3 minute read

Tersangka Pengeroyokan Cemandi, Sedati Dilimpahkan ke Kejari Sidoarjo

Sidoarjo, Memorandum

Perkara pengeroyokan hingga korban tewas di Jalan Mbah Kasiron, Desa Cemandi, Kecamatan Sedati, Jumat (30/12), mulai disidangkan.

Advertisement

Ada dua tersangka yang sudah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Sidoarjo yakni Bahrul Maghfiroh (23) dan Warno (22). Sedangkan pria berinisial DB (26), diduga otak perkara tersebut, tidak ada dalam daftar pelimpahan.

Kasi Pidum Kejaksaan Negeri Sidoarjo Hafidi membenarkan jika tahap pelimpahan dari kepolisian terkait perkara pengeroyokan hingga korban meninggal berinisial AJ (25), sudah diterima pihak Kejari Sidoarjo dan perkara tersebut akan segera disidangkan.

“Hari ini jadwal sidang pertama seharusnya digelar, tapi karena JPU belum bisa menghadirkan kedua tersangka, akhirnya sidang ditunda Minggu depan,” ungkapnya, Selasa (2/5).

Lanjut Hafidi, berkas pengeroyokan tersebut sudah lengkap, pada 2 April lalu sudah memasuki tahap P21 dan pada 10 April memasuki tahap dua. Untuk pelimpahan berkas dari Kejaksaan ke

Pengadilan Negeri Sidoarjo pada 26 April. “Tersangka yang kami terima dari pelimpahan itu hanya dua orang yaitu Bahrul Maghfiroh dan Warno,” ungkapnya. Perlu diketahui bahwa perkara pengeroyokan hingga korban tewas itu dirilis di Polresta Sidoarjo pada Rabu (25/1). Saat rilis tersebut ada

3 orang berbaju oranye yang dihadirkan petugas. Dalam rilis dijelaskan bahwa perkara pengeroyokan hingga korban tewas di Cemandi, Sedati, Sidoarjo itu, pihak Satreskrim Polresta Sidoarjo menetapkan

3 tersangka yakni DB (tak ada dalam daftar pelimpahan), Bahrul Maghfiroh dan Warno.

Tersangka Ketiga Diserahkan Terpisah

BERKAS perkara pengeroyokan hingga korban tewas di Jalan Mbah Kasiron, Desa Cemandi, Kecamatan Sedati pada Jumat (30/12), sudah diserahkan ke JPU Kejari Sidoarjo. Sempat menjadi pertanyaan dan diberitakan media, berkas tiga tersangka pengeroyokan diserahkan tidak bersamaan di kejari.

Perlu diketahui ada dua tersangka yang sudah dilimpahkan ke Kejari Sidoarjo yakni Bahrul Maghfiroh (23) dan Warno (22), Selasa (2/5). Sedangkan tersangka DB (26), otak perkara tersebut tidak ada dalam daftar pelimpahan, dan baru diserahkan pada Rabu (3/5).

Kasi Pidum Kejari Sidoarjo Hafidi membenarkan jika tahap pelimpahan dari kepolisian perihal perkara pengeroyokan hingga korban meninggal berinisial AJ (25), sudah diterima pihak Kejari Sidoarjo dan perkara tersebut akan segera disidangkan.

“Hari ini jadwal sidang pertama seharusnya digelar, tapi karena JPU belum bisa menghadirkan kedua terdakwa, akhirnya sidang ditunda Minggu depan,” ungkapnya, Rabu (3/5).

Lanjut Hafidi, berkas pengeroyokan tersebut sudah lengkap, pada 2 April lalu sudah memasuki tahap P21 dan pada 10 April memasuki tahap dua. Untuk pelimpahan berkas dari kejaksaan ke Pengadilan Negeri Sidoarjo pada 26 April.

“Tersangka yang kami terima dari pelimpahan itu dua orang kemarin yaitu Bahrul Maghfiroh danWarno untuk terdakwa DP baru hari ini diserahkan,” ungkapnya.

Sedangkan kronologis pengeroyokan tersebut berawal saat DB terduga otak pengeroyokan, merasa sakit hati terhadap korban lantaran korban merasa ditipu.

Selanjutnya DB mengajak kedua terdakwa untuk pesta miras, setelah pesta miras itulah ketiganya melakukan pengeroyokan terhadap korban. (aw/jok/nov)

Bentuk Transparansi, Pemdes Sumberejo Pasang Baliho APBDes

Sidoarjo, Memorandum Sesuai dengan Peraturan

Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia nomor 20 tahun 2018 tentang Pengelolaan

Keuangan Desa, Pemerintah

Desa Sumberejo, Kecamatan Wonoayu telah melakukan pemasangan baliho APBDes tahun 2023 dan realisasi anggaran tahun 2022.

Pemasangan baliho ini bertujuan agar masyarakat dapat mengetahui segala pengalokasian, penggunaan, hingga rincian anggaran kegiatan yang telah direncanakan pemerintah desa secara jujur dan transparan. Sehingga masyara- kat Desa Sumberejo khususnya bisa ikut memantau dan mengawasi secara langsung kegiatan di desa.

Kepala Desa Sumberejo H Sahar Maulana mengatakan dengan pemasangan baliho APBDes beserta realisasi anggaran yang terpampang di dinding gedung ini, karena sangat pentingnya pemerintah desa untuk secara jujur dan transparan mempublikasikan setiap kegiatan pembangunan khususnya dalam penggunaan dan pengalokasian dana desa, serta kegiatan yang telah dilakukan pemerintah desa. Mengenai APBDes baik pengalokasian, penggunaan hingga rincian anggaran kegiatan yang telah dilakukan dan dilaksanakan pemerintah desa, kejujuran, dan transparansi sebagai wujud pemerintah desa yang bersih, dengan kejujuran dan transparansi anggaran.

Maka dari itu masyarakat khususnya Desa Sumberejo bisa melihat dan turut serta mengawasi langsung kegiatan pembangunan yang ada di desa.

Moh Imron Hamza selaku Sekretaris Desa Sumberejo menjelaskan dengan pemasangan baliho APBDes serta baliho realisasi ini, maka pemerintah desa ingin menun- jukkan bahwa dalam setiap pengelolaan APBDes selalu transparan dan dimusyawarahkan. Dengan demikian, masyarakat juga dapat mengetahui rincian pengelolaannya. Transparansi anggaran desa merupakan bentuk pertanggungjawaban pihak pemerintah desa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan masyarakat tentang realisasi penggunaan anggaran. Imron menambahkan, pada dasarnya APBDes bukanlah sebuah hal yang harus ditutupi dan dirahasiakan keberadaannya, semua unsur masyarakat berhak untuk mengetahui isi dari APBDes, dan tugas pemerintah desa adalah membuka informasi kepada masyarakat seluas-luasnya. Agar partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa turut ikut serta andil di dalamnya.

“Kami selaku Pemerintah Desa Sumberejo berharap melalui pemasangan banner atau baliho informasi transparansi dana APBDes tersebut, masyarakat dapat mengetahui, mendukung, dan ikut mengawasi program pembangunan desa tahun 2023,” tandasnya. (adv/zam/jok/nov)

“Untuk Bahrul sama Warno penetapan sidangnya pada Selasa (2/5), tersangka DP baru hari ini, Rabu (3/5) penyerahan tersangka dan barang bukti kepada JPU,” pungkas Hafidi. (yud/aw/jok/nov)

Baliho realisasi APBDes 2022 dan baliho APBDes tahun 2023 Desa Sumberejo, Kecamatan Wonoayu yang terpampang di dinding gedung desa setempat.

This article is from: