Paras Kencana TABL OID TABLOID
PERWAKILAN BKKBN PROVINSI RIAU
WEBSITE: http://riau.bkkbn.go.id
AYO IKUT KB DUA ANAK CUKUP
EDISI VI (NOVEMBER-DESEMBER) TH III/2015
TERBIT 16 HALAMAN
InDEKS
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
FOKUS
Kepala BKKBN: Pasar Bebas Ancaman bagi Penduduk Indonesia Baca Hal... 3
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
KKBPK Shelly Anita, Alumni SMA 1 Bengkalis
Sekapur Sirih
Tahun 2030 Indonesia Bebas HIV/AIDS
INDONESIA serius dalam menangani HIV/AIDS. Berbagai upaya telah dilakukan setelah kasus pertama AIDS dilaporkan pada tahun 1987. Pada bulan Juni 2015, jumlah kumulatif orang dengan HIV diDrs. H. Indrawarman, M MSc. MM perkirakan Kepala Perwakilan BKKBN Prov Riau mencapai 178 ribu orang, sementara jumlah kasus AIDS sekitar 67 ribu kasus. Jumlah tertinggi orang yang hidup dengan HIV/AIDS adalah di antara kelompok usia 20-29 tahun, yang merupakan kelompok usia reproduksi. Aspek perawatan difokuskan pada perluasan
layanan, penyediaan tes diagnostik, dan memastikan ketersediaan obat ARV. Bagi mereka yang sudah terinfeksi HIV, intervensi dilakukan dengan pemberian terapi ARV untuk mencegah kematian, memperpanjang hidup dan meningkatkan kualitas hidup. Mengingat HIV/AIDS merupakan masalah kesehatan yang kompleks, maka penanganan harus dilakukan oleh berbagai pihak, baik lembaga maupun masyarakat. Penanganan HIV/AIDS merupakan agenda prioritas pembangunan kesehatan nasional Indonesia. Dalam memastikan upaya penanganan HIV/AIDS di masa depan, Indonesia telah menyiapkan strategi untuk memperluas akses ke screening, pengobatan, dan pemantauan keberhasilan pengobatan. "Pada tahun 2016 target adalah percepatan screening HIV dan sifilis pada ibu hamil. Tahun 2019 ditargetkan sebanyak 90% dari populasi kunci dapat mengetahui status infeksi mereka dan semua bayi dengan ibu yang positif HIV mendapatkan tes diagnostik dini. Pada tahun 2020 diharapkan tercapai bayi bebas dari HIV,
sifilis, dan hepatitis. Jadi pada tahun 2027, ditargetkan sebesar 90% dari populasi kunci (kelompok populasi yang menentukan keberhasilan program pencegahan dan pengobatan, sehingga mereka perlu ikut aktif berperan dalam penanggulangan HIV dan AIDS, baik bagi dirinya maupun orang lain) mengetahui status mereka, 90% dari orang yang hidup dengan HIV terus mendapatkan obat ARV, dan 90% dari orang yang hidup dengan HIV menekan (viral load) HIV mereka. Dengan peta jalan ini, diharapkan pada tahun 2030 tidak akan ada infeksi baru HIV, tidak ada kematian akibat HIV/AIDS, dan tidak ada diskriminasi terhadap orang yang hidup dengan HIV di Indonesia.Ini adalah tantangan nyata dan membutuhkan kerja keras kita semua. Tapi, dengan komitmen yang kuat dari para pemangku kepentingan nasional serta dukungan dari masyarakat global, kita akan dapat mencapai tujuan kita bersama mewujudkan tiga nol: nol infeksi baru HIV, nol kematian terkait AIDS, dan nol diskriminasi.***
Wakili Riau Sebagai Duta Mahasiswa Generasi Berencana Baca Hal... 9 ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
KKBPK
Misnarni Syamsuar Terima Penghargaan dari BKKBN Pusat Baca Hal... 15
2 FOKUS Yuliarso: Penyuluhan KB Sangat Penting Paras Kencana
EDISI VI (NOVEMBER-DESEMBER) TH III/2015
PEKANBARU (PK)-Kecamatan Sukajadi menggelar Rapat Koordinasi Kegiatan Program Masyarakat Berbasis Rukun Warga (PMB-RW) se-Kecamatan Sukajadi di Aula Kecamatan Sukajadi, Kamis (5/11/2015). Camat Sukajadi, Yuliarso dalam kata sambutannya mengatakan, rasa syukur dan bangga bahwa kecamatan Sukajadi dipilih sebagai tempat untuk praktik lapangan Penyuluh Keluaraga Berencana (PKB-) yang ditaja oleh BKKBN Provinsi Riau. Masih dalam kata sambutannya, Yuliarso menyampaikan, dewasa ini persoalan pendudukan merupakan persoalan nasional. Persoalannya, masyarakat Indonesia masih banyak di bawah garis kemiskinan sehingga ini menjadi satu potensi meningkatnya kesuburan (angka kelahiran) di Indonesia. Sebagai negera terbesar keempat di dunia, kata Yuliarso, penyuluhan keluarga berencana sangat
penting karena penyuluh KB saat ini masih kurang. “Menjadi tenaga PKB tidak hanya mengandalkan otot, tetapi bagaimana menciptakan tenaga yang berkualitas. Terlebih dalam persaingan dunia global sehingga dalam meng-hadapi MEA tahun 2016 mendatang Indonesia siap dengan persaingan itu,” jelasnya saat diwawancara Riaupos.co usai memberi kata sambutan, Kamis (5/11/2015). Dengan diadakannya praktik lapangan oleh BKKBN Provisi Riau di Kecamatan Sukajadi, Yuliarso menyebutkan, para peserta PKB bisa mengambil pengalaman yang ada di Kecamatan Sukajadi yang notabene masyarakat hari ini pola pikir masyarakat masih cukup pasif tentang hal-hal positif untuk ke depannya. “Masyarakat hari ini masih berpikir bagaimana bisa makan esok hari, di luar hal itu pengetahuan masyarakat masih sangat minim. Nah, dengan adanya kepanjangan tangan
CAMAT Sukajadi, Yuliarso saat memberi kata sambutan dalam Rakor Kegiatan Program Masyarakat Berbasis Rukun Warga se-Kecamatan Sukajadi. pemerintah lewat tenaga PKB, Insyaallah masyarakat bisa mengubah paradigma bahwa KB itu sa-
ngat penting,” jelasnya. Pantauan Riaupos.co di lapangan Rapat Koordinasi Kegiatan Program
Masyarakat Berbasis Rukun Warga (PMB-RW) seKecamatan Sukajadi dihadiri oleh lurah Kampung
Melayu dan 22 peserta PKB dari 6 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Riau. (rpc/889)
Empat Sebab Utama Kematian Ibu Hamil Meningkat
anak. Hal itu disebabkan karena remaja atau wanita yang masih mudah secara fisik, rahimnya belum siap untuk proses bersalin. Seperti diketahui, banyak kasus kematian ibu hamil dan anak karena sang Ibu memang belum siap. Karena itu, BKKBN selalu mengimbau remaja menghindari pernikahan dini. Usia ideal wanita menikah adalah 21 tahun ke atas. Jarak Kelahiran Terlalu Rapat Jarak kelahiran terlalu rapat juga menyebabkan resiko kematian ibu hamil dan anak meningkat. Usahakan, bagi wanita
setelah menikah di atas 21 tahun, maka minimal jarak kelahiran adalah tiga tahun. Hal itu bisa dimanfaatkan untuk memberi ASI ekslusif untuk si kecil selama dua tahun untuk menyempurnakan air susu ibu. Terlalu Banyak Anak Terlalu banyak anak, juga menjadi satu faktor bertambahnya kasus kematian ibu hamil dan anak. Maka dari itu
BKKBN mengimbau agar melakukan program KB, dua anak cukup. Terlalu Tua Melahirkan Selain terlalu muda, usia terlalu tua saat hamil juga menuai resiko kematian ibu hamil dan anak cukup tinggi. Usia terlalu tua saat kehamilan dapat menimbulkan berbagai komplikasi. Maksimal wanita hamil yang dianjurkan adalah pada usia 35 tahun. lifestyle.(okz/889)
LAYOUT: Tim Kreatif
PEKANBARU (PK) Tingginya kematian ibu hamil dan anak masih menjadi tugas pokok pemerintah terkait untuk dituntaskan. Bahkan, jumlahnya dalam 15 tahun terakhir terus meningkat. Hal ini disebabkan karena minimnya pengetahuan masyarakat akan resiko dan bagaimana cara pencegahannya. Selain itu, ada sejumlah
PARAS KENCANA MEMBANGUN KB MEMAJUKAN NEGERI
PENASEHAT Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Riau Ketua Ikatan Penulis KB (IPKB) Riau
penyebab lain, di mana angka kematian ibu hamil dan anak terus meningkat. Berikut ulasan lengkapnya sebagaimana dikatakan dr. Surya Chandra Surapaty MpH.Ph.D, di Politeknik Caltex Riau, Selasa (22/12/2015). Pernikahan Dini Fenomena pernikahan dini yang marak terjadi di Indonesia dapat meningkatkan resiko kematian ibu hamil dan
PENANGGUNG JAWAB: Kepala Bidang Adpin
REDAKTUR PELAKSANA/KORLIP: Bubung Bunyamin
FOTO GRAFER: Joni Amri
PEMIMPIN REDAKSI: Ning Iriani Indarwati
STAF REDAKSI: Supriadi, Ermayani, Nurhamzalis, Tresnawati, Remon Hendra, Fadli Ilhami, Irwanto SIRKULASI: Yanto Sabtu Lisman
ALAMAT REDAKSI: Perwakilan BKKBN Provinsi Riau, Jl. Terubuk No. 1 Pekanbaru. Telp./Fax.: 0761-38006 website: http://riau.bkkbn.go.id e-mail : progkbriau@yahoo.co.id Contact Person: 082172696256
WAKIL PEMIMPIN REDAKSI: Meldawati Rusli
FOKUS
Paras Kencana EDISI VI (NOVEMBER-DESEMBER) TH III/2015
3
Kepala BKKBN: Pasar Bebas Ancaman bagi Penduduk Indonesia PEKANBARU (PK)-Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI Surya Chandra Senopati mengatakan, keberadaan pasar bebas dengan masyarakat ekonomi Asean (MEA) akan menjadi ancaman berat bag penduduk indonesia, terutama di kawasan perkotaan dan perbatasan, termasuk Riau. ’’Kalau kita masih saja menguataman kuantasan penduduk dibanding kualitas, bisa karam negeri ini,’’ kata Surya dihadapan ratusan warga Tionghoa Pekanbaru saat ramah tamah malam tadi, Ahad (20/12). Acara yang berlangsung malam tadi selan dihadiri ratusan warga Tianghoa di bawah Ketua Ikatan Keluarga Tionghoa Pekanbaru Mariana juga hadir dari Ketua wali Umat Budha Riau sudarmadji, SKPD KB se-Riau serta sejumlah pejabat BKKBN Riau. Dipaparkan Surya, berdasarkan realita di lapangan, sebenarnya potensi bangsa Indonesia untuk menguasai pangsa pasar di berbagai lini di Asean terbuka lebar. Hal ini selain didukung oleh jumlah luas wilayah Indonesia
yang besar, sumber daya alam yang melimpah. ’’Namun, semua itu tidak akan berarti kalau jumlah penduduk Indonesia ini terlalu banyak dan kualitasnya masih rendah. Bisa jadi penonton kita di negeri kita sendiri nantinya,’’ katanya. Saat ini ujarnya, Indonesia tengah dihadakan pada masalah kependudukan yang pelik, yang nantinya juga terkait dengan persoalan sosial kemasyarakatan, ketenagakerjaan, kesehatan, pendidikan yang layak dan sebagainya. ’’Persoalan yang mendasar itu saat ini masih berkutat pada kuantitas penduduk, Kualitas, mobilitas serta akurasi data kependudukan. Ini terlihat dengan terjadinya ledakan jumlah penduduk di berbagai tempat. Baik akibat kelahiran ataupun migrasi,’’ ujarnya, Padahal, paparnya bila berkaca pada negara tetangga ataupun negara maju, mereka tidak lagi bicara soal kuantitas, tapi sudah masuk kuantitas. Pengendalian penduduk mereka bahkan sebelumnya juga banyak yang mencontoh ke Indonesia. ’’Mereka berhasil, inilah yang saya katakan tadi SDM
dari luar akan jadi ancaman bagi Indonesia. Karena semua bisa masuk Indonesia, tidak hanya barang, tapi juga tenaga kerja berkualitas itu,’’ tegasnya. Negara paparnya berharap, semua pihak terbuka memberikan infor-
masi kepada petugas dalam hal data kependudukan serta mobilitas. ’’Sebenarnya Indonesia jauh hari sudah sampai pada tahap itu, namun mundur lagi. Kedepan, agar lebih baik lagi. Kepedulian dari warga suku Tionghoa ini
sangat pelu, karena selama ini bisa jadi data kependudukan, termasuk keikutsertaan ber KB belum terdata oleh petugas BKKBN. Ia juga memaparkan kondisi di Singkawang, Kalimantan Barat. ’’Saya su-
dah ke sana, melihat bagaimana pengelolaan dan pengendalian penduduk di sana. Cukup bagus, mereka juga terbuka pada petugas dan pemimpin mereka. Ini mungkin bisa jadi diterapkan juga di Riau,’’ harapnya. (rpc/889)
KEPALA BKKBN RI Surya Chandra Senopati didapingi KepalaPerwakilan BKKBN Riau Indrawanman saat berdialog dengan pengurus Ikatan Keluarha Tionghoa Pekanbaru dan walubi Riau, di Hotel Pangeran.
Kampung KB Diwujudkan di Seluruh Indonesia PEKANBARU (PK) Kepala BKKBN RI Dr Surya Chandra Surapaty Mph Phd melihat secara langsung simulasi bentuk miniatur Kampung Keluarga Berencana di Objek Wisata Rimbo Sepadan Rumbai. Kampung KB menampilkan bentuk keterampilan dan peralatan KB sesuai dengan kelompok bina karyanya. Kampung KB merupakan program Presiden RI sesuai dengan program ketiga
Nawacita. Kampung KB akan diwujudkan di seluruh desa di Indonesia. Sementara peresmian kampung KB akan diresmikan secara simbolis oleh Presiden Jokowi pada Januari 2016 besok di Jawa Barat. ‘’Kampung KB merupakan perpanjangan tangan pemerintah untuk menjangkau
lingkungan masyarakat. Supaya masyarakat
lebih dapat mengenal, memahami,
melaksanakan dan mengevaluasi program KB pada keluarga masing-masing terutama keluarga produktif, supaya dapat menekan angka kelahiran,’’ kata Surya, Senin (21/12). Kampung KB memiliki kelengkapan fasilitas. Di mana di sana ada Posyandu, bina keluarga remaja (BKR), bina keluarga
balita, lansia, usaha ekonomi mikro, pusat konseling remaja dan lain-lain. Dengan adanya pusat pelayanan dapat membantu pemahaman masyarakat mulai mengatur angka kelahiran, merawat anak mulai balita, mencari solusi permasalahan remaja, dan sebagainya. Sementara Kepala BKKBN Perwakilan Provinsi Riau, Drs H Indrawarman menjelaskan, kampung KB merupakan ide baru dari BKKBN pusat. (rpc/889)
4
FOKUS
Paras Kencana EDISI VI (NOVEMBER-DESEMBER) TH III/2015
Kepala BKKBN: Jangan Main-Main dengan Pertumbuhan Penduduk JAKARTA (PK)-Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) dr Surya Chandra Surapaty menegaskan, semua pihak, baik gubernur walikota dan bupati termasuk jajaran BKKBN yang ada di seluruh provinsi agar tidak mainmain dengan angka pertumbuhan penduduk. ’’Ini penting saya camkan, karena ternyata di Indonesia terjadi pertumbuhan penduduk yag sangat pesat, tapi tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas penduduk. Ini bahaya,’’ katanya Workshop Penguatan Kelembagaan Daerah Bidang Pengendalian Penduduk dan KB serta Workshop Pemantapan Peran Ikatan Penulis Keluarga
Berencana (IPKB), yang digelar dari tanggal 14 hingga 16 Desember kemarin. Hadir pada acara itu selain dari jajaran BKKBN Pusat, juga seluruh kepala BKKBN Provinsi, termasuk Kepala BKKBN Riau Drs Indrawarman MS MSc, Ketua Ikatan Penulis KB se-Indonesia, peminat dan ahli demografi. Pada kesempatan itu juga dilakukan penyerahan hadiah bagi para pemenang lomba dari setiap Provinsi. Riau berhasil maraih juara II untuk katagori media printing. Hadiah yang diserahkan Kepala BKKBN dr Surya Chandra Surapaty diterima langsung oleh Ketua Ikatan Penulis KB (IPKB) Riau H Yasril. (rpc/889)
Paguyuban Juang Kencana Diharapkan Bantu Program BKKBN Riau KEPALA BKKBN dr Surya Chandra Surapaty menyerahkan hadiah Juara II lomba Media Printing kepada Ketua Ikatan Penulis KB (IPKB) Riau H Yasril.
Tiga Ranah Revolusi Harus Segera Dibenahi BOGOR (PK) Ketua Harian Pusat Studi Pancasila, Universitas Pancasila Yudi Latif mengatakan ‘’Untuk mengatasi krisis multidimensional yang melanda bangsa ini, imperatif Pancasila menghendaki adanya perubahan
mendasar secara akseleratif. ‘’Tiga hal yang perlu segera dibenahi adalah, ranah revolusi material, mentalkultural, dan politikal,’’ katanya di hadapan seluruh Kepala BKKBN Provinsi, Ketua IPKB, serta pengelola media,
Selasa (15/12) di Bogor. Ditegaskannya, banyak pihak dan kalangan saat ini salah kaprah dalam menerjemahkan konsep revormasi itu. ‘’Mereka brpikiran semua hal yag terjadi di masa lalu itu salah semua dan harus
dibersihkan. Padahal belum tentu juga semua itu jelek dan yang saat ini baik-baik saja,’’ ujar Yudi Latif yang Menyelesaikan pendidikan doktoralnya dari The Australian National University itu. (rpc/889)
PEKANBARU (PK)-PLH Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Provinsi Riau Hj Reni Atika meminta agar Paguyuban Juang Kencana (PJK) Riau bisa membantu program kerja BKKBN di masyarakat, terutama dalam memotivasi, memvasilitasi dan memobilisasi masyarakat agar peduli terhadap pertumbuhan penduduk yang sangat pesat. ’’Sebab dengan pertumbuhan penduduk Riau yang sangat tinggi ini, akan sulit diarahkan kalau hanya mengandalkan aparatur BKKBN Riau saja. Terlebih lagi dengan makin berkurangnya jumlah tenaga baik di birokrasi maupun di lapangan,’’ ujar Reni Atika
saat membuka pertemuan kemitraan antara BKKBN dan PJK Riau di aula BKKBN Riau beberapa saat lalu, Selasa (8/12). Dipaparkan Reni, keberadaan PJK baik di Provinsi Riau maupun secara nasional, sangat membantu dibidang pengendalian penduduk. Salah satu faktor pendukungnya adalah, mereka yang tergabung dalam PJK ini merupakan tenaga tenaga potensial. Mereka ini orang orang lapangan yang handal dulunya dan matang di birokrasi. Terdiri dari para mantan kepala BKKBN kabupaten kota, provinsi, kepala bidang, kabag, kasi dan masyarakat yang peduli terhadap pentingnya program KB.(rpc/889)
FOKUS
Paras Kencana EDISI VI (NOVEMBER-DESEMBER) TH III/2015
5
Pj Walikota Dumai Canangkan Bulan Bhakti PKK KB Kes 2015 DUMAI (PK)-Penjabat Walikota Dumai Drs H Arlizman Agus MM telah mencanangkan Bulan Bhakti Pembinaan Kesejahteraan Keluarga, Keluarga Berencana Kesehatan (PKK-KB-Kes) 2015 di Puskesmas Dumai Kota Jalan Patimura Kota Dumai, Rabu (11/11/2015) kemarin. Kegiatan tersebut sebagai salah satu upaya mensukseskan program Keluarga Berencana (KB) dengan menekan angka pertumbuhan penduduk. Pencanangan bulan bhakti PKK KB Kes 2015 ditandai dengan pemukulan gong oleh penjabat Walikota Dumai, Arlizman Agus didampingi Kepala BKKBN Provinsi Riau, Indrawarman, Kepala Badan Keluarga Berencara dan Pemberdayaan Perempuan Kota Dumai, Kadarisan Arif, ketua TP PKK Kota Dumai, Hj. Rosnelly Arlizman. Bulan bhakti PKK KB Kes sangat penting dalam rangka mensukseskan program Keluarga Berencana (KB) dengan menekan angka pertumbuhan penduduk. “Pencanangan PKK KB Kes Tahun ini juga dalam rangka melakukan percepatan revitalisasi program KB dikota Dumai. Kita harapkan dengan kerjasama dengan TP PKK Kota Dumai kedepan, program KB bisa berjalan dengan baik, dan mampu mencapai target,” jelasnya Pada kesempatan itu, Pj walikota atas nama Pemerintah Kota Dumai menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada PKK yang telah menunjukkan bakti nyatanya untuk membangun masyarakat melalui gerakan penyuluhan dalam rangka menghambat laju pertumbuhan penduduk dan mengurangi angka kematian ibu serta gerakan kesehatan yang lain. Kepala BKKBN Provinsi Riau, Indrawarman
menyambut baik dilaksanakannya kegiatan bulan bhakti PKK KB Kes tingkat Kota Dumai 2015. Ucapan terimakasih juga kami sampaikan kepada Pemerintah Kota Dumai yang telah mendukung program KB kesehatan untuk menekan jumlah pertambahan penduduk. “Saya menyambut baik dilaksanakannya kegiatan pencanangan bulan bhakti PKK KB Kes dalam rangka mensukseskan program KB,” katanya Sementara Ketua TP PKK Kota Dumai, Hj. Rosnelly Arlizman mengatakan pencanangan bulan bhakti PKK KB Kes 2015 salah satu upaya ntuk mensukseskan program Keluarga Berencana (KB) di kota Dumai. Hal tersebut perlu dilakukan untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas. “Pencanangan bulan bhakti PKK KB Kes 2015 salah satu upaya ntuk mensukseskan program Keluarga Berencana (KB) di kota Dumai. Hal ini perlu dilakukan untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas,” ujarnya Menurutnya, TP PKK Kota Dumai akan berperan aktif mensukseskan program KB yang sudah menjadi agenda Nasional dengan kegiatan pencanangan bulan bakti PKK KB Kes 2015. Dan kegiatan pencanangan bulan bhakti PKK KB Kes merupakan bentuk komitmen dan kepedulian yang serius dari Tim Penggerak PKK dalam rangka menunjang Pembangunan Nasional serta mensukseskan Program KB khususnya dikota Dumai. Gerakan pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga adalah gerakan nasional yang tumbuh dari, oleh dan untuk masyarakat, dengan perempuan sebagai penggeraknya guna mewujudkan keluarga bahagia, sejahtera, maju dan mandiri dengan tugas dan fungsi yang tertuang dalam 10 program pokok PKK.
10 program pokok PKK meliputi penghayatan dan pengamalan pancasila, gotong royong, pendidikan dan keterampilan. pengembangan kehidupan berkoperasi, pangan, sandang, perumahan dan tata laksana rumah tangga, kesehatan, kelestarian lingkungan hidup dan pe-
rencanaan sehat. Sebagai sebuah organisasi yang berbasis kepada keluarga, PKK Kota Dumai telah melakukan berbagai kegiatan, baik yang bersifat sosialisasi maupun kegiatan lainnya seperti penyentuhan kepada keluarga kurang mampu dan lansia serta mela-
kukan pembinaan kepada keluarga supaya menjadi keluarga yang harmonis, serta mendorong tumbuh dan berkembangnya sebagai usaha ekonomi keluarga. “Namun demikian, saya berharap kepada seluruh pengurus dan kader PKK Kota Dumai untuk terus
meningkatkan pengabdiannya kepada masyarakat. Prestasi-prestasi tersebut hendaknya menjadi semangat untuk terus mengembangkan kreatifitas dan meningkatkan peran dalam rangka mempercepat pencapaian tujuan pembangunan daerah ini,” pintanya. (krc/889)
Pj Wako buka Pencanangan PKK KB KES.
Pemkab Kuansing Lakukan Berbagai Upaya Raih Akseptor TELUKKUANTAN (PK)-Jumlah peserta keluarga berencana (KB) baru di Kabupaten Kuantan Singingi tahun 2015 sebanyak 8.162 orang. Jumlah tersebut merupakan hasil pendataan sejak Januari hingga Oktober 2015 atau terealisasi mencapai 62,55 persen dari target sekitar 13.047 orang. "Data itu terhitung sejak Januari hingga Oktober atau terealisasi mencapai 62,55 persen," ujar Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan Keluarga Berencana (BPMPKB) Kuansing, Irwandi melalui Kepala Bidang KB, Sirfuadi Musa, kepada wartawan. Menurutnya, Pemkab Kuan-
sing memiliki target 13.047 orang sebagai peserta KB baru, namun baru terealisasi sampai oktober sekitar 8.162 yang terdiri dari peserta IUD 796 orang, MOW 57, MOP 19, Kondom 1.060 dan suntikan 4.044 serta pil 2.184, sisa dari target akan diupayakan dalam dua bulan ke depan. Sedangkan untuk peserta KB aktif mencapai 47.376 orang yang terdiri dari program IUD 1.908, MOW 637, MOP 297 dan Kondom 1.084, Inflant 7.657 serta suntik 23.035, pil 12.764 orang. "Jadi total peserta KB di Kuansing mencapai 60.423 orang," jelasnya. Lanjutnya, Pemerintah telah melakukan berbagai cara untuk
mengajak masyarakat masuk program tersebut, seperti sosialisasi pada peringatan Harganas, TNI KB Kesehatan, TKBK kabupaten ke tingkat desa dan pelayanan KB gratis. Selama ini upaya tersebut dinilai sangat berhasil, namun diakuinya ada beberapa kendala ditemukan dalam merekrut peserta KB diantaranya masih kurangnya minat warga masuk program KB karena faktor sosial serta minimnya sarana pendukung sosialisasi karena keterbatasan anggaran. "Kami berharap tahun 2016 kucuran dana untuk kegiatan KB lebih besar agar semua kegiatan berjalan lancar," tuturnya. (pnc/889)
6
FOKUS
Paras Kencana „ EDISI VI (NOVEMBER-DESEMBER) TH III/2015
Pj Bupati Bengkalis Canangkan Kesatuan Gerak PKK-KB-Kesehatan DURI (PK)-Pertumbuhan penduduk yang tidak diimbangi dengan kemampuan produksi, menyebabkan tingginya beban pembangunan yang berkaitan dengan penyediaan pangan, sandang dan papan serta kebutuhan pokok lainnya.
Karenanya, setiap orang punya tanggung jawab untuk mengendalikan pertumbuhan jumlah penduduk melalui program keluarga keluarga berencana (KB). Hal tersebut disampaikan Penjabat Bupati Beng-
kalis H. Ahmad Syah Harrofie, Selasa (3/11/2015) saat pencanangan kegiatan Kesatuan Gerak PKKKB-Kesehatan tingkat Kabupaten Bengkalis tahun 2015 di kampus Akademi Kebidanan Petro Mandau Husada, Desa Air Kulim,
Kecamatan Mandau, Duri. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat Pemprov Riau ini mengajak mengajak pasangan usia subur (PUS) untuk mengikuti program KB. Dengan mengikuti program ini bisa mewujudkan
PJ Bupati Bengkalis H Ahmad Syah Harrofie memukul gong ketika pencanangan Kesatuan Gerak PKK-KBKesehatan di Desa Air Kulim,Kecamatan Mandau.
Tahun Ini, Peserta KB di Riau Mengalami Lonjakan Dibandingkan Tahun Lalu DURI (PK)-Menekan jumlah penduduk di Indonesia, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Riau, terus mengadang-gadangkan Program Keluarga Berencana (KB). Dimana dua anak cukup. Dari informasi yang dirangkum GoRiau.com, melalui Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Riau, Indrawarman, terjadi lonjakan peserta KB tahun ini di Provinsi Riau, sebesar 61 persen hingga saat ini. Dimana peserta KB terbanyak masih dipegang oleh Kota Pekanbaru.
"Tahun lalu peserta KB di Riau hanya 54 persen. Hingga bulan ini saja ada peningkatan 7 persen dari tahun lalu. Itu menandakan, kalau program KB masih butuh sosialisasi yang menyeluruh hingga pelosok desa dan pulau-pulau terluar di Provinsi Riau," ujarnya, Selasa (3/11/2015) kemarin, di Desa Air Kulim, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis. Alasan masyarakat tak mau ikut kb, lanjutnya, karena letak geografis dan pelayanan yang tidak sampai. Pelayanan yang tidak sampai terutama daerah-daerah
yang masih pelosok, karena sulit terjangkau, seperti pulau terluar di Riau. Selain petugas pelayanan yang terbatas, transportasi juga merupakan kendala. "Peserta KB di Kabupaten Bengkalis, terlihat peningkatan. Begitu juga kabupaten dan kota di Riau lainnya. Pesan kita (BKKBN Riau, red), agar setiap kecamatan mengerakkan KB kesehatan dan pkk disetiap desa, sehingga masyarakat di pelosok pun dapat terlayani. Karena petugas yang ada sangat minim," tutupnya. (grc/889)
kesejahteraan keluarga. "Sebagai salah satu upaya dalam mempersiapkan masa depan anakanak, sehingga lebih cerah. Bukan hanya kaum ibu, tetepi juga bapak-bapak. Sesuai slogan KB Dua Anak Lebih Baik," kata Ahmad Syah Harrofie. Dengan dua anak, orang tua akan lebih mudah mengurus dan membahagiakannya serta mempersiapkan masa depan mereka. mengikuti program KB juga memberi banyak manfaat. Seperti menjamin kesehatan ibu, mencegah kehamilan yang tidak diinginkan dan keharmonisan keluarga dapat ditingkatkan. Kemudian akan mengurangi kebutuhan keluarga dan memberikan akses yang lebih luas pada sebuah keluarga untuk meningkatkan penghasilan. "Logikanya sangat sederhana. Dengan ber-KB, maka jumlah anak akan lebih sedikit, sehingga kebutuhan hidup sehari-hari, biaya kesehatan dan pendidikan anak serta kebutuhan lainnya dapat ditekan seminimal mungkin," katanya. Dari aspek sosial, memberikan banyak kesempatan bagi seorang ibu untuk bermasyarakat. Mengikuti program KB tidak hanya memberikan solusi untuk membangun keluarga kecil mandiri, tetapi juga keluarga yang memiliki ketahanan yang tinggi sehingga harmonisasinya dapat lebih terjaga.
