No: 002/Th: I/1-14 Februari 2016
H Jefry Noer, SH Bupati Kampar
Harga Rp 5.000,- (Luar Kota + Ongkos Kirim)
Ahmad Fikri, S.Ag Ketua DPRD Kabupaten Kampar
DRS H ZULFAN HAMID Ulang Tahun Kampar Harus Meriah dan Murah Selengkapnya di Halaman 8
2 Salam Redaksi
No: 002/Th: I/1-14 Februari 2016
Segudang Harapan Diusia Kampar ke-66 Tahun
AKHIR YANI Pemimpin Redaksi Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh Pembaca yang budiman, Alhamdulillah, kami kembali hadir menyapa pembaca pada edisi kedua Tabloid Suara Kampar. Edisi pertama telah beredar ke berbagai desa dan kelurahan di Kabupaten Kampar, semoga edisi pertama tanggal 15 sampai dengan 30 Januari 2016 lalu bisa menambah informasi untuk pembaca dan tentunya menggugah minat pembaca dalam beberapa hal diantara mengembangkan kegiatan kewirausahaan. Sebagai media yang baru
tumbuh, kami dari jajaran redaksi terus membuka diri kepada pembaca agar menyampaikan saran maupun kritik yang membangun demi meningkatkan kualitas media kita ini. Edisi kedua terbit tanggal 1-14 Februari 2016 ini bertepatan dengan peringatan hari ulang tahun Kabupaten Kampar ke-66 yang jatuh pada 6 Februari 2016 mendatang. Oleh sebab itu pula kami memutuskan mengangkat laporan utama seputar HUT Kampar. Laporan utama ini diantaranya membahas mengenai sejarah singkat Kabupaten Kampar dan berita seputar HUT Kabupaten Kampar. Redaksi juga mengangkat program dan kegiatan Pemkab Kampar dibawah kepemimpinan H Jefry NoerH Ibrahim Ali. Di sesi lain, redaksi juga memuat hasil wawancara dengan Sekretaris Daerah Kabupaten Kampar Drs H Zulfan Hamid.
Banyak hal menarik yang disampaikan beliau. Salah satu mengenai program Pemkab Kampar saat ini yang terus berupaya dikembangkan Pemkab ke tengah masyarakat yakni Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE). Sebuah cita-cita mulia dari seorang Bupati Kampar yang menginginkan masyarakatnya lepas dari kemiskinan, pengangguran dan rumah kumuh atau sering disebut tiga zero. Disamping itu redaksi juga menyampaikan hasil wawancara dengan pimpinan DPRD Kampar. Namun, sebagai tabloid yang hadir untuk masyarakat Kampar, sesuai tagline Suara Kampar yakni "Kawal Kampar dengan Berita" kami juga menyajikan berbagai komentar dari masyarakat tentang harapan, saran dan kritikannya kepada Pemkab Kampar. Dari komentar beberapa masyarakat
tersebut, tersirat segudang harapan selalu ditunggu-tunggu masyarakat kita, salah satu harapan itu ingin hidup lebih sejahtera lagi. Kami juga menyajikan pemikiran dari beberapa tokoh baik kalangan muda maupun tua. Kami juga tak ketinggalan menyajikan berita menarik yang terjadi selama dua pekan terakhir di bulan Januari 2015. Salah satu yang cukup menyita perhatian adalah mengenai penangkapan tiga pelaku pencurian kendaraan bermotor. Ketiga pelaku memang masih tergolong muda, tapi aksinya membuat geleng-geleng kepala. Pelaku utama yang berperan sebagai pencuri mengaku telah melancarkan sekitar 50 kali pencurian sepeda motor selama dua tahun terakhir. Dari penangkapan aparat Polres Kampar berhasil disita 22 unit sepeda motor. Berita ini
PENULIS PENULIS:: IBEN NURISKA Pendiri : Akhir Yani, Arief Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi/ Penanggungjawab : Akhir Yani Pemimpin Perusahaan : Arief Dewan Redaksi/Redaktur Senior : Aprizal, Marhaliman, Martunus Rahmat Koordinator Liputan : Martunus Rahmat Sekretaris Redaksi : Astri Wahyuni Manager Keuangan Nurli H Manajer Iklan Fathul Jannah Manager Pemasaran dan Distribusi : Muhammad Arief Penasehat Hukum : Hafiz Tohar SH, Suwandi SH Reporter/Kontributor: Nazario, Astri Wahyuni (Bangkinang Kota), Mirdas Aditya (Bangkinang dan Salo), Riadi C (XIII Koto Kampar dan Kuok), Syawal (Koto Kampar Hulu), A Zubir (Kampar/Kampar Timur), Arika Harmon (Rantau Kampar Kiri), Jamzi Pitopang (Kampar Utara dan Rumbio Jaya), Imam M (Tapung Raya), Zaidun (Siak Hulu dan Perhentian Raja) Alamat Redaksi : Jalan Ahmad Yani, Bangkinang Kota No Handpone : 085365226132 email: suarakampar_tabloid@gmail.com No Rekening : Percetakan : PT Riau Pos Graindo Tarif Iklan Cover (Warna) Iklan (Warna) Iklan (Hitam Putih) Galeri Foto (Warna) Profil (Warna) Advertorial
Rp 10.000.000,Rp 10.000.000,-/halaman Rp 5.000.000,-/halaman Rp 7.000.000,-/halaman Rp 10.000.000,-/halaman Rp 8.000.000,-/halaman
Tabloid Suara Kampar Hari Jum'at, Tanggal 15 Januari 2016 Diterbitkan Oleh : PT. Suara Kampar Siber Sesuai dengan SURAT KEPUTUSAN MENTERI HUKUM dan HAM RI Nomor : AHU-0000587.AH.01.01 No NPWP : 72.209.894.4-221.000 Redaksi menerima sumbangan tulisan atau artikel, puisi dan ilustrasi. Tulisan diketik rapi dua kertas kuarto dan dilengkapi identitas pengirim. Redaksi berhak menyunting isi tulisan tanpa mengubah maknanya.
Essai Reflektif, Kado HUT Kab. Kampar ke- 66 sialnya, serta fungsi-fungsi manusia dan kemanusiaannya tidak lagi bersandar pada realitas yang digariskan oleh falsafah-falsafah yang mengedepankan nilai-nilai moral dan spiritual, melainkan gagasangagasan dan prilaku-prilaku yang melampaui atau berlebihan. Untuk lebih jelasnya, kita simak kutipan penuturan Yasraf Amir Piliang berikut: “Ketika pembunuhan bukanlah sesuatu yang mengerikan, menakutkan, menyakitkan, membangkitkan perasaan sedih atau sadis, tetapi justru menimbulkan kebanggaan;...ketika membunuh orang sama gampangnya dengan membunuh seorang tokoh dalam permainan nintendo. Atau, ketika perkosaan tak lagi menimbulkan perasaan bersalah, dosa, atau hina, tetapi justru perasaan kemenangan, kejantanan dan kebanggaan, maka ketika itu tenggelamlah masyarakat ke dalam kondisi ekstasi, menuju suatu dimensi moralitas yang serba terbalik dan ekstrim.” Kondisi ekstasi ini, di mana filsafat pragmatik Amerika sebagai model – masyarakat konsumer – menjadikan kepribadian yang pragmatik dan narsistik sebagai paradigma kehidupan. Dunia yang bergerak dan berpacu dalam lintasan waktu yang melampaui kecepatan cahaya, seperti penyampaian informasi, gaya hidup, hiburan, yang tidak lagi mengenal batas teritori, membuat kita terpukau dan terpana untuk sementara, sesaat dan seketika. Pikiran-pikiran kita terus dipacu oleh lalu lintas peristiwa, hiburan dan permainan yang menggairahkan yang datang saling menyilang dan tumpang tindih. Kita tidak diberi kesempatan untuk merenungkan dan menghayati gejala-gejala yang terjadi di sekitar kita. Kita dibuat terpesona, takjub, dan mengalami ekstasi yang menyebabkan pendangkalan pemikiran dan penghayatan akan nilainilai moral dan spiritual. Di era serba cepat dan segalanya mengalami percepatan ini, kita dituntut untuk terus berpacu. Waktu adalah penguasa. Siapa yang paling cepat maka dialah pemenangnya. Kontemplasi dianggap sebagai pekerjaan yang sia-sia, sehingga tidak jarang kita dihadapkan pada kekosongan-kekosongan batin. Namun, kekosongan-kekosongan batin itu tidak terlalu dihiraukan, karena pelipatan jarak dan waktu yang dimampatkan memungkinkan kita untuk segera mendapatkan pemenuhan atas kebutuhan-kebutuhan batiniah yang
Selamat menikmati sajian berita dari kami semoga bermanfaat. Wassalam
BERANDA
Kematian Realitas
“KITA bagaikan sebuah kapal kosong...tak memiliki arah tujuan. Kita berjalan merabaraba bagaikan orang buta.” (David Michel Levin) Di penghujung abad kedua puluh dan di awal abad kedua puluh satu, berita-berita pembunuhan seringkali mengejutkan kita. Berita yang paling menggemparkan adalah pembunuhan yang terjadi pada dini hari, ketika seorang nenek ditemukan sudah tidak bernyawa di rumahnya sendiri, di salah satu desa di Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar. Peristiwa-peristiwa serupa, baik yang bermotif ekonomi, balas dendam maupun perkelahian yang berujung pada kematian, bukanlah peristiwa biasa yang dapat diterima oleh akal sehat kita sebagai masyarakat yang agamis dan berbudaya di Kabupaten Kampar ini. Pembunuhan, ditambah dengan serentetan kasus kriminal yang tidak biasa, seperti pemerkosaan, peredaran obat-obatan terlarang, perampokan, video porno, korupsi, terus meningkat jumlahnya memasuki pertengahan dekade kedua abad milenium ini – abad penuh warna dan gelora hasrat dan dunia tanpa batas. Rangkaian peristiwa itu, yang terjadi dalam masyarakat kontemporer Kabupaten Kampar, sangat jauh bertolak belakang dengan falsafah hidup yang telah diwariskan para pendahulu kita. Adat bersendikan syara’, syara’ bersendikan kitabullah, demikian falsafah itu membatasi sekaligus membebaskan kita dalam berprilaku. Kebiasaan-kebiasaan kita dibatasi oleh aturan-aturan syara’ yang termaktub di dalam Kitabullah. Dan kita juga memiliki kebebasan untuk berbuat, selama perbuatan kita itu tidak menyalahi syariat. Dari batasan-batasan dan kebebasan yang kita miliki itu dapat kita bayangkan bagaimana seharusnya realitas sosial yang kita alami. Dan bila pada kenyataannya realitas sosial jauh menyimpang dari falsafah itu dan di luar akal sehat kita, saat itulah kematian realitas menjadi niscaya. Dunia yang Berpacu Ketika realitas sosial telah mati, bagaimana kita menamai realitas yang masih kita jalani hari ini? Inilah yang disebut dengan hiper-realitas, yang oleh Baudrillard dilukiskan sebagai sebuah dunia realitas yang dalam konstruksinya tidak bisa dilepaskan dari produksi dan permainan bebas tanda-tanda (hypersign) – sebuah tanda (kehidupan – pen) yang melampaui prinsip, definisi, struktur, dan fungsinya sendiri. Kita dapat melihat bagaimana prinsip-prinsip hidup manusia kontemporer, pendefinisian mereka tentang kehidupan dan bentuk-bentuk struktur so-
diharapkan meningkatkan kewaspadaan kita dalam memarkirkan kendaraan khususnya roda dua. Rubrik lainnya yang perlu kami sajikan adalah seputar usaha kecil dan menengah, kali ini mengangkat potensi usaha kuliner khas Kampar yakni Pondok Panggang Lawuok Kampung Jelawat. Di samping itu pembaca juga mendapatkan informasi tentang wisata dan berita seputar Kampar lainnya. Bagi yang suka adventure, kali ini kami menyampaikan informasi lengkap destinasi wisata di Desa Tanjung, Kecamatan Koto Kampar Hulu. Di sana ada dua objek wisata yang terkenal yakni Air Terjun Panisan dan Pesona Alam Sungai Kopu.
tersedia dalam ragam rupa, seperti live sports, fashion, chating room, cyberporn, dan lainlain. Ketika kini, misalnya, sepak bola tidak lagi bernilai guna sebagai sekadar hiburan, di saat orang-orang telah mendefinisikan diri sebagai orang bola, pertandingan sepak bola memiliki nilai lebih di hati orang banyak. Banyak orang yang memutuskan tidak bekerja atau datang terlambat pada keesokan harinya, karena pada dini hari sebelumnya mereka harus begadang untuk menyaksikan pertandingan sepak bola. Di mana nilai tanggung jawabnya? Tidak hanya dalam sepak bola, konsumerisme menggejala dalam seluruh aspek kehidupan. Seperti jilbab, misalnya, kaum hawa banyak yang tidak bisa membedakan jilbab yang ia gunakan itu bernilai spiritual atau demi ekstasi dalam pemenuhan kebutuhannya akan gaya. Dalam kebudayaan konsumer yang dikendalikan hukum komoditi, Yasraf Amir Piliang menjelaskan bahwa konsumer adalah raja; penghormatan yang setinggi-tingginya diberikan kepada nilai-nilai individu; terjadinya pemenuhan yang selengkap dan sebaik mungkin pada kebutuhan-kebutuhan, aspirasi, keinginan dan hasrat, yang memberi peluang bagi setiap orang untuk asyik dengan diri sendiri. Lihat, misalnya, seorang ibu rumah tangga dengan mudahnya bisa melakukan beberapa kegiatan di waktu yang bersamaan. Dia bisa menyuci pakaian saat memasak dan menonton tivi dan bertegur sapa di media sosial sembari mengasuh anak. Dalam kondisi ini, kita merasa telah diuntungkan karena pekerjaan menjadi begitu mudah dan jarak tidak lagi menjadi hambatan untuk beriteraksi. Namun, di sisi lain, banyak aspek yang sedang diabaikan. Seperti dalam aspek pengasuhan anak, misalnya, apakah mungkin perhatian seorang ibu yang melakukan banyak hal pada saat bersamaan dapat sepenuhnya memantau perkembangan prilaku dan mental anak? Sedalam apakah seorang ibu tersebut mampu menyelami dan menghayati tumbuh kembang anaknya dan memahami segala kebutuhan anaknya dalam membangun karakter generasi emas? Banyak ibu yang asyik dengan dirinya dan lupa pada kewajibannya dalam mendidik anak yang membutuhkan intensitas waktu dan pikiran yang besar dan melelahkan. Demikianlah kita hidup dalam kematian
realitas. Sebuah dunia yang bertumbuh dengan cepat dan mengutamakan kecepatan dan melaju ke arah yang tak tentu. Seperti sebuah kapal kosong – miskin penghayatan dan perenungan – tak memiliki arah tujuan. Ketika nilai-nilai moral dan spiritual berganti dengan nilai-nilai konsumer; kepuasan tak terhingga atas pemilikan dan penguasaan benda; terpesona dan terpukau pada segala bentuk kemewahan dan gemerlap dunia; saat itulah kita berjalan meraba-raba bagai orang buta. Tidak ada yang salah dengan kemajuan dan kecepatan perkembangan dunia yang memberi banyak kemudahan; seperti jarak yang dilipat, sehingga kita bisa melakukan banyak hal tanpa harus ke mana-mana, seperti mengontrol bisnis melalui gadget, rapat dengan klien pada sambungan video call; waktu yang dimampatkan, sehingga kita bisa melihat anak sedang belajar di sekolah melalui CCTV yang terkoneksi dengan gadget sambil minum kopi di cafe dan membaca berita-berita yang terjadi di belahan dunia dan berinteraksi dengan banyak orang di media sosial. Tidak ada yang salah selama kita tidak hidup dalam ekstasi pragmatik dan narsistik yang membuat kita merasa tidak perlu membedakan antara yang bersifat moral dan amoral; tidak bisa membedakan yang benar dan yang palsu; tidak bisa membedakan yang manusiawi dan tidak manusiawi; atau jangan sampai kita menjadi orang yang menikmati yang tak manusiawi dari yang tak manusiawi, seperti kebrutalan, pemerkosaan, pembegalan, pembunuhan, dan lain sebagainya. Dunia yang bergerak dalam kecepatan yang melampaui kecepatan cahaya ini, seharusnya dibarengi dengan pengkhayatan dan pendalaman akan nilai-nilai moral dan spiritual sehingga kita tidak menceburkan diri sedalam-dalamnya ke alam metamorfosa, menjadi homo animus, kata Yasraf, yaitu makhluk tanpa rasa malu dan penuh gelora hasrat. Sedapat mungkin, mari kita pulang ke relung batin kita yang terdalam, menemukan kembali jati diri kita dan berprilaku atas dasar falsafah hidup kita sebagai orang Kampar.(***) *Penulis tinggal di Desa Batu Belah. Karya-karya penulis terangkum dalam Kumpulan Cerpen Pesan Wak Diran (UmaTera, 2013), Kumpulan Puisi Ayat-ayat Selat Sakat (Antologi Puisi Riau Pos 2013), Kumpulan Puisi dan Kumpulan Cerpen Festival Malam Purnama Majapahit Trowulan (Dewan Kesenian Jawa Timur, 2010) Kumpulan Puisi Penyair Muda Riau (2008). Penulis juga sutradara teater dan film. Untuk korespondensi, hubungi penulis di hp: 0823 8101 3196 atau email: ibennuriska07@gmail.com
Laporan Utama 3
No: 002/Th: I/1-14 Februari 2016
66 Tahun Kabupaten Kampar
Menuju Masyarakat Bahagia Dunia Akhirat Sabtu, 6 Februari 2016 Kabupaten Kampar genap menginjak usia 66 tahun. Jika dibawa kepada usia manusia tentu bukan usia yang tak muda lagi. Sesuai dengan tema peringatan hari ulang tahun (HUT) Kabupaten Kampar yang ke-66 yang bertemakan "Melalui RTMPE, kita wujudkan masyarakat Kabupaten Kampar yang bahagia dunia akhirat," Bupati Kampar H Jefry Noer berharap hendaknya bisa memberikan dampak yang positif bagi masyarakat. Dalam sambutannya pada pelepasan gerak jalan santai di Desa Pulau Belimbing, Kecamatan Kuok, Rabu (3/2/2016), Bupati Kampar H Jefry Noer mengatakan, dengan memasuki usia yang ke-66, kalau diibaratkan kepada manusia maka usia 66 tahun sudah memasuki masa uzur. "Tetapi kalau kita di usia 66 tahun itu baru berbenah diri, karena otonomi daerah itu baru berjalan sepuluh tahun terakhir ini," ungkap Jefry. Jefry menambahkan, berbagai kegiatan perlombaan hingga tingkat desa seperti gerak jalan santai di Desa Pulau Belimbing hendaknya harus dilaksanakan agar semua masyarakat yang ada di Kabupaten Kampar bisa ikut merasakan hari jadi Kabupaten Kampar. Di tempat terpisah, Sekretaris Daerah Kabupaten Kampar Drs H Zulfan Hamid dalam sesi wawancara dengan Suara Kampar, Selasa (2/2/2016) di ruang kerjanya
mengatakan, Pemerintah Kabupaten Kampar berharap perayaan ulang tahun Kabupaten Kampar ke66 berlangsung meriah dan murah. Sebagaimana diungkapkan , perayaan Ultah Kampar hendaknya juga dirasakan bersama oleh masyarakat Kampar. Seluruh masyarakat juga diminta melaksanakan kegiatan serupa ditingkat kabupaten seperti upacara dan berbagai lomba yang membuat suasana Ultah menjadi semarak. Zulfan menambahkan, diusia Kabupaten Kampar ke-66 tahun ini Pemkab Kampar telah melaksanakan berbagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Kampar. Dibawah kepemimpinan H Jefry Noer, Kampar telah meletakkan konsep pembangunan yang dikenal dengan Lima Pilar Pembangunan Kabupaten Kampar menuju zero kemiskinan, zero pengangguran dan zero rumah kumuh yang dikenal dengan tiga
BUPATI Kampar H Jefry Noer menyerahkan hadiah doorprize pada acara gerak jalan santai di Desa Pulau Belimbing, Kecamatan Kuok, Rabu (3-2-2016). zero. Oleh sebab itu pula kata Zulfan, apapun kegiatan yang dirancang oleh panitia HUT Kampar ke66, baik itu di tingkat kabupaten maupun kecamatan dan desa, semuanya harus bermuara pada Lima Pilar Pembangunan Kabupaten Kampar, 3 Zero dan RTMPE yang bertujuan agar seluruh masyarakat Kabupaten Kampar memahami program yang dicanangkan oleh Pemkab Kampar.
Upaya yang telah dilakukan Pemkab diantaranya melatih masyarakat baik dibidang pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan di Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) di Desa Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu. Alumni pelatihan itu sebagian besar juga telah mendapatkan bantuan dana bergulir untuk membantu usahanya. Pemkab juga terus mendorong percepatan pereko-
nomian masyarakat dengan menggalakkan program rumah tangga mandiri pangan dan energi (RTMPE). Jika konsep RTMPE ini benar-benar dilaksanakan maka bukan mustahil bakal banyak orang kaya baru di Kabupaten Kampar. Dengan demikian masyarakat hendaknya tidak lagi hanya mengandalkan kebun karet dan kelapa sawit untuk menunjang perekonomiannya.(rya)
Ultah Ditengah Kelesuan Ekonomi, antara Harapan dan Tantangan DARI pantauan Suara Kampar sejak beberapa hari terakhir, beberapa spanduk dan baliho ucapan selamat ulang tahun Kabupaten Kampar telah terpasang di beberapa sudut Kota Bangkinang maupun di beberapa titik strategis di wilayah lainnya di Kampar. Ucapan itu tak hanya dari Pemerintah Kabupaten Kampar dan instansi lain, namun
juga terlihat dari beberapa tokoh masyarakat Kabupaten Kampar. Meski Kabupaten Kampar akan merayakan hari jadinya, namun perayaan ulang tahun di tengah masyarakat masih terlihat kurang semarak. Minim sekali kegiatan berkaitan Ultah Kampar yang diselenggarakan masyarakat. Komentar beragam berhasil di-
BUPATI Kampar H Jefry Noer foto bersama peserta P4S.
rangkum redaksi Suara Kampar dalam beberapa hari terakhir. Pada umumnya masyarakat menaruh harapan kepada Pemerintah Kabupaten Kampar agar Pemkab Kampar bisa mencari solusi agar adanya langkah perbaikan ekonomi masyarakat yang terlihat lesu dalam satu tahun terakhir. Masyarakat Kabupaten Kampar yang mayoritas petani karet dan kelapa sawit hampir semuanya mengeluhkan anjloknya pendapatan mereka karena jatuhnya harga karet maupun kelapa sawit. Seperti diketahui, kedua komoditi ini adalah komoditi unggulan masyarakat Kabupaten Kampar. Di sisi lain, melemahnya ekonomi petani juga berdampak dengan jual beli para pedagang. Beberapa pedagang mengungkapkan turunnya daya beli masyarakat akhir-akhir ini. Wakil Ketua DPRD Kampar H Sahidin mengungkapkan, di usia Kabupaten Kampar ke-66, persoalan klasik masih mudah dijumpai seperti minimnya infrastruktur di beberapa
Kegiatan Hari Jadi Kampar Harus Bersentuhan Langsung dengan Masyarakat
BANGKINANG (SK) - Menjelang peringatan hari jadi Kabupaten Kampar tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar telah melakukan berbagai persiapan dan kegiatan. Bupati Kampar H Jefry Noer SH melalui Kepala Bagian Humas Pemkab Kampar Sabaruddin, S.Sos, Minggu (24/1/2016) lalu mengungkapkan, kegiatan peringatan HUT Kampar harus bersentuhan langsung dengan masyarakat. Ia menyampaikan, Pemkab Kampar telah melakukan berbagai kegiatan dalam rangka HUT Kabupaten Kampar ke-66 yaitu bakti sosial, jalan sehat bersama, lomba penyelenggaraan jenazah, tabligh akbar dan gotong royong. Diantara kegiatan sosial yang di-
laksanakan adalah pelaksanaan pengobatan gratis, sunatan gratis, pelayanan KB gratis, donor darah, dan penyerahan bantuan sembako gratis untuk yang diprioritaskan di kecamatan yang dinilai paling membutuhkan. Untuk menyemarakkan hari jadi Kampar tersebut, Pemkab Kampar telah menghimbau seluruh camat dan kepala desa/lurah agar mengarahkan masyarakat untuk memasang umbul-umbul di halaman rumah masing-masing mulai tanggal 1 hingga 6 Februari 2016. Demikian juga halnya dengan seluruh kantor dinas dan instansi, BUMD dan perusahaan yang ada di Kampar.“Kemudian, mulai 1 hingga 6 Februari 2016 para pegawai
negeri sipil (PNS) dan tenaga harian lepas (THL), para guru dan siswa mengenakan seragam pakaian melayu," ucapnya. Selain itu, untuk meramaikan HUT Kampar ke-66, Pemkab Kampar juga melaksanakan kegiatan olahraga. Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Kampar Drs H Syamsul Bahri, M.Si mengatakan, kegiatan gerak jalan sehat start dan finish di Lapangan Pelajar di Jalan Ahmad Yani, Bangkinang akan digelar Minggu (14/2/ 2016) mulai Pukul 06.00 WIB. Hadiah utama direncanakan berupa sepeda motor dan ratusan peralatan elektronik serta hadiah menarik lainnya.(hms/rya)
daerah, penyebaran guru yang tidak merata dan yang sangat mengkhawatirkan adalah tingkat penggunaan dan peredaran narkoba yang makin marak terutama di kalangan generasi muda. Nah, semua kondisi tersebut merupakan suatu tantangan bagi Pemkab Kampar kedepan bagaimana mencari solusi terhadap berbagai persoalan tersebut. Menjelang usia ke-66 tahun Kabupaten Kampar, kabar duka kembali terdengar dari saudara-saudara kita di Kampar Kiri Hulu. Tokoh pemuda Kampar Kiri Hulu, Arika Harmon kepada Suara Kampar mengungkapkan, masyarakat tujuh desa di Kampar Kiri Hulu yakni Tanjung Permai, Lubuk Bigau, Kebun Tinggi, Pangkalan Kapas, Deras Tajak, Batu Sasak dan Tanjung Karang sangat mengharapkan tindakan nyata dari pemerintah daerah baik Pemerintah Kabupaten Kampar maupun Pemerintah Provinsi Riau agar daerah mereka tidak lagi terisolasi sehingga kehidupan masyarakat tidak terancam seperti saat ini. Masyarakat berharap akses keluar masuk ke desa ini berjalan normal sehingga kegiatan ekonomi masyarakatpun berjalan sebagaimana mestinya.
Seperti diketahui, ruas jalan dan jembatan di tujuh desa mengalami kerusakan parah akibat dihantam banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi pada Minggu (29/11/ 2015) lalu. Akibat terisolasi, masyarakat tak bisa mengangkut hasil pertanian dan perkebunan mereka ke luar dari desanya dan harga kebutuhan pokokpun melonjak drastis. Masyarakat yang semestinya sudah dirujuk ke rumah sakit juga mengalami kesulitan menuju ke rumah sakit karena akses jalan yang sangat parah. Kondisi itu juga berpengaruh kepada kelancaran aktifitas belajar mengajar. Beratnya beban ekonomi masyarakat diakui oleh Wakil Ketua DPRD Kampar Sunardi, DS A.Mk kepada Suara Kampar, Rabu (3/2/ 2016). Ia menyebutkan, daya beli masyarakat khususnya di Tapung anjlok karena turunnya harga karet dan sawit. Menurut Politisi Partai Demokrat itu perlu ada solusi dari pemerintah pusat bersama pemerintah daerah agar petani tak lagi menjerit. Salah satu solusi adalah membangun industri hilir bagi dua produk unggulan dari perkebunan masyarakat tersebut.(rya)
Jadwal Kegiatan Peringatan HUT Kampar ke-66 tahun 2016 Sabtu, 6 Februari 2016, 07.30 WIB: Upacara Hari Jadi Kabupaten Kampar di Lapangan Kantor Bupati Kampar 08.30 WIB: Sidang paripurna Istimewa DPRD Kampar di Gedung DPRD Kampar 11.00 WIB: Makan Bajambau di Balai Adat Kabupaten Kampar Minggu, 14 Februari 2016, 06.00 WIB: Jalan Sehat Bersama di Lapangan Pelajar Bangkinang Sumber: Humas Pemkab Kampar
4 Laporan Utama
No: 002/Th: I/1-14 Februari 2016
Sejarah Singkat Kabupaten Kampar BERKAITAN ulang tahun Kabupaten Kampar yang ke-66 tahun, redaksi Suara Kampar merasa perlu menyajikan ulasan singkat sejarah Kabupaten Kampar. Disamping bisa menambah pengetahuan pembaca, hendaknya juga bisa menjadi motivasi bagi generasi muda agar ikut berpartisipasi membangun Kabupaten Kampar maupun meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Kampar. Berikut kami adalah sejarah singkat Kabupaten Kampar yang kami rangkum dari beberapa sumber. ZAMAN PENJAJAHAN BELANDA Pada zaman Belanda pembagian wilayah secara administrasi dan pemerintahan masih berdasarkan persekutuan hukum adat, yang meliputi beberapa kelompok wilayah yang sangat luas yakni: Desa Swapraja meliputi : Rokan, Kunto Darussalam, Rambah, Tambusai dan Kepenuhan yang merupakan suatu landschappen atau Raja-raja dibawah District loofd Pasir Pengarayan yang dikepalai oleh seorang Belanda yang disebut Kontroleur (Kewedanaan) Daerah / Wilayah yang masuk Residensi Riau. Kedemangan Bangkinang, memawahi Kenegerian Batu Bersurat, Kuok, Salo, Bangkinang dan Air Tiris termasuk Residensi Sumatera, Barat, karena susunan masyarakat hukumnya sama dengan daerah Minang Kabau yaitu Nagari, Koto dan Teratak. Desa Swapraja Senapelan/Pekanbaru meliputi Kewedanaan Kampar Kiri, Senape-
dengan pembagian 11 (sebelas) kabupaten, yakni : 1. Kabupaten Singgalang Pasaman dengan Ibukota Bukit Tinggi. 2. Kabupaten Sinamar dengan Ibu Kota Payakumbuh 3. Kabupaten Talang dengan Ibu Kota Solok.
tapkan dengan peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Kampar no : 02 tahun 1999 tentang hari jadi daerah tingkat II Kampar dan disyahkan oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Riau no : kpts .60/11/1999 tanggal 4 februari 1999 serta diundangkan dalam Lembaran Daerah Kabupaten Daerah tk. II Kampar tahun 1999 no : 01 tanggal 5 Februari 1999. Dalam perkembangan selanjutnya sesuai dengan perkembangan dan aspirasi masyarakat berdasarkan Undang-undang nomor 53 tahun 1999 tentang pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Ka-
yang sah dan kemudian dikukuhkan dengan Undang-undang nomor 12 tahun 1956 tentang pembentukan daerah otonom Kabupaten dalam lingkungan daerah Propinsi Sumatera Tengah. Secara yuridis dan sesuai persyaratan resmi berdirinya suatu daerah, dasar penetapan hari jadi Kabupaten Kampar adalah pada saat dikeluarkannya ketetapan Gubernur Militer Sumatera Tengah no : 3/dc/stg/50 tanggal 6 februari 1950, yang kemudian dite-
bupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota Batam (lembaran negara tahun 1999 nomor 181) tanggal 4 Oktober 1999, Kabupaten Kampar dimekarkan menjadi 3 (tiga) Kabupaten yaitu Kabupaten Kampar, Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten Rokan Hulu. Dua Kabupaten baru tersebut yaitu Rokan Hulu dan Pelalawan sebelumnya merupakan wilayah pembantu Bupati wilayah I dan Bupati Wilayah II.(***)
TUGU Proklamasi yang dulunya terletak di depan Gedung Karya Budaya Bangkinang.
bali Bangkinang ke status semula, yakni Kabupaten Lima Puluh Kota, dengan ketentuan dihapuskannya pembagian administrasi pemerintahan berturut-turut seperti : cu (Kecamatan) , gun (Kewedanaan) , bun (Kabupaten), Kedemangan Bangkinang dimasukkan kedalam Pekanbaru bun (Kabupaten) Pekanbaru. ZAMAN KEMERDEKAAN Setelah proklamasi kemerdekaan 17 agustus 1945, atas permintaan Komite Nasional Indonesia Pusat Kewedanaan Bangkinang dan pemuka-pemuka Masyarakat Kewedanaan Bangkinang meminta kepada Pemerintah Keresidenan Riau dan Sumatera Barat
4. Kabupaten Samudera dengan Ibu Kota Pariaman. 5. Kabupaten Kerinci/Pesisir Selatan dengan Ibu Kota Sei. Penuh. 6. Kabupaten Kampar dengan Ibu Kota Pekanbaru, meliputi daerah Kewedanaan Bangkinang, Pekanbaru, kecuali 7. Kecamatan Singingi, Pasir Pengarayaan dan Kecamatan Langgam. 8. Kabupaten Indragiri dengan Ibu Kota Rengat. 9. Kabupaten Bengkalis dengan Ibu Kota Bengkalis, meliputi daerah Kewedanaan Bengkalis, Bagan Siapi—api, Selat Panjang, Pelalawan kecuali Kecamatan Lang-
GEDUNG Karya Budaya Bangkinang salah satu bagian sejarah Kabupaten Kampar.
