#6 i Juni 2014
Rising Star: Muhammad Dimas Drajad l Backpass: Reva Deddy Utama l National Team: Timnas Indonesia, Timnas U-19 Indonesia,
Timnas U-16 Indonesia l League: divisi I 2014, Piala Nusantara 2014, piala soeratin 2014 l Fair Play: Club Licensing, La Nyalla
Mattalitti & Roberto Rouw l Attacking: Jacksen F Tiago, Basuri Tja haja Purnama, Kim Jeffrey Kurniawan l Historikal Piala Dunia: Dari Amatir ke Pro, RAPOR Piala Dunia 1930-2010, Maskot & Official Anthem/Song, Evolusi Bola, Evolusi Sponsorship, Kontestan & Format, EVOLUSI ForMASI, Piala Dunia 2014, JOSE MARIA MARIN, Teknologi Garis Gawang, Kembang Para Bintang
duniakan
Indonesia INDONESIA football - WWW.PSSI.org
Index
Attacking
Basuri Tja haja Purnama: Belitung Timur Digeber, Brasil & Portugal Pilihan
29 Kembang Para Bintang
Mandy Capristo: Bikin betah Mesut Oezil
HISTORIKAL PIALA DUNIA 31-65
Piala Dunia: Historia Magnet Dunia Saksi Sejarah tak Lagi Berbekas Memori tak Pernah Basi
4
l
l Juni
2014 l
66
Backpass
Reva Deddy Utama 2 Tahun Berburu, Berbuah Sejarah Baru
11 Rising Star
Muhammad Dimas Drajad: Bangkit, Lalu Melesat pada Kesempatan ke-2
07 National Team
Timnas Indonesia: PD & Ramadhan Datang, Garuda Tetap Kencang
15 League 19-22
Fair Play 23-26
Divisi I 2014: Jalur Juara Menyempit, Pergulatan Memanas
Club Licensing: Harus Sekaligus Tiket AFC Champions League
l
l Index l
5
Dewan Redaksi Joko Driyono, Sefdin Syaifudin, Azwan Karim, Tigorshalom Boboy, Kokoh Afiat, Edhi Prasetyo, Demis Djamaloeddin, Ali Reza, Dimas Moshe Dayan, Eddy Lahengko, Rendra Sudjono, Tommy Welly
Indonesia Football/antara
Diterbitkan PSSI mulai Januari 2014
Indonesia Football/pikiran rakyat online
Bench
HISTERIA PIALA DUNIA: Putaran final dihelat di Brasil, getarannya menjalar hingga pelosok Tanah Air.
Tim Pelaksana
Sepakbola buat Semua
Pemimpin Redaksi: Bramono Redaktur Pelaksana: Kukuh Setiawan Bramantoro Redaksi: Ahmad Fawwaz Usman, Martiana Sihombing, Wisnu Wibowo Lili Permana (alm) Fotografer Fajar Tri Hendratmo Riset Foto Sugeng Purwanto Visual Jeffry Sandi Kesuma (koordinator), Cikal Maritza, Ahmad Yani, Bagas Adi Distribusi: Agus Wastiman Percetakan: PT Glory Offset Cikarang Alamat Redaksi
Indonesia Football Kantor PSSI, Pintu I Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta 10270 Telepon: (021) 5704762 Faks: (021) 5734386 Email: pssi@pssi.org
6
l
l Juni
2014 l
S
EPAKBOLA, sekali lagi, memagnet siapa saja. Kini, bahkan, seolah tak kenal batas geografi. Hajat seru dihelat di lain benua, daya pikatnya menjalar ke mana-mana. Itulah magis sepakbola. Tengok momen putaran final Piala Dunia 2014 Brasil. Gongnya resmi ditalu mulai Jumat (13/6) dan sebulan penuh gelegarnya kuras perhatian publik sejagat, termasuk kita di Indonesia. Jarak fisik kita dengan extravaganza sepakbola dunia di Brasil sangat jauh. Di peta bumi, jarak Indonesia-Brasil mencapai 17.750,42 km. Lewat udara, butuh nyaris 1 hari penuh di perut pesawat. Tentu, tak banyak di antara 250-an juta penduduk Indonesia yang gilai, pelaku atau sebatas suka sepakbola bisa nikmati dari dekat aura Brasil. Toh, itu tak halangi letupan histeria momen putaran final Piala Dunia 2014. Dari jarak yang begitu jauh, antusiasme fans sepakbola di berbagai sudut Tanah Air terbilang luar biasa. Ada yang gelar pawai sambil gelindingkan bola raksasa, berkumpul dan bersorak lengkap dengan jersey tim kesayangan, bahkan sekumpulan anak TK ikut pula turun ke jalan. Sepakbola Indonesia boleh masih jauh dari sentuhan Piala Dunia, tapi soal magnet dan gereget tak kalah dari negara-negara langganan peserta. Itu karena sepakbola di Indonesia milik semua. Lebih dari itu, Indonesia juga jadi salah 1 pasar potensial sepakbola dunia. Jadi, di tengah ketegangan menuju Pilpres 9 Juli 2014 dan rehat kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2013/2014, atmosfer sepakbola di negeri ini tetap menyala. Bahkan, dengan kegairahan itu, bukanlah kemustahilan putaran final Piala Dunia dihadirkan di Tanah Air. Kita bisa belajar dari Brasil. n
Rising Star Rising Star
Indonesia Football/Hery sudewo
Menikam Setelah Nyaris Terbenam
l
l Rising
star Star l
7
Indonesia Football/Hery sudewo
muhammad dimas drajad: Sempat meredup, kini tumpuan harapan lini depan timnas U-19 Indonesia.
Muhammad Dimas Drajad
Bangkit, Lalu Melesat pada Kesempatan ke-2 Indonesia FOOTBALL - Ahmad Fawwaz Usman
Harapannya jadi pesepakbola jempolan sempat meredup akibat dicoret dari skuad. Muhammad Dimas Drajad tak menyerah. Ia bangkit, bahkan kini diandalkan timnas U-19 Indonesia.
D
imas, siswa SMA Negeri 1 Manyar Gresik, termasuk pesepakbola muda berbakat di Tanah Air. Lahir di Gresik, 17 Oktober 1997, ia memulai karier di SSB Bina Bola Petrokimia sejak kelas 1 SD. Di SSB itu, kemampuan Dimas
8
l
l Juni
2014 l
mengolah si kulit bundar terus diasah. Lingkungan masyarakat Gresik yang menggilai sepakbola ikut mendukungnya. Apalagi, ia sendiri terpacu geliat Wayne Rooney, idolanya sejak kecil. Nama Dimas mulai dikenal berkat aksi impresifnya bersama SMP Negeri
3 Gresik di Liga Pendidikan Nasional (LIPIO) tingkat SMP dan sederajat 2010/2011. Kala itu, ia bawa SMPN 3 Gresik jadi juara. Kontribusinya terbilang besar. Putra pertama pasangan Sulkan dan Fatmi Erawati ini cetak 15 gol. Dimas pun berhak atas predikat Top Skorer LIPIO tingkat SMP dan
sederajat 2010/2011. Ia juga catat skor tertinggi pada uji taktik, teknik, fisik, dan psikotes LIPIO Camp 2011. Berkat prestasi itu, ia bersama 7 siswa berbakat lain beroleh beasiswa Kemenpora buat berlatih di Madrid, Spanyol. Sejak itu, karier Dimas melesat hingga akhirnya kini jadi salah 1 pilar penting di skuad Garuda Emas besutan Indra Sjafri. Semua itu tak diraih Dimas dengan mudah. Ia sempat lewati masa sulit yang membuatnya terpukul. Itu saat ia dicoret Indra dari skuad timnas U-16 Indonesia di AFC U-16 Championship 2012 Qualification di Thailand, 2011. “Setelah dicoret dari tim, hampir setiap malam saya menangis. Saat itu, timnas U-16 hendak mentas di Thailand. Saya dianggap tak cukup pengalaman. Kejadian itu sulit saya lupakan,” ungkap Dimas. Bagusnya, orangtua, adik, dan rekan-
rekannya tetap mendukung. Mereka terus menyemangati Dimas. Ia pun bangkit. Ia dapatkan kesempatan ke-2. Ketika hendak berangkat ke Madrid, tawaran buat ikut tur timnas U-19 Indonesia ke Kalimantan hampiri Dimas. Tur itu bagian dari persiapan timnas U-19 Indonesia terjun di AFF U-19 Championship 2013 Indonesia. Langkah Dimas kali ini mulus. Ia jadi salah 1 kunci sukses timnas U-19 Indonesia juarai AFF U-19 Championship 2013. Ia salah 1 eksekutor yang jebol gawang Vietnam pada drama adu penalti di final. Ia ikut persembahkan gelar perdana sepakbola Indonesia setelah puasa 22 tahun. Kini, harapan besar ada di pundak Dimas yang juga idolai Cristiano ‘CR7’ Ronaldo. Ketangkasannya sebagai goal getter diharapkan bantu timnas U-19 Indonesia kuasai AFC U-19 Championshop 2014 Myanmar. n
Dimas & Data Diri Nama lengkap : Muhammad Dimas Drajad Kelahiran : Gresik, 30 Maret 1997 Tinggi/berat : 176 cm/69 kg Posisi : Striker Kaki : Kanan Makanan favorit : Tempe penyet, bebek goreng Minuman favorit : Es teh Warna favorit : Putih Klub favorit : Persebaya Surabaya, Real Madrid Pemain idola : Andik Vermansyah, Cristiano Ronaldo Sepatu : Adidas Ukuran sepatu : 42 1/3 Parfum : Calvin Klein Orangtua : M Sulkan (ayah, alm) & Fatmi Erawati (ibu) Urutan dalam keluarga : Sulung dari 3 bersaudara Adik : Ahmad Wayudi & Muhammad Danilkan Hobi : Mancing, main layangan, main Playstation, main Point Blank
Dimas & Karier 2002-2010 : SSB Petrokimia 2010-... : Akademi Wahana Citra Pesepakbola 2013-... : Timnas U-19 Indonesia 2013-... : Gresik U-21
Dimas & Pendidikan 2002-2004 2004-2009 2009-2010 2011-2012 2013-...
: TK Gondang Wetan Pasuruan : SD Suko Mulyo 2 Gresik : SMP 1 Mayar Gresik : SMP 3 Gresik : SMA 1 Manyar Gresik
EFEK HEBAT Orangtua
Pesan Ayah Pemacu Gairah
Indonesia Football/Hery sudewo
S
ETIAP keraguan dan keresahan datang menyergap, Dimas spontan ingat Sulkan, sang ayah. Ia diminta tekun dan sabar. Seketika itu pula gairah dan kepercayaan diri Dimas kembali menyala. Di masa hidupnya, Sulkan adalah pemain asal Pasuruan yang lama singgah di Gresik. Ia anggota timnas PSSI Primavera angkatan I bersama Kurniawan DwiYulianto dan Bima Sakti. Ia perkuat tim PON Jawa Timur 1993 dan Petrokimia Gresik. Pada 2011/2012, ia jadi asiten pelatih Gresik United. Kini, harapan Sulkan agar sang putra berseragam timnas Indonesia terwujud meski ia sendiri tak sempat melihatnya. Dimas jadi bomber andalan timnas U-19 Indonesia. “Sayang, ayah tak sempat lihat saya main di Stadion Utama Gelora Bung Karno dan nyanyikan Indonesia Raya,” tutur Dimas. Sulkan wafat pada 31 Oktober 2012 akibat sakit ginjal. Kini, Dimas bertekad lengkapi harapan ayahnya lewat prestasi tinggi bersama timnas U-19 Indonesia. Fatmi Erawati, sang ibu, mengaku tak sangka Dimas kini jadi salah 1 idola sepakbola Indonesia. Seperti pesan Sulkan, ia berharap Dimas tekun dan sabar dalam merajut karier. “Dimas selalu minta restu dan doa saya sebelum pertandingan. Saya pun selalu bilang kepadanya agar tetap semangat, jaga konsentrasi, dan jaga pola hidup seperti almarhum ayahnya,” ungkap Fatmi. nahmad fawwaz usman
muhammad dimas drajad: Perwujudan harapan mendiang ayah.
l
l Rising
Star l
9
di Balik Layar
WCP, Suhu dari Luar Skuad
W
IDODO ‘WCP’ Cahyono Putro punya jasa dalam titian karier Dimas. WCP rutin beri koreksi atas kinerja Dimas, anak asuhnya. Dimas beruntung bisa menimba ilmu dari WCP. Sebagai pemain, WCP bersama timnas mampu harumkan nama Indonesia di kancah internasional. Ia ikut rebut emas sepakbola SEA Games XVI-1991 Manila. Pensiun sebagai pemain, WCP tetap berkutat di sepakbola. Kini, ia asisten Alfred Riedl, pelatih kepala timnas senior Indonesia. Ia juga punya Akademi Wahaya Citra Pesepakbola (AWCP) di Gresik. Dimas adalah siswa AWCP. Itu tak lepas dari peran WCP. Ia minta izin kepada Sulkan buat memoles bakat putranya. Kebetulan, Sulkan termasuk pendiri AWCP. “Bakat Dimas terlihat sejak kecil. Kontrol bola dan finishing touch-nya oke,” kata WCP, pria kelahiran 8 November 1970. Hingga kini, WCP terus pantau perkembangan Dimas. Ia tak pernah lewatkan aksi Dimas bersama timnas U-19 Indonesia. Ia berikan banyak saran kepada Dimas. “Masih ada yang perlu terus diasah, termasuk soal penempatan posisi dan ketenangan Dimas di depan gawang,” tukas WCP. Begitu dekat dengan Dimas, WCP pun berharap anak didiknya punya karier jangka panjang dan gemilang. Ia ingin lihat Dimas lebih sukses dari seniornya di timnas. Selain dari WCP, Dimas rutin dapat saran dari rekan setimnya, Muchlis Hadi Ning Syaifullah. Maklum, Dimas dan Muchlis memang bersaudara.Muchlis adalah sepupunya dari sang ayah almarhum. Uniknya, Muchlis kini malah jadi salah 1 pesaing Dimas buat perebutkan tempat utama di lini depan skuad Garuda Emas besutan Indra Sjafri. Meski begitu, Dimas mengaku sering bertukar pikiran dengan Muchlis. nahmad fawwaz usman
Widodo Cahyono Putro
Widodo Cahyono Putro: Pengasah bakat Muhammad Dimas Drajad sejak di Akademi Wahaya Citra Pesepakbola (AWCP).
10
l
l Juni
2014 l
backpass
l
Indonesia Football/Fajar Tri Hendratmo
Hadirkan Brasil di Indonesia l BACKPASS l
11
Indonesia Football/Fajar Tri Hendratmo
Reva Deddy Utama: VIVA Grup tayangkan langsung beragam momen hebat putaran final Piala Dunia 2014 Brasil di tengah aturan serba ketat.
Reva Deddy Utama
2 Tahun Berburu, Berbuah Sejarah Baru Indonesia FOOTBALL - martiana sihombing
Sejarah baru terkait tayangan langsung momen Piala Dunia hadir di Indonesia. VIVA Grup jadi pionir. Itu buah perburuan 2 tahun atas hak siar putaran final Piala Dunia 2014 Brasil.
B
egitu banyak yang bisa diserap dari pembelian hak siar putaran final Piala Dunia 2014 meski tetap terikat aturan jika hendak mengadopsinya sesuai program yang diinginkan VIVA Grup. Dan,
12
l
l JUNI
2014 l
aturan itu serba ketat. VIVA Grup tak cuma gaet hak siar televisi tak berbayar, melainkan juga pay teve dan opsi new media. Harga buat torehan sejarah baru itu tak murah: US$ 70 juta. Itu diungkap Chief Sport Officer antv dan VIVA Grup Reva Deddy Utama. Apa arti
semua itu? Berikut petikan bincangbincang dengan Deddy: Apa yang mendorong VIVA Grup hingga begitu ngotot beli hak siar putaran final Piala Dunia 2014 dari FIFA? VIVA Grup tak ingin ulangi kegagalan di putaran final Piala
Bisa diurai apa yang disebut banyak itu? Berbagai sisi putaran final Piala Dunia 2014 bisa dinikmati tak hanya lewat teve terrestrial (tak berbayar). Beroleh 9 saluran, VIVA Grup juga siapkan new media yang meliputi aplikasi mobile, tablet, website, dan teve berbayar (pay teve). Yang gratis ada di antv dan tvOne, yang berbayar ada di VIVAplus, website ada di VIVAbola, dan new media lewat VIVAll. Dengan semua fasilitas itu, masyarakat bisa menikmati beragam facet dari peliputan di Brasil. Peliputan setiap laga dilakukan dengan 43 kamera. Tayangan apa saja yang bisa dinikmati dari peliputan dengan 43 kamera itu? Satu gambar buat pertandingan (walkgame) dan VIVAplus ada 8 saluran antara lain saluran khusus soroti pemain bintang, saluran khusus ekspresi pelatih, dan saluran khusus dinamika penonton. Juga ada pertandingan yang ditayangkan dalam bahasa Indonesia.
Ada lagi 2 kamera dengan teknologi high definition (HD). Konsumen pay teve pun serasa nonton langsung. Mereka bisa nikmati berbagi jenis sajian. Setiap teve seolah punya siaran khusus. Berapa nilai hak siar putaran final Piala Dunia 2014 yang harus dibayar VIVA Grup dan bagaimana cara menjaring pemasukan? VIVA Grup beli hak siar putaran final Piala Dunia 2014 senilai US$ 70 juta. Nilai hak itu memang terus melesat. Jelas, tidak mudah buat dapatkan pemasukan melebihi nilai pembelian setinggi itu. Kami terus bergerak. Akhir Mei 2014, setidaknya sudah 150.000 pelanggan VIVAplus terjaring. Di jalur pay teve, kami punya hak menjual rights kepada stasiun teve lain. Soal merchandise dan nonton bareng (nobar), itu lain lagi. Pembelian hak nobar tersendiri. Yang jelas, kami wajib dukung nobar, terutama yang digelar sponsor resmi FIFA dan Piala Dunia. Kami juga berlakukan paket iklan lewat antv dan tvOne. Dengan tarif Rp 150 juta per slot (30 detik) di fase grup, Rp 200 juta di 16 besar, dan Rp 250 juta di final, VIVA Grup optimistis mencapai titik impas.
Indonesia Football/Fajar Tri Hendratmo
Dunia 2012 Afrika Selatan. Tak ingin buang waktu, kami pun berburu sejak 2012. Perjuangan kami berujung sukses. Bahkan, banyak sisi baru yang dikantongi VIVA Grup terkait hak siar putaran final Piala Dunia 2014. Kami gerilya total demi dapatkan segala info dari berbagai pihak. Dengan hak siar optimal, VIVA Grup siap puaskan publik sepakbola Indonesia. Semua bisa nonton putaran final Piala Dunia 2014 kapan saja dan di mana saja. Selain menghibur, banyak pelajaran penting kami hadirkan bagi publik sepakbola Indonesia. Bentuk dan isi tayangan yang kami hadirkan dari momen putaran final Piala Dunia 2014 sangat lengkap dan beragam. Ini sejarah baru dalam tayangan Piala Dunia di Indonesia. Dan,boleh dibilang, VIVA Grup jadi pionir di Tanah Air.
Ada aturan tersendiri soal iklan? Tentu. Sponsor resmi FIFA dan Piala Dunia harus jadi prioritas. Jika mereka menolak, VIVA Grup baru boleh alihkan tawaran ke produsen lain. Aturan lain berupa penayangan iklan tak boleh ganggu monitor saat pertandingan berjalan. Running text juga tak boleh. Aturan itu hanya bisa digugurkan berita presiden meninggal dan bencana alam besar. Saat tayangan langsung, di studio juga tak boleh ada back drop khusus, apalagi yang berbau sponsor. Dengan begitu, VIVA Grup harus manfaatkan 15 menit jeda pertandingan buat tayangan iklan. Sedikit saja melanggar, kami bakal terkena lampu kuning, bahkan bisa berupa penghentian siaran. n
Deddy & Data Diri Nama lengkap Reva Deddy Utama Panggilan Reva atau Deddy Kelahiran Padang, Sumatera Barat, 1 Mei 1959 Posisi waktu jadi Gelandang pesepakbola Nama istri Zoraya Perucha Nama anak Brandon Baresi Hobi Membaca Warna favorit Biru Parfum Bvlgari Klub idola Arema Cronus Indonesia & Arsenal Pesepakbola idola Johan Cruyff Posisi saat ini di antv Chief Sport Officer & VIVA Grup Deddy & Karier Klub Jayakarta Persija Jakarta Timnas PSSI Pratama Pasca pensiun sebagai Koran Pelita, antv (sejak pesepakbola 1993 hingga kini)
l
l backpass l
13
indonesia football/fajar tri hendratmo
Reva Deddy Utama: Timnas U-19 Indonesia bagus dan berprestasi sejak 1979.
Potensi Besar, Jangan Sampai Buyar
B
ICARA sepakbola Indonesia, Reva Deddy Utama sangat fasih. Maklum, sebelum duduk sebagai Chief Sport Officer antv dan VIVA Grup, Deddy juga pesepakbola. Berposisi sebagai gelandang, Deddy yang lahir di Padang, Sumatera Barat, 1 Mei 1959, tercatat pernah perkuat klub Jayakarta dan Persija Jakarta. Deddy juga ikut bela PSSI Pratama (timnas Indonesia) yang tampil di AFC Asian Cup 1980 Qualification. Pensiun sebagai pesepakbola pada awal 1990an, setelah sempat usung koran Pelita, Deddy lanjutkan karier di antv. Meski begitu, pengagum Johan Cruyff ini tetap lekat dengan sepakbola. “Sulit, bahkan tidak bisa membandingkan bagaimana sepakbola Indonesia dulu dan sekarang. Dulu sepatu sepakbola itu sempit. Bolanya pun susah ditendang. Gaya main tim juga beda,” beber Deddy. Deddy menilai perkembangan sepakbola Tanah Air mengubah pola pikir mayoritas orangtua Indonesia terkait masa depan anaknya.
14
l
l JUNI
2014 l
Dulu, menurut Deddy, orangtua ragu izinkan anaknya berkarier sebagai pesepakbola. Kini justru sebaliknya. Orangtua mendorong anak lelakinya buat jadi pesepakbola. “Sekarang tinggal bagaimana cara kerja PSSI dengan segenap instrumennya. Potensi sudah ada. Tinggal diasah dan dimaksimalkan agar tak sampai buyar,” tegas Deddy. Bicara potensi sepakbola Indonesia, timnas U-19 Indonesia yang tengah disiapkan mentas di AFC U-19 Championship 2014 Myanmar dan ditargetkan lolos ke putaran final FIFA U-20 World Cup 2015 Selandia Baru, langsung mencuat. Maklum, merujuk aksi dan torehannya, mimpi publik sepakbola Indonesia melihat tim Merah Putih berprestasi ada di pundak mereka. Deddy mengungkap dari dulu timnas U-19 Indonesia sebenarnya berprestasi. Ia menyebut FIFA World Youth Championship (FIFA U-20 World Cup) 1979 Jepang. Saat itu, Indonesia tampil di putaran final. Tapi, dulu eksposenya tak seperti sekarang. nkukuh setiawan bramantoro
National Team
l
l National
Antarafoto.com
Garuda Pantang Surut Team l
15
Antarafoto.com
TIMNAS U-23 Indonesia: Terus digembleng agar optimal di Asian Games XVII-2014 Incheon, Korea Selatan.
Timnas Indonesia
PD & Ramadhan Datang, Garuda Tetap Kencang Putaran final Piala Dunia 2014 Brasil dan puasa Ramadhan datang, timnas Indonesia di semua kelompok usia tak terhalang. Program pematangan skuad tetap kencang.
H
Indonesia FOOTBALL - Kukuh Setiawan Bramantoro
AMPIR semua kelompok usia timnas Indonesia bakal mentas di turnamen resmi regional pada 2014. Timnas senior Indonesia menuju AFF Suzuki Cup 2014 Singapura-Vietnam, timnas U-23 songsong Asian Games XVII-2014 Incheon, Korea Selatan, timnas U-19 tatap AFC U-19 Championship 2014 Myanmar, dan timnas U-16 hadapi AFF U-16 Youth Championship 2014 Indonesia. Timnas senior Indonesia yang diarsiteki Alfred Riedl sudah jalani 3 tahap TC. Jumlah tahap TC yang sama dilewati timnas U-23 Indonesia di bawah kendali Aji Santoso. Lain lagi timnas U-19 Indonesia. Persiapan mereka buat
16
l
l JUNI
2014 l
wujudkan target lolos ke putaran final Piala Dunia U-20 2015 Selandia Baru tak putus sejak 9 November 2013. Serangkaian program dilakoni skuad Garuda Emas. Mulai Safari Nasional atau Tur Nusantara tahap I, tur Timur Tengah sampai beberapa laga uji coba dengan timnas U-19 negara-negara Asia, khususnya negara peserta AFC U-19 Championship 2014. Selain 3 kelompok usia itu, timnas U-16 Indonesia yang ditukangi Fakhri Husaini juga digembleng. Mereka bakal tampil di AFF U-16 Youth Championship 2014 Indonesia. Pematangan skuad 4 kelompok usia tim Merah Putih itu pun tetap kencang ketika putaran final Piala Dunia 2014 dan puasa Ramadhan datang. Terlebih timnas senior dan
U-23 Indonesia. Seperti kompetisi sepakbola profesional lain di seluruh belahan dunia, selama putaran final Piala Dunia 13 Juni-14 Juli 2014, kompetisi sepakbola profesional Indonesia libur. Artinya, selain karena cedera, pemain yang dipanggil timnas senior dan U-23 Indonesia pasti bisa gabung. TC tahap IV timnas senior Indonesia digulir 12 Juni-26 Juni 2014 di Malang dan Sidoarjo, Jawa Timur. Di TC itu, Riedl selaku pelatih kepala panggil 24 pemain. Empat dari 4 Pemain Baru di TC Timnas Senior Indonesia NP
Nama
Posisi
1
Rizky Rizaldi Pora
Bek
2
Hendro Siswanto
Gelandang
24 pemain itu wajah baru. Di tengah TC, timnas senior dijadwalkan lahap 3 laga uji coba. Wajah baru juga hiasi TC tahap IV timnas U-23 Indonesia. Dihelat 15-23 Juni 2014 di DI Yogyakarta dan Solo, Jawa Tengah, Aji panggil 10 pemain anyar. Tiga di antaranya pemain senior. Aji berupaya sesuaikan aturan di Asian Games yang izinkan tiap tim diusung 3 pemain berusia lebih dari 23. Selama TC, skuad Garuda Muda bakal mainkan 2 laga uji coba. a 6
Penyerang
Klub
22 Tantan
Persib Bandung
Barito Putera
23 Alfaro Cristian Gonzales
Arema Cronus Indonesia
Arema Cronus Indonesia
24 Samsul Arif Munip
Arema Cronus Indonesia
3
Gerald Pangkali
Gelandang
Persipura Jayapura
4
Boaz Theofilus Erwin Solossa
Gelandang
Persipura Jayapura
Rapor Timnas Senior Indonesia di 4 Laga Ekshibisi
24 Pemain di TC Tahap IV Timnas Senior Indonesia Kiper 1 I Made Wirawan
Persib Bandung
2 Dian Agus Prasetyo
Mitra Kukar
Bek 4 Zulkifli Syukur
Mitra Kukar
5 Supardi Nasir Bujang
Persib Bandung
6 Achmad Jufriyanto
Persib Bandung
7 Muhammad Roby
Putra Samarinda
8 Fachruddin Wahyudi Aryanto
Persepam Madura United
9 Ricardo Salampessy
Persebaya Surabaya
10 Rizky Rizaldi Pora
Barito Putra
11 Ruben Karel Sanadi
Persipura Jayapura
Rasyid Assahid Bakrie
13
Dedi Kusnandar
Persebaya Surabaya
14
Raphael Guillermo Eduardo Maitimo
Mitra Kukar
15
Rizky Ahmad Sanjaya Pellu
Pelita Bandung Raya
3 Pemain Berusia di atas 23 di TC Tahap IV Timnas U-23 Indonesia Victor Igbonefo Bek Arema Cronus Indonesia
PSM Makassar
2
Rahpael Guillermo Eduardo Maitimo
Gelandang Mitra Kukar
3
Greg Nwokolo
Penyerang Persebaya Surabaya
1
Moch Zaenuri
Bek
Pra-PON Jatim
2
Alfin Tuasalamony
Bek
Persebaya Surabaya
3
Syaiful Indra Cahya
Bek
Persik Kediri
Penyerang 21
Aldaier Makatindu
Putra Samarinda
4
Dani Saputra
Bek
Persija Jakarta
22
Lerby Eliandry Pong
Putra Samarinda
5
Roni Esar Feliks Beroperay
Bek
Persipura Jayapura
23
Greg Nwokolo
Persebaya Surabaya
Syakir Sulaiman
Gelandang Sriwijaya FC
14 Hendro Siswanto
Arema Cronus Indonesia
15 Hariono
Persib Bandung
16 Gerald Pangkali
Persipura Jayapura
17 Boaz Theofilus Erwin Solossa
Persipura Jayapura
18 Firman Utina
Persib Bandung
19 Steven Anderson Imbiri
Persiram Raja Ampat)
20 Dedi Hartono
Barito Putra
21 Zulham Malik Zamrun
Mitra Kukar
16
Rizki Ramdani Lestaluhu
Persija Jakarta
17
Bayu Gatra
Putra Samarinda
18
Fandi Eko Utomo
Persebaya Surabaya
19
Novri Setiawan
Persebaya Surabaya
20
Syakir Sulaiman
Persiba Balikpapan
Rapor Uji Coba Timnas U-23 Indonesia 05-03-2014 Timnas U-23 Indonesia
3-0
Malaysia U-21
23 Pemain di TC Tahap IV Timnas U-23 Indonesia
25-03-2014 Timnas U-23 Indonesia
2-2
Persis Solo
30-03-2014 Timnas U-23 Indonesia
5-0
Srilanka U-23
Kiper 1
Andritany Ardhiyasa
Persija Jakarta
2
Teguh Amiruddin
Perserui Serui
3
Yogi Triana
Persita Tangerang
02-04-2014 Timnas U-23 Indonesia
2-1
Singapura U-23
4
Manahati Lestusen
Persebaya Surabaya
12-05-2014 Timnas U-23 Indonesia
6-0
Tim Pra-PON Sulsel
5
Moch Zaenuri
Pra-PON Jawa Timur
15-05-2014 Timnas U-23 Indonesia
1-1
Republik Dominika
Bek
T
Tujuan
W
Waktu
T
Target
Timnas U-23 Indonesia
Timnas U-19 Indonesia AFC U-19 Championship 2014 Myanmar
Asian Games XVII-2014 Incheon, Korea Selatan
T
19 September-20 Desember
W 9-23 Oktober 2014
8 Besar
T
W 2014 T
Persipura Jayapura
12
7
Juara
Roni Esar Feliks Beroperay
Gelandang
Arema Cronus Indonesia
T
11
Timnas senior Indonesia 1-0 Asean All Stars
13 Ahmad Bustomi
22 November-20 Desember
Persik Kediri Persija Jakarta
Timnas senior Indonesia 1-0 Villarreal B
Gelandang Persebaya Surabaya
W 2014
Syaiful Indra Cahya Dani Saputra
11-05-2014
Dedi Kusnandar
T
9 10
02-04-2014
6
AFF Suzuki Championship 2014 Singapura-Vietnam
Persija Jakarta Persebaya Surabaya
Timnas senior Indonesia 1-0 Andorra
Persipura Jayapura
T
Syahrizal Alfin Tuasalamony
Timnas senior Indonesia 0-1 Kuba
12 Imanuel Wanggai
Timnas Senior Indonesia
7 8
26-03-2014
7 Pemain Baru di TC Timnas U-23 Indonesia
Gelandang
Arema Cronus Indonesia
29-03-2014
1
3 Kurnia Meiga Hermansyah Arema Cronus Indonesia
Victor Chukwuekezie Igbonefo
Semifinal
l
Timnas U-16 Indonesia
T
AFF U-16 Youth Championship 2014 Indonesia
W 9-15 Agustus 2014 T
Juara
l National
Team l
17
Timnas U-19 Indonesia
Tak Semua Bisa Live Timnas U-19 Indonesia jalani Safari Nasional atau Tur Nusantara tahap II. Tak semua laga tahap II ditayangkan live.