Masih kata Pj Bupati, ber-KB juga dapat menekan angka kematian ibu melahirkan. Sebab kasus ibu bisa terjadi karena oleh faktor terlalu muda, terlalu tua, terlalu rapat jarak dan terlalu sering melahirkan. Untuk mengurangi resiko angka kematian ibu, dia menghimbau kepada ibu-ibu agar merencanakan dan mengatur jarak kelahiran. "Salah satu solusinya melalui ikut program KB. Dengan ber-KB setiap PUS bisa memilih menunda, menjarangkan atau membatasi jumlah kelahiran. Di samping itu, program KB memberikan perlindungan kesehatan reproduksi, perlindungan hak ibu dan anak serta menghindari kehamilan yang tidak diinginkan," terang Ahmad Syah. Pencanangan kegiatan Kesatuan Gerak PKK-KBKesehatan tingkat Kabupaten Bengkalis tahun 2015 ditandai dengan pemukulan gong oleh Pj Bupati. Selain kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB, H. Mustafa, hadir juga Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Tim Penggerak TP-PKK Kabupaten Bengkalis, Hj. Embung Megasari Zam. Kemudian, Plt camat Mandau Sapon, Penjabat Kepala Desa Air Kulim Amrillazi dan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Riau H Indrawarman serta sejumlah kepada Dinas/Badan dan Camat se-Kabupaten Bengkalis. (kmc/889)
KKBPK
Paras Kencana
Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga
EDISI VI (NOVEMBER-DESEMBER) TH III/2015
BKKBN Riau Gelar Sosialisasi Genre Di Kampus Politeknik Caltex Riau PEKANBARU (PK)Pagi itu, Kampus Politeknik Caltex Riau kedatangan beberapa orang perwakilan dari Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Senin (23/10). Kedatangan mereka tak ayal karena sosialisasi mengenai Program Kependudukan dan Pem-
bangunan Keluarga oleh BKKBN Provinsi Riau. Diwakili langsung oleh Kepala Bidang BKKBN, acara dimulai dari pukul 09.00 pagi. Menurut perwakilan BKKBN, Suprianto, acara ini adalah acara yang memang digelar bagi para mahasiswa PCR. Dalam kesempatan kali ini, BK-
KBN menyuluhkan beberapa permasalahan yang terjadi di kalangan remaja. Seperti masalah seks bebas, narkoba, HIV/ AIDS dan permasalahan nikah di usia dini. “Kita semua mengetahui banyaknya masalah yang dihadapi remaja sekarang. Mulai dari masalah seks bebas, nar-
7
koba, HIV/AIDS hingga permasalahan menikah usia dini. Semua ini kita lakukan penyuluhan agar memberikan pengetahuan sehingga permasalahan seperti itu bisa diminimalisir,” katanya. Melirik hal tersebut, mahasiswa menjadi fokus utama dalam penyuluhan ini. Memasuki usia reproduksi, mahasiswa menjadi cikal bakal potensi masalah seks bebas, narkoba dan pernikahan usia dini. Menyadari hal tersebut, PCR pun bersiap menghadapi berbagai permasalahan remaja seperti itu. (pcr.ac.id)
Pj Bupati Bengkalis Ajak Seluruh Masyarakat Gempur Narkoba BENGKALIS (PK)-Penjabat Bupati Bengkalis H Ahmad Syah Harrofie mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya kalangan generasi muda dan pelajar di daerah ini berperan aktif dalam Gerakan Memberantas Penyakit Masyarakat untuk Rakyat (Gempur) Narkoba. Tak hanya imbauan, dalam waktu dekat Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat Pemprov Riau ini juga berazam akan mendelekrasikan Gempur Narkoba di kalangan generasi muda dan pelajar di dua kecamatan. Yaitu Mandau dan Pinggir. Untuk itu, baik Camat Pinggir Nazli maupun Pelaksana Tugas Camat Mandau Sapon sudah ditugaskan membuat persiapan untuk deklarasi dimaksud Gempur Narkoba di dua kecamatan tersebut. Dipilihnya dua kecamatan tersebut karena dua kecamatan dinilai memang rawan peredaran narkoba. Selain jumlah penduduknya relative besar dibandingkan kecamatan lainnya, karena Mandau dan Pinggir berada di jalan lintas Sumatera yang sangat ramai dan menjadi salah satu lintasan peredaran narkoba di Sumatera.
Pj Bupati Bengkalis ajak seluruh masyarakat gempur narkoba. “Secepatnya. Koordinasikan dengan berbagai pihak terkait sehingga, Gempur Narkoba khususnya di kalangan generasi muda dan pelajar di Mandau dan Pinggir dapat segera kita deklarasikan,” pinta Ahmad Syah kepada Plt Camat Mandau dan Camaf Pinggur. Instruksi itu disampaikannya saat menghadiri acara pencanangan kegiatan
Kesatuan Gerakan PKKKB-Kesehatan tingkat Kabupaten Bengkalis tahun 2015 di Desa Air Kulim, Kecamatan Mandau, Selasa (3/11/2015) kemarin. Kepada masyarakat di daerah ini, Ahmad Syah mengingatkan bahwa peredaran narkoba di Indonesia, termasuk di Kabupaten Bengkalis saat ini marak terjadi. Banyak orang, mulai dari anak-
anak hingga orang tua yang terjerumus menjadi pecandu narkoba. “Melalui Gempur Narkoba, khususnya di kalangan generasi muda dan pelajar, diharapkan dapat menumbuhkan semangat dan komitmen serta keseriusan dari seluruh generasi muda dan pelajar untuk memerangi narkoba,” jelasnya. Maksud memerangi
narkoba, kata Ahmad Syah, selain bertekad tidak menjadi korban, juga harus dapat mengajak generasi muda dan pelajar yang saat ini menjadi pemakai atau pecandu narkoba untuk kembali ke jalan yang benar. “Jadi kalau ada generasi muda dan pelajar yang menjadi pemakai atau pecandu narkoba, jangan dimusuhi. Ajak mereka
kembali menjadi orang yang baik. Kembali bebas dari narkoba. Namun jangan sebaliknya, justru terikut dengab mereka,” pesan Ahmad Syah. Ahmad Syah Optimis dengan adanya Gempur Narkoba diharapkan dapat mempersempit ruang gerak peredaran narkoba di kalangan generasi muda dan pelajar di daerah ini. riauheadline.com
8
Paras Kencana
Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga
EDISI VI (NOVEMBER-DESEMBER) TH III/2015
KKBPK
80 Persen Warga Tionghoa Pekanbaru Ikuti Program KB PEKANBARU (PK) - Ketua Ikatan warga Tionghoa Pekanbaru, Mariana mengatakan mereka pada dasarnya mendukung program pemerintah dalam pengendalian penduduk di daerah ini. “Buktinya, 80 persen dari pasangan usia subur (PUS) dari suku Tionghoa ini telah ber KB,” kata Mariana beberapa saat lalu. Hal itu disampaikannya menjawab Riaupos.co
sehubungan ramah tamah dengan kepala BKKBN Pusat Surya Chandra Surapati malam ini di ruang Hangtuah Pangeran Hotel Pekanbaru. Dipaparkan Mariana, secara umum dan kasat mata memang seakan warga Tionghoa tidak ber KB. Namun sebaliknya, kebanyakan dilakukan secara mandiri. “ Mereka ber KB tidak dilayani di puskesmas atau di rumah sakit. Tapi di
rumah dokter praktek. Ini mungkin yang kurang terdata BKKBN,” paparnya. Ia juga menjelaskan kesadaran warga tionghoa terutama di perkotaan untuk peningkatan kualitas keluarga lebih baik di banding pedesaan. “Tidak perlu lagi banyak anak kalau mutunya kurang. Ini juga disebabkan tingkat pendidikan dan pengetahuan yang sudah bagus,” paparnya.(rpc/889)
KEPALA BKKBN RI Surya Chandra Chandra Surapatididampingi Kepala Perwakilan BKKBN Riau Indrawarman menyerahkan cendera mata kepada Ketua Ikatan Keluarga Tionghoa Pekanbaru Mariana. (foto yasril)
Plt Ketua Tim Penggerak PKK Bengkalis Siap Sukseskan KB DURI (PK)-Tema kegiatan Kesatuan Gerak PKK-KB-Kesehatan tahun 2015, yaitu, “Ayo kerja, satukan langkah bersama untuk menuju masyarakat yang sehat dan sejahtera”. Sejalan tema tersebut, Penjabat Bupati Bengkalis H
Ahmad Syah Harrofie mengajak seluruh Pengurus PKK di daerah ini, mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan, desa/kelurahan dan dasa wisma, menjadikan pencanangan kegiatan yang dilaksanakan setiap tahunnya ini, bukan
sekedar acara seremonial. “Namun harus samasama kita jadikan upaya menyatukan dan memperbaharuhi tekad untuk terus bekerja serta lebih kreativ dan inovatif menggelorakan kegiatan PKK-KB-Kesehatan di daerah ini,” ujarnya.
Plt Ketua TP PKK Ny Hj Embung Megasari Zam meninjau pelayanan akseptor.
Ahmad Syah mengemukakan itu ketika mencanangkan Hari Kesatuan Gerak PKK-KB-Kesehatan tingkat Kabupaten Bengkalis di halaman kampus Akademi Kebidananan Petro Mandau Husada Duri, Desa Air Kulim, Kecamatan Mandau, Selasa (3/ 11/2015). Di bagian lain, kata Ahmad Syah berharap, keikutsertaan pengurus dan kader PKK dalam menyukseskan program KB maupun kesehatan, ke depan hendaknya dapat semakin dioptimalkan. Mengingat TP PKK memiliki potensi kader sangat besar dan berjenjang, mulai dari tingkat pusat hingga ke tingkat desa dan kelurahan. Bahkan mengakar hingga lingkup dasa wisma. “Dengan potensi sumber daya yang demikian, maka TP PKK akan lebih mudah melakukan sosialisasi program KB. Karena peran dan upaya dalam menyukseskan KB
tersebut juga merupakan implementasi dari 10 program pokok PKK dalam rangka mewujudkan peningkatan kesejahteraan keluarga dan pemberdayaan masyarakat,” ujar Ahmad Syah. Sementara itu, Pelaksana Tugas Tim Penggerak PKK Ny Hj Embung Megasari Zam menjelaskan, sebagai mitra kerja Pemerintah Kabupaten Bengkalis, seluruh pengurus dan kader Tim Penggerak (TP) PKK siap menyukseskan pelaksanaan kegiatan pembangunan di daerah ini. Lebih-lebih yang berkaitan dengan 10 program TP PKK. Termasuk program keluarga berencana (KB).
Kata istri Penjabat Bupati Bengkalis ini, seluruh pengurus dan kader TP PKK, mulai dari tingkat kabupaten hingga dasa wisma sudah dan selalu kita ingatkan dan intruksikan serta senantiasa siap dan terus membangun dan meningkatkan kemitraan dengan berbagai pihak. “Terutama dalam meningkatkan peran masyarakat dan lintas sektoral untuk menyukseskan 10 program pokok PKK, termasuk cakupan kesertaan masyarakat dalam ber-KB,” pesan Embung seraya mengatakan KB merupakan pelaksanaan dari program ke-7, 9 dan 10 program pokok PKK. (hu mas.bengkaliskab.go.id)
KKBPK
Paras Kencana
Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga
EDISI VI (NOVEMBER-DESEMBER) TH III/2015
9
Shelly Anita, Alumni SMA 1 Bengkalis
Wakili Riau Sebagai Duta Mahasiswa Generasi Berencana BENGKALIS (PK)-Shelly Anita, mahasiswi semester III jurusan Akutansi Universitas Terbuka (UT) asal Kabupaten Bengkalis terpilih sebagai wakil dari Provinsi Riau pada pemilihan Duta Mahasiswa Generasi Berencana (GenRe) tingkat nasional tahun 2015 yang akan berlangsung di Jakarta 28 November mendatang. Dara alumni SMA Negeri 1 Bengkalis tahun 2013 kelahiran Bengkalis 16 Mei 1995 ini, menjadi duta Riau setelah terpilih dalam seleksi tingkat Provinsi Riau yang dikuti peserta dari kabupaten kota seRiau yang berlangsung di Pekanbaru, belum lama ini. “Keberhasilan Shelly ini merupakan salah satu bukti bahwa di daerah ini banyak sekali permatapermata muda (generasi muda) yang bisa berprestasi dan mengharumkan nama daerah ini. Bukan hanya di tingkat Provinsi Riau, tetapi juga di tingkat nasional,” kata Penjabat Bupati Bengkalis, H Ahmadsyah Harrofie, Kamis (5112015). Hal itu dikatakan Ahmad Syah usai menerima kunjungan Shelly di Wisma Daerah Sri Mahkota
Bengkalis. Selain kedua pembimbingnya sejak di SMA Negeri 1, Desmiarty dan Ruffi Ayeni, turut mendampingi Shelly dalam temu silaturahim tersebut Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bengkalis H Mustafa. “Selain harus menjadi kebanggaan bagi kita semua, seluruh masyarakat Bengkalis, keberhasilan Shelly ini juga harus menjadi suri tauladan bagi generasi muda lainnya di daerah ini. Mari kita do’a dan berikan dukungan semoga Shelly agar dapat menjadi yang terbaik di tingkat nasional. Dapat mengharumkan nama Kabupaten Bengkalis dan Provinsi Riau,” ajak Ahmadsyah. Kepada Shelly, Ahmadsyah berpesan, pada ajang pemilihan Duta Mahasiswa Genre tingkat nasional tahun 2015 yang akan diikuti peserta dari berbagai perguruan tinggi dari 33 provinsi lainnya seIndonesia tersebut, hal yang harus terus terjaga dengan baik adalah rasa percaya diri. Tidak boleh merasa kalah sebelum bertanding. “Percaya diri akan
Pj Bupati H Ahmadsyah Harrofie berfoto bersama Shelly Anita sambil memberikan salam GenRe. membuat prestasi diri akan keluar memancarkan cahaya. Kita tak pernah akan sukses jika tidak percaya pada diri sendiri. Anggap semua peserta dari provinsi lain itu sama dengan kita. Jangan dinilai memiliki kelebihan dari kita. Sebab jika kita sudah menganggap pesain kita lebih baik dari kita, itu pertanda kita sudah kalah sebelum ber-
tanding,”Ahmadsyah memberikan motivasi. Sementara Shelly menjelaskan, meskipun ajang grand final pemilihan Duta Mahasiswa Genre tingkat nasional tahun 2015 akan digelar 28 November mendatang, namun dia mengatakan akan bertolak ke Jakarta pada 23 November. Sedangkan berangkat ke Pe-
kanbaru pada 15 November ini. Masih kata pemilik Indeks Prestasi 3,39 yang fasih berbahasa Inggris dan murah senyum ini, selama di Pekanbaru dia akan mengikuti persiapan dan pembekalan di Kantor Perwakilan BKKNN Provinsi Riau. “Mohon do’a dan dukungan dari seluruh masya-
rakat Kabupaten Bengkalis dan Provinsi Riau sehingga saya dapat mengharumkan nama Negeri Junjungan dan Bumi Lancang Kuning di tingkat nasional,” ujar Shelly seraya berharap juga dapat bersilaturahim dan diterima Pelaksana Tugas Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman sebelum bertolak ke Jakarta. (knc/889)
KPA Dumai Bersama Pelajar Peringati Hari HIV/AIDS 2015 DUMAI (PK)-Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Dumai bersama kalangan pelajar peduli AIDS yang berjumlah kurang lebih 100 orang menggelar aksi simpati dengan mendatangi instansi dan kantor dinas serta turun kejalan guna membagi-bagikan pita merah lambang anti HIV/AIDS dan brosur cara pencegahan AIDS serta fakta tentang HIV/AIDS. Apa yang dilakukan, Selasa (1/12/15) itu dalam rangka memperingati Hari HIV/AIDS se-Dunia. Anggota KPA Kota Dumai Rudi Samson,ST mengatakan bahwa dalam memperi-
ngati Hari HIV/AIDS seDunia tahun 2015 KPA Kota Dumai mengangkat tema 'Perilaku Sehat Awal Hidup Terhindar Dari HIV/ AIDS'. "Disini kami memberitahu dan menghimbau bahwa jauhi penyakitnya bukan orangnya," katanya kepada sejumlah awak media di Kota Dumai. Sementara untuk aksi simpatisan, KPA Kota Dumai Kota Dumai bersama mahasiswa dan siswa peduli AIDS menggelar aksi simpati dengan mendatangi instansi dan kantor Dinas langsung seperti Polres Kota Dumai, Dishub
Kota Dumai, Pendopo, RSUD, DPRD, Kantor Walikota dan diakhiri oleh Dinas Kesehatan. "Kedatangan KPA Kota Dumai bersama mahasiswa dan siswa peduli AIDS ke kantor-kantor Dinas Pemko Dumai ialah umtuk meminta komitmen kepada setiap instansi khususnya para pimpinannya untuk bersama-sama melakukan penanggulangan HIV/AIDS serta penularannya," katanya. Sementara aksi simpatisan turun kejalan akan dilakukan hari ini (Selasa, red) pada pukul 15:00 WIB disimpang lampu merah
Polres Kota Dumai untuk bersentuhan langsung dengan masyarakat. "Dengam tujuan memberikan pemahaman terhadap masyarakat akan pen-
tingnya perilaku sehat sebagai awal hidup terhindar dari HIV/AIDS, dengan membagikan pita merah lambang anti HIV/AIDS dan brosur cara pence-
gahan AIDS serta fakta tentang HIV/AIDS agar kedepannya Kota Dumai bebas penyakit dan penularan HIV/AIDS," tutupnya. (rhc/889)
10 KKBPK Penjabat Walikota Dumai Buka Jambore PIK Remaja dan Mahasiswa 2015 Paras Kencana
Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga
EDISI VI (NOVEMBER-DESEMBER) TH III/2015
DUMAI (PK) - Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BKBP3A) Kota Dumai mengadakan kegiatan Jambore Pusat Informasi dan Konseling Remaja/Mahasiswa PIK-R/M Tingkat Kota Dumai tahun 2015. Jambore PIK-R/M Tingkat Kota Dumai tahun 2015 yang diikuti seluruh perwakilan sekolah SLTA se- Kota Dumai tersebut, secara resmi dibuka oleh Penjabat (Pj) Walikota Dumai H. Arlizman Agus di Aula Hotel Grand Zuri Dumai, Senin (30/11). Pembukaan itu turut dihadiri Kapolres Dumai, Dandim 0320/Dumai, Danlanal Dumai, Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BKBP3A) Kota Dumai serta undangan lainnya. Kegiatan Jambore PIK R tingkat kota Dumai ini dilaksanakan tentu dengan berbagai harapan yang positif seperti disam-
paikan oleh PJ Walikota Dumai H. Arlizman Agus, bahwa dengan adanya kegiatan Jambore PIK R diharapkan para remaja dapat menumbuhkan kreativitas, live skill dari anggota PIK R. “Remaja merupakan generasi penerus sehingga perlu dipersiapkan agar mereka memiliki kehidupan yang lebih baik dimasa mendatang,” ungkapnya. Kata Arlizman Agus, program Genre dilaksanakan melalui pengembangan pusat informasi dan konseling remaja mahasiswa dengan pendekatan dari, oleh dan untuk remaja. “Kegiatan jambore ini diharapkan dapat memupuk rasa kebersamaan dan semangat, meningkatkan kreativitas serta kemapuan Pik remaja atau mahasiswa dengan saling bertukar pengalaman,” harap Arlizman Agus. Sementara ketua panitia penyelenggara kegiatan mengatakan, bahwa tujuan diadakanya jam-
PENJABAT Walikota Dumai buka Jambore PIK Remaja dan mahasiswa. bore tersebut untuk mengembangakan kreatifitas, keterampilan dan berbagi pengalaman untuk penge-
lola PIK remaja dengan lomba yang diselengarakan. “Diharapkan dari jam-
Sukamaju Juara III PKK-KB-Kes Pekanbaru Tahun 2015 PEKANBARU (PK)-Pemerintah Kota Pekanbaru melalui Asisten IV Bidang Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Pekanbaru, Ir. Sentot Djoko Prayitno, MM membuka secara resmi pencanangan kegiatan Kesatuan Gerak PKK-KB Kesehatan Kota Pekanbaru tahun 2015 di lapangan bola kaki, Jalan Tamrin, Kelurahan Suka Maju, Sail, Senin (30/11). Pembukaan pencanangan kegiatan Kesatuan Gerak PKK-KB- Kesehatan Kota Pekanbaru ditandai dengan pemukulan beduk oleh Asisten IV Bidang Kesejahteraan Rakyat Ir. Sentot Djoko Parayitno, MM didampingi Ketua dan wakil Ketua Tim
Penggerak PKK Kota Pekanbaru. Camat Sail, Edi Rizal, selaku tuan rumah dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemko yang telah menunjuk Sail menjadi tuan rumah. “Masyarakat Kecamatan Sail sebanyak 24 ribu jiwa. Untuk itu dengan dilaksanakannya acara ini, masyarakat Sail tentunya semakin semangat dalam menjalankan program Kota Pekanbaru. Dengan kegiatan ini juga semoga ibu-ibu dapat mengerti apa itu peranannya sebagai seorang ibu, dan khususnya tentang KB,” ulasnya. Sementara itu, Wali Kota Pekanbaru yang diwakili oleh Asisten IV Set-
da Kota Pekanbaru menjelaskan, kegiatan Kesatuan Gerak PKK-KB-Kesehatan ini merupakan intensitas peran PKK dalam program kependudukan, KB dan pembangunan keluarga serta pembangunan kesehatan, yang dilaksanakan secara terpadu dengan lintas sektoral terkait disemua wilayah, dalam rangka membangunn keluarga yang sejahtera. Sentot Prayitno, mengharapkan kegiatan ini dapat memberikan kontribusi terhadap percepatan pembangunan kependudukan dan KB, menuju pencapaian sasaran Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015 yakni, menurunkan angka
