Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat
identitas Penerbitan Kampus Universitas Hasanuddin
NO. 928, TAHUN XLVII, EDISI OKTOBER 2021
DARI REDAKSI
2 TAJUK
Butuh Perhatian
KARIKATUR
KOSAKATA Adiwarna: Sangat indah,
B
erbagai fasilitas yang ada di kampus disediakan tentunya untuk mendukung mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman belajar yang terbaik. Perguruan tinggi yang representatif tentu mempunyai sejumlah fasilitas menunjang kegiatan belajar-mengajar mahasiswa. Bahkan, fasilitas olahraga juga menjadi pertimbangan calon mahasiswa sebelum memutuskan untuk berkuliah di kampus tersebut. Kelengkapan fasilitas olahraga juga menjadi pendukung mahasiswa yang ingin mengikuti lomba internasional dan nasional. Namun, berbagai permasalahan fasilitas berdampak pada terbentuknya perasaan tidak puas mahasiswa terhadap kampus dalam menjalankan proses tri darma perguruan tinggi. Ini bukan saja berlaku pada fasilitas olahraga, tetapi juga ruang kelas, dan laboratorium. Beberapa sarana olahraga kampus Unhas butuh perhatian, seperti kolam renang. Problematika ini terjadi lantaran kolam renang Unhas diliputi persoalan kejernihan air. Anehnya hal ini bukan kali saja terjadi, melainkan juga terjadi pada Pekan Olahraga Nasional (POMNas) 2017, disebabkan rusaknya mesin filter air. Kejernihan menjadi aspek utama yang penting pada kolam renang, yang mestinya harus di selesaikan. Apalagi kala itu, untuk menjernihkan air dibutuhkan biaya yang besar. Tercatat hampir mencapai sepuluh hingga dua belas juta tiap bulannya. Obat- obat yang digunakan antara lain trichloroisocyanuric acid, poly aluminium chloride, soda ash dense, kaporit 60, aluminium sulfate, dilansir dari identitasunhas.com. Hingga tahun ini, persoalan kejernihan air muncul kembali dengan sekelumit permasalahan. Masalah utama berasal dari air kolam yang digunakan merupakan air sumur bukan air PDAM. Kolam Renang Unhas sangat membutuhkan perhatian untuk perbaikan fasilitas. Hal ini bukan saja menjaga citra Unhas dari sivitas akademika, melainkan masyarakat umum yang sering menggunakan fasilitas kolam. Semoga pihak terkait dapat menindaklanjuti problematika kolam renang Unhas.n
identitas
NO. 928, TAHUN XLVII, EDISI OKTOBER 2021
bagus sekali. Bestari: Luas dalam pengetahuannya, berpendidikan baik, baik budi pekerti Candala: Rendah diri, merasa tidak layak, dan memiliki kepercayaan diri yang rendah. ILUSTRASI/IVANA FEBRIANTY
SURAT DARI REDAKSI
Eunoia: Pemikiran yang indah, pikiran yang baik. Gempita: Bunyi yang meriah Hierarki: Urutan tingkatan atau jenjang jabatan (pangkat kedudukan) Karier: Perkembangan dan kemajuan dalam kehidupan, pekerjaan, jabatan, dan sebagainya Karsa: Kehendak, niat Komplet: Lengkap, genap, tidak kurang suatu apa
IDENTITAS/ MUH YASRIL
Kelas evaluasi video live report bersama Kak Alwi Fauzi di rumah kecil PK identitas Unhas, Minggu (24/10).
Pemimpin Unhas
H
ampir sewindu sudah Unhas dipimpin Prof Dwia Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu, kini Unhas mulai kembali mencari Pemimpin baru untuk periode 2022-2026. Pemilihan Rektor (Pilrek) menjadi topik hangat, dikarenakan terdapat delapan bakal calon yang memiliki pengalaman kepemimpinan hebat bersaing untuk mendapatkan satu kursi tertinggi di Unhas. Sebagai penerbitan kampus, identitas tentu tidak akan absen menyajikan berita terkait Pilrek ini. Saat ini kami sedang mencanangkan membuat wawancara khusus bersama para Bakal Calon Rektor, untuk memperkenalkan lebih dekat
bakal calon Rektor kepada para sivitas akademika. Rencananya wawancara khusus ini akan kami sajikan dalam bentuk video di Youtube identitas Unhas. Jadi, jangan sampai terlewatkan! Namun sebelum itu, kami tentu tetap menyajikan Edisi Cetak Oktober untuk sampai ke tangan pembaca. Edisi kali ini kami mengangkat berita terkait pembangunan tahap kedua Hotel Unhas yang menghabiskan dana 69 Milyar dan renovasi PKM Dua yang memakan biaya satu milyar. Selain itu, ada juga Civitas berjudul Problematika Sirkulasi Kolam Renang Unhas, dan tentu saja rubrik-rubrik menarik lainnya.n
Kidung: Nyanyian, puisi Nirmala: Cacat tanpa cela, bersih, suci, tidak bernoda. Nuraga: Simpati, berbagi rasa Saksama: Teliti, cermat Sangsi: Bimbang, ragu-ragu Sanksi: Tanggungan (tindakan, hukuman, dan sebagainya) untuk memaksa orang menepati perjanjian Wiyata: Pengajaran atau pelajaran
identitas diterbitkan Universitas Hasanuddin berdasarkan STT Departemen Penerangan RI No: 012/SK/Dirjen PPG/SIT/1975/tanggal 20 Januari . ISSN:0851-8136. Beredar di lingkungan sendiri (non komersial) nKetua Pengarah: Dwia Aries Tina Pulubuhu nAnggota Pengarah: Muh. Restu, Sumbangan Baja, A. Arsunan Arsin, Muh. Nasrum Massi n Penasehat Ahli : Anwar Arifin, M Dahlan Abubakar, SM Noor, Hamid Awaluddin, Aidir Amin Daud, Amran Razak, Sapri Pamulu, Tomi Lebang, Jupriadi, Abdullah Sanusi nKetua Penyunting: Ahmad Bahar nKetua Penerbitan: Fajar S.Juanda nPenyunting Pelaksana: Arisal nKoordinator Liputan: Santi Kartini (tidak aktif) nLitbang Data: Nadhira Noor R Sdiki (tidak aktif) nStaf Penyunting: Khintan nFotografer: Nur Ainun Afiah, Friskila Ningrum Yusuf nArtistik dan Tata Letak: Annur Nadia Felicia Denanda nIklan/Promosi: Nurul Hikma nReporter: Irmalasari (tidak aktif), Risman Amala Fitra, Anisa Luthfia Basri nTim Supervisor: Nasruddin Azis, Nasrul Alam Azis, Muchlis Amans Hadi, Amiruddin PR, Nasrullah Nara, Supratman, Sayyid Alwi Fauzy, Gunawan Mashar, Rasyid Al Farizi, Arifuddin Usman, Abdul Haerah, Ibrahim Halim, Ahmad Khatib Syamsuddin, Irmawati Puan Mawar, Abdul Chalid Bibbi Pariwa, Muhammad Yunus n Alamat Penerbitan: Kampus Unhas Tamalanrea, Gedung UPT Perpustakaan Lt 1 Jl Perintis Kemerdekaan KM 10, Makassar 90245. Website: www.identitasunhas.com, E-mail: bukuidentitas@gmail.com nTarif Iklan: (Hitam/Putih) Rp 500 mm/kolom (Mahasiswa), Rp 1000,- mm/kolom (Umum), (Warna) Rp 1000,- mm/kolom (Mahasiswa), Rp 2000,- mm/kolom (Umum).Aximin conecab id essi ut imaionseque nestorrovid
Redaksi identitas menerima tulisan berupa opini, esai, cerpen, puisi, ringkasan skripsi,/tesis/disertasi/penelitian & karikatur. Pihak redaksi identitas berhak mengedit naskah sepanjang tak mengubah nilai/makna tulisan. Tulisan yang termuat mendapat imbalan secukupnya (sebulan setelah terbit bisa diambil).
Sampul Edisi September 2021 Foto
: Friskila Ningrum Yusuf
Layouter : Annur Nadia F. Denanda
Safira Yuni Puspita Jafir R
identitas
NO. 928 TAHUN XLVII, EDISI OKTOBER 2021
WANSUS
3
Menyoal Peternakan di Kota
S
arana dan prasarana dapat memengaruhi hasil peternakan secara langsung. Sarana dan prasarana tersebut berupa air bersih, padang penggembalaan, dan lokasi kering untuk kandang hewan ternak. Meskipun Indonesia terbilang luas, jumlah ketersediaan padang penggembalaan dan lokasi kering cukup terbatas.
Bahkan peternak mengambil jalan pintas dengan berternak di kota, dengan harapan hewan ternaknya dapat laku. Simak wawancara reporter identitas Unhas Friskila Ningrum Yusuf dengan Wakil Dekan II Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin, Prof Dr Ir Sitti Nurani Sirajuddin SPt Msi mengenai peternakan di perkotaan.
Bagaimana pandangan Anda mengenai peternakan di daerah perkotaan? Sebenarnya peternakan di perkotaan itu bisa dikembangkan, asalkan tertata rapih. Jadi, banyak hewan yang bisa diternakkan salah satunya sapi. Sapi harusnya di lahan yang di kandangkan, untuk menghindari hewan ternak itu berkeliaran di jalanan. Contoh kasus seperti di Antang, itu banyak sapi yang berkeliaran bahkan di daerah Urip. Sebenarnya sudah ada peraturan daerah (Perda) yang dikeluarkan Wali Kota Makassar terkait tidak bolehnya ada hewan ternak yang berkeliaran di jalanan. Bagi para pelanggar akan dikenakan sanksi. Terkhusus sapi di Antang, mereka bukan peternak melainkan pedagang yang membeli sapi kemudian disimpan dan dijual kembali. Zaman sekarang bentuk peternakan sapi yang banyak dilakukan adalah pedagang yang menyimpan sapi untuk dijual kembali pada saat ada kegiatan-kegiatan besar seperti kurban. Mereka menyimpan sapinya di Antang, sebab di situ ada Rumah Potong Hewan (RPH). Sebenarnya bukan mengatakan tidak bagus, hanya dekat RPH jadi menurut saya itu bukan peternak. Bila dekat RPH masyarakat akan lebih memilih untuk pesan langsung sapi di daerah tersebut karena tinggal pesan kemudian dipotong. Kalau pesan di daerah akan ada biaya transportasi lebih mahal lagi.
sistem yang modern. Kalau saya, peternakan di pusat kota atau di daerah padat penduduk itu tidak cocok untuk dijadikan tempat beternak sebab tidak adanya lahan yang tersedia. Hanya lahan yang berada di ujung-ujung perkotaan bisa dikembangkan karena masih ada bebrapa lahan bisa digunakan. Misalnya untuk pakan dan untuk kandang. Hewan ternak harus dikandangkan, kalau tidak akan berkeliaran ke jalan-jalan dan menyebabkan macet,
Apakah membuka peternakan di daerah perkotaan bisa dilakukan? Bisa, kenapa tidak? Tapi bukan di pusat kota. Terlebih dahulu perlu mengetahui perencanaan tata kota. Pusat kota sebagai pusat bisnis tidak dapat dijadikan sebagai daerah peternakan. Tetapi di ujung-ujung perkotaan bisa dilakukan dengan
Di daerah mana saja tempat yang dapat dijadikan sebagai lahan peternakan? Daerah-daerah peternakan misalnya ayam di Maros dan Gowa. Makassar adalah tempatnya konsumen. Jadi daerah ternak tersebut dikembangkan dekat dengan konsumen. Hal ini dikarenakan hewan ternak itu tidak boleh lama jadi diletakkan di dekatdekat Makassar untuk memenuhi kebutuhan konsumen di kota. Bagaimana peran kampus terhadap permasalahan peternakan di kota?
“
Peran kampus, kami selalu mengingatkan mahasiswa, penelitian tentang bagaimana peternakan di kota. Di samping itu, tim Fakultas Peternakan juga sebagai tim ahli di RPH, sedang membuat dan merencanakan RPH di Antang yang modern.