lan dan Swapraja Gunung Sahilan, Singingi sampai Kenegerian Tapung Kiri dan Tapung Kanan termasuk Kesultanan Siak ( Residensi Riau ). Desa Swapraja Pelalawan meliputi Bunut, Pangkalan Kuras, Serapung dan Kuala Kampar (Residensi Riau ) ZAMAN PEMERINTAHAN JEPANG Saat itu guna kepentingan militer, Kabupaten Kampar dijadikan satu kabupaten, dengan nama Riau Nishi Bunshu (Kabupaten Riau Barat) yang meliputi Kewedanaan Bangkinang dan Kewedanaan Pasir Pengarayaan. Dengan menyerahnya Jepang ke pihak Sekutu dan setelah proklamasi kemerdekaan, maka kem-
saat terpenuhinya seluruh persyaratan untuk penetapan hari kelahiran, hal ini sesuai ketetapan gubernur militer sumatera tengah no: 3/dc/stg/50 tentang penetapan Kabupaten Kampar, yang berhak mengatur dan mengurus rumah tangga sendiri. Sejak tanggal 6 Februari tersebut Kabupaten Kampar resmi memiliki nama, batas-batas wilayah, rakyat/masyarakat yang mendiami wilayah dan pemerintah
agar Kewedanaan Bangkinang dikembalikan kepada status semula, yakni termasuk Kabupaten Lima Puluh Kota Keresidenan Sumatera Barat dan terhitung mulai tanggal 1 januari 1946 Kewedanaan Bangkinang kembali masuk Kabupaten Lima Puluh Kota Keresidenan Sumatera Barat serta nama kepala wilayah ditukar dengan sebutan Asisten Wedana, Wedana dan Bupati. Untuk mempersiapkan pembentukan pemerintah propinsi dan daerah yang berhak mengatur dan mengurus rumah tangga sendiri, maka komisariat pemerintah pusat di Bukit Tinggi menetapkan peraturan tentang pembentukan Kabupaten dalam Propinsi Sumatera Tengah yang bersifat sementara,
gam dan Kewedanan Siak. 10. Kabupaten Kepulauan Riau dengan Ibu Kota Tanjung Pinang. 11. Kabupaten Merangin dengan Ibu Kota Muara Tebo. 12. Kabupaten Batang Hari dengan Ibu Kota Jambi Berdasarkan pembagian tersebut, diketahui bahwa tanggal 1 Desember 1948 adalah proses yang mendahului pengelompokan wilayah Kabupaten Kampar. Pada tanggal 1 januari 1950 ditunjuklah Dt. Wan Abdul Rahman sebagai Bupati Kampar pertama dengan tujuan untuk mengisi kekosongan pemerintah, karena adanya penyerahan Kedaulatan Pemerintah Republik Indonesia hasil konfrensi bundar. Tanggal 6 Februari 1950 adalah
PEJABAT-PEJABAT YANG PERNAH MENJADI PIMPINAN DAERAH DI KABUPATEN KAMPAR z Bupati Dan Wakil Bupati Kabupaten Kampar : z Datuk Wan Abdul Rahman (1 Januari 1950 sd April 1954) z Ali Luis (April 1954 S.D Maret 1958) z Abd. Muin Datuk Rangkayo Maharajo (Maret 1956 sd September 1958) z Datuk Wan Abdul Rahman (3 September 1958 sd Oktober 1959) z Datuk Harunsyah (2 Januari 1960 sd 11 Februari 1965) z Tengku Muhammad ( 11 November 1965 sd 17 Mei 1967) z R. Soebrantas Siswanto (18 Mei 1967 sd 18 September 1978) z Abdul Makah Hamid ,SH (7 September 1978 sd 14 Februari 1979) z Sartono Had I Sumarto (14 Februari 1979 sd 14 Februari 1984) z Syarifuddin ( 28 Mei 1984 sd 3 Oktober 1985) z H. Imam Munandar (Pejabat Bupati 1985 sd 1986) z H. Saleh Djasit,SH ( 28 Mei 1986 sd 3 April 1996) z H. M. Azaly Djohan, SH (Pejabat Bupati 3 April 1996 sd 4 November 1996) z Drs. H. Beng Sabli (4 November 1996 sd 5 April 2001) z Drs. H. Syawir Hamid (Pejabat Bupati 5 April 2001 sd 23 November 2001) z H. Jefry Noer dan Wakilnya H. A Zakir, SH, MM (23 Nopember 2001 sd 25 Maret 2004) z H Rusli Zainal, SE,MP Plt. Bupati Kampar ( 25 Maret 2004 sd 23 September 2005) z H Jefry Noer, SH dan Wakilnya H. A. Zakir ( 23 September 2005 sd 23 Nopember 2006) z Drs. Marjohan Yusuf. Plt Bupati Kampar (23 Nopember sd 11 Desember 2006) z H. Burhanuddin Husin, SH dan Wakilnya Teguh Sahono (11 Desember 2006 S.D 11 Desember 2011) z H Jefry Noer, SH dan Wakilnya H Ibrahim Ali, SH (11 Desember 2011 S.D Sekarang)
KETUA DPRD KABUPATEN KAMPAR z H. Abdul Hamid Yahya (7 Juni 1950 sd 12 Desember 1952 ) z Arifin Ruslan ( 12 Desember 1952 sd 12 Maret 1958 ) z Datuk Harunsyah (25 Maret 1960 sd 11 Februari 1965 ) z Tengku Muhammad (2 November 1965 sd 5 November 1966 ) z Tengku Nazir (5 November 1966 sd 19 Oktober 1967 ) z A. Aziz Gani (20 Oktober 1967 sd 15 April 1970 ) z T. S Jaafar M. (23 April 1971 sd 31 Juli 1972) z M. Arsyad ( 4 April 1977 sd 12 Juli 1982 ) z H. Nazaruddin (11 Juli 1982 sd 18 Juli 1992) z H. Soewardi (20 Agustus 1992 sd 5 Juli 1997 ) z Drs. H. M. Damsir Ali (5 Juli 1997 sd 7 Februari 2001) z Drs. H. Syaifuddin Effendi (7 Februari 2001 sd 27 Agustus 2004) z H. Masnur, SH (13 Oktober 2004 sd 13 Oktober 2009 ) z Drs. H. Syafrizal, M.Si (13 Oktober 2009 sd 24 Desember 2013) z Ahmad Fikri, S.Ag (24 Desember 2013 sd 30 Oktober 2014) z Ahmad Fikri, S.Ag (30 Oktober 2014 – Sekarang)
Laporan Utama 5
No: 002/Th: I/1-14 Februari 2016
Ahmad Fikri, S.Ag (Ketua DPRD Kampar)
Perlu Solusi Konkrit Atasi Turunnya Pendapatan Masyarakat KETUA DPRD Kabupaten Kampar Ahmad Fikri, S.Ag berharap di usia Kabupaten Kampar yang ke-66 tahun, masyarakat Kabupaten Kampar makin sejahtera, aman dan damai. Dalam wawancara dengan Suara Kampar baru-baru ini, Fikri menyebutkan bahwa salah satu persoalan yang dihadapi masyarakat Kampar saat ini adalah penurunan dua komoditi unggulan masyarakat Kabupaten Kampar yaitu karet dan kelapa sawit. Seperti diketahui, dua jenis komoditi ini adalah komoditi unggulan masyarakat Kabupaten Kampar karena hampir sebagian besar masyarakat Kampar bergantung hidup dari perkebunan kelapa sawit dan karet. Terjadi penurunan harga karet dan sawit telah berlangsung cukup lama. Kondisi ini membuat daya beli masyarakat dan perekonomian masyarakat menurun. Oleh sebab itu menurut Fikri, perlu ada solusi konkrit dari pemerintah daerah bagaimana masyarakat bisa lepas dari persoalan tersebut karena ini masalah yang sangat serius dan harus menjadi
perhatian Pemkab Kampar. Pria yang juga menjabat Ketua DPD Partai Golkar Kampar itu menambahkan, Pemkab Kampar harus mengambil sikap tegas dan membuat kebijakan agar harga kedua komoditi ini terdongrak kembali. Pemkab juga harus mengambil langkah konkrit untuk mengatasi hal ini diantaranya memanggil pengusaha yang bergerak dibidang ini dan mengambil sikap tegas kepada pengusaha yang terbukti "bermain". "Kasih sanksi pengusaha-pengusaha seperti itu, pengusaha yang memainkan harga sehingga mencekik masyarakat kita, panggil mereka," ungkap Fikri. "Kasihan masyarakat kita kalau ada permainan-permainan dalam jual beli kedua komoditi andalan masyarakat kita, jangan kondisi ini mereka manfaatkan," ulasnya. Namun demikian Fikri juga menilai upaya yang dilakukan Pemkab
Kampar untuk menggerakkan kewirausahaan suatu langkah yang tepat untuk membuka peluang baru bagi peningkatan ekonomi masyarakat. Program rumah tangga mandiri pangan dan energi (RTMPE) diharapkan dapat berkembang dengan baik dan menjadi solusi peningkatan ekonomi masyarakat. Fikri menyarankan Pemkab bisa menangkap peluang apa saja yang bisa digerakkan dan didorong di tengah masyarakat Kampar. "Kalau terkendala pada modal, bantu masyarakat untuk mendapatkan pinjaman dengan persyaratan-persyaratan yang ringan, setelah itu lakukan pembinaan dan pengawasan sehingga usaha tersebut berhasil," imbuh Fikri. Pemkab juga diminta meningkatkan perannya untuk membuka pasar di luar daerah bagi produk yang dihasilkan masyarakat. "Banyak sektor usaha kecil dan menengah yang terus harus dibina, didorong dan dibantu pemasarannya. Jika itu dilakukan maksimal maka akan bisa membantu banyak masyarakat Kampar. Peluang kerja disektor ini akan terbuka lebar," pungkasnya.(rya)
Sunardi DS, A.Mk (Wakil Ketua DPRD Kampar)
Basmi Narkoba dan Dorong Pembangunan Industri Hilir Sawit dan Karet MENURUT Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kampar Sunardi DS, A.Mk, usia 66 tahun Kabupatn Kampar bukanlah usia yang muda. Kampar sebagai kabupaten tertua di Riau hendaknya bisa menjadi contoh bagi kabupaten/kota lainnya. Kampar juga merupakan kabupaten induk dari Pelalawan dan Rokan Hulu. Untuk itu ia berharap Kampar lebih maju dari dua kabupaten tersebut. "Lebih maju dalam arti kata ekonominya masyarakatnya lebih bagus, pendidikan bagus, pelayanan pemerintahan juga bagus dan keamanan juga bagus sehingga masyarakatnya sejahtera," ungkap
politisi Partai Demokrat dari daerah pemilihan Kampar VI yang terdiri dari Kecamatan Tapung Hulu dan Kecamatan Tapung Hilir tersebut. Menurut Sunardi, di usia ke-66 tahun Kampar dihadapkan berbagai persoalan terutama yang sangat memprihatinkan adalah masalah narkoba. Dia mengharapkan Pemkab Kampar dan kepolisian bisa membasmi penggunaan dan peredaran narkoba yang sudah sangat meresahkan. "Dalam Musrenbangdes yang saya hadiri masyarakat berharap tidak hanya pembangunan fisik sekarang tapi juga bagaimana narkoba ini bisa dibasmi.
Kalau ini tak bisa diatasi maka akan menjadi preseden buruk bagi Kampar di masa yang akan datang," tegas Sunardi. Persoalan lain yang sangat memprihatinkan saat ini adalah menurunnya perekonomian masyarakat akibat merosotnya harga karet dan sawit terutama di daerah seperti di Tapung. "Saya banyak tanya kepada masyarakat mereka mengaku perekonomiannya terganggu. Petani, buruh, pedagang dan lainnya semua berkorelasi,
Muhammad Faisal, ST (Wakil Ketua DPRD Kampar)
Pemkab Mesti Mampu Tarik Investasi SALAH satu persoalan krusial yang dihadapi Pemerintah Kabupetan Kampar saat usia kabupaten ini menginjak 66 tahun adalah masih tingginya angka pengangguran yang disebabkan minimnya daya serap tenaga kerja terhadap angkatan kerja. Banyak sekali sarjana menyandang status pengangguran. Apalagi minat dan kemampuan berwirausaha generasi muda di Kabupaten Kampar masih minim. Ada yang sebagian bekerja di beberapa sekolah atau instansi pemerintah namun dengan upah yang jauh dari standar kelayakan dan banyak juga yang banting stir menjadi petani, pekerja kebun seperti kebun karet dan kepala sawit dan banyak juga yang masih mengandalkan hidup dari pendapatan or-
ang tua karena tidak mampu berwirausaha dan bersaing di dunia kerja. Menurut Faisal, salah satu solusi untuk mengatasi tingkat pengang guran di Kampar adalah menumbuhkan investasi sebanyak-banyaknya di Kabupaten Kampar sehingga akan memberikan multiplier effect, salah satu akan banyak menyerap tenaga kerja lokal. Faisal melihat sejauh ini investasi tidak tumbuh maksimal di Kampar. Untuk itu ia berharap Pemkab Kampar mampu meyakinkan investor dan menarik investor sebanyak mungkin agar
persoalan pengangguran bisa teratasi. Menurut pria yang juga menjabat Wakil Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Kampar itu, salah satu indikator keberhasilan daerah adalah tingkat investasi yang masuk ke daerah tersebut. Jika investasi tumbuh bagus maka akan memberikan dampak terhadap ekonomi masyarakat. Disamping itu Pemkab harus terus menggalakkan pelatihanpelatihan agar tumbuh wirausahawan-wirausahawan baru. "Dan yang terpenting juga tidak sekedar pelatihan namun membina wirausahawan secara berkelanjutan. Jika mereka diberi bantuan modal maka pengawasan salah satu aspek penting agar usaha tersebut berjalan bagus," pungkas pria asal Danau Bingkuang, Kecamatan Tambang tersebut.(rya)
ibarat sebuah mata rantai, rusak satu rusak semua. Belum lagi persoalan pendidikan anak juga terganggu," bebernya. "Pereko lesu sekali, biasanya sore hari ramai yang belanja sekarang macam di Suram, dan Plamboyan sunyi dari aktifitas jual bel. Kalau di Kota Bangkinang mungkin nggak pengaruh sekali karena masyarakatnya mengandalkan gaji pegawai atau kontraktor misalnya tapi untuk daerah Kampar Kiri, Tapung dan lainnya bergantung kepada kebun,"
ungkapnya. Untuk itu ia berharap Pemkab Kampar, Pemprov Riau dan pemerintah pusat bisa mencari solusi terhadap persoalan ini karena masalah ini juga masalah nasional, bukan saja daerah. Sunardi berharap pemerintah pusat berperan dalam menumbuhkan industri hilir sebanyak mungkin di Kampar sehingga produksi dari perkebunan masyarakat di Kampar bisa diolah lebih lanjut sehingga tak lagi bergantung kepada permintaan ekspor bahan setengah jadi karena saat ini produk dari sawit dan karet Indonesia harus bersaing dengan negara lain yang juga memilki produk yang sama.(rya)
Ir H Sahidin (Wakil Ketua DPRD Kampar)
Rangkul Semua Komponen dan Manfaatkan Potensi SDM HARAPAN agar tingkat kesejahteraan masyarakat Kabupaten Kampar lebih baik juga disampaikan Wakil Ketua DPRD Kampar dari Partai Amanat Nasional (PAN) Ir H Sahidin. Dalam bincang-bincang singkat dengannya ia mengharapkan Kampar sebagai kabupaten tertua di Riau jauh lebih maju karena Kampar memiliki banyak potensi, salah satu sumber daya manusia yang unggul disamping potensi sumber daya alamnya. Kampar sebagai negeri berpendidikan telah melahirkan banyak SDM handal dan berkualitas. Kampar banyak memiliki orang-orang pintar dan cerdas, ulama, dan pemuka masyarakat. Oleh sebab itu H Sahidin mengharapkan Pemkab Kampar memberdayakan SDM Kampar. "Di manamana SDM kita tersebar baik di Jakarta, Bandung, Batam dan berbagai kota lainnya temasuk juga banyak yang berkiprah di luar negeri. Rangkul semua komponen masyarakat itu, bangun Kampar agar
lebih baik lagi," tegas Sahidin. Potensi alam Kampar yang bagus hendaknya bisa dikelola oleh SDM Kampar yang hebat. Politisi yang berasal dari Tapung ini juga berharap secara bertahap pembangunan Kampar benar-benar dapat dirasakan masyarakat apalagi yang bersifat sangat dibutuhkan masyarakat seperti jalan dan jembatan, bangunan sekolah dan lainnya. Di sektor pendidikan Sahidin juga minta Pemkab mampu mengatur penyebaran guru, jangan sampai persoalan hari ini seperti menumpuknya guru berstatus PNS di suatu daerah saja sehingga daerah pelosok desa tidak lagi kekurangan tenaga guru khususnya yang sudah berstatus sebagai PNS. Sahidin mengungkapkan bahwa saat ini banyak sekolah di desa hanya mengandalkan guru komite dengan tingkat kesejahteraan yang sangat minim karena hanya dibiayai dengan anggaran honor komite.(rya)
6 Laporan Utama
No: 002/Th: I/1-14 Februari 2016
Mardailis Dahlan, ST (Ketua Bidang Organisasi Pemuda Muhammadiyah Kampar/Bendahara Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia)