kematian ibu melahirkan, menurunkan angka kematian bayi, kesetaraan gender, dan keluarga berencana, kebersihan lingkungan dan pemberdayaan ekonomi keluarga, untuk mewujudkan keluarga sejahtera. “Melalui kegiatan ini hendaknya dapat memberikan dampak positif terhadap penurunan tingkat kelahiran, kematian ibu dan bayi, dalam rangka mewujudkan manusia berkualitas yang merupakan upaya mendukung RPJMN 2015-2019,” katanya. Asisten IV yang juga mantan Kadis Pertanian ini, mengajak semua pihak untuk meningkatkan lagi kampanye atau promosi
bore ini para pengelola PIK Remaja dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku serta mening-
katkan kemitraan dalam program genre di seluruh Provinsi Indonesia,”katanya. (rhc/889)
program kependudukan, KB kepada masyarakat luas, sehingga akan diingatkan kembali akan pentingnya program KB dan kependudukan. Sementara Ketua Tim Penggerak PKK Kota Pekanbaru, Hj. Asmita Firdaus, mengatakan digelarnya kegiatan pencanangan Kesatuan Gerak PKK-KB-Kes ini dimaksudkan untuk meningkatkan cakupan pelayanan berkualitas, dalam program pemberdayaan kesejahteraan keluarga, KB, kesehatan dan meningkatkan kerjasama di lintas sektoral. “Kegiatan Pencanangan kesatuan gerak PKKKB-Kes tahun 2015 ini mengusung tema “Ayo kerja, satukan langkah bersama untuk menuju masyarakat yang sehat dan sejahtera” diharapkan dapat memberikan dampak yang positif untuk menurunkan angka
kelahiran, kematian ibu dan anak, dalam rangka mewujudkan manusia yang berkualitas,” kata Asmita Firdaus. Pencanangan kegiatan Kesatuan Gerak PKK-KBKesehatan Kota Pekanbaru tahun 2015, juga dilakukan penyerahan secara simbolis insentif kader Posyandu utusan per UPTB BPPMKB kepada perwakilan dari Kecamatan Tampan, Bukit Raya, Sukajadi dan Kecamatan Rumbai Pesisir oleh Asisten IV Sentot Djoko Prayitno. Sedangkan pemenang Pelaksana Terbaik PKKKB-Kes Tingkat Kota Pekanbaru juara pertama diraih Kelurahan Tengkerang Labuai, Kecamatan Bukit Raya untuk juara kedua dan ketiga diraih Kelurahan Tanjung Rhu Kecamatan Lima Puluh dan Kelurahan Suka Maju Kecamatan Sail. (irc/889)
KKBPK
Paras Kencana
Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga
EDISI VI (NOVEMBER-DESEMBER) TH III/2015
11
KPA Temukan 155 Penderita HIV AIDS di Pelalawan PELALAWAN (PK)- Saat ini, penyebaran kasus HIV dan AIDS dikabupaten Pelalawan telah memasuki tahap yang mengkhawatirkan. Pasalnya, jelang peringatan hari AIDS sedunia yang jatuh tanggal 1 Desember mendatang, di Kabupaten Pelalawan tercatat ada 155 orang yang terjangkit Human Immunodeficiency Virus (HIV). Dari jumlah tersebut, 56 diantaranya sudah dipastikan menderita penyakit Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS). “Dan 25 diantaranya yang terkena penyakit AIDS itu sudah meninggal. Jadi, sejak 2006 silam hingga 2015 ini, jumlah kasus HIV/AIDS sebanyak 155 kasus, dimana 23 kasus diantaranya kembali ditemukan pengidap AIDS pada tahun 2015,” ujar Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Pelalawan H Asril SKM MKes, Kamis (26/11) di Pangkalan Kerinci. Diungkapkan mantan Kabid P2PL Diskes Pelalawan ini, bahwa AIDS sendiri merupakan kumpulan dari gejala dan infeksi atau biasa disebut sindrom yang diakibatkan oleh kerusakan sistem kekebalan tubuh manusia karena virus HIV. Sementara HIV singkatan dari Human Immunodeficiency Virus merupakan virus yang dapat melemahkan kekebalan tubuh pada manusia. “Jadi orang yang sudah terkena virus HIV bisa dipastikan dia akan menderita AIDS,” sebutnya. Sedangkan untuk di Propinsi Riau sendiri, sambungnya, tahun 2014 lalu Kabupaten Pelalawan berada di urutan ke empat. Namun tahun 2015, pihaknya belum mengetahui posisi kabupaten Pelalawan pada urutan berapa dengan jumlah penderita sebanyak 155 tersebut. Karena hal tersebut, biasanya akan dikeluarkan oleh KPA Provinsi. “Namun untuk kasus HIV/AIDS, biasanya kecenderungannya setiap tahun meningkat. Pasalnya, kasus penderita HIV/ AIDS fenomena yang terjadi adalah fenomena gunung es. Artinya, hanya bagian atasnya saja yang tampak, namun jika kita tidak menggali kedalam, maka tidak ditemukan jumlah penderita HIV/AIDS yang sebenarnya,” tuturnya. Persoalannya, lanjut mantan Kabag Umum Sekretariat DPRD kabupaten Pelalawan ini, kasus penderita HIV/AIDS ini pihaknya tidak bisa memaksa seseorang untuk memeriksakan diri atau tes darah. Karena hal ini biasanya kesadaran sendiri untuk melakukan cek-up atau general cek-up. Dan biasanya, ketika seseorang melakukan tes darah atau general cek-up, baru ditemukan indikasi terkena virus HIV. “Dan lagi, etikanya kita memang tidak bisa mengekspose nama penderita jika seseorang telah dinyatakan terkena virus HIV. Untuk itu, maka antisipasi dari KPA dan Diskes sendiri, kita telah mendatangi sekolah-sekolah dan kelompok-kelompok resiko tinggi guna memberikan sosialisasi terkait bahayanya penyakit HIV/AIDS. Selian itu, kita juga telah mendirikan klinik Infeksi Penyakit Menular (IMS) serta mobile VCT. Karena itu, salah satu upaya kita adalah jika tidak bisa diobati, maka lebih baik mencegah,”pungkasnya. (irc/889)
SUASANA pembukaan pencanangan kegiatan kesatuan gerak PKK-KB Kesehatan Kota Pekanbaru 2015.
Pekanbaru Buka Kegiatan Gerak PKK-KB Kesehatan Tahun 2015 PEKANBARU (PK)-Asisten Empat Bidang Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Pekanbaru Ir. Sentot Djoko Prayitno. MM membuka secara resmi Pencanangan kegiatan kesatuan gerak PKK-KB Kesehatan Kota Pekanbaru tahun 2015 di Lapangan Bola Kaki, Jalan Thamrin, Kelurahan Suka Maju, Kecamatan Sail-Pekanbaru, Senin (30/11/2015) pagi. Pembukaan pencanangan kegiatan kesatuan gerak PKK-KB Kesehatan Kota Pekanbaru di tandai dengan pemukulan Beduk oleh Ir. Sentot Djoko Parayitno, MM didampingi Ketua dan Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kota Pekanbaru. Dalam sambutan Walikota Pekanbaru yang dibacakan Sentot D Prayitno, kegiatan kesatuan gerak PKK-KB-Kesehatan ini merupakan intensitas peran PKK dalam Program kependudukan, KB dan pembangunan keluarga serta pembangunan kese-
hatan yang diaksanakan secara terpadu dengan lintas sektoral terkait disemua wilayah, dalam rangka membangunn keluarga yang sejahtera. Sentot Prayitno mengharapkan kegiatan ini dapat memberikan kontribusi terhadap percepatan pembangunan ke pendudukan dan KB menuju pencapaian sasaran Millenium Development Goals tahun 2015 yakni menurunkan angka kematian ibu melahirkan, menurunkan angka kematian bayi, kesetaraan gender,dan keluarga berencana, kebersihan lingkungan dan pemberdayaan ekonomi keluarga untuk mewujudkan keluarga sejahtera. "Melalui kegiatan ini hendaknya dapat memberikan dampak positif terhadap penurunan tingkat kelahiran, kematian ibu dan bayi dalam rangka mewujudkan manusia berkualitas yang merupakan upaya mendukung RPJ-
MN 2015-2019," kata Mantan Kadis Pertanian Kota Pekanbaru. Tak hanya itu saja, Sentot juga mengajak semua pihak untuk meningkatkan lagi kampanye atau promosi program kependudukan, KB kepada masyarakat luas sehingga akan diingatkan kembali akan pentingnya program KB dan kependudukan. Sementara itu ketua Tim Penggerak PKK kota Pekanbaru Hj. Asmita Firdaus mengatakan digelarnya kegiatan pencanangan kesatuan gerak PKK-KBKes ini dimaksudkan untuk meningkatkan cakupan pelayanan berkualitas dalam program pemberdayaan kesejahteraan keluarga, KB, kesehatan dan meningkatkan kerjasama di lintas sektoral, "Kegiatan Pencanangan kesatuan gerak PKK-KBKes tahun 2015 ini mengusung tema “Ayo kerja, satukan langkah bersama untuk menuju masyarakat yang sehat dan sejahtera”
diharapkan dapat memberikan dampak yang positif untuk menurunkan angka kelahiran, kematian ibu dan anak dalam rangka mewujudkan manusia yang berkualitas," ujar Asmita. Pencanangan kegiatan kesatuan gerak PKK-KBKesehatan Kota Pekanbaru tahun 2015, juga dilakukan penyerahan secara simbolis insentif kader Pos Yandu utusan per UPTB BPPMKB kepada perwakilan dari Kecamatan Tampan, Bukit Raya, Sukajadi dan Kecamatan rumbai Pesisir oleh Asisten IV Sentot Djoko Prayitno. Sedangkan pemenang Pelaksana terbaik PKKKB-Kes Tingkat Kota Pekanbaru juara pertama diraih Kelurahan Tengkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya untuk juara kedua dan ketiga diraih Kelurahan Tanjung Rhu kecamatan Lima Puluh dan Kelurahan Suka Maju Kecamatan Sail. (lnc/889)
12 KKBPK Awas! AIDS Mengincar Remaja dan Pemuda Paras Kencana
Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga
EDISI VI (NOVEMBER-DESEMBER) TH III/2015
PEKANBARU (PK) - Hari ini, tanggal 1 Desember diperingati sebagai Hari AIDS Sedunia. Momen ini digunakan untuk mengingatkan kembali betapa berbahaya dan mematikannya penyakit satu ini. Menurut Putra, Ketua Pusat Informasi dan Konseling Mahasiswa (PIK-M) Sehati Universitas Riau yang concern melakukan berbagai kegiatan dan sosialisasi tentang pencegahan HIV dan AIDS di Kota Pekanbaru beberapa tahun terakhir, kepada inforiau, Senin (30/11) mengatakan bahwa setiap tahun ada kecenderungan penderita HIV dan AIDSterus meningkat. Para remaja dan pemuda ternyata menjadi korbannya. “Kita aktif adakan berbagai kegiatan yang intinya penyampaian informasi kepada masyarakat banyak tentang penyebab tertularnya seseorang oleh HIV atau AIDS ini dan dampak buruk yang ditimbulkan, informasi dan pengetahuan inipenting, sebab dengan itu bisa membentengi diri,” katanya. Putra yang juga mahasiswa Keperawatan Uni-
PENGURUS PIK M Sehati UR bersama BPPMKB Kota Pekanbaru.
