“I told them, that the form of a building must follow it’s function. That new materials demands new form. And one building cannot borrow pieces of another shape, just as one man cant borrow another soul.” -Henry Cameron, in the novel/ movie “The Fountainhead” by Ayn Rand; 1943/1949-
jongArsitek!
jongarsitek@gmail.com
Selamat menikmati.. Desain menginspirasi
Except where otherwise noted, content on this magazine is licensed under a Creative Commons Attribution 3.0 License
jongArsitek! N o v e m b e r 2 0 0 8 | d e s a i n m e n g i n s p i r a s i
3
Kontributor
tanpa basa basi, anda bisa mengecek profil mereka langsung ke Facebook dan media sosialweb lainnya.
dickie w padmawidjaya http://www.new.facebook.com/profile. php?id=703273931
ardes perdhana http://www.new.facebook.com/profile. php?id=738906172
danny wicaksono http://www.facebook.com/profile. php?id=537977711
Hikmat Subarkah http://www.new.facebook.com/profile. php?id=702846031
Pingkan Natalia http://www.facebook.com/profile. php?id=563874612
Dicky Ferdiansyah http://www.facebook.com/profile. php?id=788357564
Noviardi Prasetya http://www.facebook.com/profile. php?id=835774447
Farid Rakun http://fairdkun.multiply.com/
p4
jongEditorial
sambutan dari redaksi kita
p8
jongFoto
p14
jongTulisan
Livign thru this Dense Space
p16
jongKomik
ECOnora URBANingsih
p
j
S
jongArsitek! N o v e m b e r 2 0 0 8 | d e s a i n m e n g i n s p i r a s i
p20
jongProyek Playfield House
p28
jongTulisan
Sekilas Tentang Slum
p30
jongTulisan Kowloon Walled City
p36
jongWawancara Aaron Betsky
.Sebuah Usaha Spontan untuk Merekam Struktur-Struktur Vernakular
8
‘bangunan rakyat yang tumbuh menjawab kebutuhan aktual, diletakkan ke dalam lingkungan oleh masyarakat yang hanya tahu cara meletakkannya secara naluriah... ... lebih berharga dipelajari oleh kita dibandingkan segala usaha yang mengejar kecantikan penuh kesadaran nan terdidik di segala penjuru benua eropa.’
.imaji + editan: farid rakun .lokasi: desa chi phat + andong teuk, kamboja .tanggal: o8_o9.o4 - o7 .teks: wikipedia.org, disadur o8_09.09 .terjemahan: farid rakun
- frank lloyd wright
10
.Sebuah Usaha Spontan untuk Merekam Struktur-Struktur Vernakular
arsitektur vernakular adalah istilah yang digunakan untuk mengkategorikan cara membangun yang menggunakan sumber daya lokal untuk memenuhi kebutuhan [masyarakat] setempat...
jongArsitek! N o v e m b e r 2 0 0 8 | d e s a i n m e n g i n s p i r a s i
11
photo : monica renata
12
.Sebuah Usaha Spontan untuk Merekam Struktur-Struktur Vernakular
... hal yang seringkali disalahartikan sebagai kasar dan mentah, namun juga memiliki pendukung-pendukung yang menggarisbawahi kepentingan hal ini untuk rancangan [masa] kini...
jongArsitek! N o v e m b e r 2 0 0 8 | d e s a i n m e n g i n s p i r a s i
... diangkut oleh tradisi setempat sehingga didasari sebagian besar - walaupun bukan satu-satunya - oleh pengetahuan yang didapat dari coba-coba dan diturunkan secara turun-temurun, berbeda dengan perhitungan geometrik dan fisika yang mendasari arsitektur yang dimengerti oleh para arsitek.
13
14
jongArsitek! N o v e m b e r 2 0 0 8 | d e s a i n m e n g i n s p i r a s i
15
16
jongArsitek! N o v e m b e r 2 0 0 8 | d e s a i n m e n g i n s p i r a s i
17
18
jongArsitek! N o v e m b e r 2 0 0 8 | d e s a i n m e n g i n s p i r a s i
19
20
21
22
23
24
25
26
jjongArsitek! a g u s t u s 2 0 0 8 | d e s a i n m e n g i n s p i r a s i
27
“One person's slum Is another person's community.� May Hobbs
28
SEKILAS TENTANG SLUM
Slum, dalam beberapa tahun belakangan ini, terutama di negara-negara berkembang, bertumbuh dengan pesatnya. Survey UN Habitat menyatakan ada 1 milyar penduduk slum di tahun 2005 dan akan mengalami kenaikan menjadi 1,4 milyar di tahun 2020. Tak aneh memang. Lihat saja Mumbai, Sao Paulo, Rio de Janeiro, Jakarta, Mexico city, atau kota-kota lain yang terkenal dengan slumnya. Ambil saja contoh Mumbai misalnya, dimana slum sekarang mengisi hampir 70% wilayah Urban dan terus berkembang. Bayangkan saja dari 13 juta penduduknya, sekitar 7 juta tinggal di slum. Di kota-kota ini, pengaruh slum lama kelamaan menjadi besar dan mempengaruhi banyak sekali situasi Urban di kota yang bersangkutan. Tidak hanya situasi fisik, melainkan juga situasi sosial. Peningkatan kriminalitas yang signifikan, merupakan salah satu efek berantai kemunculan slum yang dimulai dengan segregasi sosial. Kemunculan slum, kadang-kadang terjadi begitu saja dan tidak bisa dihindari. Slum terjadi begitu spontan dan sporadis. UN Habitat sekali lagi mengkarakterisasi slum lewat bentuknya yang rapuh, kualitas perumahan yang dibawah standard dan kurangnya penyediaan kebutuhan dasar perumahan (air, listrik dan sanitasi). Secara sosial, slum ditandai dengan tingkat kemiskinan dan pengangguran yang tinggi. Kemunculan slum di dekat daerah pembuangan sampah atau di dekat pembangkit listrik tenaga nuklir bukan suatu hal yang aneh. Karena kemunculan slum, pada kenyataannya selalu terjadi di ruang-ruang kota yang disebut sebagai “no man's land”, ruang-ruang kota yang kosong, tidak berpenghuni dan cenderung terbengkalai. Mati-nya sudut-sudut kota ini seakan mengundang para tuna wisma untuk menaruh atap di atasnya. Bicara soal Slum, efek negatifnya memang tak bisa dipungkiri. Nyatanya Slum memang membawa efek negatif yang bahkan berantai. Tak hanya memperburuk wajah kota, slum merupakan penyebab utama urban sprawl yang mengundang penggunaan lahan kota yang tidak efektif dan mengambil lahan-lahan urban yang seharusnya bisa dipakai untuk sistem tranportasi, infrastruktur, ruang-ruang publik nan hijau atau bahkan daerah komersial yang menawan. Dengan demikian, tak salah memang, jika slum dianggap sebagai penghambat pertumbuhan situasi urban yang positif. Belum lagi efek negatif sosial yang muncul akibat slum. Kriminalitas, prostitusi, perjudian bukan hal yang aneh di daerah slum. Tidak tersedianya infrastruktur seperti sekolah dan sarana pendidikan lainnya memang adalah penyebab utama sandiwara-sandiwara urban tersebut. Lebih jauh lagi, minimnya fasilitas sanitasi juga bisa mengundang
Penanganan slum lewat “pengusiran, pembakaran atau pengrusakan”, bukan suatu hal yang efektif. Karena slum pada dasarnya akan selalu muncul kembali. Cara penanganan slum terbaik adalah dengan “partcipatory slum upgrading” penanganan kualitas kehidupan di daerah slum. El-Sioufi, seorang head shelter branch dari UN Habitat, dalam sebuah presentasinya yang bertajuk slum menyatakan bahwa, „Slum, tidak bisa dihilangkan, tetapi bisa ditangani“. Penanganan Slum memang tidak mudah, penanganan slum membutuhkan waktu cang cukup lama, uang yang cukup dan juga banyak tenaga kerja sukarela., dengan tujuan utama: ìFrom upgrading slums to city without slumsî. El- Sioufi dan Laura Bueno, seorang profesor dari PUC Campinas (sebuah fakultas arsitektur di Brazil) yang dalam beberapa tahun belakangan menyibukkan diri dalam masalah penanganan Favelas (slum) di Rio de Janeiro dan Sao Paulo mengungkap strategi dan fase-fase efektif yang perlu dilakukan dalam penanganan slum. Pada awalnya, hanya ada dua hal yang perlu dilakukan lewat kebijakan publik: Removal & Resettlement dan Upgrading basic infrastructure (water, sanitation, drainage and energy supply). Removal & Resettlement dianggap perlu, jika daerah slum terletak di ruang-ruang urban yang vital. Berikutnya ia mengusulkan perbaikan sistem transport, perbaikan infrastruktur lebih lanjut (sekolah, klinik, dsb), partisipasi penduduk setempat, regularisasi lahan dan penyediaan lapangan kerja. Penanganan lewat strategi ini bisa dikatakan efektif, terbukti dari suksesnya Mrs. Bueno dalam menangani beberapa Favelas di daerah Sao Paulo dan Rio de Janeiro. Tentu saja strategi ini bukan satu-satunya. Ada banyak sekali kemungkinan lain yang pernah diusulkan, seperti misalnya ide “Vertical Slum” yang baru direalisasikan di Tenkhand, New Delhi yang juga bisa dikatakan sebagai sebuah strategi penanganan slum yang sukses. Dalam proses penanganan slum, UN Habitat secara tegas mengusulkan beberapa aktor tambahan yang sebaiknya terlibat di panggung urban, selain para tenaga kerja profesional (arsitek, developer, real estate kontraktor, dsb), juga penduduk setempat, organisasi atau komunitas setempat/LSM dan NGO (Non Governmental Organization). Kerjasama yang solid antara semua pihak menjadi senjata utama yang paling tajam untuk mengatasi masalah slum dan menegakkan kebijakan dan hukum yang ada. Dari balik kacamata seorang arsitek, kita sebetulnya masih dapat berbuat banyak. Tantangan desain yang muncul adalah tantangan yang sangat klasik. “Mendesain arsitektur yang sustainable dengan budget yang minim”. Banyak yang masih bertanya: Apakah slum muncul akibat kelalaian pemerintah setempat dan arsitek dalam penyediaan perumahan? Memang bisa dikatakan begitu, meski pada kenyataannya, ada lebih banyak aktor yang bermain dalam panggung urban: Pemerintah, Developer, Arsitek, Real Estate kontraktor dan mungkin masih banyak lagi. Walaupun demikian, pertanyaan sebenanya adalah: Dari sekian banyak aktor di panggung urban, siapa yang mau ikut peduli menangani masalah slum?
30
31
jongArsitek! N o v e m b e r 2 0 0 8 | d e s a i n m e n g i n s p i r a s i
34
jongArsitek! jjongArsitek!Naogv ue smt u b se r22000088 | | ddeessaai ni nmmeennggi ni nssppi riar assi i
35
text. Danny Wicaksono photos. channelbeta.net
architecture is not building. Architecture must go beyond buildings because buildings are not enough. They are big and wasteful accumulations of natural resources that are difficult to adapt to the continually changing conditions of modern life.
jjongArsitek! a g u s t u s 2 0 0 8 |
On the 23rd of November 2008, the 11th International Architecture Exhibition in Venice Biennale d e s a i nhasmjust e nsealed g i n sit's p icurtain. r a s i As one of the worlds most prestigious architectural event, this exhibition brings out the best names in architecture. The likes of Frank Gehry, Herzog & De Meuron, Greg Lynn, Atelier Bow-Wow, MAD, Ben Van Berkel,etc, are among those who showcased their experimental thoughts in architecture. Amidst his tight schedules and hectic times in curating one of world's most prestigious architecture exhibition, Aaron Betsky slipped in to the internet, and answered some of our questions via email.
This is the quote from the website : According to Aaron Betsky for six years director of the Netherlands Architecture Institute (NAI) in Rotterdam, one of the most prestigious museums and architecture centres in the world, and Director of the Cincinnati Art Museum since last year the 11th Architecture Exhibition turns to
37
JongArsitek! (JA!) : tell us a little bit about this year's Venice Biennale, and how things went so far? are you satisfied with all the projects? Aaron Betsky (AB) : It is a little difficult for me to say, as I just came back from the opening and the events are so overwhelming. What we did manage to do, I am fairly sure, is to create a theater of possibilities, in which the public can see a long row of experiments that have a spectacular effect. That was in the Arsenale. In the Italian Pavilion, we show a survey of experimental work from around the world. I believe that the variety and quality of the work is more than enough to merit a visit. JA! :
of our society. Instead of buildings, it will present installations made by architects who have responded to the impulse offered by Betsky and accepted his challenge. This challenge reverberates onto us, encourages our capacity for interpretation, and relies on emotion to give us the chance to make sense of the world and feel at home in it. Betsky points out what should be an obvious fact : architecture is not building. Architecture must go beyond buildings because buildings are not enough. They are big and wasteful accumulations of natural resources that are difficult to adapt to the continually changing conditions of modern life.
having the biennale sets in a theme 'Out There :
Architecture Beyond Building' what is your definition of 'beyond in architecture'? and why do you choose this theme? AB :
architecture beyond building to address the central issues
I would suggest reading my description on the website or
in the catalog. In short, we need to go beyond buildings because they are no longer enough. They are wasteful, slow and imprisoning. We need an architecture that will make us at home in the modern world, and need to find ways of doing that within, outside of, before or beyond buildings.
“Most buildings are ugly, useless and wasteful. Yet architecture is beautiful� says Betsky, it can place us in the world in a way no other art can. It can make us at home in modern reality. It offers and shapes that most precious and luxurious of all phenomena in the modern world: space. The exhibition seeks is to collect and encourage experimentation in architecture. Such experimentation can take the form of momentary constructions, visions of other worlds, or the building blocks of a better world. It does not want to present buildings that are already in existence and can be enjoyed in real life. It does not want to propose abstract solutions to social problems, but wants to see if architecture, by experimenting in and on the real world, can
JA! :
what is the purpose and thought behind 'Everyville' competition?
AB :
To get students from around the world to look at the\'ca symptom of our social, economic and
environmental problems that we as architects can actually do something
about, and that is sprawl. We need to
address the wasteful and divisive development of countryside and the dissipation of the central city --not by stopping it, that is
impossible, but by figuring out how to do sprawl right. That means not making better cities or
buildings, but developing strategies and tactics that work with the forces of sprawl and the landscape but allow new communities to unfold out of the hybrid reality of sprawl.
JA! :
do you think architecture can provide solutions for a better world? why?
AB :
No. Architecture can only open our eyes and perhaps spaces we found imprisoning. Architects should
stop thinking that they have solutions, though they should continue to contribute their skills to the real problems of housing, environmental devastation and social separation. JA! :
Frank Gehry just received the 'Golden Lion Awards for Livetime Achievement', having work for
him for sometime, what do you think about it? AB :
I selected him with the approval of the Biennale's board. No other architect has been engaged in
38 experimentation longer or with more discipline than he has. JA! :
can you tell us a little bit about your last book, 'On Modernism' ?
AB :
The book is written in first draft, but the publisher wants to take it into another direction, so I am not sure
when if ever it will be published. It is a survey of modernism in architecture and design that makes the argument that it is giving shape to the artificial environment, produced by the middle class. JA! :
can you tell our reader about your younger days, and how you able to achieve what you achieve
now? AB :
Not sure what that means. I am a failed architect, worked for Gehry and a few others, started my own firm,
failed, kept myself alive by writing and teaching and now running an art museum. JA! :
in your oppinion, what makes a young architect a good architect ?
AB :
Intelligence, talent, and a good heart. Like a good human being.
JA! :
what vision do you think a young architect need to have in order to become a good architect?
AB :
A passion for architecture for opening up the world around her, rather than a desire to make the largest
Intelligence, talent, and a good heart. Like a good human being.
jongArsitek! N o v e m b e r 2 0 0 8 | d e s a i n m e n g i n s p i r a s i
socialitur
media acara dan sosialisasi event arsitektur
10 Tahun andramatin architects 21.12.08
wok with Sonny di the Enterprise
39