Perda nomor 16 tahun 2000 ttg retribusi pelayanan persampahan atau kebersihan

Page 1

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2OOO Nomor Urut : 16

Seri : B

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PADANG PARIA.MAN

N0M0R

:

16 TAHLTN 2000.

TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PADANG PARIAMAN Menimbang

: a.

bahwa sampah adalah merupakan hasii sampingan kegiatan

manusia baik di rumah tangga, kantor, rumah sakit, pabrik

dan kegiatan lainnya yang dapat menurunkan

derajat

kesehatan manusia dan lingkungannya. b.

bahwa untuk menjaga kesehatan lingkungan termasuk keindahan dan ketertiban, perlu sampah tersebut dikelola dengan baik sehingga sampah tersebut tidak mendatangkan

dampak negatif terhadap hidup dan kehidupan manusia serta lingkungannya dan sekaligus sampah tersebut dapat mendatangkan manfaat terhadap kehidupan manusia tersebut. c.

bahwa dengan telah ditetapkannya Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 119 Tahun 1998 tentang Ruang Lingkup dan Jenis-jenis Retribusi Daerah Tingkat I dan Daerah Tingkat II, maka Retribusi Pelayanan Persampahan /Kebersihan merup akan Jenis Retribusi Daerah Tingkat II

;


I+U

d. bahwa untuk memungut retribusi sebagaimana dimaksud pada huruf c, perlu diatur dengan Peraturan Daerah.

Mengingat

:

L

Undang-undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2043);

2.

Undang-undang Nomor

49 Prp Tahun 1960 tentang

Panitia Urusan Piutang Negara (Lembaran N Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 156, Tam Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2104) ; a

J.

Undang-undang Nomor

8 Tahun l98l

tentang

Acara Pidana (Lembaran Negara Republik I Tahun l98l Nomor 76, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 3209)

;

4. Undang-undang Nomor 24 tahun 1992 tentang Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

Nomor I15, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 5.

3

501

)

;

Urrdang-undang Nornor i 8 Tahun 1997 tentang Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Indonesia Tahun 1997 Nomor 76, Tambahan Lem Negara Republik Indonesia Nomor 3209);

6,

Undang-undang Nomor 23 Tahun lg97 Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 68, T Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3699);

7

.

Undang-undang Nomor 22 Tahun lggg Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Indonesia Tahun 1999 Nomor 60)

;

I


8.

Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1980 tentang Perobahan Batas Wilayah Kodya Padang

9.

;

Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang

Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 36, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3258) ;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1997 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3692) I

;

l. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 1993 tentang Bentuk Peraturan Daerah dan Peraturan Daerah Perubahan;

12. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 1997 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Daerah

;

13. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor l7l Tahun 1997 tentang Prosedur Pengesahan Peraturan Daerah tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

;

14. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 174 Tahun 1997 tentang Pedoman Tatacara Pemungutan Retribusi Daerah

;

15. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 175 Tahun 1997 tentang Tata Cara Pemeriksaan di Bidang Retribusi Daerah

;

16. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 119 Tahun 1998 tentang Ruang Lingkup dan Jenis-jenis Retribusi Daerah Tingkat I dan Daerah Tingkat II ;


Dengan persetujuan

DEWAN PERWAKITAN RAKYAT DAERAII KABUPATEN PADANG PARIAI{AN

MEMUTUSKAN: Menetapkan

:

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PARIAMAN TENTANG RETRIBUSI

PADANG

PELAYANAN

PER

SAMPAHAN/KEBERSIHAN.

BAts I KETENTUAN UMUM

Pasal I Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan

a. Daerah adalah Kabupaten padang pariaman

b' c.

d.

;

Pemerintah Daerah adalah pemerintah Kabupaten padang Pariaman.