versitas Riau ini memaparkan ada beberapa perilaku yang mesti dijauhi agar tidak tertular HIV atau AIDS diantaranya tidak menggunakan Narkoba. “Ada beberapa permasalahan yang rentan sekali di usia remaja dewasa ini, diantaranya penggunaan narkotika dan seks bebas. Dua perilaku buruk ini sangat berpotensi sebabkan tertularnya seseorang dengan HIV dan AIDS,” paparnya. Keberadaan PIK-M di kampus-kampus atau PIKR yang ada di sekolah-sekolah terang Putra, punya peran dalam pencegahan. Sebab organisasi ini sebagai pusat informasi, fasilitator dan juga konseling. “Dalam momen Hari AIDS tahun ini kami PIKM Sehati Universitas Riau tanggal 6 Desember mendatang akan menggelar seminar nasional di Perpustakaan Soeman HS Provinsi Riau. Di sana kami akan undang pemateri yang berkompeten serta kalangan pemuda dan remaja sebagai peserta, dengan tujuan pencegahan penyebarluasan HIV dan AIDS,” pungkasnya. (irc/889)
PKK KB Kes Tingkat Rohul di Tiga Kecamatan Berjalan Sukses ROKAN HULU (PK) – Ketua Tim Pengerak (TP) PKK Kab Rokan Hulu (Rohul), berterima kasih ke seluruhnya pihak, sebab pengerjaan PKK Keluarga Berencana Kesehatan (KBKes) Tingkat Kab Rohul di tiga kecamatan Rabu 28 sampai Kamis 29 Nopem-
ber 2015, berjalan berhasil. Dipercaya Ketua TP PKK Rohul, Hj Maghdalisni Achmad, Senin (2/11/ 2015), aktivitas PKK KB Kes tingkat Kab Rohul yang dilaksanakan TP PKK Rohul, dengan Pemkab Rohul, BPKBP Rohul, Diskes,
dan pihak kecamatan telah serasi target dari aktivitas yang dilaksanakan. “Kegitan awalnya dilaksankan di Kecamatan Kepenuhan, seterusnya di Pagaran Tapah Darussam, dan berhenti Kamis tempo hari di Kecamatan Kabun. Semua agenda gerakan berlangsung tidak tersendat, dan tepat target PKK KB Kes yang kita jadwalkan,” ungkap Maghdalisni. PKK KB Kes yang dilaksanakan thn ini, dikatakan Maghdalisni Achmad, berupa pemasangan media kontrasepsi KB type IUD bersama sasaran terhadap 109 akseptor (peserta KB red), juga pemasangan implant 255 akseptor. “Juga ada pelepasan dan pemasangan implant baru terhadap 14 akseptor, dan lewat gerakan yang di-
laksanakan di inginkan mampu menekan angka kelahiran di Kab Rohul, yang berguna bagi kesehatan ibu dan anak. Menurutnya, semua steak holder yang terlibat, terutama Pemkab Rohul kita amat berterima kasih,” kata Magdhalisni. Aktivitas PKK KB Kes, menurut Maghdalisni, yaitu acara teratur TP PKK Rohul dengan instanti terkait yang lain. Menginginkan, dengan gerakan itu dapat menekan angka kelahiran bayi di Rohul yang berdampak, kepada peningkatan kesejahteraan keluarga dan meningkatkan kesehatan kaum ibu. Tidak Hanya gerakan pemasangan media kontrasepsi KB, beraneka ragam gerakan sosial yang lain serta dilaksanakan di tiga kecamatan. (rokanhulu.co)
KETUA TP PKK Rohul, Hj Maghdalisni Achmad.
KKBPK
Paras Kencana
Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga
EDISI VI (NOVEMBER-DESEMBER) TH III/2015
13
Tekan Kematian Bayi dan Ibu Melahirkan PEKANBARU (PK)-Anggota Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Pekanbaru diminta berperan aktif menekan angka kematian bayi dan ibu melahirkan. Hal itu untuk mewujudkan manusia berkual itas yang merupakan upaya mendukung Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2015-2019. Asisten IV Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pekanbaru Ir. Sentot Djoko Prayitno, MM saat membacakan sambutan tertulis Walikota Dr H Firdaus, ST, MT pada acara pencanangan Kegiatan Kesatuan Gerak PKK- Keluarga Berencana Kesehatan (KB Kes) Kota Pekanbaru 2015. Kegiatan yang dipusatkan di Lapangan Sepak Bola Jalan Thamrin, Kelurahan Suka Maju, Kecamatan Sail, Pekanbaru, Senin (30/11) itu dihadiri Ketua Tim Penggerak PKK Kota Pekanbaru Hj. Asmita Firdaus dan pengurus lainnya.
Pencanangan kegiatan Kesatuan Gerak PKK-KB Kes Kota Pekanbaru itu ditandai pemukulan beduk oleh Sentot Djoko Prayitno. Dalam sambutannya, Walikota Pekanbaru menjelaskan kegiaatan itu merupakan acara rutin yang bertujuan membangun keluarga, ter utama di bidang kesehatan secara terpadu dengan lintas sektoral. Walikota berharap kegiatan itu dapat memberikan kontribusi terhadap percepatan pembangunan kependudukan dan KB menuju pencapaian sasaran Millenium Development Goals tahun 2015 yakni menurunkan angka kematian ibu melahirkan. Insentif Menurunkan angka kematian bayi, kesetaraan gender, dan keluarga berencana, kebersihan lingkungan dan pemberdayaan ekonomi keluarga untuk mewujudkan keluarga sejahtera. “Kegiatan ini hendaknya dapat memberikan dampak positif terhadap penurunan tingkat kelahiran,
kematian ibu dan bayi dalam rangka mewujudkan manusia berkualitas yang merupakan upaya mendukung RPJMN 20152019,” ungkapnya Ketua Tim Penggerak PKK Kota Pekanbaru Hj. Asmita Firdaus menuturkan kegiatan tersebut memang dimaksudkan untuk meningkatkan cakupan pelayanan berkualitas dalam program pemberdayaan kesejahteraan keluarga, keluarga berencana, kesehatan dan peningkatan kerjasama di lintas sektoral. “Ayo kerja. Satukan langkah bersama untuk menuju masyarakat yang sehat dan sejahtera,” pungkasnya. Dalam kegiatan itu, juga dilakukan penyerahan secara simbolis insentif Kader Pos Yandu utusan per UPTB BPPMKB kepada perwakilan dari Kecamatan Tampan, Bukit Raya, Sukajadi dan Keca-
ASISTEN IV Sekda Kota Pekanbaru Ir Sentot Djoko Prayitno, MM (tengah) memukul beduk menandai dibukanya secara resmi pencanangan Kegiatan Kesatuan Gerak PKK Keluarga Berencana Kesehata. matan Rumbai Pesisir. Pemenang Pelaksana Terbaik PKK KB-Kes Tingkat Kota Pekanbaru tahun ini diraih Kelurahan Teng-
Indrawarman: Hati-Hati! HIV/AIDS Meningkat di Siak SIAK (PK)-Setiap tahun, kasus penderita virus HIV/AIDS di Kabupaten Siak mengalami peningkatan. Sayangnya, Pemerintah Pusat mengambil kebijakan agar jumlah kasus penderita penyakit mematikan ini tidak boleh dipublikasikan. “Sekarang ada aturan dilarang ekspos jumlah penderita HIV. Saya juga protes, saya tanya kenapa tak boleh dipublikasikan. Kenapa disimpan, seharusnya diekspos saja
biar menjadi perhatian. Kalau disimpan bisa seperti gunung es, sewaktu-waktu meledak,” kata Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi, saat membuka kegiatan Ajang Prestasi Remaja Generasi Berencana (APR GenRe) Tingkat Kabupaten Siak, Provinsi Riau di salah satu hotel di Siak, Senin (24/8/2015) malam. Ditekankan Syamsuar, remaja merupakan generasi penerus bangsa. Untuk itu perlu dukungan semua pihak agar remaja melakukan
kegiatan yang positif. “Perlu dukungan untuk mensukseskan citacita generasi muda. Tahun 2045 nanti, saat HUT Seabad RI, remaja sekarang yang akan memimpin Negeri ini,” katanya. Kendati demikian, Syamsuar begitu miris melihat fakta dilapangan, dimana masih banyak remaja yang hamil di luar nikah, terjerat narkoba, kena virus HIV/AIDS dan kenalan remaja lainnya. “Tiap tahun saya tinjau sekolah,
kerang, Kecamatan Marpoyan Damai disusul Kelurahan Labuai Kecamatan Bukit Raya dan Kelurahan Tanjung Rhu, Kecamatan
selalu ada anak yang tak ikuti ujian akhir. Kata kepala sekolah, siswa yang tak ikut ujian itu malu karena hamil di luar nikah. Ini fakta yang terjadi. Saya berharap dengan kegiatan ini bisa menekan berbagai masalah yang dihadapi remaja kita,” ujar Syamsuar. “Era globalisasi sungguh banyak yang bisa kita lihat melalui internet, baik informasi positif maupun negatif. Butuh peran serta orang tua untuk memperhatikan anak, informasi yang diperoleh bisa disaring si anak,” jelasnya. Kepala BP3AKB Siak, Arfan Usman menambahkan, kegiatan positif ini diikuti perwakilan remaja dari 14 kecamatan di Siak. Ada sekitar 7 perlombaa yang dilaksanakan selama 3 hari ke depan, seperti cerdas
Lima Puluh serta Kelurahan Suka Maju, Kecamatan Sail, masing masing sebagai juara I, II, III dan juara harapan I. (adc/889)
cermat, balas pantun, lomba yel-yel dan lainnya. “Kegiatan ini cukup diminati remaja, ini sangat positif dalam mengembangkan kualitas remaja kita,” ujar Arfan. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Riau Indra Warman menyebutkan, Siak termasuk 3 besar daerah di Riau yang aktif melaksanakan kegiatan terhadap remaja. Dengan mengisi kegiatan p o s i t i f, d i h a ra p k a n m a m p u menekan perbagai persoalan yang menghancurkan masa depan generasi muda. “Kita sudah sampaikan juga agar ada surat edaran Bupati keseluruh camat untuk melaksanakan kegiatan yang sama di tingkat kecamatan,” pungkasnya. (ppc/889)
14
Paras Kencana
Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga
EDISI VI (NOVEMBER-DESEMBER) TH III/2015
KKBPK
SMAN 1 Rambah gelar Penyuluhan Aids.