T
IMNAS U-19 Indonesia kembali jalani Safari Nasional. Di tahap II, Ravi Murdianto dkk jelajahi Pulau Sumatera, sebagian lain Pulau Jawa, Bali, dan Maluku. Selain asah performa timnas U-19 Indonesia yang ditargetkan tembus semifinal AFC U-19 Championship 2014 Myanmar demi tiket putaran final Piala Dunia U-20 2014 Selandia Baru, program itu juga dimanfaatkan tim pelatih buat cari pemain berbakat. Skuad timnas U-19 Indonesia kini dihuni 30 pemain. Dua di antaranya hasil Safari Nasional tahap I: Ricky
Fajrin (tim Pra-PON Jawa Tengah) dan Martinus Novianto (tim Pra-PON DI Yogyakarta). Di tahap II, tak semua laga ditayangkan live. “Kami penuhi undangan lama dari Lingga, Riau, dan Ternate, Maluku Utara. Jauhnya jarak dan terbatasnya sarana transportasi membuat SCTV tak bisa memproduksi tayangan live,” jelas Sekretaris Badan Tim Nasional (BTN) Sefdin Syaifudin. Juni 2014, Ravi dkk berkutat di Pulau Sumatera. Setelah itu, mereka ke beberapa kota di Pulau Jawa, Bali, dan Maluku. AKukuh Setiawan Bramantoro
Jadwal Safari Nasional atau Tur Nusantara Tahap II Timnas U-19 Indonesia 06-06-2014 Timnas U-19 vs tim Pra-PON Aceh (Aceh) 11-06-2014 Timnas U-19 vs Semen Padang FC U-21 (Padang, Sumatera Barat) 16-06-2014 Timnas U-19 vs tim Pra-PON Riau (Pekanbaru, Riau) 20-06-2014 Timnas U-19 vs Sriwijaya FC U-21 (Palembang, Sumatera Selatan) 30 Pemain Timnas U-19 Indonesia
15 Evan Dimas Darmono
Kiper
16 Zulfiandi
1
Ravi Murdianto
17 Ichsan Kurniawan
2
Awan Setho Raharjo
18 Hendra Sandi Gunawan
3
Mochammad Diky Indriyana
Bek
19 Alqomar Tehupelasury 20 Irfandy Zein Alzubeidy Penyerang
4
Muhammad Sahrul Kurniawan
5
Hansamu Yama Pranata
21 Paulo Oktavianus Sitanggang
6
Febly Gushendra
22 Ilham Udin Armaiyn
7
Ryuji Utomo Wibowo
23 Maldini Pali
8
Putu Gede Juni Antara
24 Yabes Roni Malaifani
9
Muhammad Fatchu Rochman
25 Miftahul Hamdi
10 Mahdi Fahri Albaar
26 Muhammad Dimas Drajad
11 Eriyanto
27 Martinus Novianto
12 Bagas Adi Nugroho
28 Muchlis Hadi Ning Syaifulloh
13 Ricky Fajrin
29 Dinan Yahdian Javier
Gelandang
30 Septian David Maulana
14 Muhammad Hargianto
Timnas U-16 Indonesia
Berburu Bakat Terpendam Timnas U-16 Indonesia berancang menuju AFF U-16 Championship 2014 Indonesia. Per 6 Juni 2014, skuad besutan Fachri Husaini sibuk berburu bakat terpendam.
E
MOH buang waktu. Itu sikap Fachri dan stafnya hadapi AFF U-16 Championship 2014 di Solo, Jawa Tengah, 9-15 Agustus 2014. Fachri yang dibantu Yeyen Tumena dan Rasiman sebagai asisten pelatih langsung gelar seleksi pemain. Demi dapatkan bakat terpendam, mereka jemput bola. Seleksi pemain digelar di beberapa kota di Indonesia. “Kami masih dalam proses seleksi pemain. Sejumlah daerah di punjuru Tanah Air jadi target. Per 6 Juni 2014, seleksi pemain timnas U-16 Indonesia digelar di Kalimantan Timur dan Jakarta,” ungkap Yeyen. Setelah Kaltim dan Jakarta, tim pelatih timnas U-16 Indonesia bakal kunjungi Bandung, Semarang, Malang, Bali, Makassar, dan Ambon. Dalam proses seleksi itu, tim pelatih timnas U-16
18
l
l JUNI
2014 l
Indonesia tak patok jumlah maksimal pemain yang diboyong buat jalani TC hadapi AFF U-16 Championship 2014. “Kami ingin menjaring sebanyak mungkin pemain,” cetus Yeyen. AFF U-16 Championship 2014 diikuti 8 tim, termasuk timnas U-16 Indonesia. Satu di antara 8 tim itu tercatat sebagai peserta undangan. Mereka adalah China U-16. Di pentas AFF U-16 Championship yang digelar sejak 2002, rapor timnas U-16 Indonesia terbilang buruk. Indonesia paling sering jadi tuan rumah, yakni 3 kali, termasuk saat helat gawean bareng Malaysia pada 2002. Sayang, timnas U-16 Indonesia belum pernah jadi juara. Prestasi terbaik timnas U-16 Indonesia di pentas itu adalah runner up. Itu dicapai di AFF U-16 Championship 2013 Myanmar. Di final, timnas U-16
Indonesia yang kala itu dibesut Sutan Harhara takluk 2-3 dari Malaysia U-16 lewat drama adu penalti. Di waktu pertandingan normal 90 menit, ke-2 tim main 1-1. AKukuh Setiawan Bramantoro Juara AFF U-16 Championship 2002 Malaysia-Indonesia
Myanmar U-16
2005 Thailand
Myanmar
2006 Vietnam
Vietnam
2007 Kamboja
Thailand
2008 Indonesia
Austraalia
2010 Indonesia
Vietnam
2011 Laos
Thailand
2012 Laos
Jepang
2013 Myanmar
Malaysia
Prestasi Timnas U-16 Indonesia di AFF U-16 Championship 2002 Malaysia-Indonesia
Urutan 3
2005 Thailand
Fase grup
2006 Vietnam
Tidak berpartisipasi
2007 Kamboja
Urutan 4
2008 Indonesia
Urutan 5
2010 Indonesia
Urutan 4
2011 Laos
Fase grup
2012 Laos
Tidak berpartisipasi
2013 Myanmar
Runner up
Ganas Saat Pamungkas
l
l LEAGUE l
19
Indonesia Football/kukuh sb
LEAGUE
DIVISI I 2014: Habis-habisan di musim pamungkas demi perebutkan 2 tiket otomatis promosi ke Divisi Utama.
divisi I 2014
Jalur Juara Menyempit, Pergulatan Memanas Peta kekuatan di jalur juara edisi pamungkas Kompetisi PSSI Divisi I 2014 mengerucut. Fase I rampung, fase II babak 24 besar janjikan pergulatan lebih panas. Indonesia FOOTBALL - wisnu wibowo
S
EJUMLAH klub tampil dominan di 12 grup fase I yang libatkan 61 kontestan. Bukan cuma belum kalah, bahkan ada klub yang gawangnya masih perawan. Sebut Persibat Batang. Jika musim lalu kandas di fase I kendati jadi tuan rumah pembukaan nasional, musim ini mengganas. Mainkan 8 laga di Grup F, skuad asuhan Lukas Tumbuan belum kalah dan belum kebobolan. Mereka ukir rata-rata 2,5 gol di setiap laga. Aksi Persibat bisa lebih hebat karena di fase II babak 24 besar boleh sertakan pemain baru. Tapi, Lukas bilang, “Kami coba fokus ke materi yang sudah ada. Terpenting jaga mental dan konsentrasi pemain.” Klub yang juga menggeliat kencang adalah Persatu Tuban (juara
20 l
l EDISI
JUNI 2014 l
Grup H), Persikutim Kutai Timur (juara Grup J), dan Cilegon United (juara Grup E). Seperti Persibat, Cilegon United yang jawara Divisi II Liga Amatir Indonesia 2013 tampil konsisten di bawah asuhan Bambang Nurdiansyah. Rapor apik 4 kontestan itu janjikan pergulatan panas di fase II babak 24 besar. Peluang terjadi kejutan tetap terbuka, tapi mereka layak dijagokan. Terbagi 6 grup, babak 24 Besar Divisi I 2014 kickoff 16 Juni 2014. Dua klub terbaik tiap grup berhak melenggang ke fase III babak 12 besar pada 18 Agustus 2014. “Babak 6 besar pada 11 September 2014 kembali dipecah jadi 2 grup. Juara masing-masing grup lolos ke grand final pada 21 September 2014. Pembagian grup 24 besar dirilis setelah semua grup selesaikan pertandingan,” kata
Priyadi Budi, staf Direktur Kompetisi PSSI. Dua klub pelakon laga grand final Divisi I 2014 yang jadi kompetisi musim terakhir otomatis beroleh tiket promosi ke Divisi Utama musim depan. Empat klub lain yang berjibaku di babak 6 besar pertaruhkan jatah promosi lewat jalur Piala Nusantara 2014 putaran nasional. a Grup M
Grup N
PSGL Gayo Lues
PSP Padang
PS Pidie Jaya
Persiks Kuantan Singingi
TGM Medan
Cilegon United FC
PS Siak
PSBL Lampung
Grup O
Grup P
Perserang Kab Serang
Persibas Banyumas
Persikasi Bekasi
Persik Kendal
Persibat Batang
Persatu Tuban
UNI Bandung
Persekabpas Pasuruan
Grup Q
Grup R
PS Badung
Persisos Sorong Selatan
Perseden Denpasar
Persikos Kota Sorong
Persikutim
Persipan Paniai
Penajam Pasir Utara
Persiyali Yalimo
piala nusantara 2014
Pembuktian Eksistensi & Kreativitas Asprov Indonesia Football/hery sudewo
P
iala Nusantara jadi sarana pembuktian eksistensi dan kreativitas Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI di kancah sepakbola Indonesia. Tak semata jalankan program PSSI, kehadiran Piala Nusantara juga diharapkan jadi wadah nyata persaingan sehat antardaerah. Pola pembinaan lewat kompetisi berkualitas jadi titik pembuktian peran Asprov. PSSI beri kebebasan kepada Asprov buat berkreasi sesuai kondisi dan kemampuan masing-masing daerah. Format kompetisi dan pola pengelolaan hak komersial kompetisi juga jadi olahan halal yang bisa dilakoni Asprov. “Jika rata-rata Asprov daerah lain terapkan home tournament, Asprov Jawa Barat dengan total 32 klub berlakukan sistem kompetisi penuh home and away. Kami juga ingin klub peserta mulai belajar manajemen pertandingan saat jadi tuan rumah,” ujar Arief Prayitno, Wakil Ketua Asprov Jabar. Menurut Arief, hanya 5 klub baru calon anggota PSSI di Jabar yang penuhi syarat ikut Piala Nusantara 2014. Selebihnya adalah klub Divisi II dan III. Itu karena Asprov Jabar kedepankan kualitas kompetisi dan klub peserta. Bukan sekadar kejar kuota lolos ke babak selanjutnya. Beban terbesar dari pembiayaan perangkat pertandingan, Arief mengaku pihaknya dapat dukungan dari beberapa sponsor lokal. Keseriusan Pemda Jabar persiapkan perhelatan PON XIX 2016 juga sukses disinergikan dengan program Asprov Jabar. “Biaya perangkat pertandingan musim ini Rp 1,5 miliar. Hasil kolaborasi dengan Pemda dan KONIDA Jabar yang sedang persiapkan PON XIX 2016 ditambah dukungan sponsor lokal seperti Bank Jabar, kami mampu biayai kompetisi tanpa harus bebankan klub peserta,” urai Arief. Meski begitu, Asprov Jabar bukan tanpa masalah. Paling mencolok, mereka baru saja ditinggal RachmatYasin.Ketua umum terpilih itu dicokok Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Soal itu, Arief pastikan kinerja Asprov Jabar tak terganggu. Kompetisi Piala Nusantara 2014 tetap bergulir. Dari 34 Asprov anggota PSSI, baru 13 yang sudah laporkan perkembangan keberlangsungan Piala Nusantara 2014 di masing-masing daerah. Beberapa Asprov memodifikasi format kompetisi penuh dengan 2 kali pertemuan lewat sistem home tournament. “Masih masa transisi. Banyak faktor di daerah yang membuat sejumlah Asprov belum bisa gulir Piala Nusantara. Bila kompetisi jalan di 25 Asprov, itu sudah bagus di tengah keterbatasan kondisi saat ini,” tukas Tommy ‘Towel’ Welly, Direktur Kompetisi PSSI. a wisnu wibowo
REKAPITULASI PIALA NUSANTARA 2014 N0
ASPROV
KLUB PESERTA
FORMAT KOMPETISI
KICKOFF
FINIS
1
NAD
-
-
-
-
2
Sumatera Utara
22
4 putaran per grup
13/5
21/11
(terbagi 4 grup) 3
Sumatera Barat
-
-
-
-
4
Riau
11
Kompetisi penuh
1/6
-
(home tournament) 5
Jambi
-
-
-
-
6
Kepulauan Riau
7
Kompetisi penuh
31/5
19/10
7
Sumatera Selatan
11
3 putaran kompetisi penuh + home tournament
-
-
8
Bangka Belitung
7
Kompetisi penuh
17/5
-
9
Bengkulu
-
-
-
-
10
Lampung
-
-
-
-
11
Banten
-
-
-
-
12
DKI Jakarta
20
-
-
-
13
Jawa Barat
32
Kompetisi penuh (4 grup)
25/5
-
14
Jawa Tengah
-
-
-
-
15
DIY Yogyakarta
-
-
-
-
16
Jawa Timur
27
-
25/5
-
17
Kalimantan Barat
-
Proses konsultasi
-
-
18
Kalimantan Tengah
-
-
-
-
19
Kalimatan Timur
9
Kompetisi penuh (home tournament)
27/5
-
20
Kalimantan Selatan
-
-
-
-
21
Kalimantan Utara
-
-
-
-
22
Gorontalo
-
-
-
-
23
Sulawesi Utara
-
-
-
-
24
Sulawesi Tengah
-
-
-
-
25
Sulawesi Tenggara
-
-
-
-
26
Sulawesi Selatan
25
3 grup
27
Sulawesi Barat
-
-
-
-
28
Bali
-
Proses konsultasi
-
-
29
NTB
11
Kompetisi penuh
19/5
21/9
30
NTT
-
-
-
-
31
Maluku
10
Kompetisi penuh (home tournament)
20/5
September
(home tournament)
32
Maluku Utara
-
-
-
-
33
Papua
-
-
-
-
34
Papua Barat
6
Kompetisi penuh (home tournament)
-
-
l
l LEAGUE l
21
Indonesia Football/kukuh sb
PIALA SOERATIN: Kompetisi bersejarah yang penting dan perlu bagi pembinaan usia muda di tataran sepakbola nasional.
piala soeratin 2014
Bersama Tegakkan Kembali Ajang Vital
T
iga tahun lenyap, Piala Soeratin coba dibangkitkan kembali. Piala Soeratin memang penting. Mayoritas legenda timnas Indonesia era 1970-1980-an lahir dari Piala Soeratin. Sepakbola sebagai alat perjuangan dan pembentukan karakter bangsa jadi cikal bakal Piala Soeratin. Sejauh mana The Founding Father bangsa ini peduli pembinaan sepakbola, jawaban antara lain terkuak di Piala Soeratin. “Presiden Soekarno sadar betul kalau sepakbola dan olahraga adalah salah 1 alat perjuangan bangsa. Berdirinya Stadion Utama Gelora Utama Bung Karno tunjukkan itu. Dulu Bung Karno lebih sering terima tamu negara di lapangan sepakbola. Piala Soeratin mewakili pemuda dan masa depan bangsa. Bung Karno membuka dan meresmikan sendiri di Istana Bogor,” papar Maulwi Saelan, Ketua Umum PSSI 1964-1967. Seiring waktu, gengsi Piala Soeratin terus meninggi. Legenda hidup macam Ronny Pasla, Dede Sulaiman hingga RickyYacobi yang sukses bawa timnas Indonesia raih emas pertama di SEA Games XIV 1987 Jakarta mengakui karier mereka berangkat dari Piala Soeratin. Setelah konsisten dampingi
22 l
l EDISI
JUNI 2014 l
pembinaan sepakbola di Tanah Air, Piala Soeratin sempat tenggelam akibat terjebak prahara dualisme di tubuh sepakbola Indonesia pada 2011-2013. Piala Soeratin terakhir digulir pada 2010. Villa 2000 jadi juara. Dualisme teratasi, dengan semangat dan harapan baru, PSSI coba hidupkan kembali Piala Soeratin. Sosialiasasi sudah dilakukan PSSI ke Asosiasi Provinsi (Asprov). Berlakukan kompetisi kelompok usia di bawah 19 dengan patokan kelahiran maksimal 1 Januari 1997, putaran awal Piala Soeratin diharapkan mengalir lebih dulu di tingkat provinsi sejak awal Juni 2014. Sayang, hingga pekan ke-2 Juni 2014, belum ada laporan dari 34 Asprov di daerah terkait kesiapan pergelaran Piala Soeratin 2014 di tingkat provinsi. Padahal, jika berjalan sesuai rencana, Oktober 2014 setiap Asprov sudah punya 2 wakil buat bersaing di babak regional. “Kami akan desak Asprov agar segera siapkan Piala Soeratin 2014. Pentingnya pembinaan usia dini terus kami kampanyekan. Piala Soeratin termasuk di dalamnya,” ujar Tommy ‘Towel’ Welly, Direktur Kompetisi PSSI.
Jika semangatnya ditangkap dengan baik hingga pelosok Nusantara, Piala Soeratin bakal kembali punya tempat tersendiri di generasi muda dan hati pecinta sepakbola nasional. Piala Soeratin memang jadi sarana pembuktian pembinaan usia dini bagi klub dari semua level kompetisi di Tanah Air. Piala Soeratin berjalan intens dan konsisten, sumber materi pembentukan timnas Indonesia praktis kian kaya dan lebih teruji. a wisnu wibowo DAERAH PEMILIK TRADISI DI PIALA SOERATIN JAWA TIMUR: Persema Malang (1965, 1996), Persebaya Surabaya (1976, 2001), Mojokerto Putra (2005), Arema Malang (2007), Persekap Kota Pasuruan (2008), Perseba Bangkalan (2009) JAWA BARAT: Persikasi Bekasi (1984, 1985, 1991), PSB Bogor (1992, 1995), Persib Bandung (2003, 2006), Villa 2000-Tengerang (2010) DKI JAKARTA: Persija Jakarta (1967, 1970, 1972, 1974), Persijatim Jakarta Timur (2000) JAWA TENGAH: Persijap Jepara (1982), Persijap Jepara (1998), Persijap Jepara (2002), PSIS Semarang (2004) SUMATERA UTARA: PSMS Medan (1980) MALUKU: Persiter Ternate (1978) PAPUA: Persis Sorong (1987)
Indonesia Football/kukuh Setiawan Bramantoro
fairplay
Saatnya Taat Syarat l
l fairplay l
23
Indonesia Football/kukuh Setiawan Bramantoro
PERSIBA BANTUL & PERSIPURA JAYAPURA: Berkompetisi di jalur profesional tanpa lisensi klub profesional seperti disyaratkan.
Club Licensing
Harus Sekaligus Tiket AFC Champions League Lisensi klub profesional itu penting dan menentukan. Lebih dari sebatas persyaratan teknis dan administratif, itu juga jadi tiket manggung di AFC Champions League. Indonesia FOOTBALL - KUKUH SETIAWAN BRAMANTORO
C
lub Licensing Departement (CLD) PSSI kembali memverifikasi klub-klub Indonesia Super League (ISL) dan Divisi Utama (DU) 2013/2014. Proses dapatkan lisensi klub profesional sesuai Club Licensing Regulation (CLR) AFC yang berlangsung sejak 1 April 2014 itu digelar sebagai persiapan hadapi kompetisi musim 2014/2015. Di tahap awal, 1-30 April 2014, CLD PSSI distribusikan formulir pendaftaran verifikasi club licensing kepada klubklub ISL dan DU 2013/2014. Hasilnya, 22 klub ISL 2013/2014 dan 35 klub DU 2013/2014 kembalikan formulir itu. Di tahap berikutnya, CLD PSSI mulai memverifikasi 5 aspek klub profesional dari klub-klub ISL dan DU 2013/2014 itu. Lima aspek itu adalah sporting, infrastruktur, personel dan administrasi, legal, dan keuangan. Klub baru dapatkan
24
l
l EDISI
JUNI 2014 l
lisensi klub profesional jika penuhi 39 poin grade A di 5 aspek itu. Khusus aspek infrastruktur, tiap klub hanya diizinkan daftarkan 2 stadion sebagai calon homebase-nya. Tanpa kecuali, semua stadion yang dinominasikan klub bakal diverifikasi langsung pada 4 Juni-31 Juli 2014. “Tak hanya aspek infrastruktur, tapi juga aspek lain di luar keuangan. Kami tunggu paling lambat 8 Agustus 2014,” tegas Tigorshalom Boboy, Licensing Manager PSSI. Selain sebagai persiapan hadapi ISL dan DU 2014/2015, proses club licensing yang dijadwalkan rampung pada September 2014 itu juga jadi persiapan hadapi kompetisi AFC 2014. Khususnya AFC Champions League 2015. Itu karena AFC syaratkan klub peserta AFC Champions League 2015 kantongi lisensi klub profesional. Ironisnya,
Indonesia Football/kukuh Setiawan Bramantoro
merujuk proses club licensing sebelum ISL dan DU 2013/2014 digulir, tak 1 pun klub Indonesia punya lisensi klub profesional. “Jika juara ISL 2013/2014 tak punya lisensi klub profesional dan tim runner up punya, yang berhak wakili klub Indonesia di AFC Champions League 2015 adalah klub berlisensi klub profesional,” tukas Tigorshalom. Bicara AFC Champions League, klub Indonesia memang tak punya slot di 2 musim terakhir. Termasuk di musim 2014. Tapi, merujuk AFC Technical Ranking terkini, klub Indonesia berpeluang kembali punya slot di AFC Champions League 2015. “Negara yang masuk daftar 24 besar di AFC Technical Ranking dipastikan klub mereka punya jatah main di level AFC CLA. Indonesia kini di urutan 20,” ujar Tigorshalom. AFC Technical Ranking tak berkait dengan FIFA dan AFC Ranking. AFC punya penilaian tersendiri dalam menentukan AFC Technical Ranking. Prestasi klub dan timnas jadi tolok ukur. Selain berdasarkan AFC Technical Ranking, peserta AFC Champions League juga ditetapkan dalam rapat Exco AFC tiap November. Exco AFC merujuk pada rekomendasi Komite Kompetisi AFC. a Kukuh Setiawan Bramantoro PELITA BANDUNG RAYA & PERSITA TANGERANG: Juga belum berlisensi.
AFC Technical Ranking 1
Korea Selatan
193.85
8
China
102.04
16 Bahrain
51.17
24 Korea Utara
29.34
32 Kyrgyzstan
15.24
40 China Taipei
7.48
2
Iran
169.17
9
Uni Emirat Arab
96.44
17 Vietnam
44.71
25 Maldives
29.25
33 Yaman
11.95
41 Mongolia
4.64
3
Saudi Arabia
156.32
10 Yordania
87.49
18 Lebanon
44.27
26 Tajikistan
27.16
34 Banglades
11.36
42 Brunei Darussalam 2.46
4
Jepang
151.50
11 Kuwait
82.83
19 Hongkong
39.52
27 Myanmar
25.33
35 Nepal
11.26
43 Timor Leste
5
Uzbekistan
121.58
12 Thailand
70.80
20 Indonesia
39.02
28 Turkmenistan
24.04
36 Srilanka
10.22
44 Kamboja
1.89
6
Australia
113.38
13 Irak
65.23
21 Singapura
34.44
29 Afghanistan
21.10
37 Laos
9.94
45 Makau
0.95
7
Qatar
109.66
14 Suriah
56.66
22 Malaysia
32.95
30 Filipina
20.16
38 Pakistan
9.65
46 Bhutan
0.00
15 Oman
53.72
23 India
32.45
31 Palestina
16.56
39 Guam
8.14
Jadwal Proses Club Licensing 1-30 April 2014
Distribusi formulir pendaftaran club licensing ke klub-klub ISL dan DU 2013/2014.
1 Mei–31 Juli 2014
Proses verifikasi. Klub mulai isi dan lengkapi aplikasi. Club Licensing Departement PSSI lakukan verifikasi langsung terkait beberapa aspek yang diperlukan.
6
Sertifikasi Stadion
7
Ruang Kontrol Stadion
8
Area Penonton Stadion
9
Stadion-Area Terpisah bagi Suporter Tim Tamu
10
Stadion-Area Ruang Ganti
11
Stadion-Ruang Pertolongan Pertama
2.46
31
Pernyataan Kepatuhan Keikusertaan di ISL dan AFC Club Competitions
32
Dokumen dan Konfirmasi Lain dari Pemohon Lisensi
33
Kepemilikan dan Pengawasan Klub
34
Legal Officer
35
Laporan Finansial Tahunan-Teraudit
36
Tidak Ada Tunggakan Pembayaran Klub dari Aktivitas Transfer
37
Tidak Punya Tunggakan Pembayaran terhadap Pegawai atau Otoritas Sosial/Pajak
31 Juli 2014
Tenggat waktu penyerahan aplikasi ke Club Licensing Departement PSSI
12
Stadion-Lampu
8 Agustus 2014
Tenggat waktu klub serahkan aplikasi aspek keuangan ke Club Licensing Departement PSSI.
13
Stadion-Keamanan
14
Stadion-Rencana Evakuasi yang Disetujui
15
Lapangan Pertandingan-Permukaan Lapangan
38
Pernyataan Tertulis Sebelum Keputusan Lisensi
1-31 Agustus 2014
Laporan rekapitulasi verifikasi klub.
16
Fasilitas Latihan-Ketersediaan
39
Rencana Keuangan Masa Depan
8 September 2014
Rekomendasi awal Club Licensing Committee.
17
Sekretariat Klub
18
Struktur Organisasi Klub
15 September 2014 Periode klarifikasi.
19
Club Licensing Officer
22 September 2014 Club Licensing Appeal Committee putuskan hasil klarifikasi.
20
General Manager/CEO
21
Finance Officer
22
Security Officer
Badan administratif yang bertugas jalankan proses verifikasi club licensing.
23
Media Officer
Badan pembuat keputusan (dibentuk PSSI).
24
Dokter
Club Licensing Committee
25
Fisioterapis
26
Pelatih Kepala Tim Utama
27
Asisten Pelatih Tim Utama
Badan tingkat pertama (first-instance body) yang akan memutuskan klub dapat atau tidak lisensi klub profesional sesuai tenggat waktu yang ditentukan Licensor.
28
Kepala Program Pengembangan Pemain Muda
29
Pelatih Tim Usia Muda/Kelompok Umur
30
Keamanan dan Kenyamanan-Stewarding
1 Oktober 2014
PSSI konfirmasi ke AFC soal klub-klub yang beroleh lisensi klub profesional.
39 Poin Grade A Verifikasi Klub Profesional 1
Program Pengembangan Pemain Muda yang Disetujui
2
Tim Muda/Kelompok Umur
3
Persyaratan Kesehatan Pemain
4
Kontrak Tertulis dengan Peman Profesional
5
Stadion yang Disetujui buat ISL dan/atau AFC Club Competitions
PSSI (Licensor) Mengatur dan menjalankan Club Licensing System serta menunjuk badan terkait buat jalankan proses yang diperlukan. Club Licensing Departement
Club Licensing Appeal Committee Memutuskan banding yang diajukan tertulis atas putusan Club Licensing Committee. Keputusan Club Licensing Appeal Committee bersifat final.
l
l fairplay l
25
Indonesia Football/hery sudewo
ROBERTO ROUW, LA NYALLA MATTALITTI, JOKO DRIYONO: Pilih cuti agar sepakbola tak dicampurbaurkan urusan politik.
La Nyalla Mattalitti & Roberto Rouw
Menepi Sejenak, Urusan Bola tak Terusik
T
ELADAN positif diberikan La Nyalla Mahmud Mattalitti dan Roberto Rouw. Ikut dalam kegiatan politik, persisnya terlibat dalam tim sukses salah 1 pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden RI 2014-2019, La Nyalla dan Roberto putuskan cuti dari aktivitasnya di PSSI dan Badan Tim Nasional (BTN). Selama cuti, tanggung jawab La Nyalla sebagai Ketua BTN diambil alih Wakil Ketua BTN Harbiansyah Hanafiah. Lalu, kewajiban La Nyalla sebagai Wakil Ketua Umum PSSI ditangani Kesekjenan PSSI yang dipimpin Joko ‘Jodri’ Driyono. Kesekjenan PSSI juga isi kursi kosong anggota Exco PSSI yang ditinggal cuti Roberto. Selain tercatat sebagai salah 1 anggota Exco PSSI, Roberto juga pimpin Komite Wasit dan Keamanan PSSI. “Sepakbola harus bebas dari kegiatan dan kepentingan politik. Itulah alasan kami cuti dari aktivitas kami di PSSI dan BTN,” tegas La Nyalla. Pernyataan sekaligus sikap La Nyalla dan Roberto tentu layak diteladani. Di sisi lain, itu juga jadi sentilan buat para penggiat sepakbola Indonesia yang masih manfaatkan euforia sepakbola buat mencapai tujuan politiknya. Eloknya lagi, absennya La Nyalla dan Roberto sama sekali tak mengusik kinerja PSSI maupun BTN. Bukti paling gamblang, tengok saja rangkaian agenda kegiatan semua kelompok usia timnas Indonesia di bawah pengelolaan BTN. Mulai aktivitas timnas U-16, U-19, U-23 sampai senior Indonesia tetap jalan sesuai jadwal. a Kukuh Setiawan Bramantoro
26
l
l EDISI
JUNI 2014 l
Attacking attacking
l
l attacking
Indonesia Football/kukuh setiawan bramantoro
Menikmati Goyang Samba 27
Jacksen F Tiago
Indonesia Football/kukuh setiawan bramantoro
Pas buat Pulang Kampung
jacksen & Data Diri Nama lengkap
Jacksen Ferreira Tiago
Kelahiran
Rio de Janeiro, 28 Mei 1968
Kewarganegaraan
Brasil
Tinggi
170 cm jacksen & Data Diri
YUNIOR
jacksen fERREIRA tiago: Melepas rindu tanah kelahiran.
1975-1983
Flamengo
Brasil
Indonesia FOOTBALL - Martiana Sihombing
Indonesia Super League (ISL) 2013/2014 rehat, Jacksen Ferreira Tiago pulang kampung. Ia emoh lewatkan momen putaran final Piala Dunia 2014 di negerinya.
P
IALA Dunia memagnet siapa saja. Jacksen termasuk di dalamnya. Ia pilih balik dulu ke Brasil, tuan rumah putaran final Piala Dunia 2014. Apalagi, ISL 2013/2014 tak berputar hingga awal Agustus 2014. “Ada pertunjukan hebat di negara saya. Tentu, saya tak mau hanya lihat di teve. Saya pulang kampung sekaligus berlibur sama istri dan ke-3 anak saya,” tukas Jacksen, pelatih kepala Persipura Jayapura. Serangkaian agenda pun disusun. Mulai nonton langsung pertandingan, cuci mata di mall, outing bareng, karaokean. sampai bermain pasir dan air laut di Pantai Copacabana. Dari semua itu, yang utama buat Jacksen tetap saja kebersamaan dengan keluarga. Terlalu lama ditinggalkan, rindu pun memuncak.
28
l
l JUNi
2014 l
“Kami akan tonton langsung 2 pertandingan Piala Dunia. Tiketnya mahal. Lebih baik kami manfaatkan buat rekreasi yang lain,” tutur Jacksen. Selain itu, Jacksen juga bantu wartawan Indonesia yang meliput ke Brasil. Mereka ditampung di rumah sepupunya. Tidak gratis, tapi pasti jauh lebih murah ketimbang tarif kamar hotel di musim Piala Dunia saat ini. Jacksen bertolak dari Jayapura pada 16 Juni dan kembali 18 Juli 2014. Meninggalkan Indonesia lebih dari sebulan, ia anjurkan para pemain Persipura ikut menikmati momen putaran final Piala Dunia 2014 meski dari jauh. Ia percaya ada pelajaran penting yang bisa dipetik. Soal favorit juara, Jacksen jelas pegang Brasil. “Piala Dunia sulit diprediksi. Cuma, saya mohon kepada para pemain Persipura agar mereka bantu doakan Brasil jadi juara,” tukas Jacksen. n
1984-1989
Bonsucesso
1990
Confianca
1991
Madureira
1992
Botafogo
1993
Noroeste, Valerio
1994
Rubro Social
Indonesia 1994-1995
Petrokimia Putra
1995-1996
PSM Makassar
1996-1998
Persebaya Surabaya
2001
Petrokimia Putra
China 1998
Guangzhou Matsunichi
Singapura 1999
Geylang United
Pelatih 2002 - 2003
Assyabaab Surabaya
2003 - 2005
Persebaya Surabaya
2006
Persita Tangerang
2007
Mitra Kukar
2008
Mitra Kukar, Persitara Jakarta Utara
2009 - sekarang
Persipura Jayapura
Timnas Indonesia Asisten & pelatih di kualifikasi AFC Cup 2015 Prestasi pelatih klub 2009/2010
Juara ISL
2011/2012
Runner up IPL
2012/2013
Juara ISL
Indonesia Football/Fajar Tri Hendratmo
Basuri Tjahaja Purnama
Belitung Timur Digeber, Brasil & Portugal Pilihan
B
ICARA olahraga, khususnya sepakbola, Belitung Timur termasuk kabupaten beruntung. Mereka punya Bupati Basuri Tjahaja Purnama. Adik Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ini punya perhatian lebih buat olahraga. Itu bisa dilihat dari kualitas fasilitas Stadion Belitung Timur. Sekjen PSSI Joko ‘Jodri’ Driyono pun dikejutkan dengan kualitas lapangan stadion yang jadi lokasi pembukaan Piala Nusantara 2014 dan perhelatan PORProv Bangka Belitung 2014 itu. Basuri sadar pembinaan tak cuma butuh proses. Pembinaan juga butuh infrastruktur. Karena itulah Pemda Belitung Timur yang ia pimpin bangun stadion dengan fasilitas dan kualitas mumpuni. Demi mengangkat kualitas pembinaan dan pertandingan sepakbola Belitung Timur, Basuri langsung minta PSSI gelar kursus pelatih dan wasit. Basuri ternyata juga suka nonton dan main bola. Itu ia buktikan saat bersama jajarannya jajal lapangan Stadion Belitung Timur. Ia ikutan main. Di sela kesibukan sebagai Bupati Belitung Timur, Basuri tak lupakan momen putaran final Piala Dunia 2014 Brasil. Putra ke-2 dari Indra Tjahaja Purnama (Zhong Kim Nam, alm) dan Buniarti Nangsing (Bun Nen Caw) ini punya tim idola. “Saya idolakan Brasil. Tapi, soal juara, saya jagokan Portugal karena mereka punya Cristiano ‘CR7’ Ronaldo,” cetus Basuri. nKukuh setiawan bramantoro
Basuri & Data Diri Nama lengkap
Basuri Tjahaja Purnama
Kelahiran
Tanjung Pandan, Bangka Belitung, 1 Desember 1967
Profesi
Bupati Belitung Timur
Istri
Linda Julistiani
Orangtua
Indra Tjahaja Purnama/Zhong Kim Nam (ayah, alm) & Buniarti Nangsing/Bun Nen Caw (ibu)
Basuri & Pendidikan 1975–1980
SD Negeri 3 Gantung
1980–1981
SMP Negeri 1 Gantung
1981–1983
SMP Negeri 42 Jakarta
1983–1986
SMA 3 PSKD Jakarta
1986–1995
UNIKA Atmajaya Jakarta
2003–2007
Universitas Indonesia Jakarta
Basuri & Organisasi 2001-....
Anggota IDI Belitung Timur
Basuri & Karier 1994–1994
Sales AUTO 2000 Jakarta
1999–2001
Kepala Puskesmas Mengkubang
2001–2003
Dokter Puskesmas Manggar
2008–2008
Dokter RSUD Beltim
2008–2009
Kasubbag Kepegawaian Belitung Timur
2001–2010
Kepala Bidang Binkesmas & Promosi Kesehatan Dinkes Belitung Timur
2010-....
Bupati Belitung Timur
Basuri Tjahaja Purnama: Main bola pun jadi.
l
l attacking l
29
Indonesia Football/Fajar Tri Hendratmo
Kim Jeffrey Kurniawan: Lahir di Jerman dan mengindonesia bersama Pelita Bandung Raya.
Kim Jeffrey Kurniawan
Indonesia Juga Bisa Jelajahi Level Dunia
S
E PA K B O L A I n d o n e s i a sarat potensi. Fanatisme masyarakatnya kuat, bakat pesepakbola pun bertebaran. Karenanya, Kim Jeffrey Kurniawan yakin sepakbola Indonesia bisa mendunia. Berstatus pesepakbola naturalisasi kelahiran Muhlacker, Jerman, 23 Maret 1990, bukan berarti Kim cuma numpang main di Tanah Air. Baginya, Indonesia sudah seperti tanah kelahirannya. Dalam dirinya memang mengalir darah Indonesia dari Kwee Hong Sing, sang kakek. Seperti Kim, Kwee juga pesepakbola yang pernah bela Persija Jakarta dan timnas Indonesia di era 1950-an. Saat itu, timnas Indonesia diarsiteki Antun Pogacnik asal Yugoslavia dan sukses raih sederet prestasi. Kwee berandil di dalamnya. Begitu pula buat Persija. “Saya pernah bertemu dengannya saat saya masih kecil. Pada 2001, kakek saya meninggal. Saya kehilangan kesempatan belajar dengannya. Jujur, saya ingin seperti kakek saya yang bisa harumkan nama bangsa di tingkat dunia
30 l
l JUNi
2014 l
lewat sepakbola,” beber Kim yang resmi jadi WNI pada 6 Desember 2010. Bicara potensi, Kim yakin sepakbola Indonesia bisa berprestasi hebat. Tak sekadar di level Asia Tenggara dan Asia, bahkan juga dunia. Adik kandung Jennifer Kurniawan, istri Irfan Haarys Bachdim, ini tak ragu sepakbola Indonesia bisa seperti Jerman. Syaratnya, para pesepakbolanya disiplin dan mau kerja keras. Faktor non-teknis seperti manajemen klub profesional dan kualitas infrastruktur juga harus terus dibenahi. “Saya yakin itu bisa terjadi asal semua pihak yang terlibat dalam sepakbola Indonesia punya kemauan yang sama, jujur, dan mau bekerja sama,” cetus Kim yang pernah geluti sepakbola di Jerman. Di luar potensi, kualitas, dan prestasi, Kim sebut 1 unsur yang membuat sepakbola Indonesia tak kalah dibandingkan negara-negara lain yang sepakbolanya sudah di level dunia. Itu adalah fanatisme suporter dan masyarakat kepada sepakbola.
nKukuh setiawan bramantoro
KIM & Data Diri Nama lengkap
Kim Jeffrey Kurniawan
Kelahiran
Muhlacker, Jerman, 2 Maret 1990
Tinggi
167 cm
Posisi
Gelandang
Kim & Karier Klub Yunior 1996-2009
Karlsruher
Klub Senior 2009-2010
FC 07 Heidelsheim
2011-2013
Persema Malang
2013
Electric Cosmo PLN (futsal)
2013-....
Pelita Bandung Raya
Timnas 2012
Indonesia U-23
PIALA DUNIA
Historia Magnet Dunia l
l HISTORIKAL
PIALA DUNIA l
31
Dari Amatir ke Pro
Glasgow Cikal Bakal, Uruguay Jagoan Awal
Piala Dunia pertama dijuarai Uruguay. Itu pada 1930. Tapi, cikal bakalnya digulir jauh sebelum itu. Persisnya di Glasgow pada 1872.
P
Indonesia FOOTBALL - Martiana Sihombing
e r ta n d i n g a n internasional pertama tergelar pada 1872 di Glasgow, saat Skotlandia dan Inggris saling berhadapan. Laga berakhir 0-0. Di Inggris juga tergelar turnamen internasional pertama bertajuk British Home Championship pada 1884. Pada 1908, IOC dan negaranegara anggotanya resmi tempatkan sepakbola sebagai cabang olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade London, Inggris. Asosiasi Sepakbola Inggris (FA) berinisiatif cabor sepakbola hanya diikuti pemain amatir. Inggris jadi juara. Pada Olimpiade 1912 Stokholm, Inggris sukses pertahankan gelar. Pada 1909 di Stokholm, Sir Thomas Lipton gelar kejuaraan dengan tajuk sesuai namanya. Inggris tak mau ikut karena ajang itu mempertandingkan klub, bukan timnas. Satu negara diwakili 1 klub. Lipton akhirnya undang West Auckland, klub amatir asal County Durham dan dianggap sebagai wakil Inggris. Uniknya, West Auckland jadi juara dan mempertahankannya pada 1911. Pada 1920, FIFA mengakui Olimpiade sebagai Kejuaraan Dunia Sepakbola Amatir. FIFA pun berkenan jadi penyelenggara. Ajang itu dimaklumatkan sebagai Kejuaraan Dunia Interkontinental pertama. Diikuti Mesir dan 13 negara Eropa, Belgia tampil sebagai juara. Pada
32 l
l JUNI
2014 l
2 Olimpiade selanjutnya, Uruguay jadi penguasa. Saat kali pertama Uruguay juara, ajang itu dianggap Kejuaraan Dunia dan pada 1924 disebut sebagai cikal bakal menuju era profesional FIFA World Cup. Pada 1928, Presiden FIFA Jules Rimet terinspirasi gelar Kejuaraan Dunia di luar Olimpiade. Pada Kongres FIFA 1928 di Amsterdam diputuskan pergelaran Piala Dunia. Uruguay yang 2kali juarai
Olimpiade ditunjuk jadi tuan rumah. Putaran final Piala Dunia I digelar di Estadio Centenario, Montevideo. Uruguay berjaya di kandang. Jauhnya lokasi membuat Eropa hanya diwakili Belgia, Prancis, Rumania, dan Yugosavia. Ajang pertama diikuti total 13 negara. Mereka terdiri atas 7 timnas wakil Amerika Latin, 4 Eropa, dan 2 Amerika Utara. Di final, Uruguay bungkam Argentina 4-2. V
Saksi Sejarah tak Lagi Berbekas
T
ROFI Jules Rimet sempat hilang. Pada 1970, trofi jadi milik abadi Brasil. FIFA World Cup Trohpy ditetapkan sebagai pengganti. Trofi Jules Rimet sebelumnya bernama Victory dan diberikan kepada tim juara Uruguay pada 1930. Pada 1946, buat hormati mantan Presiden FIFA yang meninggal pada 1929, nama trofi berganti jadi
Jules Rimet. Trofi Jules Rimet sempat dicuri pada 1966 meski ditemukan kembali. Kisahnya, jelang Piala Dunia 1966, trofi itu diterima FIFA dan disimpan di Lancaste Gate. Trofi Jules Rimet dijaga siang malam, bahkan diasuransikan 30.000 pounds meski nilai aslinya 3.000 pounds. Pada 20 Maret 1966, trofi Jules Rimet raib. Scotland Yard, agen rahasia top Inggris, dilibatkan dalam pencarian. Mereka kerahkan pasukan khusus bernama Flying Squad. Kehilangan itu membuat asma Presiden FIFA Joe Mears kambuh.
Penerima Trofi Jules Rimet >>>
Uruguay
Italia
Italia
Uruguay
Jerman (Barat)
Brasil
Brasil
1930
1934
1938
1950
1954
1958
1962
PIALA DUNIA
TIMNAS URUGUAY: Kampiun Piala Dunia I pada 1930 setelah di final tundukkan Argentina 4-2.
Ia dapat telepon gelap. Sang penelepon minta tebusan 15.000 pounds dalam pecahan 1 pounds dan 5 pounds, lalu dikoreksi jadi pecahan 5 dan 10 pounds. Mears tak bisa jawab. Istri Mears berikan telepon gelap susulan ke Inspektur Detektif Buggy yang menyamar sebagai asisten McPhee. Jackson, sang penelepon gelap, terpaksa bicara dengan McPhee. McPhee setujui tuntutan Jackson. Trofi Piala Dunia (FIFA
World Cup Trophy) & Dat a Timnas juara atau peraih medali emas Kejuaraan Dunia Sepakbola FIFA World Cup
Diberikan kepada Nama kejuaraan Trofi pertama Nama asli trofi Material Pemilik tetap Trofi ke-2 Material Pemilik saat ini
Jules Rimet (1930-1970)
Victory
Emas 1,8 kg Brasil FIFA Worl Cup Trophy (197 4-sekarang) Emas 18 karat, tinggi 36,8 cm, berat 6,1 kg Spanyol
Tapi, ia hanya tempatkan uang asli di bagian. Selebihnya kertas. Tanpa periksa lagi, Jackson terima uang itu dan bersama McPhee menuju sebuah tempat buat serahkan trofi Jules Rimet. Jackson sadar ia dan McPhee diikuti petugas. Ia pun melompat, ganti mobil, dan kabur. Trofi Jules Rimet ditemukan. Jackson ternyata maling kacangan. Nama aslinya Edward Betchley. Jackson mengaku curi trofi Jules Rimet lantaran disuruh seseorang bernama The Pole dan diberi imbalan 500 pounds. Belakangan diketahui dalangnya adalah David Corbett. Pada 27 April 1966, trofi Jules Rimet diselamatkan. Pada perhelatan 1966, trofi Jules Rimet disambar Inggris. Pada 1970,
Brasil berjaya dan jadi pemiik tetap trofi Jules Rimet. Trofi pun berganti jadi FIFA World Cup Trophy. Ironisnya, setelah bermukim di Brasil, trofi Jules Rimet malah raib sejak 1983 dan belum ketemu hingga putaran final Piala Dunia 2010 Afrika Selatan. Konon, trofi asli Jules Rimet yang terbuat dari emas dengan bobot 1,8 kg sudah dilebur. Yang mejeng di Brasil kini trofi duplikat.
V
Martiana Sihombing
<<< Penerima Trofi FIFA World Cup
Inggris
Brasil
Jerman (Barat)
Argentina
Italia
Argentina
Jerman (Barat)
Brasil
Prancis
Brasil
Italia
Spanyol
1966
1970
1974
1978
1982
1986
1990
1994
1998
2002
2006
2010
l
l HISTORIKAL
PIALA DUNIA l 33
RAPOR Piala Dunia 1930-2010
Memori tak Pernah Basi Digulir sejak 1930 di Uruguay, putaran final Piala Dunia di Brasil memasuki edisi ke-20. Banyak catatan dan memori historis di dalamnya. Semua tak lekang ditelan waktu.
M
Indonesia FOOTBALL - Kukuh Setiawan Bramantoro
MULAI tim yang pernah juarai Piala Dunia, pemain yang sukses rampas
predikat terbaik, peraih status top skorer hingga pencetak gol pertama sampai ke-2.200. Tentu, ada juga torehan timtim dari berbagai negara yang
pernah mentas di Piala Dunia, termasuk Indonesia di Piala Dunia 1938 Italia. Saat itu, Indonesia tampil dengan nama Dutch Indies (Hindia Belanda).V
Rapor Milestone Gol di Piala Dunia Gol
Edisi
Stadion
Waktu
Pencetak Gol
Negara Asal Lawan
Skor
1
Piala Dunia 1930 Uruguay
Estadion Pocitos, Montevideo
13 Juli 1930
Lucien Laurent
Prancis
Meksiko
4-1 (1-0)
100
Piala Dunia 1934 Italia
Stadio Nazionale PNF, Roma
27 Mei 1934
Angelo Schiavio
Italia
Amerika Serikat
7-1 (5-1)
200
Piala Dunia 1938 Prancis
Stade du Fort Carre, Antibes
12 Juni 1938
Harry Andersson
Swedia
Kuba
8-0 (8-0)
300
Piala Dunia 1950 Brasil
Estadion Do Maracana, Rio de Janeiro
13 Juli 1950
Chico
Brasil
Spanyol
6-1 (4-0)
400
Piala Dunia 1954 Swiss
Hardturm Stadium, Zurich
23 Juni 1950
Max Morlock
Jerman Barat
Turki
7-2 (6-1)
500
Piala Dunia 1958 Swedia
Idrottsparken, Norrkoping
11 Juni 1958
Bobby Collins
Skotlandia
Paraguay
2-3 (2-3)
600
Piala Dunia 1962 Cile
Estadion Carlos Dittborn, Arica
2 Juni 1962
Drazan Jerkovic
Yugoslavia
Uruguay
3-1 (3-1)
700
Piala Dunia 1966 Inggris
Ayresome Park, Middlesbrough
15 juli 1966
Park Seung-Zin
Korea Utara
Cile
1-1 (1-1)
800
Piala Dunia 1970 Meksiko
Estadio Nou Camp, Leon
7 Juni 1970
Gerd Muller
Jerman Barat
Bulgaria
5-2 (5-2)
900
Piala Dunia 1974 Jerman Barat
Olympiastadion, Munich
23 Juni 1974
Hector Yazalde
Argentina
Haiti
4-1 (1-0)
1000
Piala Dunia 1978 Argentina
Estadio Ciudad de Mendoza, Mendoza
11 Juni 1978
Rob Rensenbrink-penalti
Belanda
Skotlandia
1-0 (2-3)
1100
Piala Dunia 1982 Spanyol
Estadio La Rosaleda, Malaga
19 Juni 1982
Sergei Baltacha
Uni Soviet
Selandia Baru
3-0 (3-0)
1200
Piala Dunia 1986 Meksiko
Estadio Nou Camp, Leon
1 Juni 1986
Jean-Pierre Papin
Prancis
Kanada
1-0 (1-0)
1300
Piala Dunia 1986 Meksiko
Estadio Azteca, Meksiko
18 Juni 1986
Gary Lineker
Inggris
Paraguay
1-2 (1-0)
1400
Piala Dunia 1990 Italia
Stadio Luigi Ferraris, Genoa
20 Juni 1990
Johnny Ekstrom
Swedia
Kosta Rika
1-2 (1-0)
1500
Piala Dunia 1994 Amerika Serikat
Foxboro Stadium, Foxborough
25 Juni 1994
Claudio Caniggia
Argentina
Nigeria
2-1 (1-1)
1600
Piala Dunia 1998 Prancis
Stade Velodrome, Marseille
12 Juni 1998
Pierre Issa (gol bunuh diri)
Afrika Selatan
Prancis
0-3 (0-2)
1700
Piala Dunia 1998 Prancis
Stade de la Beaujoire, Nantes
25 Juni 1998
Slobodan Komljenovic
Yugoslavia
Amerika Serikat
1-0 (1-0)
1800
Piala Dunia 2002 Korea Selatan/Jepang
Suwon World Cup Stadium, Suwon
5 Juni 2002
Beto
Portugal
Amerika Serikat
2-3 (1-3)
1900
Piala Dunia 2002 Korea Selatan/Jepang
Daejon World Cup Stadium, Daejeon
18 Juni 2002
Chistian Vieri
Italia
Korea Selatan
1-2 (1-0, 1-1) babak tambahan
2000
Piala Dunia 2006 Jerman
FIFA WM Stadion Koln, Cologne
20 Juni 2006
Marcus Allback
Swedia
Inggris
2-2 (1-1)
2100
Piala Dunia 2010 Afrika Selatan
Peter Mokaba Stadium, Polokwane
17 Juni 2010
Javier Hernandez
Meksiko
Prancis
2-0 (1-0)
2200
Piala Dunia 2010 Afrika Selatan
Cape Town Stadium, Cape Town
6 Juli 2010
Arjen Robben
Belanda
Uruguay
3-2 (3-1)
#Gol terakhir di Piala Dunia 2010 Afrika Selatan tercatat sebagai gol ke 2.208 di Piala Dunia.
Rapor Tim di Putaran Final 1930-2010 No Tim
34 l
l JUNI
2014 l
Partisipasi*
Main
Menang
Seri
Kalah
Gol
Kebobolan
1
Brasil
19
97
67
15
15
210
88
Poin 149
2
Jerman (Barat)
17
99
60
19
20
206
117
139
3
Italia
17
80
44
21
15
126
74
109
4
Argentina
15
70
37
13
20
123
80
87
5
Inggris
13
59
26
19
14
77
52
71
6
Spanyol
13
56
28
12
16
88
59
68
7
Prancis
13
54
25
11
18
96
68
61
PIALA DUNIA Rapor Tim di Putaran Final 1930-2010
No 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79
Tim Belanda Uruguay Swedia Meksiko Uni Soviet Polandia Yugoslavia Hungaria Belgia Austria Portugal Chekoslovakia Paraguay Cile Swiss Romania Amerika Serikat Denmark Korea Selatan Kamerun Skotlandia Kroasia Bulgaria Republik Irlandia Turki Irlandia Utara Jepang Peru Ghana Nigeria Afrika Selatan Maroko Kolombia Norwegia Serbia Costa Rika Australia Senegal Jerman Timur Ekuador Algeria Tunisia Arab Saudi Wales Ukraina Pantai Gading Rusia Iran Kuba Slovakia Honduras Slovenia Selandia Baru Korea Utara Republik Ceko Angola Israel Jamaika Mesir Yunani Kuwait Trinidad & Tobago Bolivia Indonesia (Dutch Indies) Irak Togo Kanada Uni Emirat Arab China Haiti Zaire El Savador
Partisipasi* 9 11 11 14 7 7 8 9 11 7 5 8 8 8 9 7 9 4 8 6 8 3 7 3 2 3 4 4 2 4 3 4 4 3 3 3 3 1 1 2 3 4 4 1 1 2 2 3 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 2
Main 43 47 46 49 31 31 33 32 36 29 23 30 27 29 29 21 29 16 28 20 23 13 26 13 10 13 14 15 9 14 9 13 13 8 10 10 10 5 6 7 9 12 13 5 5 6 6 9 3 4 6 6 6 7 3 3 3 3 4 6 3 3 6 1 3 3 3 3 3 3 3 6
Menang 22 18 16 12 15 15 14 15 10 12 12 11 7 9 9 8 7 8 5 4 4 6 3 2 5 3 4 4 4 4 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 1 2 1 2 2 2 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Seri 10 12 13 13 6 5 7 3 9 4 3 5 10 6 6 5 5 2 8 7 7 2 8 8 1 5 3 3 2 2 4 4 2 3 1 1 3 2 2 0 2 4 2 3 1 1 0 2 1 1 3 1 3 1 0 2 2 0 2 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kalah 11 17 17 24 10 11 12 14 17 13 8 14 10 14 14 8 17 6 15 9 12 5 15 3 4 5 7 8 3 8 3 7 8 3 6 6 5 1 2 4 5 7 9 1 2 3 4 6 1 2 3 4 3 5 2 1 1 2 2 5 2 2 5 1 3 3 3 3 3 3 3 6
Gol 71 76 74 52 53 44 55 87 46 43 39 44 30 34 38 30 32 27 28 17 25 15 22 10 20 13 12 19 9 17 11 12 14 7 9 12 8 7 5 7 6 8 9 4 5 9 11 6 5 5 2 5 4 6 3 1 1 3 3 2 2 0 1 0 1 1 0 2 0 2 0 1
Kebobolan 44 65 69 89 34 40 42 57 63 47 22 45 38 45 52 32 56 24 61 34 41 11 53 10 17 23 16 31 10 21 16 18 23 8 17 21 17 6 5 8 12 17 32 4 7 9 10 18 12 7 6 10 14 21 4 2 3 9 6 15 6 4 20 6 4 6 5 11 9 14 14 22
l
Poin 54 48 45 37 36 35 35 33 29 28 27 27 24 24 24 21 19 18 18 15 15 14 14 12 11 11 11 11 10 10 8 8 8 7 7 7 7 6 6 6 6 6 6 5 5 5 4 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1934 1966 1982 1998 2010 # l *: Partisipasi di putaran final. l Chekoslovakia dari 1918-1992 terpisah jadi Republik Ceko dan Slovakia. l Israel sesudah 1950 termasuk Palestina. l Dutch Indies setelah 1950 termasuk Indonesia. l Zaire setelah 1994 termasuk Republik Kongo. l Uni Soviet dari 1922-1991. l Yugoslavia dari 1929-1993.
l HISTORIKAL
PIALA DUNIA l 35
Juara Beserta Kapten Tim & Pelatih Kepala Piala Dunia
Pele (Brasil)
Tim
Kapten Tim
Pelatih Kepala
Piala Dunia 1930 Uruguay
Uruguay
Jose Nasazzi
Alberto Suppici
Piala Dunia 1934 Italia
Italia
Giampiero Combi
Vittorio Pozzo
Piala Dunia 1938 Prancis
Italia
Giuseppe Meazza
Vittorio Pozzo
Piala Dunia 1950 Brasil
Uruguay
Obdulio Varela
Juan Lopez
Piala Dunia 1954 Swiss
Jerman Barat
Fritz Walter
Sepp Herberger
Piala Dunia 1958 Swedia
Brasil
Hilderaldo Bellini
Vicente Feola
Piala Dunia 1962 Cile
Brasil
Mauro Ramos
Anymore Moreira
Piala Dunia 1966 Inggris
Inggris
Bobby Moore
Alf Ramsey
Piala Dunia 1970 Meksiko
Brasil
Carlos Alberto Torres
Mario Zagallo
Piala Dunia 1974 Jerman Barat
Jerman Barat
Franz Beckenbauer
Hemut Schon
Piala Dunia 1978 Argentina
Argentina
Daniel Passarella
Cesar Luis Menotti
Piala Dunia 1982 Spanyol
Italia
Dino Zoff
Enzo Bearzot
Piala Dunia 1986 Meksiko
Argentina
Diego Maradona
Carlos Bilardo
Piala Dunia 1990 Italia
Jerman Barat
Lothar Matthaus
Franz Beckenbauer
Piala Dunia 1994 Amerika Serikat
Brasil
Dunga
Carlos Alverto Parreira
Piala Dunia 1998 Prancis
Prancis
Didier Deschamps
Aime Jacquet
Piala Dunia 2002 Korea Selatan/Jepang
Brasil
Cafu
Luis Felipe Scolari
Piala Dunia 2006 Jerman
Italia
Fabio Cannavaro
Marcello Lippi
Piala Dunia 2010 Afrika Selatan
Spanyol
Iker Casillas
Vicente del Bosque
Pemain Terbaik Piala Dunia 1930-2010 Golden Ball
Silver Ball
Bronze Ball
Piala Dunia 1930 Uruguay
Jose Nasazzi (Uruguay)
Guillermo Stabile (Argentina)
Jose Leandro Andrade (Uruguay)
Piala Dunia 1934 Italia
Giuseppe Meazza (Italia)
Matthias Sindelar (Austria)
Oldrich Nejedly (Cekoslovakia)
Piala Dunia 1938 Prancis
Leonidas (Brasil)
Silvio Piola (Italia)
Gyorgo Sarosi (Hungaria)
Piala Dunia 1950 Brasil
Zizinho (Brasil)
Juan Schiaffino (Uruguay)
Ademir (Brasil)
Piala Dunia 1954 Swiss
Ferenc Puskas (Hungaria)
Sandor Kocsis (Hungaria)
Fritz Walter (Jerman Barat)
Piala Dunia 1958 Swedia
Didi (Brasil)
Pele (Brasil)
Just Fontaine (Prancis)
Piala Dunia 1962 Cile
Garrincha (Brasil)
Josef Masopust (Cekoslovakia)
Leonel Sanchez (Cile)
Piala Dunia 1966 Inggris
Bobby Charlton (Inggris)
Bobby Moore (Ingrris)
Eusebio (Portugal)
Piala Dunia 1970 Meksiko
Pele (Brasil)
Gerson (Brasil)
Gerd Muller (Jerman)
Piala Dunia 1974 Jerman Barat
Johan Cruyff (Belanda)
Franz Beckenbauer (Jerman)
Kazimierz Deyna (Polandia)
Piala Dunia 1978 Argentina
Mario Kempes (Argentina)
Paolo Rossi (Italia)
Dirceu (Brasil)
Piala Dunia 1982 Spanyol
Paolo Rossi (Italia)
Falcao (Brasil)
Karl-Heinz Rummenigge (Jerman)
Piala Dunia 1986 Meksiko
Diego Maradona (Argentina)
Harald Scumacher (Jerman)
Preben Elkjaer Larsen (Denmark)
Piala Dunia 1990 Italia
Salvatore Schillaci (Italia)
Lothar Matthaus (Jerman)
Diego Maradona (Argentina)
Piala Dunia 1994 Amerika Serikat
Romario (Brasil)
Roberto Baggio (Italia)
Bristov Stoichkov (Bulgaria)
Piala Dunia 1998 Prancis
Ronaldo (Brasil)
Davor Suker (Kroasia)
Lilian Thuram (Prancis)
Piala Dunia 2002 Korea Selatan/Jepang
Oliver Kahn (Jerman)
Ronaldo (Brasil)
Hong Myung-Bo (Korea Selatan)
Piala Dunia 2006 Jerman
Zinedine Zidane (Prancis)
Fabio Cannavaro (Italia)
Andrea Pirlo (Italia)
Piala Dunia 2010 Afrika Selatan
Diego Forlan (Uruguay)
Wesley Sneijder (Belanda)
David Villa (Spanyol)
#Pemilihan Pemain Terbaik Piala Dunia ditentukan FIFA technical committee dan voting media yang direpresentasi.
36 l
l JUNI
2014 l
PIALA DUNIA Top Skorer Piala Dunia 1930-2010 Golden Boot
Gol
Silver Boot
Gol
Bronze Boot
Gol
Piala Dunia 1930 Uruguay
Guillermo Stabile (Argentina)
8
Pedro Cea (Uruguay)
5
Bert Patenaude (Amerika Serikat)
4
Piala Dunia 1934 Italia
Oldrich Nejedly (Cekoslovakia)
5
Edmund Conen (Jerman), Angelo Schiavio (Italia)
4
Leopold Kielholz (Swiss), Raimundo Orsi (Italia)
3
Piala Dunia 1938 Prancis
Leonidas da Silva (Brasil)
7
Gyorgy Sarosi (Hungaria), Gyula Zsengeller (Hungaria), Silvio Piola (Italia)
5
Ernst Wilimowski (Polandia), Gino Claussi (Italia)
4
Piala Dunia 1950 Brasil
Ademir (Brasi)
8
Oscar Miguez (Uruguay)
5
Alcides Ghiggia (Uruguay), Chico (Brasil), Estanislao Basora (Spanyol), Telmo Zarra (Spanyol)
4
Piala Dunia 1954 Swiss
Sandor Kocsis (Hungaria)
11
Joser Hugi (Swiss), Max Morlock (Jerman Barat), Erich Probst (Austria)
6
Ferenc Puskas (Hungaria), Helmut Rahn (Jerman), Robert Ballaman (Swiss(, Nandor Hidegkuti (Hungaria), Hans Scafer (Jerman), Ottmar Walter (Jerman), Carlos Borges (Uruguay)
4
Piala Dunia 1958 Swedia
Just Fontaine (Prancis)
13
Pele (Brasil), Helmunt Rahn (Jerman)
6
Vava (Brasil), Peter McParland (Irlandia Utara)
5
Piala Dunia 1962 Cile
Florian Albert (Hungaria), Valentin Ivanov (Uni Soviet), Garricha (Brasil), Vava (Brasil), Drazan Jerkovic (Yugoslavia), Leonel Sanchez (Cile)
4
Amarildo (Brasil), Lajos Tichy (Hungaria), Milan Galic (Yugoslavia), Adolf Scherer (Cile)
3
Giacomo Bulgarelli (Italia), Igor Chinslenko (Uni Soviet), Jose Sasia (Uruguay), Viktor Ponedelnik (Uni Soviet), Uwe Seeler (Jerman), Ron Flower (Inggris), Jorge Toro (Cile), Jaime Ramirez (Cile), Eladio Rojas (Cile)
2
Piala Dunia 1966 Inggris
Eusebio (Portugal)
9
Helmut Haller (Jerman)
6
Valery Porkuyan (Uni Soviet), Geoff Hurst (Inggris), Ferenc Bene (Hungaria), Franz Beckenbauer (Jerman)
4
Piala Dunia 1970 Meksiko
Gerd Mueller (Jerman)
10
Jairzinho (Brasil)
7
Teofilo Cubillas (Peru)
5
7
Andrzej Szarmach (Polandia), Johan Neeskens (Belanda)
5
Ralf Edstrom (Swedia), Gerd Muller (Jerman), Johnny Rep (Belanda)
4
Teofilo Cubillas (Peru), Rob Rensenbrink (Belanda)
5
Leopoldo Luque (Argentina), Hans Krankl (Austria)
4
Piala Dunia 1974 Jerman Barat
Grzegorz Lato (Polandia)
Piala Dunia 1978 Argentina
Mario Kempes (Argentina)
6
Piala Dunia 1982 Spanyol
Paolo Rossi (Italia)
6
Karl-Heinze Rummenigge (Jerman)
5
Zico (Brasil), Zbigniew Boniek (Polandia)
4
5
Igor Belanov (Uni Soviet), Preben Elkjaer Larsen (Denmark), Alessandro Altobelli (Italia), Jorge Valdano (Argentina)
4
Piala Dunia 1986 Meksiko
Gary Lineker (Inggris)
6
Emilio Butragueno (Spanyol), Careca (Brasil), Diego Maradona (Argentina)
Piala Dunia 1990 Italia
Salvatore Schillaci (Italia)
6
Tomas Skuhravu (Cekoslovakia)
5
Roger Milla (Kamerun), Michel (Spanyol), Lothar Matthaus (Jerman), Gary Lineker (Inggris)
4
5
Gabriel Batistuta (Argentina), Florin Raducioiu (Rumania(, Martin Dahlin (Swedia)
4
5
Luis Hernandez (Meksiko), Marcelo Salas (Cile), Ronaldo (Brasil)
4 4
Piala Dunia 1994 Amerika Serikat
Oleg Salenko (Rusia), Hristo Stoichkov (Bulgaria)
6
Jurgen Klinsmann (Jerman), Kennet Andersson (Swedia), Roberto Baggio (Italia), Romario (Brasil)
Piala Dunia 1998 Prancis
Davor Suker (Kroasia)
6
Gabriel Batistuta (Argentina), Christian Vieri (Italia)
Piala Dunia 2002 Korea Selatan/Jepang
Ronaldo (Brasil)
8
Miroslav Klose (Jerman), Rivaldo (Brasil)
5
Jon Dahl Tomasson (Denmark), Christian Vieri (Italia)
Piala Dunia 2006 Jerman
Miroslav Klose (Jerman)
5
Hernan Crespo (Argentina)
3
Ronaldo (Brasil)
3
Piala Dunia 2010 Afrika Selatan
Thomas Mueller (Jerman)
5
David Villa (Spanyol)
5
Wesley Sneijder (Belanda)
5
Rapor Putaran Final Piala Dunia 1930-2010 Tuan rumah
Waktu
Jumlah Tim
Jumlah Laga
Jumlah gol
Ratarata Gol Per Laga
Kartu Kuning
Kartu Kuning ke-2Kartu Merah
Kartu Merah
Jumlah Penonton
Rata-rata Jumlah Penonton Per Laga
1930
Uruguay
13-30 Juli 1930
13
18
70
3.9
1
590549
32808
1934
Italia
27 Mei-10 Juni 1934
16
17
70
4.1
1
363000
21352
4-19 Juni 1938
15
18
84
4.7
4
375700
20872
1938
Prancis
1942
Tidak digelar
1946
Tidak digelar
1950
Brasil
24 Juni-16 Juli 1950
13
22
88
4
1954
Swiss
16 Juni-4 Juli 1954
16
26
140
5.4
1958
Swedia
8-29 Juni 1958
16
35
126
3.6
1962
Cile
30 Mei-17 Juni 1962
16
32
89
2.8
1 3
1045246
47511
768607
29561
3
819810
23423
1
6
893172
27911
5
1966
Inggris
11-30 Juli 1966
16
32
89
2.8
21
1970
Meksiko
31 Mei-21 Juni 1970
16
32
95
3
51
1563135
48847
1603975
50124
1974
Jerman Barat
13 Juni-7 Juli 1974
16
38
97
2.6
87
5
1865753
49098
1978
Argentina
1-25 Juni 1978
16
38
102
2.7
59
3
1545791
40678
1982
Spanyol
13 Juni-11 juli 1982
24
52
146
2.8
99
1986
Meksiko
31 Mei-29 Juni 1986
24
52
132
2.5
137
5
2109723
40571
1
7
2394031
46039
1990
Italia
8 Juni-8 Juli 1990
24
52
115
2.2
193
3
13
2516215
48388
1994
Amerika Serikat
17 Juni-17 Juli 1994
24
52
141
2.7
221
7
8
3587538
68991
1998
Prancis
10 Juni-12 Juli 1998
32
64
171
2.7
250
4
18
2785100
43517
2002
Korea Selatan/Jepang
31 Mei-30 Juni 2002
32
64
161
2.5
284
6
11
2705197
42268
2006
Jerman
9 Juni-9 Juli 2006
32
64
147
2.3
345
19
9
3359439
52491
2010
Afrika Selatan
11 Juni-11 Juli 2010
32
64
145
2.3
241
8
9
3178856
49669
l
l HISTORIKAL
PIALA DUNIA l 37
Kiper Terbaik Piala Dunia
Italia juara Piala Dunia 1982
Pemain Muda Terbaik Piala Dunia Piala Dunia 1958 Swedia
Pele (Brasil)
17
Piala Dunia 1962 Cile
Florian Albert (Hungaria)
20
Piala Dunia 1966 Inggris
Franz Beckenbauer (Jerman)
20
Piala Dunia 1970 Meksiko
Teofilo Cubillas (Peru)
21
Piala Dunia 1974 Jerman Barat
Wladyslaw Zmuda (Polandia)
20
Piala Dunia 1978 Argentina
Antonio Cabrini (Italia)
20
Piala Dunia 1982 Spanyol
Manuel Amoros (Prancis)
21
Piala Dunia 1986 Meksiko
Enzo Scifo (Belgia)
20
Piala Dunia 1990 Italia
Robert Prosinecki (Yugoslavia)
21
Piala Dunia 1994 Amerika Serikat
Marc Overmars (Belanda)
21
Piala Dunia 1998 Prancis
Michael Owen (Inggris)
18
Piala Dunia 2002 Korea Selatan/Jepang
Landon Donovan (Amerika Serikat)
20
Piala Dunia 2006 Jerman
Lukas Podolski (Jerman)
21
Piala Dunia 2010 Afrika Selatan
Thomas Mueller (Jerman)
20
#Gelar pertama Pemain Muda Terbaik Piala Dunia baru diberikan pada Piala Dunia 2006 Jerman. Sebelumnya, buat memilih Pemain Muda Terbaik Piala Dunia 1958-2002, FIFA lakukan survei via internet.
Tim Pencetak Gol Terbanyak (Di 1 Putaran Final Piala Dunia)
38 l
Piala Dunia 1930 Uruguay
Argentina
18
Piala Dunia 1934 Italia
Italia
12
Piala Dunia 1938 Prancis
Hungaria
15
Piala Dunia 1950 Brasil
Brasil
22
Piala Dunia 1954 Swiss
Hungaria
27
Piala Dunia 1958 Swedia
Prancis
23
Piala Dunia 1962 Cile
Brasil
14
Piala Dunia 1966 Inggris
Portugal
17
Piala Dunia 1970 Meksiko
Brasil
19
Piala Dunia 1974 Jerman Barat
Polandia
16
Piala Dunia 1930 Uruguay
Enrique Ballesteros (Uruguay)
Piala Dunia 1934 Italia
Ricardo Zamora (Spanyol)
Piala Dunia 1938 Prancis
Frantisek Planicka (Cekoslovakia)
Piala Dunia 1950 Brasil
Roque Maspoli (Uruguay)
Piala Dunia 1954 Swiss
Gyula Grosics (Hungaria)
Piala Dunia 1958 Swedia
Harry Gregg (Irlandia Utara)
Piala Dunia 1962 Cile
Viliam Schrojf (Cekoslovakia)
Piala Dunia 1966 Inggris
Gordon Banks (Inggris)
Piala Dunia 1970 Meksiko
Ladislao Mazurkiewicz (Uruguay)
Piala Dunia 1974 Jerman Barat
Sepp Maier (Jerman)
Piala Dunia 1978 Argentina
Ubaldo Fillol (Argentina)
Piala Dunia 1982 Spanyol
Dino Zoff (Italia)
Piala Dunia 1986 Meksiko
Jean-Marie Pfaff (Belgia)
Piala Dunia 1990 Italia
Sergio Goycochea (Argentina)
Piala Dunia 1994 Amerika Serikat
Michel Preud’homme (Belgia)
Piala Dunia 1998 Prancis
Fabien Barthez (Prancis)
Piala Dunia 2002 Korea Selatan/Jepang
Oliver Kahn (Jerman)
Piala Dunia 2006 Jerman
Gianluigi Buffon (Italia)
Piala Dunia 2010 Afrika Selatan
Iker Casillas (Spanyol)
# l Piala Dunia 1930-1990: Kiper yang masuk dalam tim All Stars Piala Dunia. l Piala Dunia 1994-2006: Gelar Kiper Terbaik Piala Dunia bernama Yashin Award (Kiper Uni Soviet). l Piala Dunia 2010-….: Gelar Kiper Terbaik Piala Dunia bernama Golden Glove Award.
Tim Fair Play Piala Dunia Piala Dunia 1970 Meksiko
Peru
Piala Dunia 1978 Argentina
Argentina
Piala Dunia 1982 Spanyol
Brasil
Piala Dunia 1986 Meksiko
Brasil
Piala Dunia 1990 Italia
Inggris
Piala Dunia 1994 Amerika Serikat
Brasil
Piala Dunia 1998 Prancis
Inggris & Prancis
Piala Dunia 2002 Korea Selatan/Jepang
Belgia
Piala Dunia 2006 Jerman
Brasil & Spanyol
Piala Dunia 2010 Afrika Selatan
Spanyol
#Tim yang berhak dapat gelar tim ter-Fair Play Piala Dunia minimal tampil sampai fase II putaran final Piala Dunia. Tim ter-Fair Play Piala Dunia berhak atas trofi, diploma, medali, dan uang pembinaan US$ 50.000. Pada Piala Dunia 1970-1978, gelar tim ter-Fair Play beroleh sertifikat. Sejak 1982-1994, tim ter-Fair Play Piala Dunia juga dapatkan trofi berbentuk Sport Billy, karakter pesepakbola kartun yang juga jadi ikon FIFA Fair Play. Mulai Piala Dunia 1998, gelar tim ter-Fair Play bertajuk FIFA Fair Play Trophy.
Piala Dunia 1978 Argentina
Argentina & Belanda
15
Piala Dunia 1982 Spanyol
Prancis
16
Tim Paling Menghibur Piala Dunia
Piala Dunia 1986 Meksiko
Argentina
14
Piala Dunia 1994 Amerika Serikat
Brasil
Piala Dunia 1990 Italia
Jerman Barat
15
Piala Dunia 1998 Prancis
Prancis
Piala Dunia 1994 Amerika Serikat
Swedia
15
Piala Dunia 2002 Korea Selatan/Jepang
Korea Selatan
Piala Dunia 1998 Prancis
Prancis
15
Piala Dunia 2006 Jerman
Portugal
Piala Dunia 2002 Korea Selatan/Jepang
Brasil
18
Piala Dunia 2006 Jerman
Jerman
14
Piala Dunia 2010 Afrika Selatan
Jerman
16
#Bertajuk Most Entertraining Team Award, FIFA anugerahi tim yang penampilannya di putaran final Piala Dunia paling menghibur dengan hadiah sejumlah uang. Gelar itu terahir kali diberikan pada Piala Dunia 2006 Jerman.
l JUNI
2014 l
PIALA DUNIA
Serba Ter di Piala Duni 1930-2010 Pengoleksi Gelar Juara Terbanyak
Brasil
5
1958, 1962, 1970, 1994, 2002
Runner Up Terbanyak
Jerman
4
1966, 1982, 1986, 2002
Uruguay
1930
Juara
Italia
1934
Juara
Inggris
1966
Juara
Jerman Barat
1974
Juara
Argentina
1978
Juara
Prancis
1998
Juara
Afrika Selatan
2010
Fase grup
Italia
1938
Juara
Brasil
1962
Juara
Uruguay
1930
Tidak berpartisipasi
Prancis
2002
Fase grup
Uruguay
1930
Juara
Italia
1934
Juara
Portugal
1966
Urutan 3
Kroasia
1998
Urutan 3
Tuan Rumah Tersukses (Prestasi)
Tuan Rumah Ter-terpuruk (Prestasi) Juara Bertahan Tersukses (Prestasi) Juara Bertahan Paling Terpuruk (Prestasi)
Debutan Tersukses (Prestasi) Jerman (Barat) taklukkan Belanda 2-1 di final Piala Dunia 1974
Laga Paling Banyak Gol Edisi
Waktu
Fase
Laga
Piala Dunia 1954
26 Juni 1954
8 Besar
Austria vs Swiss
Babak I
Babak II
(4-4)
(7-5)
Piala Dunia 1954
20 Juni 1954
Fase Grup
Hungaria vs Jerman
(3-1)
(8-3)
Piala Dunia 1938
5 Juni 1938
Fase Grup
Brasil vs Polandia
(3-1)
(4-4)
Piala Dunia 1982
15 Juni 1982
Fase Grup
Hungaria vs El Savador
(3-0)
(10-1)
Piala Dunia 1958
8 Juni 1958
Fase Grup
Prancis vs Paraguay
(2-2)
(7-3)
Keterangan
Brasil menang (6-5) di babak tambahan
Laga Paling Banyak Kartu Edisi
Waktu
Fase
Laga
Skor
Kartu Kuning
Kartu Kuning ke-2
Kartu Merah
Piala Dunia 2002
11 Juni 2002
Fase Grup
Kamerun vs Jerman
(0-2)
12
2
0
Piala Dunia 2010
11 Juli 2010
Final
Belanda vs Spanyol
(0-1) babak tambahan
12
1
0
Piala Dunia 2002
11 Juni 2002
Fase Grup
Senegal vs Uruguay
(3-3)
12
0
0
Piala Dunia 2002
17 Juni 2002
16 Besar
Meksiko vs Amerika Serikat
(0-2)
10
0
1
Piala Dunia 2006
20 Juni 2006
Fase Grup
Kosta Rika vs Polandia
(1-2)
10
0
0
Laga Paling Banyak Penonton Edisi
Waktu
Fase
Laga
Skor
Jumlah Penonton
Piala Dunia 1950
16 Juli 1950
4 Besar (Grup)
Uruguay vs Brasil
(2-1)
173850
Piala Dunia 1950
13 Juli 1950
4 Besar (Grup)
Brasil vs Spanyol
(6-1)
152772
Piala Dunia 1950
1 Juli 1950
Fase Grup
Brasil vs Yugoslavia
(2-0)
142429
Piala Dunia 1950
9 Juli 1950
4 Besar (Grup)
Brasil vs Swedia
(7-1)
138886
Piala Dunia 1986
29 Juni 1986
Final
Argentina vs Jerman
(3-2)
114600
Skor 90 Menit
Skor Babak Tambahan
Skor Adu Penalti
(1-1)
(3-3)
(5-4)
Adu Penalti Terpanjang Edisi
Waktu
Fase
Laga
Piala Dunia 1982
8 Juli 1982
Semifinal
Jerman vs Prancis
Piala Dunia 1986
22 Juni 1986
8 Besar
Spanyol vs Belgia
(1-1)
(1-1)
(4-5)
Piala Dunia 1990
25 Juni 1990
16 Besar
Republik Irlandia vs Rumania
(0-0)
(0-0)
(5-4)
Piala Dunia 1994
10 Juli 1994
8 Besar
Rumania vs Swedia
(1-1)
(2-2)
(4-5)
Piala Dunia 2002
22 Juni 2002
8 Besar
Spanyol vs Korea Selatan
(0-0)
(0-0)
(3-5)
l
l HISTORIKAL
PIALA DUNIA l 39
Tim Terbanyak Berpartisipasi di Putaran Final Tim
Jumlah
Brasil
19
1930, 1934, 1938, 1950, 1954, 1958, 1962, 1966, 1970, 1974, 1978, 1982, 1986, 1990, 1994, 1998, 2002, 2006, 2010
Italia
17
1934, 1938, 1950, 1954, 1962, 1966, 1970, 1974, 1978, 1982, 1986, 1990, 1994, 1998, 2002, 2006, 2010
Argentina
15
1930, 1934, 1958, 1962, 1966, 1974, 1978, 1982, 1986, 1990, 1994, 1998, 2002, 2006, 2010
Meksiko
14
1930, 1950, 1954, 1958, 1962, 1966, 1970, 1978, 1986, 1994, 1998, 2002, 2006, 2010
Spanyol
13
1934, 1950, 1962, 1966, 1978, 1982, 1986, 1990, 1994, 1998, 2002, 2006, 2010
Tim Terbanyak Bertanding di Putaran Final Tim
Main
Menang
Seri
Kalah
Brasil
97
67
15
15
Italia
80
44
21
15
Argentina
70
37
13
20
Jerman
62
36
14
12
Inggris
59
26
19
14
Tim Pengoleksi Kartu Terbanyak Tim
Edisi
Main
Kartu Kuning
Kartu Kuning ke-2-Merah
Kartu Merah
Argentina
1930, 1934, 1958, 1962, 1966, 1974, 1978, 1982, 1986, 1990, 1994, 1998, 2002, 2006, 2010
70
103
1
9
Brasil
1930, 1934, 1938, 1950, 1954, 1958, 1962, 1966, 1970, 1974, 1978, 1982, 1986, 1990, 1994, 1998, 2002, 2006, 2010
97
83
1
10
Italia
1934, 1938, 1950, 1954, 1962, 1966, 1970, 1974, 1978, 1982, 1986, 1990, 1994, 1998, 2002, 2006, 2010
80
87
1
6
Belanda
1934, 1938, 1974, 1978, 1990, 1994, 1998, 2006, 2010
43
79
4
3
Jerman
1934, 1938, 1994, 1998, 2002, 2006, 2010
37
64
2
2
Tim Terbanyak Menang di 1 Putaran Final Brasil
Piala Dunia 2002
7
Tim Terbanyak Cetak Gol di 1 Putaran Final Hungaria
Piala Dunia 1954
27
Tim Tersedikit Cetak Gol di 1 Putaran Final Swiss
Piala Dunia 2006
0
Brasil di Piala Dunia 1958
Pemain Paling Banyak Berpartisipasi di Putaran Final Antonio Carbajal
Meksiko
5
1950, 1954, 1958, 1962, 1966
Lothar Matthaeus
Jerman
5
1982, 1986, 1990, 1994, 1998
Pemain Tersering Masuk All Stars Piala Dunia Franz Beckenbauer
Jerman Barat
3
1966, 1970, 1974
Djalma Santos
Brasil
3
1954, 1958, 1962
Pemain Paling Banyak Bertanding di Putaran Final Pemain
Negara
Main
Menang
Seri
Lothar Mattaeus
Jerman
25
15
6
Kalah 4
Paolo Maldini
Italia
23
14
6
3
Diego Maradona
Argentina
21
12
4
5
Uwe Seeler
Jerman
21
13
4
4
Wladyslaw Zmuda
Polandia
21
12
4
5
Pemain Terbanyak Juara Piala Dunia Pele
40 l
Brasil
3
l JUNI
2014 l
1958, 1962, 1970
Lothar Mattaeus (Jerman)
PIALA DUNIA Pemain Termuda di Putaran Final Piala Dunia 1982
Norman Whiteside
Irlandia Utara
7 Mei 1965
vs Yugoslavia
Fase grup
17 Juni 1982
17 tahun 1 bulan 10 hari
Piala Dunia 1998
Samuel Etoo
Kamerun
10 Maret 1981
vs Italia
Fase grup
17 Juni 1998
17 tahun 3 bulan 7 hari
Piala Dunia 2002
Femi Opabunmi
Nigeria
3 Maret 1985
vs Inggris
Fase grup
12 Juni 2002
17 tahun 3 bulan 9 hari
Piala Dunia 1998
Salomon Olembe
Kamerun
8 Desember 1980
vs Austria
Fase grup
11 Juni 1998
17 tahun 6 bulan 3 hari
Piala Dunia 1958
Pele
Brasil
23 Oktober 1940
vs Uni Soviet
Fase grup
15 Juni 1958
17 tahun 7 bulan 23 hari
Fase grup
28 Juni 1994
42 tahun 1 bulan 8 hari
Pemain Tertua di Putaran Final Piala Dunia 1994
Roger Milla
Kamerun
20 Mei 1952
vs Rusia
Piala Dunia 1986
Pat Jennings
Irlandia Utara
12 Juni 1945
vs Brasil
Fase grup
12 Juni 1986
41 tahun
Piala Dunia 1990
Peter Shilton
Inggris
18 Septbr 1949
vs Italia
Perebutan urutan 3
7 Juli 1990
40 tahun 9 bulan 19 hari
Piala Dunia 1982
Dino Zoff
Italia
28 Februari 1942
vs Jerman Barat
Final
11 Juli 1982
40 tahun 4 bulan 13 hari
Piala Dunia 2006
Ali Boumnijel
Tunisia
13 April 1966
vs Ukraina
Fase grup
23 Juni 2006
40 tahun 2 bulan 10 hari
23 Oktober 1940
vs Swedia
28 Februari 1942
vs Jerman Barat
11 Juli 1982
40 tahun 4 bulan 13 hari
vs Cekoslovakia
10 Juni 1990
21 tahun 3 bulan 19 hari
7 Juli 1990
40 tahun 9 bulan 19 hari
18 Juni 2010
39 tahun, 10 bulan, dan 21 hari
Pemain Termuda di Laga Final Piala Dunia 1958
Pele
Brasil
17 tahun 8 bulan 9 hari
Pemain Tertua di Laga Final Piala Dunia 1982
Dino Zoff
Italia
Kapten Termuda di Putaran Final Piala Dunia 1990
Tony Meola
Amerika Serikat
21 Februari 1969
Kapten Tertua di Putaran Final Piala Dunia 1990
Peter Shilton
Inggris
18-Sep-49
vs Italia
Perebutan urutan 3
Pemain Tertua yang Lakoni Debut di Putaran Final Piala Dunia 2010
David James
Inggris
1 Agustus 1970
vs Algeria
Pencetak Gol Termuda di Putaran Final Piala Dunia 1958
Pele
Brasil
23 Oktober 1940
vs Wales
17 tahun 7 bulan 29 hari
Pencetak Hattrick Termuda di Putaran Final Piala Dunia 1958
Pele
Brasil
23 Oktober 1940
vs Prancis
17 tahun 8 bulan 4 hari
vs Swedia
17 tahun 8 bulan 9 hari
vs Rusia
42 tahun 1 bulan 9 hari
Pencetak Gol Termuda di Laga Final Piala Dunia 1958
Pele
Brasil
23 Oktober 1940
Pencetak Gol Tertua di Putaran Final Piala Dunia 1994
Roger Milla
Kamerun
20 Mei 1952
Pencetak Hattrick Tertua di Putaran Final Piala Dunia 1938
Tore Keller
Swedia
4 Januaro 1905
vs Kuba
33 tahun 5 bulan 9 hari
vs Brasil
35 tahun 8 bulan 23 hari
Pencetak Gol Tertua di Laga Final Piala Dunia 1958
Nils Liedholm
Swedia
8 Oktober 1922
Pencetak Gol Terbanyak di Putaran Final Pemain
Negara
Edisi
Main
Gol
Ronaldo
Brasil
1998, 2002, 2006
19
15
Miroslav Klose
Jerman
2002, 2002, 2010
19
14
Gerd Mueller
Jerman
1970, 1974
13
14
Just Fontaine
Prancis
1958
6
13
Pele
Brasil
1958, 1962, 1966, 1970
14
12
l
Ronaldo (Brasil)
l HISTORIKAL
PIALA DUNIA l
41
Pencetak Gol Terbanyak di 1 Laga Piala Dunia 1994
Oleg Salenko
Rusia
Rusia vs Kamerun
Fase grup
28-06-1994
5
6:1 (3:0)
Piala Dunia 1986
Emilio Butragueno
Spanyol
Denmark vs Spanyol
16 Besar
18-06-1986
1:5 (1:1)
4
Piala Dunia 1938
Ernest Wilimowski
Polandia
Brasil vs Polandia
Fase grup
5-6-1938
6:5 a.e.t. (4:4, 3:1)
4
Piala Dunia 1966
Eusebio
Portugal
Portugal vs Korea Utara
8 Besar
23-07-1966
5:3 (2:3)
4
Piala Dunia 1958
Just Fontaine
Prancis
Prancis vs Jerman Barat
Perebutan urutan 3
28-06-1958
6:3 (3:1)
4
Pencetak Gol (Rata-rata) Terbanyak di Putaran Final Edisi
Pemain
Negara
Main
Gol
Rata-rata Gol
Piala Dunia 1938
Ernest Wilimowski
Polandia
1
4
4
Piala Dunia 1954
Sandor Kocsis
Hungaria
5
11
2.2
Piala Dunia 1958
Just Fontaine
Prancis
6
13
2.2
Piala Dunia 1934
Abdel Rahman Fawzi
Mesir
1
2
2
Piala Dunia 1930
Adolfo Zumelzu
Argentina
1
2
2
Ernest Wilimowski (Polandia)
Pencetak Gol Tercepat di Putaran Final Edisi
Pemain
Negara
Laga
Waktu
Skor
Fase
Waktu
Piala Dunia 2002
Hakan Sukur
Turki
Korea Selatan vs Turki
29 Juni 2002
(2-3)
Perebutan urutan 3
10,89 detik
Pencetak Gol Tercepat Sebagai Pemain Pengganti di Putaran Final Piala Dunia 1998
Ebbe Sand
Denmark
Denmark vs Nigeria
16 detik
28 Juni 1998
Pencetak Gol Tercepat di Laga Final Piala Dunia 1974
Johan Neeskens
Belanda
Belanda vs Jerman Barat
7 Juni 1974
90 detik
Final
Kiper Kebobolan Terbanyak di Putaran Final Antonio Carbajal
Meksiko
25
Mohamed Al-Deayea
Arab Saudi
25
Kiper Terbanyak Kebobolan di 1 Putaran Final Piala Dunia 1954
Hong Duk-Yung
16
Korea Selatan
Kiper Kebobolan Terbanyak di 1 Laga Piala Dunia 1982
Luis Guevara Mora
El Savador
El Savador vs Hungaria
10
Kiper Kebobolan Tersedikit di 1 Putaran Final & Juara Piala Dunia 1998
Fabian Barthez
2
Prancis
Piala Dunia 2006
Gianluigi Buffon
Italia
2
Piala Dunia 2010
Iker Cassilas
Spanyol
2
Kiper Kebobolan Tersedikit di 1 Putaran Final Piala Dunia 2006
Pascal Zuberbuhler
0
Swiss
Pencetak Gol Terbanyak di 1 Putaran Final Piala Dunia 1958
Just Fontaine
Prancis
13
Pencetak Gol Terbanyak di Laga Final Piala Dunia 1966
Geoff Hurst
Inggris
Inggris vs Jerman Barat (2-2)(4-2)
Pencetak Hattrick Terbanyak di 1 Putaran Final therichest.com
Piala Dunia 1954
Fabian Barthez (Prancis)
42 l
l JUNI
2014 l
Sandor Kocsis
Hungaria
2
Piala Dunia 1958
Just Fontaine
Prancis
2
Piala Dunia 1970
Gerd Muller
Jerman Barat
2
Piala Dunia 1994-1998
Gabriel Batistuta
Argentina
2
3
PIALA DUNIA
Roger Milla (Kamerun)
Zinedine Zidane (Prancis)
Franz Beckenbauer (Jerman)
Pencetak Hattrick Tercepat Piala Dunia 1982
Laszlo Kiss
Hungaria
(10-1)
Hungaria vs El Savador
69, 72, 76
Pengoleksi Kartu Terbanyak di Putaran Final Pemain
Negara
Edisi
Main
Kartu Kuning
Kartu Kuning ke-2-Merah
Kartu Merah
Zinedine Zidane
Prancis
Cafu
Brasil
1998, 2002, 2006
12
4
0
2
1994, 1998, 2002, 2006
20
6
0
Rigobert Song
0
Kamerun
1994, 1998, 2002, 2010
9
3
0
2
Diego Maradona
Argentina
1982, 1986, 1990, 1994
21
4
0
1
Lothar Matthaeus
Jerman
1982, 1986, 1990, 1994, 1998
25
5
0
0
Pelatih Tersukses di Putaran Final Vittorio Pozzo
Italia
2 Juara (1934, 1938)
Pelatih Terbanyak Lakoni Laga di Putaran Final Piala Dunia 1966-1978
Helmut Schon
Jerman Barat
25
Pelatih Terbanyak Raih Kemenangan di Putaran Final Piala Dunia 1966-1978
Helmut Schon
Jerman Barat
16
Pelatih Termuda di Putaran Final Piala Dunia 1930
Juan Jose Tramutola
27 tahun 8 bulan 27 hari
Pelatih Tertua di Putaran Final Piala Dunia 2010
Otto Rehhagel
71 tahun 10 bulan 17 hari
Pemain Sekaligus Pelatih Tersukses di Putaran Final Mario Zagallo
Brasil
2 Juara (1958, 1962)-Pemain
Juara (1970)-Pelatih
Franz Beckenbauer
Jerman
Juara (1974)-Pemain
Juara (1990)-Pelatih
Prancis
8
Wasit Terbanyak Pimpin Laga Putaran Final Piala Dunia 1986-1994
Joel Quiniou
Piala Dunia 2006-2010
Benito Archundia
Meksiko
8
Piala Dunia 2006-2010
Jorge Larrionda
Uruguay
8
Wasit Terbanyak Pimpin Laga di 1 Putaran Final Piala Dunia 2006
Benito Archundia
Meksiko
5
Piala Dunia 2006
Horacio Elizondo
Argentina
5
Piala Dunia 2010
Ravshan Irmatov
Uzbekistan
5
Spanyol
24 tahun 3 bulan 13 hari
Inggris
53 tahun 7 bulan 26 hari
Wasit Termuda di Putaran Final Piala Dunia 1958
Juan Gardeazabal
Wasit Tertua di Putaran Final Piala Dunia 1950
George Reader
l
l HISTORIKAL
PIALA DUNIA l 43
Maskot & Official Anthem/Song
Pelengkap yang Selalu Ditunggu & Diburu Maskot dan official anthem/song boleh jadi tak ada hubungannya dengan aksi bintang lapangan hijau di Piala Dunia. Toh, kehadiran mereka selalu ditunggu dan diburu.
TATU-BOLA: Hewan trenggiling ceria yang dijadikan maskot putaran final Piala Dunia Brasil 2014.
M
Indonesia FOOTBALL - Kukuh Setiawan Bramantoro
askot Piala Dunia pertama kali muncul di Piala Dunia 1966 Inggris. Dikenal dengan nama Willie dan berbentuk singa sebagai representasi simbol Kerajaan Inggris, maskot itu jadi yang pertama pada turnamen olahraga level dunia. Selalu tonjolkan ciri khas negara yang ditunjuk jadi tuan rumah Piala Dunia, mulai hewan, tumbuhan, buah hingga makanan, maskot
44 l
l JUNI
2014 l
Piala Dunia dikemas dalam bentuk lucu dan menarik. Itu sebabnya, tak cuma anak-anak, penggila sepakbola di seluruh penjuru dunia pun memburunya buat dijadikan oleh-oleh khas Piala Dunia. Selain maskot, tak kalah menarik adalah official anthem/ song. Pertama muncul di Piala Dunia 1962 Cile dengan judul El Rock del Mundial. Iramanya menghentak dan melecut semangat sehingga official anthem/song Piala Dunia
juga selalu ditunggu dan diburu di negara yang jadi tuan rumah atau saat putaran final Piala Dunia berlangsung. Saking menariknya, official anthem/song di beberapa pergelaran Piala Dunia sampai dinyanyikan dalam berbagai bahasa dunia. Tentu, maskot dan official anthem/song lengkapi ladang bisnis negeri tuan rumah putaran final Piala Dunia.V
PIALA DUNIA Evolusi Bola
Dari yang Klasik Hingga Berteknologi
B
ukan hanya kemasan pergelaran, bola yang digunakan di putaran final Piala Dunia pun berubah sejak 1970. Dari yang klasik dengan
32 panel berhias warna hitam putih hingga warna-warni dengan teknologi modern, si kulit bundar jadi daya tarik tersendiri. Setiap bola disesuaikan dengan
tempat pergelaran putaran final Piala Dunia. Mulai lambang 5 benua hingga ciri khas negara tergambar. Berikut evolusi bola di Piala Dunia 1970-2010. V Martiana Sihombing
Meksiko 1970-Afrika Selatan 2010 Meskiko 1970: Telstar
USA 1994: Questra
Jerman 1974: Durlast
Prancis 1998: Tricolore
Adidas hasilkan bola sejak 1963. Pertama kali bola Adidas resmi digunakan di Piala Dunia pada 1970. Bola itu disebut Telstar dengan jenis rancangan Buckmintster. Telstar jadi pionir bola dengan permukaan yang terdiri atas 32 panel hitam putih. Itu membuat penonton bisa melihat dengan jelas alur bola. Putaran final Piala Dunia di Meksiko jadi momen pertama disiarkan langsung televisi.
Gunakan 2 jenis bola Dulrsat. Bola pertama adalah Telstar, tapi bola yang berwarna keemasan diganti jadi hitam. Bola ke-2 disebut Cile, yakni Telstar yang semuanya berwarna putih. Kali pertama bola putaran final Piala Dunia diberi nama berikut logo dan artinya.
Argentina 1978: Tango Durlast
Bola dirancang lebih elegan, dinamis, dan menggugah rasa. Permukaannya berbeda. Ada 20 panel yang saling mengikat dan munculkan kesan optikal 12 lingkaran bulat. Tango terinspirasi putaran final Piala Dunia yang diikuti negaranegara dari 5 benua.
Spanyol 1982: Tango Espana
Adidas perkenalkan bola baru yang dilengkapi lapisan karet. Bola Tango Espana jadi bola baru pertama anti-air. Gunakan bahan karet, bola Tango Espana sekaligus akhiri era bola terbuat dari 100% kulit asli.
Bola Questra bukan saja tahan air, tapi juga mampu bergerak cepat ketika ditendang. Bola Questra bantu memudahkan permainan di lapangan. Bola lebih mudah dikontrol selama permainan. Rancangan bola mewakili teknologi ruang dengan kecepatan tinggi mirip roket.
Bola Piala Dunia kali ini disesuaikan dengan 3 warna bendera Prancis: merah, putih, biru. Bola Tricolore tinggalkan tradisi bola hitam putih. Bola Triclore gunakan teknologi cetak underglass dengan lapisan tipis foam sintetis.
Korea Selatan-Jepang 2002: Fevernova Putaran final Piala Dunia digelar di 2 negara: Korea Selatan dan Jepang. Adisas ciptakan Fevernova, bola baru dengan lapisan dalam lebih tebal. Itu buat jaga akurasi arah bola. Bola Fevernova mengandung lapisan foam sintetis sehingga pergerakan bola lebih mudah diprediksi. Kebudayaan Asia jadi inspirasi pewarnaan bola Fevernova.
Jerman 2006: Teamgeist
Bola Teamgeist kurangi jumlah panel. Tampilan bola lebih halus dan sempurna. Hasil tendangan bisa sangat berbeda, tergantung dari sisi mana pemain melakukannya. Itu terkait kondisi jahitan, kecembungan, dan perbedaan panel. Bola Teamgeist diklaim mampu tingkatkan permainan. Dirancang dengan warna tradisi bendera kebesaran Jerman.
Meksiko 1986: Azteca
Piala Dunia perkenalkan material bola Azteca. Gunakan pelapis polyurethane yang tahan air hujan, kali pertama bola sintetis dengan mutu bagus meski dimainkan di permukaan basah. Azteca didekorasi elegan. Rancangannya terinspirasi arsitektur dan lukisan dinding Aztec di Meksiko.
Italia 1990: Etrusco
Kali pertama bola dibuat dengan latar belakang polyurethane foam hitam. Nama bola dan rancangan sesuai sejarah Italia dan seni rupa Etruscans.
Afrika 2010: Jabulani
Bola Jabulani diciptakan dengan teknologi tinggi sehingga bisa membuat pemain lebih nyaman saat kuasai bola di segala kondisi lapangan. Dengan 8 bulatan 3-D yang saling terpisah, Jabulani kerap tampak seperti bulan.
l
l HISTORIKAL
PIALA DUNIA l 45
BISNIS PIALA DUNIA: FIFA berlakukan 3 kategori sponsorship dan membuat bisnis Piala Dunia kian menggiurkan.
Evolusi Sponsorship
Jadi Tuan Rumah, Produk Lokal Terkatrol
Setelah putaran final Piala Dunia 2006 Jerman, FIFA terapkan struktur baru terkait sponsorship. Peluang produk lokal negeri tuan rumah jadi lebih terbuka. Indonesia FOOTBALL - Kukuh Setiawan Bramantoro
F
IFA berlakukan 3 struktur sponsorship. Mulai level tertinggi FIFA Partners, FIFA World Cup Sponsors sampai terendah National Supporter. Dari 3 kategori itu, 6 produk jadi langganan FIFA Partners
46 l
l JUNI
2014 l
sejak putaran final Piala Dunia 2010 Afrika Selatan. Sebagai FIFA Partners, mereka beroleh keleluasaan. Mereka berhak terlibat di semua kegiatan dan event FIFA. Bahkan, FIFA World Cup Sponsors tak cuma berhak terlibat
di Piala Dunia. Ke-6 produsen kondang itu juga terlibat di FIFA Confederations Cup. Di strata terakhir ada National Supporter. Ini sponsor lokal negeri tuan rumah. Level ini diberlakukan demi buka peluang buat produk lokal tampil di event kelas dunia. V
PIALA DUNIA Evolusi Sponsorship Piala Dunia 1982 Spanyol
1986 Meksiko
1990 Italia
1994 Amerika Serikat
Adidas Coca-Cola
X
X
X
X
1998 Prancis
2002 Korea Selatan/Jepang
2006 Jerman
2010 Afrika Selatan
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
Emirates Hyundai-Kia Motors (2002-2006: Hyundai)
X
Sony
X
Visa
X
Alfa Romeo
X
Anheuser-Busch (Budweiser)
X
X
X
Avaya Bata Canon
X
X
X
X
(X)
X X
X
X
X
X
Castrol
(X)
Cinzano
X
Continental
X
Deutsche Telekom
X
Energizer
(X)
X
Fuji Xerox
X
Fuji film
X
X
X
X
X
X
X
Gillette
X
X
X
X
X
X
X
Iveco
X
X
X
X
X
X
Johnson & Johnson JVC
X
Korea Telekom/NTT
X
MasterCard
X
X
X
X
McDonald’s
X
X
X
X
Metaxa
(X)
X
MTN
(X)
Oi Opel (1994: General Motors)
X
Philips
X
RJ Reynolds (1985: Camel/1982: Winston)
X
X
X
X
X
X
X
X
X
Satyam
(X)
Seara Seiko
X
X
Snickers (1990: Mars/m&m’s)
X
X
X
Toshiba Vini d’Italia
X
X
X
X
15
15
X
Yahoo! Yingli Solar Total
9
12
10
11
12
6 (6)
#Setelah Piala Dunia 2006, FIFA terapkan struktur baru sponsorship Piala Dunia. 1. FIFA Partners (dicetak tebal), 2. FIFA World Cup Sponsors (dilengkapi tanda x), 3. National Supporters.
l
l HISTORIKAL
PIALA DUNIA l 47
MILIK SEMUA: FIFA tak ingin Piala Dunia didominasi Eropa dan Amerika Latin. Asia dan Afrika harus maju. Formula terbaik terus diracik.
Kontestan & Format
Biar Lebih Menarik, FIFA Terus Utak-Atik Sadar putaran final Piala Dunia adalah hajat besar, FIFA tak henti berbenah. Jumlah kontestan dan format kompetisi pun terus dibikin lebih menarik. Indonesia FOOTBALL - Kukuh Setiawan Bramantoro
T
ak cuma biar lebih kompetitif dan semarak, FIFA juga putar otak buat memacu perkembangan sepakbola di seluruh penjuru dunia. Setelah edisi perdana pada 1930, awalnya hanya 16 negara yang ikut putaran final Piala Dunia. Seiring waktu, jumlah itu terus ditambah. Jadi 24 negara pada Piala Dunia 1982 Spanyol, mulai Piala Dunia 1998 Prancis putaran final diramaikan 32 negara. Jumlah itu bertahan hingga putaran final Piala Dunia 2010
48 l
l JUNI
2014 l
Afrika Selatan. Tapi, FIFA mulai pertimbangkan tambah slot kontestan putaran final jadi 40. Wacana itu dicetuskan Presiden FIFA Sepp Blatter pada Oktober 2013. Menurut Blatter, negaranegara di Afrika dan Asia layak diberi kesempatan lebih agar Piala Dunia tak didominasi Eropa dan Amerika Latin. Pernyataan Blatter direspon positif Presiden UEFA Michel Platini. Ia dukung opsi penambahan jumlah kontestan putaran final Piala Dunia. “Bagaimana cara mengukur kualitas sebuah tim jika hanya
ada 32 tim. Piala Dunia adalah milik dan buat publik sepakbola di seluruh belahan dunia. Jangan pernah berharap sepakbola di sebuah wilayah bisa berkembang jika mereka tidak pernah diberi kesempatan,” beber Paltini. Selain soal kontestan dan format, FIFA juga luncurkan regulasi baru terkait perolehan poin. Jika sebelumnya tim hanya dapat 2 poin tiap kecap kemenangan, sejak Piala Dunia 1994 di AS, FIFA tetapkan tim pemenang dapat 3 poin. UEFA juga berlakukan itu. Ketentuan berlaku hingga kini. V
PIALA DUNIA Kontestan & Format Piala Dunia Edisi
Tuan Rumah
Jumlah Tim
Jumlah Laga
Putaran I
Putaran II
Piala Dunia 1930 Piala Dunia 1934
Uruguay
13
Italia
16
Piala Dunia 1938
Prancis
Piala Dunia 1950
Brasil
Piala Dunia 1954
Final Stages
18
4 grup (1 grup dihuni 3-4 tim)
Knock out (4 tim juara grup putaran I)
17
Knockout
16
18
Knockout
16
22
4 grup (1 grup dihuni 4 tim)
Grup (4 tim juara grup putaran I)
Swiss
16
26
4 grup (1 grup dihuni 4 tim)
Knock out (8 tim juara dan runner up grup putaran I)
Piala Dunia 1958
Swedia
16
35
4 grup (1 grup dihuni 4 tim)
Knock out (8 tim juara dan runner up grup putaran I)
Piala Dunia 1962
Cile
16
32
4 grup (1 grup dihuni 4 tim)
Knock out (8 tim juara dan runner up grup putaran I)
Piala Dunia 1966
Inggris
16
32
4 grup (1 grup dihuni 4 tim)
Knock out (8 tim juara dan runner up grup putaran I)
Piala Dunia 1970
Meksiko
16
32
4 grup (1 grup dihuni 4 tim)
Knock out (8 tim juara dan runner up grup putaran I)
Piala Dunia 1974
Jerman Barat
16
38
4 grup (1 grup dihuni 4 tim)
2 grup (1 grup dihuni 4 tim juara dan runner up grup putaran I)
Final (2 tim juara grup putaran II)
Piala Dunia 1978
Argentina
16
38
4 grup (1 grup dihuni 4 tim)
2 grup (1 grup dihuni 4 tim juara dan runner up grup putaran I)
Final (2 tim juara grup putaran II)
Piala Dunia 1982
Spanyol
24
52
6 grup (1 grup dihuni 4 tim)
4 grup (1 grup dihuni 3 tim juara dan runner up grup putaran I)
Knock out (4 tim juara grup putaran II)
Piala Dunia 1986
Meksiko
24
52
6 grup (1 grup dihuni 4 tim)
Knock out (16 tim juara, runner up, dan 4 tim urutan 3 terbaik grup putaran I)
Piala Dunia 1990
Italia
24
52
6 grup (1 grup dihuni 4 tim)
Knock out (16 tim juara, runner up, dan 4 tim urutan 3 terbaik grup putaran I)
Piala Dunia 1994
Amerika Serikat
24
52
6 grup (1 grup dihuni 4 tim)
Knock out (16 tim juara, runner up, dan 4 tim urutan 3 terbaik grup putaran I)
Piala Dunia 1998
Prancis
32
64
8 grup (1 grup dihuni 4 tim)
Knock out (16 tim juara dan runner up grup putaran I)
Piala Dunia 2002
Korea Selatan/ Jepang
32
64
8 grup (1 grup dihuni 4 tim)
Knock out (16 tim juara dan runner up grup putaran I)
Piala Dunia 2006
Jerman
32
64
8 grup (1 grup dihuni 4 tim)
Knock out (16 tim juara dan runner up grup putaran I)
Piala Dunia 2010
Afrika Selatan
32
64
8 grup (1 grup dihuni 4 tim)
Knock out (16 tim juara dan runner up grup putaran I)
Evolusi Perolehan Poin Fase Grup Putaran Final Piala Dunia 1930-1990
Piala Dunia 1994-…….
Menang
Seri
2 Poin
1 Poin
Menang
Seri
3 Poin
1 Poin
l Tim dengan koleksi 5 poin otomatis lolos ke fase knock out. l Tim bisa lolos ke fase knock out jika minimal koleksi 1 poin). l Tim dengan koleksi 7 poin otomatis lolos ke fase knock out. l Tim bisa lolos ke fase knock out jika minimal koleksi 2 poin).
Argentina kontra Kolombia
l
l HISTORIKAL
PIALA DUNIA l 49
EVOLUSI ForMASI
Tren Skema Permainan dari Masa ke Masa
S
epakbola adalah seni menyiapkan dan menerapkan strategi permainan buat memenangi laga. Selain harus
optimalkan potensi tim, kecakapan pelatih dalam menggali kelemahan lawan juga jadi faktor kunci. Optimalisasi potensi skuad sepenuhnya
FORMASI 2-3-5
FORMASI 4-4-2
Awalnya, gaya permainan kebanyakan tim cenderung keras menjurus ke kasar. Dekade 1880 lahir formasi yang kini mungkin dianggap konyol dan aneh. Hanya 1-2 pemain bertahan buat buang bola jauh ke depan, formasi jamak yang digunakan tim kala itu adalah 2-3-5. Meski terlihat aneh, skema ultra ofensif ini bawa Italia juarai Piala Dunia 1934. Kombinasi yang kala itu lazim digunakan adalah 2-26, 1-2-7, dan 1-1-8.
Formasi yang jadi skema standar tim muncul. Permainan kolektivitas dengan mengandalkan sektor gelandang sebagai penggerak utama dari segala lini membuat formasi 4-4-2 mulai jadi tren di era 1960-an. Sepakbola Inggris kala itu andalkan formasi ini buat sempurnakan karakter pekerja keras pemain. Saat jadi tuan rumah Piala Dunia 1966, karakter itu digabungkan dengan skema 4-2-4 dan dikenal sebagai wingless wonders.
jadi kewenangan pelatih. Dari pemilihan pemain, penentuan strategi hingga formasi yang diyakini ideal dengan situasi dan kondisi skuad mutlak di tangan pelatih. Jika formasi jadi kerangka penghubung antarlini pemainan, taktik dan strategi jadi ruh permainan tim itu sendiri. Seiring perkembangan zaman, formasi terus berevolusi. Sepakbola kini dimainkan lebih taktis dan efektif. Tren penggunaan formasi juga tergantung selera pelatih dan materi pemain dalam skuadnya. Berikut perjalanan panjang tren penggunaan formasi dan variasi dari masa-masa.
V WISNU WIBOWO
FORMASI 4-2-4
FORMASI 3-5-2
FORMASI 4-3-3 (total football)
Perkembangan formasi berubah seiiring peningkatan skill dan efektivitas permainan. Brasil jadi salah 1 kiblat evolusi formasi. Dari ultra ofensif, pola keseimbangan antarlini mulai jadi pertimbangan. Pelatih Bela Guttman (Hungaria) jadi cikal bakal perjalanan panjang prestasi Brasil di Piala Dunia. Bersama klub lokal Brasil, Sao Paulo, ia popularkan skema 4-2-4 di Negeri Samba lewat gelar juara domestik. Formasi ini dibawa Brasil ke Piala Dunia 1958 Swedia dan buahkan gelar juara perdana bagi mereka. Hingga kini, Brasil jadi negara terdepan dengan 5 kali juarai Piala Dunia.
Lagi-lagi Brasil jadi kiblat. Gagal di Piala Dunia 1966, pada 1970 di Meksiko tim Selecao perkenalkan skema baru: 3-52. Bersama superstar Pele, kali ke-3 Brasil gondol mahkota juara. Pola ini kemudian menjalar ke berbagai belahan bumi. Timnas Indonesia juga terapkan formasi 3-5-2 hingga awal 2000-an.
Total football adalah taktik permainan yang mendorong semua pemain saling isi dengan bertukar posisi secara konstan sambil tekan lawan. Belanda terapkan ini dengan berpijak pada formasi 4-3-3. Dalam total football, menyerang dan bertahan jadi tugas seluruh pemain. Kendati belum mampu bawa Belanda raih gelar juara di Piala Dunia 1974, gaya permainan total football warnai perkembangan sepakbola dunia.
FORMASI 1-3-3-3
FORMASI 5-3-2
FORMASI 4-3-3 Formasi terus berevolusi seiring peningkatan kualitas pemain. Sebagai gudang pemain berbakat, Brasil kerap jadi kiblat bergeseran modifikasi skema permainan tim. Keseimbangan permainan dengan mengandalkan skill di setiap lini munculkan formasi yang lebih stabil dalam penyerangan, yakni 4-3-3. Bukan sekadar eksperiman, lewat modifikasi pemaksimalan gelandang, Brasil kembali berkuasa. Mereka juarai Piala Dunia 1962 Cile.
50 lâ&#x20AC;&#x201A;
â&#x20AC;&#x201A; lâ&#x20AC;&#x201A; JUNI
2014â&#x20AC;&#x201A; l
Di Piala Dunia 1974, giliran Jerman unjuk gigi. Tak lagi andalkan pemain bertahan dalam posisi sejajar, Jerman posisikan 1 pemain di belakang tembok pertahanan lewat skema 1-3-3-3. Formasi ini wariskan 1 nama yang tak bakal terhapus dari sepakbola dunia: Franz Beckenbauer. Main sebagai sweeper, ia sukses redam agresi total football Belanda di bawah komando Johan Cruyff. Beckenbauer dkk menang 2-1 di final.
Pada putaran final Piala Dunia 2014 Brasil, layak dinanti evolusi terkini formasi dan strategi permainan. Belanda termasuk jadi perhatian. Ditopang skuad penuh kualitas, pelatih Louis van Gaal bakal gunakan formasi 5-3-2.
PUTARAN HISTORIKAL FINALPIALA PIALADUNIA DUNIA
bestontop10.blogspot.com
Gelar Dikejar, Uang Ditebar
l
l
FINAL l PUTARAN l HISTORIKAL
PIALA DUNIA l
51
FIFA & PANPEL BRASIL: Pertaruhkan banyak faktor demi lambungkan putaran final Piala Dunia 2014 Brasil.
Piala Dunia 2014
Samba Extravaganza! Pentas sepakbola terakbar sejagat getarkan Brasil. Bangga jadi tuan rumah putaran final Piala Dunia 2014, goyang Samba panaskan extravaganza perburuan mahkota juara.
P
Indonesia FOOTBALL - Ahmad Fawwaz Usman
ergelaran putaran final Piala Dunia 2014 Brasil siap hamparkan banyak perbedaan dari momen serupa sebelumnya. Atmosfer, persaingan, dan daya tarik Brasil jadi pembahasan utama. Maklum, kali pertama putaran final Piala Dunia kembali digelar di Amerika Latin sejak 1978 di Argentina. Brasil sempat dipercaya jadi tuan rumah pada 1950. Pada 3 Juni 2003, Konfederasi Sepakbola Amerika Latin (CONMEBOL) semula umumkan Argentina, Brasil, dan Kolombia sebagai
52 l
l JUNI
2014 l
kandidat tuan rumah. Tak sampai setahun, CONMEBOL bulat putuskan Brasil calon tunggal. Keputusan CONMEBOL sempat dapat perlawanan dari Kolombia. Bahkan, mereka nekat ikut proses bidding sendiri. Mereka resmi umumkan pencalonan pada Desember 2006. Kolombia akhirnya mundur pada April 2007. Oktober 2007, FIFA resmi tunjuk Brasil sebagai tuan rumah putaran final Piala Dunia 2014. Brasil siapkan 12 stadion di 12 kota. Mereka habiskan US$ 3,47 miliar khusus buat pembangunan stadion di 12 venue. Itu bukti
betapa serius persiapan Brasil. FIFA pun coba tingkatkan daya saing 32 tim kontestan dengan cara genjot jumlah hadiah. Total hadiah uang naik 37% dibandingkan 2010. Pada 2010 di Afrika Selatan, total hadiah dari FIFA adalah US$ 420 juta. Pada 2014 di Brasil, tim runner up diganjar US$ 25 juta. Tim urutan 3 dan 4 dapat US$ 22 juta dan US$ 20 juta. Tiap tim 8 besar kantongi US$ 14 juta. Tim yang tersingkir di 16 besar beroleh US$ 9 juta. Tim yang terdepak di fase grup bawa pulang US$ 8 juta. Bahkan, 32 tim kontestan sudah dapat US$ 1,5 juta sebelum
PIALA DUNIA memulai petualangan di fase grup. Dana itu buat dukung persiapan masing-masing tim. Tentu, tim berhak dapatkan hadiah terbesar. Tim juara raup US$ 35 juta, lebih banyak US$ 5 juta dari Spanyol saat juarai Piala Dunia 2010. FIFA pun berikan US$ 70 juta kepada setiap asosiasi buat disalurkan ke klub yang pemainnya ambil bagian di putaran final Piala Dunia 2014 sebagai bentuk
partisipasi. Sebanyak US$ 100 juta juga dialokasikan FIFA ke Club Protection Programme for the FIFA World Cup. Program itu diluncurkan sejak 2012 dan berlaku di semua laga tingkat dunia dalam kalender FIFA buat periode 1 September 2012-31 Desember 2014, termasuk putaran final Piala Dunia 2014. Itu sinyal betapa banyak uang bertebaran di Brasil. V
Demografi Brasil Bentuk pemerintahan
Republik
Presiden
Dilma Roussef
Wakil Presiden
Michel Temer
Ibukota
Sao Paolo
Agama
Katolik, Protestan
Merdeka
7 September 1822
Diakui
29 Agustus 1825
Republik
15 November 1889
Konstitusi
5 Oktober 1988
Luas
8.515.767 km2 (0,65 perairan)
Moto
Ordem e Progresso
Bahasa
Portugis
Lagu kebangsaan
Hino Nacional Brasileiro
Mata uang
Real (R$)
Etnis
47,73% (putih), 43,13% (coklat), 7,61% (hitam), 1,09% (Asia), 0,43% (Indian Amerika)
Populasi
201.032.714 penduduk
Devisa
US$ 2,523 miliar
Pendapatan per kapita
US$ 12.528
Menyetir
Kanan
Kode area
+55
Kultur
Portugis
Iklim
Tropis
Putaran Final Piala Dunia Waktu
12 Juni-13 Juli 2013
Kontestan
32 tim
Venue
12 stadion di 12 kota
Slogan
All in One Rhythm
Nama logo
Inspiration
Lagu
We are One (Ole Ola)
Maskot
Tatu-bola
Bola
Adidas Brazuca
Total tiket
3.334.524 lembar
Drawing Fase Grup Putaran Final Grup A
Brasil, Kroasia, Meksiko, Kamerun
Grup B
Spanyol, Belanda, Cile, Australia
Grup C
Kolombia, Yunani, Pantai Gading, Jepang
Grup D
Uruguay, Kosta Rika, Inggris, Italia
Grup E
Swiss, Ekuador, Prancis, Honduras
Grup F
Argentina, Bosnia-Herzegovina, Iran, Nigeria
Grup G
Jerman, Portugal, Ghana, AS
Grup H
Belgia, Algeria, Rusia, Korea Selatan
MANAUS Arena Amazonia
FORTALEZA Estadio Castelao NATAL Estadio das Dunas
RECIFE Arena Pernambuco
SALVADOR Arena Fonte Nova BRASILIA Estadio Nacional de Brasilia
CUIABA Arena Pantanal
BELO HORIZONTE Estadio Mineirao SAO PAULO Arena Corinthians
CURITIBA Arena da Baixada
RIO DE JANEIRO Estadio do Maracana
Distribusi Hadiah Putaran Final US$ 1,5 juta
Perbatasan
PORTO ALEGRE Estadio Beira-Rio
sebelum turnamen dimulai
US$ 8 juta
buat tim yang tersisih di fase grup
US$ 9 juta
buat tim yang tersisih di 16 besar
US$ 14 juta
buat tim yang tersisih di 8 besar
Selatan
Uruguay
US$ 20 juta
buat tim urutan 4
Barat daya
Argentina, Paraguay
US$ 22 juta
buat tim urutan 3
Barat
Bolivia, Peru
US$ 25 juta
buat tim runner up
Barat laut
Kolombia
US$ 35 juta
buat tim juara
Utara
Venezuela, Guyana, Suriname, Guiana
US$ 70 juta
buat seluruh klub yang timnya jadi peserta
l
l PUTARAN
FINAL PIALA DUNIA l 53
Stadion Putaran Final Piala Dunia 2014 Brasil
Arena Pantanal
Estadio das Dunas
Arena Multiuso Governador Nama lengkap Jose Fragelli Lokasi Cuaiba, Brasil
Nama lengkap Estadio das Dunas Lokasi Lagoa Nova, Natal, Brasil Dibangun 2011
Dibangun Mei 2010
Dibuka 26 Januari 2014
Dibuka 26 April 2014
Biaya US$ 450 juta
Biaya US$ 240 juta
Owner Public-private partnership
Kapasitas 39.859 penonton
Arsitek Populous
Ukuran lapangan 105 m x 68 m
Kapasitas 38.958 penonton
Jadwal Laga
Ukuran lapangan 105 m x 68 m
13-06-2014 (Grup B)
Cile vs Australia (05:00 WIB)
17-06-2014 (Grup H)
Rusia vs Korea Selatan (05:00 WIB)
13-06-2014 (Grup A)
Meksiko vs Kamerun (23:00 WIB) Ghana vs AS (05:00 WIB)
21-06-2014 (Grup F)
Nigeria vs Bosnia & Herzegovina (05:00 WIB)
16-06-2014 (Grup G) 19-06-2014 (Grup C)
Jepang vs Yunani (05:00 WIB)
24-06-2014 (Grup C)
Jepang vs Kolombia (03:00 WIB)
24-06-2014 (Grup D)
Italia vs Uruguay (23:00 WIB)
28-06-2014 (16 Besar)
Juara Grup C vs Runner up Grup D (03:00 WIB)
Estadio do Maracana Lokasi Rio de Janeiro, Brasil Dibangun 2 Agustus 1948
Nama lengkap Arena Corinthians Lokasi
Av Miguel Inacio Curi, Sao Paolo, Brasil
Dibangun 30 Mei 2011-15 April 2014
Dibuka 16 Juni 1950
Dibuka 10 Mei 2014
Renovasi 2000, 2006, 2013
Biaya US$ 370 juta
Biaya US$ 500 juta Pemilik State of Rio de Janeiro Arsitek Waldir Ramos
Pemilik Corinthians Arsitek Anibal Coutinho Kapasitas 61.606 penonton
Kapasitas 74.689 penonton
Ukuran lapangan 105 m x 68 m
Ukuran lapangan 105 m x 68 m
Jadwal Laga
Jadwal Laga
12-06-2014 (Grup A) Brasil vs Kroasia (03:00 WIB)
Argentina vs Bosnia & Herzegovina 15-06-2014 (Grup F) (05:00 WIB)
19-06-2014 (Grup D) Uruguay vs Inggris (02:00 WIB)
18-06-2014 (Grup B) Spanyol vs Cile (02:00 WIB)
23-06-2014 (Grup B) Belanda vs Cile (23:00 WIB)
22-06-2014 (Grup H) Belgia vs Rusia (23:00 WIB) 25-06-2014 (Grup E) Ekuador vs Prancis (03:00 WIB)
26-06-2014 (Grup H)
Dibangun Oktober 2010-April 2013 Dibuka 22 Mei 2013 Biaya US$ 230 juat Arsitek Daniel Fernandes Kapasitas 42.583 penonton Ukuran lapangan 105 m x 68 m Jadwal Laga 14-06-2014 (Grup C)
Pantai Gading vs Jepang (08:00 WIB)
20-06-2014 (Grup D) Italia vs Kosta Rika (23:00 WIB) 23-06-2014 (Grup A) Kroasia vs Meksiko (03:00 WIB) 26-06-2014 (Grup G) AS vs Jerman (23:00 WIB) Juara Grup D vs Runner up Grup C (03:00 WIB)
Estadio Mineirao Nama lengkap Lokasi
Estadio Governador Magalhaes Pinto Belo Horizonte, Minas Gerais, Brasil
Dibangun 1959 Dibuka 5 September 1965 Renovasi 12 Desember 2014 Biaya US$ 287 juta Pemilik Minas Arena Arsitek
Eduardo Mendes Guimaraes Junior
Kapasitas 58.259 penonton Ukuran lapangan 105 m x 68 m Jadwal Laga 14-06-2014 (Grup C) Kolombia vs Algeria (23:00 WIB)
24-06-2014 (Grup D) Kosta Rika vs Inggris (23:00 WIB)
Juara Grup F vs Runner up Grup E (23:00 WIB)
04-06-2014 (8 Besar)
Pemenang 53 vs Pemenang 54 (23:00 WIB)
09-07-2014 (Semifinal)
Pemenang 59 vs Pemenang 60 (03:00 WIB)
13-07-2014 (Final)
Pemenang 61 vs Pemenang 62 (02.00 WIB)
2014 l
Sao Lourenco da Mata, Pernambuco, Brasil
17-06-2014 (Grup H) Belgia vs Algeria (23:00 WIB)
01-07-2014 (16 besar)
l JUNI
Lokasi
Korea Selatan vs Belgia (03:00 WIB)
Juara Grup C vs Runner up Grup D (03:00 WIB)
28-06-2014 (16 Besar)
Nama lengkap Itaipava Arena Pernambuco
29-06-2014 (16 besar)
Arena Corinthians
Nama lengkap Estadio Jornalista Mario Filho
54 l
Jadwal Laga
Arena Pernambuco
21-06-2014 (Grup F) Argentina vs Iran (23:00 WIB) 28-06-2014 (16 besar)
Juara Grup A vs Runner up Grup B (23:00 WIB)
08-07-2014 (Semifinal)
Pemenang 57 vs Pemenang 58 (03:00 WIB)
PIALA DUNIA
Arena Amazonia Nama lengkap Arena da Amazonia Lokasi Manaus, Amazonas, Brasil Dibangun 2011 Dibuka 9 Maret 2014 Biaya US$ 230-275 juta Governo do Estado do Pemilik Amazonas Kapasitas 39.118 penonton Ukuran lapangan 105 m x 68 m Jadwal Laga
Arena da Baixada
Estadio Beira-Rio
Estadio Joaquim Americo Nama lengkap Guimaraes Lokasi Curitiba, Parana, Brasil Dibangun 1 Desember 1997 Dibuka 24 Juni 1999
Owner Internacional
Biaya US$ 90 juta
Arsitek Hype Studio
Pemilik Atletico Paranaense
Kapasitas 42.991 penonton
Kapasitas 38.533 penonton
Ukuran lapangan 105 m x 68 m
Ukuran lapangan 105 m x 68 m
Jadwal Laga
Jadwal Laga
18-06-2014 (Grup A)
Kamerun vs Kroasia (05:00 WIB)
16-06-2014 (Grup F)
Iran vs Nigeria (02:00 WIB)
22-06-2014 (Grup G)
AS vs Portugal (05:00 WIB)
20-06-2014 (Grup E)
Honduras vs Ekuador (05:00 WIB)
25-06-2014 (Grup E)
Honduras vs Swiss (03:00 WIB)
23-06-2014 (Grup B)
Australia vs Spanyol (23:00 WIB)
26-06-2014 (Grup H)
Algeria vs Rusia (03:00 WIB)
Lokasi Brasilia, DF, Brasil Dibuka 10 Mare 1974 Renovasi 2012 Biaya US$ 450 juta TERRACAP-Agencia de Pemilik Desenvolvimento do Distrito Federal Arsitek Ícaro de Castro Mello Kapasitas 69.432 penonton
Estadio Castelao Lokasi Fortaleza, Ceara, Brasil Dibuka 11 November 1973
19-06-2014 (Grup C)
Pemilik State of Ceara Arsitek Jose Liberal de Castro Kapasitas 60.348 penonton
05-07-2014 (8 besar)
25-06-2014 (Grup F)
Nigeria vs Argentina (23:00 WIB)
30-06-2014 (16 besar)
Juara Grup G vs Runner up Grup H (03:00 WIB)
Nama lengkap Itaipava Arena Fonte Nova Lokasi Nazare, Salvador, BRasil Dibangun 2010
Arsitek Marc Duwe Kapasitas 51.708 penonton Jadwal Laga
Jadwal Laga
21-06-2014 (Grup G)
Jerman vs Ghana (02:00 WIB)
24-06-2014 (Grup C)
Yunani vs Pantai Gading (03:00 WIB)
Juara Grup E vs Runner up Grup F (23:00 WIB)
29-06-2014 (16 besar)
Juara Grup B vs Runner up Grup A (23:00 WIB)
Pemenang 55 vs Pemenang 56 (23:00 WIB)
04-07-2014 (8 besar)
Pemenang 49 vs Pemenang 50 (03:00 WIB)
12-07-2014 Kalah 61 vs Kalah 62 (Perebutan urutan 3) (03:00 WIB
Korea Selatan vs Algeria (02:00 WIB)
Ukuran lapangan 105 m x 68 m
Ukuran lapangan 110 m x 75 m
Brasil vs Meksiko (02:00 WIB)
26-06-2014 (Grup G) Portugal vs Ghana (23:00 WIB) 30-06-2014 (16 besar)
22-06-2014 (Grup H)
Pemilik Bahia State Goverment
17-06-2014 (Grup A)
23-06-2014 (Grup A) Kamerun vs Brasil (03:00 WIB)
Australia vs Belanda (23:00 WIB)
Biaya US$ 270 juta
Biaya US$ 240 juta
Uruguay vs Kosta Rika (02:00 WIB)
Kolombia vs Pantai Gading (23:00 WIB)
Prancis vs Honduras (02:00 WIB)
18-06-2014 (Grup B)
Dibuka 7 April 2013
Renovasi 2012
14-06-2014 (Grup D)
15-06-2014 (Grup E) Swiss vs Ekuador (23:00 WIB)
15-06-2014 (Grup E)
Arena Fonte Nova
Estadio Placido Aderaldo Nama lengkap Castelo
Jadwal Laga
Dibuka 6 April 2013 Biaya US$ 130 juta
Renovasi 2009, 2012-2014
Inggris vs Italia (05:00 WIB)
Estadio Nacional de Brasilia Nama lengkap Mane Garrincha
Dibangun 12 September 1956 Renovasi 2013
14-06-2014 (Grup D)
Estadio Nacional de Brasilia
Nama lengkap Estadio Jose Pinheiro Borda
13-06-2014 (Grup B)
Spanyol vs Belanda (02:00 WIB)
16-06-2014 (Grup G)
Jerman vs Portugal (23:00 WIB)
20-06-2014 (Grup E)
Swiss vs Prancis (02:00 WIB)
25-06-2014 (Grup F)
Bosnia & Herzegovina vs Iran (23:00 WIB)
01-07-2014 (16 besar)
Juara Grup H vs Runner up Grup G (03:00 WIB)
05-07-2014 (8 besar)
Pemenang 51 vs Pemenang 52
12-07-2014 Kalah 61 vs Kalah 62 (Perebutan urutan 3) (03:00 WIB
l
l PUTARAN
FINAL PIALA DUNIA l 55
Teve Broadcasting Rights Putaran Final Piala Dunia 2014 Negara Afghanistan Albania Andorra Angola Aruba Armenia Argentina
Broadcaster Ariana TV RTSH, Digit-Alb TF1, beIN Sports TPA TeleAruba ARMTV Torneos y Competencias, Canal 7, América TV, Telefe, El Trece, DirecTV SBS ORF I.TV BTRC VRT, RTBF ORTB Red Uno de Bolivia, Unitel, Millicom BHRT
Australia Austria Azerbaijan Belarusia Belgia Benin Bolivia Bosnia and Herzegovina Bulgaria Burkina Faso Burundi Brasil Brunei Darussalam Kamerun Kamboja Kanada Cape Verde Karibia Chad Cile China Kolombia Kosta Rika Pantai Gading Kroasia Siprus Republik Ceko Denmark Republik Demokrasi Kongo Ekuador El Salvador Estonia Ethiopia Faroe Islands Fiji Finlandia Prancis Gabon Ghana
BNT RTB RTNB Rede Globo, Rede Bandeirantes, SporTV, ESPN Brasil, BandSports, Fox Sports Astro CRTV CTN CBC, Sportsnet, TVA, EastLink TV RTC SportsMax RTNT TVN, Canal 13, DirecTV, Movistar CCTV Caracol TV, RCN TV, win Sports, Millicom Repretel, Teletica, Millicom RTI HRT CyBC C(T DR, TV 2 RTNC Gama TV, TC Televisión, Oromar Televisión, DirecTV TCS, Millicom ERR ETV DR, KVF Mai TV Yle TF1, beIN Sports RTG GBC, Metro TV
Evolusi Harga Hak Siar Televisi Piala Dunia 1998 (dan sebelumnya)
56 l
Harus lewati asosiasi televisi regional. Di Asia lewat Asian Broadcasting Union. Nilai US$ 350.000.
2002
Prosesnya berubah jadi sangat eksklusif. Nilai melonjak jadi US$ 5 juta.
2006
Harga hak siar naik naik lagi jadi US$ 12,5 juta.
2010
Pembeli hak siar tak harus dari pihak televisi. Di Indonesia, Electronik City beli hak siar US$ 50 juta. Mereka bebas jual hak siar, tapi tetap sesuai aturan baku FIFA.
2014
Hak siar ditambah berbagi opsi, termasuk new media dan VIVA Grup beli hak siar senilai US$ 70 juta.
l JUNI
2014 l
Georgia Jerman Yunani Greenland Guatemala Guinea Hongkong Honduras Hungaria Islandia Indonesia
Iran Irlandia Israel Italia-Peninsula Jamaica Japan Kazakhstan Kenya Kyrgyzstan Korea-Peninsula Kosovo Laos Latvia Lebanon Liechtenstein Lithuania Makau Makedonia Madagascar Malaysia Mali Malta Mauritius Meksiko Afrika Tengah, Timur, dan Utara Moldova Monako Mongolia Montenegro Mozambik Myanmar Namibia Nepal Belanda Selandia Baru Nikaragua Niger Nigeria Norwegia Oceania Panama Paraguay Peru Filipina Polandia Portugal Romania Rusia Rwanda Senegal Serbia
GPB ARD, ZDF NERIT, Nova Sports DR, KNR Albavisión, Radio Televisión Guatemala, Millicom RTG TVB Vica Televisión, Telesistema, Televisora Hondureña, Millicom MTV, Digi Sport RÚV, 365 antv (all matches in UHF analog freeto-air terrestrial), tvOne (all matches in UHF analog free-to-air terrestrial), Viva+ (all matches in DVB-T digital satellite) IRIB RTÉ IBA, Reshet RAI, Sky Italia CVM Television Fuji TV, NHK, Nippon Television, TBS, TV Asahi, TV Tokyo Kazakhstan, Perviy Kanal Evraziya KBC NTS SBS RTK, Digit-Alb TVLAO LTV Tele Liban SRG SSR LRT TDM MRT MATV RTM, Astro ORTM PBS MBC Televisa, TV Azteca, Cinépolis beIN Sports TeleRadio-Moldova TF1, beIN Sports Emerge Media RTCG TVM Sky Net NBC NTV, Kantipur Television Network NOS TVNZ, Sky Sport Televicentro, Ratensa ORTN Broadcasting Organisation of Nigeria, Optima Sports Management International NRK, TV 2 Click Pacific Corporación Medcom, Televisora Nacional, Cable Onda SNT, TV Acción, Telefuturo, Millicom Andina de Televisión, DirecTV ABS-CBN TVP RTP, CMTV, SportTV TVR Pervyi Kanal, VGTRK Télévision Rwandaise RTS RTS
Seychelles Slovakia Slovenia Singapura
Afrika Selatan Asia Selatan Spanyol Sub-Saharan Africa6 Suriname Swaziland Swedia Swiss Taiwan Tanzania Thailand Timor-Leste Togo Trinidad and Tobago Turki Ukraina Inggris Amerika Serikat Uruguay Venezuela Vietnam Zambia Zimbabwe
SBC RTVS RTVSLO MediaCorp TV HD5 (4-key matches including: 1-opening ceremony and opening matches, 2-semi final and final), StarHub TV (all matches), SingTel Mio TV (all matches) SABC, SuperSport MSM Satellite, Seven3 Mediaset España, Gol Televisión SuperSport, Canal+7 STVS STVA SVT, TV4 SRG SSR ELTA, Era Television TBS RS Public Company Limited RTTL TVT One Caribbean Media TRT NTKU, Ukrayina, Football BBC, ITV ABC, ESPN, Univision Monte Carlo TV, Sociedad Anonima Emisoras de Television y Anexos, Sociedad Televisora Larrañaga Meridiano Televisión, Venevisión, TVes, DirecTV VTV ZNBC, MUVI TV ZBC
Teve Indonesia Pemilik Broadcasting Rights Piala Dunia Piala Dunia 1966-1978
TVRI (hitam putih)
Semua laga
Piala Dunia 1982
TVRI (berwarna)
Semua laga
Piala Dunia 1986
TVRI
Semua laga
Piala Dunia 1990
TVRI
Semua laga
RCTI
Semua laga
TVRI
16 laga
TPI
16 laga
RCTI
12 laga
SCTV
8 laga
Piala Dunia 1994
Piala Dunia 1998
TVRI
Semua laga
RCTI
Semua laga
SCTV
Semua laga
TPI
Semua laga
AVTeve (antv)
Semua laga
Indosiar
Semua laga
Piala Dunia 2002
RCTI
Semua laga
Piala Dunia 2006
SCTV
Semua Laga
Piala Dunia 2010
RCTI
46 laga
Global TV
20 laga
antv (UHF analog free-to-air terrestrial)
Semua laga
tvOne (UHF analog free-to-air terrestrial)
Semua laga
Viva+ (DVB-T digital satellite)
Semua laga
Piala Dunia 2014
PIALA DUNIA JOSE MARIA MARIN
Sosok Vital di Balik Aura Brasil Kesiapan Brasil jadi tuan rumah putaran final Piala Dunia 2014 tak lepas dari kontribusi Jose Maria Marin. Ketua Umum Konfederasi Sepakbola Brasil (CBF) ini bekerja total demi nama baik dan kejayaan Brasil.
S
epakbola jadi bagian dari hidup Marin sejak kecil. Ia sempat jadi anggota skuad Sao Paolo. Karier bermainnya terbilang singkat. Ia cuma aktif pada 1950-1952. Berposisi sebagai striker, ia tampil di 20 laga dan cetak 5 gol. Namanya lebih dikenal sebagai polikus. Berbagai jabatan di panggung politik diemban pria kelahiran 6 Mei 1932 ini. Meski begitu, Marin tak bisa jauh dari sepakbola. Ia sempat dipercaya jadi Ketua Federasi Sepakbola Paulista di bawah naungan CBF. Ia juga sempat dipercaya jadi Ketua Delegasi Brasil di Piala Dunia 1986 Meksiko. Sejak 2008, Marin jadi Wakil Ketua Umum CBF. Entah jadi keberuntungan atau sebliknya, yang pasti Marin diplot sebagai Ketua Umum CBF caretaker menyusul memburuknya kesehatan Ricardo Teixeira. Pada 12 Maret 2012, Teixeira mundur dan ia resmi jadi Ketua Umum CBF. Marin langsung dihadapkan pada tugas besar. Ia harus muluskan persiapan Brasil sebagai tuan rumah
JOSE MARIA MARIN: Usung misi ganda di putaran final Piala Dunia 2014 Brasil. Indonesia FOOTBALL - Ahmad Fawwaz Usman
putaran final Piala Dunia 2014. Pekerjaannya kian berat karena ia juga Ketua Komite Penyelenggara Lokal Piala Dunia 2014 (COL). Bagusnya, Marin tipikal pekerja keras. Berkat kegigihannya, Brasil bisa jadi tuan rumah putaran final Piala Dunia 2014. Pembangunan infrastruktur, stadion, dan transportasi rampung. Tugas lain dan tak kalah berat yang harus ia jawab sebagai Ketua Umum CBF: Brasil jadi juara di rumah sendiri. Buat wujudkan target itu, Marin sediakan kamp mewah buat tim di Teresopolis, daerah dataran tinggi Rio de Janeiro. Renovasi kamp butuh 10 bulan. Suasana dibuat nyaman sebagai tempat istirahat pemain. Terdapat 22 suites, 30 single rooms, dan 6 kamar double yang dilengkapi ruangan khusus video game, salon, kolam renang, biliar hingga ruang santai dengan interior kelas wahid. Marin juga jadi otak di balik penunjukkan Luiz Felipe Scolari sebagai pelatih. Keputusan Marin tunjukkan indikasi positif. Gelar Piala Konfederasi 2013 jadi bukti awal jitunya keputusan Marin. “Saya yakin seluruh tim l
kontestan senang datang ke Brasil. Kami sudah lakukan semua dengan maksimal agar mereka dapat layanan terbaik dari segi transportasi, keamanan, logistik, akomodasi, pelatihan hingga kompetisi itu sendiri. Saya jamin semua ingin tinggal lebih lama di Brasil,” ungkap Marin. V
Marin & Data Diri Nama lengkap Kebangsaan Kelahiran Jabatan Profesi
Jose Maria Marin Brasil Sao Paolo, 6 Mei 1932 Ketua Umum Konfederasi Sepakbola Brasil (CBF), Ketua Komite Penyelenggara Lokal Piala Dunia 2014 (COL) Pengacara
1982-1988
Ketua Federasi Sepakbola Paulista
2008-2012
Wakil Ketua Umum Konfederasi Sepakbola Brasil (CBF)
15 Maret 1979-14 Mei 1982 Pendahulu Penerus 14 Mei 1982-15 Maret 1983 Pendahulu Penerus
Wakil Gubernur Sao Paolo Paulo Maluf Franco Montoro Gubernur Sao Paolo Ferreira Filho Orestes Quercia
15 Maret 1971-15 Maret 1979
Kepala Deputi Sao Paolo
1 Januari 1964-21 Desember 1970
Anggota Dewan Sao Paolo
l PUTARAN
FINAL PIALA DUNIA l 57
Teknologi Garis Gawang
GLT Dihadirkan, Gol Hantu Dijauhkan Kualitas Teknologi Garis Gawang (GLT) segera teruji di ajang superakbar. Kali pertama, GLT digunakan di putaran final Piala Dunia. Brasil 2014 jadi pertaruhan.
P
Indonesia FOOTBALL - Ahmad Fawwaz Usman
ENGGUNAAN GLT di sepakbola sempat diperdebatkan. Ada yang setuju dan dukung teknologi rasuki sepakbola, ada juga yang tak setuju karena teknologi dianggap kurangi nilai olahraga. Imbauan penggunaan GLT berangkat dari sejumlah keputusan kontroversial wasit yang tak mensahkan gol meski bola sudah lewati garis gawang. Gol Frank Lampard yang tak disahkan saat timnas Inggris bertemu Jerman di 16 Besar Piala Dunia 2010 Afrika Selatan jadi contoh. Ajuan penggunaan GLT pun langsung disetujui International Football Association Board (IFAB). Itu dicetuskan pada 5 Juli 2012 di Zurich, markas besar FIFA. Perusahaan Jerman GoalControl dipilih sebagai penyedia resmi GLT di jalur FIFA. Sejauh ini, FIFA sudah uji GLT di 3 ajang: FIFA Club World Cup 2012, FIFA Club World Cup 2013, dan Piala Konfederasi 2013 Brasil. Premier League dan Major League Soccer (MLS) pun jejaki FIFA terkait penggunaan GLT. Kini, kali pertama GLT
58 l
l JUNI
2014 l
digunakan di putaran final Piala Dunia. FIFA pasang GLT di 12 stadion yang dipakai buat putaran
final Piala Dunia 2014. GoalControl gunakan 4 kamera berkecepatan tinggi dan diarahkan ke gawang.V
4 Gol Hantu Paling Kontroversial Final Piala Dunia 1966 (Inggris vs Jerman) Saat kedudukan ke-2 tim 2-2 hingga babak extra time, pemain Inggris Geoff Hurst tendang bola dengan kaki kanan. Bola membentur bagian dalam mistar dan memantul tanah. Para pemain Inggris bersorak, tapi tidak dengan pemain Jerman. Mereka menilai bola belum lewati garis gawang. Setelah wasit berdiskusi dengan Tofik Bakhramov, gol itu disahkan. Leg II semifinal Champions League 2004/2005 (Liverpool vs Chelsea) Saat laga di Anfield memasuki menit 4, Luis Garcia lambungkan bola lewati kepala kiper Petr Cech. Bola yang mengarah ke gawang langsung dihalau William Gallas. Wasit Lubos Michel menganggap bola sudah lewati garis gawang. Padahal, kenyataannya tak seperti itu. 16 Besar Piala Dunia 2010 (Inggris vs Jerman) Saat Inggris tertinggal 1-2, mereka bersorak karena sebelum jeda babak I bola tendangan Frank Lampard lewat garis gawang setekah memantul mistar. Namun, wasit Jorge Larrionda tak anggap itu gol. Semifinal FA Cup 2011/2012 (Chelsea vs Tottenham Hotspur) Chelsea diuntungkan. Bola tendangan Juan Mata yang terlihat bisa dihalau Benoit Assou-Ekotto diputuskan wasit Martin Atkinson sudah lewati garis gawang.
KASUS 2010: Manuel Neuer lihat bola tendangan Frank Lampard masuk gawangnya di Piala Dunia 2010.
PIALA DUNIA Skuad Grup A Putaran Final Piala Dunia 2014
Skuad Timnas Brasil
Skuad Timnas Kamerun
Skuad Timnas Kroasia
1. Jefferson (K) Botafogo-31 2. Dani Alves (B) Barcelona-31 3. Thiago Silva (B) Paris Saint-Germain-29 4. David Luiz (B) Chelsea-27 5. Fernandinho (G) Manchester City-29 6. Marcelo (B) Real Madrid-26 7. Hulk (S) Zenit St Petersburg-27 8. Paulinho (G) Tottenham Hotspur-25 9. Fred (S) Fluminense-30 10. Neymar da Silva (S) Barcelona-22 11. Oscar dos Santos (G) Chelsea-22 12. Julio Cesar (K) Toronto-34 13. Dante (B) Bayern Muenchen-30 14. Maxwell (B) Paris Saint-Germain-32 15. Henrique (B) Napoli-27 16. Ramires (G) Chelsea-27 17. Luis Gustavo (G) VfL Wolfsburg-26 18. Hernanes (G) Internazionale Milan-29 19. Willian (G) Chelsea-25 20. Bernard (S) Shakhtar Donetsk-21 21. Jo (S) Atletico Mineiro-27 22. Victor (K) Atletico Mineiro-31 23. Douglas Maicon (B) AS Roma-32 Luiz Felipe Scolari (Pelatih)
1. Loic Feudjou (K) Coton Sport-22 2. Benoit Assoe-Ekotto (B) Queens Park Rangers-30 3. Nicolas N’Koulou (B) Olympique Marseille-24 4. Cedric Djeugoue (B) Coton Sport-21 5. Dany Nounkeu (B) Besiktas-28 6. Alex Song (G) Barcelona-26 7. Landry N’Guemo (G) Bordeaux-28 8. Benjamin Moukandjo (B) Nancy-25 9. Samuel Eto’o (S) Chelsea-33 10. Vincent Aboubakar (S) Lorient-22 11. Jean Makoun (G) Stade Rennes-31 12. Henri Bedimo (B) Olympique Lyon-30 13. Maxim Choupo-Moting (S) Mainz 05-25 14. Aurelien Chedjou (B) Galatasaray-28 15. Pierre Webo (S) Fenerbahce-32 16. Charles Itandje (K) Konyaspor-31 17. Stephane M’Bia (G) Sevilla-28 18. Eyong Enoh (G) Antalyaspor-28 19. Fabrice Olinga (S) Zulte Waregem-18 20. Edgar Salli (G) Lens-21 21. Joel Matip (G) Schalke 04-22 22. Allan Nyom (B) Granada-26 23. Sammy N’Djock (K) Fethiyespor-24
1. Stipe Pletikosa (K) Rostov-35 2. Sime Vrsaljko (B) Genoa-22 3. Danijel Pranjic (B) Panathinaikos-32 4. Ivan Perisic (G) VfL Wolfsburg-25 5. Vedran Corluka (B) Lokomotiv Moscow-28 6. Dejan Lovren (B) Southampton-24 7. Ivan Rakitic (G) Sevilla-26 8. Ognjen Vukojevic (G) Dynamo Kiev-30 9. Nikica Jelavic (S) Hull City-28 10. Luka Modric (G) Real Madrid-28 11. Darijo Srna (B) Shakhtar Donetsk-32 12. Oliver Zelenika (K) Lokotiva-21 13. Gordon Schildenfeld (B) Panathinaikos-29 14. Marcelo Brozovic (G) Dinamo Zagreb-21 15. Ivan Mocinic (G) Rijeka-21 16. Ante Rebic (S) Fiorentina-20 17. Mario Mandzukic (S) Bayern Muenchen-28 18. Ivica Olic (S) VfL Wolfsburg-34 19. Sammir (G) Getafe-27 20. Mateo Kovacic (G) Internazionale Milan-20 21. Domagoj Vida (B) Dynamo Kiev-25 22. Eduardo (S) Shakhtar Donetsk-31 23. Danijel Subasic (K) AS Monaco-29
1. Jose de Jesus Corona (K) Crul Azul-33 2. Francisco Javier Rodriguez (B) America-32 3. Carlos Salcido (B) UANL-34 4. Rafael Marquez (B) Leon-35 5. Diego Reyes (B) FC Porto-21 6. Hector Herrera (G) FC Porto-24 7. Miguel Layun (B) America-25 8. Marco Fabian (G) Crul Azul-24 9. Raul Jimenez (S) America-23 10. Giovani dos Santos (S) Villarreal-25 11. Alan Pulido (S) UANL-23 12. Alfredo Talavera (K) Toluca-31 13. Guillermo Ochoa (K) AC Ajaccio-28 14. Javier Hernandez (S) Manchester United-26 15. Hector Moreno (B) Espanyol-26 17. Isaac Brizuela (G) Toluca-23 18. Andres Guardado (B) Bayer Leverkusen-27 19. Oribe Peralta (S) Santos Laguna-30 20. Javier Aquino (G) Villarreal-24 21. Carlos Pena (G) Leon-24 22. Paul Aguillar (B) America-28 23. Jose Juan Vazquez (G) Leon-26
Miguel Ernesto Herrera (Pelatih)
Volker Finke (Pelatih)
Niko Kovac (Pelatih)
Skuad Timnas Meksiko
Skuad Grup B Putaran Final Piala Dunia 2014
Skuad Timnas Australia
Skuad Timnas Cile
Skuad Timnas Belanda
1. Matthew Ryan (K) Club Brugge-22 2. Ivan Franjic (B) Brisbane Roar-26 3. Jason Davidson (B) Heracles Almelo-22 4. Tim Cahill (S) New York Red Bulls-34 5. Mark Milligan (G) Melbourne Victory-28 6. Matthew Spiranovic (B) Australia Western Sydney Wanderers-25 7. Mathew Leckie (S) Eintracht Frankfurt-23 8. Bailey Wright (B) Preston North End-21 9. Adam Taggart (S) Newcastle Jets-21 10. Ben Halloran (G) Fortuna Dusseldorf-21 11. Tommy Oar (G) FC Utrecht-22 12. Mitchell Langerak (K) Borussia Dortmund-25 13. Oliver Bozanic (G) Luzern-25 14. James Troisi (G) Atalanta-25 15. Mile Jedinak (G) Crystal Palace-29 16. James Holland (G) Austria Wien-25 17. Matt McKay (G) Brisbane Roar-31 18. Eugene Galekovic (K) Adelaide United-33 19. Ryan McGowan (B) Shandong Luneng Taishan-24 20. Dario Vidosic (G) Sion-27 21. Massimo Loungo (G) Swindon Town-21 22. Alex Wilkinson (B) Jeonbuk Hyundai Motors-29 23. Mark Bresciano (G) Al-Gharafa-34 Angelos Postecoglu (Pelatih)
1. Claudio Bravo (K) Real Sociedad-31 2. Eugenio Mena (B) Santos-25 3. Miiko Albornoz (B) Malmo FF-23 4. Mauricio isla (G) Juventus-26 5. Francisco Silva (G) Osasuna-28 6. Carlos Carmona (G) Atalanta-27 7. Alexis Sanchez (S) Barcelona-25 8. Arturo Vidal (G) Juventus-27 9. Mauricio Pinilla (S) Cagliari-30 10. Jorge Valdivia (G) Palmeiras-30 11. Eduardo Vargas (S) Valencia-24 12. Cristopher Toselli (K) Universitas Catolica-25 13. Jose Rojas (B) Universidad de Chile-31 14. Fabian Orellana (G) Celta Vigo-28 15. Jean Beausejour (G) Wigan Athletic-30 16. Felipe Gutierrez (G) FC Twente-23 17. Gary Medel (B) Cardiff City-26 18. Gonzalo Jara (B) Nottingham Forest-28 19. Jose Pedro Fuenzalida (G) Colo-Colo-29 20. Charles Arangueiz (G) Internacional-25 21. Marcelo Diaz (G) FC Basel-27 22. Esteban Paredes (S) Colo-Colo-33 23. Johnny Herrera (K) Universidad de Chile-33
1. Jasper Cillesen (K) Ajax Amsterdam-25 2. Ron Vlaar (B) Aston Villa-29 3. Stefan de Vrij (B) Feyenoord-22 4. Bruno Martins Indi (B) Feyenoord-22 5. Daley Blind (B) Ajax Amsterdam-24 6. Jonathan de Guzman (G) Swansea City-26 7. Daryl Janmaat (B) Feyenoord-24 8. Nigel de Jong (G) AC Milan-29 9. Robin van Persie (S) Manchester United-30 10. Wesley Sneijder (G) Galatasaray-30 11. Arjen Robben (G) Bayern Muenchen-30 12. Paul Verhaegh (B) Augsburg-30 13. Joel Veltman (B) Ajax Amsterdam-22 14. Terence Kongolo (B) Feyenoord-20 15. Dirk Kuy (S) Fenerbahce-33 16. Jordy Clasie (G) Feyenoord-22 17. Jeremain Lens (S) Dynamo Kiev-26 18. Leroy Fer (G) Norwich City-24 19. Klaas-Jan Huntelaar (S) Schalke 04-30 20. Georginio Wijnaldum (G) PSV Eindhoven-23 21. Memphis Depay (G) PSV Eindhoven-20 22. Michel Vorm (K) Swansea City-30 23. Tim Krul (K) Newcastle United-26 Louis van Gaal (Pelatih)
Jorge Sampaoli (Pelatih)
Skuad Timnas Spanyol 1. Iker Casillas (K) Real Madrid-33 2. Raul Albiol (B) Napoli-28 3. Gerard Pique (B) Barcelona-27 4. Javi Martinez (G) Bayern Muenchen-25 5. Juanfran (B) Atletico Madrid-29 6. Andres Iniesta (G) Barcelona-30 7. David Villa (S) Atletico Madrid-32 8. Xavi Hernandez (G) Barcelona-34 9. Fernando Torres (S) Chelsea-30 10. Cesc Fabregas (G) Barcelona-27 11. Pedro Rodriguez (S) Barcelona-26 12. David de Gea (K) Manchester United-23 13. Juan Mata (G) Manchester United-26 14. Xabi Alonso (G) Real Madrid-32 15. Sergio Ramos (B) Real Madrid-28 16. Sergio Busquets (G) Barcelona-25 17. Koke (G) Atletico Madrid-22 18. Jordi Alba (B) Barcelona-25 19. Diego Costa (S) Atletico Madrid-25 20. Santi Cazorla (G) Arsenal-29 21. David Silva (G) Manchester City-28 22. Cesar Azpilicueta (B) Chelsea-24 23. Pepe Reina (K) Napoli-31
Vicente Del Bosque (Pelatih)
(K: Kiper, B: Bek, G: Gelandang, S: Striker)
l
l PUTARAN
FINAL PIALA DUNIA l 59
Skuad Grup C Putaran Final Piala Dunia 2014
Skuad Timnas Kolombia
Skuad Timnas Yunani
Timnas Pantai Gading
Skuad Timnas Jepang
1. David Ospina (K) Nice-25 2. Cristian Zapata (B) AC Milan-27 3. Mario Yepes (B) Atalanta-38 4. Santiago Arias (B) PSV Eindhoven-22 5. Aldo Leao Ramirez (G) Morelia-33 6. Carlos Sanchez (G) Elche-28 7. Pablo Armero (B) West Ham United-27 8. Abel Aguilar (G) Toulouse-29 9. Teofilo Gutierrez (S) River Plate-29 10. James Rodriguez (G) AS Monaco-22 11. Juan Cuadrado (G) Fiorentina-26 12. Camilo Vargas (K) Santa Fe-24 13. Fredy Guarin (G) Internazionale Milan-27 14. Victor Ibarbo (G) Cagliari-24 15. Alexander Mejia (G) Atletico Nacional-25 16. Eden Alvarez Balanta (B) River Plate-21 17. Carlos Bacca (S) Sevilla-27 18. Juan Zuniga (B) Napoli-28 19. Adrian Ramos (S) Hertha Berlin-28 20. Juan Quintero (G) FC Porto-21 21. Jackson Martinez (S) FC Porto-27 22. Faryd Mondragon (K) Deportivo Cali-42 23. Carlos Valdes (B) San Lorenzo-29 Jose Nestor Pekerman (Pelatih)
1. Orestis Karnezis (K) Granada-28 2. Giannis Maniatis (B) Olympiacos-27 3. Giorgos Tzavellas (B) PAOK-26 4. Kostas Manolas (B) Olympiacos-22 5. Vangelis Moras (B) Hellas Verona-32 6. Alexandros Tziolis (G) Kayserispor-29 7. Giorgos Samaras (S) Celtic-29 8. Panagiotis Kone (G) Bologna-26 9. Kostas Mitroglu (S) Fulham-26 10. Giorgos Karagounis (G) Fulham-37 11. Loukas Vyntra (B) Levante-33 12. Panagiotis Glykos (K) PAOK-28 13. Stfanos Kapino (K) Panathinaikos-20 14. Dimitris Salpingidis (S) PAOK-32 15. Vasilis Torosidis (B) AS Roma-29 16. Lazaros Christodoulopoulos (G) Bologna-27 17. Theofanis Gekas (S) Konyaspor-34 18. Giannis Fetfatzidis (G) Genoa-23 19. Sokratis Papastathopoulos (B) Borussia Dortmund-26 20. Jose Holebas (B) Olympiakos-29 21. Kostas Katsouranis (G) PAOK-34 22. Andreas Samaris (G) Olympiakos-24 23. Panagiotis Tachtsidis (G) Torino-23
1. Boubacar Barry (K) Lokoren-34 2. Ousmane Viera (B) Caykur Rizespor-27 3. Arthur Boka (B) VfB Stuttgart-31 4. Kolo Toure (B) Liverpool-33 5. Didier Zokora (B) Trabzonspor-33 6. Mathis Bolly (S) Fortuna Dusseldorf-23 7. Jean-Daniel Akpa-Akpro (B) Toulouse-21 8. Salomon Kalou (S) Lille-28 9. Cheick Tiote (G) Newcastle United-27 10. Gervinho (S) AS Roma-27 11. Didier Drogba (S) Galatasaray-36 12. Wilfried Bony (S) Swansea City-25 13. Didier Ya Konan (G) Hannover 96-30 14. Ismael Diomande (G) Saint-Etienne-21 15. Max Gradel (S) Saint-Etienne-26 16. Sylvain Gbohouo (K) Sewe Sport-25 17. Serge Aurier (B) Toulouse-21 18. Constant Djakpa (B) Einctracht Frankfurt-27 19. Yaya Toure (G) Manchester City-31 20. Serey Die (G) FC Basel-29 21. Giovanni Sio (S) FC Basel-25 22. Sol Bamba (B) Trabzonsport-29 23. Sayouba Mande (K) Stabaek-21
1. Eiji Kawashima (K) Standard Liege-31 2. Atsudo Uchida (B) Schalke 04-26 3. Gotoku Sakai (B) VfB Stuttgart-23 4. Keisuke Honda (G) AC Milan-27 5. Yuto Nagatomo (B) Internazionale Milan-27 6. Masato Morishige (B) FC Tokyo-27 7. Yasuhito Endo (G) Gamba Osaka-34 8. Hiroshi Kiyotake (G) Nurnberg-24 9. Shinji Okazaki (S) Mainz 05-28 10. Shinji Kagawa (G) Manchester United-25 11. Yoichiro Kakitani (S) Cerezo Osaka-24 12. Shusaku Nishikawa (K) Urawa Red Diamonds 13. Yoshito Okubo (S) Kawasaki Frontale 14. Toshihiron Aoyama (G) Sanfrecce Hiroshima-28 15. Yasuyuki Konno (B) Gamba Osaka-31 17. Makoto Hasebe (G) Nurnberg-30 18. Yuya Osako (S) 1860 Muenchen-24 19. Masahiko Inoha (B) Jubilo Iwata-30 20. Manabu Saito (S) Yokohama F Marinos-24 21. Hiroki Sakai (B) Hannover 96-24 22. Maya Yoshida (B) Southampton-25 23. Shuichi Gonda (K) FC Tokyo-25
Sabri Lamouchi (Pelatih)
Fernando Santos (Pelatih)
Alberto Zaccheroni (Pelatih)
Skuad Grup D Putaran Final Piala Dunia 2014
Timnas Kosta Rika
Timnas Inggris
Timnas Italia
Timnas Uruguay
1. Keylor Navas (K) Levante-27 2. Johny Acosta (B) Alajuelense-30 3. Giancarlo Gonzalez (B) Columbus Crew-31 4. Michael Umana (B) Saprissa-31 5. Celso Bogres (G) AIK-26 6. Oscar Duarte (B) Club Brugge-25 7. Christian Bolanos (G) Copenhagen-30 8. Heiner Mora (B) Saprissa-29 9. Joel Campbell (S) Olympiacos-21 10. Bryan Ruiz (S) PSV Eindhoven-28 11. Michael Barrantes (G) Aalesund-30 12. Waylon Francis (B) Columbus Crew-23 13. Esteban Granados (G) Herediano-28 14. Randall Brenes (S) Cartagines-30 15. Junior Diaz (B) Mainz 05-30 16. Cristian Gamboa (B) Rosenborg-24 17. Yeltsin Tejeda (G) Saprissa-22 18. Patrick Pemberton (K) Alajuelense-32 19. Roy Miller (B) New York Red Bulls-29 20. Diego Calvo (G) Valerenga-23 21. Marco Urena (S) Kuban Krasnodar-24 22. Jose Miguel Cubero (G) Herediano-27 23. Daniel Cambronero (K) Herediano-28 Jorge Luis Pinto (Pelatih)
1. Joe Hart (K) Manchester City-27 2. Glen Johnson (B) Liverpool-29 3. Leighton Baines (B) Everton-29 4. Steven Gerrard (G) Liverpool-34 5. Gary Cahill (B) Chelsea-28 6. Phil Jagielka (B) Everton-31 7. Jack Wishere (G) Arsenal-22 8. Frank Lampard (G) Chelsea-35 9. Daniel Sturridge (S) Liverpool-24 10. Wayne Rooney (S) Manchester United-28 11. Danny Welbeck (S) Manchester United-23 12. Chris Smalling (B) Manchester United-24 13. Ben Foster (K) West Bromwich Albion-31 14. Jordan Henderson (G) Liverpool-23 15. Alex Oxlade-Chamberlain (G) Arsenal-20 16. Phil Jones (B) Manchester United-22 17. James Milner (G) Manchester City-28 18. Rickie Lambert (S) Southampton-32 19. Raheem Sterling (G) Liverpool-19 20. Adam Lallana (G) Southampton-26 21. Ross Barkley (G) Everton-20 22. Fraser Forster (K) Celtic-26 23. Luke Shaw (B) Southampton-18
1. Gianluigi Buffon (K) Juventus-36 2. Mattia De Sciglio (B) AC Milan-21 3. Giorgio Chiellini (B) Juventus-29 4. Matteo Darmian (B) Torino-24 5. Thiago Motta (G) Paris Saint-Germain-31 6. Antonio Candreva (G) Lazio-27 7. Ignazio Abate (B) AC Milan-27 8. Claudio Marchisio (G) Juventus-28 9. Mario Balotelli (S) AC Milan-23 10. Antonio Cassano (S) Parma-31 11. Alessio Cerci (S) Torino-26 12. Salvatore Sirigu (K) Paris Saint-germain-27 13. Mattia Perin (K) Genoa-21 14. Alberto Aquilani (G) Fiorentina-29 15. Andrea Barzagli (B) Juventus-33 16. Daniele De Rossi (G) AS Roma-30 17. Ciro Immobile (S) Torino-24 18. Marco Parolo (G) Parma-29 19. Leonardo Bonucci (B) Juventus-27 20. Gabriel Paletta (B) Parma-28 21. Andrea Pirlo (G) Juventus-35 22. Lorenzo Insigne (S) Napoli-23 23. Marco Verratti (G) Paris Saint-Germain-21 Cesare Prandelli (Pelatih)
1. Fernando Muslera (K) Galatasaray-27 2. Diego Lugano (B) West Bromwich Albion-33 3. Diego Godin (B) Atletico Madrid-28 4. Sebastian Coates (B) Nacional-23 5. Walter Gargano (G) Parma-29 6. Alvaro Pereira (G) Sao Paolo-28 7. Cristian Rodriguez (G) Atletico Madrid-28 8. Abel Hernandez (S) Palermo-23 9. Luis Suarez (S) Liverpool-27 10. Diego Forlan (S) Cerezo Osaka-35 11. Christian Stuani (S) Espanyol-27 12. Rodrigo Munoz (K) Libertad-32 13. Jorge Fucile (B) FC Porto-29 14. Nicolas Lodeiro (G) Botafogo-25 15. Diego Perez (G) Bologna-34 16. Maxi Pereira (B) Benfica-30 17. Egidio Arevalo Rios (G) Morelia-32 18. Gaston Ramirez (G) Southampton-23 19. Jose Maria Gimenez (B) Atletico Madrid-19 20. Alvaro Gonzalez (G) Lazio-29 21. Edinson Cavani (S) Paris Saint-Germain-27 22. Martin Caceres (B) Juventus-27 23. Martin Silva (K) Vasco da Gama-31
Roy Hodgson (Pelatih)
Oscar Tabarez (Pelatih) (K: Kiper, B: Bek, G: Gelandang, S: Striker)
60 l
l JUNI
2014 l
PIALA DUNIA Skuad Grup E Putaran Final Piala Dunia 2014
Timnas Ekuador
Timnas Prancis
Timnas Honduras
Timnas Swiss
1. Maximo Banguera (K) Barcelona-28 2. Jorge Guagua (B) Emelec-32 3. Frickson Erazo (B) Flamengo-26 4. Juan Carlos Paredes (B) Barcelona-26 5. Renato Ibarra (G) Vitesse-23 6. Christian Noboa (G) Dynamo Moscow-29 7. Jefferson Montero (G) Morelia-24 8. Edison Mendez (G) Santa Fe-35 9. Joao Rojas (G) Cruz Azul-24 10. Walter Ayovi (B) Pachuca-34 11. Felipe Caicedo (S) Al Jazira-25 12. Adrian Bone (K) El Nacional-25 13. Enner Valencia (S) Pachuca-25 14. Segundo Castillo (G) Al Hilal-32 15. Michael Arroyo (G) Atlante-27 16. Antonio Valencia (G) Manchester United-28 17. Jaime Ayovi (S) Tijuana-26 18. Oscar Bagui (B) Emelec-31 19. Luis Saritama (G) Barcelona-30 20. Fidel Martinez (G) Tijuana-24 21. Gabriel Achilier (B) Emelec-29 22. Alexander Dominguez (K) LDU Quito-27 23. Carlos Gruezo (G) VfB Stuttgart Reinaldo Rueda Rivera (Pelatih)
1. Hugo Lloris (K) Tottenham Hotspur-27 2. Mathieu Debuchy (B) Newcastle United-28 3. Patrice Evra (B) Manchester United-33 4. Raphael Varane (B) Real Madrid-21 5. Mamadou Sakho (B) Liverpool-24 6. Yohan Cabaye (G) Paris Saint-Germain-28 7. Remy Cabella (S) Montpellier-24 8. Mathieu Valbuena (G) Olympique Marseille-29 9. Olivier Giroud (S) Arsenal-27 10. Karim Benzema (S) Real Madrid-26 11. Antoine Griezmann (G) Real Sociedad-23 12. Rio Mavuba (G) Lille-30 13. Eliaquim Mangala (B) FC Porto-23 14. Blaise Matuidi (G) Paris Saint-Germain-27 15. Bacary Sagna (B) Arsenal-31 16. Stephane Ruffier (K) Saint-Etienne-27 17. Lucas Digne (B) Paris Saint-Germain-20 18. Maoussa Sissoko (G) Newcastle United-27 19. Paul Pogba (G) Juventus-21 20. Loic Remy (S) Newcastle United-27 21. Laurent Koscielny (B) Arsenal-28 22. Morgan Schneiderlin (G) Southampton-24 23. Mickael Landreau (K) Bastia-35
1. Luis Lopez (K) Real Espana-20 2. Osman Chavez (B) Qingdao Jonoon-29 3. Maynor Figeroa (B) Hull City-31 4. Juan Pablo Montes (B) Motagua-28 5. Victor Bernardez (B) San Jose Earthquakes-32 6. Juan Caros Garcia (B) Wigan Athletic-33 7. Emilio Izaguirre (B) Celtic-28 8. Wilson Palacios (G) Stoke City-29 9. Jerry Palacios (S) Alajuelense-32 10. Mario Martinez (G) Real Espana-24 11. Jerry Bengtson (S) New England Revolution-27 12. Edder Delgado (G) Real Espana-27 13. Carlo Costly (S) Real Espana-31 14. Oscar Garcia (G) Houyston Dynamo-29 15. Roger Espinoza (G) Wigan Athletic-27 16. Rony Martinez (S) Real Sociedad-25 17. Marvin Chavez (G) Chivas USA-30 18. Noel Valladares (K) Olimpia-37 19. Luis Garrido (G) Olimpia-23 20. Jorge Claros (G) Motagua-28 21. Andy Najar (G) Anderlecht-21 22. Donis Escober (K) Olimpia-34 23. Brayan Beckeles (B) Olimpia-28 Luis Fernando Suarez (Pelatih)
1. Diego Benaglio (K) VfL Wolfsburg-30 2. Stephan Lichtsteiner (B) Juventus-30 3. Reto Ziegler (B) Sassuolo-28 4. Philippe Senderos (B) Valencia-29 5. Steve von Bergen (B) Young Boys-31 6. Michael Lang (B) Grasshopper-23 7. Tanquillo Barnetta (G) Einctracht Frankfurt-29 8. Gokhan Inler (G) Napoli-29 9. Haris Seferovic (S) Real Sociedad-22 10. Granit Xhaka (G) Borussia Moenchengladbach-21 11. Valon Behrami (G) Napoli-29 12. Yann Sommer (K) FC Basel-25 13. Ricardo Rodriguez (B) VfL Wolfsburg-21 14. Valentin Stocker (G) FC Basel-25 15. Blerim Dzemaili (G) Napoli-28 16. Gelson Fernandes (G) Freiburg-23 17. Mario Gavranovic (S) Zurich-24 18. Admir Mehmedi (S) Freiburg-23 19. Josip Drmic (S) Nurnberg-21 20. Johan Djourou (B) Hamburg SV-27 21. Roman Burki (K) Grasshopper-23 22. Fabian Schar (B) FC Basel-22 23. Xherdan Shaqiri (G) Bayern Muenchen-22
Didier Deschamps (Pelatih)
Ottmar Hitzfeld (Pelatih)
Skuad Grup F Putaran Final Piala Dunia 2014
Timnas Argentina
Timnas Bosnia & Herzegovina
Timnas Iran
Timnas Nigeria
1. Sergio Romero (K) AS Monaco-27 2. Ezequiel Garay (B) Benfica-27 3. Hugo Campagnaro (B) Internazionale Milan-33 4. Pablo Zabaleta (B) Manchester City-29 5. Fernando Gago (G) Boca Juniors-28 6. Lucas Biglia (G) Lazio-28 7. Angel Di Maria (G) Real Madrid-26 8. Enzo Pérez (G) Benfica-28 9. Gonzalo Higuaín (S) Napoli-26 10. Lionel Messi (S) Barcelona-26 11. Maxi Rodrigues (S):Newell’s Old Boys-33 12. Agustin Orion (K) Boca Juniors-32 13. Augusto Fernandez (G) Celta Vigo-28 14. Javier Mascherano (G) Barcelona-30 15. Martin Demichelis (B) Manchester City-33 16. Marcos Rojo (B) Sporting-24 17. Federico Fernandez (B) Napoli-25 18. Rodrigo Palacio (S) Internazionale Milan-32 19. Ricardo Alvarez (G):Internazionale Milan-26 20. Sergio Aguero (S) Manchester City-26 21. Mariano Andujar (K) Catania-30 22. Ezequiel Lavezzi (S) Paris Saint-Germain-29 23. Jose Maria Bastana (B) Monterrey-30 Alejandro Sabella (Pelatih)
1. Asmir Begovic (K) Stoke City-26 2. Avdija Vrsajevic (B) Hajduk Split-28 3. Ermin Bicakcik (B) Eintracht Braunschweig-24 4. Enir Spahic (B) Bayer Leverkusen-33 5. Sead Kolasinac (B) Schalke 04-20 6. Ognjen Vranjes (B) Elazigspor-24 7. Muhamed Besic (B) Ferencvaros-21 8. Miralem Pjanic (G) AS Roma-24 9. Vedad Ibisevic (S) Vfb Stuttgart-29 10. Zvjezdan Misimovic (G) Ghuizhou Renhe-32 11. Edin Dzeko (S) Manchester City-28 12. Jasmin Fejzic (K) Vfr Aalen 13. Mensur Mujdza (B) Freiburg-30 14. Izet Hajrovic (G) Galatasaray-22 15. Toni Sunjic (B) Zoraya Luhansk-25 16. Senad Lulic (G) Lazio-28 17. Senijad Ibricic (G) Kayseri Erciyesspor-28 18. Haris Medunjanin (G) Gaziantepspor-29 19. Edin Visca (S) Istanbul BB-24 20. Anel Hadzic (G) Strum Graz-24 21. Tino Sven Susic (G) Hajduk Split-22 22. Asmir Avdukic (K) Borac Banja Luka-33 23. Sejad Salihovic (G) 1899 Hoffenheim-29
1. Rahman Ahmadi (K) Sepahan-33 2. Khosro Heydari (G) Esteghlal-30 3. Ehsan Hajsafi (G) Sepahan-24 4. Jalal Hosseini (B) Persepolis-32 5. Amir Hossein Sadeghi (B) Esteghlal-32 6. Javad Nekounam (B) Al-Kuwait 7. Masoud Shojaei (G) Las Palmas-30 8. Reza Haghighi (G) Persepolis-25 9. Alireza Jahanbakhsh (S) NEC-20 10. Karim Ansarifard (S) Tractor Sazi-24 11. Ghasem Haddadifar (G) Zob Ahan-30 12. Alireza Jahanbakhsh (S) Sporting-26 13. Hossein Mahini (B) Persepolis-27 14. Andranik Teymourian (G) Esteghlal-31 15. Pejman Montazeri (B) Umm Salal-30 16. Reza Ghoochannejhad (S) Charlton Athletic-26 17. Ahmed Alenemeh (B) Naft Tehran-31 18. Bakhtiar Rahmani (G) Foolad-22 19. Hashem Beikzadeh (B) Esteghlal-30 20. Steven Beitashour (B) Vancouver Whitecaps-27 21. Askhan Dejagah (G) Fulham-27 22. Daniel Davari (K) Eintracht Braunschweig 23. Mehrdad Pouladi (B) Persepolis-27 Carlos Queiroz (Pelatih)
1. Vincent Enyeama (K) Lille-31 2. Joseph Yobo (B) Norwich City-33 3. Uwa Elderson Echiejile (B) AS Monaco-26 4. Reuben Gabriel (G) Waasland-Beveren-23 5. Efe Ambrose (B) Celtic-25 6. Azubuike Egwuekwe (B) WarriWolves 7. Ahmed Musa (S) CSKA Moscow-21 8. Peter Odemwingie (S) Stoke City-32 9. Emmanuel Emenike (S) Fenerbahche-27 10. John Obi Mikel (G) Chelsea-27 11. Victor Moses (G) Liverpool-23 12. Kunle Odunlami (B) Sunshine Stars-24 13. Juwon Oshaniwa (B) Ashdod-23 14. Godfrey Oboabona (B) Caykur Rizespor 15. Ramon Azeez (G) Almeria-21 16. Austin Ejide (K) Hapoel Be’er Sheva-30 17. Ogenyi Onazi (G) Lazio-21 18. Michael Babatunde (G) Volyn Lutsk-21 19. Uche Nwofor (S) Heerenveen-22 20. Michael Uchebo (S) Cercle Brugge-24 21. Chigozie Agbim (K) Gombe United-29 22. Kenneth Omeruo (B) Middlesbrough 23. Shola Ameobi (S) Newcastle United-32
Safet Sui (Pelatih)
Stephen Keshi (Pelatih) (K: Kiper, B: Bek, G: Gelandang, S: Striker)
l
l PUTARAN
FINAL PIALA DUNIA l
61
Skuad Grup G Putaran Final Piala Dunia 2014
Timnas Jerman
Timnas Ghana
Timnas Portugal
Timnas AS
1. Manuel Neuer (K) Bayern Munich-28 2. Kevin Grobkreuts (B) Borussia Dortmund-25 3. Matthias Ginter (G) SC Freiburg-20 4. Benedikt Howedes (B) Schalke 04-26 5. Mats Hummels (B) Borossia Dortmund-25 6. Sami Khedira (G) Real Madrid-27 7. Bastian Schweinsteiger (G) Bayern Munich-29 8. Mesut Ozil (G); Arsenal-25 9. Andre Schurrle (G) Chelsea-23 10. Lukas Podolski (S) Arsenal-29 11. Miroslav klose (S) Lazio-36 12. Ron Robert Zieler (K) Hannover 96-25 13. Thomas Muller (G) Bayern Munich-24 14. Julian Draxler (G):Schalke 04-20 15. Erik Durm (B) Borussia Dortmund-22 16. Philipp Lahm (B) bayern Munich-30 17. Per Mertesacker (B) Arsenal-29 18. Toni Kroos (G) Bayern Munich-22 19. Mario Gotze (G) Bayern Munich-22 20.Jerome Boateng (B) Bayern 21. Marco Reus (G) Borossia Dortmund-25 22. Roman Weidenfeller (K) Borossia dortmund-33 23. Christoph Kramer (G):Borussia Mönchengladbach -23 Joachim Loew (Pelatih)
1. Steven Adans (K) Aduana stars-24 2. Samuel Imkoom (B) Platanias-25 3. Asamoah Gyan (S) Al-Ain-25 4. Daniel Opare (B) Standard Liege-23 5. Michael Essien (G) AC Milan-31 6. Afiriye Acquah (G) Parma-22 7. Christian Atsu (G) Vitesse-22 8. Emmanuel Agyemang-Badu (G) Udinese-23 9. Kevin Prince Boateng (S) Schalke 04-27 10. Andre Ayew (G) Marseille-24 11. Sulley MUntari (G) AC Milan-29 12. Adam Kwarasey (K) Stommsgodest-26 13. Jordan Ayew (S) Sochaux-22 14. Albert Adomah (G) Middelsbrough-26 15. Rashid Sumaila (B) Mamelodi Sundowns-21 16. Fatau Dauda (K) Orlando Pirates-29 17. Mohammed Rabiu (G) Kuban Krasnodar-24 18. Majeed Waris (S) Valenciennes-22 19. Jonathan Mensah (B) Evian-23 20. Kwadwo Asamoah (G) Juventus-25 21. John Boye (B) Rennes-27 22. Wakaso Mubarak (G) Rubin Kazan-23 23. Harrison Afful (B) Esperance-27
1. Eduardo (K) Braga-31 2. Bruno Alvez (B) Fenerbahce-32 3. Pepe (B) Real Madrid-31 4. Miguel Veloso (G) Dynamo Kyiv 5. Fabio Coentrao (B) Real Madrid-26 6. William Carvalho (B) Sporting-22 7. Cristiano Ronaldo (S) Real Madrid-29 8. Joao Moutinho (G) AS Monaco-27 9. Hugo Almeida (S) Besiktas-30 10. Vierinha (G) VfL Wolfsburg-28 11. Eder (S) Braga-26 12. Rui Patricio (K) Sporting-26 13. Ricardo Costa (B) Valencia-33 14. Luis Neto Zenit Saint Petersburg-26 15. Rafa Silva (G) Braga-21 16. Raul Meireles (G) Fenerbahce-31 17. Nani (G) Manchester United-27 18. Silvestre Varela (G) Porto-29 19. Andre Almeida (B) Benfica-23 20. Ruben Amorim (G) Benfica-29 21. Joao Pereira (B) Valencia-30 22. Beto (K) Sevilla-32 23. Helder Postiga (S) Lazio-31
1. Tim Howard (K) Everton-35 2. De Andre yedlin (B) Seattle Sounders FC-20 3. Omar Gonzalez (B) LA Galaxy-25 4. Michael Bradley (G) Toronto FC-26 5. Matt Besler (B) Sporting Kansas City-27 6. John Brooks (B) Hertha BSC-21 7. DaMarcus Beasley (B) Puebla-32 8. Clint Dampsey (S) Seatlle Sounders FC-31 9. Aron Johannsson (S) AZ-23 10. Mikkel Diskerud (G) Rosenburg-23 11. Alejandro Bedoya (G) Nantes-27 12. Brad Guzan (K) Aston Villa-29 13. Jermaine Jones (G) Besiktas-32 14. Brad Davis (G) Houseton Dynamo-32 15. Kyle Beckerman (G) Real Salt Lake-32 16. Julian Green (G) Bayern Munich-19 17. Jozy Altidore (S) Sunderland-24 18. Chris Wondolowski (S) San Jose Earthquakes-31 19. Graham Zusi (G) Sporting Kansas city-27 20. Geoff Cameron (B) Stoke City-28 21. Timothy Chandler (B) 1.FC Nurnberg-24 22. Nick Rimando (K) Real Salt Lake-34 23. Fabian Johnson (B) 1899 Hoffenheim-26
James Kwasi Appiah (Pelatih)
Paulo Bento (Pelatih)
Juergen Klinsmann (Pelatih)
Skuad Grup D Putaran Final Piala Dunia 2014
Timnas Algeria
Timnas Belgia
Timnas Rusia
Timnas Korea Selatan
1. Cedric Si Mohamed (K) CS Constantine-29 2. Madjid Bougherre (B) Lekhwiya-31 3. Faouzi Ghoulam (B) Napoli-23 4. Essaid Belkalem (B) Watford-13 5. Rafik Halliche (B) Academica-27 6. Djamel Mesbah (B) Livorno-29 7. Carl Medjani (B) Valenciennes-29 8. Hassan Yebda (G) Udinese-30 9. Nabil Ghilas (S) FC Porto-24 10. Sofiane Feghouli (G) Valencia-24 11. Yacine Brahimi (G) Granada-24 12. Medhi Lacen (G) Getafe-30 13. Islam Slimani (S) Sporting Lisbon-25 14. Nabil Bentaleb (G) Tottenham Hotspur-19 15. El Arbi Hillel Soudani (S) Dinamo Zagreb-26 16. Mohamed Zemmamouche (K) USM Alger-29 17. Liassine Cadamuro-Bentaiba (B) Real Mallorca-26 18. Abdelmoumene Djabou (G) Club Africain-27 19. Saphir Taider (G) Internazionale Milan-22 20. Aissa Mandi (B) Reims-22 21. Riyad Mahrez (G) Leicester City-23 22. Mehdi Mostefa (G) Ajaccio-30 23. Rais M’Bolhi (K) CSKA Sofia-28 Vahid Halolhodzic (Pelatih)
1. Thibaut Courtois (K) Atletico Madrid-22 2. Toby Alderweireld (B) Atletico Madrid-25 3. Thomas Vermaelen (B) Arsenal-28 4. Vincent Kompany (B) Manchester City-28 5. Jan Vertonghen (B) Tottenham Hotspur-27 6. Axel Witsel (G) Zenit St Petersburg-25 7. Kevin De Bruyne (G) VfL Wolfsburg-22 8. Marouane Fellaini (G) Manchester United-26 9. Romelu Lukaku (S) Chelsea-21 10. Eden Hazard (G) Chelsea-23 11. Kevin Mirallas (G) Everton-26 12. Simon Mignolet (K) Liverpool-25 13. Sammy Bossut (K) Zulte Waregem-28 14. Dries Mertens (S) Napoli-27 15. Daniel van Buyten (B) Bayern Muenchen-36 16. Steven Defour (G) FC Porto-26 17. Divock Origi (S) Lille-19 18. Nicolas Lombaerts (B) Zenit St Petersburg-29 19. Mousa Dembele (G) Tottenham Hotspur-26 20. Adnan Januzaj (G) Manchester United-19 21. Anthony Vanden Borre (B) Anderlecht-26 22. Nacer Chadli (G) Tottenham Hotspur-24 23. Laurent Ciman (B) Standard Liege-28
1. Igor Akinfeev (K) CSKA Moscow-28 2. Aleksei Kozlov (B) Dynamo Moscow-27 3. Georgi Shchennikov (B) CSKA Moscow-23 4. Sergei Ignashevich (B) CSKA Moscow-34 5. Andrei Semyonov (B) Terek Grozny-25 6. Masim Kannunikov (striker) Rubin Kazan-22 7. Igor Denisov (G) Dynamo Moscow-30 8. Denis Glushakov (G) Spartak Moscow-27 9. Aleksandr Kokorin (S) Dynamo Moscow-23 10. Alan Dzagoev (G) CSKA Moscow-23 11. Aleksandr Kerzhakov (S) Zenit St Petersburg-31 12. Yuri Lodygin (K) Zenit St Petersburg-24 13. Vladimir Granat (B) Dynamo Moscow-27 14. Vasili Berezutski (B) CSKA Moscow-31 15. Roman Shirokov (G) Krasnodar-32 16. Sergey Ryzhikov (K) Rubin Kazan-33 17. Oleg Shatov (G) Zenit St Petersburg-23 18. Yuri Zhirkov (striker) Dynamo Moscow-30 19. Aleksandr Samedov (S) Lokomotiv Moscow-29 20. Viktor Fayzulin (G) Zenit St Petersburg-28 21. Aleksei Ionov (S) Dynamo Moscow-25 22. Andrey Yeshchenko (B) Anzhi Makhachkala-30 23. Dmitri Kombarov (B) Spartak Moscow-27 Fabio Capello (Pelatih)
1. Jung Sung-Ryong (K) Suwon Bluewings-29 2. Kim Chang-Soo (B) Kashiwa Reysol-28 3. Yun Suk-Young (B) Queens Park Rangers-24 4. Kwak Tae-Hwi (B) Al Hilal-32 5. Kim Young-Gwon (B) Guangzhou Evergrande-24 6. Hwang Seok-Ho (B) Sanfrecce Hiroshima-24 7. Kim Bo-Kyung (G) Cardiff City-24 8. Ha Dae-Sung (G) Beijing Guoan-29 9. Son Heung-Min (S) Bayer Leverkusen-21 10. Park Chu-Young (S) Watford-28 11. Lee Keun-Ho (S) Sangju Sangmu-29 12. Lee Yong (B) Ulsan Hyundai-27 13. Koo Ja-Cheol (G) Mainz 05-25 14. Han Kook-Young (G) Kashiwa Reysol-24 15. Park Jong-Woo (G) Guanzhou R&G-25 16. Ki Sung-Yeung (G) Sunderland-25 17. Lee Chung-Yong (G) Bolton Wanderers-25 18. Kim Shin-Wook (S) Ulsan Hyundai-26 19. Ji Dong-Won (S) Augsburg-23 20. Hong Jeong-Ho (B) Augsburg-24 21. Kim Seung-Gyu (K) Ulsan Hyundai-23 22. Park Joo-Ho (B) Mainz 05-27 23. Lee Bum-Young (K) Busan I’Park-25
Marc Wilmots (Pelatih)
Hong Myung-Bo (Pelatih)
(K: Kiper, B: Bek, G: Gelandang, S: Striker)
62 l
l JUNI
2014 l
PIALA DUNIA
Ibadah Haji dan Umrah Tur Wisata Religi Internasional Tiket Pesawat Dalam dan Luar Negeri Alamat: Rasuna Office Park Unit JR-04 1st Floor. Komplek Apartemen Taman Rasuna, Jl. H.R. Rasuna Said Jakarta12960. Mobile: +62 813 808 01 802 Phone: +6221 29386545 Fax: +6221 83786283
l
l PUTARAN
FINAL PIALA DUNIA l 63
GRUP
A
GRUP
B
GRUP
C
GRUP
Spanyol
Kolombia
Uruguay
Kroasia
Cile
Yunani
Kosta Rika
Meksiko
Meksiko
Pantai Gading
Inggris
Kamerun
Australia
Jepang
Italia
GRUP
A
Brasil vs Kroasia
Kamerun vs Kroasia
Meksiko vs Kamerun
Kamerun vs Brasil
Brasil vs Meksiko
Kroasia vs Meksiko
12 Juni, Sao Paulo
18 Juni, Manaus
13 Juni, Natal
23 Juni, Brasilia
17 Juni, Fortaleza
23 Juni, Recife
GRUP
B Australia vs Belanda
Cile vs Australia
Australia vs Spanyol
Spanyol vs Cile
Belanda vs Cile
18 Juni, Porto Alegre
13 Juni, Cuiaba
FINAL Match 64
pemenang 6 1
Spanyol vs Belanda 13 Juni, Salvador
13 Juli, Rio de Janeiro
23 Juni, Sao Paulo
GRUP
C
Kolombia vs Yunani
Jepang vs Yunani
Pantai Gading vs Jepang
Jepang vs Kolombia
Kolombia vs Pantai Gading
Yunani vs Pantai Gading
14 Juni, Belo Horizonte
19 Juni, Natal
15 Juni, Recife
24 Juni, Cuiaba
19 Juni, Brasilia
Semifinal
24 Juni, Fortaleza
Match 61
P E M ENANG 5 7
GRUP
D
8 Juli, Belo Horizonte
Italia vs Kosta Rika
Inggris vs Italia
Italia vs Uruguay
Uruguay vs Inggris
Kosta Rika vs Inggris
14 Juni, Fortaleza
Runner-up B
Perempat Final
Juara C
vs
Match 50
Runner-up D
PEMENANG 49
vs
28 Juni, Belo Horizonte Match 52
9 Juli, Sao Paulo
24 Juni, Belo Horizonte
16 Besar
Juara D
vs
24 Juni, Natal
19 Juni, Sao Paulo
Match 49
Match 62
P E M ENANG 5 9
20 Juni, Recife
14 Juni, Manaus
Juara B
Match 51
Match 57
PEMENANG 50
vs
28 Juni, Rio de Janeiro
Runner-up C
Runner-up A
4 Juli, Fortaleza PEMENANG 51
Match 59
PEMENANG 52
vs
vs
vs
29 Juni, Recife
29 Juni, Fortaleza
5 Juli, Salvador
l JUNI
2014 l
P E M ENANG 5 8
vs
Uruguay vs Kosta Rika
Juara A
pemenang 6 2
vs
23 Juni, Curitiba
18 Juni, Rio de Janeiro
64 l
D
Brasil
PEMENANG 60
PIALA DUNIA
GRUP
E
GRUP
F
G
GRUP
GRUP
H
Swiss
Argentina
Jerman
Belgia
Ekuador
Bosnia-H
Portugal
AlJAZAIR
Prancis
Iran
Ghana
Rusia
Honduras
Nigeria
AS
KORSEL
GRUP
E
Swiss vs Ekuador
Honduras vs Ekuador
Prancis vs Honduras
Honduras vs Swiss
Swiss vs Prancis
Ekuador vs Prancis
15 Juni, Brasilia
20 Juni, Curitiba
15 Juni, Porto Alegre
25 Juni, Manaus
20 Juni, Salvador
25 Juni, Rio de Janeiro
GRUP
F
Argentina vs Bosnia-H
Nigeria vs Bosnia-H
Iran vs Nigeria
Nigeria vs Argentina
Argentina vs Iran
Bosnia-H vs Iran
15 Juni, Rio de Janeiro
21 Juni, Cuiaba
16 Juni, Curitiba
25 Juni, Porto Alegre
21 Juni, Belo Horizonte
25 Juni, Salvador
Perebutan Urutan 3 K alah 6 1
Match 63
GRUP K alah 6 2
vs
G
Jerman vs Portugal
AS vs Portugal
Ghana vs AS
AS vs Jerman
Jerman vs Ghana
Portugal vs Ghana
16 Juni, Salvador
12 Juli, Brasilia
22 Juni, Manaus
16 Juni, Natal
26 Juni, Recife
21 Juni, Fortaleza
26 Juni, Brasilia
GRUP
H
Belgia vs Aljazair
Korea Selatan vs Aljazair
Rusia vs Korea Selatan
Korea Selatan vs Belgia
Belgia vs Rusia
Aljazair vs Rusia
17 Juni, Belo Horizonte
22 Juni, Porto Alegre
17 Juni, Cuiaba
26 Juni, Sao Paulo
22 Juni, Rio de Janeiro
Perempat Final PEMENANG 53
Match 58
PEMENANG 54
16 Besar Juara G
Match 54
vs Match 60
Runner-up H
Juara E
Match 53
vs
4 Juli, Fortaleza PEMENANG 55
26 Juni, Curitiba
PEMENANG 56
30 Juni, Porto Alegre Juara F
Match 55
Runner-up F
vs Runner-up E
30 Juni, Brasilia Juara H
Match 56
Runner-up G
vs
vs
vs
5 Juli, Salvador
1 Juli, Sao Paulo
1 Juli, Salvador
l
l PUTARAN
FINAL PIALA DUNIA l 65
01 KEMBANG Para Bintang
Ada WAG’s, Brasil Pun Tambah Hot Sebagaimana lazimnya, putaran final Piala Dunia 2014 pun ditingkahi aksi istri dan pacar (WAG’s) para bintang. Mereka bikin Brasil tambah hot. Indonesia FOOTBALL - Martiana Sihombing
W
ajah-wajah cantik plus bodi seksi yang selama ini popular di belahan benua lain bakal hiasi extravaganza putaran final Piala Dunia 2014. Mereka hadir guna dampingi suami atau pacar yang kondang sebagai pesepakbola top kelas dunia. Dan, meski tak secara
langsung, kembang para bintang yang biasa disebut WAG’s itu juga beraksi adu cantik dan gaya. Mereka tak mau kalah dengan aksi tambatan hati di lapanganhijau. Bedanya, arena mereka adalah mata dan perhatian penonton. Juga orang-orang yang kebetulan ada di seputar mereka. Berikut sederet WAG’s yang bakal bikin Brasil tambah hot:
Gabriella Lenzi
Kandangi hati Neymar, timnas Brasil (tuan rumah)
T
atapan lembut Lenzi, 22, bikin Neymar, 22, tak berdaya. Sebelum gaet cinta model dan artis Brasil berusia 22 ini, Neymar sempat tak bisa tidur nyenyak. Mereka pacaran sejak April 2014. Mantap, Neymar klaim tak bakal pindah ke lain hati. Sejak kasmaran dengan Lenzi, aksi Neymar kian keren dan diharapkan lambungkan Brasil.
03
Shakira
Inspirator buat Gerard Pique, timnas Spanyol ( juara bertahan)
02
S
h a k i r a 10 tahun lebih tua dari Pique. Cinta mereka membara sejak awal 2010. Sejak menikmati kehidupan bersama penyanyi asal Kolombia ini, prestasi Pique sebagai defender Barcelona melesat. Ia ikut bawa Spanyol juarai Piala Dunia 2010 dan Euro 2013.
66 l
l JUNI
2014 l
Mandy Capristo
Bikin betah Mesut Oezil, timnas Jerman
S
OSOK Oezil, 25, di Premier League membius gadis-gadis Inggris. Ia pun jadi playboy. Status minor itu pudar begitu Oezil serahkan hatinya buat Capristo, 24, anggota grup pop Monroese asal Jerman. Bersama Capristo, Oezil yang juga gelandang Arsenal mengaku nyaman. Kariernya pun terjaga baik. Ia diharapkan bikin Der Panzer tampil gahar di putaran final Piala Dunia 2014 Brasil.
PIALA DUNIA
Antonella Roccuzzo
Penakluk Lionel Messi, timnas Argentina
04 Margaret Natsuki
Pilihan Shinji Kagawa, timnas Jepang
J
ANUARI 2014, Kagawa deklarasikan kelekatan hatinya bersama Natsuki, 22. Itu akhiri gosipnya dengan Ameri Ichinose, bintang film yang doyan pamer tubuh. Natsuki berdarah campuran Kanada-Jepang. Ia presenter teve dan model kondang. Ia fasih bicara soal olahraga. Selain Inggris dan Jepang, ia juga lancar berbahasa Prancis.
S
EJAK 2009, Messi, 26, lengket dengan Roccuzzo, 25. Mereka saling kenal sejak kecil di Rosario. November 2012, pertautan cinta Messi-Roccuzzo buahkan bayi bernama Thiago Messi. Begitu bahagia, Messi pun berbagai sukacita lewat Twitter dan Facebook. Roccuzzo bukan tipikal wanita glamor. Ia lebih suka habiskan waktu buat lanjutkan kuliah. Ia ambil jurusan ilmu gizi. Meski begitu, tetap saja penampilannya tak kalah lencir dibandingkan Irina Shyak, pilihan hati Cristian ‘CR7’ Ronaldo, bomber timnas Portugal.
l
05
l PUTARAN
FINAL PIALA DUNIA l 67