Suara Kampar

Page 1

No: 003/Tahun: I/15-29 Februari 2016

Harga Rp 5.000,- (Luar Kota + Ongkos Kirim)


Salam Redaksi

2

No: 003 / Tahun: I / 15-29 Februari 2016

Banjir, Duka Kita Bersama

AKHIR YANI Pemimpin Redaksi Assalamu'alaikum Wabarakaatuh

Warahmatullahi

KAMI mendo'akan semoga pembaca dan masyarakat Kabupaten Kampar pada umumnya dalam keadaan sehat wal afiat. Alhamdulillah kami kembali hadir menyapa pembaca pada edisi ketiga tahun pertama Tabloid Suara Kampar. Kehadiran edisi ketiga ini digodok dengan penuh emosional di tengah permasalahan yang dihadapi ribuan masyarakat Kabupaten Kampar yang sedang mengalami musibah banjir maupun pasca banjir di beberapa wilayah di sepanjang aliran Sungai Kampar. Ya, sepekan terakhir masyarakat

Pendiri : Akhir Yani, Arief Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi/ Penanggungjawab : Akhir Yani Pemimpin Perusahaan : Arief Dewan Redaksi/Redaktur Senior : Aprizal, Marhaliman, Martunus Rahmat Koordinator Liputan : Martunus Rahmat Sekretaris Redaksi : Astri Wahyuni Manager Keuangan Nurli H Manajer Iklan Fathul Jannah Manager Pemasaran dan Distribusi : Muhammad Arief Penasehat Hukum : Hafiz Tohar SH, Suwandi SH Reporter/Kontributor: Nazario, Astri Wahyuni (Bangkinang Kota), Mirdas Aditya (Bangkinang dan Salo), Riadi C (XIII Koto Kampar dan Kuok), Syawal (Koto Kampar Hulu), A Zubir (Kampar/Kampar Timur), Arika Harmon (Rantau Kampar Kiri), Jamzi Pitopang (Kampar Utara dan Rumbio Jaya), Imam M (Tapung Raya), Zaidun (Siak Hulu dan Perhentian Raja) Alamat Redaksi : Jalan Ahmad Yani, Bangkinang Kota No Handpone : 085365226132 email: suarakampar_tabloid@gmail.com No Rekening : Percetakan : PT Riau Pos Graindo Tarif Iklan Cover (Warna) Iklan (Warna) Iklan (Hitam Putih) Galeri Foto (Warna) Profil (Warna) Advertorial

Rp 10.000.000,Rp 10.000.000,-/halaman Rp 5.000.000,-/halaman Rp 7.000.000,-/halaman Rp 10.000.000,-/halaman Rp 8.000.000,-/halaman

Tabloid Suara Kampar Hari Jum'at, Tanggal 15 Januari 2016 Diterbitkan Oleh : PT. Suara Kampar Siber Sesuai dengan SURAT KEPUTUSAN MENTERI HUKUM dan HAM RI Nomor : AHU-0000587.AH.01.01 No NPWP : 72.209.894.4-221.000 Redaksi menerima sumbangan tulisan atau artikel, puisi dan ilustrasi. Tulisan diketik rapi dua kertas kuarto dan dilengkapi identitas pengirim. Redaksi berhak menyunting isi tulisan tanpa mengubah maknanya.

Kampar dihebohkan dengan musibah banjir akibat meluapnya Sungai Kampar yang terjadi sejak Senin (8/2/2016) lalu. Hingga tabloid ini naik cetak, banjir masih menggenangi sebagian wilayah Kecamatan Siak Hulu. Awalnya banjir terjadi di bagian hulu waduk PLTA Koto Panjang yang merendam ratusan rumah di beberapa desa di Kecamatan Koto Kampar Hulu diantaranya yang terparah di Desa Tabing dan Tanjung. Tingginya curah hujan juga berakibat banjir di provinsi tetangga, Sumatera Barat. Pada Senin (8/2/2016) lalu jalan nasional di Pangkalan, Kabupaten Lima Puluh Kota lumpuh total berjam-jam akibat terendam banjir. Tak lama setelah itu, banjir mulai menggenangi Kecamatan Kuok, terus ke

hilir di Kecamatan Salo, Bangkinang Kota, Bangkinang, Kampar, Kampar Utara, Rumbio Jaya, Kampar Timur, Tambang dan Siak Hulu. Kami menyadari bahwa musibah banjir terbesar sejak tahun 1978 atau 38 tahun yang lalu ini adalah duka kita bersama masyarakat Kabupaten Kampar. Semoga banyak pihak yang peduli terhadap korban banjir sehingga meringankan beban para korban banjir. Atas kejadian ini, Tabloid Suara Kampar berupaya mencari informasi sebanyak-banyaknya di lokasi banjir maupun dengan mengumpulkan informasi via sambungan seluler. Kami tidak hanya mengumpulkan informasi dari masyarakat, namun juga berupaya mengkonfirmasi berbagai pihak baik Pemerintah Kabupaten Kampar,

DPRD Kabupaten Kampar, Pemerintah Provinsi Riau, TNI, Polri maupun pihak manajemen PLTA Koto Panjang agar pendapat dari berbagai pihak ini bisa disalurkan di tabloid ini. Semoga apa-apa yang disampaikan ini bisa menjadi catatan, pelajaran dan pengalaman kedepan ketika musibah ini datang lagi. Harapan lainnya semoga penanggulangan bencana bisa lebih baik lagi. Pada edisi kali ini tak ketinggalan beberapa aspirasi masyarakat terus kami suarakan seperti kerusakan ruas jalan Batu Bersurat-Bandur Picak, dimana masyarakat di sini masih menuntut perbaikan agar akses transportasi bagi puluhan ribu penduduk tidak terganggu. Kemudian kali ini kami munculkan rubrik pendidikan di halaman 12 yang menceritakan tentang

PENULIS:: Amril Jambak

kemeriahan HUT Kabupaten Kampar ke66 di SMAN 1 Rumbio Jaya. Pada rubrik UKM, kami menyajikan liputan tentang bertanam buah di pekarangan rumah sehingga bisa menghasilkan uang. Sementara itu kali ini rubrik Hukrim mengabarkan tentang perampokan di Kantor Teras BRI Cabang Bangkinang yang menyebabkan tertembaknya satu orang kasir dan raibnya uang sejumlah Rp 150 juta. Di halaman lain kami membuka rubrik olahraga yang berisi diantaranya tentang sikap optimis Pemkab Kampar dalam menghadapi Pekan Olahraga Provinsi Riau IX 2017 dimana Kampar bertindak sebagai tuan rumah. Selamat menikmati sajian berita dari kami semoga bermanfaat. Wassalam

OPINI

Menolak Revisi UU KPK! REVISI Undang-Undangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sekarang ini terus bergulir di DPR RI. Pro dan kontra atas rencana revisi pun tak terhindarkan. Bahkan penolakan dari berbagai elemen agar revisi UU KPK dibatalkan pun telah disuarakan, tapi hingga kini belum tahu arahnya. Dalam hal penolakan, sampai hari ini baru satu fraksi di DPR RI yang dengan tegas menolaknya, yakni Fraksi Gerindra. Dalam rapat Badan Legislasi (Baleg) DPR RI, Rabu (10/2) malam kemarin, Fraksi Gerindra menjadi satusatunya fraksi yang menolak revisi UU KPK. Menurut anggota Fraksi Gerindra, Desmond J Mahesa, salah satu alasan utama Gerindra adalah kurang detailnya alasan dilakukannya revisi tersebut. Desmond menjelaskan, harusnya pengusul bisa lebih detail soal alasan perubahan UU KPK, terutama dalam empat poin. Untuk poin kewenangan penyadapan, Gerindra menilai belum ada naskah akademik yang secara jelas menyebutkan, KPK melakukan penyalahgunaan dalam kewenangan penyadapan. Pada poin kewenangan penyadapan ini, KPK nantinya diharapkan bisa meminta izin terlebih dahulu dengan Dewan Pengawas. Kemudian terkait pemberian wewnang bagi KPK untuk menerbitkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3), Desmond menilai, harus ada kategorisasi yang jelas terkait hal ini. Penerbitan SP3 ini harus didukung penetapan dari bukti-bukti hukum yang ada. Jangan nantinya, ujar Desmond, SP3 ini menjadi semacam alat ATM dan dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu seperti yang terjadi di lembaga penegak hukum lainnya. Apakah ini upaya untuk melemahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)? Para aktivis antikorupsi menganggap bahwa revisi UU KPK adalah upaya nyata untuk melumpuhkan KPK. Menolak revisi UU KPK, tokoh-tokoh di Yogya yang tergabung Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi Yogyakarta berkumpul dalam aksi 'Jogja Grumegah Tolak Revisi UU KPK' di kantor PP Muhammadiyah, Jl Cik Ditiro, Yogyakarta, Minggu (14/2/ 2016). Mantan Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas, Direktur PUKAT UGM Zainal Arifin Mochtar, budayawan ST Sunardi, Sosiolog UGM Susetiawan, perwakilan PWNU DIY Purwo Santoso, perwakilan Muhammadiyah, KAHMI DIY, organisasi difabel, advokat, pe-

rempuan antikorupsi, LSM, agamawan, dan mahasiswa di Yogya mendeklarasikan menolak revisi UU KPK. Mereka juga membubuhkan tanda tangan sebagai bentuk dukungan untuk menolak revisi UU KPK. Sejumlah tuntutan yang diajukan yakni; seluruh fraksi di DPR agar membatalkan rencana pembahasan revisi UU KPK di sidang paripurna DPR, Presiden Joko Widodo agar menolak membahas revisi UU KPK bersama dengan DPR (tidak mengeluarkan Surat Presiden) dan menariknya dalam prolegnas 2015-2016. Presiden diminta mewaspadai manuver dan operasi senyap yang dilakukan di lingkungan terdekatnya, khususnya yang memiliki ambisi menguasai sektor ekonomi dan politik dengan mendorong pelemahan KPK melalui revisi UU KPK. Masyarakat harus menghukum partai-partai politik pendukung revisi UU KPK dengan cara tidak memilih kandidat yang diusung partai tersebut dalam Pilkada serentak 2017. Mantan Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas mengatakan aksi ini sebagai wujud komitmen masyarakat madani di DIY untuk tetap digaris depan melakukan perlawanan ilegal yang dilakukan secara sistemik oleh kekuatan koruptor melalui revisi UU KPK yang sudah berkali-kali diajukan. 18 kali upaya dari kalangan anti reformasi mencoba melemahkan KPK lewat revisi melalui judicial review. Itu semua kandas karena dilawan masyarakat sipil yang tanpa pamrih, kata Busyro di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta. Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi Yogyakarta menyatakan ada 4 poin krusial draft revisi UU KPK yang dapat melumpuhkan KPK. Pertama, dibentuknya dewan pengawas yang memiliki sejumlah kewenangan yang dapat menghambat kinerja KPK misal penyadapan dan penyitaan yang harus seizin dewan pengawas. Kedua, terkait penyadapan. Selain harus seizin dewan pengawas, penyadapan hanya boleh dilakukan pada tahap penyidikan. Ketiga, dalam draft revisi UU KPK, KPK tidak dapat mengangkat penyelidik dan penyidik secara mandiri. KPK hanya boleh merekrut tenaga penyelidik dari kepolisian. Keempat, KPK dapat menghentikan penyidikan dan penuntutan perkara korupsi (SP3). Sarat Kepentingan Revisi juga dianggap sarat

kepentingan. Pasalnya, di tengah kompleksnya tantangan pemberantasan korupsi, malah melihat adanya upaya-upaya pengurangan kewenangan bagi KPK, sehingga perlawanan balik koruptor masih saja terjadi. Kita tahu, sudah ada empat kali itu perlawanan balik koruptor. Abdul Fickar mencontohkan beberapa kasus yang dianggapnya sebagai contoh perlawanan balik koruptor dan usaha pelemahan terhadap KPK yang pernah terjadi, seperti melalui upaya hukum seperti judicial review ke Mahkamah Konstitusi, tuntutan praperadilan maupun gugatan perdata melalui Pengadilan Negeri. Ahli hukum itu mengatakan, sebelumnya juga terjadi perebutan kewenangan antara KPK dan Kepolisian dalam penanganan kasus Anggodo dan Djoko Susilo yang berujung pada kriminalisasi KPK. Namun, menurutnya, upaya pelemahan KPK telah menunjukkan hasil ironis. Fickar memandang adakalanya, setelah terjadi upaya pelemahan, justru kinerja KPK terlihat semakin signifikan. Hal tersebut, kata dia masuk akal, sebab hambatan bisa membuat institusi KPK semakin solid. Namun, di sisi lain, dukungan masyarakat terhadap KPK membuat lembaga antirasuah itu juga makin percaya diri melakukan tugas pencegahan dan pemberantasan korupsi. Padahal masyarakat tahu sendiri, KPK adalah lembaga negara yang dibentuk dengan tujuan meningkatkan daya guna dan hasil guna terhadap upaya pemberantasan tindak pidana korupsi. KPK bersifat independen dan bebas dari pengaruh kekuasaan mana pun dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya. Komisi ini didirikan berdasarkan kepada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2002 mengenai Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Dalam pelaksanaan tugasnya, KPK berpedoman kepada lima asas, yaitu: kepastian hukum, keterbukaan, akuntabilitas, kepentingan umum, dan proporsionalitas. KPK bertanggungjawab kepada publik dan menyampaikan laporannya secara terbuka dan berkala kepada Presiden, DPR, dan BPK. Menurut penulis, revisi UU KPK ini tak hayal bakal meluluhlantakkan keperkasaan KPK yang selama ini sudah dikatakan berhasil menekan angka korupsi di

Tanah Air. Ini terbukti dengan banyaknya pelaku korupsi masuk kerangkeng, dan uang negara pun terselamatkan. Lalu pertanyaannya, apakah selama ini mereka (petinggi negara, red) gerah akan sepak terjang lembaga anti rasuah ini? Sehingga beberapa kali KPK digoyang dengan diusungnya draf revisi KPK yang pada hakikatnya melemahkaan kinerja KPK. Tentunya kita sudah mengetahui, hingga hari ini KPK terus melanjutkan beberapa kasus besar yang melibatkan petinggi negara, maupun mantan petinggi negara di republik ini. Bak cacing kepanasan, mereka ‘berteriak’ bahwasanya KPK tidak diperlukan lagi, karena sudah ada dua lembaga yang bisa menggantikan peran lembaga anti rasuah tersebut. Tapi apa lacur, usulan draf revisi UU KPK kini sudah di ‘meja’ DPR. Keberadaan atau keberlangsungan KPK perlu dipertahankan dalam semangat memberantas korupsi nampaknya akan tergerus oleh kesepakatan politik fraksifraksi di Senayan. Kita hanya berharap, kewenangan KPK tidak dipangkas, melainkan memberikan kekuatan penuh agar pemberantasan korupsi yang dilakukan lembaga anti rasuah terus berjalan seperti sekarang ini. Kepada pemerintah dan DPR, kita berharap agar lebih memikirkan kepentingan bangsa dan negara, bukan untuk kepentingan tertentu. Alangkah baiknya dibatalkan sehingga tidak ada pikiran negatif terhadap kuatnya rencana revisi UU KPK. *** *) Penulis Adalah Founder Forum Diskusi Publik, dan peneliti Lembaga Studi Informasi Strategis Indonesia.


No: 003 / Tahun: I / 15-29 Februari 2016

Laporan Utama

3

„ Lagi-Lagi Kampar Diterjang Banjir

Terbesar Sejak 38 Tahun Terakhir

WARGA memanfaatkan sampan sebagai alat transportasi disaat banjir.