Mari Benahi Negeri TEPAT hari Sabtu (6/2/2016) Negeri Serambih Mekkahnya Riau, Kabupaten Kampar genap berusia 66 Tahun. Tentu ini bukan usia yang muda lagi. Secara perlahan negeri ini semakin bergegas untuk membenahi diri. Namun kenyataannya sampai sekarang masalah kemiskinan dan pendidikan masih menjadi masalah utama di Kabupaten Kampar. Demikian dikatakan Mardailis Dahlan, ST, Ketua Bidang Organisasi Pemuda Muhammadiyah Kampar/Bendahara Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia kepada Suara Kampar terkait peringatan HUT Kabupaten Kampar ke-66. Menurut pria yang akrab disapa Ontuo ini, bagaimanapun juga kemiskinan tetap menjadi masalah mendasar yang harus diselesaikan ketika kesejahteraan rakyat menjadi tujuan utama setiap periode kepemimpinan di negeri ini. Kesejahteraan dan kemiskinan adalah dua hal yang sangat bertolak belakang satu sama lain. Kemiskinan itu sendiri tidak hanya bisa dilihat dari perspektif ekonomi, sebab kemiskinan memiliki relevansi (hubungan) yang kuat dengan aspek-aspek non material yang lainnya, seperti aspek politik, sosial budaya, keamanan, kesehatan, pendidikan dan sarana prasarana. Dikatakan, secara umum masyarakat miskin ditandai dengan ketidakberdayaan atau ketidakmampuan dalam beberapa hal antara lain memenuhi kebutuhan dasar, melakukan kegiatan usaha produktif, menjangkau akses sumber daya sosial dan ekonomi dan membebaskan diri dari mental dan budaya miskin (pemalas, pesimis dan lain-lain). Ketidakberdayaan ini kemudian menimbulkan perilaku miskin yang berujung pada hilangnya kemerde-
kaan untuk berusaha giat dan menikmati kesejahteraan secara bermartabat. "Bagaikan ayam kurus di Lumbung Padi, begitulah kiranya katakata yang layak untuk mendapatkan gambaran tentang kondisi masyarakat Kampar. Bayangkan, Kabupaten Kampar banyak memiliki ladang minyak sehingga menjadi salah satu Kabupaten yang menyumbang devisa untuk republik ini. Disamping potensi minyak, Kampar juga memiliki lahan perkebunan dan pertanian yang subur dan kekayaan hutan tropis yang niscaya dapat memberi kemakmuran bagi masyarakatnya," ucap Mardailis. Tapi kenyataannya seperti yang juga terjadi diwilayah lain di negeri ini sumber daya alam tidak kunjung juga memberi kemakmuran bagi masyarakat. "Disamping itu kita akui juga bahwa Kampar masih memiliki kemampuan sumber daya manusia (SDM) yang relatif rendah. Jujur kita akui masih ada anak-anak kita yang hanya tamat SD, tamat SMP dan tamat SMA. Masih banyak diantara mereka yang tidak bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi," terangnya. Lebih lanjut Sekretaris Umum Pemuda Muhammadiyah Kampar periode 2003–2007 dan 2012–2015 dan mantan Wakil Ketua DPD KNPI Kampar periode 2008–2014 ini menambahkan, dalam menyikapi
kondisi ini, putera–puteri terbaik Kabupaten Kampar yang duduk di pemerintahan (eksekutif ) dan legislatif (DPRD) telah banyak berbuat dan menularkan perubahan kearah pembangunan yang lebih baik di Seantaro Kampar. Usaha–usaha untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat sudah banyak yang dilakukan oleh pemerintah daerah melalui pendidikan dan pelatihan wirausaha lainnya seperti pelatihan RTMPE (Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi), program 3 zero (zero kemiskinan, zero rumah kumuh, zero pengangguran) dan program-program lainnya yang mendorong masyarakat Kampar untuk lebih mandiri dan meningkatnya taraf ekonomi, Saat ini potret pendidikan Kampar mulai menggeliat dan terus berkembang. Institusi pendidikan sudah banyak berdiri seperti Akademi Perawat/Akademi Kebidanan Tuanku Tambusai, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE Bangkinang), Politeknik Kampar (POLKAM) dan lain-lain. Pemerintah Daerah Kampar beberapa tahun terakhir juga sudah mencanangkan dan melaksanakan program pendidikan gratis dari jenjang Sekolah Dasar (SD) sampai tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Hal ini tentunya untuk memacu dan meningkatkan mutu pendidikan serta mutu SDM di Kabupaten Kampar. Lembaga-lembaga pendidikan lainnya sudah banyak berkembang seperti lembaga pendidikan Muhammadiyah yang juga mendukung program pendidikan Pemda Kampar. Sekolah-sekolah Muhammadiyah yang ada di Kabupaten Kampar juga menjadi pelopor pendidikan seperti Pondok Pesantren Mu’alimin Kumantan, SD, SMP dan SMA Muhammadiyah Bangkinang,
SMP Unggulan Ahmad Dahlan Tapung dan lain-lain. "Harapan kami sebagai kader Muhammadiyah, mengajak seluruh elemen masyarakat yang hidup dalam kemajemukan untuk selalu bekerja sama dan saling berdampingan dalam membangun dan membenahi negeri ini, Khususnya pemuda janganlah diam dan berpangku tangan, mari kita berikan sumbangsih pikiran dan karya kita untuk memajukan negeri
ini. Pemuda adalah tulang punggung negeri. Ingat sekali lagi, pemuda hari ini adalah pemimpin dimasa depan. Harapan yang tinggi juga kami sampaikan buat dunsanak kami para perantau yang ada di Pekanbaru, Jakarta, Malaysia dan daerah lainnya, marilah kita sama-sama memberikan kontribusi dan sumbangsih terhadap kemajuan Kampar sehingga terwujud Kabupaten Kampar yang maju, mandiri, baldhotun toyyibatun warrobun ghofur.(rya)
H Sartunis Datuk Paduko Majo
Aprizal, SE
(Ketua Lembaga Adat Kampar)
(Ketua Persatuan Wartawan Indonesia Kabupaten Kampar)
Kampar Semakin Tertinggal KETUA Lembaga Adat (LAK) Kabupaten Kampar, H Sartunis Datuk Paduko Majo menilai Kabupaten Kampar yang sudah berusia 66 tahun semakin tertinggal dari daerah lain bahkan dengan Kabupaten Rohul atau Pelalawan sekalipun yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Kampar. “Lihat saja realitas yang ada. Mereka (Kabupaten Rohul dan Pelalawan) semakin maju dan berlari kencang meninggalkan kita. Ini sangat ironis sekali padahal mereka dulunya bagian dari wilayah Kabupaten Kampar,” sebutnya. Disebutkan Sartunis, saat ini kondisi perekonomian di Kampar sangat terpuruk. Beberapa komoditas andalan seperti karet harganya jauh merosot tajam ditambah lagi tidak ada upaya konkrit dan nyata dari pemerintah mengatasi persoalan ini. “Situasi perekonomian masyarakat kita semakin
memprihatinkan. Lihatlah desa-desa atau perkampungan asli kita seperti di Rantau Kampar Kiri, XIII Koto Kampar, Kuok, Salo, Kampar dan lainnya. Mereka perlu perhatian ekstra dan itu hanya bisa didapatkan dari pemimpin yang mau bekerja keras,” sebutnya. “Mari kita berbicara dari hati ke hati. Coba analisis angka kemiskinan kita yang menurut saya semakin meningkat. Lihatlah secara keseluruhan,” ungkapnya. Sartunis juga menyorot soal infrastruktur terutama jalan dan jembatan yang menurut penilaiannya perlu pembenahan dan perbaikan dan penambahan. “Masih banyak yang perlu dibenahi dan diperbaiki. Jangan hanya terfokus pada satu titik saja. Lihat saja realitas yang terjadi. Masih banya pembangunan kita yang belum tepatb sasaran,” ungkapnya.(rya)
Kampar Mesti Jauh Lebih Baik
KABUPATEN Kampar sebagai kabupaten tertua di Provinsi Riau telah menginjak usia ke-66 tahun. Diusia ini Kabupaten Kampar mesti jauh lebih baik dalam berbagai hal, baik dalam pembangunan, kualitas sumber daya manusia (SDM), sarana dan prasarana serta fasilitas umum serta akses publik lainnya. Hal itu dikemukakan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Kampar Aprizal, SE dalam bincang-bincangnya dengan Suara Kampar baru-baru ini. Menurut Aprizal, Kabupaten Kampar terkenal sebagai barometer politik di Riau, oleh sebab itu pula Kampar dianggap sebagai daerah yang lebih maju dan lebih matang dari daerah lainnya. Harus diakui, Kampar diusia ke66 tahun telah banyak kemajuan yang dicapai. Berbagai terobosan dan kegiatan pembangunan telah mampu pula mengangkat tingkat kesejahteraan masyarakat. Namun tak bisa dipungkiri, masih banyak sisi kelemahan yang harus dibenahi. "Ternyata diusia ke 66 tahun masih ada kekurangannya, seperti masih banyaknya rumah-rumah kumuh, pemba-
ngunan yang belum merata, kita lihat saja kondisi infrastruktur terutama jalan dan jembatan di wilayah XIII Koto, Koto Kampar Hulu maupun di Kampar Kiri, itu perlu menjadi prioritas bagi pemimpin Kampar kedepan," ungkap Aprizal. Kepala Biro Harian Riau Pesisir itu juga menilai Kabupaten Kampar memiliki potensi sumber daya alam yang luar biasa. "Saya sudah meninjau banyak desa di Kampar, potensinya luar biasa terutama sektor wisata yang belum dikelola dengan maksimal," kata pria yang disebut-sebut salah satu bakal calon Wakil Bupati Kampar pada Pilkada Kampar 2017 mendatang itu. Di usia ke-66 tahun Kampar juga masih diselemuti peliknya kehidupan para petani terutama yang bergantung kepada karet dan kelapa sawit. Di sektor pertanian, Kampar juga harus terus membina petani dan menyalurkan bantuan untuk mendorong keberhasilan petani. Dikatakan,
sudah berapa banyak areal sawah yang tidak lagi berproduksi dan gagal panen. Aprizal juga menyoroti tanggung jawab sosial perusahaan atau sering disebut CSR atau Corporate Social Responsibility perusahaan perlu dipertanyakan kembali. Apakah CSR perusahaan benar-benar telah membantu masyarakat dan benar-benar dijalankan oleh perusahaan di wilayah kerjanya. Mengenai kualitas sumber daya manusia dari Kampar menurut Aprizal juga tak diragukan lagi, dimana dua mantan Bupati Kampar sukses melangkah menjadi Gubernur Riau yaitu HR Soebrantas dan H Saleh Djasit. "Bukan tak mungkin kedepan kita dorong pulau Bapak Jefry Noer menjadi Gubernur Riau. "Dia (Jefry Noer) punya kans, karena belajar dari kedua tokoh itu. Tentu ada sisi positif Jefry Noer. Dia pernah jadi Bupati Kampar selama dua periode. Programnya pun jelas dan nyata," pungkasnya.(rya)
Seputar Kampar 7
No: 002/Th: I/1-14 Februari 2016
Petani Keramba Kecewa, Pihak PLTA Koto Panjang Tolak Beri Ganti Rugi KUOK (SK)-Pertemuan petani keramba Desa Merangin dan Desa Kuok, Kecamatan Kuok dengan pihak manajemen PLTA Koto Panjang yang digelar di Aula PLTA Koto Panjang, Selasa (2/2/2016) untuk membicarakan tuntutan ganti rugi keramba yang hanyut akibat dibawa arus Sungai Kampar, Sabtu 16 Januari 2016 yang lalu berakhir mengecewakan bagi petani. Padahal mereka sudah sabar menunggu selama dua minggu seperti yang dijanjikan oleh pihak manajemen PLTA Koto Panjang ketika meluapnya air Sungai Kampar yang menyebabkan hanyutnya ratusan keramba dua pekan lalu. Dalam pertemuan itu pihak manajemen PLTA Koto Panjang terkesan tidak bersedia memberikan ganti rugi kepada petani keramba. Dari pihak manajemen PLTA Koto Panjang dihadri oleh Carles Leonard Damanik selaku Plt Manajer Pembangkit PLN Pekanbaru, Sahminan Siregar selaku Manajer Operasional PLTA, Bayu Tuk Windriyo selaku Asisten Manajer Oprerasional PLTA Koto Panjang, Dandim 0313/KPR Letkol Kav. Yudi Prasetyo, Kapolsek Bangkinang Barat Wan Mantazakka, anggota DPRD
Kampar Komisi II H Kasru Syam, serta seluruh anggota DPRD Kampar dari Komisi III. Bentuk kekecewaan masyarakat terlihat saat masyarakat melakukan walk out atau keluar dari pertemuan tersebut."Kami walk out, beberapa jam kami hanya diceramahi saja. Keputusannya jelas tidak punya iktikad baik untuk membantu masyarakat kembali bisa melanjutkan usaha budi daya ikan keramba," ujar Ihsan, salah seorang petani keramba kecewa. Suara Kampar yang hendak meliput langsung pertemuan itu juga harus kecewa karena tidak diperkenankan masuk dalam ruang pertemuan. "Maaf pak wartawan tidak diundang dalam pertemuan ini," ungkap security yang berada di pos jaga gerbang PLTA Koto Panjang.
PERTEMUAN petani keramba Desa Merangin dan Desa Kuok, Kecamatan Kuok dengan pihak manajemen PLTA Koto Panjang yang digelar di Aula PLTA Koto Panjang, Selasa (2/2/2016) Warga mengancam akan melakukan demonstrasi di depan gerbang PLTA dengan massa yang lebih banyak lagi. Bahkan warga mengancam akan menduduki depan pintu gerbang PLTA dengan memasang tenda. "Kami akan pasang tenda di sini," tegas Doni, seorang petani yang mengalami kerugian rartusan juta rupiah akibat tersapu arus sungai kampar. Doni mengatakan bahwa keputusan Pihak PLTA tidak mempertimbangkan nasib masyarakat petani keramba.
Warga Kampar Kiri Hulu Masih Terisolasi KAMPAR KIRI HULU (SK) - Masyarakat tujuh desa di Kampar Kiri Hulu yakni Desa Tanjung Permai, Lubuk Bigau, Kebun Tinggi, Pangkalan Kapas, Deras Tajak, Batu Sasak dan Tanjung Karang masih terisolasi karena jalan menuju desa mereka belum mendapat perbaikan dari pemerintah daerah pasca bencana banjir dan longsor pada Minggu 29 November 2015 lalu. Kondisi itu membuat masyarakat harus mengambil inisiatif melaksanakan gotong royong demi memperbaiki arus jalan sehingga sepeda motor sudah bisa melewati ruas jalan yang rusak akibat banjir dan tanah longsor
yang terjadi akhir November tahun lalu. Tokoh pemuda Kampar Kiri Hulu, Arika Harmon kepada Suara Kampar mengungkapkan, minggu lalu masyarakat di beberapa desa telah menggelar gotong royong memperbaiki ruas jalan yang rusak."Honda (sepeda motor red) sudah bisa lewat di jalan yang telah diperbaiki itu. Panjang jalan yang sudah diperbaiki sekitar 15 kilometer dari Lubuk Bigau ke Tanjung Permai. Masyarakat membuat lantai kayu di atas lumpur, sebagian ditimbun pakai kerikil dan cor semen," ungkap Arika. Arika menambahkan, untuk ruas jalan
MASYARAKAT Tanjung Permai, Kecamatan Kampar Kiri Hulu gotong royong perbaiki jalan yang rusak.
Tanjung Permai ke Bulu Kasok, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumbar hampir separuh dalam kondisi rusak yakni sepanjang 20 km. "Kalau jalan dari Lubuk Bigau ke Batu Sasak memang tak bisa dengan goro, harus pakai alat berat," beber Arika. Ia berharap tindakan nyata dari Pemerintah Daerah baik Pemerintah Kabupaten Kampar maupun Pemerintah Provinsi Riau agar daerah mereka tidak lagi terisolasi sehingga akses keluar masuk ke desa ini berjalan normal sehingga kegiatan ekonomi masyarakatpun berjalan sebagaimana mestinya. Lapor ke Ombudsman Berkaitan perjuangan masyarakat untuk mendapatkan perhatian Pemda, Arika menambahkan, masyarakat telah melaporkan persoalan itu ke Ombudsman RI Perwakilan Riau. Laporan itu lalu ditindaklanjuti oleh Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Riau dengan membuat surat permintaan klarifikasi kepada Bupati Kampar dengan Nomor KLA 004/ PW04/005.2016/I/2016, Hal Permintaan Klarifikasi dan Tindak Lanjut Laporan masyarakat Tanggal 18 Januari 2016 lalu. Hingga kini, masyarakat masih menunggu apa kelanjutan dari upaya yang dilakukan Ombudsman RI Perwakilan Riau tersebut.(rka)
PDIP Kampar Mulai Jaring Balon Bupati dan Wabup BANGKINANG (SK)-Menyongsong pelaksanaan tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kampar tahun 2017, DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mulai melakukan pencaringan bakal calon (Balon) Bupati dan Wakil Bupati Kampar. Sekretaris Panitia Penjaringan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Kampar DPC PDI Perjuangan Kampar, Wilham Murdianto dalam konferensi pers yang dipimpin oleh Ketua DPC PDIP Kampar Dedi Suheri didampingi Sekretaris DPC PDIP Kampar Triska Felly dan Ketua Panitia Penjaringan Hanafiah dan sejumlah fungsionaris partai, Senin (1/2/2016) mengungkapkan bahwa pihaknya belum memastikan kapan penetapan balon Bupati dan Wabup yang akan diusung. Penetapannya akan disahkan oleh DPP PDIP.
