيَّا َّ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫عآمةً َّي ر َّ ِ‬ ‫ِ​ِ‬ ‫اب النَّا ِر‪.‬‬ ‫ب اح َلعالَم ح َ‬ ‫احملُ حسلم ح َ‬ ‫ي‪َ .‬ربَّنَا آتناَ ِ​ِف الدُّنحيَا َح َسنَةً َوِ​ِف احآلخَرةِ َح َسنَةً َوقنَا َع َذ َ‬ ‫ي َّ َ َ‬ ‫ربَّنَا ظَلَمنَا اَنح ُفسنَا واإ حن َل تَ حغ ِفر لَنَا وتَر َْحنَا لَنَ ُكونَ َّن ِمن احخل ِ‬ ‫اس ِريح َن‪ِ .‬عبَ َادهللاِ ! إِ َّن هللاَ َ​َيح ُمُرَ​َن ِ​ِبح َلع حد ِل‬ ‫ح َ َ‬ ‫َ َ ح ح َح ح‬ ‫ح‬ ‫َ‬ ‫تآء ِذي احل ُقرِب وي حن هى ع ِن احل َفح ِ‬ ‫ان وإِي ِ‬ ‫واح ِْلحس ِ‬ ‫شآء َواحملحن َك ِر َواحلبَ حغي يَعِظُ ُك حم لَ َعلَّ ُك حم تَ َذ َّكُرحو َن َواذح ُكُروا‬ ‫َ‬ ‫ح‬ ‫ح‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ح‬ ‫َ‬ ‫َ حَ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫هللا احلع ِ‬ ‫لى نِ َع ِم ِه يَِزحد ُك حم َولَ ِذ حكُر هللاِ أَ حك َ​َب‬ ‫ع‬ ‫ه‬ ‫و‬ ‫ر‬ ‫ك‬ ‫ش‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫م‬ ‫ك‬ ‫ر‬ ‫ك‬ ‫ذ‬ ‫ي‬ ‫م‬ ‫ي‬ ‫ظ‬ ‫ح‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ح‬ ‫َ‬ ‫ح‬ ‫ُ‬ ‫َ َ‬ ‫ح‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ح‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ح‬ ‫َ‬

‫‪18‬‬


LARANGAN POLITIK UANG Oleh Ky. Kholil Mustamid Asrori PCNU Kabupaten Magelang

‫بسم هللا الرْحن الرحيم‬ ِ ‫اَْلم ُد َِّللِ الو‬ ِ ‫اح ِد ال َق َّها‬ ‫ َوأَ حش َه ُد‬،‫ َوأَ حش ُك ُرهُ َعلَى نِ َع ِم ِه الغَِزا ِر‬،‫ضلِ ِه املِحد َرا ِر‬ ، ‫ر‬ ‫ أ ح‬،‫الرِححي ِم الغَ َّفا ِر‬ ‫َْحَ ُدهُ تَ َع َاَل َعلَى فَ ح‬ َ ّ ‫َح‬ َ َّ ‫ َوأَ حش َه ُد أ‬،‫الع ِزيح ُز اجلَبَّ ُار‬ ،‫صطَ​َفى امل حختَار‬ ‫َن نَبِيَّنَا ُ​ُمَ َّمداً َعحب ُدهُ َوَر ُس حولُهُ امل‬ ‫ك لَه‬ َ ‫أَ حن َِّل إِلَهَ إَِِّل هللا َو حح َدهُ َِل َش ِريح‬ ‫ح‬ ُ َ ُ ُ ِ ِ ِ​ِ ِ​ِ ‫ َوَم حن تَبِ َع ُه حم‬،‫َخيَا ِر‬ ‫َص َحابِه اِل ح‬ َ ‫صلَّى هللاُ َعلَى َسيِّد َ​َن ُ​ُمَ َّمد َو َعلَى آله الطَيِّبِ ح‬ ‫ َوأ ح‬،‫ َوإِ حخ َونه اِلَبح َرا ِر‬،‫ي اِلَطح َهار‬ َ ِ ٍ ِ​ِ ‫ أما بعد‬،‫َّهار‬ َ ‫ب اللَحي َل َوالن‬ ُ ‫ِب حح َسان َما تُ َعاق‬ ِ ِ ِ ِ ِ ‫ الحيَ حوَم‬:‫اَل ِيف كِتَابِ​ِه الح َك ِرحِْي‬ َ ‫ اتَّ ُق حو َاهلل َح َّق تُ َقاته َوِلَ​َتُحوتُ َّن اِلََّوأَنحتُ حم ُم حسل ُم حو َن فَ َق حد قَ َال هللاُ تَ َع‬،‫فَيَااَيُّ َها الح ُم حسل ُم حو َن‬ ِ ‫َ​َنحتِم علَى أَفح و ِاه ِهم وتُ َكلِّمنَا أَي ِدي ِهم وتَ حشه ُد أَرجلُهم ِ​ِبَا َكانُوا يك‬ ‫حسبُو َن‬ َ ‫ُ َ َ ح َ ُ ح ح َ َ ح ُ ُح‬

Jama’ah Jum’ah rahimakumuLlaah… Agami Islam estu anggeipun merhatosaken babagan kepemimpinan. Ngantos-ngantos masyhur pengendikan ing Ulama Salaf bilih “Pitung dasa tahun dipun pimpin pemimpin zhalim langkung sahe tinimbang setunggal dalu tanpa pemimpin”. Pengendikan niki boten ateges marengaken wontenipun pimpinan ngkang zhalim; namung negesaken bilih wontenipun pimpinan utawi pemimpin punika wigatos sanget lan kedah dipun ikhtiaraken. Wonten ing masyarakat, kepemimpinan punika kedah wonten kangge nggayuh kabetahan menungsa supados anggenipun nglaksanaaken ngibadah lan sesrawungan sesami menungsa saget tertib, aman lan tentrem. Islam panci boten ngajaraken cara khusus kangge ngangkat pimpinan utawi pemimpin (nashbul imaamah). Khulafaur Rasyidin mimpin umat Islam saksampunipun Rasulullah wafat dipun angkat kanti cara ingkang benten-benten. Sayyidina Abu Bakar RA dipun angkat mawi musyawarah, Sayyidina Umar bin ‘Affan RA mawi dawuhipun Sayyidina Abu Bakar RA saksampunipun musyawarah kalian para shahabat, Sayyidina Utsman bin ‘Affan RA mawi tim formatur ingkang dipun tunjuk dening Sayyidina Umar RA, lan Sayyidina Ali bin Abi Thalib RA ugi mawi mufakat tiyang kathah. Mila, ngangkat pimpinan utawi pemimpin menika masalah ijtihaadi, yakni olah fikir

19


ingkang estu damel cara ingkang leres, sahe lan cocok kalian kesahenan utawi kemaslahatan tiyang kathah lan pas kalian zamanipun.

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah… Ing negeri kita ingkang sanget kita trisnani niki, Indonesia, pimpinan utawi pemimpin dipun angkat mawi cara Pemilihan Umum utawi PEMILU; sedaya tiyang Indonesia nggadahi kewajiban lan hak ingkang sami, inggih punika ngangkat utawi milih pimpinan lan diangkat utawi dipilih dados pimpinan kanti dasar aturan-aturan ingkang dipun mufakati ing antawisipun jujur, adil lan boten diparengaken nyogok utawi nyuap utawi risywah. Mila politik ngaten menika mulya sanget minangka lantaran wontenipun masyarakat ingkang adil, aman lan sejahtera ingkang dados tujuan sedaya anggota masyarakat, sanes tujuan pribadi utawi kelompok. Keranten politik menika namung dados lantaran (washilah) lan sanes tujuan (ghaayah), mila kedah dilaksanaaken kanti estu leres lan sahe namung boten perlu kanti leluwihan ngantos ngluwihi bates, nglanggar aturan hingga ngorbanaken tujuanipun ingkang mulya inggih punika masyarakat ingkang adil, makmur, ayem, tentrem lan kerta raharja. Pemilu ingkang ngginaaken cara pilihan utawi toblosan setunggal tiyang setunggal suwanten (one man one vote) njalari para calon pemimpin sama kampanye supados pikantuk simpati lan dukungan. Boten sekedik ingkang lajeng ngangge cara-cara ingkang nglanggar aturan; boten namung ngobral janji-janji manis nanging ugi nyebar fitnah ingkang ngala-ala calon lintu lan malah ngantos nyebar arto kangge nyogok utawi risywah. Na’uudzu biLlaah min dzaalik… Agami Islam sanget anggenipun nglarang cara-cara awon punika. Karangan nyogok utawi risywah dipun tegesaken ing AlQur’an Surah AlBaqarah ayat 188:

ِ ‫وَِل َ​َتح ُكلُوا أَموالَ ُكم ب ي نَ ُكم ِ​ِبلحب‬ ِ ‫اْلُ َّك ِام لِتَأح ُكلُوا فَ ِري ًقا ِم حن أ حَم َو ِال الن‬ ‫َّاس ِ​ِبحِْل حِْث َوأَنحتُ حم تَ حعلَ ُمو َن‬ ‫اط ِل َوتُ حدلُوا ِ​ِبَا إِ َ​َل ح‬ َ ‫ح َ ح َح ح‬ َ Artosipun: “Kan aja nganti sira kabeh mangan banda-banda sira kabeh ing antarane sira kabeh kanti cara sing keliru/bathil lan (aja nganti) sira kabeh nggawa (urusan) banda iku nang hakim, supaya sira kabeh bisa mangan banda-bandane wong liya kanti cara (nglakoni) dusa, wondene sira kabeh pada ngerti.”

Langkung cetha malih wonten hadits Rasulullah ‫ ﷺ‬ingkang dipun riwayataken dening Imam Ahmad bilih nyogok utawi risywah punika njalari laknat:

20


ِ َّ ‫الر ِاشي والحمرتَ ِشي و‬ ِ َّ ‫اَّللِ صلَّى‬ ‫ش يَ حع ِ​ِن الَّ ِذي َيَح ِشي بَحي نَ ُه َما‬ ُ ‫َع حن ثَ حوَِب َن قَ َال لَ َع َن َر ُس‬ ‫الرائ ح‬ َ َّ ‫ول‬ َ ‫اَّللُ َعلَحيه َو َسلَّ َم َّ ح َ ُ ح ح‬ Artosipun: “Diriwayatkan dening Tsauban, panjenengane dawuh, “Rasulullah ‫ ﷺ‬nglaknati raasyi (tiyang ingkang nyogok), murtasyi (tiyang ingkang nampi sogok) lan raa-isy (tiyang ingkang nglantaraken sogok).” (HR. Ahmad)

Miturut keterangan menika, dosa risywah utawi nyogok utawi politik uang (money politik) boten namung kangge para politisi nanging inggih kangge para botoh (tim sukses) lan tiyang-tiyang (konstituen) ingkang milih/nyoblos keranten sogok/risywah.

Jamaah Shalat Jum’ah ingkang dipun rahmati Gusti Allah… Musyawarah Nasional Alim Ulama ing Jam’iyyah Nahdlatul Ulama utawi MUNAS NU tahun 2012 ing Cirebon Jawa Barat nate mbahas perkawis politik uang utawi risywah ingkang kathah kedadosan ing negari kita Indonesia niki. Mawi rujukan-rujukan ingkat kiat, majlis MUNAS NU mutusaken jawaban-jawaban kangge masalah-nasalah risywah utawi sogok (money politik) menika.

Sepisan, nyukani arta dateng calon pemilih minangka sangu ing TPS (Tempat Pemungutan Suara), upah nyambut damel utawi ijol nilar pedamelan kanti tujuan supados calon pemilih purun milih calon ingkang dipun tentoaken. Menika inggih boten sah lan kalebet risywah (suap) keranten calon ingkang dipilih utawi politisi anggenipun nyukani arta wonten tujuan ingkang cetha nyogok utawi nyuap supados milih piyambakipun. Kaping kalih, boten sekedik politisi nyukani perkawis ingkang diakeni zakat lan sedekah kanti pengajeng-ajeng supados ingkang nampi zakat lan sedekah milih piyambakipun. Kados mekaten punika ugi kalebet risywah lan dipun awisi dening syari’at. Kaping tiga, nampi sogok utawi risywah namung boten mawi lisan utawi dipun ucapaken; menawi ngertos punika risywah mila hukumipun haram. Menawi boten dingertosi menika risywah mila hukumipun mubah nanging menawi ing tembe wingking dingertosi risywah mila ingkang nampi wajib mbangsulaken. Ing maosipun PEMILU kados saat menika, awis sanget tiyang boten paham tujuan politisi nyukani arta senajan tanpa nyanjangaken maksudipun. Nalika estu dingertosi menika risywah, mila tiyang ingkang nampi sami kalia nedi banda haram. Kaping sekawan, menawi tiyang ingkang nampi risywah milih utawi nyoblos calon ingkang dipun maksud risywah, mila hukumipun haram kados dene piyambakipun haram nampi risywah. Nanging

21


menawi piyambakipun milih utawi nyoblos calon keranten estu netepi syarat lan sahe dipun pilih, mila hukumipun mubah (angsal). Malah, wajib milih calon punika menawi piyambakipun dados calon ingkang paling netepi syarat lan paling sahe. Dene nampi risywah utawi sogok/suap hukumipun tetep haram.

Jamaah Shalat Jum’ah ingkang dipun rahmati Gusti Allah… Saben tiyang Islam nggadahi kewajiban nyelametaken awakipun saking banda haram. Kathah sanget dalil ingkang nedahaken ancaman kangge sinten kemawon ingkang nedi banda haram, ing antawisipun hadis riwayat Imam Ahmad:

ِ ‫ُك ُّل َْل ٍم نَب‬ ٍ ‫َّار أ حَوَ​َل بِ​ِه‬ َ​َ ‫ح‬ ُ ‫ت م حن ُس ححت فَالن‬ Artosipun: “Saben daging ingkang mindak saking perkawis haram mila Neraka langkung utami kangge piyambakipun.” (HR. Ahmad)

Sogok, suap utawi risywah ingkang ugi disebat money politik kalebet perkawis haram, malah dipun tambahi laknat saking Gusti Allah Subahanahu wa Ta’ala lan Rasulullah ShallaLlaahu ‘alaihi wasallama. Arta suap boten namung njalari dosa, nanging ugi nebihaken saking rahmat lan welas asihipun Gusti Allah.

ِ ِ ِ ِ ‫ ونَ َفع ِ​ِن وإِ ََّّي ُكم ِ​ِبَافِي ِه ِمن آي ِة وِذ حك ِر ح‬،‫آن احلع ِظي ِم‬ ِ ِ ُ‫اْلَكحي ِم َوتَ َقبَّ َل هللاُ منَّا َومحن ُك حم تَلَ​َوتَه‬ َ َ ‫َِب َرَك هللا ِ​ِل َولَ ُك حم ِف احل ُق حر َ ح َ َ َ ح ح ح‬ ِ َ‫ أَقُو ُل قَوِ​ِل ه َذا ف‬،‫الس ِميع العلِيم‬ ‫الرِححيم‬ َّ ‫الع ِظحي َم إِنَّهُ ُه َو الغَ ُف حوُر‬ َ ‫إِنَّهُ ُه َو َّ ح ُ َ ح ُ ح ح‬ ‫ح‬ َ َ‫أستَ حغف ُر هللا‬ KHUTBAH KEDUA

ِ ِ ِ ِ ‫الشكحر لَه ع‬ ِ​ِ ِ ‫اَ حْلم ُد هللِ ع‬ ‫ك لَهُ َوأَ حش َه ُد‬ َ ‫ أَ حش َه ُد أَ حن ِلَ الَهَ إِ​ِلَّ هللاُ َو حح َدهُ ِلَ َش ِريح‬.‫لى تَ حوفحيق ِه َوا حمتِنَانِ​ِه‬ ‫َح‬ َ َ ُ ُ ُّ ‫لى إ حح َسانه َو‬ َ َ

ٍ ِ ٰ ِ​ِ ‫َّاعى إَل ِر ح‬ ِ​ِ ِ ‫أن سيِ َد َ​َن ُ​ُم َّم ًدا عب ُده ورسولُه الد‬ ‫َص َحابِ​ِه َو َسلِّ حم‬ ‫ص ِّل َعلَى َسيِّد َ​َن ُ​ُمَ َّمد ِو َعلَى اَله َوأ ح‬ ُ ‫َّ َ ّ َ َح ُ َ َ ُ ح‬ َ ‫ اَللّ ُه َّم‬.‫ض َوانه‬ َ ِ ِ .‫ثْيا‬ ً ‫تَ حسلحي ًما ك ح‬

22


‫َّاس اِتَّ ُقوا هللاَ فِحي َما أ َ​َمَر َوانحتَ ُه حوا َع َّما َ​َنَى َو حاعلَ ُم حوا أ َّ‬ ‫َن هللاَ أ َ​َمَرُك حم ِ​ِب حَم ٍر بَ َدأَ فِحي ِه بِنَ حف ِس ِه َوثَ َ​َن ِ​ِبَآل‬ ‫أ ََّما بَ حع ُد فَياَ اَيُّ َها الن ُ‬ ‫ِ‬ ‫ئِ َكتِ ِه بِ ُق حد ِس ِه َوقَ َال تَعاَ َ​َل إِ َّن هللاَ َوَمآلئِ َكتَهُ يُ َ ُّ‬ ‫صلُّ حوا َعلَحي ِه َو َسلِّ ُم حوا تَ حسلِحي ًما‪.‬‬ ‫لى النَِِّب آي اَيُّ َها الَّذيح َن َآمنُ حوا َ‬ ‫صل حو َن َع َ‬

‫ِ‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬ ‫ك َوَمآلئِ َك ِة‬ ‫ك َوُر ُسل َ‬ ‫صلَّى هللاُ َعلَحي ِه َو َسلّ حم َو َعلَى ِآل َسيِّدَنَ ُ​ُمَ َّمد َو َعلَى اَنحبِيآئِ َ‬ ‫ص ِّل َعلَى َسيِّد َ​َن ُ​ُمَ َّمد َ‬ ‫الله َّم َ‬ ‫ُ‬

‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫الر ِاش ِدين أَِِب ب حك ٍر وعمر وعثحمان وعلِى وعن ب ِقيَّ ِة َّ ِ‬ ‫ي َو َ​َتبِعِي‬ ‫الص َحابَة َوالتَّابِع ح َ‬ ‫احملَُقَّربِ ح َ‬ ‫ي َو حار َ‬ ‫ض اللّ ُه َّم َع ِن احخلُلَ َفاء َّ ح َ َ َ ُ َ َ ُ َ َ َ َ َ ح َ‬ ‫ِ ٍِ ِ ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ك َّي أَرحم َّ ِ​ِ‬ ‫ي‪.‬‬ ‫الراْح ح َ‬ ‫التَّابِع ح َ‬ ‫ي َ​َلُحم ِ​ِب حح َسان ا َ​َل يَ حوم ال ّديح ِن َو حار َ‬ ‫ض َعنَّا َم َع ُه حم بَر حْحَت َ َ ح َ َ‬

‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ ِ​ِ‬ ‫ِ​ِ‬ ‫ِ​ِ‬ ‫ي‬ ‫الله َّم أَعَّز اح ِْل حسَلَ َم َواحملُ حسلم ح َ‬ ‫ي َواحملُحؤمنَات َواحملُ حسلم ح َ‬ ‫لله َّم ا حغف حر ل حل ُم حؤمن ح َ‬ ‫ي َواحملُ حسل َمات اَِلَ ححيآءُ محن ُه حم َواحِلَ حم َوات ُ‬ ‫اَ ُ‬ ‫ِ‬ ‫ِ​ِ‬ ‫الشرَك واحمل حش ِركِي وانح ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ​ِ‬ ‫ي َو َد ِّم حر‬ ‫صَر ال ّديح َن َو ح‬ ‫اخ ُذ حل َم حن َخ َذ َل احملُ حسلم ح َ‬ ‫ص حر َم حن نَ َ‬ ‫ص حر عبَ َاد َك احملَُو ّحديَّةَ َوانح ُ‬ ‫َوأَذ َّل ّ ح َ ُ ح َ َ ُ‬

‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫الزِلَ ِزَل َواحملِ َح َن َو ُس حوءَ اح ِلفحت نَ ِة َواحملِ َح َن‬ ‫الله َّم حادفَ حع َعنَّا احلبَ​َلَءَ َواح َلوَِبءَ َو َّ‬ ‫أ حَع َداءَ ال ّديح ِن َو حاع ِل َكل َماتِ َ‬ ‫ك إِ َ​َل يَ حوَم ال ّديح ِن‪ُ .‬‬ ‫ِ‬ ‫عآمةً َّي ر َّ ِ‬ ‫ِ ِ​ِ‬ ‫َما ظَ َهَر ِمحن َها َوَما بَطَ َن َع حن بَلَ ِد َ​َن اِنح ُدونِحي ِسيَّا َّ‬ ‫ي‪َ .‬ربَّنَا آتِناَ‬ ‫ب اح َلعالَم ح َ‬ ‫خآصةً َو َسائ ِر احلبُ حل َدان احملُ حسلم ح َ‬ ‫ي َّ َ َ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫اب النَّا ِر‪َ .‬ربَّنَا ظَلَ حمنَا اَنح ُف َسنَا َواإ حن َلح تَ حغ ِف حر لَنَا َوتَ حرْحَحنَا لَنَ ُك حونَ َّن ِم َن‬ ‫ِ​ِف الدُّنحيَا َح َسنَةً َوِ​ِف احآلخَرةِ َح َسنَةً َوقنَا َع َذ َ‬ ‫تآء ِذي احل ُقرِب وي حن هى ع ِن احل َفح ِ‬ ‫ان وإِي ِ‬ ‫احخل ِ‬ ‫اس ِرين‪ِ .‬عبادهللاِ ! إِ َّن هللا َيحمر ِ​ِبحلع حد ِل واح ِْلحس ِ‬ ‫شآء َواحملحن َك ِر َواحلبَ حغي‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ح‬ ‫ح‬ ‫ح‬ ‫ح‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ح‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫َّ‬ ‫َّ‬ ‫لى نِ َع ِم ِه يَِزحد ُك حم َولَ ِذ حك ُر هللاِ أَ حك َحَب‪.‬‬ ‫يَعظُ ُك حم لَ َعل ُك حم تَ َذك ُرحو َن َواذح ُك ُروا هللاَ اح َلعظحي َم يَ حذ ُك حرُك حم َوا حش ُك ُرحوهُ َع َ‬

‫‪23‬‬


MONEY POLITICS Oleh Nur Wahidaturohman Efendi, S. Pd. I Pengurus Daerah Muhammadiyah Kabupaten Magelang

َ‫بَاَلعَالَ لَميَنَ​َوَبلَ لَهَ​َنسَتَ لَعيَنَ​َعَلَيَاَمَ لَرَالَدَ​َنَيَاَوَالَ لَديَنَ​َ​َاَشَهَدَ​َاَنَ​َلَ​َالَلهَ​َا اللَهللاَو‬ َ‫ِلَرَ ل‬ َ‫اَلَحَمَدَ​َ ل ل‬ َ​َ‫اَركَ​َعَلَيَنبلَيلَناَمَحَ اَمد‬ َ‫لَوَسَلَلمَ​َوَ​َبَ ل‬ َ‫نَمَحَ اَمدَاَعَبَدَهَ​َوَرَسَوَلَهَ​َ​َلَ​َنبلَيَ​َبَعَدَهَ​َ​َاَ َللاهَ اَمَصَ ل‬ َ‫اشهدَاَ ا‬ َ‫َفَيَاَاَيَهَا‬.َ‫وَ​َعَلَيَاَلَل لَهَوَ​َاَصَحَاَلَب لَهَاَجَمَ لَعيَنَ​َوَ​َمَنَ​َتَلَبعَهَ​َلَبلَاحَسَانَ​َالَلَيَيَوَ لَمَالَ لَديَنَ​َ​َ​َاَ اَماَبَعَد‬ َ​َ​َ‫صيَنلَيَ​َوَ​َنفَسَكَمَ​َلَبتَقَوَىَهللاَ​َحَ​َقااَتَقَاتلَ لَهَلَعَ​َلاكَمَ​َتَرَحَمَوَن‬ َ‫َاَوَ ل‬.‫ن‬ َ‫انَفلَيَالَ لَديَ ل‬ َ‫لخَوَ ل‬ َ‫اَ ل‬ Hadirin Sidang Jum’at yang dirahmati Allah SWT Didalam seluruh aktivitas yang kita lakukan di dunia ini, hendaknya kita bisa memastikan bahwa orientasi utama kita adalah mencari keridhaan Allah semata. Dengan demikian segala sesuatu yang kita usahakan, kita keluarkan dan kita korbankan atau bahkan yang kita terima dan yang kita dapatkan adalah sesuatu yang baik dan berasal dari sumber yang baik pula. Hal itu disebabkan karena Allah SWT tidak akan menerima dari hambanya segala macam perbuatn dan persembahan kecuali dari sesuatu yang baik. Rasulullah SAW bersabda :

َ.َ‫نَهللاَ​َاَمَرَ​َاَلمَؤَ لَملَنيَنَ​َلَبمَاَاَمَرَ​َلَب لَهَاَلمَرَسَلَليَن‬ َ‫وَاَ ا‬.‫لَطَ​َيلبَا‬ َ‫نَهللاَ​َطَلَيبَ​َلَ​َيَقَبَلَ​َ​َال ا‬ َ‫اَيَهَالَنااسَ​َالَ ا‬ َ‫َانيَبماَتعملونَعليم)(المؤمنون‬.‫(ياايهاالرسلَكلوامنَالطيباتَواعملواَالصالحا‬:‫فقال‬ َ‫َ)َثمَذكر‬172:‫يايهاَالذينَامنواكلوامنَالطيباتَماَرزقناكمَ(البقرة‬:َ‫َ)وقال‬51َ: َ.‫َومطعمهَحرام‬.‫َياَرب‬.‫َيمدَيديهَاليَالسماءَياَرب‬.‫الرجلَيطيلَالسفرَاشعثَاغبر‬ ‫َوغديَبالحرامَفانىَفاستجابَلذالك؟‬.‫ومشربهَحرام‬ “Sesungguhnya Allah itu baik dan Dia tidak menerima dari hambanya kecuali sesuatu yang saja. Dan sungguh Allah telah memerintahkan . kepada orang-orang yang beriman dengan apa yang mereka perintahkan kepada para rasulnya. Allah berfirman : Hai sekalian rasul makanlah dari makanlah dari harta yang baik dan beramal sholehlah, sesungguhnya aku mengetahui apa yang kamu kerjakan” Allah juga berfirman : Hai sekalian orang-orang yang beriman makanlah dari sesuatu yang baik yang kami rezekikan kepada kalian” Lalu Nabi menyebutkan cerita tentang seorang laki-laki yang berada dalam perjalanan jauh, rambutnya kusut dan badannya berdebu orang itu menengadahkan tangannya ke langit seraya berdo’a, Ya Rabbi, Ya Rabbi, akan tetapi makanannya adalah manakan yang haram, minumannya adalah minuman yang haram, pakaiannya adalah pakaian yang haram dan dia mengkonsumsi sesuatu yang haram maka kata Nabi : Bagaimana doanya bisa diterima (H.R. Muslim) Didalam hadits tersebut Allah menegaskan bahwa segala sesuatu yang ditujukan kepada Allah haruslah berupa sesuatu yang baik dan berasal dari sumber sesuatu yang baik pula, bahkan Nabi menceritakan bahwa kekhusukan doa seseorang diwaktu yang mustajab sekalipun tidak ada artinya jika orang tersebut makan, minum dan mengkonsumsi sesuatu yang haram. Hadirin Jamaah jum’ah yang dirahmati Allah

24


Saat ini kita sedang berada di dalam tahun politik di negeri tercinta ini, Nanti di bulan April tanggal 17 seluruh rakyat Indonesia melaksanakan pesta Demokrasi dengan memilih Presiden dan Wakil Presiden, DPRRI, DPD, DPRD I, dan DPRD II dan ini menjadi ajang rakyat Indonesia memilih wakil-wakilnya di bulan April tahun 2019 ini yang diharapkan mampu membawa perubahan menuju keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Akan tetapi fenomena yang sering kita jumpai menjelang hari -hari pemilihan masyarakat secara luas mendapatkan tawaran-tawaranyang menggiurkan berupa uangdan lain sebagainya dai oknum oknum tertentudengan kesepakan akan memberikan suaranya kepada orang tertentu yang memberikan uang dan hadiah tersebut, praktek ini yang diistilahkan didalam bahasa politik dengan money politic atau politik uang. Seorang calon anggota legeslatif, dengan uang yang ia miliki mampu membeli suara dari masyarakat yang tidak paham dari tindakan tersebut, sekalipun padahal orang yang memberikan uang memiliki integritas yang buruk dan tidak layak dipilih secara syar’i. Seseorang yang membutuhkan uang dan dalam kondisi lemah juga dengan sangat mudah dan sangat murah menjual suaranya tanpa pernah peduli, atau tidak pernah mengetahui keharaman uang yang mereka terima, hal ini tentu disebabkan oleh kedagkalan ilmu yang dimiliki terkaitdengan harta halaldan harta haram yang telah diatur oleh syari’at. Jamaah jum’at yang dimuliakan Allah SWT Tentu kita tidak menginginkan tindakan sepele yang kita lakukan berakibat buruk bagi kita dan masyakat secara luas di dunia. Kita juga tentu tidak menghendaki jika tindakan kita didunia dengan menerima sogokan, money politic, serangan fajar dan istilah lainnya itu menjerumuskan kita kedalam neraka. Karena sesungguhnya harta haram yang kita terima kita makan kita berikan kepada anak istri kita semua akan ada balasannya. Imam Al-Baihaki didalam syu’abul iman meriwayatkan bahwa Rosululloh SAW. Bersabda ‫ار ا ْولي ِب ِه‬ ُ َّ‫ “ ايُّما لحْ ٍم نبت ِم ْن حر ٍام فاالن‬Setiap bagian tubuh yang tumbuh dari harta haram maka neraka lebih pantas baginya. Para ulama sudah banyak membahas hukum dari money politic ini, hukum dari memberikan uang atau menerima uang dalam rangka pemilihan anggota legeslatif atau pun pilkada maupun pilpres. Mejlis Ulama’ Indonesia secara khusus mengeluarkan fatwa tentang haramnya memberi atau menerima uang dalam rangka mendapatkan suara dalam pemilu. Politik uang dapat dikategorikan sebagai tindakan suap atau dalam istilah fikih disebut dengan risywah, berkenaan dengan bahaya risywah/ atau suap rasululloh SAW pernah bersabda : ‫الرا ِشي والُ ُم ْرت ِشي‬ َّ ُ‫لعن للا‬ “Allah melaknat orang memberi suap dan orang yang menerima suap” (Hadits shohih diriwayatkan oleh Ibnu Hibban) dalam riwayat lain juga disebutkan bahwa Allah juga lelaknat orang yang jadi perantara dalam memberikan sogok atau suap. Secara tegas Nabi juga menyampaikan bahwa Allah sangat murka terhadap orang yang memberikan suara untuk seseorang karena alasan harta, Rasulullah SAW. Bersabda “ Ada tiga orang yang tidak