SMAN 1 Rambah Gelar Penyuluhan Bahaya AIDS ROKAN HULU (PK)Bersampenaan menggunakan Hari Aids atau HIV Sedunia yang jatuh pada 1 Desember Setiap tahunya. Sekolah Menengah Atas negeri (SMAN) 1 Rambah memperingatinya dengan kegiatan penyuluhan tentang bahaya Aids. Dimana, pada aktivitas penyuluhan ini menjadi narasumbernya asal Badan ýkeluarga Berencana dan pemberdayaan perempuan (BPKBPP) Rokan Hulu (Rohul), melalui Kasubid HakHak Remaja serta
kesehatan reproduksi, Imelda Gonora. Ketua SMAN 1 Rambah Iskandar ýberkata, penyakit Aids atau HIV merupakan penyakit yg sangat berbahaya serta mematikan, pasalnya penyakit Aids sampai ketika ini belum ditemukan obatnya sehingga perlu adanya penyuluhan ihwal bahaya narkoba. “Makanya menggunakan penyuluhan ini, generasi muda wajib tahu bahayanya penyakit menular Aids,” ucapnya, Selasa (1/12/2015). Dia menambahkan,
generasi muda artinya generasi penerus bangsa. Buat itulah pihaknya memberikan pengetahuan tentang bahaya pentakit menular ini. Sehingga kaum remaja mampu menghindari penyebab, menularnya penyakit ini. Iskandar berharap pada semua pelajar yg ada pada Rohul, bisa memberikan kesadaran wacana penyakit menular Aids. Sehingga generasi belia tak akan mendekati penyakit tadi. “Semoga dengan adanya penyuluhan ini, semoga remaja Rohul
bisa bebas asal penyakit berbahaya. Karna penyakit ini bisa tertular berasal pergaualan bebas,” ujarnya. Masih ditempat yang sama, Imelda Gonora ýmenyebutkan, dalam aktivitas penyuluhan ini. Pihaknya memberikan pengetahuan wacana penularan penyakit berbahaya ini. Pasalnya, generasi belia pula wajib mengetahui. Bagaimana mencegah penularan penyakit tadi. Serta apa yang dilakukan bagi sana saudara serta teman temanya, Bila seorang
positif terjangkit HIV. “jika generasi muda mengetahui bagaimana menghindari Aids dan mengantisipasinya. Tentu penyakit berbahaya ini mampu terhindari,” ujarnya. Beliau menambahakan, Rohul sendiri berada di posisi ke- 8 di 2015 semakin tinggi dibandingkan pada tahun sebelumnya, yg menempati pada posisi ke 10.ý buat itulah, pihaknya akan terus menekan angka penularan Aids. Menggunakan memberikan penyuluhan kepada generasi belia. Sementara Princes
siswi kelas 12 IPA menyebutkan, dirinya sangat berterimakasih. Dengan adanya penyuluhan bahaya Aids ini dirinya lebih mengerti bahaya penyakit menular. “yang jelas penyakit ini ditularkan berasal jarum suntik, hubungan badan, dan pergaualan bebas. Untuk itulah pengetahuan akan Aids sangat diharapkan,” tuturnya. Dirinya menghimbau kepada mitra kawan. Jangan hindari orangnya namun hindarilah penyakitnya. Sebagai akibatnya mitra yg positif HIV tetap bisa bersemangat. (rokanhulu.co)
KKBPK
Paras Kencana
Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga
EDISI VI (NOVEMBER-DESEMBER) TH III/2015
15
Misnarni Syamsuar Terima Penghargaan dari BKKBN Pusat JAKARTA (PK)-Hj Misnarni Syamsuar selaku Ketua TP PKK Kabupaten Siak menerima Penghar-
gaan sebagai Pengelola Terbaik III Kelompok BKB tingkat Nasional yang diserahkan oleh Kepala BK-
KBN pusat Surya Chandra Suropaty yang dampingi oleh Ketua PKK pusat di Jakarta, Kamis (17/12).
“Penghargaan yang kita terima ini sebagai motivasi kita untuk lebih giat lagi memperhatikan kelompok
Hj Misnarni Syamsuar selaku Ketua TP PKK Kabupaten Siak menerima Penghargaan sebagai Pengelola Terbaik III Kelompok BKB tingkat Nasional yang diserahkan oleh Kepala BKKBN pusat Surya Chandra Suropaty.
kelompok BKB di seluruh kecamatan. Namun yang lebih penting adalah bagaimana kita mempersiapkan putra putri kita sejak dini sebagai generasi yang handal di masa depan,” ujar Misnarni yang didampingi oleh Ketua DPW Kabupaten Siak Hj Rohimawati dan sejumlah Kader BKB. Selain itu, lanjut Misnarni sebagai orang tua sudah seharusnya untuk memperhatikan tumbuh kembang anaknya. Orang tua sangat berperan dalam membentuk karakter anak sejak usia dini, karena lingkungan pertama dan utama adalah keluarga. “Karena mutiara yang paling indah adalah Keluarga dan orang tua dapat disebut sebagai agen terbentuknya karakter anak,” sebut istri orang nomor satu di Siak. Selanjutnya ia berharap Kader BKB benar-benar mampu mengelola tentang pembinaan tumbuh kembang anak dan dengan pola asuh yang benar berdasarkan kelompok umur-
nya. Ia mengajak kepada masyarakat ikut melaksanakan program pemerintah yakni ber KB, dengan ikut KB diharapkan anak anak kita tumbuh cerdas, sehat dan kuat. Sementara itu kepala BP3AKB Kabupaten Siak Arfan Usman menambahkan kelompok BKB pihaknya sudah berintegitas dengan Posyandu dan PAUD, serta mempunyai layanan satu atap. “Program ini mampu menciptakan SDM yang berkualitas dan program yang secara bersinergi dengan Posyandu, PAUD dapat menjadikan anakanak kita yang berkecukupan Gizi, cerdas dan berahlak mulia dapat terwujud,” ujarnya. Arfan menyebutkan Kegiatan tersebut dalam rangka peringatan Hari Ibu (PHI) ke 87 tahun 2015, kalau jadwalnya tidak berubah puncak PHI tersebut nantinya akan berkangsung di NTT yang dibuka oleh Presiden. (rsc/889)
Pj Bupati Inhu: Peringatan HAN Momentum Awal Revolusi Mental INHU (PK) – Hujan yang mengguyur Kota Rengat sejak pagi tidak menyurutkan niat dan semangat ratusan anak-anak dari berbagai sekolah di Kabupaten Inhu untuk hadir dan mengikuti peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2015 di Lapangan Hijau Rengat, Kamis (26/11). Peringatan Hari Anak Nasional ini ditandai dengan pelepasan balon ke udara oleh Penjabat Bupati Inhu H Kasiarudin serta penyerahan hadiah bagi para pemenang lomba memperingati Hari Anak Nasional Tahun 2015. Hadir pada kegiatan tersebut anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Inhu, pimpinan BUMN dan BUMD di Kabupaten Inhu, kepala sekolah serta pengurus Forum Anak Kabupaten Inhu. Plt Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindu-
ngan Anak dan Keluarga Berencana (BPPPAKB) Kabupaten Inhu Ir Feny Darius mengungkapkan, sejatinya Hari Anak Nasional di peringatan setiap tanggal 23 Juli. Namun pada tahun ini bertepatan dengan bulan puasa, kemudian dilanjutkan hari raya serta adanya bencana kabut asap, maka peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2015 baru bisa dilaksanakan pada Kamis (26/11). Meski demikian, Feny Darius mengungkapkan hal itu tidak mengurangi makna dan tujuan dari peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2015 yang mengangkat tema “Wujudkan Lingkungan dan Keluarga Ramah Anak”. Feni Darius mengungkapkan bahwa BPPPAKB sudah melakukan berbagai upaya nyata untuk memenuhi hak-hak anak, khususnya di Kabupaten Inhu. Apalagi sesuai Undang-undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, perlindungan anak merupakan salah satu urusan wajib. “Karena itu, pemerintah bersama seluruh komponen masyarakat akan bersama-sama mengawal dan mewujudkan lingkungan dan keluarga ramah anak,” ucapnya. Sementara itu, Penjabat Bupati Inhu H Kasiarudin mengungkapkan bahwa Kabupaten Inhu telah berkomitmen untuk memenuhi hak-hak anak dengan menerbitkan Perda Nomor 3 tahun 2014 tentang perlindungan anak yang didalamnya telah terkandung pelaksanaan hak-hak anak serta berbagai hal yang jika dilaksanakan dengan baik dan berkesinambungan akan meningkatkan kualitas anak-anak di Inhu. “Banyak sudah program dan kegiatan yang kita laksanakan untuk pemenuhan hak-hak anak. Namun kita merasa
bahwa pemenuhan hak dan perlindungan anak di Inhu harus terus kita tingkatkan dan hal ini membutuhkan komitmen dan kerjasama kita semua,” ujarnya. Penjabat Bupati berharap melalui peringatan Hari Anak Nasional ini mampu menjadi momentum bagi semua anak untuk terus mengasah kemampuan dengan belajar secara giat ser-
ta melaksanakan nilai-nilai dalam agama sebagai momentum awal dalam merevolusi mental. Selain itu, Penjabat Bupati juga minta seluruh anak di Kabupaten Inhu untuk terus mengintrospeksi diri, memperkuat iman dan taqwa serta meningkatkan kemampuan untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pj bupati Inhu saat menghadiri HAN Tahun 2015 di Inhu.
“Kalian semua adalah generasi penerus bangsa yang nantinya akan menggantikan posisi kami. harapan kami, kalian akan berbuat yang lebih baik dari apa yang telah kami lakukan saat ini, sehingga dimasa kalian nanti, Kabupaten Inhu akan menjadi kabupaten yang maju dan sejahtera,” tuturnya. (trc/889)
16
Paras Kencana „ EDISI VI (NOVEMBER-DESEMBER) TH III/2015
Khazanah
TUNJUK AJAR MELAYU (Alm) DR H TENAS EFFENDY (Budayawan Riau)
Carilah orang yang baik budi Bila disanjung tak lupa diri Berbeda pendapat tidak mendengki Berselisih fahham tidak mencaci Bersilang jalan tidak mengeji Carilah orang arif budiman Elok perangai mulia kelakuan Budinya patut jadi teladan Hatinya ikhlas sikapnya sopan Bila dipercaya tahu kewajiban Bila besar tidak melendan Bila kecil tidak menyeman Berjalan di muka tahu pedoman Berjalan di belakang seiring jalan Arif melangkah memikul beban Arif bertindak menghadapi cabaran Arif menjaga batas sempadan Arif memilih contoh teladan Arif menepis pendapat kawan Arif membaca gelagat lawan Arif menyimak masa hadapan
MASJID AGUNG MADANI ISLAMIC CENTER (MAMIC) PASIRPENGARAIAN MASJID Agung Madani Islamic Center (MAMIC) Pasirpengaraian didirikan dan diresmikan pada masa pemerintahan Bupati Rokan Hulu, Drs H Achmad MSi, dan menjadi icon Kabupaten Rokan Hulu yang dijuluki dengan Negeri Seribu Suluk. Pembangunan Masjid Agung Madani Islamic Center (MAMIC) Pasirpengaraian dimulai pada 2008, didirikan di atas lahan seluas 22 haktar. Masjid Agung Madani Islamic
Center Pasirpengaraian diresmikan penggunaannya pada Jumat 25
Syaban 1431 H, bertepatan dengan 6 Agustus 2010. Masjid Agung Madani Islamic Centre merupakan aset milik pemerintah Daerah Kabupaten Rokan Hulu yang pembangunannya didanai oleh APBD Kabupaten Rokan
Hulu. Sampai saat ini tidak kurang dari Rp400 miliar telah dihabiskan untuk membangun masjid yang dapat menampung 15.000 sampai 20.000 jamaah. Sekarang masjid Agung Pasirpengaraian ini selain menjadi tempat beribadah juga menjadi salah satu tempat wisata religius. Masjid ini telah dinobatkan sebagai Masjid Terbaik di Provinsi Riau tahun 2015. Atas prestasi tingkat provinsi tersebut, otomatis Masjid Agung Madani Pasirpangaraian menjadi duta Riau untuk mengikuti lomba Masjid Terbaik tingkat nasional tahun ini. Masjid kebanggaan warga Rohul ini akan menunjukkan eksistensinya dengan masjid lain dari 33 provinsi di Indonesia. Masjid megah jadi satu-satunya masjid di Rohul dan di Provinsi yang punya menara setinggi 99 meter dan menggunakan lift. Meski demikian, sampai saat ini Pemkab Rohul masih terus dilakukan peningkatan sarana
dan prasarana secara bertahap, menggunakan dana multiyears bersumber dari APBD Rohul.