g n a K
En
-Che
Lilin Bukan Buat Ngepet
Seperti biasanya kalau setelah jama’ah shalat Asyar, Kang NC selalu menyempatkan diri jalan-jalan mengelilingi kampus, memeriksa setiap sudut kampus (pokoknya KangNC udah kayak juru kunci kampus saja) dan selalu menyapa setiap orang yang ada di kampus (Kang NC sifatnya emang sok kenal gitulah).
Diterbitkan oleh:
: Drun, Drun,,,
Sudrun
: Iya Kang, ada apa?? (sambil berjalan menghampiri Kang NC)
Kang NC
: Gak sopan kamu Drun, main nyelonong aja kamu,,,sini sebentar!! (sambil melambaikan tangannya). Drun, kamu bawa apaan itu?
Sudrun
: Dikresek ini tho ,Kang? Ini lilin, Kang..
Kang NC
: Lilin?? (dalam hati Kang NC bertanya-tanya) Mau dibuat apa lilin?? Mau ngepet kamu?
Sudrun
: Enak aja mau ngepet. Kalu zaman sekarang ngepet gak usah pakek lilin, Kang,
Pimpinan Umum: Nur Indah Wati Penanggungjawab Redaksional: Tri Hariyanto Pimpinan Redaksi: Nurul Istiqomah
Kang NC
: Lha trus lilin itu mau dibuat apa??
Sudrun
: Aku sama temen-temen mau ngadain diskusi di Gazebo, Kang,,
Kang NC
: (Kang NC terdiam sejenak), Lha trus, apa hubunganya diskusi sama lilin Drun? Biar lebih khidmat diskusinya??
Sudrun
INFORMASI SKRIPSI
LPM DIMëNSI IAIN TULUNGAGUNG
KangNC
: Dikira mau upacara keagamaan, pakek khidmat segala. Rencananya aku sama temen-temen mau ngadain diskusi di Gazebo sampek pagi, Kang. Berhubung Gazebonya peteng dedhet, makanya tak belikan lilin,,
Kang NC
: Wah, salut! Di zaman sekarang orang seperti kalian itu langka sekali lho,, Harusnya kalian itu diawetkan,biar gak cepat punah,,,
Sudrun
: Koq orangnya?? Yo kebiasaannya dong, Kang yang diawetkan,,
Kang NC
: Yo iku,, Iku sing tak maksudne. Hehee... By: Jaringan Gagal
16
Edisi Perdana April 2014
Sudah seharusnya mahasiswa juga turut aktif mencari informasi karena ini akan berpengaruh pada kelangsungan akademiknya. Oleh karena itu, adalah sebuah hal penting menjalin koordinasi antara pihak kampus dan mahasiswa agar sosialisasi mendapat jalan tempuh yang lancar.
Reporter Magang: Amir, Arif, Habibi, Muslim, Dian, Eka, Futiha, Rizal, Eni, Ardian, Alwi, Gardina, and All News Camp’s Crew Fotografer Habibi Pemasaran: All News Camp’s Crew Alamat Redaksi:
S
ebagai mahasiswa tentunya tidak asing bicara perihal skripsi. Skripsi merupakan karya tulis yang dipersyaratkan sebagai pemenuhan tugas akhir Mahasiswa demi mendapatkan gelar Sarjana Strata 1, tak terkecuali bagi Mahasiswa IAIN Tulungagung. Bagi mahasiswa semester 8 khususnya, skripsi merupakan perang t e r d e k a t yang dihadapkan u n t u k
Jl. Mayor Sujadi Timur 46 Tulungagung E-mail dimensita@yahoo.co.id Contact Person: 081 939 891 667 (Nurul/Pimred)
Edisi Perdana April 2014
menyelesaikan studi p a n j a n g mereka. Skripsi menjadi ajang pembuktian hasil belajar mahasiswa.
