E-BULLETIN EDISI JULI

Page 1

KETAR-KETIR PANDEMI

EDISI JULI


TIM REDAKSI Assalamualaikum wr.wb Selamat bersua lagi para pembaca se a Ebule n De kombat! Segala puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya. Kemudian Sholawat serta salam selalu tercurah kepada baginda Nabi Muhammad SAW dan semoga sholawat serta salam kita mendapatkan rahmat dari Nya di akhirat kelak. Alhamdulillah atas izin-Nya ebule n edisi Bulan Juli 2020 dapat kami hadirkan kepada pembaca untuk menemani yang sedang di rumah saja. Ucapan terima kasih kepada segenap pihak yang telah ikut berpar sipasi dalam proses pembuatan e-bule n dan kepada para pembaca yang se a menan kan karya kami. Pada edisi kali ini, m redaksi mengangkat tema Social Humanity dengan judul “Ketar-Ke r Pandemi” yang membahas tentang kehidupan sosial di saat pandemi covid-19. Semoga sajian kami bisa bermanfaat dan selamat membaca. Wassalamualaikum wr. wb. Redaksi

DAFTAR ISI ISI DAFTAR

PENASIHAT: DPI dan BPH IMM FEB UMY PIMPINAN UMUM: BIDANG MEDIA DAN KOMUNKASI IMM FEB UMY PEMIMPIN REDAKSI: Dewi Masyithoh JURNALIS: Amri Zakian Tiara Dita M Dianseta Hidayah Ranidzar Gani Muh. Luqman Hakim Lilis Pujia Muhammad Firman S Raden Rara Khoiru Nisa’ Nisa Dwi Rahmanita EDITOR: Insan Trinawan S M. Rafli Muaz Alvisyahri W Rifqi Yulian Audy Nurfadhly Nur Ngaeni Kenia Safira Izana Ardita Handayani Musaqif Ulhaq Mia Dwi Muh. Sayyid Qhutub

FOKUS UTAMA............................02 PERMASALAHAN INTI.................04 SUARA KADER.............................05 OPINI..........................................07 SOLUSI........................................08

www.dekombat.com

Page

01


FOKUS UTAMA Oknum yang masih menyepelekan kondisi covid-19 saat ini

Covid-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus jenis baru yang menjadi bagian dari virus Corona. Virus ini pertama kali ditemukan di Wuhan China pada Desember 2019. Belum banyak yang diketahui mengenai virus Corona yang menyebabkan penyakit Covid-19 baik ketahanan virus, vaksin, serta obat pun sampai saat ini masih dalam masa pengembangan oleh seluruh lembaga peneli an di dunia dan masih belum tau kapan akan berhasil ditemukan atau bahkan kapan akan dilakukan produksi secara masal oleh WHO.

Dampak pandemi covid-19 ini menyebabkan penurunan pendapatan pada sektor perekonomian bangsa. Kondisi ini dapat menjadikan para pekerja mengalami penurunan penghasilan dalam kehidupan sehari-harinya. Mengingat kondisi ekonomi mulai lemah di tengah pandemi, maka situasi ini dapat menimbulkan m e n u r u n nya o m s e t p e n j u a l a n industri rumahan yang berdampak kepada para pekerja dalam mencari na ah. Ada beberapa negara yang masih juga berjuang untuk dapat menghilangkan covid-19 ini selain di negara Indonesia. Adapun beberapa faktor yang dapat meningkatkan jumlah kasus covid-19 ini, diantaranya adalah dari ruangan tertutup tanpa sirkulasi udara, kontak erat dengan orang posi f tanpa gejala terlihat, tempat ramai yang sulit dikondisikan, durasi dan keragaman kontak serta perkumpulan sosial yang dak bisa di nggalkan. (Tim jurnalis dekombat, 2020)

Page

02


FOKUS UTAMA “Social Humanity di Kala Pandemiâ€? Melihat keadaan sekarang ini dikala pandemi yang tak kunjung usai, kita mungkin melihat beberapa kegiatan yang dialihkan dari luring menjadi daring mulai dari kegiatan belajar mengajar, pekerjaan bahkan hiburan. Walaupun di tengah ke dakpas an pandemi, UMY membuat keputusan untuk adanya perkuliahan luring (oine) yang didasarkan pada hasil survei yang diberikan pada mahasiswanya. Hal ini berar ada lebih dari 50% mahasiswa UMY yang mengisi survei menginginkan perkuliahan luring di kampus. Namun, apakah keputusan ini sudah disertai dengan kesiapan dalam menjalankan prosesi kuliah luring yang dak hanya dari pihak kampus sebagai penyelenggara tetapi juga dari pihak mahasiswa sebagai peserta. Bahkan dak hanya kesiapan dalam melakukan perkuliahan luring, tetapi disertai dengan kesiapan menjalani kehidupan sehari-harinya di sekitar kampus maupun di kota ini. Seper yang kita ketahui bahwa keputusan ini didasarkan pada adanya hasil survei yang diisi oleh mahasiswa. Melihat negara lain yang berbenah dengan cepat, beradaptasi dengan perubahan dan dapat menekan kasus posi f covid dengan kuat, rasanya masih cukup sulit untuk berharap pandemi segera usai di negeri ini. Mari kita melihat bagaimana pergerakan

