Tata ruang dalam

Page 1

“DAPUR SAWAH” Rumah Makan Kebun Tata Ruang Dalam I Gede Indrajaya Pinia / 140115274


CONTENT


01 Latar Belakang 02 Klien 03 Jenis Pelayanan Restoran 04 Lokasi Site 05 Kebutuhan Ruang & Organisasi Ruang 06 Aktivitas Pelaku 07 Maksud, Tujuan, Sasaran 08 Permasalahan Design 09 Konsep 08 Gambar Pra-Desain 09 Desain Furniture 10 Aksesoris dan Perlengkapan 11 Strategi Penataan dan Proporsi 12 Warna 13 Perspektif


LATAR BELAKANG Rumah Makan Kebun

DEFINISI Denisi rumah makan Menurut Marsum W.A (2005) adalah suatu tempat atau bangunan yang diorganisasikan secara komersial, yang menyelenggarakan pelayanan dengan baik kepada semua tamu, baik berupa kegiatan makan maupun minum. Denisi lain, “Rumah makan atau Restoran adalah suatu tempat yang identik dengan jajaran meja – meja yang tersusun rapi, dengan kehadiran orang, timbulnya aroma semerbak dari dapur dan pelayanan para pramusaji, berdentingnya bunyi – bunyi kecil karena persentuhan gelas – gelas kaca, porselin, menyebabkan suasana hidup didalamnya” (Pengantar Akomodasi dan Restoran, hal. 77). Pengertian kebun bersifat umum karena lahan yang ditumbuhi tumbuhan secara liar juga dapat disebut kebun, asalkan berada di wilayah permukiman. Dalam ungkapan sehari-hari, kebun sering kali digunakan untuk menyebut perkebunan terutama bila ukurannya tidak terlalu luas dan tidak diusahakan secara intensif komersial. Kata kebun juga dipakai untuk menyebut pekarangan dan taman. Kebun dalam pengertian di Indonesia biasanya tidak memiliki sistem budidaya yang intensif dan sekadar menjadi tempat untuk menumbuhkan tanaman serta pengumpulan hasil panen. Tidak ada fasilitas penyortiran atau pengemasan yang tersedia di lahan tersebut.



KLIEN Nama klien Anak Agung Bagus Ari Wibawa yang berasal dari Bali. Klien merupakan seorang mahasiswa dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Yang klien harapkan dalam membuka usaha rumah makan kebun adalah : - Konsep modern minimalis - Pencahayaan tidak terlalu terang agar kesan suasana soft lebih terasa - Sirkulasi dibuat dengan tidak terlalu memutar - Pemanfaatan view sungai kali code sebagai view utama - kondisi eksisting sawah diolah agar dapat mendukung tipologi rumah makan kebun


JENIS PELAYANAN RESTORAN

Russian Service Pelayanan jenis ini sering disebut juga dengan modiď€ ed french service karena dalam beberapa hal mempunyai kesamaan dengan french service. Pelayanan ala rusia sifatnya sangat formal, mewah dan para tamu merasa mendapatkan perhatian yang luar biasa dari petugas. Perbedaan yang menonjol antara rusian dengan french adalah: a) Russian service memerlukan seorang waiter, sedangkan French service memerlukan dua orang waiter. b) Makanan yang disajikan pada russian service disiapkan sepenuhnya di dapur, sedangkan french service sebagian disiapkan di dapur dan di restoran. Cara pelayanan rusian sevice adalah sebagai berikut: 3. Service makanan utama 1. Service Makanan Pembuka a. Pramusaji pertama membawa makanan Pramu saji pertama membawa makanan utama, kemudian menawarkan, memorsikan pembuka, menawarkan dan menyajikan dan menyajikannya. kepada tamu. Pramu saji kedua membawa b. Pramusaji kedua membawa pilihan sauce pilihan dressing, menawarkan dan keudian menawarkan dan menuangkan menuangkan ke makanan pembuka tadi yang diatas makanan utama tadi yang dibawa oleh disajikan oleh pramusji pertama. pramusaji pertama. 2. Service Soup c. Pramusaji Ketiga membawa pilihan Pramusaji pertama membagikan mangkuk makanan pendamping (dalam hal ini kentang soup kesetiap tamu. Pramusaji kedua dan sebagainya) kemudian menawarkan, membawa soup kemusian menawarkan dan memorsikan dan menyajikannya. menuangkannya ke dalam mangkuk yang d. Pramusaji ke empat membawa pilihan dibagikan oleh pramusaji pertama. makanan pendamping lainnya (dalam hal ini sayuran atau semacamnya) kemudian menawarkan, memorsikan dan menyajikannya. 4. Service makanan penutup Pramusaji pertama membawa pilihan atau satu macam makanan penutup (dessert) kemudian menawarkan, memorsikan dan menyajikan.


