Perda nomor 15 tahun 2000 ttg retribusi parkir di tepi jalan umum

Page 1

126

I,EMBARAN DAtrRAH KABUPATBN PADANG PARIAIVIAN

I'AIIUN Nomor

Urut :

2OOO

15

Seri : B

PERATURAN I}AERAH KABUPATEN PADANG PARIAMAN

NOMOR

:

15

T'AHLN 2000.

TENT.ANG Si.ATRItsUSX

T'ARKIR DI TET}I JALAN UMUM

DENGAN RAFIMA]-T{JHAN YA}.IG MAI-IA ESA T}IIPATI PANANG PARIAMAN

lenimbang

:

a.

Bahwa dalam penyelenggaraan otonomi Daerah dengan kervenangan yang luas, nyata dan bertanggung jawab oleh Daerah secara profesional, untuk itu agar lebih tertib dan lancarnya arus lalu Iintas di perkotaan dirasa perlu penertiban pengaturan parkir kendaraan yang .dan berhenti di pinggiran jalan umum;

b.

Bahwa untuk pengaturan dan penertiban kendaraan tersebut perlu ditentukan tempat-tempat rertentu yang aman clan strategis yang tidak mengganggu arus lalu lintas kendaraan yang lainnya;

c.

Bahlva dengan pengaturan tempat parkir kenclaraan di

tepi jalan umum ini diharapkan dapat dipungut

retribusinya sebagai balas jasa p.iuyunun yung diberikin;


d'

Bahwa dengan terah ditetaptannya Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor rrg Tahun rqqs tentang l{uans Lingkup dan. Jenis-je,ris Retribusi Daerarr Tingkat I dan Daerah Tingkat II, rnaka Retribusi pu.r.i. ,ii Tepi Jatran Umum merupakan jenis Retr-ibusi Daerar^ T-ingkat

e. Bahwa untuk memungut retrib-usi pada huruf Daerah ;

ivlengingat

l'

:

a,

II

;

sebagar*ana dimaksud b, c, dan d, perlu diatuJJ"ngun peraturan

Undang-undang Pern

Nomor r2 Tahun r956 renrang bentukan Daerah Otononl Kabupaten dalarn

Lingkungan propinsi sumatera 1'engah (Le rnbaran Negara Tarrun rgs6 Nomor zs, Tam bahan Lem baran

Negara Nomor 2Aa3)

2'

Undang-undang Nomor

I 3 Tahun I 9g0 tentang Jalan (Lembaran Negara Repubrik Indonesia .fahun Igg0 Nomor 49, Tambahan Lern baran l.regara

Indonesia Nomor

3'

5'

3l

g6)

Repubrik

;

Undang-uncang Nomor 8 Acara pidana (Lem baran

Tahun

4'

;

I

fahu' lgsl

tentang Hukum

Negara Repubrik Indor:esia

Nonror 76, Tam6ahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209) ; undang-undang Nomor r4 Tahu' rgg2 tentangi, Laru Lintas dan Angkutan Jara' (Lernuuro,, Negara Repubrik Indonesia Tahun lgg2 Nomor so, iambahan l,embaran Negara Republik Indonesia Nomor-ii.tgl r9B

,

Undang-undang Nomor

r

g fahun rggT tentang pajak

Daerah dan Rehibusi D_u.Iah (ienrbaran Negara Republik Indonesia Tahun rggT Nomor 4 r, Tambahan

Lembaran Negara Republik

6'

Indonrriu

Ncmon 3635);

undang-undang Nornor 22 Tahun rggg tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran --Nrguru

Repubrik Indonesia Tarrun rggg Nomor 60, Tambahan Lernbaran Negara Republik Indonesia Nomo,

:Slq;

,


rLo

a

7.

Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun l9g0 tentang Perobahan Batas Wilayah Kodya Padang ;

8.

Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun l9g3 tentang Pelaksanaan undang-undang Nomor 8 tahun l9g i

tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun l9B3 Nomor 36, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3Z5B) ; 9.

Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1990 tentang

Penyerahan sebagian Urusan Pemerintahan dalam Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan kepada Daeralr Tingkat I dan Tingkat II (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nom or 3410) ; 10.

Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun l9g7 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3692) ;

I l. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 4'J Tahun 1980 tentang Pedoman Pengelolaan Perparkiran di Daerah ; 12. Keputusaii i\,{e{rteri Perhubungan Nomor KM 65 Tahun 1993 tentang Fasilitas Penciukring Kegiatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan ;

I3. Keputusan l\4enteri Perhubungan Nomor KM 66 Tahun 1993, tentang Fasilitas Parkir untuk Umum : |4

.