negara lain yang sukses dalam penanganan pandemi. Korea Selatan dengan empat strategi penanganan virus, yaitu pengetesan yang agresif bahkan sampai mengadakan pengetesan drive thru, pelacakan yang menyeluruh, perawatan pasien terpapar yang terorganisir, dan melibatkan publik secara ak f. Taiwan dengan pengalaman sebelumnya selama epidemi SARS pada 2003, maka pemerintah lebih siap dalam penanganan pandemi serta fokus pada pasokan masker, pengiden ďŹ kasian individu berisiko nggi secara dini, dan berinvestasi dalam peneli an biomedis. Strategi ini dapat berhasil dijalankan tentunya dak hanya dengan pemaparan s t ra t e g i d a n s o s i a l i s a s i s e m a t a , pemerintah yang bersungguh-sungguh dan masyarakat yang menunjukkan tanggung jawab sejak hari pertama strategi penanganan dijalankan yang membuat strategi ini berjalan dengan baik. Melihat dua hal ini, mari kita benturkan dengan rasa kemanusiaan kita masing-masing. Apakah kita termasuk manusia yang memiliki rasa kemanusiaan atau hanya memen ngkan ego semata. Semua orang punya kebutuhan, tentu hal itu yang kita pertanyakan akan tetapi pemenuhan kebutuhan tanpa skala prioritas dan terkesan menyepelakan dak ada bedanya dengan sebatas

Page

03


PERMASALAHAN INTI keinginan. Apakah ada diantara kita yang menganggap pandemi ini hanya sebagai proses eksekusi alamiah, yang dimana bila ada individu yang terpapar virus biarkan terpapar karena memang sudah waktu atau takdirnya dan yang masih bertahan cukup bersyukur dan menjalankan hal yang diinginkannya. Jika dua hal ini memang terjadi atau dirasakan oleh kita, maka kita harus benar-benar mempertanyakan rasa kemanusiaan kita terhadap manusia lainnya. Banyak dari kita yang mengeluh dan mempertanyakan kapan pandemi akan berakhir dikarenakan ingin melakukan banyak hal diluar sana baik sekedar jalan-jalan, bertemu teman bahkan liburan yang harus terhalang karena adanya pandemi. Namun, keluhan hanya akan menjadi keluhan

tanpa ndakan berar dari diri kita sendiri untuk menuntaskan pandemi ini. Hal yang membuat negara lain cukup kuat dalam penanganan pandemi sendiri adalah rasa kemanusiaan yang kuat diantara mereka. Baik dari sisi pemerintah yang menjalankan proses penanganan dengan sungguh-sungguh dan mengutamakan keselamatan rakyatnya. Juga, masyarakat yang ikut andil bertanggung jawab dalam menjalankan proses penanganan dan mengutamakan keselamatan masyarakat lainnya. (Tim jurnalis dekombat, 2020)

Page

04


SUARA KADER Seberapa Hebatkah Orang yang Tidak Mau Memakai Masker dikala Pandemi? Sudah 7 bulan lamanya kita masyarakat Indonesia dan dunia menjalani kehidupan di tengah pandemi Covid-19 yang terus menyebar secara masif tanpa pandang bulu, baik orang muda maupun orang tua semua dapat berpotensi terpapar virus corona. Meski begitu nampaknya masih ada saja sebagian kalangan masyarakat di Indonesia yang menyepelekan mengenai pandemi covid19, diantaranya ialah masih banyak masyarakat yang enggan mengenakan masker disaat berak vitas diluar rumah. Namun, terdapat sebagian orang yang dak mempercayai adanya virus corona karena mereka menganggap bahwa virus corona hanyalah sekadar kabar bohong (hoax) dan cenderung mengaitkannya dengan teori konspirasi yang sampai saat ini terus menolak mengenakan masker. Orang yang mempercayai teori konspirasi menganggap bahwa virus corona dak dapat menyebar melalui cairan (droplet) dan virus dapat mudah ma apabila sang virus dak mendapatkan nutrisi dari nangnya. Sehingga meskipun kita dak mengenakan masker saat berak vitas, kita dianggap dak akan tertular virus corona. Padahal virus corona memiliki ukuran yang sangat kecil yakni hanya berukuran 100 - 150 nanometer, sehingga dak dapat dilihat oleh mata telanjang dan memerlukan mikroskop elektron agar dapat melihatnya.

