54 minute read

LEADERSHIP DEVELOPMENT

GRAND DESIGN

LEADERSHIP DEVELOPMENT

Advertisement

IKATAN SENAT MAHASISWA KEDOKTERAN INDONESIA

PERIODE 2022-2023

KATA SAMBUTAN

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Salam sejahtera untuk kita semua. Shallom. Om swastyastu. Namo Buddhayya. Ungkapan syukur yang tak terukur mari senantiasa kita panjatkan kepada Nya sang maha pengatur yang telah mengaruniakan nikmat dalam perjalanan umur yang semoga tak pernah luntur.LD (Leadership Development) adalah bidang yang bertanggungjawab pada pengawalan dan pengembangan kaderisasi. Komitmen serta usaha yang senantiasa dibangun dalam upaya meningkatkan kualitas kaderisasi yang akan berdampak pada pengembangan potensi kepemimpinan mahasiswa kedokteran Indonesia menjadi target utama dari bidang LD ISMKI.

Berbicara mengenai kaderisasi lebih lanjut hampir setiap orang akan sepakat bahwa kaderisasi merupakan unsur yang vital sekaligus urgen dalam perkembangan suatu organisasi bahkan peradaban. Setiap orang memiliki masa dan setiap masa memiliki orang, pengejawantahan dari nasihat lama tersebut menuntut kita untuk senantiasa melakukan regenerasi yang baik guna melahirkan embrio-embrio unggul nan berkualitas yang akan mewarisi estafet dari suatu organisasi hingga peradaban dalam cakupan yang lebih luas.

Dalam upaya mewujudkan hal tersebut izinkan kami mempersembahkan Grand Design bidang Leadership Development sebagai bentuk sumbangsih yang terlahir dari niat baik dan kesadaran untuk mewujudkan pengembangan kaderisasi mahasiswa kedokteran di Indonesia. Semoga niat baik serta cita-cita ini mendapatkan ridho dari Allah SWT serta dukungan seluruh elemen mahasiswa kedokteran di Indonesia.

Mari kita bersama mewujudkan ISMKI sebagai rahim yang akan melahirkan kaderkader kedokteran terbaik di Indonesia. Sekian. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

ANGGISTA DWI MAHARANI SANTRI NATIONAL COORDINATOR OF LEADERSHIP DEVELOPMENT ISMKI PERIODE 2022-2023

A. PENDAHULUAN

Prolog

Waktu akan berjalan seiring dengan perkembangan zaman, tidak dapat dipungkiri bahwa kebutuhan kaderisasi akan terus mengalami fluktuasi seiring dengan perubahan kondisi. Hal tersebut tentu lahir dari hukum kausalitas perkembangan zaman yang menuntut segala aspek harus bergerak mengikuti dinamika, untuk itu Leadership Development dituntut untuk senantiasa menjawab kebutuhan kaderisasi yang senantiasa berubah dari tahun ke tahunnya. Dalam menjawab kebutuhan tersebut tentunya bidang Leadership Development akan berangkat dari permasalahan serta kebutuhan kader kedokteran di Indonesia, esensi dari sebuah kaderisasi adalah kader itu sendiri sehingga perlu untuk senantiasa melakukan regenerasi untuk melahirkan kader-kader berkualitas yang akan melanjutkan roda kepemimpinan di institusi, ISMKI, negara bahkan Peradaban umat manusia.

Problematika

LD (Leadership Development) adalah bidang yang bertanggungjawab pada pengawalan dan pengembangan kaderisasi. Namun pembahasan mengenai pengawalan dan pengembangan kaderisasi tak selamanya kita akan membahas nilai-nilai baik serta jalan mulus tanpa liku, kaderisasi di sudut manapun dan kapanpun akan memiliki potensi dan problematika tersendiri ibarat dua mata koin yang tidak dapat dipisahkan.

Berdasarkan hasil analisis masalah mengenai problematika dalam pengembangan kaderisasi dapat disimpulkan bahwa permasalahan kaderisasi yang hadir merupakan efek domino dari satu titik cardinal yang bermanifestasi terhadap berbagai hambatan yang hadir. Adapaun titik cardinal tersebut adalah komunikasi dan koordinasi. Idealnya komunikasi yang efektif dapat terbangun di seluruh jenjang Leadership Development mulai dari tingkat nasional hingga ke institusi sehingga apa yang menjadi target utama dapat selaras dan diwujudkan bersama-sama. Namun Komunikasi yang masih kurang maksimal dalam lingkungan kaderisasi ISMKI hari ini acapkali melahirkan Ketidakselarasan yang akan berdampak pada efektivitas program kerja Leadership Development. Penurunan efektivitas program 73

kerja dari LD tentunya akan berdampak pada proses pengembangan potensi kader kedokteran di Indonesia.

Epilog

Dari sedikit penggambaran mengenai problematika sebelumnya Sudah menjadi kewajiban bagi Leadership Development untuk mencari solusi terbaik demi mewujudkan Leadership Development yang lebih baik kedepannya. Langkah yang dapat diambil untuk mengatasi problem yang terjadi telah dituangkan didalam berbagai program kerja LD Nasional dalam satu periode kedepannya, program kerja yang berorentasi untuk meningkatkan kualitas komunikasi dan koordinasi seluruh elemen Leadership Development, output yang diharapkan dari komunikasi dan koordinasi yang baik akan memberikan dampak yang besar untuk menyelaraskan beberapa program kerja LD dan meningkatkan kontribusi dan minat mahasiswa kedokteran Indonesia untuk mengembangkan potensi kepemimpinannya. Selain perbaikan dari sisi komunikasi dan koordinasi tentunya LD juga akan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas program kerja sebagai usaha dalam pengawalan dan pengembangan kader kedokteran di Indonesia. Formulasi antara komunikasi yang baik serta eksekusi program yang baik, kedua hal tersebutlah yang menjadi tujuan utama dari Leadership Development selama satu periode kedepan.

B. PROGRAM KERJA

1. Analisis Program Kerja Yang Akan Dibawa Satu Periode

a) LD-COMM b) Halo Indonesia! c) LKMM Nasional d) TFT Nasional e) LD Direction f) Big Data g) LD Award h) BPPK 4.0

2. Analisis Value

Leadership Development tahun ini berorientasi pada peningkatan sinergitas antara PSDM Institusi, LD wilayah, dan LD Nasional. Upaya yang ditempuh dengan cara memasifkan komunikasi serta koordinasi bersama PSDM institusi dan wilayah serta nasional melalui beberapa program kerja baru yang ditawarkan LD Nasional dalam satu periode kedepan. LD juga akan berupaya untuk melakukan pemberdayaan trainer melalui beberapa skenario kerja yang melibatkan elemen elemen Leadership Development ISMKI. Selain itu peningkatan kualitas program kerja LKMM Nasional dalam rangka meningkatkan angka partisipasi institusi dalam LKMM Nasional 2022 menjadi fokus kerja LD Nasional setahun kedepan.

1 Nama Kegiatan LD COMM

a. Latar Belakang

Di era teknologi informasi saat ini, setiap orang dipermudah dalam melakukan komunikasi. Tentunya hal ini bisa dimanfaatkan bagi seluruh elemen kaderisasi di ISMKI yang meliputi PHN, PHW, dan pengurus PSDM Institusi yang tersebar di berbagai penjuru Indonesia dalam rangka melakukan pertukaran informasi seputar kegiatan kaderisasi. Untuk itu LD-COMM hadir untuk menjadi sarana pertukaran informasi antar seluruh elemen LD yang ada di Indonesia, sehingga diharapkan seluruh informasi mengenai kegiatan LD baik di institusi, wilayah maupun nasional dapat dijangkau dan eksistensi kegiatan kaderisasi di berbagai jenjang dapat ditingkatkan.

b. Deskripsi Kegiatan

1. Pembuatan grup grup line 2. Mengundang setiap komponen PHN LD, PHW LD, dan Kadep PSDM Institusi 3. PHN menyebarkan informasi mengenai kegiatan LD Nasional 4. PHW menyebarkan informasi mengenai kegiatan LD wilayah 5. Kadep PSDM Institusi menyebarkan informasi mengenai kegiatan kaderisasi di institusinya yang membutuhkan partisipasi elemen kaderisasi baik nasional, wilayah, maupun institusi yang lain.

c. Tujuan Kegiatan

1. Sebagai sarana pertukaran informasi bagi seluruh komponen Leadership Development di Indonesia 2. Memudahkan setiap komponen Leadership Development dalam menjangkau satu sama lain

3. Meningkatkan eksistensi kegiatan kaderisasi Nasional, Wilayah, maupun Institusi 4. Menjaga ritme semangat dan menciptakan suasana profesional yang berlandaskan kekeluargaan.

d. Metode Kegiatan

1. Pembentukan Grup Line “LD – Comm” beranggotakan seluruh pengurus LD Nasional, LD Wilayah, dan Kadep PSDM Institusi

2. Menginformasikan kepada seluruh komponen dalam grup mengenai tujuan dan fungsi dari pembentukan grup Line 3. Melakukan penyebaran informasi untuk memastikan seluruh elemen LD Indonesia mengetahui informasi mengenai kegiatan-kegiatan kaderisasi maupun non kaderisasi yang dilaksanakan baik oleh PHN LD, PHW LD, dan PSDM Institusi 4. Setiap kadep institusi yang demisioner wajib mengundang kadep institusi yang baru.

e. Sasaran

PHN LD, PHW LD Wilayah, Kadep PSDM Institusi

f. Waktu Pelaksanaan

Selama Kepengurusan

g. Indikator Keberhasilan

1. Pembentukan Grup Line ● Grup LD - Comm (100%) Bersama LD Wilayah dengan rincian sebagai berikut: ✔ PHW Wilayah 1-4 (30%) o 1 Wilayah (5%) o 2 Wilayah (10%) o 3 Wilayah (15%) o 4 Wilayah (30%) ✔ Jumlah PHN LD (20%) !"#$%ℎ()*+,-%./ℎ%012 15 520% ✔ Jumlah Kadep PSDM Institusi (50%) !"#$%ℎ9%0:;(<,=>.?@1@"?1-%./ℎ%012 !"#$%ℎ?:$"2"ℎ9%0:;(<,=>.?@1@"?1 550%

Keterangan nilai akhir :

● Kurang (<40%) ● Cukup (40-59%) ● Baik (60-79%) ● Sangat baik (80-100%)

h. Anggaran Dana

Rp 0,-

i. Penanggung Jawab

Muhammad Rafi Putra

Ni Komang Ayu Trisnayanti Yasa

2. Nama Kegiatan Halo Indonesia!

a. Latar Belakang

Pada masa Pandemi COVID-19 komunikasi serta koordinasi menjadi unsur vital dalam kerberhasilan berbagai hal. Kondisi geografis dari setiap institusi ditambah dengan situasi yang menuntut setiap orang untuk bekerja dari rumah menjadi tantangan tersendiri bagi LD nasional untuk mempertahankan minat serta partisipasi kadep PSDM untuk berkontribusi dan memberikan atensi dalam berbagai program kerja LD Nasional. Untuk mengatasi hal tersebut program Halo Indonesia! hadir sebagai wadah komunikasi langsung dan efektif dari LD Nasional kepada kadep PSDM institusi dalam rangka menjaga semangat kekeluargaan, partisipasi, serta atensi kadep PSDM terhadap upaya pengawalan dan pengembangan kaderisasi oleh Leadership Development. Halo Indonesia! Juga berperan sebagai wadah yang efektif dalam pertukaran informasi dari institusi maupun dari LD Nasional.

b. Deskripsi Kegiatan

1. Pembagian pj dan regio PSDM institusi 2. Pembentukan grup line masing masing regio 3. Pelaksanaan net meeting (penggambaran program kerja dan arah gerak Leadership Development) 4. Pelaksanaan net meeting (Upgrading kadep PSDM institusi) 5. Pelaksanaan net meeting (bedah BPPK, penyebaran borang pendaftaran LD award, Evaluasi BPPK)

c. Tujuan Kegiatan

1. Meningkatkan hubungan keakraban LD Nasional terhadap PSDM Institusi 2. Sebagai wadah penyampaian informasi yang efektif baik dari Nasional maupun dari institusi 3. Pembagian kadep PSDM menjadi beberapa regio menjadikan komunikasi yang terjalin akan semakin efektif hal tersebut dikarenakan jumlah kadep PSDM institusi dalam satu regio lebh kecil dibanding dengan menggabungkan seluruh kadep

dalam satu net meeting 4. LD Nasional dapat memantau secara langsung kendala kaderisasi di Institusi yang juga melibatkan sekbid dan wasekbid LD wilayah 5. Meningkatkan semangat serta kontribusi PSDM dalam berbagai program pengembangan kaderisasi di tingkat Nasional. 6. Menjadikan LD Nasional sebagai fasilitator pengembangan kapasitas tiap elemen