IDENTITAS/ NUR AINUN AFIAH
Nama: Prof Dr Ir Sitti Nurani Sirajuddin SPt MSi Tempat Tanggal Lahir: Barru, 21 April 1971 Pendidikan: S1 Unhas Sosial Ekonomi S2 Unhas Ekonomi Sumber Daya S3 IPB Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan
Apa harapan Anda terkait permasalahan tersebut? Peternakan sebenarnya prospeknya sangat baik. Beternaknya sebaiknya jangan di kota, tapi pengelolaannya bisa dilakukan di kota. Peternakan akan selalu dibutuhkan, pasti masyarakat akan selalu membutuhkan produk peternakan. Jadi, saya bangga dengan peternakan karena produk (Susu, daging, telur) ini sangat dibutuhkan dan bisa meningkatkan imun, meningkatkan kesehatan. Apalagi sekarang perkembangan teknologi yang maju, ada banyak hal yang bisa dikembangkan dari produk
peternakan. Saya kira peternakan bisa semakin berkembang, semakin jaya. Fakultas Peternakan insya allah juga akan lebih bagus lagi untuk mengembangkan produk peternakan, sebab di sini ada 18 laboratorium. Ada beberapa kandang, kemudian ada usahanya juga. Nah, ini yang akan membuat kami insya allah lebih bagus lagi dalam produk-produknya.n Friskila Ningrum Yusuf
4
OPINI
identitas
NO. 928, TAHUN XLVII, EDISI OKTOBER 2021
Lema Unhas ; Berebut Legalitas, Melupakan Legitimasi
W
DOK
UM
ENT ASI P
RIB ADI
acana wadah gerak bersama mahasiswa Unhas dalam bingkai Lembaga Mahasiswa tingkat Universitas Hasanuddin (Lema-UH) selalu menarik dibahas di setiap periodenya. Beberapa tahun ini, gerakan mahasiswa Unhas terbelah akibat perbedaan pandangan. Pada 2021 ini diharapkan menjadi momentum adanya kesadaran bersama untuk berada dalam satu gerbong gerakan dalam memperjuangkan keadilan dan meneguhkan idealisme. Kesadaran untuk duduk bersama dalam Musyawarah Mahasiswa (MM) adalah langkah awal menuju lahirnya wadah gerak bersama. MM yang telah digelar beberapa kali nyatanya belum banyak melahirkan konsensus bersama, namun kesadaran untuk duduk bersama harusnya dilihat sebagai titik terang dalam pergerakan mahasiswa Unhas kedepan. Tetapi proses mewujudkan Lema Unhas dalam praktiknya terkesan terburuburu dan dipaksakan. Praktik tersebut tidak lepas dari intervensi faktor eksternal mahasiswa, yakni birokrasi kampus. Adanya Lema Unhas adalah suatu kewajiban bagi universitas yang berstatus PTN-BH. Itu tidak lepas dari adanya perwakilan mahasiswa yang duduk di kursi Majelis Wali Amanat (MWA). Hal ini yang
menjadikan birokrasi kampus melakukan segala cara untuk menghadirkan Lema Unhas. Bila hanya sekedar aspek keberadaan Lema Unhas untuk mengirimkan perwakilan ke dalam jajaran MWA menjadi dasar, maka sesungguhnya hanya memenuhi aspek legalitas semata dan tentu mengabaikan kebutuhan mahasiswa. Hal tersebut juga terlihat dalam MM yang menimbulkan dinamika dan tensi yang meningkat antara lembaga mahasiswa tingkat fakultas. Seperti terpilihnya presiden mahasiswa dianggap mayoritas lembaga mahasiswa fakultas tidak sesuai prinsip dalam kelembagaan mahasiswa lantaran berstatus tertentu, dan hanya memenuhi aspek legalitas. Dalam suatu
kelembagaan aspek legalitas tentu tidak cukup kuat dalam membangun organisasi dan pergerakan yang kokoh. Sebab aspek legalitas dapat diubah sesuai kepentingan orang atau kelompok tertentu, maka selain legalitas tentu dibutuhkan hal lain yang selama ini terabaikan dalam membangun wadah maupun gerakan di lingkungan mahasiswa Unhas yakni aspek legitimasi. Legitimasi adalah bentuk pengakuan yang sah mahasiswa terhadap pemimpin yang akan mewakili dan membawa nama mahasiswa Unhas dalam segala hal. Sedangkan legalitas merupakan sarana untuk memberikan keabsahan terhadap legitimasi yaitu dalam bentuk aturan tertulis. Menurut Kleden, legitimasi berkaitan erat dengan proses sosial, sedangkan legalitas berhubungan dengan aspek hukum. Keberhasilan seeorang menjadi pemimpin tidak saja karena mengikuti aspek legalitas, tetapi mendapatkan legitimasi sosial dalam hal ini mahasiswa. Kepemimpinan yang tidak memenuhi aspek legitimasi sosial sangat mudah terjadi gejolak bahkan pembangkangan dalam tatanan akar rumput terjadi tidak ada kepercayaan terhadap perwakilan mahasiswa. Prinsip legitimasi dan legalitas harusnya menjadi bahan renungan bagi mahasiswa Unhas ke depan dalam membangun wadah pergerakan. Beberapa lembaga mahasiswa yang menamakan dirinya sebagai Lembaga mahasiswa tingkat Universitas Hasanuddin sesungguhnya tidak sepantasnya mengatasnamakan mahasiswa Unhas dalam hal ini Lema Unhas. Sebab hanya memenuhi aspek legalitas secara aturan namun tidak memenuhi aspek legitimasi dari seluruh mahasiswa Unhas. Maka tidak sepantasnya perwakilan mahasiswa di MWA mengatasnamakan seluruh mahasiswa jika masih ada perpecahan dalam wadah pergerakan mahasiswa. Terlebih ini sikap penghianatan terhadap
mahasiswa dan terkesan hanya menguntungkan birokrasi kampus. Perpecahan mahasiswa Unhas tentu menjadi berita baik bagi birokrasi kampus dan menjadi berita buruk bagi pergerakan mahasiswa. Sejatinya birokrasi kampus hanya butuh satu orang untuk dijadikan perwakilan sebagai salah satu anggota MWA dari perwakilan mahasiswa. Hal tersebut sangatlah mudah dilakukan di saat lembaga mahasiswa dalam keadaan terpecah yaitu hanya mengklaim satu di antara dua atau tiga lembaga yang selama ini mengatasnamakan dirinya Lema Unhas untuk disahkan dan mengirimkan satu orang perwakilannya. Realitas hari ini, perwakilan mahasiswa Unhas di MWA tidak dapat berbuat apa-apa dan terkesan diam seribu kata dalam memperjuangkan kebutuhan mahasiswa. Isu dan polemik berlalu begitu saja, terbaru tentang rangkap jabatan rektor Unhas, dengan mudah pihak rektorat mengklaim langkah rektor tersebut telah mendapatkan izin dari MWA. Representasi mahasiswa di MWA tidak dapat melakukan apa-apa, entah karena disuruh diam atau karena sengaja mendiamkan diri. Tapi entah apa yang membuat perwakilan mahasiswa tersebut masih betah menjadi tawanan birokrasi kampus, entah karena memanfaatkan kesempatan untuk eksistensi diri atau karena honor dibayarkan lancar setiap bulannya? Membenarkan dan mengikuti langkah birokrasi kampus seperti itu adalah suatu hal yang telah menginjak nilai intelektualitas dan idealisme sebagai seorang mahasiswa. Maka ke depannya dibutuhkan ruang-ruang intelektual yang mengedepankan dialektika dalam membangun kembali wadah gerak bersama dengan mengutamakan prinsip legitimasi, yaitu melibatkan seluruh elemen mahasiswa dalam mewujudkan gerakan yang progresif. Serta menolak keras intervensi dari pihak eksternal mahasiswa dalam hal ini hantu yang bernama Birokrasi Kampus! n
Penulis Muhammad Shidiq, mahasiswa Ilmu Kelautan FIKP, angkatan 2017
identitas
NO. 928 TAHUN XLVII, EDISI OKTOBER 2021
5
IPTEKS
Mahasiswa Teknik Elektro Ciptakan Alat Penghasil Listrik Darurat
E-Bag, alat minimalis dan praktis digunakan pascabencana alam untuk kebutuhan listrik
S
elain memiliki kekayaan alam hingga dikenal sebagai surga keanekaragaman hayati, Indonesia juga disebut sebagai salah satu negara yang rawan akan bencana alam. Sejak Januari hingga awal September 2021, menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tercatat 1.829 bencana alam telah terjadi di Indonesia. Adanya bencana alam tentu akan melumpuhkan aspek-aspek kehidupan, baik skala besar maupun kecil. Salah satunya susahnya mendapatkan energi listrik saat kondisi pascabencana. Sumber listrik sering kali menjadi masalah di daerah tempat pengungsian. Umumnya disebabkan saat terjadi bencana, jaringan listrik akan terputus sehingga diperlukan alternatif sumber energi yang siap digunakan. Menilik permasalahan tersebut, tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Karsa Cipta (KC) Universitas Hasanuddin kemudian menciptakan inovasi prototipe Solar Tracker Emergency Bag Portable (E-Bag) yang merupakan penghasil listrik darurat bencana dengan menerapkan ultra thin solar panel dan sistem solar tracking. Tim yang diketuai mahasiswa Teknik Elektro Fakultas Teknik, Nur Islamiyah Angraeni mengungkapkan pascabencana Bahan Bakar Minyak (BBM) jarang didapatkan. Untuk itu dimanfaatkan Sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) energi cahaya matahari sebagai alternatif energi listrik.
“Jika dalam keadaan darurat menggunakan genset itu harus pakai bensin, sedangkan ketika darurat bencana itu menjadi langka. Untuk itu perlu memanfaatkan sumber energi yang tersedia di alam yakni energi matahari. Dari energi matahari kita konversi ke energi listrik menggunakan panel surya,” jelas Islamiyah. Selain menggunakan panel surya, tim yang beranggotakan, mahasiswa Teknik Elektro Herianto dan Ardiansyah ini menggunakan alat dan bahan lainnya. Merancang dengan alat seperti Arduino uno R3, Ultra thin Solar panel 50Wp, Motor Servo, DC Step-Down LM2596, Solar Charge Controller, Baterai, Inverter 300W, Perlengkapan First aid kit, Sensor Light Dependant Resistor (LDR), Hollow alumunium, Kabel, Stop kontak, dan Alumunium Composite Panel (ACP). “Material yang digunakan mudah didapatkan dan tersedia di toko elektronik. Apalagi materialnya juga ramah lingkungan, sebab menggunakan panel surya jadi tidak ada emisi,” kata Islamiyah. Tidak hanya pada saat terjadi bencana, E-Bag juga dapat dipakai ketika pergi rekreasi, dan digunakan di rumah saat terjadi pemadaman listrik. Alat ini saat diletakkan dan terkena sinar matahari maka langsung bisa dipakai. “Kelebihan dari alat ini minimalis, praktis, dan portable mudah membawa kemana-mana. Kemudian lebih murah untuk keadaan darurat bencana, dan peralatan serta
pemakaian mudah,” terangnya. Lebih lanjut, ia menuturkan alat seperti ini untuk pascabencana sudah ada sebelumnya. Namun, desainnya belum minimalis dan praktis, serta biasanya masih menggunakan BBM. “Meskipun sudah ada yang memakai panel surya tapi panel surya yang digunakan masih berat sehingga kurang efektif untuk digunakan saat bencana. Desainnya masih tidak ekonomis jika dipakai tim satgas maupun warga,” ujar Islamiyah. Mahasiswa angkatan 2018 ini menambahkan, alat ini dalam sehari bisa digunakan untuk mengecas sebanyak 20 telepon seluler jika menggunakan baterai 3000 Mah, dan bisa untuk lampu 20 Watt. “Alat ini butuh pengembangan lebih lanjut, sebenarnya ini masih prototipe kemungkinan alat ini juga bisa dihubungkan dengan smartphone agar bisa dilihat daya yang masih
tersisa dan bisa dimatikan secara otomatis,” tutur Islamiyah. Diakhir wawancara ia mengatakan belum ada kerja sama dengan pihak tertentu dan alat ini belum diproduksi secara massal untuk diimplementasikan kepada masyarakat, baru sebatas dibuat dan dilakukan uji coba. “Ke depannya semoga ada investor yang mengajak kami bekerja sama agar alat ini bisa didaftarkan hak patennya dan dikomersialisasikan. Jadi semua masyarakat bisa merasakan manfaat alat ini khususnya tim satgas bencana dan bisa dijual ke masyarakat yang membutuhkan alat ini,” tutup Islamiyah saat diwawancarai melalui telepon WhatsApp, Rabu (29/9). n Winona Vanessa HN
DOKUMENTASI PRIBADI
RESENSI
6
identitas
NO. 928, TAHUN XLVII, EDISI OKTOBER 2021
Melampaui Batasan Diri Demi Menyelamatkan Anaknya
T
Data Film Judul: Blood Red Sky Penulis: Peter Thorwarth Stefan Holtz Durasi: 121 Menit Tanggal rilis: 23 Juli 2021 Tayang di: Netflix
iada pengorbanan yang lebih tulus dari pada pengorbanan seorang ibu. Nadja bersama putranya Elias terjebak di dalam sebuah pesawat bersama beberapa orang teroris bersenjata api, ketika mereka hendak ke New York. Ketika para teroris mulai menguasai pesawat, Elias menghilang. Nadja yang hendak mencari Elias kemudian ditembak oleh teroris. Tapi apakah Nadja tewas? Seperti itulah cuplikan dalam film Blood Red Sky, Sosok ibu yang diperankan oleh Peri Baumester (Nadja) dan anaknya Carl Anton Koch (Elias). Film action horor ini dirilis Netflix pada Juli 2021. Film Blood Red Sky berfokus pada seorang perempuan bernama Nadja yang hendak pergi New York, Amerika Serikat dari Berlin, Jerman untuk menyembuhkan penyakit yang diderita. Ia terbang bersama anak laki-lakinya bernama Elias. Akibat penyakit yang diidapnya, Nadja harus sering menyuntikkan obat ke tubuhnya setiap beberapa menit sekali. Rutinitas tersebut juga dia lakukan beberapa menit sebelum menaiki pesawat, Nadja pun menyuntikkan obatnya di toilet pesawat sebelum pesawat lepas landas. Saat Nadja berada dalam toilet, Elias berbincang dengan Farid, penumpang lain yang diperankan oleh Kais Setti. Beberapa saat setelah lepas landas terjadi keributan besar di dalam pesawat. Muncul segerombolan teroris, lengkap dengan senjata api, yang mengaku telah membajak pesawat tersebut. Hal ini tentu saja membuat semua penumpang panik, termasuk Nadja. “Selamat siang para penumpang, permintaan kami hanya uang, jika terpenuhi kalian bebas. Kami ingin operasi ini berjlan lancar, jika tidak… gunakan imjinasimu”, ucap pembajak dimenit ke 26. Kepala dari operasi pembajakan ini adalah Berg (Dominic Purcell), ia mengarahkan semua anggotanya berikut salah satu co-pilot pesawat tersebut untuk memulai aksinya. Tebusan mereka adalah uang, begitu uang sudah di transfer, mereka akan melompat dari pesawat dan sengaja membuat seolah-olah itu adalah misi bunuh diri sekelompok teroris timur tengah. Elias yang ketakutan akhirnya mencoba kabur langsung dikejar oleh Nadja. Gerakan dadakan itu membuat Nadja ditembak oleh salah satu teroris yang dikenal maniak.