Di satu sisi, masyarakat enggan mengenakan masker karena alasan sulit bernapas (sesak napas) yang dapat membuat sirkulasi pernapasan menjadi dak teratur dan dapat berbahaya bagi ke s e l a m a t a n s e s e o ra n g . Ke ka seseorang memakai masker terus menerus mereka beranggapan bahwa udara yang dikeluarkan dari hasil pernapasan Co2 itu tetap terperangkap di dalam masker sehingga udara kotor hasil pernapasan akan dihirup kembali oleh tubuh dan menyebabkan sesak napas dan menguap yang berlebih akibat sulit bernapas. Akan tetapi, pada dasarnya masker sangat pen ng bagi kita untuk menunjang ak vitas sehari - hari. Dengan menggunakan masker, kita akan terlindung dari risiko paparan virus corona sebesar 50% - 70%. Ar nya ke ka kita mengenakan masker, kita dapat terhindar dari virus corona sebesar 70%.

Page

05


SUARA KADER

Dapat disimpulkan bahwa anjuran mengenakan masker yang digaungkan pemerintah ternyata memiliki dampak yang cukup signiďŹ kan terutama dalam menjaga kesehatan kita dari paparan virus corona. Meski demikian, dak mudah bagi kita untuk menyadarkan orangorang yang masih enggan menggunakan masker, karena perlu kesadaran yang kuat dan kedisiplinan agar masyarakat terbiasa meng gunakan masker disaat berak vitas di luar rumah. Namun dilihat dari beberapa bulan kebelakang ini semakin bayak para pemuda bahkan orang tua yang d a k m e m p e rd u l i ka n p ro to ko l kesehatan yang ada. Selain melakukan edukasi dan sosialisasi kita berupaya membantu masyarakat yang dak menggunakan masker. Disini perlu sekali peran tokoh-tokoh masyarakat untuk membantu menggencarkan pen ngnya memakai masker, jaga jarak dan dak berkerumun.

Sudah banyak sekali himbauan agar dak berpergian yang dak pen ng, misalnya seper berwisata, sekedar jalan-jalan hanya untuk mengusir jenuh. Untuk mengurangi angka penyebaran covid ini sangatlah perlu kesadaran dari masing-masing individu. Maka dari itu sebagai pemuda yang tanggap terhadap sekitar ayo patuhi protokol kesehatan yang ada, jika dak dimulai dari diri kita sendiri lalu dari siapa? Jika melihat teman atau sanak saudara yang dak menggunakan masker di luar rumah, tegur. Ingatkan bahwa dengan dak mematuhi protokol kesehatan, pandemi di Indonesia ini akan berlangsung panjang. (Tim jurnalis dekombat, 2020)

Page

06


OPINI

Social Humanity Pada dasarnya kita merupakan makhluk sosial yakni selalu membutuhkan bantuan orang lain atau mahkluk yang berhubungan secara mbal balik dengan manusia lain. Akan tetapi di masa-masa pandemi Covid-19 seper saat ini kita dituntut untuk menjaga jarak atau melakukan social distancing. Social distancing memang 180° mengubah kebiasaan masyarakat Indonesia, seper ke ka bertemu selalu menyapa dengan berjabat tangan, berkumpul dalam suatu acara, dan lain lain. Social distancing menjadi salah satu upaya pencegahan penyebaran Covid-19, tetapi masih saja ada yang mengabaikan anjuran untuk melakukan hal tersebut. Dengan merambahnya kasus Covid-19 ini pas ada kendala dan membatasi kita untuk berkegiatan dan berekspresi. Kondisi saat ini seharusnya bisa menjadi k balik kita untuk tetap semangat dalam berkegiatan dan berekspresi meskipun benar - benar terbatas. Untuk berkegiatan, kerja, belanja maupun melakukan ak vitas lain diluar rumah sebenarnya menurut saya dak masalah selagi kita tetap memperha kan protokol kesehatan. Protokol kesehatan yang dimaksud adalah seper tetap memakai masker, selalu mencuci tangan atau membawa hand sani zer, serta tetap menjaga jarak. Hal inilah yang harusnya menjadi budaya baru di Indonesia untuk tetap memperha kan protokol kesehatan ke ka berak vitas diluar rumah saat Covid-19. Harapannya nan kebersihan dan budaya cuci tangan ini dapat diteruskan setelah wabah Covid-19 ini selesai. Sedangkan oknum yang menyepelekan kondisi Covid-19 dengan berpergian tanpa kepen ngan yang mendesak atau hanya untuk mencari hiburan semata dan dak mematuhi protokol kesehatan perlu mendapat teguran. Karena bisa jadi siapa saja dapat membawa virus tersebut tanpa adanya gejala dan menularkan kepada orang terdekat. Nah, alangkah baiknya untuk saat ini kita perlu mengutamakan kepen ngan bersama daripada kepen ngan pribadi dengan menjaga jarak dan dak kemanamana. (Tim jurnalis dekombat, 2020)

Page

07


SOLUSI Stop Bandel: Ayo Terapkan Protokol Kesehatan Pandemi covid-19 terhitung sejak kasus pertamanya di Indonesia yang terkonďŹ rmasi pada 2 Maret telah melanda kurang lebih tujuh bulan dan terdata pada 14 Oktober 2020 jumlah pasien yang dinyatakan posi f ada lebih dari 341.000 jiwa. Sebuah angka yang sangat nggi mengintai sampai di mana tulisan ini diterbitkan jumlahnya masih terus bertambah. Sejumlah keputusan dan upaya dilakukan pemerintah p u s at m a u p u n d a e ra h u nt u k menekan angka peningkatan kasus posi f covid-19 mulai dari karan na wilayah, work from home, hingga menyusun kebijakan mewajibkan perlakuan protokol kesehatan 3M yaitu mengenakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, serta beberapa peraturan dan kebijakan tambahan juga sanksi yang dikenakan bagi pelanggar berupa sanksi moril dan materil. Kenda demikian, seper nya hal tersebut belum memberikan efek waspada di masyarakat. Ini dapat terlihat dari masih banyaknya masyarakat yang “bandelâ€? dengan memandang dak pen ngnya menerapkan protokol kesehatan dan melanggar aturan tersebut yang telah ditentukan, ini menjadi salah faktor utama makin meningkatnya kasus posi f covid di Indonesia. Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) penanganan

Covid-19, Wiku Adisasmito m e n j e l a s ka n p e nye b a b te r u s bertambahnya kasus pasien yang terkonďŹ rmasi posi f Covid-19. Menurut Wiku, kondisi itu disebabkan perubahan perilaku masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan belum maksimal. Dengan kata lain harus ada beberapa hal yang kembali dilakukan yang berfokus pada peningkatan kesadaran masyarakat u n t u k m e n e r a p k a n p r o t o ko l kesehatan dalam kehidupan seharihari. Upaya-upaya yang dapat ditambahkan demi menumbukan ke s a d a r a n m a s y a r a k a t d e m i menekan angka covid-19 diantaranya seper , lebih memasi an penyebaran informasi tentang pen ngnya penggunaan protokol kesehatan dalam keadaan new normal saat ini melalui mediam e d i a k r e a f y a n g d i ke m a s sedemikian rupa dapat menarik kesadaran masyarakat akan hal tersebut,

Page

08


SOLUSI selain itu juga dapat menggandeng tokoh masyarakat ataupun pemuka yang dipercaya masyarakat untuk melakukanpenyuluhan dengan bahasa-bahasa yang mudah dimenger dan dipahami semua kalangan masyarakat ke mbang sekadar menyajikan data dan berisi yang teori s yang hanya beberapa kalangan yang bisa menerimanya. Contoh pemuka agama seper ustadz yang penyampaianya lebih biasa didengar oleh masyarakat Indonesia khususnya yang mayoritas beragama islam dapat memasukan muatan tentang pen ngnya menjaga diri kala pandemi dengan meningkatkan ketakwaan dan mengenakan protokol kesehatan demi menjaga diri dan orang lain agar dak terpapar akan virus ini yang mana dapat diperkuat dengan dalil dari Abu Sa'id, Sa'ad bin Sinan al-Khudri RA, sesungguhnya Rasulullah bersabda: "Tidak boleh melakukan perbuatan yang bisa membahayakan diri sendiri dan membahayakan orang lain." (HR Ibnu Majah, No 2340 dan 2341). Dengan pemaham dan kolerasi pada dalil dak menggunakan protokol kesehatan itu dapat membahayakan diri kita dan orang lain karena dapat dengan mudah terpapar virus tersebut, begitupun bagi pemuka dan tokoh lain dapat menyampaikan penyuluhan dengan cara kultural masyarakat itu sendiri. Selain itu pemberian sanksi yang tegas namun tetap humanis terhadap pelanggar yang dak mematuhi protokol kesehatan juga dapat memberi efek jera agar kiranya dak mengulangi dan dak di ru, sanksi ini lebih diarahkan pada sansi materil. Selain itu perlu keterlibatan dari seluruh kalangan masyarakat baik akademisi, prak si, maupun masyarakat umum untuk menjaga solidaritas, saling mendukung, bersikap baik dan saling mengingatkan diri pribadi juga orang sekitar akan pen ngnya menerapkan protokol kesehatan di masa normal baru kali ini yaitu mengenakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak dari kerumunan. (Tim jurnalis dekombat, 2020)

Page

09


Page

10


Page

11


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.