Bupati adalah Bupati padang pariaman

;

Pejabat adalah pegawai yang diberi tugas tertentu di bidang retribusi sesuai dengan peraturan perudangundangan yang berlaku

e'

:

;

Tempat Penampungan sementara yang seranjutnya dapat disingkat Tps adarah tempat penamp'ngan sampah yung berasal dari ringkungan desa/kelirrahan seberum diangkut ke TpA ;

di

f'

Tempat Pembuangan Akhir yang seranjutnya dapat disingkat TpA adarah tempat untuk menampung, mengolah dan memusnahkan sampah

;


o t)'

Sampah adalah limbah yang berbentuk padat atau setengah padat yang berasal dari kegiatan orang pribadi atau badan yang terdiri dari bahan organik dan anorganik,

logam dan non logam yang dapat terbakar tetapi tidak termasuk buangan biologis/kotoran manusia dan sampah berbahaya; h.

Badan adalah suatu bentuk badan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan Usaha Milik Negara atau Daerah dengan nama dan bentuk apapun, persekutuan, perkumpulan,

firma, kongsi, koperasi, yayasan atau organisasi yang sejenis, lembaga, dana pensiun, bentuk usaha tetap serta badan-badan usaha lainnya

l.

;

Retribusi Jasa Umum adalah retribusi atas jasa yang disediakan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan

J.

;

Retribusi Pelayanan PersampahanKebersihan

yang

selanjutnya dapat disebut retribusi adalah pembayaran atas jasa pelayanan persampahan/kebersihan yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan ; k.

Wajib retribusi adalah orang pribadi atau badan yang

menurut peraturan perundang-undangan retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi, termasuk pemungut atau pemotong retribusi tertentu

l.

;

Masa Retribusi adalah jangka waktu tertentu yang merupakan batas waktu bagi Wajib Retribusi untuk memanfaatkan jasa dan perizinan tertentu dari Pemerintah Daerah yang bersangkutan

;


m.

Surat Ketetapan Retribusi Daerah Kurang Bayar Tambahan, untuk selanjutnya disingkat sKRDKtsT, adalah surat kepufusan yang menentukan tambahan jumlah retribusi yang telatr ditetapkan

atas

;

n.

Surat Ketetapan Retribusi Lebih Bayar, untuk selanjutnya

disingkat SKRDLB, adarah surat keputusan yang

jumlah kelebihan pembayaran karena jumlah kredit rehibusi rebih irru, menentukan

retribusi

daripada retribusi yang terutang atau tidak seharusnya terutang ; o.

surat Tagihan Retribusi Daerah, yang seranjutnya

dapat

disingkat STRD, adalah surat untuk melakukan tagihan retribusi dan atau sanksi administrasi berupa bunga dan

atau denda;

p.

Surat Keputusan Keberatan adalah surat keputusan atas

keberatan terhadap SKRD atau dokumen rain yang dipersamakan, SKRDBT dan SKRDLB yang diajukan oleh Wajib Retribusi ; q.

Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan unfuk mencari, mengumpulkan dan mengelola data dan atau keterangan lainnya dalam rangka pengawasan kepatuhan pemenuhan

kewajiban retribusi daerah berdasarkan peraturan perundang-undangan retribusi daerah r.

;

Penyidikan tindak pidana di bidang retribusi daerah adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri sipil yang selanjutnya disebut penyidik untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itumembuat terang tindak pidana di bidang

retribusi daerah yang terjadi serta tersangkanya.

menemukan


BAB II NAMA, OBJEK DAN SUBJEK RETRIBUSI Pasal 2

Dengan nama Retribusi Pelayanan PersampahanKebersihan

dipungut retribusi atas setiap pelayanan persampahan/ kebersihan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah. Pasal 3

Objek Retribusi meliputi

:

a. Pengambilan dan pengangkutan sampah dari sumber ke TPA, atau ;

b. Pengambilan dan pengangkutan sampah dari TPS ke TPA;

c. Penyediaan TPA d. Pengolahan dan pemusnahan sampah di TPA. ;

Pasal 4

Subjek Retribusi adalah setiap rumah tangga, kelompok atau badan yang dapat dikenakarr retribusi.

BAB

III

GOTONGAN RETRIBUSI

Pasal 5

Retribusi Pelayanan PersampahanKebersihan digolongkan sebagai Retribusi Jasa Umum.