25


akan diajak bicara oleh Allah SWT. Pada hari kiamat, tidak dirahmati, tidak diampuni dosanya dan bagi mereka siksa yang amat pedih. Satu diantara tiga golongan ini adalah orang yang membaiat pemimpin dan ia tidak membaiatnya kecuali mendapat imbalan harta, ia tidak membaiatnya “ H.R. Imam Ahamd Bin Hambal dalam kitabnya Al-musnad, Imam Al-bukhari dan Imam Muslim dalam kitab shohih mereka) Hadirin Sidang jum’ah yang dimulyakan Allah SWT. Tindakan menyogok, suap dan serangn fajar dalam pemilihan wakil rakyat tidak akan pernah mendatangkan manfaat dan kebaikan bagi siapapun. Setidaknya ada tiga hal yang menjadi dampak buruk dari money politic ini. Pertama, orang yang melakukan suap dan menerima suap sudah jelas melanggar syari’at Allah dengan melakukan sesuatu yang diharamkan. Pada saat yang sama, orang yang melakukan money politic ini juga melanggar aturan hukum yang berlaku dinegeri ini. dengan tindakan melanggar aturan Aallah dan hukum yang berlaku dinegeri ini, bagaiman kita dapat mengharapkan hadirnya pemimpin yang dapat mendatangkan keberkahan bagi segenap masyarakat. Kedua, Orang yang menerima sogok atau suap akan menentukan pilihannya bukan atas dasar prinsip keadilan dan menimbang kemaslahatan utnuk masa depan, padahal Islam menuntut kita untuk mencari dan berusaha menemukan sosok yang lebih dekat dengan kemaslahatan dan dapat menghindarkan kerusakan dimuka bumi. Ketiga, Orang yang memberikan sogokan dan suap ini, tentu mengeluarkan harta yang tidak ‫ للا‬sedikit. Maka karena untuk ,mendapatkan jabatan ia telah mengeluarkan banyak harta, esuk ketika ia mengumpulkan bekal dan merapas hak rakyat dengan melakukan tindakan yang melanggar hukum. Hadirin Rahimakumullah Dalam menentukan pilihan di penmilu tahun ini, hendaklah kita bersama-sama jujur kepada diri sendiri dan jujur kepada Allah yang senantiasa memberi kita nikmat dan ketenangan, milih bukan hanya karena kita bagian dari penduduk negeri ini, akan tetapi memilih adalah tanggung jawab keIslaman kita dihadapan Allah SWT. Karena tentunya kebaikan negeri ini lima tahun kedepan atau bahkan pada waktu-waktu berikutnya ditentukan oleh sejauh mana masyarakat menetukan pilihannya denga keimanan dan tanggung jawab. Karena Allah SWT kelak akan memintai kita pertanggung jawaban terhadap pilihan kita itu Akhirnya semoga Allah SWT selalu membimbing kita untuk menentukan pilihan yang tepat tanpa kita terjebak dan terjerumus menerima harta haram yang Allah tidak ridhoi. Sehingga Allah membalas usaha kita dengan kebaikan dan keberkahan di negeri ini. Aallah berfirman :

َ‫ضَ​َول لكنَكذابوا‬ َ‫َوَلَوَ​َاَ ا‬ ‫َمنَال ا‬ ‫سم ل‬ ‫نَاَهَلَ​َاَلقَرَىَ​َاَمَنَواَوالتاقوَلفتحناَعلَي لهمَبركات ل‬ ‫اءَوالر ل‬ َ‫فاخذناهمَبلماَكانواَيك لسبون‬ 26


Jika seandainya penduduk negeri itu beriman dan bertaqwa, pasti kami akan limpahkan bagi mereka keberkahan dari langit dan bumi. Akan tetapi ternyata mereka mendustakan ayat-ayat kami maka kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan.

َ‫باركَهللاَليَوَلكمَفيَالقرانَالعظيمَونفعنيَواياكمَبماَفيهَوذكرَالحكيمَوقلَرب‬ ‫اغفرَوارحمَوَانتَخيرَالراحمين‬ Do’a akhir khutbah mohon disesuaikan masing-masing Khotib

27


PEMILU TENTREM MASYARAKAT AYEM Oleh H. Fauzi Nurhadi, S.Ag.,MSI. Kementrian Agama Kabupaten Magelang

ِ ِ ِ​ِ ِ ‫اهي وفِع ِل الطَّاع‬ َّ ‫ َوأَ حش َه ُد أ‬،ُ‫ك لَه‬ ‫َن‬ َ ‫ أَ حش َه ُد أَ حن ِلَ إِلَهَ إِ​ِلَّ هللاُ َو حح َدهُ ِلَ َش ِريح‬.‫ات‬ َ ‫اْلَ حم ُد َّلل الَّذ حي أ َ​َمَرَ​َن بَِحَتك الح َمنَ ح َ ح‬ ِ َّ ‫وفِعلِ ِه إِ َ​َل‬ ‫ص ِّل َو َسلِّ حم َعلَى َسيِّ ِد َ​َن ُ​ُمَ َّم ٍد َو َعلَى آلِ​ِه‬ ‫َح‬ َ َ‫ اَللَّ ُه َّم ف‬.‫الر َشاد‬

ِ ‫سيِدَن ُ​ُم َّم ًدا عب ُده ورسولُه الد‬ ‫َّاعى بَِق حولِ​ِه‬ ُ ‫َ ّ َ َح ُ َ َ ُ ح‬

ٍ ‫اب وعلَى التَّابِعِي َ​َلم ِبِ​ِحس‬ ِ ‫ان إِ َ​َل ي وِم احمل‬ ِ ‫لصو‬ .‫آب‬ َّ ِ‫َص َحاِ ِبه اَلَ ِاديح َن ل‬ ‫ح‬ َ َ ‫َوأ ح‬ ُ ‫ح‬ َ ‫ح‬ ‫ح‬ َ َ َ َ ‫ اِتَّ ُق حوا هللاَ َح َّق تُ َقاتِه َوِلَ​َتُحوتُ َّن‬،‫ فَ َق حد فَ َاز الح ُمتَّ ُق حو َن‬،ِ‫ أ حُو ِصحي ِ حَن َوإِ ََّّي ُك حم بِتَ حق َوى هللا‬،‫ فَيَااَيُّ َها الح ُم حسلِ ُم حو َن‬،‫اَ​َّما بَ حع ُد‬ ِ ِ ‫ الحيَ حوَم َ​َنحتِ ُم َعلَى أَفح َو ِاه ِه حم َوتُ َكلِّ ُمنَا أَيح ِدي ِه حم َوتَ حش َه ُد أ حَر ُجلُ ُه حم‬: ‫اَل ِيف كِتَابِ​ِه الح َك ِرحِْي‬ َ ‫إِلََّوأَنحتُ حم ُم حسل ُم حو َن فَ َق حد قَ َال هللاُ تَ َع‬ ِ ‫ِ​ِبَا َكانُوا يك‬ .‫حسبُو َن‬ َ Jamaah jum’ah hafidzakumullah Pemilihan Umum ( Pemilu ) ingkang badhe dipun adhani dinten Rabu Pahing tanggal 17 April 2019, minangka hajat ageng negari lan rakyat Indonesia, minangka pesta demokrasi bangsa Indonesia, pramila pawiwahan ingkang kaadani saben gangsal tahun sepindah punika mestinipun kaginaaken minangka sarono kagem sedoyo putro putri bangsa Indonesia ngudi kemaslahatanipun bangsa lan negari, ugi minangka sarana kagem asung pitepangan saha pambudidaya pados sederek sak kathah kathahipun. Pemilu minangka sarono kagem sinahu bab sesrawungan tuwin pasedherekan ingkang mbetahaken lantipipun akal saha manah, ugi paring pahurmatan saha ngajeni dateng tiyang sanes senajan benten pamanggihipun, sampun ngantos Pemilu ingkang lumampah gangsal tahunan punika andadosaken risaking pasedherekan ingkang sampun rinakit puluhan tahun punapa dene pasedherekan ingkang badhe kawengku ing wekdal ingkang badhe dumugi. Pemilu ugi minangka pamedhar kagem nampi hasilipun minangka katetepan saking Allah SWT, ugi minangka pilihan paling sae menggahipun Allah SWT saha bangsa Indonesia. Pramila pihak ingkang menang, minangka amanah mboten jumawa rumaos gumedhe, kosok wangsulipun pihak ingkang kawon kedah saget nampi kanthi jembaripun manah. Adhedasar punika, mangga kita jagi sesarengan kahanan aman saha tentrem meniko kanthi : 1. Nebihi/nyingkiri hoaks/kabar ngapusi/fitnah.

28


Hoaks utawi kabar ingkang mboten leres ing wekdal punika sanget ketawis punapa malih wekdal tansoyo caket kalian Pemilu, imo ingkang dipun sebar wonten ing media sosial, punapa dene wonten madyaning pagesangan bermasyarakat. Pangandikan ingkang isinipun fitnah, “adu domba”, ngawonaken tiyang utawi kelompok sanes, ngundat undat lan sak pinunggalanipun. Jer hoaks punika menawi dipun runut sejarahipun sampun nate kedadosan wiwit Nabiyullah Adam ‘alaihissalam dening Iblis. Zaman sugengipun Rasulullah SAW, para sahabat, saha generasi penerus ngantos dumugi wekdal punika, kabar mboten leres gilir gumanti kanthi wujud ingkang ugi mawarni warni, akibatipun saget ndadosaken risakipun tatanan pangesangan ingkang sampun lumampah kanthi sae. Pramila kulo ngajak minangka umat Islam mangga sesarengan kita jagi kaluhuranipun Islam saha pribadi Muslim kanthi nebihi perkawis meniko, sak mbotenipun menawi nampi pawartos hoaks kolowahu kedah tabayyun rumiyin mboten lajeng dipun sebar. Nalika Rasulullah SAW dipun suwuni pirsa sinten tiyang ingkang paling sae?, Nabi SAW paring dhawuh :

ِ‫من سلِم املسلِمو َن ِمن لِسانِ​ِه وي ِده‬ َ​َ َ ‫َ ح َ َ ح ُ ح ح‬ “….yoiku wong kang bisa ninggalake perkara kang ngrugiake marang muslim liyane kanthi lisan lan tangane“. (HR.Bukhori no.10). Jumbuh kalian dhawuhipun Allah SWT :

َِّ ‫ت‬ ِ ‫َّإَّنَا ي حف َِتي الح َك ِذب الَّ ِذين َِل ي حؤِمنُو َن ِ​ِبَّي‬ ‫ك ُه ُم الح َك ِاذبُو َن‬ َ ِ‫اَّلل َوأُوٰلَئ‬ َ​َ َ ُ َ َ “Saktemene wong kang ngadani goroh utawa gawe goroh, yoiku wong kang ora iman marang ayat ayate Allah, lan wong wong mau kasebut tukang goroh “ (QS an-Nahl : 105)

2. Anti Politik Uang. Maneka cara dipun ginaaken tiyang ingkang bade anggayuh kekajenganipun, kalebet money politik utawi ambagi bagi arto utawi barang, murih nyuwun dukungan suwantenipun pemilih, punika nedahaken bilih mboten ikhlasipun lan mboten jujuripun tiyang punika, ugi mboten sehatipun proses demokrasi ingkang lumampah, wonten ing agami Islam tumindak ingkang kados punika dipun sebat risywah (sogokan, suap), lan dipun haramaken kagem ingkang paring sogokan punapa dene ingkang nampi sogokan. Rasulullah SAW dhawuh :

َِّ ‫ول‬ ‫الر ِاشي َوالح ُم حرتَ ِشي‬ ُ ‫ قَ َال َر ُس‬,‫اَّللِ بح ِن َع حم ٍر قَ َال‬ َّ ُ‫اَّللُ َعلَحي ِه َو َسلَّ َم لَ حعنَة‬ َّ ‫صلَّى‬ َّ ‫َع حن َعحب ِد‬ َّ ‫اَّللِ َعلَى‬ َ ‫اَّلل‬ Saking Abdullah bin ‘Amr,: Rasûlullâh dhawuh, “Laknat Allâh kanggone wong kang menehi sogokan lan wong kang nompo sogokan”. [HR. Ahmad, no. 6984; Ibnu Majah, no. 2313. Wonten ing Al Qur’an ugi dipun sebataken :

29


ِ َّ ‫ب أ‬ ِ ‫لسح‬ ِ ‫َ​َسَّاعُو َن لِحل َك ِذ‬ ‫ت‬ ‫َكالُو َن ل ُّ ح‬ “Wong wong (Yahudi) iku podho seneng ngrungu marang kabar goroh lan mangan suht (kang haram)” [Al-Maidah/5: 42].

Imam at Thobari nyebataken ingkang kasebat suht ing ayat punika nuninggih risywah (sogokan) semanten ugi Imam Ibnu Katsir saha Imam Al Qurtubi.

3. Nolak Politisasi SARA. Suku Agama Ras Antar golongan ( SARA ) minangka setunggaling perkawis ingkang sanget sensitif / gampil nuwuhaken raos permusuhan ing madyaning masyarakat, sehingga nalika dipun sumet, kathah tiyang ingkang kobaran manahipun. Pramila menggah sae, regeng lan ayemipun pagesangan menawi wonten satunggalipun suku (kelompok) ingkang maneka warna. Agami semanten ugi, saha jenis manungso ingkang ugi mboten sami pemanggihipun, gesang sesarengan tanpa wonten raos ngasoraken, raos langkung unggul lan paling sae, ugi ndadosaken bentenipun kawontenan minangka rahmat tuwin kanugrahan peparingipun Alloh SWT. SARA minangka wujud rahmatipun Alloh kagem manungsa ingkang kedah dipun jagi, keporo mboten dipun politisasi. Alloh SWT paring dhawuh :

ۡ ۡ ْۚۡ ۡ ِ ِ ۡ ۡ َّ ِ ْۚ ۡ ِ ِ ِ ٰ َّ ‫ٱَّلل‬ ‫ن‬ ‫إ‬ ‫م‬ ‫ك‬ ‫ى‬ ‫ق‬ ‫َت‬ ‫أ‬ ‫ٱَّلل‬ ‫ند‬ ‫ع‬ ‫م‬ ‫ك‬ ‫م‬ ‫ر‬ ‫َك‬ ‫أ‬ ‫ن‬ ‫إ‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ف‬ ‫ار‬ ‫ع‬ ‫ت‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ئ‬ ‫ا‬ ‫ب‬ ‫ق‬ ‫و‬ ‫وِب‬ ‫ع‬ ‫ش‬ ‫م‬ ‫ك‬ ‫ن‬ ‫ل‬ ‫أ‬ ُ ٰ َ َّ َ ُ َ َ َّ​َ ‫َّاس إِ ََّن َخلَق ٰنَ ُكم ِّمن ذَ َك ٍر َّوأُنثَ ٰى َو َج َع َ ُ ُ ُ ً َّ َ​َ َ َ َ َ ُأ ح‬ ُ ‫َٰأَيَيُّ َها ٱلن‬ ٞ‫َعلِ ٌيم َخبِْي‬ “He manungsa, sak temene Ingsun (Alloh) wus nitahake marang sira kabeh, lanang lan wadon, lan andadeake sira kabeh bangsa bangsa lan kelompok kelompok supayane pada tetepungan, sak temene wong kang paling mulya ing antarane sira kabeh ono ing ngarsane Allah, yoiku wong kang paling taqwa, saktemene Alloh Maha Pirsa lan Maha Ngudaneni” (QS. Al Hujurat :13)

Pemilu ugi paring hak ingkang sami dateng Warga Negara Indonesia kagem milih jumbuh kaliyan pemanggihipun piyambak, tanpo wonten ingkang dipun bentenaken, keranten bab punika ugi sampun dipun jamin dening undang undang. Pramila mangga sesarengan kita jagi katentreman saha keamanan wonten ing lingkungan kita. Kita suksesaken Pemilu meniko kanthi netepi aturan, tindak lan nyoblos wonten TPS ingkang sampun kasediaaken. Lampahi proses demokrasi punika kanthi manah ingkang remen, mboten panasten. Mugi mugi Alloh SWT tansah paring hidayah, inayah , lan nebihaken Negara Kesatuan Republik Indonesia saking sedoyo bebaya. Nuwuhaken pasederakan ingkang kiyat, guyup rukun sehingga terwujud negari ingkang Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafuur. Amin Yaa Rabbal ‘Aalamiin.