Wilham menyebutkan, DPC PDIP Kampar hanya akan merekomendasikan empat nama untuk dikirim ke DPP. Empat nama itu masing-masing dua nama untuk balon Bupati dan Wabup. Ia menjelaskan, penjaringan dilakukan di tingkat DPC PDIP. Setelah didapat empat nama, selanjutnya DPP akan melakukan penyaringan hingga mengkerucut masing-masing satu nama balon Bupati dan Wabup. Ia menjamin, penjaringan tidak sekedar formalitas belaka. Wilham mencontohkan, kandidat yang diusung PDIP di sembilan Pilkada serentak gelombang pertama di Riau belum lama ini, semuanya berdasarkan rekomendasi DPC. "DPP akan memilih satu. Mekanismenya memang seperti itu. Jadi bisa dijamin (penja-
ringan) tidak hanya formalitas belaka," tandas Wilham. Ketua DPC PDIP Dedi Suheri menambahkan, DPC dalam menentukan nama yang akan direkomendasikan ke DPP berdasarkan hasil survey elektabilitas. Dalam hal ini, PDIP tidak mengadakan survey popularitas. PDIP Kampar belum menjadwalkan survey akan dilaksanakan.Dedi mengaku partai moncong putih hanya memiliki empat kursi di DPRD Kampar sehingga perlu lima kursi lagi untuk bisa mengusung satu pasangan. Sekretaris DPC PDIP Kampar Triska Felly optimis penjaringan akan ramai peminat. Ia mengklaim, PDIP sebagai partai pemenang Pemilu 2014 akan paling diincar oleh calon kandidat pada Pilkada 2017. "Rugi kalau nggak didukung PDIP," tandasnya.(rya)
Anggota DPRD Kampar, H Kasru Syam yang ikut dalam pertemuan itu kepada wartawan mengatakan, pihak PLTA Koto Panjang hanya memberikan bantuan sebesar Rp 100 juta, itupun diserahkan ke Pemerintah Kabupaten Kampar sebagai bantuan musibah banjir dua minggu lalu. "Berarti pihak PLTA Koto Panjang tidak punya iktikad baik untuk membantu masyarakat. Bisa apa dengan uang seratus juta rupiah untuk Kampar yang seluas ini. Korban begitu banyaknya," ujar Kasru. Menurut
warga, bantuan itu tidak bisa diperuntukkan untuk ganti rugi petani ikan keramba. "Uang sebasar itu hanya bisa untuk beli mie instan bagi korban banjir, bukan untuk petani ikan keramba. Berarti mereka tak peduli derita kita," imbuh Ihsan. Terkait hal tersebut, pihak manajemen PLTA Koto Panjang ketika diminta konfirmasi tidak bersedia memberikan komentar apapun. Demikian juga pihak Dinas Perikanan Kabupaten Kampar juga enggan berkomentar.(nzr)
Sekretaris KNPI Siap Tampil dengan Kacer Kesayangan
Ayo Ikuti Lomba Burung Berkicau KNPI Kampar BANGKINANG (SK) - Salah satu acara yang dijamin menarik untuk diikuti dan dikunjungi akhir pekan ini di Taman Rekreasi Stanum, Bangkinang, Minggu (7/2/ 2016) adalah lomba burung berkicau yang ditaja DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Kampar bekerjasama dengan BnR Riau. Dari segi jumlah peserta saja hingga Rabu (3/2/ 2016) jumlahnya cukup membludak. Peserta yang mendaftar telah mencapai 200 orang lebih. Ketua DPD KNPI Kampar Rahmat Jevary Juniardo di Bangkinang, Rabu (3/2/2016) menghimbau para kicau ma- Rahmat Jevary Juniardo nia, pemuda serta masyarakat untuk datang berpartisipasi, berkunjung meramaikan iven spesial yang akan diselenggarakan "Stanum ini kan tempat wisata sambil datang ke iven lomba burung berkicau, bisa juga sambil berekreasi hangout bersama sahabat, keluarga serta dapatkan juga bermacammacam door prize menarik dari KNPI dan BnR," ujar pria yang akrab disapa Ardo itu. Iven ini juga dimanfaatkan sebagai ajang promosi Taman Rekreasi Stanum Bangkinang sebagai tempat hang out kebanggaan masyarakat Kampar yang asri, menyenangkan dan mudah dijangkau karena terletak di tengah kota. Lomba burung berkicau ternyata juga diminati pengurus DPD KNPI Kampar, salah satu Sekretaris KNPI Kampar, Taufik Syarkawi. Kepada Suara Kampar ia mengaku siap tampil dalam lomba burung berkicau ini. Dia telah menyiapkan kacer andalannya dan ia berharap bisa mengalahkan burung-burung jagoan para kicau mania yang lain. "Burung saya ini berpeluang menang, karena kacer kesayangan ini sudah saya rawat sejak masih kecil hingga besar sampai saat ini. Saya yakin akan kemampuannya," beber Taufik. Sementara Ketua Panitia Lomba Burung KNPI dan BnR ini, Muddasir alias Achin menambahkan, lomba burung berkicau ini akan memperlombakan lima kelas, yaitu Kelas KNPI, Kelas BAY-Q, Kelas Yulindo Jaya Mandiri, Kelas Stanum dan Kelas Exsebisi.(nzr)
8 Advertorial
No: 002/Th: I/1-14 Februari 2016
Drs H Zulfan Hamid
Ulang Tahun Kampar Harus Meriah dan Murah MEMPERINGATI hari jadi Kabupaten Kampar tahun ini yang jatuh pada tanggal 6 Februari 2016, Pemerintah Kabupaten Kampar ingin agar masyarakat dapat bersama-sama merasakan perayaannya sehingga masyarakat merasa memiliki Kampar sebagai milik bersama. Pemkab Kampar juga ingin peringatan ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yaitu perayaan yang lebih meriah dan murah. Demikian disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Kampar Drs H Zulfan Hamid kepada Suara Kampar di ruang kerjanya baru-baru ini.
Zulfan berharap seluruh masyarakat sampai ke kecamatan, desa/kelurahan juga melaksanakan kegiatan serupa yang diadakan
Pemerintah Kabupaten Kampar, baik dalam hal pelaksanaan upacara maupun berbagai kegiatan dan lomba agar peringatan hari jadi Kabupaten Kampar lebih semarak. "Lomba dan pertandingan olahraga itu yang murah, religius dan merakyat hendaknya dapat dilaksanakan di seluruh lapisan masyarakat sampai ke tingkat desa dan kelurahan," ujar mantan Asisten Ekbang dan Kesra Setdakab Kampar ini.(adv)
WUJUDKAN LIMA PILAR Pembangunan Kabupaten Kampar MEMASUKI usia ke-66 tahun Kabupaten Kampar, sesuai dengan konsep pembangunan jangka menengah Kabupaten Kampar, dalam pelaksanaannya dilakukan melalui dan mengacu kepada Lima Pilar Pembangunan Kabupaten Kampar. Sekretaris Daerah Kabupaten Kampar Drs H Zulfan Hamid menyampaikan, membangun Kabupaten Kampar dengan lima pilar dalam menjalankan organisasi pemerintahan agar dapat terlaksana dengan arah tujuan yang jelas, terukur dan berkesinambungan, maka perlu disusun langkah dan strategi dalam sebuah program pembangunan yang merupakan suatu kerangka pemikiran untuk mewujudkan sebuah visi, misi yang tersusun guna menentukan arah kebijakan yang terencana dan terukur. Untuk mewujudkan visi, misi itu maka mencanangkan pembangunan Kabupaten Kampar dengan Lima Pilar Pembangunan sebagai pondasi dan bingkainya. Kelima pilar itu adalah peningkatan akhlak dan moral, meningkatkan ekonomi rakyat, meningkatkan sumberdaya manusia, meningkatkan pelayanan kesehatan dan meningkatkan infrastruktur Impelentasi pilar pertama yakni peningkatan akhlak dan
moral ditandai dengan rampungnya 4 Peraturan Daerah (Perda) keagamaan yang telah disahkan dan diterapkan. Empat Perda itu yakni Perda Pandai Membaca AlQur’an Nomor 1 Tahun 2013, Perda Gerakan Masyarakat Magrib Mengaji Nomor 2 Tahun 2013, Pendidikan Diniyah Takmiliyah Awaliyah (PDTA) Nomor 3 Tahun 2013 dan Perda Penyelenggaraan Ibadah Haji Daerah dan Biaya Transportasi Haji Nomor 4 Tahun 2013. "Untuk pilar pertama peningkatan akhlak dan moral ini hampir dikatakan seluruh pegawai, pelajar dan diikuti juga oleh masyarakat kita sudah menggunakan pakaian muslimah. Bahkan termasuk seluruh perkantoran di Kabupaten Kampar termasuk instansi vertikal pada umumnya juga sudah menggunakan pakaian muslimah bagi perempuan. Tak ada di daerah lain seperti ini, termasuk juga anggota Pasibraka sudah memakai pakaian muslimah bagi yang perempuan," beber pria kelahiran Tanjung 11 Maret 1957. Sebagai daerah yang dijuluki Serambi Mekkah, Kabupaten Kampar sudah berhasil pula mendirikan sebuah masjid yang megah yaitu Masjid Al-Ihsan Markaz Islamy Kabupaten Kampar di Kota Bangkinang. Markaz
Islamy ini lengkap dengan sarana prasarana penunjang seperti perpustakaan dan pengelolanya merupakan tenaga berkualitas dan memenuhi kualifikasi pendidikan untuk mengelolanya. "Kegiatan rutin berupa pengajian berjalan dengan baik. Mau membaca Alqur'an dan buku-buku Islami di situ lengkap semuanya," beber Zulfan. "Untuk meningkatkan kesejehteraan berawal dari peningkatan akhlak dan moral. Kalau kaya saja tak ada guna. Kalau banyak hasil tak ada akhlak dan moral nanti bisa digunakan untuk hal yang tak baik. Kemudian kalau kita berusaha tingkatkan ekonomi masyarakat maka partisipasi masyarakat juga akan baik," ulas Zulfan. Berkaitan pilar kedua, meningkatkan ekonomi rakyat, Pemkab Kampar saat ini sedang menggalakkan program rumah tangga mandiri pangan dan energi (RTMPE). "Programnya sangat bagus, apabila dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan etos kerja tinggi, dilaksana-
kan dengan baik sesuai petunjuk teknis maka dengan memanfaatkan lahan yang kecil bisa mendapatkan hasil yang besar," terang Zulfan. Kemudian pada pilar ketiga, peningkatan sumberdaya manusia, Pemkab Kampar disamping melatih aparatur pemerintah juga telah melatih ribuan masyarakat baik bidang pertanian, perikanan, perkebunan maupun peternakan di Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S). Untuk pilar keempat, peningkatan pelayanan kesehatan, Pemkab Kampar telah menjalankan pelayanan Puskesmas 24 jam,
menambah tenaga medis, menempatkan dokter di setiap Puskesmas. "Tak ada lagi alasan hari libur, Sabtu dan Minggu Puskesmas tetap buka," katanya. Selanjutnya implementasi pilar kelima, meningkatkan infrastruktur, Pemkab Kampar telah membangun jalan hot mix dengan anggaran multi years hampir di semua kecamatan, kecuali desa yang terisolasi karena masuk kawasan hutan. Infrastruktur lain adalah meningkatkan sarana prasarana yang dibutuhkan masyarakat, seperti air bersih dan sekolahsekolah. "Itu ditingkatkan pembangunannya setiap tahun.(adv)
Pariwara 9
No: 002/Th: I/1-14 Februari 2016
Pimpinan Ponpes Darussalam, Alumni dan Petinggi UIN Suska Riau Beri Dukungan
Muhammad Amin: Kita Tunggu Hasil Survey
KEDEKATAN Muhammad Amin, S.Ag, MH, Ketua Dewan Pimpinan Kabupaten (DPK) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kampar dan dedikasi dengan bekas sekolahnya Pondok Pesantren Darussalam maupun dengan pimpinan Pondok Pesantren Darussalam maupun sesama alumni Alumni Pondok Pesantren Darussalam tak diragukan lagi. Muhammad Amin yang juga Ketua Ikatan Keluarga Besar Alumni Pondok Pesantren Darussalam terus menjalin komunikasi dengan pimpinan maupun dengan alumni lembaga yang telah mendidiknya selama tujuh tahun tersebut. Dalam pertemuan antara pimpinan Pondok Pesantren Darussalam dengan alumni baru-baru ini, pimpinan pondok maupun alumni tampaknya memberi restu kepada Muhammad Amin, S.Ag, MH jika masyarakat benar-benar banyak yang menginginkannya maju sebagai salah satu bakal calon Bupati Kampar pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kampar 2017 mendatang. Ikut hadir dalam pertemuan itu Pimpinan Pondok Pesantren Darussalam Buya H Alaiddin Athory, Lc dengan sejumlah alumni Pondok Pesantren Darussalam yang kini telah sukses menduduki jabatan penting di Universitas Islam Negeri
(UIN) Suska Riau, Minggu (24/1/ 2016). Kalangan alumni Pondok Pesantren Darussalam yang tampak hadir diantaranya DR H Aprijon Efendi, Lc, MA yang juga Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Arab UIN Suska Riau, DR H Lailatul Qadar, M.Ag yang menjabat Wakil Dekan III Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Suska Riau, DR H Promadi, MA yang juga Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) UIN Suska Riau dan Mantan Wakil Rektor UIN Suska Riau, DR H Nasarudin, Mantan Wakil Dekan I Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Suska Raiau dan DR H Nikson Husein, MA yang juga Ketua Jurusan Tafsir Hadits Internasional Fakultas Ushuludin UIN Suska Riau. Ketika ditanya para alumni Pondok Pesantren Darussalam tersebut mengenai rumor yang menyebutkan bahwa ia akan maju
sebagai salah satu calon Bupati Kampar pada Pilkada 2017 mendatang Amin menyampaikan bahwa sampai saat ini ia belum pernah saya menyampaikan kepada masyarakat bahwa ia akan maju menjadi calon Bupati Kampar, namun rumor tersebut diakuinya sudah beredar di mana-mana. Diakuinya, ia saat ini aktif bergerak melakukan sosialisasi program Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kampar yang dipimpinnya dan sering menggelar silaturahmi dengan Ikatan Keluarga Besar Alumni Pondok Pesantren Darussalam (IKAPD). "Benar atau tidaknya saya ikut maju (Calon Bupati red) kita tunggu dulu hasil survey. Kalau hasil survey sampai, lanjut kita," beber Amin. "Yang memilih itu 450 ribu orang lebih, maka kita harus bicara fakta. Kalau hasil surveynya bagus, terus kita sudah dikenal, maka kalau saya diamanahkan saya siap. Jika sudah demikian kata Amin maka komitmen dengan partai politik dilanjutkan," terang Amin. Sementara itu, menanggapi pernyataan Muhammad Amin, Pimpinan Pondok Pesantren Darussalam Buya H Alaiddin Athory, Lc berpendapat, potensi alumni Ponpes Darussalam cukup besar. Pondok yang dulu terletak di Kelurahan Batu Bersurat Kecamatan XIII Koto Kampar dan kini telah pindah ke Saran, Kabun, Kabupaten Rokan Hulu
itu memiliki alumni ribuan orang yang tersebar di berbagai daerah di Kampar. Alumni Ponpes ini juga berkarier di berbagai bidang baik di pemerintahan, legislatif, pengusaha, perguruan tinggi, sekolah, perusahaan swasta, perusahaan negara dan profesi lainnya. Darussalam juga memiliki jamaah ribuan ora n g yang tersebar di manam a n a . "Semua itu merup a k a n suatu kekuatan yang bisa memberikan yang terbaik," ucap Alaiddin. Oleh sebab itu ia ingin alumni Ponpes Darussalam kedepan bisa berada di jajaran eksekutif. "Siapa yang berpotensi dan berpeluang usahakan masuk dalam lingkaran itu.
Insya Allah ini akan memperkuat dakwah kita melalui jalur eksekutif. Alumni juga kita harapkan berada di partai politik. Sebagai ujung tombak memperjuangkan program kita," ulasnya.(rya)
Ribuan Warga Pulau Birandang Berbaur Bersama Muhammad Amin di Acara Maaghak Suwek RIBUAN masyarakat Desa Pulau Birandang, Kecamatan Kampar Timur meramaikan acara tradisi Maaghak Suwek, Senin (1/2/2016). Ketua Dewan Pimpinan Kabupaten Asosiasi Pengusaha Indonesia (DPK Apindo) Kampar Muhammad Amin, S.Ag, MH yang turut hadir pada acara itu terlihat membaur bersama ribuan masyarakat.