LD

d. Metode Kegiatan

1. Pembagian regio ● Masing masing kadep PSDM akan dibagi menjadi beberapa regio dengan pertimangan letak geografis. Pembagian PSDM menjadi beberapa regio dilakukan untuk memberikan atensi khusus kapada PSDM masing masing institusi selain itu dengan membagi PSDM kedalam beberapa regio juga akan meningkatkan kualitas dan efektivitas pertukaran informasi antara LD nasional dan PSDM output dari kedua hal ini diharapkan agar semangat, kontribusi, serta atensi kadep PSDM terhadap upaya pengembangan kaderisasi dapat meningkat. 2. Pembentukan Grup Line Regio ● Grup Line regio berisi PJ kadep PSDM di setiap regio dan PJ Regio, grup ini bertujuan untuk menginformasikan mengenai jadwal net meeting dan mengirim hasil notula selama net meeting. 3. Pelaksanaan Upgrading ● Pelaksanaan Upgrading akan dilakukan sebanyak 1 kali dalam satu periode ● Upgrading akan dilaksanakan per-regio. Pemateri dalam upgrading berasal dari trainer nasional ISMKI yang telah mengikuti pelatihan berjenjang di ISMKI. ● Info Pelaksanaan upgrading selambat – lambatnya akan diberitahukan maksimal 3 hari sebelum upgrading dilaksanakan ● Upgrading akan dilaksanakan secara daring dengan via zoom meeting ● PJ masing masing regio akan melakukan notula selama proses upgrading, sehingga apabila ada kadep PSDM yang tidak sempat mengikuti upgrading dapat membaca ringkasan upgrading yang telah di notula oleh PJ regio.

● Setelah Upgrading. PJ akan membagikan hasil notula maksimal 2 hari setelah Upgrading dilaksanakan 4. Pelaksanaan net meeting ● Pelaksanaan net meeting akan diisi oleh agenda diskusi pj regio bersama kadep PSDM institusi sesuai regio nya masing masing untuk meninjau problematika kaderisasi di institusi ● Sekbid dan wasekbid LD Wilayah juga akan turut hadir dalam agenda net meeting untuk meninjau diskusi PJ regio bersama kadep PSDM institusi ● Pelaksanaan net meeting juga akan diisi oleh agenda penyebaran informasi mengenai BPPK sebagai rekomendasi pedoman kaderisasi bagi institusi, Borang Evaluasi BPPK, Borang registrasi LD Award. ● Info Pelaksaan net meeting selambat – lambatnya akan diberitahukan maksimal 3 hari sebelum net meeting dilaksanakan ● Net meeting akan diawali dengan absensi untuk mengetahui berapa peserta mengikuti jalannya net meeting ● Setelah net meeting akan ada notula yang dibagikan maksimal 2 hari setelah net meeting dilaksanakan

e. Sasaran Kegiatan

Kadep PSDM institusi

f. Waktu Pelaksanaan

Februari, April, Mei,Juli, Oktober 2022 dan Januari 2023

g. Indikator Keberhasilan

Pelaksanaan Upgrading (50%) ● Pre Upgrading (15%)

• Narasumber upgrading berasal dari trainer nasional (5%) • Jadwal ditetapkan dan diinformasikan maksimal 3 hari sebelum upgrading (5%) (B%2/:@−D:@:2$%#E%@%.) 3ℎ%21?:E:$"#";/2%01./ 55%

• Tema telah ditetapkan maksimal 1 minggu sebelum upgrading dilaksanakan (5%)

(B%2/:@−D:@:2$%#E%@%.) 7ℎ%21?:E:$"#";/2%01./ 55%

● Upgrading Session (30%)

• Jumlah partisipasi institusi saat upgrading (25%) !"#$%ℎ1.?@1@"?1-%./E:2;%2@1?1;%?1?%%@";/2%01./ !"#$%ℎ?:$"2"ℎ1.?@1@"?1 525%

● Upgrading dilaksanakan sesuai dengan waktu yang dijadwalkan (5%)

● Post Upgrading (5%)

• Notula disebar maksimal 2 hari setelah Upgrading (B%2/:@−D:@:2$%#E%@%.) 2ℎ%21?:@:$%ℎ.:@#::@1./ 55%

Pembuatan grup Regio (10%)

• Pembentukan grup regio berdasar atas pembagian 10 regio (10%)

!"#$%&(%)*+,%-.#%/"((*)%$%#.0"+0*.12 !"#$%&1-/313"/1)%$%#0*.12 510%

• Setiap regio bobotnya 10%, lalu diakumulasikan secara keseluruhan

Pelaksanaan net meeting (50 %)

● Jadwal ditetapkan dan diinformasikan maksimal 3 hari sebelum net meeting (15%) (B%2/:@−D:@:2$%#E%@%.) 3ℎ%21?:E:$"#.:@#::@1./ 515%

● Total partisipasi institusi dalam Net Meeting (30%) !"#$%ℎ1.?@1@"?1-%./E:2;%2@1?1;%?1?%%@.:@#::@1./ !"#$%ℎ?:$"2"ℎ1.?@1@"?1 530%

● Notula disebar maksimal 2 hari setelah net meeting (5%) (B%2/:@−D:@:2$%#E%@%.) 2ℎ%21?:@:$%ℎ.:@#::@1./ 55%

Keterangan nilai akhir:

• Kurang (<50%) • Cukup (50-65%) • Baik (66-79%)

Sangat baik (80-100%)

h. Anggaran Dana

Rp1.500.000, -

i. Penanggung Jawab

Naufal Elsania

3. Nama Kegiatan LKMM Nasional

a. Latar Belakang

Seorang pemimpin ataupun pengembang diri bukan merupakan hal yang didapat sejak dia dilahirkan, melainkan dari hal yang dibentuk dan dibina di tempat yang tepat. Mahasiswa kedokteran Indonesia dituntut untuk memiliki kemampuan seven stars doctor, yakni sebagai care provider, decision maker, community leader, communicator, manager, researcher, dan religious. Secara keseluruhan. Mahasiswa kedokteran dituntut juga untuk melaksanakan fungsi utamanya sebagai agent of change, iron stock, moral force dan social control. Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa (LKMM) hadir untuk menjawab kebutuhan ini, LKMM Lokal 1 dan 2 dilanjutkan dengan LKMM Wilayah telah disediakan kepada kader-kader ISMKI untuk berkembang. Diperlukan lagi, wadah kederisasi puncak sebagai titik akhir perjalanan kaderisasi mereka agar terbentuk kader/output yang telah dirancangkan di BPPK. Maka dari itu, LKMM Nasional hadir sebagai wadah pengkaderan tingkat nasional yang telah menjadi program kerja tahunan dari ISMKI yang melibatkan seluruh mahasiswa Kedokteran Indonesia dimana ilmu dan cakupan bahasan didalamnya akan dikelola secara professional dan diharapkan mampu mencetak kader-kader calon pemimpin bangsa.

b. Deskripsi Kegiatan

LKMM Nasional merupakan program kerja unggulan penghasil pemimpin yang dimiliki oleh LD Nasional. LKMM Nasional adalah kegiatan berbasis pelatihan

kepemimpinan ini dapat diikuti oleh kader – kader terbaik seluruh institusi di Indonesia. Fokus di tahun ini adalah menjaga mutu pelaksanaan LKMM Nasional, meningkatkan minat peserta untuk mengikuti LKMM Nasional dengan bekerjasama bersama VPPD. Institusi pelaksana LKMM Nasional adalah perpanjangan tangan dari PHN LD untuk menjadi pengkader dan membuat proses yang menghasilkan pemimpin, oleh karena itu institusi dan panitia pelaksana LKMM Nasional harus memiliki profesionalitas sebagai seorang pengkader. LKMM Nasional harus mampu menjadi puncak kaderisasi ISMKI yang menghasilkan output yang berkualitas.

c. Tujuan Kegiatan

1. Meningkatkan kualitas, kapasitas, dan kompetensi kader melalui proses kaderisasi yang terarah dan berjenjang

2. Memberikan pemahaman mengenai lingkungan dan situasi ISMKI 3. Memberikan pengetahuan tentang realita mahasiswa Kedokteran dan kondisi kesehatan di Indonesia untuk memicu pergerakan mahasiswa. 4. Memfasilitasi setiap individu agar dapat memberikan segala kemampuan sesuai bidang keahliannya agar dapat memberikan kontribusi yang tepat bagi institusinya. 5. Membangun kerjasama antar institusi, menjadi wadah pembangunan relasi diantara peserta. 6. Mencetak pemimpin-pemimpin yang siap berkontribusi optimal di tingkat institusi, wilayah, nasional maupun internasional

d. Metode Kegiatan

1. Mengevaluasi pelaksanaan LKMM Nasional tahun lalu dan membuat konsep sesuai arahan konsep LKMM Nasional 2022 dari sekertaris jenderal / rekomendasi 2. Membuat guideline pelaksanaan yang mencakup hal-hal yang dibutuhkan di LKMM

Nasional yang dipadukan dengan sistem kaderisasi berjenjang yang diatur dalam

BPPK 3. Pembuatan panitia SC-OC yang kemudian dilakukan koordinasi rutin dan efektif untuk mempersiapkan LKMM Nasional 4. Melakukan promosi dan sosialisasi kepada peserta LKMM Wilayah di empat wilayah mengenai LKMM Nasional 5. Melakukan promosi dan sosialisasi kepada institusi seluruh Indonesia di Grup LD

Indonesia 6. Melakukan pendekatan khusus kepada institusi yang kurang aktif dalam berpartisipasi di LKMM Nasional dengan cara melihat dari nilai partisipasi tahun sebelumnya, lalu LD Nasional akan melakukan pendekatan melalui kadep LD

Institusi dengan seizin LD Wilayah 7. Persiapan teknis kegiatan termasuk mengundang pembicara / pengisi materi

LKMM Nasional 8. Persiapan penjaringan peserta dengan memperhatikan standar minimal calon peserta LKMM Nasional 9. Persiapan penjaringan fasilitator LKMM Nasional 10.Persiapan penjaringan komandan lapangan LKMM Nasional 11.Pemilihan peserta LKMM Nasional, fasilitator dan komandan lapangan 12.Pelaksanaan LKMM Nasional 13.Follow up Plan of Action (PoA) yang merupakan bukti konkrit yang dilakukan seluruh peserta LKMM Nasional sebagai implementasi proses pembelajaran yang mereka dapatkan di LKMM Nasional 14.Pemberian sertifikat dan pengumuman kelulusan peserta LKMM Nasional 15.Membuat evaluasi pelaksanaan LKMM Nasional

e. Sasaran Kegiatan

Seluruh mahasiswa kedokteran Indonesia yang telah mengikuti LKMM Wilayah dan Presbem Institusi

f. Waktu Pelaksanaan

November 2022

g. Indikator Keberhasilan

1. Kepesertaan (25%) ● Terdapat partisipasi institusi anggota ISMKI untuk mengirimkan perwakilan peserta (10%) !"#$%ℎ()*+(+"*(%),,-+%./01.2%),#3),(4(#5%)6347%5($%) !"#$%ℎ*3$"4"ℎ()*+(+"*(%),,-+%./01. 63*34+% 810% ● Terdapat minimal 75 peserta LKMM Nasional 2022 (10%)

(B%2/:@−D:D"2%./%.) =1.1#%$@:20%;%@75;:?:2@%+9==*%?1I.%$2022 510%

● Peserta yang terdaftar hadir dan mengikuti seluruh rangkaian acara terhitung dari materi pertama hingga penutupan (5%)

✔ !"#$%&+*/*03%,%-.&%)10/%%30%-.(%1%-%4%0% !"#$%&/*$"0"&+*/*03%56778%/12-%$9:99

55% ✔ Setiap agenda yang terhitung sejak materi pertama hingga penutupan berbobot 5% lalu diakumulasikan secara keseluruhan 2. Perencanaan Kegiatan (30%) ● Terbentuknya standar minimal pelaksanaan LKMM Nasional 2022 yang didasarkan pada evaluasi (5%) ● Tersusunnya pembagian tugas antara SC dengan OC (5%) ● Terbentuknya timeline kerja yang dijadikan acuan progres persiapan kegiatan (5%) ● Terpilihnya minimal 10 fasilitator LKMM Nasional 2022 (5%) (B%2/:@−D:D"2%./%.) =1.1#%$@:2;1$1ℎ10J%?1$1@%@I2+9==*%?1I.%$2022 55%

● Terpilihnya komandan lapangan LKMM Nasional 2022 (5%) ● Peserta LKMM Nasional 2020 telah terpilih selambatnya 2 minggu sebelum pelaksanaan LKMM Nasional 2022 (5%) (B%2/:@−D:@:2$%#E%@%.) (:?:2@%+9==@:$%ℎ@:2;1$1ℎ14ℎ%21?:E:$"#;:$%D?%.%%. 55%

3. Kemampuan Peserta (30%) ● Semua materi yang direncanakan telah disampaikan dan sesuai dengan BPPK serta ditandai dengan adanya daftar pemateri yang hadir (10%). Rumus = (Jumlah materi yg tersampaikan : jumlah materi di SOP) x 10% ● Terjadinya peningkatan kemampuan peserta, ditandai peserta lulus dengan nilai rata-rata post test minimal 65. Rata-rata nilai dihitung di akhir kegiatan dengan menjumlahkan nilai post test semua materi setiap peserta yang kemudian dibagi jumlah materi (10%) !"#$%ℎ;:?:2@%-%./#:.0%;%@.1$%12%@%−2%@%#1.1#%$65 !"#$%ℎ?:$"2"ℎ;:?:2@%+9==*%?1I.%$2022 510%

● Peserta LKMM Nasional 2022 mendapatkan penilaian minimal pada kategori “baik/memuaskan” yang merupakan intepretasi hasil akhir penilaian total

peserta selama LKMM Nasional 2022 yang merupakan gabungan dari aspek kognitif, afektif dan psikomotor (10%) !"#$%ℎ63*34+%<3),%)()+34643+%*( !"#$%ℎ*3$"4"ℎ63*34+% )($%(#()(#%$">%(5/#3#"%*5%)" @100A%*(-)%$2022 810% ● PoA (10%) ✔ Peserta berhasil menyelenggarakan PoA maksimal 2 bulan setelah pelaksanaan LKMM Nasional 2022 (5%) (B%2/:@−D:@:2$%#E%@%.) 60ℎ%21?:@:$%ℎ;:$%D?%.%%.+9==*%?1I.%$2022 ✔ Peserta terlibat dalam pelaksanaan PoA (5%) 55%

!"#$%ℎ;:?:2@%-%./@:2$1E%@0%$%#;:$%D?%.%%.(IM !"#$%ℎ?:$"2"ℎ;:?:2@%+9==*%?1I.%$2022 55%

4. Feedback kegiatan (5%) ● Acara terselenggara dengan baik ditandai dengan feedback positif/baik dari peserta. Pemberian feedback disampaikan melalui kuisioner yang dibuat oleh LD Nasional bekerja sama dengan VPAD (5%) : !"#$%ℎ;:?:2@%-%./#:#E:21D%.J::0E%ND;I?1@1J/E%1D !"#$%ℎ?:$"2"ℎ;:?:2@%+9==*%?1I.%$2022 55%

Keterangan nilai akhir:

● Kurang (<50%) ● Cukup (50-65%) ● Baik (66-79%) ● Sangat baik (80-100%)

h. Anggaran Dana

Rp 5.000.000, -

i. Penanggung Jawab

Anastasya Gloria

Syahrul Gusnaldi Prawidya

4. Nama Kegiatan Training for Trainer

a. Latar Belakang

Kemampuan untuk menjadi trainer dengan keahlian seperti public speaking serta penyampaian informasi secara komunikatif, menarik, dan efektif sangat diperlukan dalam setiap pemateri, ISMKI sebagai pusat pergerakan mahasiswa kedokteran Indonesia diharapkan mampu menciptakan trainer berkualitas sesuai dengan standar Nasional maupun Internasional. Dalam hal ini, ISMKI yang merupakan organisasi terbesar mahasiswa kedokteran Indonesia juga diharapkan mampu mencetak trainer yang berkualitas dan nantinya akan diberdayakan demi meningkatkan kualitas dan kuantitas trainer ISMKI.

b. Deskripsi Kegiatan

Program pembentukan trainer sesuai standard Nasional dan Internasional yang memiliki keahlian seperti public speaking serta penyampaian informasi secara komunikatif, menarik, dan efektif demi terciptanya bibit-bibit unggul yang terlahir dari training yang dilakukan para trainer nantinya. TFT Wilayah dan Nasional akan dilaksanakan sesuai dengan SOP.

c. Tujuan Kegiatan

1. Membentuk trainer yang berkompeten sesuai standar yang telah ditetapkan dan sesuai dengan kebutuhan 2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas trainer yang dicetak di TFT Nasional 3. Meningkatkan dan memperbaiki mutu pelaksanaan TFT Wilayah

d. Metode Kegiatan

TFT Nasional ● Melaksanakan evaluasi TFT Nasional tahun sebelumnya ● Berkoordinasi dengan koordinator trainers ISMKI periode sebelumnya dalam membuat guideline dan SOP TFT ● Berkoordinasi dengan OC kegiatan yang menjadi tempat pelaksanaan TFT Nasional ● Persiapan kegiatan TFT Nasional berupa pemilihan materi, pembuatan konsep serta memasifkan promosi dan pemaparan mengenai TFT Nasional ● Follow-up dan evaluasi kegiatan

e. Sasaran Kegiatan

Seluruh mahasiswa kedokteran Indonesia

f. Waktu Pelaksanaan

Rakornas 2022

g. Indikator Keberhasilan

1. Perencanaan Kegiatan (50%) ● Terbentuknya standar minimal pelaksanaan Training for Trainer yang didasarkan pada evaluasi (5%) ● Mensosialisasikan SOP TFT di Grup LD - Comm (10%) ● Tersusunnya pembagian tugas antara SC dengan OC (10%) ● Terbentuknya timeline kerja yang dijadikan acuan progres persiapan kegiatan (5%) ● Terpilihnya Trainer (5%) ✔ 1 Trainer (1%) ✔ 2 Trainer (2%) ✔ 3 Trainer (3%) ✔ 4 Trainer (4%) ✔ 5 Trainer (5%) ● Peserta Training for Trainer telah terpilih selambatnya 2 minggu sebelum pelaksanaan TFT Nasional 2020 (5%) (B%2/:@−D:@:2$%#E%@%.) (:?:2@%BPB@:$%ℎ@:2;1$1ℎ14ℎ%21?:E:$"#;:$%D?%.%%. 55%

● Semua materi yang direncanakan telah disampaikan dan sesuai dengan BPPK serta ditandai dengan adanya daftar pemateri yang hadir (10%) 2. Terlaksananya TFT Nasional dengan partisipasi minimal 8 peserta (30%) (B%2/:@−D:D"2%./%.) =1.1#%$@:2;1$1ℎ8;:?:2@%BPB*%?1I.%$2022 530%

3. Terlaksananya TFT Wilayah di empat wilayah (20%)

Ø 1 Wilayah (5%)

Ø 2 Wilayah (10%)

Ø 3 Wilayah (15%)

Ø 4 Wilayah (20%)

Keterangan nilai akhir :

● Kurang (<40%) ● Cukup (40-59%) ● Baik (60-79%) ● Sangat baik (80-100%)

h. Anggaran Dana

Rp 10.500.000, -

i. Penanggung Jawab

Muhammad Jafar Dewa Ayu Vania Novista

5. Nama Kegiatan LD Direction

a. Latar Belakang

Komunikasi dan penyampaian informasi merupakan hal yang penting dalam mencapai koordinasi yang baik dalam suatu organisasi. Semua sektor-sektor yang dapat menunjang kelancaran koordinasi hendaknya difasilitasi oleh sebuah wadah yang efektif begitu pun dengan koordinasi LD Nasional dan LD Wilayah. LD direction hadir sebagai wadah koordinasi antara LD Nasional dan LD wilayah. Koordinasi yang baik antara LD Nasional dan LD Wilayah merupakan kunci utama dalam keberhasilan program kerja bidang Leadership Development. Koordinasi yang baik juga merupakan tuntutan dari prinsip kaderisasi berjenjang yang diterapkan oleh Leadership Development ISMKI. Beberapa program kerja yang diterapakan Leadership Development menuntut setiap kader untuk melewati tahapan wilayah sebelum melangkah ke nasional diantaranya adalah LKMM dan TFT. Berangkat dari hal tersebut maka sangat dibutuhkan koordinasi yang baik dalam rangka penyelarasan program kerja antara LD Nasional dan LD Wilayah. Selain itu LD Nasional dan LD wilayah juga perlu untuk saling mendukung satu sama lain dalam menunjang keberhasilan pengawalan dan pengembangan kaderisasi bagi mahasiswa kedokteran Indonesia.

b. Deskripsi Kegiatan

1. Menginformasikan kepada masing masing sekbid LD mengenai adanya program koordinasi LD 2. Membuat grup Bersama antara PHN dengan masing-masing sekbid dan wasekbid. 3. Melaksanakan net meeting Perdana (perkenalan antara PHN dan PHW LD, pemaparan grand design dan timeline LD Nasional ke LD Wilayah)

4. net meeting rutin (Koordinasi progress dari masing masing proker, bedah BPPK, penyebaran borang pendaftaran LD award, Evaluasi BPPK)

c. Tujuan Kegiatan

1. Meningkatkan keakraban PHN Leadership Development dengan PHW Leadership

Development 2. Sebagai wadah koordinasi dan komunikasi yang efektif antar PHN dan PHW Leadership

Development 3. Sebagai sarana pertukaran informasi antara PHN dan PHW Leadership Development 4. Meningkatkan profesionalitas dalam bidang Leadership Development

d. Metode Kegiatan

1. Pelaksanaan net meeting perdana. ● PJ Proker akan menginformasikan ke sekbid LD wilayah mengenai jadwal net meeting Perdana 3 hari sebelum dilaksanakan net meeting Perdana ● Agenda dari net meeting perdana diantaranya adalah perkenalan antara PHN dan PHW LD pemaparan grand design dan timeline dari LD Nasional ke LD wilayah ● Setelah net meeting akan ada notula yang dibagikan maksimal 2 hari setelah net meeting dilaksanakan 2. Pembentukan Grup Nasional - Wilayah ● Grup Line wilayah berisi PHN LD dan PHW LD. grup ini bertujuan untuk menginformasikan mengenai jadwal net meeting dan mengirim hasil notula selama net meeting 3. Pelaksanaan net meeting rutin ● Pelaksanaan net meeting akan diisi oleh agenda diskusi mengenai progress program kerja LD Nasional dan LD wilayah ● Pelaksanaan net meeting juga akan diisi oleh agenda penyebaran informasi mengenai BPPK sebagai rekomendasi pedoman kaderisasi, Borang Evaluasi BPPK, Borang registrasi LD Award. ● Agenda lain dalam rapat triwulan yaitu pemaparan progress program kerja LD Nasional ke LD wilayah, begitu pun sebaliknya. ● Info Pelaksaan net meeting selambat – lambatnya akan diberitahukan maksimal 3 hari sebelum net meeting dilaksanakan

● Net meeting akan diawali dengan absensi untuk mengetahui jumlah komponen yang mengikuti jalannya net meeting ● Setelah net meeting akan ada notula yang dibagikan maksimal 2 hari setelah net meeting dilaksanakan

e. Sasaran Kegiatan

Pengurus Harian Wilayah Leadership Development

f. Waktu Pelaksanaan

Februari, April, Mei,Juli, Oktober 2022 dan Januari 2023

g. Indikator Keberhasilan

Pelaksanaan net meeting perdana (40%)

Pra net meeting Perdana (15%)

• Jadwal diinformasikan kepada PHW 3 hari sebelum net meeting (15%) (B%2/:@−D:@:2$%#E%@%.) 3ℎ%21?:E:$"#.:@#::@1./ 515%

Net meeting perdana (20%) • Jumlah PHW LD ISMKI yang hadir dalam net meeting Perdana !"#$%ℎCDE@F./01. !"#$%ℎ 2%),ℎ%<(4<%$%#)3+#33+(), *3$"4"ℎCDE@F./01. 634<%)% 820%

Post net meeting 5%

• Notula disebar maksimal 2 hari setelah net meeting perdana (5%) (B%2/:@−D:@:2$%#E%@%.) 2ℎ%21?:@:$%ℎ.:@#::@1./ 55%

Pembuatan grup Nasional-Wilayah (10%)

• Jumlah PHW LD ISMKI masuk ke dalam grup Nasional-Wilayah !"#$%ℎCDE@F./01.2%),#%*"553<%$%#,4"6A%*(-)%$−E($%2%ℎ !"#$%ℎ*3$"4"ℎCDE@F./01. 810%

Pelaksanaan net meeting rutin (50 %)

• Pra Net Meeting (15%)

• Jadwal diinformasikan 3 hari sebelum net meeting (15%) (B%2/:@−D:@:2$%#E%@%.) 3ℎ%21?:E:$"#.:@#::@1./ 515%

• Net Meeting (30%) • Jumlah PHW LD ISMKI yang hadir dalam net meeting !"#$%ℎCDE@F./01.2%),ℎ%<(4<%$%#)3+ !"#$%ℎ*3$"4"ℎCDE@F./01. #33+(), 830%

• Post Net Meeting (5%)

• Notula disebar maksimal 2 hari setelah net meeting perdana (5%) (B%2/:@−D:@:2$%#E%@%.) 2ℎ%21?:@:$%ℎ.:@#::@1./ 55%

Catatan : masing masing indikator keberhasilan dihitung dalam satu wilayah

Keterangan nilai akhir:

• Kurang (<50%)

• Cukup (50-65%)

• Baik (66-79%)

• Sangat baik (80-100%)

h. Anggaran Dana

Rp 0,-

i. Penanggung Jawab

Attallah Perdana Akbar Annisa Dewi Maharani

6. Nama Kegiatan Big Data LD

a. Latar Belakang

LD Nasional sebagai bidang yang bergerak dalam pengembangan kaderisasi tentunya menyimpan banyak informasi penting, sehingga dibutuhkan adanya suatu pengelolaan informasi akurat, terstruktur, berdedikasi tinggi dan bernilai profesionalitas yang dapat digunakan untuk kepentingan-kepentingan yang terkait. Untuk itu big data LD sebagai sarana penyimpanan informasi fokusnya adalah data/informasi yang berhubungan dengan LD ISMKI baik berupa pendataan seluruh program kerja LD selama satu tahun kepengurusan, mengarsipkan data LD di kepengurusan sebelumnya, maupun data seluruh alur kaderisasi di PSDM institusi

b. Deskripsi Kegiatan

1. Penyebaran borang kepada LD Nasional, LD Wilayah, dan PSDM Institusi 2. Penyusunan data dari hasil borang 3. Membuat Database Trainer ISMKI 4. Disimpan secara internal dan/ dipublikasikan 5. Membuat Daftar Hadir dan Notula net meeting Internal LD Nasional 6. Membuat Daftar Hadir dan Notula net meeting LD Nasional ke External 7. Mengarsipkan setiap file yang berhubungan dengan program kerja LD Nasional 8. Pembuatan Gdrive Arsip LD Nasional Kepengurusan 2022/2023

c. Tujuan Kegiatan

1. Menjadikan LD Nasional sebagai pusat data terkait pengembangan kepemimpinan atau kaderisasi ISMKI 2. Menyediakan suatu basis informasi bila suatu waktu membutuhkan referensi dalam persiapan pelaksanaan program kerja yang berkaitan dengan kaderisasi 3. Mencatat dan menyimpan hasil dari setiap program kerja yang diolah dalam data yang informatif untk dipergunakan bagi LD kedepanya ataupun ISMKI. 4. Memudahkan akses file untuk seluruh PHN LD, LD Wilayah dan PSDM institusi

d. Metode Kegiatan

1. Pengumpulan informasi yang akurat dan dibutuhkan. 2. Pengumpulan database LD Nasional, LD Wilayah dan PSDM Institusi 3. Pengumpulan Grand Design (terutama alur kaderisasi) seluruh wilayah dan institusi bersamaan dengan kegiatan LD Award

4. Mengolah informasi menjadi data trainer yang terstruktur 5. Penyimpanan data secara internal ataupun dipublikasi tergantung situasi 6. Data dapat di-update apabila ada perubahan sewaktu-waktu.

e. Sasaran Kegiatan

LD Nasional, LD Wilayah, PSDM Institusi

f. Waktu Pelaksanaan

Selama Kepengurusan

g. Indikator Keberhasilan

1. Database LD Nasional - LD Wilayah - PSDM Institusi (50 %) ● PHW LD 1-4 (20%) ✔ 1 Wilayah (5%) ✔ 2 Wilayah (10%) ✔ 3 Wilayah (15%) ✔ 4 Wilayah (20%)

• PHN LD (10%) !"#$%ℎ()*+,-%./#:./1?10%@%E%?: 15 510%

• Jumlah Kadep PSDM Institusi (20%) !"#$%ℎ9%0:;(<,=>.?@1@"?1-%./#:./1?10%@%E%?: !"#$%ℎ?:$"2"ℎ9%0:;(<,=>.?@1@"?1 520%

2. Grand Design seluruh LD Wilayah dan Institusi (20%) !"#$%ℎ/2%.00:?1/.?:$"2"ℎ+,R1$%-%ℎ0%.1.?@1@"?1-%./@:2D"#;"$ !"#$%ℎ?:$"2"ℎ/2%.00:?1/.+,R1$%-%ℎ0%.1.?@1@"?1 520%

3. Daftar hadir dan notula tiap net meeting (20%) !"#$%ℎ.:@#::@1./#:#1$1D10%J@%2ℎ%0120%..I@"$% !"#$%ℎ?:$"2"ℎ.:@#::@1./ 520%

4. Database Trainers ISMKI (10%) !"#$%ℎ@2%1.:2?><=9>-%./E:2;%2@1?1;%?10%$%#0%@%E%?: !"#$%ℎ?:$"2"ℎ@2%1.:2?><=9> 510%

Keterangan nilai akhir :

● Kurang (<40%)

● Cukup (40-59%) ● Baik (60-79%) ● Sangat baik (80-100%)

h. Anggaran Dana

Rp 0,-

i. Penanggung Jawab

Intan Dewinta Farma

7. Nama Kegiatan LD Award

a. Latar Belakang

ISMKI Indonesia merupakan organisasi yang besar dan mencakup banyak anggota, Leadership Development sebagai bidang yang bergerak dalam pengembangan kader baik di nasional, wilayah, maupun institusi tentunya akan berupaya menampilkan performa terbaik dalam upaya pengawalan dan pengembangan kaderisasi, demi menjaga semangat tersebut LD Award hadir untuk memberikan apresiasi kepada wilayah maupun PSDM Institusi atas kontribusi dalam mengembangkan kaderisasi di Indonesia. Dalam menunjang keberhasilan LD award tentu diperlukan dukungan dan partisipasi aktif dari wilayah maupun institusi untuk menyukseskan program kerja yang telah dicanangkan hingga pada akhirnya mampu memenuhi kebutuhan institusi.

b. Deskripsi Kegiatan

LD Award adalah salah satu kategori dalam Biran Affandi Awards. LD Award merupakan penghargaan yang diberikan LD kepada institusi dan LD Wilayah sebagai bentuk apresiasi dan meningkatkan angka partisipasi institusi dalam menyukseskan program kerja LD. LD Award akan disusun sebaik-baiknya demi didapatkan hasil yang objektif dan mampu dipertanggungjawabkan. Dengan berkoordinasi dengan LD Wilayah dalam pemantauan terhadap LD Institusi, diharapkan LD Award mampu memacu semangat LD Institusi dan LD Wilayah dalam berperan menyukseskan program kerja LD Nasional yang dibuat untuk kita bersama. Adapun nominasi LD Award adalah sebagai berikut : Rakornas 2022 :

● Wilayah terbaik ● Institusi terbaik ● Kadep institusi terbaik ● Proker institusi terinovatif

11th IMSS 2023: ● Wilayah terbaik ● Institusi terbaik

● Kadep institusi terbaik ● Proker institusi terinovatif ● Project kaderisasi institusi terfavorit

c. Tujuan Kegiatan

1. Menunjukkan inklusivitas dan apresiasi LD kepada institusi dan LD Wilayah yang telah berperan aktif di setiap program kerja LD. 2. Meningkatkan semangat dan angka partisipasi institusi di Indonesia untuk menyukseskan program kerja LD. 3. Meningkatkan mutu pelaksanaan program kerja LD baik itu di tingkat institusi –wilayah maupun nasional.

d. Metode Kegiatan

1. Pembuatan SOP LD Award oleh LD Nasional 2. Pembuatan borang penilaian LD Award yang merujuk pada indikator masingmasing nominasi dan berpedoman dari SOP 3. Pemaparan mengenai SOP dan pendaftaran LD Award pada saat berjalannya pertemuan dengan institusi dalam program Halo Indonesia! Dan pertemuan dengan

PHW dalam program LD direction. 4. Proses pendaftaran dan pendataan LD Award 5. Penilaian LD Award dilakukan oleh Tim Penilai dari LD Nasional yang telah ditetapkan dengan menggunakan panduan indikator penilaian yang objektif. 6. LD Award merupakan salah satu kategori Biran Affandi Award yang akan dilakukan selama 2 kali selama masa kepengurusan (RAKORNAS 2022 dan 11th IMSS 2023). 7. Selama LD Award dilaksanakan, dilakukan pemantauan angka partisipasi (keaktifan) dan pelaksanaan program kerja (kualitas) institusi dan wilayah meningkat

atau tidak. Untuk mengukur keberhasilan program kerja.

e. Sasaran Kegiatan

LD Wilayah, PSDM Institusi

f. Waktu Pelaksanaan

Rakornas 2022 dan 11th IMSS 2023

g. Indikator Keberhasilan

1. Diselesaikannya pembuatan SOP LD Award (20%) 2. Diselesaikannya pembuatan borang penilaian LD Award (25%) 3. Pemaparan kembali mengenaiSOP dan pendaftaran LD Award ke Grup LD -Comm (15%) 4. Keterlibatan institusi (40%) !"#$%ℎ>.?@1@"?1(:.0%J@%2+,MR%20

B%2/:@!"#$%ℎ>.?@1@"?1(:.0%J@%2 540%

Catatan :

• target jumlah Institusi yang mendaftar adalah 20 Institusi

• Jika jumlah institusi pendaftar LD melebihi target, maka indikator keterlibatan institusi akan mendapatkan persentase maksimum

Keterangan nilai akhir :

● Kurang (<50%) ● Cukup (50-65%) ● Baik (66-79%) ● Sangat baik (80-100%)

h. Anggaran Dana

Rp 900.000, -

i. Penanggung Jawab

Fadli Lefrandi Eni Endang Sari

8. Nama Kegiatan BPPK 4.0

a. Latar Belakang

LD ISMKI adalah bidang yang bertanggungjawab dalam pengembangan dan pengawalan kaderisasi. Dalam upaya pengembangan dan penyelarasan kaderisasi dibutuhkan suatu pedoman yang akan menjadi acuan sistem kaderisasi di berbagai jenjang ISMKI. Pedoman kaderisasi yang hadir tentunya berangkat dari kebutuhan institusi yang membutuhkan rekomendasi kaderisasi dalam pengembangan maupun penyelarasan sistem kaderisasi, sehingga BPPK hadir sebagai acuan pelaksanaan kaderisasi di institusi, wilayah maupun nasional. Hadirnya BPPK selain untuk mengembangkan kaderisasi di institusi juga dalam upaya mendukung system keberjenjangan yang selama ini diterapkan dalam kaderisasi ISMKI. Setiap jenjang dari kaderisasi di ISMKI memiliki nilai serta kompetensi yang masing masing ditargetkan dalam setiap jenjangnya. Adapun orientasi dari BPPK tahun ini yaitu memasifkan sosialisasi serta pengawalan terhadap BPPK baik di tingkat institusi maupun wilayah.

b. Deskripsi Kegiatan

Kaderisasi berjenjang pada BPPK adalah Buku Pedoman Pelaksanaan Kaderisasi yang direkomendasikan kepada seluruh LD institusi dan LD wilayah. Program kerja ini terdiri dari:

● Evaluasi dari LD institusi dan wilayah kepengurusan sebelumnya serta ketua pelaksana LKMM wilayah dan nasional terhadap pelaksanaan BPPK. ● Sinergisitas BPPK nasional dengan wilayah. ● Pemantauan pelaksanaan LKMM Lokal dan menjaga mutu LKMM Wilayah dan

LKMM Nasional. ● SOP Pelaksanaan TFT Wilayah dan Nasional. ● SOP Pelaksanaan dan evaluasi BPPK. ● Data direktori Trainer.

