Edisi Khusus Ospek 2014
Edisi Khusus Ospek 2014
bangsa itu seperti apa? Dan bagaimana realitanya kepekaan mahasiswa saat ini? Mahifal
DITERBITKAN OLEH: LPM DIMëNSI IAIN TULUNGAGUNG
: bicara kepekaan ya..... ya itu tadi mahasiswa sekarang itu nggak punya karakter. Ngomong akademis tapi ndak total paham disiplin ilmunya. Ngomong pergerakan tapi masih mikir kuliahnya. Ngomong hedonis tapi masih tugas takut sama orang tua ya kayak ini ....(sambil tertawa dan menunjuk salah satu crew ) jadi harus punya karakter dulu.. harus paham posisinya kalo ndak paham dengan dirinya sendiri kan kacau....... harus tahu paham posisinya sebagai mahasiswa baru tahu tugas dan kewajibannya sebagai mahasiswa. Ya wes pokoknya untuk peka harus paham posisinya sebagai mahasiswa baru tugasnya dan kewajibannya.
Pimpinan Umum: Imam Basri Penanggungjawab Redaksional: Tri Hariyanto Pimpinan Redaksi: Arif Riza Azizi Kru News Camp 2014: Amir, Tatik, Bibi, Dian, Jazil, Binti, Fata, Faqih, Muslim Al Fatih and all News Camp’s Crew Fotografer:Habibi Pemasaran: All News Camp’s Crew
Lemah, misalnya kita hidup di lingkungan STAIN Tulungagung tapi karena cuma sedikit yang kenal sama masyarakat sekitar STAIN sering kan ada bentrok ada antara warga kampus dengan warga sekitar. Nah, itu karena apa ya karena mahasiswanya itu terlalu asik dengan dengan dunianya. Kalau ngomong masalah pendatang ya sama saya dulu juga pendatang tapi setidaknya kita mencoba belajar memahami kultur budaya sekitar. Kan, jadinya ada pendekatan emosional dan dari situ belajar menjadi peka sosial.
Alamat Redaksi: Jl. Mayor Sujadi Timur 46 Tulungagung E-mail dimensita@yahoo.co.id
Kerja keras TIM Kesehatan
Jzl & Dian
Pelaksanaan OPAK di hari kedua berjalan secara lancar dan kondusif, meskipun jadwal pada saat itu juga sangat padat. Namun, peserta OPAK masih tetap antusias untuk mengikuti agenda yang dijadwalkan oleh panitia OPAK. Hal ini, terlihat dengan masih banyaknya peserta yang hadir untuk mengikuti kegiatan ini.
Kami seluruh Crew LPM DIMeNSI IAIN Tulungagung mengucapkan semoga OPAK 2014 sukses terlaksana. Dan berhasil mencetak generasi bangsa yang Mandiri dan memiliki semangat keilmuan.
Berlangsungnya kegiatan OPAK ini tidak terlepas dari peran TIMKES (Tim Kesehatan; red) IAIN Tulungagung. Dalam hal ini, mengingat peran TIMKES yang sangat penting, terutama saat kondisi lapangan yang sangat memungkinkan terjadinya peserta yang sakit karena tidak mampu menahan rasa panas. Persiapan yang maksimal telah dilakukan TIMKES untuk kegiatan OPAK ini. “ dari kemarin kan kita banyak acara ya mas, mulai cek kesehatan kemudian kita sendiri juga ada acara sendiri yaitu BP (Bakti Praja; red), setelah BP
Edisi ke Dua
8
1
Edisi ke Dua
Edisi Khusus Ospek 2014
Edisi Khusus Ospek 2014 sekitar kampus dan wilayah kampung. Inikan percuma kalau mau diadakan pergerakan trus ngomong nasionalisme.
selesai kita persiapan tim kesehatan ini, ya persiapannya alhamdulillah lancar, sejauh ini lancar, soalnya kemarin pas waktu BP peralatan kesehatan sudah kami persiapkan disini, jadi enak ngusunginya.” Tutur Kika, penanggung jawab tim kesehatan OPAK. Persiapan yang dilakukan tim kesehatan masih banyak terjadi kendala dilapangan, ini terjadi karena kondisi lapangan yang tidak sesuai dengan rencana yang sudah ditentukan. Seperti yang dituturkan oleh salah satu anggota tim kesehatan bahwa untuk persiapannya sudah lancar, namun saat hari H di tempat evakuasinya kurang sesuai rencana. Dan disebabkan karena kondisinya yang panas. Selain itu, untuk MABA yang tempatnya di selatan belum dapat dijangkau secara maksimal. Dan juga mengingat MABA yang sangat banyak, tim kesehatan sangat kerepotan dalam menangani mereka yang sakit. Melihat kondisi lapangan yang
berbeda dari OPAK hari pertama, tim kesehatan hari kedua merawat 50 pasien, bahkan 1 pasien dirujuk ke rumah sakit. “hari ini kan kondisinya berbeda dengan kemarin, nggak sepanas kemarin, kalau kemarin seharinya ada 86 pasien dan 1 dirujuk, sedangkan hari ini, sampai saat ini kami data ada 50 pasien, tapi ini data setengah hari ini.“ jelas salah satu anggota tim kesehatan. Banyaknya peserta yang sakit diakibatkan karena cuaca yang panas dan kondisi fisik yang kuarang baik. Kika pun menambahkan, ”kalau kemarin kan panas. Dan kebanyakan sakitnya itu pusing dan asma, soalnya debu. Untuk hari ini kebanyakan karena cuacanya mendung banyak yang masuk angin.” Sebenarnya tim kesehatan sendiri sudah melakukan antisipasi dengan melakukan cek kesehatan sebelum kegiatan OPAK dilaksanakan. Cek kesehatan tersebut bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan MABA yang akan mengikuti
Edisi ke Dua
2
Crew
: pada penyampaian materi, bapak sempat menyinggung tentang kurangnya kecintaan bangsa kita terhadap produk dalam negeri, dan menurut saya pembahasan ini sangat erat kaitannya dengan tema OPAK yaitu Menciptakan Generasi yang Mandiri, apakah penganmbilan Sub Tema ini memang sebagai penjabaran dari tema OPAK itu sendiri?
Mahifal
: iya, itu memang mengarah pada tema. Karena kalau berbicara tentang mahasiswa sekarang ada tipe-tipe akademis, aktifis lalu Apatis dan Hedonis. Tetapi, berbicara akademis ya tidak memahami keseluruhan disiplin ilmunya. Masing-masing ngomong hedonis seneng-seneng tapi masih mikir tugas kuliah. Jadi serba setengah-setengah.
Crew
: melihat realita kebangsaan saat ini, menurut mas pendidikan kebangsaan yang seperti apa yang paling relevan untuk menciptakan generasi bangsa yang berkwalitas?
Mahifal
: pendidikan kebangsaan yang paham dengan identitasnya sendiri, yaitu seperti yang tercantum dalam lima nilai pancasila. Sila pertama bunyinya “ Ketuhanan Yang Maha Esa”. Kalaupun ada yang ngomong ateis, seateisateisnya orang haruslah tetap percaya adanya Tuhan Yang Maha Esa, yang Kedua Keadilan.... eh apa
Crew
: kemanusiaan yang adil dan beradap
Mahifal
: iya, kemanusiaan yang adil dan beradap, jadinya ya harus menjunjung tinggi humanisme. Yang ketiga persatuan, ya kita harus menjunjung tinggi persatuan karena Indonesia itu sendiri kan terdiri dari beraneka ragam suku, budaya dan bahasa. Yang ke- empat apa?
Crew
: kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat......
Mahifal
: ya itu kan sudah terwujud dengan adanya perwakilan, perwakilan
Crew
: seperti perwakilan rakyat DPR itu ya mas?
Mahifal
: iya, yang kelima keadialan sosial, ya kita harus adil dalam arti adil seadiladilnya tidak memihak apapun itu yang sesuai dengan nilai-nilai
Crew
: nilai-nilai pancasila?
Mahifal
: iya....
Crew
: sebagai mahasiswa, idealnya kepekaan mahasiswa terhadap peradaban
7
Edisi ke Dua
Edisi Khusus Ospek 2014
Edisi Khusus Ospek 2014
Wawancara eksklusif materi kebangsaanbersama Andi Mahifal Nasionalisme adalah manifestasi kesadaran bernegara atau semangat bernegara. jika kita ingin mengetahui bagaimana semangat bernegara itu berkembang di Indonesia, sudah seharusnya kita harus meninjau kehidupan bernegara di berbagai daerah dan lingkungan Indonesia dari masa sebelum kedatangan sampai sesudah bangsa Belanda meninggalkan Indonesia. Crew
: Bisakah mas memberikan gambaran secara global tentang materi kebangsaan ini?
Mahifal
: jadi, materi kebangsaan ini adalah mulai dari Globalisasi itu kan Era dimana kita dihadapkan pada dunia luar, terus kaitannya dengan apa yang akan kita lakukan ditahun 2015. Persaingan pasar bebas itu kan terkena pajak 0% sehingga produk-produk dari Asia Tenggara yang tergabung dalam Asean, bebas keluar masuk Negara Asean. Untuk menghadapi permasalahan itu Indonesia dilema juga. Disatu sisi tidak bisa bersaing dengan negara lain, ini kan kita hanya menjadi negara pemasok atau buangan dari produkproduk luar negeri. Tetapi, ketika kita mampu bersaing maka kita akan menjadi pengekspor besar. Nah, seperti yang saya katakan tadi saya etis dengan adanya kemajuan tekhnologi. Maka, ada kemungkinan bahwa kita itu akan menjadi..... (apa ya?) buangan karena produk-produk kita tidak mampu bersaing dengan produk asing itu. Terbukti pada zaman presiden BJ. Habibie, contohnya pembuatan pesawat kita bisa membuat tetapi kita terkendala pada pemasaran. Karena, kwalitas kita masih jauh dibawah walaupun pemerintah sudah membuka beberapa program terkait tentang memfasilitasi produk-produk UKM, KOPERASI. Terus, bagaimana kita menanggulangi itu? Nah, itu kembali lagi pada Trisakti dan Pancasila. Yaitu bangsa kita menjadi berkarakter pancasila.
Crew
Mahifal
kegiatan OPAK Institut. “kami sudah mengantisipasi kalau ada MABA yang sakitnya tidak bisa kita tangani, kita rujuk.” Kegiatan OPAK yang diselenggarakan di lapangan, membuat beberapa MABA sulit menjaga kondisi badannya agar tetap sehat. Dan beberapa MABA mengalami tekanan psikologis akibat
disiplinnya kegiatan OPAK ini. “ ya saya sebenarnya nahan ini mas, tapi ya maksa banget, ini tadi saya pusing, terus akhirnya saya di bonceng temenku ke tim kesehatan, saya juga sedikit dendam mas sama mas yang jaga di gerbang, mosok suruh lari-lari.” Tutur Nisfu, salah satu peserta OPAK. [] /Bie/
“Orang yang oleh iman lalu sadar dinamai hasil perbuatan. Watak sejati. Dan orang yang karena sadar lalu beroleh iman dinamai hasil mengikut agama. Demikianlah iman itu menjadikan orang sadar dan kesadaran itu menjadikan orang beroleh iman”
: materi kebangsaan itu kan lingkupnya sangat luas, seperti halnya sejarah dan lain-lain. Tapi pada keadaan bangsa saat ini. Adakah pesan-pesan tertentu yang ingin disampaikan secara khusus melalui pemilihan tema ini?
Confucius/Kong Hu Cu
: karena apa? Kalau sejarah ini masih rancu dalam sejarah versinya siapa, kalau ngomong mahasiswa. Mereka mempunyai acuan masing-masing tentng acuan sejarahnya. Kalau kita berbicara sejarah, sama halnya kita membaca buku, (mek diceritakno tok) karena apa? Kondisi saat ini mahasiswa kurang begitu paham mengenai kondisi bangsanya, karena saa ini mereka asik dengan dunianya sendiri, dengan gaya mereka yang hedon cenderung apatis dengan sekitarnya. Makanya, perlu penekanan dalam kondisi mahasiswa sekarang. Memang kondisi kita hari inilah dimulai dari...wilayah pemimpin indo sendiri sampai pada wlayah lokal misalnya
Edisi ke Dua
6
3
Edisi ke Dua
Edisi Khusus Ospek 2014
Edisi Khusus Ospek 2014 Pekan Penuh Berkah
selama OPAK. Menurutnya, peralatan OPAK yang tidak jauh berbeda dari tahun-
copil, tahun ini dia tidak menyediakan. Insya Allah untuk tahun depan akan saya siapkan
tahun sebelumnya, memudahkan bagi Rozak untuk mempersiapkan itu semua.
segala keperluan OPAK”, jelasnya lagi.
Berbeda dengan pengusaha lainnya, Alfan, penjual alat-alat rumah tangga yang berada persis didepan gedung rektorat
pengusaha sepakat peningkatan jumlah mahasiswa membawa efek positif bagi usaha
Dari sini dapat disimpulkan bahwa para
Para pedagang dan pengusaha merasa diuntungkan dengan adanya OPAK News Camp (26/08), Orientasi Pengenalan Akademik dan Kemahasiswaan
keuntungan lebih dibanding hari biasa.
(OPAK; red) tahun ini memberikan warna tersendiri bagi kampus IAIN Tulungagung. Dengan jumlah Mahasiswa Baru (Maba; red) yang mencapai
Para pengusaha sekitar kampus mulai merasakan dampak positif tersebut. Yantinah, salah satu diantaranya. Usaha Laundry yang digelutinya memperoleh
2507 Mahasiswa. Tentunya ini sebuah fenomena baru, mengingat ini adalah kali pertama dalam satu angkatan jumlahnya mencapai angka diatas 2000 mahasiswa. Peningkatan jumlah mahasiswa baru tentunya tidak hanya menguntungkan bagi pihak kampus, tetapi juga menguntungkan pengusaha di sekitar kampus dari segi financial. Mulai dari pengusaha alat-alat dapur, usaha laundry, usaha fotokopi sampai pengusaha warung makan merasa diuntungkan. Khusus diwaktu OPAK Institut saja, hampir semua pengusaha di sekitar kampus berlomba-lomba menyediakan segala keperluan yang dibutuhkan Maba. Banyak dari mereka menyediakan peralatan seperti tongkat bambu, topi sawah (copil; red), bendera merah putih, dan peralatan lainnya yang laris manis dibeli Maba. Bagi mereka momen ini sangat tepat untuk mengeruk
keuntungan
yang
cukup
mengaku tidak begitu menyiapkan untuk OPAK tahun ini. Ketika disinggung masalah omset dan keuntungan pun beliau mengaku biasa-biasa saja. “Untuk tahun ini saya tidak
disekitar kampus dengan mahasiswa IAIN Tulungagung, baik mahasiswa lama maupun mahasiswa baru. [] /Amir/
begitu menyiapkan peralatan OPAK, seperti
signifikan
dibanding hari biasa. “Alhamdulillah, selama OPAK ini laundry saya semakin semakin ramai omsetnya”, tutur Yantinah. Ditambah lagi beliau juga membuka kos – kosan selama OPAK bagi mahasiswa baru, namun khusus untuk putra saja. Dengan tarif yang dipatok sebesar dua ratus ribu per orang selama lima hari, itu sudah termasuk biaya makan tiga kali sehari.
Selamat atas terpilihnya Imam Basri sebagai Pimpinan Umum LPM DIMeNSI Tulungagung. semoga bisa menjadi pemimpin yang bijak dan berhasil.
Berbeda dengan Rozak, pemilik usaha fotokopi. Dengan jumlah mahasiswa baru yang jumlahnya dua kali lipat dari tahun sebelumnya, Dia berharap usaha fotokopi yang dijalani tentunya akan semakin ramai bila nanti mahasiswa baru sudah aktif kuliah. “Menurut saya, jumlah mahasiswa yang semakin banyak, maka permintaan akan fotokopi pun akan semakin banyak”, ujarnya. Selain itu, beliau juga menyediakan peralatan-peralatan yang dibutuhkan
Edisi ke Dua
yang mereka jalani. semoga kedepannya akan terjadi feedback antara pengusaha
4
5
Edisi ke Dua