Muhammad Amin yang hadir bersama tokoh masyarakat Kampar Drs H Syafrizal, M.Si disambut dengan pertunjukan pencak silat tradisional yang diperagakan oleh dua orang pesilat sekira 100 meter dari lokasi acara seremonial. Amin dan rombongan lalu bersama-sama diarak menuju lokasi acara. Acara Maaghak Suwek merupakan
tradisi masyarakat Pulau Birandang sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT atas rezki panen padi dengan hasil melimpah dan terhindar dari penyakit. Adapun bagian dari rangkaian acara ini adalah melakukan pawai yang dimulai dari lokasi tempat berkumpul, seterusnya mengeliliki kampung dan area persawahan sambil membawa kitab suci
Alqur'an atau sering disebut Suwek. Di acara itu juga dilakukan penyerahan hadiah kepada lima orang yang membuat obat padi terbaik. Acara dimeriahkan dengan dikiu gubano dan gong kolaborasi kontemporer internasional. Muhammad Amin pada kesempatan ini juga menyerahkan santunan kepada puluhan anak yatim se-Pulau
Birandang. Masyarakat menaruh harapan kepada Amin agar kedepan Amin memperhatikan tradisi masyarakat Pulau Birandang ini sebagaimana disampaikan Ketua Pemuda Pulau Birandang Rahmat Yani, tokoh masyarakat sekaligus ninik mamak, Aprizal DS dan Mantan Kepala Desa Pulau Birandang Insar. (rya)
H Syafrizal: Insting Politik Saya Insya Allah Pak Amin Jadi Bupati Kampar „ Figur Muhammad Amin Dibutuhkan Kampar TOKOH masyarakat Kabupaten Kampar sekaligus tokoh senior Partai Golkar Kampar Drs H Syafrizal, M.Si yang juga mantan Ketua DPRD Kampar periode 2009-2014 kembali menyampaikan pernyataan menarik mengenai sosok Muhammad Amin, S.Ag, MH yang kini makin menuai dukungan agar maju sebagai calon Bupati Kampar pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Kampar tahun 2017 mendatang. Dalam sambutannya selaku tokoh masyarakat Kampar pada acara Maaghak Suwek di Desa Pulau Birandang, Kecamatan Kampar Timur, Senin (1/2/2016) Syafrizal kembali menyampaikan kepada masyarakat bahwa Muh a m m a d Amin telah layak memimpin Kabupaten Kampar dan saat ini figur seperti Amin
dibutuhkan Kabupaten Kampar. Tampil dengan santai dan tenang H Syafrizal menjelaskan awal perjumpaannya dengan Amin setelah 15 tahun tak bertemu dan kenapa ia menilai Amin layak maju di Pilkada Kampar. Syafrizal bercerita bahwa awal Januari 2016 lalu Amin yang sebelumnya memang sudah kenal dengan dirinya datang bertandang ke rumahnya di Kampar. "Ketika pertama lihat dia hati saya ini berdentang. Indra keenam saya selaku politisi memandang dia (Amin red) berbeda dari 15 tahun lalu," beber Syafrizal mengawali cerita. Syafrizal mengatakan, sosok Muhammad Amin yang dilihatnya saat ini memang jauh berbeda dengan 15 tahun lalu. "Saya mengenalnya sebagai aktivis mahasiswa 15 tahun lalu masih sama dengan Rahmat Yani ini (sambil menunjuk aktivis
Kampar dari Desa Pulau Birandang Rahmat Yani yang hadir pada acara tersebut) dan sekarang dia sukses menjadi pengusaha nasional," kata Syafrizal. "Saat pagi-pagi itu saya sampaikan kepada Amin sebaiknya Pak Amin maju bertarung. Karena insting politik saya Insya Allah Pak Amin jadi bupati," imbuh Syafrizal. "Amin langsung menjawab dan sampaikan kepadanya saya mana bisa saya jadi bupati saya kan tak populer. Namun saya jawab, cukup tiga bulan waktunya bisa membuat kita populer," ucap pria yang juga ketua DPD Partai Golkar Kampar kubu HR Agung Laksono itu. Syafrizal menambahkan, akan ada survey yang menentukan sejauhmana tingkat popularitas seseorang. "Kalau survey bagus. Bukan hal mustahil akan mendapatkan partai politik, dapat perahu," ucapnya. Diakui Syafrizal, saat ini popularitas Amin meningkat drastis. "Setelah kita lihat saat ini di mana-mana Amin, di mana-mana Amin," ucapnya berulang. Syafrizal juga mengungkapkan, rasa optimisnya melihat Amin hampir sama dengan kondisi 10 tahun lalu saat menyodorkan nama Burhanuddin Husin sebagai calon Bupati Kampar dari Partai Golkar untuk Pilkada Kampar tahun 2006. Ia mendukung Burhanuddin Husin saat itu dengan segala resiko salah satu resiko pemecatan dirinya dari partai berlambang
pohon beringin tersebut kalau Burhanuddin Husin kalah.Namun ternyata insting politiknya saat itu memang ternyata benar, Burhanuddin Husin akhirnya diusung Golkar dan kemudian memenangkan Pilkada Kampar tahun 2006. Bagaimana dia melihat popularitas Muhammad Amin saat ini? Menurut Syafrizal, setelah dia berkeliling di beberapa daerah di Kampar ternyata respon masyarakat sangat luar biasa. "Di mana-mana Amin," ucap Syafrizal dengan penuh semangat. Masyarakat dari berbagai kalangan telah menyatakan akan mendukung baik petani, nelayan, buruh, pedagang dan lainnya. Syafrizal mengungkapkan, beberapa faktor yang membuat Amin pantas diusung menjadi calon Bupati Kampar pada Pilkada Kampar tahun 2017 mendatang karena dia menilai Amin adalah sosok anak muda Kampar yang telah menunjukkan kesuksesan yakni sukses sebagai pengusaha nasional dengan beberapa perusahaan dan masuk dalam jajaran pimpinan perusahaan nasional. "Saat ini Pak Amin telah memiliki PKS (pabrik kelapa sawit red) dengan kapasitas 60 ton perjam," beber Syafrizal yang juga pengasuh di Pondok Pesantren Islamic Centre di Kampar tersebut. "Kampar menginginkan beliau. Kita butuh anak muda pekerja keras. Bayangkan 15 tahun lalu saya bertemu dia masih
biasa-biasa saja, namun sekarang sudah sukses menjadi pengusaha nasional," terang Syafrizal. Syafrizal juga menilai Muhammad Amin yang kini menjabat Ketua Dewan Pimpinan Kabupaten (DPK) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kampar dan Ketua Ikatan Keluarga Besar Alumni Pondok Pesantren Darussalam itu adalah sosok pekerja keras, pemberani dan punya sikap kemandiarian. "Dia sudah punya pabrik tanpa menggunakan dana APBD. Itu tandanya Pak Amin orang luar biasa. Dia masih muda, enerjik dan memiliki jiwa enterprenuer. Nah inilah yang dibutuhkan Kampar saat ini," tegas Syafrizal. Selain itu kata Syafrizal, ketua Dewan Pengurus Kabupaten (DPK) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kampar itu memiliki latar belakang ilmu agama yang kuat. "Agamis lagi, bisa jadi imam, bisa baca doa. Tujuh tahun di Pondok Pesantren Darussalam cukup memiliki modal membangun akidah. Kampar Insya Allah Serambi Mekkah," ulas Syafrizal. Menurut Syafrizal lagi, tak usah ragu dan bimbang jika anak muda yang maju pada Pilkada Kampar. "Jambi dipimpin orang muda dan Insya Allah maju. Tak perlu ragu bapak-bapak dan ibu-ibu. Tak perlu ragu kalau tak ada partai. Karena partai akan mencari orang seperti Pak Amin," pungkas Syafrizal.(pit)
10 Pemda
No: 002/Th: I/1-14 Februari 2016
Dinilai Berhasil Kembangkan Pangan Alernatif
Jefry Noer Terima Riau Pos Award PEKANBARU (SK)-Bupati Kampar H Jefry Noer, kembali menerima penghargaan. Kali ini orang nomor satu di Kabupaten Kampar itu menerima penghargaan Riau Pos Pro Otonomi Awards dengan kategori "Pengembangan Pangan Alternatif. Penghargaan itu diserahkan oleh Plt Gubernur Riau H Arsyad-
juliandi Rachman pada malam puncak kemeriahan hari ulang
tahun (HUT) ke-25 atau Seperempat Abad Riau Pos Group di Ball Room SKA Co Ex, Pekanbaru, Senin (25/1/2016) malam. Selain Bupati Kampar, turut menerima penghargaan tersebut bupati dan walikota dari kabupaten dan kota lainnya di Riau. Penghargaan Pro Otonomi Awards yang diterima Bupati Kam-
par H Jefry Noer menandai kesuksesan Kampar dalam mengembangkan sentra tanaman bawang. Penghargaan ini juga sebagai bentuk hasil perjuangan dan upaya Jefry Noer yang intens mengembangkan sentra bawang merah di Kabupaten Kampar. "Memang sejauh ini hasil bawang dari Kampar khususnya dari
Plt Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman serahkan Riau Pos Award kepada Bupati Kampar H Jefry Noer.
Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu dan Sungai Geringging dari Kecamatan Kampar Kiri yang sudah beberapa kali panen kita lihat sudah bisa menyaingi hasil bawang dari Brebes bahkan hasilnya tersebut dari segi besar dan kesuburannya bisa mengalahkan bawang dari Brebes," ungkap Jefry. Diakuinya, orang banyak mengatakan bahwa alam Kampar selama ini tidak cocok dengan tanaman bawang. Namun ternyata Kampar sudah mampu membalikkan dugaan tersebut melalui sentra bawang merah yang ada di Desa Sungai Geringging maupun di lokasi percontohan Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE) di Desa Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu. Jefry yakin melalui program RTMPE Kampar akan menjadi sentra bawang Sumatera. "Insya Allah kedepan di Kampar akan terdapat sedikitnya 20 RTMPE yang tersebar di berbagai desa. Setiap RTMPE ini dengan bibit 50 kilogram akan bisa menghasilkan lebih kurang setengah ton bawang," ungkapnya. Jefry menyampaikan ucapan terima kasih kepada Riau Pos karena selalu memberikan informasi terhadap kemajuan Kampar ksususnya program Lima Pilar Pembangunan Kabupaten Kampar yang dikerucutkan menjadi zero kemiskinan, zero pengangguran dan zero rumah kumuh serta program terbaru RTMPE.(hms)
Zulfan Hamid Ajak Masyarakat Berperan Majukan Objek Wisata Candi Muara Takus MASYARAKAT yang besar adalah masyarakat yang menghargai sejarah. Salah satu sejarah penting di Kabupaten Kampar adalah keberadaan Candi Muara Takus yang terdapat di Desa Muara Takus, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar. Demikian disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Kampar Drs Zulfan Hamid dalam bincang-bincang dengan Suara Kampar di ruang kerjanya baru-baru ini. Zulfan Hamid mengajak masyarakat terutama yang berada di sekitar candi untuk bersama-sama pemerintah mengembangkan Objek Wisata Candi Muara Takus yang telah mendunia tersebut. Masyarakat harus sadar bahwa di sini adalah daerah yang bersejarah. Birokrat senior kelahiran Tanjung, 11 Maret 1957 itu mengajak masyarakat memiliki rasa tanggungjawab dan kepeduliannya sehingga Candi Muara Takus kembali berperan seperi masa lalu dimana candi tertua peninggalan Budha tersebut pernah menjadi salah satu peradaban dunia. "Candi Muara Takus seperti kita ketahui pernah menjadi pusat peradaban dunia dulunya. Hendaknya kembali harus muncul apakah dalam hal sisi sejarahnya, fisik dan dengan tak mengurangi nilai aslinya," beber Zulfan Hamid. "Masyarakat harus peduli bagaimana bisa menjual lebih bagus lagi aspek wisata dari candi ini. Tak hanya pemerintah yang berperan tapi masyarakat tempatan juga harus mampu menjual paket wisata candi ini dengan baik dan sekaligus buatlah candi ini memiliki nilai sejarah yang tinggi seperti sejarah dulu kala yang pernah berjaya," ulas pria yang mengawali jabatan di pemerintahan sebagai Kassubag Umum Bappeda Daerah Tingkat II Kabupaten Kampar pada
tahun 1981 silam tersebut. Adapun bentuk kepedulian itu kata Zulfan adalah dengan sama-sama memelihara lingkungan sekitar Candi Muara Takus, memelihara fisik bangunan candi. "Lingkungan sekitar candi jangan sampai terganggu, lahannya harus dijaga, jangan perburuk lingkungan candi, bagaimana kita juga menjaga hewan ternak kita, menjaga sampah. Jangan biasakan berbuat hal yang bisa merusak area candi. Peliharalah dengan baik dan jaga serta juga turut kembangkan kawasan ini sehingga makin menarik minat wisatawan untuk datang," bebernya. Bicara potensi wisata di Candi Muara Takus menurut Sekda Kampar H Zulfan Hamid saat ini makin menjanjikan sebab banyak objek wisata yang menjadi penunjang yang menjadikan daya tarik Muara Takus menjadi meningkat. Diantaranya adalah keberadaan Danau PLTA Koto Panjang dan beberapa objek wisata di daerah Kecamatan XIII Koto Kampar dan Koto Kampar Hulu. Sebuat saja misalnya Sungai Osang di Desa Koto Tuo dan Objek Wisata Sungai Kopu dan Air Terjun Panisan di Desa Tanjung, Kecamatan Koto Kampar Hulu. Objek wisata di kedua desa itu kini telah menjadi salah satu tujuan wisata favorit akhirakhir ini sehingga pengunjungnya makin ramai. Belum lagi beberapa objek wisata lainnya seperti Air Terjun di pinggir Danau PLTA Koto Panjang di Desa Pulau Gadang, Pulau Simo di Tanjung Alai serta Lubang Kolam di Desa Merangin Kecamatan Kuok. Belum lama ini bahkan Plt Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman bersama istri dan rombongan datang berkunjung ke Sungai Kopu di Desa Tanjung. Oleh sebab itu Zulfan mengingatkan, menanamkan rasa untuk menghargai sejarah
itu perlu dibangkitkan kembali dari masyarakat. "Hendaknya jangan hanya pemerintah, tapi dari masyarakatnya dulu. Misalnya menghidupkan kembali tradisi-tradisi lokal dahulu sehingga bisa menunjang pengembangan wisata di sini. Jika itu sudah berkembang maka ekonomi masyarakat akan meningkat dan bagi daerah akan menunjang peningkatan PAD. Banyak multiplier effect karena potensi wisata di daerah ini besar," terang Zulfan. Berkaitan sarana dan prasarana pendukung, karena daerah XIII Koto Kampar dan Koto Kampar Hulu dihubungkan oleh jalan provinsi maka dia berharap Pemerintah Provinsi Riau segera membangun ruas jalan Batu Bersurat-Muara Takus. "Apakah hot mix atau rigid sehingga masyarakat senang untuk datang berkunjung ke Candi Muara Takus atau tempat wisata lainnya di sekitar sini," ucap pria yang pernah menjabat Asisten Ekbang dan Kesra Setdakab Kampar dan beberapa jabatan eselon II lainnya di Pemkab Kampar tersebut. Jika tak ada kendala kata Zulfan, tahun 2016 ini Pemprov Riau akan melakukan perbaikan jalan Batu Bersurat-Muara Takus. "DED nya seperti itu. Lebar jalan sekitar 7 meter. Sehingga jalan fungsional baik dan nyaman, cepat dan dapat terhubung ke tempat wisata, ini tentunya akan menunjang paket pengembangan objek wisata Muara Takus," katanya. Lebih lanjut Zulfan Hamid mengatakan, Pemkab Kampar mengundang investor agar menanamkan modalnya untuk pengembangan objek wisata terutama di Kawasan Danau PLTA Koto Panjang sehingga kedepan menjadi tempat wisata yang disukai dan disenangi masyarakat manapun. "Di Danau
Drs. H Zulfan Hamid Sekretaris Daerah Kabupaten Kampar PLTA ini bisa dikembangkan juga olahraga dayung, pacu sampan, pancing maupun kegiatan out bond. Perlu adanya investor sehingga bisa menjadi andalan kita di masa depan. Setiap saat hendaknya daerah ini menjadi daerah pilihan untuk dikunjungi, hendaknya orang gemar berkunjung karena daerah ini indah, nyaman dan bersih," pungkas Zulfan.(rya)
UKM 11
No: 002/Th: I/1-14 Februari 2016
„ Pondok Panggang Lawuok Kampung Jelawat
PILIHAN TEPAT Pencinta Kuliner
Khas Kampar USAHA kuliner khas Kampar akhir-akhir ini makin menggeliat. Salah satu pilihan yang tepat yang wajib anda kunjungi adalah Pondok Panggang Lawuok Kampung Jelawat. Ya, pondok yang terletak di Desa Ranah Bukit, Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar ini menjadi salah satu tempat makan favorit di Kabupaten Kampar saat ini sehingga selalu menjadi perbincangan baik di media sosial maupun di beberapa tempat. Namanya memang kental dengan bahasa daerah Kampar, Pondok Panggang Lawuok Kampung Jelawat atau sering juga disebut Susuduong Lawuok Panggang Topi Kampau. Bagi yang ingin merasakan sensasi makan di tempat alami dan masakan kampung tersebut tidaklah sulit. Ikan jelawat atau masyarakat Kabupaten Kampar sering menyebutnya ikan lomak memang sudah dikenal dari daerah ini karena hampir semua petani kerambah di kampung ini memelihara ikan jelawat. Lokasinya berada tak jauh dari Mapolsek Air Tiris. Jika kita dari arah Kota Bangkinang, untuk menuju lokasi Pondok Panggang Lawuok Kampung Jelawat kita belok kiri setelah jumpa dengan gerbang Kampung Jelawat persis berada setelah Mapolsek Air Tiris. Kira-kira hanya lima menit kita sudah menjumpai Pondok
Panggang Lawuok Kampung Jelawat. Sebuah pondok sederhana yang langsung menghadap ke bantaran Sungai Kampar. Pengelola sekaligus owner Pondok Panggang Lawuok Kampung Jelawat, Syamsul Muhkamar kepada Suara Kampar menceritakan, Pondok Panggang Lawuok Kampung Jelawat dikelola dengan konsep tradisional khas Kampar. Baik tempat maupun menu yang disajikan. Para pengunjung bisa langsung memilih ikan segar yang akan dimasak dari kerambah yang berjejer di tepian Sungai Kampar yang berada di bawah pondok. Ikan yang ada di kerambah ini bermacam-macam seperti nila, bawal, jelawat dan baung. Adapun menu utamanya adalah ikan panggang atau ikan bakar dan goreng. Sensasi makan
PENGUNJUNG menikmati sajian Pondok Panggang Lawuok Kampung Jelawat.
dengan menu tradisional makin dimanjakan dengan adanya menu pendamping khas Kampar, diantaranya ada santan joyiong (jengkol red), gulai joyiong, ondang ubi (rendang ubi). Selain itu untuk hari-hari tertentu pondok ini juga menyajikan gulai pisang mudo, gulai jantung pisang, gulai paku, pongek kacang dan pilado kambiu. "Jadi kalau makan di sini makan kam-
Alhamdulillah makin Nasdem Kabupaten ramai yang datang Kampar dan mantan makan ke sini anggota DPRD tidak hanya Kampar dari Air periode Tiris, tapi 2004-2009 juga dari itu. Bangkinang Untuk dan urusan bahkan harga, dari luar Syamsul daerah," menyebeber butkan Syamsul. harga Manjayang kan ditawarkan Pencinta disetiap Sepakbola menu di Bagi pondoknya yang hobi ini cukup SYAMSUL MUHKAMAR, S.Ag menonton terjangkau. Owner Pondok Panggang tayangan "Amat Lawuok Kampuong Jelawat. sepakbola murah, di layar lebar karena sambil minum setiap orang kopi atau sekedar yang datang nongkrong bersama rekanmengatakan harganya lebih rekan sambil nonton, nah, murah," ulasnya. Pengunjung Pondok Panggang Lawuok cukup merogoh kocek sekitar Rp Kampung Jelawat juga sudah 25 ribu dengan menu satu porsi ikan bakar dengan nasi putih plus menu pendamping. Di pondok ini
KARYAWAN Pondok Panggang Lawuok Kampung Jelawat di depan salah satu pondok. pung judulnya. Masakpun tinggal dipesan sama tukang masak dan pakai bumbu kampung," ujar pria yang juga Ketua DPD Partai
juga menyediakan berbagai aneka minuman seperti jus, kopi, teh, ginseng dan lainnya. Lebih lanjut Syamsul mengatakan, Pondok Panggang Lawuok Kampung Jelawat ini dibuka setiap hari. Untuk menu panggang lawuok ditutup sekira pukul 16.00 WIB. Panggang Lawuok Kampung Jelawat juga menerima pesanan nasi kotak dengan berbagai menu baik untuk pesta pernikahan, ulang tahun, syukuran dan lain-lain. Lantas, apa latar belakang Syamsul membuka usaha kuliner seperti ini? Menurut Syamsul, inspirasi itu muncul karena awalnya ia membangun Taman Kanak-Kanak yang berada di samping Pondok Panggang Lawuok Kampung Jelawat saat ini. "Setelah bangunan TK berdiri, kebetulan saat itu saya masih menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Kampar saya lalu bangun turap di pinggir Sungai Kampar di sebelah timur bangunan TK ini. Setelah dilihat lokasinya bagus maka saya buat pondok ini. Target awalnya hanya sekedar untuk tempat ngumpulnya petani kerambah, tempat ngopi ternyata target meleset. Sekarang ternyata
memberi jawaban. Menurut Syamsul, pondok ini tetap buka sampai tengah malam. "Malam tetap buka sampai jam 12, kita juga menyediakan layar lebar. Bisa menonton liga-liga sepakbola di Eropa. Bisa jadi tempat nonton barenglah," ucap pria murah senyum dan ramah ini. Bakal Jadi Wisata Sungai Melihat potensi wisata di Kampung Jelawat Syamsul Muhkamar ternyata sudah punya rencana. Disamping lokasi wisata kuliner, dia menginginkan kawasan ini menjadi kawasan wisata sungai. "Karena Kampung Jelawat ada ribuan kerambah baik di Desa Ranah, Ranah Baru dan Bukit Ranah maka ini suatu potensi untuk pengembangan wisata air. Nantinya kita berharap pengunjung bisa menikmati pemandangan di Kampung Jelawat ini misalnya mengelilingi Kampung Jelawat dengan menggunakan pompong kira-kira bisa mencapai 2 sampai 2,5 kilometer. Itu rencana pengembangannya disamping wisata kuliner,"ungkapnya. Untuk menarik wisatawan, dia juga berkeinginan akan membuat beberapa kegiatan seperti festival mancing.(rya)
12 Hukum & Kriminal
No: 002/Th: I/1-14 Februari 2016
„ Sikat Tiga Pelaku Curanmor, Polres Kampar Amankan 22 Sepeda Motor Hasil Curian
Pelaku Mencuri di 50 Lokasi
BANGKINANG (SK)-Senin (25/1/2016) lalu puluhan sepeda motor tersusun rapi di Halaman Mapolres Kampar. Sebagian sepeda motor sudah tampak dipreteli di beberapa bagian. Belasan wartawan telah terlihat berkumpul sejak pukul 09.00 WIB pagi. Selama dua tahun terakhir Tak lama berselang, ia mengaku telah melakuseorang polisi berpangkat kan pencurian di 51 lokasi. Ajun Komisaris Besar PoNamun ia hanya ingat 41 lisi (AKBP) turun dari selokasi di Kabupaten Kambuah mobil minibus. Terpar. Sisanya ia beraksi di nyata beliau adalah KePekanbaru di 2 lokasi dan pala Bidang (Kabid) Hudi Kabupaten Siak 2 lokasi. mas Polda Riau AKBP Dari penuturan tersangka Guntur Ario Tejo yang baRb kata Kapolres, ia cuma ru saja tiba dari Pekanbaru butuh waktu tiga menit bersama dua orang warta- Guntur Ario Tejo untuk membobol sistem wan dari Pekanbaru. kontak sepeda motor. Dia langsung bergegas ke ruaSelain RB, polisi juga meringkus ngan Kapolres Kampar Kapolres MF (28) MF (28) warga Desa TanKampar AKBP Ery Apriyono, S.Ik. jung, Kecamatan Koto Kampar HuSelang beberapa menit kedua perlu dan DS (21), warga Bangkinang wira berpangkat AKBP itu keluar Kota. Keduanya diduga bertindak dari pintu utama masuk Mapolres sebagai penadah. Kampar dan diikuti beberapa angEry Apriyono menjelaskan, pegota Polres Kampar. Beberapa angnangkapan dan pengungkapan kagota Polres Kampar juga tampak sus ini bermula karena pihaknya semenggiring tiga orang yang mengring menerima kasus pencurian gunakan baju tahanan Polres Kamkendaraan bermotor di wilayah hupar dan ketiganya memakai sebo. kum Polres Kampar pada akhir taBelasan wartawan yang tak sahun 2015. Kondisi tersebut membar menunggu sejak pagi akhirnya buat jajaran Polres Kampar langbergegas berdiri di hadapan meja sung mengambil tindakan dengan tempat beberapa potongan spare membentuk satu tim untuk menapart sepeda motor dan tepat di bengani kasus Curanmor yang makin lakang meja sudah duduk AKBP menjadi-jadi tersebut. Guntur Ario Tejo, Kapolres Kampar Ternyata upaya itu membuahAKBP Ery Apriyono, S.Ik dan Kasat kan hasil. Pada 4 Januari 2016 jajaResrim Polres Kampar AKP Bamrannya mendapat informasi ada pebang Dewanto. laku kasus Curanmor yang baru beKepada awak media Kapolres Kampar AKBP Ery Apriyono, S.Ik raksi di suatu lokasi. Tak lama bermenjelaskan bahwa jajarannya berselang maka anggota Polres Kamhasil mengungkap kasus pencurian par berhasil menangkap Rb (19). kendaraan bermotor (Curanmor) Dari penangkapan terhadap RB Poldengan jumlah barang bukti yang res Kampar berhasil mengamankan cukup besar yakni 22 unit sepeda barang bukti di Pekanbaru dan Kamotor dan selain itu Polres Kampar bupaten Siak. juga berhasil menciduk tiga orang Dari penangkapan Rb, jajaranpelaku, dua diantaranya sebagai penya terus melakukan pengembanadah dan satu pelaku utama penngan untuk mengetahui siapa yang curian. menjual sepeda motor tersebut dan Tangkapan Polres Kampar ini siapa pula penadahnya. Kerja keras terbilang cukup besar selama bebeanggota Polres Kampar kembali rapa tahun terakhir. Hal ini termembuahkan hasil. Pada Senin (18/ gambar dari ekspos kepada media 1/2016) anggota Polres Kampar yang dilakukan jajaran Polres Kamkembali berhasil menangkap dua par yang juga menghadirkan Kabid orang penadah. Penadah pertama Humas Polda Riau AKBP Guntur yang ditangkap adalah MF (28) di Ario Tejo di hadapan insan pers di kampungnya di Desa Tanjung, Kampar. Kecamatan Koto Kampar Hulu. Kapolres Kampar AKBP Ery "Dari penangkapan Mf, kita terus Apriyono, S.Ik dalam keterangankembangkan lagi dimana kita danya mengungkapkan, tiga orang pat beberapa kendaraan. Nah dari yang ditangkap Polres Kampar adasinilah terungkap lagi ada DS juga lah Rb, remaja berusia 19 tahun asal sebagai penadah," terang Ery. Bangkinang Kota. Ia ditangkap di Kemudan anggota Polres Kamrumah kosnya di Pekanbaru Januari par terus melakukan interogasi dan 2016 lalu. Rb adalah pelaku utama terungkap ada 41 TKP yang masih pencurian. Meski masih remaja, nadiingat oleh pelaku. Hingga Senin mun aksinya sudah luar biasa. (25/1/2016) aparat Polres Kampar
telah mengamankan 22 unit sepeda motor barang bukti dari tiga pelaku. Selain itu Polres Kampar juga mendapatkan barang bukti lain seperti kunci T dan spare part sepeda motor dari kendaraan Vixion yang sudah dipreteli agar tidak mudah dikenali pemiliknya dan menghilangkan identitas kendaraan. Ery Apriyono menambahkan, dari pengakuan tersangka, sebenarnya TKP lebih dari 50. Namun pelaku tak ingat lagi karena aksi ini telah berjalan selama 2 tahun. Pelaku melancarkan aksinya baik pada siang hari maupun malam. "Mereka sistem mobile keliling di mana ada kesemapatan mereka lakukan pencurian," ucap Kapolres Kampar Ery Apriyono. "Kita akan lakukan terus pe-
ngembangan kasus tersebut. Tak tertutup kemungkinan bukan 41 ini saja tapi bisa lebih dan tak tertutup kemungkinan akan ada tsk lain," imbuhnya. Adapun modus pencurian dengan menggunakan pemetik, menggunakan kunci T dan dengan cara merusak kunci. "Informasi yang kita dapat TKP nya bukan hanya di Kampar dan Pekanbaru tapi ada juga di Siak. Untuk TKP di Pekanbaru kita sudah koordinasi dengan Polresta Pekanbaru untuk mendalami penyelidikan dan supaya bersinergi," kata Ery Apriyono. Lebih lanjut Ery menyampaikan, sepeda motor hasil curian Rb ini dijual kepada pendah dengan harga sekitar Rp 1 juta sampai de-
ngan Rp 2 juta per unit. Dari 41 TKP tersebut tempatnya bervariasi, ada di masjid, sekolah, warnet, sekolah, toko dan lainnya. "Paling banyak di sini di masjid dan tempat kegiatan belajar mengajar ada di SMK Bangkinang, Stikes, Puncak Batam, RSUD, GOR, Kantor DPRD lama, parkiran Dinas Kebersihan dan ada juga di geraja," katanya. Dari pantauan Suara Kampar.com dalam konferensi pers tersebut, satu dari tiga pelaku yakni DS kakinya tampak terluka dan masih dibalut perban karena bekas tembakan petugas polisi karena DS mencoba melarikan diri. "Kita terpaksa melumpuhkan. Itu sudah sesuai Protap dan terukur karena mencoba melarikan diri," ungkap Ery.(rya)
KAPOLRES Kampar AKBP Ery Apriyono didampingi Kasat Reskrim Polres Kampar AKP Bambang D memeriksa barang bukti curanmor.
Korban Kehilangan Sepeda Motor Silakan Cek Kendaraannya di Polres Kampar
BANGKINANG (SK) - Terkait adanya 22 sepeda motor barang bukti kasus pencurian yang dilakukan Rb (19) yang kini telah ditahan di Mapolres Kampar, Kapolres Kampar Ery Apriyono ketika ditanya wartawan dalam ekspos perkara pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) di Mapolres Kampar, Senin(25/1/2016) menyampaikan, bagi masyarakat yang pernah kehilangan sepeda
motor silakan mengeceknya di Mapolres Kampar. Namun demikian Kapolres mengingatkan bahwa jika masyarakat yakin barang bukti itu adalah sepeda motor miliknya, maka tidak serta merta barang bukti hasil kejahatan Curanmor tersebut diserahkan kepada masyarakat yang mengaku barang tersebut adalah miliknya karena polisi tetap selektif menyerahkan barang bukti
tersebut kepada pemiliknya. Ery menambahkan, ketika yang bersangkutan yakin itu adalah kendarannya maka petugas kepolisian akan memeriksa terlebih dulu dan ada prosedur yang harus dilalui. "Akan diperiksa fisik kendaraan dulu seluruhnya, polisi tetap selektif. Yang jelas welcome bagi korban, tapi prosedurnya silakan ajukan pinjam pakai bb tersebut," terang Ery.(rya)
Parkir di Tempat Aman dan Gunakan Kunci Ganda BANGKINANG (SK)-Mengingat tingginya kasus pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) di wilayah hukum Polres Kampar, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Riau melalui Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo menghimbau kepada seluruh masyarakat yang menggunakan roda 2 agar melengkapi kendaraannya dengan kunci ganda, kunci rahasia yang mereka tahu sendiri saat parkir.
Selain itu pria yang akrab disapa GAT itu mengingatkan masyarakat memarkirkan kendaraannya di tempat yang dirasa aman. "Sebab dari TKP ada yang sama. Di masjid itu saja, di sekolah itu saja. Oleh sebab itu dihimbau juga parkirkan sepeda motornya di tempat aman. Ini untuk menghilangkan peluang, karena kalau ada peluang mereka ambil, kalau tak ada peluang mereka tinggalkan," bebernya.
Berkaitan penangkapan tiga pelaku berkaitan Curanmor Rb (19), Mf (28) dan DS (21) Guntur Aryo Tejo menambahkan, motif dari ketiga pelaku sejauh ini masih karena desakan ekonomi. Untuk tersangka utama terancam Pasal 363 KUHP dengan ancaman penjara maksimal 7 tahun dan bagi penadah terancam Pasal 480 KUHP dengan ancaman 4 tahun penjara.(rya)
Wabup Kampar Kena Tipu, Kmd Diduga Gelapkan Uang Rp550 Juta PEKANBARU (SK)-Kasus penipuan bisa terjadi pada siapa saja, tak terkecuali terhadap Wakil Bupati Kampar H Ibrahim Ali, SH. Kepala Bidang Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo kepada sejumlah wartawan, Senin (25/1/2016) membenarkan bahwa Ibrahim Ali telah melaporkan seorang warga bernama Kmd ke Mapolda Riau karena Kmd dituding telah menipunya. Dalam kasus itu Ibrahim Ali mengaku rugi Rp 550 juta. "Yang bersangkutan melapor
menemui Ibrahim Ali di pada Kamis 22 Januari lalu rumah dinas Wakil Bupati ke Sentra Pelayanan KepoKampar di Jalan Letnan lisian Terpadu (SPKT)," Boyak, Bangkinang. Daujar AKBP Guntur Aryo lam pertemuan itu, Kmd Tejo. Menurutnya, kasus mengutarakan niatnya ini masih dalam tahap membeli Hotel ASEAN di penyelidikan, pengumJalan Jenderal Sudirman, pulan alat bukti dan pePekanbaru. Karena dia tak manggilan saksi dilakukan memiliki cukup dana, untuk membuat terang kaIbrahim Ali maka Kmd mengutarakan sus ini. niatnya kepada Ibrahim Data di Mapolda meAli meminjam sejumlah uang nyebutkan, kejadian berawal sekepada korban. waktu Kmd pada 21 Januari 2013
Dengan bujuk rayunya, Kmd memperlihatkan beberapa kontrak kerja yang diperolehnya kepada Ibrahim Ali. Pelaku juga memperlihatkan bukti notaris dari kontrak kerja itu. Kepada Ibrahim Ali, pelaku menyebut akan melunasi uangnya dalam waktu singkat, jika kontrak proyek tersebut cair. Pelaku juga menunjukkan surat bagi hasil dari pembelian hotel tersebut. Yakin dengan ucapan pelaku, Ibrahim Ali kemudian menyerah-
kan uang Rp 550 juta dan disertai kwitansi. Begitu uang diambil, pelaku pergi dan berjanji segera melunasinya. Tiga tahun berlalu, pelaku tidak pernah mengembalikan uang tersebut. Setelah dicek, ternyata pelaku tidak pernah bertransaksi jual beli hotel tersebut. Merasa tertipu, Ibrahim Ali kemudian melapor ke SPKT Polda Riau. Dia ingin pelaku diproses sesuai aturan berlaku, sementara uangnya dikembalikan lagi.(azr)
No: 002/Th: I/1-14 Februari 2016
Yuk, Jelajah Eksotisnya
Wisata 13
SUNGAI KOPU
di Desa Tanjung Koto Kampar Hulu Plt Gubernur Riau, istri dan rombongan saat berkunjung ke Objek Wisata Air Terjun Sungai Kopu.