Nadja yang sedang menghadapi maut mulai teringat kembali ketika ia masih bersama Nikolai, suaminya. Tak lama setelah itu, Nadja kembali terbangun dan beberapa luka tembak mulai pulih. Nadja pun segera turun ke bagian kargo pesawat untuk bersembunyi, di sana ia melihat salah satu anggota teroris yang sedang menyiapkan bahan peledak. Begitu Nadja akan menyuntikan obatnya supaya keadannya lebih baik, ia tiba-tiba mengurungkan niatnya. Nadja kemudian mulai berubah menjadi sosok vampir mengerikan. Tak kuat menahan rasa ‘haus’nya, ia kemudian menyantap dua ekor anjing yang ada di kargo pesawat. Hal itu lantas diketahui oleh teroris yang ada bersamanya. Nadja pun menyerang. Begitu rasa hausnya sudah terpenuhi, Nadja lantas membunuh hingga tewas teroris yang ia santap supaya ia tidak berubah menjadi vampir jahat sepertinya. Nadja kembali ke kabin untuk bertemu anaknya. Sedangkan Berg dan sisa kelompok lainnya turun ke bagian kargo untuk melarikan diri, namun betapa kagetnya mereka saat tahu ada anggotanya yang tewas. Nadja yang tersudut lantas membuka pintu dan menyerang para teroris tersebut membuat semua orang di pesawat kaget melihat wujud Nadja sebenarnya. Salah satu anggota teroris bernama Eightball (Alexander Scheer) berhasil melumpuhkan Nadja dan mengambil darahnya, setelah itu ia menyuntikkan darah Nadja pada dirinya dan membuat ia menjadi vampir. Lantas, berhasilkah Nadja menyelamatkan putranya? Dilansir dari Wikiwand (25/7), ternyata film ini awalnya berjudul Translantic 347. Sebuah film action yang dipadukan dengan horor, kita seperti menonton film Non Stop Liam Neeson dengan film vampir 30 Days of Night. Film ini menegangkan dengan twist yang menarik, membuat saya terkejut dengan apa yang dilakukan Elias saat scene terakhir. Kemistri antara ibu dan anak yang solid menjadi sorotan yang menarik bagi penonton. Banyak yang tidak suka dengan peran Elias, karena sifatnya yang mungkin menyebalkan dan merepotkan, tetapi Elias memegang kunci penting dalam cerita di film ini.
Wardah Athirah
identitas
NO. 928, TAHUN XLVII, EDISI OKTOBER 2021
KRONIK
7
IDENTITAS/ QANITAH KHAERUNNISA
Pembangunan Tahap Kedua Hotel Unhas Habiskan 69 M
S
ejak 2018, Unhas telah mencanangkan pembangunan Hotel. Hotel Unhas ini ditujukan untuk menjadi sumber pendapatan mengingat kampus yang berlokasi di Tamalanrea ini telah berstatus PTN-BH, serta sebagai akomodasi dalam penyelenggaraan konferensi internasional. Prof Dr Ir Sumbangan Baja MPhil, menjelaskan Unhas memilih lokasi pendirian Training Center dan Hotel di area sekitar Gedung Pertemuan Alumni (GPA), Gedung Pertemuan Ilmiah (GPI), Pusat Kegiatan Penelitian (PKP), karena akan terhubung semuanya, dengan hotel di mana posisinya di tengah-tengah, dilansir dari identitasunhas.com. Pada akhinya, bukan Gedung Registrasi dan Wisma yang dibongkar kalau merujuk pada rencana awal pembangunan. Tapi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), HAKI dan Konsorsium PTN Kawasan Timur Indonesia yang diratakan dengan
tanah, dan menjadi area pembangunan Gedung Training Center dan Hotel. Pembangunan tahap pertama, berjalan sejak 20 Juli 2020 lalu. Sebagai perusahaan pemenang tender, PT Adhy Prima Mandiri Persada membutuhkan waktu 150 hari kerja. Setara lima bulan untuk menyelesaikan struktur bangunan. Dengan kontrak hasil negosiasi sekitar 29 Miliar. Biaya desain untuk lantai seluas 11.082,10 m2 dan setinggi delapan lantai yang dikeluarkan pada pembangunan tahap pertama sebesar 979 juta rupiah. Setelah tahap pertama selesai, pembangunan tahap kedua berlangsung sejak 16 Maret 2021 lalu, dengan perusahaan pemenang tender PT. Citra Prasasti Konsorindo yang mengalahkan 29 peserta tender lainnya. Kontrak hasil negosiasi untuk biaya pembangunan tahap kedua sebesar 69 miliar. Adapun yang direncanakan selesai pada tahap ini ialah keseluruhan bangunan, dengan target pengerjaan
selama 210 hari. Menurut Pejabat Pembuat Komitmen (PKK) Training Center dan Hotel, Dr Eng Rita Irmawaty, tahap kedua pembangunan hotel berjalan dengan lancar tanpa ada kendala. “Progres di lapangan sesuai rencana. Tidak ada masalah yang mengakibatkan keterlambatan dan akan selesai pada akhir November,” jelas Rita dalam wawancaranya via telepon, Rabu (13/10/2021). Saat peletakan batu pertama hotel Unhas, Prof Nurdin Abdullah mengatakan, akan ikut membantu, saat memberikan sambutan di acara tersebut. Hingga pengajuan proposal bantuan dana dilakukan dengan 20 Miliar ke Pemrov Sulsel, dan 10 Miliar ke Pemkot Makassar, dilansir dari identitasunhas.com. Rencana bantuan tersebut tidak dapat terealisasikan. “Tidak ada bantuan dana dari Pemprov maupun Pemkot sebab Prof Nurdin yang awalnya bermaksud membantu, begitu Prof Nurdin
bermasalah tidak adalagi improvement yang kami terima dari pemprov maupun pemkot,” ujar Rita. Dari tahap pertama dan kedua biaya pembangunan tersebut murni bersumber dari aset, yang meliputi rumah sakit, pengelolaan tanah, dan gabungan pendapatan aset Unhas lainnya. Sedangkan tahap selanjutnya yang lebih berfokus kepada interior, meubelair dan lanskap, belum ada rencana anggaran pasti dan untuk sumber dana kembali menggunakan aset Unhas. “Untuk tahap ketiga rencana masih menggunakan dana dari aset Unhas, dan untuk rincian anggaran yang pasti belum tahu, mungkin sekitar 30 M,” ungkap Dosen Teknik Sipil tersebut. Ketika ditanya kendala dana, Rita menjawab bahwa tidak ada kendala dana, hal ini sudah disesuaikan dengan skenario dana Unhas. n Nur Alya Azzahra
8
JEKLANG
identitas
NO. 928, TAHUN XLVII, EDISI OKTOBER 2021
DOKUMENTASI PRIBADI
Aura Rezki, Lulusan Termuda Unhas
F
akultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Hasanuddin memiliki mahasiswa lulusan termuda berusia 19 tahun, Aura Rezki Gusviyanti. Perempuan kelahiran Makassar 5 Februari 2002 ini baru saja menyelesaikan pendidikan S1 dengan ipk 3.28. Saat dini ia tumbuh dengan keluarga yang selalu mendukung dan mengucapkan hal-hal positif. “Saya sering dimotivasi dengan kata-kata seperti, ‘dari kecil sudah keliatan pintar ya, nanti besar pasti jadi juara, kamu kebanggaan keluar, dan lainnya’, mungkin terdengar sederhana tapi hal itu mensugesti di pikiran saya untuk mewujudkan hal-hal tersebut,” jelas Aura. Aura menempuh pendidikan Sekolah Dasar (SD) di usia cukup cepat 5 tahun. Kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dengan ikut tes akselerasi (kelas percepatan) dan dinyatakan lulus. Di bangku
SMP, ia hanya belajar selama 2 tahun, selanjutnya masuk Sekolah Menangah Atas (SMA) seperti pada umumnya. Saat lulus SMA dan mencoba daftar perguruan tinggi melalui SNMPTN, namun gagal. Setelah belajar dengan giat, melalui jalur tes SBMPTN berhasil mengantarkannya menempuh pendidikan FKG di Unhas. Ia bercerita tidak mudah menjadi mahasiswa termuda, banyak hambatan yang ditempuh semasa kuliah terutama dari segi psikologi, usianya baru naik kelas 2 SMA masih bisa bermain dan bergaul, lantas ia sudah berkutat dengan tugas perkuliahan. Walaupun begitu, interaksinya dengan teman angkatannya yang lebih tua tidak terlalu sulit untuk beradaptasi. Percakapan dan topik pembicaraan selalu nyambung, tergantung mereka menyikapinya. “Walaupun demikian, banyak tugas diberikan saat kuliah. Saya bersyukur dikelilingi keluarga yang selalu
memberikan motivasi dan mendukung setiap pilihan diambil,” ujarnya. Ketika awal perkuliahan dirinya pernah dirawat di rumah sakit selama 2 minggu. Setelah sembuh, ia lantas tidak pulang ke rumah, melainkan ke kampus untuk mengurus mata kuliah (matkul) yang ketinggalan. Itu terbayar dengan nilainya yang tidak mengecewakan. Memasuki pertengahan semester, pandemi membuat hampir semua kegiatan dilakukan di rumah. Menurutnya, untuk berkegiatan di masa pandemi tidak mendukung lantaran banyak kegiatan matkul yang seharusnya laboratorium, digantikan dengan banyak teori tanpa praktik. Tapi itu tak menyulutkan semangatnya untuk terus belajar. Kini, ia mulai disibukkan koas di Rumah Sakit Gigi & Mulut Unhas Kandea. Ia menargetkan bisa menyelesaikan gelar doktor gigi dalam waktu satu setengah tahun, setelahnya berencana mengambil spesialis ortho
(behel). Menjadi dokter di usia muda mempermudah dirinya bisa lebih tenang. Biasanya usia normal untuk memulai pendidikan profesi dokter pada 24 tahun dan dirinya mampu sebelum 29 tahun, ini menjadi semangat dalam pengalaman dan peningkatan kariernya sebagai dokter gigi.
“
Sebenarnya usia bukan penentu segalanya tapi, alangkah baiknya bisa terus belajar, semangat menjalani proses meraih cita-cita. Berususah-susah dahulu bersenang-senang kemudian,” tutup Aura. n Nurul Hikma
identitas
NO. 928, TAHUN XLVII, EDISI OKTOBER 2021
9
KRONIK
IDENTITAS/ FRISKILA NINGRUM YUSUF
Renovasi Gedung PKM 2 Unhas Habiskan Dana Satu Miliar
G
edung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) 1 tampak terlihat indah, terlebih berada disamping gedung PKM 2 yang tampak usang. Walaupun masih berdiri kokoh, namun banyaknya kerusakan sehingga gedung PKM 2 juga perlu direnovasi. Maka itu, sejak September sembilan sekretariat Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang berada di PKM 2 dipindahkan untuk sementara di bangunan teknik lama Unhas. Disamping itu, banyaknya keluhan dari mahasiswa sehingga mekanisme renovasi ini diusulkan Bidang Kemahasiswaan Unhas. “Memang harus dilakukan renovasi karena banyak atap yang sudah bocor, bahkan sering jatuh,” ungkap Ketua UKM Perbakin Muhammad Fajrin, Kamis (14/10). Senada dengan itu, Ketua UKM Panduan Suara Mahasiswa Cakra Dwi Saputra mengatakan wacana renovasi ini telah ia dengar sejak memulai perkuliahan pada Oktober 2018, “Kondisi plafonnya kurang memadai, sering banjir, dan mulai tahun itu
sudah ada wacana ingin direnovasi. Alhamdulillah sekarang sudah direalisasikan,” ujarnya. Lain halnya dengan Ketua UKM Pramuka Andi Syamrullah Makkuaseng, ia mengkhawatirkan ruangan yang akan direnovasi berkurang, terlebih UKM Pramuka memiliki barang yang cukup banyak. “Pramuka, ini ambil tiga ruangan dan susah dapat ruangan yang cukup untuk menampung barang kami,” ucapnya, Rabu (13/10). Melalui wawancara, Pokja Pemilihan Tender Renovasi PKM 2, Ali Baba mengatakan keterbatasan anggaran sehingga tidak ada perubahan dari segi desain. “Ruangan tidak ada yang berubah. Keterbatasan anggaran sehingga prioritas utamanya hanya perbaikan atap dan pengecatan dinding,” ungkapnya, Rabu (27/10). Lebih lanjut, Ali mengungkapkan Unhas menyiapkan anggaran satu miliar yang berasal dari bantuan pendanaan Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH). Renovasi ditargetkan selesai dalam kurun waktu dua bulan. “Sekarang
IDENTITAS/ ANDI FAUZAN SABIR
sudah berjalan selama satu bulan, diperkirakan awal bulan Desember sudah selesai,” ujar sekretaris Unit Pelaksana Pengadaan (UPP) Unhas ini. “Diharapkan setelah perenovasiaan
ini mahasiswa dapat menjaga gedung PKM 2 ini dengan sebaik-baiknya,” tutupnya. n Ai, Sartika, Suci
10
CIVITAS
identitas
NO. 928, TAHUN XLVII, EDISI OKTOBER 2021
IDENTITAS/ FRISKILA NINGRUM YUSUF
Kolam: Kondisi kolam renang unhas yang dipenuhi lumut sedang dibersihkan oleh pihak pengelola kolam renang. Proses pembersihan ini pun bahkan menghabiskan waktu hingga berjam-jam, Rabu (10/11).
Problematika Sirkulasi Kolam Renang Unhas
A
roma menyengat khas kaporit menusuk indra penciuman begitu memasuki kawasan kolam renang Unhas, Jumat (1/10) tidak banyak pengunjung mengabiskan waktu di sana, sehingga terlihat banyak dedaunan mengapung di permukaan kolam. Menilik lebih jauh, kondisi dasar kolam ternyata tidak kalah cemar. Banyak kehidupan di bawah sana. Lumut nampaknya betah bermukim dalam keruhnya air kolam. Kolam renang yang pertama kali dibuat dalam rangkah penyambutan Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNas) pada 1996, hingga digunakan lagi pada POMNas 2017 saat Unhas kembali menjadi tuan rumah. Pada 2017 terjadi ledakan pada salah satu pipa sistem filtrasi kolam renang yang menyebabkan kejernihan air kolam berkurang. Pengunjung Kolam Renang Unhas, Hikmen mengeluhkan bau telur yang
tercium dari air kolam. “Kendala saat ingin memanfaatkan kolam ini, pertama kolamnya berbau seperti telur, bau ini sudah tercium ketika memasuki kolam. Persoalan kedua, air yang masih kotor dimana banyak lumut yang mengendap di dasar kolam, ini membuat kulit saya gatal-gatal,” ujarnya saat diwawancara, Selasa (12/10). Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Renang yang banyak menorehkan prestasi di berbagai cabang olimpiade lokal dan nasional ini sering mengadakan event dengan penggunaan fasilitas kolam renang. Namun, problematika terkait kebocoran kolam, kejernihan air, dan rusaknya filtrasi kolam menjadi salah satu kendala anggota UKM renang serta masyarakat umum. Ketua UKM Renang Unhas, Andi Firman mengatakan masalah utama datang dari air kolam yang digunakan saat ini berasal dari air sumur bukan air PDAM. Sehingga membutuhkan banyak
obat kaporit untuk menjernihkan air kolam tersebut. Menurutnya, hal ini cukup mengganggu sebab kolam tersebut biasanya dipakai untuk event nasional, namun lantaran terdapat masalah pada kejernihan air sehingga dibutuhkan lebih banyak kaporit untuk membantu menjernihkan air kolam. “Kaporit banyak dibutuhkan karena filtrasi airnya jelek. Kemarin saat POMNas 2017 akan dilaksanakan, dilakukan perombakan kolam. Saya rasa waktu itu pihak yang bertanggung jawab kurang teliti saat merombak kolam. Akibat renovasi tersebut, ada filtrasi bawah yang tertutup,” ujarnya saat ditemui di sekretariat UKM renang, Selasa (12/10). Firman berharap fasilitas seperti kolam renang Unhas lebih diperhatikan lagi perawatannya. Kolam renang tersebut tidak terbatas penggunanya hanya dari kalangan mahasiswa, tetapi juga untuk umum.
Menurut Koordinator Pengelola Kolam Renang Unhas, Azis ST terdapat kebocoran yang tidak diketahui letaknya di kolam tersebut. Oleh karena itu, ia terpaksa harus menutup sirkulasi kolam karena apabila dibiarkan terbuka maka air kolam akan terus berkurang. “Terakhir pipa filtrasinya sudah dicuci, namun sudah tidak dipakai lagi. Bila dibuka kembali sirkulasinya, air akan terus menyusut sebab ada kebocoran di kolam ini yang tidak diketahui letaknya. Bila mau dicari titik kebocorannya maka terpaksa kolam ini harus dibongkar ulang,” ujar Azis saat ditemui di Kolam Renang Unhas. Walaupun sirkulasi dengan mesin tidak dapat dilakukan, pihak pengurus kolam renang tetap melakukan upaya penjernihan air dengan sirkulasi manual menggunakan mesin celup dan pemberian kaporit, dengan secara rutin mengetes pH dan kadar kaporit kolamn Hia, Kai, Ant
identitas
NO. 928 TAHUN XLVII, EDISI OKTOBER 2021
CIVITAS
11
Harapan Dibalik Pemilihan Rektor Baru Unhas
P
emilihan Rektor Baru Unhas sudah di depan mata. Pergantian Rektor yang akan menjabat pada periode 2022-2026 menjadi momen istimewa bagi sivitas akademika Unhas. Karena Rektor baru berarti tujuan dan harapan yang baru pula. Seperti halnya Ketua Badan Eksekutif Keluarga Mahasiswa Fakultas Kehutanan, Sylva Indonesia (BE Kemahut SI) Muhammad Ikhsan yang merasa peran rektor sangat krusial dalam program kerja BEM. Karena dalam pelaksanaanya, harus penuh dengan dukungan rektor. Misalnya dalam pelaksanaan seminar nasional, bina desa dan lainnya yang harus mendapatkan dukungan atau tanda tangan dari rektor. Mahasiswa angkatan 2018 tersebut, rektor yang baik harus memiliki sifat terbuka, salah satunya dalam hal transparansi anggaran kegiatan mahasiswa. Ia menambahkan, kelak rektor baru juga tidak sewenangwenang membuat peraturan tanpa sepengetahuan mahasiswa. “Kita sering aksi besar-besaran sebab banyak aturan yang disahkan begitu saja tanpa persetujuan lembaga mahasiswa. Walaupun ada perwakilan mahasiswa dalam Majelis Wali Amanat (MWA) tapi saya kira itu tidak efektif,” ujar Ikhsan. Berbeda dengan Ketua Himpunan Mahasiswa Antropologi, Agus Pratama Saputra yang mengungkapkan ditingkat himpunan, kebijakan rektor tidak terlalu berpengaruh. Menurutnya, ditingkat Himpunan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik kebijakan dekanat dan jajarannya yang paling mempengaruhi kinerja himpunan. Namun begitu, Agus mengatakan dalam hal-hal administrasi kepengurusan, misalnya saat mengurus surat rekomendasi atau perizinan yang membutuhkan tanda tangan rektor, terlalu banyak pintu yang harus dilewati. Hal ini mempersulit himpunan jika ada keperluan mendadak atau mendesak. Lebih lanjut, ia menjelaskan rektor dapat memegang teguh prinsip tri darma perguruan tinggi, yang mencakup pemberdayaan mahasiswa, dukungan dalam penelitian, dan sebagainya.”Saya merasa rektor yang baik adalah yang dekat dengan mahasiswa, dimana rektor dan mahasiswa dapat berjalan bersama mencapai tujuan,” pungkasnya. Ketua Forum Bersama (Forbes) Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Andi Fadel Muhammad Haris menjelaskan, peran rektor sangat penting untuk menjalan kegiatan UKM. Namun, ia menyayangkan banyak kegiatan UKM contohnya kegiatan sosial yang dilarang
IDENTITAS/ FRISKILA NINGRUM YUSUF
Sesi foto bersama setelah sosialisasi tahapan penyaringan Bakal Calon Rektor oleh ketua panitia di ruang senat akademik, Kamis (28/10).
untuk luring, disamping rektor sendiri masih menjalankan kegiatan luring, seperti Dies Natalis. Fadel menambahkan,dalam kepengurusan rektor selanjutnya, perizinan dan transparansi dana UKM dapat diperbaiki. “Walaupun sudah diadakan bimbingan teknis, tapi kita tidak mengerti berapa sebenarnya anggaran yang diberikan untuk UKM setiap tahunnya,” imbuhnya. Selain itu, mahasiswa Fakultas Kehutanan tersebut berharap rektor dapat lebih mengapresiasi kinerja dari anggota UKM. Sampai saat ini, mahasiswa yang diberikan apresiasi hanya juara satu, sedangkan mereka yang mendapatkan prestasi juara dua dan tiga atas nama Unhas tapi tidak diberikan bantuan apresiasi. Ditambah lagi, meurut Fadel, tiap proposal kegiatan UKM, hanya diberikan paling banyak 750 ribu, sedangkan yang diadakan biasanya kegiatan besar. Ia berharap hal ini dapat menjadi perhatian rektor baru nantinya. “Rektor yang baik dapat memberikan mahasiswa ruang publik ketika memiliki aspirasi, tidak ada yang ditutup-tutupi, lebih sering berinteraksi dengan mahasiswa, dan tidak rangkap jabatan seperti yang sekarang,” kata Fadel. Tidak hanya mahasiswa, komponen sivitas akademika lain juga menaruh harapan pada rektor baru kelak. Seperti Kepala Tata Usaha Fakultas Farmasi Unhas, Muhammad Yusni Ismail ST MM mengatakan kebijakan rektor sangat penting untuk tenaga
kependidikan (tendik) untuk mencapai kinerja yang baik. Menurutnya, kebijakan rektor banyak mempengaruhi dari sisi kinerja, sisi kesejahteraan, sisi aturan kedisiplinan, dan sebagainya. Yusni Ismail berharap rektor selanjutnya dapat mempertimbangkan kesejahteraan tendik, karena tendik juga sudah memberikan kinerja terbaik. Ia mengungkapkan, Unhas saat ini telah berstatus PTN-BH sehingga diharapkan adanya penyesuaian intensif kinerja. Lebih lanjut, Yusni Ismail mengungkapkan rektor yang baik adalah yang memiliki visi misi jelas serta memperhatikan seluruh komponen sivitas akademika dari atas sampai bawah. Harapannya rektor baru membawa Unhas menjadi lebih baik. “Walaupun yang sekarang sudah baik, kita berharap rektor selanjutnya bisa lebih baik lagi,” katanya. Disamping itu, Dosen Program Studi Asia Barat Fakultas Ilmu Budaya Unhas, Supratman SS MA PhD, mengatakan, ketika berbicara tentang kepemimpinan yang cerdas dan ideal di universitas dimulai pada figur rektor yang cerdas, berani dan visioner. Dalam kepemimpinan yang cerdas, universitas akan beralih dari organisasi yang berorientasi pada tugas ke organisasi yang berorientasi pada proses, yang bagaimanapun juga didasarkan pada paradigma pasca-industri. Ia melanjutkan, model kepemimpinan interaktif yang cerdas itu saat rektor memahami tugasnya, kebijakannya dan bentuk pemikirannya sehingga
akan menjadi sesuatu fleksibel serta strategis. Oleh karena itu, rektor harus memperkuat seni negosiasi dan berinteraksi sebagai salah satu keterampilan berpikir strategis dalam aktivitasnya. Rektor juga harus memimpin dengan pemikiran kritis dan, yang paling penting adalah niat dan tim yang kuat dan solid. Supratman berharap, rektor bisa menjadikan Unhas sebagai rumah harapan masyarakat yang melahirkan generasi penopang dan penerus citacita bangsa yaitu terciptanya masyakat adil dan Makmur yang berketuhanan yang Maha Esa. “Universitas tidak sekadar bicara soal pengembangan ilmu pengetahuan dan keterampilan tetapi juga harus mampu meletakkan dasardasar kebangsaan dan kenegaraan,” ujarnya. Di akhir wawancara, Supratman menegaskan, universitas harus kembali independen dan otonom pada pendidikan dan pengembahan ilmu pengetahuan yang berbasis pada nilainilai luhur kebangsaan dan negara republik Indonesia. “Saya kira penemuan dan pusat penelitian yang ada di wilayah ini sangat potensial untuk menjadikan universitas ini sebagai kampus yang berkelas internasional. Unhas harus menjadi universitas dunia dengan berbasis pada sumber daya dan sumber daya manusia yang ada di tanah peradaban manusia Bugis -Makassar ini,” tutupnya. n Anisa Luthfia Basri
12
CERPEN
identitas
NO. 928, TAHUN XLVII, EDISI OKTOBER 2021
Sefalopoda Sastra “Untuk Viona. Jika putus asa itu nyata adanya, mungkin aku tengah melawannya dengan sengit. Kekecewaan menggelapkan pandanganku, menutup mataku kuatkuat hingga kepalaku tak lagi leluasa. Dunia ini brengsek-, bukan. Akulah yang terlalu lemah. Aku tahu, menulis adalah satu-satunya yang kubisa, dan ini mungkin tulisan terakhirku. Aku mempersembahkannya untukmu, kuharap kau menyukainya. Temui aku dalam kedamaian semuku.” Tertulis di sebuah amplop yang kutemukan di depan pintu kamar pondok Yonga. Surat Pertama Viona, Senang sekali mendengar kau akhirnya akan berkunjung ke Makassar. Sebelumnya aku minta maaf padamu karena tidak bisa menjamumu seperti kau menjamuku malam itu. Di dalam bilik sempit di hadapanmu itu, tidak ada apapun selain debu dan kesengsaraan. Juga mungkin lembaran kertas kusut yang bertuliskan sajak murahan yang tidak kunjung selesai. Tinta penaku habis, hingga aku harus menggunakan semua sisa uangku untuk membeli sebotol tinta demi menulis surat ini. Tulisan yang akan memandumu hingga kita akhirnya mungkin akan bertemu. Kuharap kau seronok dengan ini. Akan kau temukan tiga lembar surat lain dalam amplop ini. Aku akan memandumu berjalan ke beberapa tempat terindah di kota Daeng. Beberapa mungkin bagimu tidaklah istimewa, tetapi bagiku tempat itu yang mengubah hidupku. Untuk sekarang, aku ingin kau keluar dari gedung ini, pergilah ke arah selatan, carilah pohon paling besar di kawasan Benteng Somba Opu, kemudian bacalah surat yang kedua. Aku akan selalu mengawasimu. Surat kedua “Tempat paling sejuk” Aku yakin kini kau berada di bawah pohon besar yang aku maksud. Letaknya ada di tengah kawasan, sangat mudah ditemukan. Jika kau melihat akar pohon yang mengundak, di sanalah aku sering kali duduk termenung, menatap kokohnya tembok setebal tiga meter di hadapanku, sambil merenungi kerasnya hidup sebagai sastrawan. Aku berasal dari sebuah desa kecil di Kabupaten Bone. Awal aku mengenal sastra ketika roman karya Buya Hamka bertajuk “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” kutemukan di balai desa, tempatku sering menguntil buku-buku yang datang dari kota. Buku itu kubaca ratusan kali hingga kau mungkin tidak akan mampu mengenalinya lagi. Buku itu menginspirasiku, memicu semangat dalam diriku untuk bisa seperti Zainuddin dalam romanku sendiri. Sukses sebagai penulis di tanah rantau, kujadikan impian yang aku ingin
wujudkan dan tunjukan pada orang tuaku. “Orang bodoh mana yang mau beli tulisan? Lebih baik kamu tanam padi, bapak bisa kasih kamu sepetak tanah.” Katakata bapak merontokkan tekadku semudah mematahkan lidi. Kata-kata bapak memang sering kali melukai hatiku, terlebih sejak kepergian Ibu. Tak Ada yang bisa dilakukannya lagi selain menggilai sawah dan padinya. Impianku untuk sukses di tanah rantau tidak sirna begitu saja. Kujual semua yang kupunya, sepeda, beberapa helai baju dan celana, bahkan cincin emas peninggalan mendiang ibuku, agar bisa merantau ke Makassar. Setelah cukup, aku lari dari rumah, meninggalkan bapak yang hanya bisa memenjarakanku dalam kurungan yang disebutnya “rumah”. Bapak pasti akan sangat marah kalau tahu, apalagi tujuanku tak tentu. Kehidupan baruku bergulir di Makassar. Sangat sulit bagi pemuda kampung sepertiku terbiasa dengan suasana kota. Terlebih lagi tak punya seorang pun kenalan atau kolega di sini. Tapi aku harus tetap berjuang untuk menjadi seorang sastrawan besar. Akan kubuktikan ketika aku pulang nanti, bapak dan seluruh penduduk desa akan bangga padaku. Mungkin dudukmu sudah sangat nyaman di akar pohon besar ini, tetapi sebelum membaca surat selanjutnya, aku ingin kau mengambil langkah ke tanggul yang ada di sebelah kirimu. Surat ketiga “Si Cantik Viona” Viona…Nama itu selalu menghantui pikiranku pagi maupun malam. Sejujurnya aku tidak ingin memujimu berlebihan, itu bisa membuat pujianku terkesan murahan. Namun, itulah kenyataanya. Masih segar dalam ingatan, hari di mana aku mengenalmu pertama kali. Pagi itu, kabar baik segera menghampiri. Cerita pendek yang kutulis seminggu sebelumnya dimuat dalam surat kabar Pedoman Rakyat. Hatiku senang bukan kepalang, karya pertamaku langsung dihargai sepuluh ribu rupiah. Uang yang bisa memenuhi kebutuhan hidupku selama satu bulan. Tiga hari setelahnya surat darimu datang, surat penggemar pertama yang sukses mempertemukan kita. Putri pengusaha mentereng dari
Jakarta, mendengar itu dari kurir suratmu, nyaliku sedikit menciut. Aku takut kau akan membenci pemuda miskin sepertiku. Tapi nyatanya tidak. Di sebuah restoran mewah di dekat Anjungan Pantai Losari, aku mengenalmu ILUSTRASI/IVANA FEBRIANTY seperti jelmaan seorang malaikat. Kau cantik, pipimu halus dan putih seperti tepung, matamu seperti buah pinang, senyummu sumringah dihiasi taring gingsul. Kau baik hati, dermawan, anggun, dan kaya, bisa menerimaku sebagai seorang sastrawan yang kau puja. Jika sekarang kau berdiri menghadap ke sungai yang airnya berwarna hijau, di situlah aku menulis kisahku yang kau gemari. “Anak Rantau Mengejar Mimpi”, berhasil menyentuh hatimu. Sebagai imbalan kau hadiahkan padaku sebuah mesin ketik yang belum pernah kusentuh sebelumnya. Itu adalah hadiah yang terindah yang pernah kudapatkan dalam hidupku. Aku bersyukur bisa mengenalmu Mungkin kita akan segera bertemu. Aku ingin kau berjalan sedikit lebih jauh ke arah muara sungai. Di sana ada dermaga tua menghadap laut, tempat kesukaanku dikala hati bersedih. Surat keempat “Keputusasaan” Setelah tulisanku terbit di surat kabar Pedoman Rakyat, aku menulis banyak sekali cerita pendek. Siang dan malam, hingga tetangga kamarku memarahiku karena suara berisik mesin ketik yang tidak henti kutekan. Aku merasa seperti seekor kerbau yang lepas talinya. Dengan semangat membara, kukirim tulisanku di berbagai perusahaan surat kabar, tetapi ternyata aku tidak seberuntung sebelumnya. Aku mencoba lagi, tetapi hasilnya nihil. Bisikan penolakan dari pegawai perusahaan terasa sangat berisik di kupingku, “Tulisan sampah” mereka bilang. Mengingat sosokmu, aku kembali menulis, terus memperbaiki tulisanku, namun hasilnya tetap saja berujung penolakan. Terus menerus ditolak, aku bertanya “apa yang salah dari tulisan-tulisanku?” Tapi tidak ada jawaban. Hari demi hari kulalui, uang di dompetku semakin menipis. Memaksaku menjual mesin ketik yang kau hadiahkan kepadaku. Aku menjual semua yang kupunya hanya untuk
makan, hingga yang tersisa di bilikku hanya tumpukan naskah yang berlumur hinaan. Tadi pagi, kuputuskan untuk berkunjung ke dermaga ini, membawa tumpukan naskah setebal genggaman tangan, dan sebotol tinta berwarna hijau. Aku menyadari bahwa apa yang bapak katakan ada benarnya: orang bodoh mana yang mau beli tulisan. Aku sadar, kalau aku tidak bisa mengandalkan sastra untuk mencari makan. Menjual kata-kata itu jauh lebih sulit dibanding menjual padi hasil panen bapak. Bapak benar dan aku salah. Aku sangat tidak sudi jika kau kecewa karena aku berhenti menulis. Mungkin kau sudah terganggu dengan beberapa tetes air mata yang menodai kertas ini. Aku menangisi hidupku. Aku pergi ke dermaga ini tanpa sarapan sesuap nasi pun. Aku bahkan tidak lagi memikirkan apa yang akan mengisi perutku nanti malam. Dalam keadaan seperti ini, aku tidak sanggup menampakkan wajahku di hadapanmu. Aku sudah mengecewakanmu juga mengecewakan diriku sendiri. Sastra tidak bisa menghidupiku, karenanya aku berhenti menulis. Dan karena karyaku tidak mampu memberiku makan, maka aku akan memakan mereka. Mungkin beberapa sobekan kertas akan kau temui di dermaga ini. Kemudian untuk menghilangkan dahaga, kuminum tinta hijau yang tersisa di botol. Mungkin masih cukup tiga atau empat tegukan. Tapi Viona, apakah kau tahu kalau tinta warna hijau ini beracun? Jika aku meminumnya, kau harusnya melihat botol tinta di ujung dermaga. Menelan tinta sebelum terjun ke laut, rasanya aku seperti akan berubah menjadi sefalopoda, sefalopoda yang bebas. Maafkan aku Viona. Aku tidak bisa menemuimu lagi. Aku terlalu malu menatap matamu dengan mata keputusasaan. Sebelum hujan reda, aku tidak akan bisa pulang dan hujan itu tidak pernah reda. Viona, terima kasih sudah hadir dalam hidupku. Viona, kau adalah satu-satunya puisi yang kupunya sekarang. Viona, kau adalah puisi terindah yang pernah aku baca. Viona, aku membencimu dengan rasa. Dan jika laut juga menolakku, kau mungkin bisa menemukanku mengambang di sekitar sana. n
Penulis Risman Amala Fitra Mahasiswa Sastra Jepang FIB Unhas Angkatan 2019.
identitas
Tantangan Menjadi Anggota Pers Kampus
K
Dunia Menjemput Ajalnya Oleh: Keyrina Adinda Pulpen, kertas, dan kopi Tertata rapi di atas meja. Menungguku bercerita hari ini.
Apa yang harus kutulis di sana? Cinta? Kebahagiaan? Ketentraman? Sedangkan di luar sana, hanya ada tawa kemenangan dan rintihan kesakitan yang kudapati.
DOKUMENTASI PRIBADI
wawancara dengan beberapa orang dari berbagai kalangan. Mulai dari mahasiswa, supir angkutan umum, satuan pengamanan dan dosen untuk kepentingan sebuah berita yang diliput. Saya tidak pernah menyangka akan melakukan hal tersebut. Apalagi saya tipe orang yang cukup pemalu dalam memulai suatu obrolan. Terkadang juga merasa takut ketika melakukan wawancara bersama narasumber mengenai isu yang berkaitan dengan hukum atau politik. Bahkan perlu mencari tahu di berita-berita daring terlebih dahulu mengenai hal tersebut agar nantinya tidak terlihat bodoh dan bingung sendiri. Menurut saya mengikuti kegiatan jurnalistik adalah suatu tantangan. Bagaimana kita dituntut untuk menelusuri dan menggali lebih dalam tentang isu, meskipun hal itu berada diluar dari bidang yang sedang saya pelajari secara teori di kelas. Dimana saya sebagai mahasiswa Fakultas Pertanian harus mempelajari isu-isu politik ataupun yang berkaitan dengan hukum khususnya tentang Omnibus Law yang kerap kali menjadi polemik di kalangan mahasiswa dan masyarakat. Selain itu, penting juga diajarkan ke seorang wartawan harus tepat waktu ketika ada jadwal wawancara bersama narasumber. Kemudian salah satu pengalaman yang membuat akhirnya merasa cukup berani dalam meliput demo pada 28 Oktober 2020, saat aksi peringatan Sumpah Pemuda yang
PUISI
Mereka menunggu... 1 menit 8 menit 17 menit berlalu... Namun, tanganku hanya siap dengan secangkir kopi yang mulai kehilangan kehangatannya.. Kertas dan pulpen bergeming. Pikiranku berkecamuk. Hati mulai menenangkan yang takkan tenang.
"Di samping tetap menjalankan peran sebagai seorang pelajar, mahasiswa juga memiliki peran lain sebagai agen perubahan."
einginan untuk mempelajari dunia jurnalistik tidak pernah berada dalam daftar hal-hal yang mau saya lakukan. Saya selalu memandang para jurnalis sebagai seorang yang berwawasan luas, memiliki public speaking yang baik, sosok yang kritis, memiliki jiwa yang tangguh dan tidak takut. Mereka salah satu definisi dari orang-orang berjiwa nasionalisme. Salah satu jurnalis yang sering saya saksikan program acaranya yaitu Najwa Shihab. Siapa yang tidak kenal dengan sosoknya? Seorang jurnalis dari kaum perempuan dengan cara berpikirnya yang luar biasa dan termasuk pribadi yang berani. Kemudian di awal 2020, saya mendaftarkan diri pada salah satu lembaga pers di kampus yakni Penerbitan Kampus identitas Unhas. Itupun mendaftar hanya untuk mencari kesibukan lantaran perkuliahan waktu itu tidak terlalu sibuk dibanding di semester 4 dan 5. Saya juga melihat beberapa teman telah mendaftar di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) sejak masih semester 1. Di semester 2 hanya PK identitas yang sedang membuka penerimaan anggota baru maka saya mendaftarkan diri dengan memilih spesifikasi fotografer. Awalnya saya mengira ketika mengambil spesifikasi fotografer hanya akan terus berfokus pada fotografi. Namun nyatanya saya juga diajarkan cara menulis sebuah berita ataupun rubrik lainnya. Melakukan
13
CERMIN
NO. 928 TAHUN XLVII, EDISI OKTOBER 2021
digelar oleh mahasiswa Unhas di depan pintu Unhas. Pada saat itu, saya mendapat penugasan untuk turun meliput. Namun ternyata saya harus sendiri untuk meliput kegiatan aksi tersebut. Meskipun awalnya meragukan diri sendiri namun, dengan berani saya tetap pergi untuk meliput kegiatan aksi tersebut. Dengan harapan semoga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan seperti terjadi ricuh. Bagi saya ini tantangan yang saya alami. Selalu siap untuk meliput suatu peristiwa meskipun harus sendiri. Daripada itu, menjadikan kami yang terlibat dalam anggota pers kampus, lebih peka terhadap lingkungan sosial dan kritis terkait isu-isu yang muncul khususnya berkaitan dengan persoalan kampus sendiri. Dari tantangan menjadi fotografer, menggali isu, wawancara hingga menulis, kemudian dapat membuka pola pikir saya sebagai mahasiswa. Disamping tetap menjalankan peran sebagai seorang pelajar, mahasiswa juga memiliki peran lain sebagai agen perubahan. Salah satunya dengan mengkritik suatu kebijakan atau hal lain yang dapat meresahkan sebagian besar orang melalui tulisan. n Friskila Nigrum Yusuf Mahasiswa Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian Angkatan 2019, Sekaligus Koordinator Foto identitas Unhas.
Hewan-hewan berdasi duduk berbincang dan tertawa. Suapan-suapan salmon bertabur emas masuk ke perut-perut serakahnya. Lalu, kesepakatan-kesepakatan dibuat dan hanyut dalam mimpi-mimpi kemewahan. Kopinya dingin, tak layak diminum, pikirnya. Sambil mengangkat tangan, “Wine” terucap dari lisan kotornya. Di sudut lain, Harimau diusir dari tanahnya agar gedung bertingkat tumbuh di atasnya. Orang utan dipaksa meregang nyawa agar tengkoraknya menjadi pajangan. Trenggiling kesakitan, tetapi didesak mati demi menjadi sebuah obat. Cendrawasih kehilangan diri sebab bulunya diberus tuk memuaskan kekejian hasrat. Tak bisa. Tak mungkin. Hariku buruk. Tidak! Bukan hari, tapi dunia ini buruk. dan kejam. Cinta telah lenyap. Kopi hanya hiasan belaka. Akhirnya, dunia kehilangan arah dan makna. Perlahan.. Aku menutup mata, telinga, dan hati. dan otak berhenti bekerja. n
Penulis merupakan mahasiswa Jurusan Antropologi, Fakultas Sosial dan Ilmu Politik Universiats Hasanuddin, angkatan 2019.