1
Mereka dianggap telah menyelesaikan studinya setelah menyelesaikan skripsi. Syarat yang paling utama bagi mereka ialah pemenuhan jumlah SKS (Syarat Kredit Semester; red). Seperti diungkapkan Imam Fuadi selaku Wakil Rektor bidang akademis bahwa skripsi hanya akan berjalan apabila SKS terpenuhi. “Saat sudah sudah skripsi harus sudah selesai semua tanggungan SKS mereka,” tuturnya. Bagi Mahasiswa yang belum memenuhi tanggungan SKS, mereka belum bisa mengikuti skripsi.
tradisi-tradisi kurang baik. “Lek urung mepet penutupan urung diwoco lan urung numpuk.” Asmawi mengaku telah mengingatkan untuk rajin mengecek kalender akademik karena waktu yang semakin mendesak. Demi menolong mahasiswa dan memberikan waktu mengulang, ujian komprehensif di fakultas Syariah akan dimajukan. Sudah seharusnya mahasiswa juga turut aktif mencari informasi karena ini akan berpengaruh pada kelangsungan akademiknya. Oleh karena itu, adalah sebuah hal penting menjalin koordinasi antara pihak kampus dan mahasiswa agar sosialisasi mendapat jalan tempuh yang lancar.
Sebagaimana umumnya karya ilmiah, mahasiswa harus memenuhi beberapa tahapan demi tercapainya standar skripsinya. Seperti menguasai metode penelitian atau bidang yang dikaji, hingga diwajibkan bagi setiap mahasiswa untuk bertumpu pada buku panduan akademik. Namun sayangnya pada tahun ini buku akademik atau pedoman skripsi yang diberikan ialah pedoman tahun 2013 lalu. “Pembagian pedoman skripsi terlambat diberikan dan pedoman yang diberikan pedoman tahun 2013,” ujar Nawawi seorang mahasiswa yang tengah mengerjakan skripsi.
Dalam pelaksanaannya, skripsi dibagi ke dalam beberapa gelombang. Pada akhir semester 7 kemarin sudah dibuka 3 gelombang, dan awal semester 8 ini dibuka lagi 2 gelombang. Sementara banyaknya mahasiswa tiap gelombang tidak dapat diterka-terka, sebab bagi ahasiswa yang sudah memenuhi syarat untuk menjalani skripsi, bebas mengikuti gelombang awal ataupun yang terakhir. Begitu pula prosedur dalam skripsi. Tentunya Mahasiswa tidak boleh melewatkan ataupun mengubah prosedur yang ada.
Saat dikonfirmasi oleh crew News Camp terkait keterlambatan pengumuman, Dekan Syariah, Asmawi menuturkan bahwa pengumuman telah dipasang oleh pihak akademis kampus. Akan tetapi menurutnya mahasiswa masih saja bertahan pada
NEWS CAMP, BERITA SEPUTAR KAMPUS mengundang segenap civitas akademika IAIN Tulungagung serta seluruh pembaca budiman dalam diskusi rutin Kamis Sore “DISKASOR” dan “YASINAN BUKU” Kamis malam. Berlokasi di tempat rindang nan nyaman kisaran kantor DIMeNSI. MARI BERGABUNG!!
Supported by
Tahapan lain yang tidak boleh dilewatkan seluruh Mahasiswa IAIN Tulungagung ialah tes komprehensif. Tes komprehensif merupakan tes lisan yang
2
Edisi Perdana April 2014
Edisi Perdana April 2014
15
melakukan berbagai persiapan. Salah satunya mengikuti bimbingan tambahan di luar kampus sebagaimana dilakukan oleh Azmil. Ia mengaku pembekalan dari kampus dirasa kurang cukup. Pihak kampus memberikan pembekalan untuk menyesuaikan kurikulum yang ada disana karena kurikulum disana tidak sama dengan kurikulum yang berlaku di Indonesia. Persiapan ini dilakukan sedini mungkin untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
2014 ini,� ungkap Arif, selaku pengurus teknis keberangkatan peserta. Harapan besar datang dari mahasiswa yang akan melaksanakan KKN dan PPL ke Thailand agar kegiatan semacam ini menjadi sebuah kontinuitas di tahun-tahun berikutnya. Harapan lain diungkapkan Azmil Umur, “Saya berharap kepada temen-temen untuk bisa menjaga nama baik kampus IAIN ini dan budayakan kegiatan-kegiatan positif yang bermanfaat untuk semuanya. Dan satu harapan lagi, untuk temen-temen yang akan melaksanakan KKN dan PPL ke Thailand ini bisa memberikan yang terbaik dan memberikan kemampuan maksimalnya agar MoU ini akan terus terjalin di tahuntahun berikutnya�. (bie, Amr, eni)
Hal yang disayangkan adalah mengenai asuransi jiwa. Pihak kampus maupun tim MOU Thailand tidak memberikan asuransi kepada peserta, “Kampus tidak memberikan asuransi kepada para peserta karena kampus tidak menganggarkan dana untuk itu di tahun
Jika di muka bumi ini ada seratus orang yang benar-benar siap membela kebenaran, maka adalah salah satu dari seratus orang itu Jika di bumi ini ada sepuluh orang yang rela membela kebenaran maka aku adalah satu dari sepuluh orang itu Jika di muka bumi ini hanya ada satu orang membela kebenaran maka aku adalah orang itu
14
Edisi Perdana April 2014
wajib dilakukan untuk mengukur seberapa luas wawasan dasar mahasiswa dari tiaptiap fakultas. Tes ini berkutat pada materi keagamaan, keprodian, dan fakultas.
kemudian fakultas Ushuludin, Adab, dan Dakwah (FUAD) serta fakultas Syariah. Sebagai syarat mengantongi gelar Sarjana Strata 1 yang diidamkan saat menginjakkan kaki di kampus, skripsi musti mendapat porsi perhatian. Mahasiswa yang berkeinginan mendewasakan pendidikan adalah mahasiswa yang senantiasa terdorong rasa ingin tahu. Keingintahuan tidak terbatas pada suatu bidang tertentu. Sama halnya dengan berbagai pengumuman dan informasi, mahasiswa seharusnya berkenan mencari. (riz, mumu, amr)
Tes komprehensif dan skripsi tidak dapat dilaksanakan serempak oleh semua fakultas. Ketidak kompakan ini merupakan imbas dari PPL (Praktek Pengenalan Lapangan, Red.) yang tidak serentak. Seperti Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Kependidikan (selanjutnya sebut FTIK) yang melaksanakan PPL lebih dahulu, telah melaksanakan ujian proposal lebih dulu pula. Ujian proposal disusul oleh FEBI (Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Red.)
Selamat atas bergantinya nama P3M menjadi LP2M beserta pengurusnya
Edisi Perdana April 2014
3
PENGEN PUNYA KANTOR SENDIRI ”Sejauh ini, pendirian UKM baru sangat dibatasi. Bahkan dulu ada yang mengajukan tapi langsung ditolak oleh rektor,” tutur Saifudin Zuhri, Wakil Rektor II.
G
edung UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa, Red) yang dibangun sejak tahun 2007 ini memilik tiga lantai dengan kapasitas dua puluh enam ruang. Setelah STAIN Tulungagung beralih status menjadi IAIN, banyak muncul jurusan baru. Jurusanjurusan ini nantinya akan mendirikan HMJ yang sudah barang tentu membutuhkan kantor dan fasilitas pendukungnya. Imbasnya adalah keterbatasan kantor kegiatan mahasiswa. P e n a m b a h a n HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan, Red.) memang perkara wajib bagi sebuah kampus berlabel IAIN d e m i memenuhi persyaratan dan perkembangan ke depan. Pihak birokrasi mengaku membatasi penambahan UKM. Hal itu diperkuat dengan pernyataan wakil Rektor II, Saifudin Zuhri, ”Sejauh ini, pendirian UKM baru sangat dibatasi. Bahkan dulu ada yang mengajukan tapi langsung ditolak
oleh rektor.” Diantara HMJ yang belum memiliki kantor adalah HMJ-HMJ dari FUAD. Mengingat beberapa jurusan di dalamnya adalah jurusan-jurusan baru, maka mereka belum mendapat kantor. Gedung UKM yang notabene adalah bangunan lama tidak memiliki kapasitas untuk menampung mereka saat ini. Akibatnya mereka (HMJ dari FUAD, Red.) belum memiliki kantor kesemuanya. Atas anjuran pihak birokrasi, mereka menggunakan kantor DEMA FUAD sebagai kantor bersama. Sebagaimana dituturkan Saifudin Zuhri, “Untuk jurusan (sekarang fakultas, Red.) yang hanya mempunyai satu prodi (sekarang jurusan, Red.) tidak boleh mendirikan HMPS (sekarang HMJ, Red.) lagi. Seperti Fakultas Ushuludin yang waktu dulu hanya mempunyai satu jurusan jadi hanya mempunyai satu ruang di gedung HMJ ushuludin.”
4
Edisi Perdana April 2014
dan PPL Thailand. Berkaitan biaya, mahasiswa yang lolos seleksi akan dibebaskan dari biaya apapun kecuali biaya paspor. Hal ini seperti yang diutarakan oleh Azmil,”Untuk masalah biaya kesana seperti tiket pesawat, dan lain-lain itu sudah ada yang mengatur, kami keluar biaya hanya untuk paspornya, masalah uang saku kami masih belum tau.” Saat crew News Camp mengonfirmasi, Saifudin Zuhri selaku pembantu rektor II mengungkapkan, “Kampus akan mengurusi biaya keberangkatan berupa tiket berangkat saja, dan untuk tiket pulang ke Indonesia akan ditanggung oleh peserta KKN dan PPL sendiri. Dan untuk paspor, visa, SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian, Red.), dan segala persyaratan lainnya akan menjadi tanggungan peserta dan akan diurusi oleh LP2M (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Red.).” Menurutnya, uang saku akan diberikan perhari dan diharapkan peserta bisa menyisihkan sebagian uang sakunya untuk membeli tiket pulang karena tiket pulang akan ditanggung oleh masingmasing peserta. Keberangkatan peserta PPL dan KKN Thailand belum pasti. Azmil mengungkapkan keberangkatan berkisar tanggal 15-30 Mei 2014. KKN dan PPL akan dilaksanakan kurang lebih 4 bulan.
Kurikulum yang akan diterapkan disana lebih mengarah kepada penguasaan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, karena mayoritas masyarakat setempat adalah keturunan Melayu. Bahkan ada yang merupakan keturunan Aceh. Bahasa Indonesia diharapkan mampu menjadi bahasa komunikasi bagi masyarakat setempat. Sementara itu, PEMDA setempat mengharapkan adanya orang Indonesia muslim yang mampu mengajar Bahasa Inggris di Thailand karena selama ini mereka belajar Bahasa Inggris dari orangorang non-Muslim. Sedangkan Bahasa Arab dijadikan bahasa sekunder, khususnya untuk bekal pengajaran kitab kuning dan AlQur’an. Banyaknya kegiatan yang akan dilakukan disana membuat mahasiswa
Konflik antar agama yang tengah
Edisi Perdana April 2014
terjadi di Thailand tidak membuat takut para mahasiswa yang akan berangkat. Keamanan para peserta KKN dan PPL akan dijamin oleh pihak penyelenggara yaitu tim MoU (Memorandum of Understanding, Red.) Thailand. Pihak MoU akan berkordinasi dengan KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia, Red.) yang ada di Thailand serta Pemerintah daerah setempat. “Meski terjadi konflik agama disana, tim MAI (Majelis Agama Islam, Red.) Thailand dan tim MoU sudah memastikan kami akan aman disana,” ungkap Azmil.
13
BARTER; Indonesia denganThailand “Sebenarnya kita mampu bersaing di tingkat internasional hanya saja, link yang menjadi kendala di kampus kita,” ungkap Muhammad Azmil Umur, salah satu mahasiswa peserta KKN-PPL Thailand.
S
etelah peresmian IAIN (Institut Agama Islam Negeri, Red.) Tulungagung, untuk pertama kalinya kampus IAIN Tulungagung mengadakan kerja sama KKN (Kuliah Kerja Nyata, Red.) dan PPL (Praktek Pengalaman Lapangan, Red.) dengan pihak luar negeri, tepatnya Thailand. Hal ini membuat para mahasiswa khususnya semester 6 berlomba-lomba mengikuti seleksi. Sebanyak 60 mahasiswa dari berbagai jurusan mengikuti seleksi untuk didelegasikan oleh kampus sebagai peserta kegiatan KKN dan PPL di Thailand.
microteaching menggunakan Bahasa Inggris dan Bahasa Melayu (Indonesia), dan mampu membaca kitab kuning yang disediakan oleh tim penyeleksi. Dalam proses penyeleksian dilakukan dengan cara kolektif dan komunikatif, “Kami melakukan seleki secara kolektif dan komunikatif, artinya tidak menuntut kepada peserta untuk menguasai semua bidang yang diujikan, porsi terbesar adalah pada penguasaan bahasa Inggris dan pelafalan ayat Al-Qur’an,” ungkap Arif selaku pengurus dan LP2M. Tiga hari setelah proses penyeleksian, tim penyeleksi mengumumkan 20 peserta terpilih. “Saya juga sampai sekarang masih tidak percaya kalau saya bisa lolos, padahal awalnya saya sudah minder karna saya kurang begitu menguasai kitab kuning,” tutur Muhamad Azmil Umur, mahasiswa TBI peserta KKN
S e l e k s i diadakan pada 17 Maret 2014 lalu. Proses penyeleksian dilaksanakan dalam waktu sehari. Peserta seleksi diharuskan melewati tahapan meliputi tes kemampuan Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Arab, baca dan tulis Al-Qur’an,
12
Edisi Perdana April 2014
“Alangkah baiknya masing-masing HMJ diberi gedung dan Fasilitasnya,” ungkap ketua DEMA FUAD (Dewan Mahasiswa Fakultas Ushuludin, Adab dan Dakwah, Red), Nawawi, saat crew News Camp melakukan penggalian data. Sebagai ketua DEMA FUAD yang membawahi HMJ Aqidah Filsafat, Tafsir Hadits, dan Tasawuf Psikoterapi, ingin mengayomi organisasi di bawahnya. Salah satu caranya ialah dengan mengusahakan permintaan gedung untuk masing-masing HMJ. Tetapi niatan itu terbentur oleh berbagai kendala. Dimulai dari terbatasnya gedung UKM yang tersedia hingga pengajuan untuk meminta gedung yang tak urung mendapat respon.
Pengajuan permintaan kantor sudah berulang kali dilakukan. Untuk HMJ TP (Tasawuf Psikoterapi) sudah pernah mengajukan surat permintaan fasilitas dan gedung ke kasubag umum dengan di damping DEMA FUAD sejak kepengurusan BEM periode 2011. Namun hanya mendapat respon janji untuk mengusahakan dan hanya memberi fasilitas. Kemudian, bersama HMJ Tafsir Hadits (TH) dan Akhlak Filsafat (AF), untuk kedua kalinya mereka mengajukan surat permohonan kantor dan mendapat respon yang sama. Tetapi, mengingat keterbatasan dari gedung UKM mereka mencoba memakluminya. “Ya, kami mencoba memaklumi kepenuhan gedung walau tetap terus meminta, dan berharap ada pembangunan gedung baru dan fasilitas untuk TP, TH, AF,” tutur Nawawi.
Pun begitu untuk DEMA FEBI (Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam). DEMA pecahan dari DEMA Syariah ini terpaksa menahan keinginan untuk memiliki kantor sendiri. Belum ada titik terang kapan ruang untuk berkantor tersedia. Hal itu berbanding terbalik dengan rencana fakultas Syariah untuk membentuk jurusan Zakat dan Wakaf yang realisasinya di tahun 2015.. Dengan dipampangnya spanduk bertuliskan selamat atas dibukanya jurusan Zakat dan Wakaf, menjadi bukti jurusan baru fakultas syariah benar-benar terealisasi. Maka akan ada satu PR (Pekerjaan Rumah, Red.) lagi buat para birokrasi. Jika masalah sebelumnya tidak segera diatasi, pekerjaan akan terus menumpuk untuk diselesaikan.
Edisi Perdana April 2014
Pembangunan Saat ini kampus yang sedang pada masa peralihan dari STAIN ke IAIN yang sudah diresmikan sejak akhir Desember 2013, sedang menggiatkan pembangunan dari segala bidang, baik infrastruktur maupun yang bersifat struktural. Pada bidang infrastruktur, yaitu berupa pembangunan gedung-gedung lebih diutamakan pada pembangunan harus dibarengi dengan penambahan jumlah lokal untuk menampung para mahasiswa. Sehingga kebijakan dari birokrasi kampus lebih mendahulukan pembangunan lokal
5
perkuliahan daripada membangun gedung UKM perlu dimaklumi, karena dana untuk pembangunan pun terbatas. “Kampus belum tahu kapan bisa menyediakan gedung UKM baru, karena dana untuk pembangunannya juga tidak ada,” kata Syaifudin Zuhri. ”Meskipun lahan untuk membangun gedung UKM sudah ada,” tambahnya.
jakarta untuk merencanakan pembangunan di tahun 2015 yang diwakili oleh bagian perencanan.” Pembangunan segala infrastruktur tidak bisa dilakukan secara mendadak, harus dengan perencanaan terlebih dahulu Namun dalam perencanaan itu, pembangunan gedung UKM belum dicanangkan.. Solusi dari pihak kampus
Selain gedung perkuliahan, fokus pembangunan tertuju pula pada penyelesaian pembangunan gerbang baru di sebelah timur beserta taman dan kolam di sekitarnya. Ditargetkan pembangunan untuk kesemuanya akan selesai pada tahun ini. Hal itu diperkuat oleh pernyataan Wakil Rektor II, ”Sementara pembangunan masih difokuskan untuk gerbang, kolam ikan di timurnya gerbang, kemudian taman-taman, yang perealisaiannya tahun ini.”
Kapasitas gedung UKM yang memang sudah penuh dan tidak ada gedung alternatif yang bisa digunakan, memaksa mahasiswa untuk bersabar menunggu gedung baru. Ketua HMJ TH, Samsu mengungkapkan kesediaannya berbagi kantor, ”Sebenarnya yang ikut HMJ TH tidak banyak, sehingga tidak terlalu menjadi masalah gedung itu.” Meski sebenarnya ia jugamengeluhkan saat terjadi tabrakan kegiatan. “Inginnya punya gedung HMJ sendiri karena sering terjadi tabrakan kegiatan dengan masing-masing HMJ. Selain itu jika ada diskusi bisa lebih fokus, dan supaya buku-buku per HMJ tidak tercampur,” harapnya.
Perencanaan pembangunan harus terlebih dahulu diusulkan kepada pemerintah untuk ditindaklanjuti keberlangsungannya. Pihak kampus tidak bisa memutuskan sendiri untuk melakukan pembangunan. Harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari pemerintah karena dana pembangunan sendiri berasal dari pemerintah. Untuk pembangunan tahun depan saja, pihak kampus sudah harus mempresentasikan perecanaan pembangunan mulai sekarang. Seperti yang diungkapkan oleh Saifudin Zuhri, ”4 April 2014, kita diundang ke
Pembangunan gedung UKM baru tidak bisa dipastikan waktunya. Perencanaannya pun belum ada. Hal itu juga yang dikeluhkan oleh pihak kampus. Kabag Umum, Isno berujar, ”Disisi lain pihak kampus tidak ingin membatasi mahasiswanya untuk berekspresi, tetapi
6
Edisi Perdana April 2014
Sebab Peristiwa Itu Aku memang pernah memasung luka di tengah peristiwa itu. Disanalah kutemui arak-arakan melucuti pasrah aku dan keluargaku. Setiap pertemuan berlaga di gubuk tua, bibir periuk sedemikian lihai menelan air mata. Mungkin kau tak mau tau, aku hanya butuh kapsul dan sedikit karbohidrat menidurkanku. Lalu menyeka burung-burung kematian di atas kepala sanak saudaraku. Jujur saja aku bosan dengan ritual-ritual, aku jijik dengan caramu seperti heroin menyeruak memenuhi tubuhku, dan aku muak dengan serangkaian asa menggedor jidatku tanpa berbalas jarimu. Tentu saja dunia ini akan terus menjadi milikmu, aku tak mau lagi-lagi kau lancang meluruhiku, atau kau merusak benih-benih dalam rahimku. Sungguh aku tak mau.. Karena jika harus ku julurkan lidahku untuk getirnya maung, itu bukan karena malaikat maut kelak menyudahi hidupku dengan tetes darah anyir yang memagut jiwaku, atau dengan segenap asa buta yang semakin menaruh kerdil lenganku. Sebab tersiar kabar dari Tuhan bahwa kelak tangan-tanganmu akan lebih kejam memporak porandakanku. Ya, barangkali hari ini tepatnya kuperingatkan padamu, bahwa malam hampir berakhir berkalang fajar. Pekat hampir menjemput rupa dunia. Dan biarkan pesta negerimu kuhapus dengan tangan kekar baja, di tengah pergulatan rimba dan beton kota.. by: msn
Edisi Perdana April 2014
11
pembangunan tempat parkir, tapi masih belum diprioritaskan karena masih banyak kebutuhan lain semisal kebutuhan laboratorium. “Saat ini pembangunan yang diutamakan adalah penambahan lokal karena masih banyak yang kuliah sampai malam,” tambahnya.
Isno menawarkan pemanfaatan lahan yang ada, juga tempa-tempat yang teduh. Dan terkait penataan, ia menambahkan, “Pengennya mahasiswa menata sendiri. Kan, risih kalau lihat di depan Tarbiyah (gedung FTIK, Red) dan di depan Syariah. Sebenarnya, sudah pada besar, bisa menata sendiri.”
Saifudin Zuhri mengungkapkan bahwa semua dana pembangunan berasal dari KEMENAG (Kementerian Agama, Red) diambil dari APBN (Anggaran Pendapatan Belaanja Negara, Red), pihak kampus hanya mengusulkan. Termasuk pengadaan tempat parkir. Sedangkan SPP (Sumbangan Pembangunan Pendidikan, Red) atau UKT (Uang Kuliah Tunggal, Red) yang masuk PNBP (Pendapatan Nasional Bukan Pajak, Red) digunakan untuk membayar dosen, tenaga honorer, kebersihan, dan internet. Ketika diwawancara oleh crew News Camp, Isno selaku Kasubag Umum mengungkapkan kendala terkait lahan parkir yang kurang memadai adalah keterbatasan dana dan dari rendahnya kesadaran mahasiswa. “Sebenarnya kampus juga sudah risih dengan hal ini, namun belum bisa berbuat banyak. Berbagai kendala mengiringi, kondisi ini memang dibiarkan begitu dulu, biar mahasiswa merasakan lalu menyadarinya,” keluhnya. Ketika disinggung tentang solusi,
10
Bagi kampus yang tengah dalam masa pembangunan, aspek keindahan dan kenyamanan memang menjadi masalah pelik. Di satu sisi, tempat parkir yang layak memang sangat dibutuhkan, namun terkendala oleh pembangunan yang berjalan bersama target. Banyak kekurangan yang menanti pemenuhan. Untuk itu, pihak kampus diharapkan lebih jeli dalam menimang dan memutuskan yang menjadi prioritas. Selain itu, terkait persoalan parkir memang sudah selayaknya tidak dibebankan pada satu pihak. Keduanya, pihak birokrasi dan mahasiswa seharusnya saling bekerjasama. Mahasiswa hendaknya sadar untuk memarkir kendaraan dengan rapi. Di lain sisi, pihak kampus juga tidak seharusnya membebankan tanggung jawab kepada pemilik kendaraan. Melalui Satuan Pengamanan (Satpam), sebaiknya turut ambil bagian. Misalnya, dengan membantu memberi pembatas untuk memudahkan mahasiswa menata kendaraan. Kerjasama yang baik diharapkan demi mewujudkan kenyamanan bersama. (fth/amr)
Edisi Perdana April 2014
untuk pembangunan UKM dananya yang tidak ada.” Solusi yang ditawarkan pihak kampus adalah menyekat aula UKM dijadikan beberapa ruang untuk kemudian bisa ditempati HMJ atau organisasi lain untuk berkantor. “Bila mendesak, mau tidak mau aula UKM disekat,” tambahnya. Tetapi hal itu masih wacana dari pihak kampus, belum disampaikan kepada para mahasiswa. Pernyataan Kabag Umum turut diamini oleh Saifudin Zuhri, ”Mungkin bisa memberi sekat pada aula UKM namun itu pun harus mendapat beberapa persetujuan.”
dari pihak kampus, pengalihan fungsi aula menjadi kantor menyebabkan kekurangan aula. Dikhawatirkan mahasiswa akan kekurangan aula ketika harus melaksanakan kegiatan. Hal itu juga disadari oleh Saifudin Zuhri, ”Konsekuensinya kampus hanya mempunyai 2 aula (aula rektorat dan auditorium).” Maka dari itu, kehilangan aula UKM akan sangat terasa, mengingat kegiatan mahasiswa sering berbenturan. Persoalan keterbatasan gedung UKM memang perlu mendapat perhatian mengingat mahasiswa memerlukan ruang untuk berkembang dan berkreasi. (Azizi,Eka,Ardi)
Meski hal itu masih berupa wacana
Selamat atas terwujudnya alih status STAIN Tulungagung menjadi IAIN Tulungagung
Edisi Perdana April 2014
7
PARKIR, BUTUH KESADARAN SEMUA PIHAK
Isno selaku Kasubag Umum mengungkapkan kendala terkait lahan parkir yang kurang memadai adalah keterbatasan dana dan dari rendahnya kesadaran mahasiswa. “Sebenarnya kampus juga sudah risih dengan hal ini, namun belum bisa berbuat banyak. Berbagai kendala mengiringi, kondisi ini memang dibiarkan begitu dulu, biar mahasiswa merasakan lalu menyadarinya,” keluhnya.
Tiga
bulan pasca perubahan status STAIN menjadi IAIN, kampus masih gencar melakukan pembangunan. Pembangunan difokuskan pada pemenuhan gedung perkuliahan dan kantor dosen. Beberapa sarana publik masih belum terjamah perbaikan, salah satunya tempat parkir kendaraan.
masing. Mereka mengaku kerepotan saat mengeluarkan kendaraan karena mesti memindahkan satu persatu kendaraan yang menghalangi. kendaraan memang terparkir sembarangan. Pilihan lainnya adalah memarkirkan kendaraan di area parkir belakang rektorat. Konsekuensinya, mereka harus berjalan terlampau jauh menuju ruang perkuliahan. Untuk itu, kebanyakan mereka lebih memilih menjemur kendaraan dan merelakan kendaraan terkena hujan dan panas demi mendekati ruang perkuliahan. Pemandangan ini menjadi lumrah di kampus IAIN Tulungagung.
Keresahan terkait parkir dirasakan oleh mahasiswa IAIN Tulungagung; khususnya mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Pendidikan (selanjutnya sebut FTIK), Fakultas Syariah, Fakultas Ekonomi dan Perbankan Islam (FEBI), serta Fakultas Ushuludin Adab dan Dakwah (FUAD). Mereka mengeluhkan ketersediaan ruang parkir di sekitar gedung perkuliahan masing-
Selain itu, mahasiswa pun mengeluhkan perihal kenyamanan tempat parkir. “Kalo panas kepanasan kalo hujan kehujanan, meskipun ada pohonnya tapi
8
Edisi Perdana April 2014
tetep aja gak nyaman karena tidak semua terindangi,” ungkap salah satu mahasiswa TMT semester 2. Idealnya, tempat parkir memang harus mampu melindungi kendaraan dari berbagai perubahan cuaca.
tahun 2014. Pihak kampus menyatakan bahwa pembangunan tahun ini fokus pada gedung, gerbang, kolam dan taman di sekitar gerbang, dan gedung barat Ma’had Al-Jamiiah (asrama putrid, Red) yang direncanakan terdiri dari lima lantai.
Tampaknya mahasiswa harus lebih bersabar untuk masalah kenyamanan dalam meletakkan kendaraannya, pasalnya di kampus IAIN tulungagung hanya memiiki satu area parkir yang terbilang layak dan nyaman. Tempat parkir tersebut terletak di belakang gedung rektorat dan di belakang gedung Unit Pusat Bahasa baru (dulu gedung Pasca Sarjana, Red). Penantian tempat parkir yang lebih nyaman sepertinya harus menunggu hingga berakhirnya
Edisi Perdana April 2014
Menurut Syaifuddin Zuhri, Wakil Rektor bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan, sementara ini belum ada planning untuk membuat tempat parkir baru karena pembangunan masih terfokus ke pemenuhan lokal. Sedangkan untuk pengondisikan tempat parkir diserahkan langsung ke fakultas. Menurutnya, pihak fakultas sendiri sebenarnya telah mengusulkan
9