30


‫آن الحع ِظي ِم‪ ,‬ونَ َفع ِ​ِن وإِ ََّّي ُكم ِ​ِبَا فِي ِه ِمن اآلَّي ِ‬ ‫ِ‬ ‫اْلَ ِكحي ِم‪َ ,‬وتَ َقبَّ حل ِم ِّحِن‬ ‫ت َوال ِّذ حك ِر ح‬ ‫َِب َرَك هللاُ ِ حِل َولَ ُك حم ِيف الح ُق حر َ ح َ َ ح َ ح ح َ َ‬

‫َوِمحن ُك حم‬

‫الس ِميع الحعلِيم‪ .‬أَقُو ُل قَوِ​ِل ه َذا و ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫الرِححي ُم‬ ‫استَ حغ ِف ُرحوهُ‪ ،‬إِنَّهُ ُه َو الحغَ ُف حوُر َّ‬ ‫استَ حغف ُر هللاَ الح َعظحي َم ِ حِل َولَ ُك حم فَ ح‬ ‫تَلَ​َوتَهُ إِنَّهُ ُه َو َّ ح ُ َ ح ُ ح ح ح َ َ ح‬ ‫‪KHUTBAH KEDUA‬‬

‫ِ ِ‬ ‫ك لَهُ اِحر َغ ًاما لِ َم حن َج َح َد بِ​ِه َو َك َفَر‪َ .‬و اَ حش َه ُد‬ ‫اَ حْلَ حم ُد هلل ْحَح ًدا َكثِ ح ًْيا َك َما اَ​َمَر‪ .‬اَ حش َه ُد اَ حن َِل الَهَ اَِّل هللا َو حح َدهُ َِل َش ِريح َ‬ ‫اَ َّن ُ​ُمَ َّم ًدا َعحب ُدهُ و ر ُس حولُهُ و َحبِحي بُهُ و َخلِحي لُهُ َسيِّ ُد حِ‬ ‫اْلنح ِ‬ ‫ص ِّل َو َسلِّ حم َو َِب ِرحك َعلَى َسيِّ ِد َ​َن ُ​ُمَ َّم ٍد‬ ‫س َو الحبَ َش ِر‪ .‬اَللَّ ُه َّم َ‬ ‫َ‬ ‫َ​َ َ‬ ‫ِ​ِ‬ ‫ص َحابِ​ِه َو َسلَّ َم تَ حسلِحي ًما َكثِ ح ًْيا‪.‬‬ ‫َو َعلَى اَله َو اَ ح‬ ‫َّاس اِتَّ ُقوا هللاَ فِحي َما أ َ​َمَر َوانحتَ ُه حوا َع َّما َ​َنَى َو حاعلَ ُم حوا أ َّ‬ ‫َن هللاَ أ َ​َمَرُك حم ِ​ِب حَم ٍر بَ َدأَ فِحي ِه بِنَ حف ِس ِه َوثَ َ​َن ِ​ِبَآل‬ ‫أ ََّما بَ حع ُد‪ ،‬فَياَ اَيُّ َها الن ُ‬ ‫ِ‬ ‫ئِ َكتِ ِه بِ ُق حد ِس ِه َوقَ َال تَعاَ َ​َل إِ َّن هللاَ َوَمآلئِ َكتَهُ يُ َ ُّ‬ ‫صلُّ حوا َعلَحي ِه َو َسلِّ ُم حوا تَ حسلِحي ًما‪.‬‬ ‫لى النَِِّب آي اَيُّ َها الَّذيح َن َآمنُ حوا َ‬ ‫صل حو َن َع َ‬ ‫ِ‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ض َعنَّا‬ ‫ك َوُر ُسل َ‬ ‫ص ِّل َعلَى َسيِّد َ​َن ُ​ُمَ َّمد‪َ ،‬و َعلَى ِآل َسيِّدَنَ ُ​ُمَ َّمد َو َعلَى اَنحبِيآئِ َ‬ ‫ك َوَمآلئ َكة الح ُم َقَّربِ ح َ‬ ‫ي َو حار َ‬ ‫الله َّم َ‬ ‫ُ‬

‫ِ ِ‬ ‫ك َّي أَرحم َّ ِ​ِ‬ ‫ي‪.‬‬ ‫الراْح ح َ‬ ‫َم َع ُه حم بَر حْحَت َ َ ح َ َ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ات و الحمسلِ ِمي و الحمسلِم ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫َّك ََِسيع قَ ِري ِ‬ ‫ات اَحِل ِ ِ‬ ‫ِ ِ ِ​ِ‬ ‫ب‬ ‫اَللَّ ُه َّم ا حغف حر ل حل ُم حؤمن ح َ‬ ‫ح‬ ‫َحيَاء محن ُه حم َو حاِل حَم َوات ان َ ح ٌ ح ٌ‬ ‫ي َو الح ُم حؤمنَ َ ُ ح ح َ َ ُ ح َ‬ ‫ب ُ​ُمحي ُ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫اْلاج ِ‬ ‫الد ح ِ‬ ‫ِ‬ ‫اب‪.‬‬ ‫ك َر حْحَةً ان َ‬ ‫ات‪ .‬اَللَّ ُه َّم َربَّنَا َِل تُِز حغ قُلُ حوبَنَا بَ حع َد ا حذ َه َديحتَ نَا َو َهحب لَنَا ِم حن لَ ُدنح َ‬ ‫َّك اَنح َ‬ ‫ت الح َوَّه ُ‬ ‫َّع َوات َو قَاض َي حَ َ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ​ِ‬ ‫َّك رُؤو ٌ ِ‬ ‫ب لَنَا ِم حن اَحزو ِاجنَا و ذُِّريَّتِنَا قَُّرَة اَ حع ُ ٍ‬ ‫ي‬ ‫َربَّنَا َِل َحَت َع حل ِ​ِف قُلُ حوبَنَا غ اَل للَّذيح َن اَ​َمنُ حوا َربَّنَا ان َ َ ح‬ ‫ف َّرححي ٌم‪َ .‬ربَّنَا َه ح‬ ‫َ َ‬ ‫واجع حلنا لِحلمت َِّق ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫اب النَّا ِر‪.‬‬ ‫َ ح َ َ ُ حَ‬ ‫ي ا َم ًاما‪َ .‬ربَّنَا اَتنَا ِ​ِف الدُّنحيَا َح َسنَةً َو ِ​ِف حاآلخَرةِ َح َسنَةً َو قنَا َع َذ َ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫اْلحس ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬ ‫ان َو اِيحتَ ِاء ِذى الح ُق حرَِب َو يَحن َهى َع ِن الح َف حح َش ِاء َو الح ُمحن َك ِر َو الحبَ حغ ِى يَعِظُ ُك حم‬ ‫عبَ َاد هللا! ا َّن هللا َ​َيح ُم ُر ِبلح َع حدل َو ح ح َ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ​ِ‬ ‫ِ‬ ‫صنَ عُ حو َن ‪.‬‬ ‫لَ َعلَّ ُك حم تَ َّذ َّك ُرحو َن فَاذح ُك ُرحوا هللا الح َعظحي َم يَ حذ ُك حرُك حم َو ا حش ُك ُرحوهُ َعلَى ن َعمه يَِزحد ُك حم َو لَذ حك ُر هللا اَ حك َ​َبُ َو هللاُ يَ حعلَ ُم َما تَ ح‬

‫‪31‬‬


MENYEMAI PESAUDARAN MEMUPUS PERMUSUHAN Oleh M. Tohirin, S.Ag., M.Ag. UMM Magelang

ِ ِ ِ ِ ‫إِ َّن ح‬ ِ​ِ ِ ِ ِ ِ ِ​ِ ِ ِ ُ‫ َم حن يَ حهده هللا‬،‫ َونَعُ حوذُ ِبهلل م حن ُش ُرحوِر أَنح ُفسنَا َوم حن َسيّئَات أ حَع َمالنَا‬،ُ‫ َحْن َم ُدهُ َونَ حستَعحي نُهُ َونَ حستَ حغف ُره‬،‫اْلَ حم َد ََّّلل‬ ِ ‫ ومن ي ح‬،‫ض َّل لَه‬ ِ ِ ‫فَ َ​َل م‬ َّ ‫ َوأَ حش َه ُد أ‬،ُ‫ك لَه‬ َ ‫ أَ حش َه ُد أَ حن َِل إِلَهَ إَِِّل هللاُ َو حح َدهُ َِل َش ِريح‬،ُ‫ي لَه‬ ُ‫َن ُ​ُمَ َّم ًدا َعحب ُده‬ ُ ‫ُ َ​َ ح‬ ُ َ ‫ضل حل فَ َ​َل َهاد‬ ٍ ِ​ِ ‫ َو َسلَّ َم تَ حسلِحي ًما َكثِ ح ًْيا أ ََّما بَ حع ُد‬،‫َص َحابِ​ِه‬ ‫صلَّى هللاُ َعلَى ُ​ُمَ َّمد َو َعلَى آله َوأ ح‬ َ ،ُ‫َوَر ُس حولُه‬ ِ ِ ِ ِ ‫ اِتَّ ُق حوا هللاَ َح َّق تُ َقاتِ​ِه َوِلَ َتُحوتُ َّن إِ​ِلَّ َوأَنحتُ حم ُم حسلِ ُم حو َن‬،ِ‫ي بِتَ حق َوى هللا‬ َ َ‫فَيَا عبَ َاد هللا أُوصحي ُك حم َوإ َّّي‬ Kaum muslimin Jama’ah Jum’at yang di rahamti Allah SWT Sudah menjadi permakluman bersama bahwa Allah SWT telah menciptakan makhluknya yang berwujud manusia dengan berbagai perbedaan baik jenis, suku, ras dan agamanya. Sehingga kesadaran kaum muslimin atas pemahaman tersebut harus terus dikuatkan agar bentuk-bentuk provokasi yang dapat membangkitkan ketersinggungan suku, ras dan agama dapat di buang sejauhjauhnya. Oleh karenanya Allah SWT. mengingatkan melalui firmanNya sebagai berikut:

‫اَّللِ أَتح َقا ُك حم إِ َّن‬ َّ ‫ند‬ َ ‫َّاس إِ ََّن َخلَ حقنَا ُكم ِّمن ذَ َك ٍر َوأُنثَى َو َج َع حلنَا ُك حم ُشعُوِبً َوقَبَائِ َل لِتَ َع َارفُوا إِ َّن أَ حكَرَم ُك حم ِع‬ ُ ‫َ​َّي أَيُّ َها الن‬ ِ َّ ٌ‫اَّللَ َعل ٌيم َخبِْي‬ “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS Al Hujurat: 13) Mengingat pesat ayat tersebut, sebagai warga negara sekiranya patut bersyukur

karena bisa

membangun kehidupan dengan harmonis dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 yang telah memberikan kebebasan bagi pemeluk agama untuk dapat melaksanakan agamanya dengan damai, aman dan sentosa. Kaum muslimin Jama’ah Jum’at yang di rahamti Allah SWT

32


Tidak lama lagi di negara tercinta ini, akan dilaksanakan pesta demokrasi dengan kegiatan utamanya adalah pemilu yang akan memilih pemimpin dan wakil rakyat. Tentu masing-masing warga negara akan menggunakan hak pilihnya sesuai dengan perspektif dan keyakinanya. Sehingga perbedaan pilihan tidak dapat di hindarkan, meskipun demikian sangatlah dijamin kebebasanya dan merupakan hak asasi sebagai warga negara, oleh karenanya kesuksesan pesta demokrasi diantaranya di dukung oleh kesadaran warganya untuk saling menghormati dan menghindari ujaran, sikap dan tindakan yang dapat merusak persaudaraan. Sebagai warga negara yang beragama islam, Allah SWT sudah mewanti-wanti dengan pesan berikut ini:

ِ ‫َجيعاً وِلَ تَ َفَّرقُواح واذح ُكرواح نِعمت‬ ِ ِ ‫صمواح ِ​ِبب ِل‬ ِ ‫َصبَ ححتُم‬ َ َّ‫اَّلل َعلَحي ُك حم إِ حذ ُكنتُ حم أ حَع َداء فَأَل‬ َ ‫ف بَح‬ ‫ي قُلُوبِ ُك حم فَأ ح‬ ّ َ َ‫َ ُ ح‬ ّ ‫َو حاعتَ ُ َح‬ َ َ ‫اَّلل‬ ِ ‫آَّيتِ​ِه لَ َعلَّ ُك حم َ​َتحتَ ُدو َن‬ َ ‫بِنِ حع َمتِ ِه إِ حخ َواَنً َوُكنتُ حم َعلَ َى َش َفا ُح حفَرةٍ ِّم َن النَّا ِر فَأَن َق َذ ُكم ِّمحن َها َك َذل‬ ُ َِّ‫ك يُب‬ ّ ‫ي‬ َ ‫اَّللُ لَ ُك حم‬ “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan ni’mat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena ni’mat Allah, orang-orang yang bersaudara. dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” (QS. Ali Imran: 103) Berkompetisi untuk menjadi pemenang dalam kontestasi kehidupan adalah sah-sah saja, bahkan di anjurkan untuk berkopetisi, namun Islam telah mengajarkan bahwa dalam berkompetisi baik caranya, proses maupun tujuanya harus baik. Dalam prosesnya tentu tidak diperkenankan dengan cara-cara yang ilegal, mencedrai aturan, licik, menghalalkan segala cara dan sebagainya. Sehingga dengan proses dan cara yang baik akan sampai pada hasil dan tujuan yang baik pula. Tidak bisa di hindarkan dalam berkompetisi atau dukung-mendukung dalam pencalonan harapanya adalah agar bisa menang dan mengalahkan yang lain, akan tetapi semua itu harus di kembalikan kepada pesan Allah SWT. yaitu untuk berpegang teguh kepada tali (agama) Allah, larangan bercerai berai, dan juga perintah untuk mengingat akan ni’mat Allah berupa persatuan dan berusaha menghindari bermusuh-musuhan. Hadirin jama’ah jum’ah yang di rahamti Allah SWT Bagi umat Islam perbedaan adalah merupakan ujian, agar dengan ujian tersebut dapat diketahui siapa yang terbaik di hadapan Allah SWT. Allah berfirman:

33


ِ ‫اَّلل َجلعلَ ُكم أ َُّمةً و‬ َِ ‫اَّللِ مرِجع ُكم‬ ِ ِ ‫استَبِ ُقوا ح‬ ‫َج ًيعا‬ َ ‫اح َد ًة َوٰلَ ِكن لِّيَ حب لَُوُك حم ِيف َما‬ ‫آَت ُك حم ۖ فَ ح‬ ‫اخلَح َْيات ْۚ إ َ​َل َّ َ ح ُ ح‬ َ ‫َولَ حو َشاءَ َُّ َ​َ ح‬ ‫فَيُنَبِّئُ ُكم ِ​ِبَا ُكنتُ حم فِ ِيه َ​َتحتَلِ ُفو َن‬ “Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu” (QS.al-Maidah: 48). Namun perlu di sadari bahwa terbaik menurut Allah SWT. bukan terbaik menurut penilaian manusia. Karena kesadaran atas penilaian terbaik menurut Allah SWT. akan berimbas pada perilaku positif yaitu pada cara yang ditempuh, sikap dan perilaku yang tidak akan melanggar larangan-laranga Allah SWT. Demikian khutbah singkat ini, semoga bermanfaat dan harapanya umat Islam bisa saling menghormati perbedaan, menjaga persatuan dan kesatuan serta saling menguatakan dalam rangka mencapai keridhoan Allah SWT. Aamiin.

ِ َ‫ ونَ َفع ِ​ِن وإِ ََّّي ُكم ِ​ِبَا فِي ِه ِمن احآلَّي‬،‫آن الع ِظي ِم‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِّ ‫ت َو‬ ‫ِن َوِمحن ُك حم‬ َ ‫َِب َرَك هللاُ ِ​ِل َولَ ُك حم ِيف ال ُق حر َ ح َ َ َ ح ح‬ ِّ ‫الذ حكر اْلَكحيم َوتَ َقبَّ حل م‬

ِ َّ ‫تَِلَوتَهَ إِنَّه هو‬ ‫العلِحي ُم‬ َ ‫السمحي ُع‬ َُ ُ ُ َ

KHUTBAH KEDUA

ِ ‫اْلم ُدِ هللِ َحْنم ُده ونَستَ حغ ِفره ونَستَعِي نُه ونَستَ ه ِديه ونَعوذُ ِ​ِبهللِ ِمن ُشروِر أَنح ُف ِسنَا وِمن سيِئ‬ ‫ َم حن يَ حه ِد‬،‫ات أ حَع َمالِنَا‬ َّ َ ‫َ ح‬ ‫ح ُح‬ ‫َح‬ ‫َ ُ َ ح ُ​ُ َ ح ح ُ َ ح ح ح ُ َ ُ ح‬ ِ ‫ض َّل لَه ومن يُّ ح‬ ِ ِ ‫هللا فَ​َلَ م‬ َّ ‫ك لَهُ َوأَ حش َه ُد أ‬ َ ‫ي لَهَُ أَ حش َه ُد أَ حن ِلَّ إِلهَ إِ​ِلَّ هللاُ َو حح َدهُ ِلَ َش ِريح‬ ُ‫َن ُ​ُمَ َّم ًدا َعحب ُده‬ ‫ُ َ​َ ح‬ ُ َ ‫ضل حل فَ​َلَ َهاد‬ ‫ َ​َّي أَيُّ َها‬.‫ بسم هللا الرْحن الرحيم‬.‫ أعوذ ِبهلل من الشيطان الرجيم‬:‫َوَر ُس حولُهُ فَ َق َال هللاُ تَ َع َاَل ِيف كِتَابِ​ِه ال َك ِرحِْي‬ ِ َّ َّ ‫صلِ حح لَ ُك حم أ حَع َمالَ ُك حم َويَ حغ ِف حر لَ ُك حم ذُنُوبَ ُك حم َوَم حن يُ ِط ِع‬ َّ ‫ين َآمنُوا اتَّ ُقوا‬ ً ‫اَّللَ َوقُولُوا قَ حوًِل َس ِد‬ ‫ يُ ح‬. ‫يدا‬ ُ‫اَّللَ َوَر ُسولَه‬ َ ‫الذ‬ ِ ‫النب َّي أيُّها الذين ءامنوا صلُّوا‬ ِ َّ ‫ َوقَ َال‬.‫يما‬ ‫عليه و َسلّموا‬ َ َ َ َ َ ِّ ِ ‫إن هللاَ ومَلئكتَهُ يصلُّو َن على‬ ً ‫فَ َق حد فَ َاز فَ حوًزا َعظ‬

34


‫ءال َّ ٍ‬ ‫يت على إبراهيم وعلى ِ‬ ‫ُمم ٍد وعلى ِ‬ ‫ءال إبراهيم وِب ِرحك على‬ ‫ص ّل على َّ‬ ‫كما صلّ َ‬ ‫ليما‪ .‬اللّ ُه َّم َ‬ ‫ُممد َ‬ ‫تَ حس ً‬ ‫َ‬ ‫ءال َّ ٍ‬ ‫ِ‬ ‫ُمم ٍد وعلى ِ‬ ‫ك ْحي ٌد ُمي ٌد‬ ‫َّ‬ ‫اهيم إنّ َ‬ ‫ِبرحك َ‬ ‫ُممد َ‬ ‫اهيم وعلى ءال إبر َ‬ ‫ت على إبر َ‬ ‫كما َ‬ ‫ات وامل حؤِمنِي وامل حؤِمنَ ِ‬ ‫اللّه َّم ا حغ ِفر لِحلمسلِ ِمي واملسلِم ِ‬ ‫َّك ََِسيع قَ ِري ِ‬ ‫ات اَِل ِ ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ب‬ ‫ح‬ ‫َ‬ ‫ح‬ ‫َحيَاء محن ُه حم َواِل حَم َوات إن َ ح ٌ ح ٌ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ ح ُ ح حَ َ ُح َ‬ ‫ب ُ​ُمحي ُ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ضي اْل ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ​ِ‬ ‫َ ِ ِ‬ ‫ي وأ حَهلِ ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ي‪،‬‬ ‫ك ال َك َفَرةَ َواملُ حش ِرك ح َ‬ ‫الد حع َوات َ​َّيقَ َ َ َ‬ ‫اجات‪ ،‬اللّ ُه َّم أَعَّز اْل حسَلَ َم َواملُ حسلم ح َ َ‬

‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫اب النَّا ِر‬ ‫اللّ ُه َّم َربَّنَا آتنَا ِيف الدُّنحيَا َح َسنَةً َوِيف اآلخَرةِ َح َسنَةً َوقنَا َع َذ َ‬ ‫ِ‬ ‫اْلحسان ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِعبَ َاد هللاِ‪َّ ،‬‬ ‫الفحشاء واملنك ِر والبَغي ‪ ،‬يعظُ ُك حم‬ ‫وإيتاء ِذي القرِب وينهى َع ِن‬ ‫ِبلع حد ِل و‬ ‫َيمر َ‬ ‫إن هللاَ ُ‬ ‫اَّللِ أَ حك ََُب‬ ‫لعلَّ ُك حم ت َذ َّكرون‪َ .‬ولَ ِذ حك ُر َّ‬

‫‪35‬‬


LAWAN MONEY POLITICS Oleh Ustadz Abdul Ghofur Tokoh Agama Desa Mantingan, Kecamatan Salam

ِ ‫اْل م ُدهللِ َحْنم ُده ونَستَعِي نُه ونَستَ حغ ِفره ونَعوذُ ِ​ِبهللِ ِمن ُش روِر اَنح ُف ِس نَا وِمن سيِ ئ‬ ‫أع مالِنَا َم حن يَ حه ِد هللا‬ ‫ات ح‬ َّ َ ‫َ ح‬ ‫ح ُح‬ ‫حَ ح‬ ‫َ ُ َ ح ح ُ َ ح ُ​ُ َ ُ ح‬ ِ ِ ِ ‫ض َّل لَه ومن ي ح‬ ِ ِ ‫فَ​َلم‬ َّ ‫ واَ حش َه ُد أ‬,ُ‫ِلش ِرَك لَه‬ َ ُ‫ اَ حش َه ُداَ حن ِلالَهَ اَِّلهللا َو حح َده‬.‫ي لَه‬ ُ‫َن ُ​ُمَ َّم ًدا َعحب ُدهُ َور ُس حولُه‬ ُ ‫ُ َ​َ ح‬ ُ َ ‫ضللهُ فَ َ​َلهاد‬ ِ ‫ اللَّه َّم ص ِل وسلِّم وِب ِرحك علَى س يِ ِدَن ُ​ُم َّمد وعلى أَلِ​ِه و‬.‫ض يلَة‬ ِ ِ ِ ِ ‫ِلح حوَل‬ َ َّ َ ‫ب الح َوس حيلة َوالح َف ح‬ َ​َ َ َ ‫ص ححبِ ه َوَم حن َو َاِلهُ َو‬ ‫ُ َّ َ ح‬ ُ ‫ص اح‬ ‫ َّأمابَ حع ُد‬,‫وِلقُ َّوَة َّإِل ِ​ِبهلل‬ ِ ِ ‫ أ‬,‫عاش رالحمسلِ ِم ي رِحم ُكم هللا‬ .‫ إتَّ ُقواهلل َح َّق تُ َق اتِ​ِه َوِلَ​َتُحوتُ َّن َّإِلواَنحتُ حم ُم حسلِ ُم حون‬,‫ُصحي ُك حم َونَ حف ِسى بِتَ حق َوى هللا‬ َ ُ َ َ َ ‫َّيم َ ُ ح ح‬ ِ​ِ ِ ِ ِ َ‫الشيط‬ ‫ َوإِ حذ َ​َتَذَّ َن َربُّ ُك حم لَئِ حن‬.‫الرِححيم‬ َّ ‫الر حْحَ ِن‬ َّ ‫ بِ حس ِم هللا‬,‫الرِجحي ِم‬ َّ ‫ان‬ ‫ أعُ حوذُِبهلل م َن ّ ح‬.‫قَ َال هللا تَ َع َاَل يف كتَابِه الح َك ِرحِْي‬ َّ ‫َش َك حرُحُتَ ِل ِزيح َدنَّ ُك حم ولَئِ حن َك َف حرُحُت‬ ‫اِب لَ َش ِديح ٌد‬ ‫إن َع َذ ِ ح‬ Hadirin jama’ah jum’ah ingkang minulyo ….

Sumonggo kulo suho penjenengan sedoyo selalu bersyukur kalian sami netepi ajrih dumateng ngarso dalem Allah SWT. Sarono estu-estu ngelampahi perintah-perintahipun Allah ta’ala soho nebihi dumateng sedoyo awisan-awisan Allah SWT. Hadirin Jamaah Jum’at ingkang Minulyo....

Salah setunggale sifat lan perilaku terpuji tiyang mukmin enggeh meniko mensyukuri dateng nikmatnikmat Allah ingkang sampun diparengaken dateng kito, baik nikmat ingkang berupa fisik maupun nikmat engkang bersifat spiritual (ruhani).

Contoh-contoh kenikmatan ruhaniah enggeh meniko nikmat iman dan nikmat ukhuwah (seduluran atawen persahabatan).

Mongko sedoyo kegiatan ingkang kito lakoni ing donya niki, kedah njamin orientasi utama kito inggih puniko kangge ngupaya ridhone Gusti Allah. Sedoyo usaha kito, kito ngedalaken lan kito kurban, utawi nopo mawon ingkang kito tampa lan njaluk niku saking asal ingkang sae lan asalé

36


saking sumber ingkang sae sanget. Amargi Gusti Allah SWT mboten bakal nampi saking para hambanipun jinis tumindak lan kurban kajawi saking bab ingkang sae. Nabi ngandika :

ِ ِ ِ ِ‫ وإِ َّن هللا أَمر الحم حؤِمن‬،‫ إِ َّن هللا طَيِب َِل ي حقبل إَِِّل طَيِبا‬،‫أَيُّها النَّاس‬ ‫{َّي أَيُّ َها‬ َ ‫ي ِبَا أ َ​َمَر بِه الح ُم حر َسل‬ َ ُ َ َ َ َ ًّ َ َ :‫ فَ َق َال‬،‫ي‬ ُ َُ َ ٌ ّ َ ِ ‫ات واعملُوا ص‬ ِ ِ ]51 :‫ إِ​ِّ​ّن ِ​ِبَا تَ حع َملُو َن َعلِ ٌيم} [املؤمنون‬،‫اْلًا‬ ُّ َ َ ‫الر ُس ُل ُكلُوا م َن الطَّيِّبَ َ ح‬ ِ ‫ {َّي أَيُّها الَّ ِذين آمنُوا ُكلُوا ِمن طَيِب‬:‫وقَ َال‬ ]172 :‫ات َما َرَزقح نَا ُك حم} [البقرة‬ َ َ َّ ‫ح‬ َ َ َ ِ َّ ‫ َي ُّد يدي ِه إِ َ​َل‬،‫الس َفر أَ حشعث أَ حغَب‬ ِ َّ ‫ُْثَّ ذَ َكَر‬ ‫يل َّ َ َ َ َ​َ َُ َ َ ح‬ ُ‫ َوَم حشَربُه‬،‫ َوَمطح َع ُمهُ َحَر ٌام‬،‫ب‬ ِّ ‫ َ​َّي َر‬،‫ب‬ ِّ ‫ َ​َّي َر‬،‫الس َماء‬ ُ ‫الر ُج َل يُط‬ ِ ِ ‫َ​َّن يستج‬ ِ ِ ‫ك؟‬ َ ‫اب ل َذل‬ ُ َ َ ‫ فَأ َّ ُ ح‬،‫ي ِ​ِب حْلَ​َرام‬ َ ‫ َوغُذ‬،‫ َوَم حلبَ ُسهُ َحَر ٌام‬،‫َحَر ٌام‬

"Saktemene Gusti Allah iku becik lan ora nampani saka para abdine, kajaba sing becik. Lan pancen Allah wis dhawuh marang wong-wong sing pracaya marang apa kang diwulangake marang para rasul. Allah ngandika, "Para rasul, padha mangana apa sing becik lan padha nindakake panggawe becik, awit aku sumurup apa kang sira lakoni". Allah uga ngandika, "He para wong kang padha pracaya, padha mangana saking anggonku menehi kowe. "Banjur Nabi nerangake crita wong sing ana ing perjalanan ingkan tebih, rambute pada awut-awutan lan awake kebak bledhuk. Wong mau nengadahke tangan marang langit nalika ndedonga, YA RABBi, YA RABBI. Nanging panganane sing di pangan sing najis, ngombe, najis, busana ilegal lan gawe barang sing najis. Dadi Nabi ngendika, "kepriye pandonga bisa ditampa". (HR.Muslim)

Ing hadits Allah nandheske yen kabeh sing ditemtokake dening Allah mestine ana ing wujud barang sing apik lan asal saka sumber sing apik. Malah Nabi matur marang kito yen khusyuk e pandonga ing siji ne wektu ingkang ijabah, ora migunani amargo ingkang dipun pangan, ngombe lan nganggo soko sing dilarang alias haram. Hadirin Jamaah Jum’at ingkang Minulyo....

37


Kito saiki ing taun politik ing negara sing dikasihi. Mesthi pengarepan kabeh wong, acara pemilihan pemilihan presiden biso nggawa owah-owahan kondisi ekonomi lan berkah sing luwih apik kanggo saben warga negara.

Nanging sabenere fenomena sing kito kerep ditemoni, sing sadurunge dina pemilu, masyarakat kanthi wiyar nemu tawaran ing bentuk dhuwit lan liyane saka individu tartamtu karo persetujuan kanggo milih wong tartamtu sing menehi dhuwit lan hadiah. Praktek iki asring kasebut ing basa politik kanthi politik dhuwit utawa politik dhuwit.

Anggota calon legislatif, kanthi dhuwit sing duwe, bisa tuku suara saka wong-wong sing ora ngerti konsekwensi tumindak kasebut, sanajan wong sing menehi dhuwit duwe integritas e kurang lan ora layak dipilih dening syar'i. Sapa sing butuh dhuwit lan kondhisi ekonomi banget uga gampang lan murah banget ngedol swara tanpa peduli, utawa amarga dheweke ora ngerti larangan dhuwit sing ditampa. Iki mesthi amergo kabupaten ing kawruh sing duwe gegayutan karo aset halal lan aset ilegal sing wis diatur dening Syariat.

Jamaah jum`ah ingkang dimulyaaken Gusti Allah....

Mesthi, kito ora pengin tumindak sing ora pati penting sing bisa nggawa efek negatif marang kito lan masyarakat ing ndonya. Kito uga mesthi ora pengin yen tumindak kito ing donya kanthi nampa suap, politik dhuwit, serangan fajar lan istilah liyane sing nyelametake kito menyang neraka. Amarga ing kasunyatan, aset ilegal sing kito tampa, kito mangan utawa menehi marang anak bojo kito kabeh bakal diganjar. Imam al-Baihaqi ing Syu'abul Iman nyariosaken bilih Rasulullah saw ngandika,

ِ ‫أَُّ​َيَا َْل ٍم نَب‬ ٍ ‫َّار أ حَوَ​َل بِه‬ َ​َ ‫ح‬ ُ ‫ فَالن‬،‫ت م حن َحَرام‬ "Saben bagean awak sing tumbuh saka barang-barang sing najis mongko neraka luwih cocok kanggo dheweke"

Para Ulama wis mbahas angger-angger sing akeh saka laku politik dhuwit, hukum menehi dhuwit utawa nampa dhuwit ing konteks pemilihan legislatif utawa regional lan pemilihan presiden. Majelis Ulama Indonesia khusus nerbitake fatwa babagan larangan menehi utawa nampa dhuwit supaya bisa milih ing pemilihan. Politik dhuwit iki bisa dikategorikan minangka wujud bribery utawa istilah fiqh sing diarani risywah. Sunan Benang banjur ngandika:

(‫الر ِاش َي َوالح ُم حرتَ ِش َي‬ َّ ‫)لَ َع َن‬ َّ ُ‫اَّلل‬ 38


"Gusti Allah ngrusak wong sing menehi sogokan lan nampa sogokan". (Hadits Saheeh diriwayatakĂŠ dĂŠning Ibnu Hibban)

Ing narasi liyane, iki uga nyatakake, yen Allah uga ngutuk wong sing ditengahi minangka upaya kanggo menehi suap utawa nyogok.

kanti teges Nabi nyatakake yen Allah banget duka karo wong sing milih kanggo wong kanthi perantara suap utowo money politics. Rasulullah ngendika,

"Ana wong telu sing ora diajak omong Allah SWT ing dina kiamat, ora mberkahi, ora dingapuro, lan bakal padha disikso kanti pedih banget. Salah sijine di antarane telung klompok sing sumpah demi pemimpin lan udu sumpah kesetiaan, kajaba dibayar bandha disik . Nalika dheweke diwenehi duwit, mongko deweke membaiat pemimpine lan nalika wong iki ora diwenehi bandha, iku ora milih pemimpine. "(HR Imam Ahmad bin Hanbal ing bukunipun, al-Musnad, Imam al-Bukhari lan Imam Muslim ing Sahih kang wong).

Jamaah jum`ah ingkang dimulyaaken Gusti Allah....

Tindakan suap, sogokan lan serangan subuh ing wakil sing dipilih ora bakal entuk manfaat lan kebecikan marang sapa wae. Paling ora ono telung perkara sing nduwe pengaruh sing ora apik ing laku dhuwit politik.

Kaping pisanan, wong-wong sing nyogok lan nampa sogokan wis cetho nglawan Allah kanthi gamblang kanthi nindakake bab sing dilarang. Ing wektu sing padha, wong-wong sing nggawe dhuwit iki uga nglanggar hukum sing berlaku ing negara iki. Kanthi tumindak melanggar aturane Gusti Allah lan hukum negara, ora bakal nduweni pimpinan sing bisa nggawa berkah kanggo kabèh masyarakat.

Kapindho, wong-wong sing nampa suap utawa sogokan bakal nemtokake pilihan ora adhedhasar prinsip keadilan lan nimbang entuk manfaat saka masa depan. Ing kasunyatan, Islam nuntun kito kanggo nggoleki lan ngupaya nemokake tokoh sing luwih cedhak karo manfaat lan supaya ora ngrusak kerusakan bumi. Ketiga, sing menehi suap lan nyogok mesthi ngetokke bandha sing akeh. Dadi posisi kang wis dirilis akeh pengorbanan bandhane, sesuk nalika piyambakipun kapilih dadi wakil/presiden, mongko wong mau bisa nduwe orientasi sing gedhe kanggo ngasilake bandha, ngumpulake bekal lan ngrampas hak warga kelawan tumindak kang nglawan aturan syariat lan negara (korupsi).

Jamaah jum`ah ingkang dimulyaaken Gusti Allah....

39


Kanggo nggawe pilihan ing pemilihan taun iki, kito kudu jujur karo dhéwé lan jujur karo Gusti Allah, sing tansah menehi kito kesenengan lan ketenangan. Milih ora mung amarga kito minangka bagéan saka populasi negara iki. Nanging milih iku tanggung jawab kito Islam sadurunge Allah SWT. Amarga mesthine kabecikan ing negara iki ing limang taun sabanjure utawa malah ing wektu iki ditemtokake dening babagan sing bisa nemtokake masyarakat kanthi kapercayan lan tanggung jawab. Amarga Allah SWT bakal nyuwun tanggung jawab marang pilihan kito.

Pungkasan, muga-muga Allah tansah nuntun kito kanggo nemtokake pilihan sing tepat tanpa kito macet lan tiba menyang nampa harta karun sing Allah ora nampi. Dadi Allah ngasilake usahane kanthi kebecikan lan berkah ing nagara iki.

Gusti Allah ngandika

ِ َّ ‫كات ِمن‬ ٍ ‫َن أَهل الح ُقرى آمنُوا واتَّ َقوا لَ​َفتَحنا علَي ِهم ب ر‬ ِ ِ ‫ماء و حاِلَر‬ ‫َنه حم ِ​ِبا كانُوا‬ ُ ‫َخ حذ‬ َ ‫ض َولك حن َك َّذبُوا فَأ‬ ‫الس َ ح‬ َ َ ‫َولَ حو أ َّ ح‬ َ​َ ‫َ َ ح ح َ ح ح‬ ِ ‫يك‬ ‫حسبُون‬ َ "Yen wong-wong ing negara kasebut duwe iman lan wedi, mesthi bakal padha diwmenehi rahmat saka langit lan bumi. Nanging akeh sing podho kufur, Mongko Gusti nyiksa wong-wong mau miturut apa sing wis ditindakake. " Monggo ngetut para ‘ulama punika ingkang bade dados obat lan jampinipun penyakitipun para manungsa. Sarana ilminipun para ‘ulama bade anjalari dados saenipun kawontenan gesang punika. Kawontenan baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur namung saget tercapai menawi ilminipun para ulama kadamel pedoman lan pitedah salebetipun gesang punika.

Ananging kasunyatan mangsa punika sampun katah manungsa ingkang mlajar nilaraken para ulama, amergi ‘ulama dipun anggep ngrepoti, ngewuh ewuhi tumrap kemajengan, apa apa ra kena, ra oleh, ngene ra entuk ngono haram, iki dilarang, lan sak pinunggalanipun. Agama cukup diakoni, nek gelem dilakoni, ra perlu dilakoni. Menawi sampun mekaten sikapipun tiyang dating agami, menika sanget mbebayani bade nuwuhaken pendangkalan agama, inggih saking pola hidup ingkang sampun terpengaruh kaliyan faham kebendaan lan blabur materialisme. Nabi sampun nate paring pepenget kanti dawuhipun :

‫س يأت ي زم ان ع لى أم ت ي ي ف رون من ال ع لم اء وال ف ق ه اء‬ 40


‫ وال ث ان ية يس ل ط هللا ت ع اَل ع لي ه م‬, ‫ أول ه ا ي رف ع هللا الب ركة من كس ب ه م‬: ‫ف ي ب ت لي ه م هللا بث َلث ب لي ات‬ ‫ وال ث ال ث ة خي رج ون من ال دن ي ا ب غي ر اي م ان‬, ‫س لطان ا ظال م ا‬ “Bakal tumeka sawijining mangsa marang ummatku, ing mangsa iku ummatku pada lumayu sangka para ulama lan fuqaha, mangka nuli Allah bakal maringi pacoban marang ummat kui kelawan telung pacoban,

Sepisan : Allah bakal ngilangi berkahe sangka nyambut gawene. Kapindo : Allah bakal nguwasakake marang ummat kui panguasa kang dlolim. Kaping telu : Ummat kuwi bakal metu sangka dunya kelawan tanpa iman”

Para sederek Kaum Muslimin ingkang minulya,

Mangga dadosa kawigatosan dawuh Nabi kasebat, supados kita pinaringan pangreksa dening Allah saking tigang pacoben kasebat. Mboten sanes kita samiya caket kaliyan para ulama kanti tolabul ilmi ngalam ngilmu saking para ulama, supados gesang kita anggenipun ngumawula dateng Allah saha gesang sesrawungan wonten ing mdyaning masyarakat tansah netepi pranataning agami. Ampun ngantos dados tiyang Islam namung asal katingalanipun sregep lan aktif tumandang, nanging nyatanipun cara gesang , cara ngibadah ngawur tanpa dasar ilminipun para ulama ingkang nyumber saking Al Qur’an lan Hadits. Allah mboten kersa nampi ngamalipun kawula ingkang tanpa dasar ilmi, Ibnu Ruslan paring dawuh :

‫وكل من بغ ْي ع ل م ي ع م ل * أع م ال ه مردودة ِل ت ق ب ل‬ “Kabeh wong kang tanpa ngilmu kok nglakoni * amale di tolak ora ditampa malah didukani”

Pramila menapa kemawon ngamal ingkang kita tindak aken kedah dipun dasari kanti ngilmi ingkang cekap, langkung langkung ibadah wajib ingkang kita tindakaken, kadosta shalat fardlu kita, kados pundi caranipun sesuci wudlu ingkang leres, kados pundi syarat lan rukunipun shalat ingkang kita tindak aken, wajib tumrap kita mangertosi sedayanipun, caranipun mutlak mesti kedah kangti tholabul ilmi lan ngaji. Mekaten ugi cara cara mu’amalah, sesrawungan, dol tinuku, utang piyutang , sewa sinewa, silih sinilih lan sanes sanesipun sedayanipun dipun atur kanti syari’at agami kita. Mila wonten mriki

41


‫‪dumunungipun wajib tholabul ilmi tumrap kaum muslimin lan muslimat kados ingkang sampun kita‬‬ ‫‪kawuningani dawuhipun saking Nabi.‬‬

‫آن الح َك ِرحِْي* ونَ َفع ِ​ِن وإِ ََّّي ُكم ِ​ِباح ِ‬ ‫ت وال ِّذ حك ِر ح ِ‬ ‫ِبرَك هللا ِ​ِل ولَ ُكم ِيف الح ُقر ِ‬ ‫الرِححي ِم * قَ َال‬ ‫اب َّ‬ ‫اْلَكحي ِم* إِنَّهُ ُه َو الت ََّّو ُ‬ ‫َ َ َ ح َ‬ ‫ح‬ ‫َ​َ ُ َ ح‬ ‫آلَّي َ‬ ‫ان َّ ِ‬ ‫ِ‬ ‫الر حْح ِن َّ ِ‬ ‫تَع َاَل وهو أَص َد ُق احلقائِلِي‪ :‬أَعوذُ ِ​ِبهللِ ِمن الشايطَ ِ‬ ‫ص ِر* إِ َّن اح ِْلنح َسا َن‬ ‫الرجحي ِم* بِ حس ِم هللا َّ َ‬ ‫الرححي ِم* َوالح َع ح‬ ‫َ ََُ ح‬ ‫َ ح‬ ‫ح َ ُح‬ ‫لص َِب* وقُل ر ِ ِ‬ ‫لَِفي خس ٍر* إِ​ِلَّ الَّ ِذين آمنُوا وع ِملُوا َّ ِ ِ‬ ‫ت‬ ‫َ َ َ​َ‬ ‫ب احغف حر َو حار َح حم َوأَنح َ‬ ‫اص حوا ِ​ِب َّ ح َ ح َ ّ‬ ‫اص حوا ِ​ِب حْلَِّق َوتَ َو َ‬ ‫الصاْلَات َوتَ َو َ‬ ‫ُح‬ ‫خْي َّ ِ​ِ‬ ‫ي‬ ‫الرْح ح َ‬ ‫َ حُ‬ ‫‪KHUTBAH KEDUA‬‬

‫اَ حْلم ُدِ هللِ اَ حْلم ُدِ هللِ الَّ ِذي علَّم ِ​ِبلح َقلَِم* وأَنحعم علَي نَا بِنِع م ِة اح ِْلحَيَ ِ‬ ‫ان َواح ِْل حس َلَِم* أَ حش َه ُد أَ حن آل إِلَهَ إِ​ِلَّ هللاُ َو حح َدهُ ِلَ‬ ‫َح‬ ‫َح‬ ‫َ َ​َ َ ح ح َ‬ ‫َ​َ‬ ‫ِ ِ ِ ِ‬ ‫أن ُ​ُم َّم ًدا عب ُده ورسولُه الد ِ‬ ‫الس َلَِم*‬ ‫َّاعي بَِق حولِ​ِه َوفِ حعلِ ِه إِ َ​َل َدا ِر َّ‬ ‫َش ِريح َ‬ ‫ك لَهُ َش َه َاد ًة أ َُد ّخ ُرَها ليَ حوم الحقيَ ِام* َوأَ حش َه ُد َّ َ َح ُ َ َ ُ ح ُ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬ ‫ٍِ‬ ‫ِ‬ ‫َس َق ِام* َو َعلَى آلِ​ِه‬ ‫صبَ ِ‬ ‫ص ِّل َو َسلّ حم َوَِب ِرحك َعلَى َس يِّد َ​َن ُ​ُمَ َّمد م ح‬ ‫صَلَةً تَ حشفحي نَاِبَا م َن الدَّآء َواحِل ح‬ ‫اح الظََّلَم * َ‬ ‫أَللَّ ُه َّم َ‬ ‫ِ ِ ِ‬ ‫وأَصحابِ​ِه ومن تَبِعهم ِبِ​ِحس ِ‬ ‫ان إِ َ​َل ي وِم ِّ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ي بِتَ حق َوى هللاِ َخالِ ِق‬ ‫َح‬ ‫الز َحام* أ ََّما بَ حع ُد فَيَا عبَ َاد هللا أ حُوصحي ُك حم َوإ ََّّي َ‬ ‫َ ح َ َ​َ ح َُ ح ح َ‬ ‫لس َلَِم* فَ َق حد قَ َال تَع َاَل ِيف كِتَابِ​ِه الح َك ِرحِْي ‪ :‬أَعوذُ ِ​ِبهللِ ِمن الشايطَ ِ‬ ‫الرِجحي ِم *‬ ‫ان َّ‬ ‫احِل َ​َ​َنِم* تَ حد ُخلُ حوا َجنَّةَ َربِّ ُك حم ِ​ِب َّ‬ ‫َ ح‬ ‫َ‬ ‫ُح‬ ‫َّ ِ‬ ‫الر حْحَ ِن َّ ِ ِ‬ ‫ين ءَ َامنُوا اتَّ ُقوا هللاَ َح َّق تُ َقاتِ​ِه َوِلَ َتُوتُ َّن إِ​ِلَّ َوأَنتُم ُّم حسلِ ُمو َن‬ ‫بِ حس ِم هللاِ َّ‬ ‫الرححيم * َ​َّيأَيُّهاَ الذ َ‬ ‫َن هللاَ تَ َع َاَل أ َ​َمرُك حم أ حَمرا َع ِمحي ًما * فَ َق َال َج َّل َجَلَلُهُ ‪ :‬إِ َّن هللاَ َوَمَلَئِ َكتَهُ يُ َ ُّ‬ ‫َو حاعلَ ُم حوا أ َّ‬ ‫ِ‬ ‫َّب* َآيأَيُّ َها‬ ‫َ ً‬ ‫صل حو َن َعلَى الن ِّ‬

‫ِ‬ ‫ٍ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ي* َو َعلَى آلِ​ِه‬ ‫ص ِّل َو َسلّ حم َعلَى َسيِّد َ​َن ُ​ُمَ َّمد َسيِّد الح ُم حر َسل ح َ‬ ‫صلُّ حوا َعلَحيه َو َسلّ ُم حوا تَ حسلحي ًما * اَللَّ ُه َّم َ‬ ‫الَّذيح َن َآمنُ حوا َ‬

‫ِ​ِ ٍ ِ ِ ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫و ِ‬ ‫ك َّي أَرحم َّ ِ​ِ‬ ‫ي*‬ ‫الراْح ح َ‬ ‫ي * َو َ​َتبِ ِع التَّابِع ح َ‬ ‫ص ححبِه َوالتَّابِع ح َ‬ ‫َ​َ‬ ‫ي َ​َلُحم ِب حح َسان إ َ​َل يَ حوم ال ّديح َن * َو حارْحَحنَا َم َع ُه حم بَر حْحَت َ َ ح َ َ‬ ‫َّك ََِسيع قَ ِريب ُُِّميب الدَّعو ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ ِ​ِ‬ ‫ِ​ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬ ‫ات * اَللَّ ُه َّم‬ ‫ي َوالح ُم حؤمنَات * َوالح ُم حسلم ح َ‬ ‫اَللَّ ُه َّم ا حغف حر ل حل ُم حؤمن ح َ‬ ‫ي َوالح ُم حسل َمات * إن َ ح ٌ ح ٌ ح ُ َ َ‬ ‫أ ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫اج َع حلنَا ُه َدا َة ُم حهتَ ِديح َن *‬ ‫َصل حح أَئ َمتَ نَا َوأ َُّمتَ نَا* َوقُ َ‬ ‫ح‬ ‫صَلَ ًحا َ​َت اما َعا اما َو ح‬ ‫ضاتَنَا َوعُلَ َماءَ َ​َن َوفُ َق َهاءَ َ​َن* َوَم َشاخيَنَا َ‬