Keputusan l {enteri Dalam Negeri Nomor g4 Tahun 1993 tentang Bentuk peraturan Daerah dan peraturan Daerah Perubahan

;

15. Keputusan Menteri Dalam Negeri bromor 4 Tahu n tentang Penyidik pegawai Negeri

Pe,nerir.tah Daerah

:

1997

sipil di Lingkungan


16. Keputusan Me'teri Dalam Negeri Nomor l7 r 1997 tentang prosedur pengeruhun peraturan tenterng Pajak Daerah dan Retribusi Daerah :

Tahun Daerah

t7. Keputusan Menteri l)alam Negeri Nomor 17 4 Tahun 1997 tenrang pecloman Tata Cara Pernungutan Relribusi Daerah

:

r8. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor !75 Tahun 1997 tentang Tata Cara pemeriksaan di Bidang f{etribusi Daerah :

19. Keputusan lv{enteri Daram Negeri Nom'r r 19 Tahun 1998 tentang Ruang l,ingkup dan Jenis-jenis Retribusi Daerah Tingkat I dan Daerah f-ingkat II ;

Dengan persetuj uan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT I}AERAT{ KABUPATEI{ PADANG PARIAMAN

TtEn/rUTUSKAN Menetapkan

:

PERATURAN DAERAF{ KABUPATEN

PARIAMAN TENTANG RFT-TTID{-/sI PARI.IR

JALAN I Ih4IJEf.

paoANG

DI TEPI

tsAB I KETENTTIAN UMUM Pasal Dalanr Peraturan Daerah ini

a' b. c.

'ans

I

clir'ak.sucl clengan

Daerah adalah K,rbupafen pada'g pariarnan

:

.

Penrerintah Daerah adalah pemerintah F-abupaten paclang Pariaman ;

Bupati adalah Bupati padang pariaman

;


r30

d.

Pejabat adalah pegawai yang diberi tugas tertentu di bidang retribusi sesuai dengan peraturan perudangundangan yang berlaku

;

e.

Badan adalah suatu bentuk badan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan Usaha Milik Negara atau Daerah dengan nama dan bentuk apapun, persekutuan, perkumpulan, firma, kongsi, koperasi, yayasan atau organisasi yang sejenis, lembaga, dana pensiun, bentuk usaha tetap serta b'adan-badan usaha lainnya ;

f.

Kendaraan Bermotor adalah kendaraan yang digerakkan oleh peralatan teknik yang berada pada kendaraan itu termasuk kendaraan gandengan atau kendaraan tempelan yang dirangkaikan dengan kendaraan bermotor ;

Et'

Farkir aclalah keadaan tidak bergerak suatu trennotor yang bersifat sementara

h

kendaraan

;

T'enrpat Parkir adalah tempat yang berada di tepi jalan r"lrrlurn tertentu dan telah ditetapkan oleh Kepala Daerah sabagai tempat parkir kendaraan bermotor ;

Retribusi Jasa umum adalah retribusi atas jasa yang disediakan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk tuj uan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan ; I J"

fterriburi Parkir di Tepi Jalan umum yang selanjutnya dapat disebut retribusi adalah pembayaran atas penggunaan tempat parkir di tepi jalan umum yang ditetapkan oleh Kepala Daerah

L

n..

;

Wujib Iletribusi adalah orang pribadi atau badan sebagai pengelola parkir yang nrenurut peraturan perundang-

undangan retribusi

pembayaran retribusi

diwajibkan untuk ;

melakukan


I.

Surat Ketetapan Retribusi Daerah yang selanjutrya dapat disebut SKRD adalah surat keputusan yarrg menenrukan besarnya jumlah retribusi yang terutang ;

m. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan dan mengelola data dan atau keterangan lainnya dalam rangka pengawasan kepatuhan pemenuhon kewajiban retribusi daerah berdasarkan peraturan perundang-undangan retribusi daerah n,

Penyidikan Tindak Pidana

di

Bidang Retribusi Daerah adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh penyidik Pegawai Negeri sipil yang selanjutnya disebut penyidik untuk mencari sefta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana di bidang retribusi daerah yang terjadi serta menemukan tersangkanya.

BAB II NAMA, OBJEK DAN SUBJEK RETRIBT]SI Pasal 2

Dengan nama Retribusi Parkir di Tepi Jalan umum dipungut retribusi sebagai pembayaran atas pelayanan tempat parkir di tepijalan umum. Pasal 3 (I

) objek retribusi adalah pelayanan penyediaan

tempat

parkir di tepijalan umum.

(2) Ialan

umum sebagaimana dimaksud ditetapkan oleh Bupati.

pada ayat ( I )

Pasal 4

Subjek retribusi adalah orang pribadi atau badan yang {nenggunaken ternpat pankir di tepijalan urnum.


BAB

III

GOI,ONGAN RETRIBTISI Pasal

Retribusi Parkir

5

di Tepi Jalan Umum

Retribusi Jasa Umum.

BAB

digolongkan sebagai

IV

CAR.A MENGUKUR

TINGKAT PENGGUNAAN JASA Pasal 6

Tingkat penggunaan jasa dihit'ng berdasarkan frekwensi penggunaan tempat parkir.

BAB

V

PR.INSIP DAN SASARAN DALAM PEI{ETAPAN STRUKT'TIR DAN BBSARNYA TARTF Pasal 7

(I

)

Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur

besamya

{2)

tarif retribusi

dan

diclasarkan pada tujuan untuk mengendalikan permintaan dan penggunaan jasa pelayanan dalam rangka memperlancar lali lintas jalan dengan tetap memperhatikan biaya penyerenggu.u"n pelayenan, kernampuan masyarakat dan urp"k teaJilan. l3iaya sebagaimana dirnaksud pada ayat ( I meliputi biaya ) pengadaan-marka, biaya pengadaau rambu-rurbu, biaya

operasional, pemeliharaan, acftninistr.asi dan biaya

transporlasi dalam rangka pengawasan dan pengendalian.


BAts

VT

BESARNYA TARTF pasai g

Terhadap kendaraan ber moto, parkir, sekari parkir dikenak {urg mempergurakan temp,*r an- bia:ya.et,libusi yang tarifnya akan ditetapka' secara periodik m"iatui Keputrrsan Bupar i

i;iffi rl,Xl#"

d.ngun perserujuan D'RD

Kabdpare,n

BAB

VU W{L,4VAI{ PEPIUNG UTA]V pasal 9

Retribu.si yang terutang dipungut penyediaan parkir diberikan.

di

r.vilayah daerah tem piit

tsAts V{U SAA tr ITET'RTBT]SI TERTITANG pasal I{) Saat retribusi terufang adalah pada saat ditetapkann\,e SKRD atau dokumen Iain yang dipersamakan.

EAB

ffi

TATA CARA PEMUNGUTAN pasal I I

Retribusi dipungut, dengan menssunakan SKRD dokumen lain y aigctipersainakan.

at&u


aa

r

J-f

i i i l

BAB X TATA CARA PEIVII}AYAITAN

t

Pasal I 2 (

I) Pembavaran retribusi yang terutang harus dilunasi sekaligusdi muka.

(2) 'fata csra pembayaran, penyetoran, tempat pembayaran retribusi diat.rr dengan keputusan Bupati.

BAB XI PENGURANGAhI, KBRINGANAN DAN PEMBEBASAN RETRIBUSI Pasal 13

(1)

Bupati dapat rnemtrerikan pengurangan, keringanan dan pembebasan retribusi.

(2)

Pengurangan, keringanan dan pembebasan sebagaimana dimaksud pada ayat (r) diberikan dengan ,n*rprihatika. kemampuan Wajib Retribusi

(3) Tata cara-. pengurangan, keringanan dan pembebasan

retribusi clitetapkan dengan Keputusan Bupati melalui

Dewan Pertimbangan Retribusi.

BAB XII KETENTUAN PIDANA Pasal l4 (

I) waji! retribusi yang tidak rnelaksanakan kewajibannya

sehingga rnerugikan keuangan daerah diancani pidana paling lama 5 (enam) buran atau denda paring banyak 4 lempat) kali jumlah retribusi terutang ;


,

(2) Tindak pidana yang dimaksud pada ayat pelangg aran.