KAMPUSIANA
14
identitas
NO. 928, TAHUN XLVII, EDISI OKTOBER 2021
Jelang Kuliah Offline, 1.368 Mahasiswa Akan Ikuti Swab Antigen. UNIVERSITAS Hasanuddin (Unhas) melalui Bagian Akademik gelar rapat persiapan pelaksanaan swab antigen, pukul 14.00 Wita di JK Arenatorium dengan menerapkan protokol kesehatan, Rabu (13/10). Swab antigen merupakan salah satu prasyarat penyelenggaraan uji coba perkuliahan tatap muka terbatas semester awal Tahun Ajaran 2021/2022. Rapat dipimpin Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof Dr Ir Muh Restu MP, serta dihadiri Direktur Pendidikan, Kepala Biro Administrasi Akademik, Kepala Bagian Kerja Sama, Satgas Covid-19 dan Kepala Sub Bagian
Akademik setiap fakultas di lingkup Unhas. Dikutip dari Sub Direktorat Humas dan Informasi Unhas, Kamis (14/10) Restu menjelaskan berdasarkan pendataan melalui platform yang telah disediakan, terdapat 1.796 mahasiswa yang ingin mengikuti perkuliahan tatap muka terbatas. Namun, tak semua mahasiswa telah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan, seperti menerima vaksin secara lengkap. Ia menjelaskan, dari keseluruhan mahasiswa, setidaknya ada 119 orang yang belum menerima vaksin sama sekali, 309 yang baru menerima vaksin
pertama. “Jadi, berdasarkan SOP yang sudah ditentukan, uji coba tatap muka hanya bisa diikuti oleh mahasiswa yang sudah menerima vaksin 2 kali. Sehingga, hanya 1.368 orang yang akan mengikuti swab antigen tersebar dari 16 fakultas,” ujar Restu. Lebih lanjut, Restu menambahkan, pelaksanaan swab antigen dijadwalkan berlangsung hingga 16 Oktober 2021, disesuaikan dengan jumlah peserta. Sedangkan uji coba tatap muka akan dimulai pada tanggal 18 Oktober 2021 mendatang. Pada kesempatan yang sama,
mewakili Satgas Covid-19 Unhas sebagai tim medis, dr Munawir menjelaskan pelaksanaan swab antigen akan mengikuti protokol Covid-19. Olehnya itu, seluruh rangkaian swab antigen harus memperhatikan SOP termasuk menjaga jarak. ”Setelah melakukan swab antigen, para mahasiswa akan menunggu hasil tes sekitar 15-20 menit. Ketika ditemukan hasil yang reaktif, maka akan dilakukan swab PCR saat itu juga,” ucap Munawir.n Annur Nadia F. Denanda
Penerima Beasiswa Sobat Bumi Unhas Beri Santunan ke Pensiunan Atlet
IDENTITAS/ FRISKILA NINGRUM YUSUF
Penjaringan: Penjelasan terkait tahapan penjaringan oleh Ketua Panitia Penyaringan calon rektor Unhas di ruang senat akademik, Kamis (28/10).
Fakultas Kehutanan Unhas Gelar Pelatihan Kewirausahaan Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin melalui Bidang Kemahasiswaan, Kemitraan dan Alumni menyelenggarakan webinar pelatihan kewirausahaan untuk memberi pengetahuan cara memulai usaha untuk menjadi seorang wirausaha muda. Kegiatan ini berlangsung secara virtual melalui Zoom Meeting, Sabtu (9/10). Pelatihan tersebut diikuti oleh sejumlah mahasiswa dari Fakultas Kehutanan Unhas dan dihadiri oleh beberapa pemateri. Diantaranya seorang Praktisi Usaha Kayu, Nur Kahfi menjelaskan bahwa mengandalkan tekad dan keberanian menjadi poin penting dalam memulai usaha. “Jangan putus asa dan harus semangat menghadapi lapangan,” kata Nur memberi motivasi semangat kepada peserta webinar. Di samping itu, seorang Praktisi Usaha Rotan, Dadang Anugrah mengatakan bahwa pentingnya kerangka manajemen dan perencanaan berkelanjutan dalam memulai usaha kehutanan. Selain itu, melakukan riset pasar adalah hal yang penting dalam kelangsungan usaha. “Dengan riset pasar, identifikasi
konsumen dapat diketahui. Setelah tahu profil konsumen, lakukan kerja sama melalui kontrak kesepakatan yang merupakan legalitas dalam usaha. Kontrak ini menjadi payung hukum jika terjadi sesuatu,” jelas Dadang. Adapun pemateri pada sesi kedua yakni seorang wirausaha lebah (Founder of Asy-Syifa), Ikram menerangkan bahwa menjadi wirausaha tidak harus punya pabrik, kantor strategis dan teknologi canggih untuk memulai usaha. “Mulai saja dulu untuk berwirausaha, rezeki pasti menyusul. Niatkan membantu orang yang nantinya menciptakan transaksi jual beli,” tutur Ikram. Hal serupa juga dikatakan oleh Founder of Chichips Snack, Muh Taufik bahwa sebelum memulai usaha terlebih dahulu dapat diawali dengan membentuk tim yang ingin berjuang bersama. “Jangan sungkan bertanya mau fokus atau tidak, harus keras agar mereka serius untuk menghindari kontribusi yang tidak ada. Cari teman yang memiliki visi dan misi yang sama dengan kita,” ungkap Taufik. n Andi Audia Faiza Nazli Irfan
MEMPERINGATI PON XX Papua 2021, penerima beasiswa Sobat Bumi Unhas memberikan santunan ke pensiunan atlet dan membagikan masker di area Unhas. Kegiatan ini melibatkan penerima beasiswa dari universitas lainnya yang serentak dilaksanakan se-Indonesia, Minggu (3/10). Pada kesempatannya, Ketua Panitia Aksi PON Unhas 2021 Faturrahman menjelaskan beberapa hal yang didonasikan. “Kami menyediakan beras, minyak goreng, ikan kaleng, dan berbagai bahan makanan dan pendukung lainnya,” sebutnya. Adapun dana yang dikeluarkan dalam santunan kali ini ialah enam ratus ribu rupiah. Santunan kemudian diberikan kepada pensiunan Atlet Gojukai, Ali
Imran Refideso. “Dalam menemukan pensiunan atlet, kami berkoordinasi dengan UKM yang berkecimpung di dunia keolahragaan. Lalu, mereka menyaring siapa yang layak untuk mendapatkan bantuan,” lanjut Fatur. Ia menambahkan, dirinya sangat mengapresiasi ide kegiatan. “Kegiatan ini adalah upaya menumbuhkan kembali semangat para atlet berprestasi yang sudah pensiun di tengah semaraknya PON XX. Semoga mereka tetap berkontribusi, khususnya dalam dunia olahraga,” harap Fatur. Sementara itu, pembagian masker dilakukan di tiga titik. Di antaranya Taman Unhas, Pintu Nol Unhas, dan daerah Workshop Unhas. n Nadhira Sidiki
Gelar Webinar, Mahasiswa Bertani Unhas Bahas Peluang Bisnis Porang KOMUNITAS Mahasiswa Bertani Unhas menggelar Webinar Nasional membahas mengenai Peluang Bisnis dan Budidaya Porang melalui Zoom Meeting, Rabu (6/10). Kegiatan ini menghadirkan Wakil Ketua DPRD Sulawesi Selatan sekaligus Ketua Umum Persatuan Eksportir dan Pengusaha Perkebunan Porang Indonesia H Syahrudin Alrif S IP M M, Anggota DPRD Kota Makassar Mario David Pn S Sos M M, dan COO Vestanesia Muh Ilmu Ikhsan Sabur sebagai narasumber. Dalam kesempatannya, Syahrudin menjelaskan budidaya porang dapat tumbuh dimana saja. “Dengan catatan ditanam pada bulan Oktober sampai dengan Desember,” ucapnya. Ia menambahkan budidaya porang juga menghasilkan keuntungan yang banyak. “Biaya produksi porang mencapai 85 juta/hektar, sedangkan jika panen biasanya mendapatkan hasil
sekitar 260 juta/hektar, untuk itu biaya bersih yang dihasilkan bisa mencapai sekitar 175 juta rupiah,” ungkap Syahruddin. Lebih lanjut, Mario mengatakan akan membantu dan membeli porang langsung dari para petani. “Tenang saja, kami akan membeli porang dari para petani lokal sehingga mereka tidak perlu pusing untuk memikirkan porang yang mereka hasilkan akan dijual kemana,” katanya. Pada sesinya, Ikhsan memaparkan bahwa Vestanesia sebagai teman tumbuh petani berperan sebagai wadah bagi para petani porang untuk mendapatkan investor. “Kita akan berkerjasama dengan beberapa pihak, salah satunya pemerintah untuk mendapatkan investor dan memperluas akses pasar dari porang ini,” tutupnya. n Suci Wahyuningsih Ramadhani
identitas
NO. 928, TAHUN XLVII, EDISI OKTOBER 2021
KAMPUSIANA
15
Tahap Asesmen Psikologis Bakal Calon Rektor Unhas Berakhir ASASMEN Psikologis Bakal Calon Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Periode 2022-2026 berakhir pada Rabu (13/10). Penutupan digelar pada pukul 11.00 Wita, di Hotel Claro, Makassar. Hadir pada kegiatan seluruh Tim Asesmen dari Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) dan seluruh pendaftar Bakal Calon Rektor Unhas Periode 2022-2026. Hadir pula Wakil Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) Unhas, Prof Dr Ir Ambo Ala MS, Ketua P2R Unhas, Prof Dr Syamsul Bachri SH MH, Sekretaris P2R Unhas, Prof Dr Ir Abdul Latief Tolleng MSc, serta beberapa anggota MWA dan P2R Unhas. Dikutip dari Sub Direktorat Informasi
dan Humas Unhas, Kamis (14/10) Ketua P2R Unhas, Syamsul Bachri mengatakan asesmen Psikologis merupakan tahap akhir dari proses penjaringan. Ia mengatakan selama tiga hari kegiatan tidak ada masalah berarti yang terjadi serta berharap dapat menerima hasil asasmen secepatnya. “Kami berharap dapat menerima hasilnya pada sekitar tanggal 22 Oktober, agar dapat diproses lebih lanjut ke Majelis Wali Amanat,” kata Syamsul. Disisi lain, Ketua Tim Asesor dari Fakultas Psikologi UGM , Prof Dr Faturochman MA menyampaikan apresiasinya atas kepercayaan serta dukungan yang diterima selama proses asesmen. Ia mengatakan akan
menyerahkan hasil asasmen secepatnya dan selengkapnya. “Setelah itu, jika ada pertanyaan dari P2R tentu kami siap menjawabnya. Kami telah bekerja sungguh-sungguh dan akan mempertanggungjawabkan hasilnya,” kata Faturochman. Pada kesempatannya, Ambo Ala menjelaskan tahapan yang akan dilalui Bakal Calon Rektor. Ia mengatakan terdapat tiga elemen yang menjadi pertimbangan, yaitu kelengkapan syarat administrasi, hasil pemeriksaan kesehatan, dan hasil asesmen psikologis. Lebih lanjut Ambo Ala mengatakan, setelah P2R menerima hasil asesmen psikologis, MWA kemudian akan
mengadakan Rapat Pleno pada tanggal 25 Oktober 2021 dalam rangka menetapkan Bakal Calon Rektor yang memenuhi syarat dan menyerahkannya kepada Senat Akademik untuk selanjutnya melakukan tahapan penyaringan. Ambo Ala menekankan pentingnya hasil asesmen psikologis bagi MWA dalam menetapkan Bakal Calon Rektor . “Kami menyadari pentingnya hasil asesmen psikologis ini untuk memperoleh gambaran tentang profil para kandidat. Kita bukan saja memilih manajer, tetapi memilih pemimpin yang mempunyai pengaruh dan kompetensi,” kata Ambo Ala. n Annur Nadia F. Denanda
Bercerita dengan Foto Bersama UKM Fotografi Unhas UNIT Kegiatan Mahasiswa (UKM) Fotografi Unhas mengadakan Bincang Fotografi sebagai salah satu rangkaian kegiatan Pameran Pojok Diksar XXX yang bertemakan “Creative Storytelling”. Kegiatan ini dilaksanakan secara virtual melalui Zoom Meeting, Sabtu (2/10). Menghadirkan seorang Creative Storyteller di bidang fotografi, Angger Timur sebagai pembicara, kegiatan ini dipandu oleh Ketua UKM Fotografi Unhas, Muhammad Alif Alim. Mas Angger, sapaan akrabnya menjelaskan bahwa memotret adalah keterampilan yang seharusnya terus dikembangkan dan diasah. Hal ini diperlukan agar bakat yang dimiliki
tidak memudar bahkan hilang. “Hadir kaku dan kelu saat menyambut momen yang kelak akan diartikulasikan dalam cerita. Seseorang membutuhkan sebuah momen untuk memantik keterampilan yang dimiliki dalam hal memotret kembali,” ucap Angger. Disamping itu, salah satu peserta bincang fotografi, Fariq berharap agar kegiatan seperti ini dapat lebih intens dengan pemateri. “Semoga ke depannya UKM Fotografi dapat mengundang pemateri handal untuk mengadakan kegiatan lanjutan dari bincang fotografi, seperti hunting foto bersama,” ujar Fariq. n Andi Fauzan
Mahasiswa Unhas Sabet Tiga Medali dalam PON XX Mahasiswi Universitas Hasanuddin, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Nurfa Nurul Utami berhasil meraih Tiga Medali dalam cabang Olahraga Renang Artistik pada PON (Pekan Olahraga Nasional) yang berlangsung, (5-7/10) bertempat di Kolam Renang Lukas Enembe Sentani, Jayapura, Papua. Dalam wawancaranya Sabtu, (9/10), Tami menyampaikan bahwa dalam dua tahun persiapan menuju PON XX, pelatihnya bahkan mengundang orang-orang ahli dan mengadakan kelas khusus seperti perbaikan teknik renang, expression class, design class, dan juga kesempatan latihan dengan atlet renang artistik dari luar negeri meskipun hanya sebatas daring. “Saya juga dilatih mental dengan belajar lebih percaya diri dan belajar selalu santai dalam melakukan suatu performance. Namun, selama persiapan itu saya terkendala pada kepercayaan diri karena ini merupakan pertama kalinya saya turun sebagai
soloist dalam PON,” papar Tami. Selain berkarier sebagai atlit, ia mengaku sempat kesulitan untuk mengikuti perkuliahan dan mengerjakan tugas seperti temanteman lainnya. Namun, berkat dukungan dari dosen, ia masih bisa mengerjakan kewajibannya sebagai mahasiswi. Selanjutnya, ia bercerita mulai mengenal olahraga renang sejak Sekolah Dasar dan renang artistik sejak tahun 2010. Kini, ia meraih medali Perunggu dalam kategori Solo, medali Emas dalam kategori Duet, dan medali Perak dalam kategori Team. “Atas apa yang saya raih, saya ingin mengucapkan rasa terimakasih sebesar-besarnya terhadap para pelatih yang sabar dalam melatih dan percaya pada kemampuan saya, dukungan serta doa dari orangtua dan teman-teman,” ujar Tami. n Ivana Febrianty
DOKUMENTASI PRIBADI
Tim Barakka Unhas berhasil menjadi delegasi Indonesia di Internasional MERMC yang diselenggarakan oleh MonsoonSIM pada Sabtu, (09/10).