‫‪42‬‬


‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ​ِ‬ ‫ي قُلُو ِ‬ ‫ب‬ ‫ي * أَللَّ ُه َّم أ حَهلِ ح‬ ‫ك أ حَع َداءَ ال ّديح َن * َوأَلّ ح‬ ‫صَر ال ّديح َن * َو ح‬ ‫اخ ُذ حل َم حن َخ َذ َل الح ُم حسلم ح َ‬ ‫نص حر َم حن نَ َ‬ ‫اَللَّ ُه َّم اح ُ‬ ‫ف بَح َ ح‬ ‫ِ​ِ‬ ‫ض الدَّيحن َعلَى الحم حديُ حونِيحن * وا حكتُ ِ‬ ‫ب اللَّ ُه َّم‬ ‫ي * َوفُ َّ‬ ‫َسَر الح َمأح ُس حوِريح َن * َوفَِّر حج َع ِن الح َمك ُحرحوبِح َ‬ ‫الح ُم حؤمن ح َ‬ ‫كأح‬ ‫َ َ‬ ‫َ‬ ‫ي * َواقح ِ َ‬ ‫ٍ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ​ِ‬ ‫ِ‬ ‫َّ‬ ‫السَلَ​َمةَ َعلَحي نَا * َو َعلَى الحغَُّزاة َوالح ُم َجاهديح َن َوالح ُم َساف ِريح َن * إِن َ‬ ‫َّك َعلَى ُك ِّل َش حيء قَديح ٌر * اَ ُ‬ ‫لله َّم حادفَ حع َعنَّا الحغَ َ​َلءَ‬ ‫َّدائِ َد َوالح ِم َح َن * َما ظَ َهَر ِمحن َها َوَما‬ ‫السيُ حو َ‬ ‫* َوالحبَ​َلَءَ َوالح َوَِبءَ* َواحل َف حح َشاءَ َوالح ُمحن َكَر َوالحبَ حغ َي َو ُّ‬ ‫ف الح ُم حختَلِ َفة * َوالش َ‬ ‫بطَن * ِمن ب لَ ِد َ​َن ه َذا خ َّ ِ‬ ‫ِ​ِ‬ ‫ِ‬ ‫َّك َعلَى ُك ِّل َش حي ٍء قَ ِديح ٌر * َربَّنَا ا حغ ِف حر لَنَا‬ ‫ي َع َّامةً * إِن َ‬ ‫اصةً * َوم حن بُحل َدان الح ُم حسلم ح َ‬ ‫َ َ حَ َ َ‬

‫ِ​ِ‬ ‫و ِْلخوانِنَا الَّ ِذين سب ُقو َ​َن ِب ِْلي م ِ‬ ‫ف َّرِححيم‬ ‫َّك َرُؤحو ٌ‬ ‫ان* َوِلَ َحَت َع حل ِ حيف قُلُ حوبِنَا ِغَلا لّلَّذيح َن َآمنُ حوا َربَّنَا إِن َ‬ ‫ح َ َ​َ ح‬ ‫حَ‬ ‫َ حَ‬ ‫ِعباد هللاِ‪ ،‬إِ َّن هللا َيحمر ِ​ِبحلع حد ِل واح ِْلحس ِ‬ ‫ان َوإِيحتَ ِاء ِذى احل ُق حرَِب َويَحن َهى َع ِن احل َف حح َش ِاء َواحملحن َك ِر َواحلبَ حغ ِى يَعِظُ ُك حم لَ َعلَّ ُك حم‬ ‫َ​َ‬ ‫َ َ ُ​ُ َ َ ح َ‬ ‫ُ‬ ‫ِ ِ‬ ‫تَ َذ َّكرو َن * وا حش ُكروه علَى نِع ِم ِه ي ِزحد ُكم واسئَ لُوه ِمن فَ ح ِ ِ ِ‬ ‫ُح َ ُح ُ َ َ َ ح َ ح ح ُ ح‬ ‫ضله يُ حعط ُك حم َولَذ حك ُر هللا أَ حك َ​َبُ‬

‫‪43‬‬


MENOLAK KAMPANYE SARA DALAM PEMILU 2019 Oleh Ky. Muh Badari Tokoh Agama Dusun Kudus, Desa Kadiluwih, Kecamatan Salam

ِ ِ ‫السعاد‬ ِ ‫اَ حْلم ُدِ هللِ الَّ ِذى وفَّ َقنَاِ​ِلَد ِاءاحجلم ِع واحجلم‬ ِ ‫ات‬ َ َ َّ ‫اب اَ حك َم ِل‬ َ َ​َ َ ُ​ُ َ َ ‫ َوَه َد َاَنا َ​َل َسبِحي ِل ا حكت َس‬. ‫اعات‬ ‫َح‬ َ‫ح‬ ِ‫اَشهداَ حن َِلاِله ا‬ ِ َّ ‫ب احِلَر ِضي و‬ ِ َّ ‫ر‬ ‫ه‬ ‫ل‬ ‫ك‬ ‫ي‬ ‫ر‬ ‫ش‬ ‫ِل‬ ُ ‫ه‬ ‫د‬ ‫ح‬ ‫و‬ ‫هللا‬ ‫ِل‬ َ َ ُّ َ َُ‫ح‬ َ َ َ ‫الس ٰم َو ات َواَ حش َه ُداَ َّن َسيِّ َد َ​َن ُ​ُمَ َّم ًد‬ ‫ح‬ َ ُ َ ‫ح‬ ‫ح‬ ُ‫اعحب ُده‬ ُ َ َ َ َ ِ ‫ت والحمع ِجز‬ ِ . ‫ات‬ َ ‫َوَر ُس حولُهُ الح ُم َؤيَّ ُد ِ​ِبَفح‬ َ ‫ض ِل اح ِٰل َ​َّي َ ُ ح‬ ِ‫اعبادهللا‬ ِ ‫الس‬ ِ ِ ِ ِ‫اَللَّه َّم ص ِل علَى سيِ ِد َ​َن ُ​ُم َّم ٍد واٰلِ​ِه وصحب‬ ‫ق‬ ‫ا‬ ‫ع‬ ‫ات‬ ‫م‬ ‫ه‬ َ َ َ َ َ‫ فَي‬: ‫اعات اَ​َّمابَ حع ُد‬ َ َّ ‫ب احِلَحوقَات َو‬ ‫ُ َ ّ َ َّ َ َ َ َ ح‬ َ َ َ ِ َّ ِ ِ ِ ‫اِتَّ ُقوهللا وحافِظُواعلَى الطَّاع ِة وحضوِراحجلم ِع واحجلماع‬ ‫ى‬ َ َ‫ق‬.‫ات‬ َ ‫ال تَ َع‬ َ َ​َ َ ُ​ُ ‫َ َ َ ُ ح‬ َ ‫َ​َ​َ ح‬ َ ‫ َ​َّيأاَيُ َهاالذيح َن اٰ َمنُ حوا ا َذانُ حود‬: ‫اَل‬ ِ‫ل‬ ِ ‫ضي‬ ِ ُ‫ فَاِ َذاق‬. ‫لص ٰلوةِ ِمن ي وِم احجلمع ِة فَاسعوااِ َٰل ِذ حك ِرهللاِ و َذروااحلب يع ٰذلِ ُكم خْيلَ ُكم اِ حن ُكحن تُم تَعلَمو َن‬ ‫ت‬ َّ ‫ح‬ ‫ح‬ َ ‫ح‬ ‫ح‬ َ َ َ ‫ح ُح‬ ‫ح‬ ‫َُ َ​َ ح ٌ ح‬ ُ​ُ ‫ح َح‬ ِ ِ ‫ض واب ت غُو ِامن فَ ح‬ ِ ِ ِ َّ ‫الص ٰلوةُفَانحتَشُرحواِف احِلَحر ِ َ حَ ح ح‬ َ‫ َو حاعلَ ُم حوا اَ َّن هللا‬. ‫ض ِل هللا َواحذ ُكُروهللاَ َكث ح ًْيا لَ َعلَّ ُك حم تُ حفل ُح حو َن‬ ِ ِّ ‫ َّيأاَيُّه‬. ‫َِّب‬ ِ ٰ ‫االذيح َن‬ َ ‫ فَ َق‬. ‫صلَّى َعلَى نَبِيِّ ِه قَ ِدحَيًا‬ َ ُ‫ا َّن هللاَ َوَمأَل ئ َكتَهُ ي‬: ‫ال هللاُ تَ َع ٰاَل‬ َ َ ِّ​ِ‫صلُّ حو َن َعلَى الن‬ َ ‫تَ َع ٰاَل‬ ‫اعلَحي ِه َو َسلِّ ُم حواتَ حسلِحي ًما‬ َ ‫اصلُّ حو‬ َ ‫اٰ َمنُ حو‬ Jamaah sholat jumat rokhimakumullah ,monggo ingdalem kesempatan siang meniko kito sareng –sareng nginggahaken rahos tasyakur wonten ngerso dalem Allah SWt ingkang tansah paring mapinten –pinten kenikmatan lan kerohmatan dating kirto sedoyo ,setengah sangking rohmat lan nikmatipun Allah inggih meniko kito ing wekdal meniko saget nindaaken Sholat Jumat wonten papan ingkan mulyo meniko kanti wilujeng mugi – ibadah Sholat Jumat kito ing meniko wekdal paringono pikantu kridlo sohokatampi wonten ngerso dalem Allah SWT. mboten kesupen sholawat lan salam mugi tansah katetepno wonten ngarsanipun junjungan kito Nabi Agung Muhammad SAW ingkang tansah kito antu-antu syafaatipu benjang wonten dinten qiamat amin Ingkang saklajengipun keparengo kulo wasiat khususipun dateng pribadikulokiambak lan umumipun dating panjenengan sedoyomonggo tansah sami ningkataken taqwa kito dating Allah SWT inggih kanti nindakaken dawuh –dawuhipun lan nebihi awisan-awisanipun

44


Jamaah Shoalat Jumat rokimakumullah mboten dangu malih Negari kito Indonesia bade anggadahi hajat ingkang ageng inggih meniko Pemilihan Umum Persiden lan Wakil Persiden ,DPR ,DPRD lan DPD ,ingdalem pilihan samangkeh kitobade nentoaken pemimpin Negari kito soho wakil kito Inkang lenggah wonten DPR .Nasib Negari lan rakyat Indonesia kito ingkang nentokaen ingdalempilihan samangkeh ing mbok bilih kito anggadahi pemimpin ingkang jujur lan adil insyaAllah Negari kito makmur lan sejahtera .Bade ndamel pemimpin ingkang jujur lan adil dipun milahi kanti pemilihan ingkang bermartabat salah setunggalipun kito kedah menolak wontenipun kampanye sara. Kampanye sara sangat berbahaya tumprap tiyang ingkang hidup bermasyarakat ingkang benten agaminipun sampun jelas kanjeng Nabi Muhammad SAW. mboten remen ngelek-elek manungso siji lan manungso liyane ingkang benten agamanipun amargi saged memecah umat bangsa lan nagari naudzubillahi mindalik. Milih pemimpin ingkang keranten mboten ngelek-elek lawan politikipun ingkang sami benten agamanipun menawi saged dipun hindari sebab saged memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia sebabipun kampanye sara sangat bahaya sanget tumprap umat beragama ingkang saling berdampingan supados mboten onten saling bermusuhan antar umat ingkang sopan-santun, sae budi pekertinipun lan andap asoripun benten-benten agamanipun, suku, ras tetep satu bangsa Indonesia. Pramilo monggo kulo ngajak dateng poro jamaah Sholat Jumat supados ingdalem pilihan samangkeh kito pikantuk pemimpin negari lan wakil rakyat ingkang sae akhlakipun, kersoho panjenengan sedoyo menolak wontenipun kampanye sara awit Kanjeng Nabi Muhammad mboten mengajarkan agami Islam menjatuhkan agami sanesipun Agamakuagamaku, agamamu-agamamu, saling toleransi sesami agami supados hidup rukun mboten congkrah saling bermusuhan. Jamaah Sholat Jumah ingkang minulyo, akhiripun kito nyuwun dateng Allah mugi-mugi Pemilu ingkang bade dateng saget lumampah kanti lancar lan mboten wonten Kampanye Sara sahinggo kito anggadahi pemimpin Negari lan wakil rakyat inkang adil. Kanti mekaten Negari kito bade dados Negari ingkang Baldatun Thoyyibatun Warobbun Gofur. Amin Amin Ya Robbal Alamin.

45


‫‪KHUTBAH KEDUA‬‬

‫ِ‬ ‫ات ‪ .‬وه َد َاَناِ َ​َل سبِي ِل ا حكتِساب اَ حكم ِل َّ ِ‬ ‫اَ حْلم ُد َِّٰللِ الَّ ِذى وفَّ َقنَاِ​ِلَد ِاءاحجلم ِع واحجلماع ِ‬ ‫َ ُ​ُ َ َ​َ َ‬ ‫َ​َ‬ ‫َح‬ ‫الس َع َادات ‪ .‬اَ حش َه ُداَ حن أِلا ٰلهَ‬ ‫َ َ َ‬ ‫َح ّ ح َ‬ ‫ِ‬ ‫ب احِلَر ِضي و َّ ِ‬ ‫ض ِل‬ ‫اِلَّهللاُ َو حح َدهُ ِلَ َش ِر يح َ‬ ‫اعحب ُدهُ َوَر ُس حولُهُ الح ُم َؤيَّ ُد ِ​ِبَفح َ‬ ‫الس ٰم َو ات َواَ حش َه ُداَ َّن َسيِّ َد َ​َن ُ​ُمَ َّم ًد َ‬ ‫ك لَهُ َر ُّ َ ح َ َ‬ ‫ت والحمع ِجز ِ‬ ‫ِ‬ ‫ات‪.‬‬ ‫اح ِٰل َ​َّي َ ُ ح َ‬ ‫الساع ِ‬ ‫ِ‬ ‫اَللَّه َّم ص ِل علَى سيِ ِد َ​َن ُ​ُم َّم ٍد واٰلِ​ِه و ِ ِ‬ ‫ات ‪.‬‬ ‫ب احِلَحوقَات َو َّ َ‬ ‫ُ َ ّ َ َّ َ َ َ َ‬ ‫ص ححبه َماتَ َعاقَ َ‬ ‫ات اَحِلَحي ِاء ِمحن هم واحِلَمو ِ‬ ‫ات والحم حؤِمنِي والحم حؤِمنَ ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ ِ​ِ‬ ‫ات ‪ .‬اَللَّ ُه َّم اَ ِعَّزاح ِ​ِل حسَلَ َم‬ ‫اَللَّ ُه َّم ا حغف حرل حل ُم حسلم ح َ‬ ‫ح َ ُ ح َ َح‬ ‫ي َوالح ُم حسل َم َ ُ ح َ َ ُ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ​ِ‬ ‫ِ​ِ‬ ‫ي ‪.‬وانحصر ِعب َاد َك الحمو ِح ِدي ِن واَ حهلِ ِ‬ ‫ي َواَ حع ِل‬ ‫ي َواَِذ َّل ِّ‬ ‫ك احل َك َفَرَة َوالح ُمحب تَد َعةَ َوالظَّالم ح َ‬ ‫َوالح ُم حسلم ح َ‬ ‫الش حرَك َوالح ُم حش ِرك ح َ َ ُ ح َ‬ ‫َُ ّ ح َ‬ ‫َكلِماتِك اِ َ​َل ي وِم ِّ‬ ‫الديح ِن ‪.‬‬ ‫َ َ َح‬ ‫الزَِل ِزَل والح ِم َحن و ُس حوء اح ِلف َ ِ‬ ‫َت َماظَ َهَرِمحن َه َاوَمابَطَ َن ‪َ .‬ع حن‬ ‫اَللَّ ُه َّم حادفَ حع َعنَّاالحغَ َ​َلَءَ​َواح َلوَِبءَ​َوالح َف حح َشاءَ​َوالِّرَِب َوالِّزَ​َن َو َّ َ َ َ َ‬ ‫ِ‬ ‫اصةً وعن سنائِ​ِرب حل َد ِان احملسلِ ِمي ع َّامةًَّير َّ ِ‬ ‫ي‪.‬‬ ‫ب اح َلعالَم ح َ‬ ‫بَلَد َ​َن َه َذ َ‬ ‫اخ َّ َ َ ح َ ُ‬ ‫ُح حَ َ َ َ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫اب النَّاِر ‪.‬‬ ‫اح َسنَةً َوِ​ِف احِلَخَرةِ َح َسنَةً َوقنَ َ‬ ‫اع َذ َ‬ ‫َربَّنَااَتنَ ِاِف الدُّنحيَ َ‬ ‫ان واِي ت ِاء ِ‬ ‫ِعباد ِاهلل ‪ ...‬اِ َّن هللا َيحمرِ​ِبحلع حد ِل واح ِ​ِلحس ِ‬ ‫ِب َويَحن َهى َع ِن احل َف حخ َش ِاء َواحملحن َك ِرَواحلبَ حغ ِى يَعِظُ ُك حم لَ َعلَّ ُك حم‬ ‫ر‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ى‬ ‫ذ‬ ‫ح‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ​َ‬ ‫ح‬ ‫ح‬ ‫َ‬ ‫َ َ ُ​ُ َ َ ح َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ِ ِ‬ ‫تَ َذ َّكرو َن ‪ .‬فَاذح ُكرو َاهلل احلع ِظي ِم ي حذ ُكرُكم وا حش ُكره علَى نِع ِم ِه ي ِزحد ُكم واسئَ لُوه ٍمن فَ ح ِ ِ ِ‬ ‫اج ُّل‬ ‫ُح‬ ‫ضله يُ حعط ُك حم َولَذ حك ُرهللا اَ َعُّز َ‬ ‫َ ح َ ح ح َ ُ​ُ َ َ َ ح َ ح ح ُ ح‬ ‫ُ‬ ‫َواَ حك َ​َبُ‬