(l)

adalah

BAB XIII PEI{YIDIKAN pasal 15 (

I

) Pejabat

|rgu.*ui . Negeri Sipir terrentu di ringkungan pemerintah daerah diberi *"*.nung khusus -sebagai penyidik untuk merakukan penyiJk;" bidang retribusi daerah ,"uuguin,unu tindak pidana di crimaksud daram undang-undang Nomor g Tat'un qg r r tentang Hukum

Acara Pidana ;

(2) wewenang penyidik adalah

a'

:

sebagaimana dimaksud pada ayar ( r)

Menerima, mencari, meng,mpurkan dan meneriti keterang3:. laporan berkenaan dengan tindak .utuu pidana di bidang retiibusi daerah igurketeiangan laporan tersebut menjadi lengkap d?n jelas

b. Meneliti mencari dan mengumpurkan

atau

;

keterangan mengenai orang pribad; atau UaOan tentang kebenaran perbuatan yang dilak'kan sehub,ngan dengan tincJak pidana retribusi daerah

c'

'

;

Meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi

atau badan sehubungun a.ngan tindak pidana ( di bidang retribusi daerah

;

d. Memeriksa buku-buku, catatan-catatan dan lain berkenaan dengan tindak pidana dokumen di bicang retribusi daerah ;

e'

Melakukan pLrnggeredahan untuk mendapatkan bahan bukti pembukuan, pencatatan dan dokumen-dokumen lain serta melakukan p*nyitaarr terhadap bahan bukti

tersebrut

:


,

f. g.

Meminta

ahli

bantuan tenaga dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana di bidang retribusi daerah ;

Menyuruh berhenti atau melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempai pada ,uui pemeriksaan sedang berlangsung dun memeriksa identitas orang dan atau dokumen yang dibawa sebagaimana dimaksud pada huruf e

h.

ldemotret seseorang yang bcrkaitan dengan tindak

pidana retribusi daerah

i.

;

;

Memanggil orang untuk didergar keterangannya dan

diperiksa sebagai tersangka atau saksi

j k.

Menghentikan penyidikan

;

;

Melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana di bidang retribusi daerah m,rnurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan.

(3) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat ( I ) mernberitahukan dimulainya penyidikan dan menylmpaikan hasil penyidikan kepada penuntut Umum sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam undang_ undang Nomor 8 Tahun l gg l tentang Hukum Acara

Pidana.

BAB XIV KETENTUAN PENUTUP Pasal l6

Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini maka peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 1994 tentang Retribusi parkir dalam Kabupaten Daerah Tingkat II padang pariarnan dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi termasuk peraturan baerah yang telah ada sebelumnya yang berkaitan dengan peraturan Daerah ini. g q

fl

h


Pasal l8

Har-har yang berum diatur dararn peraturan l)a.lrah ini tns"nai pelaksanaann -r a akan v d iarur r. n n ffff3il:r,lo un; ut pasal I 9 Peraturan Daerah ini murai berraku pada tanggar diundangkan.

Agar setiap oTng

clapat

pengundansan peraruran .mengetahuinya, memerintahkan nae.j ;;'"1 dalarn Lemlaran Daerah Kabupaten

rua*nffirJ:r*paran

Ditetapkan di Pada TansgaL_*_

: pariaman

: I gJul2q0!,

BUTATI PADANG PARIAMAN dto TVIUSLIh{

KASIM

Diundangkan di pariarnan

SEKRETARIS DAERAII KABUPATEN PAD.{NG PAiTIAMAN dto :

j

1

NrP. 410002607

LEMB A RA N I}A ERA T{ KA& {JFA

TAI{LN

20aa

TB T}A *A}-ii} PARIA^,IAN

uopton

r

s


138

DAERAII KABUP,{TEN PADANG PARIAMAN Nomor : l5 Tahun 2000

PEN.TEI-,ASA1\ ATAS PERATURAN

Tentang

TTETRIBUSI PARKIR DITE'P^I

[.

JAtr,AN UMUM

Penjelasan Limum Dengan telah ditetapkannya UU Nomor : l8 tahun 1997 tentang Pajak dan Retribusi Daerah dan UU Nomor : 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daeral'',, maka seluruh produk hukum daerah yang belum sesuai dengan peraturan ini, harus segera dirobah dan disempumakan.

Salah satu Peraturan Daerali yang perlu disempurnakan adalah Peraturan Daerah Kabupaten Padang Pariaman Nomor : 5 tahun 1984 tentang Retribusi Parkir, dengan arti dibuat Peraturan Daerah Induk yang baru sebagai pengganti' dari Peraturan Daerah yang telah ada, yaitu Peraturan Daerah Nomor : I 5 tahun 2000 tentang Retribusi Pa'kir di Tepi Jalan L]murn. trY

Fenjelasan Fasal Demi Pasal Pasal 1 s.d 19 : Cukup Jelas


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.