BAB IV CARA MENGUKUR TINGKAT PENGGT]NAAN JASA Pasal 6

(l)

Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan jenis dan atau volume sampah.

(2) Jenis

sampah sebagaimana dimaksud pada ayat (l) adalah sampah organik dan non organik, berbahaya dan tidak berbahava.

(3)

Dalam hal volume sampah sulit diukur, maka volume sampah dimaksud dapat ditaksir dengan berbagai pendekatan, antara lain berdasarkan luas lantai bangunan rumah tangga, perdagangan dan industri.

BAB V PRINSIP DAN SASARAN DALAM PENETAPN STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF Pasal 7

(1) Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan besarnya tarif retribusi dimaksudkan untuk menutup

biaya

penyelenggaraan pelayanan

dengan

mempertimbangkan kemampuan masyarakat dan aspek keadilan.

(2)

Biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (l) adalah biaya pengumpulan, pengangkutan dan pengolahan sampah dan atau pemusnahan sampah termasuk sewa lokasi TpA.


BAB VI STRUKTUR DAN BESART\TYA TARIF Pasal 8

tarif ditetapkan dengan Keputusan Bupati padang Pariaman dengan persetujuan DPRD Kabupaten padang Besarnya

Pariaman. Pasal 9

Retribusi yang terutang dipungut

di wilayal/daerah tempat

pelayanan diberikan.

BAB WI MASA RETRIBUSI DAN SAAT RETRIBUSI TERUTANG -"/ Pasal 10

Masa retribusi adalah jangka waktu yang lamanya I (satu) bulan kecuali pedagang musiman dan pedagang yang tidak mernpunyai tempat tetap, masa retribusinya adalah I (satu) hari. Pasal I I

saat retribusi terutang adalah pada saat diterbitkannya SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan.

BABVIII TATA CARA PEMUNGUTAN Pasal 12

Retribusi yang dipungut dengan menggunakan SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan dan SKRDKBT.


BAB IX SANI(ffADMTUSTRASI Pasal

Dalam'

13

hal wajib Retribusi tidak membayar tepat pada

waktunya atau kurang membayar, dikenakan

sanksi

administrasi berupa bunga sebesar z % (dua persen) setiap bulan dari retribusi yang terutang atau kurang oiluy ar dan ditagih dengan menggunakan STRD.

BAg

X TATA CARA PEMBAYARAN Pasal 14

(l) Retribusi yang terutang harus dilunasi sekaligus untuk masa

(2)

I (satu) bulan/ hari.

Tata cara pembayaran, penyetoran, tempat pembayaran retribusi diatur dengan keputusan Bupati.

BAB XI TATACARA PENAGII{AN Pasal

15

(l) Retribusi yang terutang berdasarkan SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan, SKRDKBT, STRD, Surat keputusan keberatan yang menyebatrkan jumlah retribusi yang harus dibayar bertambah, yang tidak atau

kurang dibayar oleh Wajib Retribusi dapat ditagih melalui Badan Urusan Piutang dan Lelang Negara (BUPLN).

(2) Penagihan

retribusi melalui BUPLN dilaksanakan

berdasarkan perafuran perundang-undangan yang

berlaku.


BAB XII

KEBIRATAN Pasal 16

(l) wajib Retribusi dapat mengajukan keberatan hanya kepada Bupati atau pejabat atas SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan, SKRDKBT dan SKRDLB.

(2)

Keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat ( I harus ) disampaikan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan disertai alasan-alasan yang jelas.

(3) Dalam hal wajib Retribusi

mengajukan keberatan atas ketetapan retribusi secara jabatan, wajib Retribusi harus dapat membuktikan ketidakbenaran ketetapan retribusi

tersebut.

(4)

Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) bulan sejak tanggal SKRD atau dokumen Iain yang dipersamakan, SKRDKBT dan SKRDLB

diterbitkan, kecuali apabila

wajib Retribusi

tertentu

dapat menunjukkan bahwa jangka waktu itu tidak dapat dipenuhi karena keadaan di luar kekuasaannya.

(5) Keberatan yang tidak memenuhi

persy aratan

sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2) dan (3) dalam Pasal ini tidak dianggap sebagai surat keberatan sehingga

tidak dipertimbangkan.

(6) Pengajuan keberatan tidak menunda kewajiban membayar retribusi dan pelaksanaan penagihan retribusi.

Pasal 17

(1)

Bupati dalam jangka waktu paling lama d (enam) bulan sejak tanggal surat keberatan diterima harus memberi keputusan atas keberatan yang diajukan.


(2)

Keputusan Bupati atas keberatan dapat berupa menerima sepenuhnya atau sebahagian, menolak atau menambah besarnya retribusi yang terutang.

(3) Apabila dalam jangka waktu

,

sebagaimana yang telah lewat dan Bupati iiou[

dimaksud pada ayat (l) memberikan suatu keputusan, keberatan yang diajukan tersebut dianggap dikabulkan.

BAB XIII PENGEMBATIAN KELEBIIIAN PEMBAYARAI{ Pasal 18 (

l)

Atas kelebihan pembayaran retribusi, wajib Rerribusi dapat mengajukan permohonan pengembalian kepada Bupati.

(2) Bupati dalam jangka waktu paling lama 5 (enam) bulan sejak diterimanya permohonan pengembalian kelebihan pembayaran sebagaimana dimaksud pada ayat (l) harus memberikan keputusan.

(3) Apabila jangka waktu sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) dilampaui dan Bupati tidak memberikan kepurusan,

permohonan pengembalian kelebihan pembayaran retribusi dianggap dikabulkan dan SKRDLB harus diterbitkan dalam waktu paling lama I (satu) bulan.

(4) Apabila wajib Retribusi mempunyai utang retribusi lainnya, kelebihan pembayaran retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) langsung diperhitungkan untuk melunasiterlebih dahulu utang retribusi yang dimaksud.

(5)

Pengembalian kelebihan pembayaran retribusi dilakukan

dalam waktu paling lama diterbitkannya SKRDLB.

Z

(dua) bulan

sejak


(6) Apabila pengembalian kelebihan pembayaran retribusi

dilakukan setelah lewat

z

(dua) bulan

sejak

diterbitkannya SKRDLB, Bupati memberikan imbalan bunga sebesar % (dua persen) seburan atas

z

keterlambatan pem bayaran kelebihan retribusi.

Pasal 19

(l)

Permohonan pengembalian kelebihan pembayaran retribusi diajukan secara tertulis kepada Bupati dengan sekurang-kurangnya menyebutkan : r,-

a. b.

Nama dan alamat Wajib Retribusi Masa retribusi

;

;

c. Besarnya kelebihan pembayaran d. Alasan yang singkat dan jelas.

;

(l) Permohonan pengembalian kerebihan pembayaran retribusi disampaikan secara langsung atau melalui pos tercatat.

(2) Buku

penerimaan oleh pejabat Daerah atau bukti penerimaan pos tercatat merupakan bukti saat

permohonan diterima oleh Bupati.

Pasal 20

(1)

Pengembalian kelebihan retribusi dilakukan dengan

menerbitkan surat Perintah Membayar Kelebihan Retribusi.

(2) Apabila

kelebihan pernbayaran retribusi diperhitungkan dengan utang retribusi lainnya, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (4), pemb ayaran dilakukan dengan cara pemindahbukuan dan bukti pemindahbukuan juga

berlaku sebagai bukti pembayaran.


BAB

XTV

PENGURANGN, KIRINGANAN DAN PEMBEBASAN RETRIBUSI

H tr

# q

Pasal 21

t j

(l)

:

Bupati dapat memberikan pengurangan, keringanan

dan

pembebasan retribusi.

(2)

Pengurangan, keringanan

dan pembebasan

retribusi

sebagaimana dimaksud pada ayat (r) diberikan dengan memperhatikan kemampuan Waj ib Retribusi.

(3) Tatacara pemberian pengurangan, keringanan

dan

pembebasan retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Bupati.