100m 37m 7m

77m

Luas Site 10.019,8 m2

90m

LOKASI RUMAH MAKAN KEBUN DI KOTA YOGYAKARTA

75m


Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Ÿ Garis Sempadan Bangunan (GSB) 3 meter Ÿ Ketinggian Bangunan Maksimum 3 lantai Ÿ Koeisien Dasar Hijau minimum 20% Ÿ Koefisien Lantai Bangunan maksimum ≤4,0 Ÿ Koefisien Dasar Bangunan maksimum 70%

SLEMAN

KULONPROGO

KOTA YOGYAKARTA

BANTUL

WONOSARI

Ÿ Garis Sempadan Sungai :

Daratan tepian sungai bertanggul, lebar minimum 5 meter dari kaki tanggul paling luar Daratan sepanjang tepian sungai tidak bertanggul, lebar minimum 100 meter dari tepi sungai Daratan sepanjang tepian anak sungai tidak bertanggul, lebar minimum 50 meter.

Kota Yogyakarta merupakan daerah dengan iklim tropis lembab. Kota ini dekat dengan equator. Kota Yogyakarta memiliki suhu yang relatif panas dengan suhu rata-rata 28oC - 31oC Site terletak di kawasan Taman Siswa, kota Yogyakarta. Site merupakan sebuah lahan kosong dengan eksisting sawah kosong. Beberapa titik pohon vegetasi juga banyak terdapat pada sisi barat dan sisi timur. Banyak vegetasi merupakan nilai positif. Site ini berada tepat di sebelah sungai Kali Code. Terhimpit oleh beberapa wilayah tipologi. Pada bagian utara terdapat areal persawahan. sedangkan pada sisi barat terdapat sungai Kali Code dan terdapat permukiman. Lalu pada sisi timur site juga terdapat permukiman.


KEBUTUHAN RUANG & ORGANISASI RUANG Kebutuhan ruang dapat menetapkan macam fungsi ruang yang dibutuhkan untuk memenuhi tuntutan dan kebutuhan klien. Analisis kebutuhan ruang dibuat dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar luas lahan yang dibutuhkan oleh kelompok-kelompok aktivitas yang direncanakan agar dapat berfungsi dan berjalan dengan baik, sehingga tercipta keberlangsungan aktivitas di kawasan perancangan Ruang-ruang yang dibutuhkan untuk rumah makan kebun Dapur

Loading Dock

Area Parkir

Kasir

Area Makan Indoor

Gudang

Area Makan Outdoor

Organisasi ruang

Area Parkir Loading Dock

Kasir Gudang Area Makan Indoor Dapur Keterangan Dekat Area Makan Outdoor

Sedang Jauh


AKTIFITAS PELAKU Pola aktiď€ tas pada dasarnya merupakan gambaran katakteristik kegiatan yang harus dicari. Tujuan dari adanya aktiď€ tas pelaku yaitu untuk mendapatkan gambaran mengenai pola perilaku pengguna ruangan dan bagaimana pelaku aktivitas menggunakan aspek-aspek ď€ sik. 01. Koki/Chef Datang

Persiapan buka

Menyiapkan makanan/minuman

Persiapan tutup

Pulang

Persiapan tutup

Pulang

Persiapan tutup

Pulang

Persiapan tutup

Pulang

Jalan-jalan

Pulang

WC/Kamar Mandi 02. Pegawai Kasir Datang

Persiapan buka

Melayani transaksi

WC/Kamar Mandi 03. Waiter Datang

Persiapan buka

Melayani pelanggan WC/Kamar Mandi

04. Petugas kebersihan Persiapan Datang buka

Membersihkan rumah makan WC/Kamar Mandi

05. Pengunjung Datang

Memilih tempat duduk

Memesan makanan WC/Kamar Mandi



MAKSUD Dengan adanya dapur sawah diharapkan dapat membantu para pengunjung yang merasa bosan dengan suasana hiruk pikuk pekotaan, sehingga dapat menjadikan dapur sawah sebagai tempat untuk melepas stress. Diharapkan juga desain di dapur sawah dapat memberikan semangat baru dan suasana baru di tengah hiruk pikuk perkotaan.

TUJUAN Tujuan dibangunnya dapur sawah ini sebagai wadah bagi orang-orang yang ingin merasakan suasana pedesaan ditengah kota. Suasana pedesaan diharapkan dapat menghilangkan stress dan lelah mental dari pekerjaan sehari-hari. Dapat juga sebagai wadah keluarga untuk berkumpul menikmati makanan.

SASARAN Sasaran pengunjung dapur sawah ditujukan bagi semua kalangan, dan diharapkan pula bahwa dengan adanya dapur sawah ini dapat menjadikan ide untuk memunculkan suasana rumah makan yang lebih mengutamakan alam sebagai focal point utamanya.



PERMASALAHAN DESAIN Bagaimana menciptakan rumah makan kebun yang memiliki tema pedesaan namun tetap memiliki estetika dan dapat dinikmati oleh masyarakat di perkotaan. Site rumah makan kebun ini berada pada kawasan pendidikan di Kota Yogyakarta sehingga hal tersebut dapat dijadikan sebagai pertimbangan pada hasil desain. Sebagai respon atas kondisi kawasan site ini, maka gaya bangunan dibuat lebih sederhana untuk menghindari dari hiruk pikuknya desain bangunan perkotaan yang tergolong kaku dan formal. Sehingga, gaya dari desain bangunan ini dapat membantu psikologis masyarakat modern yang sering mengalami letih dan lelah untuk dapat menikmati suasana pedesaan di tengah kota.


KONSEP


KONSEP DESAIN INTERIOR GAYA RUSTIC Rustic merupakan sesuatu yang simple, tak berseni dan kasar. Dalam bahasa Indonesia, rustic berarti “berkarat” atau tua, dan memiliki tekstur yang kasar dan tidak dinishing dengan baik. Gaya Rustic menitikberatkan pada kesan alami, dari material yang tidak dinishing atau dihaluskan. Elemen kunci dalam gaya Rustic adalah kayu, batu alam, besi tempa, logam dan bahan alami lain seperti katun, linen, wol, dan kulit. Desain interior rustic membawa suasana alam pedesaan dengan di dominasi palet warna coklat. Desain interior dengan gaya rustic dapat terlihat dari tekstur desainnya yang kasar dan berantakan. Di era Go-Green, gaya rustic sangat tepat ditambahkan dalam penataan interior karena dapat menggunakan barang-barang bekas sebagai pajangan penghias ruang.

Rustic style is boldly, blatantly real.


Saung Dari situasi site tersebut, bagian rumah makan kebun yang akan di fokuskan berada pada sawung yang berfungsi sebagai area makan outdoor yang dapat menampung 4 orang. Saung ini memiliki 4 bukaan yang dimaksudkan agar dapat menikmati suasana kebun dari rumah makan ini, karena pada rumah makan kebun ini, yang menjadi focal pointnya adalah pemandangan dari kebun tersebut.


U SITUASI SKALA 1 : 1000

Area Makan Outdoor Pada desain bangunan rumah makan kebun ini terdapat area makan outdoor dan indoor. Area makan yang kedua difokuskan pada area makan outdoor. Hal ini memadukan suasana outdoor dan interior sehingga desain area makan outdoor ini memikirkan kenyaman pengunjung yang menikmati makanan sembari menikmati kebun dari rumah makan ini.


DENAH SAUNG RUMAH MAKAN KEBUN

A’ 4.00

Teras +0.30

1.00

0.50

1

Area Makan +0.40

A D

3.00

5.60

B

B’

C 2

0.50 +0.40 +0.20

0.30 0.30

+0.00 0.50

A

1.00

1.00

1.00

0.50

B

U DENAH PERABOT SKALA 1 : 50


TAMPAK SAUNG RUMAH MAKAN KEBUN

Tampak A

Tampak B

Tampak C

Tampak D


POTONGAN SAUNG RUMAH MAKAN KEBUN

3.76 2.90 2.40

1.20 0.40 0.20

1.00

0.50

3.00

0.50 0.60

POTONGAN A-A’ SKALA 1 : 50 Keterangan : Bangunan saung memadukan 2 buah material, yaitu material bambu dan kayu. Material tersebut dipilih karena mendukung dari konsep keseluruhan bangunan yaitu konsep “Rustic�. Sehingga suasana pedesaan lebih dapat dirasakan dengan penggunaan 2 material tersebut. Untuk pondasi yang membuat bangunan seakan melayang terbuat dari sususan batu bata yang dilapisi oleh acian semen. Warna dari acian semen tersebut membuat warna abu agar tidak terlalu menarik perhatian pengunjung


3.50

2.90

1.20 0.40

0.50

3.00

0.50

POTONGAN B-B’ SKALA 1 : 50 Keterangan : Untuk penggunaan interior bangunan juga menggunakan rotan. Material rotan dipilih karena jika material ini basah, sangat mudah dalam pembersihan, sehingga dalam masalah perawatan material ini sangat mudah dirawat. Lalu terdapat tirai bambu pada sisi kanan dan kiri saung yang dapat digunakan dalam menahan air hujan yang akan masuk ke dalam saung. Tirai bambu ini dipilih dalam menunjang konsep “Rustic� tersebut.


DENAH AREA MAKAN OUTDOOR RUMAH MAKAN KEBUN

A’ 12.00 +0.00 +0.20 +0.40 +0.60

0.30 0.30 0.30

1

Area Makan +0.60

2 18.80

17.00

A

B’

D

B C

3

4 0.30 0.30 0.30

+0.60 +0.40 +0.20 +0.00 5.10

A

1.80

5.10

B

U

DENAH PERABOT SKALA 1 : 100


TAMPAK AREA MAKAN OUTDOOR RUMAH MAKAN KEBUN

Tampak A

Tampak B

Tampak C

Tampak D


POTONGAN AREA MAKAN OUTDOOR RUMAH MAKAN KEBUN

4.75 3.75 1.40 0.60 1.70

5.00

5.00

5.00

1.70

POTONGAN A-A’ SKALA 1 : 250 Keterangan : Area makan outdoor ini juga menggunakan material kayu, namun pada bagian bawah tidak menggunakan bambu seperti pada bangunan saung. Material yang digunakan pada bagian lantai adalah ubin. Sehingga walaupun memiliki konsep pedesaan namun tetap memiliki estetika dan dapat menampilkan kesan elegan. Pada bagian pondasi menggunakan susunan batu bata yang dilapisi acian semen seperti pada bangunan saung.


4.75

3.75

1.40 0.60 3.00

6.00

3.00

POTONGAN B-B’ SKALA 1 : 100 Keterangan : Untuk penggunaan interior bangunan juga menggunakan rotan. Pada sofa terdapat penambahan aksesoris berupa bantal yang menggunakan material anti air sehingga mudah juga dalam pembersihan. Terdapat juga tirai bambu untuk menghalangi air hujan yang akan masuk ke dalam interior dari area makan outdoor ini.


Furniture Area Makan Pemilihan jenis furniture menggunakan model Modern Minimalis. Gaya modern merupakan gaya desain yang simple, fungsional, stylish dan selalu mengikuti perkembangan jaman. Pada konsep gaya Rustic sering dipadukan dengan gaya modern karena banyak elemen dari unsur etnik yang bisa dipakai sebagai aksen dari interior. Style furniture menggunakan :

MODERN - RUSTIC 70%

30%

Konsep modern di dalam interior ruangan makan tercermin dari penggunaan material yang lebih banyak menggunakan bentuk-bentuk yang sederhana karena modern sendiri lebih ke arah yang memudahkan kita dalam penggunaan tanpa harus berpikir bagaimana untung menggunakan kursi tersebut. Sedangkan konsep rustic sendiri diterapkan dalam bentuk suasana dan ornamen-ornamen penghias ruangan dan juga dihasilkan dari pencahayaan yang membuat suasana pedesaan menjadi lebih hidup.


HENRIKSDAL Design By : IKEA of Sweden Dimensi produk

Tinggi: 97 cm Lebar dudukan: 51 cm Kedalaman dudukan: 42 cm Tinggi dudukan: 47 cm

Diuji untuk: 110 kg Lebar: 51 cm Kedalaman: 58 cm Menggunakan rangka kursi yang terbuat dari :

- Kaki : Kayu oak solid, pewarna, lacquer akrilik bening - Rangka sandaran dan tempat duduk : Cetakan veneer lapisan kayu yang direkatkan - Belakang : Busa poliuretana 23kg/m3 - Tempat duduk : busa poliuretana elastis tinggi (busa dingin) 35kg/m3 - Kain pelapis : Polipropilena tidak tenun - Sarung kursi : 50% viskosa/rayon, 30% linen, 20% poliester

NORSBORG Design By : Ehlen Johansson Dimensi produk

Tinggi bebas di bawah perabot : 18 cm

Lebar: 153 cm Kedalaman: 58 cm

Kedalaman dudukan : 60 cm Tinggi dudukan : 43 cm

Tinggi : 85 cm Menggunakan rangka kursi yang terbuat dari : - Rangka sandaran lengan : breboard, kayu solid, busa poliuretana 30 kg/m3, particleboard - Kaki : kayu birch solid, lacquer akrilik bening berwarna - Sarung untuk bagian 2 dudukan/sarung sandaran lengan : 53% katun, 47% poliester - Bagian rangka 2 dudukan : rangka : kayu solid, breboard, coarse particle board, busa poliuretana 20 kg/m3, isi poliester, particleboard - Bantalan tempat duduk : busa poliuretana elastis tinggi (busa dingin) 35 kg/m3 isi serat poliester berongga - Bantalan belakang : busa poliuretana 20-40 kg/m3, bola serat poliester, isi serat poliester berongga - Bagian logam ; baja, lapisan serbuk poliester

STORNAS Design By : Carina Bengs Dimensi produk

Menggunakan rangka kursi yang terbuat dari :

Lebar: 105 cm Panjang : 247 cm

- Daun meja / rangka bawah / kaki : kayu pinus solid, pewarna, lacquer akrilik bening

Tinggi : 75 cm

- Rel Silang : kayu pinus solid

STORNAS Design By : Carina Bengs Dimensi produk

Menggunakan rangka kursi yang terbuat dari :

Lebar: 95 cm Panjang : 147 cm

- Daun meja / rangka bawah / kaki : kayu pinus solid, pewarna, lacquer akrilik bening

Tinggi : 74 cm

- Rel Silang : kayu pinus solid

LACK Design By : IKEA of Sweden Dimensi produk

Menggunakan rangka kursi yang terbuat dari :

Lebar: 55 cm Panjang : 90 cm

- Daun meja : particleboard, breboard, cat akrilik cetak timbul, plastik ABS, kertas

Tinggi : 45 cm

- Papan rak : particleboard, cat akrilik cetak timbul, foil, laminasi (melamin foil), plastik - Kaki : particleboard, ngeboard, foil

UCHIDA CEILING FAN Design By : Type : CF-113

Lampu : 5 buah

Ukuran : 132 cm

Material Baling-baling : kayu

Daya listrik : 70 watt

Dimensi : 61,3 cm x 32,8 cm x 32,3 cm

Tegangan : 220 volt / 50hz

Berat : 11 kg

Jumlah blade : 4 buah

warna : hitam

BOJA Design By : Maria Vinka Dimensi produk Maks. : 60 watt

Kap lampu : bambu

Diameter : 42 cm

Diffuser : plastik polikarbonat

Panjang kabel : 160 cm

Kap lampu plafon : baja tahan karat


AKSESORIS DAN PERLENGKAPAN



Aksesoris & Perlengkapan Saung

6

4

3

Keterangan : 1

2

3

4

5

6


1

2

5

Penggunaan kursi dari rotan serta meja yang terbuat dari kayu menambah kesan rustic dalam ruang makan ini. Penambahan pot di setiap sudut ruang memberikan kekayaan akan interior visual tambahan. Pot tersebut juga berisi sentuhan hijau organik yang berasal dari tanaman anggrek sehingga menimbulkan kesan hidup dan bergerak dalam ruang. Untuk penerangan sendiri, ruang makan ini menggunakan penutup kap dari bambu dan juga pencahayaan yang dihasilkan jika malam tidak terlalu terang sehingga kesan remang-remang mampu membuat pengguna nyaman dalam menikmati makanan atau minuman yang dipesan.


Aksesoris & Perlengkapan Area Makan Outdoor

1

6

11 3 10

2 8 5

Keterangan : 1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11


9 7 4

Penggunaan kursi dari rotan namun untuk sofa terdapat material tambahan berupa kain. Untuk meja sendiri masih menggunakan material dari kayu. Pada area makan ini terdapat beberapa aksesoris berupa pot pada meja, lalu ada vas besar yang letaknya di sebelah kolom, lalu ada juga pot besar yang berfungsi sebagai pembatas ruang. Pot tersebut juga berisi sentuhan hijau organik yang berasal dari berbagai tanaman, seperti tanaman anggrek, sepatu ď€ lum, bunga pisang-pisangan sehingga menimbulkan kesan hidup dan bergerak dalam ruang. Untuk pencahayaan dan penghawaan, ruang makan ini menggunakan aksesoris lampu yang digabung dengan kipas.


Strategi penataan dan proporsi



Strategi Penataan & Proporsi Saung

Penggunaan atap dari kayu yang ditutupi kaca Atap Polycarbonate Solid Solarat. Atap kayu di beri jarak yang dimaksudkan untuk memberikan shading berpola garisgaris di dalam ruang, sehingga ruangan tidak at

Proporsi : Desain meja dan kursi membuat kesan ruangan luas karena meja dan kursi menggunakan proporsi yang rendah sehingga mampu memanipulasi visual ruang

Proporsi : desain railing dibiarkan rendah dengan alasan untuk memberi kesan luas dan tidak menghalangi view pengunjung terhadap tata ruang luar


Material ruang menggunakan bahan alami seperti kayu serta bambu yang dipadupadankan untuk menguatkan konsep Rustic tersebut.


Strategi Penataan & Proporsi Area Makan Outdoor Proporsi : Bentuk ruang persegi panjang dengan banyak bukaan yang menyebabkan ruang terasa semakin luas dan diharapkan pengunjung tetap nyaman serta dapat menikmati suasana alam sekitar.

Penggunaan atap dari kayu yang ditutupi kaca Atap Polycarbonate Solid Solarat. Atap kayu di beri jarak yang dimaksudkan untuk memberikan shading berpola garisgaris di dalam ruang, sehingga ruangan tidak at

Proporsi : Desain meja dan kursi membuat kesan ruangan luas karena meja dan kursi menggunakan proporsi yang rendah sehingga mampu memanipulasi visual ruang


Memanfaatkan view area sekitar sebagai fokus utama ruang, oleh sebab itu ruangan dibuat banyak bukaan sehingga tidak menghalangi visual dari pengunjung.

Material ruang menggunakan bahan alami seperti kayu serta bambu yang dipadupadankan untuk menguatkan konsep Rustic tersebut.


WARNA


Konsep Rustic

Grey Skies

Dirty Gold

Evergreen

Maple

Cream

Penggunaan warna pada ruangan disesuaikan dengan konsep utama yaitu Konsep Rustic. Warna-warna tersebut terlihat dari kursi, material ruangan, aksesoris, dan lain sebagainya. Rustic sangat kental dengan warna-warna seperti coklat, putih, dan hijau. Warnawarna yang digunakan merupakan warna yang tidak mencolok, sehingga warna-warna pucat ini mampu menguatkan konsep Rustic tersebut

Suasana yang diharapkan dari tema Rustic adalah kehangatan


PERSPEKTIF


F


Perspektif interior Suasana interior saung pada siang hari. View menghadap ke arah sungai Kali Code.




Perspektif Akses masuk menuju area makan outdoor pada suasana cerah berawan.



Perspektif Interior Area makan outdoor ketika siang hari. Terdapat sofa untuk area bersantai yang memiliki view menghadap sawah yang sebagai focal point.

Perspektif Interior Suasana siang menuju sore di area makan outdoor yang memiliki view sawah. Pada bagian atap sengaja memiliki jarak agar menimbulkan shading yang indah dan dapat menambah pola pembayangan di dalam ruang


Terima Kasih I Gede Indrajaya Pinia 140115274


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.