Dosen Unhas Jadi Rektor Pertama ITBH Pare-pare DOSEN Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Dr Ir Ansar Suyuti MT, dilantik menjadi Rektor Institut Teknologi Bacharuddin Jusuf Habibie (ITBH) dalam Upacara Pelantikan Pejabat dalam lingkungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek), di Plaza Insan Beprestasi Kantor Kemdibudristek Jakarta, Selasa (5/10). ITBH yang berlokasi di Kota Parepare, Sulawesi Selatan tersebut, digagas oleh Walikota Pare-pare, Dr Taufan Pawe SH MH, dengan Unhas sebagai Institusi Pembina. ITBH Pare-pare merupakan Institut Teknologi Negeri kelima di Indonesia setelah ITB, ITS, ITERA dan ITK. Kehadiran ITBH juga menjadikan Pulau Sulawesi resmi memiliki institut teknologi negeri setelah Pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan. Sehubungan dengan hal tersebut, Ansar yang merupakan Guru Besar pada Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik Unhas, dipercaya menjadi Rektor Pertama ITBH setelah melalui proses seleksi yang dilakukan secara langsung oleh Kemendikbudristek. Unhas sebagai Institusi Pembina ITBH diminta mengusulkan nama Calon Rektor, dimana proses selanjutnya menjadi kewenangan Kemendikbudristek.
Upacara pelantikan terhadap Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Pemimpin Perguruan Tinggi Negeri dan Pejabat Pengawas itu, dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Ir Suharti MA PhD. Terdapat 13 pejabat yang dilantik yaitu dua Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, empat Rektor, enam Direktur dan satu Pejabat Pengawas. Dalam acara pelatikan, Suharti menyampaikan harapan kepada para pejabat baru untuk melaksanakan pemerintahan dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. “Para pejabat baru perlu memastikan kebijakan dan program kita direncanakan dengan baik, dilaksanakan dengan akuntabilitas yang baik, serta diawasi dengan seksama sehingga dapat memberikan manfaat untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,” ujar Suharti dikutip dari rilis Humas dan Informasi Unhas, Selasa (5/10). Secara khusus, Suharti berpesan kepada Ansar agar memanfaatkan momentum berdirinya ITBH sebagai PTN baru untuk membangun fondasi tata kelola yang mendukung tumbuhnya semangat kreatif dan inovasi serta memastikan program kampus merdeka dapat dilaksanakan dengan amat baik. n Anisa Luthfia Basri
WANSUS
16
identitas
NO. 928, TAHUN XLVII, EDISI OKTOBER 2021
Kenal Lebih Dekat Pusat Pemeriksaan Halal Unhas Data Diri Nama: Prof dr Veni Hadju MSc Phd Tempat Tanggal Lahir: Gorontalo, 18 Maret 1962
P
Pendidikan:
DOKUMENTASI PRIBADI
ada 9 Oktober 2021, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama Republik Indonesia melakukan proses verifikasi dan visitasi lapangan guna mengetahui keabsahan dokumen Pusat Pemeriksa Halal (PPH) Universitas Hasanuddin. Sebagai salah satu pemeriksa halal, PPH Unhas
Bagaimana awal dibentuknya Pusat Pemeriksa Produk Halal (PPH)? PPH sudah dibentuk mulai 2017 dalam bentuk konsep, kemudian pada 2018 sudah berkegiatan dalam hal ini melakukan seminar dengan memperkenalkan Halal Sains dibawah naungan Faklutas Kesehatan Masyarakat (FKM), dulu namanya masih halal sains. Pada 2019 Rektor Unhas mengeluarkan surat keputusan untuk mengembangkan halal sains ini ke tingkat yang lebih besar dan menetapkan nama Pusat Pemeriksaan Halal. Pada 2020 dilakukan Peluncuran Pusat Pemeriksaan Halal Unhas diawali dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) antara BPJPH dengan masing-masing Yayasan Syarikat Islam, Pusat Kajian dan Advokasi Halal, Balai Besar Industri Hasil Perkebunan, dan Universitas Hasanuddin, dan pada 2021 Oktober ini dilakukan verifikasi, visitasi dan akhirnya diresmikan PPH ini. Dalam mengajukan Verifikasi dan Visitasi oleh BPJPH, apa saja yang dipersiapkan oleh PPH? Sejak 2018 kami sudah mengurus berkas-berkas, salah satu persyaratan agar di resmikan oleh BPJPH, adanya SK Pembentukan oleh institusi dalam
diresmikan dan telah diizinkan untuk beroperasi. Untuk mengetahui lebih banyak mengenai Pusat Pemeriksa Halal Unhas, simak wawancara khusus, Reporter identitas Nur Alya Azzahra dengan Kepala PPH Unhas, Prof dr Veni Hadju MSc Phd, Jumat (22/10).
hal ini Rektor Unhas, diharuskan memiliki ruangan kantor, memiliki minimal 3 auditor halal. Sebenarnya beberapa syarat sudah terpenuhi sejak 2018, namun salah satu syarat yaitu SK Pembentukan tahun itu belum ada. Jadi baru di tanda tangan MoU itu pada 2020, dan tahun ini dipilih bersama 9 instansi lainnya untuk diresmikan, yaitu diverifikasi dan visitasi secara langsung oleh BPJPH, dan sudah diizinkan beroperasi. Sejauh ini, Apakah ada kendala selama proses pengajuan Verifikasi dan sejak diresmikan oleh BPJPH? Kalau proses pengajuan , tidak ada kendala berat hanya dokumen yang belum tepat dan harus direvisi. Berbicara kendala sejak diresmikan, ini baru saja diresmikan Oktober 2021 ini, kita masih tahap berproses, belum berjalan signifikan, kendalanya mungkin untuk membagi fokus dari anggota PPH sendiri karena pada dasarnya kami adalah dosen yang mengajar juga melakukan penelitian, untuk menyisihkan waktu perlu keterbatasan. Pusat Pemeriksa Halal Unhas merupakan lembaga di bawah BPJPH, bagaimana bentuk badan hukumnya? PPH sendiri masih tergabung dalam
n Dokter (1987) di Universitas Hasanuddin n Master (1991) di Universitas Hasanuddin n Doktor (1996) di Conell University
struktur Unhas di bawah naungan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unhas. LPPM memiliki beberapa pusat studi, PPH sendiri menjadi salah satu dari bagian pusat studi tersebut. Sebagai Pusat Pemeriksa Halal Unhas yang dinaungi oleh lembaga LPPM, Kantor PPH berada di lantai 3 LPPM. Untuk anggotanya kami terdiri dari 3 Auditor, bagian manajemen terdiri 10 orang, dan mempunyai tim ahli, yaitu itu tim ahli hukum, tim ahli syariat agama, dan bagian lainnya. Bagaiaman tugas dari PPH? Tugas utama dari PPH adalah membantu dalam hal mendampingi, juga membina dan mengawasi jaminan produk halal, memeriksa kehalalan produk, memasukkan data hasil ke BPJPH juga mengelola data tersebut. Bagaimana proses pengajuan sertifikat halal? Untuk pengajuan dapat dilakukan secara online, langkah pertama dengan mendaftarkan produk di website resmi BPJPH yaitu https:// sehati.halal.go.id/ sudah tertera tutor pendaftarannya, informasi yang dibutuhkan pendaftar, dan sudah tertera dokumen juga dokumen apa saja yang perlu diajukan. Laman tersebut tersambung langsung oleh BPJPH, untuk pemeriksaan halal
oleh dilakukan PPH, dalam hal ini PPH Unhas melakukan pemeriksaan terkhusus pada produk ajuan yang berada di bagian Indonesia Timur. PPH sendiri hanya bertugas dalam memeriksa untuk pemberian sertifikasi halal yang mengeluarkan ialah BPJPH Apakah PPH Unhas sudah mengeluarkan hasil pemeriksaan kepada suatu produk? PPH baru diresmikan dan diizinkan beroperasi sejak Oktober 2021 ini, lebih tepatnya saat setelah di verifikasi dan visitasi olek BPJPH, sejauh ini kami belum mengeluarkan hasil pemeriksaan halal, masih dalam tahap penyesuaian dan perencanaan. Sebelumnya Halal center FKM sudah melakukan studi halal. Apa saja harapan untuk PPH Unhas Ke depannya? Kita menargetkan nantinya PPH Unhas sudah lengkap, di mana melayani bukan hanya untuk makanan dan minuman, tapi pemeriksaan obat-obat, vaksin, dan produk kosmetik, untuk mencapai hal tersebut tentunya butuh tenaga ahli yang berkompeten. Harapannya hal itu cepat terpenuhi, dan PPH ini berkembang besar. n Nur Alya Azzahra
identitas
NO. 928, TAHUN XLVII, EDISI OKTOBER 2021
KRONIK
17
IDENTITAS/ FRISKILA NINGRUM YUSUF
Dekan Fakultas Pertanian Bubarkan Praktikum Luring
S
ekitar pukul 09.00 Wita, praktikum yang sedang berlangsung di Fakultas Pertanian dibubarkan oleh Dekan Fakultas Pertanian Unhas, Senin (18/10). Kejadian ini dibenarkan langsung Dekan Fakultas Pertanian, Prof Dr Ir Baharuddin. Ia menjelaskan kegiatan tersebut dibubarkan lantaran tidak adanya aturan yang mengizinkan mahasiswa berkegiatan di kampus selain angkatan 2020 dan 2021. “Tidak ada koordinasi sebelumnya antara dosen dengan asisten
laboratorium, makanya saya kaget ketika melihat adanya kegiatan laboratorium angkatan 2019,” jelas Baharuddin, Selasa (19/10). Baharuddin mengatakan, mahasiswa yang mengikuti kegiatan praktikum saat itu juga cukup banyak, “Banyak juga dari mereka yang tidak menerapkan protokol kesehatan,” tambahnya. Lebih lanjut, ia juga mengungkapkan pihak fakultas berusaha menghadapinya secara adaptif dan kreatif dalam melakukan pembelajaran di masa pandemi saat ini untuk ke depannya. “Banyak cara yang dapat digunakan
sebenarnya, tapi kalau memang mengharuskan untuk tatap muka tentunya akan kita bicarakan lagi dan kita sesuaikan dengan anjuran rektor,” ujarnya. Jadi tidak ada masalah sebenarnya apabila mereka mengikuti aturan yang ada, bahkan kita mencoba untuk memfasilitasi,” ujar Baharuddin. Selain itu, salah satu peserta praktikum Adam Mujahada membenarkan bahwa tidak adanya pembatasan jumlah peserta dalam ruangan pada saat itu dan kegiatan dilakukan atas inisiatif sendiri yang tidak melibatkan pihak dosen ataupun
fakultas. “Walau begitu, saya harap nantinya praktikum ini tetap dilanjutkan dan angkatan 2019 diperbolehkan melakukan praktikum secara luring. Kalau hanya sekedar melihat secara daring, materi laboratorium susah dipahami, saya pribadi merasa selama ini saya kurang paham materi karena dilakukan secara daring dan mengingat saya sudah semester lima jadi saya harap adanya kebijakan juga untuk angkatan 2019 berkegiatan di kampus,” jelas Adam. n Az, Ci
Kebakaran Workshop Unhas, Damkar Kerahkan Enam Unit Armada
S
ekitar pukul 19.00 Wita terjadi kebakaran di Workshop Unhas, Jumat (22/10). Kejadian ini menghanguskan dua petak Rumah Toko (Ruko) yang terdiri dari penatu (laundry) dan warung makan. Menurut Komandan Platon Dua Dinas Pemadam Kebakaran, A M Anugrah mengatakan ia menerima informasi dari markas komando pada pukul 19.14 Wita dan tiba di lokasi kejadian pukul 19.24 Wita dengan dua posko yaitu posko timur dan posko BTP.
“Total keseluruhan armada berjumlah enam unit dan keseluruhan personel berjumlah 27 orang,” ujar Anugrah. Ia mengatakan dua kepala keluarga terdampak dalam kejadian. “Ini terhitung satu atap, namun didalamnya terdapat dua kartu keluarga dan dua usaha,” tambah Anugrah. Selain itu, beberapa kendala dalam pelaksanaannya berupa medan yang sulit serta kendaraan warga yang menutupi akses masuk tempat lokasi kejadian.
“Proses pemadaman cukup cepat. Namun ada beberapa kendala di akses masuk yang begitu sempit dan banyak juga kendaraan di pinggir jalan yang menghambat masuk. Namun, itu tidak mengurangi kesigapan kami sehingga kurang lebih hanya 5 menit setelah kami tiba api dapat dikendalikan,” jelas Anugrah. Kronologis kejadian sementara dipicu dari pengering mesin cuci yang kelebihan panas pada usaha laundry sehingga muncul percikan api yang
cukup besar. Diperkirakan kerugian yang didapatkan oleh kedua korban bernilai ratusan juta baik berupa harta materil maupun aset usaha. Meski begitu, kedua pelaku usaha sepakat untuk melihat dari sudut pandang mediasi serta menganggap ini sebuah musibah. n
Andi Fauzan
IPTEKS
18
identitas
NO. 928, TAHUN XLVII, EDISI OKTOBER 2021
Inovasi Gedung Kantor Pascapandemi Covid-19
Tampak depan bangunan
Rancangan gedung pascapandemi Covid-19 yang ramah lingkungan menggunakan limbah yang dihasilkan dari pembakaran batu-bara dan serat pelepah pisang.
T
ak terasa pandemi Covid-19 telah setahun lebih lamanya mendampingi kehidupan masyarakat. Berbagai program pun pemerintah lakukan untuk menanggulangi virus Covid-19 ini, dari isolasi mandiri, jaga jarak, vaksinasi, hingga Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Begitu pun dengan mencoba menghadirkan ide dan inovasi mengenai perawatan pasien yang efektif, kegiatan edukasi,
bahkan konsep bangunan dan infrastruktur sehat yang dapat menjaga kesehatan dan vitalitas penghuninya. Merancang konsep bangunan hijau dan sehat merupakan salah satu solusi yang baik untuk mengatasi pandemi ini. Hal inilah yang dilakukan tim mahasiswa Teknik Sipil membangun bangunan hijau dengan konsep berkelanjutan yang memperhatikan perlindungan, penghematan, pengurangan penggunaan sumber daya alam, dan memperhatikan kualitas. Konsep bangunan ini diikutkan dalam lomba 2nd International Student Competition on Tall Building yang diselenggarakan oleh Universitas Teknologi Patronas Malaysia dan meraih perunggu pada Sabtu (11/9). Kelompok tim yang beranggotakan mahasiwa teknik sipil, Teguh, A Muh Sarjan Ramadhan, A Afdalihillah Rusta, dan Muh Fadli Al Kautsar, selain alasan Covid-19. Mereka juga terdorong merancang konsep bangunan ramah lingkungan ini, lantaran mengeluhkan limbah material dalam proses pembangunan yang tidak dipakai secara optimal. Ketua Tim, Teguh mengatakan dalam menghadapi masa depan pascapandemi, masyarakat dapat memanfaatkan penggunaan sistem otomatis, seperti parkir dan pintu otomatis, untuk menghindari bersentuhan langsung dengan objek tertentu. “Untuk teknologinya kami manfaatkan energi matahari, energi gerak, yang ditransfrormasi ke dalam energi listrik,” ucapnya.
Lantai 10 bangunan dengan conference hall
“Semua sistem pembangunan dimulai dari nol hingga nampak bangunan ramah lingkungan,” ujar Teguh saat diwawancarai, Selasa (21/9). Lebih lanjut, alumni fakultas teknik ini menjelaskan, bangunan ramah lingkungan itu menggunakan limbah yang dihasilkan dari pembakaran batu-bara dan limbah serat pelepah pisang, serta energi matahari. Selain menggunakan energi baru terbarukan dan ekomaterial, sistem bangunan ini dapat beroperasi tanpa tenaga manusia. Serat abaka pisah merupakan serat alam yang mengandung selulosa yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan papan semen. Papan fiber semen adalah papan yang terbuat dari bahan lignoselulosa, yang dapat digunakan sebagai bahan bangunan. Papan fiber semen dapat digunakan sebagai interior bangunan “Kemudian arsitektur bangunan menggunakan konsep hijau atau green waste system dan manajemen gedung menerapkan teknologi tinggi dengan sistem otomatis,” kata alumni angkatan 2016 ini. Teguh juga menambahkan, rancangan gedung menggunakan tata kelola sanitasi pada wilayah gedung agar mampu terjaga dari paparan virus. Hal ini dikarenakan adanya sistem smart water management dan smart waste management. Semua sistem gedung ini menggunakan jaringan internet untuk pengontrolannya. Penggunaan jaringan internet juga digunakan dalam seluruh manajemen air dan limbah sehari-hari gedung, sehingga dapat mengurangi penggunaan sumber daya manusia. Selain itu teknologi dalam air dan pengelolaan limbah sudah dikonsepkan secara matang agar mampu mensanitasi daerah gedung untuk mengurangi paparan virus. “Namun konsep yang kami usulkan belum sampai pada tahap pengimplementasian, tetapi sudah ada metode yang akan digunakan ketika
proses pembangunan,” ungkap pria asal Sinjai ini. Menurut Teguh, metode yang digunakan dalam pengimplementasian konsep ini yakni dengan modular system, di mana dapat mengurangi limbah hasil konstruksi, limbah pabrikasi lokasi proyek sehingga dapat mengurangi emisi. Konsep ini sangat perlu diimplementasikan sebab dari segi kebutuhan dan fungsinya sebagai gedung perkantoran, tentu akan digunakan. Oleh karena itu, untuk tahap awal impelementasi direncanakan di lokasi pembangunan gedung Jalan Metro Tanjung Bunga, Makassar. Wilayah ini merupakan kawasan industri dan pusat perbelanjaan, maupun wisata. Dengan demikian dapat mereduksi psikologi emosional seseorang dalam bekerja. “Selain itu karena konsep Green building-nya ini juga tepat sesuai dengan lokasinya yang merupakan daerah yang akan dikembangkan menjadi daerah hijau,” tutur Teguh. Disamping itu, rancangan ini masih terdapat kendala dalam pengimplementasiannya. “Konsep teknologi kompleks yang ditawarkan tidak bisa berada dalam satu gedung. Kami putuskan untuk bisa diintegrasikan bersama. Maka perlu ada regulasi agar seluruh teknologi yang kami rancang bisa berjalan dengan baik,” jelas Teguh. Diakhir wawancara, Teguh berharap konsep ini bisa diterapkan di Indonesia karena konsep ini hanya banyak diterapkan di luar negeri. Meskipun, ada beberapa teknologi sudah diterapkan di Indonesia, seperti permeable pavement, biorantetion, dan panel surya. “Konsep gedung ini semoga bisa menjadi inspirasi dan inovasi, sebab teknologi yang ada sekarang belum pernah di manfaatkan secara maksimal dalam satu gedung,” tutup Teguh. n
Lantai 17-45 bangunan
Winona Vanessa HN
DOKUMENTASI PRIBADI
POTRET
identitas
NO. 928 TAHUN XLVII, EDISI OKTOBER 2021
19
Gedung Tidak Terawat di Kampus Merah
nTeknik
Lama nGedu n
g Regis
S
nGedung Registrasi
aat ini terdapat beberapa gedung Unhas yang sudah tidak terawat di antaranya Gedung Registrasi, Fakultas Teknik lama dan Kantin Jastek. Gedung tersebut awalnya berfungsi untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa. Seperti gedung Fakultas Teknik lama Unhas, setelah resmi dipindahkan ke Gowa pada tahun 2012 bangunan tersebut belum dioperasikan kembali. Namun tidak lama ini gedung tersebut digunakan oleh beberapa UKM untuk sementara waktu
trasi
hingga proses pembangunan gedung PKM 2 selesai. Mereka pun menempati bangunan tersebut dengan kondisi gedung yang porak-poranda, terlihat dari plafon yang bocor, catnya yang rusak serta beberapa furnitur yang tidak layak pakai. Sama halnya dengan gedung registrasi yang umumnya digunakan untuk kegiatan registrasi bagi mahasiswa baru kini terlihat beberapa bagian dari bangunan tersebut yang rusak. n
Foto dan Naskah: Muh Yasril
nKantin Jastek
nKantin Jastek
20
TIPS
identitas
21
NO. 928, TAHUN XLVII, EDISI OKTOBER 2021
Kenali Karakter Teman Kelompok dan Cara Menghadapinya
D
alam kehidupan sehari-hari, sering kali menghadapi tantangan dalam kelompok kerja. Baik tugas mata kuliah, maupun mengerjakan proyek.Pengerjaannya dilakukan secara berkelompok. Pada umumnya, tim kerja mengharapkan adanya kolaborasi dan kerja sama yang baik antar anggota.Komunikasi menjadi salah satu faktor yang dapat mendukung kesinergian kelompok agar dapat saling melengkapi. Namun, kadang perbedaan karakter menjadi ’batu kerikil’ dalam berlangsungnya kerja kelompok. Untuk menyiasati hal tersebut, ada baiknya mengenal tipe-tipe teman kelompok serta cara menghadapinya.
Si Kapten Tipe teman kelompok yang pertama kita sebut saja, si kapten. Umumnya tipe seperti ini adalah ketua kelompok, yang betugas mengorganisir seluruh anggota agar mengerjakan tugasnya masing-masing. Sosok yang memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap kinerja kerja tim. terkadang ialah yang paling banyak bekerja. Bahkan bila anggota tim kesulitan, Si Kapten dengan sigap membantu. Jika kamu satu kelompok dengan teman tipe seperti ini, kamu patut bersyukur. Kamu cukup mengerjakan tugasmu. Dia akan mengurus yang lainnya. Tapi cobalah menawarkan bantuan padanya apabila pekerjaannmu telah selesai. Itu akan membuatnya semakin bersemangat.
Pekerja Solo Tipe yang satu ini bisa dibilang cukup menyebalkan dalam tim, kita sebut saja si pekerja solo. Dia teman kelompok yang pekerja keras, ulet, dan tekun. Banyak pekerjaan kelompok yang bisa ia selesaikan. Hanya saja, terkadang ia memiliki sikap ego yang cukup tinggi. Ia sering kali merasa mengerjakan segalanya sendirian tanpa bantuan teman yang lain. Karena perasaan tersebut, dia kerap kali ngambek bahkan memarahi anggota kelompok yang lain. Istilahnya dia play victim atau merasa paling banyak berkorban demi kelompok. Jika kamu adalah ketua kelompok dan menemui tipe anggota seperti ini, hindari memberi tanggung jawab yang terlalu berat. Jika memang harus memberi tanggung jawab lebih, cobalah untuk sedikit membantu, setidaknya hingga dia berpikir dapat mengerjakannya sendirian.
Si Anak Sultan Selanjutnya Anak Sultan. Tipe yang satu ini biasanya yang paling banyak memenuhi fasilitas kelompok, terutama masalah keuangan. Teman kelompok tipe ini sangat bermanfaat dalam kelancaran kerja kelompok. Dia juga kerap menawarkan rumahnya sebagai tempat kerja kelompok. Meskipun biasanya dia jarang memberikan masukan berupa ide, tipe teman seperti ini memiliki loyalitas yang tinggi. Jadi, manfaatkan sebaik mungkin yah.
Tuan Putri Pernah dengar cerita tuan putri yang keras kepala dalam dongeng? Karakter semacam ini bisa kita temui dalam kelompok. Tuan Putri biasanya memiliki sifat seperti bos yang suka memerintah orang lain. Ia juga punya kebiasaan memprotes keputusan yang tidak sesuai dengan apa yang dia inginkan. Jika kamu satu kelompok dengan tipe teman yang seperti ini, jangan khawatir. Meskipun keras kepala, jika dibujuk dengan cara yang baik, hatinya juga bisa luluh kok.
ILUSTRASI/IVANA FEBRIANTY
Si Anak Bawang Tipe teman kelompok yang kelima memiliki ciri paling pendiam dari yang lainnya, hingga eksistensinya kadang dipertanyakan. Tipe temanya seperti ini, biasanya mengikuti keputusan teman kelompok yang lain. Penyebabnya pun bermacam-macam, ada minder dengan rekan yang lain, merasa diri tidak terlalu berguna, atau malas berdebat. Meskipun jarang memberi masukan, dia akan mengerjakan tugasnya dengan baik. Walaupun kadang ia kurang inisiatif dan hanya mengerjakan sesuatu ketika diminta. Cobalah untuk meminta saran darinya sesekali, biasanya dia menyembunyikan ide cemerlang yang akan berguna untuk kelompok.
Si Lepas Tangan Di antara tipe-tipe teman kelompok di atas, mungkin inilah yang paling susah dikontrol. Tipe teman terakhir ini, selalu berusaha lari dari tanggung jawabnya. Biasanya dia selalu terlihat sibuk dan membuat berbagai alasan agar bisa pergi, dan terbebas dari beban pekerjaannya. Jika kamu berhadapan dengan tipe teman kelompok seperti ini, cobalah bersabar dalam menghadapinya. Jangan beri ia tanggung jawab yang terlalu besar. Biarkan memilih pekerjaan yang dia sukai, agar betah bekerja sebagai tim. Jangan lupa untuk menanyakan progres dari tugasnya secara rutin, agar merasa ingat tanggung jawab yang harus diselesaikannya. Itulah tadi tipe-tipe teman kelompok dan tips menghadapinya. Karakter yang berbeda-beda dalam kelompok, bila diorganisir dengan baik, dapat saling melengkapi satu sama lain. Paling utama adalah bagaimana memposisikan diri sesuai dengan kebutuhan kelompok. n Risman Amala Fitra