WISATAWAN menelusuri Sungai Kopu di Desa Tanjung, Kecamatan Koto Kampar Hulu.
TANJUNG (SK) - Air terjun Sungai Kopu merupakan salah satu wisata di Kampar yang memberikan nuansa baru bagi para pecinta alam. Tidak hanya bisa menikmati derasnya air dari tebing bebatuan yang tinggi, di sini para pengunjung juga bisa sembari merasakan kesejukan hutan dengan menyusuri sungai. Objek wisata air terjun sungai Kopu ini berlokasi di Desa Tanjung, ibu kota Kecamatan Koto Kampar Hulu. Ternyata sungai yang hulunya berada di Provinsi Sumatera Barat dan bermuara di Sungai Kampar tersebut memiliki pesona alam nan eksotis. Tidak hanya merasakan sejuk-
nya suasana sungai dan air terjun, di sini pengunjung juga akan merasakan bagaimana serunya petualangan menyusuri hutan hijau yang masih asri. Dengan diapit dua bukit dan bantuan besar yang berbentuk unik, perjalanan menuju air terjun ini akan terasa lebih menarik. Seperti apa keindahannya? Berikut
ulasan selengkapnya. Pengunjung akan dimanjakan dengan pemandangan hutan berbalut bebatuan purba dan tebing layaknya grand canyon. Dari sela-sela tebing tersebut muncul air memancar membentuk air terjung dengan berbagai ukuran. Tidak hanya satu, tebing-tebing dengan ketinggian sekitar 15 meter ini mengalirkan air terjun dengan jumlah yang cukup banyak. Tebing dan bebatuan di sungai Kopu yang memancarkan air ini memang eksotis dan memiliki bentuk yang unik. Masing-masing batu memiliki nama dan legenda tersendiri. Seperti batu kangkuong atau dalam bahasa Indonesia batu katak, karena bentuknya menye-
rupai katak. Begitu juga batu ladiong atau batu pedang karena fisiknya menyerupai sebilah pedang. Air terjun terbesar mengalir dari bebatuan yang bernama batu hidung. Selain konturnya yang unik batu ini terlihat lebih eksotis karena disisi kiri dan kanan batu dialiri air terjun yang tumpah dari atas tebing. Aliran air ini pun memiliki filosofi yang dipercaya oleh masyarakat di sana. Jika aliran sungai mengalir lebih banyak dari arah kanan, maka akan ada rezeki berlimpah untuk Desa Tanjung. Namun jika aliran air terjun lebih banyak mengalir dari sebelah kiri, maka rezekinya akan berlimpah untuk masyarakat di desa Muara Peti yang ada di perbatasan Riau-Sumatera Barat. Pada beberapa spot air tejunnya pengunjung bisa berenang karena tidak begitu dalam. Namun anda dipastikan tidak bisa berlama-lama, karena airnya terasa sangat dingin sehingga akan cepat menggigil kedinginan. Wisata yang satu ini memang paling cocok bagi anda pecinta travelling yang menantang. Bagaimana tidak, untuk sampai ke sungai kapur, anda membutuhkan waktu sekitar dua jam perjalanan dari Kota Bangkinang. Perjalanan bisa dimulai dari Pekanbaru menuju Desa Tanjung. Jarak desa ini sekitar dua kilometer dari komplek candi Muara Takus. Untuk mencapai air terjun dari Desa
Tanjung bisa dicapai dengan kenderaan roda dua atau jalan kaki. Anda cukup memarkirkan kenderaan anda dipinggir Sungai Kampar yang posisinya pas di depan kantor Camat Koto Kampar Hulu. Sebelum memulai serunya perjalanan yang akan anda hadapi, anda bisa menyeruput secangkir kopi atau menikmati kuliner khas masyarakat setempat di warung kecil di bibir sungai sembari menunggu boat kecil yang akan mengantar anda ke lokasi. Dengan memakai baju pelampung, boat kecil yang bisa memuat hingga 15 orang pengunjung akan segera membawa anda menyusuri sungai Kopu yang luar biasa keindahannya. Cukup melelahkan memang, namun anda tidak perlu khawatir, karena terbayar dengan suguhan alam yang begitu mempesona. Kerimbunan pepohonan yang dibalut bebatuan purba ini yang harus dijaga dan dilestarikan. Decak kagum indahnya sungai Kopu tidak hanya datang dari kalangan biasa, baru-baru ini Plt Gubri, Arsyadjuliandi Rachman juga sempat berkunjung ke Sungai Kopu. Menggandeng sang itri, berulang kali orang nomor satu di Riau ini menyampaikan takjubnya atas keindahan yang dilihatnya. “Potensi wisata yang sangat luar biasa dan perlu kita benahi dan kita kembangkan sehingga mampu menggerakkan perekonomian masyarakat,� ujarnya.(wan)
Air Terjun Panisan, Air yang Jatuh Bak Tirai Putih yang Mempesona
INDAHNYA Air Terjun Panisan di Desa Tanjung, Kecamatan Koto Kampar Hulu.
TANJUNG (SK)-Kabupaten Kampar bukan saja terkenal dengan kota Serambi Mekkahnya namun juga menyimpan banyaknya tempat wisata dan surga untuk memanjakan mata di saat liburan tiba, kabupaten yang paling dekat dengan pusat ibukota provinsi Riau ini, ternyata banyak menawarkan pesona alam yang masih alami, salah satunya Air Terjun Panisan yang terletak di Desa Tanjung, Kecamatan Koto Kampar Hulu Air terjun ini masih belum banyak diketahui masyarakat Riau bahkan Kampar sekalipun. Menyeberang sungai menggunakan Akik (rakit, bahasa Kampar yang artinya alat penyeberangan sungai) sekitar 3 menit menuju seberang sungai, kemudian perjalanan dapat ditempuh dengan dua pilihan. Pertama menggunakan kendaraan roda dua milik masyarakat setempat yang biasanya digunakan sebagai kendaraan menuju kebun karet dapat ditempuh sekitar satu jam perjalanan untuk sampai ke air terjun ini, sedangkan yang kedua setelah melakukan penyeberangan sungai Anda bisa melakukan Jungle
Tracking yang memakan waktu sekitar satu setengah jam perjalanan dan tentunya ditemani Lokal Guide (pemandu wisata lokal). Air Terjun Panisan ini memiliki tiga tingkatan yang berbeda, pada saat Anda sampai di lokasi air terjun Anda akan disambut dengan air terjun tingkat ketiga setinggi 7 meter kemudian pada tingkat kedua setinggi 30 meter menjadi lokasi favorit wisatawan dan tingkat pertama setinggi 25 meter dengan keunikan air yang jatuh bak tirai putih yang mempesona. Untuk berkunjung ke Air Terjun Pa-nisan Anda akan menempuh perjalanan sekitar dua jam menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat dari Kota Bangkinang menuju Kecamatan Koto Kampar Hulu yang juga lokasi yang berdekatan Candi Muara Takus. Sekitar tiga puluh menit perjalanan dari kawasan Candi Muara Takus menuju Desa Tanjung tempat lokasi air terjun yang menjadi tujuan utama Anda. Selama perjalanan tersebut, terlihat berbagai aktivitas masyarakat di kebun mereka. Cermin kera-
mah-tamahan masyarakat sangat terasa ketika dalam perjalanan ke air terjun Panisan. Ini Ditandai dengan sapaan-sapaan ringan menanyakan kemana kami dan pemandu melangkah. “Nyo kemano Bang? (Mau kemana Bang),� begitu sapaan mereka dengan logat Kampar saat ditemui sambil melakukan aktivitas menderes karet. Seharusnya, dengan berjalan kaki sejauh 8 kilometer, tentu ini perjalanan cukup melelahkan dengan rute naik turun perbukitan. Tapi hal itu tak terasa. Selama perjalanan, kami merasakan keindahan hutan, mendengar suara burung berkicau bersautan, serta merasakan kesejukan air mengalir pada sungai-sungai kecil. Sesampainya di lokasi air terjun Panisan, pesona keindahan alam yang masih perawan akan membuat siapa saja terkagum-kagum melihatnya. Desa Tanjung merupakan salah satu desa tertua di Kabupaten Kampar ini, desa ini masih menyimpan banyak misteri yang belum banyak orang tahu. Misteri itu adalah air terjun masih alami alias perawan. Selamat berwisata!(wan)
14 Iklan
No: 002/Th: I/1-14 Februari 2016
Profil 15
No: 002/Th: I/1-14 Februari 2016
Triska Felly
Pemda dan DPRD Kampar Harus Bersinergi dan Bermitra dalam Membangun Daerah T
RISKA Felly adalah sosok srikandi yang dijuluki Megawati-nya Kabupaten Kampar. Dia dikenal sebagai wanita yang sangat bersahaja baik di tengah masyarakat Kampar maupun di lembaga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kampar. Triska Felly sudah dua periode mengemban tugas dan amanah rakyat untuk menjadi anggota DPRD Kampar dari daerah pemilihan Kampar IV yang terdiri dari Kecamatan Bangkinang Kota, Bangkinang,
Salo, Kuok, XIII Koto Kampar dan Koto Kampar Hulu. Dalam mengawali karier politiknya, Triska Felly selalu berjibaku agar mendapatkan kepercayaan sehingga duduk di lembaga rakyat yang terhormat di Kabupaten Kampar ini. Dia banyak terlibat diberbagai kegiatan dan misi kemanusiaan dan kehidupan sosial masyarakat. Karier politik Felly berjalan mulus, setelah berhasil duduk diperiode pertama tahun 2004-2009, Felly kembali mendapat kepercayaan masyarakat Kampar untuk kem-
bali duduk sebagai anggota DPRD Kampar periode kedua tahun 2014-2019. Bahkan partai besutan Megawati ini mempercayakan Triska Felly menduduki jabatan strategis yakni Ketua Fraksi PDI-Perjuangan di DPRD Kampar. Kemudian dari sisi itu pula dia dipercaya menjadi Ketua sekretaris Komisi I DPRD Kabupaten Kampar sekaligus menjabat sebagai anggota Badan Anggaran DPRD Kabupaten Kampar. Dipartai berlambang moncong putih itu pula Triska Felly juga dipercaya sebagai Sekretaris DPC PDIP Kampar. Triska Felly termasuk sosok srikandi Kabupaten Kampar yang aktif di tengah masyarakat dan tak bisa diam. Tak heran jika dirinya di lembaga DPRD Kampar selalu memberikan warna tersendiri dalam mengkritisi kebijakan pemerintah daerah, terutama yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) Komisi I termasuk juga dalam pembahasan APBD Kampar. Wanita cantik yang low profil ini, tak membantah jika intensitas kesibukannya jauh lebih tinggi ketimbang sebelum menjadi ketua fraksi PDI-Perjuangan di DPRD Kampar. Namun selain tugas pokoknya sebagai wakil rakyat Kampar, dia juga tak lupa memperhatikan keluarga dan masyarakat dimana Triska Felly berdomisili. “Saya siap bekerja untuk rakyat karena saya duduk oleh rakyat dan wajar perhatian saya lebih banyak untuk rakyat,” ujar istri Yudi Rofali SH yang juga anggota DPRD Kampar dari Fraksi Nasdem Plus ini yang mengaku tanggung jawab untuk keluarga juga tak pernah diabaikannya. Menurut Felly, daerah Kabupaten Kampar saat ini sebenarnya sedang berkembang dengan pesat namun dalam perkembangannya mesti memperhatikan kaedah-kaedah pembangunan yang berpihak kepada masyarakat dalam meningkatkan sosial ekonomi yang lebih dinamis. Justru itu menurutnya, sudah saatnya pemerintah daerah dan DPRD Kampar dalam mengisi pembangunan tersebut mengedepankan kepentingan masyarakat bukan kepentingan golongan tertentu. “Pembangunan daerah haruslah tepat guna dan harus tepat sasaran sehingga dapat lansung dirasakan masyarakat hingga kalangan bawah,” harap anggota Banggar DPRD Kampar ini. Untuk itu pembangunan bidang infrasrutkur hingga ketingkat desa/kelurahan haruslah menjadi prioritas dalam rangka menunjang roda perekonomian masyarakat hingga ke pelosok negeri di Kabupaten Kampar ini. "Termasuk pemba ngunan sosial budaya yang nantinya juga menjadi perhatian kita bersama dalam upaya membangunan mental dan spritual masyarakat di Kabupaten Kampar yang dijuluki serambi Mekkah Riau
TRISKA Felly saat mengikuti rapat paripurna DPRD Kabupaten Kampar. ini," ulasnya. Felly mengaku, keinginannya yang kuat untuk terus memperjuangkan nasib masyarakatlah membuat dirinya maju sebagai calon wakil rakyat pada pemilu tahun 2014 lalu. Tapi Triska Felly menyadari bahwa keberhasilannya untuk duduk kembali di DPRD Kampar bukan pula diraihnnya dengan mudah, selain berjuang meyakinkan masyarakat, dirinya juga bersaing ketat dengan rekan sejawatnya di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Ia mesti berjibaku meyakinkan masyarakat bahwa memilih dirinya adalah sikap politik yang tepat dan tidak salah. Soal sikap politiknya di DPRD Kabupaten Kampar, Triska Felly yang dipercaya sebagai Ketua Farksi PDI Perjuangan, Sekretaris Komisi I dan anggota Badan Anggaran DPRD Kabupaten Kampar, mengakui bahwa DPRD hanya merupakan wadah untuk menyalurkan aspirasi masyarakat yang memang sudah menjadi haknya. Namun mengingat tidak sedikitnya aspirasi yang akan disalurkan, tentunya Triska Felly akan meletakkan aspirasi yang benar-benar memberikan dampak terhadap masyarakat. Aspirasi- aspirasi yang sifatnya urgen demi kepentingan orang banyak tentulah menjadi prioritas utama untuk diteruskan ke pemerintah daerah sebagai penyelenggara pemerintah dalam pembangunan. Kebijakan memilah-milah aspirasi tersebut sesuai dengan tupoksi dan peraturan DPRD Kampar yang tertuang dalam tata tertib DPRD Kampar. “Kita menyadari disatu sisi, anggota dewan memiliki tanggung jawab moril terhadap masyarakat atau konstituennya di daerah. Namun yang jelas, sebagai anggota dewan saya tetap komit menjalankan fungsi serta bertanggung jawab terhadap masyarakat secara umum dan terkhusus untuk daerah pemilihan saya karena merekalah yang mengantarkan kami untuk duduk di kursi DPRD
Kampar,” ujarnya. Hal itulah yang membuat Triska Felly untuk menjalankan tanggung jawabnya sebagai anggota DPRD Kampar untuk selalu mengikuti agenda-agenda DPRD Kampar dan terus berusaha untuk tidak meninggalkan agenda yang telah tersusun. Caranya dengan mengatur jadwal sebaikbaiknya dan menjaga kesehatan agar tetap fit dalam menjalankan agenda dan tupoksi dari DPRD Kampar. Melangkah pada tupoksi dari DPRD Kampar, mengemukakan bahwa setiap anggota DPRD Kampar harus mengikuti rapat-rapat yang telah teragenda dan harus mewarnai keputusan yang di ambil oleh DPRD Kampar bersama pemerintah. Karena berdasarkan Undang-Undang No 32 tahun 2004 tentag Pemerintah Daerah, Pemda dan DPRD harus bersinergi dan bermitra. Kemitraan ini harus diwarnai dengan aspirasi masyarakat yang ada di bawah dan tidak hanya mengedepankan kepentingan elit golongan tertentu. Wanita kelahiran Bangkinang, 27 September 1981 berharap selama menjadi anggota DPRD Kampar dia dapat tetap terus menyalurkan aspirasi masyarakat, menjaga amanah yang di berikan oleh masyarakat serta selalu dapat bersinergi dengan pemerintah daerah dan harus tetap ikut mewarnai di setiap pengambilan keputusan demi untuk meneruskan aspirasi masyarakat di daerah, terkhusus untuk daerah pemilihan Kampar IV. Dirinya menyadari betul bahwa amanah yang beliau pikul ini disorot oleh seluruh elemen masyarakat, baik yang berfikir positif maupun yang berfikir negative. Untuk menjaga amanah tersebut, dirinya menjalankan prinsip sederhana yakni “Sederhana dalam berprinsip dan kuat dalam berjuang”. "Insya Allah akan tersalurkan aspirasi masyarakat dan kita dapat mempetanggung jawabkan amanah yang mereka berikan," ujar Felly mengakhiri.***
BIODATA
Nama
: TRISKA FELLY
Tempat/Tanggal Lahir Bangkinang, 27 September 1981 Alamat
: Perumahan Villa Bangkinang Indah, Kecamatan Bangkinang Kota Agama : Islam Partai Politik : PDI-Perjuangan Fraksi : PDI-Perjuangan Daerah Pemilihan Kampar IV (Kecamatan Bangkinang Kota, Bangkinang, Salo, Kuok, XIII Koto Kampar dan Koto Kampar Hulu) Jabatan di DPRD z Ketua Fraksi PDI-Perjuangan DPRD Kabupaten Kampar z Sekretaris Komisi I DPRD Kabupaten Kampar z Anggota Badan Anggaran DPRD Kabupaten Kampar
16 Iklan
No: 002/Th: I/1-14 Februari 2016