BAB XV KEDALUWARSA PENAGtr{AN Pasal22

(1)

Hak untuk melakukan penagihan retribusi, kedaluwarsa setelah melampaui jar.gka waktu 3 (tiga) bulan terhitung sejak saat terutangnya retribusi, kecuali apabila wajib Retribusi melakukan tindak pidana di bidang retribusi daerah.

(2) Kedaluwarsa penagihan

retribusi sebagaimana dimaksud

pada ayat(1) tertangguh apabila

:

a.

Diterbitkannya Surat Teguran atau

b.

Ada pengakuan utang pajak dari wajib Retribusi

;

baik langsung maupun tidak langsung.


BAB XVI KETEMUAN PIDANA

Pasal 23

(l)

wajib retribusi yang tidak melaksanakan kewajibannya sehingga merugikan keuangan daerah diancam pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau denda paling banyak 4 (empat) kalijumlah retribusi terutang.

(2) Tindak pidana yang dimaksud pada ayat (r)

adalah

pelanggaran.

BAB XVII

PENYIDIKAN Pasal24

(l) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan pemerintah daerah diberi wewenang khusus sebagai penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana di bidang retribusi daerah sebagaimana dimaksud dalanr Undang-undang Nomor Acara Pidana

(2)

8 Tahun l98l tentang Hukurn

:

Wewenang penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (

l)

a.

adalah

menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti keterarrgan atau laporan berkenaan dengan tindak pidana di bidang retribusi daerah agar keterangan atau laporan tersebut menjadi lengkap dan jelas ;


b.

meneliti mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana retribusi daerah I

c.

meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau badan sehubungan dengan tindak pidana di bidang retribusi daerah

d.

memeriksa buku-buku, catat an-catatan dan dokumen lain berkenaan dengan tindak pidana di bidang retribusi daerah

p

;

;

melakukan penggeledahan untuk

mendapatkan

bahan bukti pembukuan, pencatatan dan dokumendokumen lain serta melakukan penyitaan terhadap bahan bukti tersebut:

meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana di bidang retribusi daerah

;

menyuruh berhenti atau melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan merneriksa identitas orang dan atau dokumen yang dibawa sebagaimana dimaksud pada huruf e

;

memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana retribusi daerah ; i.

memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagaitersangka atau saksi ;


j.

menghentikan PenYidikan

k.

melakukan tindakan

;

lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana di bidang retribusi daerah menurut hukurn yang

dapat

dipertanggungi awabkan.

(1) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) rnemberitahukan dimulainya penyidikan dan Umum menyampaikan hasil penyidikan kepada Penuntut sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam UndangAeara undang Nomor Tahun 1981 tentang Hukum

I

Pidana.

BAB XVIU KETENTUN PENUTUP Pasal 25

maka Feraturan Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini dan Daerah Nomor 4 Tahun 1984 tentang Mengadakan dan Pemusnahan Memungut Retribusi atas Pengangkutan termasuk lagi berlaku sampah dinyatakan dicabut dan tidak yang berkaitan Feraturan Daerah yang telah ada sebelumnya dengan Peraturan Daerah ini' Pasal 26

dalam Peraturan Daerah ini' Hal-hal yang belum cukup diatur diatur lebih lanjut mengenai pelaksanaannya akan

sepanjang

oleh BuPati. Pasal2T diundan'gkan' peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal


Agar setiap

dapat mengetahuinya, memerin Daerah ini dengan

pengundangan'rang Perafuran

dalam Lembaran Daerah Kabupaten padang pariaman"

di : Pariaman Pada Tansqal _ : 19 Juli Ditetapkan

2Qp-Q.

BUPATI PADNG PARIAruN

dto

MUSTIM IGSIM Diundangkan di Pariaman Pada

taneeal l9 Juli 2000.

SEKRETARIS DAERAII KABUPATEN PADANG PARIAMAN

dto

DTs.H"A.AMRAN ABAS NrP. 41 0002605

LEMBAMN DAEMH KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHI.JN 2OOO NOMOR

16


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.