Edisi: XVII Juni 2013
Nasib BBM Bersubsidi
Sapa Redaksi BBM (Tak) harus Naik Ahmad Ma’ruf Naik yang Tidak Tepat IMMawan Rifqy Pantaskah Harga BBM Dinaikkan? Sigit Arie Wibawa Suara Kader Komunitas Entrepreneur Agenda IMM
@adli_pasha
@munadhir
@Divasetya
@ivanaufalP
@yuliaK
@trihestiintan
@RestySumbara
Pelindung : Allah SWT Penasehat : DPI & BPH Pemimpin Redaksi : Ahmad Munadhir Sek. Redaksi : Resty Sumbara Editor : Adly Pasha, Ivan Naufal Redaktur Pelaksana : Difa P, Ninik Intan,Whila
Fokus Utama BBM (Tak) Harus Naik! Oleh : Ahmad Ma’ruf Dosen Prodi Ilmu Ekonomi FE UMY Wacana kenaikan harga BBM lagi lagi
warganya bahwa subsidi yang diberikan olehnya
menggempar didaratan negeri pertiwi ini . Jika
mayoritas hanya dinikmati oleh kalangan yang
ditelusuri, wacana ini merupakan wacana yang klise,
mampu.
dengan kata lain hal ini merupakan kejadian klasik
Seperti analisa yang dikatakan oleh kwik
yang dahulu pernah diangkat oleh pemerintah pada
kian gie mengenai kenaikan BBM tersbut sangatlah
tiga tahun silam . Tidak tahu menahu masyarakat
kritis. Beliau meninjau bahwa kebijakan pemerintah
atas alasan sebenarnya dari pemerintah perihal
mengenai kenaikan BBM Bersubsidi dengan alasan
wacana tersebut.Masyarakat hanya merasakan
defisit anggaran, kelangkaan, naiknya harga minyak
dampak yang terjadi dari wacana kenaikan BBM itu.
internasional dan membandingkan harga BBM
Dampaknya tidak bisa dianggap kecil karena
dengan negara lain ternyata terpatahkan dengan
masyarakat yang notabene nya adalah pelaku bisnis
analisa beberapa ekonom indonesia yang diantaranya
atau pedagang termakan akan isu tersebut dengan
adalah kwik kian gie.
menaikkannya harga barang pokok yang ada
Defisit anggaran/APBN adalah salah satu
dipasaran. Selain itu,segelintir masyarakat lainnya
senjata pemerintah untuk menaikkan harga BBM
yang tidak sepakat dengan kebijakan pemerintah
Bersubsidi. Padahal jika ditesuri lebih dalam
mengadakan demonstrasi. Sehingga terjadilah konflik
mengenai hal itu, ternyata pemerintah mendapatkan
sosial yangdiantaranya mengakibakan tidak jarang
surplus dari BBM tersebut. Dari analisa kwik kian gie
adanya perusakan sarana prasarana publik . Melihat keadaan tersebut, terdapat pandangan
ditelusuri sebesar 97,955 tr . Sangatlah besar dalam ukuran harga BBM Bersubsidi hanya Rp 4500/liter.
bahwa ketegasan pemerintah harus
Selain itu, pemerintah juga selalu mengandalkan
dipertanyakan. “masyarakat seharusnya cerdas dalam
bahwa minyak sedang mengalami kelangkaan.
melihat keadaan perihal kebijkan pemerintah ini
Mayoritas masyarakat juga sudah mengerti bahwa
dengan meninjau tingkat rasionalitas dari kebijakan
minyak adalah sumber daya yang tidak dapat
pemerintah, performance beserta solusinya pun kita
diperbaharui (not renewable). Dari argumen itulah,
harus amati. Apakah pemerintah memberikan
masyaakat sepertinya sedang di brain washing oleh
performance yang baik dan solusi yang tepat
pemerintah. Seolah yang salah adalah pengguna atau
mengenai kebijakan ini?�, tanyanya.Cara berfikir
rakyatnya. Padahal bisa jadi yang kurang profesional
yang cerdas dan kritis lah yang dapat mengetahui
adalah pemerintahnya dalam mengelolah. Kita
sebenarnya apa yang terjadi dibalik wacana tersebut.
sebagai masyarakat hanya menjadi korban tidak
Selain itu,kehebatan pemerintah dalam mengelabuhi
profesional nya pengelola�, tegasnya
masyarakat indonesia dengan cara meyakinkan
1
Alasan yang juga sering digunakan oleh pemerintah atas kebijakannya tersebut adalah naiknya harga minyak internasional (dunia). “harga minyak dunia naik , kok masyarakat dan pemerintah tidak senang? Padahal seharusnya indonesia jadi kaya karena negara kita adalah negara yang memiliki sumber minyak diperut bumi kita�, jelasnya. Upaya meyakinkan masyarakat mengenai hal tersebut terus dilakukan dengan cara membandingkan harga BBM dengan negara lain. Misalnya saja dengan negara tetangga singapura dan malaysia. Seharusnya tidaklah pantas membandingkan harga BBM dengan negara lain. Dikarenakan input yang indonesia miliki berbeda dengan negara lain. Indonesia kaya akan minyak nya diperut bumi, sedangkan yang dibandingkan tidak memilikinya.Ketika kita melihat negara yang dipengaruhi oleh harga BBM yang mengikuti pasar internasional (dunia), tak jarang masyarakat berfikir mengenai negara yang menentukan kebijakan harga BBM nya sendiri. Dilihat analisa kwik kian gie, negara yang menentukan kebijakan harga Bensin/BBMnya sendiri adalah diantaranya :
o o o o o o o o o o
Venezuela : Rp. 585/liter Turkmenistan : Rp. 936/liter Nigeria : Rp. 1.170/liter Iran : Rp. 1.287/liter Arab Saudi : Rp. 1.404/liter Lybia : Rp. 1.636/liter Kuwait : Rp. 2.457/liter Quatar : Rp. 2.575/liter Bahrain : Rp. 3.159/liter Uni Emirat Arab : Rp. 4.300/liter Satu permasalahan lagi yang harus
ditelusuri dan dikaji yaitu paradigma mengenai Subsidi dengan uang tunai. Sebenarnya tidak tepat jika subsidi dikonversikan dengan uang tunai. Apalagi jika menyangkut dengan BBM bersubsidi. Itu dikarenakan minyak dan seluruh kekayaan alam
2
adalah milik negara dan bangsanya. Ketika semuanya ditentukan oleh uang, maka masyarakat indonesia sama saja membeli minyak sendiri. Keinginan pemerintah untuk menjadikan subsidi BBM ke uang tunai dengan kebijakan baru yang sebenarnya sudah lama yaitu BLSM (Biaya Langsung Sementara Masyarakat) ternyata menuai kontroversi. Sebenarnya niatnya sangatlah bagus. Tetapi melihat kedepan dengan menilik karakter bangsa, ternyata kebijakan itu kira kira diprediksikan akan sama dengan kebijakan BLT (Biaya Langsung Tunai). Kebijakan itu sebenarnya hanya membuat masyarakat senang sementara dan berharap lebih dari pemerintah tanpa adanya usaha dari masyarakat. Oleh karena itu sebaiknya masyakat harus bisa mandiri dalam hal apapun dan jangan pernah bergantung sepenuhnya kepada pemerintah. Karena pemerintah dan kebijakannya tidak jauh dari pengaruh politisasi. Untuk sumber energi adakalanya pemerintah dan masyarakat harus bisa percaya diri dengan sumber energinya dengan tidak mengikuti pasar international dan sibuk membandingkan harga dengan negara lain yang inputnya berbeda. Selain itu adanya harapan untuk mencari alternatif energi lain, karena energi itu tidak hanya minyak tetapi masih ada matahari dan sumber energi lainnya. (red: Diva,Nadhir)
by Immawan Rifqy
3
Opini
Sigit Arie Wibowo, S.E., M.Si., Akt. Dosen Program Studi Akuntansi
4
5
6
Mendatar 1. Bernasip malang 6. Sekolah dizaman Belanda dulu 8. Yang pertama-tama 9. Ibu kota Norwegia 10. Andil modal perusahaan 11. Air terjun terkenal di Amerika 12. sekrup ulir 13. Serakah/Tamak 14. Jenis bebatuan cadas 15. Bahan pakaian 17. Salah satu anak organisasi NU 20. Solder, cairan panas perekat logam 23. Hukum sebab akibat, pembalasan 24. Pohon kelapa 25. Bintang-bintang(b.inggris) 26. Kedudukan petinggi raja 27. Kekal selamanya 28. Akan tetapi 29. Balik: bumi bergoyang 30 Rumah (sansekerta).
Menurun
2. Tentang buku dan bahan bacaan 3. Secara tiba-tiba 4. Negara di Eropa Utara 5. Ibukota Sulawesi Selatan 6. Salah satu perayaan suci umat hindu di Bali 7. Perayaan setelah bulan puasa 15. Burung yang suka hinggap di jendela 16. Nabi kita yang tahan oleh api 18. Bersifat perorangan 19. Negara bagian di semenanjung Balka 20. Saat permukaan air laut naik 21. Kekhawatiran peristiwa masa lalu yang terulang 22. Pernafasan pada ikan
7
Buku ini merupakan kumpulan tullisan kader IMM AR. Fakhruddin kota Yogyakarta melalui MIM Indigenous. Tulisan yang berisi tentang harapan, proses dan kegelisahan mengenai IMM jelang setengah abad. Karenanya, kami menyebut buku ini sebagai pengakuan dan persaksian bahwa IMM tidak pernah kebal kritik dan protes. Lewat cara ini kami ingin menyampaikan kepada seluruh kader IMM, bahwa peringatan ritus kelahiran bukan hanya diperingati dengan cara euphoria, melainkan dengan cara bersikap reflektif dan kredo berfikir. Jangan ngaku kader kalau belum punya buku ini. Monggo dibeli! Tersedia di toko buku Suara Muhammadiyah dan juga bisa menghubungi IMMawan Aditya Taruna (085723456933).
8
Penindasan adalah guru paling jujur, lihatlah tindakan presiden bukan retorika bukan pidatonya (Wiji Tukul)