M FILM
USIC& No Time To Die Lima tahun setelah penangkapan Ernst Stavro Blofeld, James Bond kini telah berhenti dari pekerjaannya sebagai mata-mata selama lima tahun. Di hari tenangnya, Bond didekati oleh Felix Leiter, temannya dan seorang perwira CIA, yang meminta bantuannya dalam mencari Valdo Obruchev, seorang ilmuwan yang hilang. Ketika Obruchev diculik, Bond harus menghadapi bahaya yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Disutradarai oleh Cary Joji Fukunaga, No Time To Die menjadi film Bond terakhir untuk Craig. Film Bond kali ini akan menghadirkan beberapa nama baru, seperti Rami Malek, Lashana Lynch, dan Ana de Armas. Kita juga akan melihat sosok lama yang sebelumnya hadir dalam Spectre (2015). Sayangnya, akibat adanya wabah COVID-19, premier penayangan film ini diundur hingga November 2020. [IM]
Pemain: Daniel Craig, Ana de Aemas, Lea Seydoux, Rami Malek Sutradara: Cary Joji Fukunaga Rilis: 8 April 2020 (Diundur ke November 2020)
Black Widow
The Secret Garden
Setelah peristiwa Captain America: Civil War (2016), Natasha Romanoff mendapati dirinya sendirian dan dipaksa untuk menghadapi konspirasi berbahaya yang berhubungan dengan masa lalunya.
Diangkat dari novel populer The Secret Garden karya Frances Hodgson Burnett, film satu ini bercerita tentang kisah Mary Lennox. Ia kehilangan kedua orangtuanya saat wabah kolera pada pergantian abad ke-20. Karenanya, Lennox terpaksa pindah ke Yorkshire untuk tinggal bersama pamannya, Archibald Craven.
Didorong oleh paksaan dari dalam dirinya, Romanoff harus berurusan dengan sejarahnya sebagai mata-mata dan hubungan yang terputus di masa lalu, jauh sebelum ia menjadi Avenger.
Selama berada di Yorkshire, Lennox menjelajahi halaman rumah dan menemukan taman bertembok yang tersembunyi. Ia pun mulai sering mengunjungi taman rahasia ini dan mengubahnya sedikit demi sedikit menjadi taman yang indah.
Dalam Black Widow, kita akan dibawa untuk menyelami kehidupan Romanoff dari sisi lain. Film ini disutradarai oleh Cate Shortland dan kembali dibintangi oleh Scarlett Johansson.
Pemain: Scarlett Johansson, Florence Pugh, David Harbour, Rachel
Beberapa karakter akan dimunculkan untuk mendukung kisah masa lalu Romanoff, termasuk kehadiran Florence Pugh sebagai Yelena Belova; figur saudara perempuan yang dilatih di Red Room bersama Romanoff. [IM]
Weisz
Sutradara: Cate Shortland Rilis: 30 April 2020 (Ditunda - TBA)
Color Theory > Soccer Mommy
Di bawah nama Soccer Mommy, Sophie Allison bersama produser Gabe Wax kembali bekerjasama untuk merampungkan album terbaru. Lewat Color Theory, keduanya membagi album menjadi tiga bagian, diwakili oleh biru, kuning, dan abu-abu. Album ini dibuka dengan lagu “Bloodstream” yang cepat dengan aroma rock alternatif 1990-an. Vokal yang terdengar mengawang menjadi warna tersendiri untuk karakter musik Soccer Mommy. Bagian kedua dari album dibuka dengan “Crawling in My Skin” yang disusul dengan “Yellow is the Color of Her Eyes”, sebuah balad menyentuh tentang ibunya. Sebagai penutup, bagian akhir tiga lagu ditutup dengan “Grey Light” yang menakutkan. [IM]
52 |
www.indomedia.com.au
Pemain: Dixie Egerickx, Julie Walters, Maeve Dermody, Amir Wilson
Sementara novel dibuat di era Edwardian, adaptasi film ini akan mengambil latar cerita di Inggris pasca Perang Dunia II. [IM]
Sutradara: Marc Munden Rilis: 16 April 2020 (Ditunda - TBA)
The Slow Rush > Tame Impala
Setelah merilis Currents (2015), Kevin Parker mendedikasikan dirinya untuk melakukan kolaborasi dengan berbagai musisi, mulai dari Travis Scott, Lady Gaga, hingga Kanye West. Meski sudah menikmati kolaborasi dengan musisi pop, tampaknya hal ini tidak terlampau memengaruhi gaya Parker membuat musik bersama Tame Impala. Lewat The Slow Rush, Parker membuat album yang sangat personal. Ia menceritakan tentang kekecewaan kisah cintanya, kematian sang ayah, hingga pertanyaan eksistensial. Untuk pendengar setia Tame Impala, bersiaplah untuk sedikit terhibur dengan kehadiran gitar pada beberapa lagu dalam album, termasuk “One More Hour” dan “Spring Rain”. Kekuatan artistik Parker dalam meramu musik rock psikedelik nampaknya tidak perlu kita ragukan lagi. [IM]
Suddenly > Caribou
Kembalinya nama Caribou membuat rasa penasaran tersendiri, terlebih jika melihat album-album sebelumnya yang silih berganti gaya bermusik. Suddenly merupakan album yang sangat pribadi. Kita dapat mendengar Dan Snaith menyanyikan permintaan maaf untuk saudara kandungnya dan rekaman sang ibu bernyanyi sajak anak-anak. Sebagian besar lagu dalam album ini hanya berdurasi dua hingga tiga menit. Suddenly sendiri merupakan album tentang momen. Ini adalah album yang akan membawa kita mendengarkan perubahan yang tak terduga dari segi musik. Dengarkan lagu demi lagu untuk menyelami sisi pribadi dari Snaith. Sebagai permulaan, track “Sister”, “Like I Loved You”, dan “Home” dapat menjadi pilihan. [IM]