BELUM lama bencana banjir berlalu, Kabupaten Kampar kembali kembali dibuat heboh. Senin (8/2/ 2016) permukaan air Sungai Kampar kembali mendadak naik. Banyak masyarakat mengaku tak sempat mengemas barang-barangnya. „ AKHIR YANI Laporan Kampar Kegaduhan masyarakat akibat meluapnya Sungai Kampar terdengar sejak Senin (9/2/2016) dimulai dari desa-desa yang terdekat dengan waduk PLTA Koto Panjang seperti beberapa desa di Kecamatan Kuok, Bangkinang dan Bangkinang Kota. Bencana banjir terus meluas hingga ke Kecamatan Kampar, Kampar Timur dan

Tambang maupun Siak Hulu. Banjir kali ini cukup besar, bahkan banyak yang bilang banjir terbesar sejak 38 tahun terakhir atau sejak tahun 1978 silam. Banjir telah merendam ribuan rumah, menghanyutkan keramba, merusak lahan pertanian dan perkebunan warga, melumpuhkan arus transportasi terutama Jalan Raya Bangkinang-Pekanbaru. Banjir juga telah merendam bangunan sekolah, masjid dan fasilitas umum lainnya. Hal itu menyebab-

kan lumpuhnya aktivitas belajar mengajar. Kabar pilu juga terdengar, karena banjir telah memakan korban jiwa. Di mana-mana masyarakat mengeluh karena terbatasnya bantuan untuk evakuasi korban banjir dan masyarakat mengaku banyak tak tersentuh bantuan bahan makanan mesti Pemkab Kampar dan beberapa pihak seperti TNI, Basarnas, Pemprov Riau, Dubalang Kampar, PKK, KNPI, DPD II Partai Golkar Kampar, beberapa kandidat Bupati/Wakil Bupati Kampar diantaranya H Zulher, Ibrahim Ali maupun pihak swasta telah menyalurkan berbagai jenis bantuan dan bertungkus lumus mendirikan posko dan dapur umum. Ternyata upaya itu memang belum bisa menjangkau seluruh korban banjir karena luasnya

wilayah yang terkena banjir. Lantas bagaimana komentar masyarakat yang muncul dibalik bencana yang cukup luas ini. Beberapa masyarakat yang diwawancarai Suara Kampar lagi-lagi mengaku kecewa dengan pihak manajemen PLTA Koto Panjang yang dituding menjadi penyebab terjadinya bencana banjir yang terkesan tiba-tiba ini. Masyarakat menilai pihak PLTA melakukan pembuangan air besarbesaran tanpa memikirkan dampak bagi masyarakat yang berada di bagian hilir waduk. Sebagian masyarakat juga menuding PLTA melakukan pembuangan air pada malam hari. Nah, sebaliknya PLTA Koto Panjang tak mau kalah. Beberapa pernyataan disampaikan kepada media dan juga termasuk kepada pimpinan di negeri ini

diantaranya saat Pelaksana Tugas Gubernur Riau Ir H Arsyadjuliandi Rachman, MBA bersama Danrem 031 Wirabima Brigjen Nurendi, M.Si (Han) dan Ketua DPRD Kabupaten Kampar Ahmad Fikri, S.Ag datang berkunjung ke Waduk PLTA Koto Panjang, Rabu (10/2/2016) lalu melihat secara langsung bagaimana PLTA Koto Panjang mengatur pembuangan airnya melalui pintu limpahan air (spillway gate). Beberapa orang yang berperan penting di bendungan PLTA Koto Panjang menjelaskan panjang lebar mengenai proses pembuangan air di bendungan PLTA Koto Panjang bahwa mereka bekerja telah memenuhi standar operasional (SOP). Diantara pihak manajemen PLTA Koto Panjang yang ikut menerima kunjungan rombongan Plt Gubri adalah Saminan Siregar yang kini menjabat Asisten Manajer Operasional Sektor Pekanbaru. Kemudian Bayu Tuk Windriyo selaku Manajer Unit PLTA Koto Panjang. Keduanya mengakui bahwa pembukaan pintu pembuangan air untuk menjaga keamanan waduk dan masyarakat di hulu dan hilir waduk. Seperti diberitakan, sepanjang Senin (8/2/2016) jalan nasional di Pangkalan, Kabupaten Lima Puluh Kota lumpuh total karena tergenang banjir. Akibatnya antrian kendaraan mengular. Kemacetan baru bisa diurai setelah PLTA Koto Panjang melakukan pembuangan air secara besar-besaran. Ternyata langkah itu tak bisa mencegah dampak banjir di bagian hilir waduk sehingga menyebabkan banjir terparah sejak tahun 1978. Pasca banjir, cerita kerugian terdengar di mana-mana. Tak terkecuali dari petani keramba. Puluhan petani keramba dari Kecamatan Kuok bahkan kembali menggelar unjuk rasa ke PLTA Koto Panjang, Sabtu (13/2/2016) menuntut ganti rugi keramba mereka yang hanyut dan rusak. Aksi serupa juga telah dilakukan dua pekan sebelumnya saat banjir pertama dalam tahun ini menerjang Kampar.***

Mensos RI Pun Akhirnya Turun ke Kampar BENCANA banjir di Kabupaten Kampar ternyata sampai di telinga pejabat di pusat. Presiden Republik Indonesia Jokowi mengutus Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa melihat langsung kondisi masyarakat yang ditimpa musibah banjir di Kampar, Sabtu (13/2/ 2016). Bu Menteri Menteri dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) beserta rombongan dari Kementrian Sosial RI mengunjungi korban banjir di Desa Kualu, Kecamatan Tambang. Turut hadir dalam kunjungan kerja Mensos RI tersebut antara lain Plt Gubernur RiauIr H Arsyadjuliandi Rachman, MBA beserta rombongan, Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Provinsi Riau Drs H Syafruddin AR, M.Si, Kepala BPBD Provinsi Riau yang diwakili oleh Kasi Kesiapsiagaan Toto, Bupati Kampar yang diwakili Asisten II Setdakab Kampar H Nurbit, Ketua DPRD Kabupaten Kampar Ahmad Fikri,S.Ag beserta rombongan, Plt.Kepala BPBD Kabupaten Kampar Santoso, Plt. Kadis Sosial dan Tenaga Kerja Kampar H Kamaluddin, Kadis Kesehatan Kampar Dr.Haris, Kapolres

Kampar AKBP Ery Apriyono,S.Ik, Dandim 0313 KPR Letkol Kav Yudhi Prasetyo, S.IP, Danyon 132 BS yang diwakili Danton LETDA Dody dan unsur Forkopimda Kampar lainnya. Selain itu tampak hadir Camat Tambang H Mulatua Siregar, S.Sos.M.Si beserta UPTD terkait Kecamatan Tambang. Kepala Pus-

kesmas Kecamatan Tambang Dr. Masril, Kapolsek Tambang AKP RusyandiI Zuhri Siregar, S.Sos, Danramil 07 Kampar Kapten Inf Rafles, Kades Kualu Darmilis, tokoh masyarakat dan lainnya. Dari datang yang berhasil dirangkum suarakampar.com, Kunker Mensos RI Ini juga diikuti Tim Tagana Provinsi Riau dan Kabu-

MENTERI Sosial RI Khofifah Indar Parawansa menyerahkan secara simbolis kunci mobil dan sepeda motor kepada Asisiten II Setdakab Kampar dan Plt Dinsos Kampar saat meninjau banjir di Desa Kualu, Kecamatan Tambang.

paten Kampar sebanyak 25 orang, Tim Basarnas Provinsi Riau dan Kabupaten Kampar sebanyak 12 orang, Personil TNI dari Kodim 0313 KPR, personil Batalyon 132 BS, anggota Koramil 07 Kampar, anggota Polres Kampar ninik mamak, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda dan ratusan masyarakat Desa Kualu. Dalam Kunker ini Khofifah Indar Parawansa menyerahkan secara simbolis bantuan berupa 1 unit Kbm R4 Dapur umum dan 1 unit Spm Trail dari Kemensos kepada Pemkab Kampar, dilanjutkan penyerahan peralatan tempat tinggal sementara berupa tenda gulung dan matras, selimut, sarung maupun pakaian. Selanjutnya Mensos RI dan rombongan menyerahkan sejumlah sembako kepada beberapa perwakilan masyarakat Desa Kualu, Kecamatan Tambang. Bantuan itu berupa paket sembako yang terdiri dari beras sebanyak 3000 kilogram, mie instan sebanyak 800 bungkus, sarden sebanyak 10.800 kaleng, sambal pedas sebanyak 2.400 botol, kecap manis sebanyak 2.400 botol, minyak goreng seba-

nyak 760 botol. Kemudian bantuan sandang berupa selimut sebanyak 480 lembar. Sedangkan untuk peralatan evakuasi terdiri dari mattras sebanyak 60 lembar, tenda gulung sebanyak 70 lembar, kendaraan patroli banjir, 1 unit mobil dumlap, 1 unit Spm Trail TRC. Usai penyerahan bantuan secara simbolis, Mensos RI dan rombongan melanjutkan peninjauan kondisi dapur umum untuk bantuan masyarakat korban banjir. Rombongan Mensos juga meninjau lokasi banjir terakhir di Pemukiman warga Dusun I Desa Kualu Kecamatan Tambang yang berjumlah 400 KK dan sekaligus pemberian bantuan sembako secara langsung oleh rombongan Mensos kepada beberapa masyarakat tempatan. Mensos saat diwawancara di lokasi banjir menghimbau masyarakat lebih bersabar menghadapi musibah banjir."Sebab hal tersebut merupakan cobaan dari tuhan kepada kita. Untuk itu mari jaga keluarga kita semua dari bahaya banjir, jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan," beber Khofifah.(hir)


Laporan Utama

4

No: 003 / Tahun: I / 15-29 Februari 2016

Pengelola Waduk PLTA Koto Panjang:

INI BANJIR TERPARAH Sejak Waduk Beroperasi

PUSAT Listrik Unit Waduk PLTA Koto Panjang merasa selalu disudutkan sebagai dalang bencana banjir di sekitar aliran Sungai Kampar. Manajer Pusat Listrik Waduk PLTA Koto Panjang Bayu Tuk Windriyo angkat bicara saat memberikan keterangan persnya, Kamis (11/2/2016) siang. „ ARIF Laporan Kampar Bayu menegaskan, pihaknya selama ini telah melaksanakan prosedur teknis pengelolaan air waduk sebagaimana mestinya. Kondisi cuaca sangat menentukan langkah yang diambil dalam pelaksanaan prosedur teknis tersebut. Soal banjir besar akibat meluapnya Sungai Kampar kali ini, Bayu mengakui yang terparah sejak waduk beroperasi dari tahun 1998 silam. "Kali ini memang yang terparah. Sejak waduk beroperasi, baru kali ini inflow rata-rata 2.000 kubik per detik bertahan selama 48 jam dari tanggal 8 sampai 10 (Februari)," ujarnya. Bayu menuturkan, debit air masuk ke waduk (inflow) terus meningkat sejak Minggu (7/2) sore. Mulai dari rata-rata 600 hingga mencapai 4.200 kubik per detik pada Senin (8/2) pukul 03.00 WIB. Sementara normalnya 100 hingga 500 kubik per detik. "Kalau di 1.000 (kubik per detik), kita sudah siaga," kata Bayu. Ditambahkan, inflow besar-besaran berdampak langsung terhadap meningkatnya tinggi elevasi 120 sentimeter hanya dalam waktu 24 jam. Dimana, besar volume 1,1 juta kubik per sentimeter. "Artinya ada sekitar 172 juta kubik air tertahan di bendungan," ujarnya. Lanjut Bayu, ini karena hujan lebat sehingga menyebabkan banjir di sisi hulu. Menurut dia, pada

saat inflow 600 kubik per detik, tiga unit pintu limpahan air (spillway gate) waduk sudah mulai dibuka masing-masing setinggi 70 sentimeter.

"Tapi tiba-tiba naik ke 2.000 sampai 4.200 kubik per detik. Makanya kita terpaksa harus buka kelima pintu sempat mencapai setinggi 3 meter," ujar Bayu. Ia kembali menegaskan, pihaknya tidak pernah melepas air dalam jumlah besar secara mendadak. Peningkatan tinggi bukaan spillway gate selalu dilakukan perlahan. Bayu mengakui, pihaknya kerap berada di posisi serba salah. Senantiasa memperhatikan sisi hulu dan hilir. Khusus untuk sisi hilir, pihaknya tidak pernah membuka spillway gate pada malam hari.

Mulai pukul 18.00 hingga 06.00 WIB. "Sebelum dibuka harus diumumkan terlebih dahulu. Jadi ada space waktu untuk bersiapsiap. Kalau malam, sulit diumumkan. Masyarakat sedang tidur. Kita mempertimbangkan keselamatan jiwa masyarakat di hilir," jelas Bayu. Bayu menuturkan, sebelum pintu spillway dibuka, pihaknya sudah menyebar pengumuman ke Pemerintah Kabupaten Kampar dan instansi terkait. Baik secara viral, lisan maupun tertulis. Pihak waduk juga mengumumkan de-

ngan berkeliling menggunakan kendaraan dilengkapi sound system. Bayu tidak menampik, pengumuman tidak didapat oleh seluruh warga. Terutama di daerah pinggiran Sungai Kampar yang paling beresiko dilanda banjir. Menurut dia, perlu fasilitas berupa alat pemberi sinyal yang dipasang di aliran Sungai Kampar. "Kita berharap Pemerintah bisa membangunnya. Supaya sistem penyebaran informasi lebih cepat dan akurat," pungkas Bayu.***

PLT GUBRI H Arsyadjuliandi Rachman didampingi Ketua DPRD Kampar Ahmad Fikri dan Danrem 031 WIB Brigjen Nurendi meninjau ruang pusat kontrol PLTA Koto Panjang.

Catchment Area PLTA Kota Panjang Dalam Kondisi Kritis LUAS daerah tangkapan air (catchment area) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Koto Panjang mengalami kritis. Kondisi areal penyangga di sekitar Waduk PLTA Koto Panjang semakin memprihatinkan. Ini mengancam masa depan keberlangsungan waduk. Hal itu diungkapkan Asisten Manajer Operasional Sektor Pekanbaru Sahminan Siregar didampingi Manajer Unit PLTA Koto Panjang Bayu Tuk Windriyo kepada Plt Gubernur Riau Ir H Arsyadjuliandi Rachman, MBA yang didampingi Danrem 031 Wirabima Brigjen Nurendi, M.Si (Han), Ketua DPRD Kampar Ahmad Fikri, S.Ag anggota DPRD Kampar Agus Candra, S.IP dan sejumlah wartawan media cetak dan elektronik saat berkunjung ke Ruang Pusat Kontrol PLTA Koto Panjang di Desa Merangin, Kecamatan Kuok, Selasa

(9/2/2016) malam. Dikatakan Sahminan catchment area PLTA Kota Panjang sekitar 3.337 km2. "Bagaimana solusi mengatasi air yang datang ke waduk karena penyangganya mengalami kerusakan. Ini bagian tanggungajawab kita. Kedepan kita harap tak terjadi lagi luapas air yang besar seperti ini karena disanggah dulu. Kami berharap Pem- Bayu Tuk Windriyo Sahminan Siregar da agar berkoordinasi dengan area. lintas sektoral mengatasi permaSeperti diketahui, sumber air salahan ini," ujar Saminan. Waduk PLTA Koto Panjang berasal Menurutnya, kalau persoalan dari Sungai Batang Mahat dan ini tak bisa diselesaikan, maka Kampar Kanan. "Kami tak ada banjir akan dialami setiap tahun. berharap banjir, tetapi akan beru"catchment area ini sudah sangat saha semaksimal mungkin melakritis. Itu PR (pekerjaan rumah red) kukan pengendalian," ucapnya. dan perlu solusi," tegas Saminan. Dikatakan, pembangunan PLTA Kerusakan catchment area ini kata Koto Panjang ini selain bertujuan Saminan karena banyaknya peuntuk menghasilkan listrik juga barambahan hutan di catchment

gaimana mengelola air Sungai Kampar. Namun karena rusaknya catchment area upaya itu menjadi terganggu. Dia menambahkan, awalnya desain PLTA Koto Panjang berada di elevasi atau ketinggian air waduk 87 meter. Tapi karena adanya situs budaya Candi Muara Takus maka didesain di elevasi 84 meter. Dia menambahkan, pihaknya telah melakukan penghijauan dengan menanam pohon untuk memulihkan lahan kritis di catchment area. Namun upaya itu perlu didukung Pemerintah. Lanjut Sahminan, kerusakan catchment area memicu laju sedimentasi. Ia mengatakan, waduk sedang mengalami pendangkalan karena material yang terbawa air ke dalam genangan waduk lalu mengendap. Namun ia belum

bisa menyebutkan ketebalan pendangkalan sejak waduk difungsikan. "Kita sudah kerja sama dengan pihak UNRI. Dalam hal pemantauan masalah lingkungan. Meneliti proses sedimentasi," jelas Sahminan. "PLTA akan kerjasama dengan pihak luar, kedalaman saat ini dalam tahap aman. Pembukaan spill way gate dengan arus yang sangat deras juga membuat sedimentasi terbuang oleh kecepatan air," beber Sahminan. Sejauh ini, menurut Sahminan, data laju sedimentasi telah didapat. "Kita perlu lihat data," ujarnya. Ia mengungkapkan, laju sedimentasi masih pada level aman. Artinya, masih dalam ambang batas toleransi. Pihaknya juga melakukan pemantauan lingkungan waduk dilakukan setiap bulan.(hir)


Laporan Utama

No: 003 / Tahun: I / 15-29 Februari 2016

5

„ Akibat Banjir di Kampar

Dua Nyawa Melayang dan 3.500 KK Jadi Korban Banjir MENJELANG kedatangan Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa ke Kabupaten Kampar, Sabtu (13/ 2/2016) bencana banjir di Kampar yang telah terjadi sejak Senin (8/2/2016) lalu telah menyebabkan kerugian yang tak sedikit. Sedihnya lagi, dua nyawa melayang akibat bencana banjir terparah sejak tahun 1978 itu. Kedua warga itu adalah Marzuki, warga Desa Ranah, Kecamatan Kampar dan Roni Fadilah, Warga Desa Alam Panjang Kecamatan Rumbio Jaya. Marzuki (50) meninggal dunia pada Senin (8/2/2016) lalu karena ingin memperbaiki dan menyelamatkan kerambah dari derasnya air Sungai Kampar.

Sementara Roni Fadilah, pemuda lajang yang masih berusia 18 tahun ini menghembuskan napas terakhirnya karena diseret arus banjir yang sangat kuat ketika hendak pulang dari balai menuju rumahnya. Bupati Kampar yang diwakili oleh Asisiten II Setdakab Kampar H Nurbit dalam laporannya

Data Terbaru Bencana Banjir Perkecamatan di Kabupaten Kampar Sejak Tanggal 8 s/d 11 Februari 2016 sbb : 1. Kecamatan Koto Kampar Hulu z Desa Tabing. 110 KK 2. Kecamatan Kuok z Desa Empat Balai. 200 KK z Desa Pulau Tarap. 100 KK z Desa Pulau Jambu. 6. KK z Desa Kuok. 6. KK 3. Kecamatan Salo z Desa Salo. 45 KK z Desa Salo Timur. . 58 KK z Desa Ganting. 1 KK z Desa Ganting Permai. 45 KK z Desa Sipungguk. 500 KK 4. Kecamatan Bangkinang Kota z Kelurahan Langgini. 410 KK z Desa Kumantan. 257 KK 5. Kecamatan Bangkinang z Kelurahan Pulau. 650 KK z Desa Binuang. 487 KK z Desa Muara Uwai. 610 KK z KelurahanPasir Sialang. 791 KK z Desa Pulau Lawas. 780 KK 6. Kecamatan Kampar z Desa Penyasawan. 731 KK z Desa Pulau Jambu. 460 KK z Desa Rumbio. 789 KK z Desa Tanjung Berulak. 498 KK z Desa Batu Belah. 808 KK z Desa Pulau Tinggi. 382 KK z Desa Padang Mutung. 510 KK z Desa Ranah. 786 KK z Desa Limau Manis. 575 KK z Desa Simpang Kubu. 575 KK z Desa Tanjung Rmbutan 450 KK z Desa Koto Tibun. 355 KK z Desa Ranah Baru. 102 KK z Kelurahan Air Tiris. 550 KK z Desa Naumbai. 508 KK z Desa Bukit Ranah 60 KK z Desa Pulau Sarak 450 KK Sekolah 47 unit, Masjid 28 unit 7. Kecamatan Kampar Utara z Desa Sawah. 650 KK z Desa Kampung Pnjang. 362 KK z Desa Sei Tonang. 498 KK z Desa Muara Jalai. 535 KK z Desa Sei Jalau. 678 KK z Desa Naga Beralih. 535 KK z Desa Sendayan. 454 KK Sekolah 7 unit, Masjid 8 unit 8. Kecamatan Kampar Timur z Desa Pulau Rambai. 554 KK z Desa Sei Tarap. 415 KK z Desa Tanjung Bungo. 469 KK z Desa Koto Perambahan1216 KK z Desa Pulau Birandang. 1215 KK Sekolah 16 unit, Masjid 13 unit, Mushalla 4 unit. 9. Kecamatan Rumbio Jaya z Desa Pulau Payung. 1500 KK z Desa Alam Panjang 726 KK z Desa Simpang Petai. 116 KK z Desa Teratak. 136 KK Sekolah 18 unit, Masjid 8 unit, Mushalla 4 unit 10. Kecamatan Tambang z Desa Kuapan. 996 KK z Desa Tambang. 874 KK z Desa Pulau Permai. 645 KK z Desa Aur Sati. 670 KK z Desa Padang Luas. 330 KK z Desa Terantang. 876 KK z Desa Kualu. 482 KK z Desa Teluk Kenidai. 367 KK z Desa Gobah. 540 KK z Desa Kemang Indah. 415 KK z Desa Parit Baru. 421KK z Desa Balam Jaya. 135 KK z Desa Palung Raya. 300 KK Sekolah 35 unit, Masjid 40 unit Ternak ayam 22.555 ekor, Sapi dan Kerbau 1.140 ekor, usaha Kolam ikan 78 unit. 11. Kecamatan Siak Hulu z Desa Buluh Cina. 454 KK z Desa Tanjung Balam. 259 KK z Desa Teratak Buluh 740 KK z Desa Lubuk Siam. 50. KK ** Untuk jumlah jiwanya secara keseluruhan dapat ditotal dengan jumlah KK x 5 Orang. Data pengungsi 6.260 jiwa. Sumber data Posko Bencana Banjir Kabupaten Kampar Provinsi Riau dan laporan dari masing masing camatnya.dum Satgasgab : 1. Dandim Kampar, TNI/Polri, 2. BPBD kab Kampar, 3. Dinas Sosial Kabupaten Kampar 4. Basarnas Pekanbaru, 5. Dubalang Kampar (Sumber: BPBD Kampar)

kepada Mensos RI menjelaskan, Sabtu (13/2/2016) di Desa Kualu, Kecamatan Tambang mengatakan, musibah banjir yang melanda Kampar hingga hari kelima Sabtu (13/2/2016) telah merendam sebanyak 16 kecamatan dan 74 desa dan 5 kelurahan dengan jumlah kepala keluarga yang terkena banjir mencapai 3.500 kepala keluarga. Banjir kali ini telah

merusak sebanyak 96 unit sarana pendidikan. Nurbit menambahkan, bantuan yang telah diterima Pemkab Kampar dai berbagai pihak maupun pemerintah pusat seta dari BUMD, badan usaha milik swasta dan Tim Penggerak PKK Kabupaten Kampar telah disalurkan kepada masyarakat. Bantuan yang diterima be-

rupa beras sebanyak 8 ton, mie instan 176 karton, telur 400 papan, air mineral 96 karton, paket sembako 1.250 paket. Kampar juga menerima bantuan tenaga dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, Paskhas AU Roesmin Nurjadin, Basarnas, Danpen Korem, BPBD Kota Peknbaru serta BPBD Kabupaten Siak.(hms)

Dwi Hadi Kasmon (Anggota DPRD Kampar Fraksi Demokrat)

Pemda Harus Miliki Skema yang Jelas TERBATASNYA peralatan penanganan banjir juga dikeluhkan anggota DPRD Kampar Dwi Hadi Kasmon. Kepada Suara Kampar, Selasa (9/2/2016) ia mengakui masih banyak warga yang belum berhasil dievakuasi karena tak ada perahu seperti di sejumlah desa di Kecamatan Rumbio Jaya seperti di Pulau Payung sekitarnya. Politisi Demokrat itu juga minta Pemkab Kampar maupun Pemprov Riau

punya skema penanganan banjir yang terencana. "Penanganan bencana ini amanat undangundang. Seharusnya Pemda punya SOP karena banjir bakal terjadi setiap tahun," kata Dwi. Oleh sebab itu menurut Dwi negara harus hadir

ketika bencana seperti banjir di Kampar. Diakuinya, karena tidak adanya perahu karet dan perahu bermesin, masyarakat terpaksa membuat rakit dengan batang pisang di tengah derasnya aliran Sungai Kampar.(hir)

Drs H Rusydi Nur (Kepala Madrasah Ponpes Daarun Nahdhah Thawalib Bangkinang)

Informasi Hendaknya Sampai ke Masyarakat Luas SALAH satu sekolah yang merasakan dampak banjir adalah Pondok Pesantren Daarun Nahdhah Thawalib Bangkinang yang terletak di Desa Muara Uwai, Kecamatan Bangkinang. Kepanikan tampak di salah satu Ponpes tertua di Kabupaten Kampar ini saat aliran air Sungai Kampar mulai naik di pondok ini Senin (8/2/2016) malam. Sehari berikutnya, Selasa (9/2/2016) suasana makin mencekam karena ratusan santri masih belum dievakuasi. Belajar dari peristiwa ini, Kepala Ma-

drasah Ponpes Daarun Nahdhah Thawalib Bangkinang Drs H Rusydi Nur ketika ditemui disela-sela kesibukannya membersihkan ruangan kerjanya, Kamis (11/ 2/2016) berharap kepada pihak manajemen PLTA Koto Panjang dan pemerintah daerah agar kedepan informasi disampaikan dengan cepat dan menyeluruh kepada masyarakat. Ia juga minta pihak PLTA mengatur pembuangan air sehingga air pembuangan waduk PLTA tidak langsung menghantam pemukiman

masyarakat. "Banjir memang telah menjadi suatu musibah rutin, untuk melepaskan air kami minta secara berangsur-angsur, melihat kondisilah. Dulu PLTA mengatur air keluar banjirnya hanya sebatas di Sungai Kampar. Cuma tahun ini banyak yang menjadi korban karena banjirnya sangat luas," ujarnya. "Itu luar biasa, air yang datang seperti air bah," imbuhnya. Ia juga minta informasi pembuangan air disampaikan pihak PLTA dan Pemkab hendaknya sampai ke masyarakat bawah. "Turun ke camat, kepala desa, RT dan RW dan sampaikan ke pengurus masjid agar diumumkan di masjid," ujar Edi.(hir)

Syamsir Yunus (Warga Desa Koto Perambahan)

Pasca Banjir, Petani Butuh Bibit dan Pupuk BANJIR tidak hanya merendam pemukiman warga, namun juga lahan pertanian dan perkebunan masyarakat. Banyak sekali masyarakat bergantung hidup dari dua sektor ini. Pasca banjir, petani berharap agar Pemda juga memberikan perhatian kepada ladang ekonomi masyarakat.

Syamsir Yunus (48), warga Dusun IV Desa Koto Perambahan, Kecamatan Kampar Timur mengungkapkan, selain membutuhkan bahan makanan, pasca banjir petani berharap adanya bantuan bibit dan pupuk sebab banyak sekali kebun

masyarakat yang luluh lantak dan gagal panen akibat banjir. "Kalau bisa kami juga dibantu bibit, pupuk karena di sini banyak masyarakat menggantungkan hidup dari berkebun sayur dan padi," ujar Syamsir.(hir)

Miradewita (Warga Desa Muara Uwai)

Kami tak Berharap Bantuan, Tapi Kabari Cepat Kalau PLTA Buang Air BAGI Miradewita (29), seorang ibu rumah tangga di Desa Muara Uwai, Kecamatan Bangkinang, dia dan suaminya menyadari bahwa tak bisa berharap banyak mendapatkan bantuan dari pemerintah untuk korban banjir meski keluarganya selalu menjadi

langganan banjir mengingat banyaknya daerah dan warga yang menjadi korban banjir kali ini. Namun dia mengakui yang terpenting bagi keluarganya kalau ada rencana PLTA Koto Panjang membuang air dalam jumlah besar agar dikabari cepat

agar dirinya memiliki waktu yang cukup untuk menyimpan barang-barang rumah tangga dan usahanya. "Kalau tiba bencana cepat dikabarkan karena kami tidak sempat menyimpang barang-barang kami," ujar Miradewita yang membuka bengkel sepeda motor di sebuah bangunan berukuran kecil di pinggir jalan raya Bangkinang-Petapahan di Desa Muara Uwai kepada Suara Kampar baru-baru ini.(hir)


6

Laporan Utama

No: 003 / Tahun: I / 15-29 Februari 2016

„ Upaya Pemkab Kampar Tangani Korban Banjir

Dari Evakuasi, Dirikan Posko Hingga Bagi-Bagi Nasi Bungkus

TAK ingin masyarakat korban banjir mengalami penderitaan lebih mendalam, Pemerintah Kabupaten Kampar dibawah kepemipinan H Jefry Noer langsung bertindak cepat untuk memberikan bantuan kepada warga korban banjir yang telah mulai merendam pemukiman masyarakat sejak Senin (8/2/2016) lalu. „ AKHIR YANI Laporan Kampar Dari informasi yang dirangkum dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kampar, Pemkab Kampar telah melakukan beberapa upaya penanganan terhadap korban banjir, diantaranya melakukan evakuasi, mendirikan Posko Induk Bencana Banjir Kampar di Lapangan Merdeka, Jalan Prof M Yamin, SH Bangkinang. Pemkab juga menyalurkan bantuan makanan siap saji sebagai tahap awal tanggap darurat, mendirikan dapur umum bersama di setiap desa, menyalurkan bantuan sembako ke setiap dapur umum dan kepada masyarakat, menyiagakan petugas medis di seluruh desa yang terkena banjir. Upaya ini melibatkan personil dari berbagai instansi di lapangan. Untuk tim evakuasi terdiri dari personil TNI dari Kodim 0313/KPR dan Batalyon 132/BS dan Paskas TNI AU, Polres Kampar dan Basarnas Pekanbaru serta tim BPBD Kampar, Provinsi Riau, Siak dan

Pekanbaru. Sementara untuk penyaluran bantuan dipimpin langsung Bupati Kampar, dibantu oleh Satpol PP, Sejumlah organisasi masyarakat diantaranya Dubalang Kampar dan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kampar. Untuk tugas pendataan dipercayakan kepaa camat, kepala desa dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kampar. Selain itu untuk penanggungjawab di dapur umum Pemkab Kampar memberdayakan Tim Penggerak PKK Kampar, Dubalang Kampar dan KNPI Kampar beserta warga. Sedangan untuk bantuan medis ditangani oleh Dinas Kesehatan dan jajaran Puskesmas. Bantuan terhadap korban banjir juga mengalir dari Pemerintah Kota Pekanbaru. Walikota Pekanbaru H Firdaus, ST, MT langsung memimpin penyerahan bantuan dari Pemko Pekanbaru, Rabu (10/02/ 2016). Firdaus dan Jefry Noer juga meninjau beberapa desa yang terkena banjir di Kecamatan Bangkinang. Dari pantauan di lapangan se-

BUPATI Kampar H Jefry Noer mengendarai sepedamotor mengantarkan nasi bungkus untuk korban banjir di Kecamatan Bangkinang, Selasa (9/2/2016). jak hari pertama banjir, Senin (8/2/ 2016) Bupati Kampar H Jefry Noer langsung mengawal pendistribusian bantuan banjir dan berkoordinasi dengan berbagai pihak dengan terjun langsung ke lapangan. Tak jarang bupati juga terlihat langsung mengantarkan nasi bungkus kepada korban banjir diantaranya ke desa-desa di Kecamatan Bangkinang baik dengan

berjalan kaki, menggunakan mobil dan bahkan mengendarai sepeda motor sendiri. Sejak awal Bupati Kampar telah menegaskan kepada perusahaanperusahan yang beroperasi di Wilayah Kabupaten untuk dapat peduli dan memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena banjir. Ternyata himbauan itu digubri

oleh sebagian perusahaan diantaranya Bank Riaukepri Cabang Bangkinang yang membantu nasi bungkus dan paket sembako. Bantuan bagi korban banjir juga didapatkan dari TP PKK Kabupaten Kampar, KNPI Kampar dan Dubalang Kampar. Ketiga organisasi ini juga terlibat aktif menyalurkan bantuan dan melakukan evakuasi korban banjir.***

Meski Lelah, Bupati Tetap Fokus Tangani Bupati Kampar Banjir dan Berada Diantara Korban Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir DUKA dari korban bencana banjir di Kabupaten Kampar tampaknya sangat dirasakan H Jefry Noer, SH selaku Bupati Kampar. Sejak banjir melanda Kampar Senin (8/2/2016) langkah penangangan banjir langsung dilakukanoleh orang nomor satu di Negeri Serambi Mekkah itu. Dari pantauan di lapangan, Jefry selalu berada di lapangan, baik di posko induk darurat bencana banjir di Lapangan Merdeka Bangkinang maupun di tengah-tengah masyarakat korban banjir. Tak jarang setelah lebih dua hari banjir merendam ribuan rumah di Kampar, wajah lelah sering terlihat di wajah Jefry Noer. Namun demikian ia masih tampak bersemangat dan berusaha untuk terus berada di tengah masyarakat dan memastikan bahwa bantuan yang disalurkan oleh Pemkab Kampar sampai kepada masyarakat yang membutuhkan. Sejak bencana banjir terjadi, pria yang juga pernah tercatat sebagai anggota DPRD Riau itu terlihat sibuk membantu langsung korban banjir diantaranya membantu petugas mengantarkan langsung nasi bungkus kepada masyarakat korban banjir. Ia juga aktif berkoordinasi dengan berbagai pihak baik TNI, Polri, Ba-

sarnas, Pemprov Riau maupun dengan organisasi yang turut membantu penanganan banjir seperti Dubalang Kampar, TP PKK Kampar dan KNPI Kampar serta pihak perusahaan dan badan lainnya. Jefry Noer mengatakan, penanganan banjir di Kabupaten Kampar untuk tahap awal difokuskan mengutamakan evakuasi untuk keselamatan warga dan menyalurkan bantuan yang siap untuk dimakan seperti nasi bungkus. Selanjutnya, ditindaklanjuti dengan

pendirian posko-posko darurat. Keputusan untuk menyalurkan nasi bungkus kepada warga karena sebagian besar warga tidak dapat memasak di rumah masing-masing, sehingga bantuan tanggap darurat harus diberikan. Setelah itu, bantuan berikutnya disalurkan melalui posko-posko yang ada di setiap desa. Bupati Kampar juga mengintruksikan kepada camat untuk menambah dapur umum di setiap desa yang masih dilanda banjir.(hms/hir)

BUPATI Kampar H Jefry Noer didampingi Walikota Pekanbaru H Firdaus berbincang dengan korban banjir setelah menerima bantuan dari Pemko Pekanbaru di Desa Muara Uwai, Kecamatan Bangkinang, Selasa (9/2/2016).

MENYIKAPI bencana banjir yang telah menyebabkan ribuan rumah warga terendam, Bupati Kampar H Jefry Noer telah menetapkan tanggap darurat bencana banjir yang dituangkan dalam Keputusan Bupati Kampar Nomor 360/SK-BPBD/102. SK tanggap darurat sudah ditandatangani oleh Bupati Kampar pada Selasa (9/2/2016). Adapun yang menjadi pertimbangan penetapan status tanggap darurat itu antara lain kondisi cuaca di Kabupaten Kampar mengalami musim hujan dan sejak terjadinya bencana banjir yang melanda beberapa kawasan desa/kelurahan di Kabupaten Kampar pada tanggal 8 Februari 2016. Bencana banjir yang terjadi di Kampar mengakibatkan korban jiwa, terganggunya jalur transportasi darat, sulitnya masyarakat untuk melakakan aktivitas sehari-hari dalam memenuhi kebutuhan hidup keluarga dan terganggunya kesehatan masyarakat, proses belajar mengajar, dan rusaknya lingkungan hidup dan pemukimam warga serta kemungkinan terjadinya rawan pangan. Dalam SK tersebut dijelaskan bahwa status kegiatan tanggap darurat banjir adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan serta pemulihan sarana dan prasarana dalam angka waktu 30 hari kalender. Dengan demikian, tanggap darurat bencana banjir Kabupaten Kampar mulai diberlakukan pada 9 Februari hingga 9 Maret 2016.(hms)


Parlementaria

No: 003 / Tahun: I / 15-29 Februari 2016

7

Dampingi Mensos RI di Desa Kualu, Ketua DPRD Kampar Ahmad Fikri Ajak Korban Banjir Tabah dan Sabar KETUA Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kampar Ahmad Fikri, S.Ag Sabtu (13/2/ 2016) turut mendampingi kunjungan kerja (Kunker)Menteri Sosial Republik Indonesia Khofifah Indar Parawansa beserta rombongan dari Kementrian Sosial RI di Desa Kualu, Kecamatan Tambang dalam rangka melihat dan menyerahkan bantuan untuk korban banjir. Turut hadir dalam kunjungan kerja Mensos RI tersebut antara lain Plt.Gubernur RiauIr H Arsyadjuliandi Rachman, MBA beserta rombongan, Kepala Dinas

Sosial dan Tenaga Kerja Provinsi Riau Drs H Syafruddin AR, M.Si, Kepala BPBD Provinsi Riau yang diwakili oleh Kasi Kesiapsiagaan Toto, Bupati Kampar yang diwakili Asisten II Setdakab Kampar H Nurbit, Kapolres Kampar AKBP Ery Apriyono,S.Ik, Dandim 0313 KPR Letkol Kav Yudhi Prasetyo, S.IP, Danyon 132 BS yang diwakili Danton LETDA Dody, Camat Tambang H Mulatua Siregar, S.Sos.M.Si dan ratusan masyarakat. Terkait kunjungan Mensos RI, Ketua DPRD Kampar Ahmad Fikri kepada wartawan mengungkapkan, kunjungan Mensos RI memiliki makna

sangat penting bagi masyarakat karena selain mendapatkan bantuan, juga membangkitkan semangat masyarakat korban banjir dalam menghadapi musibah banjir. "Semoga masyarakat tetap tabah dan terus berdo'a agar masyarakat bisa keluar dari kesulitan," ucap Fikri. Pria yang juga ketua DPD II Partai Golkar Kampar ini berharap kepada Pemkab Kampar agar lebih siap dalam menghadapi bencana banjir. Dia minta manajemen penanganan banjir terus diperbaiki begitu juga dari aspek kelengkapan peralatanan maupun

persediaan bahan makanan untuk korban banjir. Ahmad Fikri yang juga langsung turun siang malam ke tengah masyarakat korban banjir baik sebagai Ketua DPRD Kampar maupun sebagai Ketua DPD II Partai Golkar Kampar juga ikut rombongan Mensos meninjau lokasi banjir di pemukiman warga Dusun I Desa Kualu, Kecamatan Tambang yang berjumlah 400 kepala keluarga dan sekaligus ikut dalam pemberian bantuan sembako secara langsung oleh rombongan Mensos kepada beberapa masyarakat tempatan.(rls)

„ Ahmad Fikri, S.Ag (Ketua DPRD Kabupaten Kampar)

Perlu Tingkatkan Anggaran

dan Langkah Cepat Penanggulangan Bencana MUSIBAH banjir akibat meluapnya Sungai Kampar membuat Pemerintah Kabupaten Kampar bersama pihak terkait lainnya harus berjibaku dalam memberikan bantuan kepada masyarakat korban banjir. Tak bisa dipungkiri, upaya yang telah dilakukan Pemkab Kampar dan Pemprov Riau masih belum berjalan maksimal karena banyaknya pengakuan masyarakat korban banjir yang tidak mendapatkan bantuan baik makanan maupun bantuan untuk evakuasi. Oleh sebab itu, peristiwa ini hendaknya menjadi pelajaran bagi Pemkab Kampar kedepan bagaimana mengantisipasi bencana yang bakal bisa terjadi setiap tahun ini. Ketua DPRD Kabupaten Kampar Ahmad Fikri ketika diminta tanggapannya usai mendampingi Plt Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman dan Komandan Korem 031 Wirabima Brigjen Nurendi

mengunjungi korban banjir di Kecamatan Bangkinang dan melihat dari dekat proses pembuangan air di PLTA Koto Panjang, Selasa (9/2/ 2016) mengungkapkan bahwa kedepan Pemkab Kampar mesti menambah anggaran penanggulangan bencana agar penanggulangan bencana bisa dilakukan maksimal dan menyentuh banyak korban. Selain itu Pemkab perlu melakukan penambahan pe-

ralatan penanggulangan bencana banjir seperti dana pengadaan perahu, tenda dan perlengkapan lainnya. Pemkab juga diminta lebih cepat dalam menyalurkan distribusi bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan dan memperbanyak dapur umum dan posko kesehatan. "Lakukan segera mungkin, jangan sampai menunggu, karena masyarakat butuh bantuan dengan segera karena banyak yang masih terkurung di rumahrumah mereka," tegas Fikri. Pria yang juga menjabat Ketua DPD II Partai Golkar Kampar itu juga menyarankan agar proses evakuasi dilakukan dengan cepat. "Evakuasi itu yang penting. Itu banyak yang rawan kalau tidak dievakuasi. Saya sudah berkeliling dengan Agus Candra (anggota DPRD Kampar red) sampai Selasa subuh. Saya sudah melihat bagaimana masyarakat kita mulai dari Kuok, Sipungguk, Ganting, Muara Uwai,

Binuang dan lainya. Masyarakat sudah banyak yang mengungsi ke masjid, sekolah dan tempat yang lebih tinggi. Malam tadi masih banyak yang belum mengungsi," beber Fikri kepada Suara Kampar Selasa (9/2/2016) .

Menurut pria yang akrab disapa Ongah Fikri, yang sangat dibutuhkan saat naiknya permukaan air adalah perahu karet atau jenis perahu lainnya yang bermesin karena arus Sungai Kampar sangat deras sekali.(rls)

„ Agus Candra, S.Ip (Sekretaris Komisi II DPRD Kampar)

Manajemen Penanggulangan Bencana Perlu Diperbaiki BENCANA banjir yang terjadi di berbagai desa di sejumlah kecamatan sejak Senin (8/2/2016) lalu hingga pertengahan Februari 2016 di sepanjang pinggiran Sungai Kampar telah memberikan pengalaman berharga bagi Pemerintah Kabupaten Kampar. Sekretaris Komisi II DPRD Kabupaten Kampar Agus Candra kepada suarakampar.com diselasela kunjungan Plt Gubernur Riau dan Komandan Korem 031 Wirabima, Selasa (9/2/2016) sore mengungkapkan, penanganan bencana yang dilakukan Pemkab Kampar dinilai lamban. Selain itu perlengkapan yang dimiliki Pemkab sangat terbatas. Agus juga menilai, manajemen penanganan bencana juga perlu diperbaiki.

Menurut politisi Partai Golkar itu saat ini korban banjir sangat membutuhkan peralatan evakuasi berupa speed boat maupun perahu karet bermotor. Menurutnya, belasan ribu masyarakat Kampar yang terkena dampak banjir juga membutuhkan uluran tangan pihak lain berupa logistik. Dia menambahkan, perlu keterlibatan pemerintah pusat maupun provinsi dalam melakukan penanganan banjir yang cukup besar ini. "Pemda tak akan selesai kalau dia saja yang bergerak. Terlalu luas bentangan Sungai Kampar ini. Maka tak akan maksimal kalau Pemda sendiri. Butuh perjuangan seluruh pihak," ulas Agus. "Akhirnya kita bisa meihat ke-

lemahan dalam bencana seperti ini karena yang dapat musibah puluhan ribu orang. Musibah ini sangat mengganggu ekonomi dan pemerintahan, sekolah banyak yang tutup," ucap Agus. Lebih lanjut dikatakan, kondisi air sudah surut, tapi masih menunggu kondisi di hulu PLTA. "Kita lihat juga kerugian materil cukup banyak. Tanaman banyak yang hilang. Negara harus hadir untuk itu untuk keberlangsungan mereka setelah banjir. Harus ada penyelesaian setelah banjir terutama hewan ternak dan sumber ekonomi masyarakat. Minta BPBD untuk terus bekerja optimal dan maksimal. Segala daya upaya kekuatan kita kerahkan," katanya. Kepada Suara Kampar.com

Agus juga memuji upaya penanganan banjir yang telah dilakukan Kodim 0313 KPR. Agus juga membandingkan penanganan bencana yang dilakukan pihak TNI dengan Pemkab Kampar. "Lihat saja Pak Yudhi (Komandan Kodim 0313 Letkol Yudhi Prasetio red) langsung ambil alih evakuasi seluruhnya. Kita bersykur mau betindak cepat untuk rakyat," kata Agus. Menurutnya, negara betul-betul harus hadir dalam menanganai bencana seperti mengevakuasi korban banjir. "Memang harus ada keputusan politiknya bahwa kalau darurat bencana katakan kita darurat bencana karena seluruh sektor kehidupan terganggu," pungkasnya.(adv)


8

Pemda

No: 003 / Tahun: I / 15-29 Februari 2016

ADVERTORIAL

Jefry Noer tak Ingin Lagi Lihat

Pasar Kotor

BUPATI Kampar H Jefry Noer menegaskan bahwa ia tidak ingin lagi melihat pasar-pasar yang kotor, apalagi pasar-pasar yang posisinya berada di pinggir jalan lintas nasional, yang merupakan tempat persinggahan. Oleh sebab itu Bupati Kampar meminta kepada camat dan kepala desa serta pengelola pasar untuk dapat memperhatikan pasar-pasar yang ada di Kabupaten Kampar. Demikian disampaikan oleh Bupati Kampar H Jefry Noer saat memberikan pengarahan pada pembukaan gotong royong yang diadakan di Pasar Kampar, Jum’at (5/2/2016). Turut hadir pada kegiatan ini Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Kampar Surya Budhi, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Kampar Ir Cokro Aminoto, Koramil Kampar dan masyarakat. Kepada pengelola pasar Jefry menekankan agar dapat melaksanakan tugas sebaik-baiknya se-

hingga kebersihan pasartetap terjaga setiap hari. "Atur jam kerja personil kebersihan pasar ini, sehingga pasar ini tetap bersih," tegas Jefry Noer. Kemudian untuk pengelolaan pasar hendaknya didata seluruh pedagang yang berjualan di pasar Kampar ini dan dapat dikoordinasikan dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kampar dalam pengelolaan pasar. Kepada camat dan kepala desa Jefry berpesan untuk mengelola pasar ini dengan baik, karena pasar ini punya potensi sekaligus sebagai tempat singgah

BUPATI Kampar Jefry Noer mendorong gerobak sampah saat kegiatan gotong royong Pemkab Kampar di Pasar Kampar Timur, Kecamatan Kampar Timur. para pelancong dan merupakan jalan lintas ke beberapa provinsi tetangga. "Pasar ini kepentingannya banyak sehingga tugas kita dalam menjadikan pasar ini menjadi bersih dan menyenangkan bagi pengunjung," ulasnya. Selain itu kedepan Jefry juga

tidak ingin ada lagi pasar yang penuh dengan air karena got-got tersumbat, “Tidak ada lagi pasarpasar yang drainase yang tersumbat lagi," tegas Jefry Kepada Kepala Disperindagpas Kabupaten Kampar. Sementara itu Camat Kam-

par Timur Syamsur iansyah mengatakan, kegiatan ini merupakan rangkaian hari jadi K a b u p a t e n K a m p a r k e - 6 6 s ekaligus pencanangan Bulan Bh akti G otong R oyong Masyarakat (BBGRM) tingkat Kecamatan Kampar Timur.(adv)

Dihitung dari Otonomi Daerah

Kampar Masih Anak Muda yang Baru Besar

SEKDA Kampar Drs H Zulfan Hamid melantikan Dirut PD BPR Sarimadu, di Aula Kantor Bupati Kampar, Selasa 9 Februari 2016.

Dirut PD BRP Sarimadu Dilantik

PUCUK pimpinan Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Sarimadu Bangkinang telah berganti. Sekretaris Daerah Kabupaten Kampar, Drs H Zulfan Hamid, melantik Direktur Utama PD BPR Sarimadu, Siswoyo, SE dan Direktur Pemasaran Bustami, SE di Aula Kantor Bupati Kampar, Selasa (9/2/2016). Berkaitan pelantikan ini Zulfan Hamid menyampaikan ucapan selamat kepada Siswoyo SE, dan Bustami SE, yang telah diambil sumpahnya dan dilantik sebagai pejabat baru di salah satu perusahaan daerah tersebut. Zulfan berharap semoga keduanya dapat menjalankan tugas dan amanah yang diberikan dengan baik. Birokrat senior Kampar itu me-

nambahkan, Pemerintah Kabupaten Kampar saat ini memiliki empat Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yakni Kampar Aneka Karya, PDAM Tirta Kampar, PT Bumi Kampar Sarana Energi dan BPR Sarimadu. Dalam perjalanannya PD BPR Sarimadu merupakan salah satu Badan Usaha Milik Daerah yang bersentuhan langsung dengan masyarakat banyak yaitu berupa penyediaan fasilitas permodalan dan juga memberikan kontribusi yang cukup diperhitungkan terhadap penambahan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Kampar. "Untuk kemajuan dan kesuksesan, BPR juga perlu diberikan inovasi dengan melakukan beberapa trik, antara lain seperti memberikan bunga tabungan yang tinggi atau-

pun hadiah kepada para penabung agar masyarakat tertarik dan semakin gemar untuk menabung di BPR Sarimadu, disamping itu pemberian bunga kredit yang kompetitif dapat juga dilakukan untuk meningkatkan jumlah kredit yang disalurkan," beber Zulfan. Pria yang pernah menjabat Asisten Ekbang dan Kesra Setdakab Kampar dan Kepala BSPPM Kabupaten Kampar ini berharap kepada direksi yang baru dilantik agar dapat meningkatkan kinerjanya sehinga PD BPR Sarimadu dapat menjadi salah satu BUMD yang maju dan dapat memberikan kontribusi yang lebih optimal terhadap PAD Kabupaten Kampar serta keberadaanya menjadi salah satu kebangaan masyarakat Kabupaten Kampar.(adv)

`KABUPATEN Kampar merupakan salah satu Kabupaten tertua di Riau genap berusia 66 tahun pada Sabtu 6 Februari 2016 lalu. Di usia yang semakin matang, Kabupaten Kampar berupaya untuk terus berbenah menjadi Kabupaten Kampar yang lebih maju dan lebih baik. Bupati Kampar H Jefry Noer SH saat dikonfirmasi mengatakan, meski dilihat dari usia terbentuknya Kampar sudah 66 tahun, namun bila dihitung dari dimulainya otonomi daerah masih berusia 17 tahun. “Ya, kalau usia ditinjau dari sejak terbentuk memang sudah 66 tahun, namun secara otonomi daerah baru berumur 17 tahun. Maknanya dari segi otonomi, Kampar masih menjadi anak muda yang baru besar. Oleh karena itu, insya Allah dengan masih umur 17 tahun, ke depan Kampar akan berkembang lebih baik lagi," ungkap Jefry. Jefry optimis Kampar akan lebih baik kedepannya, terlebih lagi dengan program Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE) yang telah diluncurkan dan diterapkan. Selain itu, Pemkab Kampar juga telah membuka sejumlah isolasi daerah-daerah yang diharapkan menjadi pendorong tumbuh dan berkembangnya perekonomian masyarakat Kampar dari berbagai pelosok. “Insya Allah dengan terbukanya jalan-jalan yang selama ini terisolasi, ditambah pula dengan adanya program RTMPE, saya optimis Kampar ke depan lebih baik lagi. Tentunya, dengan syarat masyarakatnya jangan malas, tulang rusuk jangan panjang, dan selalu memohon kepada Allah," ucapnya. Jefry menambahkan, dia selalu berupaya dan berdoa agar Kabupaten Kampar kedepan lebih baik lagi dari yang telah lalu. Di samping itu, ia berharap kepada masyarakat agar terus lebih giat lagi dalam memanfaatkan peluang-peluang yang ada di era otonomi sekarang ini. “Semoga Kampar ke depan lebih baik dari Kampar yang sekarang," ulas Jefry.(adv)

BUPATI Kampar H Jefry Noer sampaikan pidato pada paripurna istimewa HUT Kabupaten Kampar ke-66.


No: 003 / Tahun: I / 15-29 Februari 2016

Galeri DPRD Kampar

9

KETUA DPRD Kampar Ahmad Fikri memimpin jalannya rapat paripurna istimewa DPRD Kabupaten Kampar dengan agenda hari ulang tahun Kabupaten Kampar ke-66.

RAPAT PARIPURNA ISTIMEWA Peringatan HUT Kabupaten Kampar ke-66 BERJALAN KHIDMAT SABTU 6 Februari 2016 Kabupaten Kampar genap berusia 66 tahun. Berbagai kegiatan dilaksanakan bersempena dengan peringatan HUT Kabupaten Kampar ke66. Salah satu adalah rapat paripurna istimewa peringatan hari ulang tahun (HUT) Kabupaten Kampar ke-66. Rapat paripurna istimewa ini digelar di ruang rapat paripurna DPRD Kabupaten Kampar pada Sabtu Sabtu 6 Februari 2016 pagi. Rapat ini dipimpin Ketua DPRD Kabupaten Kampar Ahmad Fikri,

BUPATI Kampar H Jefry Noer sampaikan pidato sambutan.

S.Ag yang didampingi Wakil Ketua DPRD Kampar Sunardi DS, A.Mk dan Ir H Sahidin. Rapat paripurna istimewa ini dihadiri Plt Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman, MBA, Bupati Kampar H Jefry Noer, SH, Sekretaris Daerah Kabupaten Kampar Drs H Zulfan Hamid, forum komunikasi pimpinan daerah Kampar, pejabat dari satuan kerja perangkat daerah, pimpinan badan usaha milik daerah, ninik mamak, tokoh masyarakat, pimpinan dari perusahaan swasta, pimpinan orga-

nisasi dan lainnya. Bupati Kampar H Jefry Noer dalam pidato sambutannya menyampaikan, diusia yang semakin matang, Kabupaten Kampar berupaya untuk terus berbenah menjadi Kabupaten Kampar yang lebih maju dan lebih baik. Jefry optimis Kampar akan lebih baik kedepannya, terlebih lagi dengan program Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE) yang telah diluncurkan dan diterapkan. Selain itu, Pemkab Kampar juga

PLT GUBERNUR Riau H Arsyadjuliandi Rachman menyampaikan pidato pengarahan.

ANGGOTA DPRD Kampar Hendra Yani dan Syafrizal mengikuti rapat paripurna istimewa DPRD Kabupaten Kampar dengan agenda hari ulang tahun Kabupaten Kampar ke-66.

telah membuka sejumlah isolasi daerahdaerah yang diharapkan menjadi pendorong tumbuh dan berkembangnya perekonomian masyarakat Kampar dari berbagai pelosok. Sementara itu Ketua DPRD Kabupaten Kampar Ahmad Fikri mengajak seluruh elemen masyarakat bersatu membangun Kabupaten Kampar. Dikatakan, program-program yang telah dirancang dan dilaksanakan Pemkab Kampar diharapkan berhasil menuntaskan permasalahan kemiskinan, pengangguran dan rumah kumuh.(rls)

ANGGOTA DPRD Kampar Fraksi Golkar Repol, Iib Nursaleh dan Sri Wahyusetianingsih serta pimpinan SKPD serius mengikuti jalannya rapat paripurna istimewa.

ANGGOTA DPRD Kampar Fraksi Demokrat Said Ahmad Kosasih dan Tony Hidayat serius mengikuti rapat paripurna.

ANGGOTA DPRD Kampar Harsono, Syarifuddin dan lainnya mengikuti rapat paripurna.

ANGGOTA DPRD Kampar Sri Wahyusetianingsih dan Iib Nursaleh mengikuti do'a paripurna istimewa DPRD Kabupaten Kampar dengan agenda hari ulang tahun Kabupaten Kampar ke-66.


10

Pemda

No: 003 / Tahun: I / 15-29 Februari 2016

ADVERTORIAL

Bupati Kampar Tegaskan Penyaluran Raskin Harus Tepat Sasaran

Kalau Banyak Kutunya Lapor ke Pihak Terkait BUPATI Kampar H Jefry Noer menegaskan bahwa penerima beras masyarakat miskin (raskin) atau beras masyarakat prasejahtera (rastra) diharapkan betul-betul tepat sasaran yakni kepada masyarakat yang benar-benar layak mendapatkan.

BUPATI kampar H Jefry Noer menyerahkan beras bulog kepada warga pada penyerahan perdana raskin-rastra di Desa Ganting, Kecamatan Salo, Sabtu (6/2).

Hal itu ditegaskannya pada saat memberikan sambutan pada acara launching perdana raskin/rastra tahun 2016 di Desa Ganting, Kecamatan Salo, Sabtu (6/2/2016) lalu. Jefry mengatakan, raskin/rastra ini adalah bantuan dari pemerintah, tetapi jangan asal terima saja, lihat dulu kualitas berasnya ba-gus atau tidak. “Masyarakat yang menerima dilihat betul-betul kualitas berasnya, kalau banyak pula kutunya segera dilaporkan kepada pihak yang terkait,” katanya. Lebih lanjut Jefry mengatakan, raskin ini sangat membantu dan meringankan beban masyarakat, apalagi kondisi ekonomi masyarakat Kabupaten Kampar sedang terpuruk saat ini. Dengan harga yang cukup murah hanya 1.600/ kilogram diharapkan ini bisa membantu masyarakat yang benarbenar berhak menerimanya. “Saya harap pak Camat dan Kades hendaknya dikontrol penyalurannya, jangan sampai diper-

jualbelikan pula diluar peruntukannya. Salurkanlah raskin ini dengan data yang benar-benar konkrit,” imbuhnya. Sementara itu, Kepala Kantor Seksi Logistik Perum Bulog Kabupaten Kampar Mujahidin dalam laporannya menyampaikan, penyerahan raskin/rastra tahun 2016 di Kabupaten Kampar diperuntukkan untuk 21 kecamatandengan jumlah penerima 36.421 keluarga, masingmasing menerima sebanyak 15 kg/ orang. Sedangkan untuk alokasi raskin/rastra Kabupaten Kampar perbulannya sebanyak 546.315 kg atau 6.555.780 kg setahun. “Alhamdulillah pada tahun 2015 kemarin kita mendapat peringkat kedua penyaluran raskin di Riau. Mudahmudahan dengan sokongan dan kerja sama yang baik dari pemda Kampar hendaknya penyaluran raskin/rastra cepat penyalurannya, sehingga pada tahun 2016 ini kita bisa mendapat peringkat 1 di Riau,” pungkasnya.(adv)

Awasi Pembangunan RLH, Jika tak Ingin Bermasalah dengan Hukum SEJAUH ini masih banyak ditemukan pembangunan rumah layak huni dan rehab rumah yang tidak sesuai dengan bestek. Desa yang mendapatkan rumah layak huni atau rehab, rata-rata rumah layak huni yang dibangun dengan tidak berpegang pada pola cara yang tidak sesuai dengan aturan. Demikian dikatakan Bupati Kampar H Jefry Noer ketika mengadakan pertemuan dengan kepala desa, Dubalang, camat se-Kabupaten Kampar di lahan Percontohan Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE) di Desa

Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Selasa (2/2/ 2016) lalu. Dikatakan Jefry Noer, salah satu yang menjadi kekhawatiran kita adalah apabila ada pembangunan rumah layak huni yang tidak sesuai dengan bestek sehingga berdampak hukum dikemudian hari. Jika hal itu masuk dalam pemeriksaan Inspektorat dan terbukti salah, maka bukan tidak mungkin bisa menyeret kepala desa ke ranah hukum. Untuk itu Jefry Noer minta kepada kepala desa

Pemkab Kampar Jalin MoU Pembangunan Hutan Tanaman Rakyat PEMERINTAH Kabupaten Kampar bersama Asosiasi Hutan Tanaman Rakyat Indonesia Provinsi Riau , tidak lama lagi akan menjalin kerjasama atau MoU. Hal ini berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor :SK. 97/Menhut-II/2009 tentang pencadangan areal untuk pembangunan Hutan rakyat seluas 12.280 Hektar di Kabupaten Kampar. “Dengan demikian masyarakat sekitar hutan yang disediakan Pemerintah Kabupaten Kampar tidak lagi menjadi penonton yang selama ini terjadi dan menjadi makanan bagi perusahaan yang memiliki Hak Tanam Industri (HTI),” ujar Bupati Kampar H Jefry Noer ketika menerima perwakilan Asosiasi Hutan Tanaman Rakyat Indonesia Provinsi Riau di Hotel Tiga Dara, Desa Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kamis (4/2/2016) lalu. Menurut Jefry, dengan adanya pembagunan hutan tanaman rakyat, Pemerintah Kabupaten Kam-

par dapat membantu masyarakat berupa bibit tanaman apa saja yang nanti ditanam masyarakat secara berkelompok sehingga kelompok juga dapat menikmati hasil tanaman hutannya. Berkaitan MoU dengan Asosiasi Hutan Tanaman Rakyat Indonesia Provinsi Riau, Bupati Kampar minta keterlibatan Dubalang Kampar dalam penyediaan dan mempersiapkan kelompok yang ada di desa, karena di setiap desa ada 68 orang Dubalang dan Dubalang harus mencari dan menunjuk kelompok pengelola Hutan Tanaman Rakyat di desanya masing-masing. “Surat Keputusan dari Menteri Kehutanan sudah ada dan sudah cukup kuat untuk melaksanakan dan mengaplikasikan hutan tanaman rakyat ini, serta luas areal juga sudah ditentukan, tinggal bagaimana pelaksanaannya saja," beber Jefry Noer. Bupati Kampar juga meminta

untuk segera cek ke lapangan bersama OMS. "Sesuaikan dengan anggaran yang telah ditetapkan pemerintah, banyak rumah baik yang pemugaran hingga pembangunan baru tidak baik kondisi bangunannya," beber Jefry Noer. Pada kesempatan itu Jefry juga mengingatkan agar kepala desa berhati-hati dalam menggunakan anggaran karena saat ini desa mendapatkan alokasi dana yang cukup besar baik dari pemerintah kabupaten, provinsi maupun pusat. "Saya minta camat untuk memberikan pelatihan kepada Kades

kepada Kepala Dinas Kehutanan, Asisten Perekonomian dan Kesbang Nurbit untuk mempelajari sekaligus melaksanakan bersama Asosiasi Hutan Tanaman Rakyat Indonesia Provinsi Riau dan Dubalang Kampar hasil Kerjasama hutan tanaman rakyat ini. Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Kampar H.M Syukur mengatakan, areal hutan yang dipersiapkan merupakan areal hutan produksi yang dapat dimohon untuk izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan tanaman rakyat dalam hutan tanaman (IUPHHK-HTR). "Pencadangan lokasi HTR (Hutan Tanaman Rakyat) ini bersifat

dalam menggunakan dana bantuan itu. Berhati-hati lah dalam penggunaan dana dan kekuasaan itu," ungkap Jefry Noer. Kades juga diingatkan harus tahu aturan dan tugas pokok Kades diantaranya mengamankan, menentramkan desanya dari kegaduhan dan kekacauan dan berperan meningkatkan pendapatan asli daerah."Jangan ada kekacauan akibat Kades itu sendiri, kalau penyebabnya adalah Kades sendiri, maka Kades tersebut dipastikan dinonaktifkan," tegasnya.(adv)

arahan, sehingga untuk mendapatkan data yang akurat, faktual, dan untuk menghindari konflik diperlukan adanya orientasi lapangan sebagai dasar pemberian IUPHHKHTR," ungkap Syukur. Asisten Ekonomi dan Kesbang Setdakab Kampar H Nurbit menambahkan, lahan yang diperuntukkan sebagai lahan hutan tanaman rakyat telah tersedia. "Sekarang bagaimana tata cara atau poin-poin mana saja yang harus dodorong oleh pemerintah daerah dan bagaimana cara mengelolanya, baik bagaimana cara menanamnya sampai pada hasil, serta bagaimana cara pemasarannya," ujar Nurbit.

Mengenai tata cara pembagunan dan pengelolaan hutan tanaman rakyat, Nurbit bersama Kepala Dinas Kehutanan Kampar dan Asosiasi Hutan Tanaman Rakyat Indonesia Provinsi dan Dubalang Kampar berjanji akan mencari formula atau rumusan yang tepat dalam pembagian tugas antara pihak yang ada di dalam MOU nantinya. "Dan yang paling penting adalah posisi Bupati Kampar adalah pemegang hak hutan wilayah, karena hutan tersebut ada di wilayah Kabupaten Kampar dan Bupati Kampar juga yang memberikan izin pembagunan hutan tanaman rakyat ini," pungkas Nurbit.(adv)

JEFRY Noer foto bersama Asosiasi Hutan Tanaman Rakyat Indonesia Provinsi Riau di Hotel Tiga Dara Kecamatan Siak Hulu, Kamis (4/2).


No: 003 / Tahun: I / 15-29 Februari 2016

Seputar Kampar

11

DPD II Golkar Kampar Bantu Korban Banjir di Sejumlah Desa SEBAGAI bentuk kepedulian kepada masyarakat korban banjir, DPD II Partai Golkar Kampar menyerahkan bantuan bagi korban banjir di sejumlah desa. Penyerahan ini dimulai Kamis (11/2/ 2016) di Desa Pulau Lawas Kecamatan Bangkinang, Desa Muara Jalai dan Desa Sawah Kecamatan Kampar Utara. Sementara hari kedua Jumat (12/2/ 2016)dilanjutkan di Desa Koto Perambahan, Kecamatan Kampar Timur. AKHIR YANI Laporan Kampar Di desa ini Ahmad Fikri dan rombongan juga diajak melihat akses jalan Koto Perambahan menuju Desa Kuapan Kecamatan Tambang yang terputus karena badan jalan yang berada di pinggir Sungai Kampar terkena abrasi. Penyerahan bantuan dan kunjungan ke rumah-rumah korban banjir ini langsung dipimpin Ketua DPD II Partai Golkar Kampar Ah-

mad Fikri, S.Ag. Dihari pertama Kamis (11/2/2016) turut dihadiri sejumlah anggota DPRD Kampar dari Fraksi Golkar diantaranya Agus Candra, S.Ip, Repol, S.Ag, Sri Wahyusetianingsih, Reni Santi, Ketua PK Golkar Kecamatan Salo Zulfahmi dan pengurus Golkar lainnya. Ketua DPD II Partai Golkar Kampar Ahmad Fikri, S.Ag kepada Suara Kampar menyebutkan, kegiatan ini untuk melihat langsung kondisi masyarakat yang sebenarnya baik pasca banjir maupun terhadap masyarakat yang rumah-

nya masih digenangi banjir. Fikri juga menghimbau pemerintah daerah baik kabupaten maupun provinsi pro aktif turun ke masyarakat, begitu juga dengan petugas kesehatan, jangan diharapkan hanya menunggu di posko. Menurut Fikri, salah satu yang menjadi kekhawatiran masyarakat pasca banjir adalah munculnya berbagai macam penyakit. Pemerintah daerah diharapkan tetap memberikan bantuan logistik seperti beras, lauk pauk, susu dan lainnya. Kepada Pemkab Kampar Fikri juga berharap menggunakan bantuan dari Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) Provinsi Riau sebesar Rp 250 juta yang diserahkan dari Kepala BPBD Riau Edwar Sanger kepada Kepala BPBD Kampar Santoso secara maksimal. Bantuan itu hendaknya benar-benar digunakan untuk masyarakat hingga ke bawah. Sementara itu, Sekretaris Fraksi Golkar, Agus Candra, S.Ip menambahkan, bantuan bagi korban banjir ini berupa sembako, mie instan dan telur yang diharapkan

KETUA DPD Partai Golkar Ahmad Fikri didampingi anggota Fraksi Golkar DPRD Kampar Repol, Reni Santi dan Agus Candra menyerahkan bantuan banjir kepada Kepala Desa Pulau Lawas Kecamatan Bangkinang.

bisa dimasak di dapur umum. "Desa Pulau Lawas ini sudah empat hari terisolir, bantuan langsung diserahkan kepada masyarakat. Masyarakat masih membutuhkan uluran tangan banyak orang karena bahan makanan masyarakat habis terendam air," ujar Agus. Ia

juga minta Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar pro aktif turun ke masyarakat. "Jangan tunggu masyarakat datang ke posko, datanglah ke tengah masyarakat karena saat ini sudah banyak masyarakat yang terkena dampak banjir," tegas Agus.***

Mitos Lelo Datuok Rajo Koto dan Pertanda Banjir Besar Buat Heboh Warga MASYARAKAT Kabupaten Kampar, Selasa (9/ 2/2016) dibuat heboh oleh suara dentuman keras sekitar Pukul 11.40 WIB. Tak lama berselang pembicaraan muncul di mana-mana. Ternyata suara letusan yang katanya bunyi lelo atau meriam bambu itu adalah sebuah mitos yang berkembang di masyaraat Kampar. Bunyi letusan itu menurut cerita orang tua-tua di Kampar merupakan letusan lelo "Datuok Koto". Terlepas Percaya atau tidak, suara "lelo Datuok Koto" begitu sebutannya di Kabupaten Kampar menjadi pertanda akan terjadinya bencana banjir besar. Terdengarnya bunyi letusan "lelo" tersebut diakui hampir didengar oleh masyarakat Kampar mulai dari XIII Kecamatan Koto Kampar Hulu sampai ke Siak Hulu. "Ya baru saja kami mendengar letusan kuat, menyerupai meriam yang menggema, bahkan diakui terdengar oleh seluruh warga di Kabupaten Kampar," ujar Ali Lizar, salah seorang warga Desa Koto Perambahan, Kecamatan Kampar Timur. Menurut cerita, letusan lelo Datuk Koto bisa terdengar di seluruh wilayah Kabupaten Kampar "Dari cerita tetua kami lelo Datuk Koto pernah terdengar pada tahun 1960 dan terakhir didengar tahun 1978 dan ini terdengar lagi di tahun 2016. Jujur warga mulai ketakutan, ditambah dengan kondisi banjir yang begitu cepat meluap," ujarnya. "Den manengok dengan mato kapalo sendiyi ayu manggalombuk kate di Sungai Kampau ado satinggi atok uma manggalombuong ayu kate," ujar Ali Lizar yang keseharian disapa dengan Sijek. Ia menambahkan, hingga saat ini meskipun secara ilmiah belum bisa dibuktikan secara akurat, namun tidak ada warga yang tau di mana asal bunyi letusan itu. Tetapi warga Kabupaten Kampar mempercayai hal itu sebuah pertanda alam, dan meminta masyarakat Kabupaten Kampar untuk waspada. Versi lain, warga sekitar bunyi tersebut berasal dari "Pulau Tongah", dan bunyi itu diyakini warga adalah bunyi "lelo" Rajo Datuok Koto. Mistisnya, suara tersebut adalah penanda kabar bakal terjadinya banjir besar di aliran Sungai Kampar. Banyak warga mengaku suara ledakan kuat ini baru pertama kali didengar setelah 38 tahun terakhir atau suara dentuman itu pernah terdengar pada tahun 1978 saat Kampar mengalami banjir besar seperti tahun ini. Allahualam,...(wan)

Duka Warga XIII Koto Kampar dan Koto Kampar Hulu tak Pernah Berakhir

Angkutan Galian C Makin Rusak Jalan DUKA masyarakat yang ada di Kecamatan XIII Koto Kampar dan Koto Kampar Hulu seperti tak pernah berakhir. Sudahlah disebut sebagai kecamatan tertinggal dan termiskin, dua kecamatan ini juga menjadi ajang eksploitasi oleh beberapa orang yang memiliki kepentingan akan sumber daya alamnya. Mulai dari Desa Kototuo Barat, Muaratakus, Gunung Bungsu, Tanjung, Tabing, Gunung Malelo hingga Desa Siberuang berjejerlah usaha galian c. Puluhan truk melebihi tonase terlihat hilir mudik. Bahkan ketika ada tanjakan terdengar lenguhan mesin yang seakan dipaksa dipacu untuk melakukan pendakian. Bukan persoalan seberapa besar keuntungan yang diraih pengusahan galian c yang dipersoalkan warga, tapi mereka hanya ingin jeritan batin mereka untuk didengar penguasa negeri ini terutama soal kerusakan jalan. Jalan yang menjadi akses-akses satu-satunya penduduk di dua kecamatan ini memang memprihatinkan. Lubang besar terlihat me-

nganga disana-sini. Jika musim hujan lobang berubah menjadi kubangan yang penuh lumpur dan air. 25 ribu lebih penduduk di dua kecamatan ini menuntut keadilan dan itu sangat beralasan. Bisa anda bayangkan, dulu dari Desa Tanjung menuju Batu Bersurat hanya ditempuh setengah jam, tapi sekarang, anda akan dibuatnya melihat arloji setiap saat sambil menahan emosi karena harus memakan waktu 1,5 jam. Tak mau terus dipecundangi, beberapa waktu lalu, sejumlah tokoh masyarakat dan supir minibus superben melakukan aksi demo dengan aksi blokir jalan. Mereka memaksa truk pengangkut galian c untuk menurunkan sebagian muatan dan berjanji untuk menimbun badan jalan yang sudah rusak. Mungkin janji biasa tidak ditepati ataupun tipikal pengusaha memang seperti itu, maunya untung melulu, jalan tetap dibiarkan rusak. Biar tidak terdeteksi mereka merubah jam keberangkatan yang biasanya siang hari menjadi ma-

lam hari. “Dua kecamatan ini selalu menderita. Dari tahun ke tahun, abad ke abad selalu tidak dipedulikan. Satu-satunya solusi terhadap persoalan ini adalah ditutupnya semua usaha galian c di daerah ini,” ujar M Ikbal, tokoh pemuda dari Desa Tanjung saat melakukan demo. Bahkan dia mengharapkan kedepannya tidak adalagi izin yang dikeluarkan oleh pemerintah yang dapat menzhalimi masyarakatnya. "Saya berharap untuk kedepannya kepada pemerintah kabupaten tidak memberikan izin membuka galian c lagi di kecamatan kami ini. Kenapa demikian saya katakan, coba kalau pemerintah kabupaten tidak memberikan izin, saya yakin tidak ada quari yang beroperasi di kecamatan ini," sebutnya. Sementara itu Camat Koto Kampar Hulu Ni'am Saleh menghimbau pihak galian c agar punya etikat baik untuk memperbaiki dan menimbun dengan batunya jalan yang berlubang. "Mudah-mudahan pihak galian

c dapat berpartisipasi untuk menimbun jalan yang berlubang, karena kan mereka dari pihak super superben yang melakukan demo pemblokiran hanya meminta untuk menimbun jalan yang berlobang, dan saya juga dapat informasi dari kapolsek XIII koto pihak galian c sudah berjanji akan menimbun jalan dengan baik. Jadi saya berharap kepada pemilik galian c timbunlah jalan dimana ada yang

berlobang, supaya jangan ada keributan diantara," sebutnya kepada media ini, Jum'at (5/2/2016) di ruang kerjanya. "Muatan angkutan mobil galian c melebihi tonnase yang menyebabkan jalan hancur, jadi Saya rasa wajar wajar saya super superben melakukan demo pemblokiran jalan, karena mereka boleh dikatakan pengguna jalan setiap hari ke Pekanbaru," pungkasnya.(wal)

SEJUMLAH supir melakukan aksi boikot jalan Batu Bersurat-Tanjung sebagai bentuk protes kerusakan jalan.


12

Pendidikan

No: 003 / Tahun: I / 15-29 Februari 2016

„ Dari Lomba Membuat Lomang hingga Engrang

Meriahnya HUT Kampar di SMAN 1 Rumbio Jaya PERAYAAN hari ulang tahun Kabupaten Kampar ke66 tidak hanya dimeriahkan oleh Pemerintah Kabupaten Kampar, namun juga dirayakan di beberapa sekolah, salah satu di SMAN 1 Rumbio Jaya. Perayaan di sekolah ini berjalan sangat meriah. Berbagai aneka lomba tradisional khas Kampar diselenggarakan di sekolah yang terletak di Desa Tambusai, Kecamatan Rumbio Jaya ini, Sabtu (6/2/ 2016). „ AKHIR YANI Laporan Kampar Sekolah yang dipimpin Rizal, S.Pd ini menyelenggarakan empat kegiatan yakni lomba memasak lomang (lemang) bakiak, engrang dan lomba lagu ocu yang diikuti 11 kelas di SMAN 1 Rumbio Jaya. Lomba ini menyediakan hadiah uang pembinaan dan piala. Dari pantauan suarakampar.com, aneka lomba ini berjalan sangat meriah. Kepala sekolah, guru, karyawan maupun siswa terlihat membaur dan tampak akrab. "Kita memilih tak meliburkan siswa hari ini tapi ingin memeriahkan HUT Kampar dengan berbagai lomba yang kental dengan tradisi khas Kampar," ujar Rizal kepada suarakampar.com didampingi Pembina OSIS Yanti Basri, S.Pd, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Yazim, SP dan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Drs Mahful disela-sela acara. Dikatakan Rizal, lomba ini tidak hanya memeriahkan HUT Kampar

namun memiliki makna lain, salah satu dalam rangka meningkatkan akhlak dan moral para siswa sesuai dengan Lima Pilar Pembangunan Kabupaten Kampar yakni pada pilar pertama, peningkatan akhlak dan moral. Lebih lanjut Rizal menyampaikan, dengan kegiatan ini diharapkan siswa lebih mengenal tentang budaya Kampar. Diakuinya, siswa di sekolah ini memiliki latar belakang dari berbagai suku baik

masyarakat tempatan, dari suku Jawa, Batak, Minang dan lainnya. "Anak-anak bisa tahu cara membuat lemang sehingga mereka memiliki pengalaman membuat lemang. Seperti kita tahu lemang ini adalah salah satu makanan khas Kampar yang sering disaikan setiap hari raya Idul Fitri, acara pesta pernikahan maupun acara besar lainnya. Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Drs Mahful Waka yang juga salah satu tokoh pendiri sekolah mengatakan, dia sangat mendukung sekali kegiatan seperti ini karena kegiatan ini bisa mengenalkan siswa dengan tradisi khas Kampar. "Kalau bisa berkelanjutan. Berkat kepala sekolah saat ini anak-anak menjadi sangat kreatif. Dia bisa membaca situasi anak-anak, kebutuhannya apa. Banyak perubahan yang dilakukan oleh Pak Rizal meski baru sembilan bulan," pungkas Mahful.***

LOMBA engrang turut meriahkan HUT Kampar ke-66 di SMAN 1 Rumbio Jaya.

KEPALA SMAN 1 Rumbio Jaya, Rizal, S

KEPALA SMAN 1 Rumbio Jaya Rizal, S.Pd dan majelis guru menonton lomba bakiak.

Tingkatkan Akhlak dan Moral SMAN 1 Rumbio Jaya sejak dipimpin Rizal, S.Pd tidak hanya mengejar prestasi dibidang akademik. Namun bini memiliki program dalam rangka meningkatkan program Pemerintah Kabupaten Kampar yakni lima pilar pembangunan Kabupaten Kampar. Salah satu adalah pada pilar pertama peningkatan akhlak dan moral. Rizal menambahkan, sejak ia dipercaya memimpin sekolah ini 15 April 2015 lalu, dia juga telah melaksanakan program lainnya yang berkaitan dengan peningkatan akhlak dan moral. "Anakanak kita biasakan bersalaman dengan guru dan siswa sesama siswa. Baik ketika mereka sampai di sekolah maupun mau pulang sekolah. Kita juga laksanakan ceramah setiap pagi Jumat. Seko-

lah juga membina grup rebana dan kegiatan Rohis," terang Kepala sekolah yang ketiga sejak SMAN 1 Rumbio Jaya berdiri tahun 2004 silam. "Tanpa akhlak dan moral anakanak tak akan bisa menjadi warga Indonesia yang baik. Motto kita, senyum, sapa dan salam," terang mantan Wakil Kesiswaan SMAN 2 Kampar ini. "Untuk peningkatan akhlak dan moral ini, anak-anak sudah dibiasakan menyalami guru dan temantemannya pagi menjelang masuk kelas dan saat mau pulang sekolah," beber Rizal yang mulai memimpin sekolah ini sejak April 2015 lalu. Di sekolah yang terletak di Desa Deli Makmur, Kecamatan Rumbio Jaya ini juga dilak-

sanakan shalawat badar setiap hari Jumat, lomba pidato, ceramah agama dan kegiatan pengumpulan infak. Dari pengumpulan infak dari siswa, guru dan karyawan ini SMAN 1 Rumbio Jaya juga telah memiliki dana untuk memulai pembangunan musalah. Pihak sekolah juga mendukung berbagai kegiatan ekstrakurikuler siswa diantaranya latihan pencak silat, sepakbola, bola voli, seni musik, seni tari, pelatihan baris berbaris (PBB). "Alhamdulillah anak-anak telah menunjukkan prestasi pada 02SN tahun 2015 lalu dari cabang pencak silat mampu menyumbangkan medali emas dari Dani Maulana dan medali perunggu dari cabang catur," ujar Rizal.(hir)

KEPALA SMAN 1 Rumbio Jaya Rizal, S.Pd didampingi guru agama SMAN 1 Rumbio Jaya Nurhasni melihat lomba membuat lemang.


No: 003 / Tahun: I / 15-29 Februari 2016

„ Kiat Sukses Berkebun Buah di Pekarangan

"Ibu Jari yang Hijau"

UKM

PAKAI pupuk apa? Beli bibit dimana? Gimana cara tanamnya? Pertanyaan seperti itu, seringkali dilontarkan orang ke pria yang bernama lengkap Zainul Aziz ini. Maklum, tanaman yang ada di pekarangannya sangat menggoda. Ketika diminta menjelaskan rahasia sukses bercocok tanam di pekarangan rumah, Zainul justru menjelaskan bahwa rahasianya adalah sebuah obsesi sejak kecil, yang terinspirasi dari sebuah buku yang berjudul 'Ibu Jari yang Hijau'. "Saya lupa pengarangnya. Buku itu, adalah novel pertama yang saya baca, ketika sekolah dasar dulu. Ceritanya, tentang seorang anak yang dijuluki ibu jari yang hijau. Apa yang ditanamnya, tumbuh subur dan berbuah lebat. Karena membaca buku itu, saya jadi ingin seperti anak yang ada di novel itu," ujar Zainul berkisah. Untuk mewujudkan obsesi itu, Zainul yang bukan berlatar belakang pendidikan pertanian ini, mengaku banyak bertanya kepada petani di daerahnya dan membaca buku-buku serta majalah pertanian. Kuncinya, kata Zainul adalah memilih bibit yang unggul, cara tanam, pemupukan dan pemeliharaan. Bibit yang baik, kata Zainul adalah bibit yang diketahui asal usulnya, minimal tahu varitasnya. Setelah itu, perhatikan tampilan pohonnya. "Bibit yang baik, bisa dilihat dari penampilannya. Batangnya berdiri tegak dan kokoh. Biasanya, percabangannya juga seimbang. Usahakan menanam bibit yang benarbenar sehat dan pilih yang lebih besar," ujar Zainul menyarankan. Dia juga mengatakan, jika tertarik menanam durian monthong di pekarangan, sebaiknya tentukan dulu jenis monthong yang akan ditanam. Soalnya, menurut Zainul, ada dua jenis monthong yang saat ini dikembangbiakkan oleh penangkar bibit tanaman. Monthong berdaun pendek dan monthong berdauan panjang. "Dua-duanya memiliki keunggulan dan kelemahan. Yang berdaun pendek, cepat berbuah, buahnya lebat, pohon tidak terlalu besar dan tidak meninggi. Kelemahannya, bobot buah tidak sebesar monthong berdaun panjang. Dari segi rasa pun lebih enak yang berdaun panjang. Sedangkan mon-

ZAINUL dengan buah durian monthong yang berdiri kokoh di depan rumahnya.

13

thong berdaun panjang agak lama berbuah, pohonnya tinggi dan besar. Keunggulannya, ada pada buah yang besar dan memiliki rasa lebih enak. Satu lagi, buahnya bisa disimpan beberapa hari," ujarnya. Zainul menyarankan, untuk pekarangan sempit, sebaiknya pilih monthong berdaun pendek saja. Soalnya, tidak memakan tempat terlalu luas. Yang lebih menggiurkan adalah cepat berbuah. Namun bila ingin menanam di kebun, Zainul menyarankan untuk menanam monthong berdaun panjang. "Agar tidak menganggu tetangga, usahakan menanamnya tiga atau empat meter dari batas tanah," katanya. Soal cara tanam, Zainul mengatakan, semakin lebar dan dalam galian tanah, makin baik. Tapi idealnya, lanjut Zainul, cukup 50x50 cm persegi. Masukkan kotoran ternak dan aduk pupuk kandang itu dengan tanah galian. "Sebaiknya jangan langsung ditanam. Biarkan dulu beberapa hari hingga pupuk kandang dan tanah menyatu. Usahakan menanam dimusim hujan, jika dimusim kemarau harus rajin menyiram," kata Zainul lagi. Dia menambahkan, setelah tanaman berumur empat bulan, biasanya tanaman sudah mengeluarkan tunas dan berpucuk muda, waktu itu jika diberi pupuk kimia seperti NPK akan lebih baik. Akan lebih baik pula, katanya, jika rutin melakukan pemupukan empat bulan sekali. Jika pohon durian sudah berusia satu tahun, kata Zainul, percabangannya sudah bisa dibentuk. Yaitu dengan melakukan pemangkasan ranting atau dahan yang terlalu rapat dan tidak seimbang. "Bila usia pohon durian sudah mencapai tiga tahun, bisa diransang untuk berbunga. Yaitu dengan memberikan ZPT yang dapat menghentikan perkembangan vegetatifnya. Jika tak dikasi pun tak apa, karena secara alami, durian monthong akan cepat berbuah," katanya.(rya)

Jadikan Pekarangan Sebagai Sumber Pangan Keluarga HABIS mangga, muncul rambutan, lalu ada jambu citra, dan kini durian monthong yang tengah masak. Tak lama lagi, buah kelengkeng siap pula untuk dipetik. Ada saja buah yang bisa dipetik tiap hari di pekarangan Zainul (40), warga Desa Sungai Pinang Kecamatan Kampar. Pria Ocu ini, memang pandai memanfaatkan pekarangan rumahnya untuk dijadikan sebagai sumber pangan keluarga. Sehingga, untuk kebutuhan buah keluarga kecilnya, Zainul tak perlu lagi membeli. Bahkan, dia bisa pula berbagi ke tetangga, kerabat dan teman-teman dekatnya. Di lahan kaplingan 30x25 m, Zainul membangun sebuah rumah sederhana model minimalis. Pekarangannya, penuh dengan berbagai jenis tanaman. Ada 6 batang durian jenis monthong, 10 batang jambu air jenis citra, 4 batang pohon mangga jenis tongdam, 2 pohon rambutan binjai, satu pokok pohon kelapa, 2 pepaya madu dan 5 batang kelengkeng pingpong.

ZAINUL dan buah jambu citra di samping rumahnya. Sedangkan di sekitar batas tanah berjejer batang tebu menyerupai pagar. Hebatnya, semua tanaman tersebut tumbuh subur. Daunnya rindang mengkilat. Mangga, jambu dan rambutan yang habis berbuah mengeluarkan pucuk muda. Sedangkan durian monthong yang baru berumur 3.5 tahun tengah berbuah lebat. Luar biasa memang. Setiap

orang yang lewat, pasti tak berkedip melihat buah durian yang bergelantungan di pohon yang masih kecil itu. Dari enam pohon durian yang ada di pekarangan Zainul, ada tiga pohon yang berbuah dan buahnya cukup banyak. Setidaknya ada 20 buah durian monthong menunggu dipetik dalam setiap pohonnya. "Lumayan lah. Ini buah perdana. Setidaknya, di musim durian ini, kami tak lagi membeli durian," kata Zainul. Pria yang sehari-hari bekerja di salah satu tabloid yang terbit di Pekanbaru ini, memang bertangan dingin bercocok tanam. Bukan hanya durian monthong yang cepat berbuah, jambu citra, kelengkeng, rambutan dan mangga miliknya, juga cepat berbuah. "Kuncinya pemilihan bibit. Mesti dipilih yang benar-benar unggul," kata Zainul yang juga mahir membuat bibit anek tanaman buah ini. Selain itu, kata Zainul, cara tanam dan pemeliharaanya juga

penting diperhatikan. Soal pupuk, Zainul menyarankan agar sewaktu menggali lobang untuk menanam, tanah mesti dicampur dengan pupuk dasar berupa kotoran ternak secukupnya. "Perhatikan juga hama pe-

nganggu tanaman, lalu bersihkan tanaman dari semak atau gulma serta menyiram tanaman sewaktu musim kemarau," saran Zainul yang sering berbagi pengalamannya di group media sosial facebook Riau Menanam ini.(rya)

RUMAH kediaman Zainul Aziz tampak asri dengan beraneka tanaman buah di pekarangannya.


14

Olahraga

No: 003 / Tahun: I / 15-29 Februari 2016

Jelang Porprov IX 2017

Jefry Noer: Tak Ada Kayu Api, Sendipun akan Kami Belah

BUPATI Kampar H Jefry Noer memukul gong disaksikan Plt Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman, Kabid Organisasi KONI Mayjen TNI (Purn) Nanang Juwana, Ketua KONI Riau H Emrizal Pakis dan Ketua Komisi E DPRD Riau H Masnur pada pembukaan rapat anggota KONI Riau di Pekanbaru, Kamis (11/2).

SETAHUN menjelang perhelatan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX 2017 di Kabupaten Kampar, Pemerintah Kabupaten Kampar kembali menyampaikan kesan optimis sebagai tuan rumah penyelenggara. Bupati Kampar H Jefry Noer di hadapan pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, KONI Provinsi Riau dan DPRD Riau pada rapat anggota KONI Riau di Hotel Grand Central Pekanbaru, Kamis (11/2/2016) malam menegaskan bahwa Kabupa-

ten Kampar sangat siap untuk menggelar Porprov IX tahun 2017 mendatang. Dalam rapat yang dibuka oleh Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman itu turut hadir juga Ketua Bidang organisasi KONI Pusat Mayjen TNI

(Purn) Nanang Juwana, Ketua KONI Provinsi Riau H Emrizal Pakis, Ketua Komisi E DPRD Provinsi Riau Masnur, beberapa perwakilan dari perusahaan, Pengurus KONI Provinsi Riau dan pengurus KONI kabupaten/kota se-Riau. “Kami Kabupaten Kampar rasanya tidak merasa gamang lagi, kami juga sudah berpengalaman dalam penyelenggaraan PON kemarin,” ujar oranh nomor satu di Bumi Serambi Mekkah tersebut. Pada kesempatann itu Jefry Noer kembali memaparkan bebe-

rapa hal mengenai kesiapan Kabupaten Kampar selaku tuan rumah pesta olahraga terakbar se-Provinsi Riau tersebut. Dalam kesempatan itu Jefry Noer juga mengharapkan saran dan masukan dari KONI Provinsi Riau dan Pemprov Riau demi kesempurnaan dan kesuksesan penyelenggarakan Porprov IX nantinya. Jefry juga sangat berharap kepada Pemprov Riau agar menyetujui anggaran yang telah diusulkan Pemkab Kampar , untuk pembangunan venue baru dan perbaikan venue yang telah ada di

Kabupaten Kampar. “Walaupun DBH untuk 2015 banyak dipotong dan untuk tahun 2016 saya dengar ada dipotong lagi, kami sangat berharap Pemprov Riau bisa menyetujui usulan anggaran dari kami. Walau telah dianggarkan oleh Pemprov di APBD murni 2016, kami sangat berharap bisa ditambahkan lagi pada APBDP mendatang, tetapi secara prinsip kami menyatakan tak ada kayu api, sendipun akan kami belah” ujar Jefry. Jefry berjanji penyelenggaraan Porprov IX di Kabupaten Kampar akan lebih baik dari penyelenggaraan sebelumnya. Menurut Jefry, dari sisi lokasi, Kabupaten Kampar dinilai sangat strategis karena berbatasan langsung dengan ibu kota Provinsi Riau. “Untuk penginapan di Kabupaten Kampar saat ini juga telah ada hotel bintang lima Pak Gubernur, kalau untuk air jangan diragukan lagi, air di Kabupaten Kampar sangat melimpah, apalagi sekarang Kabupaten Kampar sedang dilanda banjir,” ulas Jefry. Sementara itu, Plt Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman dalam sambutannya mengatakan, rapat ini adalah hasil evaluasi tahun 2015. Dia mengatakan, penunjukan Kabupaten Kampar sebagai tuan rumah itu sudah kesepakatan bersama kabupaten dan kota lainnya di Riau. Pria yang akrab disapa Andi Rachman itu mengakui, dari segi persiapan Kabupaten Kampar dia tidak meragukan lagi dalam menggelarakan iven besar seperti Porprov IX 2017 mendatang. “Mudah-mudahan Kabupaten Kampar benarbenar siap menjadi tuan rumah, dan bisa lebih sukses untuk menyelenggarakan dari sebelumnya,” ujar Andi Rachman.(hms)

Sebanyak 32 Tim Futsal Berlaga pada Eva Yuliana Cup di Penyasawan WALAUPUN puncak peringatan hari ulang tahun Kabupaten Kampar yang ke-66 telah selesai dilaksanakan, tetapi berbagai kegiatan untuk memeriahkan hari jadi Kabupaten Kampar tersebut masih dirasakan masyarakat. Hal tersebut ditandai dengan dibukanya Open Tournament Futsal bertajuk Eva Yuliana Cup Kapibers V Kabupaten Kampar. Turnamen tersebut resmi dibuka oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kampar Hj Eva Yuliana,SE di Lapangan Futsal Kapibers, Desa Penyasawan, Kecamatan Kampar, Minggu (7/2/2016). Turnamen ini digelar selama 18 hari hingga Rabu (24/2/2016) mendatang. Turnamen ini diikuti sebanyak 32 tim dari seluruh kecamatan di Kabupaten Kampar. Eva Yuliana Cup memperebutkan piala bergilir, piala tetap, serta uang pembinaan. Dalam sambutannya Eva Yuliana mengatakan, turnamen futsal ini dilaksanakan masih dalam suasana untuk memeriahkan HUT Kabupten Kampar ke-66. "Dengan adanya turnamen ini semoga

seluruh masyarakat ikut mengetahui dan merasakan gaungnya hari jadi Kabupaten Kampar yang ke66," ujar Eva. Lebih lanjut wanita yang juga anggota DPRD Provinsi Riau menambahkan, sejauh ini dalam setiap iven olahraga orang selalu mengeluhkan kepemimpinan wasit, walau bagaimanapun di setiap pertadingan yang menjadi penguasa tetaplah seorang wasit atau juri. Agar kekacauan atau kekeliruan jangan sampai terjadi maka Eva Yuliana mengingatkan wasit yang terlibat dalam iven ini menjalankan tugasnya dengan adil sehingga tidak semena-mena untuk menjatuhkan atau mencurangi salah satu tim yang ikut dalam turnamen ini. "Karena semua tim juga memiliki harapan untuk menang," kata Eva. "Karena wasit juga akan menentukan sukses atau tidaknya setiap pertandingan. Utamakanlah sportivitas dan kejujuran. Dalam pertandingan pasti ada yang kalah dan yang menang nantinya," ucap Eva. Kepada seluruh tim dan pe-

main yang ikut berlaga pada Eva Yuliana Cup ini, isteri orang nomor satu di Kabupaten Kampar ini juga berharap untuk selalu bisa mengutamakan sportivitas karena dalam olahraga yang diutamakan adalah menjunjung sportivitas dan fair play. Lebih lanjut Eva menyebutan, melalui turnamen ini hendaknya bisa memupuk jiwa anak muda dan remaja untuk bisa menjahui halhal negatif seperti narkoba. Melalui iven ini hendaknya muncul pemain dan bibit pemain berbakat yang kelak bisa diandalkan Kabupaten Kampar pada ajang di tingkat provinsi dan nasional. Sementara itu ketua panitia pelaksana Eva Yuliana Cup, Rofalis berharap turnamen ini ikut memeriahkan hari jadi Kabupaten Kampar ke-66 tahun. Dengan adanya turnamen ini panitia juga berharap generasi muda terbiasa dengan kegiatan positif sehingga kedepan Kampar memiliki sumber daya manusia yang berkualitas dan bersih dari pengaruh narkoba serta penyakit masyarakat lainnya.(hms)

KETUA TP-PKK Kampar Hj Eva Yuliana, SE tos bersama para pemain pada acara pembukaan turnamen futsal Eva Yuliana Cup V di Desa Penyasawan, Kecamatan Kampar, Minggu 7 Februari 2016.


No: 003 / Tahun: I / 15-29 Februari 2016

Hukum-Kriminal

15

„ Kasir Ditembak

Kantor Teras BRI Cabang Bangkinang Dirampok, Rp150 Juta Melayang KASUS perampokan terhadap bank kembali terjadi di Kabupaten Kampar. Jum'at (5/2/2016) lalu kawanan perampok nekat beraksi disiang bolong di jantung Kota Bangkinang tepatnya di Kantor Teras Bank Rakyat Indonesia (BRI) di Jalan Prof M Yamin, SH Bangkinang. Aksi perampok tergolong nekat, karena selain beraksi di siang bolong, ia bahkan tak segan-segan bertindak brutal. Akibatnya, DR (29), kasir bank pelat merah tersebut harus menjalani perawatan di unit gawat darurat (UGD) Rumah Sakit Umum Daerah Bangkinang akibat luka lecet di bagian dada kanannya. Luka tersebut diduga kuat akibat tembakan yang dilepaskan oleh pelaku perampokan yang masuk ke dalam bangunan sebelum melarikan uang tunai Rp 150 juta dari dalam laci. "Sampai sekarang kita belum bisa mintai keterangan dari korban. Sebab masih menjalani perawatan," ujar Kasatreskrim Polres Kampar AKP Bambang Dewanto baru-baru ini. Teras Bank BRI Pasar Inpres di Jalan M Yamin Bangkinang itu dirampok dua orang lelaki menggunakan senjata api. Perampokan terjadi pada pukul 12.40 WIB. Saat itu kondisi bank sedang tutup istirahat sholat Jum'at. Posisi pintu rolling door tertutup namun tidak terkunci. Di dalam DR kasir bank tengah menghitung uang. Tiba-tiba datang dua orang lelaki yang mengenakan helm lantas melepaskan tembakan. "Pelaku kemudian mengambil uang dalam laci senilai Rp 150 juta. Kemudian kabur menggunakan sepeda motor," terang Bambang. Hingga berita ini diturunkan, polisi mengaku masih memburu kedua pelaku perampokan tersebut. Pihak Polres Kampar terutama di bagian Satreskrim masih terus melakukan buruan kepada kedua pelaku. Polisi sudah mengantongi ciri-ciri pelaku yang berpostur tubuh gemuk dan kurus. Kasatreskrim Polres Kampar AKP YE Bambang Dewanto saat dihubungi belum mau berkomentar banyak.(azr)

TERSANGKA pengedar sabu-sabu SD (tengah) dikawal petugas Polsek Perhentian Raja.

Massa Tangkap Dua Pelaku Pencuri Kerbau di Ganting Damai WARGA Desa Ganting Damai, Kecamatan Kuok, Minggu (14/2/2016) sekira pukul 04.00 WIB dikejutkan oleh kegaduhan yang terjadi di bawah jembatan gantung atau jembatan merah. Kegaduhan itu ternyata suara warga yang beramairamai sedang menangkap sekelompok maling kerbau. Dari informasi yang didapatkan Suara Kampar, kawanan maling mulai beraksi sejak pukul 00.00 WIB Minggu (14/2/2016) tengah malam. Sekelompok maling ini didapati warga hendak mengangkut kerbau yang sudah dibantai menggunakan mobil Toyota Innova sekira pukul 04.00 WIB Minggu (14/2/2016). Warga yang selama ini sudah resah karena sering terjadinya pencurian hewan ternak kerbau ini langsung menangkap pelaku berikut mobil yang dijadikan untuk mengangkut kerbau yang sudah dibantai dan dipotong-potong menjadi beberapa bagian itu. Tak lama setelah penangkapan dua pelaku, warga meluapkan kemarahannya dengan membalikkan mobil tersebut. Ternyata, dua orang pelaku adalah warga Desa Ganting Damai sendiri. Beruntung kedua pelaku Jnd (24) dan Ad (23) berhasil diamankan oleh ayah salah satu

pelaku. Ayah pelaku didampingi warga langsung mengevakuasi pelaku dari kerumunan massa dan langsung mengantarkan ke Mapolsek Bangkinang Barat. Dari perkiraan warga, aksi pencurian ini dilakukan oleh lima orang pelaku, tiga orang pelaku lainnya berhasil kabur. Kepala Desa Ganting Damai Ali Abri didampingi Sekretaris Desa M Yusuf, SH saat dikonfirmasi suarakampar.com, membenarkan kejadian itu. "Ya, dua orang pelaku berhasil ditangkap warga beserta satu unit mobil

Innova yang dalam mobil itu sudah berisi kebau hasil curian yang sudah dipotong- potong," ujar Ali Abri. "Kami sangat menyayangkan pelaku dan korban adalah warga kami sendiri," imbuh Ali Abri. Atas kejadian itu ia menghimbau masyarakat untuk waspada dan terus berjaga-jaga supaya pencurian hewan ternak dan lainnya tidak terjadi lagi. Hingga berita ini diturunkan Kapolsek Bangkinang Barat belum bisa dikonfirmasi.(das)

MASSA mengepung mobil pencuri ternak di Desa Ganting Damai, Kecamatan Salo.

22 Paket Sabu-sabu Ditemukan di Gulungan Lengan Baju JAJARAN Polsek Perhentian Raja mengamankan seorang tersangka pelaku penyalahgunaan narkotika jenis sabu-sabu di jalan lintas Pekanbaru-Teluk Kuantan, di daerah Pasir Halus, Desa Pantai Raja, Kecamatan Perhentian Raja, Jumat (12/2/2016) sekira pukul 22.30 WIB. Tersangka yang diamankan pihak polisian ini adalah SD (30), warga Dusun Pasir Halus, Desa Pantai Raja, Kecamatan Perhentian Raja. Pengungkapan kasus narkoba ini berawal dari informasi yang disampaikan masyarakat kepada pihak kepolisian bahwa akan ada transaksi narkoba di wilayah Desa Pantai Raja. Menindaklanjuti informasi tersebut, Kapolsek Perhentian Raja Iptu Daren Maysar bersama Kanit Reskrim dan anggota Opsnal Polsek langsung menuju lokasi dimaksud untuk melakukan penyelidikan dan pengintaian. Saat melewati daerah Pasir Halus, petugas melihat seorang pria yang mencurigakan mengendarai sepeda motor Honda Vario yang sedang berhenti di pinggir jalan. Petugas langsung mendekati dan melakukan pemeriksaan terhadap pria tersebut yang mengaku bernama SD. Saat dilakukan penggeledahan badan terhadap tersangka SD ini ternyata ditemukan sebanyak 22 paket kecil narkotika jenis sabusabu dengan perincian 7 paket harga Rp 100 ribu, 5 paket harga Rp 150 ribu, 5 paket harga Rp 200 ribu dan 5 paket harga Rp 350 ribu di dalam gulungan lengan baju sebelah kiri tersangka SD. Selain itu petugas juga mengamankan sejumlah barang bukti lainnya dari tersangka diantaranya 1 buah tas sandang warna coklat yang berisikan 8 bungkus plastik bening yang masih kosong, 3 buah HP, uang sejumlah Rp 200 ribu dan beberapa barang bukti lainnya terkait kasus ini. Kapolres Kampar AKBP Ery Apriyono, S.Ik melalui Kapolsek Perhentian Raja Iptu Daren Maysar saat dikonfirmasi membenarkan kejadian ini, "Tersangka SD beserta sejumlah barang bakti yang ditemukan petugas terkait kasus ini telah diamankan di Polsek Perhentian Raja untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," tandasnya.(azr)


16

Pariwara

No: 003 / Tahun: I / 15-29 Februari 2016

Amin Kembali Didukung Jadi Bupati Kampar

MUHAMMAD Amin foto bersama guru PDTA se-Rantau Kampar Kiri.

SAMA halnya dengan pertemuan-pertemuan sebelumnya dengan guru PDTA, Ketua DPK Apindo Kampar Muhammad Amin, S,Ag kembali menerima pernyataan dukungan untuk menjadi salah satu calon Bupati Kampar pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kampar tahun 2017 mendatang. Ketua Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Kampar Kiri Tengah Nasirin dalam pidatonyo ketika acara silaturahmi guru PDTA Serantau Kampar Kiri dengan Muhammad Amin di Desa Bina Baru, Kecamatan Kampar Kiri Tengah, Minggu (7/2/2016) lalu mengatakan, guru

PDTA Serantau Kampar Kiri sangat berharap kepada Ketua DPK Apindo Kampar Muhammad Amin, S.Ag, MH agar bisa membantu meningkatkan gaji para guru PDTA dan membagun gedung PDTA yang ada di Kampar Kiri Tengah. Salah Seorang guru PDTA Rafik dalam sesi tanya jawab dengan Amin mengatakan, meskipun belum menjadi bupati namun Amin sudah banyak berniat baik untuk membantu para guru PDTA agar bisa gajinya naik dari Rp 350 ribu menjadi Rp 1 juta/bulan. "Dari itu kami siap medukung Pak amin menjadi Bupati Kampar dan kami

akan mendo'akan agar Pak Amin diridhoi oleh yang maha kuasa," katanya. Menurut Rafik, Amin siap memperjuangkan masyarakat dengan bekerjasama dengan para perusahaan yang ada dikampar ini."Ujarnya. Ia menilai sosok Amin yang juga alumni pesantren dan mendapatkan gelar Sarjana Agama dinilai telah memiliki bekal sebagai calon pemimpin yang berlatar belakang agama yang kuat.(pit)

MUHAMMAD AMIN Janji Perjuangkan Kenaikan Gaji Guru PDTA Hingga Rp 1 Juta/Bulan KETUA DPK Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Kampar Muhammad Amin, S.Ag, MH yang juga Ketua Ikatan Keluarga Besar Alumni Pondok Pesantren Darussalam memandang guru Pendidikan Takmililyah Diniyah Awaliyah (PDTA) memiliki peranan yang sangat penting dalam rangka membangun mental dan akhlak serta meningkatan kualitas sumber daya manusia, oleh sebab itu ia berjanji akan memperjuangkan kenaikan gaji guru PDTA hingga Rp 1 juta/bulan. Hal itu disampaikan Amin dalam beberapa kali pertemuan dengan guru PDTA di Kampar. Pertemuan terakhir dengan guru PDTA dilaksanakan dengan guru PDTA Serantau Kampar Kiri di halaman PDTA Darul Falah di Desa Bina Baru,

Kecamatan Kampar Kiri Tengah, Minggu (7/2/2016) lalu. Bagaimana upayanya menaikkan gaji guru PDTA? Menurut Amin ia akan memperjuangkan melalui dana dari perusahaan yang ada di Kabupaten Kampar maupun melobi langsung

anggaran di Kementrian Agama RI. "Pada tahun depan saya akan usahakan kenaikan gaji guru PDTA ini," beber Amin. Menurut pengusaha asal Danau Bingkuang itu, banyak potensi alam yang bisa dimaanfatkan untuk digerakkan sektor ekonomi masyarakat Kampar agar masyarakat Kampar tidak lagi hidup dalam kesusahan. "Sebanyak 135 perusahaan akan kita coba panggil untuk membantu mensejahtrakan para guru PDTA , jadi tidak jadi saya memimpin Kampar kedepan, melalui Apindo pun kita akan siap membantu meningkatkan ekonomi masyarakat," tegasnya.(rls)

„ Ratusan Petani di Kuok Berharap Agar Amin Majukan Pertanian

Muhammad Amin: Saya akan Abdikan Diri Saya untuk Petani KETUA Dewan Pimpinan Kabupaten (DPK) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Kampar Muhammad Amin, S.Ag, MH menilai jeruk Kuok memiliki kualitas yang sangat baik sehingga berpotensi menembus pasar yang lebih luas lagi. Ia berjanji akan membantu upaya pemasaran jeruk asal Kuok. Hal itu disampaikan Muhammad Amin dalam pertemuan dengan ratusan petani dari seluruh desa di Kecamatan Kuok yang tergabung dalam Forum Petani Kampar Bersatu di Pasar Kuok, Sabtu (6/2/2016) sore. Dalam kesempatan itu Amin bercerita bahwa beberapa waktu lalu ia pernah bercerita dengan rekannya dari warga Tionghoa di Pekanbaru. Saat itu dia membandingkan jeruk Medan yang selalu dijadikan sebagai oleh-oleh pada perayaan Imlek. Setelah dibandingkan, ternyata jeruk Kuok tidaklah kalah dari jeruk Medan dan itu diakui oleh rekannya tersebut. "Alhamdulillah tahun ini jeruk Kuok akan menjadi oleh-oleh pada perayaan Imlek di Pekanbaru," ujar Amin. Tidak hanya itu, Amin berkeinginan kedepan jeruk Kuok mampu menembus pasar dengan masuk di berbagai mall di Pekanbaru. "Jeruk Kuok Akan Kembangkan lebih luas. Karena saya punya teman, Apindo tersebar di seluruh Indonesia,"

beber Amin. Menurut Amin, banyak sekali usaha yang dikembangkan masyarakat namun perlu mendapat sentuhan agar memiliki pasaran yang jelas. Salah satu yang juga telah ia coba mencari solusi pemasarannya adalah pemasaran dodos atau alat panen kelapa sawit yang diproduksi di Rumbio Jaya. "Ternyata dodos yang ada di Kampar menggunakan dodos dari Palembang. Anehkan, sementara di Rumbio Jaya ada yang memproduksi itu. Ternyata pihak pemerintah dan sektor lain tak menyen-

tuh masalah itu. Alhamdulillah tahun depan perusahaan di Kampar akan menggunakan besi dodos dari Rumbio. Itu setelah saya lakukan pembicaraan dengan perusahaan-perusahaan," ungkap Amin. Ia menambahkan, siap membantu masyarakat mengembangkan usaha di Kampar. "Saya siap nanti memasarkan, dengan cara Apindo, kita tak akan memakai dana Pemda, murni dana Apindo," kata Amin disambut tepuk tangan masyarakat Kuok. Pada kesempatan itu Amin menyam-

KETUA DPK Apindo Kampar Muhammad Amin, S.Ag, MH disambut penari persembahan di Kuok baru-baru ini.

paikan panjang lebar mengenai kehidupannya termasuk kenapa ia sampai merantau ke Jakarta dan sukses di ibu kota negara tersebut dan kembali pulang ke Kampar dan berkiprah melalui Apindo. "Saya miris melihat ekonomi di Kampar, kita memiliki sumber daya manusia yang bagus, memiliki sumber daya alam tapi tidak tersentuh," ucapnya. Amin menambahkan, Setelah pulang kampung, ia banyak sekali melihat permasalahan yang dihadapi masyarakat Kampar. "Sebanyak 187 desa di Kampar yang sudah saya kunjungi. Saya ingin melihat kondiri rill ekonomi masyarakat," ungkapnya. Pria yang juga ketua Ikatan Keluarga Besar Alumni Pondok Pesantren Darussalam itu menjelaskan, saat ini 21 ribu masyarakat di Indonesia telah di PHK (pemutusan hubungan kerja red). Oleh sebab itu ia berpendapat, sektor yang paling bagus untuk mengantisipasi gejolak ekonomi saat ini adalah sektor wisata dan usaha kecil dan menengah. "Maka kelompok usaha itu yang akan kita kembangkan," ujar Amin. "Saya ditunjuk sebagai ketua DPK Apindo untuk memajukan usaha masyarakat. Maju bersama, kaya bersama," tegas Amin disambut antusias masyarakat Kuok. Sementara itu, Sekretaris Lembaga

Adat Kenegerian Kuok yang juga tokoh masyarakat Kuok Drs Zamri di hadapan ketua DPK Apindo Kampar Muhammad Amin, S.Ag, MH menyampaikan bahwa saat ini masyarakat Kuok sedang dilanda permasalahan merosotnya ekonomi masyarakat. "Masyarakat Kuok sekitar 70 persen adalah petani. Dengan harga karet saat ini ekonomi masyarakat Kuok anljok,"beber Zamri. Mantan Kepala Desa Kuok itu berharap Apindo Kampar bisa memberikan solusi agar ajloknya ekonomi di Kuok berakhir. "Ekonomi kita sedang sakit, kalau mau bangkit mari bangun lahan pertanian kita. Mari bangun pertanian kita bersama Bapak Amin," ungkap Zamri. Dia menambahkan, masyarakat Kuok saat ini sedang gencar-gencarnya mengembalikan kejayaan jeruk manis atau limau Kuok yang pernah jaya pada tahun 1960-1970 an lalu. Kuok telah memiliki sumber daya manusia (SDM) yang unggul namun saat ini Kuok kekurangan motor penggerak. "Untuk penggerak agar Kuok ini lebih maju memang tidak ada. Kami minta Amin menggerakkan motor ini. Kami siap mendukung Pak Amin pada Pilkada 2017 mendatang," ujar Zamri. "Ibarat kita berladang, kalau dimulai hari ini mencangkul berladang Insya Allah buah bisa berhasil," ulasnya.(rls)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.