‫‪46‬‬


MENOLAK MONEY POLITIK DALAM PEMILU 2019 Oleh Ustadz Munawir, A.Md. Tokoh Agama Desa Somoketro, Kecamatan Salam

ِ ِ ِ ِ ِ ‫ وه َد َاَناِ َ​َل سبِي ِل ا حكتِساب اَ حكم ِل السعاد‬. ‫ات‬ ِ ‫اجلمع ِة واحجلماع‬ ‫ات‬ َ َّ َ َ َ َ َ َ َ َ ‫اَ حْلَ حم ُدِ هلل الَّذ حى َوفَّ َقنَاِلَ َداءا حُ ح‬ َ​َ ‫َح‬ ِ‫اَشهداَ حن َِلاِله ا‬ ِ َّ ‫ب احِلَر ِضي و‬ ِ َّ ‫ر‬ ‫ه‬ ‫ل‬ ‫ك‬ ‫ي‬ ‫ر‬ ‫ش‬ ‫ِل‬ ُ ‫ه‬ ‫د‬ ‫ح‬ ‫و‬ ‫هللا‬ ‫ِل‬ َ َ ُّ َ َُ‫ح‬ َ َ َ ‫الس ٰم َو ات َواَ حش َه ُداَ َّن َسيِّ َد َ​َن ُ​ُمَ َّم ًد‬ ‫ح‬ َ ُ َ ‫ح‬ ‫ح‬ ُ‫اعحب ُده‬ ُ َ َ َ َ ِ ‫ت والحمع ِجز‬ ِ . ‫ات‬ َ ‫َوَر ُس حولُهُ الح ُم َؤيَّ ُد ِ​ِبَفح‬ َ ‫ض ِل اح ِٰل َ​َّي َ ُ ح‬ ِ ‫الساع‬ ِ ِ ِ‫اَللَّه َّم ص ِل علَى سيِ ِد َ​َن ُ​ُم َّم ٍد واٰلِ​ِه وصحب‬ . ‫ات‬ ‫ق‬ ‫ا‬ ‫ع‬ ‫ات‬ ‫م‬ ‫ه‬ َ َ َ َّ ‫ب احِلَحوقَات َو‬ ‫ُ َ ّ َ َّ َ َ َ َ ح‬ َ َ َ

ِ ‫اجلمع ِة واحجلماع‬ ِ َّ‫اعبادهللاِ اِتَّ ُقوهللا وحافِظُواعلَى الط‬ ِ ‫اَل‬ َ َ‫ق‬.‫ات‬ َ ‫ال تَ َع‬ ُ ‫اعة َو َح‬ َ َ َ َ َ ‫ض حوِر حُ ح‬ َ َ ‫َ​َ​َ ح‬ َ َ َ‫ فَي‬: ‫اَ​َّمابَ حع ُد‬ ِ ِ ِ َّ ِ‫َّيأاَي هاالَّ ِذين اٰمن وا اِذَانُوِدى ل‬ ِ ‫اس َع حوااِ َٰل ِذ حك ِرهللاِ َوذَ ُروااحلبَ حي َع ٰذلِ ُك حم َخ حْيٌلَ ُك حم‬ ‫لص ٰلوةم حن يَ حوم احجلُ ُم َعة فَ ح‬ َ ‫َ ُ َ ح َ َُ ح ح‬ ِ ِ ‫ضي‬ ِ ِ ِ ‫الص ٰلوةُفَانحتَ ِشُرحو ِاِف احِلَحر‬ ‫ض ِل هللاِ َواحذ ُكُروهللاَ َكثِح ًْيا‬ َّ ‫ت‬ ‫ض َوابحتَغُ حو ِام حن فَ ح‬ َ ُ‫ فَا َذاق‬. ‫ا حن ُكحن تُ حم تَ حعلَ ُم حو َن‬ ِ ِ ِ ٰ َ ‫ فَ َق‬. ‫صلَّى َعلَى نَبِيِّ ِه قَ ِدحَيًا‬ ُ‫ا َّن هللاَ َوَمأَل ئ َكتَه‬: ‫ال هللاُ تَ َع ٰاَل‬ َ ‫ َو حاعلَ ُم حوا اَ َّن هللاَ تَ َع ٰاَل‬. ‫لَ َعلَّ ُك حم تُ حفل ُح حو َن‬ ِّ ‫ َّيأاَيُّه‬. ‫َِّب‬ . ‫اعلَحي ِه َو َسلِّ ُم حواتَ حسلِحي ًما‬ َ ‫اصلُّ حو‬ َ ُ‫ي‬ َ ‫االذيح َن اٰ َمنُ حو‬ َ َ ِّ​ِ‫صلُّ حو َن َعلَى الن‬

Jamaah sholat jumat rokhimakumullah ,monggo ingdalem kesempatan siang meniko kito sareng –sareng ningkataken taqwa dumateng Alloh SWT soho nginggahaken rahos tasyakur wonten ngerso dalem Allah SWt ingkang tansah paring mapinten –pinten kenikmatan lan kerohmatan dating kirto sedoyo ,setengah sangking rohmat lan nikmatipun Allah inggih meniko kito ing wekdal meniko saget nindaaken Sholat Jumat wonten papan ingkan mulyo meniko kanti wilujeng mugi – ibadah Sholat Jumat kito ing meniko wekdal paringono pikantu kridlo sohokatampi wonten ngerso dalem Allah SWT. mboten kesupen sholawat lan salam mugi tansah katetepno wonten ngarsanipun junjungan kito Nabi Agung Muhammad SAW ingkang tansah kito antu-antu syafaatipu benjang wonten dinten qiamat amin

47


Ingkang saklajengipun keparengo kulo wasiat khususipun dateng pribadi kulo kiambak lan umumipun dating panjenengan sedoyomonggo tansah sami ningkataken taqwa kito dating Allah SWT inggih kanti nindakaken dawuh –dawuhipun lan nebihi awisan-awisanipun Jamaah Shoalt Jumat rokomakullah mboten dangu malih Negari kito Indonesia bade anggadahi hajat ingkang ageng inggih meniko Pemilihan Umum Persiden lan Wakil Persiden ,DPR ,DPRD lan DPD ,ingdalem pilihan samangkeh kitobade nentoaken pemimpin Negari kito soho wakil kito Inkang lenggah wonten DPR .Nasib Negari lan rakyat Indonesia kito ingkang nentokaen ingdalempilihan samangkeh ing mbok bilih kito anggadahi pemimpin ingkang jujur lan adil insyaAllah Negari kito makmur lan sejahtera .Bade ndamel pemimpin ingkang jujur lan adil dipun milahi kanti pemilihan ingkang bermartabat salah setunggalipun kanti menolak wontenipun money politik , money politik sami kalian suap ,ingmongko Kanjeng Nabi sampun paring dawuh bilih ting ingkang nampi lan tiang paring suap kalih kalihipun mlebet dateng neroko Naudzu Billiahi Mindzalik ,menawi kito milih namung keranten arto berartos suwanten utawi hak pilih kito sampun dipun ijolaken arto ingkang naming sekedik lan nasib kito sak lebetipun gangsal tahun samn dipun tumbas kelawan arto,Soho tumrapipun pemimpin ingkang anggenipun dados kannti ngedalaken arto utawi money politik tentu samangkeh mboten bade menggalihaken dating kesejahtraan rakyat ,awit angen-angenipun ingkang paling utami inggih meniko kados pundi caranipun modalipun saget wangsul rumiyin ,sahinggo kathah ingkang nglampahi perkawis ingkang mboten leres kados kurupsi Jamaah Sholat jumat inkang minulyo pramilo monggo kulo ngajak dateng jamaah sedoyo monggo mbok bilih kito bade ngersaaken pemimpimpin ingkang adil kito kedah nolak wontenipu money politik ,awit njumenengaken pemimpin ingkang adil meniko hukumipun wajib ,Miderek dawuhipun Kanjeng Nabi Muhammad SAW “ NASBUL IMAMUL ADILU WAAJIBUN ingkang artosipun jumenengaken pemimpin ingkang adil meniko hukumipun wajib Jamaah Sholat Jumat Rkhimakumullah ing akhiripun monggo kitto nyuwun dating ALLAH mugi-mugi pemilu ingkang bade dating waget kaleksanan kanti lancar lan mboten wonten Money politik Amin –Amin ya Robbal Alamin

48


‫‪KHUTBAH KEDUA‬‬

‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ​ِ ِ‬ ‫ات ‪ .‬وه َد َاَناِ َ​َل سبِي ِل ا حكتِساب اَ حكم ِل َّ ِ‬ ‫اجلمع ِة واحجلماع ِ‬ ‫اَ حْلَ حم ُد َّّٰلل الَّذ حى َوفَّ َقنَاِلَ َداء حُ ح َ َ َ َ َ‬ ‫َ​َ‬ ‫َح‬ ‫الس َع َادات ‪ .‬اَ حش َه ُداَ حن أِلا ٰلهَ‬ ‫َ َ َ‬ ‫اِ‬ ‫ب احِلَر ِضي و َّ ِ‬ ‫ِ‬ ‫َّ‬ ‫ض ِل‬ ‫ر‬ ‫ه‬ ‫ل‬ ‫ك‬ ‫ي‬ ‫ر‬ ‫ش‬ ‫ِل‬ ‫ُ‬ ‫ه‬ ‫د‬ ‫ح‬ ‫و‬ ‫هللا‬ ‫ِل‬ ‫َ‬ ‫ُّ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫اعحب ُدهُ َوَر ُس حولُهُ الح ُم َؤ يَّ ُد ِ​ِبَفح َ‬ ‫ح‬ ‫الس ٰم َو ات َواَ حش َه ُداَ َّن َسيِّ َد َ​َن ُ​ُمَ َّم ًد َ‬ ‫َ‬ ‫ح‬ ‫ح‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ َ‬ ‫َُ‬ ‫ت واحملع ِجز ِ‬ ‫ِ‬ ‫ات ‪.‬‬ ‫اح ِٰل َ​َّي َ ُح َ‬ ‫الساع ِ‬ ‫ِ‬ ‫اَللَّه َّم ص ِل علَى سيِ ِد َ​َن ُ​ُم َّم ٍد واٰلِ​ِه و ِ ِ‬ ‫ات ‪.‬‬ ‫ب احِلَحوقَات َو َّ َ‬ ‫ُ َ ّ َ َّ َ َ َ َ‬ ‫ص ححبه َماتَ َعاقَ َ‬ ‫ات اَحِلَحي ِاء ِمحن هم واحِلَمو ِ‬ ‫ات والحم حؤِمنِي والحم حؤِمنَ ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ ِ​ِ‬ ‫ات ‪ .‬اَللَّ ُه َّم اَ ِعَّزاح ِ​ِل حسَلَ َم‬ ‫اَللَّ ُه َّم ا حغف حرل حل ُم حسلم ح َ‬ ‫ي َوالح ُم حسل َم َ ُ ح َ َ ُ‬ ‫حَ ُ ح َ حَ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ​ِ‬ ‫ِ​ِ‬ ‫ي ‪.‬وانحصر ِعب َاد َك الحمو ِح ِدي ِن واَ حهلِ ِ‬ ‫ي َواَ حع ِل‬ ‫ي َواَِذ َّل ِّ‬ ‫ك احل َك َفَرَة َوالح ُمحب تَد َعةَ َوالظَّالم ح َ‬ ‫َوالح ُم حسلم ح َ‬ ‫الش حرَك َوالح ُم حش ِرك ح َ َ ُ ح َ‬ ‫َُ ّ ح َ‬ ‫َكلِماتِك اِ َ​َل ي وِم ِّ‬ ‫الديح ِن ‪.‬‬ ‫َ َ َح‬ ‫الزَِل ِزَل والح ِم َحن و ُس حوء اح ِلف َ ِ‬ ‫َت َماظَ َهَرِمحن َه َاوَمابَطَ َن ‪َ .‬ع حن‬ ‫اَللَّ ُه َّم حادفَ حع َعنَّاالحغَ َ​َلَءَ​َواح َلوَِبءَ​َوالح َف حح َشاءَ​َوالِّرَِب َوالِّزَ​َن َو َّ َ َ َ َ‬ ‫ِ‬ ‫اصةً وعن سنائِ​ِرب حل َد ِان احملسلِ ِمي ع َّامةًَّير َّ ِ‬ ‫ي‪.‬‬ ‫ب اح َلعالَم ح َ‬ ‫بَلَد َ​َن َه َذ َ‬ ‫اخ َّ َ َ ح َ ُ‬ ‫ُح حَ َ َ َ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫اب النَّاِر ‪.‬‬ ‫اح َسنَةً َوِ​ِف احِلَخَرةِ َح َسنَةً َوقنَ َ‬ ‫اع َذ َ‬ ‫َربَّنَااَتنَ ِاِف الدُّنحيَ َ‬

‫ِعباد ِاهلل ‪ ...‬اِ َّن هللا َيحمرِ​ِبحلع حد ِل واح ِ​ِلحس ِ‬ ‫ِب َويَحن َهى َع ِن احل َف حخ َش ِاء َواحملحن َك ِرَواحلبَ حغ ِى يَعِظُ ُك حم لَ َعلَّ ُك حم‬ ‫ان َواِيحتَا ِء ِذى احل ُق حر‬ ‫َ​َ‬ ‫َ َ ُ​ُ َ َ ح َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ِ ِ‬ ‫تَ َذ َّكرو َن ‪ .‬فَاذح ُكرو َاهلل احلع ِظي ِم ي حذ ُكرُكم وا حش ُكره علَى نِع ِم ِه ي ِزحد ُكم واسئَ لُوه ٍمن فَ ح ِ ِ ِ‬ ‫اج ُّل‬ ‫ُح‬ ‫ضله يُ حعط ُك حم َولَذ حك ُرهللا اَ َعُّز َ‬ ‫َ ح َ ح ح َ ُ​ُ َ َ َ ح َ ح ح ُ ح‬ ‫ُ‬ ‫َواَ حك َ​َبُ‬

‫‪49‬‬


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.