● Mengumpulkan ringkasan alur dan sistem kaderisasi di setiap institusi BPPK sendiri diwujudkan dalam bentuk E-Book yang dapat diakses oleh semua orang dan memuat : ● SOP LKMM Lokal ● SOP LKMM Wilayah

● SOP LKMM Nasional ● SOP TFT Wilayah ● SOP TFT Nasional ● Standar Materi TFT ● Sejarah singkat ISMKI ● Link berisi AD/ART ISMKI, Grand Design ISMKI, GBHO dan Buku Putih ● Data direktori Trainer. ● Ringkasan alur dan sistem kaderisasi di setiap institusi

Komponen lainnya dapat ditambah sesuai dengan hasil evaluasi borang BPPK

c. Tujuan Kegiatan

1. Menjadikan BPPK sebagai acuan utama pelaksanaan kaderisasi ISMKI. 2. Mengevaluasi pemakaian BPPK di institusi, wilayah maupun nasional. 3. Mengatur proses kaderisasi dengan sistem kaderisasi berjenjang ISMKI yang telah dilakukan pada periode kepengurusan sebelumnya.

d. Metode Kegiatan

1. Melaksanakan Bedah BPPK 3.0 2. Pembentukan tim evaluasi BPPK 4.0

3. Pembuatan borang evaluasi BPPK 4.0 4. Penyebaran borang evaluasi BPPK 4.0 ke wilayah dan institusi 5. Diskusi pembuatan SOP LKMM Lokal, Wilayah dan Nasional 6. Mengumpulkan ringkasan alur dan sistem kaderisasi di setiap institusi saat agenda pelaksanaan net meeting dengan kadep institusi 7. Pemaparan rancangan timeline pembuatan BPPK serta menjelaskan di Grup LD Comm mengenai tupoksi dan peran keberadaan BPPK 8. Penyusunan BPPK 9. Rilis dan pemaparan BPPK

e. Sasaran Kegiatan

Seluruh mahasiswa kedokteran Indonesia

f. Waktu Pelaksanaan

Maret 2022 – Februari 2023

g. Indikator Keberhasilan

1. Melakukan sosialisasi BPPK 3.0 sesuai timeline di grup LD – Comm (20%)

2. Terkumpulnya evaluasi dan saran dalam bentuk survey terhadap BPPK dari LD institusi dan wilayah sesuai timeline (20%) : !"#$%ℎ>.?@1@"?1S%./=:./"#;"$D%. !"#$%ℎBI@%$>.?@1@"?1 520%

3. Terdatanya jumlah institusi yang menggunakan BPPK (10%) !"#$%ℎ>.?@1@"?1S%./S%./=:.//".%D%.T((9 !"#$%ℎBI@%$>.?@1@"?1 510%

4. Terkumpulnya evaluasi dan saran dari ketua pelaksana atau perwakilan OC

LKMM Wilayah dan Nasional sesuai timeline sebagai data dan persiapan tindak lanjut apabila dibutuhkan yang dilakukan secara deep interview. Masingmasing evaluasi bernilai 2% (4 wilayah + 1 Nasional) (10%) 5. Tebentuknya BPPK dalam bentuk E-Book yang dapat diakses oleh LD Wilayah dan Institusi (5%) 6. Terkumpulnya evaluasi dan saran dalam bentuk survei terhadap BPPK dari LD institusi dan wilayah di akhir kepengurusan / sebelum 11th IMSS 2023 sebagai data dan persiapan tindak lanjut apabila dibutuhkan (15%) !"#$%ℎ<"2U:-VU%$"%?1S%./,1/".%D%.<:E%/%1T%ℎ%.VU%$"%?1 !"#$%ℎ>.?@1@"?1S%./=:./1?1<"2U:515%

7. Terkumpulnya evaluasi dan saran dari ketua pelaksana atau perwakilan OC LKMM wilayah dan nasional di akhir kepengurusan / sebelum 11th IMSS 2023 sebagai data dan persiapan tindak lanjut apabila dibutuhkan yang dilakukan secara deep interview . Masing-masing evaluasi bernilai 1% (4 wilayah + 1 Nasional (5%)) 8. Terkumpulnya direktori Trainer ISMKI dan dicantumkan kedalam BPPK (5%) 9. Terkumpulnya ringkasan alur dan sistem kaderisasi di setiap institusi (10%)

Keterangan nilai akhir :

Kurang (<40%) Cukup (40-59%) Baik (60-79%) Sangat baik (80-100%)

h. Anggaran Dana

Rp 0,-

i. Penanggung Jawab

Mohammad Alvian Yapanto

Elfany Solavide Girsang

3. Timeline

GRAND DESIGN HEALTH POLICY STUDIES (HPS) IKATAN SENAT MAHASISWA KEDOKTERAN INDONESIA PERIODE 2022-2023

KATA SAMBUTAN

Dua kata satu semangat, Hidup Mahasiswa ! Tiga kata satu perjuangan, Hidup Rakyat Indonesia !

Assalamualaikum. Wr. Wb, om swastiastu, shalom, namo buddhaya dan salam kesejahteraan bagi kita semua.

Puji syukur kepada Allah SWT karena nikmat, rahmat, dan karunia-Nya, Mahasiswa Kedokteran Indonesia masih diberikan kekuatan dan keyakinan untuk terus berjuang membangun Bangsa Indonesia. Suatu proses berkelanjutan yang tak pernah berhenti dan suatu kehormatan bagi kami, Health Policy Studies ISMKI Harmoni 2022/2023, untuk berkontribusi aktif dan menjadi tonggak awal pergerakan mahasiswa kedokteran Indonesia.

Mahasiswa sebagai generasi muda dengan jiwa yang belum banyak dicemari kepentingan-kepentingan pragmatis dan cara berpikirnya selalu berorientasi pada nilai-nilai kebenaran.

Tentang pemahaman marwah dasar seorang mahasiswa,

Secara definitif, mahasiswa merupakan bagian dari lapisan masyarakat terdidik dan mendapat kesempatan untuk mengenyam pendidikan di perguruan tinggi. Titel mahasiswa tidak semata-mata datang tanpa konsekuensi. Tanggung jawab untuk mengembangkan kemampuan organisasi dan ikut menjadi masyarakat politik selagi mempertahankan entitasnya sebagai seorang civitas akademika diemban bersama jaket almamater institusi mereka.

Peran mahasiswa sebagai agen pergerakan kerap mendapat respon yang beragam dari masyarakat. Persepsi bahwa mahasiswa lah yang membawa tanggung jawab untuk memulai sebuah perubahan dan mahasiswa lah yang selalu bersikap oposisi terhadap pemerintah. Dua pandangan antitesis yang membuat saya 104

mempertanyakan bentuk perwujudan saya sebagai seorang mahasiswa Hingga akhirnya saya sampai pada satu pertanyaan,

“Apakah peran kita tertulis untuk melawan pemerintah ?”

Tidak juga, bila memang kebijakan tersebut memiliki manfaat dan membantu kita dalam tatanan masyarakat, fungsi mahasiswa adalah untuk membantu aktualisasi dari kebijakan tersebut. Fungsi mahasiswa sebagai pengawas pemerintahan hadir ketika terdapat cacat dalam suatu kebijakan dan butuh adanya perbaikan, mahasiswa pun berhak dalam menggunakan suaranya untuk menegur.

“Bukankah seharusnya mahasiswa bersikap netral ?”

Satu pertanyaan yang saya akui baru terjawab tidak lama sebelum ini, dalam penyikapan suatu isu perlu adanya pendirian yang kitab awa sebagai aktor pergerakan, apakah hal tersebut mendukung maupun menolak adanya isu tersebut. Dan untuk mengambil pendirian tersebut, ada kalanya kita akan berkolaborasi atau beroposisi dengan pemangku kepentingan pada isu yang kita bawa selama kita memahami bahwa pendirian yang dibawa adalah pendirian yang benar.

Tentang perwujudan fungsi ISMKI yang inklusif,

Health Policy Studies merupakan bidang yang berfokus pada pengawalan kebijakan Kesehatan hadir sebagai inisiator dan penghimpun pergerakan mahasiswa kedokteran Indonesia. Inisiator diartikan sebagai bidang yang responsif terhadap perkembangan isu kesehatan dan memulai pengawalan berdasarkan strategi pergerakan yang sistematis. Penghimpun pergerakan didefinisikan sebagai pemersatu seluruh mahasiswa kedokteran Indonesia demi adanya pergerakan yang “satu suara satu pintu”. Fungsi penghimpun hadir dari salah satu keresahan bahwa cakupan ISMKI Nasional yang begitu luas dengan institusi yang beragam menyebabkan pergerakan mahasiswa yang kurang serentak. Selain itu, kurangnya inisiatif kita sebagai mahasiswa kedokteran untuk mencari lebih dalam terhadap isuisu yang sedang berkembang.

Demi menjalankan kedua fungsi tersebut, Health Policy Studies mengajak mahasiswa kedokteran Indonesia, anda, untuk bergerak bersama dalam aliansi terhadap isu yang akan kita kawal bersama.

Turut hadir menjadi roda penggerak sebuah pergerakan mahasiswa merupakan salah satu tujuan dari kami. Tentu dalam prosesnya perlu waktu yang tak sebentar dan dedikasi yang penuh agar dapat terwujudkan. Memang tidak akan terjadi dalam waktu sekejap, namun itulah inti dari suatu proses. Karena perubahan ini sebuah revolusi, bukan reformasi.

Salam Hangat,

PUTRI ADARA YASMIN NATIONAL COORDINATOR OF HEALTH POLICY STUDIES

ISMKI PERIODE 2022-2023

A. PENDAHULUAN

Prolog

Berdirinya ISMKI sejak empat dekade lalu membawa banyak dampak besar terhadap ketimpangan cita cita dan realitas yang tercermin secara nyata. Ibarat sebuah rubik yang tersusun atas banyak warna, Kastrat lahir untuk menyusun komponen-komponen tersebut menjadi sebuah kesatuan yang padu. Masalah yang selalu hadir tanpa melihat zaman menjadi tonggak pergerakan Bidang Health Policy Studies untuk melakukan perbaikan. HPS berjalan tidak menunggu momentum muncul terlebih dahulu, tetapi dinamis dalam situasi seperti apa pun dan menyesuaikan dengan sistem yang sudah dibangun. Terbentuknya Kastrat pun diawali dengan membangun sebuah sistem yang saling terintegrasi satu sama lain. Melalui jejaring yang dibangun dari tingkat nasional hingga institusi, HPS berjalan beriringan dengan munculnya ruang untuk berdiskusi sekaligus menghadirkan tantangan mengingat sistem yang saat ini masih perlu dilakukan pembaharuan.

Problematika

Berdasarkan pada evaluasi pada periode sebelumnya, Bidang Health Policy Studies membagi permasalahan menjadi tiga bagian: 1. Belum maksimalnya penerapan standar kemampuan dasar kastrat. Proses pembaharuan dalam mekanisme penyelenggaraan bidang perlu untuk dilakukan karena dengan adanya kurikulum/SOP akan memudahkan standardisasi HPS dalam melaksanakan tugasnya.

Kurikulum/SOP yang tidak dikumpulkan dalam satu pintu membuat PHN

HPS, PHW HPS, dan Kastrat Institusi kesulitan dalam mengakses rekam jejak pergerakan sehingga perlu dilakukan inventarisasi dan revitalisasi pada buku dasar kastrat.

2. Pergerakan mahasiswa kedokteran belum serentak. Gerakan yang berdampak nyata dapat diartikan sebagai tindakan sekelompok individu yang menimbulkan suatu perubahan ke arah perbaikan keadaan, di mana perubahan sendiri dapat dilihat dari isu yang dikawal, output yang didapat, dan respons masyarakat terhadap isu tersebut. Bila berkaca dari definisi tersebut, ISMKI yang merupakan wadah bagi mahasiswa kedokteran seluruh Indonesia seharusnya sudah dapat merealisasikan fungsinya sebagai inisiator pergerakan. Namun kurangnya partisipasi dari institusi maupun kurangnya penyatuan suara antara nasional dan wilayah menyebabkan tidak meratanya pernyataan sikap yang diambil. 3. Hubungan antar aktor pergerakan yang kurang harmonis. Seperti pada poin sebelumnya, partisipasi individu menjadi awal yang penting bagi sebuah pergerakan. Memang kendala yang kerap dialami oleh bidang nasional adalah kurangnya mengakar dan peran yang diberikan terhadap institusi sehingga kesadaran antar komponen untuk melakukan kerja sama dan berkembang secara selaras pun masih menjadi suatu urgensi yang perlu diselesaikan.

Epilog

Kebaikan tidak hanya diperjuangkan dengan keberanian semata, tetapi juga sistem dan aktor penggerak menjadi kaki penopang dalam menjalankan fungsi Kastrat. Berangkat dari problematika tersebut, HPS Nasional tergerak untuk melakukan pembenahan guna meminimalisasi masalah yang timbul dengan harapan dapat menyulut semangat pergerakan sesuai dengan titah Kastrat itu sendiri.

A. SUSUNAN TIM

#HPSadulur #HPSyibuk #HPSmart

B. PROGRAM KERJA

1. Analisis Program Kerja yang akan dibawa satu periode

● HPS Berkembang ● Revitalisasi Buku Putih Kastrat ● Kumpul Kastrat Seluruh Indonesia ● Aliansi dan Inventarisasi Isu ● Wiratara Budya ● #AbiyasaHPS

2. Analisis Value

Sesuai dengan fungsi HPS Nasional sebagai inisiator dan penghimpun pergerakan mahasiswa kedokteran Indonesia, program kerja yang akan dibawa oleh HPS selama satu periode akan berfokus pada strategi pengawalan isu-isu yang sedang berkembang. Dimulai dari penyetaraan kualitas SDM di dalamnya melalui penggiatan Upgrading Internal bidang terstandardisasi oleh adanya Buku Putih Kastrat. Penggencaran program Kumpul Kastrat secara rutin sebagai bentuk realisasi bahwa HPS hadir untuk institusi. Adanya aliansi-aliansi bagi setiap isu memberikan kesempatan bagi kastrat institusi untuk mengaplikasikan teori-teori yang telah dipelajari melalui upgrading. Kemudian publikasi secara serentak dan terekam dalam suatu rekam jejak sebagai realisasi dari tujuan akhir kami yaitu timbulnya pergerakan mahasiswa kedokteran indonesia yang “satu suara satu pintu”.

1 Nama Kegiatan HPS Berkembang

a. Latar Belakang

HPS memiliki fungsi pengawalan terhadap isu yang sedang berkembang, kesiapan sumber daya yang berkompeten menjadi awal yang penting dalam sebuah pergerakan. Pada awal kepengurusan, PHN HPS berasal dari latar belakang yang berbeda sehingga dibutuhkan penyetaraan persepsi dan pemahaman mengenai dasar-dasar ilmu Kastrat. Adanya Upgrading Internal bidang diharapkan menjadi bekal landasan pergerakan ISMKI ke depannya.

b. Deskripsi Kegiatan

HPS Berkembang merupakan program kerja Upgrading Internal bidang yang difasilitasi oleh NC HPS, VPPA, bersama VPI.

c. Tujuan Kegiatan

1. Meningkatkan pengetahuan PHN mengenai dasar-dasar ilmu Kastrat melalui materi yang diberikan oleh narasumber yang berkompeten dan memiliki pengalaman pada materi yang diberikan. 2. Menjadi landasan keilmuan untuk pergerakan HPS ISMKI.

d. Metode Kegiatan

Materi Upgrading Internal bidang HPS ISMKI Harmoni terdiri dari: - Manajemen isu dan kajian - Propaganda kreatif - Audiensi dan advokasi

- Negosiasi dan Lobbying - Ilmu perundang-undangan dan hukum kesehatan

Tingkat pemahaman PHN diukur melalui metode berikut: 1. Pre-test/post-test 2. Rangkuman materi 3. PoA

e. Sasaran

PHN HPS ISMKI Harmoni 2022/2023

f. Waktu Pelaksanaan

Februari-Maret 2022

g. Indikator Keberhasilan

● Dilaksanakannya Upgrading Internal bidang dengan topik yang dibutuhkan (20%) !"#$%ℎ";/2%01./1.@:2.%$-%./@:2$%D?%.% 5 ";/2%01./1.@:2.%$ × 20%

● Kegiatan Upgrading Internal bidang dihadiri oleh minimal 80% PHN

HPS (20%) !"#$%ℎ";/2%01./0:./%.D:ℎ%012%.#1.. 80% ()* !"#$%ℎ";/2%01./1.@:2.%$@:2$%D?%.% × 20%

● Terdapat peningkatan nilai post-test dari pre-test dengan rata-rata nilai post-test minimal 70 (20%) !"#$%ℎ";/2%01./0:./%.2%@%−2%@% .1$%1;I?@−@:?@#1.1#%$70 !"#$%ℎ";/2%01./1.@:2.%$@:2$%D?%.% ×20% ● Terkumpulnya rangkuman materi Upgrading Internal bidang oleh seluruh PHN (20%) !"#$%ℎ";/2%01./1.@:2.%$0:./%.2%./D"#%.#%@:21-%./01D"#;"$I$:ℎ?:$"2"ℎ()* !"#$%ℎ";/2%01./@:2$%D?%.%

×20% ● Terlaksananya PoA sesuai dengan materi yang diberikan (20%) !"#$%ℎ";/2%01./0:./%.(IM@:2$%D?%.% 3 ";/2%01./1.@:2.%$ × 20%

h. Anggaran Dana

Rp 1.750.000,-

i. Penanggung Jawab

Putri Adara (NC HPS)

2 Nama Kegiatan Revitalisasi Buku Putih Kastrat

a. Latar Belakang

Buku Putih Kastrat adalah pedoman yang berisi penjelasan mengenai konsep dasar Kastrat. Mengikuti bentuk pergerakan yang dinamis, perlu adanya pembaharuan isi dari panduan dasar konsep kastrat. Dengan demikian, Buku Putih Kastrat dapat terus relevan sebagai dasar penyelenggaraan dan pengembangan Kastrat dari tingkat nasional hingga institusi.

b. Deskripsi Kegiatan

1. Revitalisasi dilakukan dengan mengambil sumber dari materi upgrading dan dibukukan serta disebarluaskan hingga ke tingkat Kastrat Institusi. 2. Penyegaran Buku Putih Kastrat dikerjakan bersama dengan menggandeng HPS Wilayah.

c. Tujuan Kegiatan

1. Memvitalkan kembali peran Buku Putih Kastrat. 2. Mencegah terjadinya miskonsepsi segala hal mengenai Kastrat.

d. Metode Kegiatan

● Bahan penyegaran diambil dari Pedoman Kajian, Buku Pedoman Kajian, Pedoman School of Kastrat, KOMPAS HPS, PETA HPS, dan materi upgrading HPS Nasional dan HPS Wilayah.

● PJ mengumpulkan Pedoman Kajian, Pedoman School of Kastrat, KOMPAS HPS, PETA HPS, dan materi upgrading dalam satu Google Drive untuk menjadi bahan acuan dalam revitalisasi. ● PJ akan memoderatori pembahasan Revitalisasi Buku Putih Kastrat pada saat Kumpul Kastrat dan menjadwalkan Zoom Meeting bersama NC, VNC, Sekbid, Wasekbid, ASBID HPS Nasional, ASBID HPS Wilayah, PJ Buku Panduan Wilayah, dan PJ School of Kastrat. ● Kumpulan materi akan dibukukan dan dijadikan panduan. ● PJ akan menyimpan Buku Putih Kastrat yang telah diperbaharui dalam bentuk Google Docs dan akan diturunkan pada periode selanjutnya dengan harapan terjadi pembaharuan Buku Putih Kastrat setiap tahunnya.

e. Sasaran

HPS Nasional, HPS Wilayah, dan Kastrat Institusi.

f. Waktu Pelaksanaan

Akhir bulan Maret hingga Juli 2022

g. Indikator Keberhasilan

● Diterbitkannya Buku Putih Kastrat hasil revitalisasi (70%) ● Penyusunan melibatkan HPS semua wilayah secara aktif dan terorganisasi (20%) ● Diunggah oleh ISMKI Harmoni, ISMKI Wilayah 1, ISMKI Wilayah 2, ISMKI Wilayah 3, dan ISMKI Wilayah 4 (10%)

h. Anggaran Dana

Rp0,-

i. Penanggung Jawab

Ridwan Bachtiar Wahyudi Amira Sekar Amalia

3 Nama Kegiatan Kumpul Kastrat Seluruh Indonesia

a. Latar Belakang

Kurangnya intensitas bonding antar pengurus PHN HPS dengan PHW HPS maupun anggota departemen Kastrat Fakultas Kedokteran menyebabkan kesulitan dalam koordinasi antar wilayah satu dengan yang lain. Selain itu juga. Permasalahan yang saat ini terjadi adalah kesulitan dalam mengetahui progres atau perkembangan aliansi dari isu satu ke isu yang lain sehingga menyebabkan adanya beberapa wilayah yang kehilangan arah untuk mengawal suatu isu yang sebenarnya perlu untuk dilakukan sebuah aliansi atau mitra gerak agar pergerakan dapat menjadi lebih masif. Di samping itu, salah satu permasalahan yang terjadi juga adalah dengan tidak lengkapnya pembukuan isu sehingga berdampak pada hilangnya hasil output kajian yang telah dilakukan oleh masing-masing wilayah. Oleh karena itu, kami berharap Kumpul Kastrat dapat mencapai tujuannya dalam penyelesaian dan penyesuaian keadaan saat ini.

b. Deskripsi Kegiatan

Kumpul Kastrat merupakan salah satu solusi yang diusulkan dengan cara efektif dan hasil yang maksimal demi mempererat tali persaudaraan kastrat wilayah satu dengan wilayah yang lain. Kumpul Kastrat adalah salah satu program yang dilakukan dengan metode mengumpulkan seluruh sekretaris bidang dan staf untuk saling berbagi progres aliansi, melakukan inventarisasi isu, serta yang paling penting juga adalah melakukan bonding satu dengan yang lain.

c. Tujuan Kegiatan

Tujuan kegiatan adalah untuk meningkatkan tali persaudaraan satu sama lain, meningkatkan kemampuan kolektif inventarisasi isu sehingga seluruh output dapat terdaftar dengan baik serta mampu mengetahui adanya perkembangan aliansi dan tertarik untuk mengikuti. Bahkan kegiatan ini juga ditujukan bagi para staf yang tidak mengikuti aliansi agar tetap mengetahui bagaimana tindak lanjut atau progress aliansi terkini.

d. Metode Kegiatan

Dilakukan melalui platform Zoom dengan jadwal dan waktu terkait

e. Sasaran

HPS Nasional, HPS Wilayah, dan Kastrat Institusi

f. Waktu Pelaksanaan

Setiap hari Sabtu minggu pertama pada bulan Maret, Juni, September, dan Desember 2022

g. Indikator Keberhasilan

● Terlaksananya kegiatan kumpul kastrat (30%) rumus jumlah kehadiran peserta setiap kumpul kastrat:

!"#$%&ℎ)*+ℎ&,-. "#$%&ℎ/0/&%)*+ + )*23-% 1 45ℎ&,-. 5 )*23-%&4&ℎ 1 + )*23-% 2 45ℎ&,-. 5 )*23-%&4&ℎ 2 + )*23-% 3 45ℎ&,-. 5 )*23-%&4&ℎ 3 ...7

)*23-% 4 4&85ℎ&,-. 5 )*23-%&4&ℎ 4 +9#$%&ℎ:&;/.&/-8;/-/#;-ℎ&,-. 15 :&;/.&/-8;/-/#;-

7× 7.5% Kemudian ditambahkan persentase seluruh Kumpul Kastrat

!"#$"%!'()*') 1 (%) + !"#$"%!'()*') 2 (%) + !"#$"%!'()*') 3 (%) + !"#$"%!'()*') 4 (%) ● Adanya pertemuan antara HPS Nasional dan seluruh HPS Wilayah minimal 8 kali (20%) ● Diadakan minimal 1 kali pertemuan untuk setiap wilayah (20%) ● Inventarisasi isu dapat terekam secara berkala setiap 3 bulan untuk masing-masing wilayah (20%) ● Seluruh susunan kegiatan berjalan dengan baik sesuai dengan timeline yang disediakan (10%)

h. Anggaran Dana

Rp100.000,-

i. Penanggung Jawab

Livia Agatha Christine (VNC) Ridwan Bachtiar Wahyudi (Asisten Bidang)

4 Nama Kegiatan Aliansi dan Inventarisasi Isu

a. Latar Belakang

Terlibatnya HPS Nasional bersama baik HPS Wilayah dan Kastrat Institusi maupun mitra gerak dalam mengawal isu akan membuat kinerja pergerakan Kastrat menjadi lebih komprehensif. Kerja sama yang dilakukan dari tingkat nasional dapat menjadi basis pergerakan bagi Kastrat tentang isu kesehatan atau kedokteran melalui Working Group Discussion dan diharapkan dapat dijadikan pertimbangan oleh pemangku kepentingan. Pergerakan yang dimulai dari tingkat institusi berkaitan erat dengan follow-up yang harus difungsikan oleh HPS Nasional melalui inventarisasi isu.

b. Deskripsi Kegiatan

1. Pembentukan aliansi antara PHN HPS dan mahasiswa kedokteran seluruh Indonesia dengan suatu fokus isu tertentu yang akan dikawal selama satu periode kepengurusan. 2. Melakukan pendekatan pada Kastrat Institusi untuk menginformasikan isu yang sedang dikawal kepada HPS Nasional agar tidak loss to follow up.

c. Tujuan Kegiatan

1. Menyatukan pergerakan mahasiswa kedokteran melalui satu pintu yang sama. 2. Menjalin kerjasama dengan mitra gerak dengan latar belakang beragam.

d. Metode Kegiatan

● ASBID HPS Nasional membuat platform inventarisasi isu ● Rencana pengawalan isu dikumpulkan pada platform inventarisasi isu. ● Pada Kumpul Kastrat pertama, NC HPS memaparkan SOP WGD. ● PJ Isu dan Calon Ketua Pengawalan Isu memaparkan rencana pengawalan isu. ● NC dan VNC HPS memoderatori pembukaan aliansi bagi institusi yang tertarik. ● Membuat strategi gerak pengawalan isu. ● Mengumpulkan informasi dari berbagai sumber. ● Membuat kajian berdasarkan informasi yang didapat. ● Menentukan stance dan rekomendasi kebijakan. ● Penerbitan kajian dan pembumian isu. ● Melakukan advokasi terhadap pemangku kepentingan. ● Evaluasi pelaksanaan pergerakan untuk menjadi bahan pembelajaran kepengurusan selanjutnya.

e. Sasaran

1. Rekan kerja: Mahasiswa Kedokteran seluruh Indonesia, Mitra gerak GO/NGO, LSM. 2. Jajak pendapat: pemangku kepentingan, ahli bidang ilmu. 3. Advokasi: pemangku kepentingan.

f. Waktu Pelaksanaan

Sepanjang kepengurusan

g. Indikator Keberhasilan

● Tersusunnya SOP WGD oleh PHN HPS bersama VPPA (10%) ● Terbentuknya platform inventarisasi isu oleh Asisten Bidang HPS (10%) ● Tersusunnya strategi pengawalan isu yang diangkat bersama pemetaan mitra gerak dan pemangku kepentingan (10%) ● Diterbitkannya kajian mengenai isu yang diangkat (20%) !"#$%ℎ1?";IDID-%./#:21$1?D%Y1%. 5 1?";IDID × 20%

● Kajian yang disusun melibatkan elemen masyarakat seperti ahli, akademisi, dan praktisi (20%) !"#$%ℎ1?"-%./#:$%D"D%.Y%Y%D;:.0%;%@ 3 1?";IDID × 20%

● Kajian diunggah pada media sosial media ISMKI dalam bentuk infografis (10%) ● Publikasi ulang dari seluruh HPS Wilayah (5%) ● Publikasi ulang oleh minimal 5 HPS Institusi (5%) !"#$%ℎ1?"-%./01;"E$1D%?1"$%./I$:ℎ#1.1#%$ 5 )(<1.?@1@"?1 5 1?";IDID × 5%

● Terlaksananya audiensi kepada pemangku kepentingan isu yang diangkat (10%) !"#$%ℎ1?"-%./#:$%D"D%.%"01:.?1 3 1?";IDID × 20%

h. Anggaran Dana

Rp 6.800.000,-

i. Penanggung Jawab

Isu RUU Pendidikan Kedokteran: - Amira Sekar Amalia - Arsy Hanandya Hartaya - Fadhlan Alfadhilah ‘Aqil Isu BPJS: - Andi Suleha - Rana Nabila Putri

Isu Pertembakauan: - Tazkia Vidini Caya Isu Kesehatan Mental: - Ghifary Hanan Noor - Nabil Syuja Faozan Isu COVID-19: - Azzahra Faradisha H. - Yova Yurisqi

RENCANA PENGAWALAN ISU POKOK

Isu Utama RUU Pendidikan Kedokteran

Isu Turunan UKMPPD

Latar Belakang Wacana pemindahan UKMPPD yang sejauh ini merupakan parameter kualitas lulusan mahasiswa FK

Tujuan Melakukan pengawalan terhadap proses berjalannya pembahasan rancangan undang-undang tahap I, II, dan selanjutnya

Meningkatkan pemahaman mahasiswa fakultas kedokteran mengenai urgensi dari isu RUU Pendidikan Kedokteran

Strategi

Lini Masa 1. Infografis pencerdasan dan pembumian isu terkait update terbaru 2. Assessment mahasiswa FK mengenai pelaksanaan UTB dan UKMPPD 3. Penyusunan kajian lanjutan mengenai urgensi, pro, dan kontra mengenai UKMPPD

1. Desember 2021: pelaksanaan survei UKMPPD 2. Januari 2021: Diskusi publik UKMPPD 3. 5 Maret–25 Maret 2022: Buka Aliansi

4. 26 Maret 2022: Bahas rencana gerak, pembagian tim 5. Maret–Mei 2022: Evaluasi dan Revisi Kajian RUU Dikdok 6. Mei-Agustus 2022: Audiensi dan Jajak Pendapat RUU

Dikdok (AIPKI, KKI, IDI) 7. 22 Mei 2022: Podcast Bersama @ditjen.dikti 8. Juni 2022: Publikasi infografis dan pembumian isu

9. September 2022: Finalisasi Kajian

10.Oktober 2022: Diskusi Publik dan Advokasi Terbuka

Insidental: Dilakukan sepanjang kepengurusan

Aliansi Kerjasama Mitra Gerak:

BEM FK se-Indonesia, AIPKI, AOMKI, ISMKGI, BEM FKG seIndonesia

Pemangku Kepentingan:

IDI, DPR RI Komisi IX, Kementerian Kesehatan, MK (bila terdapat judicial review), Kemendikbud Ristek

Isu Utama RUU Pendidikan Kedokteran

Isu Turunan Moratorium Fakultas Kedokteran

Latar Belakang Pertambahan fakultas kedokteran yang tidak dibarengi dengan persebaran yang merata dan kontrol kualitas yang baik

Tujuan Melakukan pengawalan terhadap proses berjalannya pembahasan rancangan undang-undang tahap I, II, dan selanjutnya

Meningkatkan pemahaman mahasiswa fakultas kedokteran mengenai urgensi dari isu RUU Pendidikan Kedokteran

Strategi 1. Infografis pencerdasan dan pembumian isu terkait update terbaru 2. Penyusunan kajian bila terdapat isu insidental 3. Podcast Bersama @ditjen.dikti

Lini Masa

Aliansi

Kerjasama 1. Desember 2021: pelaksanaan survei UKMPPD 2. Januari 2021: Diskusi publik UKMPPD 3. 5 Maret–25 Maret 2022: Buka Aliansi 4. 26 Maret 2022: Bahas rencana gerak, pembagian tim 5. Maret–Mei 2022: Evaluasi dan Revisi Kajian RUU Dikdok 6. Mei-Agustus 2022: Audiensi dan Jajak Pendapat RUU

Dikdok (AIPKI, KKI, IDI) 7. 22 Mei 2022: Podcast Bersama @ditjen.dikti 8. Juni 2022: Publikasi infografis dan pembumian isu

9. September 2022: Finalisasi Kajian

10.Oktober 2022: Diskusi Publik dan Advokasi Terbuka

Insidental: Dilakukan sepanjang kepengurusan

Mitra Gerak:

BEM FK se-Indonesia, AIPKI, AOMKI, ISMKGI, BEM FKG seIndonesia

Pemangku Kepentingan:

IDI, DPR RI Komisi IX, Kementerian Kesehatan, MK (bila terdapat judicial review), Kemendikbud Ristek

Isu Utama Jaminan Kesehatan Nasional

Isu Turunan Penghapusan kelas BPJS Kesehatan

Latar Belakang Wacana penggabungan kelas BPJS Kesehatan sebagai solusi defisit dan ketimpangan fasilitas di RS

Tujuan 1. Melakukan pengkajian terkait dampak positif dan negatif penghapusan sistem kelas BPJS Kesehatan 2. Memberikan rekomendasi berdasarkan kajian yang telah dibuat kepada pemangku kepentingan 3. Meningkatkan pemahaman masyarakat terkait dampak positif dan negatif penghapusan sistem kelas BPJS

Kesehatan.

Strategi 1. Penyusunan kajian kolaborasi 2. Publikasi hasil kajian dalam bentuk serial selama 4 minggu dalam bentuk yang berbeda:

- Infografis - Podcast - IGTV Bersama 3. Audiensi penyerahan kajian kepada BPJS Kesehatan,

DJSN, Kementerian Kesehatan, BPJS Watch

Lini Masa

Aliansi Kerjasama 1. 5 Maret–25 Maret 2022: Buka Aliansi 2. 26 Maret 2022: Bahas rencana gerak, pembagian tim 3. Maret–Oktober 2022: Revisi kajian 4. Maret-Oktober 2022: Audiensi dan Jajak Pendapat Isu

BPJS (DJSN, BPJS Watch) 5. 12, 19, 26 November 2022: Publikasi kajian serial 6. 27 November 2022: Finalisasi kajian dan rekomendasi

7. Desember 2022: Audiensi Kajian dan Rekomendasi (DJSN, Kementerian Kesehatan)

Mitra Gerakan:

AOMKI, ISMKMI, BEM FK se-Indonesia, BEM FKM se-Indonesia, BPJS Watch

Pemangku Kepentingan:

BPJS Kesehatan, DJSN, Kementerian Kesehatan,

Isu Utama Jaminan Kesehatan Nasional

Isu Turunan Evaluasi Kinerja BPJS Kesehatan

Latar Belakang Adanya maladministrasi, fraud pada BPJS Kesehatan

Tujuan

Strategi

Lini Masa 1. Melakukan identifikasi permasalahan manajemen pada

BPJS Kesehatan 2. Mendorong para pemangku kepentingan untuk membenahi tata Kelola dan manajemen BPJS Kesehatan

1. Penyusunan kajian kolaborasi 2. Publikasi hasil kajian dalam bentuk serial selama 4 minggu dalam bentuk yang berbeda:

- Infografis - Podcast - IGTV Bersama 3. Audiensi penyerahan kajian kepada BPJS Kesehatan,

DJSN, Kementerian Kesehatan, BPJS Watch

1. 5 Maret–25 Maret 2022: Buka Aliansi 2. 26 Maret 2022: Bahas rencana gerak, pembagian tim 3. Maret–Oktober 2022: Revisi kajian 4. Maret-Oktober 2022: Audiensi dan Jajak Pendapat Isu

BPJS (DJSN, BPJS Watch) 5. 12, 19, 26 November 2022: Publikasi kajian serial 6. 27 November 2022: Finalisasi kajian dan rekomendasi

7. Desember 2022: Audiensi Kajian dan Rekomendasi (DJSN, Kementerian Kesehatan)

Aliansi Kerjasama Mitra Gerakan:

AOMKI, ISMKMI, BEM FK se-Indonesia, BEM FKM se-Indonesia, BPJS Watch

Pemangku Kepentingan:

BPJS Kesehatan, DJSN, Kementerian Kesehatan

Isu Utama Pengendalian Tembakau

Isu Turunan Revisi PP No. 109 Tahun 2012

Latar Belakang Peningkatan prevalensi perokok di Indonesia tanpa diikuti usaha pengendalian yang signifikan sehingga dibutuhkan penegasan pada regulasi yang mengatur

Tujuan 1. Membuat kajian mengenai PP No. 109 Tahun 2012 beserta celah kelemahannya 2. Mengadvokasi rekomendasi kajian; dan 3. Mendorong pemerintah untuk mengkaji ulang dan 4. Merevisi PP No. 109 Tahun 2012

Strategi 1. Penyusunan kajian 2. Lomba campaign #WorldNoTobaccoDay dengan sumber dari kajian yang telah dibuat 3. Advokasi rekomendasi kepada BPOM, Kementerian

Kesehatan, KLHK

Lini Masa

Aliansi Kerjasama 1. 5 Maret–25 Maret 2022: Buka Aliansi 2. 26 Maret 2022: Bahas rencana gerak, pembagian tim 3. Maret–Mei 2022: Revisi kajian 4. 21 Mei 2022: Publikasi mini kajian 5. 22–30 Mei 2022: Registrasi dan pengiriman berkas peserta lomba campaign #WorldNoTobaccoDay 6. 1–6 Juni 2022: Publikasi hasil karya dan voting 7. 1–6 Juni 2022: Pendaftaran Diskusi Publik 8. 10 Juni 2022: Pengumuman pemenang 9. 10 Juni 2022: Diskusi Publik Isu Pertembakauan 10.18 Mei 2022: Finalisasi kajian dan rekomendasi 11.25 Juni 2022: Advokasi

Mitra Gerakan:

Indonesian Centre for Environmental Law (ICEL), Greenpeace, Departemen Tobacco Control ISMKMI, CE ISMKI Indonesia, Komnas PT, Suara Tanpa Rokok, BEM UI, IYCTC, CISDI

Pemangku kepentingan:

Kementerian Kesehatan, Kementerian Ketenagakerjaan, Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan

Isu Utama Kesehatan Mental

Isu Turunan Pembentukan Permendikbud tentang Pelaksanaan Intervensi Kesehatan Mental di Lingkungan Pendidikan Tinggi

Latar Belakang Tingginya prevalensi depresi pada mahasiswa namun tidak ada/tidak tahu bagaimana penanganannya dalam lingkup kampus

Tujuan 1. Membuat kajian mengenai urgensi intervensi kesehatan mental pada lingkungan kampus 2. Mengadvokasi rekomendasi kajian; dan 3. Mendorong pemerintah untuk mengesahkan

Permendikbud mengenai Intervensi Kampus terhadap

Kesehatan Mental Mahasiswa

Strategi

Lini Masa 1. Pembentukan kajian 2. Penandatanganan petisi 3. Audiensi hasil kajian kepada Kemendikbud Ristek

1. 5 Maret–25 Maret 2022: Buka Aliansi 2. 26 Maret 2022: Bahas rencana gerak, pembagian tim 3. Maret–Agustus 2022: revisi kajian 4. 2–27 Agustus 2022: Pembuatan infografis 5. 1–3 Agustus 2022: Publikasi infografis dan propaganda melalui instagram khusus 6. 1–30 September 2022: Penandatanganan petisi 7. 11–30 September 2022: Pembuatan kajian 8. 2 Oktober 2022: Finalisasi kajian dan rekomendasi 9. 10 Oktober 2022: Audiensi

Aliansi Kerjasama Mitra Gerakan:

UI Sehat Mental, Into The Lights, BEM Psikologi, BEM FK seIndonesia, CE ISMKI Indonesia, ILMPI, HIMPSI, BEM UI

Pemangku Kepentingan:

Kemendikbud ristek

Isu Utama COVID-19

Isu Turunan Pengendalian Kasus Varian Omicron

Latar Belakang Munculnya Covid-19 varian Omicron pada situasi kasus yang sudah melandai, perbatasan sudah dibuka, dan aktivitas sudah kembali normal

Tujuan Melakukan pengawalan terhadap efektivitas regulasi terhadap pengendalian kasus varian Omicron

Meningkatkan awareness masyarakat terkait varian Omicron

Evaluasi kebijakan penanganan pandemi oleh pemerintah

Strategi 1. Penyusunan kajian 2. Infografis pencerdasan dan pembumian isu terkait isi kajian 3. Diskusi Publik Evaluasi Pelaksanaan Vaksinasi Booster

Lini Masa

Aliansi

Kerjasama 1. 23–28 Januari: Pembahasan topik, policy brief, timeline, pemateri dan submateri, bentuk publikasi 2. 29 Januari 2022: Rapat dan fiksasi timeline 3. 1–14 Februari 2022: Pembuatan Policy Brief 4. 10–11 Februari 2022: Infografis pencerdasan terkait

Evaluasi Pelaksanaan Vaksinasi Booster 5. Minggu kedua Februari 2022: Countdown dan pengumuman pemateri 6. Hari ketiga IMSS 2022: Diskusi Publik Evaluasi

Pelaksanaan Vaksinasi Booster

7. 28 Februari 2022: Publikasi hasil Diskusi Publik

8. 5 Maret–25 Maret 2022: Buka Aliansi

9. 26 Maret 2022: Bahas rencana gerak, pembagian tim

Insidental: Dilakukan sepanjang kepengurusan

Mitra Gerakan:

RECON, Laporcovid, Kawalcovid, Pandemictalks, CISDI

Pemangku Kepentingan:

Kementerian Kesehatan, Satgas COVID-19, Kementerian Perhubungan

Isu Utama COVID-19

Isu Turunan Vaksinasi

Latar Belakang Telah dimulainya pelaksanaan vaksinasi untuk anak usia 6–11 tahun dan vaksinasi booster untuk masyarakat umum dalam waktu dekat

Tujuan Melakukan pengawalan terhadap proses vaksinasi beserta distribusinya agar berjalan dengan baik dan tidak terdapat penyelewengan

Meningkatkan awareness masyarakat terkait pentingnya vaksinasi dalam mengatasi pandemi COVID-19

Strategi 1. Penyusunan kajian

2. Infografis pencerdasan dan pembumian isu terkait isi kajian

3. Diskusi Publik Evaluasi Pelaksanaan Vaksinasi Booster

Lini Masa 10.23–28 Januari: Pembahasan topik, policy brief, timeline, pemateri dan submateri, bentuk publikasi

11.29 Januari 2022: Rapat dan fiksasi timeline

12.1–14 Februari 2022: Pembuatan Policy Brief

13.10–11 Februari 2022: Infografis pencerdasan terkait

Evaluasi Pelaksanaan Vaksinasi Booster

Aliansi

Kerjasama 14.Minggu kedua Februari 2022: Countdown dan pengumuman pemateri

15.Hari ketiga IMSS 2022: Diskusi Publik Evaluasi

Pelaksanaan Vaksinasi Booster 16.28 Februari 2022: Publikasi hasil Diskusi Publik

17.5 Maret–25 Maret 2022: Buka Aliansi 18.26 Maret 2022: Bahas rencana gerak, pembagian tim

Insidental: Dilakukan sepanjang kepengurusan

Mitra Gerakan:

RECON, Laporcovid, Kawalcovid, Pandemictalks, CISDI

Pemangku Kepentingan:

Kementerian Kesehatan, Satgas COVID-19, Kementerian Perhubungan

5 Nama Kegiatan Wiratara Budya

a. Latar Belakang

Pengarsipan kajian dan pedoman panduan adalah syarat wajib dari bidang sebagai metode dalam meneruskan perjuangan pergerakan Kastrat. Rekam jejak yang diwariskan harus disusun dan dikumpulkan secara terpadu dalam suatu platform. Tidak hanya dikumpulkan, bahan pergerakan Kastrat juga akan dipublikasikan melalui media sosial yang harapannya dapat dijangkau banyak orang.

b. Deskripsi Kegiatan

Publikasi isu, kajian, beserta buku panduan yang telah dibuat oleh HPS Nasional, HPS Wilayah, dan Kastrat Institusi melalui seluruh Instagram ISMKI Nasional maupun wilayah.

c. Tujuan Kegiatan

1. Terciptanya satu pintu sumber informasi yang dapat diakses baik dari HPS Nasional, HPS Wilayah, dan Kastrat Institusi. 2. Kajian yang telah diselesaikan institusi dapat terekam jejaknya. 3. Pembumian isu melalui platform media sosial.

d. Metode Kegiatan

● PJ mengumpulkan seluruh publikasi isu dan kajian melalui link yang dikirimkan kepada grup HPS Nasional dan Wilayah, Kepala Departemen Kastrat, dan Kastrat se-Indonesia. ● Publikasi isu, kajian, beserta buku panduan dikumpulkan pada satu link bersama dan dipublikasikan melalui seluruh instagram ISMKI Nasional maupun wilayah. ● Link pun turut ditulis pada bio instagram @ismki_indonesia, @ismki_wilayah1, @ismki_wilayah2, @ismki_wilayah3, @ismki_wilayah4 ● Pemberdayaan twitter @ISMKI_Indonesia dan menggunakan platform sebagai media pembumian isu

e. Sasaran

1. PHN HPS ISMKI Harmoni 2022/2023 2. PHW HPS ISMKI Wilayah 2022/2023 3. Kastrat Fakultas Kedokteran seluruh Indonesia

f. Waktu Pelaksanaan

Sepanjang kepengurusan

g. Indikator Keberhasilan

● Seluruh dokumen berkaitan dengan pergerakan Kastrat terkumpul pada satu pintu terpadu (40%) ● Publikasi pembumian isu melalui Instagram @ismki_indonesia, @ismki_wilayah1, @ismki_wilayah2, @ismki_wilayah3, dan @ismki_wilayah4 (20%) ● Pembumian isu melalui akun Twitter @ISMKI_Indonesia (20%) ● Terdapat kenaikan jumlah viewers pada Instagram @ismki_indonesia dari promotion taps (20%)

h. Anggaran Dana

Rp 350.000,-

i. Penanggung Jawab

Ghifary Hanan Noor Tazkia Vidini Caya

6 Nama Kegiatan #AbiyasaHPS

a. Latar Belakang

Dinamisnya kondisi kehidupan di masa pandemi membuat banyak isu yang terjadi terlewat begitu saja. Isu yang tertutupi oleh besarnya animo perhatian terhadap pandemi Covid-19 menjadi dasar hadirnya pembumian isu insidental yang dilakukan tiap dua bulan sekali. Mulai dari peringatan hari besar, menandai peristiwa tahunan, dan kejadian spontan yang terjadi di sekitar kita dirangkum dalam kemasan yang dapat diterima banyak orang.

b. Deskripsi Kegiatan

● Pembumian isu insidental maupun isu kesehatan selain isu pokok oleh HPS Nasional dengan kurun waktu setiap dua bulan, dimulai dari bulan April 2022. ● Publikasi ditekankan guna membumikan isu yang dibawa dan menyebarluaskan informasi serta rekomendasi yang tersedia dalam

pembahasan isu tersebut.

c. Tujuan Kegiatan

1. Sebagai bentuk penyikapan pada isu yang sedang berkembang. 2. Pembumian isu melalui platform media sosial.

d. Metode Kegiatan

● PJ membuat timeline isu yang akan dikawal pada satu periode ke depan dengan jarak setiap dua bulan ● Isu yang telah dibuat akan diberikan kepada VPPA sebagai quality control ● PJ isu bersama PHN HPS akan melakukan rancangan strategi gerak ● Penyikapan dapat dibuat dalam bentuk tulisan, infografis, video, dan sebagainya atau pembuatan diskusi publik sebagai wadah diskusi ● Penyikapan dipublikasikan salah satunya melalui media sosial dengan memaksimalkan fitur iklan untuk menggencarkan publikasi

e. Sasaran

PHN HPS ISMKI Harmoni 2022/2023

f. Waktu Pelaksanaan

Bulan April, Juni, Agustus, Oktober, Desember 2022

g. Indikator Keberhasilan

Terbentuk hasil karya dari isu yang perlu dibahas dan diangkat oleh HPS Nasional (100%)

h. Anggaran Dana

Rp0,00

i. Penanggung Jawab

Andi Suleha Fadhlan Alfadhilah ‘Aqil Yova Yurisqi

3. Timeline

This article is from: